Вы находитесь на странице: 1из 17

PEMBUATAN RAW MIX DESIGN

Pada dasarnya, raw mix design dihitung berdasarkan target yang diinginkan
dalam bentuk modulus atau komposisi clinker/semen yang akan dihasilkan, misalnya
LSF, SM, AM, CS, dan lain!lainnya" #engan target!target yang kita tentukan, kita dapat
menghitung komposisi oksida!oksida utama dalam raw meal yang akan kita buat,
dengan mempertimbangkan $aktor!$aktor yang berpengaruh terhadap perubahan
komposisi selama proses berlangsung, misalnya dust return dari preheater dan
pemakaian bahan bakar pada proses pembakaran"
I. Syarat-syarat mutu semen
I.1. Syarat Kimia
Persyaratan kimia semen berdasarkan S%& '(!)*+,!',,+ adalah
sebagai berikut -
Uraian Tipe semen portland
Si.), /01,
minimum
Al)., /01,
maksimum
Fe)., /01,
maksimum
Mg., /01,
maksimum
S., /01,
maksimum
2ika CA 3 4,*
0
2ika CA 5 4,*
0
6ilang Pi7ar,
/01, maksimum
8ag" 9ak larut,
/01, maksimum
CS, /01,
maksimum
Pembuatan Raw Mix Design 1
C)S, /01,
minimum
CA, /01,
maksimum
C+AF : )CA
atau
C+AF : C)F,
/01, maksimum
Catatan -
# - 9idak dapat diberlakukan
; - Apabila yang disyaratkan adalah panas hidrasi seperti yang tercantum
pada tabel syarat $isika tambahan, maka syarat kimia ini tidak berlaku"
F - Apabila yang disyaratkan adalah pemuaian karena sul$at seperti yang
tercantum pada tabel syarat $isika tambahan, maka syarat kimia ini tidak berlaku"
Selain persyaratan diatas, terdapat syarat tambahan yang berlaku hanya 7ika
secara khusus diminta" Syarat tambahan kimia ini adalah sebagai berikut -
Uraian Tipe semen portland
CA, /01,
minimum
CA, /01,
maksimum
CS : CA, /01,
maksimum
Alkali sebagai
/%a). : *"<(4
=).1, /01,
maksimum
Catatan -
C - Apabila yang diminta adalah syarat CS : CA ini, maka syarat panas
hidrasi seperti yang tercantum pada tabel syarat $isika tambahan tidak diminta"
# - 6anya berlaku bila semen digunakan dalam beton yang agregatnya
bersi$at reakti$ terhadap alkali
> - ?ntuk ketahan sul$at sedang"
>> - ?ntuk ketahan sul$at tinggi"
I.2. Syarat Fisia
Syarat $isika mutu semen berdasarkan S%& '(!)*+,!',,+ adalah sebagai berikut -
Pembuatan Raw Mix Design 2
Uraian Tipe semen portland
=ehalusan -
?7i permeabilitas
udara dengan
alat 8laine,
/m
)
/kg1,
minimum
@aktu
pengikatan
dengan alat
Aicat
Awal /menit1,
minimum
Akhir /menit1,
maksimum
=ekekalan
Pemuaian
dalam AutoclaBe
/01, maksimum
=uat tekan -
' hari /kg/cm
)
1,
minimum
hari /kg/cm
)
1,
minimum
C hari /kg/cm
)
1,
minimum
)4 hari /kg/cm
)
1,
minimum
Catatan -
F - Syarat kekuatan tekan ini berlaku 7ika syarat panas hidrasi seperti
tercantum pada tabel syarat $isika tambahan atau 7ika syarat CS : CA seperti
tercantum pada tabel syarat kimia tambahan diminta"
Selain persyaratan diatas, terdapat syarat tambahan yang berlaku hanya 7ika
secara khusus diminta" Syarat tambahan kimia ini adalah sebagai berikut -
Uraian Tipe semen portland
Pengikatan
semu
Pembuatan Raw Mix Design 3
Penetrasi akhir
/01, minimum
=alor hidrasi
C hari /cal/g1,
maksimum
)4 hari /cal/g1,
maksimum
=uat tekan -
)4 hari /kg/cm
)
1,
minimum
Pemuaian
karena sul$at
'+ hari /01,
maksimum
