PROGRAM DlPLOMA l KEUANGAN SPESlALlSASl PAJAK SATRlA HADl LUBlS SEKOLAH TlNGGl AKUNTANSl NEGARA TAHUN 20ll KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas selesainya penyusunan bahan ajar Etika Profesi PNS ini. Sebagai sebuah profesi, PNS (Pegawai Negeri Sipil memiliki berbagai etika yang perlu diketahui oleh para mahasiswa STAN sebagai !alon PNS, khususnya di "ementerian "euangan. Apalagi saat ini, pemerintah sedang gen!ar#gen!arnya melakukan reformasi birokrasi, sehingga peranan etika profesi PNS menjadi sangat urgen dalam rangka mengawal reformasi birokrasi yang berlandaskan pada kesadaran etika. $ahasiswa STAN adalah mahasiswa yang bukan saja harus terampil dalam teknis operasional pekerjaan, tapi juga harus terampil dalam membangun karakter yang beretika. Tanpa etika, seorang mahasiswa STAN kelak akan bekerja tanpa nurani, sehingga rentan untuk menghalalkan segala !ara dan menelantarkan kewajibannya sebagai abdi masyarakat. Sebaliknya dengan etika diharapkan akan mun!ul mahasiswa#mahasiswa STAN yang nanti akan bekerja se!ara jujur, bernurani dan berfokus pada kepuasan stakeholders menuju masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Penulisan bahan ajar untuk mata kuliah Etika Profesi PNS ini memuat berbagai pengetahuan etika dan kode etik yang dibutuhkan mahasiswa STAN ketika nanti mereka bekerja. %ahan ajar berfungsi sebagai seperangkat materi yang disusun sistematis yang digunakan oleh pengajar, widyaiswara dan mahasiswa STAN dalam kegiatan belajar. &engan adanya bahan ajar ini diharapkan semua pihak yang berkepentingan dapat menjelaskan se!ara sistematis dan terstruktur tujuan instruksional yang akan di!apai sesuai standar kompetensi yang ditetapkan. &engan selesainya penyusunan bahan ajar ini, kami mengu!apkan terima kasih kepada pihak#pihak yang telah membantu, terutama kepada %apak "usmanadji selaku &irektur STAN, yang bukunya berjudul Etika Profesi Akuntansi, %isnis dan pelayanan Publik menjadi referensi utama dalam penulisan bahan ajar ini. 'uga terimakasih disampaikan kepada (bu )ies Sunarmintyastuti ("epala %idang Akademis Pendidikan Akuntan yang telah memberikan moti*asi dan dukungan terus menerus bagi selesainya penulisan bahan ajar ini. "ami menyadari bahwa dalam menyusun bahan ajar ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, disebabkan keterbatasan waktu dan penguasaan materi. +ntuk itu kami membutuhkan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan penyusunan bahan ajar ini di masa yang akan datang. Semoga bahan ajar mata kuliah Etika Profesi PNS ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi para mahasiswa STAN. Tangerang Selatan, No*ember ,-.. (Satria /adi )ubis 2 | P a g e PENDAHULUAN Sesuai dengan *isi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, yaitu menjadi perguruan tinggi terbaik di bidang keuangan dan akuntansi sektor publik, maka perlu dilakukan proses peningkatan kualitas pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran se!ara berkesinambungan. Salah satu kegiatan yang menjadi agenda utama untuk menunjang proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah kegiatan penyusunan bahan ajar. %ahan ajar yang dihasilkan dari kegiatan ini akan digunakan sebagai salah satu a!uan pembelajaran bagi seluruh dosen matakuliah terkait sebagai bentuk standarisasi proses pendidikan dan pembelajaran dalam rangka menjaga mutu dan meningkatkan kualitas lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. %ahan ajar adalah bahan#bahan atau materi perkuliahan yang disusun se!ara sistematis yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. %ahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis. %ahan ajar harus dapat menjelaskan tujuan instruksional yang akan di!apai dan memoti*asi mahasiswa untuk belajar mamahami konsep dasar dengan benar, serta mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa dalam bentuk penyediaan bimbingan bagi mahasiswa untuk mempelajari bahan tersebut, dan dalam penerapannya diintegralkan dengan tujuan dan isi pengajaran yang ada dalam 0%PP. %ahan ajar mata kuliah Etika Profesi PNS ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai nilai#nilai yang tepat atas penerapan standar etika dalam profesi sebagai PNS. &engan demikian diharapkan mahasiswa STAN dapat meningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap etika profesi PNS dan konsepkonsep yang menyertainya, meningkatkan kemampuan dalam meme!ahkan dilema etis di tempat kerja dan di luar tempat kerjaserta mampu meningkatkan kesadaran untuk mempraktekkan kode etik yang berlaku di tempat kerja. +ntuk men!apai tujuan tersebut, maka disusunlah bahan ajar ini yang terdiri dari .1 bab sebagai penjabaran dari pen!apaian tujuan pembelajaran "SP". Pada %ab ., mahasiswa akan mendapatkan pemahaman tentang kedudukan mata kuliah Etika Profesi PNS dan 0aris %esar Proses Pembelajarannya. %ab , dan 2 tentang teori dan konsep etika. %ab 3 tentang etika profesi, yang meliputi pengertian profesi dan etika profesi, serta urgensi etika profesi dan prinsip#prinsip etika profesi. Pada %ab 4, mahasiswa akan mendapatkan pemahaman tentang etika bisnis. Etika ini perlu diberikan agar mahasiswa mengetahui etika yang berlaku di kalangan pebisnis, sebagai salah satu konsumen "ementerian "euangan. )alu pada %ab 1 akan dibahas sedikit tentang etika kepemimpinan. +ntuk etika pelayanan publik dan etika kerja akan dibahas pada %ab 5 dan 6. 3 | P a g e Agar men!apai pemahaman etika profesi PNS yang baik, mahasiswa juga perlu mempelajari tentang pokok#pokok kepegawaian (%ab 7 dan aturan#aturan tentang disiplin PNS (%ab .-, sehingga terbentuk pegawai negeri yang disiplin dan memahami tugas serta tanggung jawabnya. Etika anti korupsi juga perlu dipahami oleh mahasiswa STAN agar mereka dapat menjadi agent of change (agen perubahan dalam reformasi birokrasi yang mensyaratkan pemerintahan yang bersih (clean goverment. Pembahasan tentang pengertian korupsi, prinsip#prinsip anti korupsi dan faktor penyebabnya akan dibahas pada %ab ... Sedang berbagai aturan yang berlaku tentang anti korupsi dibahas pada %ab .,. Akhirnya, (ndonesia di masa depan adalah milik generasi muda, sehingga kita berkepentingan untuk bersama#sama men!etak generasi muda (mahasiswa yang beretika dan menjunjung tinggi nilai#nilai moral. "eberhasilan sebuah bangsa bukan hanya disebabkan karena kepandaian ilmu pengetahuan dan teknologinya, tapi # terutama# disebabkan karena karakter bangsa tersebut yang menjunjung tinggi nilai# nilai moral (etika. Semoga bahan ajar ini menjadi sumbangan ke!il bagi gerakan perubahan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah S8T. 9%agian hidupmu yang sesungguhnya di dunia ini adalah yang membuatmu semakin mulia: (Ali bin Abu Tholib. 4 | P a g e DAFTAR lSl "ATA PEN0ANTA;................................................................................................... . PEN&A/+)+AN........................................................................................................ 2 &A<TA; (S(............................................................................................................... 4 PEN0ANTA; ET("A P;=<ES( PNS.......................................................................... 6 Kedudukan Mata Kuliah Etika Profesi PNS.......................................................... 8 Urgensi etika profesi terhadap reformasi birokrasi.............................................. 15 Renana perkuliahan etika profesi PNS............................................................... !5 TE=;( &AN "=NSEP ET("A (................................................................................. 2, Pengertian Etika.................................................................................................. "! #iga $agian Utama Etika.................................................................................... "% Se&arah Etika....................................................................................................... "5 #eori Etika.......................................................................................................... %! #iga Konsep Moral 'ang Penting....................................................................... %( Manfaat )an *ungsi Etika................................................................................... 55 TE=;( &AN "=NSEP ET("A ((................................................................................ 11 Etika................................................................................................................... ++ Etiket.................................................................................................................. ,1 Perbedaan Etika dan Etiket.................................................................................. ,1 Nilai.................................................................................................................... ,% Norma................................................................................................................. 8% ET("A P;=<ES(...................................................................................................... 7, Pengertian Profesi dan Etika Profesi................................................................... (! Urgensi Etika Profesi........................................................................................ 1-- Prinsip dan Peranan Etika Profesi..................................................................... 1-! .su/.su Seputar Etika Profesi............................................................................. 1-5 ET("A %(SN(S........................................................................................................ .,, Pengertian etika bisnis....................................................................................... 1!! Prinsip Etika $isnis........................................................................................... 1!5 .su/isu etika bisnis............................................................................................. 1"1 ET("A "EPE$($P(NAN......................................................................................... .31 Etiket dan Kepemimpinan................................................................................. 1%+ Nilai/Nilai Umum Etiket................................................................................... 1%8 Nilai/Nilai Umum Etiket Kepemimpinan.......................................................... 1%( Urgensi Etika Kepemimpinan........................................................................... 15% 5 | P a g e Karakter Utama )alam Kepemimpinan............................................................ 15( , Kebiasaan manusia 0ang sangat efektif.......................................................... 1+- Prinsip/prinsip 0ang di1u&udkan dalam , kebiasaan......................................... 1+" Paradigma , Kebiasaan..................................................................................... 1+5 Solusi Kepemimpinan dalam 2rganisasi........................................................... 1++ Pentingn0a Urutan Peran................................................................................... 1+, ET("A PE)A>ANAN P+%)("................................................................................. .5. Pengertian Etika Pela0anan Publik.................................................................... 1,1 Rele3ansi Etika )alam Pela0anan Publik.......................................................... 1," Prinsip/prinsip Etika )alam Pela0anan Publik.................................................. 1,8 Prinsip/prinsip Pela0anan Publik....................................................................... 18- Prinsip/prinsip dan Mana&emen Etika Pela0anan Publik................................... 181 4akikat Profesionalisme Pela0anan Publik....................................................... 18" )ilema dalam beretika...................................................................................... 185 .mplikasi bagi Etika Pela0anan Publik di .ndonesia.......................................... 18+ Netralitas Pega1ai Negeri Sipil 5PNS6.............................................................. 18, ET("A "E;'A........................................................................................................ .7, Pengertian Etika 5Etos6 Ker&a............................................................................ 1(! 7spek/7spek Etika 5Etos6 Ker&a....................................................................... 1(% *aktor/faktor 'ang Mempengaruhi Etika 5Etos6 Ker&a...................................... 1(+ Etika Ker&a 3s Etika Profesi.............................................................................. 1(( )isiplin Pega1ai Negeri Sipil........................................................................... !-1 4ukuman disiplin PNS..................................................................................... !-+ Maam/Maam Etika 5Etos6 Ker&a.................................................................... !15 PEN0E;T(AN "=;+PS(, <A"T=; PEN>E%A% "=;+PS(, &AN P;(NS(P#P;(NS(P ANT( "=;+PS(...................................................................................................... ,,. .stilah dan )efinisi Korupsi.............................................................................. !!1 $entuk atau Maam Korupsi............................................................................. !!" 8ingkup Korupsi............................................................................................... !!" Pen0ebab Perbuatan Korupsi............................................................................ !!5 Pen0ebab Korupsi di .ndonesia......................................................................... !!8 )ampak atau 7kibat Korupsi............................................................................ !"- Kebi&akan di $idang Penegahan...................................................................... !"1 Prinsip 9ood 9o3ernane................................................................................. !"! Prinsip 7nti Korupsi......................................................................................... !"5 Pendidikan 7nti Korupsi................................................................................... !"8 Pendidikan 7nti Korupsi dalam Keluarga......................................................... !%1 .mplementasi Penegahan dan Pemberantasan Korupsi dalam Kehidupan Sehari/hari........................................................................................................ !%% 6 | P a g e *aktor/faktor Keberhasilan Pemberantasan Korupsi......................................... !%+ 4ambatan atau Kendala Penegahan dan Pemberantasan Korupsi.................... !%+ AT+;AN TENTAN0 ANT( "=;+PS(..................................................................... ,4- Peraturan #entang 7nti Korupsi........................................................................ !5- :enis/&enis Korupsi dan Sanksin0a.................................................................... !5( Membentuk Pribadi 7nti Korupsi..................................................................... !,1 $E$%AN0+N ET=S P;(%A&(.............................................................................. ,54 )efinisi Etos..................................................................................................... !,5 8ingkup Pembahasan Etos Pribadi.................................................................... !,+ AT+;AN "EPE0A8A(AN &AN "=&E ET(" P;=<ES(PNS &( "E$ENTE;(AN "E+AN0AN........................................................................................................... 2-2 Profesi dan ;iri/;irin0a.................................................................................... "-" Sumber/sumber Panduan Etika......................................................................... "-+ 7turan Kepega1aian bagi PNS......................................................................... "-, Kode Etik Eselon . pada Kementerian Keuangan.............................................. "-, 0losarium............................................................................................................... 2-7 &aftar Pustaka........................................................................................................ 2.1 )A$P(;AN............................................................................................................. 2.6 7 | P a g e BAB PENGANTAR ETlKA PROFESl PNS Tujuan (nstruksional "husus ? $ahasiswa dapat? .. $enjelaskan kedudukan mata kuliah Etika Profesi PNS ,. $enjelaskan urgensi Etika Profesi PNS dalam reformasi birokrasi 2. $enjelaskan ren!ana perkuliahan Etika Profesi PNS Kedudukan Mata Kuliah Etika Profesi PNS Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. &alam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan#pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utilitas, dan lainnya. %erbagai gerakan reformasi publik yang dialami oleh negara# negara maju pada awal tahun .77-#an banyak diilhami oleh tekanan masyarakat akan perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah. Peningkatan kualitas pelayanan publik mutlak diperlukan mengingat kondisi sosial masyarakat yang semakin baik sehingga mampu merespon setiap penyimpangan dalam pelayanan publik melalui gerakan maupun tuntutan dalam media !etak dan elektronik. Apalagi dengan adanya persaingan terutama untuk pelayanan publik yang disediakan swasta membuat sedikit saja pelanggan merasakan ketidakpuasan maka akan segera beralih pada penyedia pelayanan publik yang lain. /al ini membuat penyedia pelayanan publik swasta harus berlomba# lomba memberikan pelayanan publik yang terbaik. (ni yang seharusnya ditiru oleh penyedia pelayanan publik pemerintah sehingga masyarakat merasa puas menikmati pelayanan publik tersebut. 8 | P a g e l %erdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu? .. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi pri*at, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, maupun perusahaan pengangkutan. ,. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi publik yang bersifat primer adalah semua penyediaan barang@jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah merupakan satu#satunya penyelenggara sehingga klien@pengguna mau tidak mau harus memanfaatkannya. $isalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara, dan pelayanan periAinan. 2. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi publik yang bersifat sekunder adalah segala bentuk penyediaan barang@jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna@klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan. Pelayanan publik yang profesional artinya pelayanan publik yang di!irikan oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan (aparatur pemerintah dengan !iri sebagai berikut? .. Efektif )ebih mengutamakan pada pen!apaian apa yang menjadi tujuan dan sasaran. ,. Sederhana Prosedur@tata !ara pelayanan diselenggarakan se!ara mudah, !epat, tepat, dan tidak berbelit#belit. 2. Transparan Adanya kejelasan dan kepastian mengenai prosedur, persyaratan, dan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan publik tersebut. 3. Efisiensi Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal#hal yang berkaitan langsung dengan pen!apaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan yang berkaitan. 4. "eterbukaan %erarti prosedur@tata!ara persyaratan, satuan kerja@pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rin!ian waktu@tarif serta hal#hal lain yang 9 | P a g e berkaitan dengan proses pelayanan wajib di informasikan se!ara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak. 1. "etepatan waktu "riteria ini mengandung arti pelaksanaan pelayanan masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Bara#!ara yang diperlukan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional adalah sebagai berikut? .. $enentukan pelayanan publik yang disediakan, apa saja ma!amnya, ,. $emperlakukan pengguna pelayanan sebagai !ustomers, 2. %erusaha memuaskan pengguna pelayanan sesuai dengan yang diinginkan mereka, 3. $en!ari !ara penyampaian pelayanan yang paling baik dan berkualitas, 4. $enyediakan alternatif bila pengguna pelayanan tidak memiliki pilihan lain. Tuntutan masyarakat saat ini terhadap pelayanan publik yang berkualitas akan semakin menguat. =leh karena itu, kredibilitas pemerintah sangat ditentukan oleh kemampuannya mengatasi berbagai permasalahan yang telah disebutkan di atas sehingga mampu menyediakan pelayanan publik yang memuaskan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. &ari sisi mikro, hal#hal yang dapat diajukan untuk mengatasi masalah#masalah tersebut antara lain adalah sebagai berikut? .. Penetapan standar pelayanan Standar pelayanan memiliki arti yang sangat penting dalam pelayanan publik. Standar pelayanan merupakan suatu komitmen penyelenggara pelayanan untuk menyediakan pelayanan dengan suatu kualitas tertentu yang ditentukan atas dasar perpaduan harapan#harapan masyarakat dan kemampuan penyelenggara pelayanan. Penetapan standar pelayanan yang dilakukan melalui proses identifikasi jenis pelayanan, identifikasi pelanggan, identifikasi harapan pelanggan, perumusan *isi dan misi pelayanan, analisis proses dan prosedur, sarana dan prasarana, waktu dan biaya pelayanan. Proses ini tidak hanya akan memberikan informasi mengenai standar pelayanan yang harus ditetapkan, tetapi juga informasi mengenai kelembagaan yang mampu mendukung terselenggaranya proses manajemen yang menghasilkan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. (nformasi lain yang juga dihasilkan adalah informasi mengenai kuantitas dan kompetensi# l0 | P a g e kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan serta distribusinya beban tugas pelayanan yang akan ditanganinya. ,. Pengembangan Standard Operating Procedures (S=P +ntuk memastikan bahwa proses pelayanan dapat berjalan se!ara konsisten diperlukan adanya Standard =perating Pro!edures. &engan adanya S=P, maka proses pengolahan yang dilakukan se!ara internal dalam unit pelayanan dapat berjalan sesuai dengan a!uan yang jelas, sehingga dapat berjalan se!ara konsisten. &isamping itu S=P juga bermanfaat dalam hal? a. +ntuk memastikan bahwa proses dapat berjalan uninterupted. 'ika terjadi hal#hal tertentu, misalkan petugas yang diberi tugas menangani satu proses tertentu berhalangan hadir, maka petugas lain dapat menggantikannya.=leh karena itu proses pelayanan dapat berjalan terusC b. +ntuk memastikan bahwa pelayanan perijinan dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlakuC !. $emberikan informasi yang akurat ketika dilakukan penelusuran terhadap kesalahan prosedur jika terjadi penyimpangan dalam pelayananC d. $emberikan informasi yang akurat ketika akan dilakukan perubahan#perubahan tertentu dalam prosedur pelayananC e. $emberikan informasi yang akurat dalam rangka pengendalian pelayananC f. $emberikan informasi yang jelas mengenai tugas dan kewenangan yang akan diserahkan kepada petugas tertentu yang akan menangani satu proses pelayanan tertentu. Atau dengan kata lain, bahwa semua petugas yang terlibat dalam proses pelayanan memiliki uraian tugas dan tangungjawab yang jelas. 2. Pengembangan Sur*ei "epuasan Pelanggan +ntuk menjaga kepuasan masyarakat, maka perlu dikembangkan suatu mekanisme penilaian kepuasan masyarakat atas pelayanan yang telah diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik. &alam konsep manajemen pelayanan, kepuasan pelanggan dapat di!apai apabila produk pelayanan yang diberikan oleh penyedia pelayanan memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. =leh karena itu, sur*ei kepuasan pelanggan memiliki arti penting dalam upaya peningkatan pelayanan publikC ll | P a g e 3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pengaduan masyarakat merupakan satu sumber informasi bagi upaya#upaya pihak penyelenggara pelayanan untuk se!ara konsisten menjaga pelayanan yang dihasilkannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. =leh karena itu perlu didisain suatu sistem pengelolaan pengaduan yang se!ara efektif dan efisien mampu mengolah berbagai pengaduan masyarakat menjadi bahan masukan bagi perbaikan kualitas pelayananC Sedangkan dari sisi makro, peningkatan kualitas pelayanan publik dapat dilakukan melalui pengembangan model#model pelayanan publik. &alam hal#hal tertentu, memang terdapat pelayanan publik yang pengelolaannya dapat dilakukan se!ara private untuk menghasilkan kualitas yang baik. %eberapa model yang sudah banyak diperkenalkan antara lain? contracting out, dalam hal ini pelayanan publik dilaksanakan oleh swasta melalui suatu proses lelang, pemerintah memegang peran sebagai pengaturC franchising, dalam hal ini pemerintah menunjuk pihak swasta untuk dapat menyediakan pelayanan publik tertentu yang diikuti dengan price regularity untuk mengatur harga maksimum. &alam banyak hal pemerintah juga dapat melakukan pri*atisasi. &isamping itu, peningkatan kualitas pelayanan publik juga perlu didukung adanya restrukturisasi birokrasi, yang akan memangkas berbagai kompleksitas pelayanan publik menjadi lebih sederhana. %irokrasi yang kompleks menjadi ladang bagi tumbuhnya ""N dalam penyelenggaraan pelayanan. &alam +ndang#undang 32 Tahun .777 antara lain dinyatakan bahwa sebagai unsur aparatur negara Pegawai Negeri Sipil harus memberikan pelayanan kepada masyarakat se!ara profesional. Biri# !iri profesional adalah memiliki wawasan yang luas dan dapat memandang masa depan, memiliki "ompetensi di bidangnya, memiliki jiwa berkompetisi@bersaing se!ara jujur dan sportif, serta menjunjung tinggi etika profesi. &ua kata kun!i yaitu "ompetensi dan etika Profesi adalah Basic prerequisite dari profesionalisme yang harus ditetapkan landasan dasarnya dalam rangka pembangunan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil. "ompetensi adalah sebagai tolok ukur seseorang untuk menduduki jabatan tertentu, sedangkan etika profesi unsur aparatur negara. =leh karena itu untuk dapat membentuk Pegawai Negeri Sipil l2 | P a g e yang profesional perlu ditetapkan standar kompetensi jabatan dan kode etik Pegawai Negeri Sipil. >ang dimaksud dengan kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya se!ara profesional, efektif, dan efisien. Sedangkan pengertian kompetensi adalah persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil dalam pelaksanaan tugas organisasi. Adapun pengertian kode etik Pegawai Negeri Sipil adalah kewajiban, tanggung jawab, tingkah laku, dan perbuatan sesuai dengan nilai#nilai hakiki profesinya yang dikaitkan dengan nilai#nilai yang hidup dan berkembang di masyarakat serta pandangan hidup %angsa dan Negara (ndonesia. Sebagai panduan bagi instansi untuk menyusun standar kompetensi melalui "eputusan "epala %adan "epegawaian Negara Nomor 31A Tahun ,--2 telah ditetapkan Pedoman Penyusunan Standar "ompetensi 'abatan Struktur Pegawai Negeri Sipil yang pada akhir tahun ,--3 seluruh instansi baik Pusat maupun &aerah telah dapat menyelesaikan standar kompetensi jabatan di setiap wilayahnya. &isamping itu pada saat ini telah diran!ang Peraturan Pemerintah mengenai kode etik Pegawai Negeri Sipil yang pada hakikatnya mengatur tentang nilai#nilai perilaku kedinasan Pegawai Negeri Sipil, baik sebagai profesional maupun sebagai aparatur negara. $ateri Nilai#nilai Perilaku "edinasan antara lain? a. Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugasnya wajib berusaha meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan profesionalisme di bidang tugasnya. b. Pegawai Negeri Sipil karena kedudukan atau jabatannya wajib menyimpan informasi resmi negara yang sifatnya rahasia. !. Pegawai Negeri Sipil wajib mentaati dan melaksanakan dengan sebaik#baiknya segala Peraturan Perundang#undangan dan Peraturan "edinasan yang berlaku. d. Pegawai Negeri Sipil wajib memberikan pelayanan sebaik#baiknya kepada masyarakat. l3 | P a g e e. Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya senantiasa mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang sesuai dengan Peraturan Perundang#undangan yang berlaku. &alam rangka penegakan kode etik dibentuk komisi kehormatan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai fungsi untuk menjabarkan lebih lanjut kode etik Pegawai Negeri Sipil, didalam implementasi penugasannya melakukan pemantauan dan pengendalian perilaku Pegawai Negeri Sipil yang melanggar kode etik serta merekomendasikan pada pejabat pembina kepegawaian dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan selanjutnya. +ntuk itu pada saat ini sedang disusun ;en!ana Peraturan Pemerintah tentang Penilaian Pegawai %erbasis "inerja dengan tujuan untuk ? a. $emperoleh gambaran langsung tentang kinerja seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas pokoknyaC b. $engidentifikasi faktor#faktor penghambat kinerja, baik yang berasal dari indi*idu Pegawai Negeri Sipil maupun unit kerja lain atau instansinya, yang dapat digunakan sebagai input bagi perbaikan atau peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sekaligus bagi penyerpurnaan aspek manajemen dan organisasi dari unit kerja atau instansi dimana Pegawai Negeri Sipil itu bekerja. !. $emberikan gambaran tentang kinerja unit kerja dan instansi dimana Pegawai Negeri Sipil tersebut bekerja, dan men!ari jalan keluar untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja unit kerja dan instansinya. Penilaian Pegawai Negeri Sipil berbasis kinerja dilaksanakan melalui Pendekatan hasil dan Pendekatan "ualitan. "edua pendekatan ini dikombinasikan dalam salah satu pendekatan yang disebut dengan Pendekatan Pen!apaian Tujuan@Target, artinya penilaian "inerja Pegawai Negeri Sipil, yang didasarkan pada target dan telah disepakati atau ditentukan terlebih dahulu. Adapun standar penilaian kinerja yang digunakan meliputi aspek#aspek sebagai berikut ? a. Aspek "uantitas, menggambarkan kesepakatan tentang jumlah barang yang dihasilkan, atau jumlah pelayanan atau jasa yang diberikan dalam pelaksanaan suatu tugas pokok seorang Pegawai Negeri Sipil pada periode tertentu. l4 | P a g e b. Aspek "ualitas, menggambarkan kesempatan tentang mutu barang yang dihasilkan, atau mutu pelayanan@jasa yang diberikan, dalam pelaksanaan suatu tugas pokok seorang Pegawai Negeri Sipil pada periode tertentu. !. Aspek waktu, menggambarkan kesempatan tentang lamanya seoarang Pegawai Negeri Sipil menghasilkan jumlah barang dan pelayanan dengan kualitas yang telah disepakati, dalam pelaksanaan tugas pokoknya. d. Aspek biaya, menggambarkan kesepakatan tentang besarnya anggaran yang digunakan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk menghasilkan jumlah barang dan memberikan pelayanan dengan kualitas yang telah ditentukan, dengan pelaksanaan tugas pokoknya. Urgensi etika profesi terhadap reformasi birokrasi ;eformasi %irokrasi Apa yang terlintas dalam benak kita apabila mendengar kata birokrasi. Pastilah yang terlintas adalah prosedur#prosedur yang berbelit, suap terhadap oknum aparat pemerintah, pelayanan publik yang rumit dan membingungkan, pejabat pemerintah dengan kekayaan yang tidak masuk akal dan pemikiranpemikiran negatif lainnya terhadap instansi dan pejabat pemerintah. /al itu memang tidak sepenuhnya salah dan memang terjadi di pemerintahan. Pemerintah pun tidak tinggall diam, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik pemerintah melakukan reformasi birokrasi terhadap instansi#instansi pemerintahan. "ementerian "euangan ;eplubik (ndonesia yang pertama kali menjalankan reformasi birokrasi di (ndonesia. Pengertian %irokrasi $enurut $aD 8ebber %irokrasi, merupakan pemikiran dari $aD 8eber (.613#.7,- seorang ahli sosiolog 'erman yang menekankan pada kebutuhan akan hierarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang dengan jelas. $enurutnya organisasi ideal pastilah sebuah birokrasi yang akti*itas dan tujuannya dipikirkan se!ara rasional dan pembagian tugas dari para karyawannya dinyatakan dengan jelas. 8eber yakin bahwa kompetensi teknik harus ditekankan dan e*aluasi prestasi kerja didasarkan pada keunggulan, organisasi apapun yang mempunyai orientasi pada sasaran yang terdiri dari beberapa ribu indi*idu pasti memerlukan pengendalian seluruh akti*itasnya. Se!ara pribadi, pegawai ,dan pejabat bebas, tetapi dibatasi oleh jabatannya yang disusun berdasarkan hierarki, keatas, kebawah, l5 | P a g e maupun kesamping. Pejabat dipilih berdasarkan kualifikasi professional, memiliki jenjang karier yang pasti mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi dan memperoleh imbalan yang setara. Pengertian Reformasi Birokrasi ;eformasi %irokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek#aspek berikut ? a. "elembagaan (organisasi b. "etatalaksanaan (business pro!ess !. sumber daya manusia aparatur %erbagai permasalahan@hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak berjalan dengan baik, harus ditata ulang atau diperbarui. ;eformasi %irokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good go*ernan!e. &engan kata lain, ;eformasi %irokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu, dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. =leh karena itu, harus segera diambil langkah langkah yang bersifat mendasar, komprehensif dan sistemik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat di!apai dengan efektif dan efisien. ;eformasi di sini merupakan proses pembaruan yang dilakukan se!ara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan@atau tindakan yang bersifat radikal dan re*olusioner. &isadari sepenuhnya, kondisi birokrasi pemerintahan saat ini masih belum seperti yang di!ita#!itakan, yang antara lain diindikasikan dengan ? a. praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (""N masih berlangsung hingga saat iniC b. tingkat kualitas pelayanan publik yang belum mampu memenuhi harapan publikC !. tingkat efisiensi, efekti*itas dan produkti*itas dari birokrasi pemerintahan belum =ptimalC d. tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan yang masih rendahC l6 | P a g e yang dipilih rakyat melalui pemilihan umum. =leh sebab itu, mereka tidak termasuk sebagai birokrat. %irokrat adalah mereka yang menduduki jabatan eselon ( kebawah di kementerian atau lembaga#lembaga non#kementerian. Sesuai dengan +ndang#+ndang tentang Pokok#Pokok "epegawaian (++ Nomor .5 Tahun .753 yang diubah dengan ++ Nomor 32 Tahun .777, pegawai negeri yang membentuk pelayanan publik (public service di (ndonesia meliputi pegawai negeri sipil (PNS, anggota TN(, dan P=);(, dan pegawai %+$N@&. Pengertian Etika Pelayanan Publik +raian mengenai birokrasi dan pelayanan publik di muka se!ara jelas menunjukan kepada kita bahwa administrasi pemerintahan atau birokrasi pemerintahan (disingkat birokrasi mempunyai fungsi pokok berupa penyelenggaraan pelayanan publik (public service. Pelayanan publik ini dilaksanakan oleh aparatur pemerintahan yang di (ndonesia disebut dengan pegawai negeri. 'adi, pelayanan publik adalah identik dengan birokrasi atau administrasi pemerintahan dan pegawai negeri. =leh sebab itu, istilah etika pelayanan publik mempunyai pengertian yang sama dan dapat dipertukarkan dengan istilah etika birokrasi atau etika pegawai negeri (khususnya PNS, walaupun tentu saja masingmasing istilah ini dapat memberikan nuansa yang agak berbeda. Etika pelayanan publik merupakan bidang etika terapan atau etika praktis. &engan demikian, seperti halnya etika bisnis, etikan pelayanan publik tidak berkaitan dengan perumusan standar#standar etika baru, tetapi berkaitan dengan penggunaan atau penerapan standar#standar etika yang telah ada. Tegasnya, etika pelayanan publik berkaitan dengan penerapan prinsip#prinsip atau standar#standar moral dalam menjalankan tanggung jawab peran aparatur birokrasi pemerintahan dalam menyelenggarakan pelayanan bagi kepentingan publik. <o!us utama dalam etika pelayanan publik adalah apakah aparatur pelayanan publik, pegawai negeri, atau birokrasu telah mengambil keputusan dan berperilaku yang dapat dibenarkan dari sudut pandang etika. "arena etika bersangkut paut dengan bagaimana agar manusia men!apai kehidupan yang baik, maka penerapan etika dalam konteks pelayanan publik dimaksudkan agar pelayanan kepada masyarakat oleh aparatur birokrasi benar#benar memenuhi harapan masyarakat tersebut. Sesuai dengan pengertian tersebut, kita dapat mengatakan bahwa beretika dalam konteks pelayanan publik berarti mempertimbangkan !ara yang tepat untuk l8 | P a g e bertindak bagi pegawai negeri sebagai 9pelayan publik: (sehingga biasa disebut dengan 9abdi negara: dan 9abdi masyarakat: dalam berbagai situasi pelayanan publik. &engan demikian, etika pelayanan publik harus men!akup prinsip#prinsip, nilai#nilai, standar#standar, atau norma#norma moral (etika yang harus dijadikan panduan oleh, dan !riteria penilaian terhadap aparatur birokrasi atau pegawai negeri dalam menjalankan akti*itasnya di dalam organisasi (internal activities dan dalam berhubungan dengan pihak#pihak luar, khususnya masyarakat (publik pengguna layanan birokrasi (external activities. Se!ara khusus, perhatian pada isu#isu etika dalam pelayanan publik bermuara pada tujuan untuk mewujudkan integeritas dalam pelayanan publik (public service integrity. (ntegeritas menga!u kepada hubungan yang kuat antara nilai#nilai ideal dan perilaku nyata, dan merupakan syarat pokok bagi pemerintah untuk menyediakan kerangka yang terper!aya dan efektif bagi kehidupan ekonomi dan sosial seluruh warga negara. Pranata dan mekanisme untuk memajukan integritas dipandang sebagai komponen pokok good governance. &alam konteks pelayanan publik, integritas berarti bahwa? a. Perilaku aparatur pemerintahan (pegawai negeri sebagai pelayan publik adalah sejalan dengan misi pelayanan publik dari instansi tempat mereka mengabdikan diri. b. Pelaksanaan pelayanan publik sehari#hari dapat diandalkan !. 8arga negara memperoleh perlakuan 9tanpa pandang bulu: sesuai dengan ketentuan hukum dan keadilan. d. Prosedur pengambilan keputusan adalah transparansi bagi publik, dan tersedia sarana bagi publik untuk melakukan penyelidikan dan pemberian tanggapan. ;ele*ansi Etika dalam Pelayanan Publik &i sektor manapun, termasuk sektor publik (pemerintahan, ada dua aspek penting yang umumnya diyakini sebagai penentu kinerja prima, yaitu profesionalisme dan etika. Seperti halnya di sektor bisnis, sektor publik juga dituntut untuk men!apai kinerja prima, dengan ukuran#ukuran seperti efisiensi, produkti*itas, dan efekti*itas, dan pada saat yang sama dituntut untuk senantiasa menjunjung tinggi standar etika, seperti integritas, objekti*itas atau imparsialitas, keadilan, dan sebagainya. &engan perkataan lain, sektor publik, seperti sektor bisnis, dituntut memiliki dua keunggulan, yaitu keunggulan teknis (profesionalisme dan keunggulan moral (etika. Ada beberapa alasan, baik normatif maupun objektif, yang dapat digunakan untuk l9 | P a g e menjelaskan rele*ansi dan makin pentingnya etika dalam birokrasi atau pelayanan publik. a. Etika dan "ehidupan yang %aik &alam bentuknya yang paling abstrak, etika adalah salah satu !abang filsafat. Etika berkaitan dengan perilaku moral, yaitu produk dari standar moral dan pertimbangan@keputusan moral. Tegasnya, etika berkaitan dengan 9bagaimana seharusnya kita hidup.: $engambil keputusan tentang 9bagaimana seharusnya kita hidup: adalah fondasi etika. &engan !ara sederhana, kita dapat mengatakan bahwa etika berkenaan dengan bagaimana orang#orang melaksanakan urusan mereka, setiap jam atau setiap hari. Perilaku etis berarti jujur dengan diri sendiri dan dengan orang lain. Etika berkaitan dengan karya, kinerja, atau prestasi, yang di#karya atau kinerja itulah nama kita melekat. "onsep etika tidak lain adalah sejumlah asumsi dasar yang melandasi hampir semua hubungan dan transaksi di dalam masyarakat. Asumsi#asumsi ini meliputi asumsi#asumsi tentang bagaimana kita memperlakukan orang lainC apa hak kita dan apa hak orang lainC kapan hak indi*idual kita berakhir dan kapan hak indi*idual orang lain bermulaC bagaimana harta milik indi*idu dan masyarakat seharusnya diperlakukan, dan apa yang merupakan perlakuan yang wajar dan adil bagi semua orang. &engan demikian, etika dapat diartikan se!ara luas sebagai 9keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan oleh masyarakat untuk mengetahui bagaimana seharusnya menjalankan kehidupannya:. Pernyataan berikut ini men!erminkan pengertian etika ini 9%agaimana saya harus membawa diri dan bersikapE:. 9Perbuatan#perbuatan mana yang harus saya kembangkan agar hidup saya sebagai manusia berhasilE: Pelayanan publik merupakan bidang kehidupan penting yang ditujukan untuk kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara. &alam kenyataanya, pelayanan publik mempengaruhi seluruh segi kehidupan warga negara. =leh sebab itu, sudah selayaknya jika isu#isu atau dimensi etika dimasukkan dalam pertimbangan dan keputusan yang berkaitan dengan pelayanan publik. "ekuasaan birokrasi &alam menjalankan fungsinya, birokrasi berkewenangan untuk membuat kebijakan dan melaksanakan kebijakan tersebut. <ungsi ini memberikan kekuasaan birokrasi untuk menafsirkan atau menjabarkan suatu kebijakan ke dalam kegiatan, 20 | P a g e program atau proyek, yang pada gilirannya mempengaruhi kepentingan dan pelayanan publik. &alam konteks ini, timbul pertanyaan apakah birokrasi menjalankan kekuasaan atau kewenangannya tersebut dengan benar, apakah birokrasi tidak menyelewengkan kewenangannya tersebut demi kepentingan selain kepentingan masyarakat. Etika diperlukan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan dan sekaligus sebagai kriteria untuk menilai baik atau buruknya suatu keputusan tersebut. "ewibawaan Pemerintah &imana pun, pemerintahan yang bersih dan berwibawa merupakan dambaan penyelenggara pemerintahan sendiri dan masyarakat se!ara umum. "ebersihan dan kewibawaan ini pada dasarnya hanya dapat diperoleh jika birokrasi dan pelaksananya bebas dari perilaku negatif atau ter!ela. Se!ara kategoris, dimana pun tidak ada pemerintah yang se!ara resmi menyutujui tindakan dan keputusan yang buruk@ter!ela para anggotanya. Sementara itu, makin disadari bahwa sumber kewibawaan birokrasi dan aparaturnya bukanlah kekuasaan yang mereka miliki, melainkan kualitas pengabdian mereka kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. &engan perkataan lain, ke!intaan rakyat, bukan oleh ketakutan rakyat. "ewibawaan pemerintah tersebut semakin besar jika dalam menjalankan fungsinya, aparatur pemerintahan berpegang teguh pada profesionalisme dan standar moral yang tinggi, seperti !ermat, !epat, ramah, berkeadilan, objektif, transparan, dan manusiawi. /ak dan "epatuhan 8arga Negara Setiap warga negara berhak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah. 8alaupun pelayanan umum dapat disediakan oleh komponen masyarakat selain pemerintah, pemerintahlah yang bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelayanan umum tersebut. &alam hubungan ini, setiap warga negara memiliki hak untuk memperoleh pelayanan dari negara. /ak ini makin nyata karena negara berkewenangan dalam pengaturan dan pengaturan ini menyebabkan setiap warga negara berkewajiban untuk mematuhinya. Sebagai warga negara, setiap indi*idu tidak bisa menghindar untuk meminta pelayanan ketika memiliki kepentingan tertentu. Senagai !ontoh, pemerintah mengatur bahwa setiap warga negara yang akan mendirikan bangunan wajib memiliki (jin $endirikan %angungan (($%. 'adi ketika, kita akan membangun sebuah rumah, kita berkewajiban untuk memperoleh 2l | P a g e ($% dari pemerintah. Bontoh lain, setiap warga negara yang telah men!apai umur tertentu wajib memiliki "artu Tanda Penduduk ("TP, sehingga ketika men!apai umur yang ditentukan, seorang warga negara harus berurusan dengan birokrasi untuk memperoleh layanan "TP. (ni berarti pemerintah hatus menyediakan pelayanan ($%, "TP, S($, keamanan dan sejenisnya, dan kita berhak mendapatkan pelayanan itu ketika kita membutuhkannya. Sudah barang tentu, setiap warga masyarakat mengharapkan akan memperoleh pelayanan dari birokrasi dengan sebaik#baiknya, sesuai dengan pengorbanan yang mereka lakukan. Etika diperlukan untuk memandu dan menjadi kriteria apakah birokrasi telah menjalankan fungsi pelayanannya sesuai dengan standar teknis dan etis sebagaimana diharapkan oleh warga negara. Belah /arapan $asyarakat Sudah menjadi rahasia umum bahwa kinerja pelayanan publik oleh birokrasi kita masih buruk, bahkan sering dikatakan sebagai sangat buruk dan ditinjau dari kriteria pelayanan yang bermutu, tidak satu pun dari kriteria tersebut dapat dipenuhi oleh birokrasi kita. Anekdot#anekdot seperti 9"asih amplop (uang urusan beres:, 9"alau bisa dipersulit kenapa dipermudah: atau 9"alau bisa lama kenapa diper!epat: dan sejenisnya sering dilontarkan untuk menyebut kualitas atau kinerja pelayanan publik oleh birokrasi. (su korupsi, kolusi, dan nepotisme (""N adalah sangat khas yang laAim dikaitkan dengan birokrasi kita. %uruknya kinerja pelayanan publik ini telah menyebabkan sangat rendahnya keper!ayaan masyarakat kepada birokrasi, bahkan terhadap pemerintah se!ara umum. (ni tampak dari tanggapan yang !enderung negatif terhadap sejumlah inisiatif pemerintah (perhatikan, misalnya, proyek busway dan perpanjangan waktu three in one oleh Pemerintah Pro*insi &"( 'akarta. Sementara itu, selain mengetahui betapa buruknya kinerja birokrasi, masyarakat semakin menyadari dan semakin berani menuntut hak#haknya untuk memperoleh pelayanan yang sesuai. Pada saat ini, masyarakat semakin berani untuk menggunakan hak#hak hukumnya menuntut pertanggung jawaban birokrasi ketika merasa dirugikan atau dilanggar hak#haknya dalam memperoleh pelayanan yang layak dari birokrasi. Semakin hari, semakin ken!ang tuntutan agar birokrasi efisien dan menghasilkan pelayanan prima (excellent services. Perkembangan kinerja pelayanan yang diperlukan untuk menghindari atau meiadakan risiko tuntutan 22 | P a g e ini hanya dapat di!apai melalui peningkatan profesionalisme, yaitu peningkatan sarana#prasarana pelayanan dan kompetensi teknis dalam pelayanan yang dilandasi oleh kesadaran dan komitmen terhadap norma#norma moral. Seperti di negara#negara lain, masyarakat kita juga menuntut birokrasi untuk berperilaku etis (dengan standar tinggi dalam memberikan pelayanan. Pelayanan publik sering dinyatakan sebagai keper!ayaan publik (public service is a public trust. 8arga negara mengharapkan para abdi negara melayani kepentingan mereka se!ara berkeadilan dan mengelola sumber daya publik sebaik#baiknya. Pelayanan publik yang adil (fair dan dapat diandalkan melahirkan keper!ayaan publik dan men!iptakan suatu lingkungan yang menguntungkan bagi bisnis dan bidang#bidang kehidupan lain umumnya, sehingga memberikan sumbangan kepada berfungsinya pasar dengan baik dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. ;eformasi Penyelenggaraan Pemerintahan Pegawai negeri (khususnya Pegawai Negeri Sipil melaksanakan tugas mereka dalam lingkungan yang berubah !epat, dengan sumber daya yang makin terbatas, tuntutan yang meningkat dari warga negara dan pengawasan yang makin besar dari masyarakat. &itambah dengan kenyataan mengenai buruknya kinerja pelayanan publik, tekanan#tekanan dari arus globalisasi, kemajuan teknologi, demokratisasi, dan penerapan prinsip#prinsip good governance, PNS dituntut untuk menjalankan urusan#urusan pemerintah dengan !ara#!ara baru yang efektif dan lebih kompleks. &engan perkataan lain, agar dapat memenuhi tuntutan yang makin berkembang ini, pemerintah harus melakukan reformasi di berbagai bidang administrasinya. &i (ndonesia sendiri ada sejumlah inisiatif yang telah dikembangkan dan dilaksanakan, diantaranya, desentralisasi dan otonomi penyelenggaraan pemerintah daerah, penilaian kinerja instansi sesuai dengan kriteria standar pelayanan minimum, dan manajemen berbasis kinerja. Akan tetapi, reformasi ini menimbulkan dampak ikutan terhadap nilai#nilai dan norma#norma yang selama ini hidup dan dianut di lingkungan birokrasi (pelayanan publik. Nilai#nilai baru yang diadopsi, seperti penakanan pada kinerja, produkti*itas, efisiensi, dan efekti*itas, se!ara signifikan berbenturan dengan nilai#nilai dan norma#norma yang se!ara tradisional berlaku. &alam situasi seperti ini, peluang terjadinya perilaku menyimpang sangat besar. Sebagaimana telah banyak diungkapkan oleh sejumlah pihak, otonomi daerah di negara ditengarai telah 9berhasil: memperluas wilayah dan memperbesar 23 | P a g e jumlah pelaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (""N di dalam birokrasi. Panduan etika, sesuai dengan tuntutan lingkungan yang baru, sangat diperlukan untuk memperjelas harapan dan tuntutan terhadap aparat birokrasi, termasuk larangan# larangan yang harus dipatuhi. &engan perkataan lain, diperlukan penyesuaian# penyesuaian infrastruktur etika untuk membangun iklim etis yang dapat menjamin keunggulan dalam pelayanan publik dan menjamin terwujudnya misi pelayanan publik. Se!ara ringkas, rele*ansi dan makin pentingnya etika dalam pelayanan publik adalah karena fakta bahwa warga negara telah memper!ayakan sumber daya publik kepada birokrasi. Pejabat pemerintahan, aparatur birokrasi atau pegawai negeri telah dianggap sebagai pengelola sumber daya dan penjaga keper!ayaan khusus yang diamanatkan oleh warga negara. Selain itu, aparatur birokrasi menetapkan juga kebijakan dan mengimplementasikannya, kebijakan dan implementasinya ini mempengaruhi semua bidang kehidupan warga negara. =leh sebab itu, rakyat, warga negara mengharapkan aparatur birokrasi benar#benar menjadi 9abdi negara: dan 9abdi masyarakat:, menempatakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi, mengelola sumber daya publik yang tela diper!ayakan se!ara professional dan menjunjung tinggi standar etika. Sumber#sumber Nilai#nilai Etika Pelayanan Publik &alam konteks pelaksanaan tugas sebagai aparatur pemerintah yang melaksanakan pelayanan publik, nilai#nilai tertinggi yang seharusnya dia!u oleh aparatur pelayanan publik (birokrasi di (ndonesia adalah nilai#niali yang bersumber dari konstitusi (++& .734, falsafah negara (Pan!asila, dan aturan#aturan khusus yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai a!uan perilaku seluruh aparatur pemerintahan yang diantaranya adalah yang tertuang dalam +ndang#+ndang Nomor 6 Tahun .753 sebagaimana telah diubah dengan +ndang#+ndang Nomor 32 Tahun .777 (tentang Pokok#pokok "epegawaian, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2- Tahun .76- (tentang Peraturan &isiplin PNS. +ntuk unit#unit organisasi tertentu, kode etik atau aturan perilaku yang lebih khusus ditetapkan sesuai dengan sifat dan lingkup atau kekhususan tugas unit yang bersangkutan. Sudah barang tentu, karena tergabung dalam wadah "=;P;(, maka PNS terikat juga dengan Pan!a Prasetya "=;P;(, sehingga Pan!a Prasetya "=;P;( dapat dipandang sebagai panduan nilai#nilai bagi PNS dalam berperilaku. 24 | P a g e Perlu diingat, bahwa seorang PNS mungkin juga merupakan anggota suatu profesi. $isalnya, seorang akuntan yang menjadi PNS adalah juga sebagai anggota (katan Akuntan (ndonesia. Akuntan PNS ini seharusnya tunduk pula pada kode etik dan aturan perilaku yang berlaku di lingkungan profesi akuntansi. 'adi, pada saat yang bersamaan seorang PNS, di samping berperan sebagai pribadi, anggota masyarakat umum, juga berperan sebagai aparatur birokrasi, dan sebagai anggota profesi akuntansi. &engan demikian, PNS tersebut pada dasarna memiliki tiga sumber a!uan etika, yaitu nilai#nilai dan standar etika yang berlaku di masyarakat umum, di lingkungan birokraasi, dan di lingkungan profesi akuntansi. Rencana perkuliahan etika profesi PNS $ata kuliah ini menjelaskan tentang pengertian etika, memahami teori#teori etika, pengertian etika profesi, pengertian dan hakekat profesi, pengertian pelayanan publik, etika dan disiplin PNS, hukuman disiplin PNS serta kode etik "ementerian "euangan. Tujuan umum mata kuliah Etika Profesi Pns ini adalah memberikan pemahaman mengenai nilai#nilai yang tepat atas penerapan standar etika dalam profesi sebagai PNS. &engan demikian diharapkan mahasiswa dapat? .. $eningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap etika profesi PNS dan konsep# konsep yang menyertainya. $eningkatkan kemampuan dalam meme!ahkan dilema etis di tempat kerja dan di luar tempat kerja. $eningkatkan kesadaran untuk mempraktekkan kode etik yang berlaku di tempat kerja. $ata kuliah Etika Profesi PNS terdiri dari enam belas bab, yaitu? .. "uliah +mum ( (Pengantar Etika Profesi PNS. %ab ini akan memperlajari? a. "edudukan mata kuliah Etika Profesi PNS +rgensi Etika Profesi PNS dalam reformasi birokrasi ;en!ana perkuliahan Etika Profesi PNS Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah perkuliahan mahasiswa dapat memahami pentingnya mata kuliah Etika Profesi PNS dan gambaran umum tentang pokok#pokok bahasan yang akan disampaikan dalam mata kuliah Etika Profesi PNS. Teori dan "onsep Etika (. %ab ini akan mempelajari? 25 | P a g e a. Pengertian Etika Teori#Teori Etika (Teleologi, &eontologi, Etika "eutamaan "onsep hak, kewajiban, keadilan dan kepedulian Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah memperlajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami teori dan konsep etika. Teori dan "onsep Etika (( . %ab ini akan mempelajari? a. Perbedaan etika dan etiket Pengertian nilai Pengertian norma Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah memperlajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami perbedaan etika dengan etiket serta pengertian nilai dan norma. Etika Profesi. %ab ini akan mempelajari? a. Pengertian profesi dan etika profesi +rgensi etika profesi Prinsip#prinsip etika profesi Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami pengertian, urgensi dan prinsip#prinsip etika profesi. Etika %isnis. %ab ini akan mempelajari? a. Pengertian etika bisnis Prinsip#prinsip etika bisnis (su#isu umum etika bisnis Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami beberapa hal tentang etika bisnis agar dapat menjalankan tugasnya. Etika "epemimpinan. %ab ini akan mempelajari? a. Pengertian etika kepemimpinan +rgensi etika kepemimpinan "arakter#karakter utama dalam etika kepemimpinan Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami beberapa hal tentang etika kepemimpinan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai PNS. Etika Pelayanan Publik. %ab ini akan mempelajari? 26 | P a g e a. Pengertian pelayanan publik Prinsip#prinsip etika pelayanan publik Netralitas PNS Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami beberapa hal tentang etika pelayanan publik. Etika "erja. %ab ini akan mempelajari? a. Pengertian etika kerja Perbedaan etika kerja dan etika profesi %erbagai etika kerja PNS Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami beberapa hal tentang etika kerja. Pokok#Pokok "epegawaian. %ab ini akan mempelajari? a. Pengertian PNS /ak dan kewajiban PNS Pembinaan dan jabatan PNS Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami hak dan kewajiban sebagai PNS serta pembinaan dan jabatan#jabatan dalam PNS. &isiplin PNS. %ab ini akan mempelajari? a. +rgensi disiplin PNS )arangan#)arangan bagi PNS Tingkat dan jenis hukuman PNS Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami tentang aturan#aturan disiplin sebagai PNS. .. Pengertian "orupsi, Prinsip#Prinsip Anti "orupsi dan <aktor Penyebabnya. %ab ini akan mempelajari? a. &efinisi korupsi dan bahayanya Prinsip#prinsip anti korupsi <aktor penyebab korupsi dan solusinya Tujuan yang ingin di!apai yaitu mahasiswa memahami definisi dan prinsipprinsip anti korupsi serta memahami penyebab terjadinya korupsi. Aturan tentang Anti "orupsi. %ab ini akan mempelajari? 27 | P a g e a. %erbagai peraturan tentang anti korupsi b. 'enis#jenis korupsi dan sangsinya !. $embentuk karakter anti korupsi Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami aturan#aturan tentang anti korupsi. 'iwa "orps dan "ode Etik. %ab ini akan mempelajari? a. Pengertian dan pembinaan jiwa korps Pengertian dan sumber kode etik Pengertian dan Aturan "ode Etik PNS Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami urgensi pembentukan jiwa korps PNS dan pembentukan aturan kode etik PNS. "ode Etik "ementerian "euangan. %ab ini akan mempelajari? a. Pengertian, tugas dan tanggung jawab kementerian "euangan Tugas Pokok dan <ungsi Eselon ( "ementerian keuangan Aturan "ode Etik "ementerian "euangan Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami tentang "ode Etik "ementerian "euangan. "ode Etik pada +nit Eselon ( "ementerian "euangan. %ab ini akan mempelajari? a. "ode Etik Profesi Akuntan "ode Etik Profesi Anggaran "ode Etik Profesi Pajak "ode Etik Profesi %ea Bukai "ode Etik Profesi PP)N "ode Etik Profesi Perbendaharaan Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami "ode Etik pada +nit Eselon ( "ementerian "euangan sesuai dengan spesialisasinya. "uliah +mum (( ($embangun Etos Pribadi. %ab ini akan mempelajari? a. +rgensi memiliki etos pribadi <aktor#faktor pendorong perilaku tidak etis Bara membentuk etos pribadi 28 | P a g e Tujuan yang ingin di!apai yaitu setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami !ara membangun etos pribadi. Perlu dikemukakan disini bahwa uraian dalam modul ini mengutamakan penekanan praktis yang terutama ditujukan untuk memi!u kesadaran dan pemahaman mahasiswa mengenai isu#isu penting yang dapat dijumpai dalam perjalanan karir seorang professional di bidang akuntansi. Selanjutnya, pada akhir modul ini diberikan beberapa !ontoh soal@kasus yang dapat digunakan untuk diskusi dalam rangka melatih kepekaan dan pemahaman mahasiswa akan isu#isu etis di lingkungan profesi. +ntuk memperkaya wawasan mahasiswa, peristiwa#peristiwa sehari#hari yang diliput oleh media massa, misalnya dapat digunakan sebagai tambahan bahan diskusi sesuai dengan pokok bahasannya. /al ini membantu mahasiswa dalam menumbuhkan kesadaran dan kepekaan etis yang diperlukan saat#saat ini, sebagai kelompok intelektual. 29 | P a g e RANGKUMAN Pengantar etika profesi PNS memperkenalkan etika profesi PNS tersebut, dan sedikit menjelaskan mengenai implikasi dan aplikasi etika profesi PNS pada profesi birokrat. %ab ini menjelaskan bahwa birokrat perlu menjunjung tinggi etika profesi dalam menjalankan tupoksi utamanya yaitu pelayanan publik. Tujuan dituliskannya makalah ini adalah agar kita dapat? .. $engetahui tentang peranan dan kebijakan pelayanan publik. ,. $engetahui etika pelayanan publik. 2. $engetahui permasalahan pelayanan publik di (ndonesia. 3. $engetahui solusi dari permasalahan pelayanan publik di (ndonesia. 4. $engetahui !ontoh#!ontoh pelayanan publik dalam kehidupan sehari#hari. &i sektor manapun, termasuk sektor publik (pemerintahan, ada dua aspek penting yang umumnya diyakini sebagai penentu kinerja prima, yaitu profesionalisme dan etika. Seperti halnya di sektor bisnis, sektor publik juga dituntut untuk men!apai kinerja prima, dengan ukuran#ukuran seperti efisiensi, produkti*itas, dan efekti*itas, dan pada saat yang sama dituntut untuk senantiasa menjunjung tinggi standar etika, seperti integritas, objekti*itas atau imparsialitas, keadilan, dan sebagainya. &engan perkataan lain, sektor publik, seperti sektor bisnis, dituntut memiliki dua keunggulan, yaitu keunggulan teknis (profesionalisme dan keunggulan moral (etika. Ada beberapa alasan, baik normatif maupun objektif, yang dapat digunakan untuk menjelaskan rele*ansi dan makin pentingnya etika dalam birokrasi atau pelayanan publik. Se!ara ringkas, rele*ansi dan makin pentingnya etika dalam pelayanan publik adalah karena fakta bahwa warga negara telah memper!ayakan sumber daya publik kepada birokrasi. Pejabat pemerintahan, aparatur birokrasi atau pegawai negeri telah dianggap sebagai pengelola sumber daya dan penjaga keper!ayaan khusus yang diamanatkan oleh warga negara. Selain itu, aparatur birokrasi menetapkan juga kebijakan dan mengimplementasikannya, kebijakan dan implementasinya ini mempengaruhi semua bidang kehidupan warga negara. =leh sebab itu, rakyat, warga negara mengharapkan aparatur birokrasi benar#benar menjadi 9abdi negara: dan 9abdi masyarakat:, menempatakan kepentingan publik di atas kepentingan 30 | P a g e pribadi, mengelola sumber daya publik yang tela diper!ayakan se!ara profesional dan menjunjung tinggi standar etika. $ata kuliah ini menjelaskan tentang pengertian etika, memahami teori#teori etika, pengertian etika profesi, pengertian dan hakekat profesi, pengertian pelayanan publik, etika dan disiplin PNS, hukuman disiplin PNS serta kode etik "ementerian "euangan. Tujuan umum mata kuliah Etika Profesi PNS ini adalah memberikan pemahaman mengenai nilai#nilai yang tepat atas penerapan standar etika dalam profesi sebagai PNS. &engan demikian diharapkan mahasiswa dapat? .. $eningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap etika profesi PNS dan konsepkonsep yang menyertainya. ,. $eningkatkan kemampuan dalam meme!ahkan dilema etis di tempat kerja dan di luar tempat kerja. 2. $eningkatkan kesadaran untuk mempraktekkan kode etik yang berlaku di tempat kerja. LATlHAN .. Apakah pelayanan kepada publik perlu ditingkatkanE jelaskan ,. Sebutkan tiga jenis pelayanan publik berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya 2. Sebutkan !iri#!iri pelayanan publik yang profesional 3. $engapa diperlukan adanya standard operating procedures (sopE 4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi pnsE 1. 'elaskan definisi dari kode etik pns 5. Sebutkan aspek#aspek dalam standar penilaian kinerja 6. 'elaskan pengertian birokrasi menurut maD weber 7. 'elaskan pengertian reformasi birokrasi se!ara umum .-. Terdapat dua fungsi pokok pemerintahan negara yang pelaksanaannya diserahkan kepada birokrasi. Sebutkan dan jelaskan kedua fungsi tersebut ... 'elaskan pengertian integritas dalam konteks pelayanan publik .,. 'elaskan se!ara ringkas rele*ansi pentingnya etika dalam pelayanan publik 3l | P a g e BAB TEORl DAN KONSEP ETlKA l _____________________________________________________ Tujuan (nstruksional "husus ? Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami Pengertian Etika, Teori#Teori Etika (Teleologi, &eontologi, Etika "eutamaan, "onsep hak, kewajiban, keadilan dan kepedulian A. Pengertian Etika Etika berasal dari bahasa >unani "uno, ethikos, berarti timbul dari kebiasaan. Etika memiliki banyak makna antara lain? .. Semangat khas kelompok tertentu, misalnya ethos kerja, kode etik kelompok profesi. ,. Norma#norma yang dianut oleh kelompok, golongan masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik dan benar. 2. Studi tentang prinsip#prinsip perilaku baik dan benar sebagai falsafat moral. Etika sebagai refleksi kritis dan rasional tentang norma#norma yang terwujud dalam perilaku hidup manusia. 3. (lmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda#beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu. .. %agi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas. ,. %agi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang#orang dari lingkungan budaya tertentu. 2. %agi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi profesi dan masyarakat, serta bertindak dengan !ara#!ara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa 32 | P a g e 2 profesi se!ara wajar, jujur, adil, profesional, dan terhormat. 3. %agi eksekutif pun!ak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap masyarakat. "riteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di rumah sakit. 4. %agi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu. $enurut ". %ertens, etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. $oralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau ter!ela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. $oralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting. $enurut ". %ertens, ada 2 tujuan yang ingin di!apai dalam pengajaran etika bisnis, yaitu ? .. $enanamkan atau meningkakan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis. $enanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. =rang yang mendalami etika bisnis diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius. ,. $emperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pebisnis@!alon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat. &alam etika sebagai ilmu, bukan hanya penting adanya norma#norma moral, tidak kalah penting adalah alasan bagi berlakunya norma#norma itu. $elalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis. 2. $embantu pebisnis@!alon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak. /al ketiga ini memun!ulkan pertanyaan, apakah studi etika ini menjamin seseorang akan menjadi etis jugaE 'awabnya, sekurang#kurangnya meliputi dua sisi 33 | P a g e berikut, yaitu disatu pihak, harus dikatakan? etika mengikat tetapi tidak memaksa. &isisi lain, studi dan pengajaran tentang etika bisnis boleh diharapkan juga mempunyai dampak atas tingkah laku pebisnis. +ntuk melengkapi tentang etika, perlu juga ditambahkan tentang apa yang sebenarnya bukan etika (What ethics is not. Salah seorang tokoh etika, Peter Singer menerangkan sebagai berikut? .. Etika bukan seperangkat larangan khusus yang hanya berhubungan dengan perilaku seksual. ,. Etika bukan sistem yang ideal, luhur dan baik dalam teori, namun tidak ada gunanya dalam praktek. Agaknya, penilaian demikianlah yang apriori diberikan oleh masyarakat jika ada kasus kejadian klinis. 2. Etika bukan sesuatu yang hanya dapat dimengerti dalam konteks agama. (ni tentulah pemikiran sekuler. $enurut ajaran agama, sesuatu yang se!ara moral FbaikF adalah sesuatu yang sangat disetujui dan disenangi Tuhan. Sedangkan Singer berpendapat (sama dengan Plato ,--- tahun sebelumnya, suatu perbuatan manusia adalah baik karena disetujui Tuhan, bukan sebaliknya karena disetujui Tuhan perbuatan itu menjadi baik. "ontradiksi pendapat tentang ini sudah berlangsung berabad#abad, dan mungkin akan berlangsung terus. 3. Etika bukan sesuatu yang relatif atau subjektif. Sangkalan Singer terhadap anggapan keempat ini tidak dijelaskan lebih lanjut disini, karena elaborasinya dari sudut historis dan falsafah yang panjang dan rumit. Tiga Bagian Utama Etika Etika terbagi menjadi tiga bagian utama? meta#etika (studi konsep etika, etika normatif (studi penentuan nilai etika, dan etika terapan (studi penggunaan nilai#nilai etika. .. $eta#Etika (Studi "onsep Etika. $eta#Etika sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. &alam meta#etika, tindakan atau peristiwa yang dibahas dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya. Sebagai !ontoh,GSeorang anak menendang bola hingga ka!a jendela pe!ah.G Se!ara meta#etis, baik#buruknya tindakan tersebut harus dilihat menurut sudut pandang yang netral. Pertama, dari sudut pandang si anak, bukanlah suatu kesalahan apabila ia menendang bola ketika sedang bermain, karena memang 34 | P a g e dunianya (dunia anak#anak memang salah satunya adalah bermain, apalagi ia tidak sengaja melakukannya. Akan tetapi kalau dilihat dari pihak pemilik jendela, tentu ia akan mendefinisikan hal ini sebagai kesalahan yang telah dibuat oleh si anak. Si pemilik jendela berasumsi demikian karena ia merasa dirinya telah dirugikan. %agaimanapun juga hal#hal seperti ini tidak akan pernah menemui kejelasannya hingga salah satu pihak terpaksa kalah atau mungkin masalah menjadi berlarut#larut. $ungkin juga kedua pihak dapat saling memberi maklum. $enyikapi persoalan#persoalan yang sema!am inilah, maka meta#etika dijadikan bekal awal dalam mempertimbangkan suatu masalah, sebelum penetapan hasil pertimbangan dibuat. Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika. Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnyadimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dantindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. 'adi Etika Normatif merupakan norma#norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak se!ara baik dan menghindarkan hal#hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakatidan berlaku di masyarakat. Etika Terapan (Studi Penggunaan Nilai#Nilai Etika. Etika terapan memberi pemahaman tentang spektrum bidang terapan etika sekaligus menunjukkan bahwa etika merupakan pengetahuan praktis. %erbagai bidang terapan di antaranya adalah bidang kesehatan, tanggung#jawab sosial perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah (nggris Corporate Social Responsibility (BS;, pengolahan tanah, dan masih banyak lainnya. Sejarah Etika Etika termasuk dalam ruang lingkup sejarah peradaban dan etnologi. Sejarah etika menekankan pada berbagai sistem filosofis yang dalam perjalanan waktu telah dielaborasi dengan menga!u pada tatanan moral. =leh karena itu, pendapat yang dikemukakan oleh orang#orang bijak Aaman dahulu, seperti Pythagoras (46,#4-- S$, /era!litus (424#354 S$, "onfusius (446#357 S$, nyaris milik sejarah etika, karena, meskipun mereka mengusulkan berbagai kebenaran moral dan prinsip# prinsip, mereka melakukannya dengan !ara yang dogmatis, tidak se!ara filosofis# sistematis. (stilah etika pertama kali dipakai oleh orang >unani, yaitu dalam pengajaran So!rates (35-#277 S$. 35 | P a g e .. Etika filosof >unani "uno? So!rates, Plato, Aristoteles. $enurut Sokrates, objek utama dari akti*itas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk men!apainya adalah kebajikan. "arena semua orang selalu men!ari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan mun!ul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati#hatian. =leh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. $urid So!rates, Plato (3,5#235 S$ menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. "ebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari So!rates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. "ebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Aristoteles (263#2,, S$, harus dianggap sebagai pendiri nyata etika sistematis. &engan karakteristik ketajaman ia membahas etika dan politik. Sebagian besar masalah yang menyangkut etika itu sendiri. Tidak seperti Plato, yang mulai dengan ide#ide sebagai dasar pengamatan, Aristoteles lebih memilih untuk mengambil fakta#fakta pengalaman sebagai titik awalnya, menganalisis se!ara akurat, dan berusaha untuk mela!ak penyebab tertinggi dan utama. &ia berangkat dari titik bahwa semua orang !enderung untuk kebahagiaan sebagai objek akhir dari semua usaha mereka, sebagai kebaikan tertinggi, yang di!ari demi dirinya sendiri, dan semua barang lainnya hanya berfungsi sebagai sarana. "ebahagiaan ini tidak terdapat dalam barang#barang eksternal, tetapi hanya dalam akti*itas yang tepat untuk sifat manusia. "egiatan ini harus dilaksanakan dalam kehidupan yang sempurna dan abadi. "esenangan tertinggi se!ara alami terikat dengan kegiatan ini, tetapi untuk membentuk kebahagiaan yang sempurna, barang#barang eksternal juga harus ada. "ebahagiaan sejati hanya dapat di!apai melalui usaha sendiri. &engan penetrasi yang tajam dari Aristoteles dan hasil penyelidikan kebajikan intelektual dan moral, teorinya dianggap benar oleh sebagian besar orang. Satu#satunya yang kurang adalah bahwa *isinya tidak menembus melampaui kehidupan duniawi ini, dan bahwa ia tidak pernah melihat dengan jelas hubungan manusia dengan Tuhan. 36 | P a g e ,. Etika <ilosof >unani dan ;omawi? /edonisme, Epi!urus, Sinis, Stoi!isme, Skeptis. Sebuah gilirannya etika lebih hedonistik (edone, GkenikmatanG dimulai dengan &emo!ritus (31-#25- S$, yang menganggap disposisi gembira dan !eria sebagai kebaikan dan kebahagiaan tertinggi manusia. Sensualisme murni atau /edonisme pertama kali diajarkan oleh Aristippus dari "irene (324#243 S$, menurut kesenangan adalah akhir dari kebaikan tertinggi usaha manusia. Epi!urus (23.#,5- S$ berbeda dari Aristippus dalam prinsip bahwa jumlah total terbesar yang mungkin dari kenikmatan spiritual dan sensual adalah hal yang tertinggi yang dapat di!apai manusia. "ebajikan adalah norma direktif yang tepat dalam attainment akhir ini. Para Sinis, Antisthenes (333#217 S$ dan &iogenes dari Sinope (3.3#2,3 S$, mengajarkan kebalikan dari /edonisme, yaitu bahwa kebajikan saja sudah !ukup untuk kebahagiaan, bahwa kesenangan adalah kejahatan, dan bahwa manusia benar#benar bijaksana atas hukum manusia. Ajaran ini segera berubah menjadi kesombongan dan penghinaan terbuka untuk hukum dan untuk sisa manusia (Sinisme. "aum Stoa, Heno (221#,13 S$ dan murid#muridnya, Bleanthes, Bhrysippus, dan lain#lain, berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan pandangan Antisthenes. "ebajikan, menurut mereka, dalam hidup manusia sesuai dengan perintah rasional, dan, seperti alam setiap indi*idu seseorang hanyalah bagian dari tatanan alam keseluruhan. oleh karena itu, kebajikan adalah perjanjian yang harmonis dengan Tuhan, yang membentuk keseluruhan alam. Seperti apakah hubungan Tuhan dengan dunia dalam pandangan mereka, panteistik atau rasa teistik, tidak seluruhnya jelas. Stoa ;omawi, Sene!a (3 S$ # A& 14, Epi!tetus (lahir sekitar tahun 4-, dan "aisar $ar!us Aurelius (A& .,.#.6-. Bi!ero (.-1#32 S$ menguraikan tidak ada sistem filsafat baru miliknya sendiri, tetapi memilih pandangan#pandangan tertentu dari berbagai sistem filsafat >unani yang tampaknya terbaik menurutnya. &ia menyatakan bahwa kebaikan moral, yang merupakan objek umum dari semua kebajikan, ada di dalam manusia sebagai makhluk rasional yang berbeda dari makhluk buas. Tindakan sering baik atau buruk, adil atau tidak adil, bukan karena institusi atau kebiasaan manusia, tetapi sifat mereka. Bi!ero memberikan sebuah eksposisi lengkap dari kebajikan kardinal dan kewajiban terhubung dengan mereka. (a bersikeras terutama pada de*osi kepada dewa#dewa, yang tanpanya masyarakat 37 | P a g e manusia tidak bisa ada. Sistem etika >unani dan ;omawi berjalan atas ke!enderungan skeptis, yang menolak hukum moral alam, dasar seluruh tatanan moral pada kebiasaan atau kesewenang#wenangan manusia, dan membebaskan orang bijak dari ketaatan pada ajaran biasa dari tatanan moral. "e!enderungan ini dilanjutkan oleh kaum Sofis. 2. Etika? Sejarah $oralitas "risten. Paganisme kuno tidak pernah memiliki konsep yang jelas dan pasti tentang hubungan antara Tuhan dan dunia, kesatuan umat manusia, nasib manusia, serta sifat dan makna dari hukum moral. "risten menjelaskan penuh pertanyaan ini dan pertanyaan lain yang sejenis. Seperti Santo Paulus mengajarkan (;oma, ii, ,3 persegi, Tuhan telah menulis hukum moral di hati semua orang, bahkan yang berada di luar pengaruh 8ahyu "ristenC hukum ini memanifestasikan dirinya dalam hati nurani setiap orang dan adalah norma yang menurut seluruh umat manusia akan dinilai pada hari perhitungan. Borse ini segera diadopsi dalam periode awal, seperti >ustinus $artir, (renaeus, Tertullian, Blement dari AleDandria, =rigenes, Ambrosius, /ieronimus, dan Agustinus. $ereka yang mengeksposisi dan membela kebenaran "risten, memanfaatkan prinsip#prinsip yang ditetapkan oleh para filsuf pagan. /al ini terutama berlaku St Agustinus, yang melanjutkan untuk benar#benar mengembangkan sepanjang garis filosofis dan untuk menetapkan dengan tegas sebagian besar kebenaran moralitas "risten. /ukum abadi (lex aterna, jenis asli dan sumber dari segala hukum temporal, hukum alam, hati nurani, tujuan akhir manusia, kebajikan kardinal, dosa, pernikahan, dll diperlakukan oleh dia di paling jelas dan tajam !ara. 3. Etika? Sejarah <ilsafat Abad Pertengahan Etika. Sebuah garis tajam pemisahan antara filsafat dan teologi, dan khususnya antara etika dan teologi moral, pertama kali bertemu dengan dalam karya#karya terpelajar besar Abad Pertengahan, khususnya Albert (..72#.,6- %esar, Thomas AIuinas (.,,4 #.,53, %ona*entura (.,,.#.,53, dan &uns S!otus (.,53#.2-6. Pada fondasi diletakkan filsuf dan teolog "atolik yang berhasil terus membangun. Abad keenam belas ditandai dengan kebangkitan kembali pertanyaan etis, meskipun sebagian besar dijawab melalui teologi. Bontoh teolog besar adalah Ji!toria, &omini!us Soto, ). $olina, SuareA, )essius, dan &e )ugo. Sejak abad 38 | P a g e keenam belas jurusan etika (filsafat moral telah didirikan di banyak uni*ersitas "atolik. >ang lebih besar, karya#karya filosofis murni tentang etika, namun tidak mun!ul sampai abad ketujuh belas dan kedelapan belas, sebagai !ontoh yang dapat kita !ontoh produksi (gn. S!hwarA, "lnstituitiones juris et universalis Naturae Gentium" (.532. 4. Etika? Sejarah <ilsafat Etika .4--#.5--#an. Para ;eformator benar#benar memegang teguh kesu!ian sebagai sumber wahyu yang sempurna. $elan!hthon, dalam bukunya GElementa philosophiae moralisG, masih melekat pada filosofi Aristotel, maka apakah /ugo 0rotius, dalam karyanya, GDe jure belli et PacisG juga sama. Thomas /obbes (.466#.157 mengandaikan bahwa manusia awalnya dalam kondisi kasar (Naturae status di mana setiap orang bebas untuk bertindak saat dia senang, dan memiliki hak untuk semua hal, sehingga mun!ul perang semua melawan semua. Para penganut panteisme SpinoAa %aru!h (.12,#.155 menganggap insting untuk mempertahankan diri sebagai dasar kebajikan. Setiap makhluk diberkahi dengan dorongan yang diperlukan untuk menyatakan diri sebagai alasan tuntutan tidak bertentangan dengan alam, membutuhkan masing#masing untuk mengikuti dorongan ini dan sesak nafas setelah apapun yang berguna baginya. "ebebasan akan terdiri hanya dalam kemampuan untuk mengikuti dorongan alami unrestrainedly ini. Shaftesbury (.15.#.5.2 mendasarkan etika pada kasih sayang atau ke!enderungan manusia. Ada ke!enderungan simpatik, idiopatik, dan tidak wajar. >ang pertama dari hal ini kepentingan umum, kedua kebaikan pribadi agen, ketiga menentang yang lainnya. +ntuk menjalani kehidupan moral yang baik, perang harus dilan!arkan pada impuls yang tidak wajar, sedangkan ke!enderungan idiopathetic dan simpatik harus dilakukan untuk menyelaraskan. "eselarasan ini merupakan kebajikan. &alam pen!apaian kebajikan prinsip subjektif dari pengetahuan adalah moralitas. Teori moralitas dikembangkan lebih lanjut oleh /ut!heson (.173#.535C sedangkan Gakal sehatG disarankan oleh Thoms ;eid (.5.