Вы находитесь на странице: 1из 20

RHEUMATOID ARTRITIS

SURYANINGTYAS PRABOWO
08711133
Definisi
Peradangan pada jaringan synovial yang
disebabkan oleh bakteri
ETIOLOGI
Rheumatoid faktor : Antibodi yang tidak biasa dari
Immunoglobin (Ig) M atau IgG
Terbentuknya IgG akan menyerang IgG antigen
dan membentuk komplek yang bersarang pada
sinovium dan jaringan penyambung lainnya (lokal
dan sistemik)
RA berhubungan dengan Human Leukocyte
Antigen (HLA) DRw4
RA juga dinamakan penyakit Autoimune tetapi
tidak mutlak murni
FAKTOR LAIN
Genetik

Hormonal

Virus

Stress fisik dan emosional

Bakteri
INSIDEN
Seks

Obat

Usia
Antigen di membran
sinovial
Di proses oleh antigen presenting cells
(APC)
Berbagai jenis sel
: synoviocyte A
Sel dendrit
APC ( disekresi ke
permukaan sel)
Determinan dengan
HLA
Anti gen diikat oleh
sel T
Aktivasi mitosis
sel T + CD4
Membentuk antibodi (rheumatoid
factor)
Stimulasi Angiogenesis
Aktivasi sel B
Stimulasi makrpfag, monosit, synovial
fibroblast

Produksi IL 1,2 dan TNF

Peningkatan vaskularisasi dan
membran synovial
Inflamasi
Pemeriksaan fisik
Kategori : stadium awal = intra articular & Stadium lanjut
Anoreksia
Subfebris
Stadium awal sendi interphalangeal & metarcarpophalangeal (lengan)
:
* Kemerahan, hamgat, kaku/keras,
bengkak & nyeri terutama
* Kondisi buruk ; sendi mengalami inflamasi
yang progesif, panas & nyeri berlebihan, klien
mengeluh mual s/d 30 menit setelah bangun
* Palpasi : sendi teraba lunak karena synovitis & effusi
* Muscle Atropy : penurunan ROM


Mnrt ARA (American Rheumatism
Association,1987), diagnosis RA dpt
ditegakkan apabila 4 dari 7 kriteria:

1. Morning Stiffness > 1 jam
2. Artritis pada 3 sendi or lbh.
3. Artritis pada sendi tangan atau pergelangan
tangan.
4. Pembengkakan sendi yg simetris.
5. Nodus subkutan
6. Faktor serum rematoid
7. Perubahan Radiografi


Pemeriksaan Penunjang :


TERAPI RA:

Farmakologik : 1. NSAIDs
2. DMARDs
3. Kortikosteroid
4. BRM
7-an Terapi :
1. mencegah kerusakan sendi.
2. mencegah kehilangan fungsi.
3. mengurangi nyeri.
4. mencapai remisi secepat mungkin.

I. NSAIDs

I. Kortikosteroid
1. Untuk RA yg berat dan mengancam
jiwa,ex: sdh tjd vaskulistis.
2. Sbg Bridging Therapy slm menunggu
DMARDs mulai bekerja.
3. Dimulai dgn Glukokortikoid dosis rendah
setara prednison 10 mg pada pagi hari.
4. Jk tjd peradangan berat pd 1 atau 2
persendiaan,dpt diberikan Triamcinolon
acetonid / heksasetonid i.a
5. ES Osteo :tambahkan suplemen Ca
2+
1500
mg,vit D 400-800 mg & estrogen bifosnat.

II. DMARDs = Disease Modifying Arthritis
Rheumatoid Drugs ( 1-6 bln )
memperlambat progress penyakit RA.

- Semua Px RA adlh kandidat u trp DMARDs.
- Efektif jika digunakan sedini mungkin, sjk 3 bln
diagnosis RA ditegakkan.
- Manfaat baru muncul stlh bbrp bln, meski remisi
sempurna jarang tercapai.


1.Hidroksiklorokuin ( HCG )
- di Indonesia plg byk digunakan, cz murah.
- efektifitas rendah dibandingkan DMARDs lain.
- dosis > 400 mg : gangguan retina.
2. Sulfasalazin ( SSZ )
- bekerja lbh cpt dr HCG
- Krg disukai cz ES mual, muntah
- Dosis awal 500 mg/hari, kmd ditingkatkan sp
4x500 mg tiap mgg,jk ada perbaikan diturunkan
sd 1000 mg/mgg.
- kontrol WBC
3. Metotrexat ( MTX )
- Sbg DMARDs dosis yg digunakan lbh rendah,
7,5 mg/ minggu.
- ESO: GIT, mielosupresion, hepar
- KI : Px DM, Obese dan gangguan fgs hati.
- Berikan Leucovorin ( aas, folinat ) u ES MTX

4. Cyclosporin- A ( CS-A )
- merpkan AB & immunosupresan.
- KI : Px ginjal, hipertensi,epilepsi.

5.Leflunomide ( LFM )
- menghambat sintesis piridin
- khasiat setara MTX.
- alternatif u Px tg intoleran MTX.

- teratogenik dan hepatotoksik
- lakukan pemeriksaan fgs hati tiap 2 mgg.
- dosis awal 100 mg/hari slm 3 hari berturut2 dan
dilanjutkan 20 mg/hari.
- KI : terapi rifampisin, hepatitis,immunodefisiensi
berat.

Caution DMARDs:
Kontrol darah tepi untuk semua DMARds, kecuali HCG
dan Leflunomide.
III. BRM= Biologic Response Modifiers
Dasar terapi BRM :
Berdsrkan patogenesis RA, terutama mengenai peran
sitokin dlm proses inflamasi & destruksi jaringan, a.l
: IL-1 dan TNF

BRM yg disetujui FDA & POM :
1. Inhibitor TNF
- Etanercept ( ETC ) = Enbrel ( Wyeth )
- Infliximab ( IFX )
2. Antagonis Reseptor IL-1
- Anakinra ( ANK ) = Kineret ( USA )
Non Farmakologik
1. Edukasi
2. Exercise
3. Okupasi
4. Dietetik

Вам также может понравиться