Catatan -
8 - 8ila syarat panas hidrasi ini diminta, maka syarat CS : CA seperti
tercantum pada tabel syarat kimia tambahan tidak diminta" Syarat kekuatan tekan
ini berlaku bila syarat panas hidrasi seperti yang tercantum pada tabel syarat $isika
tambahan atau Cbila syarat CS : CA seperti yang tercantum pada tabel syarat
kimia tambahan diminta"
C - 8ila persyaratan $isika tambahan untuk panas hisrasi ini diminta, maka
persyaratan untuk CS, C)S dan CA seperti yang tercantum pada tabel syarat
kimia utama tidak berlaku"
II. Pen!aru" Ba"an Baar dan EP #ust ter"adap $a% Mi& #esi!n
#ari raw mix design akan didapatkan komposisi oksida utama berdasarkan
target yang ditentukan" =omposisi oksida utama hasil perhitungan digunakan untuk
menghitung proporsi raw material yang akan digunakan, dan 7uga inputan!inputan lain
yang mungkin berpengaruh selama proses berlangsung"
Salah satu yang men7adi pertimbangan dalam penentuan target raw mix design
adalah 7enis bahan bakar yang akan dipakai" 8ahan bakar cair, gas maupun padat akan
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap clinker yang dihasilkan" 8ila bahan bakar
yang digunakan adalah bahan bakar cair atau gas, tidak akan berpengaruh banyak
terhadap perubahan komposisi kimia kiln feed men7adi clinker yang dihasilkan, karena
kedua bahan bakar tersebut diatas relati$ tidak menghasilakan abu /sisa padat1 selama
pembakaran berlangsung" 9etapi bila bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar
padat misalnya batubara, maka perlu diperhitungkan perubahan komposisi oksida di
dalam clinker karena adanya tambahan material abu sisa pembakaran" 6al ini
disebabkan karena pada umumnya abu batubara mengandung Si.) berkisar antara (!
Pembuatan Raw Mix Design 4
<* 0, Al). berkisar antara ')!( 0, Fe). berkisar antara (!)* 0 dan Ca. berkisar
antara *!'*0" Selain itu 7uga mengandung sebagian kecil dari Mg., sul$ur, dan alkali"
Secara umum, pengaruh abu batubara dalam proses pembentukan clinker di
dalam kiln adalah penurunan LSF dan peningkatan ALM, peningkatan liquid content
diikuti dengan penurunan Biskositas dan peningkatan mobilitas ion pada $ase cair"
8esar kecilnya perubahan terhadap komposisi kimia tergantung dari besar kecilnya
kandungan abu dalam batubara /$ine coal1 yang digunakan"
Selain bahan bakar, ;P dust 7uga perlu diperhitungkan dalam pembuatan raw
mix design" ;P dust mempunyai komposisi Ca. yang tinggi, sehingga akan
mempengaruhi nilai modulus dari raw meal" #alam penanganan dust ini harus dipikirkan
7alan yang paling aman, dalam artian tidak mengganggu kestabilan operasi dan kualitas"
Pilihan yang ada adalah apakah dust akan dimasukan ke dalam blending silo bersama
produk raw mill atau diinputkan ke suspension preheater bersama kiln feed" 8ila dust
akan dimasukan ke dalam kiln sebagai kiln feed, maka dust harus diatur sedemikian
rupa disesuaikan dengan kondisi proses saat itu" Sebagai contoh, bila parameter kontrol
umpan tanur sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka dust yang akan kita
masukkan ke dalam kiln diusahakan sama 7umlahnya yang keluar preheater
