Вы находитесь на странице: 1из 25

Pembesaran Kelenjar Parotis

Pembimbing : dr. Kamal Basri Siregar, Sp. B(K)Onk

Oleh : Venny Ria Pratiwi


Deny Lais Belliana Daniel R.A. Khalida P. Annisa dwi Andriani Michael Sucyeka Syafutri Denny Suwanto Felanda Ahsanu Nadia

090100033 090100039 090100152 090100153 090100284 090100056 090100080 090100128 090100132 090100183

IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Suku/bangsa Status perkawinan Agama Pendidikan Terakhir Status ekonomi Tanggal Masuk Waktu : Nurhasanah : 46 tahun : Perempuan : dusun II desa Penggalangan : Ibu Rumah Tangga : Jawa/Indonesia : Sudah menikah : Islam : SMA : Menengah : 15 April 2014 : 16.00 WIB

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Benjolan pada leher kiri di belakang telinga Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 3 tahun yang lalu (tahun 2011). Benjolan timbul di daerah bawah telinga sebelah kiri. Awalnya benjolan sebesar kelereng dan semakin lama semakin membesar hingga sekarang sebesar bola kasti. Pertambahan besar benjolan seperti buah anggur pertahunnya. Awalnya warna benjolan adalah seperti warna kulit dan lama kelamaan berubah warna menjadi merah. Luka dan keluar cairan dari daerah benjolan tidak dijumpai. Sejak pertama terbentuk benjolan terasa nyeri yang bersifat berdenyut dan hilang timbul, tetapi dalam 1 tahun terakhir ini pasien merasakan nyeri semakin sering dan semakin parah. Nyeri dirasakan semakin bertambah sehingga pasien harus mengonsumsi obat anti nyeri untuk menghilangkannya. Nyeri dirasakan tidak menjalar. Dalam 1 tahun terakhir juga muncul benjolan yang baru sebesar bola pingpong di depan benjolan yang pertama. Warna benjolan seperti warna kulit dan tidak berubah. Benjolan tidak terasa nyeri. Pasien tidak mengeluhkan benjolan di tempat lainnya.

Pada tahun 2012 pasien datang berobat ke alternatif karena mendapat informasi dari tetangganya. Pasien mengaku berobat ke alternatif dimana dibuat obat dari rebusan daun-daunan untuk diminum. Kemudian benjolan tersebut dirasakan pasien tidak semakin mengecil. Pasien kemudian memutuskan berobat ke alternatif lainnya di Tebing tinggi. Namun, pasien tidak merasa sembuh, benjolan tersebut tidak semakin mengecil dan nyeri yang dirasakan pasien tidak menghilang. Pasien kemudian memutuskan untuk berobat ke Rumah Sakit Haji Adam Malik 3 bulan yang lalu. Di Rumah Sakit adam Malik, pasien menjalani pemeriksaan CT-scan dan biopsi di daerah benjolan untuk diperiksa. Oleh dokter, pasien kemudian didiagnosis dengan kanker saluran air liur dan direncanakan untuk menjalani operasi.

Sebelum operasi, pasien mengakui tidak ada keluhan sulit mengunyah dan menelan. Keluhan mulut kering tidak dijumpai dan pasien mengeluhkan berkurangnya produksi air liur dalam 6 bulan terakhir ini. Pasien tidak ada mengeluhkan nyeri menelan. Pasien tidak mengeluhkan sulit bicara. Pasien juga tidak ada mengeluhkan sulit memutar kepalanya ke arah kiri. Keluhan suara serak tidak dijumpai. Keluhan sesak nafas juga tidak dijumpai. Namun, sesudah operasi pengangkatan benjolan tersebut, pasien mengeluhkan tidak dapat menutup mata kiri, mengangkat alis, serta sudut mulutnya jatuh ke kiri tetapi masih dapat menutup mulutnya. Sensasi rangsangan suhu, sentuhan dan nyeri pada wajah sebelah kiri tidak dijumpai. Keluhan kehilangan penciuman tidak dijumpai, keluhan telinga berdenging tidak dijumpai.

Pola makan: Sarapan pagi: biasanya pasien makan mie instan Makan tengah hari: nasi dengan ikan, telur, atau daging ayam. Makan malam: nasi dengan ikan, atau telur. Selama kira-kira 20 tahun terakhir, pasien mengaku sering makan makanan gorengan dan mie instan Pasien jarang makan buah-buahan dan sayuran. Berat badan pasien berkurang, kira-kira 6-8 kg dalam 6 bulan ini.

Kegiatan sehari-hari: Pasien adalah ibu rumah tangga. Pasien lebih sering menghabiskan kegiataannya di rumah dan di dapur untuk memasak serta melakukan arisan bersama tetangganya. Pasien memiliki 3 orang anak dimana dua anaknya telah menikah dan satu lagi tinggal bersama pasien untuk merawatnya. Suami pasien bekerja membuka usaha sendiri. Riwayat merokok disangkal pasien. Riwayat menyirih disangkal oleh pasien. Riwayat minum alkohol tidak dijumpai.

Riwayat pekerjaan dan lingkungan: Pasien sebelumnya tidak bekerja. Paparan dengan zat kimia maupun radiasi tidak dijumpai. Riwayat penyakit dan pengobatan terdahulu: Pasien menderita hipertensi dengan TD tertinggi 180 mmHg, dan tidak terkontrol. Riwayat menderita kencing manis disangkal pasien. Pasien menderita gagal ginjal kronik stadium IV. Pasien tidak melakukan perawatan gigi dan mulut yang rutin. Pasien tidak pernah berobat ke dokter gigi.

