Вы находитесь на странице: 1из 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN


HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTs NW EMBUNG RAJA
PADA METERI POKOK HIMPUNAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
TAOFIK ZIKRI
Pembimbing I : Syarifuddin, M.Pd., Pembimbing II : Eliska Juliangkary, M.Pd.
ABSTRAK: Berbicara tentang pendidikan masalah yang sering terjadi adalah hasil belajar
siswa yang masih rendah terutama pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi
pokok himpunan seperti yang terjadi pada siswa kelas VII MTs NW Embung Raja yang
persentase ketuntasannya masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu pada saat proses belajar
berlangsung, sehingga siswa enggan untuk bertanya terhadap materi yang belum dipahami.
Faktor lain yang menyebabkan adalah metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses
pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, dan hanya
mencatat saja, akhirnya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga mereka tidak
terlatih berpikir kreatif dalam menemukan jawaban sendiri dalam pemecahan masalah
matematika. Penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi pokok himpunan siswa kelas VII C MTs NW Embung Raja tahun
Pelajaran 2013/2014, kegiatan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan melakukan
beberapa persiapan antara lain perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan
refleksi. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas maupun prestasi belajar siswa, pada siklus I
nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 72,74 dan prsentase ketuntasan klasikalnya mencapai
77,14%, sedangkan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 23,62 dengan kategori
cukuaktif. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata prestasi belajar siswa 82,94 dengan prsentase
ketuntasan klasikal mencapai 88,57% sedangkan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar
26,75 degan kategori aktif. Dilihat dari hasil penelitian siklus I ke siklus II yang mengalami
peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar matematika siswa kelas VII C MTs NW Embung Raja pada materi pokok
Himpunan Tahun Pelajaran 2013/2014
Kata kunci : Model pembelajaran Kooperatife Tipe STAD, Aktivitas dan Hasil Belajar,
Himpunan .
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVELEARNING MODEL STAD
(STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TYPE TO INCREASE STUDENTS
ACTIVITIES AND ACHIEVEMENT IN LEARNING MATHEMATIC VII-C CLASS OF
MTs. NW EMBUNG RAJA IN MAIN MATERIAL SETS IN ACADEMIC YEAR
2013/2014.
ABSTRACT: took about education, the main problems that face by the student are less
achievement in learning mathematic especially in sets material that haven in this VII-class of
MTs. NW Embung Raja in academic year 2013/2014 with total values score still low. These
problems are inflected by the teacher innovation in teaching learning process. So that way, the
research aimed at finding out the implementation of cooperative learning model STAD
(Students Team Achievement Division) type to increase students activities and achievement in
learning mathematic VII-C class of MTs. NW Embung Raja in main material sets in academic
year 2013/2014. The research used classroom action research with planning, acting, observing,
and evaluating. Based on the data analyzed is gotten that there were increasing students value
score from first cycle to the second cycle with number 72,74 with classical completeness 77,14%
and students activities 23,62 with active categories to 82,94 with classical completeness 88,57%
and students activities 26,75 with active categories. Therefore there were increasing students
classical completeness from first to second cycle. So that way, it taken conclusion that the
implementation of cooperative learning model STAD (Students Team Achievement Division)
type to increase students activities and achievement in learning mathematic VII-C class of MTs.
NW Embung Raja in main material sets in academic year 2013/2014.
Key Words: Cooperative Learning Model STAD type and Students Activities and Achievement
PENDAHULUAN
Pelajaran matematika merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan alam yang
berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan yang
lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini tidak terlepas dari peranan
matematika. Ilmu pengetahuan manusia yang
dapat diperlihatkan oleh manusia yaitu
matematika dimana dalam matematika
merupakan ilmu dasar untuk menyambung
dan mengembangkan strategi berpikir
manusia (Syahrir, 2010). Mengingat
pentingnya peranan matematika ini, maka
pembelajaran matematika dari sekolah dasar
(SD) sampai sekolah menengah atas perlu
mendapatkan perhatian. Perhatian utama
guru (guru matematika) harus ditujukan pada
bagaimana menciptakan kondisi sedemikian
rupa dengan menerapkan berbagai metode
dan pendekatan-pendekatan dalam
pembelajaran sehingga merangsang siswa
untuk melakukan kegiatan belajar agar
tercapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan khususnya pada mata pelajaran
matematika.
