Вы находитесь на странице: 1из 8

MAKALAH TENTANG CACING TANAH (Lumbricus Rubellus)

SEBAGAI OBAT THYPUS







DI SUSUN OLEH :
RESTU AYUNING KUMALA



AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG
TAHUN AJARAN 2012-2013








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cacing tanah dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita jumpai, bahkan banyak dari
beberapa orang kurang menyukai cacing tanah, karena bentuk tubuhnya yang unik. Padahal
jika kita tahu, cacing tanah ini sudah marak di masyarakat untuk pengobatan thypus.
Penyakit tifus (typhus, typhoid fever) merupakan penyakit yang kadangkala menjadi
langganan segelintir orang. Gejala tifus antara lain: suhu badan meningkat, demam, nafsu
makan menurun, mual, muntah, kepala pening, adalah beberapa ciri dari sakit ini. Tifus
(Typhus) adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyerang
pencernaan manusia khususnya usus.
Dewasa ini penggunaan berbagai macam organisme baik hewan maupun tumbuhan
banyak digunakan oleh para ahli untuk penyembuhan berbagai macam penyakit. Salah satu
jenis organisme yang digunakan adalah cacing tanah yang dikenal dengan nama ilmiah
Lumbricus rubellus. Dulu ketika khasiat cacing tanah ini belum terbukti secara medis,
masyarakat pedesaan sudah sering mempergunakannya untuk mengobati sakit tifus, maag,
dan perut kembung dengan cara meminum air rebusannya, yang dapat dicampur dengan
madu atau kunyit supaya terasa enak. Kini cacing sudah dikemas dalam berbagai bentuk,
termasuk dalam bentuk kapsul praktis yang terjangkau harganya yang dapat diperoleh di toko
obat atau apotek terdekat.
Cacing tanah di dunia telah teridentifikasi sebanyak 1.800 spesies. Dari jumlah tersebut,
ada dua spesies, yaitu Lumbricus rubellus (dikenal dengan cacing eropa atau introduksi)
dan Pheretima aspergillum (dikenal dengan nama cacing kalung), yang banyak digunakan
dalam pengobatan tradisional adalah Lumbricus rubellus karena banyak dibudidayakan di
Indonesia, sedangkan Ph.aspergillum belum banyak dibudayakan.. hasil penelitian cacing
tanah berdasarkan efek farmakologinya dapat bekerja dari dua sisi, yaitu membunuh bakteri
penyebabnya sekaligus menurunkan demamnya.




1.2 Rumusan Masalah
1. Apa nutrisi yang terkandung didalam cacing tanah, sehingga dapat mengobati penyakit tifus?
2. Bagaimana cara meramu obat dari cacing tanah agar dapat menjadi obat penyakit tifus?
3. Dalam bentuk apa saja obat dari cacing tanah dapat dikonsumsi?

1.3 Tujuan Penulisan
Beberapa tujuan penulisan makalah ini yaitu ;
1. mengetahui nutrisi yang terkandung di dalam cacing tanah sehingga cacing tanah
dapat mengobati penyakit tifus.
2. bagaimana cara meramu si cacing tanah sehingga dapat di jadikan sebagai obat tifus
3. dalam bentuk apa saja obat tifus dapat dikonsumsi.






















BAB II
PEMBAHASAN

Ada dua spesies cacing yang bisa dipakai untuk pengobatan, yaitu Lumbricus Rubellus
(dikenal dengan cacing eropa atau introduksi) dan Pheretima Aspergillum (dikenal dengan
nama cacing kalung atau dilog) yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisionnal. Suatu
ketika, anda pergi ke toko obat Cina untuk mencari obat demam atau tifus. Anda akan
disarankan menggunakan cacing tanah kering atau direbus atau diminum airnya. Kalau tidak
suka dengan baunya yang cukup menyengat, bisa memakan dalam bentuk kering yang sudah
dimasukkan ke dalam kapsul. Biasanya cacing tanah kering itu adalah jenis Pheretima
Aspergillum yang bisa untuk sembuhkan tifus.
Komponen kimia cacing tanah tidak menimbulkan efek toksik bagi manusia sehingga
aman dikonsumsi. Pengujian ekstrak cacing tanah untuk melihat aktivitasnya sebagai
antipiretik dilakukann menggunakan hewan percobaan tikus putih yang didemamkan dengan
penyuntikan vaksin campak. Suhu normal tikus putih mirip dengan manusia, yaitu berkisar
antara 35,9 hingga 37,5 derajat Celcius.
2.1 Nutrisi yang Terkandung di Dalam Cacing Tanah
Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Daging Lumbricus
Rubellus memiliki beberapa kandungan nutrisi, diantaranya mengandung kadar protein
sangat tinggi, yaitu sekitar 76 %. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan dengan daging mamalia
(651) atau Ikan (501). Begitu juga dengan asamasam amino esensialnya. Selain itu bahan
tersebut diketahui pula mengandung alfa tokoferol atau vitamin f yang berfungsi sebagai anti
oksidan.
Selain itu mnurut Laverach (1963) kandungann nutrisi daging lumbricus rubellus terdiri dari
16% protein, 17 % karbohidrat, 45 % lemak dan abu 1,5 %. Sedangkan kadar bahan
keringnya 16,38 %, kandungan protein 53,5% 71,5 % dimiliki lumbrecus terrestris dengan
kadar bahan antara 15 20 %. Hewan hewan ini juga mengandung protein asam amino
berkadar tinggi yang sangat diperlukan untuk kekebalan tubuh melawan berbagai macam
penyakit.
Penyakit yang dapat disembuhkan oleh cacing tanah atau lumbricus rubellus adalah penyakit
tekanan darah rendah dan tekanan darah tinggi, kencing manis, tipus, rematik, disentri, maag,
muntaber, mengobati asam urat dan penyakit kronis lainnya.








