Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
& A % ) A %
( A % ) A %
%
B
8atriks b dapat dilihat dari tabel awal (Lnitial *able)
*abel Simplek #wal :
0
$
; = / /
0
i
9
%
9
&
s
%
s
&
b
i
/ s
%
) %/ % / ;/
/ s
&
( ( / % (/
2
$
/ / / / /
2
$
3 0
$
5; 5= / /
8aka matriks <
6
dapat dihitung : 6
5%
Mb
=
=
&
(/
;/
& A % ) A %
( A % ) A %
B
X
Perhitungan tingkat kepekaan terhadap setiap nilai sisi sebelah kanan dapat
dilakukan dengan menambahkan - pada FGS yang bersangkutan. 0ontoh untuk
kendala nomor % :
[ ] /
%
=
b B X
B
=
/
/
(/
;/
& A % ) A %
( A % ) A %
B
X
Fange untuk kendala nomor % dapat dihitung dengan dua set persamaan berikut :
& 1 -A) @ / dan = 5 -A) @ /
-A) @ 5& -A) @ 5=
- @ 5%/ - > (/
Fange - : 5%/ > - > (/ atau )/ > b
%
> %//.
!ntuk kendala nomor &, range kepekaan dapat dihitung dengan cara y ang
sama berikut ini :
& 5 -A( @ / dan = 1 -A& @ /
5 -A( @ 5& -A& @ 5=
- > = - @ 5%;
Fange - : 5%; > - > = atau &( > b
&
> (=.
&. Pena"bahan Fungsi Ken'ala ((aris%
Penambahan satu baris kendala kepada persoalan PL awal dapat ter$adi karena
beberapa alasan. Pertama, para analis mana$emen terlalu sederhana memformulasi
persoalan awal. ,edua, adanya informasi baru atau kendala baru yang kemudian
harus dipertimbangkan. Nelasnya, mana$emen selalu menghendaki formulasi
kendala yang ketat untuk menghasilkan optimasi yang lebih sempurna. #plikasi
kepekaan dengan adanya tambahan satu baris fungsi kendala dimulai dari *abel
Simple9 +ptimal.
Persoalan awal pada contoh, ditambah dengan informasi kendala baru, yaitu kendala
mesin penghalus (grinder) sebagai berikut :
O<
%
1 %/.)<
&
> O'.)
,endala baru ini ditransformasi men$adi persamaan : O<
%
1 %/.)<
&
1 S
'
:
O'.).
8asukkan nilai optimal <
%
dan <
&
ke dalam persamaan tersebut : O(=) 1
%/.)(&) 1 S
'
: O'.), ini merupakan indikasi bahwa penambahan kendala baru
tersebut menyebabkan kondisi tidak optimal lagi sebab S
'
sekarang men$adi
"ariabel basis. 8aka harus dilakukan iterasi ulang untuk mencapai tingkat
optimal baru dengan prosedur khusus. *ambahkan baris kendala baru ke dalam
tabel optimal, sehingga tabel tersebut men$adi :
*abel +ptimal dengan Sisipan ,endala 6aru.
0
$
; = / / /
0
i
9
%
9
&
s
%
s
&
s
'
b
i
= 9
&
/ % %A) 5%A( / &
; 9
%
% / 5%A) B / =
/ s
'
O %/.) / / % O'.)
2
$
; = &A) % ;(
2
$
3 0
$
/ / &A) %
Selan$utnya dapat dilakukan dua langkah pengurangan koefisien pada baris s
'
agar men$adi : / pada kolom 9
%
dan 9
&.
a. Langkah % : kolom 9
%
,olom Nilai lama baris s
'
6aris 9
%
6aris s
'
sementara
9
%
O 5 (O)(%) : /
9
&
%/.) 5 (O)(/) : %/.)
s
%
/ 5 (O)(5%A)) : OA)
s
&
/ 5 (O)(%A&) : 5OA&
s
'
% 5 (O)(/) : %
9
6
O'.) 5 (O)(=) : %O.)
