PO Box 944210 , Sacra!"#o , $A 94244 % 2100 P ( 91& ) '22 % ''(0 F ( 91& ) ()4 % *&') + ,,,-r"-ca-.o/ Lo012! R- Ba13!4 , 5E6 , RN , Ex!c0#1/! O771c!r BISNIS , KONSU5EN SER K!8a9a#a", DAN PERU5A:AN BADAN ; <UBERNUR ED5UND <- BROWN JR - NPR % B % 2* 02=2000 PELEN<KAP DAN ALTERNATIF TERAPI DI TERDAFTAR KEPERAWATAN PRAKTEK Ko>!#!"21 >!ra,a# #!r6a7#ar ( RN ) 0"#0? !3a?0?a" ?!#!ra>13a" ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 #!ra>1 6103a1 6!".a" >!"6161?a" ?!>!ra,a#a" 6a" @!ra?91r 6!".a" aa" ?!>!ra,a#a" >ra?#121 c! ?!#!ra>13a" !r!?a 2!6!1?1a" cara A 4a". !"8a1" ?!aa"a", ?!"4aa"a" , ?!@!r219a" >r1@a61 , 6a" >!r31"60".a" >a21!", 6a" ?1"!r8a >!"c!.a9a" >!"4a?1# 6a" #1"6a?a" r!2#ora#17 A ( B B P- C 2)2( ) - S!@0a9 RN 61a"..a> ?o>!#!" 6a3a ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 #9 !ra>1!2 ?!#1?a 1a = 61a ?o"212#!" !"0"80??a" >!".!#a90a" #!"#a". #!ra>1 ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 , 6a" !3a?0?a" #0.a2%#0.a2 1"1 6!".a" aa" - 2!8ara9 D T!ra>1 ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 616a2ar?a" >a6a 212#! !612 ?0"o a24ara?a# , #!ra20? E.4>#1 a"2 , $1"a, I"61a A21a , E0"a"1 , 6a" >!"6060? a231 A!r1?a - @!@!ra>a #!ra>1 2!>!r#1 o2#!o>a#1 6a" "a#0ro>a#1 #!3a9 @!r!/o3021 61 A!r1?a S!r1?a# 2!3aa 60a a@a6 #!ra?91r - 5a219 >!"6!?a#a" 3a1" , 2!>!r#1 a>31?a21 @1o!3!c#roa."!#1c , @!ra6a 61 7ro"#1! 4a". r ar02 131a9 >!".!#a90a" 6a" >!a9aa" - Pra?#1? P!ra,a#a" D Pra?#!? ?!>!ra,a#a" 2!cara #ra6121o"a3 61a"0# ?o"2!> 212#! , 9o312#1? , 6a" 90a"12#1? #!or1 - T!or1%#!or1 1"1 a6a3a9 1"#1 6ar1 >ra?#!? ?!>!ra,a#a" 6a" 0".?1" #!ra20? co>3! !"#ar4 6a" #!ra>1 a3#!r"a#17 - Kar!"a ?!coco?a" a"#ara #!or1 ?!>!ra,a#a" >ra?#!? 6a" >ra?#!? #!ra>1 ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 , RNS @!ra6a 6a3a >o2121 4a". 0"1? 0"#0? !"8!@a#a"1 ?!2!"8a".a" a"#ara #!ra>1 @1o!612 ?o"/!"21o"a3 6a" co> 3!!"#ar4 6a" a3#!r"a#17 #!ra>1 - P!ra,a# T!r6a7#ar 9ar02 @!r#1"6a? 2!@a.a1 >!"60?0". @a.1 ?31!" !r!?a , 6a" !"4!61a?a" ?31!" 6!".a" 1"7ora21 4a". 61>!r30?a" 0"#0? !@0a# ?!>0#02a" #!"#a". ?!2!9a#a" !r!?a 6a" >!ra,a#a" ?!2!9a#a" F 1"7ora21 #!r2!@0# #!ra20? ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a# 1/! #!ra>1 - Pra?#1? K!>!ra,a#a" Ac# ( NPA ) !"6!71"121?a" >ra?#!? ?!>!ra,a#a" 2!@a.a1 70".21%70".21 #!ra20? A@a21c >!ra,a#a" ?!2!9a#a" , 4a". !@a"#0 ora". !".a#a21 ?!2031#a" 6a3a ?!9160>a" 2!9ar1%9ar1 4a". @!r90@0".a" 6!".a" a?#0a3 a#a0 ?!2!9a#a" a#a0 >!"4a?1# >o#!"21a3 >ro @3!2 a#a0 >!".o@a#a" 6ar1>a6a"4a , 6a" 4a". !!r30?a" 2!803a9 @!2ar >!".!#a90a" 131a9 a#a0 ?!#!ra>13a" #!?"12 #!ra20? 2!0a 9a3 @!r1?0# D >!ra,a#a" >a21!" 3a".20". 6a" #16a? 3a".20". 3a4a"a" --- A ( Ba.1a" 2)2( ) - 1"1 3a".20". 6a" #16a? 3a".20". >a21!" 3a4a"a" TER5ASUK ! ?o>!#!"21 RNS 0"#0? !@!r1?a" 1"7ora21 #!"#a". #!ra>1 ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 , 6a" 0"#0? !3a?0?a" ?o>3!!"#!r 6a" >ro2!60r a3#!r"a#17 2!20a1 6!".a" S#a"6ar K1"!r8a Ko>!#!" ( $$R , Ba.1a" 144',( ) - K!a>0a" RNS 0"#0? >r ac#1c! #!ra>1 ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 6103a1 61 ?!>!ra,a#a" ?0r1?030 = >!"6161?a"- P!ra,a# !131?1 ?!2!>a#a" >!"6161?a" , @a1? 6a3a #!or1 6a" >ra?#!? , 0"#0? !"60?0". >!"..0"aa" @!@!ra>a #!ra>1 ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 6!".a" #!ra>1 ?o"/!"21o"a3 - 0"#0? 512a3"4a , a9a212,a ?!>!ra,a#a" 61a8ar?a" @a.a1a"a !".!3o3a ra2a 2a?1# - Para a9a212,a ?!>!ra,a#a" ?!061a" !".a8ar !r!?a ?31!" #!"#a". #!?"1? ?o>3!!"#!r 6a" a3#!r"a#17 0"#0? !".0ra".1 ra2a 2a?1# 2!>!r#1 #!r7o?02 >!r"a>a2a" 6a" r!3a?2a21 , >18a# , c1#ra 61>a"60 , 021? , 90or , Da" .a"..0a" , 2!r#a T!ra>1 o@a# 4a". 61.0"a?a" 0"#0? !".0ra".1 ra2a 2a?1# ( #!ra>1 ?o"/!"21o"a3 - ) ?o>3!!"#!r 4a". 3!@19 ?o>3!?2 6a" #!ra>1 a3#!r"a#17 !"8a61 @a.1a" 6ar1 >!"6161?a" 3a"80#a" 6a" >ra?#!? ?!>!ra,a#a" , 2!r1". 6a3a ?o"#!?2 !3a"80#?a" E60ca# 3o?a?ar4a a#a0 2!1"ar 1o" F co"#o9 #!ra20? a?0>r!20r , aroa#!ra>1 , >18a# , 4o.a , !61#a21 , 6a" r!73!?21 - A?0>0"?#0r 6a" c91ro>rac#1c !!r30?a" 1G1" >ra?#!? 61 $a317or"1a - K1"!21o3o.1 #!ra>a", o@a# 9!r@a3 , 9o!o>a#1 , 6a" a40r/!6a , 0 20a334 !!r30?a" >!r21a>a" >!"6161?a" 7ora3 6a" >ra?#!? , 6a" 6a3a @!@!ra>a ?a202 #!ra>1 1"1 !131?1 2!r#171?a21 2,a2#a (9##>D==,,,-r"-ca-.o/=>672=r!.03a#1o"2=">r%@%2*->67) %% Berpikir Kritis dan Pengetahuan CAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berfikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berfikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berfikir kritis, analisis pertanyaan kritis, hubungan pemecahan masalah, pengambilan keputusaan dan kreatifitas dalam berfikir kritis serta factor-faktor yang mempengaruhi berfikir kritis. Perawat sebagai bagian dari pemberi pelayanan kesehatan, yaitu memberi asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan akan selalu dituntut untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi. Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus nyata yang akan memberi gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan bermutu. Seorang yang berfikir dengan cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda meskipun obyeknya sama, sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru, seorang profesional harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang paling efektif dan ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun orang lain. Proses berfikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membetuk asumsi, ide-ide dan menbuat simpulan yang valid. Semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berfikir dan belajar. 1.2 u!uan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini, secara umum adalah pembaca dapat memahami bagaimana aplikasi berpikir kritis serta perkembangan omplementer !ltrenative "edicine # !"$ . BAB II PEMBAHA"AN 2.1. Ber#ikir Kritis 2.1.1. Pengertian Ber#ikir Kritis Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis. Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar. %eterampilan kognitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan. Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominator umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri. Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. #Pery & Potter,'(()$. "enurut Bandman #*+,,$, berpikir kritis adalah pengujian secara rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. "enurut Strader #*++'$, berpikir kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterprestasikannya serta mengevaluasi pandapat-pandapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya perspektif pandangan baru. -ntuk mendapatkan suatu hasil berpikir yang kritis, seseorang harus melakukan suatu kegiatan #proses$ berpikir yang mempunyai tujuan #purposeful thinking$, bukan .asal/ berpikir yang tidak diketahui apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. !rtinya, walau dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering melakukan proses berpikir yang terjadi secara .otomatis/ #missal 0 dalam menjawab pertanyaan .siapa namamu1/$. banyak pula situasi yang memaksa seseorang untuk melakukan kegiatan berpikir yang memang di .rencanakan/ ditinjau dari sudut .apa/ #what$, .bagaimana/ #how$, dan .mengapa/ #why$. 2al ini dilakukan jika berhadapan dengan situasi #masalah$ yang sulit atau baru. 3si suatu kualitas dari kegiatan berpikir harus mengandung unsur-unsur seperti dibawah ini4 *. Sistematik dan senantiasa menggunakan criteria yang tinggi #terbaik$ dari sudut intelektual untuk hasil berpikir yang ingin dicapai. '. 3ndividu bertanggung jawab sepenuhnya atas proses kegiatan berpikir. 5. Selalu mengunakan kriteria berdasar standar yang telah ditentukan dalam memantau proses berpikir. 6. "elakukan evaluasi terhadap efektivitas kegiatan berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. -ntuk lebih mengoptimalkan dalam proses berpikir kritis setidaknya paham dan tahu dari komponen berpikir kritis itu sendiri dan komponen berpikir kritis meliputi 4 *. Pengetahuan dasar spesifik %omponen pertama berpikir kritis adalah pengetahuan dasar perawat yang spesifik dalam keperawatan. Pengetahuan dasar ini meliputi teori dan informasi dari ilmu-ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan ilmu-ilmu keperawatan dasar. '. Pengalaman %omponen kedua dari berpikir kritis adalah pengalaman. Pengalaman perawat dalam peraktik klinik akan mempercepat proses berpikir kritis karena ia akan berhubungan dengan kliennya, melakukan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan membuat keputusan untuk melakukan perawatan terhadap masalah kesehatan. Pengalaman adalah hasil interaksi antara individu melalui alat indranya dan stimulus yang berasal dari beberapa sumber belajar. "enurut 7owntree pada proses belajar ada lima jenis stimulus8 rangsangan yang berasal dari sumber belajar yaitu 4 a. 3nteraksi manusia #verbal dan nonverbal$, adalah interaksi antara manusia baik verbal maupun nonverbal. b. 7ealita #benda nyata, orang dan kejadian$, adalah rangsangan yang meliputi benda-benda nyata, peristiwa nyata, binatang nyata, dan sebagainya. c. Pictorial representation, adalah jenis rangsangan gambar yang mewakili suatu objek dan peristiwa nyata. d. 9ritten symbols, adalah lambang tertulis yang dapat disajikan dalam berbagai macam media. e. 7ecorded sound, adalah rangsangan dengan suara rekaman yang membantu mengontrol realitas mengingat bahwa suara senantiasa berlangsung atau jalan terus. 