/kesetimbangan1" #emikian 7uga apabila karena suatu hal, LSF kiln $eed terlalu tinggi,
maka pilihan yang bi7aksana adalah memasukan dust ke dalam blending silo bersama
produk raw mill, dengan melakukan penyesuaian terlebih dulu terhadap komposisi raw
material yang diumpankan ke dalam raw mill" Dust disini ber$ungsi sebagai regulator
kiln feed"
8ila dust akan dimasukkan ke dalam blending silo bersama produk raw mill,
maka untuk men7aga kestabilan komposisi produk raw mill, dust yang kita inputkan
haruslah sebuah konstanta, bukan sebagai regulator" 6al ini dimaksudkan untuk
mempermudah pengontrolan proporsi raw material pada masing!masing $eeder yang
digunakan" ?ntuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapakan, maka
kuantitas mauun kualitas dust mutlak diketa!ui"
III. 'u(un!an Tar!et Kliner te"adap Modulus-Modulus
9arget perhitungan raw mix design berupa modulus!modulus atau komposisi
kimia clinker/semen yang akan dihasikan" #ari target clinker atau semen ini dapat
diproyeksikan komposisi kimia dari raw meal yang akan dibuat sehingga proporsi raw
Pembuatan Raw Mix Design 5
material dapat dihitung, dengan mempertimbangkan 7enis bahan bakar dan ;P dust
yang ada"
Contoh raw mix design dengan bahan bakar yang berbeda, yaitu menggunakan
bahan bakar batubara dan &#. untuk semen tipe & dapat dilihat pada lampiran"
I). Sasaran Per"itun!an $a% Mi& #esi!n
?ntuk mendapatkan produk akhir semen sesuai dengan mutu yang dikehendaki,
perlu lebih dulu ditentukan perbandingan bahan!bahan baku yang akan digunakan
dalam proses pembuatan semen tersebut" Penentuan perbandingan ini dilakukan
melalui perhitungan!perhitungan" #alam melakukan perhitungan, lebih dulu harus
ditentukan besaran!besaran yang men7adi sasaran /target1"
8esaran!besaran yang umum digunakan sebagai sasaran perhitungan adalah
LSF atau 6M, SM, AM, CS, C)S, CA, dan lainnya" 8anyaknya sasaran perhitungan
ditentukan oleh macam bahan baku yang digunakan" Misalnya bahan baku yang
digunakan adalah ) macam, maka target yang ditetapkan adalah '" 8ila bahan yang
digunakan adalah macam, maka target yang ditetapkan ada ), demikian seterusnya
yang secara umum dirumuskan sebagai berikut -
2umlah target D E2umlah bahan yang digunakan !'F
). Metoda Per"itun!an $a% Mi& #esi!n
Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk perhitungan raw mix design,
diantaranya adalah -
'" Metode Al7abar
)" Metode Matrix
" Pemrograman komputer
Perhitungan dengan metode al7abar akan lebih e$ekti$ bila digunakan untuk
menghitung raw mix design dengan ) atau komponen" ?ntuk raw mix design dengan +
komponen atau lebih akan lebih e$ekti$ dan e$isien apabila digunakan metode matrix
atau dengan pemrograman komputer"
Contoh '" Perhitungan raw mix design dengan ) 8ahan baku"
Misal, bahan!bahan yang tersedia adalah batu kapur dan tanah liat dengan
komposisi sebagai berikut -
Pembuatan Raw Mix Design 6
Senyawa, 0 Limestone Clay
Si.) ),,< <*,(*
Al). *,C) '+,<<
Fe). *,<+ '*,,C
Ca. (),<* ,*C
Mg. *,)< *,+)
L.& +),*C ,,<<
2umlah ,,,)( ,,,)4
Sebagai sasaran perhitungan diambil LSF = 9!