-# .571 sebagai norma tertinggi perilaku moral. &i Peran!is para filsuf materialistik abad kedelapan belas, seperti /el*etius, de la $ettrie, /olba!h, Bondilla!, dan lain# lain, menyebarluaskan ajaran sensualisme dan /edonisme sebagaimana yang dipahami oleh Epi!urus. 39 | P a g e 1. Sejarah <ilsafat Etika? "ant, 'ohn Stuart $ill, Altruisme. Sebuah re*olusi lengkap dalam etika diperkenalkan oleh (mmanuel "ant (.5,3#.6-3. &ari bangkai alasan teoretis murni ia berpaling untuk penyelamatan untuk alasan praktis, dimana dia menemukan hukum, mutlak moral uni*ersal, dan kategoris. /ukum ini tidak harus dipahami sebagai otoritas eksternal, karena ini akan heteromony yang asing bagi moralitas sejati, melainkan lebih merupakan hukum akal kita sendiri, yang otonom yaitu, harus diamati untuk kepentingan sendiri, tanpa memperhatikan setiap kesenangan atau utilitas yang timbul darinya. Para pengikut "ant telah memilih satu doktrin lain dari etika dan gabungan berbagai sistem bersifat panteisme dengannya. <i!hte tempat tertinggi manusia yang baik dan nasib di spontaniety mutlak dan kebebasanC S!hleierma!her, dalam kooperasi dengan peradaban umat manusia progresif. Sebuah pandangan yang mirip berulang se!ara substansial dalam tulisan#tulisan 8ilhelm 8undt dan, sampai batas tertentu, dalam orang#orang pesimis, Edward *on /artmann, meskipun budaya menganggap yang terakhir dan kemajuan hanya sebagai sarana untuk tujuan akhir, yang menurutnya, terdiri dari memberikan $utlak dari siksaan eksistensi. Sistem Bumberland, yang mempertahankan kepentingan umum umat manusia untuk menjadi akhir dan kriteria perilaku moral, diperbaharui se!ara positif dalam abad kesembilan belas oleh Auguste Bomte dan memiliki banyak pengikut menghitung, misalnya, di (nggris, 'ohn Stuart $ill, /enry Sidgwi!k, AleDander %ain, di 'erman, 0T <e!hner, <. E. %eneke, <. Paulsen, dan lain#lain. /erbert Spen!er (.6,-#.7-2 berusaha untuk efek kompromi antara +tilitarianisme sosial (Altruisme dan +tilitarianisme swasta (Egoisme sesuai dengan teori e*olusi. $enurutnya, perilaku yang baik yang berfungsi untuk meningkatkan kehidupan dan kesenangan. "arena kurangnya adaptasi manusia dengan kondisi kehidupan, kebaikan mutlak seperti perilaku belum mungkin, dan berbagai kompromi harus dibuat antara Altruisme dan Egoisme. &engan kemajuan e*olusi kondisi yang ada akan menjadi lebih sempurna, dan akibatnya manfaat yang diperoleh indi*idu dari perilaku sendiri akan sangat berguna bagi masyarakat luas. Se!ara khusus, simpati (dalam suka!ita akan memungkinkan kita untuk mengambil kesenangan dalam tindakan altrusiti!. 5. Etika? <ilsafat E*olusioner, Sosialisme, NietAs!he. Sebagian besar non#"risten filsuf moral telah mengikuti jalan yang dilalui Spen!er. &imulai dengan asumsi bahwa manusia, oleh serangkaian transformasi, 40 | P a g e se!ara bertahap bere*olusi dari makhluk buas itu, dan karena itu berbeda dari dalam gelar saja, mereka men!ari jejak pertama dan awal dari ide#ide moral dalam kasar itu sendiri. Bharles &arwin telah melakukan beberapa pekerjaan persiapan sepanjang jalan, dan Spen!er tidak ragu untuk belajar brute#etika, pada keadilan pra#manusia, hati nurani, dan pengendalian diri kasar. /ari E*olusionis mengikuti pandangannya dan berusaha untuk menunjukkan bagaimana moralitas hewan telah dalam manusia terus menjadi lebih sempurna. &engan bantuan analogi diambil dari etnologi, mereka men!eritakan bagaimana awalnya umat manusia berjalan di atas muka bumi se!ara semi#biadab, tidak tahu tentang pernikahan, dan hanya dengan derajat men!apai tingkat yang lebih tinggi moralitas. Sebagai e*olusionis, demikian juga Sosialis mendukung teori e*olusi dari sudut pandang etika mereka, namun yang terakhir tidak mendasarkan pengamatan mereka pada prinsip#prinsip ilmiah, tetapi pada pertimbangan sosial dan ekonomi. $enurut ". $arD, <. Engels, dan eksponen lain dari Gpenafsiran materialistik dari sejarahG yang disebut, semua, moral religius, konsep#konsep yuridis dan filosofis tapi refleks kondisi ekonomi masyarakat di benak pria. Sekarang ini hubungan sosial tunduk kepada perubahan konstanC maka ide#ide moralitas, agama, dll juga terus berubah. =leh karena itu, tidak ada kode uni*ersal moralitas yang mengikat semua manusia pada segala waktu. $anusia berbeda satu sama lain dan selalu berubah, dan mereka melihat dunia dengan !ara mereka sendiri. Apalagi keputusan yang dikeluarkan pada masalah#masalah agama dan moral hakiki tergantung pada ke!enderungan, minat, dan karakter dari penilaian orang, sedangkan yang terakhir ini terus#menerus ber*ariasi. Pragmatisme berbeda dari ;elati*isme, bahwa tidak hanya dianggap benar yang terbukti oleh pengalaman untuk menjadi berguna. =leh karena hal yang sama tidak selalu berguna, kebenaran tidak mungkin berubah. $enurut $aD Nordau, ajaran moral tidak lain hanyalah Gkebohongan kon*ensionalG. NietAs!he pen!etus sekolah yang doktrin yang didirikan pada prinsip# prinsip ini. $enurutnya, kebaikan awalnya diidentifikasi dengan kemuliaan dan budi peringkat. Proletariat bawah diinjak. &engan demikian mun!ul pertentangan antara moralitas dan budak. $ereka yang berkuasa masih terus memandang ke!enderungan egoistik mereka sendiri sebagai mulia dan baik, sementara rakyat memuji Gnaluri kawanan umumG, yaitu semua qulaities diperlukan dan berguna untuk keberadaannya # seperti kesabaran, ketaatan kelemahlembutan, dan !inta sesama. 4l | P a g e "elemahan menjadi kebaikan, mengernyit merendahkan diri menjadi rendah hati, tunduk kepada penindas memben!i adalah ketaatan, penge!ut berarti kesabaran. G$oralitas adalah satu penipuan panjang dan berani.G =leh karena itu, nilai melekat pada konsep yang berlaku moralitas harus seluruhnya ulang. Superioritas intelektual di luar kebaikan dan kejahatan seperti yang dipahami dalam pengertian tradisional. Tidak ada order moral yang lebih tinggi yang orang#orang kalibrasi tersebut setuju. Akhir dari masyarakat bukanlah kebaikan bersama anggotanya. Aristokrasi intelektual adalah akhir sendiri. Seperti bersandar dengan masing#masing indi*idu untuk memutuskan siapa yang milik ini aristokrasi intelektual, sehingga setiap orang bebas untuk membebaskan diri dari tatanan moral yang ada. Teori Etika Sejumlah teori dan konsep etika telah dikembangkan oleh beberapa filsuf atau pemikir dalam bidang etika. Pembelajaran teori etika tersebut untuk memperoleh kemudahan dalam mengupas persoalan etika dan sebagai panduan untuk menentukan benar atau salahnya suatu tindakan, keputusan dan kebijakan. .. Teori Teleleologi. &alam buku karangan "usmanadji (,--3, ((#.#((#, dikemukakan bahwa teori teleleologi disebut juga teori konsekuensialis, menyatakan bahwa nilai moral suatu tindakan ditentukan semata#mata oleh konsekuensi tindakan tersebut. %enar atau salahnya tindakan ditentukan oleh hasil atau akibat dari tindakan tersebut. $aka, yang menyebabkan tindakan itu benar atau salah adalah bukan tindakan itu sendiri melainkan akibat dari tindakan tersebut. Akibat dalam hal ini adalah konsekuensi baik. =leh karena itu, kebaikan merupakan konsep fundamental dalam teori teleleologi. $enurut Aristoteles, Etika teleologis atau Etika Aristoteles, yakni etika yang mengukur benar@salahnya tindakan manusia dari menunjang tidaknya tindakan tersebut ke arah pen!apaian tujuan (telos akhir yang ditetapkan sebagai tujuan hidup manusia. Setiap tindakan menurut Aristoteles diarahkan pada suatu tujuan, yakni pada yang baik (agathos. >ang baik adalah apa yang se!ara kodrati menjadi arah tujuan akhir (causa finalis adanya sesuatu. >ang baik yang menjadi tujuan akhir hidup manusia menurut dia adalah kebahagiaan atau kesejahteraan (eudaimonia. (tulah sebabnya teori etikanya sering disebut sebagai teori etika Eudaimonisme. 42 | P a g e &alam buku karangan +!ok Sarimah (,--6, 4#1 membedakan teori teleleologi menjadi 2, yaitu? a. Egoisme Etis Suatu tindakan benar atau salah tergantung semata#mata pada baik buruknya akibat tindakan tersebut bagi pelakunya. b. Altruisme Etis %erlawanan dengan egoisme etis, bahwa baik buruknya suatu tindakan ditentukan oleh baik buruknya akibat tindakan tersebut terhadap orang lain, ke!uali pelaku. !. +tilitarianisme 0abungan antara egoisme etis dan altruisme etis, bahwa benar salahnya tindakan tergantung pada baik buruknya konsekuensi tindakan tersebut bagi siapa saja yang dipengaruhi oleh tindakan tersebut. &ari ketiga teori tersebut, teori teleleologi yang sangat menonjol adalah utilitarianisme yang biasanya dihubungkan dengan filsuf (nggris, 'eremy %etham dan 'ohn Stuart $ill. Sesuai dengan namanya utilitarisme berasal dari kata utility dengan bahasa latinnya utilis yang artinya 9bermanfaat: dalam mengukur baik dan buruk. "ebaikan didefinisikan sebagai kesenangan sedangkan keburukan didefinisikan sebagai kesedihan. %entuk klasik utilitarianisme dinyatakan sebagai berikut? 9Suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar kesenangan di atas kesedihan bagi setiap orang.: &alam buku karangan "usmanadji (,--3, ,, +tilitarianisme men!akup empat prinsip, yaitu? . "onsekuensialisme. Prinsip yang berpendiran bahwa kebenaran tindakanditentukan semata#mata oleh konsekuensinya. , /edonisme. $anfaat (utility dalam teori ini didefinisikan sebagai kesenangan dan tidak adanya kesedihan. /edonisme adalah prinsip bahwa kesenangan dan hanya kesenanganlah yang merupakan perbuatan tertinggi. 2 $aksimalisme. Tindakan yang benar adalah tindakan yang tidak hanya memiliki konsekuensi berupa beberapa kebaikan, tetapi juga jumlah terbesar konsekuensi baik setelah memperhitungkan konsekuensi buruk. 3 +ni*ersalisme. "onsekuensi yang harus dipertimbangkan adalah konsekuensi bagi setiap orang. 43 | P a g e Utilitarianisme Klasik dan Utilitarianisme Pluralistik +tilitarianisme "lasik mendefinisikan kebaikan tertinggi adalah kesenangan (pleasure dan keburukan tertinggi adalah keburukan (plain dan semua tindakan harus die*aluasi dengan ukuran kesenangan dan kesedihan yang dihasilkan bagi semua orang yang dipengaruhi. +tilitarianisme Pluralistik disebut juga utilitarianisme dalam arti luas yaitu dengan mengartikan kebaikan sebagai kesejahteraan umat manusia. Apapun yang menjadikan umat manusia se!ara umum lebih baik atau memberikan manfaat adalah kebaikan , dan apapun yang menyebabkan umat manusia menjadi lebih buruk atau menimbulkan kerugian adalah keburukan. Utilitarianisme Tindakan dan Utilitarianisme Aturan +tilitarianisme Tindakan berpendirian bahwa dalam semua situasi seseorang seharusnya melakukan tindakan yang memaksimalkan manfaat (utility bagi semua orang yang dipengaruhi oleh tindakan tersebut.&apat pula dinyatakan suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar dari kebaikan atas keburukan bagi setiap orang. +tilitarianisme Aturan berpendirian bahwa manfaat dapat diperhitungkan pada kelompok#kelompok tindakan, bukan pada masing#masing tindakan se!ara indi*idual.&apat pula dinyatakan suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu sesuai dengan seperangkat aturan yang keberterimaannya se!ara umum akan menghasilkan selisih terbesar dari kebaikan atas keburukan bagi setiap orang. $eski pun sudah dialami manfaat dari utilitarisme bukan berarti utilitarisme se!ara teoritis tidak memiliki masalah. 'ika semua yang dikategorikan sebagai baik hanya diperoleh dari manfaat terbanyak bagi orang terbanyak, maka apakah akan ada orang yang dikorbankanE Anggap saja ada anjing gila, anjing tersebut suka menggigit orang yang lewat. 5 dari .- orang menyarankan anjing tersebut dibunuh sedangkan 2 lainnya menyarankan dibunuh. Penganut utilitarisme akan menjawab tentu yang baik jika anjing itu dibunuh. )alu saran 2 orang tadi dikemanakanE Apakah mereka harus menerima itu begitu sajaE "alau menurut teori ini >A. "asus di atas hanyalah sebatas anjing bagaimana jika manusiaE %ukan tidak mungkin hal ini terjadi bahkan sudah terjadi, tentu dalam perkembangan peradaban ada sejarah diskriminasi ras mau pun etnis. "asus diskriminasi ras kulit hitam dan 44 | P a g e diskriminasi etnis Tionghoa sebelum tahun .775 tampaknya tidak terdengar asing lagi di telinga. Salah satu sebab mereka didiskriminasikan karena mereka minoritas, dan mayoritas berhak atas mereka. =leh utilitarisme hal ini dibenarkan selama diskriminasi membawa manfaat. "elebihannya adalah ketika berkenaan dengan bisnis dan keuangan. Perhitungan ala utilitaris ini dapat berlaku sebagai tinjauan atas keputusan yang akan diambil. $engingat dalam keuangan yang ada kebanyakan adalah angkaangka, jadi keputusan dapat diambil se!ara mudah berdasarkan jumlah terbanyak bagi manfaat terbanyak. ,. Teori &eontologi. $enurut Teori &eontologi perbuatan tertentu adalah benar bukan karena manfaat bagi kita sendiri atau orang lain tetapi karena sifat atau hakikat perbuatan itu sendiri atau kaidah yang diikuti untuk berbuat. &alam buku karangan +!ok Sarimah (,--6, 1 dalam kaitannnya dengan teori deontologi dikenal? a. &eontologi Tindakan $enurut teori ini, bila seseorang dihadapkan pada situasi dimana harus mengambil keputusan, seseorang harus segera memahami apa yang harus dilakukan tanpa mendasarkan pada peraturan atau pedoman. b. &eontologi "aidah Suatu tindakan benar atau salah karena kesesuaian atau tidak sesuainya dengan suatu prinsip moral yang benar. !. &eontologi $onistik Teori ini mendukung suatu kaidah umum seperti 9the golden rule: sebagi prinsip moral tertinggi yang menjadi dasar untuk menurunkan kaidah atau prinsipprinsip moral lainnya. d. &entologi Pluralistik Teori ini dikemukakan oleh 8illiam &a*id ;oss yang mengidentifikasi tujuh kewajiban moral pada pandangan pertama (prime face.Teori deontologi sebenarnya sudah ada sejak periode filsafat >unani "uno, tetapi baru mulai diberi perhatian setelah diberi penjelasan dan pendasaran logis oleh filsuf 'erman yaitu (mmanuel "ant. "ata deon berasal dari >unani yang artinya kewajiban. Sudah jelas kelihatan bahwa teori deontologi menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan 45 | P a g e kewajiban berarti sudah melakukan kebaikan. &eontologi tidak terpasak pada konsekuensi perbuatan, dengan kata lain deontologi melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya. %erbeda dengan utilitarisme yang mempertimbangkan hasilnya lalu dilakukan perbuatannya. )alu apa itu kewajiban menurut deontologiE Sulit untuk mendefinisikannya namun pemberian !ontoh mempermudah dalam memahaminya. $isalnya, tidak boleh menghina, membantu orang tua, membayar hutang, dan tidak berbohong adalah perbuatan yang bisa diterima se!ara uni*ersal. 'ika ditanya se!ara langsung apakah boleh menghina orangE Tidak boleh, apakah boleh membantu orang tuaE Tentu itu harus. Semua orang bisa terima bahwa berbohong adalah buruk dan membantu orang tua adalah baik. Nah, kira#kira seperti itulah kewajiban yang dimaksud. $enurut "ant, terdapat tiga kriteria agar suatu tindakan atau prinsip itu bermoral? a. Tindakan atau prinsip itu haruslah se!ara konsisten uni*ersal (dapat diuni*ersalkan. b. Suatu tindakan se!ara moral benar bagi seseorang pada situasi tertentu jika dan hanya jika alasan untuk melakukan tindakan tersebut merupakan alasan yang ia harapkan dimiliki oleh orang lain pada situasi yang sama. !. Tindakan atau prinsip itu menghargai makhluk relasional sebagai tujuan akhir. d. Suatu tindakan se!ara moral benar jika dan hanya jika dalam melaksanakan tindakan tersebut seseorang tidak memperlakukan orang lain semata#mata sebagai alat untuk memenuhi kepentingannya sendiri, tetapi menghargai orang lain sebagai tujuan akhir bagi dirinya sendiri. e. Tindakan atau prinsip itu berasal dari, dan menghargai, otonomi makhluk rasional. f. Suatu tindakan adalah benar se!ara moral jika dan hanya jika tindakan tersebut menghargai kapasitas orang untuk memilih se!ara bebas bagi dirinya sendiri. Selain "ant, filsuf lain yang dikaitkan dengan Teori &eontologi adalah 8illiam &a*id ;oss. $enurut penilaian moral yang umum, seseorang tidak perlu barangkali bahkan tidak boleh membiarkan konsekuensi buruk dari perbuatan sebenarnya baik, jika orang itu mempunyai kemampuan untuk men!egahnya. ;oss mengajukan jalan keluar dengan mengidentifikasi tujuh kewajiban moral pada pandangan pertama 46 | P a g e (prima face. Artinya bahwa kewajiban#kewajiban tersebut harus dilaksanakan ke!uali ada kewajiban lain yang lebih penting atau pada situasi tertentu ada kewajiban lain yang sama atau lebih kuat. "etujuh kewajiban moral tersebut adalah? a. <idelity (kewajiban menepati janji@kesetiaan. b. "ita harus menepati janji yang dibuat dengan bebas, baik eksplisit maupun implisit, dan mengatakan kebenaran. !. ;eparation (kewajiban ganti rugi. d. "ita harus memberikan ganti rugi kepada orang yang mengalami kerugian karena tindakan kita yang salah, kita harus melunasi hutang moril dan materiil. e. 0ratitude (kewajiban berterima kasih. f. "ita harus berterima kasih kepada orang yang berbuat baik terhadap kita. g. 'usti!e (kewajiban keadilan. h. "ita harus memastikan bahwa kebaikan dibagikan sesuai dengan jasa orang yang bersangkutan. i. %enefien!e (kewajiban berbuat baik. j. "ita harus membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita, berbuat apa pun yang dapat kita perbuat untuk memperbaiki keadaan oarng lain. k. Self#impro*ement (kewajiban mengembangkan diri. l. "ita harus mengembangkan dan meningkatkan diri kita dibidang keutamaan, intelegensi, dll. m. Non#malefi!en!e (kewajiban tidak merugikan. n. "ita tidak boleh melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. 2. Teori "eutamaan (Virtue. Teori keutamaan (*irtue adalah teori yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati, melainkan? apakah orang itu bersikap adil, jujur, murah hati, dan sebagainya. (JelasIueAC,--4 . (su utama teori keutamaan adalah membi!arakan tentang karakter apa saja yang membuat seseorang sebagai orang baik se!ara moral. Teori keutamaan sering juga dikatakan sebagai teori yang membi!arakan tentang karakter yang merupakan keutamaan moral. "arakter yang pada umumnya dianggap sebagai keutamaan moral adalah watak baik yang ada pada setiap indi*idu. "arakter yang umumnya dianggap sebagai keutamaan moral adalah? a. "eberanian@keteguhan, meningkatkan peluang untuk memperoleh apa yang 47 | P a g e diinginkan. b. "ejujuran, mensyaratkan niat baik dan tulus untuk menyampaikan kebenaran. !. "esetiaan, tanggung jawab untuk menjunjung tinggi dan melindungi kepentingan pihak#pihak tertentu dan organisasi. d. "eandalan, berusaha se!ara maksimal dan masuk akal dalam memenuhi komitmen. e. $oderat ( tidak ekstrim, !enderung ke dimensi pada umumnya. f. Pengendalian diri yang baik. g. Toleransi terhadap sesama. h. "eramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terke!uali. i. )oyalitas berarti bahwa seseorang tidak bekerja semata#mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan. j. "ehormatan adalah keutamaan yang membuat seseorang menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan. k. ;asa malu membuat solider dengan kesalahan perusahaan. l. "esantunan. m. %elas kasih. n. %angga (tetapi tidak arogan. o. %erkeadilan, memastikan bahwa manfaat atau keuntungan dibagikan sesuai dengan jasa pihak#pihak yang terkait dan berhak, dll. Etika keutamaan memerlukan konteks, artinya dalam menerapkan etika keutamaan kita perlu memiliki pemahaman mengenai hakikat manusia dan tujuan hidup ini. /akikat manusia dapat diketahui dengan lebih memahami watak dari manusia itu sendiri. Sedangkan tujuan hidup dapat ditentukan dengan mempertanyakan 9apa akhir dari kehidupan manusiaE:. %ahwa manusia di dunia hanya bagian dari perjalanan panjangnya menuju kehidupan yang kekal sehingga dalam pribadi manusia se!ara otomatis memiliki sifa#sifat keutamaan. "eutamaan merupakan disposisi watak yang dimiliki seseorang dan memungkinnya untuk bertingkah laku baik se!ara moral. Ada tiga hal yang men!erminkan keutamaan, tiga hal tersebut adalah? a. &isposisi. b. "eutamaan merupakan suatu ke!enderungan tetap. "eutamaan !enderung 48 | P a g e bersifat permanen, walaupun tidak berarti tidak bisa hilang. 8alaupun tidak mudah, "eutamaan dapat saja hilang. /al ini dapat terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti faktor lingkungan, orang di sekitarnya, dll. !. "eutamaan merupakan sifat baik dari segi moral yang telah mengakar dalam diri seseorang. d. "emauan@kehendak. e. "eutamaan adalah ke!enderungan tetap yang menyebabkan kehendak tetap pada arah tertentu. Perilaku berkeutamaan disertai dengan maksud baik. &engan demikian, $oti*asi atau maksud pelaku sangat penting karena itulah yang mengarahkan kehendak. f. Pembiasaan diri. "eutamaan tidak dimiliki manusia sejak lahir, melainkan diperoleh dengan !ara membiasakan diri atau berlatih. "eberanian, misalnya, adalah keutamaan yang diperoleh melalui pembiasaan diri melawan rasa takut. Agar seseorang pada akhirnya dapat memiliki keutamaan moral, hal#hal yang perlu dilakukan adalah? a. Pemahaman dan menentukan karakter#karakter yang baik terhadap tujuan akhir,yaitu kehidupan yang baik. b. $emberikan kandungan atau makna terhadap tujuan akhir tersebut. &alam melangsungkan kehidupan kesehariannya manusia senantiasa melakukan suatu tindakan, tindakan yang dilakukannya ada tindakan yang benar dan ada tindakan yang salah. Suatu tindakan dinyatakan benar apabila tindakan yang dilakukan sepenuhnya mewujudkan atau mendukung keutamaan yang rele*an, dimengerti sebagai !iri#!iri karakter yang memungkinkan untuk men!apai kebaikankebaikan sosial (Aristoteles, $a!(ntyre. Tiga Konsep Moral Yang Penting .. /ak. /ak merupakan konsep moral yang penting, yang memungkinkan indi*idu memilih se!ara bebas dalam memenuhi kepentingan atau menjalankan akti*itas tertentu dan melindungi pilihan#pilihan tersebut. /ak adalah suatu klaim yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Seseorang mempunyai suatu hak apabila orang tersebut memiliki klaim untuk bertindak dengan !ara tertentu atau mempunyai klaim terhadap orang lain agar orang lain tersebut berbuat dengan !ara tertentu. $a!am 49 | P a g e hak antara lain? a. /ak legal dan hak moral. /ak legal adalah hak yang diakui dan ditegakkan sebagai bagian dari hukum. /ak legal ini lebih banyak berbi!ara tentang hukum atau sosial. Bontoh kasus,mengeluarkan peraturan bahwa *eteran perang memperoleh tunjangan setiap bulan, maka setiap *eteran yang telah memenuhi syarat yang ditentukan berhak untuk mendapat tunjangan tersebut. /ak moral meliputi hak#hak yang se!ara moral seharusnya kita miliki, terlepas apakah diakui atau tidak oleh hukum.. /ak moral lebih bersifat indi*idu. /ak ini memiliki kekuatan karena berasal dari kaidah#kaidah dan prinsip#prinsip etika yang lebih umum.Selain itu, hak moral biasanya dianggap uni*ersal karena hak ini dimiliki oleh semua umat manusia, tidak dibatasi oleh juridiksi tertentu. b. /ak khusus dan hak umum. /ak khusus berkaitan denggan indi*idu#indi*idu tertentu. Sumber utama kekuatan hak khusus adalah kontrak atau perjanjian, karena instrumen ini men!iptakan sejumlah hak dan kewajiban bagi indi*idu#indi*idu yang membuat perjanjian. /ak umum adalah hak yang melibatkan klaim terhadap setiap orang, atau kemanusiaan se!ara umum. /ak ini dimilki oleh semua manusia tanpa ke!uali. &i dalam Negara kita (ndonesia ini disebut dengan 9 hak asasi manusia:. !. /ak positif dan hak negatif. /ak positif adalah hak yang mewajibkan orang lain bertindak untuk kita. Bontoh, hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan, mengharuskan pihak lain untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan. /ak negatif berkorelasi dengan kewajiban pada pihak lain untuk tidak bertindak terhadap kita. Bontoh adalah hak milik. /ak negatif terbagi lagi menjadi , yaitu? hak aktif dan pasif. /ak negatif aktif adalah hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti yang orang kehendaki. Bontoh, saya mempunyai hak untuk pergi kemana saja yang saya suka atau mengatakan apa yang saya inginkan. /ak#hak aktif ini bisa disebut hak kebebasan. /ak negatif pasif adalah hak untuk tidak diperlakukan orang lain dengan !ara tertentu. d. /ak indi*idual dan hak sosial. 50 | P a g e /ak indi*idual adalah hak yang dimiliki indi*idu#indi*idu terhadap negara. Negara tidak boleh menghindari atau mengganggu indi*idu dalam mewujudkan hakhak yang ia miliki. /ak sosial bukan hanya hak kepentingan terhadap negara saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat bersama dengan anggota#anggota lain. (nilah yang disebut dengan hak sosial. e. /ak absolut. /ak yang bersifat absolut adalah suatu hak yang bersifat mutlak tanpa penge!ualian, berlaku dimana saja dengan tidak dipengaruhi oleh situasi dan keadaan. Namun ternyata hak tidak ada yang absolut. $engapaE $enurut ahli etika, kebanyakan hak adalah hak prima facie yang artinya hak itu berlaku sampai dikalahkan oleh hak lain yang lebih kuat. "eadilan. "onsep keadilan dipergunakan untuk? a. $enilai tindakan seseorang. b. $enilai praktik#praktik dan institusi sosial, politik, dan ekonomi. Seringkali dijadikan sebagai kriteria tunggal untuk menilai benar@salahnya suatu perbuatan. Ada , tokoh dalam hal ini yaitu Aristoteles dengan konsep keadilan tradisional dan 'ohn ;awls dengan konsep keadilan egalitarian. $enurut konsep tradisional (Aristoteles, keadilan terdiri dari keadilan uni*ersal dan keadilan khusus. %erikut ini adalah penjelasannya? a. "eadilan uni*ersal. "eadilan yang berlaku bagi keseluruhan 9keutamaan:. =rang yang adil adalah orang yang selalu berbuat benar se!ara moral dan mematuhi hukum. b. "eadilan khusus. %erkaitan dengan 9keutamaan: pada situasi khusus. Adil berarti mengambil hanya bagian yang patut atau tepatC memberikan kepada siapa saja (tanpa pandang bulu apa yang menjadi haknya. Tidak adil berarti mengambil terlalu banyak kekayaan, kehormatan atau manfaat lain yangg diberikan oleh masyarakatC menolak untuk menanggung bagian yang wajar dari suatu beban. "eadilan khusus dibagi menjadi 2 ma!am yaitu? 5l | P a g e . "eadilan distributif (distributive justice. "eadilan distributif adalah keadilan dalam pendistribusian manfaat dan beban. "eadilan ini diperlukan dalam kondisi? a $anfaat yang akan dibagikan (yang tersedia lebih sedikit daripada jumlah dan keinginan orang. (!ontoh? pembagian kompor gas. b %eban atau pekerjaan yang tidak menyenangkan terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah orang yang bersedia memikul (banyak !ontoh. Prinsip yang mendasari keadilan distributif adalah bahwa orang yang sama dalam keadaan yang sama harus diperlakukan sama. "eadilan distributif bersifat perbandingan (comparative, maksudnya bahwa pertimbangan dalam keadilan ini adalah perbandingan antara jumlah bagian masing#masing orang yang menerima manfaat atau dibagi beban, bukan masalah jumlah absolut dari manfaat @ beban yang diterima. (!ontoh kasus banyak terjadi di A!eh. "eadilan distributif dapat ditinjau dari , segi, yaitu keadilan prosedur dan keadilan hasil (distribusi yang sesungguhnya di!apai. Prosedur yang adil akan membuahkan hasil yang adil. (su atau permasalahan keadilan distributif mun!ul ketika kita menilai institusi sosial, politik dan ekonomi dalam kaitannya dengan pembagian manfaat dan beban dari usaha bersama kepada para anggota kelompok. , "eadilan kompensasi (compensatory justice. "eadilan kompensasi berhubungan dengan masalah pemberian imbalan atau penggantian (kompensasi kepada seseorang karena kekeliruan atau kesalahan yang menimpa dan merugikannya. Alasan yang mendasari adanya kompensasi adalah terjadi suatu kekeliruan atau ke!elakaan yang disebabkan kelalaian sehingga menyebabkan seseorang dalam keadaan lebih buruk, misalnya merusak keseimbangan moral. &engan memberikan kompensasi maka keadaan si korban dapat dikembalikan seperti semula, sehingga keseimbangan moral ter!apai kembali. Tujuan kompensasi adalah mengembalikan apa yang hilang dari seseorang akibat kesalahan orang lain (bersifat memperbaiki. "eadilan kompensasi tidak bersifat perbandingan. 'umlah kompensasi yang harus diberikan kepada korban ditetapkan berdasarkan karakteristik masing#masing kasus. Seseorang mempunyai kewajiban moral untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang menjadi korban apabila terdapat 2 kondisi sebagai berikut? 52 | P a g e a Perbuatan yang menyebabkan kerugian merupakan perbuatan yang salah atau merupakan kelalaian (negligen!e. b Perbuatan orang yang bersangkutan merupakan penyebab sesungguhnya kerugian tersebut. ! =rang tersebut se!ara sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan kerugian. 2 "eadilan retributif (retributive justice. "eadilan retributif berkaitan dengan pemberian hukuman terhadap pelaku kesalahan. Alasan yang mendasari pemberian hukuman adalah seseorang yang melakukan suatu kejahatan telah merusak kesimbangan moral karena menjadikan orang lain dalam keadaan buruk. Pemulihan keseimbangan moral dalam kasus ini di!apai dengan memberikan hukuman yang sesuai dengan kejahatan tersebut Tujuan pemberian hukuman adalah untuk memperbaiki (dengan !ara memberikan hukuman. "eadilan retributif tidak bersifat perbandingan. 'umlah hukuman yang dikenakan kepada pelaku kejahatan ditentukan berdasarkan karakteristik masing#masing kasus. Seseorang dapat diminta bertanggung jawab se!ara moral atau dapat dikenai hukuman sehingga keadilan retributif ter!apai, namun harus diperhatikan hal#hal sebagai berikut? a Seseorang tidak dapat dikenai hukuman jika ia tidak tahu atau tidak memiliki kebebasan untuk memilih apa yang ia perbuat. b =rang tersebut sungguh#sungguh melakukan kejahatan. ! /ukuman harus konsisten dan proporsional dengan kesalahannya.(su keadilan kompensasi dan retributif mun!ul pada saat kita berupaya memperbaiki kesalahan. %erdasarkan konsep Egalitarian ('ohn ;awls, perspektif keadilan berhubungan dengan pertanyaan? %agaimana keadilan akan dapat di!apai ketika beberapa orang yang bebas dan setara berusaha men!apai tujuannya namun berbenturan dengan orang lain yang juga berusaha men!apai tujuannya (yang mungkin saja tidak setara. "eadilan diartikan sebagai kewajaran (fairness. "onsep keadilan ini mengakomodasi suatu kondisi dimana terjadi banyak perbedaan yang menimbulkan kesulitan untuk menetapkan keadilan se!ara absolut, sehingga diperlukan adanya personaljudgement untuk menetapkan kewajaran. "eadilan menurut Egalitarian didasarkan pada , prinsip, yaitu? 53 | P a g e a Setiap orang memiliki kebebasan yang sama. b "etidaksetaraan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa sehingga? / menguntungkan pihak yang paling kurang beruntung (prinsip perbedaanC / sesuai dengan tugas dan kedudukan yang terbuka bagi semua pihak berdasarkan persamaan kesempatan (prinsip kesetaraan dalam kesempatan. "edua prinsip di atas disusun menurut urutan prioritas artinya menjalankan prinsip a dahulu, baru kemudian dapat menerapkan prinsip b. a Prinsip a. Setiap orang memilki hak#hak dasar yang harus dipenuhi sebelum ketidaksetaraan berdasarkan prinsip b dapat diterapkan. "ebebasan tidak boleh dipertukarkan dengan kemakmuran, artinya seseorang yang mengikuti kedua prinsip ini tidak boleh mengorbankan kebebasannya demi meningkatkan kemakmurannya. b Prinsip b Ada kondisi#kondisi yang menyebabkan orang yang rasional akan membuat penge!ualian terhadap prinsip a dan menerima bagian yang lebih kurang sama atas beberapa barang primer. &engan demikian, dalam beberapa kasus, 9setiap orang akan menjadi lebih baik dengan ketidak# setaraan daripada kesetaraan. (dalam konteks manfaat dan beban. "etidak# setaraan dalam kekayaan dan kewenangan adalah adil hanya apabila ketidak#setaraan itu mengakibatkan kompensasi manfaat@ keuntungan bagi setiap orang, khususnya bagi anggota masyarakat yang paling tidak beruntung. "epedulian. Salah satu karakteristik pokok sudut pandang etika adalah objekti*itas atau ketidak berpihakan (impartiality, artinya setiap hubungan khusus yang kita miliki dengan orang#orang (keluarga, teman, pegawai harus dikesampingkan pada saat kita mengambil keputusan atau melakukan tindakan. /al ini tidak sesuai dengan teori etika kepedulian &alam masyarakat luas, tidak hanya di (ndonesia, kepedulian dan keberpihakan telah menjadi prinsip moral penting sebagaimana dikemukakan oleh pandangan etika kepedulian atau etika komunitarian (historis, dipelopori oleh 54 | P a g e gerakan <eminisme. $enurut pandangan Etika "epedulian, kewajiban moral tidaklah mengikuti prinsip#prinsip moral uni*ersal dan imparsial, melainkan memberikan perhatian dan tanggapan terhadap kebaikan orang#orang tertentu yang mempunyai hubungan dekat dan bernilai. /ubungan konkret tidaklah terbatas antar indi*idu, atau antara indi*idu dengan kelompok, namun men!akup juga sistem hubungan yang lebih besar yang membentuk komunitas konkret, karenanya Etika "epedulian meliputi jenis#jenis kewajiban yang disebut etika komunitarian. Etika "omunitarian adalah etika yang melihat komunitas dan hubungan komunal konkret memiliki nilai fundamental yang harus dilestarikan dan dibina. >ang penting dalam etika komunitarian bukanlah indi*idu#indi*idu yang terisolasi, tetapi komunitas yang di dalamnya indi*idu#indi*idu menemuka diri mereka dengan memandang diri mereka sendiri sebagai bagian integral dari komunitas yang lebih besar, dengan tradisi, kebudayaan dan sejarahnya. Manfaat Dan Fungsi Etika "etut ;injin, ,--3 melalui Sjafri $angkuprawira, ,--1 mengungkapkan peran dan manfaat etika sebagai berikut. .. $anusia hidup dalam jaringan norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat, dan permainan. =leh karena itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya. ,. Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya # human act, dan bukan an act of man. $enaati norma moral berarti menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan heteronom. 2. Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena? a. Norma hukum tidak menjangkau wilayah abu#abu. Norma dan hukum !epat ketinggalan Aaman, sehingga sering mendapat !elah#!elah hukum. Norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak se!ara etis dikemudian hariC Etika mensyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia dan masyarakat. Asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas. 3. $anfaat etika adalah? 55 | P a g e a. mengajak mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan se!ara otonomC mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan sejahtera. 4. Perlu diwaspadai bahwa Fpower tends to corruptG, Absolute power corrupts absolutely: serta pemimpin ala $a!hia*ellian, yang galak seperti singa dan li!in seperti belut. Artinya "ekuasaan !enderung disalahgunakan, jika kekuasaan itu absolut, penyalahgunaannyapun absolute. 'adi kekuasaan harus disertai dengan pengawasan dan penegakan hukum. "the end justifies the means, even at all out: tujuan menghalalkan segala !ara, apapun resikonya, pokoknya menang atau untung, sehingga siapapun yang merintangi harus disingkirkan atau dilibas. Etika, disebut juga filsafat moral, adalah !abang filsafat yang berbi!ara tentang praDis (tindakan manusia dan merefleksikan ajaran moral. )ebih jauh lagi, Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. &alam kaitannya dengan hal tersebut, &r. (rmayanti, dkk. juga Popon Sjarif menyoroti sejauh mana etika mengatur tindakan manusia dan peranannya dalam kehidupan sehari#hari. $enurut mereka, dalam kehidupan nyata etika setidaknya mempunyai 2 fungsi yaitu sebagaimana yang akan dikemukakan berikut ini. <ungsi etika dalam tingkah laku dan pergaulan hidup manusia. Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik (karena itu ajaran moral, tapi etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi se!ara rasional dan kritis. =rientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme. Pluralisme moral diperlukan karena? a. Pandangan moral yang berbeda#beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan. b. $odernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional. !. %erbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing#masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup. 56 | P a g e Peran etika menjadi nyata agar orang tidak mengalami krisis moral yang berkepanjangan. Etika dapat membangkitkan kembali semangat hidup agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan bijaksana melalui eksistensi profesinya. a. <ungsi etika dalam pergaulan ilmiah. Etika keilmuan menyoroti bagaimana peran seorang mahasiswa, ilmuwan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan (belajar, melakukan riset dan sebagainya. Tanggung jawab mahasiswa dan ilmuan dipertaruhkan ketika ia dalam proses kegiatan ilmiahnya terutama dalam sikap kejujuran ilmiah. /al lain yang disoroti sebagai fungsi etika dalam pergaulan ilmiah adalah masalah bebas nilai. $ereka boleh meneliti apa saja sejauh itu sesuai dengan keinginan atau tujuan penelitiannya. b. <ungsi etika profesi. %agi seorang professional yang bergerak di bidang tertentu, etika profesi dituangkan ke dalam suatu bentuk yang disebut dengan Kkode etikL. "ode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang se!ara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Adapun peran kode etik adalah sebagai berikut? a. Pertama, sebagai 9kompas: moral, penunjuk jalan bagi si profesional yang berdasarkan nilai#nilai etisnya? hati nurani, kebebasan#tanggung jawab, kejujuran, keper!ayaan, hak#kewajiban dalam bentuk pelayanan@jasa sebaik#baiknya terhadap kliennya. b. "edua, adanya kode etik akan melindungi klien dari perbuatan yang tidak profesional sehingga diharapkan dapat menjamin keper!ayaan masyarakat (klienklien terhadap pelayanan yang diberikan oleh si profesional. 57 | P a g e RANGKUMAN PENGERTlAN ETlKA Etika berasal dari bahasa >unani "uno, Ethikos, berarti timbul dari kebiasaan. &ari sekian banyak pengertian yang diberikan pada etika, definisi etika dapat disimpulkan sebagai studi untuk memahami apa yang merupakan kehidupan yang baik dan menaruh perhatian terhadap pen!iptaan kondisi bagi orang#orang untuk men!apai kehidupan yang baik tersebut. $enurut ". %ertens, etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut? $eta#etika (studi konsep etika, sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. Etika normatif (studi penentuan nilai etika, etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika terapan (studi penggunaan nilai#nilai etika, memberi pemahaman tentang spektrum bidang terapan etika sekaligus menunjukkan bahwa etika merupakan pengetahuan praktis. SEJARAH ETlKA Etika <ilsafat >unani "uno? So!rates, Plato, Aristoteles. $enurut So!rates, objek utama dari akti*itas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk men!apainya adalah kebajikan. Plato menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Aristoteles lebih memilih untuk mengambil fakta#fakta pengalaman sebagai titik awalnya, menganalisis se!ara akurat, dan berusaha untuk mela!ak penyebab tertinggi dan utama. Etika <ilsafat >unani dan ;omawi? /edonisme, Epi!urus, Sinis, Stoi!isme, Skeptis Etika hedonistik menganggap disposisi gembira dan !eria sebagai kebaikan dan kebahagiaan tertinggi manusia. Epi!urus (23.#,5- S$ menyatakan bahwa jumlah total terbesar yang mungkin dari kenikmatan spiritual dan sensual, dengan 58 | P a g e kemungkinan kebebasan terbesar dari ketidaksenangan. Para Sinis mengajarkan kebalikan dari /edonisme, yaitu bahwa kebajikan saja sudah !ukup untuk kebahagiaan, bahwa kesenangan adalah kejahatan, dan bahwa manusia benar# benar bijaksana atas hukum manusia. "aum Stoa berusaha memperbaiki dan menyempurnakan pandangan Antisthenes. Bi!ero memberikan sebuah eksposisi lengkap dari kebajikan kardinal dan kewajiban terhubung dengan mereka. Etika? Sejarah $oralitas "risten Santo Paulus mengajarkan (;oma, ii, ,3 persegi, Tuhan telah menulis hukum moral di hati semua orang. /ukum ini memanifestasikan dirinya dalam hati nurani setiap orang dan adalah norma yang menurut seluruh umat manusia akan dinilai pada hari perhitungan. Etika? Sejarah <ilsafat Abad Pertengahan Etika Sebuah garis tajam pemisahan antara filsafat dan teologi, dan khususnya antara etika dan teologi moral, pertama kali bertemu dengan dalam karya#karya terpelajar besar Abad Pertengahan, khususnya Albert (..72#.,6- %esar, Thomas AIuinas (.,,4 #.,53, %ona*entura (.,,.#.,53, dan &uns S!otus (.,53#.2-6. Etika? Sejarah <ilsafat Etika .4--#.5--#an. Etika? Sejarah <ilsafat Etika? "ant, 'ohn Stuart $ill, Altruisme. Etika? <ilsafat E*olusioner, Sosialisme, NietAs!he. TEORl ETlKA Teori Teleleologi. Teori teleleologi disebut juga teori konsekuensialis, menyatakan bahwa nilai moral suatu tindakan ditentukan semata#mata oleh konsekuensi tindakan tersebut.%enar atau salahnya tindakan ditentukan oleh hasil atau akibat dari tindakan tersebut.Teori Teleleologi yang sangat menonjol adalah utilitarianisme.%entuk klasik utilitarianisme dinyatakan sebagai berikut? 9 Suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar kesenangan di atas kesedihan bagi setiap orang.:+tilitarianisme men!akup empat prinsip, yaitu "onsekuensialisme, /edonisme, $aksimalisme, dan +ni*ersalisme. Teori &eontologi Teori deontologi menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban berarti sudah melakukan kebaikan.&eontologi tidak terpaku pada 59 | P a g e hukuman terhadap pelaku kesalahan. %erdasarkan konsep Egalitarian ('ohn ;awls, keadilan diartikan sebagai kewajaran (fairness. "eadilan menurut Egalitarian didasarkan pada , prinsip, yaitu? a. Setiap orang memiliki kebebasan yang sama. b. "etidaksetaraan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa. "edua prinsip di atas disusun menurut urutan prioritas artinya menjalankan prinsip a dahulu, baru kemudian dapat menerapkan prinsip b. "epedulian Etika "epedulian meliputi jenis#jenis kewajiban yang disebut etika komunitarian. Etika "omunitarian melihat komunitas dan hubungan komunal konkret memiliki nilai fundamental yang harus dilestarikan dan dibina. MANFAAT DAN FUNGSl ETlKA Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena? a. Norma hukum tidak menjangkau wilayah abu#abu. b. Norma hukum !epat ketinggalan Aaman. !. Norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak se!ara etis dikemudian hari. d. Etika mensyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia dan masyarakat. e. Asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas. <ungsi etika a. <ungsi etika dalam tingkah laku dan pergaulan hidup manusia. Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan. b. <ungsi etika dalam pergaulan ilmiah. Etika keilmuan menyoroti bagaimana peran seorang mahasiswa, ilmuwan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan (belajar, melakukan riset. !. <ungsi etika profesi. Etika profesi dituangkan ke dalam suatu bentuk yang disebut dengan Kkode etikL. "ode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang se!ara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. 6l | P a g e SOAL-SOAL Pilihan Ganda .. 'alan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa termasuk di salam studi M . a. Etika Normatif b. Etika Terapan !. Etika &eskriptif d. Etika Analisis ,. >ang bukan pengertian etika adalah M . a. Studi tentang prinsip#prinsip perilaku baik dan benar sebagai falsafat moral. b. (lmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia !. Sistem yang ideal, luhur dan baik dalam teori, yang tidak ada gunanya dalam praktek. d. Norma#norma yang dianut oleh kelompok, golongan masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik dan benar. 2. Asal mula kata etika adalah 9ethikos:, yang berasal dari bahasa M . a. )atin b. ;omawi "uno !. Spanyol d. >unani "uno 3. Studi yang menunjukkan bahwa etika merupakan pengetahuan praktis dalam berbagai aspek kehidupan adalah M . a. $eta#Etika b. Etika Normatif !. Etika Terapan d. Etika &eskriptif 4. Siapa tokoh yang dianggap menjadi penggagas etika pertama kaliE a. Plato b. Aristoteles !. Sokrates d. Phytagoras 1. Apa inti dari filsafat etika periode perkembangan "ristenE a. /ubungan Tuhan dengan dunia b. /ukum moral berasal dari Tuhan !. $oral didasarkan atas wahyu d. Adanya penilaian atas moral tiap manusia di hari akhir 5. Apa yang menjadi dasar filsafat etika (mmanuel "antE a. Akal manusia b. /ukum alam !. /ukum uni*ersal d. $oralitas so!ial 62 | P a g e 6. Apa yang dimaksud etika filsafat e*olusionerE a. $enganggap bahwa etika manusia adalah perkembangan alam b. Etika manusia hasil dari e*olusi hewan buas Aaman dahulu !. Etika berdasarkan nafsu d. Etika hasil kreasi alam 7. Salah satu teori yang mendasarkan penilaian etis dari sisi konsekuensi@akibat dari suatu tindakan adalah? a. Etika "eutamaan b. Etika &eontologi !. Etika "antian d. Etika Teleleologi .-. Tindakan yang benar adalah tindakan yang tidak hanya memiliki konsekuensi berupa beberapa kebaikan, tetapi juga jumlah terbesar konsekuensi baik setelah memperhitungkan konsekuensi buruk. /al tersebut merupakan salah satu prinsip dalam +tilitarianisme, yaitu? a. /edonisme b. "onsekuensi !. $aksimalisasi d. +ni*ersalisme ... Tiga kriteria agar suatu tindakan atau prinsip adalah bermoral, ke!uali? a. +ni*ersalitas b. =tonomi !. $aksimalisasi d. $enghargai makhluk rasional .,. &alam tujuh kewajiban moral menurut ;oss, salah satunya adalah Fidelity, yaitu? a. "ewajiban tidak merugikan b. "ewajiban berbuat baik !. "ewajiban ganti rugi d. "ewajiban menepati janji .2. /al utama yangdibahas dalam teori keutamaan (virtue ini adalah M a. Akhlak manusia b. Perilaku manusia !. "ewajiban manusia d. /ak manusia .3. %erikut ini merupakan tindakan yang men!erminkan sifat keutamaan, ke!uali M a. &isposisi b. "emauan@kehendak !. Pembiasaan diri d. "eadilan .4. /al berikut ini merupakan !ontoh yang men!erminkan sifat#sifat keutamaan, ke!ualiM 63 | P a g e a. "ebaikan b. ;asa malu !. "eper!ayaan diri d. "elan!angan .1. Tindakan berikut yang dapat dilakukan agar dalam kehidupan sehari#hari seseorang dapat melakukan tindakan keutamaan adalah M a. $engingat kesuksesan masa lalu b. $engingat keterpurukan masa lalu !. $engingat masa depan yang terbentang d. $engingat orang#orang yang ada di sekitar .5. /ak yang melibatkan klaim terhadap setiap orang, atau kemanusiaan se!ara umum merupakan pengertian dari..... a. /ak moral b. /ak sosial !. /ak umum d. /ak absolut .6. %erikut ini adalah kondisi dimana seseorang mempunyai kewajiban moral untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang menjadi korban, ke!uali...... a. Perbuatan yang menyebabkan kerugian merupakan perbuatan yang salah atau merupakan kelalaian (negligence b. Perbuatan yang membuat seseorang merasa rendah diri dan tersakiti karena tingkah laku kita !. Perbuatan orang yang bersangkutan merupakan penyebab sesungguhnya kerugian tersebut d. =rang tersebut se!ara sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan kerugian. .7. Salah satu karakteristik pokok sudut pandang etika adalah...... a. kreati*itas b. subjekti*itas !. sol*abilitas d. objekti*itas ,-. Sekalipunsudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena, ke!uali...... a. Norma hukum tidak dapat menjangkau wilayah abu#abu. b. Norma dan hukum !epat ketinggalan Aaman, sehingga sering mendapat !elah#!elah hukum. !. Norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak se!ara etis dikemudian hariC d. Etika tidak mensyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia dan masyarakat. 64 | P a g e Essay .. 'elaskan kaitan etika terapan dengan etika pada umumnyaN ,. $engapa banyak tokoh filsafat di awal terbentuknya berasal dari bangsa >unaniE 2. %erdasarkan Teori Teleleologi dan &eontologi, bagaimana kita dapat menentukan bahwa suatu tindakan itu baik atau tidak baikE 3. Sebut dan jelaskan tindakan yang men!erminkan sifat keutamaanN 4. %erikan !ontoh#!ontoh hak yang termasuk hak umumN 65 | P a g e BAB TEORl DAN KONSEP ETlKA ll Tujuan (nstruksional "husus ? Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa mampu memahami perbedaan etika dengan etiket serta pengertian nilai dan norma A. Etika .. Pengertian Etika. &alam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain#lain. $aksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing#masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak#hak asasi umumnya. /al itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. +ntuk itu perlu kiranya bagi kita mengetahui tentang pengertian etika serta ma!amma!am etika dalam kehidupan bermasyarakat. $enurut "amus %esar %ahasa (ndonesia, etika adalah? a. (lmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. "umpulan asas@nilai yang berkenaan dengan akhlak. Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat. (stilah Etika berasal dari bahasa >unani kuno. %entuk tunggal kata KetikaL yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu? tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan@adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, !ara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. (stilah lain yang identik dengan etika, yaitu? usila (Sanskerta, lebih 66 | P a g e 3 menunjukkan kepada dasar#dasar, prinsip, aturan hidup (sila yang lebih baik (su. &an yang kedua adalah Akhlak (Arab, berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar#belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. 'adi, se!ara etimologis (asal usul kata, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (".%ertens, ,---. %iasanya bila kita mengalami kesulitan untuk memahami arti sebuah kata maka kita akan men!ari arti kata tersebut dalam kamus. Tetapi ternyata tidak semua kamus men!antumkan arti dari sebuah kata se!ara lengkap. /al tersebut dapat kita lihat dari perbandingan yang dilakukan oleh ". %ertens terhadap arti kata KetikaL yang terdapat dalam "amus %ahasa (ndonesia yang lama dengan "amus %ahasa (ndonesia yang baru. &alam "amus %ahasa (ndonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak .742 # mengutip dari %ertens,,---, etika mempunyai arti sebagai ? 9ilmu pengetahuan tentang asas#asas akhlak (moral:. Sedangkan kata KetikaL dalam "amus %esar %ahasa (ndonesia yang baru (&epartemen Pendidikan dan "ebudayaan, .766 # mengutip dari %ertens ,---, mempunyai arti? a. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlakC kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlakC nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. &ari perbadingan kedua kamus tersebut terlihat bahwa dalam "amus %ahasa (ndonesia yang lama hanya terdapat satu arti saja yaitu etika sebagai ilmu. Sedangkan "amus %ahasa (ndonesia yang baru memuat beberapa arti. "alau kita misalnya sedang memba!a sebuah kalimat di berita surat kabar 9&alam dunia bisnis etika merosot terus: maka kata KetikaL di sini bila dikaitkan dengan arti yang terdapat dalam "amus %ahasa (ndonesia yang lama tersebut tidak !o!ok karena maksud dari kata KetikaL dalam kalimat tersebut bukan etika sebagai ilmu melainkan Knilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakatL. 'adi arti kata KetikaL dalam "amus %ahasa (ndonesia yang lama tidak lengkap. ". %ertens berpendapat bahwa arti kata KetikaL dalam "amus %esar %ahasa (ndonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke#2 lebih mendasar daripada arti kata ke#.. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut ? 67 | P a g e a. nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. $isalnya, jika orang berbi!ara tentang etika orang 'awa, etika agama %udha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosialC b. kumpulan asas atau nilai moral. >ang dimaksud di sini adalah kode etik. Bontoh ? "ode Etik 'urnalistikC !. ilmu tentang yang baik atau buruk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan#kemungkinan etis (asas#asas dan nilai#nilai tentang yang dianggap baik dan buruk yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral. Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. &i dalam &i!tionary of Sos!iology and ;elated S!ien!es dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang diper!ayai dan pada suatu benda untuk memuaskan manusia. 'adi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. &i dalam nilai itu sendiri terkandung !ita#!ita, harapan#harapan, dambaan#dambaan dan keharusan. $enurut tinggi rendahnya, nilai#nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu? a. Nilai#nilai kenikmatan &alam tingkatan ini terdapat deretan nilai#nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak. b. Nilai#nilai kehidupan &alam tingkatan ini terdapatlah nilai#nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum. !. Nilai#nilai kejiwaan &alam tingkat ini terdapat nilai#nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. $isalnya nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan. d. Nilai#nilai kerohanian 68 | P a g e &alam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang su!i dan tidak su!i. $isalnya nilai#nilai pribadi. Ada empat ma!am nilai#nilai kerohanian, yaitu? . Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, !ipta manusia. , Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan manusia. 2 Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak manusia. 3 Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber kepada keper!ayaan atau keyakinan manusia. Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. (stilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. $akna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu ter!ermin dari sikap dan tingkah lakunya. 'adi norma sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia. Antara norma dan etika memiliki hubungan yang sangat erat yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip#prinsip moralitas. Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu? a. &engan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia b. $enjadi alat kontrol atau menjadi rambu#rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau akti*itasnya sebagai mahasiswa !. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang. d. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan akti*itas kemahasiswaanya. e. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di !ap sebagai orang baik di dalam masyarakat. ,. $a!am#$a!am Etika. &alam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbi!ara moral (mores. $anusia disebut etis, ialah manusia se!ara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan pen!iptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai#nilai atau 69 | P a g e norma#norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua ma!am etika ("eraf? .77.? ,2, sebagai berikut? a. Etika &eskriptif. Etika yang menelaah se!ara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbi!ara mengenai fakta se!ara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. &apat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak se!ara etis. b. Etika Normatif. Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. 'adi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak se!ara baik dan menghindarkan hal#hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. &ari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan menjadi tiga (2 jenis definisi, yaitu sebagai berikut? a. 'enis pertama, etika dipandang sebagai !abang filsafat yang khusus membi!arakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia. b. 'enis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membi!arakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. &efinisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik. !. 'enis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan e*aluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. &alam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, !ukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. &efinisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif. 70 | P a g e Etiket &alam "amus +mum %ahasa (ndonesia diberikan beberapa arti dari kata 9etiket:, yaitu? .. Etiket (%elanda se!arik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang#barang (dagang yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu. ,. Etiket (Peran!is adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. Pengertian etiket dan etika sering di!ampuradukkan, padahal kedua istilah tersebut terdapat arti yang berbeda, walaupun ada persamaannya. (stilah etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores, sedangkan kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia se!ara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma#norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.(stilah etiket berasal dari Etiquette (Peran!is yang berarti dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja#raja di Peran!is mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan. &alam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti !ara berpakaian (tata busana, !ara duduk, !ara bersalaman, !ara berbi!ara, dan !ara bertamu dengan si kap serta perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.&efinisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata !ara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan. Perbedaan Etika dan Etiket .. /ubungan Etika dengan $anusia. Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. &alam !ontoh kasus mahasiswa +ni*ersitas $uslim (ndonesia yang sudah di!eritakan di atas, dapat kita nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak 7l | P a g e sewajarnya dalam melakukan akti*itasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. &engan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. (slam telah mengajarkan kepada bahwa kita harus berperilaku sopan terhadap orang yang lebih tua dari kita dan etika juga sudah di jelaskan di dalam (slam, etika di dalam (slam sama dengan akhlaI, dan mahasiswa sebagai mahluk Allah S8T. yang telah diberikan karunia berupa akal, akhlaI yang baik ditujukan bukan hanya kepada manusia saja melainkan kepada semua mahluk baik mahluk hidup ataupun benda mati. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami betul arti dari kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab. ,. Etika dan Etiket. %anyak orang sangat familiar dengan kata 9etika:. &i berbagai kesempatan, kata etika seringkali digunakan dalam konteks kesopanan atau norma. &alam konteks bisnis dan dunia kerja etika menjadi suatu pokok bahasan yang menarik untuk diulas. %ahkan di beberapa perguruan tinggi, etika dijadikan satu bahasan tersendiri yang dibakukan dalam sebuah mata kuliah, sebut saja etika bisnis dan etika profesi. Namun tahukah anda terkadang banyak dari kita yang salah menggunakan kata etika dalam kehidupan sehari#hari. Seringkali maknanya ter!ampur dengan kata :etiket:. %erbeda dengan kata etika, hanya sedikit orang yang familiar dengan kata etiket. 8ajar saja, karena sedikitnya literatur, publikasi dan informasi yang berbi!ara mengenai kata yang satu ini. &ari segi ejaan, kata ini hampir mirip dengan etika, namun maknanya tidak mirip sama sekali. Etiket merupakan suatu tata krama atau tata sopan santun yang menyangkut sikap lahiriah manusia. Pelanggaran terhadap sikap ini tidak menjadikan seseorang di!ap sebagai manusia yang tidak bermoral. Sedangkan Etika dipahami sebagai suatu usaha manusia untuk menggunakan akal budinya dalam usaha men!apai hidup dengan lebih baik. &isini ada unsur penilaian terhadap suatu norma, nilai atau 72 | P a g e agama tertentu. Pelanggaran terhadap sikap ini bisa di!ap sebagai manusia tidak bermoral. Etiket lebih bersifat lahiriah sedangkan etika batiniah. Sebagai !ontoh, seorang direktur di sebuah perusahaan disebut manusia yang mempunyai etiket. (ni karena ia adalah orang yang disiplin, rapih dalam berpakaian, selalu mengerjakan tugasnya dengan baik, berbi!ara sopan, senyum menghias mukanya dan selalu menjaga hubungan baik dengan klien. 8alaupun begitu ternyata ia adalah manusia yang dinilai tidak ber#etika. &alam menjalankan bisnis ia selalu berbuat !urang dengan melakukan penyuapan di berbagai tender, ia juga melakukan tindakan nepotisme di kantornya dan terkadang melakukan pele!ehan terhadap karyawannya. %egitu pula dengan seorang koruptor, mafia kasus, pejabat@birokrat hukum yang menjadi sorotan negatif akhir#akhir ini. )ihatlah mereka, berjas rapih, senyam# senyum di depan wartawan dan beretorika bagus di pengadilan dan konferensi pers. Tentunya sangat gamblang kita menilai bahwa mereka adalah manusia#manusia yang tidak punya etika, namun belum tentu mereka tidak mempunyai etiket. ". %ertens dalam bukunya yang berjudul 9Etika: (,--- memberikan 3 (empat ma!am perbedaan etiket dengan etika, yaitu ? .. Etiket menyangkut !ara (tata a!ara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. $isal ? "etika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. 'ika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket. Etika menyangkut !ara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. $isal ? &ilarang mengambil barang milik orang lain tanpa iAin karena mengambil barang milik orang lain tanpa iAin sama artinya dengan men!uri. 9'angan men!uri: merupakan suatu norma etika. &i sini tidak dipersoalkan apakah pen!uri tersebut men!uri dengan tangan kanan atau tangan kiri. ,. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita. %ila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. $isal ? Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain, maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan !ara demikian. 73 | P a g e Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. $isal? )arangan men!uri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa. 2. Etiket bersifat relatif. >ang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. $isal ? makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan. Etika bersifat absolut. 9'angan men!uri:, 9'angan membunuh: merupakan prinsip#prinsip etika yang tidak bisa ditawar#tawar. 3. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. =rang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. $isal ? %isa saja orang tampi sebagai 9manusia berbulu ayam:, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. Etika memandang manusia dari segi dalam. =rang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh#sungguh baik. Nilai .. Pengertian Nilai. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Adanya dua ma!am nilai tersebut sejalan dengan penegasan pan!asila sebagai ideologi terbuka. Perumusan pan!asila sebagai dalam pembukaan ++& .734. Alinea 3 dinyatakan sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. %etapapun pentingnya nilai dasar yang ter!antum dalam pembukaan ++& .734 itu, sifatnya belum operasional. Artinya kita belum dapat menjabarkannya se!ara langsung dalam kehidupan sehari#hari. Penjelasan ++& .734 sendiri menunjuk adanya undang#undang sebagai pelaksanaan hukum dasar tertulis itu. Nilai#nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan ++& .734 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut. Penjabaran itu sebagai arahan untuk kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian dinamakan Nilai (nstrumental. Nilai (nstrumental harus tetap menga!u kepada nilai#nilai dasar yang dijabarkannya Penjabaran itu bisa dilakukan se!ara kreatif dan dinamis dalam bentuk#bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama dan dalam batas# 74 | P a g e batasyang dimungkinkan oleh nilai dasar itu. Penjabaran itu jelas tidak boleh bertentangan dengan nilai#nilai dasarnya. Nilai sama dengan sesuatu yang menyenangkan kita, nilai identik dengan apa yang diinginkan, nilai merupakan sarana pelatihan kita, nilai pengalaman pribadi semata, nilai ide platoni! esensi. ,. Pengertian Nilai Para Ahli. a. "imball >oung $engemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat. A.8.0reen Nilai sosial adalah kesadaran yang se!ara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek. 8oods $engemukakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari#hari $.H.)awang $enyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut. /endropuspito $enyatakan nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia. &riyarkara (.711,26 Nilai adalah hakekat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia. <raenkel (.755?1 Nilai adalah idea atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh sesorang, biasanya menga!u kepada estetika (keindahan, etika pola prilaku dan logika benar salah atau keadilan justi!e. (Jalue is any idea, a !on!ept , about what some one think is important in life "untjaraningrat(.77,?,1 75 | P a g e $enyebutkan sisten nilai budaya terdiri dari konsepi#konsepi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar keluarga masyarakat, mengenai hal#hal yang harus mereka anggap bernilai dalam hidup. 'ohn &ewey Jalue is any obje!t of so!ial interest Endang Sumantri Sesuatu yang berharga, yang penting dan berguna serta menyenangkan dalam kehidupan manusia yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang ada pada diri atau hati nuraninya. "osasih 'ahiri Tuntunan mengenai apa yang baik, benar dan adil $.(. Soelaeman Agama diarahkan pada perintah dan larangan, dorongan dan !egahan, pujian dan ke!aman, harapan dan penyesalan, ukuran baik buruk, benar salah, patuh tidak patuh, adil tidak adil &arji Nilai ialah yang berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani En!ylopedi %rittan!a 712 Nilai kualitas dari sesuatu objek yang menyangkut jenis apresiasi atau minat. (;okea!h, .752 hal. 4 "Value is an enduring belief that a specific mode of conduct or end-state of existence is personally or socially preferable to an opposite or converse mode of conduct or end-state of existence." (<eather, .773 hal. .63 "Value is a general beliefs about desirable or undesireable ways of behaving and about desirable or undesireable goals or end-states." (S!hwartA, .773 hal. ,. "Value as desireable transsituatioanal goal, varying in importance, that serve as guiding principles in the life of a person or other social entity." )ebih lanjut S!hwartA (.773 juga menjelaskan bahwa nilai adalah .. suatu keyakinan, ,. berkaitan dengan !ara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, 2. melampaui situasi spesifik, 76 | P a g e 3. mengarahkan seleksi atau e*aluasi terhadap tingkah laku, indi*idu, dan kejadian# kejadian, serta 4. tersusun berdasarkan derajat kepentingannya. %erdasarkan beberapa pendapat tersebut, terlihat kesamaan pemahaman tentang nilai, yaitu? a. suatu keyakinan, b. berhubungan dengan !ara bertingkah laku dan tujuan akhir tertentu. 'adi dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai !ara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan indi*idu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya. 'adi, dalam membentuk tipologi dari nilai#nilai, S!hwartA mengemukakan teori bahwa nilai berasal dari tuntutan manusia yang uni*ersal sifatnya yang direfleksikan dalam kebutuhan organisme, motif sosial (interaksi, dan tuntutan institusi sosial (S!hwartA O %ilsky, .765. "etiga hal tersebut membawa implikasi terhadap nilai sebagai sesuatu yang diinginkan. S!hwartA menambahkan bahwa sesuatu yang diinginkan itu dapat timbul dari minat kolektif (tipe nilai benevolence, tradition, conformity atau berdasarkan prioritas pribadi @ indi*idual (power, achievement, hedonism, stimulation, self-direction, atau kedua#duanya (universalism, security. Nilai indi*idu biasanya menga!u pada kelompok sosial tertentu atau disosialisasikan oleh suatu kelompok dominan yang memiliki nilai tertentu (misalnya pengasuhan orang tua, agama, kelompok tempat kerja atau melalui pengalaman pribadi yang unik (<eather, .773C 0rube, $ayton (( O %all#;okea!h, .773C ;okea!h, .752C S!hwartA, .773. Nilai sebagai sesuatu yang lebih diinginkan harus dibedakan dengan yang hanya KdiinginkanL, di mana Klebih diinginkanL mempengaruhi seleksi berbagai modus tingkah laku yang mungkin dilakukan indi*idu atau mempengaruhi pemilihan tujuan akhir tingkah laku ("lu!khohn dalam ;okea!h, .752. K)ebih diinginkanL ini memiliki pengaruh lebih besar dalam mengarahkan tingkah laku, dan dengan demikian maka nilai menjadi tersusun berdasarkan derajat kepentingannya. Sebagaimana terbentuknya, nilai juga mempunyai karakteristik tertentu untuk berubah. "arena nilai diperoleh dengan !ara terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis indi*idu (&anandjaja, .764, maka nilai menjadi tahan lama dan stabil (;okea!h, 77 | P a g e .752. 'adi nilai memiliki ke!enderungan untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal#hal tertentu. Salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai budaya di mana indi*idu tersebut menetap (&anandjaja, .764. &ari hasil penelitiannya di 33 negara, S!hwartA (.77,, .773 mengemukakan adanya .- tipe nilai (*alue types yang dianut oleh manusia, yaitu ? .. Power Tipe nilai ini merupakan dasar pada lebih dari satu tipe kebutuhan yang uni*ersal, yaitu transformasi kebutuhan indi*idual akan dominasi dan kontrol yang diidentifikasi melalui analisa terhadap motif sosial. Tujuan utama dari tipe nilai ini adalah pen!apaian status sosial dan prestise, serta kontrol atau dominasi terhadap orang lain atau sumberdaya tertentu. Nilai khusus (spesifi! *alues tipe nilai ini adalah ? so!ial power, authority, wealth, preser*ing my publi! image dan so!ial re!ognition. A!hie*ement Tujuan dari tipe nilai ini adalah keberhasilan pribadi dengan menunjukkan kompetensi sesuai standar sosial. +njuk kerja yang kompeten menjadi kebutuhan bila seseorang merasa perlu untuk mengembangkan dirinya, serta jika interaksi sosial dan institusi menuntutnya. Nilai khusus yang terdapat pada tipe nilai ini adalah? su!!esful, !apable, ambitious, influential. /edonism Tipe nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik dan kenikmatan yang diasosiasikan dengan pemuasan kebutuhan tersebut. Tipe nilai ini mengutamakan kesenangan dan kepuasan untuk diri sendiri. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah ? pleasure, enjoying life. Stimulation Tipe nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik akan *ariasi dan rangsangan untuk menjaga agar akti*itas seseorang tetap pada tingkat yang optimal. +nsur biologis mempengaruhi *ariasi dari kebutuhan ini, dan ditambah pengaruh pengalaman sosial, akan menghasilkan perbedaan indi*idual tentang pentingnya nilai ini. Tujuan moti*asional dari tipe nilai ini adalah kegairahan, tantangan dalam hidup. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah ? daring, *aried life, eD!iting life. Self#dire!tion 78 | P a g e Tujuan utama dari tipe nilai ini adalah pikiran dan tindakan yang tidak terikat (independent, seperti memilih, men!ipta, menyelidiki. Self#dire!tion bersumber dari kebutuhan organismik akan kontrol dan penguasaan (mastery, serta interaksi dari tuntutan otonomi dan ketidakterikatan. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah ? !reati*ity, !urious, freedom, !hoosing own goals, independent. +ni*ersalism Tipe nilai ini termasuk nilai#nilai kematangan dan tindakan prososial. Tipe nilai ini mengutamakan penghargaan, toleransi, memahami orang lain, dan perlindungan terhadap kesejahteraan umat manusia. Bontoh nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah ? broad#minded, so!ial justi!e, eIuality, wisdom, inner harmony. %ene*olen!e Tipe nilai ini lebih mendekati definisi sebelumnya tentang konsep prososial. %ila prososial lebih pada kesejahteraan semua orang pada semua kondisi, tipe nilai bene*olen!e lebih kepada orang lain yang dekat dari interaksi sehari#hari. Tipe ini dapat berasal dari dua ma!am kebutuhan, yaitu kebutuhan interaksi yang positif untuk mengembangkan kelompok, dan kebutuhan organismik akan afiliasi. Tujuan moti*asional dari tipe nilai ini adalah peningkatan kesejahteraan indi*idu yang terlibat dalam kontak personal yang intim. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah ? helpful, honest, forgi*ing, responsible, loyal, true friendship, mature lo*e. Tradition "elompok dimana#mana mengembangkan simbol#simbol dan tingkah laku yang merepresentasikan pengalaman dan nasib mereka bersama. Tradisi sebagian besar diambil dari ritus agama, keyakinan, dan norma bertingkah laku. Tujuan moti*asional dari tipe nilai ini adalah penghargaan, komitmen, dan penerimaan terhadap kebiasaan, tradisi, adat istiadat, atau agama. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah ? humble, de*out, a!!epting my portion in life, moderate, respe!t for tradition. Bonformity Tujuan dari tipe nilai ini adalah pembatasan terhadap tingkah laku, dorongan# dorongan indi*idu yang dipandang tidak sejalan dengan harapan atau norma sosial. (ni diambil dari kebutuhan indi*idu untuk mengurangi perpe!ahan sosial saat interaksi dan fungsi kelompok tidak berjalan dengan baik. Nilai khusus yang 79 | P a g e termasuk tipe nilai ini adalah ? politeness, obedient, honoring parents and elders, self dis!ipline. Se!urity Tujuan moti*asional tipe nilai ini adalah mengutamakan keamanan, harmoni, dan stabilitas masyarakat, hubungan antar manusia, dan diri sendiri. (ni berasal dari kebutuhan dasar indi*idu dan kelompok. Tipe nilai ini merupakan pen!apaian dari dua minat, yaitu indi*idual dan kolektif. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah ? national se!urity, so!ial order, !lean, healthy, re!ipro!ation of fa*ors, family se!urity, sense of belonging. 2. Struktur /ubungan Nilai. Selain adanya .- tipe nilai ini, S!hwartA juga berpendapat bahwa terdapat suatu struktur yang menggambarkan hubungan di antara nilai#nilai tersebut. +ntuk mengidentifikasi struktur hubungan antar nilai, asumsi yang dipegang adalah bahwa pen!apaian suatu tipe nilai mempunyai konsekuensi psikologis, praktis, dan sosial yang dapat berkonflik atau sebaliknya berjalan seiring (!ompatible dengan pen!apaian tipe nilai lain. $isalnya, pen!apaian nilai a!hie*ement akan berkonflik dengan pen!apaian nilai bene*olen!e, karena indi*idu yang mengutamakan kesuksesan pribadi dapat merintangi usahanya meningkatkan kesejahteraan orang lain. Sebaliknya, pen!apaian nilai bene*olen!e dapat berjalan selaras dengan pen!apaian nilai !onformity karena keduanya berorientasi pada tingkah laku yang dapat diterima oleh kelompok sosial. Pen!apaian nilai yang seiring satu dengan yang lain menghasilkan sistem hubungan antar nilai sebagai berikut ? .. Tipe nilai power dan a!hie*ement, keduanya menekankan pada superioritas sosial dan harga diri ,. Tipe nilai a!hie*ement dan hedonism, keduanya menekankan pada pemuasan yang terpusat pada diri sendiri 2. Tipe nilai hedonism dan stimulation, keduanya menekankan keinginan untuk memenuhi kegairahan dalam diri 3. Tipe nilai stimulation dan self#dire!tion, keduanya menekankan minat intrinsik dalam bidang baru atau menguasai suatu bidang 4. Tipe nilai self#dire!tion dan uni*ersalism, keduanya mengekspresikan keyakinan terhadap keputusan atau penilaian diri dan pengakuan terhadap adanya 80 | P a g e keragaman dari hakekat kehidupan 1. Tipe nilai uni*ersalism dan bene*olen!e, keduanya menekankan orientasi kesejahteraan orang lain dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi 5. Tipe nilai bene*olen!e dan !onformity, keduanya menekankan tingkah laku normatif yang menunjang interaksi intim antar pribadi 6. Tipe nilai bene*olen!e dan tradition, keduanya mengutamakan pentingnya arti suatu kelompok tempat indi*idu berada 7. Tipe nilai !onformity dan tradition, keduanya menekankan pentingnya memenuhi harapan sosial di atas kepentingan diri sendiri .-. Tipe nilai tradition dan se!urity, keduanya menekankan pentingnya aturan#aturan sosial untuk memberi kepastian dalam hidup ... Tipe nilai !onformity dan se!urity, keduanya menekankan perlindungan terhadap aturan dan harmoni dalam hubungan sosial .,. Tipe nilai se!urity dan power, keduanya menekankan perlunya mengatasi an!aman ketidakpastian dengan !ara mengontrol hubungan antar manusia dan sumberdaya yang ada. %erdasarkan adanya tipe nilai yang sejalan dan berkonflik, S!hwartA menyimpulkan bahwa tipe nilai dapat diorganisasikan dalam dimensi bipolar, yaitu ? .. &imensi opennes to !hange yang mengutamakan pikiran dan tindakan independen yang berlawanan dengan dimensi !onser*ation yang mengutamakan batasan#batasan terhadap tingkah laku, ketaatan terhadap aturan tradisional, dan perlindungan terhadap stabilitas. &imensi opennes to !hange berisi tipe nilai stimulation dan self dire!tion, sedangkan dimensi !onser*ation berisi tipe nilai !onformity, tradition, dan se!urity. ,. &imensi yang kedua adalah dimensi self#trans!enden!e yang menekankan penerimaan bahwa manusia pada hakekatnya sama dan memperjuangkan kesejahteraan sesama yang berlawanan dengan dimensi self#enhan!ement yang mengutamakan pen!apaian sukses indi*idual dan dominasi terhadap orang lain. Tipe nilai yang termasuk dalam dimensi self#trans!enden!e adalah uni*ersalism dan bene*olen!e. Sedangkan tipe nilai yang termasuk dalam dimensi self#enhan!ement adalah a!hie*ement dan power. Tipe nilai hedonism berkaitan baik dengan dimensi self#enhan!ement maupun openness to !hange. 3. <ungsi Nilai. 8l | P a g e <ungsi utama dari nilai dapat dijelaskan sebagai berikut? a. Nilai sebagai standar (;okea!h, .752C S!hwartA, .77,, .773, fungsinya ialah? . $embimbing indi*idu dalam mengambil posisi tertentu dalam so!ial issues tertentu (<eather, .773. , $empengaruhi indi*idu untuk lebih menyukai ideologi politik tertentu dibanding ideologi politik yang lain. 2 $engarahkan !ara menampilkan diri pada orang lain. 3 $elakukan e*aluasi dan membuat keputusan. 4 $engarahkan tampilan tingkah laku membujuk dan mempengaruhi orang lain, memberitahu indi*idu akan keyakinan, sikap, nilai dan tingkah laku indi*idu lain yang berbeda, yang bisa diprotes dan dibantah, bisa dipengaruhi dan diubah. b. Sistim nilai sebagai ren!ana umum dalam meme!ahkan konflik dan pengambilan keputusan (<eather, .774C ;okea!h, .752C S!hwartA, .77,, .773. Situasi tertentu se!ara tipikal akan mengakti*asi beberapa nilai dalam sistim nilai indi*idu. +mumnya nilai#nilai yang terakti*asi adalah nilai#nilai yang dominan pada indi*idu yang bersangkutan. !. <ungsi moti*asional <ungsi langsung dari nilai adalah mengarahkan tingkah laku indi*idu dalam situasi sehari#hari, sedangkan fungsi tidak langsungnya adalah untuk mengekspresikan kebutuhan dasar sehingga nilai dikatakan memiliki fungsi moti*asional. Nilai dapat memoti*isir indi*idu untuk melakukan suatu tindakan tertentu (;okea!h, .752C S!hwartA, .773, memberi arah dan intensitas emosional tertentu terhadap tingkah laku (S!hwartA, .773. /al ini didasari oleh teori yang menyatakan bahwa nilai juga merepresentasikan kebutuhan (termasuk se!ara biologis dan keinginan, selain tuntutan sosial (<eather, .773C 0rube dkk., .773. d. Nilai Sebagai "eyakinan (%elief &ari definisinya, nilai adalah keyakinan (;okea!h, .752C S!hwartA, .773C <eather, .773 sehingga pembahasan nilai sebagai keyakinan perlu untuk memahami keseluruhan teori nilai, terutama keterkaitannya dengan tingkah laku. Nilai itu sendiri merupakan keyakinan yang tergolong preskriptif atau proskriptif, yaitu beberapa !ara atau akhir tindakan dinilai sebagai diinginkan atau tidak diinginkan. /al ini sesuai dengan definisi dari Allport bahwa nilai adalah suatu keyakinan yang 82 | P a g e melandasi seseorang untuk bertindak berdasarkan pilihannya (dalam ;okea!h, .752. ;obinson dkk. (.77. mengemukakan bahwa keyakinan, dalam konsep ;okea!h, bukan hanya pemahaman dalam suatu skema konseptual, tapi juga predisposisi untuk bertingkah laku yang sesuai dengan perasaan terhadap obyek dari keyakinan tersebut. 4. Pengukuran Nilai. Selama ini pengukuran nilai didasarkan kepada hasil e*aluasi diri yang dilaporkan oleh indi*idu ke dalam suatu skala pengukuran (mis. ;okea!h *alue sur*ey, S!hwartA *alue sur*ey. E*aluasi diri membutuhkan pemahaman kognitif maupun afektif terhadap diri sendiri, termasuk untuk membedakan antara nilai ideal normatif dan nilai faktual yang ada saat ini. Sejalan dengan hal ini, S!hwartA, Jerkasalo, Antono*sky dan Sagi* (.775 melihat hubungan antara respon terhadap so!ial desirability dan skala nilai berdasarkan pelaporan diri. $ereka membuktikan bahwa terjadi bias pada pengukuran nilai yang mengandung aspek so!ial desirability tinggi, yaitu pada tipe nilai hedonism, stimulation, self#dire!tion, a!hie*ement dan power. 