5. %ompetensi %ompetensi berpikir kritis merupakan proses kognitif yang digunakan untuk membantu penilaian keperawatan. Terdapat tiga tipe kompetensi, yaitu4 a. Berpikir kritis umum, meliputi pengetahuan tentang metode ilmiah, penyelesaian masalah, dan pembuatan keputusan. b. Berpikir kritis secara sepesifik dalam praktik klinik meliputi alasan mengangkat diagnose dan membuat keputusan untuk perencanaan tindakan selanjutnya. c. Berpikir kritis yang sepesifik dalam keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan #pengkajian sampai evaluasi$. 6. Sikap dalam berpikir kritis Sikap dalam berpikir kritis merupakan sikap yang diperoleh dari proses berpikir kritis dan sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan8 kesiapan untuk bereaksi terhadap stimulus atau objek menurut :ewcomb dalam :otoatmodjo #*++5$, sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. ). Standar 8 karakteristik berpikir kritis ;alam standar berpikir kritis terdapat dua komponen4 a. Standar intelektual ;alam standar intelektual untuk menghasilkan proses berpikir perlu di perhatikan tentang0 rasional dan memiliki alasan yang tepat, reflektif, menyelidik, otonomi berpikir, kreatif, terbuka dan mengevaluasi. b. Standar professional Pada standar profesioanal keperawatan memiliki kode etik keperawatan dan standar praktek asuhan keperawatan. !da empat bentuk alasan berpikir kritis yaitu 4 deduktif, induktif, aktivitas informal, aktivitas tiap hari, dan praktek. -ntuk menjelaskan lebih mendalam tentang defenisi tersebut, alasan berpikir kritis adalah untuk menganalisis penggunaan bahasa, perumusan masalah, penjelasan dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti-bukti, menilai kesimpulan, membedakan antara baik dan buruknya argumen serta mencari kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar serta tindakan yang dilakukan. 2.1.2 Karakteristik Berpikir Kritis %arakteristik berpikir kritis adalah 4 *. %onseptualisasi %onseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan konsep adalah fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran tentang kejadian, objek, atribut, dan sejenisnya. ;engan demikian konseptualisasi merupakan pikiran abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol dan disimpan dalam otak. '. 7asional dan beralasan. !rtinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta fenomena nyata. 5. 7eflektif !rtinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan kejadian. 6. Bagian dari suatu sikap. <aitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang lain. ). %emandirian berpikir Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan secara benar dan dapat dipercaya. =. Berpikir adil dan terbuka <aitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan menjadi benar dan lebih baik. >. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan. Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil. 2.1.$. Aspek Aspek Berpikir Kritis %egiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung. Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek4 *. 7elevance 7elevansi #keterkaitan$ dari pernyataan yang dikemukakan. '. 3mportance Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan. 5. :ovelty %ebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide baru orang lain. 6. ?utside material "enggunakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan #refrence$. ). !mbiguity clarified "encari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada ketidakjelasan. =. @inking ideas Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan. >. Austification "ember bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya. Termasuk di dalalmnya senantiasa memberi penjelasan mengenai keuntungan #kelebihan$ dan kerugian #kekurangan$ dari suatu situasi atau solusi. ,. ritical assessment "elakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi 8 masukan yang datang dari dalam dirinya maupun dari orang lain. +. Practical utility 3de-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan 8 kegunaanya dalam penerapan. *(. 9idth of understanding ;iskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat meluaskan isi atau materi diskusi. Secara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan 4 a. Berpusat pada pertanyaan #focus on Buestion$ b. !nalisa argument #analysis arguments$ c. Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi #ask and answer Buestions of clarification and8or challenge$ d. Cvaluasi kebenaran dari sumber informasi #evaluating the credibility sources of information$ 2.1.