3 2 3 2 2 65 , 0 18 , 1 8 , 2
100
O xFe O xAl xSiO
xCaO
LSF
+ +
=
Penyelesaian
Misalkan perbandingan bahan!bahan baku yang digunakan adalah sebagai
berikut -
Limestone D y bagian
Clay D ' bagian
Sehingga komposisi raw meal yang didapatkan adalah sebagai berikut -
Senyawa, 0 Limestone Clay Gaw Meal
Si.) SL SC SG
Al). AL AC AG
Fe). FL FC FG
Ca. CL CC CG
Mg. ML MC MG
L.& LL LC LG
2umlah 9L 9C 9G
6arga!harga oksida yang ada dalam raw meal yang terbentuk dihitung dengan -
) 1 ( +
+
=
y
S yS
S
C L
R
) 1 ( +
+
=
y
A yA
A
C L
R
) 1 ( +
+
=
y
F yF
F
C L
R
) 1 ( +
+
=
y
C yC
C
C L
R
Pembuatan Raw Mix Design 7
H
R R R xF xA xS
xC
LSF
65 , 0 18 , 1 8 , 2
100 R
+ +
=
H
) 1 (
65 , 0
) 1 (
18 , 1
) 1 (
8 , 2
) 1 (
100
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
=
y
F yF
y
A yA
y
S yS
y
C yC
LSF
C L C L C L
C L
H
) ( 65 , 0 ) ( 18 , 1 ) ( 8 , 2
) ( 100
C L C L C L
C L
F yF A yA S yS
C yC
LSF
+ + + + +
+
=
H [ ] ) ( 100 ) ( 65 , 0 ) ( 18 , 1 ) ( 8 , 2 C L C L C L C L S yS F yF A yA S yS LSF + = + + + + +
H
C x x C x
C x x - C L
F LSF 0,65 - A 1,18xLSF -
S LSF 2,8 100 ] 100 65 , 0 18 , 1 8 , 2 [ C C F LSF A LSF S LSF y L x L x x L x x x x = + +
H
] 100 65 , 0 18 , 1 8 , 2 [
F LSF 0,65 - 1,18xLSFxA - 2,8xLSFxS 100
L
C x x C C - C
L x L x x L x x x x C F LSF A LSF S LSF
C
y
+ +
=
H
] 60 , 52 100 64 , 0 97 65 , 0 72 , 0 97 18 , 1 96 , 2 97 8 , 2 [
10,97 97 0,65 - 14,66 97 1,18 - 60,50 2,8x97 07 , 3 100 x x x x x -
x x x x x x x
x
y
+ +
=
*
] 5260 4 , 40 4 , 82 9 , 803 [
691,7 - 1678 - 16431,8 - 07 3
+ +
= y
*
3 , 4333
5 , 18494

= y
D +,)<4 bagian
2adi perbandingan antara limestone dengan clay yang dibutuhkan untuk
membuat raw meal dengan lSF ,C adalah /+,)<4 - '1, atau -
Limestone D
1 268 , 4
268 , 4
+
x '** 0 D 4',*) 0
Clay D
1 268 , 4
1
+
x '** 0 D '4,,4 0
=omposisi kimia hasil pencampuran antara 4',*) 0 limestone dan '4,,4 0 clay adalah
sebagai berikut -
Senyawa, 0
Limestone
4',*) 0
Clay
'4,,4 0
Gaw meal
Si.) ),,< <*,(* ',44
Al). *,C) '+,<< ,C
Fe). *,<+ '*,,C ),<*
Ca. (),<* ,*C +,)*
Mg. *,)< *,+) *,),
L.& +),*C ,,<< (,,)
Pembuatan Raw Mix Design 8
LSF ,C,*'
2umlah ,,,)( ,,,)4 ,,,)<
Contoh )" Perhitungan raw mix design dengan 8ahan baku"
Misal, bahan!bahan yang tersedia adalah batu kapur, tanah liat dan pasir silika
dengan komposisi sebagai berikut -
Senyawa, 0 Limestone Clay Pasir Silika
Si.) ),,< (,,,* 44,C(
Al). *,C) '+,4) <,((
Fe). *,<+ '',<' ',(*
Ca. (),<* +,)4 *,(*
Mg. *,)< *,+) !
L.& +),*C '','( ),<*
2umlah ,,,)( ,,,)4 ,,,,,
Sebagai sasaran perhitungan diambil LSF = 9 dan SM="#$!