'adi pengukuran nilai yang menggunakan skala pelaporan diri pada penelitian yang banyak dipengaruhi aspek so!ial desirability seperti dalam penelitian ini (mis. tingkah laku seksual kurang baik. Bara lain yang digunakan untuk mengetahui nilai indi*idu adalah dengan teknik wawan!ara. Teknik ini telah digunakan oleh ;okea!h (.752 untuk menggali nilai#nilai apa saja yang dimiliki seseorang. (a melakukan wawan!ara dengan para responden yang dimintanya untuk menjawab pertanyaan tentang nilai apa yang menjadi tujuan akhir mereka. %erdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, nilai#nilai seseorang akan tampak dalam beberapa indikator? a. %erkaitan dengan definisi nilai sebagai !ara bertingkah laku dan tujuan akhir tertentu, maka indikator pertama adalah pernyataan tentang keinginan#keinginan, prinsip hidup dan tujuan hidup seseorang. b. (ndikator berikutnya adalah tingkah laku subyek dalam kehidupannya sehari#hari. Nilai berpengaruh terhadap bagaimana seseorang bertingkah laku, memberi arah pada tingkah laku dan memberi pedoman untuk memilih tingkah laku yang diinginkan. 'adi tingkah laku seseorang men!erminkan nilai#nilai yang dianutnya. &ari tingkah laku dapat dilihat apa yang menjadi prioritasnya, apa yang lebih 83 | P a g e diinginkan oleh seseorang. !. <ungsi nilai adalah memoti*asi tingkah laku. Seberapa besar seseorang berusaha men!apai apa yang diinginkannya dan intensitas emosional yang diatribusikan terhadap usahanya tersebut, dapat menjadi ukuran tentang kekuatan nilai yang dianutnya. d. Salah satu fungsi dari nilai adalah dalam meme!ahkan konflik dan mengambil keputusan. &alam keadaan#keadaan dimana seseorang harus mengambil keputusan dari situasi yang menimbulkan konflik, nilainya yang dominan akan terakti*asi. 'adi, apa keputusan seseorang dalam situasi konflik tersebut dapat dijadikan indikator tentang nilai yang dianutnya. <ungsi lain dari nilai adalah membimbing indi*idu dalam mengambil posisi tertentu dalam suatu topik sosial tertentu dan menge*aluasinya. 'adi apa pendapat seseorang tentang suatu topik tertentu dan bagaimana ia menge*aluasi topik tersebut, dapat menggambarkan nilai#nilainya. Norma .. Pengertian Norma. Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk men!apai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma#norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain#lain. Norma terdiri dari beberapa ma!am, antara lain yaitu ? a. Norma Agama b. Norma "esusilaan !. Norma "esopanan d. Norma "ebiasaan (/abit e. Norma /ukum ,. Norma >ang %erlaku &alam $asyarakat. a. Norma Agama Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aIidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut !enderung melanggar norma#norma agama. Norma ini merupakan peraturan hidup yang harus diterima 84 | P a g e manusia sebagai perintah#perintah, laranganlarangan dan ajaran#ajaran yang bersumber dari Tuhan >ang $aha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan >ang $aha Esa berupa 9siksa: kelak di akhirat. Bontoh norma agama ini diantaranya ialah? . 9"amu dilarang membunuh:. , 9"amu dilarang men!uri:. 2 9"amu harus patuh kepada orang tua:. 3 9"amu harus beribadah:. 4 9"amu jangan menipu:. b. Norma "esusilaan Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. $elakukan pele!ehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilan. &engan kata lain norma kesusilaan merupakan peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan uni*ersal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Bontoh norma ini diantaranya ialah ? . 9"amu tidak boleh men!uri milik orang lain:. , 9"amu harus berlaku jujur:. 2 9"amu harus berbuat baik terhadap sesama manusia:. 3 9"amu dilarang membunuh sesama manusia:. !. Norma "esopanan Sebuah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyrakat. Norma "esopanan ini timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing#masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah di!ela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. /akikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. 85 | P a g e Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Bontoh norma ini diantaranya ialah ? . 9%erilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain#lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi:. , 9'angan makan sambil berbi!ara:. 2 9'anganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat: dan. 3 9=rang muda harus menghormati orang yang lebih tua:. d. Norma "ebiasaan (/abit Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan se!ara berulangulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. =rang#orang yang tidak melakukan norma ini dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. "egiatan melakukan a!ara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah !ontoh dari norma ini. e. Norma /ukum Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara. Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Norma /ukum merupakan peraturan#peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. (sinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat#alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. "eistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa an!aman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan#peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Bontoh norma ini diantaranya ialah ? . 9%arang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa@nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi#tingginya .4 tahun:. , 9=rang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian:, misalnya jual beli. 86 | P a g e 2 9&ilarang mengganggu ketertiban umum:. 2. Norma dari Sudut Pandang +mum. Norma juga bisa berarti sebagai aturan#aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupannya. &ari sudut pandang umum sampai seberapa jauh tekanan norma diberlakukan oleh masyarakat, norma dapat dibedakan sebagai berikut. a. Bara (+sage Bara menga!u pada suatu bentuk perbuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan antarindi*idu. Penyimpangan pada !ara tidak akan mendapatkan hukuman yang berat, tetapi sekadar !elaan, !emoohan, atau ejekan. $isalnya, orang yang mengeluarkan bunyi dari mulut (serdawa sebagai pertanda rasa kepuasan setelah makan. &alam suatu masyarakat, !ara makan seperti itu dianggap tidak sopan. 'ika !ara itu dilakukan, orang lain akan merasa tersinggung dan men!ela !ara makan seperti itu. b. "ebiasaan (<olkways "ebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada !ara (usage. "ebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang#ulang dalam bentuk yang sama karena orang banyak menyukai perbuatan tersebut. $isalnya, kebiasaan menghormati orang yang lebih tua. !. Tata "elakuan ($ores 'ika kebiasaan tidak semata#mata dianggap sebagai !ara berperilaku, tetapi diterima sebagai norma pengatur, kebiasaan tersebut menjadi tata kelakuan. Tata kelakuan men!erminkan sifat#sifat yang hidup dari sekelompok manusia, yang dilaksanakan atas pengawasan baik se!ara sadar maupun tidak sadar terhadap anggotanya. Tata kelakuan, di satu pihak memaksakan suatu perbuatan, sedangkan di lain pihak merupakan larangan sehingga se!ara langsung menjadi alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan#perbuatannya dengan tata kelakuan indi*idu. $isalnya, larangan perkawinan yang terlalu dekat hubungan darah (in!est. d. Adat (stiadat (Bustom Tata kelakuan yang terintegrasi se!ara kuat dengan polapola perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi adapt istiadat. Anggota masyarakat yang 87 | P a g e melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras. $isalnya, hukum adat di )ampung melarang terjadinya per!eraian pasangan suami istri. 'ika terjadi per!eraian, orang yang melakukan pelanggaran, termasuk keturunannya akan dikeluarkan dari masyarakat hingga suatu saat keadaannya pulih kembali. Norma pada umumnya berlaku dalam suatu lingkungan. =leh karena itu, sering kita temukan perbedaan antara norma di suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Setiap indi*idu dalam kehidupan sehari#hari melakukan interaksi dengan indi*idu atau kelompok lainnya. (nteraksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. $isalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. $asyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing#masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing#masing. Tata itu laAim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab atau norma (berasal dari bahasa )atin atau ukuran#ukuran. Norma#norma itu mempunyai dua ma!am isi, dan menurut isinya berwujud? perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebutE Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat#akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat#akibatnya dipandang tidak baik. 88 | P a g e RANGKUMAN .. $enurut "amus %esar %ahasa (ndonesia, pengertian etika ada tiga yaitu? (. (lmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. (,"umpulan asas@nilai yang berkenaan dengan akhlak. (2Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat. ,. $a!am Etika bisa dikelompokkan sebagai Etika Deskriptif dan Etika Normatif 2. &alam "amus +mum %ahasa (ndonesia diberikan beberapa arti dari kata 9etiket:, yaitu? (. Etiket (%elanda se!arik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang#barang (dagang yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu. (, Etiket (Peran!is adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. 3. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. 4. S!hwartA (.77,, .773 mengemukakan adanya .- tipe nilai (*alue types yang dianut oleh manusia, yaitu ? .. Power ,. A!hie*ement 2. /edonism 3. Stimulation 4. Self#dire!tion 1. +ni*ersalism 5. %ene*olen!e 6. Tradition 7. Bonformity .-. Se!urity. 1. %erdasarkan adanya tipe nilai yang sejalan dan berkonflik, S!hwartA menyimpulkan bahwa tipe nilai dapat diorganisasikan dalam dimensi bipolar, yaitu ? (. &imensi opennes to !hange yang mengutamakan pikiran dan tindakan independen yang berlawanan dengan dimensi !onser*ation yang mengutamakan batasan#batasan terhadap tingkah laku, ketaatan terhadap aturan tradisional, dan perlindungan terhadap stabilitas (, dimensi self#trans!enden!e yang menekankan penerimaan bahwa manusia pada hakekatnya sama dan memperjuangkan kesejahteraan sesama yang berlawanan dengan dimensi self# enhan!ement yang mengutamakan pen!apaian sukses indi*idual dan dominasi 89 | P a g e terhadap orang lain. 5. <ungsi utama dari nilai (.Nilai sebagai standar (, Sistim nilai sebagai ren!ana umum dalam meme!ahkan konflik dan pengambilan keputusan (2 <ungsi moti*asional (3 Nilai Sebagai "eyakinan (%elief 6. Pengukuran nilai biasanya didasarkan kepada hasil e*aluasi diri yang dilaporkan oleh indi*idu ke dalam suatu skala pengukuran atau dengan teknik wawan!ara 7. (ndikator yang digunakan untuk menentukan nilai#nilaiseseorang antara lain (. bagaimana !ara bertingkah laku dan tujuan akhir tertentu (, tingkah laku subyek dalam kehidupannya sehari#hari (2 memoti*asi tingkah laku .-. Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk men!apai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. ... $a!am#ma!am norma yng berlaku di masyarakatC Norma Agama, Norma "esusilaan, Norma "esopanan, Norma "ebiasaan (/abit dan Norma /ukum. LATlHAN .. 'elaskan perbedaan etika dan etiketN ,. Apa arti nilai menurut kuntjaraningratE berikan penjelasanN 2. S!hawartA mengungkapkan bahwa ada .- tipe nilai yang dianut oleh manusia, jelaskan masing#masing dari nilai tersebut dan berikan penjelasan mengenai tipe#tipe nilai tersebutN 3. Apakah yang dimaksud dengan &imensi opennes to !hange, sebutkan !ontoh# !ontoh yang termasuk dalam dimensi iniN 4. =rang yang lebih mudah untuk menemukan teman baru tetapi juga mudah untuk 90 | P a g e mendapatkan musuh karena sifatnya yang sombong termasuk dalam tipe yang mana menurut S!hwartAE 'elaskan jawaban andaN 1. 'elaskan fungsi nilai yang paling penting menurut andaN %erikan !ontohnya dalam kehidupan nyataN 5. 'elaskan beda antara nilai dan normaN %erikan !ontohnya sehingga mudah untuk dipahamiN 6. =rang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan rasa penyesalan dalam diri karena bertabrakan dengan hati sanubarinya, namun saat ini banyak orang melakukan perbuatan yang sangat bertentangan dengan kebenaraan hati, dan mereka tidak merasa menyesal, bagaimana pendapat anda dengan permasalahan seperti iniE 7. =rang yang melanggar norma hukum akan mendapat hukuman, hukuman itu sendiri bersifat mengatur dan memaksa. Sebutkan perbedaan dari mengatur dan memaksa itu sendiriN .-. Ada seorang preman yang dikampung selalu meminta uang dari orang#orang kaya yang ada di kampungnya, bahkan tidak jarang men!uri dari orang#orang kaya itu, namun uang yang didapatnya digunakanuntuk membantu orang#orang yang di sekitarnya terutama untuk fakir miskin dan orang yang kurang mampu karena preman ini ingin membantu tetapi tidak punya pekerjaan, sedangkan orang kaya ini sombong dan itdak mau membantu yang lain. &ari masalah nilai, norma, etika dan etikaet, jelaskan masalah ini dengan teori#toeri yang sudah adaN 9l | P a g e BAB ETlKA PROFESl _____________________________________________________ Tujuan (nstruksional "husus? .. $emahami pengertian etika profesi ,. $emahami urgensi etika profesi 2. $emahami prinsip#prinsip etika profesi A. Pengertian Profesi dan Etika Profesi l. Etika "ita sering mendengar, memba!a, atau bahkan menggunakan, istilah etika di berbagai kesempatan. Sejumlah pengamat, misalnya, menganggap bahwa banyak politisi berperilaku tidak etis atau tidak mempertimbangkan etika lagi. $ereka menuntut perlunya para penyelenggara negara memperhatikan etika, dan mengusulkan agar disusun suatu kode etik bagi para anggota legislatif, dan penyelenggara lainnya, bahkan juga untuk pelaksanaan kampanye pemilihan umum. &emikian pula, ketika menyeruak skandal#skandal keuangan seperti enron di AS, sejumlah pihak menegaskan kembali perlunya fondasi etika dalam berbisnis, berarganisasi dan dalam menjalankan profesi. $ereka, misalnya, menyindir para pebisnis dan profesional dengan mempertanyakan, 9masih adakah yang namanya etika ituE: Etika dalam kehidupan keseharian adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan keseharian. Apalagi dengan perkembangan kehidupan sosial ekonomi budaya dan teknologi yang mendorong mun!ulnya gejala#gejala moral yang fenomenal. "enyataan ini menunjukkan perhatian dan minat orang#orang terhadap etika dan seluk beluknya, terus berkembang. &ak langsungnya, eksistensi dan penerapan etika dalam dunia bisnis dan profesi, terus 92 | P a g e 4 berkembang dan semakin meningkat.&alam dunia bisnis atau profesinal, etika merupakan prinsip#prinsip moralitas yang mengatur dan menjadi pedoman bagi para pelaku bisnis atau profesi. &imulai dari ketika ia melakukan pemikiran, men!iptakan, dan mengambil berbagai keputusan dalam menjalankan bisnis atau profesinya. $engingat begitu pentingnya etika, hampir semua profesi yang ada saat ini memiliki kode etika profesi yang dituangkan ke dalam bentuk peraturan tertulis. Tentu saja memiliki sanksi sebagaimana peraturan lainnya bagi pelaku yang dianggap melanggarnya. Pengertian Profesi Profesi berasal dari bahasa latin 9Proffesio: yang mempunyai dua pengertian yaitu janji@ikrar dan pekerjaan. %ila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan 9apa saja: dan 9siapa saja: untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma#norma sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan !ara yang benar akan keterampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat di!apai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, men!akup sifat manusia, ke!enderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut. Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi. Seorang petugas staf administrasi biasa berasal dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya dengan Akuntan, Penga!ara, &okter yang membutuhkan pendidikan khusus. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan#pekerjaan sebelumnya. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan teknologi. 93 | P a g e Se!ara populer sedikitnya ada dua pengertian yang diberikan pada istilah profesi. Pertama, pekerjaan yang ditekuni dan menjadi tumupuan hidup. "edua, lebih dari sekedar pekerjaan, profesi adalah bidang pekerjaaan yang dialnadasi oleh pendidikan keahlian tertentu. Selain itu, profesi sering dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu profesi baisa dan profesi luhur. (stilah profesi dalam bab ini, sebagaimana dapat kita pahami nanti, selain mengandung arti pekerjaan sebagai panggilan dan tumpuan hidup dan standar yang tinggi, juga berarti pekerjaan yang ber!irikan keluhuran dan komitmen moral yang tinggi. Tegasnya, profesi memnag suatu pekerjaan, tetapi berbeda dengan pekerjaan pada umumnya. Suatu profesi dibangun dengan landasan yang bermoral karena seorang profesional memang dituntut untuk menghasilkan kinerja berstandar kualitas tinggi dan mengutamakan kepentingan publik. "arena nilai#nilai moral ini, maka menyatakan 9pen!opet: adalah profesi tentulah tidak tepatC seorang pen!opet, kerenanya, bukanlah seorang profesional, tetapi seorang penjahat yang pada dasarnya anti moral atau immoral. Ciri-Ciri dan Syarat Profesi. Biri#!iri suatu profesi diantaranya adalah? a. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun#tahun. b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. /al ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. !. $engabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. d. (Ain khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai#nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada iAin khusus. e. "aum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Syarat Suatu Profesi . $elibatkan kegiatan intelektual. , $enggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus. 2 $emerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan. 3 $emerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. 4 $enjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen. 94 | P a g e 1 $ementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. 5 $empunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 6 $enentukan standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik. Pengertian Etika Profesi. (stilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitandengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (o!!upation yang sangat dipengaruhioleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belumtentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yangdiperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum !ukup untuk menyatakan suatupekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yangmendasari praktek pelaksaan, dan penguasaan teknik intelektual yang merupakanhubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Adapun hal yang perludiperhatikan oleh para pelaksana profesi. %erkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlahperlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen(klien atau objek. &engan kata lain orientasi utama profesi adalah untukkepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapitanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnyadisalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorangdibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasilmeng!opy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hakpen!ipta atas program yang dikomesikan itu.Sehingga perlu pemahaman atasetika profesi dengan memahami kode etik profesi.$enurut "eiser dalam (Suhrawardi )ubis, .773? 1#5, etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Profesional (seorang profesional adalah orang yang menjalani suatu profesi, dan karenanya, mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk berkarya dengan standar kualitas tinggi dilandasi dengan kmitmen moral yang tinggi pula. $engingat makna profesi dan profesional itu, maka etika profesi merupakan unsur atau dimensi yang tak terpisahkan dari setiap profesi. Etika profesi atau etika profesional merupakan unsur sangat penting dalam kehidupan komunitas profesi. Etika profesi 95 | P a g e merupakan pembeda utama antara para profesional dengan orang#orang yang sekedar ahli di bidang yang mereka pilih untuk ditekuni ( pekerjaan. &engan berpedoman pada nilai#nilai etis, yang antara lain digariskan dalam kode etik profesi, para profesional meraih dan memiliki reputasi yang tinggi, dan karena itu jasa mereka sangat dibutuhkan dan dihargai oleh masyarakat. Etika profesi merupakan jantung harapan publik dalam kaitannya dengan tingkat keper!ayaan dalam pekerjaan yang dikategorikan dengan sebutan profesional. $asyarakat menghargai profesi yang memegang teguh standar etika yang tinggi dan akan memandang rendah profesi itu jika keper!ayaan yang mereka berikan dikhianati. Etika profesi atau etika profesional merupakan suatu bidang etika (sosial terapan. Etika profesi berkaitan dengan kewajiban etis mereka yang menduduki posisi yang disebut profesional. Etika profesi berfungsi sebagai panduan bagi para profesional dalam menjalani mereka memberikan dan mempertahankan jasa kepada masyarakta yang berstandar tinggi. Sebagai bidang etika terapan, etika profesi pada dasarnya berkaitan dengan penerapan standar moral atau prinsip#prinsip moral tertentu yang disepakati untuk dijadikan sebagai nilai#nilai dan panduan bersamaoleh para anggota profesi. &engan demikian, dalam kaitannya dengan profesi, etika meliputi norma#norma yang mentransformasikan nilai#nilai atau !ita#!ita (luhur ke dalam praktik sehari#hari para profesional dalam menjalankan profesi mereka. Norma#norma ini biasanya dikodifikasikan se!ara formal ke dalam bentuk kode etik (!ode of ethi!s atau kode (aturan perilaku (!ode of !ondu!ts profesi yang bersangkutan. Etika profesi biasanya dibedakan dari etika kerja (work ethi!s atau o!!upational ethi!s yang mengatur praktik, hak dan kewajiban bagi mereka yang bekerja di bidang yang tidak disebut profesi (non#profesional non#propfesional adalah pegawai atau pekerja biasa dan dianggap dan dianggap kurang memiliki otonomi dan kekuasaan atau kemampuan profesional. Namun demikian, ada sejumlah pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada alasan moral untuk mengeluarkan etika kerja dari kajian etika profesional karena keduanya tidak terlalu berbeda jenisnya ke!uali yang menyangkut besarnya bayaran yang diterima dari pekerjaan mereka. Pertimbangan utamanya adalah bahwa orang pada umumnya tidak terlampau mengkhawatirkan terjadinya 9perampasan: atau 9pengambilalihan: pekerjaan, melainkan mengkhawatirkan terjadinya penyalahgunaan kewenangan, 96 | P a g e kekuasaan atau keahlian. $isalnya, masyarakat tidak atau kurang mengkhawatirkan bahwa tukang daging akan mengambil alih pekerjaan penjahit, atau sebaliknya, penjahit akan mengambil alih pekerjaan mereka hanya demi kepentingan mereka sendiri. Perbedaan antara etika profesi dan etika kerja laAimnya dilakukan mengingat akti*itas pra profesional seperti dokter, penga!ara, dan akuntan, adalah berbeda dengan pekerja lain pada umumnya. Para profesional memiliki karakteristik khusus dari segi pendidikan atau pelatihan, pengetahuan, pengalaman, dan hubungan dengan klien, yang membedakannya dari pekerja non#profesional. Tuntutak akan standar profesionalisme dan etika untuk para profesionaladalah jauh lebih tinggi dibandingkan terhadap nonprofesional. Namun demikian tetap perlu diingat, meskipun etika profesi dibedakan dari etika kerja, kerangka dan prinsip#prinsip yang di!akup etika profesi tetap dapat diberlakukan sebagai etika kerja. (ni terutama karena etika profesi men!akup prinsip#prinsip umum etika yang, sebagaimana prinsip#prinsip itu diberlakukan pada kehidupan profesi, dapat diterapkan pada bidnag pekerjaan atau kehidupan yang lain. Kode Etik Profesi "odeC yaitu tanda#tanda atau simbol#simbol yang berupa kata#kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud#maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. "ode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. "ode etik C yaitu norma atau aAas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari#hari di masyarakat maupun di tempat kerja. $enurut ++ no. 6 (pokok#pokok kepegawaian, Kode etik profesiadalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalammelaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari#hari. "ode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi ? a. "ode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. $aksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 97 | P a g e b. "ode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. $aksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalangan sosial. !. "ode etik profesi men!egah !ampur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh men!ampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan. "ode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan#ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu. Salah satu !ontoh tertua adalah C S+$PA/ /(P=";ATES, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter. "ode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi.Tetapi setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti."ode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis.Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. "ode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi#instansi lainC karena tidak akan dijiwai oleh !ita#!ita dan nilai#nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. &engan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai#nilai moral yang dianggapnya hakiki. /al ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. /anya kode etik yang berisikan nilai# nilai dan !ita!ita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi#sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik. Sanksi Pelanggaran "odeEtik ? a. Sanksi moral 98 | P a g e b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi !. "asus#kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. "arena tujuannya adalah men!egah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan#ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. "etentuan itu merupakan akibat logis dari self regulation yang terwujud dalam kode etikC seperti kode itu berasal dari niat profesi mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan profesi untuk menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalam praktek sehari# hari !ontrol ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam anggota#anggota profesi, seorang profesional mudah merasa segan melaporkan teman sejawat yang melakukan pelanggaran. Tetapi dengan perilaku sema!am itu solidaritas antar kolega ditempatkan di atas kode etik profesi dan dengan demikian maka kode etik profesi itu tidak ter!apai, karena tujuan yang sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di atas pertimbangan#pertimbangan lain. )ebih lanjut masing#masing pelaksana profesi harus memahami betul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya. "ode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi."ode etik profesi merupakan lanjutan dari norma#norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi."ode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merin!i norma#norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya normanorma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. &engan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis se!ara jelas dan tegas serta terperin!i tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah ? a. $emberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. b. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. !. $en!egah !ampur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang. 99 | P a g e Tujuan Kode Etika Profesi Prinsip#prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. /al ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama. Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Bode of !ondu!t profesi adalah? a. Standar#standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya b. Standar#standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema#dilema etika dalam pekerjaan !. Standar#standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi#fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan#kelakuan yang jahat dari anggota#anggota tertentu d. Standar#standar etika men!erminkan @ membayangkan pengharapan moral# moral dari komunitas, dengan demikian standar#standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab ++ etika (kode etik profesi dalam pelayanannya e. Standar#standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi f. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang#undang. Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya g. +ntuk meningkatkan mutu organisasi profesi. h. $eningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. i. $empunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. j. $enentukan baku standarnya sendiri. B. Urgensi Etika Profesi &alam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain#lain. l00 | P a g e $aksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing# masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak#hak asasi umumnya. /al itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari#hari. (tu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindakse!ara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita .%egitu juga dengan etika profesi yang keberadaannya sangat diperlukan bagi kalangan professional. "ode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi."ode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan Aaman."ode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. "ode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh !ita#!ita dan nilainilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri.Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun se!ara rapi, lengkap, tanpa !atatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pemba!anya.Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik#baik.%ukan algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan etis atau tidak etis "adang#kadang bagian#bagian dari kode etik dapat terasa saling bertentangan ataupun dengan kode etik lain."ita harus menggunakan keputusan yang etis untuk bertindak sesuai dengan semangat kode etik profesi."ode etik yang baik menggariskan dengan jelas prinsip#prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukan kepatuhan membuta. Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari l0l | P a g e dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. "ehadiran organisasi profesi dengan perangkat 9built#in me!hanism: berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah#gunaan keahlian (8ignjosoebroto, .777. =leh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh keper!ayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pen!arian nafkah biasa (okupasi yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai#nilai idealisme dan ujungujungnya akan berakhir dengan tidak#adanya lagi respek maupun keper!ayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini. C. Prinsip dan Peranan Etika Profesi l. Prinsip-Prinsip Etika Profesi. Terdapat beberapa prinsip yang melekat dengan etika profesi diantaranya adalah sebagai berikut? a. Tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya dan tangggung jawab terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya. b. "eadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. !. =tonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional dan tidak mengganggu kepentingan umum. d. Prinsip integritas moral yang tinggi. "omitmen pribadi menjaga keluhuran profesi. Peranan Etika Dalam Profesi. l02 | P a g e a. Nilai#nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling ke!il yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. &engan nilai#nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama. b. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai#nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. 0olongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang se!ara tertulis (yaitu kode etik profesi dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya. !. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku#perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai#nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi, sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai !ontohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya. Prinsip etika akuntasi terhadap "Kepentingan Publik." Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati keper!ayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu !iri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, in*estor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyekti*itas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis se!ara tertib. "etergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. "epentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota se!ara keseluruhan. "etergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. "epentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi l03 | P a g e tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk men!apai tingkat prestasi tersebut. &an semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati keper!ayaan publik. Atas keper!ayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus se!ara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk men!apai profesionalisme yang tinggi. +ntuk memelihara dan meningkatkan keper!ayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi. a. Pengaruh sifat kekeluargaan $isalnya Seorang dosen yang memberikan nilai tinggi kepada seorang mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut keponakan dosen tersebut. b. Pengaruh jabatan $isalnya seorang yang ingin masuk ke akademi kepolisian , dia harus membayar puluhan juta rupiah kepada ketua polisi di daeranhya , kapolsek tersebut menyalah gunakan jabatannya. !. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di (ndonesia, sehingga menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir melakukan pelanggaran. d. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat e. =rganisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan f. ;endahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri g. %elum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya h. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya Sistem Penilaian Etika Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila.Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti.%udi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. 'adi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah l04 | P a g e dari dalam jiwaC dari semasih berupa angan#angan, !ita#!ita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata. %urhanuddin Salam, &rs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 2 (tiga tingkat ? a. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa ren!ana dalam hati, niat. b. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti. !. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk. %erdasarkan sistematika di atas, kita bisa melihat bahwa Etika Profesi merupakan bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial. "ata hati atau niat biasa juga disebut karsa atau kehendak, kemauan, wil. &an isi dari karsa inilah yang akan direalisasikan oleh perbuatan. &alam hal merealisasikan ini ada (3 empat *ariabel yang terjadi ? a. Tujuan baik, tetapi !ara untuk men!apainya yang tidak baik. b. Tujuannya yang tidak baik, !ara men!apainya kelihatannya baik. !. Tujuannya tidak baik, dan !ara men!apainya juga tidak baik. d. Tujuannya baik, dan !ara men!apainya juga terlihat baik. D. lsu-lsu Seputar Etika Profesi l. Mal praktik dalam Birokrasi Pelayanan Publik. $al#praktik telah menjadi isu yang sering didengar di (ndonesia, seperti dalam buku "usmanadji (,--3,.1#. mal#praktik dalam birokrasi atau mal# administrasi pada dasarnya adalah praktik administrasi yang menyimpang dari etika administrasi dan sekaligus menggagalkan pen!apaian tujuan organisasi.&alam konteks pelayanan publik atau birokrasi, mal administrasi adalah masalah etika karena menyimpang atau bahkan melanggar nilai#nilai atau prinsip#prinsip etika yang seharusnya dijunjung tinggi. Penyimpangan etika ini dapat mengambil banyak bentuk antra lain, ketidakjujuran, perilaku ter!ela, pengabaian atau pelanggaran hukum, fa*oritisme, perlakuan tidak adil, pemborosan dan penggelapan dana, menutupnutupi kesalahan, dan kegagalan dalam berinisiatif. "etidakjujuran banyak terjadi dalam lilngkungan birokrasi !ontohnya pelayanan yang dibuat menjadi lebih !epat dari biasanya karena telahmenerima 9imbalan:. Perbuatan ter!ela yang dilakukan oleh aparatur negara mungkin tidak l05 | P a g e melanggar hukum tapi menurut standar etika perbuatan tersebut tidak patut !ontohnya mendahulukan pejabat daripada orang biasa padahal orang tersebut mengantre lebih dahulu. Pengabaian atau pelanggaran hukum mudah dijumpai di lingkungan birokrasi. %anyak pegawai yang mengetahui bahwa barang#barang dinas tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi namun mereka dengan sengaja menggunakan barang tersebut, misalnya kendaraan dinas untuk keperluan keluarga tanpa melalui proses perijinan yang ditetapkan. <a*oritisme laAimnya berkaitan dengan ketidakobjektifan aparatur pemerintah dalam menafsirkan hukum atau peraturan.&alam hal ini, aparatur pemerintah dalam menafsirkan hukum atau peraturan.&alam hal ini, aparatur tersebut tetap mengikuti ketentuan hukum yang berlaku, tetapi hukum yang berlaku, tetapi hukum tersebut ditafsirkan sesuai dengan kepentingannya sendiri atu demi keuntungan pribadi. Perlakuan tidak adil a!ap terjadi baik terhadap pegawai ,maupun terhadap warga masyarakat yang menjadi pelanggan. Sebagi !ontoh, seorang atasan dalam suatu instansi, karena merasa senang dengan seseorang dibawahnya atasan tersebut memperlakukan bawahannya se!ara berbeda dibandingkan dengan bawahan lainnya termasuk misalnya dalan hal pengusulan untuk promosi.Pemborosan dan inefisiensi juga sering terjadi di birokrasi.%anyak terjadi bahwa harga barang atau jasa yang dibeli jauh lebih tinggi daripada harga wajarnya.&alam banyak hal, pemborosan atau inefisiensi sejenis ini bersangkut paut dengan penggelembungan harga (mark-up.Selain itu, tidak sulit menemukan pegawai yang menggunakan barang#barang atau sarana lebih banyak dari yang diperlukan.(ni umumnya terjadi karena kurang atau tiadanya rasa memiliki dan tanggung jawab sebagaimana diharapkan oleh masyarakat yang memberikan keper!ayaan kepada mereka untuk mengelola sumberdaya publik untuk kepentingan publik sebesar#besarnya. %entuk lain mal#administrasi adalah kegagalan menunjukkan inisiatif, seperti ketidakberanian mengambil tindakan yang diperlukan padahal memiliki kewenangan untuk itu, ketidakmampuan memberikan usulan#usulan yang berguna. %anyak pejabat yang tidak berani mengambil keputusan dengan alasan menunggu adanya petunjuk pelaksana atau petujuk kriteria. Korupsi. "orupsi merupakan isu etika yang banyak disoroti oleh penjuru dunia. &alam bukunya "usmanadji (,--3,.1#2 walaupun korupsi sering terjadi di hampir semua l06 | P a g e negara, namun di negara#negara berkembang termasuk (ndonesia, korupsi sangat merajalela bahkan ditengarai telah menjadi budaya.Se!ara ekonomi dan politik, korupsi ini dinilai memiliki dampak luar biasa karena menghambat pertumbuhan atau kemajuan ekonomi dan demokrasi megara yang bersangkutan.=leh sebab itu, pada saat ini gerakan memberantas korupsi bergaung dimana#mana, dan (ndonesia sendiri sebenarnya telah membangun kerangka atau system hukum dan kelembagaan untuk memberantas korupsi, walaupun banyak pihak yang masih skepti!.Terakhir, lembaga independen anti korupsi, yakni "omisi Pemberantas "orupsi ("P" telah dibentuk dan telah memulai menjalankan tugasnya. "orupsi sebenarnya bukan monopoli pegawai negeri atau pejabat publik, namun tindak korupsi ini lebih menonjol dikaitkan dengan jabatan negeri atau publik (negara $engingat dampak buruknya yang dipandang luar biasa terhadap kehidupan so!ial dan ekonomi suatu negara, masalah korupsi ini telah dikategorikan sebagai tindak pidana sehingga menjadi permasalahan hukum. Pada saat ini diakui bahwa pola korupsi adalah sangat beragam dari satu negara ke negara lain. Namun dari sudut pandang etika, korupsi dalam konteks birokrasi atau administrasi publikkorupsi dapat didefinisikan sebagai penggunaan jabatan, posisi, fasilitas atau sumberdaya publik untuk kepentingan atau kepentingan pribadi.'adi, korupsi pada dasarnya merupakan pelanggaran, jika bukan pengkhianatan, terhadap keper!ayaan publik yang diberikan kepada pegawai atau pejabat publik. &engan perkataan lain, pejabat publik yang telah diserahi keper!ayaan untuk mengelola sumberdaya publik dan seharusnya memberikan jaminan bahwa mereka bekerja demi kepentingan publik yang ternyata membelokkannya demi kepentingan diri sendiri. "euntungan atau kepentingan pribadi tersebut tidak terbatas pada kepentingan tau keuntungan keuangan (finansial, tetapi meliputi juga semua jenis manfaat sekalipun tidak se!ara langsung berkaitan dengan diri pegawai@pejabat yang bersangkutan. &engan definisi yang luas tersebut, maka sebenarnya banyak sekali tindakan atau keputusan pegawai negeri@pejabat publik yang dapat dikategorikan sebagai korupsi. Perbuatan#perbuatan seperti pembelian atau pembayaran fiktif dan penggelembbungan harga, penerimaan suap atau uang peli!an, pemungutan liar (tidak sah, mangkir kerja, dan penerimaab hadiah atau sumbangan dapat dikategorikan sebagai korupsi, karena perbuatan#perbuatan tersebut berkaitan erat dengan kewenangan atau kedudukan@jabatan pelaku yang bersangkutan dan l07 | P a g e keuntungan atau kepentingan pegawai@pejabat (termasuk keluarga dan kawan. Perbuatan#perbuatan ini melanggar sumpah dan janji pegawai negeri dan sekaligus melanggar prinsip#prinsip etika seperti kejujuran, keadilan, objekti*itas, dan legalitas. &ari sudut pandang hukum dalam ++ tentang Tindak Pidana "orupsi (++ No. 2@.75. yang diubah dengan ++ N=. 2.@.777, korupsi merupakan tindak pidana yang diartikan sebagai perbuatan melawan hukum, memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi, yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara (Pasal ,. 'adi, se!ara hukum suatu tindakan dapat dikategorikan sebagai korupsi jika memenuhi tiga kondisi ? a. $elawan hukum b. $enguntungkan diri sendiri !. $erugikan negara atau perekonomian negara Selain itu, sesuai dalam pasal 2 termasuk sebagai korupsi adalah penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada karena jabatan atau kedudukan yang dimaksudkan untuk menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi, dan perbautan tersebut merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. &efinisi menurut hukum ini lebih spesifik dibandingkan dengan definisi menurut etika, yaitu dengan memasukkan kriteria memperkaya diri sendiri dan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. "riteria ini dalam kasus#kasus tertentu banyak digunakan oleh koruptor untuk mengelak dari kejahatan. &engan kriteria tersebut, seorang pegawai bisa mengatakan bahwa ia tidak melakukan korupsi ketika menggunakan mobil dinas untuk perjalanan dalam rangka urusan pribadi@keluarga, menggunakan telepon kantor untuk urusan keluarga, karena perbuatan#perbuatan tersebut tidak memperkaya dirinya atau tidak mengganggu perekonomian negara. &emikian pula, menggunakan waktu kerja untuk jalan#jalan di mall, datang terlambat di kantor, dan sejenisnya bukan korupsi melainkan perbuatan yang wajar#wajar saja. &itinjau dari prinsip etika utilitarian, boleh jadi konsekuensi (kerugian dari perbuatan#perbuatan tersebut tidak signifikan dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang jika terus#menerus terjadi (perbuatan yang bersangkutan menjadi kebiasaan konsekuensi buruk tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja instansi yang bersangkutan. Sementara itu dari sudut pandang etika kewajiban, jelas bahwa perbuatan#perbuatan tersebut tidak sesuai l08 | P a g e dengan nilai#nilai (etika yang seharusnya dipatuhi dan dijunjung tinggi, seperti loyalitas, tanggung jawab, efisiensi, dan kejujuran.&alam perdebatan mengenai korupsi dan perumusan strategi pen!egahan dan pemberantasannya, diakui bahwa korupsi ini bukan penyakit musiman atau bersifat sementara, tetapi dampak buruknya dapat dirasakan di mana#mana.&engan makin intensif dan berkembangnya interaksi se!tor swasta dengan sektor publik, berbagai bentuk korupsi ditengarai tumbuh subur. "orupsi sering disandingkan dengan kolusi dan nepotisme sehingga terkenal dengan istilah korupsi, kolusi, dan nepotisme (""N. "olusi seperti halnya definisi yang digunakan dalam ++ No. ,6@.777 tentang Penyelenggaraan negara yang %ersih dan %ebas dari "orupsi, "olusi ,dam $epotsme menga!u kepada permufakatan atau kerjasama (se!ara melawan hukum dengan sesama pegawai@pejabat publik atau dengan pihak lain yang merugikan orang lain, masayrakat dan atau negara. Sementara itu nepotisme adalh setipa perbuatan oleh pegawai@pejabat publik (se!ara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.&lam konteks birokrasi publik, kolusi dan nepotisme merupakan dua bentuk pelanggaran etika pelayanan publik, dan sebenarnya keduanya dipandang sebagai bentuk#bentuk dari tindak korupsi itu sendiri atau sebagai bagain dari tindak korupsi. Benturan Kepentingan (su etika penting lainnya yang bersangkut paut dengan birokrasi dan pelaku pelayanan publik adalah benturan kepentingan (!onfli!t of interest. Sesuai dengan buku "usmanadji (,--3,.1#1 benturan kepentingan ini tidak harus berarti korupsi, tetapi sangat membahayakan karena merupakan pintu menuju korupsi. Se!ara historis, pendefinisian benturan kepentingan dalam konteks birokrasi publik merupakan subjek beragam pendekatan."etika pejabat publik memiliki kepentingan yang sah yang timbul di luar kapasitas mereka sebagai warga negara biasa (pribadi, benturan kepentingan tidak dapat dihindarkan atau dihalangi, sehingga perlu didefinisikan, diidentifikasi dan dikelola. Se!ara sederhana dan pragmatis, benturan kepentingan berkaitan dengan bentuan antara tugas publik dan kepntingan pribadi pegawai@pejabat publik, yang dalam hal ini kepentingan pribadi tersebut dapat mempengaruhi se!ara tidak l09 | P a g e menguntungkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab publik pegawai@pejabat yang bersangkutan, benturan ini termasuk dalam benturan kepentingan aktual. %enturan kepentingan yang tampak dapat dikatakan ada apabila tampak bahwa kepentingan pribadi seorang pejabat publik dapat se!ara tidak menguntungkan mempengaruhi pelaksanaan tugas#tugasnya tetapi dalam kenyataannya tidak terjadi.Sementara itu benturan kepentingan potensial timbul apabila pejabat publik amemiliki kepentingan pribadi yang dapat menimbulkam benturan jika di kemudian hari terlibat dalam pelaksanaan tanggung jawab publik tertentu.Apabila suatu kepentingan pribadi dalam kenyataannya telah mengkompromikan (mempengaruhi se!ara negatif pelaksanaan tugas atau kinerja pejabat publik, maka situasi khusus ini lebih baik dianggap sebagai perilaku menyimpan, atau penyalahgunaan wewenang atau bahkan suatu tindak korupsi bukan benturan kepentingan. Seperti halnya pada definisi korupsi, pada definisi benturan kepentingan ini, pengertian 9kepentingan pribadi: tidak dibatasi hanya pada kepentingan keuangan, atau kepentingan yang menyebabkan manfaat langsung bagi pejabat publik yang bersangkutan. Suatu benturan kepentingan dapat melibatkan akti*itas pribadi, hubungan pribadi,, dan kepentingan keluarga yang sah sekalipun, jika kepentingan# kepentingan tersebut dapat se!ara layak dianggap akan mempengaruhi se!ara negatif kinerja pejabat publik yang bersangkutan. 'adi kepentingan pribadi apa pun, yang berpotensi untuk mempengaruhi se!ara negati*e kinerja pejabat publik yang bersangkutan adalah rele*an untuk mendefinisikan benturan kepentingan ini. %enturan kepentingan ini perlu mendapatkan perhatian, perlu dikelola dan diselesaikan dengan tepat. Tanpa pengelolaan yang tepat benturan kepentingan ini berpotensi untuk menggerogoti kelangsungan pemerintahan yang demokratis karena a. $elemahkan kepatuhan para pejabat publik teradap nilai#nilai legitimasi, imparsialitas, dan keadilann dalam pengambilan keputusan publik. b. $endistorsi aturan hukum, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, mekanisme pasar, dan alokasi sumberdaya publik. Fakta-Fakta Pelanggaran Etika Profesi. a. %<A ll0 | P a g e Skandal %aptist <oundation of AriAona (%<A menjadi kebangkrutan terbesar perusahaan amal nirlaba dalam sejarah AS, dimana Andersen bertindak sebagai auditornya. $ereka dianggap menipu in*estor sebesar P45- juta. %<A didirikan untuk menghimpun dana dan mengelola gereja di AriAona. )embaga ini bekerja seperti bank, membayar bunga deposito yang digunakan sebagian besar untuk berin*estasi di AriAona real estate. (ni merupakan in*estasi yang lebih spekulatif daripada apa yang dilakukan lembaga pembaptis lainnya. $asalah dimulai ketika pasar real estate mengalami penurunan, dan manajemen dituntut untuk menghasilkan keuntungan. "arenanya, pengurus yayasan diduga menyembunyikan kerugian dari in*estor sejak .761 dengan menjual beberapa properti dengan harga tinggi kepada entitas#entitas yang telah meminjam uang dari ayyasan yang tak mungkin membayar properti ke!uali kondisi pasar real estate berbalik. &alam dokumen pengadilan apa yang disebut dengan 9skema PonAi: setelah kasus peniupuan yang terkenal, pejabat yayasan diduga mengambil uang dari in*estor baru untuk membayar in*estor yang sudah ada untuk menjaga arus kas. Sementara itu, pejabat pun!ak menerima gaji.Skema ini akhirnya terurai, mengarah pada in*estigasi kriminal dan tuntutan terhadap %<A dan Andersen.Akhirnya, yayasan mengajukan petisi %ab .. mengenai perlindungan kebangkrutan pada tahun .777. 0ugatan in*estor terhadap Andersen menuduh perusahaan ini melakukan pemalsuan dan menyesatkan laporan keuangan %<A.&ala sebuah pernyataannya di tahun ,---, Andersen merespon rasa simpatinya kepada %<A tetapi membela keakuratan dengan opininya tentang audit.Namun setelah dua tahun penyelidikan, laporan menunjukkan bahwa Andersen sudah diperingatkan kemungkinan kegiatan penipuan oleh beberapa karyawan %<A, yang akhirnya perusahaan setuju untuk membayar P,.5 juta untuk menyelesaikan gugatan dengan pemegang saham pada taun ,--,. b. Sunbeam $asalah Andersen dengan Sunbeam bermula dari kegagalan audit yang membuat kesalahan serius pada akuntansinya yang akhirnya menghasilkan tuntutan !lass a!tion dari in*estor Sunbeam. %aik dari gugatan hukum dan perintah sipil yang diajukan SEB menuduh Sunbeam membesar#besarkan penghasilan melaului strategi penipuan akuntansi, seperti pendapatan 9!ookie jar:, re!ording re*enue on lll | P a g e !ontingent sales, dan memper!epat penjualan dari periode selanjutnya ke kuartal masa kini. Perusahaan juga dituduh melakukan hal yang tidak benar melakukan transaksi 9bill#and#hold:, dimana menggembungkan pesanan bulan depan dari pengiriman sebenarnya dan tagihannya. Akibatnya, Sunbeam dipaksa meyatakan kembali laporan keuangan selama enam kuartal.SEB juga menuduh Arthur Andersen.Pada ,--., Sunbeam mengajukan petisi kepada Pengadilan kepailitan AS &istrik Selatan New >ork dengan %ab .. 'udul .. tentang aturan kebangkrutan. Agustus ,--,, pengadilan memutuskan pembayaran sebesar P.3. juta. Andersen setuju membayar P..- juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan dan tanggung jawab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar P3,3 miliar dan kehilangan ribuan karyawannya. Sunbeam terbebas dari kebangkrutan. c. Waste Management Andersen juga terlibat dalam pengadilan atas data akuntansi yang dipertanyakan mengenai pendapatan yang berlebih sebesar P.,3 miliar dari 8aste $anagement. 0ugatan diajukan oleh SEB atas penipuan laporan keuangan selama lebih dari lima tahun. $enurut SEB, 8aste $anagement membayar jasa audit kepada Andersen, yang menyarankan bahwa bisa memperoleh biaya tambahan melalui 9tugas khusus:. Awalnya Andersen mengidentifikasi praktek#praktek akuntansi yang tidak tepat dan disajikan kepada 8aste $anagement.Namun pimpinan 8aste $anagement menolak mengkoreksi. /al ini dilihat oleh SEB sebagai upaya menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan. /asilnya, Andersen harus membayar P,,- juta ke pemegang saham 8aste $anagement dan P5 juta ke SEB. Andersen dipaksa untuk melakukan perjanjian untuk tidak melakukan laporan palsu di masa mendatang atau iAin usahanya akan di!abut # suatu persetujuan yang kemudian memutuskan hubungannya dengan Enron. d. Enron %ulan =ktober ,--., SEB mengumumkan in*estigasi akuntansi Enron, salah satu klien terbesar Andersen. &engan Enron, Andersen mampu membuat 6- persen perusahaan minyak dan gas menjadi kliennya. Namun, pada No*ember ,--. harus mengalami kerugian sebesar P461 juta.&alam sebulan, Enron bangkrut. ll2 | P a g e &epartemen "ehakiman AS memulai melakukan penyelidikan kriminal pada ,--, yang mendorong Andersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah menghan!urkan dokumen yang berkaitan dengan audit Enron yang menghambat putusan. Atas kasus itu, Nan!y Temple, penga!ara Andersen meminta perlindungan Amandemen "elima yang dengan demikian tidak memiliki saksi.%anyak pihak yang menamainya sebagai 9bujukan koruptif: yang menyesatkan.&ia menginstruksikan &a*id &un!an, super*isor Andersen dalam pengawasan rekening Enron, untuk menghapus namanya dari memo yang bisa memberatkannya. Pada 'uni ,--4, pengadilan memutuskan Andersen bersalah menghambat peradilan, menjadikannya perusahaan akuntan pertama yang dipidana.Perusahaan setuju untuk menghentikan auditing publik pada 2. Agustus ,--,, yang pada prinsipnya mematikan bisnisnya. e. Perusahaan Telekomunikasi Sayangnya, tuduhan penipuan tidak berakhir pada kasus Enron. %erita segera mun!ul ketika 8orldBom, klien terbesar Andersen, memiliki penyimpangan sebesar P2,7 miliar. /arga sahamnya kemudian jatuh dan in*estor melayangkan serangkaian tuntutan hukum yang mengirim 8orldB=m ke Pengadilan "epailitan. Andersen menyalahkan 8orldBom dan berikeras bahwa penyimpangan tidak pernah diungkapkan kepada auditor dan bahwa ia telah memenuhi standar SEB dalam auditnya. 8orldB=m balik menuduh Andersen karena gagal menemukan penyimpangan yang ada. Selama kasus Enron dan 8orldB=m berlanjut, banyak perusahaanperusahaan lainnya dituduh melakukan penyimpangan akuntansi. lsu-isu Seputar Hukum dan Etika Dalam Pengauditan Andersen yang Menyimpang. "asus tersebut se!ara kasat mata kasus tersebut terlihat sebuah tindakan malpraktik jika dilihat dari etika bisnis dan profesi akuntan antara lain? a. Adanya praktik discrimination of information/unfair discrimination, terlihat dari tindakan dan perilaku yang tidak sehat dari manajemen yang berperan besar pada kebangkrutan perusahaan, terjadinya pelanggaran terhadap norma etika corporate governance dan corporate responsibility oleh manajemen perusahaan, dan perilaku ll3 | P a g e manajemen perusahaan merupakan pelanggaran besar#besaran terhadap keper!ayaan yang diberikan kepada perusahaan. b. Adanya penyesatan informasi. &alam kasus Enron misalnya, pihak manajemen Enron maupun Arthur Andersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak sehat.Tetapi demi mempertahankan keper!ayaan dari in*estor dan publik kedua belah pihak merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun .764 sampai dengan Enron menjadi han!ur berantakan.%ahkan BE= Enron saat menjelang kebangkrutannya masih tetap melakukan &e!eption dengan menyebutkan bahwa Enron se!ara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Andersen tidak mau mengungkapkan apa sebenarnya terjadi dengan Enron, bahkan awal tahun ,--. berdasarkan hasil e*aluasi Enron tetap dipertahankan. !. Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan, Andersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis, dalam kasus Enron adalah dengan menghan!urkan dokumen#dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai men!uat ke permukaan, sampai dengan mun!ulnya panggilan pengadilan.8alaupun penghan!uran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen han!ur. &isini Andersen telah ingkar dari sikap profesionallisme sebagai akuntan independen dengan melakukan tindakan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan. Bukti Bahwa Budaya Perusahaan Andersen Berkontribusi Terhadap Kejatuhan Perusahaan Ada beberapa poin yang membuktikan bahwa budaya perusahaan berkontribusi terhadap kejatuhan perusahaan, diantaranya? a. Pertumbuhan perusahaan dijadikan prioritas utama dan menekankan pada perekrutran dan mempertahankan klien#klien besar, namun mutu dan independensi audit dikorbankan. b. Standar#standar profesi akuntansi dan integritas yang menjadi !ontoh perusahaan#perusahaan lainnya luntur seiring moti*asi meraup keuntungan yang lebih besar. !. Perusahaan terlalu fokus terhadap pertumbuhan, sehingga tanpa sadar menghasilkan perubahan mendasar dalam budaya perusahaan. Perubahan sikap ll4 | P a g e lebih memprioritaskan mendapatkan bisnis konsultasi yang memiliki pertumbuhan keuntungan lebih besar lebih tinggi dibanding menyediakan layanan auditing yang obyektif yang merupakan dasar dari awal mula berdirinya "antor Akuntan Publik Arthur Andersen. Pada akhirnya ini menggiring pada kehan!uran perusahaan. d. Andersen menjadi membatasi pengawasan terhadap tim audit akibat kurangnya check and balances yang bisa terlihat ketika tim audit telah menyimpang dari kebijakan semula. e. Sikap Arthur Andersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai men!uat ke permukaan, sampai dengan mun!ulnya panggilan pengadilan. 8alaupun penghan!uran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hokum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen han!ur.Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan Arthur Andersen pun ditutup. Bagaimana UU Sarbanes-Oxiety Bisa meminimalkan Kesalahan Auditor dan Penyimpangan Akuntansi Akibat dari rentetan kasus itu, pemerintah AS menerbitkan Sarbanes#=Dley A!t (S=Q untuk melindungi para in*estor dengan !ara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. "egagalan ini menimbulkan krisis yang serius terhadap kredibilitas akuntansi, pelaporan, dan proses tata kelola perusahaan sehingga oleh politisi AS di!iptakan kerangka kerja baru terhadap akuntabilitas dan tata kelola perusahaan melalui Sarbanes#=Dley A!t (S=Q untuk memulihkan keper!ayaan yang !ukup dan untuk menjadikan pasar modal kembali berfungsi normal. +ndang#+ndang Sarbanes#=Diety bisa menetapkan pedoman dan arah baru untuk perusahaan dan bisa untuk pertanggungjawaban kepada di*isi akuntansi. &engan adanya tindakan ini , bisa untuk memerangi penipuan sekuritas dan akuntansi. &an untuk menekankan kepada independensi dan kualitas, membatasi kemampuan perusahaan untuk menyediakan keduanya yaitu non#audit dan jasa untuk klien yang sama dan memerlukan tinjauan berkala audit perusahaan, agar hasilnya bisa memuaskan. %eberapa perubahan yang ditentukan dalam S=Q memiliki beberapa tujuan, diantaranya? ll5 | P a g e a. +ntuk menjamin independensi auditor. "antor Akuntan Publik dilarang memberikan jasa non#audit kepada perusahaan yang diaudit. b. $embutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee. !. $elarang "antor Akuntan Publik memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut#turut kepada klien tersebut. d. "antor Akuntan Publik harus segera membuat laporan kepada audit !ommittee yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakukan#perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibi!arakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor. e. "AP dilarang memberikan jasa audit jika BE=, B<=, !hief a!!ounting offi!er, !ontroller klien sebelumnya bekerja di "AP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya. %erkaitan dengan pemusnahan dokumen, S=Q melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi in*estigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini BE= dan B<= harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEB dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak an!aman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini. ll6 | P a g e KESlMPULAN DAN SARAN "esimpulan dari kasus ini banyak terjadi perilaku tidak etis.Perilaku tidak etis paling paling mengemuka disini adalah adalah adanya manipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan seolah#olah kinerja perusahaan baik. Andersen telah men!iderai keper!ayaan dari pihak stock holder untuk memberikan suatu informasi yang adil mengenai pertanggungjawaban dari pihak agen dalam mengemban amanah. <aktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang sangat bertentangan dengan nilai#nilai keadilan dalam agama dan dalam bisnis membahayakan.<aktor penyebab ke!urangan tersebut diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis, tidak jujur, karakter moral yang rendah, dominasi keper!ayaan, dan lemahnya pengendalian. /al tersebut akan dapat dihindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap keper!ayaan publik. &alam kasus Andersen diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan men!atat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian.$anipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati in*estor.(ni merupakan salah satu !ontoh kasus pelanggaran etika profesi Auditor yang terjadi di Amerika Serikat, sebuah negara yang memiliki perangkat +ndang#undang bisnis dan pasar modal yang lebih lengkap. /al ini terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lain, dalam hal ini pihak#pihak yang selama ini diuntungkan atas penipuan laporan keuangan terhadap pihak yang telah tertipu. /al ini buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehan!uran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum. Saran yang dapat diberikan yakni sangat dibutuhkan kode etik profesi yang dapat menopang praktik yang sehat bebas dari ke!urangan. "ode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik dalam berhubungan dengan ll7 | P a g e kolega, klien, publik dan karyawan sendiri. /al yang harus menjadi sebuah pelajaran bahwa sesungguhnya suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya akan menuai ketidakbaikan pula. Bontoh#!ontoh lain seperti kasus etikolegal diantaranya adalah pelanggaran di mana tidak hanya bertentangan dengan butir#butir )S&( dan@atau "=&E"(, tetapi juga berhadapan dengan undang#undang hukum pidana atau perdata ("+/P@"+/AP. $isalnya ? . Pelayanan kedokteran di bawah standar (malpraktek , $enerbitkan surat keterangan palsu. 2 $embo!orkan rahasia pekerjaan @ jabatan dokter. 3 Pele!ehan seksual dan sebagainya. Bontoh nyatanya adalah kasus &rs. (rwanto Ph&, peneliti dari +ni*ersitas Atmajaya, 'akarta, yang lumpuh akibat dokter salah mendiagnosis dan kasus <ellina AAAahra (.1 bulan , bo!ah yang ususnya bo!or setelah dioperasi di ;umah Sakit "arya $edika, Bibitung, %ekasi. Terhadap tindakan medical errors yang diduga malapraktik itu tidak ada pertanggungjawaban, baik se!ara profesi maupun hukum. &i republik ini, kesalahan pengobatan oleh dokter tidak diatur se!ara khusus, malah dalam ;an!angan +ndang#undang Praktik "edokteran yang disetujui "omisi J(( &P;, ;abu (,4@6 lalu, kasus malapraktik sama sekali tidak disinggung. &alam kasus malapraktik dokter, sebenarnya ada dua pelanggaran profesi dan pelanggaran hukum.Namun, selama ini dalam setiap kasus malpraktik, dokter selalu berada di pihak yang benar."eluhan yang se!ara lansung diajukan pasien selalu ditolak dan dan dimentahkan dengan berbagai argumentasi medis dan alasan teknis.Akibatnya, kerugian kesehatan dan material selalu melekat dalam diri pasien, sedangkan dokter tidak sedikitpun tersentuh tanggung jawab dan nurani kemanusiaannya.Semua ini disebabkan tidak ada payung hukum yang bisa dijadikan dasar penyelesaian kasus itu. +ndang#undang (++ "esehatan nomor ,2 Tahun .77, pun tak dapat digunakan untuk menangani pelanggaran atau kelalaian dokter. ++ ini hanya di desain untuk diperjelas lebih lanjut dengan ,7 peraturan pemerintah (PP yang hingga kini baru terbentuk enam PP. Aturan lebih lanjut yang tidak ada itu antara lain menyangkut standar pelayanan medis dan standar profesi. "etiadaan aturan membuat bangsa ini tidak dapat mendefinisikan mana yang disebut malpraktik, kegagalan, kelalaian, atau ke!elakaan. ll8 | P a g e Terhadap pelanggaran yang sifatnya hukum, ada pendapat apakah pelanggaran profesi itu tidak diarahkan kepada ganti rugi saja.Apakah harus dipidana.(tu harus ditimbang#timbang manakah yang paling !o!ok bagi kepentingan korban.$estinya, dalam menyikapi persoalan malpraktik harus berorentasi kepada korban. %agaimana memulihkan korban dan apa yang dilakukan jika korban meninggal dunia. Sayang, sistem hukum dinegeri ini pada mumnya belum memperhatikan persoalan itu.:8alaupun belum ada standar, tetapi praktik standar profesi sudah ada sejak dahulu.Semisal sekolah profesi hukum atau dokter sudah mengenalkan hal itu seperti sumpah So!rates. Apakah esprit de corp telah menimbulkan kesulitan menghadirkan dokter sebagai saksi ahli dalam proses hukum malpraktikE (ni adalah tanggung jawab profesi sehingga kalau dipanggil pengadilan seharusnya seorang profesional hadir. Sistem ini di Amerika Serikat disebut sebagai subpoena, jika dipanggil untuk memberikan kesaksian tetapi mangkir tanpa alasan sah, seseorang dapat dikenai pidana. &i (ndonesia pun seharusnya bisa dipanggil paksa.Solusi ideal terhadap persoalan malpraktik ini tentunya memprioritaskan penanganan keluarga atau korban, penguatan lembaga penegakan etik profesi, dan tindakan subpoena terhadap para saksi ahli yang enggan hadir di pengadilan.Se!ara objektif tindakan malpraktik terpulang kepada disiplin profesi kedokteran.&ominasi kehendak untuk melakukan tindakan selamat#tidaknya seorang pasien yang di tangani ada ditangan dokter. Namun malpraktik dalam profesi kedokteran agak sulit di!abut.%egitu juga dari sisi kompetensi peradilan, mungkin hanya memperpanjang birokrasi bila ditangani bukan oleh peradilan umum.8a!ana yang terakhir ini tak mustahil terjadi.:+ntuk membuktikan ada tidaknya malpraktik, kasus akan dibawa ke $ajelis "ehormatan &isiplin "edokteran (ndonesia ($"&"(,: ujar $enteri "esehatan ($enkes A!hmad Sujudi.'ika terbukti adanya malpraktik, kasus itu bisa dilanjutkan ke perkara perdata. $enurut $enkes, bisa saja kasus ini di bawa ke pidana jika dokter yang menjadi saksi ahli di $"&"( menolak menilai rekannya. Namun sebelumnya !ari dulu dokter yang lain lagi. Akan tetapi, kelalaian yang terjadi dalam kegiatan pemberian terapi yang dilakukan dokter bukan kelalaian atau kesalahan yang bersifat organisatoris.Artinya, bukan tertuju kepada pribadi yang berkaitan dengan disiplin."elalaian itu bersifat pelayanan publik sehingga implikasinya adalah ll9 | P a g e implikasi publik alias tindakan pidana umum. : 'adi, bukan implikasi internal yang berkonotasi pelanggaran disiplin, : ujar "amri A, staf pengajar di <akultas /ukum +ni*ersitas $uslim (ndonesia $akassar. 'ika bersifat pidana, kelalaian itu merupakan kompetensi peradilan umum.$isalnya seorang dokter yang salah mendiagnosis seoarang pasien, lalu obat yang diberikan adalah berdasarkan hasil diagnosis yang salah itu, maka dapat dipastikan bahwa yang menjadi korban adalah pasien.Sesungguhnya kelalaian ini masuk katagori tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 247 "+/P.Atau meninggalkan seorang pasien yang memerlukan pertolongan seperti diatur dalam pasal 2-3 "+/P.Tindakan itu adalah malapraktik yang tentu menjadi kompetensi peradilan umum."esalahan dalam praktik medis tak mungkin dihilangkan seperti pada mesin dan komputer.:$anusia bukan mesin dan setiap kasus pasien tak pernah betul#betul identik,: papar ahli "esehatan, Prof (wan &armansjah. $engutip Atul 0awande, ahli bedah, dalam !ompli!ations, data statistik kasus autopsi (bedah mayat di Amerika Serikat yang menyebut dokter gagal mendiagnosa ,4 pasien dari infeksi fatal, 22 persen dari serangan jantung, dan hampir dua per tiga dari kasus emboli paru. Selain itu, 3- persen penyebab kematian yang di !antumkan tidak benar. Seorang patolog, 0oerge )undbreg, di 'ournal of the Ameri!an $edi!al Asso!iation melaporkan, keadaan ini tidak berubah sejak tahun .726 hingga tahun .71-#.75- #.76- an. Sebab daerah kelabu dalam ilmu kedokteran sangat besar. Profesi medik !enderung membuat kesalahan (fallible, namun hanya sebagian ke!il yang berakhir dengan !edera atau bahkan kematian pada pasien. Medical errors dapat dibagi dalam beberapa kategori, misalnya sekali#sekali atau sering, tidak serius dan serius (termasuk kematian, serta di!egah atau tidak.'enisnya juga dapat beragam, seperti kesalahan dalam diagnostik, pengobatan, atau tindakan seperti operasi.>ang paling mengerikan ialah bila kesalahan itu disengaja demi tambahan imbalan.$edi!al errors jenis ini tergolong malapraktik sejati."arena itu, sistem harus bisa menjaga dan bereaksi terhadap kesalahan seperti ini.Tentu tidak semua medi!al errors termasuk malapraktik dan tidak semua medi!al errors harus dihukum."esalahan yang tidak disengaja dan manusiawi barangkali tak perlu masuk pengadilan.Praktik kedokteran dalam pengertian luas hakekatnya merupakan perwujudan idealisme dan spirit pengabdian seorang dokter sebagaimana yang di ikrarkan dalam sumpah dokter dan kode etik l20 | P a g e kedokteran (ndonesia.&alam perkembangannya, seluruh aspek kehidupan di dunia ini mengalami perubahan paradigma, termasuk dalam profesi kedokteran.Akibatnya, terjadi pula perubahan orieantasi dan moti*asi pengabdian pada diri sebagian dokter.Sebagai dampak perubahan yang semakin global, indi*idualistik, materialistik, dan hedonistik, maka perilaku dan sikap tindak profesioanal di sebagian kalangan dokter juga berubah.$asyarakat kemudian memandang negatif profesi kedokteran setelah menyaksikan maraknya praktik#praktikyang semakin jauh dari nilai#nilai luhur sumpah dokter dan kedokteran. $asyarakat (hedonistik dan unethi!al para oknum dokter itu. "alau tidak, kasus (rwanto, <ellina AAAahrapasien, yang dalam konteks kontrak terapeutik juga disebut konsumen, perlu dilindungi dari perilaku, dan korban lain yang mati sekalipun, !ukup diselesaikan dengan minta :maaf: saja. SOAL-SOAL .. $engapa bisa terjadi mal prakik dalam birokrasiE ,. 'elaskan pengertian korupsi dari sudut pandang etikaN 2. 'elaskan pengertian korupsi dari sudut pandang hukumN 3. Apa perbedaan benturan kepentingan aktual, tampak dan potensialE 4. Sebutkan !ontoh benturan kepentingan aktual, tampak dan potensialN l2l | P a g e BAB ETlKA BlSNlS ___________________________________________________________________ Tujuan (nstruksional "husus? Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami beberapa hal tentang etika bisnis agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai PNS. A. Pengertian etika bisnis Pengertian Etika dapat dibedakan menjadi ,, yaitu? .. Etika sebagai praktis? nilai#nilai dan norma#norma moral (apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral. ,. Etika sebagai refleksi? pemikiran moral. %erpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam hal ini adalah menyoroti dan menilai baik#buruknya perilaku seseorang Sedangkan, pengertian Etika %isnis dapat dibedakan menjadi? .. Se!ara makro? etika bisnis mempelajari aspek#aspek moral dari sistem ekonomi se!ara keseluruhan. ,. Se!ara meso? etika bisnis mempelajari masalah#masalah etis di bidang organisasi 2. Se!ara mikro? etika bisnis difokuskan pada hubungan indi*idu dengan ekonomi dan bisnis. Sehingga etika bisnis adalah studi tentang aspek#aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis. (etika dalam berbisnis. $enurut Himmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai#nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan meme!ahkan persoalanpersoalan yang dihadapi. Ahli pemberdayaan kepribadian +no (,--3 menjelaskan bahwa mempraktikkan bisnis dengan etiket berarti mempraktikkan tata !ara bisnis yang sopan dan santun sehingga kehidupan bisnis menyenangkan karena saling 5 menghormati. Etiket berbisnis diterapkan pada sikap kehidupan berkantor, sikap menghadapi rekan#rekan bisnis, dan sikap di mana kita tergabung dalam organisasi. (tu berupa senyum sebagai apresiasi yang tulus dan terima kasih, tidak menyalahgunakan kedudukan, kekayaan, tidak lekas tersinggung, kontrol diri, toleran, dan tidak memotong pembi!araan orang lain. &engan kata lain, etiket bisnis itu memelihara suasana yang menyenangkan, menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan efisiensi kerja, dan meningkatkan !itra pribadi dan perusahaan. Sedangkan berbisnis dengan etika bisnis adalah menerapkan aturan#aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak#hak dan kewajiban, prinsip#prinsip dan aturan#aturan. 'ika aturan se!ara umum mengenai etika mengatakan bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral. (ntinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan !ara peka dan toleransi. $enurut ". %ertens, ada 2 tujuan yang ingin di!apai dalam etika bisnis, yaitu ? .. $enanamkan atau meningkakan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis. $enanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. =rang yang mendalami etika bisnis diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius. ,. $emperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pebisnis atau !alon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat. &alam etika sebagai ilmu, adanya norma#norma moral sangatlah penting namun yang tidak kalah penting adalah alasan bagi berlakunya norma#norma itu. $elalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis. 2. $embantu pebisnis atau !alon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak. /al ketiga ini memun!ulkan pertanyaan, apakah studi etika ini menjamin seseorang akan menjadi etis jugaE 'awabnya, sekurang# kurangnya meliputi dua sisi berikut, yaitu disatu pihak, harus dikatakan bahwa etika mengikat tetapi tidak memaksa. &isisi lain, studi dan pengajaran tentang etikabisnis l23 | P a g e boleh diharapkan juga mempunyai dampak atas tingkah laku pebisnis. %ila studi etika telah membuka mata, konsekuensi logisnya adalah pebisnis bertingkah laku menurut yang diakui sebagai hal yang benar. Selain itu, dalam etika bisnis juga tidak terlepas dari adanya masalahmasalah. $asalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu? .. Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh. FPembelianF itu dapat dilakukan baik dengan membayarkan sejumlah uang atau barang, maupun pembayaran kembaliF setelah transaksi terlaksana. Suap kadangkala tidak mudah dikenali. Pemberian !ash atau penggunaan !allgirls dapat dengan mudah dimasukkan sebagai !ara suap, tetapi pemberian hadiah (gift tidak selalu dapat disebut sebagai suap, tergantung dari maksud dan respons yang diharapkan oleh pemberi hadiah. ,. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau an!aman. Boer!ion dapat berupa an!aman untuk mempersulit kenaikan jabatan, peme!atan, atau penolakan industri terhadap seorang indi*idu. 2. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengu!apkan atau melakukan kebohongan. 3. Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat berupa property fisik atau konseptual. 4. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang#orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama. Suatu kegagalan untuk memperlakukan semua orang dengan setara tanpa adanya perbedaan yang beralasan antara mereka yang FdisukaiF dan tidak. l24 | P a g e B. Prinsip Etika Bisnis Perubahan perdagangan dunia menuntut segera dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik. )angkah apa yang harus ditempuhE &i dalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala !ara. %ahkan, tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pen!apaian suatu tujuan. "alau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi KbinatangL ekonomi. Terjadinya perbuatan ter!ela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan ke!enderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir !ontoh pengabaian para pengusaha terhadap etika bisnis. Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma#norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika#etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. &engan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip#prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. /ubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia itu menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal dari pertumbuhan serta perkembangan di bidang ekonomi. +ntuk mengatasi KkeliaranL dunia bisnis tersebut, diperlukan suatu etika yang berfungsi sebagai pagar pembatas. Etika bisnis memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki kemampuan untuk men!iptakan nilai (value creation) yang tinggi pula. Jon der Embse dan ;.A. 8agley dalam publikasi yang berjudul Management Journal pada tahun .766 mengungkapkan bahwa pada dasarnya terdapat tiga pendekatan dalam merumuskan prinsip etika bisnis, yaitu? .. Pendekatan +tilitarian (Utilitarian Approach) $enurut pendekatan ini, setiap tindakan dalam dunia bisnis harus didasarkan pada konsekuensi yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut. =leh karena itu, dalam l25 | P a g e bertindak, seseorang seharusnya mengikuti !ara#!ara yang dapat memberi manfaat sebesar#besarnya kepada masyarakat, dengan !ara yang tidak membahayakan dan dengan biaya yang serendah#rendahnya. ,. Pendekatan /ak (ndi*idu (lndividual Rights Approach) $enurut pendekatan ini, setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun, tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain. 2. Pendekatan "eadilan (Justice Approach) $enurut pendekatan ini, para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, baik se!ara perseorangan maupun se!ara kelompok. Standar moral merupakan tolok ukur etika bisnis. &imensi etik merupakan dasar kajian dalam pengambilan keputusan. Etika bisnis !enderung berfokus pada etika terapan daripada etika normatif. &ua prinsip yang dapat digunakan sebagai a!uan dimensi etik dalam pengambilan keputusan, yaitu? Prinsip konsekuensi (Principle of Consequentialist) a. Adalah konsep etika yang berfokus pada konsekuensi pengambilan keputusan. Artinya keputusan dinilai etik atau tidak berdasarkan konsekuensi (dampak keputusan tersebut. b. Prinsip tidak konsekuensi (Principle of Nonconsequentialist) Adalah terdiri dari rangkaian peraturan yang digunakan sebagai petunjuk@panduan pengambilan keputusan etik dan berdasarkan alas an bukan akibat, antara lain? . Prinsip Hak, yaitu menjamin hak asasi manusia yang berhubungan dengan kewajiban untuk tidak saling melanggar hak orang lain. , Prinsip Keadilan, yaitu keadilan yang biasanya terkait dengan isu hak, kejujuran,dan kesamaan. Prinsip keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu? a. Keadilandistributive, yaitu keadilan yang sifatnya menyeimbangkan alokasi benefit dan beban antar anggota kelompok sesuai dengan kontribusi tenaga dan pikirannya terhadap benefit. Benefit terdiri dari l26 | P a g e pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan dan waktu luang. %eban terdiri dari tugas kerja, pajak dan kewajiban so!ial. b. Keadilan retributive, yaitu keadilan yang terkait dengan retribution (ganti rugi dan hukuman atas kesalahan tindakan. Seseorang bertanggungjawab atas konsekuensi negatif atas tindakan yang dilakukan ke!uali tindakan tersebut dilakukan atas paksaan pihak lain. !. Keadilan kompensatoris, yaitu keadilan yang terkait dengan kompensasi bagi pihak yang dirugikan. "ompensasi yang diterima dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan barang penebus kerugian. $asalah terjadi apabila kompensasi tidak dapat menebus kerugian, misalnya kehilangan nyawa manusia. Sementara itu, menurut $usli!h (.776 ? 