Вы находитесь на странице: 1из 42

Dr.

Rendy Badri
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Pengetahuan
agama
Ilmu-ilmu
alamiah
Kimia
Fisika
Kedokteran
Pengetahuan
budaya
Ilmu sosial
Ekonomi
Ilmu Politik
Sosiologi
Antropologi
Filsafat
Hukum
Sastra
SIFAT:
- Terbuka
- Benar
- Dapat
dipercaya
Karakteristik Umum Pelbagai
Disiplin Ilmu
Ilmu-ilmu Alamiah Ilmu Sosial Pengetahuan Budaya
Pendekatan:
Empiris (sesungguhnya)
Pendekatan:
Empiris - Normatif
Pendekatan:
Normatif (sebaiknya)
Tujuan:
Mempelajari keteraturan
/keterangan dalam alam
semesta
Tujuan:
Mempelajari keteraturan
dalam hubungan antar -
manusia
Tujuan:
Mempelajari peristiwa dan
pernyataan budaya yang
dianggap unik
Contoh:
Anatomi, fisika, ilmu pasti,
ilmu kedokteran, kimia,
geologi
Contoh:
Ilmu politik, sosiologi,
ekonomi, antropologi,
demografi, psikologi
Contoh:
Pengetahuan agama,
falsafah, hukum, seni
sastra, seni musik, seni
tari
Ilmu dan Penelitian
Ilmu
(Science)
Penelitian
(Research)
Filosofi
Tindakan
(action)
Teori
Perumusan masalah
Kerangka teori
Kerangka
konsep
Hipotesis
Metode
Penelitian
?
Generalisasi
Hasil,
Simpulan
Fakta
Ranah Penelitian Kedokteran
dan Kesehatan


Penelitian kedokteran dasar


Kedokteran klinis


Kedokteran komunitas

Berdasarkan ada atau tidaknya
analisis statistika
Deskriptif
Eksplorasi fenomena kedokteran tanpa
mencari hubungan antar variabel
Analitik
Identifikasi, pengukuran variabel
Mencari hubungan antar variabel
Sifat:
Analitik observasional
Penelitian eksperimental atau intervensional
Tujuan penelitian
1. Mengetahui deskripsi pelbagai fenomena
alam
2. Menerangkan hubungan antara pelbagai
kejadian
3. Memecahkan pelbagai masalah yang
ditemukan dalam kehidupan
4. Memperlihatkan efek tertentu
Dipecahkan dengan berbagai cara:
Trial and
error
Spekulasi
Autoritas
atau tradisi
Penelitian
ilmiah
Penelitian
Secara empiris dan jawaban lebih dari satu
Kesenjangan antara fenomena kedokteran
biologis, klinis, sosial, dengan teori
Hubungan Antara
Sampel dan Populasi
Setiap hasil yang
diperoleh pada sampel
sebenarnya merupakan
refleksi dari keadaan di
populasi yang diwakili
oleh sampel tersebut
Statistik dan Parameter
Observasi, pengukuran,
dan intervensi yang
dilakukan pada sampel
menghasilkan data
berupa angka
Statistik
Nilai pada
populasi yang
berkaitan dengan
statistik
Parameter

Populasi
target
Populasi
terjangkau
Subjek
terpilih
Subjek
yang benar
diteliti
Populasi
target
Populasi tempat
hasil penelitian
diharapkan akan
diterapkan
Populasi
terjangkau
bagian dari populasi
target yang
terjangkau oleh
peneliti
Sampel
Dipilih atas kriteria
penelitian, dengan
cara tertentu, hingga
dianggap mewakili
populasi terjangkau
Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada subjek yang diteliti
ini digeneralisasikan ke populasi
terjangkau secara statistika
Generalisasi dari populasi terjangkau ke
populasi target tidak dapat dilakukan
secara statistika, namun secara logika
dan common sense
Contoh Populasi Target
Penelitian Klinis
Karakteristik Demografis Karakteristik Klinis
Remaja Pengguna narkoba
Neonatus Sepsis
Perempuan pasca-menopause Osteoporosis
Dewasa muda Infark miokard
Bayi < 9 bulan Morbili
Penduduk pesisir Korban tsunami
Populasi
Target
Peneliti ingin mengetahui sifat dan hasil pengobatan kanker
payudara pada perempuan di Indonesia
Jumlah pasien suatu saat dan kasus baru, dalam kurun waktu
tertentu, misal: 10 tahun
Populasi
Terjangkau
Penderita kanker payudara di RSCM
Selama kurun waktu tertentu, misal 2000-2005
Dibatasi oleh karakter klinis dan demografis, juga oleh tempat dan
waktu
Subjek
Terpilih
Tidak semua pasien dalam populasi terjangkau perlu dipilih
menjadi subjek penelitian
Misal 100 dari 800 pasien
Dianggap mewakili/ representative terhadap populasi terjangkau
Karakteristik Masalah
Penelitian yang Baik