2.2 Cara Meramu Obat Tifus yang terbuat dari Cacing Tanah
Caxing tanah ini dipercaya muncul sekitar 120 juta tahun silam. Cacing sendiri sangat
unik karena tidak punya kaki, tidak punya otak dan paru-paru, tapi malah punya 5 jantung.
Cacing juga termasuk satu dari sedikit jenis binatang yang hermaprodit.
Mungkin bagi kebanyakan orang, cacing hanya berguna sebagai umpan dalam
memancing atau sekadar menyuburkan tanah, namun ternyata cacing memiliki banyak
kegunaan. Cacing yang terlihat menjijikkan itu ternyata berpotensi besar sebagai bahan
makanan. Cacing tanah mengandung banyak protein, yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Beberapa sumber menyebut cara pengolahan cacing adalah dengan memasukkan bersama
tepung maizena selama 48 jam, atau menyimpan di dalam freeze. Untuk menghilangkan
lendirnya, cacing direbus dengan air mendidih.
Suku Maori (New Zealand), Aborigin (Australia), Aztec, dan suku-suku primitif lain
biasa memanggang cacing di atas api unggun, atau di bawah panas matahari sebelum
menumbuknya sampai halus untuk dimakan dengan roti.
Di dalam buku The Worm Book (1998), cacing tanah disajikan sebagai menu yang lebih
menarik, diantaranya : Oatmeal Earthworm-Raisin Muffins (muffin gandum rasa cacing
tanah dengan kismis), Earthworm Meatloaf, & Caramel Earthworm Brownies. Di buku lain,
Urban Wilderness: A Guidebook to Resourceful City Living (1979), Christopher Nyerges,
menyarankan untuk membalut cacing tanah dengan tepung, goreng dengan mentega sampai
warnanya kecoklatan, campur dengan tumisan bawang dan jamur, kemudian oleskan sour
cream.
Negeri Perancis, yang terkenal pakar mengolah bekicot menjadi makanan yang lezat,
ternyata juga ahli memasak cacing tanah. Souffle Ver de Terre nama menunya. Ver de Terre
artinya cacing tanah dalam bahasa Perancis.
Di beberapa negara Asia dan Afrika, cacing tanah yang telah dibersihkan dan dibelah
kemudian dijemur hingga kering, lazim dijadikan makanan obat. Pengolahannya dengan
disangrai atau digoreng kering, kemudian dimakan sebagai keripik cacing. Diduga kebiasaan
menyantap cacing ini membantu menekan angka kematian akibat diare di negara-negara
miskin Asia-Afrika. Beberapa penelitian tmembuktikan adanya daya antibakteri dari protein
hasil ekstrasi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif
Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypii.
Proses pengolahan lumbricus rubellus, dilakukan dengan system higroscopy. Yaitu
kandungan air cacing tanah diserap dengan menggunakan kain kasa. Berikit langkah-
langkahnya :
1. Cari cacing tanah merah yang bentuknya kecil kecil, (cacing kruntel yang biasa digunakan
untuk umpan memancing ikan) dan bukan cacing yang hitam dan besar.
2. Bersihkan dan pastikan sudah tidak ada unsur tanah atau kotoran lain, sekedar untuk menjaga
higienisnya saja.
3. Tuangkan air kira kira 3 gelas untuk ukuran diminum 3 X sehari.
4. Masukkan cacing dan rebus hingga mendidih.`

5. Saring dan ambil airnya saja.
6. Dinginkan sebentar atau minumkan hangat hangat.
2.3 Bentuk Obat Tifus dari Cacing Tanah
1). Pil Cacing


2). Kapsul Cacing

3). Extrak Cacing

4). Cacing yang Dikeringkan
















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cacing tanah memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit tifus atau yang sering kita
dengar dengan sebutan demam tifoid tanpa efek samping dan tentu saja ekonomis.
Berdasarkan pengalaman cacing tanah dapat mengobati tifus dalam jangka waktu 2-3 hari
dengan dosis yang teratur. Jadi, cacing yang kecil pun bisa berguna besar.

Dari hasil laboratorium cacing tanah mengandung :
Protein 68%
Asam glutamat 8.98 %
Treonin 3.28%
Lisin 5.16%
Glycine 3.54%

Cacing tanah dapat di konsumsi dengan berbagai cara. Menurut banyak sumber cara
pengolahan cacing adalah dengan memasukkan bersama tepung maizena selama 48 jam,
atau menyimpan di dalam freeze. Untuk menghilangkan lendirnya, cacing direbus dengan
air mendidih.
Obat cacing yang sekarang beredar di pasaran dikemas dalam berbagai kemasan. Kapsul
dan pil adalah kemasan yang paling sering kita temui.

3.2 Saran
Bagi pembaca setelah membaca makalah ini semoga pembaca bisa menggunakan
cacing tanah sebagai obat typus karena jika dalam pengobatan tradisional bisa dilakukan
maka sebaiknya diterapkan. Penggunaan obat kimia jika terlalu sering akan menimbulkan
efek kurahg baik terhadap tubuh, sedangakan obat tradisional tanpa adanya efek samping.

Вам также может понравиться