%. M&del Berpikir Kritis %ataoka-<ahiro dan Saylor #*++6$ telah mengembangkan suatu model tentang berfikir kritis untuk penilaian keperawatan. Berikut model berfikir kritis menurut %ataoka-<ahiro 4 a. ;asar pengetahuan khusus. b. Berdasarkan pengalaman. c. %ompetensi. d. Sikap untuk berfikir kritis. "odel tersebut mendefinisikan hasil dari berpikir kritis sebagai penilaian keperawatan yang relevan dengan masalah keperawatan dalam berbagai lingkup. D T?T!@ 73!@@ #3:E!T!: T?T!@$ H D 2!B3TS #%CB3!S!!:$ I D 3:F-37< #PC:<C@3;3%!:$ N D :C9 3;C!S !:; %7C!T3G3T< #3;C B!7- ;!: %7C!T3G3T!S K D %:?93:E 2?< <?- T23:% #T!- apa yang kamu fikirkan$ ;alam penerapan pembelajaran berpikir kritis di pendidikan keperawatan, dapat digunakan tiga model, yaitu 4 feeling, model, vision model, dan eHamine model yaitu sebagai berikut 4 *. Ieeling "odel "odel ini menekankan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan aktifitas keperawatan, dan perhatian. "isalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk, dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien. '. Gision "odel "odel ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan, dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien. Berpikir kritis ini digunakan untuk mencari prinsip- prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi. 5. CHamine "odel "odel ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan visi. Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan. "odel ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk analisis, mencari, menguji, melihat, konfirmasi, kolaborasi, menjelaskan, dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide. 2.1.'. ingkatan Berpikir Kritis *. Pemikiran %ritis ;asar Pada tingkat dasar pembelajar menganggap bahwa yang berwenang mempunyai jawaban yang benar untuk setiap masalah .individu mempunyai keterbatasan pengalaman dalam menerapkan berpikir kritis.di samping kecenderungan untuk diatur oleh orang lain ,individu belajar menerima perbedaan pendapat dan nilai-nilai di antara pihak yang berwenang. '. Pikikiran %ritis %ompleks Pada tingkat ini seseorang secara kontinu mengenali keragaman dari pandangan dan persepsi individu.disini yang berubah adalah kemampuan dan inisiatif individu.pengalaman membantu individu mencapai kemampuan untuk terlepas dari kewenangan dan menganalisis serta meneliti secara lebih mandiri dan sistematis. Perawat belajar keragaman dari pendekatan yang berbeda untuk terapi yang sama. 5. %omitmen Pada tingkat ini perawat memilih tindakan atau keyakinan berdasarkan alternatif yang diidentifikasi pada tingkat berpikir yang kompleks.perwat mampu untuk mengantisipasi kebutuhan untuk membuat pilihan yang kritis setelah menganalisis keuntungan dari alternatif lainnya . 2.1.(. )ungsi Berpikir Kritis dala* Kepera+atan Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan adalah sebagai berikut 4 *. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari. '. "embedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan. 5. "engidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan. 6. "enganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan. ). "enganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan. =. "enguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan. >. "elaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan. ,. "embuat dan mengecek dasar analisis dan validasi data keperawatan. +. "erumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan. *(. "emberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan. **. "erumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan. *'. "encari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-nilai keputusan. *5. "engevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.
2.1.,. Aplikasi Ber#ikir Kritis Pertimbangan adalah salah satu contoh orang berfikir. Seseorang mencerminkan dan sampai pada satu keputusan serta memecahkan masalah #Bandman dan bandman$. ontoh4 %etika seorang perawat melihat seorang klien sedang berada diruang pemeriksaan klinik, berbagai pikiran mulai melintas dipikiran perawat. Perilaku klien apa yang dikenali1 !pakah ada Perawat yang mengenali perilaku itu sebelumnya1 !pa makna dari perilaku tersebut1 Pada saat ini perawat mulai mempertimbangkan apa yanga harus dilakukannya untuk membantu klien sehingga perawat memutuskan apa misalnya yang harus dilakukan apabila klien bertanya kepada perawat. %lien 4 !pakah saya harus dirawat dirumah sakit1 Perawat4 2anya dokter !nda yang tahu # jawaban yang ramah$, jangan khawatir !nda pasti akan menjadi lebih baik. eritakan kepada saya apa yang membuat anda berfikir bahwa !nda harus dirawat dirumah sakit. :ah, pada saat ini perawat tidak boleh menyangkal dan tidak menghindri kekhawatiran klien. Sebaliknya, perawat memfasilitasi pertimbangan klien sendiri sehingga klien dapat menyebutkan fakta atau kesimpulan tentang kondisinya sendiri. Bergantung pada apa yang klien katakana kepada perawat , mungkin perawat akan mengajukan pertanyaan lebih lanjut, memilih untuk memeriksa klien, atau barangkali keluar dari ruang pemeriksaan untuk menelaah catatan medis klien. 