Вы находитесь на странице: 1из 8

Fisiologi pendengaran

Telinga manusia memiliki 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga bagian luar terdiri dari pinna (daun telinga), meatus akustikus eksternus hingga
membrana timpani. Telinga dalam terdapat ductus eustacheus, ossa auditiva (maleus, incus dan
stapes). Telinga dalam terdiri dari cochlea dan apparatus vestibular yang didalamnya terdapat
struktur penting yang bertanggung jawab terhadap fungsi pendengaran dan keseimbangan (Peng
et al., !!").
#ambar $.$. %natomi organ pendengaran (http&''kidshealth.org)
Terfokus pada fungsi pendengaran, proses pendengaran berawal dari adanya gelombang
suara yang masuk kedalam telinga. #elombang suara berasal dari berbagai macam sumber yang
dapat menghasilkan suara. (amun manusia hanya dapat bisa mendengar pada frekuensi ! )
!.!!! *+ (hert+). #elombang suara juga membutuhkan media yang baik untuk merambat,
dalam hal ini udara adalah media yang baik, dibanding benda padat dan benda cair. *al ini
dikarenakan udara memiliki partikel yang lebih renggang, tidak seperti pada benda cair dan padat
yang memiliki partikel yang lebih padat. ,elain itu benda padat dan cair memiliki inersia
(resistensi, hambatan terhadap perubahan) yang lebih tinggi daripada udara (Peng et al., !!").
Pada awalnya gelombang yang ada di udara akan ditangkap oleh pinna auricula. Pinna
auricula dari bentuknya mirip parabola, sehingga gelombang yang ditangkap akan lebih banyak
dan diteruskan ke dalam telinga. %danya lekukan-lekukan yang terdapat pada pinna tersebut
berguna untuk mencegah gelombang suara yang ditangkap agar tidak keluar. ,elain itu, bentuk
pinna yang sedikit menghadap kedepan, memungkinkan kita lebih dominan mendengar suara
yang datang dari arah depan dibanding arah belakang. #elombang suara kemudian akan
diteruskan ke meatus akustikus eksternus (.l-/raigat dan ,madi, !0).
1eatus akustikus eksternus memiliki bagian, yaitu bagian yang lunak dan bagia yang
keras. 2idalam saluran tersebut terdapat kelenjar penghasil serumen, dimana serumen berguna
sebagai antibakteri dan dapat mencegah serangga seperti semut masuk ke bagian yang leih
dalam. (amun jika serumen terlalu menumpuk atau cara pembersihan serumen yang salah,
serumen dapat mengganggu jalannya gelombang suara, sehingga dalap ditemui tuli konduktiv.
,emakin kedalam, kulit dari rongga telinga tersebut akan semakin tipis yang melekat pada tulang
keras. Pada bagian yang keras ini, gelombang suara sebagian kecil ada yang diserap dan ada pula
yang dihantarkan menuju ke membrana timpani (.l-/raigat dan ,madi, !0).
,etelah gelombang suara merambat pada meatus akustikus eksterna, suara tersebut akan
menggetarkan membrana timpani. 1embrana timpani merupakan struktur yang mirip seperti
gendang, oleh sebab itu sering disebut gendang telinga atau ear drumm. Tipisnya gendang
telinga ( 3 !,0 mm) dibutuhkan untuk dapat menerima suara sehingga dapat bergetar, yang
kemudian akan meneruskannya ke struktur berikutnya, yaitu ossa auditiva (malleus, incus dan
stapes). (amun tipisnya struktur tersebut menjadikannya sangat rentan untuk terjadi perforasi,
yang dapat terjadi pada keadaan trauma, otitis media, dan lain sebagainya (4urhan et al., !!5).
,etelah membrana timpani bergetar, getaran tersebut akan diterukan oleh os. 1alleus, os.
6ncus dan os. ,tapes. 7s. 1alleus memiliki bagian yang menempel pada membrana timpani,
yaitu pada manubrium mallei. 7s. 1alleus juga berhubungan dengan tulang berikutnya (7s.
6ncus) pada articulatio incudo mallei. 7s. 6ncus juga berhubungan dengan tulang berikutnya (7s.
,tapes) pada articulatio incudo stapedalis. 8alu 7s. ,tapes yang berbentuk seperti garpu tala
(crus anterior et posterior) dan menempel pada jendela oval, akan menggetarkan jendela tersebut.