Riwayat keluarga: Pasien adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. Anak pertama dan kedua laki-laki dengan usia 55 tahun dan 50 tahun dengan kondisi sehat. Anak keempat perempuan dan kelima laki-laki dengan usia masing-masing 44 tahun dan 42 tahun dengan kondisi sehat. Kedua orang tua pasien telah meninggal. Riwayat keluarga pasien dengan penyakit yang sama tidak dijumpai.

STATUS PRESENS Selasa, 22/04/2014, 15.00 WIB. Status Performans : Karnofsky scale : 90% Kesadaran : Compos mentis Tekanan Darah : 150/80 mmHg Denyut Nadi : 84x/i Frekuensi Nafas : 20x/i Suhu : 36,6C VAS :2

STATUS GENERALISATA Kepala : Mata: anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, mata kiri tidak bisa menutup sempurna, strabismus (-/-) Leher : pembesaran KGB (-), bekas luka operasi 2 garis di leher, luka terawat baik, kering Toraks : Inspeksi : Simetri fusiformis Palpasi : Stem Fremitus ka=ki Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru Batas jantung atas :Intercosta sinistra II; kiri: Intercosta sinistra V ,1 cm midclaviclaris sinistra; kanan: Intercosta dextra IV parasternalis dextra Auskultasi : Suara Pernafasan: Vesikuler kanan dan kiri Suara tambahan: ronkhi (-/-), wheezing (-/-) SJ: S1(N), S2(N), murmur (-)

Abdomen : Inspeksi : Simetris Auskultasi : peristaltik (+) normal Palpalsi : soepel, hati tidak teraba, limpa tidak teraba Perkusi : timpani, batas paru hati ICS VI midclavicularis dextra; peranjakan paru hati 1 cm Ekstremitas: Ektremitas superior: edema (-/-) , sianosis (-/-) , clubbing (-/-) Ekstremitas inferior: edema (-/-) , sianosis (-/-) , clubbing (-/-)

Status lokalisata (sebelum operasi) Retro Aurikular Sinistra Inspeksi : Tampak massa padat di retroaurikular kiri. Warna massa lebih kemerahan dibanding warna kulit sekitar. Edema (-), darah (-), odor(-). Palpasi : Massa berkonsistensi keras, permukaan tidak rata, tidak berbatas tegas, immobile, berukuran 80 x 70 mm, nyeri tekan (+) Regio Parotideomasseterica Sinistra Inspeksi: tampak massa padat di regio parotideomasseterica. Warna massa sama dengan warna kulit sekitar. Edema (-), darah (-), odor (-) Palpasi: massa berkonsistensi keras, permukaan rata, tidak berbatas tegas, immobile, berukuran 50x40 mm, nyeri tekan (-)

Pemeriksaan Neurologis
Nervus I : normosmia Nervus II : visus 6/6, refleks ancaman (+) Nervus III,IV, dan VI : gerakan bola mata normal, nistagmus (-) Nervus V : sensoris cabang V1, V2, dan V3 (-), membuka dan menutup mulut (+) Nervus VII : sudut mulut jatuh ke kiri, kerut dahi kiri (-), menggembungkan pipi kiri (-)

Cabang Nervus Fasialis


Cabang Temporal : lesi ipsilateral tumor Cabang Zigoma : lesi ipsilateral tumor Cabang Bukal : lesi ipsilateral tumor Cabang Mandibular : lesi ipsilateral tumor Cabang Servikal : sulit dinilai

Nervus VIII : tinnitus (-) Nervus IX,X : uvula medial, diafagia (-), disatria(-), disfonia (-) Nervus XII : lidah saat dijulurkan terdorong ke kiri

Hasil Pemeriksaan Foto Thorax PA Tanggal 15 Januari 2014


Kesan : Susp. Limfadenopati di hilus kanan

Hasil Pemeriksaan Sitologi FNAB Tanggal 16 Januari 2014


C5 (Malignant Smear) Metastasis karsinoma Kesan : dari nasofaring

Hasil Pemeriksaan CT scan Nasofaring Tanggal 24 Januari 2014


Kesan : - Massa regio colli kiri dengan tipikal dan perluasannya ( 5x4,6 cm, proyeksi kelenjar parotis kiri, dan massa sedikit menempel pada struktur m.masseter kiri dan sugestif menginfiltrasi struktur vena retromandibular kiri) serta pembesaran KGB - Sinusitis etmoidalis kanan - Mastoiditis ringan kanan

Pemeriksaan Laboratorium 26 Maret 2014


Darah Rutin WBC RBC Hb Hct MCV MCH MCHC Trombosit Hasil 9010 3.19 9.4 28.8 90.3 29.5 32.6 350000 Nilai Normal 4000-10000 L 4-5.106/L 12-14 gr/dl 16-42 % 30-97 fL 27-33.7 pg 31.5-35 150000-470000

Netrofil Limfosit
Monosit Basofil Eosinofil

65 21.2
6.5 0.3 7

50-70% 20-40%
2-8% 0-1% 0-3%

Pemeriksaan Laboratorium 26 Maret 2014


Faal Hemostasis PT APTT TT INR Albumin Ureum Creatinine Na K Cl Hasil 15,7 (12,8) 34,5 (31,0) 13,9 (14,2) 1,21 4,4 72,6 4,37 143 5 100

KGD ad random

90,1

Diagnosis Kerja: (L) Ca Parotid Post Total Parotidektomi Pengobatan: PCT 3x500 mg Cefadroxil 2 x 1 Ranitidine 2 x 1 Salep mata

Terima Kasih

Вам также может понравиться