2.2 C&*ple*entar- Alternati.e Medi/ine 2.2.1. Pengertian C&*ple*entar- Alternati#e Medi/ine Pengobatan alternatif adalah setiap praktek penyembuhan, Jyang tidak termasuk dalam bidang obat konvensional.J !" adalah upaya penyembuhan penyakit yang berbasis budaya dimana dapat meningkatkan keberhasilan upaya pemulihan #onward & 7atanakul,*+++$. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisonal yang digabungkan dalam pengobatan modern. %omplementer adalah adalah penggunaan terapi tradisonal kedalam pengobatan modern #!ndrews et al., *+++($. Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan # rips & Taylor, '((*$. Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang memengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi #Smith et al., '((6$. Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan adanya teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada #Complementary and alternantive medicine/CAM Research Methodology Conference, *++> dalam Synder & @indBuis, '(('$. Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi kesehatan dan kesejahteraan. ;efinisi !" yang disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim, modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan kepercayaan. Termasuk di dalamnya latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri sendiri. !" digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan. 9alaupun demikian ada perbedaan antara alternatif dan komplementer.Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer berarti pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah terbukti bermanfaat. ;efinisi tersebut menunjukkan terapi komplementer sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang diitegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan indiviodu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. 2asil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. %ondisi ini sesuai dengan prinsip keperwatan yang memandang manusia sebgai makhluk yang holistik # bio, psiko, sosial, dan spiritual$. Prinsip holistik pada keperawatan ini perlu didukung kemampuan perawat dalam menguaisai berbagai bentuk terapi keperawatan termasuk terapi komplementer. Penerapan terapi komplememnter pada keperawatan perlu mengacu kembali pada teori-teori yang mendasari prkatik keperawatan. Teori ini dapat mengembangkan pengobatan tradisional yang menggunakan energi. Teori keperawatan yang ada dapat dijadikan dasar bagi perawat dalam mengembangkan terapi komplementer, misalnya teori transkultural yang dalam praktiknya mengaitkan ilmu fisiologi, anatomi, patofisiolohgi, dan lain-lain. Terapi komplementer meningkatkan kesempatan perawat dalam menunjukkan caring pada klien # Snyder & @indBuis, '(('$. Berikut jenis pelayanan pengobatan komplementer alternatif 4 a. 3ntervensi tubuh dan pikiran #mind and body interventions$ 4 2ipnoterapi, mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga. b. Sistem pelayanan pengobatan alternative 4 akupuntur, akupresur, naturopati, homeopati, aromaterapi dan ayurveda. c. ara penyembuhan manual 4 chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat dan urut. d. Pengobatan farmakologi dan biologi 4 jamu, herbal, dan gurah. e. ;iet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan 4 diet makro nutrient, dan mikro nutrient. 2.2.2. "e!arah Dan Latar Belakang Beberapa pengobatan komplementer dan alternatif berkembang dari praktek yang diwariskan turun temurun. "asyarakat dahulu mengembangkan pendapat atau teorinya masing- masing tentang penyakit dan praktek untuk menyembuhkan penyakit. Pada jaman dulu orang mencari pengobatan dari alam sekitarnya, bila mereka menderita berbagai macam penyakit. Pengobatan mulai dari air, pasir, tanaman, maupun melakukan pemijitan. Pengobatan tersebut menjadi sulit dipisahkan dari kepercayaan yang berkembang saat itu'. Pada masyarakat "esir kuno, kurang lebih tahun *.)