Perbedaan permukaan antara membrana timpani dengan jendela oval memungkinkan gelombang
suara yang ditangkap dapat diperbesar. ,elain karena perbedaan permukaan, ossa auditiva juga
dapat meningkatkan gelombang yang suara. 9endela tersebut akan bergetar yang secara langsung
akan meneruskan gelombangnya ke cairan perilimfe yang ada di skala vestibuli (4urhan et al.,
!!5).
,kala vestibuli akan melanjut ke distal sehingga terdapat di ujung, yang merupakan
pertemuan antara skala vestibuli dan skala timpani, yang disebut helikotrema. %ntara skala
vestibuli dan skala timpani terdapat skala media (ductus cochlea) yang didalamnya terdapat
organon corti, yang berfungsi sebagai sensorik pendengaran. 7ganon corti tepatnya berada di
membrana basilar, yaitu membran yang memisahkan antara skala media dan skala timpani.
,edangkan antara skala vestibular dan dan skala media dipisahkan oleh membran yang tipis,
disebut membrana vestibular. 2idalam organon corti terdapat banyak struktur yang berperan
penting dalam fungsi ini, yaitu sel rambut, membrana tektorial, dan lain sebagainya (4urhan et
al., !!5).
#ambar $.$. ,truktur cochlea (http&''droualb.faculty.mjc.edu)
#ambar $.$. organon corti (http&''www.bartleby.com)
2engan bergetarnya perilimfe di skala vestibuli, gelombang akan berlanjut ke
helikotrema, perilimfe dari skala timpani dan akhirnya ke jendela bulat. 1ekanisme yang
demikian merupakan mekanisme untuk menghamburkan suara. ,elain berlanjut ke helikotrema,
gelombang tersebut juga dapat menggetarkan skala sebelahnya (skala media), sehingga
gelombang juga dapat menuju ke endolimfe. #etaran gelombang tersebut selanjutnya akan
diterima oleh stereosilia dari sel rambut (4urhan et al., !!5).
#etaran tersebut menyebabkan stereosilia menjadi defleksi sehingga menyebabkan
potensial aksi. Potensial aksi menyebabkan pelepasan neurotransmiter yang akan ditangkap oleh
serabut saraf sensorik yang terdapat pada setiap sel sensorik. ,inyal tersebut akan berlanjut ke
ganglion spiralis yang terdapat pada coclea, lalu menuju ke nervus vestibulocochlearis, hingga
pada akhirnya menuju ke korteks otak lobus temporal area :0 dan : (area pendengaran)
dan'atau area (area wernicke) sebagai area pemahaman bahasa. 2i area-area tersebut sinyal
akan diterjemahkan oleh otak, yang akan dilanjutkan ke berbagai daerah, salah satunya ke area
persepsi (Peng et al., !!").
#ambar $.$. %rea area otak (http&''spot.colorado.edu).
Pemeriksaan garpu tala
Pemeriksaan garpu tala yang biasa dilakukan dalam pemeriksaan pendengaran yaitu webber,
schwabach dan rinne. #arpu tala memiliki banyak jenis, tergantung ukuran frakuensinya, namun
yang bagus digunakan dalam pemeriksaan ini adalah garpu tala yang memiliki panjang
gelombang ;0 *+. 4ara membuat agar benda ini berbunyi cukup mudah, yaitu dapat dengan
cara memukulkan pada siku atau patella (lutut). ,aat memegang garpu tala tidak boleh
memegang'tersentuh bagian jari-jari dari garpu. <ang boleh dipegang hanya bagian tangkainya
saja. (amun dalam pemeriksaan ini kooperatif-an pasien sangat dibutuhkan, mengingat sangat
dibutuhkannya kejujuran dari pasien demi kebaikan pasien itu sendiri. ,elain itu dikarenakan ini
adalah pemeriksaan pendengaran, dibutuhkan ruangan yang tenang untuk melakukannya
(maksimal kira-kira 3! d=) (=rowning, !0).
0. Rinne (=rowning, !0)
- Pada pemeriksaan ini pemeriksa duduk berhadapan dengan pasien dengan legeartis.
- #arpu tala yang sudah dibunyikan lalu pangkalnya diletakan di processus mastoideus.
