Вы находитесь на странице: 1из 11

1.

Fisiologi Kehamilan
1. Fertilisasi
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma dengan sel
telur di tuba falopii.
Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu:
1. Ovulasi terjadi 14 2 hari sebelum haid yang akan datang
2. Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi didaerah tuba falopii umumnya
di daerah ampula/infundibulum.
Proses Fertilisasi
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam Rahim, masuk ke dalam tuba.
Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi myometrium dan
dinding tuba yang juga terjadi saat senggama.
Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada
ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum yang dikelilingi ileh
perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5-10 m, yang disebut zona
pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah
menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum dibuahi apabila
sperma mencapainya.
Dari 60-100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat ovulasi,
beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mucus serviks dan
mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba
falopii yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai
mencapai ovum di ujung fimbrae tuba falopii. Hal ini disebabkan karena selama
beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani
diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi. Setelah reaksi kapasitasi, sperma
mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan oosit. Sel sperma
yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat-zat dari korona radiate
ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan
berkontak dengan lapisan korona radiate. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase
yang melarutkan korona radiate, trypsine like agent dan lysine zone yang
dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai
ovum. Hanya 1 sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena
sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan
kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.
Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat
dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona
pelusida (zona reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh
sperma lainnya.
Pembelahan
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel-sel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya yang
disebut blastomer.
Sesudah 3-4 kali pembelahan: zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut stadium
morula (kira-kira pada hari ke 3 sampai 4 pasca fertilisasi).
Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel-sel di sebelah dalam, yang akan
tumbuh menjadi jaringan-jaringan embrio sampai janin) dan outer cell mass
(lapisan sel sebelah luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai placenta).
Kira-kira pada hari ke 5 sampai ke 6, dirongga sela-sela inner cell mass merembes
cairan menembus zona pelusida, membentuk ruang antar sel. Ruang antar sel ini
kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk rongga
blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi, tetap berbatasan
dengan lapisan sel luar.
Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer cell mass disebut trofoblas.
1. Implantasi
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
Pada akhir minggu pertama (hari ke 5 sampai ke 7) zygot mencapai cavum uteri.
Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh
progresteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium
dinding Rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput
lendir Rahim yang terbuka dan aktif.
Kontak antara zigot stadium balstokista dengan dinding Rahim pada keadaan
tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofoblast zigot
tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel
endometrium uterus (terjadi implantasi).
Setelah implantasi, sel-sel trofoblast yang tertanam di dalam endometrium terus
berkembang membentuk jaringan bersama dengan system pembuluh darah
maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi
dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
2. Perkembangan Janin
3. Pembentukan Plasenta
4. Anemia Pada Kehamilan
1. Klasifikasi
Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang
kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas.
Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal
kehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar
wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih.
Pembagian Anemia Pada Kehamilan
1. Anemia Defisiensi Besi
Merupakan anemia yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini
disebabkan oleh kurang masuknya unsur besi dan makanan, karena gangguan
resorbsi, gangguan penggunaan atau karena terlalu banyaknya besi keluar dari
tubuh, misalnya pada pendarahan.

Tanda dan Gejala
1. Memiliki rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, dan mudah
patah
2. Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis
angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut
Ciri-Ciri Anemia Defisiensi Besi
1. Mikrositosis
2. Hipokromasia
3. Anemia ringan tidak selalu menimbulkan ciri khas bahkan banyak yang
bersifat normositer dan normokrom
4. Kadar besi serum rendah
5. Daya ikat besi serum meningkat
6. Protoporfirin meningkat
7. Tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang
8. Anemia Megaloblastik
Disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin
B12. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
Gejala-gejalanya
1. Malnutrisi
2. Glositis berat (lidah meradang, nyeri)
3. Diare
4. Kehilangan nafsu makan
Ciri-ciri Anemia Megaloblastik
1. Megaloblast
2. Promegaloblast dalam darah atau sumsum tulang
3. Anemia makrositer dan hipokrom dijumpai bila anemianya sudah berat. Hal
itu disebabkan oleh defisiensi asam folat sering berdampingan dengan
defisiensi besi dalam kehamilan

