Вы находитесь на странице: 1из 2

PENDAHULUAN

Gagal nafas terjadi ketika sistem pernapasan tidak mampu untuk menyediakan oksigen yang cukup ke dalam darah, sehingga terjadi hipoksemia, atau bila pasien tidak mampu melakukan ventilasi memadai, terjadi hiperkarbia dan hipoksemia. Penyebab gagal nafas dapat berasal dari gangguan pada paru-paru, gangguan mekanik pernafasan, gangguan penyempitan saluran napas, kegagalan sistem saraf pusat untuk mengontrol pernapasan, dan kegagalan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat dari jaringan. Salah satu etiologi gagal nafas yang disebabkan gangguan pada mekanik pernafasan adalah Sindroma Guillain Barre.1 Sindroma Guillan Barre (SGB) merupakan suatu manifestasi klinis yang ditandai dengan kelemahan ekstremitas yang simetris dan bersifat progresif, hilangnya refleks tendo otot, hilang atau berkurangnya fungsi sensorik serta gangguan fungsi ototnom.2 Beberapa nama disebut oleh beberapa ahli untuk penyakit ini, yaitu polineuritis idiopatik, acute febrile polyneuritis, infective polyneuritis, post infectious polyneuritis, acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy, sindroma Guillain Barre Strohl, Landry ascending paralysis, dan Sindroma Landry Guillain Barre.3 Dengan berkurangnya kasus poliomielitis, SGB menjadi penyebab tersering dari lumpuh layu akut di berbagai negara. SGB terjadi di seluruh penjuru dunia, menyerang segala umur, baik laki-laki maupun perempuan.3 Insiden penyakit ini bervariasi antara 0,6 sampai 1,9 kasus per 100.000 orang per tahun. Sedangkan pada anak-anak insidennya lebih rendah yaitu berkisar antara 0,5-1,5 kasus per 100.000 anak per tahun. Dalam suatu studi, dilaporkan bahwa rata-rata anak yang menderita SGB berada pada rentang usia 4-8 tahun.2,3 Meskipun patogenesis SGB belum diketahui dengan pasti, namun didapatkan bukti bahwa SGB melibatkan respon imun spesifik. Pada kebanyakan kasus, pemicunya adalah infeksi virus dan bakteri.
3,5

SGB dapat menyebabkan kelumpuhan mulai dari ekstremitas

bawah, ekstremitas atas, otot pernafasan, nervus kranialis bahkan syaraf otonom. Bila mengenai otot pernafasan, SGB dapat menimbulkan komplikasi yang berat berupa gagal nafas.6 Diperlukan penatalaksanaan cepat untuk life saving pada pasien ini, seperti pemasangan ventilator dan pemantauan yang ketat di ICU, karena bila terlambat dalam penatalaksanaan awal dapat menyebabkan kematian. Hal ini membuat semua kasus SGB harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan observasi ketat dan terapi khusus.3,5

Tujuan dari presentasi kasus ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada kita mengenai kasus gagal nafas pada Sindroma Guillain Barre, yang terjadi pada anak sehingga dapat segera mengenali, mendiagnosis dan mentatalaksana dengan tepat, dengan demikian diharapkan dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.

Вам также может понравиться