2.#22 prinsip#prinsip etika bisnis terdiri dari? a. Prinsip =tonomi Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan se!ara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan *isi dan misi yang dimilikinya. "ebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan *isi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya. b. Prinsip "ejujuran "ejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan suatu perusahaan. "ejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. 'ika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan keper!ayaan dari lingkungan perusahaan tersebut. !. Prinsip Tidak %erniat 'ahat Prinsip ini memiliki hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu. d. Prinsip "eadilan Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak#pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Bontohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain#lain. l27 | P a g e e. Prinsip /ormat Pada &iri Sendiri Perlunya menjaga !itra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan. Tidak jauh berbeda dengan $usli!h, Adiwarman "arim merumuskan prinsipprinsip etika yang harus dianut dalam dunia bisnis. Prinsip#prinsip itu terdiri dari? a. "ejujuran %anyak orang beranggapan bahwa bisnis merupakan kegiatan tipu#menipu demi mendapatkan keuntungan. /al ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kun!i keberhasilan berbisnis bahkan termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis. b. "eadilan Perlakukanlah setiap orang sesuai dengan haknya. $isalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar yang ada serta janganlah pelit untuk memberikan bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen. !. ;endah /ati 'angan lakukan bisnis dengan kesombongan. $isalnya, dalam mempromosikan produk dengan !ara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk pesaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah produk@ jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang per!aya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk. d. Simpatik "elolalah emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. %ukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang#orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain#lain. e. "e!erdasan &iperlukan ke!erdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan#ketentuan yang berlaku sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. &engan ke!erdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai ma!am bentuk kejahatan non#etis yang mungkin dilan!arkan oleh lawan#lawan bisnisnya. l28 | P a g e f. )akukan dengan Bara yang %aik, )ebih %aik, atau &ipandang %aik Sebagai pebisnis, anda jangan mematok diri pada aturan#aturan yang berlaku. Perhatikan juga norma, budaya atau agama di tempat anda membuka bisnis. Suatu !ara yang dianggap baik di suatu negara atau daerah, belum tentu !o!ok dan sesuai untuk di terapkan di negara atau daerah lain. /al ini penting kalau ingin usaha berjalan tanpa ada gangguan. Selain berbagai prinsip#prinsip etika bisnis tersebut, terdapat beberapa hal pokok yang harus selalu dipegang teguh dalam rangka men!iptakan praktik bisnis yang beretika, baik oleh kalangan pengusaha sendiri sebagai pelaku utama dunia bisnis maupun oleh pemerintah itu sendiri. /al#hal pokok tersebut antara lain? .. Pengendalian &iri Artinya, pelaku#pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing# masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. &i samping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main !urang atau memakan pihak lain dengan menggunakan keuntungan tersebut. 8alau keuntungan yang diperoleh merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. (nilah etika bisnis yang KetikL. ,. Pengembangan Tanggung 'awab Sosial (Social Responsibility) Pelaku bisnis di sini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk KuangL dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya, sebagai !ontoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. 'adi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll. 2. $empertahankan 'ati &iri $empertahankan jati diri dan tidak mudah terombang#ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha men!iptakan etika l29 | P a g e bisnis. Namun demikian bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi. 3. $en!iptakan Persaingan yang Sehat Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah ke bawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. +ntuk itu, dalam men!iptakan persaingan perlu ada kekuatan#kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut. 4. $enerapkan "onsep KPembangunan %erkelanjutanL &unia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan di masa datang. %erdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak mengeksploitasi lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan di masa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar. 1. $enghindari Sifat 4" ("atabele!e, "ongkalikong, "oneksi, "olusi, dan "omisi 'ika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan !urang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang men!emarkan nama bangsa dan negara. 5. $ampu $enyatakan yang %enar itu %enar Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai !ontoh karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan Kkatabele!eL dari KkoneksiL serta melakukan KkongkalikongL dengan data yang salah juga jangan memaksa diri untuk mengadakan KkolusiL serta memberikan KkomisiL kepada pihak yang terkait. 6. $enumbuhkan Sikap Saling Per!aya Antar 0olongan Pengusaha +ntuk men!iptakan kondisi bisnis yang kondusif harus ada sikap saling per!aya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha l30 | P a g e lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. >ang selama ini keper!ayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis. 7. "onsekuen dan "onsisten dengan Aturan $ain %ersama Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. $engapaE Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada KoknumL, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain men!oba untuk melakukan Kke!uranganL demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan KgugurL satu semi satu. .-. $emelihara "esepakakatan $emelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha men!iptakan etika bisnis. 'ika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis. ... $enuangkannya ke &alam /ukum Positif Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang#+ndangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti KproteksiL terhadap pengusaha lemah. "ebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini. &engan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi. lsu-isu etika bisnis (su#isu yang di!akup oleh etika bisnis meliputi topik#topik yang luas. (su#isu ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 dimensi atau jenjang, yaitu? .. (su sistemik yang berkaitan dengan pertanyaan#pertanyaan etika yang timbul mengenai lingkungan dan sistem yang menjadi tempat beroperasinya suatu bisnis atau perusahaan? ekonomi, politik, hukum, dan sistem#sistem sosial lainnya. l3l | P a g e ,. (suorganisasi yang berkenaan dengan pertanyaan#pertanyaan etika tentang perusahaan tertentu. 2. (su indi*idu yang menyangkut tentang pertanyaan#pertanyaan etika yang timbul dalam kaitannya dengan indi*idu tertentu di dalam suatu perusahaan. $anajemen beretika, yakni bertindak se!ara etis sebagai seorang manajer dengan melakukan tindakan yang benar (doing right thing. $anajemen etika adalah bertindak se!ara efektif dalam situasi yang memiliki aspek#aspek etis. Situasi seperti ini terjadi di dalam dan di luar organisasi bisnis. Agar dapat menjalankan baik manajemen beretika maupun manajemen etika, para manajer perlu memiliki beberapa pengetahuan khusus. %anyak eksekutif bisnis menganggap kultur korporat yang mereka pimpin, adalah sesuatu yang mereka inginkan. $ereka membuat lokakarya untuk mendefinisikan nilai#nilai dan proses#proses, menuliskan misi dan tujuan perusahaan pada poster, menyediakan sesi#sesi orientasi untuk pegawai baru, guna menjelaskan tujuan perusahaan dan lain#lain. %ahkan, ada yang men!etak statement nilai#nilai perusahaan di balik kartu identitas sebagai pengingat bagi para pegawai. .. (su#isu utama etika bisnis di (ndonesia a. $asalah Etika "lasik &i Aaman klasik bahkan juga di era modern, masalah etika bisnis dalam dunia ekonomi tidak begitu mendapat tempat. $aka tidak aneh bila masih banyak ekonom kontemporer yang menggemakan !ara pandang Ekonomi "lasik Adam Smith. $ereka berkeyakinan bahwa sebuah bisnis tidak mempunyai tanggung jawab sosial dan bisnis terlepas dari 9etika:. &alam ungkapan Theodore )e*itt, tanggung jawab perusahaan hanyalah men!ari keuntungan ekonomis belaka. &i (ndonesia Paham klasik tersebut sempat berkembang se!ara subur di (ndonesia, sehingga mengakibatkan terpuruknya ekonomi (ndonesia ke dalam jurang kehan!uran. "olusi, korupsi, monopoli, penipuan, penimbunan barang, pengrusakan lingkungan, penindasan tenaga kerja, perampokan bank oleh para konglomerat, adalah persoalan#persoalan yang begitu telanjang didepan mata kita baik yang terlihat dalam media massa maupun media elektronik. &i (ndonesia, pengabaian etika bisnis sudah banyak terjadi khususunya oleh para konglomerat. Para pengusaha dan ekonom yang kental kapitalisnya, mempertanyakan apakah tepat mempersoalkan etika dalam wa!ana ilmu ekonomiE. l32 | P a g e $un!ulnya penolakan terhadap etika bisnis, dilatari oleh sebuah paradigma klasik, bahwa ilmu ekonomi harus bebas nilai (value free. $emasukkan gatra nilai etis sosial dalam diskursus ilmu ekonomi, menurut kalangan ekonom seperti di atas, akan mengakibatkan ilmu ekonomi menjadi tidak ilmiah, karena hal ini mengganggu obyekti*itasnya. $ereka masih bersikukuh memegang jargon 9mitos bisnis a moral: &i sisi lain, etika bisnis hanyalah mempersempit ruang gerak keuntungan ekonomis. Padahal, prinsip ekonomi, menurut mereka, adalah men!ari keuntungan yang sebesar#besarnya. b. Pemalsuan atau Pembajakan /ak Bipta "euntungan usaha yang besar yang dapat diperoleh dari tumpangan gratis atas upaya kreatif dan in*estasi pihak lain dengan memperguankan tiruan dari produk#produk yang diinginkan dengan biaya lebih rendah dari yang ditimbulkan oleh produsen produk yang asli. /al ini menyebabkan kerugian kompetitif dari tumpangan gratis terhadap biaya penelitian dan pengembangan serta pemasaran dari badan usaha yang sah. Sehingga dengan biaya produksi yang minim dengan menggunakan hak !ipta atau kekayaan intelektual milik orang lain seorang pemalsu dan pembajak berharap dapat memperoleh untung yang besar. &ari sudut pandang etika bisnis hal ini jelas#jelas melanggar dan parahnya pemalsuan serta pembajakan hak !ipta marak terjadi di (ndonesia. &i negara kita ini hampir 4 juta lagu dibajak tiap harinya, belum lagi pembajakan film dan buku. %ukan hanya itu produk#produk esensial bagi masyarakat seperti obat dan bahan makanan pun sering menjadi sasaran pemalsuan dan pembajakan demi mendapatkan keuntungan yang besar. %ukan hanya melanggar etika bisnis, pemalsuan dan pembajakan merupakan tuntutan hukum pidana maupun perdata bagi pelakunya. !. &iskriminasi dan Perbedaan 0ender 0ender adalah perbedaan perilaku antara pria dan wanita yang dikontruksise!ara sosial, yaitu perbedaan yang bukan ketentuan dari Tuhan melainkan di!iptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang dan gender sebagai seperangkat peran yang dimainkan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa seseorang tersebut feminim atau maskulin.Penampilan, sikap, kepribadian, tanggung jawab keluarga adalah perilaku yang akanmembentuk peran gender. Peran gender ini akan berubah seiring waktu dan berbedaantara satu kultur l33 | P a g e dengan kultur yang lainnya. Peran ini juga berpengaruh oleh kelas sosial, usia dan latar belakang etnis &alam etika bisnis juga harus memandang tentang kesetaraan serta prioritas. Tidak dalam semua hal kesetaraan gender diterapkan. Akibat adanya perbedaan sifat dari gender yang berbeda tidak bisa dipungkiri adanya prioritas terhadap wanita dan anak#anak tanpa menghalangkan kewajiban dan hak#hak mereka. d. "onflik Sosial dan $asalah )ingkungan Perusahaan yang tidak memperhatikan kepentingan umum dan menimbulkan gangguan lingkungan akan dianggap sebagai bisnis yang tidak etis. &orongan pelaksanaan etika bisnis dating dari luar yaitu lingkungan masyarakat. &orongan tidak selalu datang dari luar, akan tetapi sering mun!ul dari bisnis itu sendiri. /al ini disebabkan karena bisnisman adalah juga manusia yang lengkap dengan rasa, karsa dan karya. &engan demikian maka se!ara intern pelaksanaanya akan terbentur pada pertimbangan untung dan rugi yang pada umumnya mendominasi dan menjadi !iri dari suatu bisnis. =leh karena itu mereka juga sering terdorong rasa kemanusiannya untuk menerapkan etika bisnis se!ara jujur. %isnisman dituntut untuk lebih banyak memperhatikan aspek#aspek sosial dan menerapkan etika bisnis se!ara jujur. "onflik kepentingan bisnis dengan masyarakat akan selalu mun!ul dan kadang sulit untuk menyelesaikannya. Apabila konflik men!apai jalan buntu maka biasanya masyarakat akan menggunakan tangan pemerintah sebagai penengah. /al itu yang melatarbelakangi ketentuan pemerintah untuk mewajibkan pengusaha yang akan mendirikan pabrik harus mendapatkan (Ain /= (/inder =rgonasie agar dapat di!egah adanya konflik dikemudian hari. Pada umumnya, paling tidak semenjak jaman modern, orang lebih suka menggunakan pendekatan etika human-centered dalam memperlakukan lingkungan hidup. $elalui pendekatan etika ini, terjadilah ketidakseimbangan relasi antara manusia dan lingkungan hidup. &alam kegiatan praktis, alam kemudian dijadikan 9obyek: yang dapat dieksploitasi sedemikian rupa untuk menjamin pemenuhan kebutuhan manusia. Sangat disayangkan bahwa pendekatan etika tersebut tidak diimbangi dengan usaha#usaha yang memadai untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup dan makhluk#makhluk lain yang ada di dalamnya. &engan latar belakang seperti itulah kerusakan lingkungan hidup terus#menerus terjadi hingga l34 | P a g e saat ini. Pertanyaanya sekarang adalah apakah pendekatan etika human-centered tersebut tetap masih rele*an diterapkan untuk jaman iniE $enghadapi realitas kerusakan lingkungan hidup yang terus terjadi, rasanya pendekatan etika human-centered tidak lagi memadai untuk terus dipraktekkan. Artinya, kita perlu menentukan pendekatan etis lain yang lebih sesuai dan lebih 9ramah: terhadap lingkungan hidup. 'enis pendekatan etika yang kiranya memungkinkan adalah pendekatan etika life-centered yang tadi sudah kita sebutkan. Pendekatan etika ini dianggap lebih memadai sebab dalam praksisnya tidak menjadikan lingkungan hidup dan makhluk#makhluk yang terdapat di dalamnya sebagai obyek yang begitu saja dapat dieksploitasi. Sebaliknya, pendekatan etika ini justru sungguh menghargai mereka sebagai 9subyek: yang memiliki nilai pada dirinya. $ereka memiliki nilai tersendiri sebagai anggota komunitas kehidupan di bumi. Nilai mereka tidak ditentukan dari sejauh mana mereka memiliki kegunaan bagi manusia. $ereka memiliki nilai kebaikan tersendiri seperti manusia juga memilikinya, oleh karena itu mereka juga layak diperlakukan dengan respect seperti kita melakukanya terhadap manusia ,. Etika %isnis dari sudut pandang kasus dan peristiwa $engapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat iniE "arena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan men!iptakan nilai (*alue#!reation yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. %iasanya dimulai dari peren!anaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan se!ara konsisten dan konsekuen. a. "asus Enron "asus Enron yang selain menghan!urkan dirinya telah pula menghan!urkan "antor Akuntan Publik Arthur Andersen yang memiliki reputasi internasional, dan telah dibangun lebih dari 6- tahun, menunjukan bahwa penyebab utamanya adalah praktek etika perusahaan tidak dilaksanakan dengan baik dan tentunya karena lemahnya kepemimpinan para pengelolanya. &ari pengalaman berbagai kegagalan tersebut, kita harus makin waspada dan tidak terpana oleh !ahaya dan kilatan suatu perusahaan hanya semata#mata dari penampilan saja, karena berkilat belum tentu emas. l35 | P a g e /aruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena? . Akan dapat mengurangi biaya akibat di!egahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal. , Akan dapat meningkatkan moti*asi pekerja. 2 Akan melindungi prinsip kebebasan ber#niaga 3 Akan meningkatkan keunggulan bersaing. Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan meman!ing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. /al ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai#nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. "aryawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan. +ntuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari#hari maka nilai#nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan !ara ? $enuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (!ode of !ondu!t $emperkuat sistem pengawasan $enyelenggarakan pelatihan (training untuk karyawan se!ara terus menerus. "etentuan tersebut seharusnya diwajibkan untuk dilaksanakan, minimal oleh para pemegang saham, sebagaimana dilakukan oleh perusahaan yang ter!atat di N>SE (antara lain PT. TE)"=$ dan PT. (N&=SAT dimana diwajibkan untuk membuat berbagai peraturan perusahaan yang sangat ketat sesuai dengan ketentuan dari Sarbannes =Dley yang diterbitkan dengan maksud untuk men!egah terulangnya kasus Enron dan 8orld!om. "ebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat ini sudah sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi di muka bumi ini. &engan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis l36 | P a g e serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin dapat menjadikan perusahaan menjadi kokoh. b. Etika bisnis dalam periklanan %erbi!ara mengenai etika bisnis, kita akan masuk pada pembi!araan yang sifatnya abstrak. Ada dua hal yang perlu dimengerti mengenai etika bisnis, yaitu pemahaman tentang kata etika dan bisnis. Etika, merupakan seperangkat kesepakatan umum yang mengatur hubungan antar indi*idu, indi*idu dengan masyarakat dan masyarakat dengan masyarakat. Etika diperlukan untuk men!iptakan hubungan yang tidak saling merugikan. Semua bentuk masyarakat atau kelompok masyarakat memilliki perangkat aturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Perangkat aturan tersebut bertujuan menjamin berlangsungnya hubungan baik antar anggotanya. /al yang sama juga terjadi dalam dunia bisnis. &i dunia bisnis terdapat pula seperangkat aturan yang mengatur relasi antar pelaku bisnis. Perangkat aturan ini dibutuhkan agar hubungan bisnis yang terjalin berlangsung fair. Perangkat aturan tersebut bisa berupa undang#undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan perusahaan, dan lain sebagainya. Aturan itu mengatur hubungan internal dalam dunia bisnis, seperti bagaimana melakukan bisnis, berhubungan dengan sesama pelaku bisnis. &alam kerangka yang lebih luas kita juga mengenal istilah !ode of !ondu!t, (S= ((nternational =rganiAation for StandariAation, dan sebagainya. &alam beberapa tahun terakhir juga dikenal istilah 0lobal Bompa!t, &e!ent 8orks, Borporate So!ial ;esponsibility, yang bertujuan mengatur pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan fair dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. )ingkungan tersebut adalah masyarakat sekitar, lingkungan alam, dan hak asasi manusia. 'adi, se!ara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah !ara#!ara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang men!akup seluruh aspek yang berkaitan dengan indi*idu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. "esemuanya ini men!akup bagaimana kita menjalankan bisnis se!ara adil (fairness, sesuai dengan hukum yang berlaku (legal, dan tidak tergantung pada kedudukan indi*idu ataupun perusahaan di masyarakat. l37 | P a g e $enurut &awam ;ahardjo, etika bisnis beroperasi pada tiga tingkat yaitu indi*idu, organisasi, dan sistem. Pada tingkat indi*idu, etika bisnis mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang atas tanggungjawab pribadinya dan kesadaran sendiri, baik sebagai penguasa maupun manajer. Pada tingkat organisasi, seseorang sudah terikat pada kebijakan perusahaan dan persepsi perusahaan tentang tanggungjawab sosialnya. Pada tingkat sistem, seseorang menjalankan kewajiban atau tindakan berdasarkan sistem etika tertentu. ;ealitasnya, para pelaku bisnis terkadang sering tidak mengindahkan etika. Nilai moral yang selaras dengan etika bisnis, misalnya toleransi, kesetiaan, keper!ayaan, persamaan, emosi atau religiusitas, seringkali kalah dalam upaya maksimalisasi laba melalui sikap yang indi*idualistis melalui konflik dan persaingan yang tidak sehat. /al ini tidak hanya terjadi di &unia %arat, tetapi juga dilakukan oleh para pebisnis di &unia Timur. &i dalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala !ara. %ahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pen!apaian suatu tujuan. "alau sudah demikian, pengusaha yang menjadi penggerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi. Terjadinya perbuatan ter!ela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan ke!enderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumberdaya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir !ontoh pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis. Perubahan perdagangan dunia menuntut segera dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia semakin membaik. Salah satunya adalah melalui iklan. Promosi dan iklan dinilai efektif menarik !alon pembeli, namun belakangan banyak promosi dan iklan yang tidak lagi sesuai dengan penawaran yang sebenarnya dilakukan produsen atau penjual, bahkan !enderung membohongi publik. Salah satu modus yang sering dijadikan alat Kpembohongan publikL adalah penawaran khusus yang disertai dengan sejumlah pembatasan yang dikenal dengan terminologi terms and !ondition apply atau 9syarat dan ketentuan berlaku:. Entah disengaja atau tidak, perusahaan ritel, sering kali tidak menjelaskan se!ara rin!i batasan#batasan yang menyertai penawaran khusus tersebut. (klan yang mengandung penawaran khusus dengan syarat#syarat tertentu biasanya hanya diberikan tanda R (asterik untuk menandakan 9syarat dan ketentuan berlaku:, yang ditulis dengan huruf yang sangat l38 | P a g e ke!il dan diletakkan di bawah iklan tersebut. Sementara itu, keterangan lengkap tentang batasan#batasan yang berlaku hanya dapat diperoleh di lokasi#lokasi tertentu. /al ini banyak dijumpai pada sejumlah iklan yang beredar di tanah air, baik yang dipublikasikan melalui media !etak maupun elektronik. "asus ini banyak terjadi pada iklan#iklan perusahaan ritel, produk dan layanan telepon seluler, kartu kredit, dan perusahaan penerbangan. $enurut etika formal dan informal, praktik#praktik sema!am ini jelas melanggar etika terutama berkaitan dengan kejujuran. Transaksi jual beli seharusnya menjunjung tinggi norma#norma baik yang berlaku di masyarakat, seperti pelayanan yang baik dan ramah, kejujuran, menghindari praktik#praktik penipuan maupun kebohongan publi!.&ari sisi legal formal, praktek#praktek tersebut jelas melanggar +ndang#undang No. 6@.777 tentang Perlindungan "onsumen. Pasal .- menyatakan bahwa pelaku usaha dalam menawarkan barang dan@atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai? harga atau tarif suatu barang dan@atau jasaC kegunaan suatu barang dan@atau jasaC kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang dan@atau jasaC tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkanC bahaya penggunaan barang dan@atau jasa. Selain itu, pasal ., menyebutkan bahwa pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, atau mengiklankan suatu barang dan@atau jasa dengan harga atau tarif khusus dalam waktu atau jumlah tertentu, jika pelaku usaha tersebut tidak bermaksud untuk melaksanakannya sesuai dengan waktu dan jumlah yang ditawarkan, dipromosikan, atau diiklankan. Pelanggaran terhadap isi pasal#pasal tersebut menimbulkan konsekuensi sanksi berupa hukuman penjara maksimal , (dua tahun dan denda sebesar ;p. 4--.---.---,#. "etentuan hukum tentang pelanggaran etika bisnis dalam beriklan sebenarnya sudah disusun, meskipun masih terbuka !elah#!elah untuk melakukan penyimpangan. Tapi intinya adalah pada moral pebisnis itu sendiri, karena pembohongan atau penipuan terhadap publik atau konsumen tidak hanya merugikan produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan itu sendiri, tetapi juga akan melemahkan daya saing di tingkat internasional. Pengabaian etika bisnis akan l39 | P a g e membawa kerugian, tidak saja pada masyarakat, tetapi juga tatanan ekonomi nasional. !. Pelanggaran etika bisnis dalam bisnis kartel &ari prinsip#prinsip yang telah dijabarkan diatas, kasus kartel sms yang terjadi belakangan ini, jika di!ermati, telah melanggar prinsip#prinsip etika bisnis. >ang pertama, prinsip otonomi. Setiap perusahaan yang terdiri dari indi*idu#indi*idu dalam perusahaan telekomunikasi yang terlibat dalam kasus kartel ini, tidak memiliki prinsip otonomi yang baik. $ereka tidak dapat mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. $aksudnya masing# masing perusahaan yang terlibat tidak mempunyai sifat otonomi karena kesepakatan yang antar mereka buat tidak memungkinkan mereka untuk menurunkan harga sms sesuai dengan harga riil sms yang seharusnya mereka jual pada konsumen, sesuatu yang seharusnya mereka lakukan. "ongsi yang antar perusahaan telekomunikasi buat membuat mereka tidak lagi independent dalam menjalankan bisnis mereka, termasuk dalam penentuan tarif sms. Seharusnya, sesuai dengan prinsip etika bisnis, setiap perusahan atau bentuk usaha harus mempunyai otonominya sendiri dan mempunyai kemampuan untuk memilih hal yang mereka anggap patut dan baik untuk dilakukan. "edua, kasus kartel tersebut menunjukkan adanya pelanggaran terhadap prinsip kejujuran. Setiap bisnis seharusnya mempunyai itikad bisnis yang baik yang direpresentasikan dalam sebuah kejujuran. %aik dalam hal mutu produk, harga produk, pemberian informasi kepada konsumen atau rekan bisnisnya. &alam kasus kartel ini, terdapat penipuan tariff sms yang ditawarkan kepada para konsumen, berarti perusahaan memang mempunyai intensi untuk tidak berlaku jujurpada konsumennya. "etiga, terdapat prinsip keadilan yang tidak ditegakkan. &alam sebuah bisnis prinsip keadilan harus dapat dijalankan. 'ika beberapa perusahaan telekomunikasi melakukan penawaran tariff sms tidak sesaui dengan yang seharusnya mereka tawarkan, maka prinsip keadilan khususnya kepada konsumen tidak terjadi. $asalah ketidakadilan ini terjadi ketiga terdapat pro*ider#pro*ider lain yang menawarkan tariff sms dengan harga jauh dibawah tariff yang selama ini ditawarkan. "onsumen merasa, mereka tidak diperlakukan se!ara adil dan tidak memperoleh bagian yang wajar dari beban (tariff penggunaan sms yang ditanggungnya. l40 | P a g e "eempat, kasus ini juga telah melanggar prinsip saling menguntungkan. "ongsi perusahaan telekomunikasi yang dengan semena#mena mematok tariff sms jauh di atas harga yang seharusnya sama sekali tidak menguntungkan bagi para konsumen. &alam sebuah bisnis seharusnya bukan hanya produsen yang diuntungkan, tetapi konsumen juga harus merasakan keuntungan yang sama akibat pembelian barang atau penggunaan jasa mereka. "elima, prinsip integritas moral. &ilakukannya persekongkolan untuk menetapkan tariff sms diluar tariff sewajarnya, tentunya berpotensi untk men!oreng nama baik dan integritas moral sebuah perusahaan. "artel sms yang dilakukan beberapa perusahaan telekomunikasi menunjukkan adanya integrasi moral yang rendahkarenatidak bertujuan melakukan bisnis yang berpedoman pada prinsipprinsip etika bisnis pada umunya. >ang paling terlihat dalam kasus ini hanyalah penggunaan prinsip utilitarianisme dalam menjalankan bisnisnya. +tilitarianisme merupakan suatu bentuk etika teleologi!al yang lebih dikenal oleh pelaku#pelaku bisnis yang memusatkan pandangannya terhadap masalah 9the bottom line:. "eputusan# keputusan bisnis diambil dengan pandangan yang dipusatkan kepada akibat yang mungkin timbul atau konsekuensi apabila terjadi pertentangan di antara keputusan# keputusan itu, pertanyaan yang selalu diajukan adalah tentang hal atau keputusan yang terbaik bagi perusahaan. 'ika pelaku bisnis, yang merupakan suatu badan hukum yaitu perusahaan, mempertimbangkan hanya bagaimana agar suatu tindakan akan memberikan keuntungan yang besar, maka hal ini adalah merupakan pandangan utilitarianisme. +tilitarianisme dalam hal ini dikenal sebagai salah satu dari pandangan dengan analisis laba#rugi (cost-benefit). Perusahaan telekomunikasi hanya berorientasi pada kegunaan yang ditawarkan dari adanya fasilitas sms yang ditawarkan pada konsumen dan menitikberatkan fokusnya pada pen!apaian laba yang setinggi#tingginya. l4l | P a g e RANGKUMAN . pengertian Etika %isnis dapat dibedakan menjadi? Se!ara makro? etika bisnis mempelajari aspek#aspek moral dari sistem ekonomi se!ara keseluruhan. Se!ara meso? etika bisnis mempelajari masalah#masalah etis di bidang organisasi Se!ara mikro? etika bisnis difokuskan pada hubungan indi*idu dengan ekonomi dan bisnis. Sehingga etika bisnis adalah studi tentang aspek#aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis. , $asalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu suap (bribery), paksaan (!oercion, penipuan (deception, pen!urian (theft), dan diskriminasi tidak jelas (unfair discrimination. 2 ;umusan prinsip etika bisnis menurut beberapa ahli dijabarkan sebagai berikut? a Jon der Embse dan ;.A. 8agley dalam publikasi yang berjudul Management Journal pada tahun .766 mengungkapkan bahwa pada dasarnya terdapat tiga pendekatan dalam merumuskan prinsip etika bisnis, yaitu? Pendekatan +tilitarian (Utilitarian Approach), Pendekatan /ak (ndi*idu (lndividual Rights Approach), Pendekatan "eadilan (Justice Approach) b $usli!h (.776 ? 2.#22 menjabarkan prinsip#prinsip etika bisnis sebagai berikut? Prinsip =tonomi, Prinsip "ejujuran, Prinsip Tidak %erniat 'ahat, Prinsip "eadilan, dan Prinsip /ormat Pada &iri Sendiri ! Adiwarman "arim merumuskan prinsip#prinsip etika sebagai berikut? "ejujuran, "eadilan, ;endah /ati, Simpatik, "e!erdasan dan )akukan dengan Bara yang %aik, )ebih %aik, atau &ipandang %aik. RANGKUMAN 3 /al#hal yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis antara lain? pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial (Social Responsibility), mempertahankan jati diri, men!iptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep 9Pembangunan %erkelanjutan, menghindari sifat 4" (katabele!e, kongkalikong, koneksi, kolusi dan komisi, mampu menyatakan yang benar itu benar, menumbuhkan sikap saling per!aya antar polongan pengusaha, konsekuen dan konsisten dengan aturan main bersama, memelihara kesepakatan, dan menuangkan ke dalam hukum positif. 4 (su#isu yang di!akup oleh etika bisnis meliputi topik#topik yang luas. (su#isu ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 dimensi atau jenjang, yaitu? (. sistemik, (, organisasi, dan (2 indi*idu. a (su#isu sistemik dalam etika bisnis berkaitan dengan pertanyaan#pertanyaan etika yang timbul mengenai lingkungan dan sistem yang menjadi tempat beroperasinya suatu bisnis atau perusahaan? ekonomi, politik, hukum, dan sistem#sistem sosial lainnya. b (su#isu organisasi dalam etika bisnis berkenaan dengan pertanyaan#pertanyaan etika tentang perusahaan tertentu. ! (su#isu indi*idu dalam etika bisnis menyangkut pertanyaan#pertanyaan etika yang timbul dalam kaitannya dengan indi*idu tertentu di dalam suatu perusahaan 1 (su#isu utama etika bisnis di (ndonesia adalah? a $asalah Etika "lasik b Pemalsuan atau Pembajakan /ak Bipta ! &iskriminasi dan Perbedaan 0ender d "onflik Sosial dan $asalah )ingkungan l43 | P a g e LATlHAN . Pengertian etika bisnis dapat dilihat se!ara mikro, meso dan makro. 'elaskan masing#masing pengertian tersebutN , Sebutkan tujuan#tujuan yang ingin di!apai dalam etika bisnisN 2 Suap (Bribery) merupakan salah satu jenis masalah yang dihadapi dalam etika bisnis. Apa yang dimaksud suapE &an jelaskan pula masalah#masalah lainnya yang sering dihadapi dalam etika bisnisN 3 Prinsip etika bisnis terbagi menjadi tiga pendekatan dasar, yaitu utilitarian, hak indi*idu, dan keadilan. Prinsip etika bisnis menurut siapakah iniE 'elaskan masing# masing pendekatan tersebutN 4 Salah satu prinsip etika bisnis menurut $usli!h adalah kejujuran. Apakah yang dimaksud dengan prinsip tersebutE 'elaskan se!ara rin!iN 1 Etika bisnis sangat menjunjung tinggi adanya keadilan. Sebutkan !ontoh implementasi prinsip keadilan dalam dunia bisnis sehari#hariN 5 Sebutkan beberapa hal pokok yang harus selalu dipegang teguh oleh para pelaku bisnis maupun pemerintah dalam rangka men!iptakan praktik bisnis yang beretikaN 6 'elaskan beberapa pelanggaran prinsip etika bisnis yang terjadi dalam bisnis kartelN Kasus Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara (nterNorth (penyalur gas alam melalui pipa dengan /ouston Natural 0as. "edua perusahaan ini bergabung pada tahun .764. %isnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan di*ersifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. &i*ersifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transa!tion, trading !ommodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan."asus Enron mulai terungkap pada bulan &esember tahun ,--. dan l44 | P a g e LATlHAN terus menggelinding pada tahun ,--, berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham se!ara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar +S P 2.., milyar. &alam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral haAard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan men!atat keuntungan 1-- juta &ollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. $anipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati in*estor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. (&ikutip dari sebuah blog yang &iposkan oleh &r. &edi "usmayadi, SE., $.Si. "asus enron yang menghebohkan dunia finansial khususnya Amerika Serikat melibatkan "AP Arthur Andersen yang sudah memiliki reputasi internasional yang dituduh terlibat manipulasi data keuangan perusahaan Enron. $enurut Anda etika bisnis dalam bentuk apa yang dilanggar dalam kasus iniE 'elaskanN l45 | P a g e BAB ETlKA KEPEMlMPlNAN ___________________________________________________________________ &alam kehidupan sehari#hari baik itu dalam keluarga, masyarakat atau bernegara, diperlukan suatu aturan#aturan baik tertulis maupun tidak tertulis untuk mengatur hubungan antar indi*idu. Pada dasarnya setiap indi*idu memiliki kepentingan#kepentingan pribadi yang berbeda karena itu diperlukan aturan#aturan yang menjamin agar tidak terjadi atau meminimalisir gesekan antar kepentingan. %egitu juga dalam sebuah organisasi, selain aturan tertulis, diperlukan juga aturan tidak tertulis yang mengatur hubungan antar rekan kerja untuk memastikan ter!apainya tujuan organisasi tersebut. /ubungan antar ekan kerja yang dimaksud di sini men!akup hubungan antar rekan sejawat, hubungan bawahan ke atasan, dan hubungan antara atasan ke bawahan. Selama inisudah menjadi pengetahuan umum seorang bawahan harus bersikap ke atasan, seorang bawahan harus bersikap hormat dan sopan kepada atasan, bahkan terkadang !enderung berlebihan untuk membuat atasan senang. Namun yang menarik disini adalah bagaimana seorang atasan seharusnya bersikap sebagai pemimpin agar bawahan bisa mengoptimalkan potensi kerjanya dan ter!apainya tujuan organisasi. A. Etiket dan Kepemimpinan .. Etika dan Etiket Pengertian etiket dan etika sering di!ampuradukkan, padahal kedua istilah tersebut terdapat arti yang berbeda, walaupun memiliki persamaan. (stilah etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores, sedangkan kata etiket adalah berkaitandengan !ara, sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. "eduanya memberikan pedooman tentang bagaimana seharusnya sesuatu perbuatan. &efinisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata !ara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. l46 | P a g e 6 (stilah etiket berasal dari Etiquette (Peran!is yang berarti dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja#raja di Peran!is mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan. &alam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti !ara berpakaian (tata busana, !ara duduk, !ara bersalaman, !ara berbi!ara, dan !ara bertamu dengan sikap serta perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.$enurut ". %ertens, dalam buku berjudul Etika, l994,selain ada persamaannya, dan juga ada empat perbedaan antara etika dan etiket, yaitu se!ara umumnya sebagai berikut? a. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan !ara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan. b. Etika adalah nurani (bathiniah, bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah, tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan. !. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar#tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian danyang salah harus mendapat sanksi.Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatukebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya. d. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku. ,. "epemimpinan Seperti telah dijelaskan sebelumnya, dalam sebuah organisasi mutlak diperlukan seorang sosok pemimpin yang akan menjalankan fungsi kepemimpinan, seorang pemimipin akan bertanggung jawab atas baik@buruknya organisasi yang dia pimpin, karena kepemimpinan adalah pusat dan pengambil kebijakan pada suatu organisasi. %erbagai ahli mengungkapkan teori#teori mereka tentang definisi kepemimpinan, seperti l47 | P a g e a. "epemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (0eorge P Terry b. "epemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam men!apai tujuan umum (/."oontA dan B. =F&onnell !. "epemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah ter!apainya sesuatu tujuan (;. Tannenbaum, (r*ing ;, <. $assarik. &ari pendapat para ahli di atas bisa diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah sebuah sebuah upaya untuk mempengaruhi orang lain agar memiliki kemauan untuk men!apai tujuan bersama dan memastikan terjadinya kesatuan *isi dalam sebuah kelompok 2. Etiket kepemimpinan Etiket kepemimpinan adalah !ara#!ara yang dianggap benar se!ara umum oleh sekelompok atau suatu komunitas masyarakat dalam upaya untuk mempengaruhi orang lain untuk men!apai suatu tujuan bersama yang dimiliki oleh suatu organisasi. Etiket kepemimpinan sebagaimana etiket lainnya berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, organisasi ke organisasi lain, bahkan bisa berbeda dari satu bagian ke bagian lain, karena sifat etiket yang berupa hukum tidak tertulis dan sangat relatif. Nilai-nilai umum etiket 8alaupun etiket di setiap masyarakat bisa berbeda, prinsip#prinsip umum dalam etiket selalu tetap, tidak berubah, bersifat uni*ersal, dan tak terbatas waktu dan tempat. Terdapat tiga prinsip dalam etiket, yaitu respek, empati dan kejujuran. .. ;espek ;espek berarti menghargai orang lain, peduli pada orang lain dan memahami orang lain apa adanya. Tidak peduli mereka berbeda, berasal dari kultur berbeda, atau keyakinan berbeda. Sangat penting untuk menunjukkan penghargaan kepada setiap orang dengan kelebihan, kekurangan, kesamaan dan perbedaan yang ada."arena dengan bersikap respek kepada orang lain maka orang lain juga akan bersikap respek kepada kita. ,. Empati Empati berarti meletakkan diri di pihak orang lain. Sebelum bertindak atau beru!ap, kamu harus berpikir dulu, apa pengaruhnya bagi orang lain. %agaimana bila l48 | P a g e hal itu diu!apkan atau dilakukan orang lain kepadamu. Apakah akan membuatmu senang atau berang. Pikirkan dulu, jangan sampai tindakan atau u!apankita menyinggung dan menyakiti orang#orang di sekitar kita, atau membuat diri kita terlihat buruk di mata orang lain. "ata#kata dan sikap yang penuh pertimbangan dan empati, akan membuat seseorang terlihat bijaksana, dewasa dan manusiawi. 2. "ejujuran "ejujuran adalah sebuah bahasa yang uni*ersal, setiap orang bahkan mafia seklipun membutuhkan kejujuran dari bawahannya. "ejujuran akan diterima di manapun kita berada. Namun kejujuran juga harus menilai situasi dan kondisi, kejujuran yang akan kita katakan sebaiknya tidak menyinggung atau mengorbankan orang lain, atau apabila terpaksa, kejujuran yang kita terapkan haruslah lebih memiliki aspek manfaat dibanding mudharat. Etiket tidak hanya mengenai !ara bergaul yang benar, tetapi juga menyangkut tentang tentang berkehidupan dengan lingkungan manusia, alam dan segala isinya termasuk flora dan fauna. %ila berkaitan hubungan dengan sesama manusia maka komunikasi dan sosialisasi sangat memerlukan etika agar maksud yang kita sampaikan tidak disalahartikan atau sikap yang kita lakukan tidak menyinggung atau terlihat ganjil di lingkungan masyarakat tertentu Bontoh etiket dan penerapannya yang berlaku di masyarakat umum (ndonesia. a. $isalnya dalam makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai terus men!u!i b. makan sambil menaruh kaki di atas meja dianggap melanggar etiket bila dilakukan bersama#sama orang lain, !. makan dengan tangan kanan, d. makan tidak boleh berde!ap dan bersendawa e. &i (ndonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. %ila dilanggar dianggap melanggar etiket. f. mengu!apkan salam ketika masuk ke rumah. NlLAl-NlLAl UMUM ETlKET KEPEMlMPlNAN a. )andasan $oral "epemimipinan l49 | P a g e Pepatah Arab yang !ukup terkenal di (ndonesia mengatakan 9(nnamalumamu akhlaIu maa baIiat fain humu jahabat akhlaIuhum jahabu: Artinya suatuumat akan kuat karena berpegang teguh pada moralitas yang ada, namun apabilamoral diabaikan maka tunggulah kehan!uran umat tersebut. Pemimpin yang *isioner adalah pemimpin yang memiliki kompetensiuntuk mewujudkan *isi organisasi se!ara bersamasama dengan sumber dayamanusia (S&$ yang dipimpinnya.Seorang pimpinan yang memiliki kemampuanrethingking future. Pimpinan yang mampu menggerakkan seluruh potensi yangdimiliki organisasi kearah masa depan yang lebih !emerlang. Pimpinan yang penuh kewibawaan sehingga mampumembangun semangat setiap pribadi untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkantujuan. Pimpinan yang tidak hanya menguasai permasalahan yangdihadapi., tetapi juga memiliki semangat membara untuk bersama #sama menyelasaikan masalah se!ara !epat dan tepat (high !ommitment and highabstra!tion. $oral pemimpin yang bersumber pada Pan!asila terutama dan terpentingadalah 9moral ketaIwaan:.Pemimpin yang bermoral ketaIwaan dalam memimpinbangsa pasti mampu mewujudkan kepemerintahan yang baik (good go*ernan!e."etaIwaan yang dimiliki seorang pemimpin mendorong mereka taat dan patuhserta konsisten menjadikan agama yang dianutnya sebagai point of re*ersen!edalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. $oral ketaIwaan melahirkanseorang pemimpin yang mampu menghargai pekerjaan orang lain, mengakui $oral ketaIwaan mampu mendorong seorang pemimpin bersikaptransparan, keterbukaan dalam melaksanakan amanah yang diembannya. &alamproses penetapan kebijakan memberikan kesempatan orang yang dipimpinmemberikan kontribusi dalam agenda setting. $anfaatnya rakyat menjadi indi*iduyang aspiratif dan responsi*e.Sementara pimpinan menjadi fasilitator yang penuhdedikatif dan responsif akomodatif terhadap kepentingan orang yang dipimpinnya. +ntuk lebih memahami bagaimana seharusnya seorang pimpinan beretiket, maka kiita perlu melihat !ontoh#!ontoh pemimpin yang kesuksesan dan kewibawaanya sudah diakui oleh dunia. Seorang pemimpin yang sukse akan mmeninggalkan pengaruh yang berlangsung lama dan luas, bahkan ketika beliau sudah tidak ada atau sudah tidak menjadi pemimpin lagi. l50 | P a g e . )andasan $oral "epemimpinan ;asullullah ;asulullah $uhammad Saw sudah diakui kehebatannya oleh seluruh dunia, baik pada masa kepemimpinannya atau ketika dia sudah tidak menjabat lagi, baik ketika dia hidup bahkan hingga beliau sudah wafat, dan tentunya diakui kemampuannya dalam meimpin oleh kawan maupun lawan. beberapa penulis yang tidak ragu menuliskan beliau sebagai orang paling berpengaruh di dunia diantaranya $i!hael /. /art. &iantara rahasia sukses ;asulullah Saw memimpin umat ini adalahterletak pada kepribadiannya yang utuh, terarah dan berakhlakul karimah dalamsegala aspek kehidupan.ada kesesuaian antara kata dengan perbuatan.%erikut iniadalah sebagaian akhlak dan kepribadiaan ;asulullah Saw ? a. Sidik ("ejujuran Selama hidupnya ;asulullah Saw sama sekali tak pernah berdusta. %aik itusebelum beliau diangkat menjadi nabi atau sesudahnya. Sampai usia 3- tahunbeliau tidak dikenal sebagai negarawan.pengkhutbah atau seorang orator. (a tidakpernah tampak berbi!ara tentang masalah#masalah etika, metafisika, hukum,politik, ekonomi ataupun masalahmsalah sosial. Namun tidak diragukan lagibahwa ia memiliki karakter yang luar biasa baiknya, tutur kata dan perilaku muliadan penampilan yang menawan. b Amanah (menyampaikan ;asulullah Saw dikenal oleh masyarakat sebagai Al#Amin (manusia yangdapat diper!aya Akhlak yang ditampilkan oleh beliau ini amatlah disegani kawanmaupun lawan.Amanah adalah salah satu titipan yang bermakna keper!ayaan.=rang yang diserahi memegang amanah dapat diper!aya sehingga peluang untuktumbuh suburnya benalu nepotisme, kolusi dan korupsi dapat dibendung. +matmanusia yang siap memikul amanah dan memeliharanya (nsya Allah akanmen!apai kemenengan dan keberuntungan dalam kehidupannya. Allah Swtberfirman ? ! Adil &alam sebuah riwayat sahih (terper!aya di!eritakan tentang seorang wanita dari kalangan bangsawan Arab yang kedapatan men!uri dan akan segera diberlakukan hukuman potong tangan padanya. )alu datanglah +samah bin Haid yang merupakan orang terdekat ;asulullah Saw meminta dispensasi atau l5l | P a g e keringanan hukuman atas wanita bangsawan tadi. Apa jawab beliau G Seandainya <atimah binti $uhammad sendiri yang men!uri nis!aya aku akan potong tangannya G Tak akan diskriminasi dalam masalah hukum, semuanya sama dalam ka!a mata undang#undang. Ada praktek kolusi dan manipulasi dalam masalah hukum@undang#undang merupakan sumber kehan!uran generasi generasiterdahulu, demikian statement dan kebijakan tegas ;asul kepada yang meminta keringanan hukuman. d <athonah ("e!erdasan Bara berfikir dan !ara bertindaknya senantiasa dilakukan dengan !ara#!ara yang benar, jujur dan adil tanpa menutup diri dari sikap waspada dalam menghadapi setiap permasalahan yang mun!ul. Sehingga beliau mampu bertemu dan bertatap muka dalam setiap arena dengan penuh kematangan dan persiapan yang prima e Tabligh $eski ;asulullah Saw seorang yang buta huruf dan menjalankan kehidupan dengan biasa, tenang tanpa halhal yang istimewa, namun ketika ia mulai menyiarkan risalahnya, seluruh orang Arab tertegun penuh kekaguman, terpikat oleh kefasiahannya berbi!ara dan kemampuan berpidato yang amat baik dan mengagumkan serta tak ada bandingannya, baik oleh penyair dan ahli pidato sekalipun. /al inilah yang perlu diteladani oleh para pemimpin umat dewasa ini bila menginginkan diri mereka mendapatkan tempat di hati orang banyak sebab omongan yang tak jelas berbau pro*okasi, kedustaan dan penuh !a!i maki sama sekali tak akan mendatangkan kebaikan. %ukankah amat sering kita mendengar pernyataan hati ini demikian lalu keesokan harinya diralat, maka keper!ayaan rayat atau masyarakat pun segera hilang dan segera pula timbul gejolak di sana sini. f "etaIwaan AlSurFan menyebutkan hal ini sebagai kualitas tertinggi seorang muslim dan ;asulullah Saw merupakan manusia tertinggi kualitas taIwanya dibandingkan manusia manapun yang ada di jagad ini. Sebagaimana pernyataan beliau ? G Saya adalah orang yang paling takut dan paling bertaIwa dibandingkan kalian l52 | P a g e namun saya melaksanakan Iiyamullail dan tidur, saya berpuasa namun juga berbuka dan sayapun menikahi wanita..... G (/;. $uslim. &emikianlah !iri#!iri moralitas yang mendasar dan yang senantiasa melandasi kepemimpinan ;asulluah Saw sehingga dengan moral for!e itulah manusia dapat mewujudkan potensi tertingginya dalam segala bidang sehingga terkendali se!ara baik. ;asulullah Saw yang terbimbing oleh wahyu berhasil membangun sistem moral yang baku yang pasti mendatangkan kebaikan bagi siapa saja yang menjalaninya terlebih lagi para pemimpin umat. , $oral "epemimpinan dalam serat 'atipusaka $akutha ;aja Serat $akutha ;aja merupakan tulisan Sultan /amengku %uwono J yang merupakan pedoman bagi raja atau pemimpin.Sebagai buku, serat ini mengandung ajaran#ajaran moral yang seharusnya (das Sollen dilakukan dan dijalankan oleh ;aja ataupun pemimpin pada umumnya. Sebagai kitab ajaran, berisi aturan#aturan yang bersifat imperatif atau mengharuskan. Tetapi tentu saja ini juga merupakan bagian dari membangun kesadaran moral seorang pemimpin. &alam Serat $akutha ;aja pupuh Sinom, ditunjukkan bagaimana raja harus mengingat asal usul maupun niat ketika hendak menjadi seorang pemimpin. =leh karena itu perilakunya harus benarbenar tidak boleh meninggalkan aturan, sebagaimana tertulis? "epemimpinan yang etik menggabungkan antara pengambilan keputusan etik dan perilaku etikC dan ini tampak dalam konteks indi*idu dan organisasi.Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan etik dan berperilaku se!ara etik pula, serta mengupayakan agar organisasi memahami dan menerapkannya dalam kode#kode etik. Saran-saran untuk perilaku secara etik %ila pemimpin etik memiliki nilai#nilai etika pribadi yang jelas dan nilai#nilai etika organisasi, maka perilaku etik adalah apa yang konsisten sesuai dengan nilainilai tersebut. Ada beberapa saran yang diadaptasi dari %lan!hard dan Peale (.776 berikut ini? a. berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda (%lan!hard dan Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda lalui dalam hidup iniC jalan yang memberikan makna dan arti hidup anda. Sebuah l53 | P a g e tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilaku etik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat perilaku organisasi yang etik. b. berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda se!ara pribadi merasa bangga akan perilaku anda. "eper!ayaan diri merupakan seperangkat peralatan yang kuat bagi perilaku etik. %ukankah keper!ayaan diri merupakan rasa bangga (pride yang diramu dengan kerendahan hati se!ara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat anda harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik. !. berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan anda dan diri anda sendiri. "esabaran, kata %lan!hard dan Peale, menolong kita untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangka panjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal#hal yang terjadi se!ara tiba#tiba. d. berperilakulah dengan teguh. (ni berarti berperilaku se!ara etik sepanjang waktu, bukan hanya bila kita merasa nyaman untuk melakukannya. Seorang pemimpin etik, menurut %lan!hard dan Peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan men!apai apa yang di!ita#!itakannya. e. berperilakulah se!ara konsisten dengan apa yang benar#benar penting. (ni berarti anda harus menjaga perspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukan refleksi dan melihat hal#hal lebh jernih sehingga kita bisa melihat apa yang benar#benar penting untuk menuntun perilaku kita sendiri. URGENSl ETlKA KEPEMlMPlNAN %anyak keluhan saat ini bahwa pemimpin tidak punya etika. $isalnya, tidak mempunyai pendirian dalam berkoalisi (kasus politik di (ndonesia, berbi!ara yang tidak pantas di depan publik, saling men!er!a dan men!a!i maki, bahkan tidak malu lagi untuk melakukan korupsi. $ereka seolah#olah sudah merasa nyaman saja melakukan kesalahan. %anyak orang merasa bahwa pemimpin tidak beretika dan perlu dibuatkan pedoman. Bontoh kasus, adanya penyusunan pedoman tentang etika &P; (ndonesia. Namun, pembuatan@penyusunan pedoman etika tersebut juga menimbulkan kontro*ersi. Ada yang mengatakan tidak perlu ada pedoman etika karena yang penting adalah hatinya. $enurut mereka yang tidak setuju, 9"alau mau l54 | P a g e dosa bisa di mana saja, manusia itu kan lebih lihai dari aturan dan pedomanN:. 'ika memnag demikian, apakah benar pemimpin perlu dibuatkan pedoman etikaE Pertanyaannya, apa arti 9tidak punya etika:E Apakah hanya tentang kesantunan belaka, atau tentang moralitas dan integritas pemimpinE /al ini penting karena etiket berbeda dengan etika. Etiket adalah hal#hal tentang sopan santun baik dari segi !ara berbi!ara atau bersikap, mungkin ada yang halus dan ada pula yang kasar. $isalnya, !ara berbi!ara yang kasar dan tingkah laku yang tidak sopan adalah sebuah etiket. Etiket tetap penting untuk dipelajari dan dimiliki, namun tidak masuk dalam ranah etika. )ain halnya dengan etiket, etika berbi!ara tentang baik dan buruk atau benar dan salah. (tulah sebabnya mengapa setiap pemimpin harus mengembangkan etika bagi dirinya dan perlunya ada pedoman etika sebagai pemimpin. +ntuk apa pemimpin harus mempunyai etikaE Etika memberikan tuntunan kepada para pemimpin di tengah#tengah masyarakat yang memiliki nilai yang beragam atau pluralism moral (%ertens, 2.. Etika juga akan membimbing dan memampukan pemimpin dalam menghadapi persoalan akibat mun!ul@berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Se!ara umum, sudah tentu etika sangat dibutuhkan di dalam kehidupan manusia yang hidup di Aaman globalisasi. %aik dan buruk dalam masyarakat sudah bukan urusan pribadi atau suatu masyarakat saja, tetapi sudah menjadi kepedulian bersama suatu konteks yang lebih besar, misalnya lingkungan hidup, kekejaman, korupsi, kemiskinan, dan ketidakadilan, juga termasuk banyak kasus moralitas di dalam kehidupan pemimpin. &alam suatu organisasi, etika kepemimpinan sangatlah penting. Pemimpin harus membuat keputusan yang tidak hanya menguntungkan, tetapi pemimpin juga harus memikirkan tentang pengaruhnya terhadap masyarakat. Pemimpin yang baik mengetahui nilai#nilai dan etika, serta mengaplikasikannya dalam gaya dan pelaksanaan kepemimpinannya. "etika seorang pemimpin menggunakan etika dalam kepemimpinannya, ia akan dihormati dan dikagumi oleh bawahan dan karyawannya. Ada beberapa hal yang perlu dimiliki oleh pemimpin yang beretika. &i sini kita tidak berbi!ara tentang tingkah laku (behavior yang terlihat, atau dengan kata lain mengubah tingkah laku yang terlihat saja, tetapi juga mempertimbangkan motif#motif l55 | P a g e hati si pemimpin. =leh karena itu, syarat pertama pemimpin yang beretika adalah memiliki hati nurani yang baik. "ata 9hati nurani: berasal dari kata 9conscienta: yang berarti 9turut mengetahui: atau 9dengan diketahui oleh:. &alam hal ini, siapa yang turut mengetahuiE $aksud dari kata tersebut tentu ada suatu instansi di dalam diri manusia yang berfungsi sebagai saksi yang mengamati atau menilai kehidupan batin manusia dan mempertimbangkan sesuatunya (bdk. Jerkuyl, 14C %ertens, 42. 'adi, hati nurani adalah suatu penghayatan tentang baik dan buruk yang berhubungan dengan tingkah laku konkret@nyata manusia (%ertens, 4.#4,. /arga diri dan integritas manusia sebagai pemimpin terletak pada hati nuraninya. %entuk hati nurani ada dua yaitu hati nurani retrospektif dan prospektif (%ertens, 43#41. /ati nurani retrospektif adalah hati nurani yang menge*aluasi terhadap perbuatan manusia pada masa lalu, apakah perbuatan tersebut baik ataukah buruk. /ati nurani retrospektif berfungsi sebagai instansi kehakiman yang men!ela jika melakukan perbuatan yang tidak baik atau jahat, tetapi akan memberi pujian jika melakukan perbuatan yang baik dan terpuji. /ati nurani yang sehat dari seorang pemimpin adalah jika pemimpin tersebut memiliki hati nurani yang menuduh atau men!ela yang disebut 9a bad conscience: jika melakukan sesuatu yang buruk dan memiliki :a good conscience: atau :a clear conscience: jika melakukan sesuatu yang baik. /ati nurani prospektif adalah hati nurani yang memberikan penilaian atas perbuatan di masa yang akan dating. (a memberikan nilai kondisional atas perbuatan manusia. Artinya, sebelum melakukan sesuatu hal maka hati nuraninya akan memberitahu mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. /ati nurani bekerja pada saat suatu hal sedang dilakukan seseorang. &i samping memiliki hati nurani yang baik, setiap pemimpin wajib memiliki komitmen terhadap etika keutamaan. $aksud dari etika keutamaan adalah berfokus kepada manusia dan martabatnya, dan bukan kepada apakah suatu perbuatan sesuai norma atau tidak. Etika ini mempelajari keutamaan (virtue sifat watak yang dimiliki manusia. Etika keutamaan bukan menilai perbutan, tetapi lebih kepada apakah manusia (kita adalah orang yang baik atau buruk. &i samping etika keutamaan, ada pula etika kewajiban. Etika kewajiban menekankan pada 9being: manusia, yaitu siapakah saya di hadapan Tuhan dan sesama. &i sini, manusia bukan memilih mana yang harus dipegang, apakah etika l56 | P a g e kewajiban ataukah etika keutamaan (bukan either-or, tetapi kedua#duanya perlu dipelajari dan dipraktikkan (both-and. "ita wajib tahu mana yang benar dan yang salah, baik dan buruk, tetapi juga mengembangkan watak serta karakter yang penuh pengorbanan, pelayanan, dan kebaikan sebagai etika keutamaan. /ubungan antara etika keutamaan dan etika kewajiban adalah bahwa moralitas selalu berhubungan dengan aturan dan prinsip sertakualitas manusianya juga. $anusia tidak hanya baik karena menaati aturan, tetapi juga perlu pembentukan watak. "arakter atau watak manusia juga memerlukan norma. 'ika ada yang berkata bahwa &P; tidak perlu ada pedoman etika, berarti dia tidak memahami fungsi etika kewajiban, bahwa manusia hanya bisa taat jika ada pedoman dan sanksi yang mengaturnya. Tetapi pedoman dan sanksi saja tidak !ukup menjadikan manusia baik. $anusia memerlukan pengembangan watak dan karakter yang baik yang disebut pengembangan etika keutamaan. &i sini, keduanya berjalan bersamaan di dalam kehidupan seorang pemimpin. "epemimpinan adalah suatu konsep yang mengagumkan. "epemimpinan mampu menyiratkan tanggung jawab, pengetahuan dan komunikasi efektif. Etika kepemimpinan terutama mempunyai arti penting pada waktu#waktu belakangan ini ketika keper!ayaan publik telah terkikis oleh tindakan tidak baik dari banyak entitas nirlaba maupun entitas komersial. %erikut ini adalah beberapa komponen dari etika kepemimpinan beserta pentingnya, yaitu? Ethical Communication Pemimpin yang beretika akan menetapkan standar kejujuran untuk setiap bawahan yang dipimpinnya. "etika seseorang mengambil posisi sebagai pemimpin, ia mempunyai kesempatan untuk menempatkan kejujuran pada tempat tertinggi. &alam hal ini, keteladanan pemimpin saja tidak !ukup dalam melaksanakan standar ini. 9"ejujuran adalah tugas nomor satu: harus menjadi slogan entitas tersebut. (nformasi yang jujur adalah informasi yang berkualitas, baik untuk BE=, dewan direksi, maupun para in*estor. Ethical Quality Seorang pemimpin yang beretika paham bahwa aa tiga faktor yang menentukan tingkat kompetitifnya suatu organisasi, yaitu produk yang berkualitas, pelayanan pelanggan yang berkualitas, dan pengiriman yang l57 | P a g e berkualitas. Pemimpin harus bertanggungjawab dalam memimpin, mengendalikan, dan mendanai dalam hal peningkatan kualitas. "euntungan yang besar hanya dapat terjadi jika pemimpin dapat melaksanakan tanggungjawab tersebut. Ethical Collaboration Pemimpin yang beretika membutuhkan banyak penasihat. (a akan memilih penasihat yang paling unggul di dalam organisasinya dan akan mempekerjakan beberapa orang penasihat dari luar perusahaan. Pemimpin yang bijak berkolaborasi untuk men!iptakan best practice, meme!ahkan masalah, dan menemukan issue-issue yang sedang dihadapi organisasi. Sayangnya, se!ara alamiah pemimpin akan !enderung men!iptakan 9lingkaran penasihat: yang tertutup. Pemimpin yang menggunakan etika kolaborasi akan menjaga agar 9lingkaran penasihat: ini lebih terbuka dan !air. Tujuan dari pemimpin yang beretika adalah untuk menurunkan risiko organisasi dengan !ara mempeoleh para ahli (dalam hal ini adalah penasihat yang terper!aya. Ethical Succession Planning 'ika pemimpin yang berprinsip memiliki@menuntut kebutuhan akan pengendalian, ia akan memenuhi kebutuhan tersebut dengan men!iptakan standar organisasi dan prosedur operasi untuk kualitas dan komunikasi yang kuat. Sementara itu, seorang pemimpin yang beretika harus memberikan kesempatan pada para penerus yang potensial untuk berlatih dan membangun kemampuan kepemimpinan mereka. /al tersebut harus dipimpin oleh si pemimpin sendiri dengan memberikan kesempatan untuk berkomunikasi 21- - , dan melatih mereka tentang peran#peran yang mungkin akan mereka jalankan suatu saat nanti. Ethical Tenure %erapa lamakah seharusnya seorang pemimpin mepimpin organisasinyaE &i (ndonesia, wakil rakyat dipilih setiap lima tahun sekali. &i Amerika, pemimpin pemerintahan memimpin selama empat sampai delapan tahun. Sedangkan dalam bidang industri tidak memiliki standar masa kepemimpinan (tenure. $enurut seorang pakar kepemimpinan, Peter %lo!k, kepemimpinan seringkali diukur lebih berdasarkan keper!ayaan terhadap indi*idu daripada talenta@kemampuannya. %lo!k juga mengemukakan bahwa misi l58 | P a g e dari pemimpin yang beretika adalah untuk melayani institusi yang dipimpinnya, bukan untuk melayani diri mereka sendiri. Pemimpin yang beretika berkolaborasi dan menyiapkan ren!ana penerusan kepemimpinan di dalam organisasinya yang akan menjamin pertumbuhan organisasinya. Pemimpin bekerja atas permintaan dari entitas, pelanggan, dewan direksi, dan para pemegang saham. 'ika keper!ayaan dari masing#masing pemegang kepentingan tersebut tidak berubah@menurun, si pemimpin harus tetap memimpin hingga ia memilih untuk mundur dan turun jabatan. Sedangkan pemimpin yang merusak keper!ayaan bawahannya, pelanggan, dan masyarakat luas harus menyingkir dan membiarkan pemimpin lain yang lebih baik mengambil alih kepemimpinan dan kekuasaannya. KARAKTER UTAMA DALAM KEPEMlMPlNAN "ita sering mengatakan penampilan seseorang adalah etika dari orang tersebut, yang dapat menempatkan diri dengan baik di setiap situasi. &apat dikatakan orang ini adalah indi*idu yang beretika. %agaimanapun ketika, orang yang beretika tidak lagi mementingkan kualitas karakter kehidupan yang baik, maka dia telah berhasil memanipulasi orang lain dengan etikanya yang baik itu karena apa yang terlihat oleh orang lain pada seseorang terjadi pada situasi normal. "arakter indi*idu yang sebenarnya akan terlihat ketika ind*idu berhadapan dengan tekanan, tantangan atau masalah#masalah. "ita mempunyai potensi#potensi untuk memanipulasi orang lain dengan kepintaran, pengalaman dan kekuatan penampilan luar kita tetapi ada satu hal yang penting jika kita ingin mengetahui kualitas hidup sebenarnya dari seseorang yaitu waktu. 8aktu adalah !ara pengujian yang ampuh. Se!ara normal, kita hanya berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu yang pendek, misalnya dalam waktu kerja atau hanya dalam beberapa jam. $aka orang#orang yang mengetahui sifat baik dan kualitas kehidupan kita adalah orang# orang yang telah mengenal dan bersama kita dalam jangka waktu yang panjang. Ekspresi yang tersembunyi akan terlihat dalam situasi tertentu. Tidak ada orang yang dapat menyembunyikan dirinya yang sebenarnya di dalam untuk selamanya, karena dari !ara dia berbi!ara, bertindak dan merespon, kita dapat mengidentifikasi karakter dia. l59 | P a g e "ita tetap membutuhkan waktu untuk mengingat atau mengetahui karakter teman#teman kita. &engan mempelajari dan mengetahui ilmu karakter, kita akan menjadi sebuah pribadi yang seutuhnya. %isa menikmati kehidupan yang nyaman, sehat dan bahagia. "esuksesan akan dijagai oleh karakter yang baik karena kita bisa menggapai sukses dengan karisma tetapi hanya karakter yang bisa menjagai kesuksesan kita tetap pada pun!aknya. 7 Kebiasaan manusia yang sangat efektif &i dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People yang dijabarkan oleh Stephen R. Covey, merupakan esensi perwujudan dari upaya kita untuk menjadi seseorang yang seimbang, utuh, dan kuat, serta men!iptakan sebuah tim yang saling melngkapi berdasarkan rasa saling menghormati. /al ini adalah merupakan prinsip#prinsip dari karakter pribadi. 0ambar 2.. Prinsip#rinsip "arakter Pribadi Sumber: 7 habits of Highly Effective People (Stephen R. Covey) l60 | P a g e Habit l - Proactive $enjadi proaktif adalah sesuatu yang lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Proaktif berarti menyadari bahwa kita bertanggung jawab terhadap pilihanpilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai, dan bukan berdasarkan suasana hati atau kondisi di sekitar kita. =rang#orang yang proaktif adalah agen#agen perubahan, dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak menjadi reaktifC mereka memilih untuk tidak menyalahkan orang lain. Habit 2 - Start from the End (ndi*idu, keluarga, tim dan organisasi membentuk masa depan mereka dengan terlebih dahulu men!iptakan sebuah *isi mental untuk segala proyek, baik besar maupun ke!il, pribadi atau antarpribadi. $ereka tidak sekedar hidup dari hari ke hari tanpa tujuan yang jelas dalam pikiran mereka. $ereka mengidentifikasi diri dan memberikan komitmen terhadap prinsip, hubungan, dan tujuan yang paling berarti bagi mereka. Habit 3 - Put First thing first $endahulukan yang utama berarti mengatur akti*itas dan melaksanakannya berdasarkan prioritas#prioritas yang paling penting. Apa pun situasinya, hal itu berarti menjalani kehidupan dengan didasarkan pada prinsip#prinsip yang dirasakan paling berharga, bukan oleh agenda dan kekuatan sekitar yang mendesak saja. Habit 4 - Think Win Win %erpikir menang#menang adalah kerangka pikiran dan hati yang berusaha men!ari manfaat bersama dan saling menghormati di dalam segala jenis interaksi. %erpikir menang#menang adalah berpikir dengan dasar#dasar $entalitas %erkelimpahan yang melihat banyak peluang, dan bukan berpikir dengan $entalitas %erkekurangan dan persaingan yang saling mematikan. "arakter ini bukanlah berpikir se!ara egois (menang#kalah atau seperti martir (kalahmenang. "arakter ini adalah berpikir dengan menga!u kepada kepentingan 9kita:, bukan 9aku:. l6l | P a g e Habit 5 - Effective Communication Effective Communication yang dimaksud adalah berkomunikasi dengan empathyC berusaha memahami dulu, baru kemudian berusaha dipahami. 'ika kita mendengar dengan maksud untuk memahami orang lain, dan bukan sekedar untuk men!ai !elah untuk menjawab, kita bisa memulai komunikasi dan pembentukan hubungan yang sejati. Peluang#peluang untuk berbi!ara se!ara terbuka dan untuk dipahami kemudian akan datang se!ara lebih alamiah dan mudah. %erusaha untuk memahami memerlukan pertimbangan matangC berusaha untuk dipahami memerlukan keberanian. Efekti*itas terletak pada menyeimbangkan atau menggabungkan keduanya. Habit 6 - Synergy Sinergi adalah alternatif ketiga # bukan !ara saya, !ara Anda, tetapi sebuah !ara ketiga yang lebih baik daripada apa yang bisa kita !apai sendiri#sendiri. Sinergi merupakan buah dari sikap menghormati, menghargai, dan bahkan merayakan adanya perbedaan di antara orang#orang. Sinergi bersangkut paut dengan upaya untuk meme!ahkan masalah, meraih peluang dan menyelesaikan perbedaan. (ni seperti kerja sama kreatif di mana . T . U 2, .., ..., M atau lebih banyak lagi. Sinergi juga merupakan kun!i keberhasilan dari tim atau hubungan efektif mana pun. Sebuah tim yang bersinergi adalah sebuah tim yang saling melengkapi, di mana tim itu diatur sedemikian rupa sehingga kekuatan dari para anggotanya bisa saling menutupi kelemahan#kelemahannya. &engan !ara ini kita mengoptimalkan kekuatan, bekerja dengan kekuatan tersebut, dan membuat kelemahan dari masing#masing orang menjadi tidak rele*an. Habit 7 - Sharpen the Saw $engasah gergaji berkenaan dengan upaya kita untuk memperbarui diri se!ara terus#menerus pada empat bidang dasar kehidupan? fisik, sosial@emosional, mental, dan spiritual. (ni adalah karakter yang meningkatkan kapasitas kita untuk menjalankan semua kebiasaan lain yang akan meningkatkan efekti*itas kita. l62 | P a g e Tiga "ebiasaan yang pertama bisa diringkas dalam sebuah pernyataan empat kata yang amat sederhana? Membuat dan memenuhi janji. "emampuan untuk membuat janji adalah proakti*itas ("ebiasaan .. Apa yang dijanjikan adalah "ebiasaan ,, dan memenuhi janji adalah "ebiasaan 2. Tiga kebiasaan selanjutnya bisa diringkas dalam sebuah kalimat pendek? Libatkan orang dalam permasalahan dan carilah penyelesaiannya bersama-sama. /al ini memerlukan rasa saling menghormati ("ebiasaan 3, saling memahami ("ebiasaan 4, dan kerja sama kreatif ("ebiasaan 1. "ebiasaan 5, $engasah 0ergaji, adalah meningkatkan kompetensi Anda di empat bidang kehidupan? tubuh, pikiran, hati, dan jiwa. "ebiasaan ini memperbarui integritas dan rasa aman seseorang yang berasal dari kedalaman dirinya sendiri ("ebiasaan ., ,, dan 2 dan memperbarui semangat maupun karakter untuk membentuk tim yang saling melengkapi. Tabel 2.. adalah bagan yang menggambarkan prinsip dan para#digma dari masing#masing kebiasaan dalam 5 "ebiasaan. Sumber: The 8 th Habit (Stephen R. Covey) Prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam 7 kebiasaan )ihatlah dengan saksama masing#masing prinsip tersebut. "ita dapat melihat tiga hal? Pertama, prinsip#prinsip itu bersifat universal. Artinya, prinsip#prinsip itu mengatasi batas#batas budaya dan terkandung dalam semua agama utama dunia maupun falsafah hidup yang tak lekang oleh waktu. "edua, prinsip#prinsip ini abadi tak pernah berubah. "etiga, prinsip#prinsip ini terbukti dengan sendirinya. %agaimana l63 | P a g e kita tahu bahwa sesuatu adalah hal yang terbukti dengan sendirinyaE Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kita tinggal men!oba berusaha membantahnya. Anda sama sekali tak akan berhasil. &alam hal prinsip#prinsip yang mendasari 5 "ebiasaan, Anda tidak bisa membantah pentingnya tanggung jawab atau inisiatif, memiliki tujuan, integritas, saling menghormati, saling memahami, kerja sama, kreatif, atau pentingnya untuk terus#menerus memperbarui diri. Tujuh "ebiasaan adalah prinsip#prinsip yang menyangkut karakter yang membentuk siapa dan apa diri Anda. "ebiasaan#kebiasaan ini memberikan basis bagi kredibilitas, wewenang moral, dan keterampilan yang membuat Anda bisa memiliki pengaruh besar dalam sebuah organisasi, termasuk keluarga, komunitas, dan masyarakat. "ebiasaan itu terletak pada inti dari peran pertama pada 3 Peran "epemimpinanVyaitu menjadi Panutan. 3 Peran "epemimpinan itu adalah apa yang Anda lakukan sebagai pemimpin untuk mengilhami orang lain agar menemukan suara mereka. 0ambar 2., Empat Peran "epemimpinan Sumber: The 8 th Habit (Stephen R. Covey) "epemimpinan akan men!iptakan sebuah ruang kehidupan yang sepenuhnya baru bagi 5 "ebiasaan, dan kebiasaan#kebiasaan ini akan dipandang l64 | P a g e sebagai hal yang memiliki nilai *ital se!ara strategis bagi sebuah organisasi, dan bukan sekadar sebuah program pelatihan dengan gambar#gambar yang indah. Empat Peran "epemimpinan membuat 5 "ebiasaan bisa menjadi hal utama yang dipraktikkan dalam organisasi. Paradigma 7 Kebiasaan $asing#masing kebiasaan dalam 5 "ebiasaan tidak hanya mewakili sebuah prinsip, tetapi juga sebuah paradigma, sebuah !ara berpikir. Saat kita memikirkan se!ara lebih mendalam bahwa "ebiasaan ., ,, dan 2 diwakili oleh empat kata Gmembuat dan memenuhi janji,G kita menjadi paham mengenai paradigma yang menyertai masing#masing kebiasaan. "ebiasaan ., $enjadi Proaktif, adalah sebuah paradigma determinasi diri atau penetapan diri, dan bukan sekadar determinasi genetik, sosial, fisik, atau lingkungan, melainkan GSaya bisa dan akan membuat janji.G (nilah kekuatan dari pilihan. "ebiasaan ,, $emulai dengan Tujuan Akhir, adalah sebuah paradigma yang menyatakan bahwa semua hal di!iptakan dua kali, pertama se!ara mental, dan baru kemudian se!ara fisik. (ni adalah isi dari janji tersebutVGSaya bisa memikirkan baik isi dari janji yang ingin saya buat maupun apa yang saya harapkan akan saya !apai dari situ.G (ni adalah kekuatan fokus. "ebiasaan 2 adalah paradigma prioritas, tindakan, dan pelaksanaanVGSaya memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk memenuhi janji tersebut.G "ebiasaan 3, 4, dan 1V%erpikir $enang#$enang, %erusaha $emahami &ulu )alu %erusaha &ipahami, dan %ersinergiVadalah paradigma#paradigma pemikiran berkelimpahan saat berhubungan dengan pihak lainVmelimpahnya rasa hormat, rasa saling memahami (menyeimbangkan antara pertimbangan dan keberanian), dan menghargai perbedaan. (ni adalah inti dari tim yang saling melengkapi. "ebiasaan 5 adalah paradigma perbaikan terus#menerus dari sebuah pribadi utuh. (ni adalah kebiasaan untuk pendidikan, pembelajaran, dan pembuatan komitmen ulangVapa yang disebut oleh bangsa 'epang sebagai G"aiAen.G (nilah sebabnya mengapa diagram melingkar yang dipergunakan di sepanjang buku ini memiliki sebuah mata panah yang tidak menutup lingkaran tersebut tetapi akan men!iptakan sebuah spiral naik yang melambangkan sebuah perbaikan tanpa henti dalam masing#masing wilayah dari empat wilayah yang dipilih. l65 | P a g e Solusi Kepemimpinan dalam Organisasi "eputusan untuk mengilhami orang lain untuk menemukan suara mereka membawa Anda langsung ke inti dari empat masalah kronis organisasi yang diakibatkan oleh model kontrol Era (ndustri yang dipakai saat ini. Empat Peran "epemimpinan sebenarnya adalah empat karak#teristik kepemimpinan pribadi? *isi, disiplin, gairah, dan hati nurani Vyang ditulis ulang untuk konteks organisasi. 0ambar 2.2? Empat karakteristik kepemimpinan pribadi Sumber: The 8 th Habit (Stephen R. Covey) Panutan (hati nurani? $enjadi !ontoh yang baik. Perintis (*isi? %ersama#sama menentukan arah yang dituju. Penyelaras (disiplin? $enyusun dan mengelola sistem agar tetap pada arah yang telah ditetapkan. Pemberdaya (gairah? $emfokuskan bakat pada hasil, bukan pada metode, lalu menyingkir agar tidak menghalangi dan memberi bantuan jika diminta. $ereka yang memegang posisi kepemimpinan formal dalam organisasi mungkin bisa melihat keempat peran ini sebagai !ara yang menantang, namun alamiah, untuk memenuhi tugas mereka. "endati demikian, kalau kita membatasi keempat peran ini hanya untuk eksekutif senior, hal itu hanya akan semakin memperkuat pola pemikiran yang mengatakan, Gbos yang melakukan semua pemikiran penting dan pembuatan keputusan.G "eempat peran ini adalah untuk l66 | P a g e semua orang, apa pun posisinya. "eempatnya adalah jalur untuk meningkatkan pengaruh Anda, pengaruh tim dan organisasi Anda. Stephen ;. Bo*ey dan teman#temannya mengajarkan model 3 Peran "epemimpinan sejak tahun .774. &an ternyata, banyak pula pakar lain di bidang kepemimpinan yang se!ara terpisah telah menyusun model yang didasarkan pada prinsip#prinsip yang sama. Sebagai !ontoh, &a*e +lri!h (+ni*ersitas $i!higan, 'a!k Henger, dan Norm Smallwood yang menulis buku Results-Based Leadership (.777 yang amat memperluas !akrawala wawasan kita. Setelah bertahun#tahun melakukan penelitian, pengamatan, dan memberikan konsultasi, mereka mengembangkan sebuah model kepemimpinan empat kotak yang hampir sama persis dengan model 3 Peran.Perbedaan utamanya hanya terletak pada peristilahan yang dipakai, tetapi "ita bisa melihat bahwa makna pada intinya sama. 0ambar 2.3? Apa yang dilakukan oleh Pemimpin >ang SuksesE Sumber: The 8 th Habit (Stephen R. Covey) Pentingnya Urutan Peran "eempat peran ini juga amat saling tergantung. &ari satu sisi, peran#peran ini tampaknya berurutan. Tetapi dari sisi lain, peran#peran ini dijalankan se!ara bersamaan. "edua sisi tersebut sama#sama benar. Peran#peran ini berurutan karena l67 | P a g e kita harus bisa mendapatkan keper!ayaan yang tumbuh dari kelayakan kita untuk diper!aya, sebelum kita benar#benar bisa berpindah ke peran#peran lain yang akan membebaskan potensi alamiah manusia. "endati demikian, peran#peran ini juga bekerja se!ara simultan jika dipandang dari sisi saat setelah terbentuknya sebuah budaya berdasarkan kepemimpinan ini. "eempat proses atau peran ini tetap harus diper#hatikan se!ara terus#menerus. Stephen ;. Bo*ey menggambarkan pentingnya urutan dari keempat peran ini dengan !ara membandingkannya dengan olahraga profesio#nal, yang seperti juga dunia bisnis, merupakan ajang kompetisi yang amat sengit. Saat seorang pemain masuk ke sebuah sasana latihan profesional dengan kondisi tidak memenuhi syarat tidak memiliki kekuatan otot dan daya tahan jantungnya tidak beres dia tidak akan bisa mengembangkan keahliannya se!ara maksimal. &an jika dia tidak bisa mengembangkan kemampuan itu, tidak mungkin dia bisa bermanfaat sebagai anggota tim dan menjadi bagian dari sebuah sistem pen!etak kemenangan. &engan kata lain, pengembangan otot mendahului pengem#bangan keahlian, dan pengembangan keahlian mendahului pengembangan tim dan sistem. Tubuh adalah sebuah sistem alamiah dan diatur oleh hukum#hukum alam. Perumpamaan olahraga amat tepat dan memberikan gambaran kuat yang bisa kita hubungkan dengan bidang yang lebih luas yakni meningkatkan kapasitas dan menemukan suara kita. Pengembangan pribadi mendahului pengembangan hubungan yang saling memer!ayai, dan hubungan yang saling memer!ayai adalah sebuah prasyarat mutlak untuk mengembangkan sebuah organisasi yang ber!irikan kerja sama tim, kontribusi, dan kerja sama dengan komunitas yang lebih luas. Sebagai !ontoh, misalkan seseorang tidak mampu memenuhi janji, bahkan janji yang dibuat untuk dirinya sendiriVhidupnya tidak konsisten, tak beraturan, dan tergantung pada suasana hatinya. Ada#kah !ara baginya untuk membangun hubungan yang sehat dan penuh rasa saling per!aya dengan orang lainE 'awabannya sudah jelas. &an jika keper!ayaan dalam hubungannya dengan orang lain kurang, apakah dia akan memiliki dasar yang kuat untuk membangun sebuah keluarga yang efektif atau tim dan organisasi yang bisa membuat kontribusi yang signifikanE Sekali lagi, jawabannya sudah jelas? tidak mungkin. Persis seperti seorang anak tidak akan bisa berlari sebelum bisa berjalan atau tak bisa berjalan sebelum dia bisa merangkak, dan Anda juga tidak akan bisa l68 | P a g e mengerjakan soal#soal kalkulus sebelum Anda memahami aljabar, dan Anda tidak akan bisa mengerjakan aljabar sebelum Anda memahami dasar#dasar matematika, beberapa hal dasar yang diperlukan memang harus ada lebih dahulu sebelum yang lainnya bisa dilakukan. Setelah kita memahami pentingnya urutan ini, Anda akan melihat mengapa, bahkan jika kedua hal ini saling tergantung, amat penting untuk pertama#tama membayar harga untuk berusaha menemukan suara pribadi Anda sebelum mencoba mengembangkan keahlian dalam membangun hubungan dengan tingkat keper!ayaan yang tinggi dan peme!ahan masalah se!ara kreatif. "erja yang bersifat sinergis dalam hubungan#hubungan yang memiliki tingkat keper!ayaan tinggi seperti itu kemudian akan menjadi dasar untuk men!iptakan sebuah tim atau organisasi dari orang#orang yang saling bekerja samaVtim#tim yang memiliki tujuan dan nilai#nilai yang sama, dan bersedia untuk memainkan peran mereka di dalam konteks tersebut. &an yang paling akhir, indi*idu, tim, dan organisasi seperti itu kemudian bisa memperluas pengaruh mereka dengan melayani dan memenuhi kebutuhan dari pihak#pihak yang menjadi tanggung jawab mereka. Penempatan layanan bagi orang lain sebagai hal yang lebih tinggi daripada diri sendiri memberikan makna pada ketiga le*el tersebut dan membawa kita ke Era Kebijaksanaan, era kelima dari peradaban. $ungkin !ara terbaik untuk menggambarkan betapa penting dan kuatnya urutan ini adalah dengan !ara yang sering saya berikan kepada para peserta yang saya ajar. Saya mengundang seorang pria yang tampak amat kuat dan sehat untuk maju ke depan dan melakukan dua puluh kali push-up dengan punggung lurus. 