Pembelajaran yang baik adalah jika
pembelajaran tersebut berlangsung dengan
melibatkan siswa secara penuh. Artinya
bahwa pembelajaran tersebut tidak berpusat
pada guru, melainkan siswa ikut aktif dalam
menemukan hal-hal baru dalam ilmu yang
dipelajari. Sehingga peran guru bukan hanya
mengajar akan tetapi membuat siswa belajar
(Sukidin dkk, 2007).
Setelah melakukan wawancara pada tanggal
06 November 2013 dengan salah seorang
guru khususnya guru mata pelajaran
matematika kelas VII C MTs NW Embung
Raja, bahwa guru bidang studi matematika
jarang menggunakan model kooperatif dalam
pembelajaran. Guru hanya monoton dengan
ceramah dan pemberian tugas. Sehingga
pembelajaran hanya berpusat pada guru,
bukan pada siswa. Tentu saja hal tersebut
kurang baik dilakukan karena akan membuat
siswa malas berpikir dan tidak termotivasi
untuk mengetahui lebih dalam materi
pelajaran yang diajarkan. Siswa juga
cenderung bosan karena setiap materi ajar
harus disampaikan dengan ceramah yang
menuntut siswa hanya mendengarkan saja.
Pembelajaran yang hanya menggunakan
ceramah tentu berpengaruh pada sikap
belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai Ujian Tengah Semester atau MID mata
pelajaran matematika, sebagian siswa
mendapat nilai jauh dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.
Berikut tabel nilai MID mata pelajaran
matematika semester 1 siswa kelas VII tahun
pelajaran 2013/2014.
Tabel 1.1 Daftar nilai rata-rata Ujian Tengah
Semester atau MID mata pelajaran
matematika kelas VII semester I MTs NW
Embung Raja tahun pelajaran 2013/2014.
No Kelas Rata-
Rata
Ketuntasan
Klasikal
1 VII A 78 70,27%
2 VII B 75 67,56%
3 VII C 69 64,86%
Sumber : arsip guru matematika MTs NW
Embung Raja
Dari tabel 1.1 di atas terlihat bahwa tingkat
ketuntasan kelas VII C lebih rendah
dibandingkan dengan kelas VII B dan VII A
ini masih tergolong rendah karena masih
banyak siswa yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah
ditetapkan sekolah yaitu 75 dan standar
ketuntasan klasikal yaitu 85. Hal tersebut
menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar
siswa di kelas tersebut. Rendahnya hasil
belajar siswa kelas VII C tersebut disebabkan
oleh beberapa masalah baik masalah yang
datang dari guru ataupun dari siswa itu
sendiri. Masalah dari guru sendiri yaitu guru
tidak menggunakan metode pembelajaran
yang menerapkan sistem kerja sama atau
kerja kelompok di dalam kelas karena
beberapa alasan. Alasan yang utama adalah
kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan
di kelas dan siswa tidak belajar jika mereka
di tempatkan dalam grup. Selain itu, banyak
orang mempunyai kesan negatif mengenai
kegiatan kerja sama atau belajar dalam
kelompok. Banyak siswa juga tidak senang
di suruh bekerja sama dengan yang lain.
Siswa yang tekun merasa harus bekerja
melebihi siswa yang lain dalam grup mereka,
sedangkan siswa yang kurang mampu
merasa minder ditempatkan dalam satu grup
dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang
tekun juga merasa temannya yang kurang
mampu hanya menumpang saja pada hasil
jerih payahnya.
Melihat rendahnya tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran
matematika di MTs NW Embung Raja Kelas
VII C, maka untuk membantu siswa agar
terlibat secara optimal dalam kegiatan belajar
mengajar, perlu adanya metode pembelajaran
yang relevan digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi yang diajarkan agar
lebih menarik dan mengarah sehingga
tercapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Model pembelajaran Student Team
Achievement Divisions termasuk dalam
pembelajaran kooperatif. Salah satu ciri
pembelajaran kooperatif adalah kemampuan
siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
kecil yang heterogen (Suyitno, 2004).