b. Langkah & : kolom 9
&
,olom Nilai lama baris sementara 6aris 9
&
6aris s
'
baru
9
%
/ 5 (%/.))(/) : /
9
&
%/.) 5 (%/.))(%) : /
s
%
OA) 5 (%/.))(%A&) : 5OA%/
s
&
5OA& 5 (%/.))(5%A() : 5OA=
s
'
% 5 (%/.))(/) : %
9
6
%O.) 5 (%/.))(&) : 5'A)
Eari langkah5& ini tampak bahwa nilai 9
%
dan 9
&
pada baris s
'
: / dan nilai s
'
pada baris yang sama : %. Lni menun$ukkan bahwa s
'
harus keluar dari "ariabel
basis untuk men$adi non basis.
0
$
; = / / /
0
i
9
%
9
&
s
%
s
&
s
'
b
i
= 9
&
/ % %A) 5%A( / &
; 9
%
% / 5%A) B / =
/ s
'
/ / 5OA%/ 5OA= % 5'.)
2
$
; = &A) % ;(
2
$
3 0
$
/ / &A) %
Pada kolom 9
6
nilai baris s
'
: 5'.), ini menun$ukkan bahwa tabel tersebut tidak
optimal. 7ariabel yang menggantikan dipilih berdasar nila absolut ratio terkecil
atau absolute pi"ot point (ini aturan dalam algoritma dual).
diabaikan
%
/
s
O A =
= A O
%
s
point pi"ot O A (
%/ A O
) A &
s
diabaikan
/
/
9
diabaikan
/
/
9
'
&
%
&
%
=
=
=
=
=
=
=
s
%
terpilih untuk menggantikan s
&
, selan$itnya dilakukan iterasi5& :
0
$
; = / / /
0
i
9
%
9
&
s
%
s
&
s
'
b
i
= 9
&
/ % / 5%A& &AO %
; 9
%
% / / 'A( 5&AO P
/ s
%
/ / % )A( 5%/AO )
2
$
; = / %A& (AO ;&
2
$
3 0
$
/ / / %A& (AO
*abel di atas merupakan tabel simplek optimal dengan 9
%
: P, 9
&
: %, dan solusi
optimalnya : ;&. Nadi penambahan satu baris kendala baru telah merubah
optimalitas dari 9
%
: =, 9
&
: & dan solusi optimal : ;( men$adi 9
%
: P, 9
&
: % dan
solusi optimal : ;(.
). Pena"bahan *ariabel baru (kolo"%
Penambahan "ariabel (kolom) dapat ter$adi $ika ada sebuah produk baru yang dapat
diproduksi, misal <
'
. <
'
ini dapat diproduksi dengan asumsi : proses produksi %
unit <
'
membutuhkan ( $am di mesin giling dan & $am di mesin pemotong logam,
serta dapat menghasilkan profit : Q (.//Aunit.
Persoalan PL berubah men$adi : 8a9. 2 : ; <
%
1 = <
&
1 ( <
'
sAt.