'ika dia benar#benar kuat dan selalu berlatih, dia akan bisa melakukan hal itu dengan mudah. Tetapi hanya sedikit yang sanggup melakukannyaC bahkan banyak orang yang tampak kuat dan sehat, tetapi tidak sanggup melakukan lebih dari lima atau enam kali. &engan mempergunakan analogi fisik ini, saya berpendapat bahwa sampai seseorang bisa melakukan dua puluh kali push-up emosional pada tingkat pribadi, mereka tidak akan memiliki ke#kuatan atau kebebasan untuk melakukan tiga puluh push-up emosional yang diperlukan untuk memenuhi tantangan dan tuntutan dari hubungan yang lebih luas. &an sebelum mereka bisa melakukan lima puluh push-up pada tingkat pribadi dan hubungan, mereka tidak akan mungkin bisa membangun l69 | P a g e sebuah tim dan menghasilkan sebuah budaya organisasi dengan tingkat keper!ayaan dan kinerja yang tinggi. &engan mengingat adanya urutan ini, kita sekarang berpindah dari pengembangan karakter yang diperlukan dalam menemukan suara kita sendiri, menuju pengembangan keahlian dan pengembangan tim dan sistem yang diperlukan dalam upaya kita untuk mengilhami orang lain untuk menemukan suara mereka di dalam organisasi Latihan Soal-Soal .. Apa yang dimaksud dengan Etika dan jelaskan fungsinyaE ,. 'elaskan pengertian kepempimpinan menurut /."oontA dan B. =F&onnell 2. Apa yang dimaksud dengan Etika "epempimpinanE 3. +ntuk apa pemimpin harus mempunyai etikaE 4. Sebutkan beberapa komponen dari etika kepemimpinan beserta pentingnyaN 1. Sebutkan prinsip#prinsip etika berorganisasiE 5. 'elaskan %agaimana hubungan etika kepempimpinan dengan organisasiE 6. Etika kepemimpinan dapat diterapkan dengan baik apabila mendapat dukungan penuh dari beberapa faktor yaituE 7. Seorang pemimpin yang sukses apabila ia mampu menggerakkan sejumlah orang dalam men!apai tujuan organisasi. +ntuk keperluan itu, seorang pemimpin hendaknya dapat men!iptakan beberapa hal, sebutkanE .-. Apa yang dimaksud dengan pemimpin yang *isionerE l70 | P a g e BAB ETlKA PELAYANAN PUBLlK _____________________________________________________ Tujuan (nstruksional "husus ? Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa memahami beberapa hal tentang etika pelayanan publik yang meliputi? .. Pengertian pelayanan publik ,. Prinsip#prinsip etika pelayanan publik 2. Netralitas PNS A. Pengertian Etika Pelayanan Publik &alam bentuknya yang paling abstrak, etika adalah salah satu !abang filsafat.Etika berkaitan dengan perilaku normal, yaitu produk dari standar moral dan pertimbangan@keputusan moral.Tegasnya etika berkaitan dengan bagaimana kita--,-hidup.$engambil keputusan tentang bagaimana kita hidup adalah fondasi etika. &engan !ara sederhana kita dapat, kita dapat mengatakan bahwa etika berkenaan dengan bagaimana orang#orang melaksanakan urusan mereka, setiap jam, atau setiap hari. Perilaku etis berarti jujur dengan diri sendiri dan dengan orang lain. Etika berkaitan dengan karya, kinerja atau prestasi, yang di karya atau kinerja itulah nama kita melekat. "onsep etika tidak lain adalah sejumlah asumsi dasar yang melandasi hampir semua hubungan dan transaksi di dalam masyarakat. Asumsi#asumsi ini meliputi asumsi# asumsi bagaimana kita memperlakukan orang lain, apa hak kita dan apa hak orang lain, kapan hak indi*idual kita berakhir dan kapan hak indi*idual orang lain bermula, bagaimana hak milik indi*idu dan masyarakat diperlakukan, dan apa yang merupakan perlakuan wajar dan adil bagi semua orang. &engan demikian etika dapat diartikan se!ara luas sebagai 9keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan masyarakat untuk mengetahui bagaimana seharusnya menjalankan kehidupannya.: Pertanyaan berikut ini men!erminkan pengertian etika ini? 9%agaimana saya membawa diri dan bersikapE: 9 Perbuatan#perbuatan mana yang harus saya kembangkan agar hidup saya sebagai manusia berhasil. Pelayanan publik merupakan bidang kehidupan penting yang ditujukan untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan Negara.&alam kenyataannya, pelayanan publik l7l | P a g e 7 mempengaruhi seluruh segi kehidupan warga Negara.=leh sebab itu, sudah selayaknya jika isu#isu atau dimensi etika dimasukkan dalam pertimbangan dan keputusan yang berkaitan dengan pelayanan publik. %irokrasi dan pelayanan publik menunjukkan kepada kita bahwa administrasi pemerintahan atau birokrasi pemerintahan mempunyai fungsi pokok berupa penyelenggaraan pelayanan publik.Pelayanan publik ini dilaksanakan oleh aparatur pemerintahan di (ndonesia disebut dengan pegawai negeri.'adi, pelayanan publik adalah identik dengan birokrasi atau administrasi pemerintahan dan pegawai negeri. Etika pelayanan publik merupakan bidang etika terapan atau etika praktis.&engan demikian, seperti halnya etika bisnis, etika pelayanan publik tidak berkaitan dengan perumusan standar etika baru, tetapi berkaitan dengan penggunaan atau penerapan standar#standar etika yang telah ada.'elasnya, etika pelayanan publik berkaitan dengan prinsip#prinsip atau standar#standar moral dalam menjalankan tanggung jawab peran aparatur birokrasi pemerintahan dalam menyelenggarakan pelayanan bagi kepentingan publik.<okus utama dalam etika pelayanan publik adalah apakah aparatur pelayanan publik, pegawai negeri atau birokrasi telah mengambil keputusan dan berperilaku yang dapat dibenarkan dalam sudut pandang etika."arena etika bersangkut paut dengan bagaimana agar manusia men!apai kehidupan yang baik, maka penerapan etika dalam konteks pelayanan publik dimaksudkan agar pelayanan kepada masyarakat oleh aparatur birokrasibenar#benar memenuhi harapan masyarakat tersebut. Sesuai dengan pengertian tersebut, kita dapat mengatakan bahwa beretika dalam konteks pelayanan publik berarti mempertimbangkan !ara yang tepat untuk bertindak bagi pegawai negeri sebagai:palayan publik: dalam berbagai situasi pelayanan publik. &engan demikian, etika pelayanan publik harus men!akup prinsip#prinsip, nilai#nilai, standar# standar atau norma moral (etika yang harus dijadikan panduan oleh, dan kriteria penilaian terhadap aparatur birokrasi atau pegawai negeri dalam menjalankan akti*itasnya dalam organisasi dan dalam hubungannya dengan pihak#pihak luar khususnya masyarakat pengguna layanan birokrasi. Se!ara khusus, perhatian pada isu#isu etika dalam pelayanan publik bermuara pada tujuan untuk mewujudkan integritas dalampelayanan publik.(ntegritas menga!u pada hubungan yang kuat antara nilai#nilai ideal dan perilaku nyata, dan merupakan syarat pokok bagi pemerintah untuk menyediakan kerangka yang terper!aya dan efektif bagi kehidupan ekonomi da sosial bagi seluruh warga Negara.Pranata dan mekanisme untuk memajukan integritas dipandang sebagai komponen pokok good go*ernan!e. &alam pelayanan publik, integritas berarti bahwa ? l72 | P a g e A. Perilaku aparatur pemerintahan (pegawai negeri sebagai pelayan publik adalah sejalan dengan misi pelayanan publik dari instansi tempat mereka mengabdikan diri. %. Pelaksanaan pelayanan publik sehari#hari dapat diandalkan. B. 8arga Negara memperoleh perlakuan 9tanpa pandang bulu: sesuai dengan ketentuan hukum dan peradilan. &. Sumber daya publik digunakan se!ara tepat, efisien dan efektif. E. Prosedur pedngambilan keputusan adalah transparan bagi publik, dan tersedia sarana bagi publik untuk melakukan penyelidikan dan pemberian tanggapan. B. Relevansi Etika Dalam Pelayanan Publik &i sektor manapun, termasuk sektor publik (pemerintahan, ada dua aspek penting yang umumnya diyakini sebagai penentu kinerja prima, yaitu profesionalisme dan etika. Seperti halnya di sektor bisnis, sektor publik juga dituntut untuk men!apai kinerja prima, dengan ukuran#ukuran seperti efisiensi, produkti*itas dan efekti*itas, dan pada saat yang sama dituntut untuk senantiasa menjunjung tinggi standar etika, sepertiintegritas, objekti*itas atau imparsialitas, keadilan dan sebagainya. &engan perkataan lain, sektor publik, seperti sektor bisnis, dituntut untuk memiliki dua keunggulan, yaitu keunggulan teknis (profesionalisme dan keunggulan moral (etika. Ada beberapa alasan, baik normatif maupun objektif, yang dapat digunakan untuk menjelaskan rele*ansi dan makin pentingnya etika dalam birokrasi atau pelayanan publik. .. Pelayanan publik di (ndonesia masih sangat rendah. %uruknya pelayanan publik memang bukan hal baru, fakta di lapangan masih banyak menunjukkan hal ini.Tiga masalah penting yang banyak terjadi di lapangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu pertama, besarnya diskriminasi pelayanan.Penyelenggaraan pelayanan masih amat dipengaruhi oleh hubungan per#konco# an, kesamaan afiliasi politik, etnis, dan agama. <enomena sema!am ini tetap marak walaupun telah diberlakukan ++ No. ,6 Tahun .777 tentang Penyelenggaraan Negara yang %ersih dari ""N yang se!ara tegas menyatakan keharusan adanya kesamaan pelayanan, bukannya diskriminasi. Kedua, tidak adanya kepastian biaya dan waktu pelayanan."etidakpastian ini sering menjadi penyebab mun!ulnya ""N, sebab para pengguna jasa !enderung memilih menyogok dengan biaya tinggi kepada penyelenggara pelayanan untuk mendapatkan kepastian dan kualitas pelayanan.&an ketiga, rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.(ni merupakan konsekuensi logis dari adanya diskriminasi pelayanan dan ketidakpastian tadi. l73 | P a g e $emang melakukan optimalisasi pelayanan publik yang dilakukan oleh birokrasi pemerintahan bukanlah pekerjaan mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan mengingat pembaharuan tersebut menyangkut pelbagai aspek yang telah membudaya dalam lingkaran birokrasi pemerintahan kita. &i antara beberapa aspek tersebut adalah kultur birokrasi yang tidak kondusif yang telah lama mewarnai pola pikir birokrat sejak era kolonial dahulu. Prosedur dan etika pelayanan yang berkembang dalam birokrasi kita sangat jauh dari nilai#nilai dan praktik yang menghargai warga bangsa sebagai warga negara yang berdaulat.Prosedur pelayanan, misalnya, tidak dibuat untuk mempermudah pelayanan, tetapi lebih untuk melakukan kontrol terhadap perilaku warga sehingga prosedurnya berbelit#belit dan rumit. Tidak hanya itu, mulai masa orde baru hingga kini, eksistensi PNS (ambtennar merupakan jabatan terhormat yang begitu dihargai tinggi dan diidolakan publik, khususnya jawa, sehingga filosofi PNS sebagai pelayan publik (public servant dalam arti riil menghadapi kendala untuk direalisasikan. /al ini terbukti dengan sebutan pangreh raja (pemerintah negara dan pamong praja (pemelihara pemerintahan untuk pemerintahan yang ada pada masa tersebut yang menunjukkan bahwa mereka siap dilayani bukan siap untuk melayani. &i samping itu, kendala infrastruktur organisasi yang belum mendukung pola pelayanan prima yang diidolakan. /al ini terbukti dengan belum terbangunnya kaidah# kaidah atau prosedur#prosedur baku pelayanan yang memihak publik serta standar kualitas minimal yang semestinya diketahui publik selaku konsumennya di samping rin!ian tugas# tugas organisasi pelayanan publik se!ara komplit. Standard Operating Procedure (S=P pada masing#masing service provider belum diidentifikasi dan disusun sehingga tujuan pelayanan masih menjadi pertanyaan besar.Akibatnya, pada satu pihak penyedia pelayanan dapat bertindak semaunya tanpa merasa bersalah (guilty feeling kepada masyarakat. 0agasan &a*id =sborne dan Ted 0aebler tentang Reinventing Government tertuang dalam karyanya yang berjudul Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Publik Sector yang dipublikasikan pada tahun .77, dan Banishing Bureaucracy: The Five Strategies for Reinventing Government, buku terakhir ini ditulis oleh &a*id =sborne dan Peter Plastik yang dipublikasikan pada tahun .775. 0agasan ini mun!ul sebagai respon atas buruknya pelayanan publik yang terjadi di pemerintahan Amerika sehingga timbul krisis keper!ayaan terhadap pemerintah. %ahkan di penghujung tahun .76-#an, majalah Time pada sampul mukanya menanyakan? GSudah l74 | P a g e Matikah Pemerintahan?G.&i awal tahun .77-#an, jawaban yang mun!ul bagi kebanyakan orang Amerika adalah GYaG. %uruknya pelayanan publik ini dibuktikan dengan menurunya kualitas pendidikan, sekolah#sekolah di negeri AS adalah yang terburuk di antara negara#negara maju.Sistem pemeliharaan kesehatan tidak terkendali.Pengadilan dan rumah tahanan begitu sesak, sehingga banyak narapidana menjadi bebas. %anyak kota dan negara bagian yang dibanggakan pailit dengan defisit multi#milyaran dolar sehingga ribuan pekerja diberhentikan dari kerja.6 0agasan#gagasan =sborne dan 0aebler tentang Reinventing Government men!akup .- prinsip untuk mewirausahakan birokrasi.7 Adapun .- prinsip tersebut adalah pertama, pemerintahan katalis: mengarahkan ketimbang mengayuh. Artinya, jika pemerintahan diibaratkan sebagai perahu, maka peran pemerintah seharusnya sebagai pengemudi yang mengarahkan jalannya perahu, bukannya sebagai pendayung yang mengayuh untuk membuat perahu bergerak.Pemerintah entrepreneurial seharusnya lebih berkonsentrasi pada pembuatan kebijakan#kebijakan strategis (mengarahkan daripada disibukkan oleh hal#hal yang bersifat teknis pelayanan (mengayuh. Bara ini membiarkan pemerintah beroperasi sebagai seorang pembeli yang terampil, mendongkrak berbagai produsen dengan !ara yang dapat men!apai sasaran kebijakannya. 8akil#wakil pemerintah tetap sebagai produsen jasa dalam banyak hal, meskipun mereka sering harus bersaing dengan produsen swasta untuk memperoleh hak istimewa.Tetapi para produsen jasa publik ini terpisah dari organisasi manajemen yang menentukan kebijakan.+paya mengarahkan membutuhkan orang yang mampu melihat seluruh *isi dan mampu menyeimbangkan berbagai tuntutan yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya. +paya mengayuh membutuhkan orang yang se!ara#sungguh# sungguh memfokuskan pada satu misi dan melakukannya dengan baik.Kedua, pemerintahan milik rakyat: memberi wewenang ketimbang melayani. Artinya, birokrasi pemerintahan yang berkonsentrasi pada pelayanan menghasilkan ketergantungan dari rakyat./al ini bertentangan dengan kemerdekaan sosial ekonomi mereka.=leh karena itu, pendekatan pelayanan harus diganti dengan menumbuhkan inisiatif dari mereka sendiri.Pemberdayaan masyarakat, kelompok#kelompok persaudaraan, organisasi sosial, untuk menjadi sumber dari penyelesaian masalah mereka sendiri. Pemberdayaan sema!am ini nantinya akan men!iptakan iklim partisipasi aktif rakyat untuk mengontrol pemerintah dan menumbuhkan kesadaran bahwa pemerintah sebenarnya adalah milik rakyat. "etika pemerintah mendorong kepemilikan dan kontrol ke dalam masyarakat, tanggung jawabnya belum berakhir.Pemerintah mungkin tidak lagi memproduksi jasa, l75 | P a g e tetapi masih bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebutuhan#kebutuhan telah terpenuhi.Ketiga, pemerintahan yang kompetitif: menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan. Artinya, berusaha memberikan seluruh pelayanan tidak hanya menyebabkan risorsis pemerintah menjadi habis terkuras, tetapi juga menyebabkan pelayanan yang harus disediakan semakin berkembang melebihi kemampuan pemerintah (organisasi publik, hal ini tentunya mengakibatkan buruknya kualitas dan efektifitas pelayanan publik yang dilakukan mereka. =leh karena itu, pemerintah harus mengembangkan kompetisi (persaingan di antara masyarakat, swasta dan organisasi non pemerintah yang lain dalam pelayanan publik. /asilnya diharapkan efisiensi yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih besar dan terbentuknya lingkungan yang lebih ino*atif. Bara ini membiarkan pemerintah beroperasi sebagai seorang pembeli yang terampil, mendongkrak berbagai produsen dengan !ara yang dapat men!apai sasaran kebijakannya. 8akil#wakil pemerintah tetap sebagai produsen jasa dalam banyak hal, meskipun mereka sering harus bersaing dengan produsen swasta untuk memperoleh hak istimewa.Tetapi para produsen jasa publik ini terpisah dari organisasi manajemen yang menentukan kebijakan.+paya mengarahkan membutuhkan orang yang mampu melihat seluruh *isi dan mampu menyeimbangkan berbagai tuntutan yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya.+paya mengayuh membutuhkan orang yang se!ara#sungguh# sungguh memfokuskan pada satu misi dan melakukannya dengan baik. Kedua, pemerintahan milik rakyat: memberi wewenang ketimbang melayani. Artinya, birokrasi pemerintahan yang berkonsentrasi pada pelayanan menghasilkan ketergantungan dari rakyat./al ini bertentangan dengan kemerdekaan sosial ekonomi mereka.=leh karena itu, pendekatan pelayanan harus diganti dengan menumbuhkan inisiatif dari mereka sendiri.Pemberdayaan masyarakat, kelompok#kelompok persaudaraan, organisasi sosial, untuk menjadi sumber dari penyelesaian masalah mereka sendiri. Pemberdayaan sema!am ini nantinya akan men!iptakan iklim partisipasi aktif rakyat untuk mengontrol pemerintah dan menumbuhkan kesadaran bahwa pemerintah sebenarnya adalah milik rakyat. "etika pemerintah mendorong kepemilikan dan kontrol ke dalam masyarakat, tanggung jawabnya belum berakhir.Pemerintah mungkin tidak lagi memproduksi jasa, tetapi masih bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebutuhan# kebutuhan telah terpenuhi. Ketiga, pemerintahan yang kompetitif: menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan. Artinya, berusaha memberikan seluruh pelayanan tidak hanya menyebabkan sumber daya pemerintah menjadi habis terkuras, tetapi juga menyebabkan pelayanan yang harus disediakan semakin berkembang melebihi kemampuan pemerintah l76 | P a g e (organisasi publik, hal ini tentunya mengakibatkan buruknya kualitas dan efektifitas pelayanan publik yang dilakukan mereka. =leh karena itu, pemerintah harus mengembangkan kompetisi (persaingan di antara masyarakat, swasta dan organisasi non pemerintah yang lain dalam pelayanan publik. /asilnya diharapkan efisiensi yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih besar dan terbentuknya lingkungan yang lebih ino*atif.para pelanggannya, melaui sur*ei pelanggan, kelompok fokus dan berbagai metode yang lain. Tradisi pejabat birokrasi selama ini seringkali berlaku kasar dan angkuh ketika melayani warga masyarakat yang datang keistansinya.Tradisi ini harus diubah dengan menghargai mereka sebagai warga negara yang berdaulat dan harus diperlakukan dengan baik dan wajar. &i antara keunggulan sistem berorientasi pada pelanggan adalah memaksa pemberi jasa untuk bertanggung jawab kepada pelanggannya, mendepolitisasi keputusan terhadap pilihan pemberi jasa, merangsang lebih banyak ino*asi, memberi kesempatan kepada warga untuk memilih di antara berbagai ma!am pelayanan, tidak boros karena pasokan disesuaikan dengan permintaan, mendorong untuk menjadi pelanggan yang berkomitmen, dan men!iptakan peluang lebih besar bagi keadilan. keempat, pemerintahan wirausaha: menghasilkan ketimbang membelanjakan. Artinya, sebenarnya pemerintah mengalami masalah yang sama dengan sektor bisnis, yaitu keterbatasan akan keuangan, tetapi mereka berbeda dalam respon yang diberikan. &aripada menaikkan pajak atau memotong program publik, pemerintah wirausaha harus berino*asi bagaimana menjalankan program publik dengan dengan sumber daya keuangan yang sedikit tersebut. &engan melembagakan konsep profit motif dalam dunia publik, sebagai !ontoh menetapkan biaya untuk publik service dan dana yang terkumpul digunakan untuk in*estasi membiayai inoasi#ino*asi di bidang pelayanan publik yang lain. &engan !ara ini, pemerintah mampu men!iptakan nilai tambah dan menjamin hasil, meski dalam situasi keuangan yang sulit. kelima, pemerintahan antisipatif: mencegah daripada mengobati. Artinya, pemerintahan tradisional yang birokratis memusatkan pada penyediaan jasa untuk memerangi masalah.$isalnya, untuk menghadapi sakit, mereka mendanai perawatan kesehatan.+ntuk menghadapi kejahatan, mereka mendanai lebih banyak polisi.+ntuk memerangi kebakaran, mereka membeli lebih banyak truk pemadam kebakaran.Pola pemerintahan sema!am ini harus diubah dengan lebih memusatkan atau berkonsentrasi pada pen!egahan.$isalnya, membangun sistem air dan pembuangan air kotor, untuk men!egah penyakitC dan membuat peraturan bangunan, untuk men!egah kebakaran. Pola pen!egahan (pre*entif harus dikedepankan dari pada pengobatan mengingat persoalan#persoalan publik saat ini semakin kompleks, jika tidak diubah (masih berorientasi l77 | P a g e pada pengobatan maka pemerintah akan kehilangan kapasitasnya untuk memberikan respon atas masalah#masalah publik yang mun!ul. keenam, pemerintahan desentralisasi: dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja. Artinya, pada saat teknologi masih primitif, komunikasi antar berbagai lokasi masih lamban, dan pekerja publik relatif belum terdidik, maka sistem sentralisasi sangat diperlukan.Akan tetapi, sekarang abad informasi dan teknologi sudah mengalami perkembangan pesat, komunikasi antar daerah yang terpen!il bisa mengalir seketika, banyak pegawai negeri yang terdidik dan kondisi berubah dengan ke!epatan yang luar biasa, maka pemerintahan desentralisasilah yang paling diperlukan.Tak ada waktu lagi untuk menunggu informasi naik ke rantai komando dan keputusan untuk turun. %eban keputusan harus dibagi kepada lebih banyak orang, yang memungkinkan keputusan dibuat Gke bawahG atau pada GpinggiranG ketimbang mengonsentrasikannya pada pusat atau le*el atas. "erjasama antara sektor pemerintah, sektor bisnis dan sektor civil socity perlu digalakkan untuk membentuk tim kerja dalam pelayanan publik. ketujuh,adalah pemerintahan berorientasi pasar: mendongkrak perubahan melalui pasar. Artinya, daripada beroperasi sebagai pemasok masal barang atau jasa tertentu, pemerintahan atau organisasi publik lebih baik berfungsi sebagai fasilitator dan pialang dan menyemai pemodal pada pasar yang telah ada atau yang baru tumbuh.Pemerintahan entrepreneur merespon perubahan lingkungan bukan dengan pendekatan tradisional lagi, seperti berusaha mengontrol lingkungan, tetapi lebih kepada strategi yang ino*atif untuk membentuk lingkungan yang memungkinkan kekuatan pasar berlaku. Pasar di luar kontrol dari hanya institusi politik, sehingga strategi yang digunakan adalah membentuk lingkungan sehingga pasar dapat beroperasi dengan efisien dan menjamin kualitas hidup dan kesempatan ekonomi yang sama. &alam rangka melakukan optimalisasi pelayanan publik, .- prinsip di atas seharusnya dijalankan oleh pemerintah sekaligus, dikumpulkan semua menjadi satu dalam sistem pemerintahan, sehingga pelayanan publik yang dilakukan bisa berjalan lebih optimal dan maksimal. .- prinsip tersebut bertujuan untuk men!iptakan organisasi pelayanan publik yang smaller (ke!il, efisien, faster (kinerjanya !epat, efektif cheaper (operasionalnya murah dan kompetitif.&engan demikian, pelayanan publik oleh birokrasi kita bisa menjadi lebih optimal dan akuntabel. C. Prinsip-prinsip Etika Dalam Pelayanan Publik .. Prinsip#prinsip umum dalam etika pelayanan publik Ada sejumlah prinsip etika dalam pelayanan publik yang dapat diidentifikasi dengan menga!u kepada nilai#nilai dasar yang ter!antum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3, l78 | P a g e Tahun ,--3 tentang Pembinaan 'iwa "orps dan "ode Etik Pegawai Negeri Sipil (Pasal 1. %eberapa nilai#nilai dasar tersebut yaitu? a. "etaIwaan kepada Tuhan >ang $aha Esa. b. "esetiaan dan ketaatan kepada Pan!asila dan ++& .734. c. Semangat nasionalisme d. $engutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Prinsip#prinsip etika ini juga dapat dipandang sebagai kombinasi antara nilai#nilai yang berasal dari tradisi birokrasi@pelayanan publik (nilai#nilai tradisional dan nilai#nilai baru. Nilai#nilai tradisional men!erminkan misi pokok pelayanan publik dan ter!ermin , antara lain, pada bunyi sumpah jabatan yang diu!apkan setiap pegawai negeri ketika akan dilantik. Sementara itu, nilai#nilai baru men!erminkan artikulasi dari etos baru akibat adanya perkembangan dan tuntutan baru, seperti good governance dan profesionalisme. Prinsip# prinsip tersebut meliputi? objekti*itas (netralitas atau imparsialitas dan keadilan, legalitas dan kepatuhan, loyalitas, integritas dan kejujuran, pengabdian (kepentingan publik, akuntabilitas, transparansi, tanggung jawab, kerahasiaan, dan efisiensi. ,. "arakteristik Pelayanan %ermutu $asyarakat makin menyadari bahwa sebagai warga negara memiliki hak untuk memperoleh pelayanan terbaik dari pemerintah.=leh karena itu, masyarakat mengharapkan pegawai negeri dapat memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan birokrasi yang efisien. Pada dasarnya, pelayanan bermutu ditentukan oleh sekurangkurangnya 4 faktor ,yaitu? a. Adanya atau hadirnya fasilitas fisik, peralatan dan orang (pelayan atau petugas yang memenuhi syarat untuk pelayanan yang baik. b. "eandalan, kemampuan untuk memberikan layanan yang diharapkan se!ara teliti dan konsisten. c. "esiagaan atau ketanggapan, yakni kemauan untuk memberikan pelayanan dengan segera atau !epat dan kesediaan untuk membantu pelanggan. d. 'aminan, pengetahuan, keramahtamahan, dan kemampuan untuk memberikan keper!ayaan dan keyakinan. e. Empati, kepedulian dan perhatian khusus kepada pelanggan (pihak yang membutuhkan pelayanan. &alam rangka menyediakan panduan dan standardisasi penyelenggaraan pelayanan publik, $enteri Pemberdayaan Aparatur Negara antara lain mengeluarkan "eputusan Nomor? 12@"EP@$.PAN@5@,--2 tentang Pedoman +mum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. l79 | P a g e D. Prinsip-prinsip Pelayanan Publik +ntuk men!apai standar pelayanan prima ini, ada sejumlah prinsip yang harus dijadikan panduan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu? .. Transparansi %ersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan se!ara memadai serta mudah dimengerti. ,. Akuntabilitas &apat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 2. "ondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efekti*itas. 3. Partisipasif $endorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. 4. "esamaan hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi. 1. "eseimbangan hak dan kewajiban Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masingmasing pihak. &asar hukum pelayanan publik yaang berlaku sekarang adalah +ndang#undang No ,4 Tahun ,--7 tentang Pelayanan Publik./al ini berdasarkan pada pasal 47 bahwa semua peraturan atau ketentuan mengenai penyelenggaraan pelayanan publik wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam undang#undang ini paling lambat dua tahun.+ndang#undang tersebut ditetapkan pada tanggal .6 'uli ,--7.+ndang#undang pelayanan publik diterbitkan dengan harapan mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik yang prima, memenuhi asas#asas umum pemerintahan yang baik, dan terjaminnya kepastian hak dan kewajiban serta kepastian hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik.+ndang#undang pelayanan publik ini juga memberikan sanksi bagi pelaksana dan penyelenggara pelayanan publik yang tidak memenuhi ketentuan dalam ++ ini."etentuan tentang sanksi ini menunjukkan tingginya tuntutan untuk memenuhi harapan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang baik dari para penyelenggara pelayanan publik. l80 | P a g e E. Prinsip-prinsip dan Manajemen Etika Pelayanan Publik Pelayanan publik sangat penting dilakukan oleh pemerintah dalam usahanya mensejahterakan rakyatnya. +saha tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, perumahan, transfortasi, listrik, air bersih dan sebagainya. Namun sangat disayangkan, dalam berurusan dengan birokrasi pemerintahan, masyarakat sering mengeluh karena pelayanan yang mereka terima dari aparatur pemerintah kurang memuaskan karena lambat dan mahal. Padahal hak rakyat untuk memperoleh kesejahteraan hidupnya dari negara telah dijamin dalam +ndang#+ndang &asar .734 khususnya dalam pasal ,5 sampai 23 serta lebih dioperasionalkan di dalam +ndang#+ndang. Agar dapat memberikan pelayanan publik yang prima, PNS harus memahami dan mengamalkan prinsip#prinsip dan !riteria pelayanan publik sebagai pegawai negeri. Prinsip#Prinsip Pelayanan Publik ? l. Transparansi 2. Akuntabilitas 3. "ondisional 4. Partisipatif 5. "esamaan /ak. 6. "eseimbangan hak dan kewajiban. "riteria Pelayanan Publik? l. sederhana, 2. jelas, 3. akurat, 4. tepat waktu, 5. aman, 6. tersedia sarana dan prasarana pendukung, 7. bertanggung jawab, 8. mudah dijangkau, 9. berdisiplin, l0. ramah, ll. Sopan, l2. &an ruang kerja yang nyaman. serta hak dan kewajibannya l8l | P a g e "ewajiban Pegawai Negeri? .. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pan!asila, ++& .734, Negara dan Pemerintah ,. 8ajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara "esatuan ;epublik (ndonesia 2. $entaati segala peraturan perundang#undangan yang berlaku 3. $elaksanakan tugas kedinasan yang diper!ayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab 4. $enyimpan rahasia jabatan, dan hanya dapat mengemukakannya kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa +ndang#undang /ak Pegawai Negeri? .. gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya ,. $ema!u produkti*itas dan menjamin kesejahteraannya. 2. Buti, 3. Perawatan kesehatan, 4. Tunjangan !a!at, 1. /ak ahli waris 5. &an pensiun. Sementara itu, menurut 8eber, tipe ideal birokrasi men!akup? .. Se!ara pribadi pegawai dan pejabat bebas, tetapi tidak bebas menggunakan jabatan posisi untuk kepentingan pribadiC ,. 'abatan disusun se!ara hirarki dari atas, bawah,dan samping, sehingga jelas perbedaan kekuasaannyaC 2. Tupoksi masing#masing jabatan dalam hirarki se!ara spesifik berbeda spesialisasi 3. Para pejabat diangkat dengan suatu kontrak urjab, tugas, kewenangan 4. Pejabat diangkat karena profesional 1. Setiap pejabat memperoleh gaji dan pensiun 5. Struktur pengembangan karir dan promo berdasarkan senioritas dan merit sistem 6. Pejabat tidak boleh menggunakan jabatan dan sumber daya untuk kepentingan pribadi dan keluarga 7. Tiap pejabt berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang dijalankan se!ara disiplin Sumber#sumber nilai dan panduan perilaku pelayanan publi!? l82 | P a g e l. Nilai#nilai tertinggi yang harus dia!u oleh aparatur pelayanan publik (birokrasi adalah ? nilai#nilai yang bersumber dari pan!asila (dasar negara, ++& .734 (konstitusi dan nilai#nilai yang hidup dan berkembang di masyarakatC 2. Aturan#aturan yang ditetapkan oleh pemerintah ? PP no. 3, th ,--3 (pembinaan jiwa korps dan kode etik pns, uu no. 6 th .753 jo uu no. 32 th .777 (pokok#pokok kepegawaian, dan PP no. 2- th .76- (peraturan disiplin pns 3. Pan!a prasetya korpri F. Hakikat Profesionalisme Pelayanan Publik Pegawai negeri atau birokrasi pelayanan publik se!ara umum tidak dikategorikan sebagai suatu profesi. Namun, pegawai negeri juga dituntut profesionalismenya, bahkan dalam beberapa segi mengemban kewajiban profesional yang jauh lebih tinggi, utamanya karena tuntutan pengabdian kepada publik yang sangat tinggi, yang mengharuskan pegawai negeri mendahulukan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi, menjalankan tugas betapapun kesulitan dan risiko yang dihadapi tanpa pamrih. %irokrasi pelayanan publik yang ideal harus ditunjang oleh keunggulan teknis dan keunggulan rtis (moralitas.Profesionalisme digunakan untuk merujuk kepada kompetensi teknis yang diperlukan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil berstandar tinggi.Sementara itu, etika laAimnya digunakan untuk merujuk kualifikasi perilaku moral (moralitas. &alam menjalankan peran sebagai jembatan antara kepentingan Negara dan kepentingan warga Negara, profesionalisme di lingkungan birokrasi menuntut adanya loyalitas se!ara penuh kepada pemerintah dan pengabdian penuh dalam menjalankan urusan publik, memenuhi kepentingan warga Negara. $ereka yang berkarir di lingkungan pelayanan publik atau birokrasi pemerintahan diharapkan untuk? a. mempelajari dan menguasai pekerjaan mereka dibidang administrasi publikC b. menjadi pakar di bidang spesialisai yang mereka pilihC c. menjadi teladan dalam perilakuC d. memelihara pengetahuan dan keterampilan pada tingkat yang tinggi, menghindari benturan kepentingan dengan menempatkan nilai pengabdian kepada kepentingan publik diatas kepentingan pribadiC e. mendisiplinkan pelaku kesalahan dan anggota lainnya yang diyakini merusak reputasi profesiC f. mengungkapkan ke!urangan dan malpraktikC dan g. se!ara unum meningkatkan kemampuan mereka melalui berbagai upaya pengembangan diri, termasuk penelitian, per!obaan, dan ino*asi. l83 | P a g e Profesionalisme pelayanan publik bukan lagi sekedar pekerjaan atau jabatan lain. Pelayanan publik adalah profesi menantang yang memerlukan komitmen tinggi untuk melayani publik, memenuhi kepentingan publik dan menghindari godaan untuk mendahulukan kepentingan pribadi daripada tugas, mengutamakan kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi kepentingan publik. Publik adalah 9majikan: yang 9keras:, dan se!ara khusus bukanlah 9majikan: yang senang atau mudah memberikan imbalan. Profesionalisme di lingkungan pelayanan publik tidak mungkin menikmati kelimpahruahan seperti rekan mereka di se!tor swasta, karena gaji yang kompetitif sekalipun dianggap hanya menghamburkan uang Negara. &ewasa ini para 9profesional: dalam pelayanan publik menghadapi begitu banyaj tuntutan yang saling berbenturan, sehingga mereka harus menyusun prioritas dan memilih nilai#nilai mana yang harus digunakan. Nilai#nilai profesionalisme yang menjadi a!uan perilaku dalam pelayanan publik meliputi? a. memberikan manfaat publik. Profesional pada organisasi publik tidak bekerja sepenuhnya untuk memperoleh manfaat bagi dirinya sendiri tapi juga untuk tujuan sosial. )ebih dari itu, seorang profesional pada pelayanan publik harus berusaha menjauhkan diri dari tindakan yang merugikan dan harus menjunjung tinggi nilai#nilai kemanusiaan uni*ersal, seperti kemanusiaan dan /A$. a $enegakkan aturan hukum. "etidakpastian dan ketidakandalan merusak kredibilitas pemerintah dan kesewenangwenangan mengundang berbagai tindak kejahatan seperti penyalahgunaan kekuasaan, diskriminasi dan korupsi.Aturan hukum memberikan perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan, dan ini merupakan prinsip pertama pemerintahan yang demokratis. b $enjamin adanya tanggung jawab dan akuntabilitas publik. &alam lingkungan pelayanan publik, para pelaku betanggung jawab baik terhadap apa yang mereka kerjakan maupun terhadap apa yang seharusnya mereka kerjakan tetapi tidak atau gagal mereka kerjakan. $ereka bertindak bukan untuk kepentingan diri mereka sendiri tetapi untuk kepentingan publik se!ara keseluruhan.Nilai#nilai ini menuntut pegawai negeri untuk menjadi pelindung kepentingan publik, bersikap jujur, selalu memutakhirkan informasi, dan tanggap. ! $enjadi teladan. Profesional dalam pelayanan publik berarti memiliki komitmen terhadap !ita#!ita pengabdian kepada publik, pelaksana yang baik, memajukan kepentingan publik, dan l84 | P a g e memperbaiki kondisi kehidupan tanpa mengharapkan imbalan.Selain itu, harus siap untuk dipersalahkan atau tidak dihargai walaupun kemudian terbukti bertindak benar. d $eningkatkan kinerja. Profesional dalam pelayanan publik harus selalu meningkatkan kinerja mereka dalam berbagai bidang tanggung jawab mereka. e $emajukan demokrasi. Profesional di lingkungan pelayanan publik harus mengadopsi sejumlah nilai baru yang beberapa di antaranya mungkin berbenturan dan memerlukan prioritisasi. G. Dilema dalam beretika Sebagai sesuatu yang etis."arena itu, kaum teleologis ini berpendapat bahwa tidak ada suatu prinsip moralitas yang bisa dianggap uni*ersal, kalau belum diuji atau dikaitkan dengan konsekuensinya.(mplikasi dari adanya dilema diatas maka sulit memberi penilaian apakah aktor#aktor pelayanan publik telah melanggar nilai moral yang ada atau tidak, tergantung kepada keyakinannya apakah tergolong absolutis atau relati*is./al yang demikian barangkali telah menumbuhkan suasana ""N di negeri kita.Persoalan moral atau etika akhirnya tergantung kepada persoalan 9interpretasi: semata. /ierarki Etika. &i dalam pelayanan publik terdapat empat tingkatan etika. Pertama, etika atau moral pribadi yaitu yang memberikan teguran tentang baik atau buruk, yang sangat tergantung kepada beberapa faktor antara lain pengaruh orang tua, keyakinan agama, budaya, adat istiadat, dan pengalaman masa lalu. "edua adalah etika profesi, yaitu serangkaian norma atau aturan yang menuntun perilaku kalangan profesi tertentu. "etiga adalah etika organisasi yaitu serangkaian aturan dan norma yang bersifat formal dan tidak formal yang menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan. &an keempat, etika sosial, yaitu norma#norma yang menuntun perilaku dan tindakan anggota masyarakat agar keutuhan kelompok dan anggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.Adanya hirarki etika ini !enderung membingungkan keputusan para aktor pelayanan publik karena semua nilai etika dari keempat tingkatan ini saling bersaing.$isalnya, menempatkan orang dalam posisi atau jabatan tertentu sangat tergantung kepada etika yang dianut pejabat yang berkuasa. %ila ia sangat dipengaruhi oleh etika sosial, ia akan mendahului orang yang berasal dari daerahnya sehingga sering menimbulkan kesan adanya ""N. %ila ia didominasi oleh etika organisasi, ia barangkali akan melihat kebiasaan#kebiasaan yang berlaku dalam organisasi seperti menggunakan sistim 9senioritas: yang mengutamakan mereka yang paling senior terlebih dahulu, atau mungkin didominasi oleh sistim meri t yang berarti ia akan mendahulukan orang yang paling berprestasi. l85 | P a g e &engan demikian, persoalan moral atau etika didalam konteks ini akhirnya tergantung kepada tingkatan etika yang paling mendominasi keputusan seorang aktor kun!i pelayanan publik. "onflik antara nilai#nilai dari tingkatan etika yang berbeda ini sering membingungkan para pembuat keputusan sehingga kadang#kadang mereka menyerahkan keputusan akhirnya kepada pihak lain yang mereka per!aya atau segani seperti pejabat yang lebih tinggi, tokoh#tokoh karismatik, 9orang pintar:, dsb. H. lmplikasi bagi Etika Pelayanan Publik di lndonesia &ibutuhkan "ode Etik. "ode etik pelayanan publik di (ndonesia masih terbatas pada beberapa profesi seperti ahli hukum dan kedokteran sementara kode etik untuk profesi yang lain masih belum nampak. Ada yang mengatakan bahwa kita tidak perlu kode etik karena se!ara umum kita telah memiliki nilai#nilai agama, etika moral Pan!asila, bahkan sudah ada sumpah pegawai negeri yang diu!apkan setiap apel bendera.Pendapat tersebut tidak salah, namun harus diakui bahwa ketiadaan kode etik ini telah memberi peluang bagi para pemberi pelayanan untuk mengenyampingkan kepentingan publik."ehadiran kode etik itu sendiri lebih berfungsi sebagai alat kontrol langsung bagi perilaku para pegawai atau pejabat dalam bekerja. &alam konteks ini, yang lebih penting adalah bahwa kode etik itu tidak hanya sekedar ada, tetapi juga dinilai tingkat implementasinya dalam kenyataan.%ahkan berdasarkan penilaian implementasi tersebut, kode etik tersebut kemudian dikembangkan atau dire*isi agar selalu sesuai dengan tuntutan perubahan jaman. "ita mungkin perlu belajar dari negara lain yang sudah memiliki kedewasaan beretika. &i Amerika Serikat, misalnya, kesadaran beretika dalam pelayanan publik telah begitu meningkat sehingga banyak profesi pelayanan publik yang telah memiliki kode etik. Salah satu !ontoh yang rele*an dengan pelayanan publik aalah kode etik yang dimiliki ASPA (Ameri!an So!iety for Publi! Administration yang telah dire*isi berulang kali dan terus mendapat kritikan serta penyempurnaan dari para anggotanya. Nilai#nilai yang dijadikan pegangan perilaku para anggotanya antara lain integritas, kebenaran, kejujuran, ketabahan, respek, menaruh perhatian, keramahan, !epat tanggap, mengutamakan kepentingan publikdiatas kepentingan lain, bekerja profesional, pengembangan profesionalisme, komunikasi terbuka dan transparansi, kreati*itas, dedikasi, kasih sayang, penggunaan keleluasaan untuk kepentingan publik, beri perlindungan terhadap informasi yang sepatutnya dirahasiakan, dukungan terhadap sistimmerit dan program affirmative action. "edewasaan dan =tonomi %eretika.&alam praktek pelayanan publik saat ini di (ndonesia, seharusnya kita selalu memberi perhatian terhadap dilema diatas. Atau dengan kata lain, para pemberi pelayanan publik harus mempelajari norma#norma etika yang l86 | P a g e bersifat uni*ersal, karena dapat digunakan sebagai penuntun tingkah lakunya. Akan tetapi norma#norma tersebut juga terikat situasi sehingga menerima norma#norma tersebut sebaiknya tidak se!ara kaku.%ertindak seperti ini menunjukan suatu kedewasaan dalam beretika. &ialog menuju konsensus dapat membantu meme!ahkan dilema tersebut. "elemahan kita terletak pada ketiadaan atau terbatasnya kode etik.&emikian pula kebebasan dalam menguji dan mempertanyakan norma#norma moralitas yang berlaku belum ada, bahkan seringkali kaku terhadap norma#norma moralitas yang sudah ada tanpa melihat perubahan jaman."ita juga masih membiarkan diri kita didikte oleh pihak luar sehingga belum terjadi otonomi beretika."adang#kadang, kita juga masih membiarkan diri kita untuk mendahulukan kepentingan tertentu tanpa memperhatikan konteks atau dimana kita bekerja atau berada. $endahulukan orang atau suku sendiri merupakan tindakan tidak terpuji bila itu diterapkan dalam konteks organisasi publik yang menghendaki perlakuan yang sama kepada semua suku. $ungkin tindakan ini tepat dalam organisasi swasta, tapi tidak tepat dalam organisasi publik. =leh karena itu, harus ada kedewasaan untuk melihat dimana kita berada dan tingkatan hirarki etika manakah yang paling tepat untuk diterapkan.Perlindungan dan (nsentif %agi Pengadu.&iantara kita semua ada pihak yang sangat peduli dengan nilai#nilai etika atau moral, melakukan pengaduan tentang pelanggaran moral.$ereka adalah pihak yang berani membongkar rahasia dan menguji tindakan#tindakan pelanggaran moral dan etika.Namun upaya untuk melakukan hal ini kadang#kadang dianggap sebagai upaya tidak terpuji, bahkan sering dikutuk perbuatannya, dan nasibnya bisa menjadi teran!am. Pengalaman ini !enderung membuat mereka takut dan timbul kebiasaan untuk tidak mau 9repot: atau tidak mau 9berurusan: dengan hukum atau pengadilan, yang insentifnya tidak jelas. Akibatnya, peluang dari pihak# pihak yang berpengaruh dalam pelayanan publik terus terbuka untuk melakukan tindakan#tindakan pelanggaran moral dan etika."arena itu, dalam rangka meningkatkan moralitas dalam pelayanan publiki, diperlukan perlindungan terhadap para pengadu, kalau perlu insentif khusus. l. Netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) .. Pendahuluan ;eformasi di bidang kepegawaian yang merupakan konsekuensi dari perubahan di bidang politik, ekonomi dan sosial yang begitu !epat terjadi sejak paruh pertama tahun .776 ditandai dengan berlakunya +ndang#undang Nomor 32 Tahun .777 tentang Pokok# pokok "epegawaian. Peraturan perundang#undangan yang merupakan perubahan dan penyempurnaan dari +ndang#undang Nomor 6 Tahun .753 dengan pokok bahasan yang sama tersebut, kemudian diikuti dengan berbagai peraturan pelaksanaannya, baik yang l87 | P a g e berupa Peraturan Pemerintah (PP maupun "eputusan Presiden ("eppres, untuk menjamin terlaksananya +ndang#undang Nomor 32 Tahun .777 ini se!ara baik dan terarah. Pada dasarnya Pegawai Negeri Sipil (PNS di negara manapun mempunyai tiga peran yang serupa.Pertama, sebagai pelaksana peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan pemerintah.+ntuk mengemban tugas ini, netralitas PNS sangat diperlukan."edua, melakukan fungsi manajemen pelayanan publik.+kuran yang dipakai untuk menge*aluasi peran ini adalah seberapa jauh masyarakat puas atas pelayanan yang diberikan PNS. Apabila tujuan utama otonomi daerah adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga desentralisasi dan otonomi terpusat pada pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, maka PNS pada daerah#daerah tersebut mengerti benar keinginan dan harapan masyarakat setempat. "etiga, PNS harus mampu mengelola pemerintahan.Artinya pelayanan pada pemerintah merupakan fungsi utama PNS.Setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap PNS sehingga dapat dilaksanakan dan disosialisasikan sesuai dengan tujuan kebijakan tersebut. &alam hubungan ini maka manajemen dan administrasi PNS harus dilakukan se!ara terpusat, meskipun fungsi#fungsi pemerintahan lain telah diserahkan kepada pemerintah kota dan pemerintah kabupaten dalam rangka otonomi daerah yang diberlakukan saat ini. Prasyarat Netralitas +ntuk mewujudkan ketiga peran tersebut diharapakan dalam manajemen sistem kepegawaian perlu selalu ada? a. Stabilitas, yang menjamin agar setiap PNS tidak perlu kuatir akan masa depannya serta ketenangan dalam mengejar karier. b. %alas jasa yang sesuai untuk menjamin kesejahteraan PNS beserta keluarganya. Sehingga keinginan untuk melakukan korupsi, baik korupsi jabatan maupun korupsi harta, menjadi berkurang, kalau tidak mungkin dihapuskan sama sekali dan c. Promosi dan mutasi yang sistematis dan transparan, sehingga setiap PNS dapat memperkirakan kariernya dimasa depan serta bisa mengukur kemampuan pribadi. "etiga prasyarat ini akan menumbuhkan keyakinan dalam diri setiap PNS, apabila mereka menerima sesuatu jabatan harus siap pula untuk melepas jabatan yang didudukinya itu pada suatu waktu tertentu. %ahkan kehilangan jabatan tersebut tidak perlu dikuatirkan.Apabila sistem penggajian sudah ditata rapih, setiap PNS tidak perlu mengejar jabatan hanya sekedar untuk mempertahankan kesejahteraan hidup bersama keluarganya. Selain itu, sistem kepegawaian yang memenuhi ketiga kreteria tersebut akan menjaga l88 | P a g e integritas dan kepribadian setiap PNS yang memang sangat diperlukan untuk mewujudkan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara seperti diamanatkan dalam +ndang#undang No. 32 Tahun .777. .. Pelayanan publik yang beretika ? mempertimbangkan !ara yg tepat untuk bertindak bagi pegawai negeri sebagai 9pelayan publik:9abdi negara@abdi masyarakat: dalam berbagai situasi pelayanan publik. ,. Etika pelayanan publik men!akup prinsip#prinsip, nilai#nilai, standar#standar atau norma#norma moral (etika yang harus dijadikan panduan, dan kriteria penilaian terhadap aparatur birokrasi@pegawai negeri dalam menjalankan akti*itasnya di dlm orang O berhubungan dengan pihak#pihak luar khususnya masyarakat pengguna layanan birokrasi 2. Etika pelayanan publik memiliki interpretasi kurang lebih mempertimbangkan !ara yang tepat untuk bertindak bagi pegawai negeri sebagai :palayan publik: dalam berbagai situasi pelayanan publik. 3. Seperti yang terjadi pada sektor bisnis, tuntutan akan efisiensi dan efekti*itas organisasi, profesionalisme dan standar perilaku yang tinggi juga ditujukan pada birokrasi atau administrasi publik yang bertanggung jawab terhadap pelayanan publik. Aparat birokrasi kini makin dituntut untuk se!ara profesional menunjukkan kinerjanya yang berkualitas tinggi, dengan !ara#!ara yang menjunjung tinggi prinsip#prinsip etrika. 4. Se!ara khusus, perhatian pada isu#isu etika dalam pelayanan publik bermuara pada tujuan untuk mewujudkan integritas dalampelayanan publik. 1. $asyarakat kini tidak hanya makin sadar akan hak#haknya, tetapi juga makin berani untuk menggugat birokrasi (administrasi pemerintahan yang ternyata tidak mampu bekerja se!ara profesional sesuai harapannya. =leh karena itu, seperti halnya bisnis, birokrasi juga memikul mandat baru untuk terus#menerus mereformasi diri guna meningkatkan efisiensi dan efekti*itasnya, dan pada saat yang sama mendorong aparatur birokrasi (PNS atau :abdi masyarakat: agar memiliki integritas yang tinggi. 5. Pemahaman yang baik mengenai isu#isu etika dalam birokrasi akan memberikan bekal yang berharga bagi mereka jika mereka menjadi aparat birokrasi yang mengemban tugas#tugas pelayanan publik ataupun jika menjadi l89 | P a g e akuntan profesional yang independen dan melakukan pengkajian dan penilai terhadap sistem dan kinerja birokrasi. &alam kaitan ini, selain isu#isu etika birokrasi pada umumnya, perkembangan di bidang tata kelola pemerintahan (governance , se!ara khusus penting bagi akuntan profesional . Perkembangan tersebut menuntut para akuntan profesional untuk senantiasa memastikan bahwa nilai#nilai etika mereka adalah mutakhir, dan mereka siap bertindak berdasarkan nilai#nilai tersebut untuk men!apai kinerja terbaiknya 6. tiga masalah penting yang banyak terjadi di lapangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu besarnya diskriminasi pelayanan, tidak adanya kepastian biaya dan waktu pelayanan, rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. 7. Prinsip#prinsip etika ini juga dapat dipandang sebagai kombinasi antara nilai# nilai yang berasal dari tradisi birokrasi@pelayanan publik (nilai#nilai tradisional dan nilai#nilai baru. Nilai#nilai tradisional men!erminkan misi pokok pelayanan publik dan ter!ermin Sementara itu, nilai#nilai baru men!erminkan artikulasi dari etos baru akibat adanya perkembangan dan tuntutan baru. .-. masyarakat sering mengeluh karenadalam berurusan dengan birokrasi pemerintahan, pelayanan yang mereka terima dari aparatur pemerintah kurang memuaskan karena lambat dan mahal. ... Pada dasarnya Pegawai Negeri Sipil (PNS di negara manapun mempunyai tiga peran yang serupa. yaitu sebagai pelaksana peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan pemerintah, melakukan fungsi manajemen pelayanan publi!, PNS harus mampu mengelola pemerintahan. .,. Pegawai negeri atau birokrasi pelayanan publik se!ara umum tidak dikategorikan sebagai suatu profesi. Namun, pegawai negeri juga dituntut profesionalismenya. .2. %irokrasi pelayanan publik yang ideal harus ditunjang oleh keunggulan teknis dan keunggulan etis (moralitas. .3. Semakin berkembang sistem pemerintaha yang ada di suatu Negara, maka dituntut juga pelayanan publi! yang semakin baik. /al ini berkaitan dengan semakin beragamnya kebutuhan warga Negara akan pelayanan publi! yang baik. Pelayanan publik ini tidak semata#mata hanya men!ukupi kebutuhan warga Negara, tapi dalam pelaksanaannya itu sendiri harus ada sebuah etika yang menjamin kepuasan pelanggan, kalan!aran palaksanaan pelayanan, dan penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah se!ara efektif dan l90 | P a g e efisien. Sebagai !alon pengawal keuangan Negara, maka sudah sewajibnya kita semua mempelajari bagaimana manjadi pelayan masyarakan dan pengabdi Negara yang baik.nan publi! yang semakin baik. .. %erikan pengertian etika dan hubungkan dengan dengan fungsi pelayanan publi! dari birokrasi pemerintahan. ,. (khtisarkan se!ara singkat alasan#alasan pentingnya etika dalam pelayanan publi! (birokrasi. 2. Nilai#nilai apa saja yang rele*an untuk dijadikan prinsip etika dan perilaku dalam pelayanan publikE 'elaskan masing#masing. 3. 'ika seorang pegawai negeri !eroboh, tidak teliti sehingga pelaksanaan pekerjaannya selalu memerlukan waktu yang lebih lama dan menggunakan bahan# bahan yang lebih banyak dari seharusnya, prinsip manakah yang tidak terpenuhiE 4. Prinsip apa saja yang ditetapkan untuk pelayanan publik di (ndonesiaE l9l | P a g e BAB 8 ETlKA KERJA Tujuan (nstruksional "husus ? .. $ahasiswa dapat menjelaskan mengenai pengertian etika kerja, aspek# aspek etika kerja, dan faktor#faktor yang mempengaruhi etika kerja. ,. $ahasiswa dapat menjelaskan perbedaan etika kerja dan etika profesi. 2. $ahasiswa dapat memahami etika kerja pegawai negeri sipil. 3. $ahasiswa dapat menjelaskan mengenai ma!am etika kerja. A. Pengertian Etika (Etos) Kerja Se!ara etimologis istilah etos berasal dari bahasa >unani yang berarti 9tempat hidup:. $ula#mula tempat hidup dimaknai sebagai adat istiadat atau kebiasaan. Sejalan dengan waktu, kata etos bere*olusi dan berubah makna menjadi semakin kompleks. &ari kata yang sama mun!ul pula istilah Ethikos yang berarti 9teori kehidupan:, yang kemudian menjadi 9etika:. &alam bahasa (nggris, etos dapat diterjemahkan menjadi beberapa pengertian antara lain starting point, to appear, disposition hingga disimpulkan sebagai character. &alam bahasa (ndonesia kita dapat menterjemahkannya sebagai Lsifat dasarL, Lpemun!ulanL atau Ldisposisi@watakL. Aristoteles menggambarkan etos sebagai salah satu dari tiga mode persuasi selain logos dan pathos dan mengartikannya sebagai Lkompetensi moralL, tetapi Aristoteles berusaha memperluas makna istilah ini hingga LkeahlianL dan LpengetahuanL ter!akup didalamnya. (a menyatakan bahwa etos hanya dapat di!apai hanya dengan apa yang dikatakan seorang pembi!ara, tidak dengan apa yang dipikirkan orang tentang sifatnya sebelum ia mulai berbi!ara. &isini terlihat bahwa etos dikenali berdasarkan sifat#sifat yang dapat terdeteksi oleh indera. 8ebster &i!tionary mendefinisikan etos sebagaiC guiding beliefs of a person, group or institutionC etos adalah keyakinan yang menuntun seseorang, kelompok atau suatu institusi. A. S. /ornby (.774 dalam The New =Dford Ad*an!es )earnerLs &i!tionary mendefinisikan etos sebagai; the characteristic spirit, moral values, ideas or beliefs of a group, community or cultureCkarakteristik rohani, nilai# nilai moral, ide atau keyakinan suatu kelompok,komunitas, atau budaya. Sedangkan dalam l92 | P a g e The Ameri!an /eritage &i!tionary of English )anguage, etos diartikan dalam dua pemaknaan, yaitu? .. the disposition, character, or attitude peculiar to a specific people, culture or a group that distinguishes it from other peoples or group, fundamental values or spirit, mores, disposisi, karakter, atau sikap khusus orang, budaya atau kelompok yang membedakannya dari orang atau kelompok lain, nilai atau jiwa yang mendasariC adat# istiadat ,. the governing or central principles in a movement, work of art, mode of expression, or the like. Prinsip utama atau pengendali dalam suatu pergerakan, pekerjaan seni, bentuk ekspresi, atau sejenisnya. &ari sini dapat kita peroleh pengertian bahwa etos merupakan seperangkat pemahaman dan keyakinan terhadap nilai#nilai yang se!ara mendasarmempengaruhi kehidupan, menjadi prinsip#prinsip pergerakan, dan !ara berekspresi yang khas pada sekelompok orang dengan budaya serta keyakinan yang sama. $enurut Anoraga (.77,, etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja. %ila indi*idu#indi*idu dalam komunitas memandang kerja sebagai suatu hal yang luhur bagi eksistensi manusia, maka etos kerjanya akan !enderung tinggi. Sebaliknya sikap dan pandangan terhadapkerja sebagai sesuatu yang bernilai rendah bagi kehidupan, maka etos kerja dengan sendirinya akan rendah. &alam situs resmi kementerian "+"$, etos kerja diartikan sebagai sikap mental yang men!erminkan kebenaran dan kesungguhan serta rasa tanggung jawab untuk meningkatkan produkti*itas (www.depkop.go.id . Pada 8ebsterFs=nline &i!tionary, etos kerja diartikan sebagai earnestness or fervor in working, morale with regard to the tasks at handC kesungguhan atau semangat dalam bekerja, suatu pandangan moral pada pekerjaan yang dilakoni. %erdasarkan rumusan ini, kita dapat melihat bagaimana etos kerja dipandang dari sisi praktisnya yaitu sikap yang mengarah pada penghargaan terhadap kerja dan upaya peningkatan produkti*itas. &alam rumusan 'ansen Sinamo (,--4, Etos "erja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. $enurutnya, jika seseorang, suatu organisasi, atau suatu komunitas menganut paradigma kerja, memper!ayai, dan berkomitmen pada paradigma kerja tersebut, semua itu akan melahirkan sikap dan perilaku kerja mereka yang khas. (tulah yang akan menjadi Etos "erja dan budaya. Sinamo (,--4 memandang bahwa Etos "erja merupakan fondasi dari sukses yang sejati dan otentik. Pandangan ini dipengaruhi oleh kajiannya terhadap studi#studi sosiologi sejak Aaman $aD 8eber di awal abad ke#,- dan penulisan#penulisan manajemen dua puluh tahun belakangan ini yang semuanya l93 | P a g e bermuara pada satu kesimpulan utamaC bahwa keberhasilan di berbagai wilayah kehidupan ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja. Sebagian orang menyebut perilaku kerja ini sebagai moti*asi, kebiasaan (habit dan budaya kerja. Sinamo (,--4 lebih memilih menggunakan istilah etos karena menemukan bahwa kata etos mengandung pengertian tidak saja sebagai perilaku khas dari sebuah organisasi atau komunitas tetapi juga men!akup moti*asi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap#sikap, aspirasi#aspirasi, keyakinan# keyakinan, prinsip#prinsip, dan standar#standar. $elalui berbagai pengertian diatas baik se!ara etimologis maupun praktis dapat disimpulkan bahwa Etos "erja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang sekelompok manusia untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan kualitas kehidupan sehingga mempengaruhi perilaku kerjanya. B. Aspek-Aspek Etika (Etos) Kerja $enurut Sinamo (,--4 setiap manusia memiliki spirit@roh keberhasilan, yaitu moti*asi murni untuk meraih dan menikmati keberhasilan. ;oh inilah yang menjelma menjadi perilaku yang khas seperti kerja keras, disiplin, teliti, tekun, integritas, rasional, bertanggung jawab dan sebagainya melalui keyakinan, komitmen, dan penghayatan atas paradigma kerja tertentu. &engan ini maka orang berproses menjadi manusia kerja yang positif, kreatif dan produktif. &ari ratusan teori sukses yang beredar di masyarakat sekarang ini, Sinamo (,--4 menyederhanakannya menjadi empat pilar teori utama. "eempat pilar inilah yang sesungguhnya bertanggung jawab menopang semua jenis dan sistem keberhasilan yang berkelanjutan (sustainable success system pada semua tingkatan. "eempat elemen itu lalu dia konstruksikan dalam sebuah konsep besar yang disebutnya sebagai Batur &harma $ahardika (bahasa Sanskerta yang berarti Empat &arma "eberhasilan +tama, yaitu? .. $en!etak prestasi dengan moti*asi superior. ,. $embangun masa depan dengan kepemimpinan *isioner. 2. $en!iptakan nilai baru dengan ino*asi kreatif. 3. $eningkatkan mutu dengan keunggulan insani. "eempat darma ini kemudian dirumuskan pada delapan aspek etos kerja sebagai berikut? .. "erja adalah rahmat. Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan. Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun. ,. "erja adalah amanah. "erja merupakan titipan berharga yang diper!ayakanpada kita sehingga se!ara moral kita harus bekerja dengan benar danpenuh tanggung jawab. l94 | P a g e Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan ter!ela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya. 2. "erja adalah panggilan. "erja merupakan suatu dharma yang sesuai dengan panggilan jiwa kita sehingga kita mampu bekerja dengan penuh integritas. 'adi, jika pekerjaan atau profesi disadari sebagai panggilan, kita bisa beru!ap pada diri sendiri, 9l'm doing my bestN: &engan begitu kita tidak akan merasa puas jika hasil karya kita kurang baik mutunya. 3. "erja adalah aktualisasi. Pekerjaan adalah sarana bagi kita untuk men!apai hakikat manusia yang tertinggi sehingga kita akan bekerja keras dengan penuh semangat. Apa pun pekerjaan kita, entah dokter, akuntan, ahli hukum, semuanya bentuk aktualisasi diri. $eski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan !ara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa 9ada:. %agaimanapun sibuk bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekerjaan. 4. "erja adalah ibadah. %ekerja merupakan bentuk bakti dan ketaIwaan kepada Sang "halik, sehingga melalui pekerjaan indi*idu mengarahkan dirinya pada tujuan agung Sang Pen!ipta dalam pengabdian."esadaran ini pada gilirannya akan membuat kita bisa bekerja se!ara ikhlas, bukan demi men!ari uang atau jabatan semata. 1. "erja adalah seni. Semua adalah seni. "esadaran ini akan membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi. 'ansen men!ontohkan Edward J Appleton, seorang fisikawan peraih nobel. &ia mengaku, rahasia keberhasilannya meraih penghargaan sains paling begengsi itu adalah karena dia bisa menikmati pekerjaannya. 5. "erja adalah kehormatan. Seremeh apa pun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan. 'ika bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan lain yang lebih besar akan datang kepada kita. 'ansen mengambil !ontoh etos kerja Pramoedya Ananta Toer. Sastrawan (ndonesia kawakan ini tetap bekerja (menulis, meskipun ia diku!ilkan di Pulau %uru yang serba terbatas. %aginya, menulis merupakan sebuah kehormatan. /asilnya, semua no*elnya menjadi karya sastra kelas dunia. 6. "erja adalah Pelayanan. $anusia bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja tetapi untuk melayani sehingga harus bekerja dengan sempurna dan penuh kerendahan hati. Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mer!usuar, semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian kepada sesama. Anoraga (.77, juga memaparkan se!ara eksplisit beberapa sikap yang seharusnya mendasar bagi seseorang dalam memberi nilai pada kerja, yang disimpulkan sebagai berikut? l95 | P a g e .. %ekerja adalah hakikat kehidupan manusia ,. Pekerjaan adalah suatu berkat Tuhan. 2. Pekerjaan merupakan sumber penghasilan yang halal dan tidak amoral 3. Pekerjaan merupakan suatu kesempatan untuk mengembangkan diri dan berbakti 4. Pekerjaan merupakan sarana pelayanan dan perwujudan kasih. &alam penulisannya, Akhmad "usnan (,--3 menyimpulkan pemahaman bahwa etos kerja menggambarkan suatu sikap, maka ia menggunakan lima indikator untuk mengukur etos kerja. $enurutnya etos kerja men!erminkan suatu sikap yang memiliki dua alternatif, positif dan negatif. Suatu indi*idu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki Etos "erja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda#tanda sebagai berikut? .. $empunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia, ,. $enempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia, 2. "erja yang dirasakan sebagai akti*itas yang bermakna bagi kehidupan manusia, 3. "erja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan !ita#!ita, 4. "erja dilakukan sebagai bentuk ibadah. %agi indi*idu atau kelompok masyarakat yang memiliki etos kerja yang rendah, maka akan ditunjukkan !iri#!iri yang sebaliknya ("usnan, ,--3, yaituC .. "erja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri, ,. "urang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja manusia, 2. "erja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan, 3. "erja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan, 4. "erja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup. &ari berbagai aspek yang ditampilkan ketiga tokoh diatas, dapat dilihat bahwa aspek#aspek yang diusulkan oleh dua tokoh berikutnya telah termuat dalam beberapa aspek etos kerja yang dikemukakan oleh Sinamo, sehingga penulisan ini mendasari pemahamannya pada delapan aspek etos kerja yang dikemukakan oleh Sinamo sebagai indikator terhadap etos kerja. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etika (Etos) Kerja Etika (etos kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu? .. Agama &asar pengkajian kembali makna Etos "erja di Eropa diawali oleh buah pikiran $aD 8eber. Salah satu unsur dasar dari kebudayaan modern, yaitu rasionalitas (rationality menurut 8eber (.746 lahir dari etika Protestan. Pada dasarnya agama merupakan suatu l96 | P a g e sistem nilai. Sistem nilai ini tentunya akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Bara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang pastilah diwarnai oleh ajaran agama yang dianutnya jika ia sungguh#sungguh dalam kehidupan beragama. &engan demikian, kalau ajaran agama itu mengandung nilai#nilai yang dapat mema!u pembangunan, jelaslah bahwa agama akan turut menentukan jalannya pembangunan atau modernisasi. 8eber (.746 memperlihatkan bahwa doktrin predestinasi dalam protestanisme mampu melahirkan etos berpikir rasional, berdisiplin tinggi, bekerja tekun sistematik, berorientasi sukses (material, tidak mengumbar kesenangan # namun hemat dan bersahaja (asketik, serta menabung dan berin*estasi, yang akhirnya menjadi titik tolak berkembangnya kapitalisme di dunia modern. Sejak 8eber menelurkan karya tulis The Protestant Ethi! and the Spirit of Bapitalism (.746, berbagai studi tentang Etos "erja berbasis agama sudah banyak dilakukan dengan hasil yang se!ara umum mengkonfirmasikan adanya korelasi positif antara sebuah sistem keper!ayaan tertentu dan kemajuan ekonomi, kemakmuran, dan modernitas (Sinamo, ,--4. $enurut ;osmiani (.771, etos kerja terkait dengan sikap mental, tekad, disiplin dan semangat kerja. Sikap ini dibentuk oleh sistem orientasi nilai#nilai budaya, yangsebagian bersumber dari agama atau sistem keper!ayaan@paham teologi tradisional. (a menemukan etos kerja yang rendah se!ara tidak langsung dipengaruhi oleh rendahnya kualitas keagamaan dan orientasi nilai budaya yang konser*atif turut menambah kokohnya tingkat etos kerja yang rendah itu. %udaya Selain temuan ;osmiani (.771 diatas, +sman Pelly (dalam ;ahimah, .774 mengatakan bahwa sikap mental, tekad, disiplin dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya dan se!ara operasional, etos budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. "ualitas etos kerja ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan. $asyarakat yang memiliki sistem nilai budaya maju akan memiliki etos kerja yang tinggi dan sebaliknya, masyarakat yang memiliki sistem nilai budaya yang konser*atif akan memiliki etos kerja yang rendah, bahkan bisa sama sekali tidak memiliki etos kerja. Pernyataaan di atas juga didukung oleh studi yang dilakukan Suryawati, &harmika, Namiartha, Putri dan 8eda (.775 yang menyimpulkan bahwa semangat kerja@Etos "erja sangat ditentukan oleh nilai#nilai budaya yang ada dan tumbuh pada masyarakat yang bersangkutan. Etos kerja juga sangat berpegang teguh pada moral etik dan bahkan Tuhan. l97 | P a g e Etos kerja berdasarkan nilai#nilai budaya dan agama ini menurut mereka diperoleh se!ara lisan dan merupakan suatu tradisi yang disebarkan se!ara turun#temurun. Sosial Politik Soewarso, ;ahardjo, Subagyo, dan +tomo (.774 menemukan bahwa tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. "/. Abdurrahman 8ahid (,--, mengatakan bahwa etos kerja harus dimulai dengan kesadaran akan pentingnya arti tanggung jawab kepada masa depan bangsa dan negara. &orongan untuk mengatasi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakanganhanya mungkin timbul, jika masyarakat se!ara keseluruhan memiliki orientasi kehidupan yang tera!u ke masa depan yang lebih baik. =rientasi ke depan itu harus diikuti oleh penghargaan yang !ukup kepada kompetisi dan pen!apaian (achievement. =rientasi ini akan melahirkan orientasi lain, yaitu semangat profesionalisme yang menjadi tulang punggung masyarakat modern. "ondisi )ingkungan@0eografis Suryawati, &harmika, Namiartha, Putri dan 8eda (.775 juga menemukan adanya indikasi bahwa etos kerja dapat mun!ul dikarenakan faktor kondisi geografis. )ingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang untuk turut men!ari penghidupan di lingkungan tersebut. Pendidikan Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras. $eningkatnya kualitas penduduk dapat ter!apai apabila ada pendidikan yang merata dan bermutu, disertai dengan peningkatan dan perluasan pendidikan, keahlian dan keterampilan, sehingga semakin meningkat pula akti*itas dan produkti*itas masyarakat sebagai pelaku ekonomi (;ahimah, <auAiah, Suri dan Nasution, .774. Struktur Ekonomi Pada penulisan Soewarso, ;ahardjo, Subagyo, dan +tomo (.774 disimpulkan juga bahwa tinggi rendahnya Etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. $oti*asi (ntrinsik (ndi*idu l98 | P a g e Anoraga (.77, mengatakan bahwa (ndi*idu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah indi*idu yang bermoti*asi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap, yang tentunya didasari oleh nilai#nilai yang diyakini seseorang. "eyakinan inilah yang menjadi suatu moti*asi kerja. $aka etos kerja juga dipengaruhi oleh moti*asi seseorang. $enurut /erAberg (dalam Siagian, .774, moti*asi yang sesungguhnya bukan bersumber dari luar diri, tetapi yang tertanam@terinternalisasi dalam diri sendiri, yang sering disebut dengan moti*asi intrinsik. (a membagi faktor pendorong manusia untuk melakukan kerja ke dalam dua faktor yaitu faktor hygiene dan faktor moti*ator. <aktor hygiene ini merupakan faktor dalam kerja yang hanya akan berpengaruh bila ia tidak ada, yang akan menyebabkan ketidakpuasan. "etidakhadiran faktor ini dapat men!egah timbulnya moti*asi, tetapi ia tidak menyebabkan mun!ulnya moti*asi. faktor ini disebut juga faktor ekstrinsik, yang termasuk diantaranya yaitu gaji, status, keamanan kerja, kondisi kerja, kebijaksanaan organisasi, hubungan dengan rekan kerja, dan super*isi. "etika sebuah organisasi menargetkan kinerja yang lebih tinggi, tentunya organisasi tersebut perlu memastikan terlebih dahulu bahwa faktor hygiene tidak menjadi penghalang dalam upaya menghadirkan moti*asi intrinsik. <aktor yang kedua adalah faktor moti*ator sesungguhnya, yang mana ketiadaannya bukan berarti ketidakpuasan, tetapi kehadirannya menimbulkan rasa puas sebagai manusia. <aktor ini disebut juga faktor intrinsik dalam pekerjaan yangmeliputipen!apaiansukses@achievement, pengakuan@re!ognition, kemungkinan untuk meningkat dalam jabatan(karier@ad*an!ement, tanggungjawab@responsibility, kemungkinan berkembang@growth possibilities, dan pekerjaan itu sendiri@the work itself. (/erAberg, dalam Anoraga, .77,. /al#hal ini sangat diperlukan dalam meningkatkan performa kerja dan menggerakkan pekerja hingga men!apai performa yang tertinggi. Etika Kerja vs Etika Profesi Etika profesi atau etika profesional (professional ethi!s merupakan suatu bidang etika (social terapan. Etika profesi berkaitan dengan kewajiban etis mereka yang menduduki posisi yang disebut profesional. Etika profesi berfungsi sebagai panduan bagi para professional dalam menjalani kewajiban mereka memberikan dan mempertahankan jasa kepada masyarakat yang berstandar tinggi. Sebagai bidang etika terapan, etika profesi pada dasarnya berkaitan dengan penerapan standar moral atau prinsip#prinsip etika yang telah ada ke dalam praktik kehidupan profesi. Standar moral ini biasanya meliputi prinsip# prinsip moral tertentu yang disepakati untuk dijadikan sebagai nilai#nilai dan panduan bersama oleh para anggota profesi. &engan demikian, dalam kaitannya dengan profesi, etika meliputi norma#norma yang mentransformasikan nilai#nilai atau !ita#!ita (luhur ke l99 | P a g e dalam praktik sehari#hari para profesional dalam menjalankan profesi mereka. Normanorma ini biasanya dikodifikasikan se!ara formal ke dalam bentuk kode etik (!ode of ethi!s atau kode (aturan perilaku (!ode of !ondu!ts profesi yang bersangkutan. Etika profesi biasanya dibedakan dari etika kerja (work ethics atau occupational etchics yang mengatur praktik, hak dan kewajiban bagi mereka yang bekerja di bidang yang tidak disebut profesi (non#profesional. Non#profesional adalah pegawai atau pekerja biasa dan dianggap kurang memiliki otonom dan kekuasaan atau kemampuan profesional. Namun demikian, ada sejumlah pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada alasan moral untuk mengeluarkan etika kerja dari kajian etika profesional karena keduanya tidak terlalu berbeda jenisnya ke!uali yang menyangkut besarnya bayaran yang diterima dari pekerjaan mereka. Pertimbangan utamanya adalah bahwa orang pada umunya tidak terlampau mengkhawatirkan terjadinya 9perampasan: atau 9pengambilalihan: pekerjaan, melainkan mengkhawatirkan terjadinya penyalahgunaan kewenangan, kekuasaan atau keahlian. $isalnya, masyarakat tidak atau kurang mengkhawatirkan bahwa tukang daging akan mengambil alih pekerjaan penjahit, atau sebaliknya, penjahit akan mengambil alih pekerjaan tukang daging, tetapi lebih mengkhawatirkan apakah mereka melaksanakan pekerjaan mereka hanya demi kepentingan mereka sendiri. $asyarakat mengkhawatirkan bahwa tukang daging, misalnya, tidak memotong dan menimbang daging sesuai dengan ukuran yang dipesanC pembuat roti akan se!ara sengaja men!ampurkan ra!un kedalam roti yang dibuatnya, atau piWata rambut se!ara sengaja menyetrom pelanggannya yang sedang dikeringkan rambutnya dengan alat pengering rambut elektrik (hair-dryer. &engan perkataan lain, apakah diskresi atau kewenangan mereka dalam mengambil keputusan tidak mereka salah#gunakan semata#mata hanya untuk mengejar kepentingan mereka sendiri (self-interest dengan mengabaikan kepentingan orang lain yang seharusnya mereka layani. Pembedaan antara etika profesi dan etika kerja laAimnya dilakukan mengingat akti*itas para profesional seperti dokter, penga!ara, dan akuntan, adalah berbeda dengan pekerja lain pada umumnya. Para profesional memiliki karakteristik khusus dari segi pendidikan atau pelatihan, pengetahuan, pengalaman, dan hubungan dengan klien, yang membedakannya dari pekerja non#profesional. Tuntutan akan standar profesionalisme dan etika terhadap profesional adalah jauh lebih tinggi dibandingkan terhadap non#profesional. Namun demikian tetap perlu diingat, meskipun etika profesi dibedakan dari etika kerja, kerangka dan prinsip#prinsip yang di!akup etika profesi tetap dapat diberlakukan sebagai etika kerja. (ni terutama karena etika profesi men!akup prinsip#prinsip umum etika yang, 200 | P a g e sebagaimana prinsip#prinsip itu diberlakukan pada kehidupan profesi, dapat diterapkan pada bidang pekerjaan atau kehidupan yang lain. Disiplin Pegawai Negeri Sipil .. "ewajiban PNS &isebutkan dalam Peraturan Pemerintah ;epublik (ndonesia Nomor 42 Tahun ,-.- tentang &isiplin Pegawai Negeri Sipil pasal 2, bahwa setiap PNS wajib? a. $engu!apkan sumpah@janji PNS. Pelanggaran sumpah@ janji PNS ini akan diberikan hukuman disiplin sedang apabila dikakukan tanpa alasan yang yang sah. $engu!apkan sumpah@janji jabatan Pelanggaran sumpah@ janji jabatan ini akan diberikan hukuman disiplin sedang apabila dikakukan tanpa alasan yang yang sah. b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pan!asila, +ndang#+ndang &asar ;epublik (ndonesia tahun .734, Negara "esaruan ;epublik (ndonesia, dan Pemerintah. >ang dimaksud dengan 9setia dan taat sepenuhnya kepada Pan!asila, +ndang# +ndang &asar Negara ;epublik (ndonesia Tahun .734, Negara "esatuan ;epublik (ndonesia dan Pemerintah: adalah setiap PNS di samping taat juga berkewajiban melaksanakan ketentuan +ndang#+ndang &asar Negara ;epublik (ndonesia Tahun .734, kebijakan negara dan Pemerintah serta tidak mempermasalahkan dan@atau menentang Pan!asila, dan +ndang#+ndang &asar Negara ;epublik (ndonesia Tahun .734. Pelanggaran yang didapat dari tidak melaksanakan kewajiban sebagai pns ini akan diberikan sanksi ringan bila telah berdampak negati*e pada unit kerjanya. Apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan akan diberi teguran disiplin sedang. &an apabila pelanggaran berdampak negati*e pada pemerintah dan@atau Negara akan diberikan hukuman disiplin berat. $enaati segala peraturan perundang#undangan. >ang dimaksud dengan 9peraturan perundang#undangan: adalah peraturan perundang#undangan yang mengatur mengenai jenis dan hierarki peraturan perundangundangan. Pelanggaran yang didapat dari tidak melaksanakan kewajiban sebagai pns ini akan diberikan sanksi ringan bila telah berdampak negati*e pada unit kerjanya. Apabila pelanggaran berdampak negati*e pada instansiyang bersangkutan akan diberi teguran disiplin sedang.&an apabila pelanggaran berdampak negati*e pada pemerintah dan@atau Negara akan diberikan hukuman disiplin berat. $elaksanakan tugas kedinasan yang diper!ayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab. 20l | P a g e >ang dimaksud dengan 9tugas kedinasan: adalah tugas yang diberikan oleh atasan yang berwenang dan berhubungan dengan? . perintah kedinasan, , peraturan perundang#undangan di bidang kepegawaian atau peraturan yang berkaitan dengan kepegawaian, 2 peraturan kedinasan, 3 tata tertib di lingkungan kantor, atau 4 standar prosedur kerja (Standar Operating Procedure atau SOP. Pelanggaran yang didapat dari tidak melaksanakan kewajiban sebagai PNS ini akan diberikan sanksi ringan bila telah berdampak negati*e pada unit kerjanya. Apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan akan diberi teguran disiplin sedang. &an apabila pelanggaran berdampak negati*e pada pemerintah dan@atau Negara akan diberikan hukuman disiplin berat. $enjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah, dan martabat PNS Pelanggaran yang didapat dari tidak melaksanakan kewajiban sebagai pns ini akan diberikan sanksi ringan bila telah berdampak negati*e pada unit kerjanya.Apabila pelanggaran berdampak negati*e pada instansiyang bersangkutan akan diberi teguran disiplin sedang. &an apabila pelanggaran berdampak negati*e pada pemerintah dan@atau Negara akan diberikan hukuman disiplin berat. $engutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,dan@atau golongan. Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjalankan kewajibannya dengan memprioritaskan kepentingan#kepentingan umum dari kepentingan personalnya. $aksudnya, dalam menjalankan tugasnya, setiap PNS wajib mendahulukan kepentingan# kepentingan Negara daripada kepentingan dirinya sendiri ataupun kepentingan kelompok. $emegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan. >ang dimaksud dengan 9menurut sifatnya: dan 9menurut perintah: adalah didasarkan pada peraturan perundangundangan, perintah kedinasan, dan@atau kepatutan. 'adi Setiap Pegawai Negeri Sipil, harus senantiasa memegang teguh rahasia jabatan berdasarkan perundangan. %ekerja dengan jujur, tertib, !ermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara. Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjalankan tugas#tugasnya dengan jujur, tertib, !ermat, dan bersemangat demi kepentingan Negara. 