(( sebelum "asehi telah dituliskan pada kertas papirus tentang penyakit dan terapi tradisional untuk mengobatinya, termasuk jimat dan benda-benda berkekuatan gaib, dan sepertiga dari semua bahan yang juga dikenal saat ini termasuk ?pium dan minyak kastor. ;iagnosa dibuat berdasarkan gejala dari panas, nyeri dan benjolan . Pengobatan didasarkan atas diit, tanaman-tanaman obat maupun psikoterapi. ;i 3ndia, ditemukan suatu teks tentang pengobatan yang dikenal dengan !thardaveda yang memuat rumus-rumus ramuan magis melawan setan, dan penyembuhan sepenuhnya ada pada tangan ;ewa Brahma. ;ewa penyembuhnya adalah ;hanvantari. %onsep dasarnya adalah keseimbangan dari tiga unsur dalam tubuh yaitu udara, lendir dan cairan empedu, bila ada gangguan terhadap salah satu diantaranya maka terjadi penyakit. Pengobatan didasarkan atas higiene, diit dan pencahar. Pengobatan !yurveda ini masih dipraktekkan di 3ndia sampai saat ini. ina, pengobatan tradisional berkembang pada jaman kaisar Iu 2si #th '.,(( S"$ yang mencanangkan filosofi tentang <in dan <ang dari alam, %aisar Shen :ung #'.>(( S"$ yang mengembangkan pengobatan dengan herbal dan akupuntur0 dan %aisar 2uang Ti #'.=(( S"$ yaitu pengarang teks kedokteran kuno :ei hing #%itab dasar kedokteran ina$ yang sangat terkenal hingga saat ini ',). ;ua unsur dasar yang ada di alam adalah <ang #unsur laki-laki$ dan <in #unsur wanita$. %esehatan merupakan keseimbangan dari kedua hal tersebut sementara energi yang menggerakkan tubuh disebut Fi. ;iagnosis dikembangkan dengan mempelajari jenis denyut nadi dan warna lidah. ;asar pengobatan dari hina ini adalah akupuntur, di mana jarum kecil ditusukkan ke dalam jalur meridian di tubuh sehingga menimbulkan sirkulasi sistim tubuh yang seimbang) #akan dibahas lebih lanjut$. @ebih lanjut jaman 2ippocrates #6=(-5>( S"$ di 7oma, beliau adalah orang yang mengembangkan pendapat bahwa penyakit adalah proses alam seperti lingkungan, diet dan gaya hidup. Tubuh membuat sendiri keseimbangan di dalamnya. Tulisannya merupakan pengamatan terhadap kenyataan. ;ia dan muridnya menemukan berbagai jenis penyakit dan menekankan latihan, pemijitan, diet dan obat-obat untuk menyembuhkannya. Pada abad *+ khususnya di !merika Serikat berkembang hiropractic, ketika .;.Palmer seorang penyembuh di 3owa menyembuhkan seorang tuli dengan melakukan manipulasi pada daerah servikalnya. Beliau mengembangkan suatu sistim penyembuhan penyakit yang didasarkan atas subluksasio dari vertebra yang menggangu impuls saraf dan menyebabkan gangguan di jaringan pada akhirnya menyebabkan malfungsi dan penyakit."asih banyak lagi sistim penyembuhan lain yang berkembang seiring dengan waktu. 9alaupun saat ini pengobatan komplementer dan alternatif digeser tempatnya oleh pengobatan konvensional yang berkembang sangat pesat melalui penelitian ilmiah, namun pengobatan ini masih mendapat tempat dalam masyarakat terutama mereka yang memiliki masalah penyakit kronis dan tidak puas dengan pengobatan konvensional yang ada. 2.2.$. 0enis10enis erapi K&*ple*enter Terapi komplementer ada yang invasif dan non-invasif. ontoh terapi komplemnter invasif adalah akunpuntur dan cupping # bekam basah $ yang menggunakan jarum dalam pengobatnnya. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi energi # reiki, chikung, tai chi, prana terapi suara $, terapi biologis #herbal, terapi nutrisi, food combining, terapi jus, terapi urine, hidroterapi colon, dan terapi sentuhan modalitas0 akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya #2itchcock et al., *+++$ National Center for Complementary/Alternative medicine #:!"$ membuat klasifikasi dari berbagai terapi dan sistem pelayanan dalam ) kategori 4 *. "ind-body terapi <aitu memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh misalnya perumpamaan #imagery$, yoga, terapi musik, berdoa, journalin, bio feedback, humor, tai chi, dan terapi seni. '. !lternatif sistem pelayanan <aitu sistem pelayanan kesehatan yang mengembangkan pedekatan pelayanan biomedis berbeda dari barat misalnya pengobatan tradiosonal cina, ayurvedia, pengobatan asli amerika, cundarismo, homeopathy, naturopathy. 5. Terapi Biologis <aitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilnya misalnya herbal dan makanan. 6. Terapi manipulatif dan sistem tubuh <aitu terapi yang didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan kiropraksi, macam-macam pijat, rolfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi. ). Terapi Cnergi <aitu terapi yang yang fokusnya berasal dari energi dalam tubuh #biofields$ atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapeutik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, eHternal Bi gong, magnet. %lasifikasi lain menurut Smith et al #'((6$ meliputi gaya hidup # pengobatan hlistik, nutiris$, biotanikal # homoepati, herbal, aromaterapi0 manipulatif # kiropraktik, akupresur & akupuntur, refleksi dan massage$0 mind body # meditasi, guided imagery, biofeedback, color heading, hipnoterapi$. Aenis terapi komplementer banyak sehingga seorang perawat perlu mengetahui pentingnya terapi komplmenter. Perawat perlu mengetahui terapi komplmenter diantaranya untuk membantu mengkaji riwayat kesehatan dan kondisi klien, menjawab pertanyaan dasar tentang terapi komplemnetr dan merujuk klien untuk mendaptkan informasi yang reliabel, memberi rujukan terapis yang kompeten, ataupun memberi sejumlah terapi komplemnter # Snyder & @indBuis, '(('$. Selain itu, perawat juga harus membuka diri untuk perubahan dalam mencapai tujuan perawatan integratif # Iontaine, '(()$. 