Pasien dimintai memberitahu kapan suara terdengar dan kapan suaranya hilang. %tau
dapat pula meminta pasien untuk mengacungkan jari telunjuknya saat mendengar
suara, dan menurunkan jarinya saat suara tidak lagi terdengar.
- ,etelah suara tidak terdengar, garpu tala diletakan di depan telinga pasien dan
meminta pasien mengatakan apakah suara terdengar atau tidak.
- 9ika suara terdengar, maka interpretasinya normal (>), atau ,(*8 (sensory neural
hearing lose).
- (amun jika tidak mendengar, maka rinne (-), pasien tersebut mengalami tuli
konduksi (conductive hearing lose, 4*8).
. Schwabach (=rowning, !0)
- Prinsip pemeriksaan ini yaitu membandingkan antara fungsi pendengaran pasien
dengan fungsi pendengaran pemeriksa, dengan kata lain, pemeriksa adalah patokan.
7leh karena itu fungsi pendengaran pemeriksa haruslah normal.
- #arpu tala yang sudah digetarkan lalu pada pangkalnya diletakan di processus
mastoideus.
- Pasien dimintai mengatakan kapan suara dari getaran tersebut tidak dirasakan.
- ,etelah tidak dirasakan pasien, pemeriksa meletakan pada processus mastoideus
miliknya, untuk mengetahui apakah masih dirasakan atau tidak.
- 9ika tidak dirasakan, maka interpretasinya normal atau memanjang.
- 9ika masih dirasakan oleh pemeriksa, maka interpretasinya adalah memendek, atau
dapat dicurigai adanya kelainan syaraf pendengaran (sensory neural hearing lose,
,(*8).
3. Webber (=rowning, !0)
- Prinsip pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui telinga mana yang mengalami
gangguan, atau paling parah mengalami gangguan.
- #arpu tala yang telah digetarkan pangkalnya diletakan pada bagian tengah os frontal,
dalam hal ini bagian glabella sangat disarankan.
- Pasien ditanyakan apakah suara yang terdengar sama-sama terdengar (jelas terdengar
di kanan dan kiri sama) atau tidak. 9ika tidak sama, bagian manakah yang
mendengarnya paling keras atau paling kecil atau bahkan tidak terdengar. 9ika bagian
yang kiri mendengar lebih jelas dibanding kanan, maka disebut lateralitasi kiri.
- ?ntuk mengetahui letak telinga yang mengalami keainan, maka perlu diketahui
dahulu jenis kelainannya apakah pasien mengalami 4*8 ataukah ,(*8, dengan
demikian perlu dilakukannya pemeriksaan @inne dan ,chwabach agar dapat bisa
menginterpretasi.
- Pada tuli konduksi (4*8) lateralisasi ke telinga yang sakit.
- Pada tuli sensorik (,(*8) lateralisasi ke telinga yang sehat.
6nterpretasi secara keseluruhan pada pemeriksaan garpu tala ini dapat dilihat pada tabel $.$.
berikut (=rowning, !0)&
Tabel $.$. interpretasi pemeriksaan garpu tala.
@inne ,chwabach Aebber 6terpretasi
> (%4B=4) ,ama dengan pemeriksa Tidak ada lateralisasi (ormal
> 1emendek 8ateralisasi ke telinga yang sehat ,(*8
- 1emanjang 8ateralisasi ke telinga yang sakit 4*8
Daftar pustaka.
Peng, 9ian-*ua, /e-/hang Tao dan /hi-Au *uang. !!". Risk of Damage to Hearing from
Personal Listening Devices in Young Adults. The 9ournal of 7tolaryngology, Col. 3D,
(o. 3, *al& 0E0-0E;.
.l-/raigat, 6brahim %. dan <ahya ,madi. !0. Challenges of Educating Students Who are Deaf
and Hard!fHearing in "ordan. 6nternational 9ournal of *umanities and ,ocial ,cience
Col. (o. E.
4urhan, ,haron, @oland .avey, 9osef ,hargorodsky dan #ary 4. 4urhan. !!5. Analgesic #se
and the Risk of Hearing Loss in $en. The %merican 9ournal of 1edicine, Col. 03, (o.
3.
=rowning, #eorge. !0. Clinical Assessment !f Hearing% &ree &ield 'oice (esting ) (uning
&orks. 4ape Town (%frika ,elatan)& ?niversity of 4ape Town

Вам также может понравиться