202 | P a g e $elaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil. Pegawai Negeri Sipil memiliki kewajiban dalam memberikan informasi dengan !epat kepada atasan, jika mengetahui berbagai hal yang dapat memberikan kerugian atau berbahaya terhadap Pemerintah. $asuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja. >ang dimaksud dengan kewajiban untuk 9masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja: adalah setiap PNS wajib datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada pejabat yang berwenang. $en!apai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan. >ang dimaksud dengan 9sasaran kerja pegawai: adalah ren!ana kerja dan target yang akan di!apai oleh seorang pegawai yang disusun dan disepakati bersama antara pegawai dengan atasan pegawai. $enggunakan dan memelihara barang#barang milik negara dengan sebaik#baiknya. >ang dimaksud dengan 9menggunakan dan memelihara barang#barang milik negara dengan sebaik#baiknya: adalah setiap PNS wajib menggunakan dan memelihara barang milik Negara dengan efektif dan efisien serta sesuai dengan peraturan perundang# undangan $emberikan pelayanan sebaik#baiknya kepada masyarakat. >ang dimaksud dengan 9memberikan pelayanan sebaik#baiknya kepada masyarakat: adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas, !epat, mudah, terjangkau, dan terukur, sesuai dengan peraturan perundang#undangan. $embimbing bawahan dalam melaksanakan tugas. >ang dimaksud dengan 9membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas: adalah membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang#undangan. $emberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier. >ang dimaksud dengan 9memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier: adalah member kesempatan kepada bawahan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pengembangan karier, antara lain memberi kesempatan mengikuti rapat, seminar, diklat, dan pendidikan formal lanjutan. $enaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. 203 | P a g e >ang dimaksud dengan :menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang: adalah menaati peratuan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang#undangan. )arangan PNS &isebutkan dalam Peraturan Pemerintah ;epublik (ndonesia Nomor 42 Tahun ,-.- tentang &isiplin Pegawai Negeri Sipil pasal 3, bahwa setiap PNS dilarang? a. $enyalahgunakan wewenang. >ang dimaksud dengan 9menyalahgunakan wewenang: adalah menggunakan kewenangannya untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk kepentingan pribadi atau kepentingan pihak lain yang tidak sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan tersebut. b. $enjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan@atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain. Sebagai !ontoh ? Seorang PNS yang tidak memilikiwewenang di bidang periAinanmembantu mengurus periAinan bagi orang laindengan memperolehimbalan. !. Tanpa iAin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan@atau lembaga atau organisasi internasional. d. %ekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing. e. $emiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang# barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara se!ara tidak sah. >ang dimaksuddengan9memiliki,menjual,membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang# barangbaikbergerakatautidakbergerak,dokumenatausuratberhargamilik negara se!ara tidak sah: adalahperbuatanyangdilakukan tidak atas dasar ketentuantermasuktata!aramaupunkualifikasi barang, dokumen,ataubendalainyangdapatdipindahtangankan. f. $elakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang se!ara langsung atau tidak langsung merugikan negara. g. $emberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik se!ara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan. >angdimaksuddengan9jabatan:adalahjabatanstrukturaldanjabatan fungsionaltertentu. 204 | P a g e h. $enerimahadiahatausuatupemberianapasajadari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatandan@ataupekerjaannya. PNSdilarangmenerimahadiah,padahaldiketahuidanpatutdidugabahwahadiahtersebu tdiberikansebagaiakibatataudisebabkankarena telahmelakukanatautidakmelakukansesuatu dalamjabatannyayangbertentangan dengankewajibannya. i. %ertindaksewenang#wenangterhadapbawahannya. >angdimaksuddengan9bertindaksewenang#wenang:adalahsetiap tindakanatasankepadabawahanyangtidaksesuaidenganperaturankedinasansepertitidakme mberikantugasatau pekerjaan kepada bawahan, atau memberikan nilaihasilpekerjaan(&aftarPenilaian PekerjaanPegawaitidakberdasarkannorma,standar,danprosedur yang ditetapkan. j. $elakukansuatutindakanatautidakmelakukansuatu tindakan yang dapat menghalangi ataumempersulit salah satu pihak yang dilayanisehingga mengakibatkan kerugian bagi yangdilayani. k. $enghalangiberjalannyatugaskedinasan. >ang dimaksud dengan 9menghalangi berjalannya tugas kedinasan: adalahperbuatan yang mengakibatkan tugaskedinasan menjaditidaklan!aratautidakmen!apaihasilyangharusdipenuhi. Bontoh? PNSyang tidakmemberikandukungandalam haldiperlukankoordinasi, sinkronisasi dan integrasi dalam tugas kedinasan. l. $emberikan dukungan kepada !alon Presiden@8akilPresiden,&ewanPerwakilan;akyat,&ewanPerwakilan&aerah,atau&ewa nPerwakilan;akyat &aerah dengan!ara? . ikutsertasebagaipelaksanakampanye , menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atributpartaiatauatributPNS PNSsebagaipesertakampanyehadiruntukmendengar,menyimak *isi, misi, dan program yang ditawarkanpesertapemilu,tanpamenggunakanatributPartaiatauPNS. >angdimaksuddengan9menggunakanatributpartai:adalah denganmenggunakandan@ataumemanfaatkanpakaian, kendaraan,ataumedialainyangbergambarpartaipolitikdan@atau!alonanggota&ewa nPerwakilan;akyat,&ewan Perwakilan&aerah,&ewanPerwakilan;akyat&aerah,dan@atau!alonPresiden@8akil Presidendalammasakampanye. >angdimaksud dengan 9menggunakan atribut 205 | P a g e PNS:adalah sepertimenggunakanseragam"orpri,seragamdinas,kendaraan dinas,danlain#lain. 2 sebagai peserta kampanye dengan mengerahkanPNSlainCdan@atau 3 sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitasnegaraC m. $emberikan dukungan kepada !alon Presiden@8akilPresidendengan!ara? . membuatkeputusandan@atautindakanyang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan !alon selama masa kampanyeC dan@atau , mengadakankegiatanyangmengarahkepada keberpihakan terhadap pasangan !alon yangmenjadi pesertapemilusebelum,selama,dansesudahmasa kampanyemeliputipertemuan,ajakan, himbauan, seruan, atau pemberianbarang kepadaPNSdalam lingkungan unitkerjanya,anggotakeluarga, danmasyarakat n. $emberikandukungan kepada !alon anggota &ewan Perwakilan &aerah atau !alon "epala &aerah@8akil "epala &aerah dengan !ara memberikan surat dukungan disertai fotokopi "artu Tanda Penduduk atau Surat "eterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang# undangan,dan o. memberikan dukungan kepada !alon "epala &aerah@8akil"epala&aerah,dengan!ara? . terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung!alon"epala&aerah@8akil "epala&aerah >ang dimaksud dengan 9terlibat dalam kegiatan kampanye: adalah seperti PNS bertindaksebagai pelaksanakampanye,petugaskampanye@tim sukses,tenagaahli, penyandangdana,pen!aridana,danlain#lain. , menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatandalamkegiatankampanye 2 membuatkeputusandan@atautindakanyang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan !alon selama masa kampanye, dan@atau 3 mengadakankegiatanyangmengarahkepada keberpihakan terhadap pasangan !alon yangmenjadi pesertapemilusebelum,selama,dansesudahmasa kampanyemeliputipertemuan,ajakan, himbauan, seruan, atau pemberianbarang kepadaPNSdalam lingkungan unitkerjanya,anggotakeluarga, danmasyarakat. Hukuman disiplin PNS PNS yang tidak menaati ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan@atau Pasal 3 PP No 42 Tahun ,-.- seperti yang disebutkan sebelumnya akan dijatuhi hukuman disiplin. Adapun Tingkat dan 'enis /ukuman &isiplin yang dapat dijatuhi berdasarkan Pasal 5 PP No 42 Tahun ,-.- adalah sebagai berikut? .. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari? 206 | P a g e a. hukuman disiplin ringanC b. hukuman disiplin sedangC dan !. hukuman disiplin berat. ,. 'enis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (. huruf a terdiri dari? a. teguran lisanC b. teguran tertulisC dan !. pernyataan tidak puas se!ara tertulis. 2. 'enis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (. huruf b terdiri dari? a. penundaan kenaikan gaji berkala selama . (satu tahunC b. penundaan kenaikan pangkat selama . (satu tahunC dan !. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama . (satu tahun. 3. 'enis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (. huruf ! terdiri dari? a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 2 (tiga tahunC b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendahC !. pembebasan dari jabatanC d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNSC dan e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. /ukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (, dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban? .. setia dan taat sepenuhnya kepada Pan!asila dan +ndang#+ndang &asar Negara ;epublik (ndonesia Tahun .734, Negara "esatuan ;epublik (ndonesia, dan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC ,. menaati segala peraturan perundang#undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 2. melaksanakan tugas kedinasan yang diper!ayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 3. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 4. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan@atau golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 207 | P a g e 1. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 5. bekerja dengan jujur, tertib, !ermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 6. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .-, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 7. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .. berupa? a. teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 4 (lima hari kerjaC b. teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 1 (enam sampai dengan .- (sepuluh hari kerjaC dan !. pernyataan tidak puas se!ara tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama .. (sebelas sampai dengan .4 (lima belas hari kerjaC .-. menggunakan dan memelihara barang#barang milik negara dengan sebaik#baiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .2, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC ... memberikan pelayanan sebaik#baiknya kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .3, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang#undanganC .,. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .4, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengajaC .2. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .1, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengajaC dan .3. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .5, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja. /ukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2 dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban? .. mengu!apkan sumpah@janji PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka ., apabila pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sahC 208 | P a g e ,. mengu!apkan sumpah@janji jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka ,, apabila pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sahC 2. setia dan taat sepenuhnya kepada Pan!asila dan +ndang#+ndang &asar Negara ;epublik (ndonesia Tahun .734, Negara "esatuan ;epublik (ndonesia, dan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, apabila pelanggaran berdampak negati*e bagi instansi yang bersangkutanC 3. menaati segala peraturan perundang#undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutanC 4. melaksanakan tugas kedinasan yang diper!ayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutanC 1. menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutanC 5. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan@atau golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutanC 6. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutanC 7. bekerja dengan jujur, tertib, !ermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutanC .-. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .-, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutanC ... masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .. berupa? a. penundaan kenaikan gaji berkala selama . (satu tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama .1 (enam belas sampai dengan ,- (dua puluh hari kerjaC b. penundaan kenaikan pangkat selama . (satu tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama ,. (dua puluh satu sampai dengan ,4 (dua puluh lima hari kerjaC dan 209 | P a g e !. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama . (satu tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama ,1 (dua puluh enam sampai dengan 2- (tiga puluh hari kerjaC .,. men!apai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .,, apabila pen!apaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya men!apai ,4X (dua puluh lima persen sampai dengan 4-X (lima puluh persenC .2. menggunakan dan memelihara barang#barang milik negara dengan sebaik#baiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .2, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutanC .3. memberikan pelayanan sebaik#baiknya kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .3, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang#undanganC .4. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .4, apabila pelanggaran dilakukan dengan sengajaC .1. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .1, apabila pelanggaran dilakukan dengan sengajaC dan .5. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .5, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan. /ukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3 dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban? .. setia dan taat sepenuhnya kepada Pan!asila dan +ndang#+ndang &asar Negara ;epublik (ndonesia Tahun .734, Negara "esatuan ;epublik (ndonesia, dan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC ,. menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 2. melaksanakan tugas kedinasan yang diper!ayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 3. menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 2l0 | P a g e 4. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan@atau golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 1. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 5. bekerja dengan jujur, tertib, !ermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 6. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .-, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@ataunegaraC 7. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .. berupa? a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 2 (tiga tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 2. (tiga puluh satu sampai dengan 24 (tiga puluh lima hari kerjaC b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21 (tiga puluh enam sampai dengan 3- (empat puluh hari kerjaC !. pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 3. (empat puluh satu sampai dengan 34 (empat puluh lima hari kerjaC dan d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31 (empat puluh enam hari kerja atau lebihC .-. men!apai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .,, apabila pen!apaian sasaran kerja pegawai pada akhir tahun kurang dari ,4X (dua puluh lima persenC ... menggunakan dan memelihara barang#barang milik negara dengan sebaik#baiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .2, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 2ll | P a g e .,. memberikan pelayanan sebaik#baiknya kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .3, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang#undanganC dan .2. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka .5, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negara. /ukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (, dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap larangan? .. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang# barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara, se!ara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC ,. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang se!ara langsung atau tidak langsung merugikan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerjaC 2. bertindak sewenang#wenang terhadap bawahannya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 7, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengajaC 3. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .-, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundanganC dan 4. menghalangi berjalannya tugas kedinasan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .., apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja. /ukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2 dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap larangan? .. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang# barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara se!ara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutanC ,. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang se!ara langsung atau tidak langsung merugikan negara 2l2 | P a g e sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutanC 2. bertindak sewenang#wenang terhadap bawahannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 7, apabila pelanggaran dilakukan dengan sengajaC 3. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .-, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundanganC 4. menghalangi berjalannya tugas kedinasan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .., apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansiC 1. memberikan dukungan kepada !alon Presiden@8akil Presiden, &ewan Perwakilan ;akyat, &ewan Perwakilan &aerah, atau &ewan Perwakilan ;akyat &aerah dengan !ara ikut serta sebagai pelaksana kampanye, menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS, sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka ., huruf a, huruf b, dan huruf !C 5. memberikan dukungan kepada !alon Presiden@8akil Presiden dengan !ara mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan !alon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .2 huruf bC 6. memberikan dukungan kepada !alon anggota &ewan Perwakilan &aerah atau !alon "epala &aerah@8akil "epala &aerah dengan !ara memberikan surat dukungan disertai foto kopi "artu Tanda Penduduk atau Surat "eterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang#undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .3C dan 7. memberikan dukungan kepada !alon "epala &aerah@8akil "epala &aerah dengan !ara terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung !alon "epala &aerah@8akil "epala &aerah serta mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan !alon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .4 huruf a dan huruf d. /ukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3 dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap larangan? 2l3 | P a g e .. menyalahgunakan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .C ,. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan@atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka ,C 2. tanpa iAin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan@atau lembaga atau organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 2C 3. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 3C 4. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang# barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara se!ara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 1. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang se!ara langsung atau tidak langsung merugikan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC 5. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik se!ara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 5C 6. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan@atau pekerjaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 6C 7. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .-, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundanganC .-. menghalangi berjalannya tugas kedinasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .., apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan@atau negaraC ... memberikan dukungan kepada !alon Presiden@8akil Presiden, &ewan Perwakilan ;akyat, &ewan Perwakilan &aerah, atau &ewan Perwakilan ;akyat &aerah dengan !ara sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka ., huruf dC .,. memberikan dukungan kepada !alon Presiden@8akil Presiden dengan !ara membuat keputusan dan@atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan !alon selama masa kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .2 huruf aC dan 2l4 | P a g e .2. memberikan dukungan kepada !alon "epala &aerah@8akil "epala &aerah, dengan !ara menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye dan@atau membuat keputusan dan@atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan !alon selama masa kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka .4 huruf b dan huruf !. Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 angka 7, Pasal 7 angka .., dan Pasal .- angka 7 dihitung se!ara kumulatif sampai dengan akhir tahun berjalan. Macam-Macam Etika (Etos) Kerja .. Etos "erja Pan!asila Etos kerja Pan!asila merupakan pemikiran, nilai#nilainya dikaitkan dengan nilai#nilai Pan!asila yang tidak tertulis se!ara eksplisit, tetapi harus digali lebih dalam, khususnya pada sila "etuhanan yang $aha Esa. &engan demikian, etos kerja ini dihubungkan dengan sistem keyakinan untuk membedakannya dari etos kerja yang bersifat sekular seperti yang ditawarkan oleh falsafah Pragmatisme. "eunikan etos kerja ini dengan etos kerja lainnya bisa dilihat dari .- !iri utamanya, yaitu? Spesialisasi, ;asionalitas, Sistematis, Efisiensi, "onsistensi, "erajinan, "erja keras, "etekunan, Pengharapan, dan Binta "asih. Tentu bukan hanya ini saja nilai#nilai dalam sistem keper!ayaan kepada Tuhan yang $aha Esa. $asih ada kejujuran, keadilan, kesabaran, kesopanan, tolong menolong, dan bersikap ramah, dan nilai#nilai etis lainnya. Namun, hanya sepuluh (.- nilai ini yang ingin ditonjolkan sebagai bentuk sederhana dari etika kerja Pan!asila. Tentu, etos kerja ini belum se!ara jelas terlihat dalam kehidupan masyarakat seperti etos kerja %arat atau 'epang, yang sudah melekat pada masyarakatnya. Seperti *isi (ndonesia ;aya, etika kerja Pan!asila masih dalam bentuk !ita#!ita. Namun, dengan etos kerja inilah bangsa (ndonesia mampu men!apai negara yang adil dan makmur, !ita#!ita yang diikrarkan oleh para pendiri bangsa ini. ,. Etos "erja $uslim Etos kerja muslim dapat difenisikan sebagai !ara pandang yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiannya, tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur. Apabila setiap pribadi muslim memahami, menghayati, dan kemudian mau mengaktualisasikannya dalam kehidupannya maka akan tampak pengaruh serta dampaknya kepada lingkungan, yang kemudian mendorong dirinya untuk terjun dalam samudra dunia dengan kehangatan iman. 2l5 | P a g e a. Biri # Biri Etos "erja $uslim Biri # !iri orang yang mempunyai dan menghayati etos kerja akan tampak dalam sikap dan tigkah lakunya yang dilandaskan pada suatu keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu merupakan bentuk ibadah, suatu panggilan dan perintah Allah yang akan memuliakan dirinya, memanusiakan dirinya sebagai bagian dari manusia pilihan. . $emiliki jiwa kepemimpinan ( leadership $emimpin berarti mengambil peran se!ara aktif untuk mempengaruhi orang lain, agarorang lain tersebut dapat berbuat sesuai dengan keinginannya. Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk memiliki kepemimpinan (slam sudah barang tentu seluruh peranan dirinya merupakan bayang # bayang dari kehendak Allah sehingga keputusan dirinya mampu mempengaruhi orang lain, lingkungan, dan ruang serta waktu dengan nilai tauhid. , Selalu berhitung ;asulullah pernah bersabda, bekerjalah untuk duniamu, seakan # akan engkau akan hidup selama # lamanya dan beribadahlah untuk akhirat seakan # akan engkau akan mati besok. Setiap langkah dalam kehidupan seorang muslim harus selalu memperhitungkan segala aspek dan resikonya dan menggunakan perhitungan yang rasional, yaitu tidak per!aya dengan takhayul. "omitmen pada janji dan disiplin pada waktu merupakan !itra seorang muslim sejati. 2 $enghargai waktu /al ini ter!antum di dalam firman Allah, S. S. Al Ashr ? . # 2. 8aktu bagi seorang muslim adalah rahmat yang tiada terhitung nilainya. %aginya pengertian terhadap makna waktu merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Sebagai konsekuensi logisnya dia menjadikan waktu sebagai wadah produkti*itas. 3 /idup hemat dan efisien Seorang muslim mempunyai !ara hidup yang sangat efisien di dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. &ia menjauhkan sikap yang tidak produktif dan mubadAir, karena kedua sikap tersebut dijauhi dalam (slam. &ia berhemat bukan dikarenakan karena ingin menumpuk kekayaan, sehingga melahirkan sikap kikir. Tetapi berhemat dikarenakan bahwa tidak selamanya hidup itu berjalan mulus, sehingga berhemat berarti mengestimasikan apa yang akan terjadi di masa depan. 4 "einginan untuk mandiri 2l6 | P a g e Sesungguhnya daya ino*asi dan kreati*itas hanya terdapat pada jiwa yang merdeka, sedangkan jiwa yang terjajah akan terpuruk, sehingga dia tidak pernah mampu mengolah kemampuan serta potensi dirinya se!ara optimal. RANGKUMAN .. Etika (Etos kerja merupakan sehimpunan perilaku positif yang lahir sebagai buah keyakinan fundamental dan komitmen total pada sehimpunan paradigma kerja yang integral. ,. &elapan etos kerja menurut 'ansen /. Sinamo? a. "erja adalah rahmat, bekerja tulus penuh syukur. b. "erja adalah amanah, bekerja tulus penuh tanggung jawab. !. "erja adalah panggilan, bekerja tulus penuh integritas. d. "erja adalah aktualisasi, bekerja tulus penuh semangat. e. "erja adalah ibadah, bekerja tulus penuh ke!intaan. f. "erja adalah seni, bekerja tulus penuh kreati*itas g. "erja adalah kehormatan, bekerja tulus penuh keunggulan. h. "erja adalah pelayanan, bekerja tulus penuh kerendahan hati. 2. <aktor yang mempengaruhi etos kerja antara lain agama, budaya, sosial politik, kondisi lingkungan@geografis, pendidikan, struktur ekonomi, dan moti*asi intrinsik indi*idu. 3. Etika profesi berfungsi sebagai panduan bagi para professional dalam menjalani kewajiban mereka memberikan dan mempertahankan jasa kepada masyarakat yang berstandar tinggi. Sedangkan etika kerja mengatur praktik, hak dan kewajiban bagi mereka yang bekerja di bidang yang tidak disebut profesi (non#profesional. Nonprofesional adalah pegawai atau pekerja biasa dan dianggap kurang memiliki otonom dan kekuasaan atau kemampuan profesional. 4. Etos kerja dapat dibedak ke dalam beberapa jenis, antara lain? a. Etos kerja pan!asila Etos kerja Pan!asila merupakan pemikiranC nilai#nilainya dikaitkan dengan nilai#nilai Pan!asila, yang tidak tertulis se!ara eksplisit, tetapi harus digali lebih dalam, khususnya pada sila "etuhanan yang $aha Esa. b. Etos "erja $uslim 2l7 | P a g e Etos kerja muslim dapat difenisikan sebagai !ara pandang yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiannya, tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur. %eberapa !iri etos kerja muslin adalah memiliki jiwa kepemimpinan, selalu berhitung, menghargai waktu, hidup hemat dan efisien, dan keinginan untuk mandiri. LATlHAN (. Soal )atihan .. Apa yang anda ketahui dengan etos kerjaE Sebutkan faktor, yang mempengaruhi etos kerjaE ,. 'elaskan perbedaan antara etika kerja dan etika profesiN 2. Sebutkan dan jelaskan lima indikator untuk mengukur etos kerja menurut teori Akhmad "usnanN 3. Sebutkan dan jelaskan kewajiban dan larangan PNS menurut PP N= 42 Tahun ,-.-N 4. Sebutkan tingkat dan jenis hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan PNS menurut PP N= 42 Tahun ,-.-N 1. $enurut anda, bagaimanakah etos kerja PNS yang berkembang selama ini E /ubungkan dengan teori etos kerja yang anda ketahuiN ((. Soal "asus "asus (? Buti %ersama Tak $endidik "erja "eras Pemerintah kembali memutuskan 'umat, 2 'uni ,-.., sebagai !uti bersama. "esepakatan untuk libur ini dinilai sebagai pembolosan yang disahkan. :Terlalu banyak libur akan melemahkan etos kerja dan ujungnya menurunkan produkti*itas nasional. Padahal, semestinya warga (ndonesia bekerja keras bila ingin maju,: kata ;ektor +ni*ersitas $uhammadiyah Surabaya Prof Hainuddin $aliki, Senin (,2@4 di Surabaya. Buti bersama pada 'umat 2 'uni diputuskan dalam Surat "eputusan %ersama $enteri Agama, $enteri Tenaga "erja dan Transmigrasi, serta $enteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ;eformasi %irokrasi tentang Perubahan /ari )ibur dan Buti %ersama. $enteri "oordinator "esejahteraan ;akyat Agung )aksono dalam siaran persnya menjelaskan, !uti bersama untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan hari kerja di antara dua hari libur. Selain itu, selama ini sebagian pegawai negeri sipil tidak sepenuhnya memanfaatkan hak !uti tahunan yang menjadi momen rekreasi dan penyegaran bagi karyawan dan keluarga. 2l8 | P a g e $enurut Hainuddin, (ndonesia sudah bermasalah dengan produkti*itas dan etos kerja bangsa. :/ari kerja pun seperti libur karena jam kerja tidak dimanfaatkan se!ara produktif,: ujarnya. Praktisi pendidikan Arief ;a!hman menilai, kebiasaan !uti bersama di (ndonesia tidak mendidik karakter bangsa yang suka bekerja keras. Padahal, bangsa ini harus mengembangkan semangat dan kebiasaan bekerja keras, bukan lebih senang liburan. :%enar#benar tidak mendidik bangsa agar suka kerja keras jika setiap kali ada hari kejepit, dilanjutkan dengan !uti bersama. >ang namanya !uti, terserah pribadi,: ujarnya. Arief khawatir, kebiasaan !uti bersama ini bisa jadi !ontoh tidak baik bagi anak#anak sekolah. :Anak#anak jadi lebih suka menantikan liburan, bukan belajar,: ujarnya. ((NA@(NE@E)N (Sumber? "ompas, Selasa, ,3 $ei ,-.. Pertanyaan? .. %agaimana pendapat anda mengenai etos kerja PNS yang sering melakukan !uti bersama tersebut E %erikan jawaban anda dengan jelas dan berlandaskan pada teori etos kerja. "asus ((? &irjen Pajak Pe!at 0ayus Tambunan &irektur 'enderal Pajak $o!hamad Tjiptardjo akhirnya meme!at se!ara tidak hormat pegawainya, 0ayus Tambunan, sebagai pegawai negeri sipil (PNS di &irektorat 'enderal Pajak. 0ayus dipe!at berdasarkan hasil rekomendasi &irektorat "epatuhan (nternal Transformasi Sumber &aya Aparatur atau "(TS&A yang menemukan adanya pelanggaran disiplin dan kode etik yang dilakukan oleh 0ayus. G"alau sekarang status (0ayus masih pegawai negeri. Tetapi pelanggaran sebagai pegawai negeri sudah ada sehingga teran!am hukuman diberhentikan tidak hormat. Senin segera diusulkan ke $enkeu untuk diberhentikan,G kata Tjiptardjo, saat ditemui di "antor "ementerian "euangan, 'akarta, 'umat (,1@2@,-.-. &alam pemeriksaan yang dilakukan oleh "(TS&A, 0ayus menurutnya mengaku telah menerima uang dari wajib pajak. /al ini kemudian dijadikan bukti untuk meme!at 0ayus se!ara tidak hormat dari &itjen Pajak. G&ia diberhentikan itu karena pelanggaran dia sebagai pelanggaran kode etik. &ia ngaku mengerjakan ini, terima uang segini, itu sudah !ukup,G ungkap Tjiptardjo. (Sumber ? "ompas, 'umat, ,1 $aret ,-.- Pertanyaan? 2l9 | P a g e .. 'elaskan pelanggaran etika kerja yang dilakukan oleh 0ayus dalam kaitannya dengan pelanggaran disiplin PNS dalam PP N= 42 Tahun ,-.- tentang disiplin PNSN 220 | P a g e BAB PENGERTlAN KORUPSl, FAKTOR PENYEBAB KORUPSl, DAN PRlNSlP-PRlNSlP ANTl KORUPSl Tujuan (nstruksional "husus ?$ahasiswa dapat menjelaskan pengertian korupsi, faktor penyebab korupsi, serta prinsip#prinsip anti korupsi, sehingga termoti*asi untuk menumbuhkanprinsip anti korupsi dalam dirinya. A. lstilah dan Definisi Korupsi (stilah korupsi berasal dari bahasa latin Corruptio, corruptus atau kata kerjanya CorrumpereC dalam bahasa (nggris dan Peran!is disebut corruption, dalam bahasa %elanda disebut korruptie, yang berubah menjadi korupsi dalam bahasa (ndonesia. (stilah coruruption atau korupsi menurut 8ebster New 8orld &i!tionary of The Ameri!an )angguage adalah? # A making, becoming or being corrupt # Evil or wicked ways # Bribery or dishonest dealings # Decay, rottenness. &alam Al SurLan juga tidak didapati istilah korupsi, namun dikenal istilah fassad yang berarti segala perbuatan yang menimbulkan kerusakan, termasuk berbagai perbuatan tidak jujur, merusak, menyogok, memalsu, menipu. (stilah korupsi, atau tindak pidana korupsi juga tidak dikenal dalam "+/P. "orupsi di sektor publik yang banyak terjadi merupakan perbuatan pidana yang pada umumnya hanya mungkin dilakukan oleh orang yang mempunyai kualifikasi jabatan pada sektor publik, oleh karenanya perbuatan sema!am itu dikelompokkan dalam %ab QQJ((( dalam Pasal 3.4 sampai dengan Pasal 3,4 "+/P tentang Kejahatan Jabatan. Pasal#pasal kejahatan jabatan meliputi berbagai tindak pidana seperti penggelapan, pemerasan, penyuapan, penyuapan terhadap /akim, perusakan atau memalsukan dokumen, benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa 9 22l | P a g e dan sebagainya, yang kesemuanya merupakan perbuatan pidana berkenaan dengan penyalahgunaan wewenang dan atau jabatan. (stilah korupsi pertama kali digunakan dalam Peraturan Penguasa Perang Pusat No Prt@Peperpu@-.2@.746 terkait upaya pemberantasan korupsi, yang kemudian di tuangkan dalam undang#undang No ,3 Tahun .71- tentang pemberantasan korupsi, yang akhirnya digunakan dalam ++ No 2 Tahun .75. tentang Pemberantasan "orupsi. Perbuatan korupsi bukanlah tindak kejahatan yang hanya terjadi di (ndonesiaC perbuatan sema!am ini terjadi dimana mana di seluruh dunia. "alau melihat peta korupsi dunia, maka korupsi marak di Negara#negara berkembang atau baru berkembang seperti, Negara#negara di wilayah Amerika )ain, Negara#negara di Afrika, Asia Tengah, Eropah Timur (eks +ni So*yet, Negara#negara di Asia ke!uali 'epang, /ongkong, "orea, Singapura. &iantara Negara#negara Asean, (ndonesia menempati posisi kedua tertinggi dalam korupsi (lebih baik dari pada $yanmar. "orupsi telah menjadi perhatian seluruh dunia, oleh karenanya semua Negara berkepentingan untuk memberantasnyaC dengan kon*ensi P%% anti korupsi yang ditanda tangani di $eirida $eksiko pada tahun ,--2 (termasuk (ndonesia seluruh dunia telah men!anangkan upaya pemberantasan se!ara bersama di seluruh dunia. Sejalan dengan telah diratifikasinya "on*ensi P%% Anti "orupsi atau dikenal dengan United Nation Against Corruption (UNCAC dengan ++ Nomor 5 Tahun ,--1, pengertian korupsi akan diperluas lagi dan meliputi lingkup? a. "orupsi adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crimes), karena perbuatan korupsi bukan delik berdiri sendiri, tetapi selalu terkait dengan berbagai perbuatan pidana lain seperti pidana perdagangan anak atau manusia (human trafficking), pidana narkotika, perdagangan senjata, perjudian, pemalsuan uang, money launder, sulit pembuktiannya dan lain sebagainyaC b. "orupsi adalah kejahatan internasional, international crimes karena lingkup perbuatan korupsi tidak terbatas pada wilayah negara tertentu, tetapi meluas dan ada hubungan antara perbuatan korupsi pada satu Negara dengan Negara lainnyaC !. "orupsi disebut juga organized crimes, karena pembuat dan pelaku korupsi sering kali terjalin antara organisasi formal dengan organisasi kejahatan. Master 222 | P a g e mindnya sering kali adalah pejabat resmi yang terlibat dalam kegiatan illegal lainnya, misalnya dalam kasus perjudian, illegal logging, illegal fishing, human trafficking dan sebagainyaC d. "orupsi terjadi di segala sektor kehidupan, baik sektor publik maupun sektor swastaC e. Terdapat beberapa perbuatan yang dikriminalisasi seperti, insider trading, trade in influence, kejahatan perpajakan seperti transfer pricing dan manipulasi faktur pajak dsb. B. Bentuk atau Macam Korupsi %entuk korupsi berba!am#ma!am, yang umum dikenal adalah material corruption atau korupsi material terkait menggunakan uang se!ara tidak berhak untuk kepentingan sendiri. Ada bentuk lain yaitu political corruption; yaitu korupsi terkait berbagai kebijakan, yang kemudian dituangkan dalam bentuk peraturan sehingga menimbulkan legislation corruption. Money politic termasuk bagian dari political corruption yang berujung pada korupsi material (memperoleh jabatan dengan membayar dll. %entuk lain adalah intelectual corruption berupa manipulasi informasi untuk men!apai tujuan tertentu yang semuanya berdampak merugikan masyarakat, misalnya manipulasi oleh pemerintah tentang data statistik. Lingkup Korupsi Perbuatan korupsi tidak terbatas pada perbuatan men!uri uang rakyat saja (sektor publik, karena dalam kenyataannya korupsi itu terjadi di baik di sektor publik maupun di sektor swasta. $emang untuk saat ini dalam "+/P dan undang#undang anti korupsi yang berlaku, pidana korupsi masih terbatas pada perbuatan korupsi yang terjadi di sektor publik. %erbagai kasus korupsi di (ndonesia yang ditangani oleh "ejaksaan Agung dan "omisi Pemberantasan "orupsi 55 X adalah korupsi terkait dengan penggunaan AP%N dan AP%&. Namun tidak demikian halnya di negara lain, misalnya di /ongkong, Singapura, di negara negara Amerika dan Eropah. %ahwa perbuatan korupsi terjadi juga di sektor swasta. Sebagai !ontoh di Amerika Serikat, data Report to The Nation (AB<E?,--1 menggambarkan organisasi yang terlibat dalam perbuatan !urang atau korupsi di Amerika Serikat adalah sebagai berikut ? .. Perusahaan swasta? 21,6X , jumlah kerugian? +S P ,.-,--- 223 | P a g e ,. Perusahaan publik? 2.,5 X, jumlah kerugian? +S P ,--,--- 2. =rganisasi publik? .5,1X, jumlah kerugian? +S P .--,--- 3. =rganisasi nir laba?.2,7 X, jumlah kerugian? +S P .--,--- <akta bahwa korupsi terjadi disektor swasta, dunia internasional pernah dihebohkan dengan kasus yang melibatkan Enron Corporation, perusahaan raksasa di Amerika Serikat seperti 8orldBom, $er!k dan sebagainya (in*estigasi SEC). Terakhir adalah kasus di sektor lembaga keuangan ()ehman %rother, 0oldman Sa!hs dll yang memi!u terjadinya krisi ekonomi dunia. &i (ndonesia pun terdapat berbagai kasus di sektor swasta, misalnya kasus %ank Summa, kasus %)%(, audit %(, audit beberapa perusahaan yang akan Go Public. "asus yang menonjol antara lain adalah kasus yang melibatkan %N( 31, "asus %ank $andiri. "ini men!uat pula kasus %ank Bentury yang diduga telah terjadi political corruption dalam proses pengambil putusan bailout atas bank tersebut sebesar ;p 1,5 triliun. $engapa perbuatan !urang di sektor swasta disebut korupsi, intinya karena perbuatan itu nyata#nyata merugikan para stake holder yaitu? pemerintah, karyawan, pemegang saham, nasabah atau masyarakat. =leh karenanya di lingkungan (nternasional korupsi dirumuskan sebagai perbuatan yang merugikan masyarakat. Sayangnya undang#undang anti korupsi di (ndonesia belum men!akup perbuatan korupsi di sektor swasta. &ilihat dari sifat perbuatannya, se!ara sosiologis korupsi tidak terbatas pada perbuatan menggunakan uang negara se!ara (material corruption) tidak sah seperti persepsi masyarakat pada umumnya, tetapi perbuatan korupsi adalah perilaku yang menyimpang, seperti? .. Tidak memperhatikan kepentingan umum atau kepentingan orang lainC !ontohnya dalam pemberian pelayanan umum kepada masyarakat. Siapa yang membayar mendapat prioritas, sedangkan mereka yang miskin lebih sering terabaikan. ,. $anipulasi informasi publikC banyak informasi yang disampaikan publik tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. (nformasi kepada publik lebih diarahkan untuk menentramkan masyarakatC !ontoh keka!auan dalam pemilu, pilkada, berbagai informasi yang simpang siur ((ndonesia telah swa sembada beras, tetapi perlu impor beras. 224 | P a g e 2. $elakukan mark up dalam pengadaan barang dan jasaC bukan rahasia umum, hampir semua pengadaan barang dan jasa di (ndonesai di monopoli kelompok tertentu dan nilai transaksinya telah di mark up hingga lebih dari 3- X. 3. $engulur waktu dalam pemberian pelayananC lihat !ontoh buitr a. 4. %erperilaku boros, tidak efisien, tidak memperhatikan waktu sehingga pelaksanaan tugas berlarut#larut tanpa kepastianC bisa dilihat sikap perilaku aparatur pemerintahan di seluruh (ndonesia. &i "alangan perguruan tinggi juga terjadi, misalnya dosen mengurangi jam kulian, dosen tidak siap dan hanya memberikan diktat , penggangkatan dosen berdasarkan nepotisme, dosen tidak obyektif dalam memberi nilai ujian dll (hasil sur*ai pada Perguruan Tinggi Agama 1. $enganggap penerimaan uang tanda terima kasih atas pelaksanaan kewajiban sebagai sesuatu yang wajar, sekalipun pada hakekatnya hal itu adalah pemerasan pasif, dan sebagainya. %ila dikaitkan dengan kondisi masyarakat di (ndonesia, korupsi pada hakekatnya adalah erosi nilai-nilai sosial yang berakibat sikap (attitude) dan perilaku (beha*ior masyarakat mengganggap tindakan korupsi adalah wajar. Penyebab Perbuatan Korupsi %eberapa pendapat atau teori tentang penyebab korupsi, adalah sebagai berikut? .. )ord A!ton mengatakan Power tend to Corrupt. "ekuasaan adalah sumber perbuatan korupsi, terutama sekali apabila Power ("ekuasaan tidak diikuti oleh Accountability atau (C=P-A); artinyadalam suatu pemerintahan yang tidak diikuti system pengawasan, pembagian kekuasaan yang memadai, serta tiada akuntabilitas, yang berdampak mismanagement. Sebagai !ontoh, &osen !ukup berkuasa dalam kelas, sehingga dapat berbuat apa saja yang memaksa mahasiswa mengikuti perintahnya. Polisi )alu )intas dapat menentukan berapa denda harus dibayar karena punya kekuasaan. &emikian pula pemegang kekuasaan dapat memerintahkan apa saja kepada bawahannya walaupun melanggar hukum. ,. 'a!k %ologne menyebutkan bahwa penyebab korupsi dirumuskan dengan teori G(reed) O(pportunity), N(eed), E(xposure) atau disingkat GONE.Greed 225 | P a g e merupakan keserakahan dari pelaku.Opportunity atau kesempatan adalah kondisi kurangnya pengawasan, karena system yang jelek atau mismanagement, atau disebut juga bad government. Need; Adalah kondisi dari pelaku, misalkan sangat membutuhkan, sehingga dia berusaha memperoleh sesuatu se!ara illegal. ExposureC adalah kondisi eksternal yang berpengaruh kepada pelaku, misalnya lingkungan yang hedonisti!, tekanan di lingkungan kerja dan lain.lain. 2. Prof "littgard (Prof. &; $uladi, ,--5 menyatakan bahwa Corruption timbul karena adanya Monopoly kekuasaanditambah Discretion, tidak diimbangi dengan Accountability atau (BU$T&#A. Perinsipnya seperti uraian pada butir ., perlu digaris bawahi bahwa discretion adalah suatu kewenangan yang melekat pada setiap orang atau manajer untuk mengambil pilihan dari beberapa alternatif Namun discretion yang dilakukan tanpa ada kendali akuntabilitasakan merupakan sumber korupsi. Negara Negara yang mengalami mismanagement disebut juga bad government atau Negara yang pemerintahannya belum melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance). &aniel "aufman et al (8orld %ank (nstitutionC ,--4 men!ermati praktek Governance di berbagai Negara di dunia (termasuk (ndonesia yang diukur dari 1 *ariabel, dan setiap *ariable diberi nilai dengan skala -#.--. "eenam *araibel tersebut? .. Voice and Accountability, mengukur kehidupan politik dan pelaksanaan /ak Asasi $anusiaC ,. Political lnstability, mengukur kehidupan politik, keamanan termasuk masalah terorismeC 2. Goverment Effectiveness, mengukur kemampuan birokrasi memberikan dengan layanan publikC 3. Regulatory Burden, mengukur berbagai kebijaksanaan yang market- unfriendly; 4. Rule of Law, mengukur tingkat penegakkan hukumC 1. Control of Corruption, mengukur tindakan dalam pemberantasan korupsi. /asil e*aluasinya dengan enam tolok ukur tersebut, terutama unsur Government Effectiveness, Rule of Law dan Control of Corruption diperoleh nilai berkisar ,4 sampai dengan 4-. Artinya (ndonesia termasuk diantara Negara yang 226 | P a g e pemerintahannya masih tergolong Bad Governance, yang ter!ermin dari monopoli kekuasaan., yang berdampak timbulnya masyarakat korup (state capture corruption. (ndikator lainnya yang membuktikan bahwa Negara (ndonesia tergolong korup adalah ? .. Tingkat atau kemampuan bersaing di dunia internasional (Bompetit*eness 0rowth (ndeDC (ndonesia berada dalam urutan ke 5- sampai dengan 4-. ,. Tingkat atau kualitas pelayanan publik yang rendah. Skor rata#rata adalah 4,1 dibandingkan dengan kualitas pelayanan publik "orea yang men!apai skor 6 (data sur*ai tingkat pelayanan publik oleh "P". Penyebab korupsi diutarakan oleh %adan Pengawasan "euangan dan Pembangunan (%P"P antara lain? .. Aspek indi*idu pelaku. a. Sifat tamak manusia. b. $oral yang kurang kuat. !. Penghasilan yang kurang men!ukupi. d. "ebutuhan hidup yang mendesak. e. 0aya hidup yang konsumtif. f. $alas atau tidak mau kerja. g. Ajaran Agama yang kurang diterapkan. ,. Aspek organisasi. a. "urang adanya sikap keteladanan pimpinan. b. Tidak adanya kultur organisasi yang benar. !. Sistim akuntabilitas yang benar di instansi yang kurang memadai. d. "elemahan sistim pengendalian manajemen. e. $anajemen !enderung menutupi korupsi di dalam organisasi. 2. Aspek tempat indi*idu dan organisasi berada. a. Nilai#nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi "orupsi bisa ditimbulkan oleh budaya masyarakat. $isalnya, masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang dimilikinya. Sikap ini seringkali membuat masyarakat tidak kritis pada kondisi, misalnya dari mana kekayaan itu didapatkan. b. $asyarakat kurang menyadari sebagai korban utama korupsi $asyarakat masih kurang menyadari bila yang paling dirugikan dalam korupsi itu 227 | P a g e masyarakat. Anggapan masyarakat umum yang rugi oleh korupsi itu adalah negara. Padahal bila negara rugi, yang rugi adalah masyarakat juga karena proses anggaran pembangunan bisa berkurang karena dikorupsi. !. $asyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi Setiap korupsi pasti melibatkan anggota masyarakat. /al ini kurang disadari oleh masyarakat sendiri. %ahkan seringkali masyarakat sudah terbiasa terlibat pada kegiatan korupsi sehari#hari dengan !ara#!ara terbuka namun tidak disadari. d. $asyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa di!egah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif Pada umumnya masyarakat berpandangan masalah korupsi itu tanggung jawab pemerintah. $asyarakat kurang menyadari bahwa korupsi itu bisa diberantas hanya bila masyarakat ikut melakukannya. e. Aspek peraturan perundang#undangan "orupsi mudah timbul karena adanya kelemahan di dalam peraturan perundang#undangan yang dapat men!akup adanya peraturan yang monopolistik yang hanya menguntungkan kroni penguasa, kualitas peraturan yang kurang memadai, peraturan yang kurang disosialisasikan, sangsi yang terlalu ringan, penerapan sangsi yang tidak konsisten dan pandang bulu, serta lemahnya bidang e*aluasi dan re*isi peraturan perundang#undangan. Penyebab Korupsi di lndonesia Penelitian &aniel "aufman, data lTransparansi (nternasional yang menempatkan skor (ndeks Persepsi "orupsi ((P" selama hampir 7 tahun antara ,,2# ,,6 (ditahun ,--7 telah menempatkan (ndonesia sebagai salah satu Negara terkorup di dunia. $alaysia (skor (P" sekitar 2,4, dan Singapura tergolong terbersih dengan skor 7. &alam uraian diatas telah dijelaskan bahwa korupsi bukan perbuatan yang berdiri sendiri, dan tidak disebabkan oleh penyebab tunggal. "orupsi disebabkan oleh berbagai sebab yang saling berkaitan satu sama lain, dan intinya disebabkan adalah berbagai sistem yang jelek, seperti? .. Sistem hukumC pembangunan hukum yang !enderung sektoral sehingga membuka peluang terjadinya jual beli kasus. "orupsi sudah terjadi sejak saat pembuatan di lembaga legislatif. Pembangunan hukum lebih !ondong lebih fokus 228 | P a g e membela kepentingan kelompok, sehingga mendorong terjadinya berbagai korupsi di lingkungan peradilan. Tiadanya sikap patuh pada hukum. ,. Sistem politik yang jelek yang lebih mengetengahkan kepentingan golongan, menjadi kendaraan untuk memperoleh kedudukan serta melupakan pendidikan politik bagi masyarakat. "ondisi tersebut memun!ulkan fenomena money politic dalam proses pemilihan wakil rakyat dan pejabat eksekutif. 2. Sistem rekruitmen pegawai yang jelek, yang tidak memberikan penghargaan pada prestasi sumberdaya manusia, tetapi lebih mengedepankan sikap nepotisme dalam pemilihan, pengangkatan, penempatan para pegawai atau aparatur pemerintahan. Termasuk dalam hal ini jeleknya sistem penggajian, pengawasan pendidikan aparatur, disamping tiadanya sistem e*aluasi kinerja yang memadai. 3. Sistem sosial yang sangat permisif (tidak berani memberikan hukuman terhadap mereka yang melanggar hukum, tidak adanya sanksi sosial yang didukung oleh sikap masyarakat yang lebih mementingkan hak daripada kewajiban. 4. Sistem budaya yang berorientasi *ertikal, tunduk dan patuh pada kemauan atasan tanpa memperhatikan apakah perintahnya menyalahi hukum atau tidak. /al ini terutama berdampak terhadap perilaku aparatur yang lebih patuh pada kemauan atasan daripada menjalankan tugas pekerjaannya (termasuk menunggu perintah daripada menjalankan S=P yang ada. Sistem budaya yang jelek termasuk pula tidak bisa memahami pengertian riAki (reward). Setiap pemberian dianggap riAki. $asyarakat negara lain, hanya menerima sesuatu karena telah berbuat sesuatu (prestasiC jadi reward diperoleh karena hasil perbuatannya. &i (ndonesia setiap pemberian diangap riAki, walaupun pemberian tersebut bersumber dari perbuatan tidak halal. Sebab sebab tersebut diperkuat oleh? .. Sistem pemerintahan sentralistik dan sangat represif serta tidak memberikan peluang pada masyarakat untuk mengembangkan sanksi sosialC ,. Sistem pemerintahan yang otoriter, dimana lembaga lembaga kenegaraan yang ada lebih berperan sebagai lembaga legitimasi dari pada menjalankan tugas dan fungsinyaC 2. "esejahteraan aparatur yang rendah yang menimbulkan dorongan kuat untuk korupsiC 229 | P a g e 3. Law enforcement rendah (terkait sikap permisif terhadap masyarakat terhadap segala sesuatu yang negatifC 4. "ondisi masyarakat yang hedonistik, materialistik dan menurunnya nilai nilai sosial yang pernah hidupC 1. lncome per kapita yang sangat rendah (penyebab korupsi by need. 5. +ntuk lebih memahami keterkaitan antar sistem yang jelek sebagai unsur penyebab dapat dilihat dari triangle theory &onald Bresey (EDaminer $anual?,--1C kejahatan, ke!urangan atau korupsi ditempat kerja disebabkan oleh tiga hal ? 6. Exposure atau problem yang dihadapai seseorang atau pegawai (ada tekanan yang tidak dapat didiskusikan dengan orang lain, seperti mempunyai utang dalam jumlah besar, berjudi, punya simpanan, pengaruh masyarakat yang bersifat konsumerisme, atau mau balas dendam kepada pemilik perusahaanC 7. Opportunity atau peluang (kesempatan, seperti memiliki ketrampilan yang mendukung perbuatan !urang, lemahnya pengawasan, prosedur yang tidak jelas, tiadanya sanksi yang memadai atas pelanggaran yang terjadi dan sebagainyaC .-. Rasionalisasi; persepsi yang memandangperbuatan !urang atau korupsi sebagai suatu perbuatan wajar, sikap permisif masyarakat, nampak dari ungkapan?"ya wajar saja pegawai tersebut punya rumah kan sudah sekian tahun bekerja" (tanpa dilihat dari mana sumber dana untuk membeli rumah. Dampak atau Akibat Korupsi Telah diuraikan diatas bahwa (ndonesia tergolong negara yang tinggi tingkat korupsinya. "orupsi tidak semata#mata mengurangi dana yang masuk ke kas negara, tetapi akibat yang ditimbulkan sangatlah mengerikan, yaitu? .. "orupsi di (ndonesia telah terjadi se!ara sistemik dan meluas sehingga tidak saja merugikan keuangan negara, tetapi mengan!am dan melanggar hak#hak sosial dan ekonomi se!ara luas, yang berdampak meningkatnya angka kemiskinan, menyengsarakan rakyat, serta meningkatnya masalah sosial dan kriminalitas. ,. Bad system terkait dengan pengawasan di lingkungan birokrasi telah memun!ulkan molekulisasi kekuasaanC yaitu unit unit ke!il dalam organisasi yang memiliki kekuasaan tanpa dapat dikontrol oleh atasannya. +nit ke!il ini dapat 230 | P a g e melakukan apa saja yang merugikan masyarakat. Bontohnya pemeriksa pajak, dia dapat memutuskan apa saja yang ditemui pada waktu pemeriksaan berlangsung, demikian pula Polisi )alu )intas, dapat menentukan apa saja pada waktu melakukan tilang (&;. &aniel Sparingga? ,--5. 2. Bad system dan molekulisasi kekuasaan telah memun!ulkan berbagai peluang bagi aparatur untuk melakukan pungli, yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost economic); Ekonomi biaya tinggi pada gilirannya akan melemahkan kemampuan bersaing (ndonesia (competitiveness grrowth) di lingkungan (nternasional (&; /ermawan? ,--5. 3. %elum diterapkannya prinsip Good Governance dapat meningkatkan terjadinya tindak pidana korupsi, yang disisi lain akan dijadikan alasan oleh negara lain untuk menolak ekspor produk (ndonesia. 4. )ingkungan korup berdampak berkurangnya kemampuan negara untuk mengumpulkan dana (penerimaan negara bagi pembangunan yang mengan!am pembangunan infrasruktur, mengan!am pembangunan dan supremasi hukum. 1. ;endahnya kualitas infrastruktur dan kualitas layanan publik, yang berdampak terhadap perlakuan yang tidak adil tehadap masyarakat yang termarjinalkan. 5. "orupsi mengan!am sendi#sendi kehidupan demokrasi, karena pembangunan yang tidak merata. 6. "orupsi memungkinkan menjadi mata rantai berbagai kejahatan lain, misalnya penyelundupan, perdagangan obat narkotik, perdagangan manusia dll, seperti dalam pengiriman T"( 8anita. Kebijakan di Bidang Pencegahan Titik berat upaya pen!egahan korupsi adalah melalui? .. ;e*iew dan rekomendasi perbaikan sistem atau yang lebih dikenal dengan ;eformasi %irokrasi. ,. Promosi penerapan prinsip#prinsip Good Governance. 2. Pendidikan anti korupsi. 3. Pemberdayaan masyarakat. %eberapa kebijakan di bidang pen!egahan adalah antara lain? 23l | P a g e .. $endorong segenap instansi dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran anti korupsi dan peran sertanya dalam pen!egahan korupsi di lingkungan masing#masing. ,. $elakukan deteksi untuk mengenali dan memprediksi kerawanan korupsi dan potensi masalah penyebab korupsi se!ara periodik untuk disampaikan kepada instansi dan masyarakat yang bersangkutan. 2. $endorong lembaga dan masyarakat untuk mengantisipasi kerawanan korupsi (kegiatan pen!egahan dan potensi masalah penyebab korupsi (dengan menangani hulu permasalahan di lingkungan masing#masing. Prinsip Good Governance Organization for Economic Co-operation and Development (=EB& atau +N&P, memberikan definisi governance terkait dengan langkah otoritas politik sekaligus pengawasan dalam masyarakat terkait pengelolaan sumberdaya sosial dan pertumbuhan ekonomi. World Bank (8% justru mendefinisikan governance sebagai sikap di mana kekuasaan digunakan untuk mengelola sumber daya ekonomi dan sosial sebuah negara. Tahun .773, 8% menguraikan beberapa aspek penting dalam terminologi governance. Pertama, terkait struktur reAim politik sebuah negara. %agi 8%, struktur ini sangat penting karena terkait pada sikap dan perilaku elite politik pada sumber daya ekonomi dan sosial dikelola. Artinya, kesadaran dan mentalitas elite politik dalam struktur tersebut berperan besar dalam perubahan kebijakan. "edua, 8% menekankan pada proses bagaimana sumber daya ekonomi dan sosial tersebut dikelola bagi kesejahteraan rakyat. Pakar politik pembangunan 0oran /yden (.777 mengaitkan governance dengan aturan politik baik se!ara formal maupun informal. &i dalam governance terdapat pula tolok ukur untuk melihat bagaimana kekuasaan dijalankan sekaligus upaya untuk meredam kebo!oran anggaran. Agar kebo!oran itu tidak terjadi, ada yang berteori agar kalau perlu, demi terwujudnya 00, pemerintah men!ontoh !ara kerja perusahaan swasta yang bekerja berdasar prinsip#prinsip efekti*itas serta efisien. %erikut ini sepuluh prinsip Good Governance, antara lain? .. Partisipasi. ,. Penegakan hukum. 232 | P a g e 2. Transparansi. 3. "esetaraan. 4. &aya tanggap. 1. 8awasan ke depan. 5. Akuntabilitas. 6. Pengawasan. 7. Efesiensi O Efektifitas. .-. Profesionalisme. Tata pemerintahan yang baik, good go*ernan!e, merupakan sesuatu yang penting dalam mewujudkan suatu keadaan yang ideal bagi negara. Good governance adalah !ara yang dapat digunakan oleh suatu negara untuk melaksanakan wewenangnya dalam menyediakan barang dan jasa publik. Tata pemerintahan yang buruk akan membawa dampak yang sangat merugikan bagi suatu negara itu, misalnya pelayanan publik yang buruk, iklim in*estasi yang lemah, dan korupsi. =leh karena itu, terutama bagi negara berkembang seperti (ndonesia, good governance sangat perlu diwujudkan oleh pemerintah demi menyejahterakan seluruh rakyat (ndonesia. $enurut dalam konteks perwujudan good governance pada pemerintahan Presiden Susilo %ambang >udhoyono dan 8akil Presiden %oediono, agenda yang seharusnya menjadi prioritas utama adalah mereformasi birokrasi yang ada di (ndonesia se!ara keseluruhan. ;eformasi birokrasi sangat perlu untuk direalisasikan mengingat berbagai permasalahan yang telah melanda negeri ini, seperti korupsi dan pelayanan publik yang buruk, disebabkan oleh birokrasi yang tidak berjalan dengan semestinya. &i dalam kehidupan birokrasi yang ada saat ini, terdapat hal#hal yang membuat situasi menjadi kondusif untuk melakukan penyimpangan. /al#hal tersebut antara lain adalah kurangnya transparansi dan pertanggungjawaban, monopoli kekuasaan, dan inefisiensi dalam birokrasi yang bersifat mubaAir. Pelaksanaan reformasi birokrasi se!ara menyeluruh itu, se!ara ringkas, dimaksudkan untuk men!apai tujuan#tujuan tertentu, antara lain adalah meningkatkan kinerja dari birokrasi sendiri dan memperbaiki tata pelayanan terhadap publik. %irkorasi reformasi yang baik sesungguhnya meliputi tiga hal utama yang patut untuk dibenahi, yaitu aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia (S&$. ;eformasi birokrasi yang telah dilakukan oleh 233 | P a g e &epartemen "euangan merupakan !ontoh yang layak dari reformasi birokrasi dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Namun dalam konteks pemerintahan S%>#%oediono, yang direformasi adalah seluruh lembaga atau organisasi yag aktif dalam pemerintahan. Pertama, dalam aspek kelembagaan atau organisasi, langkah#langkah yang dapat dilakukan dalam mewujudkan perbaikan adalah dengan menjadikan semua organisasi atau lembaga yang aktif dalam kegiatan pemerintahan menjadi sebuah lembaga atau organisasi yang mementingkan dan menekankan pada fungsi dan berorientasi kepada pemangku kepentingan. Setiap lembaga dan organisasi harus membentuk unit kepatuhan internal dan membangun pusat pengaduan layanan (complaint center sehingga kerja dari suatu lembaga atau organisasi tetap dapat dikontrol dan diawasi. Selain itu, lembaga atau organisasi juga perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan memper!epat, mempermudah, dan meningkatkan efekti*itas dan efisiensi kerja dari lembaga atau organisasi tersebut. "edua, aspek ketatalaksanaan. Terkait dengan aspek yang pertama, patokan tata !ara pelaksanaan dari lembaga#lembaga tersebut adalah harus sederhana dan transparan, efisien dan efektif, akuntabel, serta memuat janji layanan, seperti persyaratan, biaya, dan waktu. &alam hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, yang harus dilakukan adalah membangun sistem kontrol (built in control system, menerapkan sistem pemebritaan atau laporan yang otomatis dan terintegrasi (automatic and integrated reporting system. selain itu juga dibutuhkan fasilitas dan pemberlakuan ++ keterbukaan informasi untuk memastikan adiministrasi lebih transparan, serta menerapkan manajemen resiko dan pemantauan kerja melalui indikator kinerja utama. "etiga, aspek manajemen S&$. %eberapa poin yang harus diperhatikan demi mendapatkan sumber daya manusia yang baik lagi bersih antara lain adalah basis kompetensi, penerapan kode etik dan majelis kode etik, dan penerapan indikator kinerja utama pada masing#masing S&$. Perbaikan sistem birokrasi dalam suatu lembaga, dalam aspek S&$ ini, perlu juga diperhatikan persoalan gaji. $eningkatkan jumlah gaji harus dibarengi dengan perbaikan rekrutmen, promosi, penempatan jabatan, serta pelatihan dan pendidikan yang baik demi mendapatkan S&$ yang berkualitas dan dapat memberikan hasil yang baik. 234 | P a g e Setelah melakukan reformasi birokrasi se!ara menyeluruh, pemerintah juga memiliki kewajiban untuk mentata kehidupan di segala area utama dalam pemerintahan demi memaksimalkan tata pemerintahan yang baik tersebut. Pemberantasan korupsi lebih baik diprioritaskan di area#area yang rawan, seperti bidang pendidikan dan kesehatan yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu, memperbaiki serta memberantas segala penyimpangan di sistem peradilan (hakim, jaksa, dan polisi juga penting untuk langkah dan prakarsa anti korupsi berikutnya. Pengawasan dan pen!egahan eksploitasi alam yang berlebihan dan pengrusakan lingkungan juga menjadi perhatian utama bagi pemerintah agar tidak menjadi lahan yang subur bagi tindakan penyimpangan seperti korupsi. &engan diwujudkannya tata pemerintahan yang baik atau good governance diharapkan dapat menyelesaikan segala akar permasalahan di bangsa ini serta men!egahnya kembali menjadi masalah yang meresahkan seluruh rakyat (ndonesia. Prinsip Anti Korupsi Prinsip#prinsip anti korupsi terdiri dari transparansi, akuntabilitas, kewajaran, aturan main, dan kontrol aturan main. %erikut merupakan penjelasan terkait dengan prinsip#prinsip tersebut. .. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah prinsip politik (demokrasi yang mengharuskan pejabat instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka kepada masyarakat (external control. Akuntabilitas juga berarti penggunaan kriteria untuk mengukur kinerja pejabat publik dan mekanisme pengawasan untuk menjaga agar standar ter!apai. Akuntabilitas menga!u pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Akuntabilitas terdiri dari akuntabilitas legal, keuangan, birokrat@manajerial, dan politik. "enapa Perlu AkuntabilitasE a. +ntuk men!egah konsepsi yang salah tentang kepentingan publik karena pejabat pemerintah dan PNS tidak mewakili se!ara merata semua kolempok sosial, ekonomi, dan budaya. b. +ntuk men!egah praktek ""N berdasarkan kepentingan pribadi, kelompok atau asing yang merugikan kepentingan masyarakat@nasional. 235 | P a g e %agaimana mengukur akuntabilitasE a. Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui $ekanismepelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua kegiatan. b. E*aluasi atas kinerja administrasi, proses pelaksanaan, dampak dan manfaat yang diperoleh masyarakat baik se!ara langsung maupun manfaat jangka panjang dari sebuah kegiatan. ,. Tranparansi Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan se!ara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik. Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural kelembagaan. &alam bentuk yang paling sederhana, transparansi menga!u padaketerbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi keper!ayaan (trust. Perlunya "eterlibatan masyarakat dalam proses transparansi? a. Proses penganggaran yang bersifat bottom up, mulai dari peren!anaan, implementasi, laporan pertanggungjawaban dan penilaian (e*aluasi terhadap kinerja anggaran. b. Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan. /al ini terkait pula dengan proses pembahasan tentang sumber#sumber pendanaan (anggaran pendapatan, dan alokasi anggaran (anggaran belanja. !. Proses pembahasan tentang pembuatan ran!angan peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial, dan pertanggungjawaban se!ara teknis. d. Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih khusus lagi adalah proyek#proyek yang diusulkan oleh masyarakat sendiri. e. Proses e*aluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang dilakukan se!ara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban se!ara administratif, tapi juga se!ara teknis dan fisik dari setiap out put kerja#kerja pembangunan. 236 | P a g e 2. "ewajaran Prinsip kewajaran ditujukan untuk men!egah terjadinya manipulasi (ketidakwajaran dalam penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun ketidakwajaran lainnya. )ima langkah penegakan prinsip kewajaran, yaitu? a "omprehensif dan disiplin yang berarti mempertimbangkan keseluruhan aspek, berkesinambungan, taat asas, prinsip pembebanan, pengeluaran dan tidak melampaui batas (off budget. b <leksibilitas yaitu adanya kebijakan tertentu untuk efisiensi dan efektifitas. ! Terprediksi yaitu ketetapan dalam peren!anaan atas dasar asas *alue for money dan menghindari defisit dalam tahun anggaran berjalan. Anggaran yang terprediksi merupakan !erminan dari adanya prinsip fairness di dalam proses peren!anaan pembangunan. d "ejujuran yaitu adanya bias perkiraan penerimaan maupun pengeluaran yang disengaja, yang berasal dari pertimbangan teknis maupun politis. "ejujuran merupakan bagian pokok dari prinsip fairness. e (nformatif, yaitu adanya sistem informasi pelaporan yang teratur dan informatif sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses pengambilan keputusan. Sifat informatif merupakan !iri khas dari kejujuran. 3. Aturan main Aturan mainanti korupsi dibuatagar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Aturan main anti korupsi tidak selalu identik dengan undang#undang anti#korupsi, namun bisa berupa undang#undang kebebasan mengakses informasi, undang#undang desentralisasi, undang#undang anti#monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara. Empat aspek aturan main anti korupsi, yaitu? a. (si aturan main. Aturan main antikorupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung unsur#unsur yang terkait dengan persoalan korupsi. b. Pembuat aturan main. 237 | P a g e "ualitas isi aturan main tergantung pada kualitas dan integritas pembuatnya. !. Pelaksanaaturan main. Aturan main yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor#aktor penegak aturan main, yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan, penga!ara, dan lembaga pemasyarakatan. d. "ultur aturan main. Eksistensi sebuah aturan main terkait dengan nilai#nilai, pemahaman, sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang#undang anti korupsi. )ebih jauh kultur aturan main ini akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. 4. "ontrol Aturan main "ontrol aturan main merupakan upaya agar aturan main yang dibuat betul#betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. "ontrol aturan main tersebut terdiri dari tiga model, yaitu? a. Partisipasi yaitu melakukan kontrol terhadap aturan main dengan ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya. b. =posisi yaitu mengontrol dengan menawarkan alternatif aturan main baru yang dianggap lebih layak. !. ;e*olusi yaitu mengontrol dengan mengganti aturan main yang dianggap tidak sesuai. Tiga model kontrol aturan main tersebut digunakan sesuai dengan sistem yang dibangun dalam suatu pemerintahan. $isalnya, dalam sistem demokrasi yang sudah mapan (established, model kontrol aturan main yang digunakan adalah partisipasi dan oposisi. Pendidikan Anti Korupsi +ntuk men!iptakan sebuah tatanan kehidupan yang bersih, diperlukan sebuah sistem pendidikan anti korupsi yang berisi tentang sosialisasi bentuk#bentuk korupsi, !ara pen!egahan dan pelaporan serta pengawasan terhadap tindak pidana korupsi. Pendidikan seperti ini harus ditanamkan se!ara terpadu mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan anti korupsi ini akan berpengaruh pada perkembangan psikologis siswa. 238 | P a g e Setidaknya, ada dua tujuan yang ingin di!a!ai dari pendidikan anti korupsi ini. Pertama untuk menanamkan semangat anti korupsi pada setiap anak bangsa. $elalui pendidikan ini, diharapkan semangat anti korupsi akan mengalir di dalam darah setiap generasi dan ter!ermin dalam perbuatan sehari#hari. Sehingga, pekerjaan membangun bangsa yang terseok#seok karena adanya korupsi dimasa depan tidak ada terjadi lagi. 'ika korupsi sudah diminimalisir, maka setiap pekerjaan membangun bangsa akan maksimal. Tujuan kedua adalah, menyadari bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab lembaga penegak hukum seperti "P", "epolisian dan "ejaksaan agung, melainkan menjadi tanggung jawab setiap anak bangsa. Pola pendidikan yang sistematik akan mampu membuat siswa mengenal lebih dini hal#hal yang berkenaan dengan korupsi termasuk sanksi yang akan diterima kalau melakukan korupsi. &engan begitu, akan ter!ipta generasi yang sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk#bentuk korupsi dan tahu akan sanksi yang akan diterima jika melakukan korupsi. Sehingga, masyarakat akan mengawasi setiap tindak korupsi yang terjadi dan se!ara bersama memberikan sanksi moral bagi koruptor. 0erakan bersama anti korupsi ini akan memberikan tekanan bagi penegak hukum dan dukungan moral bagi "P" sehingga lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Tidak hanya itu, pendidikan anti korupsi yang dilaksanakan se!ara sistemik di semua tingkat institusi pendidikan, diharapkan akan memperbaiki pola pikir bangsa tentang korupsi. Selama ini, sangat banyak kebiasaan#kebiasaan yang telah lama diakui sebagai sebuah hal yang lumrah dan bukan korupsi. Termasuk hal#hal ke!il. $isalnya, sering terlambat dalam mengikuti sebuah kegiatan, terlambat masuk sekolah, kantor dan lain sebagainya. $enurut "P", ini termasuk salah satu bentuk korupsi, korupsi waktu. "ebiasaan tidak disiplin terhadap waktu ini sudah menjadi lumrah, sehingga perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat. $ateri ini dapat diikutkan dalam pendidikan anti korupsi ini. %egitu juga dengan hal#hal sepele lainnya. Bontoh lain, kebiasaan tidak mau repot ketika melakukan pelanggaran aturan lalu lintas. "etika ditilang oleh polisi lalu lintas, banyak orang yang tanpa pikir panjang dan tidak mau repot untuk sidang di pengadilan. Sehingga se!ara tidak langsung memberikan kesempatan kepada polisi untuk korupsi. Perbuatan ini 239 | P a g e banyak sekali ditemukan di jalan raya, dan !enderung menjadi lumrah. Sehingga memang diperlukan edukasi bahwa perbuatan suap tersebut, termasuk korupsi yang merugikan negara. =leh karena itu, perlu pendidikan terpadu yang diselenggarakan di semua tingkatan institusi pendidikan. TahapPelaksanaan "urikulum pendidikan anti korupsi ini disusun seperti kurikulum mata pelajaran yang lain dan diagendakan dalam kurikulum pendidikan nasional. Penyusunan kurikulum dimulai dari tujuan pembelajaran umum, khusus serta indikator dan hasil belajar apa saja yang ingin di!apai setelah memperoleh pendidikan anti korupsi ini. Ada dua pilihan untuk menerapkan pendidikan anti korupsi pada sekolah dan perguruan tinggi. Pertama, menambah satu mata pelajaran baru, pendidikan anti korupsi di sekolah#sekolah. "edua, melakukan integrasi pendidikan anti korupsi kedalam salah satu mata pelajaran yang ada. $ata pelajaran yang dipilih adalah mata pelajaran sosial seperti Pendidikan "ewarganegaraan. Pilihan pertama, menambahkan mata pelajaran baru tentang pendidikan anti korupsi dirasa kurang memungkinkan. Pada saat ini, siswa#siswa di sekolah telah dibebankan begitu banyak mata pelajaran. &itambah lagi dengan pekerjaan rumah (P; setiap mata pelajaran. $aka, tidak memungkinkan jika menambah mata pelajaran baru. &ikhawatirkan, hasilnya tidak akan maksimal dan hanya sebatas pengetahuan teori saja yang didapatkan oleh siswa. Sementara esensi dari pendidikan anti korupsi ini tidak didapatkan. +ntuk tahap awal, pendidikan anti korupsi ini bisa disisipkan dalam bentuk satu pokok bahasan pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. 8aktu yang dibutuhkan untuk satu pokok bahasan ini antara 6 sampai 7 jam. Atau sekitar 3 sampai 4 kali pertemuan. $etoda pembelajaran yang digunakan dapat berupa !eramah, diskusi, simulasi, studi kasus dan metoda lain yang dianggap akan membantu ter!apainya tujuan dari pembelajaran itu sendiri. $edia yang dapat digunakan seperti tabel angka korupsi dan bahkan bisa digunakan media audio*isual seperti menonton *ideo#*ideo yang berhubungan dengan korupsi. $elakukan studi pustaka tentang negara#negara maju yang hidup tanpa korupsi. Teori yang dipelajari pada pendidikan anti korupsi 240 | P a g e tersebut dapat langsung dipraktekan dalam sebuah kegiatan nyata. $isalnya, nilai# nilai kejujuran yang menjadi aspek !apaian utama dalam pendidikan anti korupsi dapat dipraktekan dengan membangun sebuah warung kejujuran di sekolah yang bersangkutan. 8arung kejujuran adalah sebuah warung yang dikelola oleh siswa, dimana tidak ada penunggu warungnya. Semua transaksi berjalan dengan swalayan dan kesadaran membayar berapa harga barang yang di beli. Tanpa ada yang mengawasi. Semua barang ditempeli label harga dan pembeli membayar dengan sadar ke dalam sebuah kotak terbuka berisi uang. 'ika uang yang dimasukan ke kotak perlu kembalian, maka si pembeli mengambil kembaliannya sendiri. Semua transaksi berjalan tanpa pengawasan, hanya berbekal kejujuran. 8arung ini akan melatih kejujuran, sebuah nilai kehidupan yang menjadi !ikal bakal hidup terbebas dari korupsi. &engan adanya pendidikan anti korupsi ini, diharapkan akan lahir generasi tanpa korupsi sehingga dimasa yang akan datang akan ter!ipta (ndonesia yang bebas dari korupsi. /arapan awal tentunya ini akan berdampak langsung pada lingkungan sekolah yaitu pada semua elemen pendidikan, seperti kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa. )ingkungan sekolah akan menjadi pioneer bagi pemberantasan korupsi dan akan merembes ke semua aspek kehidupan bangsa demi mewujudkan (ndonesia yang bebas dari korupsi. Pendidikan Anti Korupsi dalam Keluarga 8alau telah dibentuk +ndang#+ndang Anti "orupsi kemudian berdirinya "omisi Pemberantasan "orupsi atau yang dikenal dengan nama "P" hingga lahirnya Pengadilan Tindak Pidana "orupsi atau Pengadilan Tipikor bahkan baru# baru ini dibentuk Satgas $afia /ukum, namun sepertinya kasus "orupsi makin marak di negeri ini. "orupsi seakan menjadi budaya yang telah mengakar dari generasi ke generasi hingga sulit untuk diberantas sampai ke akarnya namun bukan berarti tidak bisa karena seperti !erita lama bahwa batu yang keras bisa berlubang karena tetesan air, itu artinya bahwa walaupun korupsi sulit dihilangkan namun kalau terus menerus diberantas maka ia akan lenyap. "osakata terus#menerus menjadi kun!i dari sebuah keberhasilan pemberantasan korupsi karena kalau hanya sekedar 24l | P a g e !ari muka dalam memberantas korupsi maka sampai kapanpun korupsi tidak akan hilang. Pemberantasan korupsi bisa dimulai dari lingkungan yang terke!il yaitu rumah kita sendiri. "enapa harus rumah sendiri bukan dari diri sendiri ataupun juga lingkungan yang lebih luas lagi. "arena biasanya korupsi terlahir karena didikan dari keluarga walaupun kita tidak menyadarinya. %anyak hal yang sebenarnya adalah korupsi di keluarga kita namun terkadang dia lewat begitu saja karena menganggap itu adalah hal wajar. "enapa wajar karena kebiasaan itu seperti sebuah tradisi yang sulit dihilangkan. $isalnya, 9Kamu dititipi ibumu uang untuk belanja di toko dan ternyata ada uang kembaliannya namun kamu malah membelanjakan uang kembalian tersebut tanpa sepengetahuan ibumu." (tu namanya sudah korupsi. )alu dimana letak pembelajaran korupsinya, biasanya setelah sampai di rumah, kamu akan bilang 9Bu, tadi uang kembaliannya saya belikan: dan ibunya pun berkata 9Tidak apa-apa, asal belanjaan sudah dibeli:. "ata#kata 9Tidak apa#apa: menjadikan kamu merasa hal itu biasa hingga akhirnya berlanjut ketika kamu sudah punya jabatan, misalnya 9Kamu disuruh beli semen yang terbaik namun malah membeli semen kualitas tidak baik karena kamu berpikir yang penting semennya sudah dibeli." Atau ketika sebelum atau sesudah ulangan terkadang orangtuamu mengajak kamu ke tempat gurumu sambil membawakan bingkisan hadiah dengan harapan agar gurumu tadi memberikan nilai yang baik. Padahal itu juga merupakan bagian dari korupsi. "arena bisa saja ditiru oleh anaknya suatu hari, semisal, "Ketika ingin memenangkan sebuah tender proyek tertentu ia mengirimkan hadiah pada pihak yang punya wewenang penentuan tender tersebut." /al#hal yang mungkin sepele seperti !ontoh diatas mungkin adalah hal biasa namun disitulah letak kesalahan kita. Seharusnya ketika anak kita, membelanjakan uang tanpa sepengetahuan kita, ada baiknya kita beri nasehat dan jangan langsung membiarkannya begitu saja dan kalau itu diulangi nya kembali tak ada salahnya kita memberinya hukuman sebagai bentuk pembelajaran padanya bahwa mengambil uang tanpa sepengetahuan yang punya itu dilarang. "emudian juga, jangan membiasakan datang ke tempat guru sebelum ataupun sehabis ulangan dengan membawa bingkisan hadiah karena hal itu akan memberikan !ontoh yang buruk pada anak kita.'adi untuk memotong akar dari korupsi ini bisa diawali dengan 242 | P a g e menghilangkan kebiasaan#kebiasaan di rumah kita yang bisa menjadi !ontoh buruk bagi anak kita suatu saat nanti. Selain menghilangkan kebiasaan salah tersebut, ada baiknya kita juga memberikan pendidikan anti korupsi sejak dini namun tentu juga diimbangi dengan pemberian !ontoh karena kalau hanya berkutat pada teori maka pendidikan anti korupsi hanya akan menjadi sebuah buku tanpa amal. /arus ada keseimbangan antara teori dengan praktik nyata yang kita berikan. Pemberian !ontoh anti korupsi dalam kehidupan nyata biasanya akan lebih membekas dalam ingatan. Pemberian !ontoh bisa dimulai dari dalam keluarga, misalnya berangkat kerja tepat waktu, tidak memakai kendaraan dinas untuk keperluan pribadi.Namun juga dalam pendidikan anti korupsi hal yang perlu diperhatikan adalah hati karena bagaimanapun kalau hati sudah salah maka sulit memberikan jalan lurus karena itu hindarilah makanan yang bersifat haram semisal makanan dari hasil korupsi karena kalau sudah pernah memakan hasil uang korupsi maka ia akan mendarah daging dalam tubuh kita dan hanya tinggal masalah waktu saja kitapun bisa terjerumus juga dalam lingkaran hitam. &an ketika kita sudah terjerumus, terus memberikan nafkah serta makanan dari hasil korupsi maka istri dan anak kitapun bisa juga terjerumus dalam lingkaran itu. Sesuatu yang haram masuk ke dalam tubuh bisa mempengaruhi kejiwaan walaupun ini tidak pernah ada penelitian namun itulah yang sering terjadi dimasyarakat. Ayahnya koruptor, anaknya juga. Selain menjaga hati kita, keluarga kita juga perlu mendukung dalam hal anti korupsi karena kalau keluarga tidak mendukung maka biasanya akan sulit dilakukan. &ukungan pertama itu harus ada dari istri karena bagaimanapun dibalik kesuksesan suami selalu ada istri. "etika istri kita termasuk orang yang materialistis maka biasanya tuntutan terhadap gaya hidup begitu tinggi yang akibatnya bila sang suami tak mampu memberikan, maka bisa saja ia mendorong suaminya untuk melakukan korupsi hanya untuk memenuhi gaya hidup istrinya. 