Hal ini dapat dicapai dengan:
Jumlah sampel yang adekuat
Tersedianya waktu, alat dan keahlian
Tersedianya dana
Feasible
(Layak)
Penelitian haruslah menarik bagi peneliti
Interesting
(Menarik)
Membenarkan ataupun menyangkal penemuan
sebelumnya
Menambahkan penemuan sebelumnya
Menemukan hal baru
Novel (Baru)
Harus sesuai etika. Jika dalam penelitian terdapat
pertanyaan atau intervensi yang dianggap tidak
pantas, peneliti harus mencari cara lain.
Ethical
(Pantas)
dengan ilmu pengetahuan
dengan kebijakan klinis dan kesehatan
dengan arah penelitian masa depan
Relevant
(Berkaitan)
Populasi target dan sampel
Populasi target adalah sekumpulan
orang dengan karakteristik spesifik,
sedangkan sampel merupakan bagian
dari populasi. Karakteristik yang biasa
digunakan dalam penelitian antara lain
geografik, klinis, demografik dan
temporal.

Kriteria Seleksi
Kriteria Inklusi
Karakteristik demografik
Karakteristik klinis
Karakteristik geografik
Karakteristik waktu
Kriteria
Eksklusi
Tidak dapat ditindak lanjuti
Ketidak mampuan menyediakan data yang baik
Beresiko tinggi memiliki efek samping
Tidak etis untuk dilakukan penelitian
Cara Pengambilan Sampel
1. Convenience samples
Sampel merupakan orang yang
memenuhi seluruh kriteria dan mudah
ditemukan oleh peneliti, hal ini disebut
convenience sample.
Sampel yang spesial karena telah
diikuti dalam periode waktu yang lama
(terutama untuk penyakit musiman),
disebut consecutive sample.
2. Probability samples
Simple random sample: Kepada
setiap subyek diberikan nomor urut
lalu dilakukan pengambilan sampel
secara acak terhadap nomor urut tadi
menggunakan tabel angka random
ataupun program komputer.
Stratified random sample:
Pengambilan sampel secara acak
pada setiap grup setelah dilakukan
klasifikasi subyek.
Cluster sample: Proses pengambilan
sampel secara acak pada kelompok
individu dalam populasi yang terjadi
secara alamiah.
Systematic sample: Kepada setiap
subyek diberikan nomor urut lalu
dilakukan pengambilan sampel secara
periodik terhadap nomor tadi
Estimasi Ukuran sample
Menggunakan table atau formula yang sesuai yang terdapat pada
appendix untuk menestimasi ukuran sampel.
Tentukan dan
Memilih efek ukuran yang sesuai
Mengambil uji statistic yang sesuai bedasarkan tipe variable
predictor dan variable outcome dari hipotesis- hipotesis.
Menyatakan null hypothesis dan sama ada satu atau dua sisi
hipotesis alternatif.
Tehnik ukuran sampel untuk
studi analitis dan eksperimen
t- test
Tes Chi-
Squared
T-test / Students t-test
menentukan sama ada nilai rata- rata dari variable hasil
kontinu dalam satu kelompok berbeda secara signifikan dari
kelompok yang lain.

Contoh:
- membandingkan nilai rata-rata skor depresi pada pasien
yang di obati dengan dua antidepresaan yang berbeda
- perubahan rata- rata berat badan antara dua kelompok
peserta dalam uji coba terkontrol placebo obat baru untuk
menurunkan berat badan.
Tes Chi-Squared
membandingkan proporsi subyek dalam masing-
masing dua kelompok yang memiliki hasil yang
dikotomis.
Contoh:
- proporsi pada laki-laki yang menderita Penyakit
Jantung Koroner (PJK) yang diberi Aspirin,
dibandingkan dengan kelompok yang menderita PJK
yang diberi plasebo.
Tes ini selalu bersifat dua sisi, sementara tes untuk
satu sisi hipotesis disebut tes Z satu-sisi.
Penelitian Kohort
Deskriptif mendeskripsikan
angka kejadian dari suatu penyakit
atau peristiwa dalam satu jangka
waktu tertentu
Analitik menganalisa hubungan
antara faktor resiko / paparan
dengan penyakit atau peristiwa.
Tujuan
Kohort Prospektif
Kohort Retrospektif
Nested Case Control Case
Cohort Study
Kohort prospektif dengan
kelompok pembanding eksternal
Jenis
Kohort Prospektif