4. Anemia Hipoplastik
Disebabkan oleh sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti.
Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan, apabila wanita tersebut telah
selesai nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya
wanita mengalami anemia hipoplastik lagi.
Ciri-Ciri
1. Pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak
ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12
2. Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hypoplasia eritropoiesis yang
nyata
3. Anemia Hemolitik
Disebabkan oleh penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
daripada pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil,
apabila hamil maka biasanya anemia menjadi berat. Sebaliknya mungkin pula
kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak
menderita anemia. Anemia hemolitik dibagi menjadi 2 golongan besar:
1. Disebabkan oleh factor intrakorpuskuler seperti thalassemia, anemia sel sabit,
sferositosis, eliptositosis, dll.
2. Disebabkan oleh factor ekstrakorpuskuler sperti defisiensi G-6 Fosfat dehydrogenase,
leukemia, limfosarkoma, penyakit hati, dll.
Gejala Proses Hemolitik
1. Anemia
2. Hemoglobinemia
3. Hemoglobinuria
4. Hiperbilirubinuria
5. Hiperurobilirubinuria
6. Kadar sterkobilin dalam feses tinggi, dll

Klasifikasi anemia yang lain:
1. Hb 11 gr% : tidak anemia
2. Hb 9-10 gr% : anemia ringan
3. Hb 7-8 gr% : anemia sedang
4. Hb < 7 gr% : anemia berat
Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena
perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume
plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi
aldesteron.
Etiologi Anemia Pada Kehamilan
Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu:
1. Hypervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.
2. Pertambahn darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.
3. Kurangnya zat besi dalam makanan.
4. Kebutuhan zat besi meningkat.
5. Gangguan perncernaan dan absobrsi.
1. Dampak Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Kehamilan
Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh
tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan
frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal,
angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal
meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering
dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita
yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus imatur/prematur),
gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis),
gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, dayatahan terhadap infeksi dan
stress kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus,
dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain)
2. Diagnosis
3. Penatalaksanaan
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagian besar
tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau suatu polisakarida. Tablet
besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan.
Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan
usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam
dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan
gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja
menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak
berbahaya.
6. Proses Persalinan
7. Asupan Gizi Pada Kehamilan
8. Kebutuhan Gizi Makro
1. Kalori
Pada 3 bulan pertama kehamilan, asupan energy tidak perlu ditingkatkan bila
mengkonsumsi makanan bergizi. Sedangkan pada 2 trimester terakhir, tubuh
membutuhkan 300 kalori/hari. Energy dibutuhkan untuk proses metabolism
jaringan baru, pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan
jaringan baru.
2. Protein
Ibu hamil dan bayi membutuhkan banyak protein sebagai nutrisi penunjang
pertumbuhan jaringan. Ibu hamil perlu mengkonsumsi 60 gram protein sehari
yaitu 20-36 % lebih tinggi dari kebutuhan normal. Beberapa sumber protein
hewani yang bisa dikonsumsi adalah ikan, seafood, ungags, daging sapid an telur.
Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu, tempe, kacang polong,
kacang-kacangan, dan sereal. Susu dan produk olahannya seperti keju dan
yoghurt juga merupakan sumber protein yang baik.
3. Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga
menghasilkan energy dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-
fungsi pertumbuhan. Namun asupan lemak juga harus dibatasi karena kandungan
kalorinya sangat tinggi. Makanan yang tinggi lemak antara lain daging berlemak,
susu, keju, mentega, margarin, dan minyak. Dengan mengkonsumsi beberap ibu
hamil akan memperoleh cukup energy dari lemak.
4. Karbohidrat dan Serat
Karbohidrat dan serat adalah salah satu sumber energy penting. Bahan makanan
sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum dan pasta. Agar
kebutuhan energy anda terpenuhi, makan 3 porsi karbohidrat / serat makanan
setiap hari. Pilih makanan yang diperkaya dan terbuat dari padi-padian,
misalnya havermut, rye, dan gandung. Makanan dari padi-padian lebih kaya gizi
dan serat.
5. DHA
Asam lemak dekosaheksaenoat (DHA) sangat penting untuk perkembangan otak
bayi. Bayi dalam kandungan bergantung pada kecukupan DHA ibunya. Penelitian
menunjukkan bahwa suplementasi DHA dari ibu meningkatkan status DHA bayi.
Para ahli menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi DHA 300 mg/hari.
6. Kebutuhan Gizi Mikro
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding
sebelum hamil. Ini sangat perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
janin serta proses diferensiasi sel. Tambahan gizi lain juga dibutuhkan untuk
membantu metabolisme energy, seperti:


1. Vitamin B12
Kebutuhan gizi 2,3 mg/hari. Sumber vitamin B12 didapat dari jamur, telur,
yoghurt, ikan dan produk olahan kacang kedelai. Vitamin B12 dibutuhkan untuk
menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang, system saraf dan saluran
pencernaan. Selain itu juga membantu kelancaran pembetukan sel darah merah.
2. Vitamin B2
Kebutuhan gizi 1,2 mg/hari. Sumber vitamin B2 didapat dari sayuran, buah-
buahan, kacang-kacangan, hati dan telur. Vitamin B2 dibutuhkan untuk
membantu melepas energy dan protein serta membantu memenuhi kebutuhan
protein yang meningkat selama hamil.
3. Vitamin C
Kebutuhan gizi 70-85 mg/hari. Sumber vitamin C didapat dari jambu biji, jeruk,
nanas, semangka, mangga, papaya, kiwi, dan sayuran hijau. Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan
dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak.
Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
4. Vitamin A
Memegang peranan penting dalam tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas,
serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran premature dan bayi berat lahir rendah. Kebutuhan gizi
vitamin A 700 RE/hari.
5. Zat Besi
Pada saat hamil volume darah meningkat sesuai dengan kebutuhan zat besi.
Asupan zat besi membantu mencegah defisiensi zat besi. Jika kebutuhan zat besi
tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Kebutuhan gizi
zat besi sekitar 27 mg/hari. Zat besi secara alami didapat dari daging merah,
ungags, ikan, dan kacang-kacangan.


6. Asam Folat
Folat merupakan vitamin B yang mempunyai peranan penting dalam
perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu
cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat
meningkatkan kelahiran premature dan bayi dengan berat badan lahir rendah,
dan pertumbuhan janin kurang. Kebutuhan gizi asam folat 600 mg/hari.
Sumber alami asam folat didapat dari sayuran berwarna hijau, buncis, kacang-
kacangan, dan roti.
7. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sebanyak 25-30 mg/hari. Ibu hamil
dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain tiu
kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan
berdilatasi. Kalsium juga dibutuhkan untuk mengantarkan sinyal syaraf,
kontraksi otot, dan sekresi hormone. Jika tidak terpenuhi maka kalsium yang
dibutuhkan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium hamil adalah 1000
mg/hari. Sumber kalsium diantaranya produk susu, keju, yoghurt, dan ikan teri.
8. Seng
Dalam beberapa penelitian menyatakan kadar seng yang rendah pada ibu hamil
menyebabkan resiko melahirkan premature dan melahirkan bayi berat badan
lahir rendah. Namun uji klinis suplementasi tidak didapatkan kejelasan mengenai
keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah tinggi. Zat seng didapat secara
alami dari daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan,
dan beberapa sereal. Kebutuhan gizi seng sekitar 20 mg/hari.
Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan :
1. Kopi dan teh, kafein pada kopi dapat meningkatkan resiko keguguran dan bayi
berberat badan rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya
porsinya dikurangi menjadi tidak lebih dari 2 cangkir per hari. Teh yang
dikonsumsi berlebihan juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih
sangat rendah.
2. Alcohol dan rokok, konsumsi alcohol dan merokok berbahay bagi janin karena
apa yang dikonsumsi ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih
sangat rentan.
3. Makanan mentah / setengah matang, makanan mentah dan setengah matang
dapat membawa bibit penyakit penyebab listeriosis dan toxoplasma yang
berbahay bagi janin.
4. Ikan tertentu yang kaya akan merkuri, beberapa ikan tertentu yang
mengandung merkuri tinggi seperti mackerel, kerang, dan ikan pari.
9. Hukum Berpuasa Pada Wanita Hamil