Masing-masing anggota dalam kelompok
memiliki tugas yang setara. Tetapi pada
pembelajaran kooperatif keberhasilan
kelompok sangat diperhatikan. Sehingga
masing-masing siswa dalam kelompok
berusaha membantu temannya yang
mendapatkan kesulitan sebelum meminta
bantuan kepada guru. Dengan demikian,
siswa yang pandai dapat mengembangkan
kemampuan dan keterampilannya, sedangkan
siswa yang lemah akan terbantu dalam
memahami permasalahan yang diselesaikan
dalam kelompok tersebut. Sehingga didalam
proses pembelajaran belangsung masing-
masing siswa memiliki tanggung jawab yang
sama membantu siswa lain yang memerlukan
bantuan. Model pembelajaran kooperatif
Tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD) merupakan salah satu tipe
kooperatif yang menekankan pada adanya
aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk
saling memotivasi dan saling membantu
dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, agar pengajaran
dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan
yang direncanakan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII C
MTs NW Embung Raja Pada materi Pokok
Himpunan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Tujuan dalam penelitaian ini adalah "Untuk
mendeskripsikan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD) dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa kelas VII C MTs NW
Embung Raja pada materi pokok Himpunan
tahun pelajaran 2013/2014"
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Adapun Jenis penelitian yang akan
dilaksanakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas bersama (Arikunto, 2009).
Penelitian Tindakan Kelas diawali oleh suatu
kajian terhadap suatu masalah secara
sistematis. Hasil kajian ini kemudian
dijadikan dasar untuk mengatasi masalah
tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana
yang telah disusun, kemudian dilakukan
suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya
dipakai sebagai masukan untuk melakukan
refleksi atas apa yang terjadi pada tahapan
pelaksanaan.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII C MTs NW Embung Raja Tahun
Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 35
orang siswa dengan 15 orang siswa laki-laki
dan 20 orang siswa perempuan, sedangkan
objek penilitian ini adalah peningkatan
Aktivitas dan Hasil belajar matematika
siswa pada materi pokok Himpunan.
Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dimaksud adalah dirancang beberapa
siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, evaluasi dan refleksi. Menurut
Kemmis dan Taggart ada beberapa tahapan
dalam penelitian ini ( Arikunto, 2009) yaitu:
1. Perencanaan (plan)
2. Tindakan (act)
3. Pengamatan (observe)
4. refleksi (reflect).
Siklus dihentikan apabila kondisi kelas sudah
stabil dalam hal ini guru sudah mampu
menguasai keterampilan belajar yang baru
dan siswa terbiasa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD serta
yang ditampilkan di kelas sudah jauh dalam
arti sudah ada peningkatan ativitas dan hasil
belajar siswa.
Instrument dan Teknik Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini, digunakan empat
instrumen yaitu lembar kerja siswa (LKS),
RPP, Tes Hasil Belajar dan lembar
observasi.
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa terhadap
materi pelajaran. Tes hasil belajar ini
bertujuan untuk mengukur ranah cipta
(kognitif) siswa. Penyusunan tes
dilakukan oleh peneliti. Tes yang
digunakan sebagai alat ukur atau
instrumen dalam penelitian ini adalah tes
tulis dalam bentuk uraian sehingga tidak
perlu diuji validitas dan realibilitasnya.
2. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan
Siswa
Lembar observasi dibuat oleh peneliti
(observer) yang akan digunakan untuk
mengobservasi Aktivitas guru dan siswa
selama proses pembelajaran. Dasar
penyusunan lembar observasi untuk guru
yaitu RPP . Sedangkan lembar observasi
untuk siswa disusun berdasarkan
kemampuan afektif dan psikomotor siswa
secara umum dalam mengikuti proses
pembelajaran (misalnya mengeluarkan
pendapat atau keterampilan dalam
memimpin diskusi). Hasil observasi
digunakan untuk mengetahui kemampuan
mengajar guru dan mengetahui
kemampuan afektif dan psikomotor
siswa.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
a. Data Hasil Belajar Dan Hasil Observasi
1) Data Hasil Belajar Siswa
Setelah pembelajari pada siklus I
selesai, guru melakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan dengan memberikan
tes dalam bentuk essay sebanyak 5 soal.