) <
%
1 %/ <
&
1 ( <
'
> ;/ (kendala mesin giling)
( <
%
1 ( <
&
1 & <
'
> (/ ( kendala mesin pemotong logam)
? <
i
@ /
Pertanyaan yang muncul : apakah <
'
diproduksiR Nawabannya secara mudah dapat
diperoleh dengan menggunakan opportunity cost (shadow price) dari kedua
kendala sumber5sumber yang ada. +pportunity cost menggambarkan nilai marginal
dari sumber yang dapat dipakai untuk memproduksi produk baru (<
'
)
tersebut di mana nilai total marginal dihitung dengan :
8esin Siling 8esin Pemotong Logam *otal
( $am 9 Q &A) & $am 9 Q % : Q '.;/
opportunity cost opportunity cost
mesin giling mesin pemotong logam
0 a t a t a n : angka opportunity cost bisa dilihat pada tabel Simple9 optimal di baris
2
$
pada masing5masing kolom slack "ariable (S
%
dan S
&
). Pengisian nilai
kolom <
'
dapat dihitung dengan 6
5%
<
'
:
,oefisien <
'
: 6
5%
<
' :
%A) 5%A( ( 'A%/
:
5%A) B & %A)
*abel Simple9 yang dimodifikasi dengan adanya produk <
'
adalah
sebagai
berikut :
0
$
; = ( / /
0
i
9
%
9
&
9
'
s
%
s
&
b
i
= 9
&
/ % 'A%/ %A) 5%A( &
; 9
%
% / %A) 5%A) B =
2
$
; = %=A) &A) % ;(
2
$
3 0
$
/ / 5&A) &A) %
6ari 2
$
3 0
$
mengindikasikan bahwa tabel tersebut di atas tidak optimal sehingga
perlu dilakukan iterasi lan$utan untuk mencapai tingkat optimal baru dengan
prosedur biasa. Gasilnya adalah sebagai berikut :
0
$
; = ( / /
0
i
9
%
9
&
9
'
s
%
s
&
b
i
( 9
'
/ %=A' % &A' 5)A; &/A'
; 9
%
% 5&A' / 5&A' &A' &/A'
2
$
; &=A' ( &A' &A' ;;.;O
2
$
3 0
$
/ (A' / &A' &A'
*abel ini merupakan tabel Simple9 optimal yang baru setelah
<
'
dipertimbangkan untuk diproduksi. *ampak bahwa <
&
tidak lagi men$adi basis,
sehingga tingkat optimalitas dicapai dengan <
%
: &/A', <
'
: &/A' dan solusi
optimal : Q ;;.;O.
+. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi dapat menyebabkan perubahan penggunaan sumber.
Perubahan tersebut tidak berakibat kepada koefisien fungsi tu$uan, tetapi
berakibat kepada daerah fisibel sehingga ada kemungkinan perubahan tingkat
optimalitas.
8a9. 2 : )/ <
%
1 %&/ <
&
dp :
& <
%
1 ( <
&
> =/ (kendala kapasitas waktu ker$a di bagian listrik)
' <
%
1 % <
&
> ;/ (kendala kapasitas waktu ker$a di bagian audio.)
<
i
@ /
*abel Simple9 +ptimal
0
$
)/ %&/ / /
0
i
9
%
9
&
s
%
s
&
b
i
%&/ 9
&
B % T / &/
/ s
&
)A& / 5%A( % (/
2
$
;/ %&/ '/ / &(//
2
$
3 0
$
%/ / '/ /
Perubahan teknologi dapat merubah koefisien pada fungsi kendala, misal : untuk
memproduksi <
%
dibutuhkan waktu pada bagian audio yang lebih singkat, dari '
satuan waktu men$adi & satuan waktu. 8aka kendala kapasitas waktu ker$a pada
bagian audio berubah men$adi : & <
%
1 % <
&
> ;/. ,endala baru ini
tidak berpengaruh kepada fungsi tu$uan, tetapi ada pengaruhnya terhadap
daerah fisibel, sehingga ada kemungkinan perubahan tingkat optimal.
Pen$elasan hal ini lebih mudah digambarkan dengan pendekatan grafis sebagai
berikut :
<
&
;/ ' <
%
1 % <
&
> ;/
(/ solusi optimal
&/ a b & <
%
1 ( <
&
> =/
c <
%
&/
(/
Perubahan koefisien kendala waktu ker$a pada bagian audio ternyata tidak merubah
tingkat optimalitas.
<
&
& <
%
1 % <
&
> ;/
;/
(/ solusi optimal
&/ a & <
%
1 ( <
&
> =/
b
c <
%
&/ '/
(/
Nika yang ter$adi adalah perubahan waktu ker$a pada bagian listrik,
sehingga kendala waktunya berubah men$adi : & <
%
1 ) <
&
> =/
maka akan ter$adi perubahan tingkat optimal sebagai berikut :
<
&
;/ ' <
%
1 % <
&
> ;/
(/ solusi optimal
&/ & <
%
1 ) <
&
> =/
%; a b
<
%
c
&/
(/
Eari pendekatan grafis ini tampak bahwa ada perubahan titik optimal dari
titik5a bergeser ke titik5b.