Вам также может понравиться

  • Pie Diagram
    Pie Diagram
    Документ2 страницы
    Pie Diagram
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Rehab Word
    Rehab Word
    Документ24 страницы
    Rehab Word
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Mcua Policy
    Mcua Policy
    Документ3 страницы
    Mcua Policy
    rizki faujiah munandar
    Оценок пока нет
  • Presus DHF
    Presus DHF
    Документ36 страниц
    Presus DHF
    Diah Dewi Anggraeni
    Оценок пока нет
  • Imp Eklampsi Hellp Synd Bekas SC - Cp-Annealya
    Imp Eklampsi Hellp Synd Bekas SC - Cp-Annealya
    Документ25 страниц
    Imp Eklampsi Hellp Synd Bekas SC - Cp-Annealya
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • DBD
    DBD
    Документ7 страниц
    DBD
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Masalah
    Identifikasi Masalah
    Документ6 страниц
    Identifikasi Masalah
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Anestesi Umum
    Anestesi Umum
    Документ14 страниц
    Anestesi Umum
    Anggi Apriansyah P
    0% (1)
  • KUESIONER Simulasi
    KUESIONER Simulasi
    Документ4 страницы
    KUESIONER Simulasi
    rizki faujiah munandar
    Оценок пока нет
  • Cover Case
    Cover Case
    Документ1 страница
    Cover Case
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Re Emerging Disease: "Dengue Hemorrhagic Fever"
    Re Emerging Disease: "Dengue Hemorrhagic Fever"
    Документ28 страниц
    Re Emerging Disease: "Dengue Hemorrhagic Fever"
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Gigitan Ular Berbisa: Nia Niasari, Abdul Latief
    Gigitan Ular Berbisa: Nia Niasari, Abdul Latief
    Документ8 страниц
    Gigitan Ular Berbisa: Nia Niasari, Abdul Latief
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Oma Word
    Oma Word
    Документ9 страниц
    Oma Word
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Journal Reading ADHD
    Journal Reading ADHD
    Документ11 страниц
    Journal Reading ADHD
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Case Report Asma Pada Anak
    Case Report Asma Pada Anak
    Документ18 страниц
    Case Report Asma Pada Anak
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • CR2 - PAP Letak Lintang
    CR2 - PAP Letak Lintang
    Документ6 страниц
    CR2 - PAP Letak Lintang
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Fishbone Balita Fix
    Fishbone Balita Fix
    Документ1 страница
    Fishbone Balita Fix
    Sandrya Deprisicka
    100% (2)
  • Keluarga Binaan
    Keluarga Binaan
    Документ5 страниц
    Keluarga Binaan
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Referat Fraktur Nasal
    Referat Fraktur Nasal
    Документ25 страниц
    Referat Fraktur Nasal
    Sandrya Deprisicka
    100% (1)
  • Case Report 1 Bekas SC
    Case Report 1 Bekas SC
    Документ17 страниц
    Case Report 1 Bekas SC
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Cover Case
    Cover Case
    Документ1 страница
    Cover Case
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Gangguan Tidur
    Gangguan Tidur
    Документ15 страниц
    Gangguan Tidur
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Ketidakmampuan Seseorang Untuk Tidur Atau Mempertahankan Tidur
    Ketidakmampuan Seseorang Untuk Tidur Atau Mempertahankan Tidur
    Документ2 страницы
    Ketidakmampuan Seseorang Untuk Tidur Atau Mempertahankan Tidur
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Journal Reading ADHD
    Journal Reading ADHD
    Документ11 страниц
    Journal Reading ADHD
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Cover Case
    Cover Case
    Документ1 страница
    Cover Case
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Bronkie KT As Is
    Bronkie KT As Is
    Документ15 страниц
    Bronkie KT As Is
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Jurnal Reading Kulit
    Jurnal Reading Kulit
    Документ13 страниц
    Jurnal Reading Kulit
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Ileus Paralitik
    Ileus Paralitik
    Документ15 страниц
    Ileus Paralitik
    Sandrya Deprisicka
    100% (1)
  • Case Report 2 Plasenta Previa
    Case Report 2 Plasenta Previa
    Документ29 страниц
    Case Report 2 Plasenta Previa
    Sandrya Deprisicka
    Оценок пока нет
  • Case Pterigium
    Case Pterigium
    Документ9 страниц
    Case Pterigium
    Icha Sukmatriani
    Оценок пока нет