Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
pokok
BAHAN
ADVEN
2009
TEMA
SYUKUR ATAS HABITUS BARU: Bertekad Bulat
Mewujudkan Pembaruan Hidup Beriman
Page 2
LATAR BELAKANG
Page 3
TUJUAN DAN MODEL PERTEMUAN
Page 4
POKOK BAHAN PERTEMUAN
Page 5
PERTEMUAN I: MAKNA ADVEN
Page 6
MATERI POKOK PERTEMUAN I:
MAKNA ADVEN
Sejarah Adven: makna kata, perkembangan dan maksud teologinya
Kata Adven berasal dari bahasa Latin adventus yang berarti kedatangan.
Tradisi Adven muncul di Spanyol sekitar abad IV sebagai persiapan pesta Epifani (Penampakan Tuhan),
pertengahan abad VI, di Roma, sebagai persiapan Natal yang diwarnai suasana gembira dan penuh
harapan.
Konsili Vatikan II mempertahankan makna Adven sebagai penantian kelahiran Yesus sebagai Mesias dan
kedatangan-Nya yang kedua (parousia)
Page 7
MATERI POKOK PERTEMUAN I:
MAKNA ADVEN
Lilin dan lingkaran Adven (korona)
Lilin Adven adalah empat batang lilin yang diletakkan di lingkaran
Adven (korona Adven), yang terdiri dari tiga lilin berwarna ungu dan
satu lilin berwarna merah muda.
Lilin Adven mempunyai makna tidak berawal dan berakhir, yang
menggambarkan Allah yang abadi, tanpa awal dan akhir.
Page 8
MATERI POKOK PERTEMUAN I:
MAKNA ADVEN
Page 9
MATERI POKOK PERTEMUAN I:
MAKNA ADVEN
Page 10
MATERI POKOK PERTEMUAN I:
MAKNA ADVEN
Untuk memperkaya bahan, bisa dibaca atau diakses di internet, misalnya:
http://yesaya.indocell.net/id648.htm
http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id355.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Adven
Page 11
PERTEMUAN II: TANGGUNGJAWAB
KELUARGA DALAM GEREJA
Memahami tanggungjawab keluarga dalam Gereja.
Penyegaran pemahaman mengenai keluarga, panggilan dan
tanggungjawabnya dalam Gereja
Refleksi iman atas keterlibatan keluarga Katolik dalam hidup
menggereja
Page 12
MATERI POKOK PERTEMUAN II: TANGGUNGJAWAB
KELUARGA DALAM GEREJA
Keluarga Katolik
Hidup berkeluarga dipahami dan dihayati sebagai yang luhur dan suci
Monogam (satu dengan satu, antara seorang laki-laki dan seorang perempuan) dan tak
terceraikan (untuk selama hidup).
Persekutuan suami-isteri yang mesra sebagai lambang hubungan Kristus dengan Gereja-Nya
Menjadi komunitas kehidupan dan kasih
Page 13
MATERI POKOK PERTEMUAN II: TANGGUNGJAWAB
KELUARGA DALAM GEREJA
Page 14
MATERI POKOK PERTEMUAN II: TANGGUNGJAWAB
KELUARGA DALAM GEREJA
Page 15
MATERI POKOK PERTEMUAN II: TANGGUNGJAWAB
KELUARGA DALAM GEREJA
Page 16
MATERI POKOK PERTEMUAN II: TANGGUNGJAWAB
KELUARGA DALAM GEREJA
Mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang ada, baik sebagai umat maupun pengurus,
baik kegiatan pribadi maupun bersama, baik di tingkat lingkungan, wilayah, stasi, maupun
paroki
Page 17
MATERI POKOK PERTEMUAN II: TANGGUNGJAWAB
KELUARGA DALAM GEREJA
Page 18
PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA DALAM
MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Page 19
MATERI POKOK PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA
DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Page 20
MATERI POKOK PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA
DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Page 21
MATERI POKOK PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA
DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Page 22
MATERI POKOK PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA
DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Page 23
MATERI POKOK PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA
DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Page 24
MATERI POKOK PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA
DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Page 25
MATERI POKOK PERTEMUAN III: PANGGILAN KELUARGA
DALAM MEWUJUDKAN IMAN DI MASYARAKAT
Untuk memperkaya bahan, bisa dibaca beberapa bahan baik buku maupun
akses internet:
Nota Pastoral KAS 2003
Keterlibatan Kaum Awam, karangan L. Prasetya, Pr.
Info tentang KDRT: http://www.lbh-apik.or.id/fact-58.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
Refleksi: Sudahkah keluarga-keluarga Katolik melaksanakannya, panggilan
dan perutusan menjadi saksi-saksi Kristus di tengah kehidupan masyarakat?
Sudahkah keluarga-keluarga Katolik mengajak dan memberdayakan semua
anggota keluarganya untuk terlibat di tengah masyarakat?
Page 26
PERTEMUAN IV: MENELADAN MARIA
DALAM PEMBARUAN HIDUP BERIMAN
Mengupayakan pembaruan hidup beriman, baik melalui keteladanan hidup maupun berdevosi kepada
Maria
Page 27
MATERI POKOK PERTEMUAN IV: MENELADAN MARIA
DALAM PEMBARUAN HIDUP BERIMAN
Maria tumbuh dalam bimbingan orangtuannya
Maria tumbuh di bawah asuhan imam Zakaria dalam adat dan tradisi Yahudi yang kuat
Maria dididik oleh orangtuanya dalam menumbuhkembangkan keutamaan dalam diri dan hidupnya.
Kerendahan hati berhadapan dengan kenyataan hidup
Keterbukaan hati menerima panggilan untuk mengandung dan melahirkan Yesus (Luk 1:26-38)
Ketulusan hati untuk memperhatikan dan membantu orang lain (Luk 1:39-56; Yoh 2:1-11),
Ketaatan terhadap hukum Taurat (Luk 2:21-40.41-52)
Ketabahan hati untuk mendampingi Puteranya yang menderita sampai di bawah kayu salib (Yoh 19:25-27)
Kesetiaan untuk mendampingi para murid Yesus yang menantikan kedatangan Roh Kudus (Kis 1:12-14)
Page 28
MATERI POKOK PERTEMUAN IV: MENELADAN MARIA
DALAM PEMBARUAN HIDUP BERIMAN
Fiat Voluntas Tua (jadilah padaku menurut perkataan-Mu)
Dasar: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”
(Luk 1:38)
Maria menjawab dengan mantap dan penuh kebebasan, bukan keterpaksaan.
Jawaban Maria membuka karya keselamatan Allah, meski ia sadar akan konsekuensi atas
jawaban tersebut.
Keutamaan iman bahwa Maria berani meninggalkan kepentingan pribadi dan menomorsatukan
kehendak Allah.
Jawaban ini dapat menjadi contoh sikap orang beriman
Page 29
MATERI POKOK PERTEMUAN IV: MENELADAN MARIA
DALAM PEMBARUAN HIDUP BERIMAN
Page 30
MATERI POKOK PERTEMUAN IV: MENELADAN MARIA
DALAM PEMBARUAN HIDUP BERIMAN
Page 31
MATERI POKOK PERTEMUAN IV: MENELADAN MARIA
DALAM PEMBARUAN HIDUP BERIMAN
Page 32
MATERI POKOK PERTEMUAN IV: MENELADAN MARIA
DALAM PEMBARUAN HIDUP BERIMAN
Page 33
CATATAN PENDUKUNG
Page 34