Data hasil evaluasi siklus I dapat dilihat
pada Gambar 1 berikut:
Gambar 1 Hasil evaluasi belajar siswa
siklus I
Keterangan:
Garis horizontal = Skor prolehan nilai
Garis vertikal = Nama siswa
= Nilai evaluasi yang
diperoleh siswa
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan, diperoleh data seperti pada
tabel berikut ini.
Tabel 1 Data Hasil Belajar Sisiwa Siklus I
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah siswa Keseluruhan 35
2 Jumlah siswa yang ikut tes 35
3 Jumlah siswa yang tuntas 27
4 Jumlah siswa yang tidak
tuntas
8
5 Nilai Rata-rata Siswa 72,74
6 Persentase Ketuntasan
Klasikal
77, 14 %
0
20
40
60
80
100
R
IK
I S
A
P
A
N
D
I
R
IT
O
H
A
D
I S
A
P
U
T
R
A
R
IY
A
N
M
A
S
T
U
R
A
R
O
I J
O
R
D
I
S
IS
K
A
H
A
N
D
A
Y
A
N
I
S
IT
I A
Q
ID
A
T
U
L
H
U
S
N
A
S
IT
I H
A
N
IA
H
S
IT
I K
H
A
IR
U
N
N
A
J
A
H
S
IT
I S
A
K
R
A
H
S
IT
I W
A
R
D
A
T
U
L
U
Y
U
N
S
O
P
IA
N
H
A
D
I
S
O
P
IA
N
K
H
O
R
IT
Z
A
R
IR
I
S
R
I M
U
L
IA
N
I
S
U
H
A
E
N
I
S
U
H
A
IN
I
S
U
L
T
A
N
H
A
D
I
S
Y
A
H
R
U
L
A
Z
IZ
R
A
M
D
L
O
N
I
T
A
R
M
IZ
I T
A
H
IR
T
IA
R
A
Y
U
L
IA
M
A
R
I
T
IT
I R
A
H
M
A
N
IA
T
IT
IN
M
U
R
N
IA
T
I
W
A
H
Y
U
N
IN
G
S
IH
W
IR
A
N
A
T
A
Y
A
L
D
I A
L
H
A
R
ID
Y
A
U
M
U
Y
U
L
M
A
R
H
A
M
A
H
Y
O
L
A
A
S
T
A
R
I
Y
O
L
A
K
A
M
A
L
IA
N
A
Y
U
N
I S
E
P
T
IN
A
Y
U
S
IA
T
I
Y
U
S
R
IL
H
A
D
IN
A
T
A
Y
U
S
R
O
N
T
A
K
W
IN
Y
U
S
U
P
R
A
N
D
I
Z
O
H
A
R
IA
H
Z
O
H
R
IA
T
U
N
Z
U
R
IA
T
A
L
B
A
N
P
R
A
Y
O
G
I
HASIL EVALUASI SIKLUS I
Berdasarkan tabel yang tertera, terlihat
bahwa dari 35 orang siswa yang mengikuti
test evaluasi, terdapat 27 orarang siswa yang
telah tuntas, dengan nilai rata-rarta 72,74 dan
persentase ketuntasan 77,14%. Hasil ini
menunjukan bahwa ketuntasan belajar siswa
masih belum memenuhi kreteria ketuntasan
belajar, sehingga perlu adanya perbaikan
pada siklus selanjutnya. Adapun data
lengkap hasil belajar siswa terlihat pada
lampiran 24.
2) Data hasil Observasi
a) Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar
Siswa
Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa
pada siklus I diperoleh data sebagai berikut:
Gambar 2 : Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus I
Keterangan:
Garis horizontal = Skor
Garis vertikal = Item yang diobservasi
= Skor yang diperoleh per
item (pertemuan I)
= Skor yang diperoleh per
item(pertemuan II)
Berdasarkan hasil obsevasi aktivitas siswa
dalam pelaksanaan belajar mengajar siklus I
dari dua kali pertemuan, diperoleh data
seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 2 Data Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan kreteria penggolongan aktivitas
siswa, pada pembelajaran siklus I rata-rata
aktivitas belajar siswa sebesar (3,37), ini
berarti bahwa kategori aktivitas belajar siswa
cukup aktif.