3 2 3 2 2 65 , 0 18 , 1 8 , 2
100
O xFe O xAl xSiO
xCaO
LSF
+ +
=
D ,C
3 2 3 2
2
O Fe O Al
SiO
SM
+
= D ),
Penyelesaian
Misalkan perbandingan bahan!bahan baku yang digunakan adalah sebagai
berikut -
Limestone D a bagian
Clay D b bagian
Pasir silika D ' bagian
Sehingga komposisi raw meal yang didapatkan adalah sebagai berikut -
Senyawa, 0
Limestone
/a1
Clay
/b1
Pasir Silika
/'1
Gaw Meal
Si.) SL SC SP SG
Al). AL AC AP AG
Fe). FL FC FP FG
Ca. CL CC CP CG
Mg. ML MC MP MG
L.& LL LC LP LG
Pembuatan Raw Mix Design 9
2umlah 9L 9C 9P 9G
=omposisi oksida yang ada dalam raw meal yang terbentuk dihitung dengan -
) 1 ( + +
+ +
=
b a
S bS aS
S
P C L
R

) 1 ( + +
+ +
=
b a
S bA aA
A
P C L
R
) 1 ( + +
+ +
=
b a
F bS aS
F
P C L
R

) 1 ( + +
+ +
=
b a
C bC aC
C
P C L
R
Persamaan /'1 diperoleh dengan menghitung nilai LSF"
H
R R R xF xA xS
xC
LSF
65 , 0 18 , 1 8 , 2
100 R
+ +
=
H
) 1 (
65 , 0
) 1 (
18 , 1
) 1 (
8 , 2
) 1 (
100
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
=
b a
F bF aF
b a
A bA aA
b a
S bS aS
b a
C bC aC
LSF
P C L P C L P C L
P C L
H
) ( 65 , 0 ) ( 18 , 1 ) ( 8 , 2
) ( 100
P C L P C L P C L
P C L
F bF aF A bA aA S bS aS
C bC aC
LSF
+ + + + + + + +
+ +
=
H
[ ]
) ( 100
) ( 65 , 0 ) ( 18 , 1 ) ( 8 , 2
P C L
P C L P C L P C L
C bC aC
F bF aF A bA aA S bS aS LSF
+ + =
+ + + + + + + +
H
P x x P x
P x x P C
L
F LSF 0,65 - A 1,18xLSF -
S LSF 2,8 - 100 ] 100 65 , 0 18 , 1 8 , 2 [
] 100 65 , 0 18 , 1 8 , 2 [
C C F LSF A LSF S LSF b
C F LSF A LSF S LSF a
C x C x x C x x x x
L x L x x L x x x x
= + +
+ + +
H
] F 0,65 A 1,18
S LSF[2,8 100 } 100 ] 65 , 0 18 , 1 8 , 2 {[
} 100 ] 65 , 0 18 , 1 8 , 2 {[
P x P x
P x P C
L
+ +
= + +
+ + +
C C LSF F A S b
C LSF F A S a
C x C x C x x
L x L x L x x
?ntuk mendapatkan persamaan yang lebih sederhana dengan besaran a dan b, maka
nilai!nilai yang diketahui dimasukkan di dalam persamaan, sehingga men7adi -
Pembuatan Raw Mix Design 10
1,5] 0,65 1,18x6,55
88,75 97[2,8 - 5 , 0 100 } 28 , 4 100 97 ] 61 , 11 65 , 0 82 , 14 18 , 1 9 , 59 8 , 2 {[
} 6 , 52 100 97 ] 64 , 0 65 , 0 72 , 0 18 , 1 96 , 2 8 , 2 {[
x
x
+ +
= + +
+ + +
x b
a
x x x x
x x x x
!+,a : '4)<,,'bD !)+4,4,4
Persamaan /)1 diperoleh dengan menghitung nilai SM"
3 2 3 2
2
O Fe O Al
SiO
SM
+
=
) ( ) (
) (
P C L P C L
P C L
F bF aF A bA aA
S bS aS
SM
+ + + + +
+ +
=
) ( )] ( ) [( P C L P C L P C L S bS aS F bF aF A bA aA SM + + = + + + + +
SM F A S S SM F A b S SM F A a P P P C C C L L L ) ( ] ) [( ] ) [( + = + + +
3 , 2 ) 50 , 1 55 , 6 ( 75 , 88 ] 9 , 59 3 , 2 ) 61 , 11 82 , 14 [( ] 96 , 2 3 , 2 ) 64 , 0 72 , 0 [( + = + + + b a
*,'<4a : *,44,bDC*,)
Penyelesaian kedua persamaan di atas diselesaikan dengan cara al7abar, yaitu dengan
metode -
"i# Substitusi
Pers /)1 - *,'<4a : *,44,bDC*,)
*,'<4aDC*,) ! *,44, b
a D +'4,*C I (,),b, disubstitusikan ke persamaan /'1 -
!+,a : '4)<,,'bD !)+4,4,4
!+,/+'4,*CI (,),b1 : '4)<,,'bD !)+4,4,4
!'4''<* : )),),)b : '4)<,,'bD !)+4,4,4
+'',),b D )*(<<+(,)
b D +,+
a D +'4,*C I /(,), x +,C1 D '44,(
"ii# Eliminasi
Metode eliminasi pada prinsipnya adalah menyamakan konstanta salah satu
besaran yang akan dihitung, sehingga besaran yang lain dapat diketahui" #ari
persamaan /'1 dan /)1, dimana besaran a akan dieliminasi"
J!+,a : '4)<,,'b D !)+4,4,4 K x *"'<4
J *,'<4a : *,44,b D C*,)K x !+,
Pembuatan Raw Mix Design 11
Persamaan men7adi -
!C)C,,,a : *<,,)b D !+'4,*
!C)C,,,a ! 4(),b D !*+',C,C
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !
<,)',(b D ***'+,C
b D +,+
a D '44,(
=omposisi raw mix design hasil perhitungan adalah sebagai berikut -
Limestone
1 4 , 43 6 , 188
6 , 188
+ +
=
x '** 0 D 4*,,( 0
Clay
1 4 , 43 6 , 188
37 , 43
+ +
=
x '** 0 D '4,<) 0
Pasir Silika - /'** I 4*,,( I '4,<)1 x '** 0 D *,+ 0
Senyawa, 0
Limestone
/4*,,( 01
Clay
/'4,<) 01
Pasir Silika
/*,+ 01
Gaw Meal
Si.) ),,< (,,,* 44,C( ',,
Al). *,C) '+,4) <,(( ,C
Fe). *,<+ '',<' ',(* ),<4
Ca. (),<* +,)4 *,(* +,C
Mg. *,)< *,+) ! *,)4
L.& +),*C '','( ),<* <,'+
LSF ,<,,C
S&M ),*
2umlah ,,,)( ,,,)4 ,,,,, ,,,<
Contoh " Perhitungan raw mix design dengan + 8ahan baku"
Misal, bahan!bahan yang tersedia adalah batu kapur, tanah liat pasir silika dan
dan pasir besi dengan komposisi sebagai berikut -
Senyawa, 0 Limestone Clay Pasir Silika Pasir 8esi
Si.) C,4 <C,( 44,C( C,(*
Al). ),++ )*,) <,' <,'*
Fe). ',*4 ,+4 ) C,<*
Ca. 4(,,( ,*C *,( (,*)
Mg. *,+ *,+) * +,<,
L.& +',<' ,,<< ),< !',(
2umlah ,C,)4 ,+,<C ,C,( ,<,,'
Sebagai sasaran perhitungan diambil LSF = 9# SM="#$ dan AM= %#&!
3 2 3 2 2 65 , 0 18 , 1 8 , 2
100
O xFe O xAl xSiO
xCaO
LSF
+ +
=
D ,C
Pembuatan Raw Mix Design 12
3 2 3 2
2
O Fe O Al
SiO
SM
+
= D ),
3 2
3 2
O Fe
O Al
AM = D ',<
Penyelesaian
Misalkan perbandingan bahan!bahan baku yang digunakan adalah sebagai
berikut -
Limestone D a bagian
Clay D b bagian
Pasir silika D c bagian
Pasir besi D ' bagian
Sehingga komposisi raw meal yang didapatkan adalah sebagai berikut -
Senyawa, 0
Limestone
/a1
Clay
/b1
Pasir Silika
/c1
Pasir 8esi
/'1
Si.) SL SC SP SF
Al). AL AC AP AF
Fe). FL FC FP FF
Ca. CL CC CP CF
Mg. ML MC MP MF
L.& LL LC LP LF
2umlah 9L 9C 9P 9F
=omposisi oksida yang ada dalam raw meal yang terbentuk dihitung dengan -
) 1 ( + + +
+ + +
=
c b a
S cS bS aS
S
F P
R
C L

) 1 ( + + +
+ + +
=
c b a
A cA bA aA
A
F P C L
R
) 1 ( + + +
+ + +
=
c b a
F cF bF aF
F
F P C L
R

) 1 ( + + +
+ + +
=
c b a
C cC bC aC
C
F P C L
R
Persamaan /'1 diperoleh dengan menghitung nilai LSF"
R R R xF xA xS
xC
LSF
65 , 0 18 , 1 8 , 2
100 R
+ +
=
Pembuatan Raw Mix Design 13
) 1 (
65 , 0
) 1 (
18 , 1
) 1 (
8 , 2
) 1 (
100
+ + +
+ + +
+
+ + +
+ + +
+
+ + +
+ + +
+ + +
+ + +
=
c b a
F cF bF aF
c b a
A cA bA aA
c b a
S cS bS aS
c b a
C cC bC aC
LSF
F P C L F P C L F P
F P C L
C L
) ( 65 , 0 ) ( 18 , 1 ) ( 8 , 2
) ( 100
F P C L F P C L F P C L
F P C L
F cF bF aF A cA bA aA S cS bS aS
C cC bC aC
LSF
+ + + + + + + + + + +
+ + +
=
[ ]
) ( 100
) ( 65 , 0 ) ( 18 , 1 ) ( 8 , 2
F P C L
F P C L F P C L F P C L
C cC bC aC
F cF bF aF A cA bA aA S cS bS aS LSF
+ + + =
+ + + + + + + + + + +
F F F F
P
C
L
