Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM
3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS
3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber
Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari
sensor panas LM35 A LM35 B dan potensio selektor panas !ang akan
dikon"ersikan ke dalam nilai digital dengan AD# internal mikrokontroler
ATM16 mengontrol relai !ang akan men!alakan dan mematikan lampu
heater 1 dan lamput heater $. Serta berfungsi untuk mengirim data%data dari
1
sensor su&u dan per&itungan rata%rata su&u ke '# untuk melakukan data
melalui (alur data serial )S$3$.
3
'# berfungsi sistem untuk melakukan logging data%data !ang diterima dari
mikrokontroler ATM16 data !ang terima berupa informasi $ sensor su&u
su&u rata%rata dan target su&u !ang akan di*apai ole& sistem.
L+D berfungsi untuk sebagai indikator status sistem kontrol pusat sedang
men!ala atau tidak
L#D berfungsi untuk menampilkan data digital !ang suda& dikon"ersi dari
sensor su&u LM35A dan LM35B serta nilai rata%rata dari kedua sensor dan
(uga menampilakan su&u target su&u thermal chamber !ang merupakan &asil
kon"ersi dari tegangan analog potensio selektor panas.
AM' berfungsi sebagai amplifier seder&ana untuk mendukung
mikrokontroler untuk men!alakan dan mematikan relai.
Heater 1 dan Heater $ merupakan peng&asil panas berupa lampu pemanas
!ang berfungsi untuk memanaskan ruangan dalam thermal chamber dan
kedua lampu ini dikontrol ole& mikrokontroler ATM16 dengan menggunakan
relai
'S, merupakan adaptor kon"ersi listrik A# $$-. men(adi listrik D# /.
!ang akan men(adi suplai power dari mikrokontroler thermal chamber.
4
3.1.2 SKEMATIK PERANCANGAN SISTEM KONTROL THERMAL
CHAMBER
Gambar 3.$ )angkaian 0ontroler Thermal Chamber
'ada sistem kontroler ini menggunakan mikrokontroler (enis A.)
ATM+GA16 sebagai kontroler utama thermal chamber. Sistem kontroler ini akan
beroperasi dengan menggunakan tegangan D# 5 .olt. Dikarenakan input tegangan
adaptor adala& D# /. makan digunakanla& regulator LM12-5 untuk meregulasi
5
tegangan men(adi D# 5. !ang akan men(adi tegangan !ang akan mengoperasikan
kontroler A.) ATM+GA16.
Mikrokontroler A.) ATM+GA16 ini memiliki kapasitas memori )3M flash
sebesar 16 0B !ang dapat diprogram berulang%ulang. Mikrokontroler A.) ATM+GA
16 ini (uga dilengkapi dengan S)AM !ang berkapasitas 1 0B.
Mikrokontroler A.) ATM+GA16 ini (uga suda& dilengkapi dengan AD#
internal !ang terdiri dari 2 channel kon"ersi dimana ke%delapan channel ini terdapat
pada bagian port A 4-5 &ingga port A 415. 'ada sistem kontrol thermal chamber ini
akan menggunakan 3 channel AD# dimana $ channel akan digunakan untuk $ unit
sensor su&u LM35 dan 1 channel untuk potensio selektor su&u panas.
'ada Sistem kontrol thermal chamber A.) ATM+GA16 ini menggunakan
'3)TB untuk mengontrol L#D display 4$ 6 165 dengan mode 7 bit data.Sedangkan
'3)TD 4-8)95 dan '3)TD 418T95 akan digunakan untuk pengiriman data
mikrokontroler ke '# melalui komunikasi serial )S$3$.Sedangkan untuk '3)T#
digunakan untuk kontrol relai !ang akan berfungsi untuk mematikan dan
meng&idupkan lampu heater untuk memanaskan ruang thermal chamber.
6
3.2 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
'eran*angan perangkat lunak pada sistem kontrol thermal chamber meliputi
pembuatan program kontrol pada mikrokontroler A.) AT16 diantaran!a inisialisasi
S:) 4Special Function Register5 'engaturan ola& data pada mikrokontroler A.)
untu pengaturan su&u t&ermal dan diagram alir.
3.2.1 Inisialisasi SFR (Special Function Register)
;nisialisasi S:) perlu dilakukan untuk menggunakan fitrur%fitur dari A.)
!ang digunakan pada sistem kontrol thermal chamber <
1. SFR Be!ai"an #en$an ADC (Analog Digital Converter)
ADMU%
ADM,9 diset untuk memili& pin tegangan referensi untuk
AD# mengatur resolusi bit kon"ersi dan channel !ang digunakan.
Dikarenakan pada sistem kontrol thermal chamber ini menggunakan
sistem tegangan referensi internal pada sistem AD#%n!a makan bit
)+:S1 dan )+:S- di set 11.
ADLAR
ADLA) diset untuk mengatur resolusi bit !ang digunakan
dalam proses kon"ersi AD# pada sistem kontrol thermal chamber ini
akan menggunakan AD# dengan resolusi 2%bit se&ingga bit ADLA)
di set men(adi 1.
7
ADCSRA
AD#S)A diatur untuk mengatur fitur AD# pada
mikrokontroler AD#S)A diatur dengan Bit AD+= diset men(adi 1
untuk mengaktifkan AD# dan frekuensi AD# !ang digunakan adala&
1$5 0&> se&ingga dengan osilator 16 M?@. Serta ADS'- ADS'1
DA= ADS'$ di set 111 untuk menggunakan faktor pembagi sebesar
1$2.