'adi, untuk membasmi korupsi tidak bisa ditebang dari atas namun dari bawah yaitu keluarga. Penebangan itu bisa dilakukan dengan !ara tidak membiasakan korupsi sejak dini atau memberikan !ontoh korupsi serta tentu adanya pendidikan anti korupsi. Namun dari semua itu bisa dilakukan kalau hati kita kuat dan tegar dalam menghadapi godaan lingkungan yang mungkin banyak koruptornya dan juga jangan memberikan makanan yang tidak halal kepada keluarga kita karena itu 243 | P a g e bisa mempengaruhi kejiwaan serta adanya dukungan keluarga karena bagaimanapun keluargalah yang bisa mempengaruhi seseorang dalam berpikir dan bertindak. lmplementasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dalam Kehidupan Sehari-hari Ada beberapa tindak nyata yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di (ndonesia, antara lain sebagai berikut ? a. +paya pen!egahan (pre*entif. b. +paya penindakan (kuratif. !. +paya edukasi masyarakat@mahasiswa. d. +paya edukasi )S$ ()embaga Swadaya $asyarakat. Upaya Pencegahan (Preventif) .. $enanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada bangsa dan negara melalui pendidikan formal, informal dan agama. ,. $elakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis. 2. Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tang# gung jawab yang tinggi. 3. Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa tua. 4. $en!iptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi. 1. Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi dan dibarengi sistem kontrol yang efisien. 5. $elakukan pen!atatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang men!olok. 6. %erusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemerintahan mela#lui penyederhanaan jumlah departemen beserta jawatan di bawahnya. Upaya Penindakan (Kuratif) +paya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar dengan dibe#rikan peringatan, dilakukan peme!atan tidak terhormat dan dihukum pidana. %eberapa !ontoh penindakan yang dilakukan oleh "P" ? .. &ugaan korupsi dalam pengadaan /elikopter jenis $(#, $erk Ple ;osto* ;usia milik Pemda NA& (,--3. 244 | P a g e ,. $enahan "onsul 'enderal ;( di 'ohor %aru, $alaysia, E$. (a diduga melekukan pungutan liar dalam pengurusan dokumen keimigrasian. 2. &ugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan %usway pada Pemda &"( 'akarta (,--3. 3. &ugaan penyalahgunaan jabatan dalam pembelian tanah yang merugikan keuang#an negara ;p .- milyar lebih (,--3. 4. &ugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito dari %( kepada PT TeDma!o 0roup melalui %N( (,--3. 1. "asus korupsi dan penyuapan anggota "P+ kepada tim audit %P" (,--4. 5. "asus penyuapan panitera Pengadilan Tinggi 'akarta (,--4. 6. "asus penyuapan /akim Agung $A dalam perkara Probosutedjo. 7. $enetapkan seorang bupati di "alimantan Timur sebagai tersangka dalam kasus korupsi %andara )oa "olu yang diperkirakan merugikan negara sebesar ;p .4,7 miliar (,--3. .-. "asus korupsi di "%;( $alaysia (,--4. Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa /al ini dilakukan agar masyarakat dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pemberantasan korupsi. &alam hal ini, masyarakat harus dididik agar? .. $emiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik. ,. Tidak bersikap apatis dan a!uh tak a!uh. 2. $elakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat@nasional. 3. $embuka wawasan seluas#luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan peme#rintahan negara dan aspek#aspek hukumnya. 4. $ampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas. Upaya Edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) (ndonesia Borruption 8at!h ((B8 adalah organisasi non#pemerintah yang meng#awasi dan melaporkan kepada publik mengenai korupsi di (ndonesia dan terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi me#lalui usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat melawan praktik korupsi. (B8 la# 245 | P a g e hir di 'akarta pd tgl ,. 'uni .776 di tengah#tengah gerakan reformasi yang menghendaki pemerintahan pas!a#Soeharto yg bebas korupsi. Transparen!y (nternational (T( adalah organisasi internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik dan didirikan di 'erman sebagai organisasi nirlaba se#karang menjadi organisasi non#pemerintah yang bergerak menuju organisasi yang demokratik. Publikasi tahunan oleh T( yang terkenal adalah )aporan "orupsi 0lobal. Sur*ei T( (ndonesia yang membentuk (ndeks Persepsi "orupsi ((P" (n#donesia ,--3 menyatakan bahwa 'akarta sebagai kota terkorup di (ndonesia, disu#sul Surabaya, $edan, Semarang dan %atam. Sedangkan sur*ei T( pada ,--4, (n#donesia berada di posisi keenam negara terkorup di dunia. (P" (ndonesia adalah ,,, sejajar dengan AAerbaijan, "amerun, Etiopia, (rak, )ibya dan +sbekistan, ser#ta hanya lebih baik dari "ongo, "enya, Pakistan, Paraguay, Somalia, Sudan, Angola, Nigeria, /aiti O $yanmar. Sedangkan (slandia adalah negara terbebas dari korupsi. Faktor-faktor Keberhasilan Pemberantasan Korupsi Pemberantasan korupsi dapat lebih baik dan berhasil jika didukung oleh faktor#faktor di bawah ini yaitu antara lain? .. Political willC ,. Clean governmentC 2. "omitmen yang kuat dari Pemimpin dan ElitC 3. ProfesionalC 4. &ukungan media massaC 1. &ukungan masyarakat se!ara aktif. Hambatan atau Kendala Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi /ambatan#/ambatan yang dihadapi dalam pemberantasan korupsi antara lain? .. "urangnya dana yang diin*estasikan pemerintah untuk program pemberantasan korupsi. /al ini mengindikasikan rendahnya komitmen pemerintah terhadap upaya pemberantasan korupsi dan bahwa selama ini pemberantasan korupsi belum menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah, yang men!erminkan masih lemahnya politi!al will pemerintah bagi upaya pemberantasan korupsi. ,. "urangnya bantuan yang diberikan oleh negara#negara donor bagi program pemberantasan korupsi. $inimnya bantuan luar negeri ini merupakan !erminan 246 | P a g e rendahnya tingkat keper!ayaan negara#negara donor terhadap komitmen dan keseriusan pemerintah di dalam melakukan pemberantasan korupsi. 2. "urangnya pengetahuan dan pengalaman aparat#aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi. &an, berita buruk yang keempat adalah rendahnya insentif dan gaji para pejabat publik. (nsentif dan gaji yang rendah ini berpotensi mengan!am profesionalisme, kapabilitas dan independensi hakim maupun aparat#aparat penegak hukum lainnya, termasuk dalam konteks pemberantasan tindak pidana korupsi. 3. Terjadinya perdebatan tiada henti tentang posisi dan kedudukan hukum dari kebijakan#kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pejabat negara. %eberapa pihak berpendapat bahwa kebijakan#kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pejabat negara adalah dapat disentuh oleh hukum pidana, sehingga pejabat negara yang korup adalah dapat digugat se!ara hukum, baik hukum pidana maupun perdata. Sedangkan, beberapa pihak yang lain berpendirian bahwa kebijakan#kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pejabat negara adalah tidak tersentuh oleh hukum, sehingga pejabat#pejabat negara yang korup tersebut adalah tidak dapat digugat se!ara hukum, baik pidana maupun perdata. Sedangkan, beberapa pihak yang lain lagi berpendapat bahwa hukum administrasi negara merupakan satu#satunya perangkat hukum yang dapat menyentuh kebijakan#kebijakan publik yang dilaksanakan oleh para pejabat negara. Sayangnya, perdebatan tentang permasalahan tersebut !enderung berlarut#larut tanpa dapat memberikan solusi yang efektif bagi upaya pemberantasan korupsi di (ndonesia. 4. Peraturan perundang#undangan yang menyangkut upaya pemberantasan korupsi mempunyai beberapa kelemahan yang terletak pada substansi peraturan perundang#undangan, baik dari aspek isi maupun aspek teknik pelaksanaannya, sehingga memungkinkan terjadinya ketimpangan dalam pemberantasan korupsi. &iantara kelemahan#kelemahan tersebut adalah? a. Tidak jelasnya pembagian kewenangan antara jaksa, polisi dan "P" dan tidak adanya prinsip pembuktian terbalik dalam kasus korupsi. b. )emahnya dan tidak jelasnya mekanisme perlindungan saksi, sehingga seseorang yang dianggap mengetahui bahwa ada penyelewengan di bidang keuangan tidak bersedia untuk dijadikan saksi@memberikan kesaksian. 247 | P a g e /ambatan yang kedua berkaitan dengan kurangnya transparansi lembaga eksekutif dan legislatif terhadap berbagai penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara. $ekanisme pemeriksaan terhadap pejabat#pejabat eksekutif dan legislatif juga terkesan sangat birokratis, terutama apabila menyangkut iAin pemeriksaan terhadap pejabat#pejabat yang terindikasi korupsi. !. (integritas moral aparat penegak hukum serta ketersediaan sarana dan prasarana penunjang keberhasilan mereka dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi. d. $asalah kultur@budaya, dimana sebagian masyarakat telah memandang korupsi sebagai sesuatu yang laAim dilakukan se!ara turun#temurun, disamping masih kuatnya budaya enggan untuk menerapkan budaya malu. 1. "urangnya kewibawaan pemerintah. "urangnya kewibawaan pemerintah dimana anggota masyarakat bisa bersifat apatis terhadap segala anjuran#anjuran dan tindakan pemerintah.Sifat sifat yang demikian ini jelas bahwa ketahanan Nasional akan rapuh karena anggota masyarakat merasa dirinya tidak ikut bertanggung jawab dalam keutuhan nasional atau negara. &alam situasi masyarakat yang demikian ini akan dapat dimanfaatkan oleh lawan#lawan politik atau pihak ketiga lain yang tidak bertanggung jawab untuk merongrong kewibawaan pemerintah. 5. "urangnya mental pejabat pemerintah. Sesuatu yang tidak bisa dipungkiri lagi ialah bahwa korupsi dapat merusak mental para pejabat pemerintah. Segala sesuatu akan dilihat dari ka!amata materi saja sehingga lupa akan tugasnya sebagai pejabat pemerintah. Sebagai !ontoh mengenai seorang perwira menengah A%;( menjual rahasia pertahanan nasional bangsa ini kepada bangsa lain dalam hal ini kepada bangsa ;usia, dengan kata lain kedudukannya, pengetahuannya dan jabatannya dia nilai dengan materi sehingga rahasia negara yang seharusnya dia pegang teguh malah diuangkannya. Pejabat#pejabat yang bermental korupsi berpikir dalam hatinya mengenai apa yang bisa diambil negara dan bangsa ini. %erbeda dengan apa yang dikatakan oleh '.<."ennedy pada waktu penyumpahan beliau sebagai presiden +SA 9&onLt ask what your do for your !ountry !an do for you, but ask your self what !an you do for your !ountry: yang terjemahannya sebagai berikut? 9janganlah kau bertanya apa yang dapat diberikan oleh Negara kepadamu tetapi 248 | P a g e tanyalah kepada dirimu apa yang dapat kau sumbangkan kepada negaramu:. Pada negara ini, sebagaimana juga di negara#negara lain yang sedang berkembang u!apan '.<."ennedy ini diputar balikan tanpa memikirkan kelanjutan hidup dari pada bangsa dan negaranya. Sesuatu hal yang sangat berbahaya lagi adalah jika sampai generasi muda ini men!ontoh sifat korupsi yang berjangkit dalam masyarakat (ndonesia sekarang. 'ika hal ini bisa terjadi maka !ita#!ita untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang di !ita#!itakan bangsa ini semakin jauh dan tipis harapan#harapan untuk ter!apai. 6. "urang tegasnya hukum. Negara (ndonesia adalah negara hukum dimana segala sesuatunya harus didasarkan kepada hukum jadi bukan berdasarkan pada kekuasaan oleh karenanya terwujudnya tertib hukum merupakan suatu keharusan bagi kitasemua. Tanggung jawab akan hal ini bukan hanya terletak pada penegak hukum saja tetapi merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat (ndonesia. %ahwa !ita#!ita terwujudnya tertib hukum tidak akan dapat di!apai jika korupsi meraja lela di kalangan penegak hukum, sehingga hokum tidak dapat ditegakan terhadap penyelewengan atau pelaku#pelaku yang merong#rong ketertiban hukum itu. &ari kejadian#kejadian selama ini jelaslah bahwa sebagian besar penegak hukum sudah bermental korupsi sehingga menurunkan wibawanya sebagai penegak hukum.seorang yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum akan tetap bahagia dan tertawa sepanjang para penegak hukum masih dapat disuap dan hukum dapat dilumpuhkan dengan kekuatan uangnya. Artinya ia masih dapat membeli keadilan dan pengadilan bahkan penjara sekalipun dapat dibeli dengan kekuatan uang yang dimilikinya. Tidak mengherankan bahwa timbul suara#suara sumbang dalam masyarakat yang mengatakan bahwa orang kaya atau pejabat kebal terhadap hukum. "eadilan dapat debelokkan sesuai dengan seleranya sepanjang para penegak hukum tersebut masih dapat disuap. /ukum dan keadilan telah dapat diombang#ambingkan oleh uang, sehingga berubah menurut selera si penyuap dan timbullah kepin!angan# kepin!angan dan keanehan#keanehan penegak hukum dalam masyarakat. <akta# fakta korupsi di atas menyebabkan pembangunan dan pembinaan hukum nasional akan terhambat. $ental dan karakter para pejabat penegak hukum merupakan faktor utama bagi pembinaan hukum nasional dan masyarakat adil dan makmur. 249 | P a g e BAB ATURAN TENTANG ANTl KORUPSl l0 Tujuan (nstruksional "husus ? $ahasiswa dapat menjelaskan berbagai peraturan tentang anti korupsi serta jenis#jenis korupsi dan sanksinya, sehingga termoti*asi untuk membentuk karakter anti korupsi dalam dirinya A. Peraturan Tentang Anti Korupsi %anyak peraturan yang membahas mengenai anti korupsi, berikut beberapa diantaranya? l. Pasal 2 UU No. 3l Tahun l999 +nsur#+nsurnya ? a. Setiap orang, meliputi? . Pegawai Negeri # Pasal 7, "+/P # ++ No.2- Tahun .777, jo ++ No.,- Tahun ,--. # ++ No.,6 Tahun .777 # Pasal . (, ++ No.2. Tahun .777 , TN( @ P=);( 2 Swasta # Pasal . (2 ++ No.2. Tahun .777 3 "orporasi Adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.Permasalahan yang sering timbul adalah delik penyertaan (deelneming, bentuk deelneming yang terjadi ? a $edeplegen 250 | P a g e # Antara sesama peserta ada kesadaran bekerja sama, dan ada kerjasama se!ara fisik. # Peran dan kualitas antar peserta bisa sama dan bisa tidak sama. # &alam hal 9turut serta melakukan: disyaratkan bahwa setiap pelakumempunyai opAet dan pengetahuan yang ditentukan, untuk dapat menyatakan telah bersalah turut serta melakukan haruslah diselidiki dan terbukti bahwa tiap#tiap peserta itu mempunyai pengetahuan dan keinginan untuk melakukan kejahatan itu. # &alam perkara korupsi harus diperhatikan jabatan@kedudukan para peserta guna menentukan kapan berkas perkara harus displit dankapan tidak. b &oenplegen # Tidak ada kesadaran bekerja sama, dan bisa tidak ada kerja sama se!ara fisik. # >ang menyuruh melakukan dipertanggung jawabkan, yang melakukantidak dipertanggung jawabkan. # %erkas perkara dan surat dakwaan satu. a +itlokking # Ada kesadaran bekerja sama, tapi tidak ada kerja sama se!ara fisik. # /arus menggunakan sarana tersebut se!ara limitatif pada pasal 44 (.ke , "+/P. # %erkas perkara harus displit, sehingga antar sesama peserta dapatsaling menyaksikan. d $edepli!htig # Tidak ada kesadaran bekerja sama, tapi bisa ada kerja sama se!ara fisik. # "esempatan, sarana atau keterangan itu diberikan pada si pelaku telah terdapat maksud untuk melakukan kejahatan (/.;.1 $aret .727 no. 675. # %erkas perkara antara pelaku dan pembantu displit b. Se!ara melawan hukum $elawan hukum, dapat berarti ? . %ertentangan dengan hukum 25l | P a g e , %ertentangan dengan hak orang lain atau hukum subyektif seseorang 2 Tanpa hak atau tidak berwenang 'adi sifat melawan hukum meliputi ? . $elawan hukum dalam arti formil, kalau perbuatan telah men!o!oki semua unsur delik. , $elawan hukum dalam arti materiil, kalau perbuatan oleh masyarakat dirasakan tidak patut, ter!ela yang menurut rasa keadilan masyarakat harus dituntut. !. $elakukan perbuatan Selama ini unsur 9melakukan perbuatan: memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dianggap hanya satu unsur saja, sehingga yang dibuktikan hanya unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, tanpa membuktikan apakah memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi merupakan tujuan atau dikehendaki. +nsur 9melakukan perbuatan: sama maknanya dengan unsur 9dengan maksud: pada Pasal 21, "+/P, yang artinya dikehendaki atau sengaja, yang merupakan unsur subyektif pada pasal , ++ No. 2. tahun .777 ini. $embuktikan unsur 9melakukan perbuatan: dengan menggunakan teori kesengajaan, yaitu 8ilstheorie dan Joorstellingtheorie. %agian inti suatu delik meliputi unsur subyektif dan unsur obyektif. +nsur subyektif meliputi unsur 9"esalahan9 yang terdiri dari Sengaja@=pAet dan )alai@Bulpa. d. $emperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi Pengertian memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi harus dikaitkan dengan Pasal 25 ayat (2 dan (3 ++ No. 2. Tahun .777 dan Pasal 25A ayat (. dan (, ++ No. ,- tahun ,--. ? . Terdakwa wajib memberikan keterangan tentang seluruh harta bendanya dan harta benda istri atau suami, anak dan harta benda setiap orang atau korporasi yang diduga mempunyai hubungan dengan perkara yang bersangkutan. , &alam hal terdakwa tidak dapat membuktikan tentang kekayaan, yang tidak seimbang dengan penghasilannya atau sumber penambahan kekayaannya, 252 | P a g e maka keterangan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat alat bukti yang sudah ada bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana korupsi. 2 Setiap orang yang didakwa melakukan tindak pidana korupsi wajib membuktikan sebaliknya terhadap harta benda miliknya yang belum didakwakan, tapi juga diduga berasal dari tindak pidana korupsi ? (Pasal 26% ayat (. ++ No. ,- tahun ,--.. 3 &alam hal terdakwa tidak bisa membuktikan bahwa harta benda tersebut diperoleh bukan karena tindak pidana korupsi, maka harta benda tersebut dianggap diperoleh dari tindak pidana korupsi. $erupakan beban pembuktian terbalik. (Pasal 26% ayat (, ++ no. ,- tahun ,--.. e. >ang dapat merugikan keuangannegara atau perekonomian negara %erbeda dengan unsur Pasal . ayat (.a ++ No. 2 tahun .75. yang merupakan delik materiil, maka Pasal , ++ No. 2. tahun .777 ini merupakan delik formil. &engan diubah menjadi delik formil maka pengembalian hasil korupsi kepada negara tidak menghapuskan pertanggungjawaban pidana terdakwa karena tindak pidana telah selesai. (Pasal 3 ++ ini. Pasal , ++ ini pada dasarnya sama dengan Pasal . ayat (.a ++ No. 2 tahun .75.C Perbedaan terletak pada subyek delik Pasal , diperluas dan +nsur 9dapat: merugikan keuangan negara pada Pasal , merupakan delik formil sementara pada Pasal . ayat (.a merupakan delik materiil. 2. Pasal 3 UU No. 3l Tahun l999 +nsur#+nsurnya ? a. Setiap orang Pada dasarnya sama dengan unsur 9setiap orang: pada Pasal , di atas. >ang perlu diperhatikan kalau terjadi delik penyertaan, antara pejabat dan bukan pejabat, antara yang punya kewenangan dan yang tidak punya kewenangan.Pastikan kapan perkara displit dan kapan tidak dalam hal terjadi delik penyertaan. b. &engan tujuan +nsur ini juga sama dengan unsur 9melakukan perbuatan: pada Pasal , di atas, sehingga penyidik maupun penuntut umum harus bisa membuktikan adanya 253 | P a g e unsur sengaja untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan menyalahgunakan kewenangan. !. $enguntungkan diri sendiri, atau orang lain atau suatu korporasi +nsur itupun pada dasarnya sama dengan unsur 9memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi: pada Pasal , di atas.'adi untuk membuktikan unsur ini hendaknya dihubungkan dengan Pasal 25 ayat (2 dan (3 ++ No. 2. tahun .777 dan Pasal 25A ayat (. dan (, ++ No. ,- tahun ,--.. +nsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi tidak selalu dalam bentuk uang akan tetapi dapat meliputi pemberian, hadiah, fasilitas, dan kenikmatan lainnya. d. $enyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karenajabatan atau kedudukan +nsur ini merupakan unsur melawan hukum dalam arti sempit atau khusus.+nsur ini merupakan unsur alternatif dari 1 kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu ? .. $enyalahgunakan kewenangan karena jabatan ,. $enyalahgunakan kewenangan karena kedudukan 2. $enyalahgunakan kesempatan karena jabatan 3. $enyalahgunakan kesempatan karena kedudukan 4. $enyalahgunakan sarana karena jabatan, atau 1. $enyalahgunakan sarana karena kedudukan &alam praktik hampir tidak pernah kita jumpai pilihan salah satu dari enam pilihan unsur yang tepat berdasarkan fakta yang ada, baik dalam berkas perkara hasil penyidikan, surat dakwaan, surat tuntutan bahkan dalam pertimbangan putusan pengadilan sekalipun./al ini disebabkan karena sulitnya membedakan antara kewenangan dan kesempatan, demikian juga antara jabatan dan kedudukan. Putusan $A;( Tanggal .5#-,#.77, No. .23-"@Pid@.77,, memperluas pengertian +nsur Pasal . ayat (..b ++ No.2 Tahun .75., dengan !ara mengambil alih pengertian " menyalahgunakan kewenangan " yang ada Pasal 42 ayat (, b ++ No. 4 Tahun .761 sehingga unsur " menyalahgunakan kewenangan " mempunyai arti yang sama dengan pengertian perbuatan melawan hukum Tata +saha Negara yaitu, bahwa pejabat telah menggunakan kewenangannya untuk tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang itu. 254 | P a g e e. >ang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara +nsur ini juga merupakan unsur alternatif dari , (dua pilihan kemungkinan yang bisa terjadi.Penjelasan mengenai unsur ini sama dengan penjelasan unsur yang sama pada Pasal , di atas. 3. Pasal 5 UU No. 3l Tahun l999 +nsur#unsurnya ? a. Setiap =rang b. $elakukan tindak pidana Pasal ,-7 "+/P 4. Pasal 209 ayat (l) ke l KUHP +nsur#+nsurnya ? a. %arang Siapa b. $emberikan hadiah atau janji !. "epada Pegawai Negeri d. &engan $aksud e. +ntuk menggerakkannya melakukan sesuatu atau mengalpakan sesuatu f. &alam Tugasnya g. %ertentangan &engan "ewajibannya 5. Pasal 209 ayat (2) ke 2 KUHP +nsur#+nsurnya ? a. %arang Siapa b. $emberikan hadiah atau janji !. "epada Pegawai Negeri d. "arena Telah %erbuat Sesuatu atau $engalpakan sesuatu e. &alam 'abatannya f. %ertentangan &engan "ewajibannya 6. Pasal 5 UU No. 20 tahun 200l ayat (l) a +nsur#+nsurnya? a. Setiap =rang b. $emberikan atau menjanjikan sesuatu !. "epada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara 255 | P a g e d. &engan $aksud e. %erbuat atau Tidak %erbuat Sesuatu dalam 'abatannya f. >ang %ertentangan &engan "ewajibannya 7. Pasal 5 UU No. 20 tahun 200l ayat (l) b +nsur#+nsurnya ? a. Setiap =rang b. $emberikan sesuatu !. "epada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara d. "arena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban e. &ilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya 8. Pasal 5 UU No. 20 tahun 200l ayat (2) +nsur#+nsurnya ? a. Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara b. >ang $enerima Pemberian atau 'anji !. &imaksud &alam Ayat (. huruf a atau b 9. Pasal ll UU No. 3l Tahun l999 +nsur#unsurnya ? a. Setiap =rang b. $elakukan tindak pidana Pasal 3.6 "+/P l0. Pasal 4l8 KUHP +nsur#unsurnya ? a. Pegawai negeri b. $enerima pemberian atau janji !. >ang diketahui atau Patut harus diduganya d. Pemberian atau janji ada hubungan dengan kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki karena jabatannya atau menurut anggapan orang yang memberikan pemberian atau janji ada hubungan dengan kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki karena jabatannya ll. Pasal ll UU No. 20 Tahun 200l +nsur#unsurnya ? a. Pegawai negeri atau penyelenggara negara b. $enerima hadiah atau janji 256 | P a g e >ang dimaksud dengan 9pemberian: tidak harus dalam bentuk uang akan tetapi yang penting mempunyai nilai. Pemberian atau janji harus diterima, kalau ditolak atau tidak diterima maka yang memberikan yang dapat dipidana menurut Pasal 4 ayat (. apabila maksudnya supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau mengabaikan sesuatu dalam jabatannya bertentangan dengankewajibannya. =rang yang memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara menurut "+/P, tidak dipidana. )ain halnya menurut Pasal . (. d ++ No. 2 Tahun .75. ? =rang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat sesuatu kekuasaan atau kedudukannya atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukannya itu. !. &iketahui atau patut diduga +nsur ini merupakan unsur sengaja yang harus dibuktikan. Tersangka atau terdakwa harus tahu bahwa pemberian atau janji diberikan kepadanya karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya. Terdakwa dipersalahkan melakukan korupsi !I menerima hadiah walaupun menurut anggapannya uang yang diterima itu dalam hubungannya dengan kematian keluarganya, lagi pula penerima barang#barang itu bukan terdakwa melainkan isteri dan anak#anak terdakwa. ($.A. .7 Nop .753, No. 55 "@"r@.752 d. /adiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya. l2. Pasal l2 a UU No. 20 Tahun 200l +nsur#unsurnya ? a. Pegawai Negeri@Penyelenggara Negara b. $enerima hadiah@janji !. Padahal diketahui, atau patut diduga d. /adiah@janji tersebut diberikan untuk menggerakan e. Agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu f. &alam jabatannya g. %ertentangan dengan kewajibannya 257 | P a g e l3. Pasal l2 b UU No. 20 Tahun 200l +nsur#unsurnya ? a. Pegawai Negeri@Penyelenggara Negara b. $enerima hadiah !. Padahal diketahui, atau patut diduga d. /adiah@janji tersebut diberikan sebagai akibat@disebabkan e. Telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu f. &alam jabatannya g. %ertentangan dengan kewajibannya Pasal ., a dan b ++ No. ,- Tahun ,--.Perumusan deliknya sama dengan Pasal 3.7 ke . dan , "+/P. l4. Pasal 4l9 ke l KUHP +nsur#unsurnya ? a. Pegawai negeri b. $enerima suatu pemberian atau janji !. >ang diketahuinya d. Pemberian atau janji itu telah diberikan kepadanya untuk menggerakan dirinya e. Agar ia melakukan sesuatu atau mengalpakan sesuatu f. %ertentangan dengan kewajiban g. &alam jabatannya l5. Pasal 4l9 ke 2 KUHP +nsur#unsurnya ? a. Pegawai negeri b. $enerima suatu pemberian !. >ang diketahuinya d. Pemberian itu telah diberikan kepadanya e. "arena telah melakukan sesuatu atau mengalpakan sesuatu f. %ertentangan dengan kewajiban g. &alam jabatannya l6. Pasal l3 UU No.3l Tahun l999 +nsur # unsurnya ? a. Setiap =rang 258 | P a g e b. $emberi hadiah atau 'anji !. "epada Pegawai Negeri d. &engan mengingat "ekuasaan atau 8ewenang yang melekat pada jabatannya @ kedudukannya ATA+pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut. B. Jenis-jenis Korupsi dan Sanksinya l. Korupsi yang merugikan keuangan negara. Terdapat dua bentuk tindakan Pegawai Negeri Sipil yang berupa korupsi yang merugikan keuangan negara, yaitu? a. $en!ari untung dengan !ara melawan hukum dan merugikan keuangan negara. Sebuah tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . setiap orangC , memperkaya diri sendiri, orang lain, atau suatu korporasiC 2 dengan !ara melawan hukumC 3 dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal , ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Sanksi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. b. $enyalahgunakan jabatan utuk men!ari keuntungandan merugikan negara. Sebuah tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . setiap orangC , memperkaya diri sendiri, orang lain, atau suatu korporasiC 2 menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau saranaC 3 yang ada padanya karena jabatan atau kedudukanC 4 dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal 2 ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. 259 | P a g e 2. Korupsi yang berhubungan dengan suap menyuap a. $enyuap pegawai negeri yang kewajiban kerjanya berhubungan langsung dengan kepentingan penyuap tersebut. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . setiap orangC , memberikan sesuatu atau menjanjikan sesuatuC 2 kepada pegawai negeri ataupun penyelenggara negaraC 3 dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuai dalam jabatannya sehingga bertentangan dengan kewajiban. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal 4 ayat (( huruf a ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 4 tahun atau denda maksimal ;p. ,4- juta. b. $enyuap pegawai negeri yang kewajiban kerjanya tidak berhubungan se!ara langsung dengan kepentingan penyuap tersebut. Perbedaan jenis korupsi ini dengan poin sebelumnya adalah pada jenis korupsi ini kewajiban kerja pegawai negeri yang disuap tidak berhubungan langsung dengan kepentingan yang diminta oleh penyuap kepada pegawai negeri tersebut. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . setiap orangC , memberikan sesuatu atau menjanjikan sesuatuC 2 kepada pegawai negeri ataupun penyelenggara negaraC 3 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal 4 ayat (( huruf b ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 4 tahun atau denda maksimal ;p. ,4- juta. !. $emberi hadiah ke pegawai negeri karena jabatannya. 260 | P a g e 'enis ini adalah *ariasi dari jenis korupsi pada poin sebelumnya. Perbedaannya adalah penyuapan dilakukan kepada seorang pejabat karena mengetahui akan kewenangan dan kekuasaan yang dapat menguntungkan penyuap. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . setiap orangC , memberikan hadiah atau janjiC 2 kepada pegawai negeriC 3 dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap telah melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal .2 ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 2 tahun atau denda maksimal ;p. .4- juta. d. Pegawai negeri menerima suap. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal 4 ayat (, ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . pegawai negeri atau penyelenggara negaraC , menerima pemberian atau janjiC 2 sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat . huruf a atau huruf b. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 4 tahun atau denda maksimal ;p. ,4- juta. e. Pegawai negeri menerima suapagar melakukan@tidak melakukan sesuatu. "orupsi jenis ini adalah penajaman dari jenis korupsi pada poin ,d. Perbedaannya adalah si pegawai negeri dianggap bersalah karena menerima sogokan atau janji yang dia terima diberikan supaya dia mau melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya."orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal ., huruf a ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? 26l | P a g e . pegawai negeri ataup penyelenggara negaraC , menerima hadiah atau janjiC 2 diketahuinya bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakannya agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya 3 patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakannya agar melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. f. Pegawai negeri menerima suapkarena tindakan yang telah dilakukannya. Serupa dengan jenis korupsi pada poin ,e, namun perbedaannya ada pada tindakan si penerima suap. Pegawai negeri (penerima suap dianggap korupsi karena hadiah atau janji yang dia terima diberikan, karena ia telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal ., huruf b ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . pegawai negeri ataup penyelenggara negaraC , menerima hadiahC 2 diketahuinya bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya 3 patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. 262 | P a g e g. Pegawai negeri menerima suap karena jabatan &alam hal ini, suap atau sogokan diberikan karena adanya kekuasaan dari pegawai negeri yang disuap yang dapat menguntungkan penyuap."orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal .. ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . pegawai negeri ataup penyelenggara negaraC , menerima hadiahC 2 diketahuinyaC 3 patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya atau menurut pikiran. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 4 tahun atau denda maksimal ;p. ,4- juta. h. $enyuap hakim. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (( huruf a ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . setiap orangC , memberi atau menjanjikan sesuatuC 2 kepada hakimC 3 dengan maksud mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal .4 tahun atau denda maksimal ;p. 54- juta. i. $enyuap ad*okat. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (( huruf b ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . setiap orangC , memberi atau menjanjikan sesuatuC 263 | P a g e 2 kepada ad*okat yang menghadiri sidang pengadilanC 3 dengan maksud mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal .4 tahun atau denda maksimal ;p. 54- juta. j. Ad*okat menerima suap. "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal ., huruf d ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . ad*okat yang menghadiri sidang pengadilanC , menerima hadiah atau janjiC 2 diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. k. /akim menerima suap "orupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal ., huruf ! ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . /akimC , menerima hadiah atau janjiC 2 diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. l. /akim dan ad*okat menerima suap. Sesuai pasal 1 ayat (, ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--., suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . /akim atau ad*okatC 264 | P a g e , >ang menerima pembayaran atau janjiC 2 Sebagaimana pasal 1 ayat . huruf a atau huruf b. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal .4 tahun atau denda maksimal ;p. 54- juta. 3. Korupsi yang berhubungan dengan penyalahgunaan jabatan. a. Pegawai negeri menyalahgunakan penggunaan uang atau membiarkan penyalahgunaan uang. /al ini diatur dalam pasal 6 ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. yang menjelaskan unsur#unsur korupsi jenis ini sebagai berikut? . Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan untuk menjalankan suatu jabatan umum se!ara terus#menerus atau untuk sementara waktuC , dengan sengajaC 2 $enggelapkan atau membiarkan orang lain mengambil atau membiarkan orang lain menggelapkan atau membantu dalam melakukan perbuatan ituC 3 >ang disimpan karena jabatannya. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal .4 tahun atau denda maksimal ;p. 54- juta. b. Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi. Pemeriksaan administrasi dalam hal ini memiliki arti yang luas, mulai dari pemeriksaan keuangan hingga pemeriksaan jumlah peralatan kantor. &emikian halnya dengan buku, buku dalam hal ini memiliki arti luas, mulai dari laporan keuangan, buku besar, hingga daftar peralatan kantor. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut? . Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum se!ara terus menerus atau untuk sementara waktuC , dengan sengajaC 2 memalsuC 3 buku#buku atau daftar#daftar yang khusus untuk pemeriksaan akuntansi. 265 | P a g e /al tersebut diatur dalam pasal 7 ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 4 tahun atau denda maksimal ;p. ,4- juta. !. Pegawai negeri menghan!urkan bukti. %ukti, dapat berupa akta, surat, atau daftar yang dipakai sebagai bukti atas suatu benda atau kegiatan. $enurut pasal .- huruf a ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--., unsur#unsur dalam korupsi jenis ini adalah? . Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum se!ara terus menerus atau untuk sementara waktuC , dengan sengajaC 2 menggelapkan, menghan!urkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakaiC 3 barang, akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk menyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang berwenangC 4 yang dikuasainya karena jabatannya. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- juta. d. Pegawai negeri membiarkan orang lain merusak bukti. $enurut pasal .- huruf b ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--., unsur#unsur dalam korupsi jenis ini adalah? . Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum se!ara terus menerus atau untuk sementara waktuC , dengan sengajaC 2 membiarkan orang lain menghilangkan, menghan!urkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakaiC 3 barang, akta, surat, atau daftar sebagaimana disebut pada Pasal .- huruf a. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- juta. e. Pegawai negeri membantu orang lain merusak bukti. 266 | P a g e $enurut pasal .- huruf ! ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--., unsur#unsur dalam korupsi jenis ini adalah? . Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum se!ara terus menerus atau untuk sementara waktuC , dengan sengajaC 2 membantu orang lain menghilangkan, menghan!urkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakaiC 3 barang, akta, surat, atau daftar sebagaimana disebut pada Pasal .- huruf a. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- juta. 4. Korupsi yang berhubungan dengan pemerasan. a. Pegawai negeri memeras karena kekuasaannya. Pemerasan dalam jenis korupsi ini adalah pemerasan yang paling mendasar, dalam hal ini seorang pegawai negeri mempunyai kekuasaan sehingga dia memaksa orang lain untuk memberi atau melakukan sesuatu yang menguntungkan dirinya. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal ., huruf e ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . pegawai negeri atau penyelenggara negaraC , dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lainC 2 se!ara melawan hukumC 3 memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau mengerjakan sesuatu bagi dirinyaC 4 menyalahgunakan kekuasaan. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. b. Pegawai negeri memeras dengan alasan imbalan atas jasanya. "orupsi jenis ini hampir sama dengan yang sebelumnya, hanya saja kali ini pegawai negeri memeras dengan alasan uang atau pemberian illegal itu adalah bagian dariperantaraan atau hak dia, padahal kenyataannya tidak demikian. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal ., huruf e ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . pegawai negeri atau penyelenggara negaraC 267 | P a g e , pada waktu menjalankan tugasC 2 meminta atau menerima pekerjaan, atau penyerahan barangC 3 seolah#olah merupakan utang kepada dirinyaC 4 diketahuinya bahwa hal tersebut bukan merupakan utangC Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. !. Pegawai negeri memeras pegawai negeri lain. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal ., huruf f ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . pegawai negeri atau penyelenggara negaraC , pada waktu menjalankan tugasC 2 meminta atau menerima pekerjaan, atau memotong pembayaranC 3 seolah#olah pegawai negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kas umum memiliki utang kepada dirinyaC 4 diketahuinya bahwa hal tersebut bukanlah merupakan utang. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. 5. Korupsi yang berhubungan dengan kecurangan. a. Pemborong atau kontraktor !urang(dalam proyek pembangunan. "orupsi jenis ini melibtkan ke!urangan dalam proyek bangunan, khususnya yang melibatkan si pemborong, tukang, atau pemilik took bahan bangunan. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal 5 ayat (( huruf a ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . Pemborong, ahli bangunan, atau penjual barang bangunanC , $elakukan perbuatan !urangC 2 Pada waktu membuat bangunan atau waktumenyerahkan bangunanC 3 >ang dapat membahayakan keamanan orang atau keamanan barang atau keselamatan negara dalam keadaan perang. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- 'uta. b. Pengawas proyek membiarkan anak buah melakukan ke!urangan. 268 | P a g e +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal 5 ayat (( huruf b ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . Pengawas bangunan atau pengawas penyerahan bangunanC , $embiarkan dilakukannya perbuatan !urang pada waktu membuat bangunan atau menyerahkan bangunanC 2 &ilakukan dengan sengajaC 3 Sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (( huruf a.. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- 'uta. !. "e!urangan pada rekanan TN( atau Polri. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal 5 ayat (( huruf ! ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . Setiap orangC , $elakukan perbuatan !urangC 2 Pada waktu menyerahkan barang keperluan TN( dan atau kepolisian negara ;(C 3 &apat membahayakan keselamatan negara dalam keadaan perang. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- 'uta. d. Pengawas rekanan TN( atau Polri membiarkan ke!urangan. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal 5 ayat (( huruf d ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . =rang yang bertugas mengawasi penyerahan barang keperluan TN( dan atau kepolisian ;(C , $embiarkan perbuatan !urang sebagaimana yang dimaksud pasal 5 ayat (( huruf !C 2 &ilakukan dengan sengaja. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- 'uta. e. Penerima barang TN( atau Polri membiarkan ke!urangan. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal 5 ayat (, huruf ! ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? 269 | P a g e . =rang yang bertugas menerima penyerahan bahan bangunan atau penyerahan barang keperluan TN( dan atau kepolisian ;(C , $embiarkan perbuatan !urang sebagaimana yang dimaksud pasal 5 ayat (( huruf a atau !. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal ;p. 24- 'uta. f. Pegawai negeri menyalahgunakan tanah milik negara hingga merugikan orang lain. +nsur#unsur korupsi jenis ini menurut pasal ., huruf h ++ No. 2. tahun .777 jo. ++ No. ,- tahun ,--. adalah? . Pegawai negeri atau penyelenggara negaraC , Pada waktu menjalankan tugas menggunakan tanah negara yang diatasnya adalah hak pakaiC 2 Seolah#olah sesuai dengan peraturan perundang#undanganC 3 Telah merugikan yang berhakC 4 &iketahuinya bahwa perbuatan tersebut bertentangan dengan peraturan perundang#undangan. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. 6. Korupsi yang berhubungan dengan pengadaan. Tindakan yang tergolong ke dalam jenis korupsi ini adalah ikut sertanya pegawai negeri menjadi peserta tender pengadaan barang atau jasa untuk negara. Seharusnya, orang atau badan yang ditunjuk untuk melakukan pengadaan barang atau jasa ditunjuk melalui seleksi yang berjalan dengan bersih dan jujur. +nsur#unsur korupsi jenis ini dijelaskan dalam Pasal ., huruf i ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--., yaitu? a. pegawai negeri atau penyelenggara negaraC b. dengan sengajaC !. langsung atau tidak langsung turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau, persewaanC d. pada saat dilakukan perbuatan untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya. 270 | P a g e Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. 7. Korupsi yang berhubungan dengan gratifikasi(hadiah). Salah satu bentuk korupsi ini adalah pegawai negeri menerima gratifikasi dan tidak melapor ke "P". %erdasarkan penjelasan Pasal l2B, ayat l, UU No.20/200l tentang Perubahan atas UU No. 3l/ l999 tentang Tindak Pidana Korupsi, gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (dis!ount, komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan !uma#!uma, dan fasilitas lainnya, baik yang diterima didalam negeri maupun diluar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. Sebuah tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut. . Pegawai negeri atau penyelenggara negaraC , $enerima gratifikasiC 2 >ang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnyaC 3 Penerimaan gratifikasi tersebut tidak dilaporkan pada "P" dalam jangka waktu 2- hari sejak diterimanya gratifikasi. Tindak korupsi jenis ini dijelaskan dalam Pasal .,% ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--. dan Pasal .,B ++ No. 2. Tahun .777 jo. ++ No. ,- Tahun ,--.. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal ,- tahun atau denda maksimal ;p. . $ilyar. Membentuk Pribadi Anti Korupsi Pendidikan antikorupsi adalah perpaduan pendidikan nilai dan karakter. Sebuah karakter yang dibangun di atas landasan kejujuran, integritas, dan keluhuran. Nilai#nilai dasar yang dapat membentuk suatu indi*idu menjadi pribadi anti korupsi antara lain? .. 'ujur 27l | P a g e 'ujur jika diartikan se!ara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. ,. &isiplin $erupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai#nilai yang diper!aya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi tanggung jawab. 2. Tanggung jawab Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang di namakan hak. 3. /idup sederhana Sederhana adalah sebuah kata dengan banyak makna, tergantung bagaimana bunyi kalimat yang menyertainya. Sederhana bisa berarti apa adanya atau seadanya saja. $aka dengan menerapkan hidup sederhana orang tidak akan men!ari materi se!ara berlebihan yang kerap kali dikesampingkan halal atau haramnya. 4. "erja keras Arti kerja keras adalah berusaha dengan sepenuh hati dengan sekuat tenaga untuk berupaya mendapatkan keingingan pen!apaian hasil yang maksimal pada umumnya. 1. $andiri $andiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berdiri dikaki sendiri (berdikari dan tidak mengandalkan orang lain untuk men!apai suatu tujuan. 5. Adil Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam memberikan hukum, sering diartikan pula dengan persamaan dan keseimbangan dalam memberikan hak orang lain, tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi. 6. Peduli dengan sesama Peduli dengan sesama dapat diartikan dengan perbuatan yang mengindahkan lingkungan dan tidak egois. &engan begitu orang tidak akan melakukan suatu perbuatan semata#mata atas kepentingannya sendiri. 7. %erani menegakkan kebenaran 272 | P a g e %erani menegakkan kebenaran adalah suatu sikap tidak takut maupun gentar saat kebenaran itu harus ditegakkan. "ita mengetahui, korupsi bisa timbul karena dua sebab. Sebab pertama, korupsi karena kebutuhan (corruption by need. "orupsi yang timbul ketika penghasilan tidak lagi bisa menanggung kebutuhan dasar sehari#hari. 'alan keluarnya biasanya dengan mengambil sikap menyimpang. $elakukan korupsi. Sebab kedua, korupsi karena keserakahan (corruption by greed. Tidak puas dengan satu gunung emas, !ari gunung emas kedua dan ketiga. Sudah punya rumah, ingin motor. Sudah ada motor, mau mobil. $obil terbeli, ingin mobil mewah. "edua jenis korupsi tersebut, korupsi karena kebutuhan maupun karena kerakusan, memang tak bisa ditolerir. Namun, penanganan keduanya mengharuskan !ara berbeda. "orupsi karena kebutuhan timbul karena kondisi obyektif yang tidak mendukung. "arena sistem yang tidak memberikan harapan kesejahteraan. =leh sebab itu, perbaikilah sistem. Sementara, korupsi karena kerakusan disebabkan kondisi subyektif. "ondisi internal seseorang. Adanya sifat tamak, tidak puas, dan keinginan memperkaya diri sendiri. "orupsi yang dikerjakan oleh mereka yang nuraninya sudah buta. (ngin sejahtera tanpa mau kerja keras. "arenanya, untuk memberantas korupsi jenis ini, perbaikilah orangnya. "orupsi karena tamak lebih bahaya ketimbang korupsi karena kebutuhan. "erakusan, dusta, ketidakjujuran merupakan perilaku yang bisa terbentuk sejak ke!il. Sejak masa kanak#kanak. Perilaku ini adalah kumpulan dari apa yang dialami dalam proses hidup, mulai usia dini hingga dewasa. Teori psikologi kognitif menguatkan argumen ini. $enurut psikologi kognitif, apa yang kita dengar, lihat, pikirkan, rasakan, dan alami akan mempengaruhi !ara pandang dan perilaku kita. &engan begitu pengalaman masa lalu dan juga pendidikan masa kini sangat berperan dalam membentuk karakter anti korupsi. (ndonesia sebaiknya men!ontoh 'epang dalam penerapan pendidikan karakter. &i 'epang, pendidikan karakter diajarkan dalam pelajaran 9seikatsuka: atau pendidikan tentang kehidupan sehari#hari. Siswa S& diajari tata!ara menyeberang jalan, adab di dalam kereta, yang tidak saja berupa teori, tetapi guru juga mengajak mereka untuk bersama naik kereta dan mempraktikkannya. Norma 273 | P a g e dalam masyarakat 'epang sangat terkait dengan ajaran Shinto dan %udha, tetapi menariknya agama ini tidak diajarkan di sekolah dalam bentuk pelajaran wajib, seperti halnya di (ndonesia. Nilai#nilai agama diwujudkan dalam kehidupan seharihari di sekolah. "arenanya, pendidikan moral di sekolah 'epang tidak diajarkan sebagai mata pelajaran khusus, tetapi diintegrasikan dalam semua mata pelajaran. ($urni ;amli ? ,--6 %udaya malu pada masyarakat pun di!ontohkan oleh para pemimpin 'epang sebagai upaya mendidik warganya mewujudkan kultur antikorupsi. Para pemimpin 'epang berani mundur dari jabatannya ketika tersandung kasus korupsi. Perilaku birokrat 'epang merupakan pembelajaran yang sungguh mulia dan elegan guna mendukung terwujudnya kultur antikorupsi se!ara jitu. 274 | P a g e BAB MEMBANGUN ETOS PRlBADl ll Tujuan (nstruksional "husus ? .. $emberikan tambahan pengetahuan mengenai etos pribadi dan ruang lingkupnya. ,. $emberikan gambaran mengenai perntingnya memiliki etos pribadi. 2. $emberikan penetahuan untuk membangun etos pribadi. $enjadi pribadi beretika tentu merupakan keinginan sebahgian besar orang dan bahkan mungkin telah menganggap dirinya sebagai seseorang yang berperilaku etis. "emudian pertanyaan terpenting adalah bagaimana men!erminkan etika tersebut dalam keseharian baik sebagai pribadi, organisasi, maupun seorang professional. %ab ini men!oba menguraikan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan melakukan pembahasan terkait etos pribadi yang diharapkan dapat dijadikan pembelajaran untuk mewujudkan pribadi beretika. A. Definisi Etos Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, !ara hidup, kebiasaan seseorang, moti*asi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, !ara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan. &engan kata lain etos adalah aspek e*aluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya ("hasanah, ,--3?6. %erdasarkan sumber www.artikata.com etos diartikan sebagai 9pandangan hidup yg khas kebudayaan sifat, nilai, dan adat#istiadat khas yg memberi watak kpd kebudayaan suatu golongan sosial dl masyarakat, kerja semangat kerja yg menjadi !iri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok:. %ertens memiliki pengertian agak berbeda terhadap etos. $enurutnya etika adalah terjemahan dari ethos dalam bahasa yunani. 275 | P a g e Seperti halnya dengan banyak istilah yang menyangkut konteks ilmiah, istilah KetikaL pun berasal dari bahasa yunani kuno. "ata yunani KethosL dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti? tempat tinggal yang biasaC padang rumput, kandangC kebiasaan, adatC akhlak, watakC perasaan, sikap, !ara berpikir. &alam bentuk jamak (ta etha artinya adalah? adat kebiasaan.: 'adi dapat disimpulkan bahwa etos adalah suatu nilai yang mendasari sikap perilaku dan menjadi !iri khas bagi seseorang atau kelompok di mana saja mereka berada. B. Lingkup Pembahasan Etos Pribadi .. Nilai dan norma. a. Nilai. Nilai dapat kita artikan sebagai sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu yang kita !ari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai dan diinginkan, singkatnya, sesuatu yang baik. Nilai moral Biri#!iri nilai moral yaitu? . %erkaitan dengan tanggung jawab kita. Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai moral mengakibatkan seseorang bersalah atau tidak bersalah, karena ia bertanggung jawab. , %erkaitan dengan hati nurani. Semua nilai minta untuk diakui dan diwujudkan. Nilai selalu mengandung sema!am undangan atau himbauan. $ewujudkan nilai moral merupakan 9himbauan: dari hati nurani. Salah satu !iri khas nilai moral adalah bahwa nilai ini menimbulkan :suara: dari hati nurani yang menuduh kita bila meremehkan atau menentang nilai#nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilai#nilai moral. 2 $ewajibkan. %erhubungan dengan !iri sebelumnya, nilai#nilai moral mewajibkan kita se!ara absolut dan tidak bisa ditawar#tawar lagi. "ewajiban absolut yang melekat pada nilai#nilai moral berasal dari kenyataan bahwa nilai#nilai ini menyangkut pribadi manusia se!ara keseluruhan, sebagai totalitas. 3 %ersifat formal 276 | P a g e Nilai moral tidak membentuk suatu kawasan khusus yang terpisah dari nilai lain. %iarpun nilai moral merupakan nilai#nilai tertinggi yang harus dihayati di atas semua nilai lain tetapi itu tidak berarti bahwa nilai ini menduduki jenjang teratas dalam suatu hierarki nilai#nilai. Norma moral "ata indonesia 9norma: kebetulan persis sama bentuknya seperti dalam bahasa asalnya, bahasa latin. "onon, dalam bahasa latin arti yang pertama adalah !arpenterLs sIuare? siku#siku yang dipakai tukang kayu untuk men!ek apakah benda yang dikerjakannya (meja, bangku, kursi, dan sebagainya sungguh#sungguh lurus. Asal#usul ini membantu kita untuk mengerti maksudnya yaitu sebagai tolok ukur untuk menilai sesuatu. Seperti norma#norma lain juga, norma moral pun bisa dirumuskan dalam bentuk positif atau negatif. &alam bentuk positif normal moral tampak sebagai perintah yang menyatakan apa yang harus dilakukan, misalnya kita harus menghormati sesama manusia, kita harus mengatakan yang benar. &alam bentuk negatif norma moral tampak sebagai larangan yang menyatakan apa yang tidak boleh dilakukan, misalnya jangan membunuh, jangan berbohong. %eberapa pertanyaan yang sering dikemukakan berhubungan dengan norma moral adalah? apakah norma moral itu absolut atau relatif, uni*ersal atau partikular, obyektif atau subyektifE +ntuk mengetahui jawabannya marilah kita mulai dengan menyelidiki masalah yang biasanya disebut 9relati*isme moral:. Relativisme moral tidak tahan uji Norma#norma moral tidak pernah mengawang#awang di udara tapi ter!antum dalam suatu sistem etis yang menjadi bagian suatu kebudayaan. Namun, terdapatnya banyak kebudayaan yang berbeda#beda menyebabkan berbeda pula norma moral yang dianutnya. Sepanjang sejarah, perjumpaan dengan kebudayaan lain sudah sering mengakibatkan sho!k karena orang mengalami bahwa di situ berlaku nilai dan norma moral yang berbeda. Sebagai !ontoh, ketika orang#orang inggris pertama mendarat di daerah /udson %ay di amerika utara mereka terkejut ketika menemukan bahwa indian#indian di sana mempunyai kebiasaan membunuh orang tua mereka yang sudah tua. %egitu juga kebiasaan suku eskimo di kutub utara yang suka membunuh orang tua atau bayi yang baru lahir. 277 | P a g e Pendapat bahwa suatu perbuatan adalah baik hanya karena menjadi kebiasaan di suatu lingkungan budaya, sulit untuk dipertahankan. Tidak bisa diterima bahwa setiap kebudayaan mempunyai kebenaran etis sendiri#sendiri, sehingga apa yang dianggap baik serta terpuji di tempat A bisa dianggap jahat serta ter!ela di tempat %. ;elati*isme moral tidak tahan uji, kalau diperiksa se!ara kritis. "ritik ini bisa dijalankan dengan memperlihatkan konsekuensi#konsekuensi yang mustahil, seandainya relati*isme moral itu benar. . Seandainya relati*isme moral itu benar, maka tidak bisa terjadi bahwa dalam satu kebudayaan mutu etis lebih tinggi atau rendah daripada dalam kebudayaan lain. , Seandainya relati*isme moral itu benar, maka kita hanya perlu memperhatikan kaidah#kaidah moral suatu masyarakat untuk mengukur baik tidaknya perilaku manusia dalam masyarakat itu. "alau begitu, norma moral dalam setiap masyarakat harus dianggap sempurna. Tidak akan mungkin memperbaiki norma#norma moral dalam suatu masyarakat. Padahal kita yakin bahwa kadang#kadang norma#norma moral dalam suatu kebudayaan harus dire*isi. $isalnya mengubur janda hidup#hidup bersama dengan suami yang telah meninggal. 2 Seandainya relati*isme moral itu benar, maka tidak mungkin terjadi kemajuan di bidang moral. &ilihat dalam perspektif sejarah, memang ada kemajuan di bidang moral (walaupun dalam beberapa hal barangkali ada juga kemunduran. Tanpa ragu#ragu kita menilai sebagai kemajuan bahwa sekarang tidak lagi dapat ditemukan perbudakan atau pembunuhan ritual, atau !ontoh lain penghapusan sistem penjajahan. Semua konsekuensi dari relati*isme moral tadi tidak bisa diterima. "alau diselidiki se!ara kritis, relati*isme moral tidak tahan uji. =leh karena itu, hanya tinggal kemungkinan lain bahwa norma moral adalah absolut. Obyektivitas norma moral %aik buruknya sesuatu dalam arti moral tidak tergantung selera pribadi. Tidak mungkin bahwa bagi satu orang sesuatu adalah baik untuk dilakukan, sedang bagi orang lain hal yang sama adalah buruk. 278 | P a g e ,. "onsep diri. "onsep diri (Self Concept tidak lain dan tidak bukan adalah gagasan tentang diri kita sendiri, yakni suatu gagasan tentang bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan. Sementara itu, menurut Atwater, .762, konsep diri didefinisikan sebagai 9!ara pandang kita yang merupakan pusat dari kesadaran dan tingkah laku kita. "onsep diri melibatkan perasaan, nilai#nilai yang kita anut, serta keyakinan#keyakinan kita.: Asal usul konsep diri adalah bahwa setiap kita tidak dilahirkan dengan konsep diri. "onsep diri berasal dan berkembang dari masa kanak#kanak, terutama sebagai akibat dari hubungan kita dengan orang lain. Adapun tingkatan lingkungan yang turut andil membangun konsep diri seseorang adalah orang tua, saudara sekandung, pendidikan, rekan@teman sebaya, masyarakat, dan pengalaman. "onsep diri banyak mempengaruhi proses pengembangan diri(Self Development dan menentukan siapa kita di kemudian hari. /al ini terjadi karena konsep diri pada masing#masing indi*idu terbagi menjadi ,, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Bontoh konsep diri positif a. Per!aya diri. Suatu keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri jika Tuhan bersama kita. b. =ptimis. Selalu berpengharapan (berpandangan baik dalam menghadapi sesuatu. !. Profesional. $emerlukan kepandaian khusus untuk menjalankan pekerjaannyaC tidak terpengaruh oleh apapun dalam mengemban tugas. d. ;endah hati. $erasa masih ada langit di atas langitC tidak sombong atas kemampuannya. e. Peduli. $engindahkan, memperhatikan, menghiraukan yang terjadi di sekitarnya. f. "reatif. $emiliki daya !iptaC memiliki kemampuan untuk men!iptakan 279 | P a g e Bontoh konsep diri negatif. a. $udah marah, peka terhadap kritik, !enderung mempertahankan pendapatnya meskipun pendapatnya itu salah. b. Suka dipuji, suka dielu#elukan, jika disebut gelar, makin merasa besar dan rajin bila dipuji. !. Senantiasa mengeluh, men!ela, atau meremehkan orang lain dan tidak mengakui kelebihan orang lain. d. Pesimis serta takut bersaing dengan orang lain untuk men!apai prestasi yang lebih tinggi. e. Pemarah, merasa sangat tidak senangC berangC gusar. f. Egois, mementingkan diri sendiri. g. Apriori, !epat berkesimpulan (negatif sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya. h. Pesimis, bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, !elaka mudah putus harapan. +ntuk membangun konsep diri positif maka diperlukan pikiran yang positif dan potential power.Potential power adalah suatu sikap bagaimana seseorang mengeathui potensi yang dimilikinya. Baranya adalah dengan mengetahui kesukaan, karakter pribadi, dan prestasi yang dimiliki. Potensi diri dapat dikembangkan melalui pendidikan, pengalaman, memba!a, dan menulis. ,. Per!aya diri. Per!aya diri adalah keyakinan terhadap kemampuan diri sendirijika Tuhan bersama kita. "eyakinan bahwa Tuhan bersama kita sangat penting sebab jika kita tidak mengikutkan Tuhan ketika kita yakin mampu melakukan sesuatu, maka ujungnya kita termasuk orang yang takabur@ujub@sombong karena menyepelekan kekuasaan Tuhan. Biri orang yang per!aya diri. . Bitra diri positif. , %erpusat pada potensi. 2 Positive Thinking. 3 EgaliterC sikap per!aya bahwa semua orang sederajat. 4 >akin akti*itasnya urgent. 1 %erani berbuat spektakuler. 280 | P a g e 5 Tidak takut gagal. 6 >akin akan sukses. "ita jangan pernah merasa takut gagal karena jika kita merasa takut akan kegagalan nis!aya kegagalan itu akan benar#benar mendekati kita. "ita bisa melihat !ontoh orang#orang berikut ini yang tidak takut akan kegagalan dan terus berusaha. . Thomas A. Edison gagal .-.--- kali untuk menemukan lampu dan 4-.--- kali untuk menemukan aki (accumulator , "olonel Sanders ditolak ..--- toko namun perusahaan "<B miliknya sekarang menjadi salah satu restoran fast food terkenal di dunia. 2 /enry <ord bangkrut 4 kali sebelum menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar Tips agar per!aya diri. Agar dapat per!aya diri maka berpikirlah positif, kenali potensi diri, dan segera dalam mengambil tindakan. &alam bahasa berbeda per!aya diri dirumuskan sebagai berikut. SB U PT T PP D A )angkah praktis untuk meningkatkan per!aya diri. . Prakarsai pembi!araan , %iasakan bi!ara terus terang 2 $emelihara kontak mata 3 %erjalan lebih !epat 4 %erpenampilan rapi 1 Bari kemenangan#kemenangan ke!il 5 %eri diri sendiri hadiah 6 %iasakan duduk dikursi terdepan 7 Simpan prestasi masa lalu .- %ergaullah dengan orang yang per!aya diri .. %iasakan berbahasa positif 2. "ejujuran. 'ujur adalah lawan kata dari bohong atau dusta. 'ujur adalah kesesuaian antara berita yang disampaikan dan fakta, antara fenomena dan yang diberitakan, serta antara bentuk dan substansi. 'ujur merupakan sikap pribadi. 'ujur 28l | P a g e diekspresikan dengan kata#kata atau sikap yang men!erminkan keadaan yang sesungguhnya. Tidak ditutupi atau bahkan tidak menipu. 'ujur adalah energy positif. $enyatakan sesuatu dengan langsung, spontan, lugas, apa adanya akan menghemat waktu dan energy sehingga terjadilah efisiensi. %erlaku jujur dalam kehidupan adalah tuntunan kebutuhan yang selalu dijunjung di masyarakat apapun, karena itu tidak ada kehidupan yang bahagia, aman, tentram, dan selamat, tanpa kejujuran. &engan demikian, setiap generasi harus menjadikan jujur sebagai bagian dari kepribadian yang abadi. a. $anfaat berperilaku jujur. Se!ara logika jujur itu bermanfaat bagi kehidupan manusia, bukan hanya dalam hubungannya dengan sang pen!ipta tetapi juga dalam hubungan dengan sesame manusia dan alam semesta. Apapun manfaat utama berlaku jujur dalam kehidupan adalah sebagai berikut ? . $elaksanakan ajaran yang mulia dari agama dan budaya luhur yang dianut oleh bangsa manapun. , Akan dihormati oleh sesame manusia, karena semua orang menghargai kejujuran yang sejati. 2 Akan tampil per!aya diri dalam semua kegiatan hidup, karena merasa aman, optimis, dan per!aya diri. Apapun yang dikerjakan dalam hidup ini, pada hakekatnya selalu menuntuk rasa per!aya diri, yang tangguh dan kokoh. (nilah modal dasar yang mesti dimiliki dalam meneliti sebuah karir. =rang# orang bijak mengatakan bahwa keraguan adalah seperdua (setengah langkah menuju kegagalan. %ukankah banyak kegagalan di atas dunia ini hanya karena tidak per!aya diri. 'angankan berhasil, melangkah pun tidak berani, kalau kita kehilangan rasa per!aya diri disinilah ketika dampak positif dari kejujuran. 3 Suatu generasi akan lebih berani melawan sesuatu yang tidak benar, karena merasa tidak bersalah atau benar, dengan hatinya yang bersih. b. <aktor pendorong seseorang berbohong. . Adanya kekurangan. "ekurangan dalam diri seseorang baik se!ara fisik maupun materi bisa membawa seseorang itu melakukan kebohongan, karena dengan berbohong dia merasa semua yang kurang pada dirinya bisa tertutupi dan dirinya bisa 282 | P a g e diterima dilingkungan sekitarnya. Padahal ini dapat menjadi malapetaka jika kebohongannya itu ketahuan, lebih baik menjadi diri kita apa adanya. , (kut#ikutan. Terkadang seseorang bohong dengan terpaksa untuk menutupi suatu masalah yang bersumber dari orang lain. 2 &emi kebaikan. Seseorang ada pula yang berbohong demi kebaikan, misalnya seseorang berbohong agar tidak menyakiti perasaan orang lain, atau seseorang berbohong untuk menjaga suatu rahasia yang dapat mengakibatkan masalah yang sangat fatal jika diketahui oleh orang lain. 3 $enutupi rahasia. Seringkali seseorang memiliki rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, /al inimembawa orang tersebut untuk berbohong agar rahasianya tidak diketahui. 3. Pribadi %erintergritas. (ntegritas memiliki pengertian mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan seharihari. =rangorang yang kompeten, se!ara teliti dan handal berperilaku dengan !ara yang etis dan dapat diper!aya dalam hubungan mereka dengan manajemen rekan kerja, bawahan langsung, dan pihak luar. $ereka memberlakukan orang lain se!ara adil. a. Peran integritas. . (ntegritas sebagai "eterampilan. < (ntegritas harus dilatih terus menerus, bukan sesuatu yang ada dalam kepribadian seseorang. < (ntegritas diajarkan dan dipelajari sepanjang hidup. , (ntegritas sebagai Pedoman. (ntegrity merupakan Kbench markL, rujukan atau tujuan yang digunakan dalam membuat keputusan yang berdasarkan pada kebenaran dan kejujuran. 2 (ntegritas sebagai %angunan yang "okoh. < (ntegritas harus dibangun dan dilestarikan sepanjang hidup. < (ntegrity merupakan suatu bangunan di dalam hati seseorang, dimulai ketika orang itu masih muda. < (ntegritas harus dipelihara terus menerus , jika tidak maka bangunan yang 283 | P a g e sudah dibuat selama hidup dapat runtuh dalam waktu singkat. 3 (ntegritas sebagai %enih. . &itanam sejak ke!il, disirami dan akan berbunga di saat dewasa. , Semakin rajin dirawat, akan lebih !epat tumbuh dan berbunga. 2 'ika tanaman kita mati, harus segera menanam yang baru dan disirami tiap hari. Perlu diingat bahwa tanaman tidak bisa langsung berbunga, perlu waktu untuk kembali seperti semula. b. Biri#!iri integritas. . (ntegritas berasal dari sikap yang tidak mementingkan diri sendiri. , (ntegritas dibangun di atas dasar disiplin. 2 (ntegritas adalah kekuatan moral yang terbukti tetap benar di tengah api godaan. 3 (ntegritas adalah kemampuan untuk bersabar ketika hidup ini tidak berjalan mulus. 4 (ntegritas adalah ketahanan uji yang memerlukan perilaku yang dapat diduga. 1 (ntegritas adalah kekuatan yang tetap teguh sekalipun tidak ada yang melihat. 5 (ntegritas adalah menepati janji#janji, bahkan ketika merugikan Anda. 6 (ntegritas, tetap setia pada komitmen, bahkan ketika itu tidak nyaman. 7 (ntegritas, tetap teguh pada nilai#nilai tertentu meskipun dirasakan lebih popular untuk men!ampakkannya. .- (ntegritas, hidup dengan keyakinan, ketimbang dengan apa yang disukai. .. (ntegritas adalah pondasi dari kehidupan. 'ika baik, maka kehidupan baik, begitupun sebalikna. ., (ntegritas dibentuk melalui kebiasaan. 4. "omunikasi. $enurut www.wikipedia.com komunikasi adalah 9suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat men!iptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lainG. Pada umumnya, komunikasi dilakukan se!ara lisanatau *erbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.Apabila tidak ada bahasa *erbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak#gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, 284 | P a g e misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Bara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa non*erbal. <ungsi komunikasi adalah sebagai alat kendali, pengawasan, moti*asi, pengungkapan emosional, dan informasi. +ntuk melaksanakan komunikasi dengan efektif dalam organisasi maka? a. $anajer harus menyadari pentingnya komunikasi. b. $anajer harus memadankan antara tindakan dan u!apan. !. /arus ada komitmen pada komunikasi dua arah. d. Penekanan pada komunikasi tatap muka. e. Tanggung jawab bersama untuk komunikasi karyawan. f. $enangani komunikasi buruk. g. Pesan dibentuk sesuai audiens. h. Perlakuan komunikasi sebagai proses berkelanjutan. 1. "epemimpinan. "epemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memoti*asi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. "epemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memoti*asi perilaku pengikut untuk men!apai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. <ungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. a. Teori kepemimpinan. . Teori "epemimpinan Sifat ( Trait Theory . Teori sifat berkembang pertama kali di >unani "uno dan ;omawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan di!iptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan :The 0reatma Theory:. &alam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat # sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat di!apai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat # sifat itu antara lain ? sifat fisik, mental, dan kepribadian. , Teori "epemimpinan Perilaku dan Situasi. %erdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki ke!endrungan kearah , hal. 285 | P a g e a. Pertama yang disebut dengan "onsiderasi yaitu ke!endrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Bontoh? membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan. b. "edua disebut Struktur (nisiasi yaitu "e!endrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Bontoh? bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan di!apai. 'adi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula. 2 Teori "ewibawaan Pemimpin. "ewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik se!ara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin. 3 Teori "epemimpinan Situasi. Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan. 4 Teori "elompok. Agar tujuan kelompok (organisasi dapat ter!apai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya. &ari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan ()eadership Style, yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. b. 0aya kepemimpinan. 0aya kepemimpinan adalah !ara seorang pemimpin bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.0aya tersebut bisa berbeda # beda atas dasar moti*asi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. 286 | P a g e %erdasarkan sumber emperorderva.wordpress.com menyebutkan gaya kepemimpinan yang disebutkan %lan!hard sebagai berikut? . &ire!ting. 0aya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman dan moti*asi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. &alam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan #aturan dan proses yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan. , Boa!hing. Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. 0aya yang tepat apabila staf kita telah lebih termoti*asi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. &isini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka. 2 Supporting. Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan tugas. &alam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan se!ara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. 0aya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik # teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pemimpin. 3 &elegating. Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. 0aya &elegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri. !. "epemimpinan sejati. "epemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari 287 | P a g e proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. "epemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. "epemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. "epemimpinan adalah sesuatu yang mun!ul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. %ahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (en!ourager, moti*ator, inspirator, dam maDimiAer. Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson $andela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis menjadi negara yang demokratis dan merdeka.Selama penderitaan ,5 tahun penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam diri %eliau. Sehingga %eliau menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selam bertahun # tahun. Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, "enneth %lan!hard, bahwa :kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya:. Perubahan karakter adalah segala # galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan *isi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati. 5. $anajemenwaktu. $anajemen waktu merupakan peren!anaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produkti*itas waktu. 8aktu menjadi salah satu sumber daya untuk bekerja. Sumber daya tersebut harus dikelola se!ara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari ter!apainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Efisien tidak lain mengandung dua makna, yaitu? makna 288 | P a g e pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna in*estasi pada saat menggunakan waktu yang ada. $anajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti perbandingan antara rasio output dengan input. $eren!anakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.Setelah pengorganisasian terjadi,maka penggerakan pun dilakukan, yang men!akup pelaksanaan sendiri dan pemberian moti*asi kepada pemegang delegasi. Satu hal yang penting ialah komitmen kuat untuk konsisten pada ren!ana dan mengeliminasi gangguan# gangguan. Akhirnya setelah selesai tuntas pekerjaan, dilakukanlah pengawasan berdasarkan ren!ana, yang tidak lupa memberikan reward terhadap keberhasilan. &alam situasi dimana waktu yang telah diren!anakan belum habis, sedangkan pekerjaan telah tuntas sebaiknya dipergunakan untuk menambah kuantitas, meren!anakan pekerjaan selanjutnya, dan atau in*estasi waktu. Pendek kata, kualitas manajemen waktu berpedoman kepada empat indikator, yaitu? tetap meren!anakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut applikabel dalam semua pekerjaan. Jariasi terjadi di dalam kerumitan dan ke!epatan setiap tahap dilakukan. Peren!anaan jangka panjang jelas lebih rumit dan relatif lama dari pada peren!anaan jangka pendek, bahkan karena begitu pendeknya dimungkinkan peren!anaan begitu singkat yang berlangsung dalam hitungan detik. ;intangan terbesar untuk sukses bagi kebanyakan orang kelihatannya adalah penundaan. =leh karenanya, komponen terpenting dari manajemen waktu (time management pun adalah menghindari penundaan. . +ntuk dapat melakukan mannajemen waktu dengan baik maka pertama kita harus mengetahui terlebih dahulu misi hidup. "emudian menentukan peran dan *isi peran. $embuat ren!ana pekanan dan akhirnya membuat ren!ana harian. 8aktu memiliki sifat yang sangat singkat dan tidak dapat digantikan karena itu penting untuk melakukan manajemen waktu. $elaksanankan manajemen waktu akan membuat hidup menjadi manatap dan bersemangat. "ehidupan menjadi seimbang dan selaras serta dapat men!apai !ita#!ita atau tujuan yang diharapkan. &alam menjalani kehidupan kita harus berhati#hati terhadap jebakan waktu yang dikenal dengan 2<, 2$, dan 2S. $ereka adalah fun, food, film, mouth, music, money, sand, 289 | P a g e sport and sex. 6. $anajemen konflik. "onflik adalah suatu proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi se!ara negatif, atau akan segera mempengaruhi se!ara negatif, sesuatu yang diperhatikan pihak pertama. $enurut "illman dan Thomas (.756, konflik merupakan kondisi terjadinya ketidak!o!okan antar nilai atau tujuan#tujuan yang ingin di!apai, baik yang ada dalam diri indi*idu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. "ondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat ter!apainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produkti*itas kerja (8ijono,.772, p.3. Sementara itu manajemen konflik adalah penggunaan teknik peme!ahan masalah dan perangsangan untuk men!apai konflik yang diinginkan. a. Pandangan tentang konflik. . Pandangan tradisionalC keyakinan bahwa semua konflik merugikan dan harus dihindari, , Pandangan hubungan manusiaC keyakinan bahwa konflik merupakan hasil wajar dan tidak terelakkan dalam setiap kelompok, 2 Pandangan interaksionalisC keyakinan bahwa konflik bukan hanya suatu kekuatan positif dalam suatu kelompok, melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja efektif. b. %entuk konflik. . "onflik fungsionalC konflik yang mendukung tujuan kelompok dan memperbaiki kinerja kelompok, , "onflik disfungsionalC konflik yang merintangi kinerja kelompok. !. Tahapan perkembangan konflik. . "onflik masih tersembunyi (laten %erbagai ma!am kondisi emosional yang dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak dipersoalkan sebagai hal yang tidak mengganggu dirinya. , "onflik yang mendahului (ante!edent !ondition Tahap perubahan dari apa yang dirasakan se!ara tersembunyi yang belum mengganggu dirinya, kelompok atau organisasi se!ara keseluruhan, seperti timbulnya tujuan dan nilai yang berbeda, perbedaan peran dsb. 290 | P a g e 2 "onflik yang dapat diamati (per!ei*ed !onfli!t dan konflik yang dapat dirasakan (felt !onfli!t $un!ul sebagai akibat antecedent condition yang tidak terselesaikan. 3 "onflik terlihat se!ara terwujud dalam perilaku (manifest beha*ior +paya untuk mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab serta akibat yang ditimbulkannyaC indi*idu, kelompok atau organisasi !enderung melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melelui perilaku. 4 Penyelesaian atau tekanan konflik Pada tahap ini, ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu konflik, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan. 1 Akibat penyelesaian konflik 5 'ika konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat maka dapat memberikan kepuasan dan dampak positif bagi semua pihak. (wijono, .772, 26# 3.. d. Pengelolaan konflik. "onflik dapat di!egah atau dikelola dengan? . &isiplin , Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan "ehidupan 2 "omunikasi 3 $endengarkan se!ara aktif 4 Toleransi e. Aspek positif dalam konflik. . $embantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka. , $emberikan saluran baru untuk komunikasi. 2 $enumbuhkan semangat baru pada staf. 3 $emberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi. 4 $enghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi C. Urgensi Memiliki Etos Pribadi $embi!arakan etos tentu tidak lepas dari membi!arakan etika karena etos bisa kita artikan juga sebagai etika yang sudah mendarah daging, artinya sudah menan!ap kuat dalam hati dan pikiran kita. Etika adalah refleksi ilmiah tentang 29l | P a g e tingkah laku manusia dari sudut norma#norma atau dari sudut baik dan buruk. Segi normatif itu merupakan sudut pandang yang khas bagi etika, dibandingkan dengan ilmu#ilmu lain yang juga membahas tingkah laku manusia. Pentingnya memiliki etos pribadi dapat digambarkan melalui bagaimana masalah etika dalam kehidupan sehari#hari. &imana ternyata !ukupnya keilmuan seseorang tenatang etika ternyata terkadang tidak membuat seseorang menjadi beretika. Etika disebut juga sebagai filsafat praktis karena ia membahas tentang 9apa itu moralE: dan 9apa yang harus dilakukan manusia berkaitan dengan moral tersebutE:. Tapi perlu diakui, etika sebagai filsafat praktis mempunyai batasnya juga. $ahasiswa yang memperoleh nilai gemilang untuk mata kuliah etika, belum tentu dalam perilakunya akan menempuh tindakan#tindakan yang paling etis. $alah bisa saja terjadi, nilai yang bagus itu hanya sekedar menyontek, jadi hasil perbuatan yang tidak etisN Atau pengusaha yang mempunyai pengetahuan luas dan mendalam tentang etika bisnis dan telah memba!a seluruh literatur tentang topik itu, belu tentu dalam usahanya selalu akan mengambil keputusan etis yang paling tepat. Sudah sejak awal sejarah etika terdapat pandangan bahwa pengetahuan benar tentang bidang etis se!ara otomatis akan disusul oleh perilaku yang benar juga. (tulah ajaran terkenal dari so!rates yang disebut 9intelektualisme etis:. $enurut so!rates, orang yang mempunyai pengetahuan tentang yang baik pasti akan melakukannya juga, sedangkan orang yang berbuat jahat melakukannya karena ketidaktahuan tentang apa yang baik. "alau dikemukakan se!ara radikal ajaran ini sulit dipertahankan. %ila orang mempunyai pengetahuan mendalam mengenai ilmu etika, dengan itu belum terjamin perilaku etis yang baik. &i sisi lain, dari pengalaman kita sendiri kita semua mengenal orang#orang yang hampir tidak mendapatkan pendidikan di sekolah, tetapi selalu hidup etis dengan !ara yang mengagumkan. &i sisi lain pendapat So!rates tersebut mengandung unsur kebenaran. Pengetahuan tentang etika merupakan suatu unsur penting supaya orang dapat men!apai kematangan etis. Perasaan spontan saja tidak !ukup, haruslah ada pengertian juga. /al ini lebih mendesak lagi, karena masalah#masalah etis jauh lebih banyak dan lebih kompleks dari pada Aaman sebelumnya. +ntuk memperoleh suatu sikap etis yang tepat, studi tentang etika dapat memberikan suatu kontribusi yang berarti sekalipun studi itu sendiri belum !ukup untuk menjamin perilaku etis yang tepat. 