F LSF 0,65 - A 1,18xLSF - S LSF 2,8 - 100
] 100 65 , 0 18 , 1 8 , 2 [
] 100 65 , 0 18 , 1 8 , 2 [
] 100 65 , 0 18 , 1 8 , 2 [
x x x x x C
C F LSF A LSF S LSF c
C F LSF A LSF S LSF b
C F LSF A LSF S LSF a
P P P
C C C
L L L
x x x x x x x
x x x x x x x
x x x x x x x
=
+ +
+ + +
+ + +
] F 0,65 A 1,18
S LSF[2,8 100 } 100 ] 65 , 0 18 , 1 8 , 2 {[ } 100
] 65 , 0 18 , 1 8 , 2 {[ } 100 ] 65 , 0 18 , 1 8 , 2 {[
F F
F F P
C L
x x
x
+ +
= + + +
+ + + + +
C C LSF F A S c C
LSF F A S b C LSF F A S a
P P P C
C C L L L
x x x x x
x x x x x x x
?ntuk mendapatkan persamaan yang lebih sederhana dengan besaran a, b dan c maka
nilai!nilai yang diketahui dimasukkan di dalam persamaan, sehingga persamaan
men7adi -
!<)+,)) a : )*((C,(' b : )+4C4,4' c D D !<4C,<, /'1
Persamaan /)1 diperoleh dengan menghitung nilai SM"
3 2 3 2
2
O Fe O Al
SiO
SM
+
=
) ( ) (
) (
F P C L F P C L
F P C L
F cF bF aF A cA bA aA
S cS bS aS
SM
+ + + + + + +
+ + +
=
) ( )] ( ) [( F P C L F P C L F P C L S cS bS aS F cF bF aF A cA bA aA SM + + + = + + + + + + +
SM F A S S SM F A c S SM F A b S SM F A a F F F P P P C C C L L L ) ( ] ) [( ] ) [( ] ) [( + = + + + + +
?ntuk mendapatkan persamaan yang lebih sederhana dengan besaran a, b dan c maka
nilai!nilai yang diketahui dimasukkan di dalam persamaan, sehingga persamaan
men7adi -
Pembuatan Raw Mix Design 14
*,C'< a !',*< b I C*,') c D !'C("4' /)1
Penyelesaian kedua persamaan di atas diselesaikan dengan cara al7abar, yaitu dengan
metode substitusi"
Persamaan /1 diperoleh dengan menghitung nilai AM"
3 2
3 2
O Fe
O Al
AM =
) (
) (
F P C L
F P C L
F cF bF aF
A cA bA aA
AM
+ + +
+ + +
=
) ( ) ( F P C L F P C L A cA bA aA F cF bF aF AM + + + = + + +
F F P P C C L L A AM F AM F A c AM F A b AM F A a = + + ) ( ) ( ) (
?ntuk mendapatkan persamaan yang lebih sederhana dengan besaran a, b dan c maka
nilai!nilai yang diketahui dimasukkan di dalam persamaan, sehingga persamaan
men7adi -
*,C') a :'+,<) b : ),, c D ''',<< /1
?ntuk menyelesaikan ketiga persamaan di atas dapat digunakan cara penyelesaian
al7abar"
Persamaan!persamaan yang diperoleh dengan menyelesaikan persamaan di atas
adalah /dengan a, b, dan c sebagai Bariabel1 -
!<)+,)) a : )*((C,(' b : )+4C4,4' c D !<4C"<, /'1
*,C'< a ! ',*< b I C*,') c D !'C("4' /)1
*,C') a : '+,<) b : ),, c D ''',<< /1
Pers /'1 dan /)1 -
!<)+,)) a : )*((C,(' b : )+4C4,4' c D !<4C"<, x *,C'<
*,C'< a !',*< b I C*,') c D !'C("4' x !<)+,))
men7adi -
!++C*,'+ a : 4'4<,(< b : +CCC+, c D '*,C<)*
!++C*,'+ a : '+C',,'C b : 'C4',) c D +,)',(<
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !
Pembuatan Raw Mix Design 15
<<<<C,4 b : +',,<',' c D ''*)(+' /+1
Pers /)1 dan /1 -
*,C'< a ! ,*< b I C*,') c D !'C("4' x *,C')
*,C') a : '+,<) b : ),, c D ''',<< x *,C'<
men7adi -
*,(*,C,) a : '*,+C<(' b : ),*C<+ c D C,,,+4(<
*,(*,C,) a I ,,)4'< b I +,,,)(+ c D !')(,'CC
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !
',,C(4'+ b : (),**'4+ c D )*(,')(
/(1
Persamaan /+1 dan /(1 -
<<<<C,4 b : +',,<',' c D ''*)(+' x ',,C(4'+
',,C(4'+ b : (),**'4+ c D )*(,')( x <<<<C,4
Men7adi -
''C))+ b : +<<4)C c D '<C('<<
''C))+ b : 4),C<(' c D )'C4+'C*
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !
!+4*4)+ c D !4'*,**+
c D ',<4
#engan memasukan harga c ke persamaan /+1 atau /(1, maka akan diperoleh nilai b,
selan7utnya nilai c dan b yang diperoleh dimasukan ke persamaan /'1 atau /)1 atau /1
untuk mendapatkan nilai a" %ilai a dan b yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah
sebagai berikut -
c D Silika D ',<4 bagian
b D Clay D (,,< bagian
a D Limestone D )C,+ bagian
Pasir besi D ' bagian
=omposisi raw mix design hasil perhitungan adalah sebagai berikut -
Limestone -
1 68 , 1 96 , 5 43 , 27
43 , 27
+ + +
=
x '** 0 D C<,*+ 0
Clay -
1 68 , 1 96 , 5 43 , 27
96 , 5
+ + +
=
x '** 0 D '<,( 0
Pembuatan Raw Mix Design 16
Pasir Silika -
1 68 , 1 96 , 5 43 , 27
68 , 1
+ + +
=
x '** 0 D +,<(0
Pasir besi -
1 68 , 1 96 , 5 43 , 27
1
+ + +
=
x '** 0 D ),C4 0
Senyawa, 0
Limestone
/C<,*+ 01
Clay
/'<,( 01
Pasir Silika
/+,<( 01
Pasir 8esi
/),C4 01
Gaw Meal
Si.) C,4 <C,( 44,C( C,(* )',''
Al). ),++ )*,) <,' <,'* (,<(
Fe). ',*4 ,+4 ) C,<* ,(
Ca. 4(,,( ,*C *,( (,*) <<,*
Mg. *,+ *,+) * +,<, *,(
L.& +',<' ,,<< ),< !',( ,)
LSF ,C,)4 ,+,<C ,C,( ,<,,' ,C,**
S&M C,4 <C,( 44,C( C,(* ),*
ALM ),++ )*,) <,' <,'* ',<
2umlah ,C,)4 ,+,<C ,C,( ,<,,' ,<,4+
Pembuatan Raw Mix Design 17

Вам также может понравиться