2.2.%. 2iset dan Perke*3angan CAMs !" mulai dikenal pada tahun *+++ yang berarti terapi yang di dapatkan melalui proses sosial yang bukan merupakan sistem yang baku untuk menentukan kepercayaan terhadap penyakit dan penyembuhannya. 2ingga saat ini banyak negara yang menggunakan !" dalam metode penyembuhan, antara lain !merika, ina, Aerman, 3ndonesia dan beberapa negara lainnya. !" juga berkembang melalui riset, training, pendidikan, dan publikasi penggunaan upaya alternative melahirkan modalitas pentembuhan dan terapi medis alternative. omplementary medicine #kedokteran komplementer 8 pelengkap$ merupakan suatu kelompok diagnostik dan terapi di luar dari pengobatan konvensional yang diajarkan ataupun diberikan di Bangku kuliah kedokteran pada umumnya. 9alaupun ada beberapa 3nstitut yang juga mengajarkan hal ini *,'. ;alam banyak buku istilah omplementary sering dipakai bersama dengan !lternatif dan sering pula terjadi tumpang tindih di antara keduanya. Beberapa ahli menggunakan istilah CAM #Complementary and Alternative Medicine). "eskipun belum banyak data ilmiah yang mendukung sistim terapi ini namun masyarakat tetap mencari pengobatan tersebut. Seperti kita ketahui pasien sering bertanya bagaimana pendapat dokter tentang salah satu dari terapi pelengkap ataupun alternatif ini, sebagai dokter alangkah baiknya kita mengetahui baik tidaknya terapi tersebut. "enurut data di !merika Serikat pada tahun awal *++(-an, sepertiga dari *.)5( orang yang disurvei, menggunakan terapi tersebut. ;alam penelitian lebih lanjut dari tahun *++( sampai *++>, ternyata respondennya bertambah dari 56K menjadi 6'K. ;ari survei tersebut ditemukan sebagian besar mereka yang menggunakan terapi ini adalah orang-orang dengan taraf pendidikan yang tinggi dan penghasilan yang cukup serta usia berkisar antara ')-6+ tahun 5. 2al yang menarik dari penelitian ini bahwa pasien-pasien yang mencari terapi pelengkap dan alternatif adalah mereka yang menderita nyeri pinggang belakang #5),+K tahun *++(0 6>,=K tahun *++>, arthritis #*>,)K0 '=,>K$ dan nyeri muskuloskeletal #'',5K0 '5,=K$ 2al ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan di beberapa negara lain seperti !ustralia, anada,3nggris dan Belanda. ;ari data di atas kita mengetahui bahwa kebanyakan dari mereka yang mencari terapi komplementer dan alternatif adalah mereka yang menderita penyakit reumatik. %arena penyakit ini umumnya menyebabkan penderita merasa nyeri yang mengganggu dan terutama lagi pengobatannya membutuhkan waktu yang lama dan kadang pula menyebabkan penderita menjadi frustasi dengan pengobatan konvensional yang ada. ;i samping harga obat yang umumnya mahal, kita ketahui pula bahwa efek samping dari pengobatan ?!3:S #?bat !nti 3nflamasi :on Steroid$ konvensional, mulai dari perdarahan saluran cerna bagian atas, gangguan ginjal dan disfungsi trombosit6. %arena itu dibutuhkan pengetahuan dan dasar ilmu yang cukup bagi seorang dokter mengenai terapi komplementer dan alternatif supaya dapat mendampingi pasiennya dalam memilih terapi secara bijaksana dan sesuai. 2asil penelitian terapi komplementer yang dilakukan belum banyak dan tidak dijelaskan dilakukan oleh perawat atau bukan. Beberapa yang berhasil dibuktikan secara ilmiah misalnya terapi sentuhan untuk meningkatkan relaksasi, menurunkan nyeri, mengurangi kecemasan, mempercepat penyembuhan luka, dan memberi kontribusi positif pada perubahan psikoimunologik # 2itchcock et al., *+++$. Terapi pijat #massage$ pada bayi yang lahir kurang bulan dapat meningkatkan berat badan, memperpendek hari rawatan, dan meningkatkan respon. Sedangkan terapi pijat pada anak autis mengingkatkan perhatian dan belajar. Terapi pijat juga dapat meningkatkan pola makan dan meningkatkan citra tubuh serta menurunkan kecmasan pada anak susah makan # Stanhop, '((6$. Terapi hiropraksi terbukti dapat menurunkan nyeri haid dan level plasma prostaglandin selama haid # Iontaine, '(()$ 2asil lainnya yang dilaporkan misalnya penggunaan aromaterapi. Salah satu aromaterapi berupa penggunaan minyak esensial berkhasiat untuk mengatasi bakteri dan jamur #Buckle, '((5$. "inyak lemon thyme mampu membunuh bakteri Streptokokus dan stafilokokus serta tuberculosis #Smith et al., '((6$. Tanaman lavender dapat mengontrol minyak kulit. Sedangkan teh dapat memebersihkan jerawat dan membatasi kekambuhan #%ey, '((,$. ;r. arl menemukan bahwa penderita kanker lebih cepat sembuh dan berkurang rasa nyerinya dengan meditasi dan imagery # Smith et al., '((6$. 