Waktu penelitian dimulai
Subyek tanpa
faktor risiko &
tanpa efek
Faktor risiko (+)
Faktor risiko (-)
Efek (+)
Efek (-)
Efek (-)
Efek (+)
Apakah terjadi efek?
DIIKUTI PROSPEKTIF
Kohort Prospektif
Kelebihan:
adanya kesesuaian dengan logika studi eksperimental
dalam membuat inferensi kausal.
peneliti dapat menghitung laju insidensi.
sesuai untuk meneliti paparan yang langka.
memungkinkan peneliti mempelajari sejumlah efek
sekaligus dari sebuah paparan.
bias yang terjadi kecil.
Kelemahan:
membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit
yang langka karena hilangnya subyek pengamatan selama
masa penelitian atau karena sedikitnya sumber.
Membutuhkan ketersediaan data sekunder yang cukup
mendukung
Kohort Retrospektif
Kelebihan
Seperti pada prospektif,
penelitian dimulai dengan
menentukan faktor
penyebab yang diikuti
dengan akibat.
bias yang terjadi kecil.
Lebih hemat waktu dan
dana.
Kelemahan
Peneliti tidak dapat
mengontrol kualitas data
yang dipakai
Nested Case Control
Case Cohort Study
Merupakan studi kasus kontrol di dalam
studi kohort atau dengan kata lain studi
kasus kontrol yang disarangkan pada studi
kohort.
Pengukuran variabel faktor resiko telah
dikumpulkan di masa lampau dan disimpan
Semua pastisipan yang dilibatkan dilakukan
follow up dan pada akhir penelitian diukur efek
yang terjadi, yaitu kelompok dengan efek yang
terjadi dan kelompok yang tidak terjadi efek.
Dari masing-masing kelompok diambil
sampel sebagai kasus dan kontrol.
Dibandingkan pajanan faktor resiko pada
kedua kelompok kasus dan kontrol.
Nested Case Control
Case Cohort Study
Kelebihan
efisiensi biaya
pengamatan yang dilakukan secara
berkelanjutan apabila dibutuhkan dan
longitudinal sehingga memiliki kekuatan
untuk menjelaskan masalah kesehatan
menerangkan hubungan dinamika antara
faktor resiko
Kelemahan
pengukuran variabel mungkin dapat
dipengaruhi oleh penyakit yang
tidak diketahui sebelumnya.
Kohort prospektif dengan kelompok
pembanding eksternal
kelompok terpapar dan kelompok pembanding tidak berasal dari satu populasi
yang sama
harus memperhatikan sifat kedua populasi yakni sifat-sifat populasi di luar
faktor keterpaparan atau faktor risiko yang diteliti
Hasil luaran terjadinya efek yang diamati pada kedua populasi ini, memberikan
nilai rate insiden populasi yang terpapar dan rate insiden populasi yang tidak
terpapar.
Kohort prospektif dengan kelompok
pembanding eksternal
Hampir sama dengan jenis studi kohort yang
lain
Dapat digunakan untuk meneliti paparan yang
langka dan untuk pekerjaan atau paparan bahan
kimia.
Ekonomis dan praktis
Kelebihan
Masalah yang ditonjolkan dapat ditemukan pada
beberapa penelitian kohort lain dengan cara
yang berbeda sehingga menimbulkan hasil yang
berbeda.
Data seperti umur dan rasa dapat diukur dan
ditemukan statistik tetapi data penting lain dari
populasi kontol dapat tidak tersedia.
Kelemahan
Merencanakan Penelitan
Kohort
Penelitian kohort subyek yang dipilih memiliki kondisi tertentu dan
atau kemudian menerima perawatan/perlakukan/pengobatan
kondisinya dipantau terus kemudian dibandingkan dengan
kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan

Penelitian kohort = penelitian follow up mengajukan pertanyaan
yang benar dan peneliti harus bisa untuk terus mengikuti penelitian
yang telah dimulai
Kualitas dari hasil penelitian tergantung kepada :
- tepatnya pengukuran variabel yang akan digunakan
- efek yang didapat
- kemampuan peneliti menganalisa efek dan hasilnya
Sejalannya penelitian, variabel tersebut dapat berubah, karenanya
dibutuhkan kriteria untuk menseleksi subjek
Hal penting :
- kemampuan peneliti untuk mengikuti keseluruhan penelitian ini
- Kehilangan subjek dapat diminimalkan dengan beberapa cara.
mengkoleksi data yang memungkinkan subjek untuk dapat dicari
apabila pergi atau meninggal.
Srategi untuk meminimalkan kehilangan
subjek selama pemilihan subjek
Keluarkan subjek yang kemungkinan akan hilang
Subjek yang berencana pindah
Subjek yang tidak bersedia untuk kembali
Dapatkan informasi untuk pelacakan subjek di akan
datang
Alamat, nomor telepon, alamat email
Nomor rekam medik atau kartu tanda pengenal lain
Nama, alamat, nomor telepon, dan alamat email dari
keluarga atau teman yang tidak tinggal bersama
subjek
Nama, alamat, nomor telepon, dan alamat email dari
dokter pribadi dari subjek

Lakukan kontak dengan secara periodik dengan subjek
Dengan telepon : saat sore hari atau hari libur
Dengan surat: melalui email, atau surat dengan kartu untuk dikirimkan
kembali ke pengirim
Lain-lain: surat korat, hadiah dengan logo penelitian
Untuk yang tidak dapat dihubungi melalui telepon atau email:
Menghubungi keluarga, teman, atau dokter
Meminta tukang pos untuk mengirimkan kembali surat yang dikirim ke
pengirim
Mencari alamat melalui sumber lain, seperti internet, kantor polisi,
buku telepon
Jika ada subjek yang mendapat pengobatan dapat meminta bantuan
rumah sakit, meminta data administrasi pasien
Melihat status kesehatan di departemen kesehatan

Srategi untuk meminimalkan kehilangan
subjek selama follow up
CROSS SECTIONAL
Penelitian cross sectional dapat juga digunakan untuk menilai hubungan-
hubungan, walaupun penentuan variabel mana yang ditandai sebagai
prediktor dan sebagai hasil bergantung pada hipotesis sebab-akibat dari
peneliti daripada desain penelitian
Desain dari cross sectional sangat baik untuk menggambarkan hasil
variabel-variabel dan pola distribusinya.
Struktur dari penelitian cross sectional adalah sama dengan penelitian
kohort, kecuali pengukuran yang dibuat pada saat itu, dengan tanpa
tahap Follow-up atau tindak lanjut.
CASE-CONTROL
Prevalensi faktor risiko pada subjek dengan penyakit
(kasus) dapat dibandingkan dengan prevalensi pada subjek
tanpa penyakit (kontrol)
Penelitian kohort dimulai dari masyarakat dengan faktor
risiko dan diikuti dari waktu ke waktu untuk melihat siapa
yang terkena penyakit
Umumnya bersifat retrospektif
Desain Keuntungan Kerugian
COHORT

Semua


- Menetapkan urutan
kejadian
- Mempelajari beberapa
hasil
Jumlah dari hasil
kejadian
- Mengetahui insidensi,
risiko relatif dan risiko
tinggi


- Sering membutuhkan
sampel dalam jumlah
besar
- Kurang baik untuk
hasil yang jarang

Prospektif

- Seleksi subjek lebih
terkontrol
- Penilaian lebih
terkontrol
- Menghindari bias
dalam penilaian
prediktor
- Lebih mahal
- Durasi lebih lama


Desain Keuntungan Kerugian
Retrospektif - Lebih murah
- Durasi lebih singkat

- Seleksi subjek kurang
terkontrol
-Penilaian kurang
terkontrol
Cohort multipel Berguna saat cohort
lainnya memiliki
paparan yang berbeda
atau jarang
Berpotensi untuk
terjadinya bias dan
tumpang tindih sampel
beberapa posisi
CROSS-SECTIONAL - Dapat mempelajari
beberapa hasil
-Durasi relatif singkat
- Langkah awal yang
baik untuk penelitian
cohort
- Menunjukkan
prevalensi, prevalensi
relatif
- Tidak dapat
menetapkan urutan
kejadian
- Tidak baik untuk
prediktor dan hasil yang
jarang
- Tidak menunjukkan
insidensi atau risiko
relatif yang benar
Desain Keuntungan Kerugian
CASE-CONTROL - Berguna untuk
mempelajari kondisi
yang jarang
- Durasi singkat
- Relatif tidak mahal
- Relatif kecil
- Menunjukkan rasio
tambahan
- Berpotensi bias dan
tumpang tindih sampel
dari dua populasi
- Tidak dapat
menetapkan urutan
kejadian
- Terbatas pada satu
variabel hasil
- Tidak menunjukkan
prevalensi, insidensi
atau risiko tinggi

Вам также может понравиться