292 | P a g e $engapa penting bagi seseorang untuk memiliki etos pribadi, tentunya pernyataan ini dapat juga dibahasakan menjadi mengapa seseorang perlu mempelajari etika. %agian ini akan menguraikan argumen pendukung tentang perlunya etos pribadi bagi setiap indi*idu sebagai berikut? .. $enjadikan indi*idu mahir mengenali dan memahami problem maupun isu moral dalam profesi. Etos pribadi akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi yang terampil dalam memahami menjelaskan, dan kritis dalam mengkaji argumen#argumen yang berlawanan dengan isu moral. $ampu membentuk sudut pandang yang konsisten dan komprehensif berdasarkan pertimbangan atas fakta#fakta yang rele*an. %erimajinasi tentang berbagai respons alternatif terhadap isu#isu yang bersangkutan dan peme!ahan kreatif atas kesulitan#kesulitan praktis. ,. Peka terhadap kesulitan dan kepelikan sesungguhnya kesediaan mengalami dan mentoleransi ketidakpastian dalam membuat penilaian atas keputusan moral seseorang terhadap orang lain. 2. $eningkatkan ketepatan dalam menggunakan bahasa etika yang laAim, yang diperlukan untuk mengungkapkan dan membela dengan !ukup baik pandangan moral seseorang terhadap orang lain. 3. $eningkatkan penghargaan baik terhadap kemungkinan penggunaan dialog rasional dalam meme!ahkan konflik#konflik moral maupun perlunya toleransi terhadap perbedaan#perbedaan perspektif di kalangan orang # orang yang se!ara moral !ukup baik. 4. $eningkatkan kemampuan untuk menghadapi pertanyaan#pertanyaan moral yang timbul karena aktifitas profesional 1. $emperkuat otonomi moral. =tonomi moral meliputi independen dan kepedulian moral. (ndependen dalam hal mengatur diri sendiri dan adanya kemempuan berpikir dan kebiasaan berpikir se!ara rasional tentang isu#isu moral atas landasan kepedulian moral. D. Faktor Pendorong Perilaku Tidak Etis .. Perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis adalah perkataan dan tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan prinsip moral yang baik. Perilaku tidak etis seringkali berwujud tindakan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari orang lain tanpa 293 | P a g e sepengetahuan orang tersebut. "usmanadji menyatakan dalam bukunya bahwa 9banyak faktor yang mendorong seseorang untuk berbuat tidak etis. +ntuk menjaga integritas pribadi, faktor#faktor ini perlu senantiasa disadari dan diwaspadai:. %erikut ini adalah lima faktor yang sering dianggap sebagai pendorong perilaku tidak etis menurut "usmanadji? a. Ketakutan, misalnya karena takut dimarahi oleh atasan karena terlambat masuk kantor, seorang pegawai berbohong dalam memberikan alasan keterlambatannyaC seorang bawahan harus melakukan hal#hal yang tidak etis karena takut dikenai sanksi. b. Tekanan, misalnya karena ditekan oleh atasannya oleh atasannya untuk men!apai hasil atau kinerja tertentu, seorang pegawai atau manajer memalsukan data kinerjanya. !. Ambisi, mendorong seseorang untuk melanggar hukum dan etika. $isalnya, karena ambisi kekuasaan maka seseorang tidak segan#segan melakukan skandal politik seperti politik uangC karena ambisi jabatan, seorang pegawai menjelek#jelekkan rekan pegawai lainnya di hadapan atasannya agar atasannya lebih memilih dirinya daripada rekannya. d. Balas dendam, misalnya karena dinilai melakukan kesalahan oleh atasannya, seorang pegawai berusaha mempermalukan atasannya tersebut di hadapan orang lain. e. Masa bodoh, yaitu ke!endurungan untuk mengabaikan akibat#akibat dari tindakan Contoh perilaku tidak etis: a. Penjualan produk keluar negeri yang sudah terbukti merusak kesehatan dan tidak diperbolehkan di dalam negeri. b. Perusahan makanan bayi yang memaksakan suatu formula bagi bayi di banyak negara miskin sementara air susu ibu akan lebih sehat bagi bayi. !. $engambil barang#barang kantor untuk dibawa pulang, d. %erbohong dengan alasan sakit untuk menutupi pekerjaan yang tidak beres, e. Perusahaan membayar upah pekerja yang rendah di beberapa Negara 294 | P a g e berkembang untuk membuat barang yang bernilai tinggi. f. Penipuan produk yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan. g. Penjualan produk yang sudah kadaluwarsa. &i antara faktor#faktor yang mengakibatkan mun!ulnya masalah#masalah etis yang tidak pernah terduga sebelumnya di Aaman sekarang adalah perkembanan pesat dan menakjubkan di bidang ilmu dan teknologi yang mempunyai kedudukan penting. a. Ambi*alensi kemajuan ilmiah "emajuan yang di!apai berkat ilmu dan teknologi bersifat ambi*alen, artinya di samping banyak akibat positif terdapat juga akibat#akibat negatif. >ang dibawa oleh ilmu dan teknologi modern bukan saja kemajuan melainkan juga kemunduran bahkan kehan!uran, jika manusia tidak segera membatasi diri. b. $asalah bebas nilai (lmu dan moral tidak merupakan dua kawasan yang sama sekali asing satu dengan yang lain tapi ada titik temu di antaranya. Pada saat#saat tertentu dalam perkembangannya ilmu dan teknologi bertemu dengan moral. !. Teknologi yang tidak terkendali (lmu dan teknologi digalakkan dengan !ara mengagumkan, tapi sedikit sekali perhatian diberikan kepada studi mengenai masalah#masalah etisnya. d. Tanda#tanda yang menimbulkan harapan %ukan saja sedikit perhatian utnuk etika dalam masyarakat, melainkan juga perhatian itu hampir selalu terlambat datang. Pemikiran etis hanya menyusul perkembangan ilmiah#teknologis. %aru sesudah problem#problem etis timbul, etika sebagai ilmu mulai diikutsertakan. ;efleksi etis tentang persenjataan nuklir baru dimulai setelah bom atom pertama di hirosima dan nagasaki diledakkan. Namun demikian, di banyak negara modern sekarang, sudah menjadi kebiasaan luas bahwa rumah sakit#rumah sakit dan proyek#proyek penelitian biomedis mempunyai komisi etika yang mendampingi dan mengawasi rumah sakit atau proyek penelitian itu dari sudut etis. "omisi etika seperti itu bisa menjadi sema!am 9hati nurani: agar rumah sakit memberi pelayanan yang sungguh#sungguh manusiawi. ,. ;asionalisasi Perilaku Tidak Etis %anyak !ara yang ditempuh oleh seseorang untuk membenarkan perbuatannya yang dianggap salah oleh masyarakat. =rang yang memiliki etos 295 | P a g e pribadi seharusnya tidak menggunakan !ara#!ara ini untuk menutupi atau membenarkan perilakunya yang tidak etis. %erikut adalah !ara#!ara pembenaran atau rasionalisasi yang dimaksud yang biasanya kita jumpai. Setiap orang melakukannya (e*erybody does it Seseorang berperilaku tidak etis karena perilaku yang sama dilakukan oleh orang lain. Argumen bahwa menyontek, melanggar rambu lalu lintas, memalsukan informasi laba agar pajak rendah, atau menjual produk !a!at tersembunyi, menjual barang dinas untuk kepentingan pribadi adalah perilaku yang dapat diterima laAimnya didasarkan pada rasionalisasi bahwa orang lain melakukannya dan karena itu dapat diterima. 'ika suatu tindakan sah atau dibenarkan menurut hukum (legal, maka tindakan itu etis (if itLs legal, itLs ethi!al $enggunakan argumen bahwa semua perilaku yang legal adalah etis sangat mendasarkan pada kesempurnaan hukum. %erdasarkan falsafah ini, seseorang tidak berkewajiban untuk, misalnya, mengembalikan barang yang ditemukan ke!uali orang lain atau pemiliknya dapat membuktikan bahwa itu miliknya. Seperti telah dikemukakan pada bab 6, slogan tersebut harus diubah menjadi, 9'ika suatu tindakan tidak etis, kemungkinan tindakan tersebut juga tidak legal.: "emungkinan pengungkapan dan konsekuensi (likelihood of dis!o*ery and !onseIuen!es Argumen ini mendasarkan pada e*aluasi kemungkinan orang lain akan menemukan atau mengungkap perilaku. )aAimnya, seseorang juga menilai besarnya hukuman atau penalti (konsekuensi jika terdapat pengungkapan tersebut. Sebagai !ontoh, perlukah mengembalikan uang pembayaran gaji yang ternyata berlebih karena se!ara tak sengaja petugas salah menghitungE 'ika si penerima gaji yakin bahwa petugas pembayar akan mengetahui dan akan menuntut pengembalian dan dapat mempermalukan dirinya, maka si penerima akan mengembalikan kelebihan seketika, tetapi jika tidak, si penerima akan menunggu untuk melihat apakah petugas gaji akan dapat menemukan kesalahannya. E. Cara Membangun Etos Pribadi $embangun etos pribadi merupakan sebuah upaya untuk menjadikan diri kita 296 | P a g e bertindak se!ara etis. +ntuk dapat bertindak se!ara etis maka indi*idu harus mempertimbangkan konsekuensi tindakan yang dilakukan. $enjadi seseorang yang memiliki etos pribadi atau menjadi pribadi yang beretika merupakan suatu kondisi yang dangat dipengaruhi oleh indi*idu sendiri. %agaimana !ara membangun etos pribadi maka jawabannya adalah dengan men!iptakan !itra diri sebagai seseorang yang beretika dan memiliki ren!ana agar selalu di!itrakan seperti itu. .. )ima prinsip berperilaku etis. Norman Jin!ent Pale dan "enneth /. %lan!hard mengemukakan lima prinsip untuk berperilaku etis yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan agar menjadi pribadi beretika. "elima prinsip tersebut dijabarkan sebagai berikut? a. Tujuan (purpose). misi kita sebagai indi*idu yang dinyatakan se!ara jelas, sederhana, dan didasarkan pada nilai#nilai, harapan, dan *isi kita. Tujuan ini sangat penting karena membantu kita dalam menentukan perilaku mana yang dapat diterima dan mana yang tidak dapat diterima. Tujuan ini dapat kita tetapkan dengan menyatakan bahwa kita ingin menjadi seseorang yang sehat se!ara etis. b. Perspektif (perspective). $eluangkan waktu untuk merenung dan berpikir bagaimana dan kemana akan melangkah dan men!apai tujuan. !. "esabaran (patience). $erupakan hal yang dibutuhkan untuk memperoleh keyakinan bahwa berpegang teguh pada nilai#nilai etika akan membawa kita dalam kesuksesan jangka panjang. +ntuk ini kita perlu mempertahankan keseimbangan antara men!apai hasil dan !ara kita men!apai hasil tersebut (tidak menghalalkan segala !ara dalam men!apai sesuatu. d. "eteguhan (persistence). "eteguhanmemerlukan adanya komitmen untuk hidup berdasarkan prinsipprinsip etika yang tidak luntur karena berjalannya waktu. "ita harus tetap teguh mempertahankan prinsip#prinsip etika yang kita yakini, meskipun untuk itu kita merasakan adanya ketidaknyamanan. e. "ebanggaan (pride). "ebanggaan akan kita peroleh ketika kesabaran dan keteguhan berhasil untuk dipertahankan. Perolehan kebanggan dengan !ara ini akan membuat kita 297 | P a g e menjadi pribadi yang lebih kokoh sehingga tidak mudah tergoda untuk berperilaku tidka etis. ,. +nsur etos pribadi. +ntuk membangun etos pribadi maka tidak !ukup hanya dnegan mengetahui lima prinsip diatas. $enjadi pribadi yang beretika maka kita perlu mengetahui apa saja unsur etos pribadi tersebut. Terdapat tiga poin yang menjadi unsur etos pribadi yang akan diuraikan pada bagian ini. a. "omitmen etis. $emiliki pendirian dan kemauan yang kuat untuk bertindak se!ara etis. $enurut Bambridge Ad*an!ed )earnerLs &i!tionary, seseorang disebut berkomitmen 9when you are willing to gi*e your time and energy to something that you belie*e in, or a promise or firm de!ision to do something:, ketika bersedia memberikan waktu dan energi untuk sesuatu yang kita yakini, atau sebuah janji, atau sebuah keputusan bulat untuk melakukan sesuatu. Semua orang mempunyai keterbatasan waktu dan energi, tetapi dengan komitmen yang baik, waktu dapat 9dibuat: dan energi dapat 9dikumpulkan:. "omitmen ada janji yang harus ditepati. "omitmen juga akan terkait dengan makna kehadiran kita dalam sebuah komunitas. =rang yang berkomitmen seringkali menjadi sumber energi bagi yang lain. ketiadaan orang seperti ini merupakan sebuah kehilangan besar. 'adi kalau kita tidak hadir dalam sebuah pertemuan, dan kawankawan kita merasa tidak terkena dampaknya, bisa jadi kehadiran kita tidak menggenapkan atau mengganjilkan. Alias tidak bermakna. Apakah yang selama ini kita anggap komitmen itu, ternyata niat baik saja, atau keinginan saja yang jika memungkinkan dilaksanakan, atau betul#betul janji yang jika diingkari adalah sebuah hutang yang belum terbayarE /idup berkualitas tidak bisa hanya mengandalkan niat baik atau keinginan. "omitmen yang dilaksanakan adalah salah satu penentunya. b. "esadaran etis. Suatu kemampuan untuk mempersepsikan (memahami isu#isu etis dan implikasi#implikasi etis dari suatu situasi. !. "ompetensi etis. +ntuk memilih yang benar kita harus memiliki kemampuan untuk melakukan penalaran moral yang sehat dan mengembangkan strategi#strategi praktis 298 | P a g e penyelesaian masalah. (ni berarti bahwa kita harus menanggalkan konsepsi kita yang keliru mengenai etika, misalnya konsepsi bahwa 9jika memenuhi aturan hukum berarti etis.: Selama ini kompetensi dimaknai sebgai kemampuan untuk menguasai jenis kemampuan, yaitu pengetahuan, keterampilan teknis, dan sikap perilaku. "ompetensi haruslah dimaknai kembali sebagai pengembangan integritas pribadi yang dilandasi iman yang kuat sebagai fondasinya(SS, baru kemudian dapat membangun hubungan yang tulus@ikhlas dengan sesama (ES, dan akhirnya barulah penguasaan (PTE" melalui (S bisa bermanfaat untuk membangun bisnis yang etis dalam rangka men!apai tujuan kemakmuran bersama bagi para stakeholders, tidak hanya untuk kepentingan ego pribadi. &engan mengutip ;.Pahlan (Bompeten!y $anagement? A Pra!ti!ionerLs 0uide, terjemahan, ,--5, dapat menggali lima istilah dalam definisi kompetensi sebagai berikut. . "arakter &asar diartikan sebagai kepribadian seseorang yang !ukup dalam dan berlangsung lama. &alam definisi ini, karakter dasar mengarah pada motif, karakteristik pribadi, konsep diri dan nilai#nilai seseorang. , "riteria ;eferensi berarti bahwa komptensi dapat diukur berdasarkan standar atau kriteria tertentu. &apat diukur faktor#faktor pembentuk terjadinya kinerja karyawan yang beragam (unggul, biasa, dan rendah. &ari faktor#faktor tersebut kemudian dapat diprediksi kinerja seseorang. $isalnya angka penjualan yang dilakukan seorang wiraniaga per satuan waktu. 2 /ubungan "ausal mengindikasikan bahwa keberadaan suatu kompetensi dan pendemonstrasiannya memprediksi atau menyebabkan suatu kinerja unggul. "ompetensi#kompetensi seperti motif, sifat dan konsep diri dapat memprediksikan ketrampilan dan tindakan. "emudian ketrampilan dan tindakan memprediksi hasil kinerja pekerjaan. 'adi disitu ada maksud atau motif yang mengakibatkan sebuah tindakan atau perilaku yang membuahkan hasil. Bontohnya, kompetensi pengetahuan selalu digerakkan oleh kompetensi motif, karakteristik pribadi, atau konsep diri. $odel kausal ini dapat diperjelas lagi melalui !ontoh berikutC kalau organisasi tidak mengakuisisi atau mengembangkan kompetensi inisiatif bagi para karyawannya, maka dapat diduga pekerjaan yang harus disuper*isinya akan dikerjakan ulang dan biaya 299 | P a g e untuk memastikan kualitas pelayanan akan meningkat 3 "inerja +nggul mengindikasikan tingkat pen!apaian,misalnya dari sepuluh persen tertinggi dalam suatu situasi kerja. 4 "inerja Efektif adalah batas minimum tingkat hasil kerja yang dapat diterima. (ni biasanya merupakan garis batas dimana karyawan yang hasil kerjanya di bawah garis ini dianggap tidak kompeten untuk melakukan pekerjaan tersebut. 2. Pemeriksaan 2". "etika kita sedang membangun diri menjadi indi*idu yang memiliki etos pribadi maka perlu untuk memperhatikan apakah kita telah bertindak se!ara etis atau tidak. $emeriksa apakah suatu tindakan kita etis atau tidak dapat dilakukan dengan sebuah pemeriksaan etika yang lebih dikenal dengan sebutan penge!ekan tga ". sebagai seorang pribadi, siapapun kita maka kita harus menyadari dengan apa yang kita lakukan, konsekuensi, dan komplikasinya. $aka dari itu dikenallah istilah penge!ekan tiga " yang meliputi kepatuha, kontribusi, dan konsekuensi. a. "epatuhan. %erarti hidup dan berperilaku sesuai dengan aturan hukum, kode etik, aturan organisasi, prinsip#prinsip moral, harapan masyarakat, dan konsep umum lain seperti kejujuran dan keadilan. "ita harus menyadari bahwa untuk posisi dan peran tertentu yang kita jalani, kita bertanggung jawab tidak hanya untuk perbuatan kita sendiri, tetapi juga perbuatan orang lain. 'ika kita adalah seorang atasan, misalnya, kita harus memperlakukan bawahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan tetap berpegang pada kejujuran dan memperhatikan rasa keadilan. b. "ontribusi. "ontribusiberkaitan dengan apa yang kita berikan atau sumbangkan kepada orang lain atau masyarakat. %agi organisasi bisnis, misalnya, kontribusi meliputi memberikan penghargaan untuk kemitraan pelanggan, menyediakan lapangan kerja, membantu indi*idu dan masyarakat memenuhi kebutuhaanya, dan memperbaiki kualitas kehidupan para pegawai serta masyarakat se!ara keseluruhan. Sebagai indi*idu atau anggota suatu organisasi, kita harus senantiasa menyadari peran kita dan berusaha agar selalu men!apai kinerja terbaik dalam rangka memberikan sumbangan bagi pen!apaian tujuan organisasi dan kebaikan orang lain. 300 | P a g e !. "onsekuensi. "onsekuensiberkaitan dengan pengaruh atau akibat dari keputusan dan perbuatan kita. Akibat ini bisa positif atau negatif, baik diniatkan maupun tidak diniatkan. (ni berarti bahwa kita harus selalu memperhitungkan akibat#akibat perbuatan kita bagi diri sendiri dan orang lain dan berusaha untuk memilih alternatif yang paling baik akibatnya bagi pihak#pihak terkait. "ita harus senantiasa berusaha agar setiap keputusan dan tindakan kita tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi bermanfaat juga bagi sebanyak mungkin orang lain, apalagi orang#orang yang mempunyai hubungan khusus dengan kita. $enga!u pada tiga " maka kita dapat melakukan hal#hal berikut ini sebelum mengambil tindakan. "epatuhan: Patuhi, tetapi jangan bergantung semata#mata pada ketentuan hukum. Patuhi kaidah#kaidah moral. /ormati kebiasaan orang lain, tetapi tidak dengan mengorbankan prinsip etika Anda sendiri. "ontribusi dan konsekuensi: Pertimbangkan kesejahteraan orang lain, termasuk pihak#pihak yang tidak berpartisipasi. %erpikirlah sebagai seorang anggota organisasi atau komunitas, bukan sebagai indi*idu yang terisolasi. Pikirkan diri sendiri (dan organisasi atau komunitas Anda sebagai bagian dari masyarakat. %erpikirlah se!ara objektif. Ajukan pertanyaan, 9'enis orang seperti apakah yang melakukan perbuatan sema!am iniE: 30l | P a g e RANGKUMAN . Etos adalah suatu nilai yang mendasari sikap perilaku dan menjadi !iri khas bagi seseorang atau kelompok di mana saja mereka berada. Se!ara lebih sederhana etos dimaknai sebagai etika yang telah mendarah daging. , Pembahasan etos pribadi meliputi nilai dan norma dalam kehidupan sehari#hari. Selain itu pembahsan juga meliputi masalah konsep diri, per!aya diri, jujur, pribadi berintegrita, komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, dan manajemen konflik. 2 Etos pribadi akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi beretika. Penting untuk memiliki etos pribadi karena dengan etos pribadi akan menjadi indi*idu memiliki pemahaman yang lebi luas dalam menjalani kehidupan. (ndi*idu tersebut akan menjadi pribadi yang lebih memahami isu moral yang terjadi, mampu menangani masalah dengan bahasa yang etis dan memandangnya dengan sudut pandang yang tepat. Etos pribadi akan membuat seseorang mampu mempertahankan otonomi moralnya (bertindak se!ara independen dan teratur. 3 +ntuk membangun pribadi beretika maka perlu adanya bekal pengetahuan mengenai prinsip berperilaku etis dan unsur etos pribadi. Pemeriksaan tiga " bermanfaat untuk mengeatahui apakh suatu tindakan dilakukan dengan etis. LATlHAN . 'elaskan apakah yang dimaksud dengan kepemimpinan sejatiE , 'elaskan unsur#unsur etos pribadiE 2 'elaskan tentang pemeriksaan 2"E 3 Apa yang dimaksud dengan 9amoral:E 4 'ika kita membandingkan 9etika: dan 9etiket:, apakah persamaan dan perbedaannyaE 1 'ika kita membandingkan nilai moral dengan nilai#nilai lain, apa yang menjadi !iri khasnyaE 5 Apa maksudnya, jika dikatakan bahwa kemajuan yang di!apai berkat ilmu dan teknologi bersifat ambi*alenE %agaimana ambi*alensi ini tampakE 302 | P a g e BAB ATURAN KEPEGAWAlAN DAN KODE ETlK PROFESlPNS Dl KEMENTERlAN KEUANGAN l2 _____________________________________________________ Tujuan (nstruksional "husus? .. $emahami pengertian profesi dan kode etik ,. $emahami Pokok#Pokok "epegawaian dan &isiplin PNS 2. $emahami Nilai#Nilai "ementerian "euangan 3. $emahami "ode Etik +nit Eselon ( "ementerian "euangan &alam bab ini akan dipelajari tentang berbagai aturan kepegawaian dan kode etik yang berlaku di "ementerian "euangan. Aturan kepegawaian dan kode etik di sebuah instansi bersifat dinamis karena disesuaikan dengan perkembangan jaman. =leh karena itu dalam bab ini pembahasan tentang berbagai aturan tersebut diletakkan pada lampiran mengingat perubahannya yang !epat disesuaikan dengan perubahan Aaman. Namun pada bab ini akan dibahas sedikit tentang profesionalisme mengingat pegawai negeri juga adalah profesi yang terikat pada nilai#nilai profesional. A. Profesi dan Ciri-Cirinya Tidak ada definisi tunggal yang men!akup berbagai penggunaan kata profesi. Namun demikian, dari berbagai pandangan dan kenyataan yang dapat kita jumpai, kita dapat mengatakan bahwa suatu profesi merupakan suatu kombinasi dari sejumlah karakteristik yang membentuk struktur profesi, tanggung jawab, dan hak#hak yang disatupadukan oleh seperangkatnilai, yakni yang menentukan bagaimana keputusan diambildan bagaimana tindakan ditempuh. Ada lima karakteristik yang umumnya dapat dijumpai pada setiap profesi, yaituC .. %idang pengetahuan khusus yang diajarkan se!ara formal dan bersetifikat @ berijasah (pendidikan formal dan profesional. ,. "omitmen terhadap tujuan sosial (kebaikan yang menjadi alasan bagi keberadaan profesi (pengabdian kepada masyarakat. 2. "apasitas untuk mengatur diri sendiri, sering kali dengan sanksi hukum bagi mereka yang melanggar norma#norma perilaku yang disepakati. 303 | P a g e 3. (jin dari pihak berwenang (pemerintah dan asosiasi untuk berparaktik sebagai profesional. 4. "edudukan dan prestise yang relatif lebih tinggi di masyarakat. .. %idang Pengetahuan khusus dan pendidikan formal @ profesional <ondasi suatu profesi adalah bidang pengetahuan khusus yang sangat penting bagi masyarakat. (ni pula yang mendasari keberadaan suatu profesi? suatu profesi ada untuk melayani masyarakat. (ni berarti jasayang disediakan kepada masyarakat adalah sangat penting, sehingga diperlukan tingkat keahlian yang tinggi, dan karenanya memerlukan pendidikan dan pelatihan yang ekstensif. +ntuk menjadi profesional, atau anggota suatu profesi, seoarang harus belajar lama (dan keras, menyelesaikan pelajaran (mata kuliah keahlian di bidang yang besangkutan dalam suatu jumlah jam minimum tertentu, lulus ujianyang panjang dan sulit, memiliki a!uan karakter, dan memperoleh pengalaman profesional dalam jangka waktu yang !ukup. )ebih dari itu, para profesional umumnya diharuskan oleh profesinya untuk memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan dalam rangka mempertahankan status profesionalnya. "omitmen terhadap tujuan sosial (pengabdian kepada masyarakat Seorang profesional tidak menuntut keistimewaan profesional agar dapat memaksimalkan keberuntungannya, dan lebih dari itu, tanggung jawab profesionalnya yang utama bukan kepada diri sendiri, majikan atau klein, melainkan kepada masyarakat. Seorang profesional memiliki komitmen terhadap pandangan hidup yang se!ara intelektual kompleks dan menuntut pemuktahiran terus menerus atas pengetahuan dan keahlian. Pelayanan publik, baik langsung maupun tak langsung adalah tanggung jawabanya. Tanggung jawab ini adalah sedemikian tingginya sehingga seoarang profesional harus bersedia mengorbankan kepentingan dirinya untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat. Sistem pengaturan diri +ntuk memberikan jasa dengan kualitas tinggi, suatu profesi mengorganisasikan diri dalam suatu wadah asosiasi yang selanjutnya menentukan tidak hanya standar teknis tetapi juga standar etika (kode etik atau kode perilaku sebagai sarana untuk mengatur perilaku anggotanya (para profesional baik didalam maupun diluar tugas#tugas profesional. Para anggota profesi yang melakukan kebohongan. "e!urangan atau berperilaku yang melanggar praktik#praktik standar yang ditetapkan akan didisiplinkan oleh profesi itu sendiri. Pengawasan dan@atau perijinan oleh pemerintaj dan asosiasi profesi 304 | P a g e "arena jasanya sangat penting bagi masyarakat, biasanya pemerintah berkepentingan untuk melakuakan pengaturan tertentu, khususnya dalam hal pengawasan, antara lain melalui mekanisme perjanjian dan pemantauan. Pihak profesi sendiri juga memberlakukan aturan masuk yang ketat, antara lain melalui mekanisme pendidikan dan ujian profesi atau sertifikat. Status dan prestise yang relatif lebih tinggi di masyarakat Selain keempat karakateristik pokok di atas, ada satu lagi karakteristik yang biasanya menandai suatu profesi. "arakteristik ini saebenarnya merupakan akibat dari empat karakteristik sebelumnya, yaitu sebutan profesional dan status prestise di atas rata# rata di dalam masyarakat. $ereka yang menekuni pekerjaan yang memenuhi kriteria sebagai profesi memperoleh atau menyandang sebuatan profesional. Sebagai imbalan dari pen!apaian dan pemeliharaan atas jasa yang tinggi, dan karenta masyarakat rela memberikan bayaran yang tinggi, kepada para profesional. =leh sebab itu, mereka yang tetap menjadi anggota profesi berada dalam posisi menguntungkan untuk memperoleh banyak manfaat, pengakuan dan penghasilan tinggi, sehingga memungkinkan mereka untuk hidup sepenuhnya dari pekerjaan atau profesinya itu. /arga diri yang tinggi karena menjadi anggota suatu kelompok elite (profesi ini menyebabkan status profesional sangat diharapkan. $enga!u kepada karakteristik umum di atas, dengan demikian profesi adalah pekerja, tetapi tidak seperti pekerjaan pada umumnya. $ereka yang menjalani profesi (para profesional, tidak seperti orang#orang lain yang menjalani pekerjaan pada umumnya. Profesional menghadapai tuntutan yang sangat tinggi baik dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Tuntutan ini menyangkut tidak saja keahlian, tetapi juga komitmen moral. Seorang profesional memiliki komitmen terhadap pandangan hidup yang se!ara intelektual kompleks dan menuntut pemuktahiran terus menerus atas pengetahuan dan keahlian. )ebih dari itu, perilakunya selalu diawasi atas dasar tolak ukur etika. Para prefosional membuat pertimbangan#pertimbangan sulit yang membutuhkan kesatupaduan antara kompetensi teknis dan kompetensi etis. $ereka menghadapi dilema moral se!ara rutin, dan mereka memegang teguh standar yang tinggi terhadap kode etik profesi. %erdasarkan unsur#unsur pokok di atas, suatu profesi dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan dengan tiga komponen utama ? fondasi,kerangka(pilar dan dinding, dan atap seperti gambar .. <ondasi mendasari setiap profesi haruslah fondasi yang kokoh, berupa bidang pengetahuan yang diakui dan sangat penting atau esensial bagi kemakmuran masyarakat. (nilah yang menyebabkan jasa para profesional sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan diperlukannya proses pendidikan yang ekstensif. "erangka yang berdiri di atas fondasi 305 | P a g e suatu bangunan juga memilki kesamaan dengan sebuah profesi. "erangka ini meliputi tiga unsur yaitu ? a. Proses pendidikan untuk memperoleh dan memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalC b. Proses ujian dan sertifikasi untuk memastikan apakah para praktisi memiliki pemahaman yang mantap terhadap pokok masalah, dan !. ;asa tanggung jawab (pengabdian terhadap masyarakat dalam kaitanya dengan pemanfaatan pengetahuan ini Agar menjadi sebuah bangunan yang utuh sehingga dapat digunakan sebagai tempatbernaung dan mengorganisasikan diri, fondasi dan kerangka memerlukan atap. %agi profesi, atap ini meliputi unsur# unsur ? a. asosiasi profesional (organisasi profesi b. kode etik (standar atau aturan etika@perilaku, dan !. standarteknis Asosiasi dipelukan sebagai wadah untuk mengorganisasikan dan mengatur diri. Standar etika dan standar teknis diperlukan sebagai panduan bagi para profesional dalam perilaku dan menjalankan tugas#tugas profesional agar mereka dapat se!ara konsisten memberikan jasa bersatandar kualitas tinggi. $asyakat kita menaruh harapan yang berbeda terhadap para profesional dibandingkan dengan terhadap merekayang tidak dikatagorikan sebagai profesional. Biri!iri suatu profesi sebagaimana diuraikan di muka se!ara tegas memberikan penjelasan mengenai hal ini. &engan perkataan lain, harapan masyarakat terhadap suatu profesi adalah sangat tinggi dan menentukan wujud profesi tersebut. &alam kenyataannya, para profesional bekerja dengan sesuatu yang sangat bernilai. %agi suatu profesi, keper!ayaan menyangkut kompensi dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan adalah sangat penting. Pada akhirnya, pengakuan masyarakat terhadap suatu profesi akan mementukan hak#hak yang dapat dimiliki dan dinikmati oleh profesi tersebut ? (. berpraktek, seringkali dengan suatu monopoli atau jasa yang ditawarkanC (, mengatur keanggotaanpada profesiC (2 menerima penghasilan yang relatif tinggiC dan (3 mengatur diri sendiri atau melakukan penilaian sendiri (antarsejawat, bukan oleh pejabat pemerintah. 'ika suatu profesi kehilangan kredibilitas di mata publik, akibatnya sangat serius, bukan hanya bagi para profesional yang terkait langsung, tetapi bagi profesi se!ara keseluruhan. B. Sumber-sumber Panduan Etika 306 | P a g e Salah satu !iri yang membedakan profesi dari pekerjaan lainnya adalah komitmen moral yang tinggi. &alam kaitan ini, para profesional memerlukan nilai#nilai atau prinsipprinsip etika yang dapat digunakan sebagai pemandu perilakunya ketika menjalankan tugas profesional dan di luar penugasan profesional (dalam kehidupan pribadi. Prinsipprinsip ini dapat diperoleh dari banyak sumber, dan dua di antaranya adalah sumber penting ? (. "ode etik, dan (, hukum dan jurisprudensi. Sumber panduan etika yang dapat dikatakan pasti tersedia adalah kode etik atau aturan perilaku yang ditetapkan oleh asosiasi profesi dan kode etik ini menduduki peringkat yang penting. "ode etik lainnya bisa juga ada yang rele*an seperti kode etik asosiasi perdagangan, badan # badan pemerintah atau kelompok # kelompok kepentingan tertentu seperti para ahli lingkungan. Para profesional dapat juga menga!u pada kasus#kasus hukum dan pertimbangan@pendapat penga!ara dalam menginterprestasikan kewajiban hukum dan pertahanan diri. Akan tetapi kehati#hatian perlu dilakukan dalam menerpakan standar# standar hukum pada masalsah#masalah etika karena tiga hal. Pertama, hukum umumnya ketinggalan dari apa yang oleh masyakat dianggap etis. Kedua, apa yang sesuai dengan hukum (legaltidak selalu etis. Ketiga ,kemungkinan tidak banyak keputusan yang rele*an dan sesuai dengan kasus yang sedang dihadapi, sehingga dapat digunakan sebagai a!uan. C. Aturan Kepegawaian bagi PNS Sebagai sebuah profesi, maka PNS terikat oleh aturan#aturan di dalam profesinya yang disebut sebagai aturan kepegawaian. Aturan kepegawaian dalam profesi PNS selalu berkembang sesuai dengan perubahan Aaman dan kebutuhan. Namun hal pertama yang perlu dipelajari dalam aturan kepegawaan PNS adalah mempelajari Pokok#Pokok "epegawaian dan aturan tentang disiplin PNS. Aturan tentang pokok#pokok kepegawaian PNS terdapat pada +ndang#+ndang Nomor 27 Tahun .777 tentang Perubahan +ndang#+ndang Nomor 6 Tahun .753 tentang Pokok#Pokok "epegawaian (ada pada lampiran. Sedang aturan tentang disiplin PNS terakhir diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun ,-.- (terlampir. D. Kode Etik Eselon l pada Kementerian Keuangan Sebagai sebuah kementerian yang mempelopori reformasi birokrasi di (ndonesia, maka "ementerian "euangan telah menyusun Nilai#Nilai "ementerian "euangan (terlampir yang menjadi a!uan perilaku bagi seluruh unit eselon . dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Pada setiap unit eselon . juga sudah disusun "ode Etik yang khas untuk setiap unit eselon ( (terlampir. "ode Etik ini berfungsi untuk mengatur perilaku 307 | P a g e PNS agar sesuai dengan norma#norma etis yang telah ditetapkan dengan sanksi yang jelas, sehingga ter!ipta PNS yang profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat. SOAL-SOAL .. Apa sesungguhnya profesi ituE ,. Apa !iri#!iri yang membedakan seorang profesional dengan orang yang menekuni pekerjaan biasaE 2. Apa saja yang merupakan sumber nilai#nilai etis bagi profesionalE 3. 'elaskan tentang hal#hal yang utama yang terdapat dalam +ndang#+ndang Pokok "epegawaianN 4. Apa saja Nilai#Nilai "ementerian "euanganE 'elaskanN 1. Pelajaran apa yang dapat Anda ambil dari "ode Etik pada setiap Eselon . "ementerian "euanganE 308 | P a g e Glosarium Agathos ? baik Altruisme ? suatu paham (sifat lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain Attainment?pen!apaian, hasil yg diperoleh, hasil yg di!apai, tindakan men!apai sesuatu Ahli? =rang yang mahir, paham sekali dalam suatu ilmu (kepandaian. Amanah? Terper!ay Artikulasi? perubahan ruang dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa. &aerah artikulasi terbentang dari bibir luar sampai pita suara, dimana fenom# fenom terbentuk berdasarkan getaran pita suara disertai perubahan posisi lidah dana sema!amnya Ad*okat adalah ahli hukum yang berwenang bertindak sebagai penasihat atau pembela perkara dalam pengadilan. Akuntabilitas? keadaan untuk dipertanggungjawabkan, keadaan dapat dimintai pertanggungjawaban %ailout ? istilah ekonomi dan keuangan digunakan untuk menjelaskan situasi dimana sebuah entitas yang bangkrut atau hampir bangkrut, seperti perusahaan atau sebuah bank diberikan suatu injeksi dana segar yang likuid, dalam rangka untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. %irokrasi? sistem pemerintahan yg dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan %irokrasi?suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer. %asi! prereIuisite ?keperluan@kepentingan dasar. Belah harapan masyarakat? !elah antara harapan pengguna jasa profesional akuntan dan kinerja akuntan yang bersangkutan , sedangkan !elah kredibilitas adalah !elah antara kredibilitas pengguna jasa profesional akuntan dan kinerja akuntan yang bersangkutan. Bontra!ting out? praktik yang dilakukan pemerintah atau perusahaan swasta untuk mempekerjakan dan membiayai agen dari luar untuk menyediakan pelayanan tertentu daripada mengelolanya sendiri. Bausa finalis ? tujuan akhir 309 | P a g e &eon ? kewajiban &isposisi? pendapat seorang pejabat mengenai urusan yg termuat dl suatu surat dinas, yg langsung dituliskan pd surat yg bersangkutan atau pd lembar khusus &ogmatis? bersifat mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik sama sekali &ireksi? (&ewan pengurus atau (dewan pimpinan perusahaan, bank,yayasan, dsb. Egoisme ? tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain. Eksistensi? keberadaan Elaborasi? penggarapan se!ara tekun dan !ermat Etika?studi untuk memahami apa yang merupakan kehidupan yang baik dan menaruh perhatian terhadap pen!iptaan kondisi bagi orang#orang untuk men!apai kehidupan yang baik tersebut. Etika normatif? studi penentuan nilai etikaC etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika terapan? studi penggunaan nilai#nilai etika. Eudaimonia? kesejahteraan Etis? sesuai dengan asas perilaku yang disepakati se!ara umum. Entitas? Satuan yang berwujudC ujud. Etika? (lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral (akhlak. Etiket? Tata!ara (adatsopansantun, dsb dalam masyarakatberadab dalam memeliharahubunganbaikantarasesama manusianya. Etika?!abang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral Etika kerja?sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari#hari Etika profesi? sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Etimologi? !abang ilmu linguistik yang mempelajari asal#usul suatu kata Etos? adalah memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu <ran!hise? perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (/A"( atau pertemuan dari !iri khas usaha 3l0 | P a g e yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. <undamental? bersifat dasar (pokok fathonah ? !erdas, ke!erdasan 0lobalisasi? Proses masuknya ke ruang lingkup dunia? Y siaran tele*isi kita tidak dapat dihindarkan lagi. 0ood go*ernan!e ? !ara yang dapat digunakan oleh suatu negara untuk melaksanakan wewenangnya dalam menyediakan barang dan jasa publik. 0ratifikasi merupakan tindak pidana korupsi berupa pemberian. 0ratifikasi dapat berbentuk uang, barang, diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, dan fasilitas lain. /eteronomi? hal ketergantungan pada undang#undang atau kuasa orang lain, (dalam filsafat "antianmoralbertindak sesuai dengankeinginanseseorang, bukan alasan ataukewajiban moral (diopatik? berhubungan denganatauyang menunjukkansegala penyakitatau kondisiyang timbulse!ara spontan atauyangpenyebabnya tidak diketahui (nstitusi? Sesuatu yang dilembagakan oleh undang#undang, adat atau kebiasaan (seperti perkumpulan, paguyuban, organisasi sosial, dan kebiasaan berhala#bihalal pada hari lebaranC 0edung tempat diselenggarakannya kegiatan perkumpulan atau organisasi. (n*estor? Penanam uang atau modalC =rang yang menanamkan uangnya di usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan. (ntele!tual !orruption ? manipulasi informasi untuk men!apai tujuan tertentu yang semuanya berdampak merugikan masyarakat, misalnya manipulasi oleh pemerintah tentang data statistik. (Ain $endirikan %angungan (($%? iAin yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada orang Pribadi atau badan untuk mendirikan suatu bangunan yang dimasuk agar desain, pelaksanaan pembangunan, sesuai ren!ana tata ruang yang berlaku, sesuai dengan koefisien dasar bangunan, koefisien luas bangunan, koefisien ketinggian bangunan yang ditetapkan sesuai dengan syarat#syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut. (ntegritas? mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg meman!arkan kewibawaanC kejujuran. "ode Etik Pegawai Negeri Sipil ? kewajiban, tanggung jawab, tingkah laku, dan perbuatan sesuai dengan nilai#nilai hakiki profesinya yang dikaitkan dengan nilai#nilai 3ll | P a g e yang hidup dan berkembang di masyarakat serta pandangan hidup %angsa dan Negara (ndonesia. "olusi? permufakatan atau kerja sama se!ara melawan hukum antar#Penyelengara Negara atau antara Penyelenggara Negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan@atau Negara. "ompetensi? kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan#ketrampilan, sikap#sikap dan nilai#nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. "orupsi? suatu perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. &alam prakteknya, korupsi lebih dikenal sebagai menerima uang yang ada hubungannya dengan jabatan tanpa ada !atatan atau administrasinya. "redibilitas? perihal dapat diper!aya. "lasik ? mempunyai nilai atau mutu yang diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan yang abadi "oalisi? "erja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara di parlemen. "olaborasi ? (Perbuatan kerja sama dengan musuh. "omunikasi? Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahamiC /ubunganC "ontak. "onsumtif ? perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok. $anajemen proses? program yang sedang eksekusi@ dijalankan program berisi intruksi yang harus dilakukan keterangan *ariabel yang digunakan dan letak data yang diperlukan. $eta#etika? studi konsep etikaC jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. $odernisasi ?proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini $oral ? ajaran tentang baik buruk yang diterima se!ara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,, dll. $aterial !orruption? korupsi material terkait menggunakan uang se!ara tidak berhak untuk kepentingan sendiri. 3l2 | P a g e $olekulisasi kekuasaan ? +nit ke!il dalam organisasi yang memiliki kekuasaan tanpa dapat dikontrol oleh atasannya. +nit ke!il ini dapat melakukan apa saja yang merugikan masyarakat. "orporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. "ondisional?sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan publi! Nepotisme? suatu sikap atau tindakan seorang pemimpin yang lebih mendahulukan keluarga dan sanak famili dalam mem#berikan jabatan dan yang lain, baik dalam birokrasi pemerintahan maupun dalam manajemen perusahaan swasta. =bjekti*itas? sikap jujur, tidak dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau golongan dl mengambil putusan atau tindakan. =rganisasi pri*at (bisnis ? organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar. =rganisasi publi!? tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya. Pelayanan publi!? segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan lingkungan %adan +saha $ilik Negara (%+$N maupun %adan +saha $ilik &aerah (%+$& dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang#undangan. Pri*atisasi? penjualan saham Persero (Perusahaan Perseroan, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat. Prosedur operasi standar (standard operating pro!edure, S=P? suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. /al ini men!akup hal#hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Panteistik? bersifat atau berhubungan dng panteisme ?ajaran yg menyamakan Tuhan dengan kekuatan#kekuatan dan hukum#hukum alam semesta Pluralisme? keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya Profesional? berhubungan dengan profess 3l3 | P a g e Penasihat? =rang yang memberi nasihat dan saranC =rang yang menasihati. Pluralisme? "eadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya. Prosedur? Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu akti*itasC $etode langkah demi langkah se!ara pasti dalam meme!ahkan suatu problem. ;eformasi? perubahan se!ara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama dl suatu masyarakat atau negara. ;eformasi %irokrasi? upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan. ;ele*ansi? hubungan@kaitan. ;estrukturisasi? penataan kembali struktur badan@lembaga sehingga kinerja badan@lembaga tersebut dapat lebih efektif dan efisien. "ata efisiensi sering dianalogikan dengan penghematan, yakni usaha#usaha untuk meningkatkan hasil kerja lembaga badan@lembaga sehingga dengan penggunaan sumber daya seke!il mungkin mendapatkan hasil kerja yang sebesar mungkin. Standar pelayanan: suatu komitmen penyelenggara pelayanan untuk menyediakan pelayanan dengan suatu kualitas tertentu yang ditentukan atas dasar perpaduan harapan#harapan masyarakat dan kemampuan penyelenggara pelayanan. =tonom? kelompok sosial yang memiliki hak dan kekuasaan menentukan arah tindakannya sendiri Teistik? ilmu yg mengajarkan adanya Tuhan Telos? tujuan =rganisasi ? "esatuan (susunan dsb yang terdiri atas bagian#bagian (orang dsb dalam perkumpulan dsb untuk tujuan tertentuC "elompok kerja sama antara orang#orang yang diadakan untuk men!apai tujuan bersama. SidiI? %enar Slogan? Perkataan atau kalimat pendek yang menarik, men!olok, dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu idiologi golongan, organisasi, partai politik, dsb. Standar? +kuran tertentu yang dipakai sebagai patokan. Tabligh? $enyampaikan Transparansi? kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi Partisipatif?setiap orang memiliki hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Tupoksi?Tugas pokok dan fungsi =tonomi?wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah 3l4 | P a g e (ntegrasi? suatu keadaan di mana kelompok#kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing#masing "=;P;(? organisasi di (ndonesia yang anggotanya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, pegawai %+$N, %+$& serta anak perusahaan, dan perangkat Pemerintah &esa. Profesi? pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus Pegawai Negeri? warga negara ;( yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang# undangan yang berlaku (pasal . ayat . ++ 32@.777. Politi!al !orruption ? korupsi terkait berbagai kebijakan Pragmatisme? aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat#akibat atau hasilnya yang bermanfaat se!ara praktis. Z Stakeholder ? pemangku kepentingan atau segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Seikatsuka adalah pendidikan karakter melalui pendidikan tentang kehidupan sehari# hari yang diterapkan oleh 'epang. PNS? salah satu jenis "epegawaian Negeri di samping anggota TN( dan Anggota P=);( (++ No 32 Th .777. S=P? Suatu standar@pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk men!apai tujuan organisasi. Teologi? ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Urgensi: keharusan yg mendesak atau hal sangat penting. +tilis? bermanfaat. 3l5 | P a g e "usmanadji. ,--3.Etika, Profesi Akuntansi, Bisnis, dan Pelayanan Publik. 'akarta? Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. ;umahbelajarpsikologi.!om@indeD.php@nilai.html Sarimah, +!ok. ,--6. Etika Profesi Pegawai Negeri Sipil Departemen Keuangan R.l. 'akarta? Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sdmart.wordpress.!om@,--5@..@-.@integritas#dalam#kepemimpinan@ +ndang#+ndang#+ndang Nomor -6 tahun .777 tentang Perlindungan Konsumen www.wikipedia.!om www.pembelajar.!om@membangun#integritas www.!rayonpedia.!om >ukidama.blogspot.!om@,-.-@.-@pengertian#nilai#menurut#para#ahli.html 3l7 | P a g e LAMPlRAN KODE ETlK DlTJEN PAJAK Kode Etik Pegawai "ode Etik adalah standar integritas yang diharapkan dari seorang pegawai &'P dan juga merupakan standar perilaku yang diharapkan dalam rangka pelaksanaan tugas sehari#hari. "ode Etik Pegawai &'P yang tertuang di dalam "eputusan $enkeu Nomor ,,,@"$".-2@,--, dan Nomor 26,@"$".-2@,--, mengatur tentang kewajiban dan larangan pegawai &'P dalam menjalankan tugas melayani masyarakat 8ajib Pajak Kewajiban Pegawai $enghormati agama, keper!ayaan, budaya, dan adat istiadat orang lain dalam menjalankan tugasC %ersikap jujur dan lugas, bekerja se!ara efisien dan profesional, serta dapat diper!aya dalam melaksanakan tugasC $emberikan pelayanan perpajakan kepada 8ajib Pajak dengan sebaik#baiknya sesuai bidang tugas masing#masingC $emberikan informasi yang jelas, lengkap, dan benar kepada 8ajib Pajak mengenai hak dan kewajibannyaC %erpenampilan dan berbusana sesuai dengan tuntutan tugas pada &irektorat 'enderal PajakC %ersikap sopan dan terbuka dalam berhubungan dengan 8ajib Pajak serta menghormati hak#hak 8ajib PajakC %ersikap netral dari pengaruh semua golongan dan atau partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada 8ajib PajakC $enjaga keselamatan dirinya dan rekan kerjanyaC $enaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor $enaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang $empunyai Nomor Pokok 8ajib Pajak (NP8PC $engisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT dengan benar, lengkap, jelas, dan menandatanganinya sesuai dengan ketentuan yang berlakuC $embayar pajak yang terutang tepat pada waktunya dan tidak mempunyai tunggakan pajakC $elaporkan kepada atasannya jika ada situasi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasC $elaporkan se!ara tertulis kepada atasannya, apabila mengetahui adanya pelanggaran@penyimpangan di bidang perpajakan yang dapat merugikan keuangan negaraC %ertanggung jawab atas hasil pelaksanaan tugasnyaC %ertanggung jawab dalam mengamankan semua dokumen dan peralatan yang dipinjam dari 8ajib PajakC $engamankan informasi dan data yang dimiliki &irektorat 'enderal Pajak dengan !ara?a. $engamankan file atau berkasC b. $engamankan password komputer dan tidak membo!orkan kepada pegawai dan pihak lain yang tidak berhakC !. $emusnahkan 3l8 | P a g e dokumen yang tidak terpakai sesuai dengan prosedur yang berlakuC d. Tidak mengijinkan orang yang tidak berhak berada dalam ruangan kerja. $enjaga tempat kerja dalam keadaan bersih, aman, dan nyamanC $emelihara, melindungi, dan mengamankan barang in*entaris milik &irektorat 'enderal Pajak. Larangan Pegawai : %ersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugasC $enggunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun tidak langsung dan fasilitas kantor untuk kepentingan diri sendiri maupun pihak ketiga lainnyaC $enerima segala pemberian ataupun penghargaan dalam bentuk apapun termasuk uang, saham atau surat berharga lainnya, komisi, hadiah, !indera mata, hiburan, jamuan, perjalanan wisata, sponsorship, dan jasa lainnya dari 8ajib Pajak se!ara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan pegawai memiliki kewajiban yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnyaC $enerima kunjungan 8ajib Pajak dalam rangka urusan dinas di luar kantorC $emanfaatkan data dan atau informasi perpajakan untuk memperoleh keuntungan pribadi pegawaiC $emanfaatkan kewenangan jabatan dan pengaruhnya untuk memperoleh keuntungan pribadiC $enggandakan sistem dan atau program aplikasi komputer milik &irektorat 'enderal Pajak di luar kepentingan dinasC $enyampaikan informasi perpajakan kepada Pihak "etiga ke!uali bagi pegawai yang berwenangC $embantu, melindungi, bekerja sama, menyuruh, atau memberi kesempatan pihak lain untuk melakukan tindak pidana di bidang perpajakanC $elakukan kesempatan dengan 8ajib Pajak yang merugikan Negara dengan sengaja dalam pelaksanaan tugasC $engkonsumsi minuman keras yang dapat merusak !itra dan martabat pegawaiC $engkonsumsi, mengedarkan, dan atau memproduksi narkotika dan atau obat terlarang. 3l9 | P a g e KODE ETlK DAN PERlLAKU PEGAWAl DlREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAl (lampiran kep -3@%B@,--, l. Prinsip Dasar Setiap pegawai negeri wajib setia dan taat kepada Pan!asila, +ndang#+ndang &asar .734, Negara dan Pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara "esatuan ;epublik (ndonesia. ll. Tanggung Jawab Pribadi Semua pegawai &irektorat 'enderal %ea dan Bukal (&'%B, yang selanjutnya disebut pegawai, wajib ? $engangkat dan mentaati sumpah@ janji pegawai negeri sipil dan sumpah@ janji jabatan berdasarkan peraturan perundang#undengan yang berlakuC a. Saling menghormati antara sesama warga negara yang berbeda agama @ keper!ayaan terhadap Tuhan >ang $aha EsaC b. $elaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik#baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawabC !. $enghindari diri untuk melakukan hal#hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat negara, pemerintah atau pegawai negeri sipilC d. %ekerja dengan jujur, tertib, !ermat dan bersemangat untuk kepentingan negaraC e. $enIhindari memasuki tempat#tempat yang dapat men!emarkan kehormatan atau martabat pegawai negeri sipil, ke!uali untuk kepentingan jabatanC f. $enghindari diri untuk menghalangi berjalannya tugas kedinasanC g. $entaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenangC h. $embimbing bawahan dalam melaksanakan tugasnyaC i. $endorong bawahan untuk meningkatkan prestasi kerjanyaC j. $enjadi dan memberikan !ontoh serta teladan yang baik terhadap bawahannyaC k. $emberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kariernyaC l. $emperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik#baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplinC m. $enjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakatC n. $enjalankan pola hidup sederhana di dalam kehidupan bermasyarakatC o. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan profesionalisme dalam melaksanakan tugasC p. $entaati ketentuan jam kerjaC I. %erpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap sesama pegawai negeri sipil dan atasanC r. $emelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan korps pegawai negeri sipil. lll. Ketaatan Pada Undang-Undang Semua pegawai harus tunduk dan patuh pada undang#undang dan ketentuan formal yang berlaku. /al ini berarti bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai, yang berkaitan dengan peraturan perundang#undangan yang ditegakan oleh %ea dan Bukai, atau peraturan perundang#undangan dimana %ea dan Bukai mempunyal kepentingan di 320 | P a g e dalamnya dapat dianggap sebagai pelanggaran yang serius @ parah yang dapat men!emarkan nama baik institusi &'%B. =leh sebab itu pegawai wajib ? a. $entaati segala peraturan perundang#undangan dan peraturan kedinasan yang berlakuC b. $emperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku se!ara umumC !. $entaati ketentuan peraturan perundang#undangan tentang perpajakan. lV. Hubungan Dengan Masyarakat 4.l Tanggung Jawab Pada Masyarakat &alam melaksanakan tugasnya setiap pegawai wajib memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai wujud kesadaran akan kedudukannya sebagai pelayan masyarakat, oleh sebab itu setiap pegawai wajib ? a. $emberikan pelayanan dengan sebaik#baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya masing#masingC b. $enghindari untuk melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani dan @ atau pihak lainnyaC !. %erpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat namun tegas, responsif, transparan dan profesional sesuai ketentuan yang berlaku. 4.2. Keberatan Dan Kritik Masyarakat Setiap pegawai harus sadar sepenuhnya tentang perlunya membangun !itra yang positif tentang kinerja, perilaku dan integritas pegawai. &alam melayani masyarakat seringkali tidak terhindarkan adanya masukan dalam bentuk kritik, protes, keluhan dan keberatan yang berasal dari masyarakat, rekan sekerja maupun pihak terkait lainnya terhadap kinerja dan perilaku pegawai. $enghadapi hal demikian, pegawal wajib untuk bersikap ? a. $embuka diri, menunjukan sikap simpatik dan bersedia menampung berbagai bentuk kritik, protes, keluhan dan keberatan tersebutC b. $enyelidiki duduk masalah dan kemudian menjelaskan hal#hal yang berkaitan dengan masalah tersebutC !. $enyelesaikan masalah se!ara !epat dan obyektif serta menga!u kepada ketentuan yang berlakuC d. $enyelenggarakan upaya pen!egahan agar masalah yang serupa tidak terulang dikemudian hari. 4.3. Kegiatan Politik Pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat se!ara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. &alam kedudukan dan tugas sebagaimana tersebut di atas, maka pegawai wajib ? a. %ersikap netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatC b. $enghindari diri menjadi anggota dan @ atau pengurus partai politik. 32l | P a g e 4.4. Pemberian Berupa Hadiah Atau lmbalan bagi Pegawai &alam melaksanakan tugasnya seringkali pegawai berhubungan dengan organisasi, pengguna jasa atau anggota masyarakat yang mengharapkan adanya penyimpangan prosedur dari ketentuan yang berlaku, dengan menjanjikan hadiah atau imbalan untuk pegawai tersebut. &alam hal ini pegawai wajib untuk? a. $enolak melakukan penyimpangan prosedur don menolak pemberian hadiah atau imbalan dalam bentuk apapun dari pihak manapun yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan pegawai negeri sipil yang bersangkutanC b. $enghindari untuk bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor @ instansi pernerintah. 4.5. Konflik Kepentingan "onflik kepentingan dapat timbul dari pegawai yang berurusan dengan, atau dari pegawai yang keputusannya dibuat untuk, orang#orang yang memiliki kepentingan pribadi. =leh sebab itu pegawai wajib ? a. $engutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri atau pihak lainC b. $enghindari melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang se!ara langsung atau tidak langsung merugikan negaraC !. $enghindari melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lainC d. $enghindari kepemilikan saham @ modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaannyaC e. $enghindari kepemilikan saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam ruang lingkup kekuasaannya yang jumlah dan sifat pemilikan itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan saham tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan penyelenggaraan atau jalannya perusahaanC f. $enghindari melakukan kegiatan usaha dagang baik se!ara resmi, maupun sambilan menjadi direksi, pimpinan atau komisaris perusahaan swasta bagi yang berpangkat Pembina golongan ruang (J@a ke atas atau yang memangku jabatan eselon (. V. Kerahasiaan Dan Penggunaan lnformasi Resmi Seringkali karena kedudukan dan @ atau jabatannya seorang pagawai memperolah, mengolah dan menyimpan informasi resmi negara yang sifatnya rahasia. =leh sebab itu maka pegawai wajib? a. $enyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik#baiknya dan menghindari pemanfaatan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan dan @ atau jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lainC b. $enghindari diri menjadi pegawai atau bekerja untuk negara asing tanpa ijin pemerintahC 322 | P a g e !. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui adanya tindakan permbo!oran rahasia dan informasi resmi yang dapat membahayakan atau merugikan negara @ pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan dan materil. Vl. Penggunaan Barang dan Jasa Dinas %arang dan jasa dinas adalah aset institusi untuk mendukung pelaksanaan tugas penegakan hukum. "e!uali jika diberi wewenang se!ara khusus, penggunaan sumber daya atau jasa dinas untuk kepentingan atau keuntungan pribadi sangat dilarang, =leh sebab itu setiap pegawai wajib? a. $enggunakan dan memelihara barang#barang milik negara dengan sebaik#baiknyaC b. $enghindari penyalahgunaan barang#barang, uang atau surat#surat berharga milik negaraC !. $enghindari untuk memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang#barang, dokumen atau surat#surat berharga milik negara se!ara tidak sah. Vll. Lingkungan Kerja Suasana tempat kerja yang sehat, aman dan bebas dari diskriminasi dan gangguan akan dapat meningkatkan gairah bekerja sehingga tujuan indi*idu dan organisasi akan lebih !epat ter!apai. =leh sebab itu pegawai wajib ? a. $en!iptakan dan memelihara suasana kerja yang baikC b. %ertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannyaC !. $enghindari diri untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanyaC d. $engetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan tentang standar berpakaian seragam dinas yang berlakuC e. $enghindari diri dari penyalahgunaan alkohol dan narkobaC f. $enghindari diri dari pernyalahgunaan senjata api dan barang#barang berbahaya lainnya. Vlll. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Setiap pegawai harus menyadari dan mentaati dengan sungIuh#sunIguh mengenai semua ketentuan mengenai tindak pidana korupsi sebagaimana disebutkan dalam +ndangundang Nomor 2. Tahun .777 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana "orupsi. Segala bentuk tindakan korupsi sebagaimana disebutkan dalam undang#undang tersebut akan dikenakan sanksi pidana dengan maksimal hukuman yang dapat berupa pidana mati. %agi pegawai yang menjadi penyelenggara negara yang meliputi jabatan# jabatan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal , +ndang#undang Nomor ,6 Tahun .777 Tentang Penyelenggara Negara >ang %ersih &an %ebas &ari "orupsi, "olusi dan Nepotisme harus menyadari dan mentaati dengan sungguh#sungguh mengenai kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam pasal 4 undang#undang tersebut, yaituC a. $engu!apkan sumpah atau janji sesuai dengan agamanya sebelum memangku jabatannyaC b. %ersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama dan setelah menjabatC !. $elaporkan dan mengumumkan kekayaannya sebelum dan setelah menjabatC d. Tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi dan nepotismeC 323 | P a g e e. $elaksanakan tugas tanpa membeda#bedakan suku, agama, ras dan golonganC f. $elaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan tidak melakukan perbuatan ter!ela, tanpa pamrih baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, kroni, maupun kelompok, dan tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun yang bertentangan dengan katentuan perundang#undangan yang berlakuC dan g. %ersedia menjadi saksi dalam perkara korupsi, kolusi dan nepotisme serta dalam perkara lainnya sesuai dengan ketentuan perundang#undangan yang beriaku. Adapun setiap bentuk pelanggaran terhadap ketentuan pasal tersebut diatas akan dikenakan sanksi sebagaimana ter!antum di dalam Pasal ,-, ,. dan ,, +ndang#undang Nomor ,1 Tahun .777 Tentang Penyelenggara Negara >ang %ersih dan %ebas &ari "orupsi, "olusi dan Nepotisme. 324 | P a g e MENTERl KEUANGAN REPUBLlK lNDONESlA SALlNAN PERATURAN MENTERl KEUANGAN NOMOR : 0l/PM.9/20l0 TENTANG KODE ETlK PEGAWAl lNSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERlAN KEUANGAN MENTERl KEUANGAN, $enimbang ? .. bahwa dalam rangka mewujudkan pegawai (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan yang bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab serta memiliki integritas dalam menjalankan tugas, diperlukan peningkatan disiplin dan penegakan etika pegawai di lingkungan (nspektorat 'enderal "ementerian "euanganC ,. bahwa sebagai upaya peningkatan disiplin dan penegakan etika pegawai di lingkungan (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan tersebut, diperlukan kode etik pegawai (nspektorat 'enderal "ementerian "euanganC 2. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan $enteri "euangan tentang "ode Etik Pegawai (nspektorat 'enderal "ementerian "euanganC $engingat ? .. +ndang#+ndang Nomor 6 Tahun .753 tentang Pokok#Pokok "epegawaian ()embaran Negara ;epublik (ndonesia Tahun .753 Nomor 44, Tambahan )embaran Negara ;epublik (ndonesia Nomor 2-3. sebagaimana diubah terakhir dengan +ndang# +ndang Nomor 32 Tahun .777 ()embaran Negara ;epublik (ndonesia Tahun .777 Nomor .17, Tambahan )embaran Negara ;epublik (ndonesia Nomor 267-C ,. +ndang#+ndang Nomor ,6 Tahun .777 tentang Penyelenggaraan Negara yang %ersih dan %ebas dari "orupsi, "olusi dan Nepotisme ()embaran Negara ;epublik (ndonesia Tahun .777 Nomor 54, Tambahan )embaran Negara ;epublik (ndonesia Nomor 264.C 2. Peraturan Pemerintah Nomor ,. Tahun .754 tentang Sumpah@'anji Pegawai Negeri Sipil ()embaran Negara ;epublik (ndonesia Tahun .754 Nomor ,5, Tambahan )embaran Negara ;epublik (ndonesia Nomor 2-47C 3. Peraturan Pemerintah Nomor 2- Tahun .76- tentang Peraturan &isiplin Pegawai Negeri Sipil ()embaran Negara ;epublik (ndonesia Tahun .76- Nomor 4-, Tambahan )embaran Negara ;epublik (ndonesia Nomor 2.51C 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3, Tahun ,--3 tentang Pembinaan 'iwa "orps dan "ode Etik Pegawai Negeri Sipil ()embaran Negara ;epublik (ndonesia Tahun ,--3 Nomor .3,, Tambahan )embaran Negara ;epublik (ndonesia Nomor 334-C 1. "eputusan $enteri "euangan Nomor .4@"$".-.@+P.1@.764 tentang "etentuan Penegakan &isiplin "erja &alam /ubungan Pemberian Tunjangan "husus Pembinaan "euangan Negara "epada Pegawai &alam )ingkungan &epartemen "euangan ;epublik (ndonesiaC 5. Peraturan $enteri "euangan Nomor ,7@P$".-.@,--5 tentang Pedoman Peningkatan &isiplin Pegawai Negeri Sipil di )ingkungan &epartemen "euangan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan $enteri "euangan Nomor 5.@P$".-.@,--5C 6. Peraturan $enteri "euangan Nomor 5,@P$".-.@,--5 tentang $ajelis "ode Etik di )ingkungan &epartemen "euanganC 325 | P a g e 7. "eputusan $enteri "euangan Nomor ,72@"$".-.@,--5 tentang Pendelegasian 8ewenang "epada Para Pejabat &i )ingkungan &epartemen "euangan +ntuk $emberikan Sanksi $oral Atas Pelanggaran "ode Etik Pegawai Negeri Sipil &i )ingkungan &epartemen "euanganC .-. Peraturan $enteri "euangan Nomor .--@P$".-.@,--6 tentang =rganisasi dan Tata "erja &epartemen "euangan sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan $enteri "euangan Nomor 52@P$".-.@,--7. $E$+T+S"AN? $enetapkan ? PE;AT+;AN $ENTE;( "E+AN0AN TENTAN0 "=&E ET(" PE0A8A( (NSPE"T=;AT 'EN&E;A) "E$ENTE;(AN "E+AN0AN. %A% ( "ETENT+AN +$+$ Pasal . &alam Peraturan $enteri "euangan ini yang dimaksud dengan ? (. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan Balon Pegawai Negeri Sipil (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan, termasuk pegawai@pejabat@pihak lain yang diperbantukan pada (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan. (, "ode Etik Pegawai (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan, untuk selanjutnya disebut "ode Etik, adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan yang terdiri dari kewajiban dan larangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan serta pergaulan hidup sehari#hari. (2 $ajelis "ehormatan "ode Etik Pegawai (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan yang selanjutnya disebut $ajelis "ode Etik adalah pejabat di lingkungan (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan yang ditunjuk oleh (nspektur 'enderal yang bertugas memeriksa dugaan pelanggaran "ode Etik. (3 Pejabat yang berwenang adalah (nspektur 'enderal atau pejabat lain yang ditunjuk. (4 "ewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. (1 )arangan adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan. (5 Sanksi moral adalah kewajiban menyampaikan permohonan maaf dan pernyataan penyesalan se!ara lisan dan@atau tertulis. %A% (( T+'+AN "=&E ET(" Pasal , "ode Etik bertujuan untuk ? a. menjaga martabat, kehormatan, !itra dan integritas pegawaiC b. meningkatkan disiplin pegawaiC !. menjamin terpeliharanya tata tertibC d. menjamin kelan!aran pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang kondusifC dan e. men!iptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku yang profesional. 326 | P a g e %A% ((( N()A(#N()A( &ASA; P;(%A&( Pasal 2 Setiap pegawai harus menjunjung tinggi nilai#nilai dasar pribadi sebagai berikut ? .. (ntegrity ((ntegritasC mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang meman!arkan kewibawaan, kesamaan, pemikiran, u!apan, dan perilaku serta disiplin dan taat pada peraturan dalam bekerja@bertindak. ,. )eadership ("epemimpinanC kemampuan dalam mempengaruhi orang#orang lain agar bekerjasama sesuai dengan ren!ana demi ter!apainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. "emampuan dalam memimpim tim se!ara efektif sehingga tujuan manajemen se!ara keseluruhan ter!apai. 2. (nno*ation ((no*asiC kemampuan untuk menghasilkan atau melakukan sesuatu yang baru yang menambah atau men!iptakan nilai#nilai manfaat bagi (nspektorat 'enderal. 3. Ethi!s (EtikaC memiliki etika, moral dan sopan santun dalam menjalankan segala akti*itas. "emampuan untuk menentukan batas#batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai yang dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut. %A% (J "E8A'(%AN &AN )A;AN0AN Pasal 3 (. Pegawai wajib ? a. $enghormati agama dan keper!ayaan orang lain. b. %ersikap, berpenampilan, dan bertutur kata se!ara sopan dan santun. !. $ematuhi dan menegakkan aturan kedinasan dan peraturan perundang#undangan lainnya. d. %ersikap independen, obyektif, tanggung jawab, jujur, dan profesional dalam pelaksanaan tugas. e. $eningkatkan kemampuan profesional dan kualitas kerja se!ara terus menerus. f. $enjaga kerahasiaan data dan informasi, baik yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas maupun milik organisasi. g. $endahulukan tugas kedinasan daripada kepentingan pribadi atau golongan. h. $enggalang kerjasama yang sehat dengan sesama pegawai (nspektorat 'enderal. i. $engidentifikasi setiap potensi benturan kepentingan yang timbul atau potensi adanya benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan segera memberitahukan kepada atasan langsung. j. $ematuhi tata tertib mengenai jam masuk, istirahat, pulang kantor, dan memanfaatkan jam kerja sesuai ketentuan yang berlaku. (, Pegawai dilarang ? a. $enggunakan wewenang yang dimiliki, langsung atau tidak langsung, untuk kepentingan pribadi dan@atau golongan. b. $eminta atau menerima pemberian dari siapapun dan dalam bentuk apapun yang bertentangan dengan peraturan perundang#undangan, kebijakan organisasi, dan sumpah pegawai negeri sipil@jabatan. !. $emanfaatkan data dan informasi dinas untuk kepentingan pribadi atau golongan. d. $elakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma kesusilaan. 327 | P a g e e. $elakukan tindakan yang dapat men!emarkan nama baik@merusak !itra dan martabat (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan. f. $enghilangkan bukti audit atau barang@dokumen milik negara. g. $embuat, mengkonsumsi, memperdagangkan dan atau mendistribusikan segala bentuk narkotika dan atau minuman keras dan atau obat#obatan psikotropika dan atau barang terlarang lainnya. h. $elakukan pekerjaan@kegiatan yang patut diduga menimbulkan benturan kepentingan dengan tugas, kewenangan, dan posisi sebagai pegawai (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan. i. $enggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan di luar kedinasan tanpa ijin dari atasan. j. %ersikap dan bertindak diskriminatif dalam pelaksanaan tugas. k. $enjadi anggota atau simpatisan aktif partai politik. %A% J PE)AN00A;AN "=&E ET(" &AN SAN"S( Pasal 4 Setiap u!apan, tulisan, atau perbuatan Pegawai yang bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan pelanggaran kode etik. Pasal 1 (. Pegawai yang melakukan pelanggaran "ode Etik dikenakan sanksi, yaitu? a. sanksi moralC dan b. hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2- Tahun .76-, dalam hal terjadi pelanggaran disiplin pegawai. (, Pengenaan sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (. huruf a disampaikan se!ara tertutup atau terbuka. Pasal 5 (. Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (. huruf a ditetapkan dengan surat keputusan oleh Pejabat yang berwenang berdasarkan keputusan $ajelis "ode Etik dengan memuat pelanggaran "ode Etik yang dilakukan. (, Pengenaan sanksi moral se!ara tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (, disampaikan oleh Pejabat yang berwenang dalam ruang tertutup yang hanya diketahui oleh pegawai yang bersangkutan dan Pejabat lain yang terkait. (2 Pengenaan sanksi moral se!ara tertutup berlaku sejak tanggal penyampaian pengenaan sanksi moral oleh Pejabat yang berwenang kepada pegawai yang bersangkutan. (3 Pengenaan sanksi moral se!ara terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (,, disampaikan oleh Pejabat yang berwenang atau Pejabat lain yang ditunjuk melalui ? a. forum pertemuan resmi pegawaiC b. upa!ara benderaC !. papan pengumumanC d. media massaC atau e. forum lain yang dipandang sesuai untuk itu. (4 Pengenaan sanksi moral yang disampaikan se!ara terbuka melalui forum pertemuan resmi pegawai, upa!ara bendera atau forum lain disampaikan sebanyak . (satu kali, dan berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yang berwenang kepada pegawai yang bersangkutan. 328 | P a g e (1 Pengenaan sanksi moral yang disampaikan se!ara terbuka melalui papan pengumuman atau media massa harus sudah diumumkan@dimuat paling lama 2 (tiga hari kerja sejak tanggal ditetapkannya surat keputusan pengenaan sanksi moral. (5 &alam hal pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak hadir tanpa alasan yang sah pada waktu penyampaian keputusan sanksi moral, maka dianggap telah menerima keputusan sanksi moral tersebut. (6 Sanksi moral dilaksanakan paling lambat 2 (tiga hari kerja sejak keputusan sanksi moral disampaikan. $ENTE;( "E+AN0AN ;EP+%)(" (N&=NES(A (7 &alam hal pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak melaksanakan sanksi moral dapat dijatuhi hukuman disiplin ringan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2- Tahun .76-. %A% J( $A'E)(S "=&E ET(" Pasal 6 (. (nspektur 'enderal menetapkan pembentukan $ajelis "ode Etik untuk memeriksa pegawai yang memangku jabatan struktural Eselon (((, Eselon (J, pejabat fungsional tertentu, dan pejabat fungsional umum di lingkungan (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan yang diduga melakukan pelanggaran kode etik. (, (nspektur 'enderal dapat mendelegasikan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (. kepada serendah#rendahnya Pejabat Eselon ((. Pasal 7 (. $ajelis "ode Etik dibentuk paling lambat 5 (tujuh hari kerja sejak diterimanya pengaduan dugaan terjadinya pelanggaran "ode Etik. (, "eanggotaan $ajelis "ode Etik terdiri dari? a. . (satu orang ketua merangkap anggotaC b. . (satu orang sekretaris merangkap anggotaC dan !. Paling kurang 2 (tiga orang anggota. (2 Anggota $ajelis "ode Etik berjumlah ganjil. (3 'abatan Anggota $ajelis "ode Etik tidak boleh lebih rendah dari jabatan Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran "ode Etik. Pasal .- (. $ajelis "ode Etik melakukan pemanggilan se!ara tertulis kepada pegawai yang diduga melakukan pelanggaran "ode Etik. (, Apabila Pegawai dimaksud tidak memenuhi panggilan, dilakukan pemanggilan kedua dengan jangka waktu 4 (lima hari kerja. (2 &alam hal Pegawai tidak bersedia memenuhi panggilan kedua dari $ajelis "ode Etik tanpa alasan yang sah, dianggap melanggar "ode Etik, sehingga $ajelis "ode Etik merekomendasikan agar Pegawai yang bersangkutan dikenakan sanksi moral dan hukuman disiplin ringan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2- Tahun .76- karena tidak memenuhi kewajiban kedinasan. (3 $ajelis "ode Etik mengambil keputusan setelah memeriksa dan memberi kesempatan membela diri kepada Pegawai yang diduga melanggar "ode Etik. (4 Pemeriksaan oleh $ajelis "ode Etik dilakukan se!ara tertutup. (1 "eputusan $ajelis "ode Etik diambil se!ara musyawarah mufakat. 329 | P a g e (5 &alam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1 tidak ter!apai, keputusan diambil se!ara suara terbanyak. (6 &alam hal suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada ayat (5 tidak ter!apai, "etua $ajelis "ode Etik wajib mengambil keputusan. (7 $ajelis "ode Etik harus sudah membuat keputusan paling lambat 2- hari kerja sejak pembentukan $ajelis "ode Etik. (.- "eputusan $ajelis "ode Etik bersifat final. Pasal .. (. $ajelis "ode Etik wajib menyampaikan keputusan $ajelis "ode Etik kepada Pejabat yang berwenang memberikan sanksi moral dengan menggunakan formulir )aporan /asil Pemeriksaan $ajelis "ode Etik sebagaimana ditetapkan dalam )ampiran ( Peraturan $enteri "euangan ini. (, &alam hal keputusan $ajelis "ode Etik menyangkut sanksi pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (,, ayat (2, dan ayat (3 huruf a dan huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 2- Tahun .76-, $ajelis "ode Etik menyampaikan )aporan /asil Pemeriksaan kepada Atasan langsung Pegawai untuk diteruskan se!ara hirarki kepada Pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman disiplin guna pemeriksaan lebih lanjut, sebagaimana ditetapkan dalam )ampiran (( Peraturan $enteri "euangan ini. (2 &alam hal keputusan $ajelis "ode Etik menyangkut sanksi pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3 huruf ! dan huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 2- Tahun .76-, $ajelis "ode Etik menyampaikan )aporan /asil Pemeriksaan kepada Atasan langsung Pegawai untuk diteruskan se!ara hirarki kepada (nspektur 'enderal "ementerian "euangan guna pemeriksaan lebih lanjut, sebagaimana ditetapkan dalam )ampiran ((( Peraturan $enteri "euangan ini. (3 "eputusan $ajelis "ode Etik sudah harus disampaikan kepada Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (., ayat (,, dan ayat (2, selambat#lambatnya .- (sepuluh hari kerja sejak tanggal keputusan $ajelis "ode Etik. (4 Apabila berdasarkan pemeriksaan $ajelis "ode Etik, Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran "ode Etik terbukti tidak bersalah, $ajelis "ode Etik menyampaikan surat pemberitahuan kepada Atasan langsung Pegawai yang bersangkutan selambat#lambatnya .- (sepuluh hari kerja sejak tanggal keputusan $ajelis "ode Etik. %A% J(( PE)AP=;AN &+0AAN PE)AN00A;AN "=&E ET(" Pasal ., (. &ugaan terjadinya pelanggaran "ode Etik diperoleh dari? a. Pengaduan tertulis. b. Temuan Atasan. (, Setiap orang yang mengetahui adanya dugaan terjadinya pelanggaran "ode Etik dapat menyampaikan pengaduan kepada (nspektur@"epala %agian@"epala Subbagian (pimpinan unit kerja pegawai yang diduga melakukan pelanggaran. (2 Pengaduan se!ara tertulis disampaikan dengan menyebutkan dugaan pelanggaran yang dilakukan, bukti#bukti dan identitas pelapor. (3 Pengaduan tertulis yang disampaikan tanpa disertai identitas pelapor, tidak dipertimbangkan untuk diteliti. (4 (nspektur@"epala %agian yang menerima pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (, wajib meneliti pengaduan tersebut dan menjaga kerahasiaan identitas pelapor. 330 | P a g e (1 Pimpinan unit kerja yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran "ode Etik wajib meneliti dugaan pelanggaran tersebut. (5 &alam melakukan penelitian atas dugaan pelanggaran "ode Etik, Atasan langsung Pegawai se!ara hirarki wajib meneruskan kepada Pejabat yang berwenang membentuk $ajelis "ode Etik. Pasal .2 Pimpinan unit kerja yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal ., ayat (3, ayat (4, dan ayat (1 dianggap melakukan pelanggaran "ode Etik dan dikenakan sanksi moral. %A% J((( PE'A%AT >AN0 %E;8ENAN0 $E$%E;("AN SAN"S( $=;A) Pasal .3 (. (nspektur 'enderal, terhadap pegawai yang memangku jabatan struktural Eselon ((, Eselon (((, Eselon (J, Pejabat <ungsional Tertentu dan Pejabat <ungsional +mum di lingkungan (nspektorat 'enderal "ementerian "euangan. (, Sekretaris (nspektorat 'enderal@(nspektur, terhadap pegawai yang memangku jabatan struktural Eselon (((, Eselon (J, Pejabat <ungsional Tertentu dan Pejabat <ungsional +mum dalam lingkungan masing#masing. (2 "epala %agian, terhadap Pejabat Eselon (J dan Pejabat <ungsional +mum dalam lingkungan masing#masing. Pasal .4 Pejabat yang berwenang memberikan sanksi moral wajib memberikan sanksi moral dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam )ampiran (J Peraturan $enteri "euangan ini, selambat#lambatnya .- (sepuluh hari kerja sejak diterimanya keputusan $ajelis "ode Etik. %A% (Q )A(N#)A(N Pasal .1 (. &alam hal terjadi dugaan pelanggaran "ode Etik oleh Pejabat Eselon ( atau Pejabat Eselon ((, pemeriksaan dilakukan oleh $ajelis "ehormatan "ode Etik tingkat "ementerian "euangan. (, Pembentukan $ajelis "ehormatan "ode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (. ditetapkan oleh $enteri "euangan. %A% Q PEN+T+P Pasal .5 (nspektur 'enderal membuat panduan pelaksanaan "ode Etik sebagai penjabaran, penjelasan, atau penegasan atas butir#butir kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Pasal .6 Pada saat Peraturan $enteri "euangan ini mulai berlaku? .. "eputusan (nspektur 'enderal &epartemen "euangan Nomor "ep#,2@('@,--3 tentang "ode Etik Pegawai (nspektorat 'enderal &epartemen "euanganC ,. "eputusan (nspektur 'enderal &epartemen "euangan Nomor "ep#24@('@,--3 tentang "omite "ode Etik Pegawai (nspektorat 'enderal &epartemen "euangan di!abut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal .7 Peraturan $enteri "euangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 33l | P a g e