2. SFR Be!ai"an Den$an Seial
UCSRB
'ada sistem register ,#S)B diatur dengan mengaktifkan bit
register T9+= men(adi 1 !ang berfungsi untuk mengirim data se*ara
serial.
UCSRC
,#S)# diset untuk mengaktifan bit ,)S+L dan untuk
pengiriman data penampung sebesar 2 bit diset pada ,#S>1 dan
,#S>- bernilai 1.
3.2.2 PENGATURAN OLA& DATA PADA MIKROKONTROL A'R AT1(
UNTUK PENGATURAN SU&U THERMAL CHAMBER
Sistem pengaturan kontrol su&u thermal chamber pada mikrokontroler A.)
AT16 su&u dengan thermal chamber ini dilakukan dengan *ara <
8
Memba*a &asil kon"ersi AD# pada '3)TA415 !ang diberi nama
pAroomTemperature1 di dalam program dan menampilkan nilai data
ini pada L#D sebagai nilai T1 8 sensor su&u LM35 A.
Memba*a &asil kon"ersi AD# pada '3)TA4$5 !ang diberi nama
pAroomTemperature$ di dalam program dan menampilkan nilai data
ini pada L#D sebagai nilai T$ 8 sensor su&u LM35 A.
Merata%ratakan nilai pAroomTemperature1 dan pAroomTemperature$
untuk mendapatkan nilai pAroomA"erage di dalam program dan
menampilkan nilai data ini pada L#D sebagai nilai AT 8 Average
Temperature 4Su&u rata%rata !ang dideteksi dari kedua sensor LM35
!ang digunakan5
Memba*a &asil kon"ersi AD# pada '3)TA475 !ang diberi nama
pAroomTempTarget. =ilai data pAroomTempTarget ini akan dibagi
men(adi nilai maksimum 6 dan dikalikan dengan nilai 1- untuk
mendapat nilai maksimum 6- untuk pAroomTempTarget:i6 ketika
potensio selektor panas diputar penu&. nilai data ini akan ditampilkan
pada L#D sebagai nilai TT 8 Target Temperature A.
'ada saat nilai pAroomA"erage B 4pAroomTempTarget:i6 C 15 maka
'3)T # akan bernilai -9-- dimana akan mematikan lampu heater
pemanas.
9
'ada saat nilai pAroomA"erage D 4pAroomTempTarget:i6 % $5 maka
'3)T # akan bernilai -9:: dimana akan meng&idupkan lampu
heater pemanas.
10
3.2.3 Dia$a) Ali P*$a)
Gambar 3.3 Diagram Alir 'rogram kontroler Thermal Chamber
11
'ada saat sistem pertama kali din!alakan sistem akan di inisialisasi. Setela&
itu sistem akan melakukan delay selama 1 detik dengan tu(uan untuk menunggu agar
data%data input !ang diterima pada AD# men(adi lebi& stabil. Setela& delay selama 1
detik 3 data analog dari $ sensor LM35 dan potensio selektor panas akan diterima
AD# dan diola& men(adi data digital.
Setela& data analog dikon"ersi men(adi data digital dengan AD# dimana
nilai T1 E sensor su&u LM35 A T$ E Sensor su&u LM35 B TT E =ilai su&u !ang
ingin di*apai. Mikrokontroler ini akan melakukan per&itungan rata%rata su&u dari
nilai T1 dan T$ dan meng&asilkan nilai AT E rata%rata su&u. Setela& mendapatkan
nilai AT mikrokontroler akan melakukan *etak data T1 T$ TT dan AT pada display
L#D.
Setela& men*etak nilai data T1 T$ TT dan AT pada display L#D.
Mikrokontroler akan menge*ek nilai TT berbanding nilai AT Fika nilai TT lebi&
besar dari AT maka lampu heater akan din!alakan dan kembali melakukan delay
selama 1 detik dan kembali menerima input DA#. Fika tidak maka lampu heater akan
padam dan kembali melakukan delay selama 1 detik dan kembali menerima input
DA#
12
3.3 PERANCANGAN BANGUN
'ada gambar ran*ang bangun sistem se*ara keselura&an berukuran 7-- mm 6
7--mm 6 7--mm dengan ba&an ka!u setebal 1-mm. 'ada ran*ang bangun dapat
dili&at terdapat beberapa komponen utama !aitu < modul kontroler A.) dan modul
sensor panas LM35.
'eran*angan bangun thermal chamber ini memiliki spesifikasi lengkap
sebagai berikut <
,kuran "olume Dalam < 7-- mm 6 7--mm 6 7--mm 4' 6 L 6 T5
,kuran Luar Termasuk tebal ka!u < 7$- 6 71- mm 6 7$-mm 4' 6 L 6T5
Tebal papan ka!u < 1- mm 41*m5
'apan 0anan dan 0iri < 71- mm 6 71- mm
'apan Depan < 7$- mm 6 7$- mm
'apan Belakang < 7-- mm 6 71-mm
'apan Atas < 7$- mm 6 71- mm
'apan BaGa& < 7-- mm 6 7-- mm
13
Gambar 3.7 Gambar Desain 'enu& Thermal Chamber
14
Gambar 3.5 Gambar Desain 'apan Atas Thermal Chamber dan 'enempatan Lubang
:itting Lampu ?eater
Gambar 3.6 Gambar Desain 'apan Belakang Thermal Chamber
15
Gambar 3.1 Gambar Desain 'apan 0iri dan 0anan Thermal Chamber
Gambar 3.2 Gambar Desain 'apan Dasar Thermal Chamber
16
17
Gambar 3./ Gambar Desain 'intu Depan Thermal Chamber
Gambar 3.1- Gambar Desain 'osisi 'eletakan Sensor LM35

Вам также может понравиться