2asil riset juga menunjukkan hipnoterapi meningkatkan suplai oksigen perubahan vaskular dan termal, mempengaruhi aktivitas gastrointestinal dan mengurangi kecemasan #Iontaine, '(()$. 2asil-hasil tersebut menyatakan terapi komplementer sebagai suatu paradigma baru #Smith et al., '((6$. Bentuk terapi yang digunakan dalam terapi komplemnter ini beragam sehingga disebut juga dengan terapi holistik. Terminologi kesehatan holistik mengacu pada integrasi secara menyeluruh dan mempengaruhi kesehatan, prilaku postif, memiliki tujuan hidup, dan pengembangan spiritual # 2itchcock et al., *+++$. BAB III PENUUP $.1. Kesi*pulan Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir sistematik. <ang penting bagi berpikir kritis adalah berpikir dengan tujuan dan mengarah ke sasaran yang membantu individu membuat penilaian berdasarkan kata bukan pikiran. Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komersial untuk keperawatan profesional karena cara berpikir ini terdiri atas pendekatan holistik untuk pemecahan masalah. -ntuk mendapatkan suatu hasil berpikir yang kritis, seseorang harus melakukan suatu kegiatan #proses$ berpikir yang mempunyai tujuan #purposeful thinking$, bukan .asal/ berpikir yang tidak diketahui apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. !rtinya, walau dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering melakukan proses berpikir yang terjadi secara .otomatis/ #missal 0 dalam menjawab pertanyaan .siapa namamu1/$. banyak pula situasi yang memaksa seseorang untuk melakukan kegiatan berpikir yang memang di .rencanakan/ ditinjau dari sudut .apa/ #what$, .bagaimana/ #how$, dan .mengapa/ #why$. 2al ini dilakukan jika berhadapan dengan situasi #masalah$ yang sulit atau baru. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisonal yang digabungkan dalam pengobatan modern. %omplementer adalah adalah penggunaan terapi tradisonal kedalam pengobatan modern #!ndrews et al., *+++($. Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan # rips & Taylor, '((*$. Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang memengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi #Smith et al., '((6$. !" adalah upaya penyembuhan penyakit yang berbasis budaya dimana dapat meningkatkan keberhasilan upaya pemulihan #onward & 7atanakul,*+++$. ;imana !" mulai dikenal pada tahun *+++ yang berarti terapi yang di dapatkan melalui proses sosial yang bukan merupakan sistem yang baku untuk menentukan kepercayaan terhadap penyakit dan penyembuhannya. $.2. "aran -ntuk memahami secara keseluruhan berpikir kritis dan complementary alternative medicine dalam keperawatan kita harus mengembangkan pikiran secara rasional dan cermat, agar dalam berpikir kita dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan. Serta menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab, tujuan, dan tingkat hubungan dalam keperawatan dan beragam cara pengobatan yang diyakini dapat menyembuhkan. Sehingga saat berpikir kritis dalam keperawatan pasien akan merasa lebih nyaman dan tidak merasa terganggung dengan tindakan perawat serta pada pengobatan !" pasien dapat mendapat alternative yang dapat menyembuhkan berbagai penyakitnya. DA)A2 PU"AKA Potter & perry.#'((=$. undamental kepera!atan konsep, proses " praktik. Aakarta4CE. Buckle, S.#'((5$. Aromatherapy .http88.www.naturalhealthweb.com8articles,diperoleh ') april '((,. Iontaine, %.@.#'(()$.complementary " alternative therapies for nursing practice.'th Cd.:ew Aersey4Pearson prentice 2all. 2itchcock, A.C, Schubert, P.C., Thomas, S.!,#*+++$.community health nursing4caring in action. -S!4;elmar Publisher. Snyder, ". & @indBuis, 7. #'(('$.complementary/alternative therapies in nursing.6th ed .:ew <ork 4 Spinger. Patricia !. Potter. Iundamental keperawatanmodel berfikir kritis & penerapan berfikir kritis "odul ' ilmu keperawatan dasar * holistice care dan transcultural. http488kti-akbid.blogspot.com8'(**8(58makalah-berpikir-kritis-dalam.html http488en.wikipedia.org8wiki8!lternativeLmedicine http488obstetriginekologi.com8penelitian-cam-dalam-asuhan-maternitas (9##>D==8a@@ar@#8-@3o.2>o#-co=2012=02=@!r>1?1r%?r1#12%6a"%>!".!#a90a"%ca-9#3) (9##>D==!>r1"#2-0"61>-ac-16='''1&=1=JESSI$AH$:RISTANTI->67)