b. Data Hasil Belajar dan Hasil Observasi
Siklus II
1) Data Hasil Belajar Siswa
Setelah pembelajaran pada siklus II selesai,
guru melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan
dengan memberikan tes dalam bentuk essay
sebanyak 5 soal. data hasil evaluasi siklus II
dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:
Gambar 4 Hasil evaluasi belajar siswa siklus
II
Keterangan:
Garis horizontal = Skor prolehan nilai
Garis vertikal = Nama siswa
= Nilai evaluasi yang
diperoleh siswa
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Kesiapan siswa
dalam menerima
peajaran
Penerapan
Medel
Pembelajaran
Kooperatit tipe
STAD
Antusias siswa
dalam mengikuti
kegiatan
pembelajaran
Aktivitas siswa
dalam diskusi
kelompok
Interaksi Siswa
dengan Siswa
AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
Jumlah Siswa
yang Hadir
Jumlah Skor Rata
-rata
Kategori
Pert I Pert
II
Pert I Pert
II
3,37
Cukup
Aktif
34 35 23,25 24
Berdasarkan tabel yang tertera, terlihat
bahwa dari 35 orang siswa yang mengikuti
test evaluasi, terdapat 27 orarang siswa yang
telah tuntas, dengan nilai rata-rarta 72,74 dan
persentase ketuntasan 77,14%. Hasil ini
menunjukan bahwa ketuntasan belajar siswa
masih belum memenuhi kreteria ketuntasan
belajar, sehingga perlu adanya perbaikan
pada siklus selanjutnya. Adapun data
lengkap hasil belajar siswa terlihat pada
lampiran 24.
2) Data hasil Observasi
a) Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar
Siswa
Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa
pada siklus I diperoleh data sebagai berikut:
Gambar 2 : Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus I
Keterangan:
Garis horizontal = Skor
Garis vertikal = Item yang diobservasi
= Skor yang diperoleh per
item (pertemuan I)
= Skor yang diperoleh per
item(pertemuan II)
Berdasarkan hasil obsevasi aktivitas siswa
dalam pelaksanaan belajar mengajar siklus I
dari dua kali pertemuan, diperoleh data
seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 2 Data Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan kreteria penggolongan aktivitas
siswa, pada pembelajaran siklus I rata-rata
aktivitas belajar siswa sebesar (3,37), ini
berarti bahwa kategori aktivitas belajar siswa
cukup aktif.
b. Data Hasil Belajar dan Hasil Observasi
Siklus II
1) Data Hasil Belajar Siswa
Setelah pembelajaran pada siklus II selesai,
guru melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan
dengan memberikan tes dalam bentuk essay
sebanyak 5 soal. data hasil evaluasi siklus II
dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:
Gambar 4 Hasil evaluasi belajar siswa siklus
II
Keterangan:
Garis horizontal = Skor prolehan nilai
Garis vertikal = Nama siswa
= Nilai evaluasi yang
diperoleh siswa
Interaksi Siswa
dengan Siswa
Interaksi Siswa
dengan Guru
Partisipasi siswa
dalam
menyimpulkan
hasil belajar
AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
0
20
40
60
80
100
120
R
IK
I S
A
P
A
N
D
I
R
IT
O
H
A
D
I
S
A
P
U
T
R
A
R
IY
A
N

M
A
S
T
U
R
A
R
O
I J
O
R
D
I
S
IS
K
A
H
A
N
D
A
Y
A
N
I
S
IT
I A
Q
ID
A
T
U
L

H
U
S
N
A
S
IT
I H
A
N
IA
H
S
IT
I K
H
A
IR
U
N
N
A
J
A
H
S
IT
I S
A
K
R
A
H
S
IT
I W
A
R
D
A
T
U
L

U
Y
U
N
S
O
P
IA
N
H
A
D
I
S
O
P
IA
N
K
H
O
R
IT

Z
A
R
IR
I
S
R
I M
U
L
IA
N
I
S
U
H
A
E
N
I
S
U
H
A
IN
I
S
U
L
T
A
N

H
A
D
I
S
Y
A
H
R
U
L
A
Z
IZ

R
A
M
D
L
O
N
I
T
A
R
M
IZ
I
T
A
H
IR
T
IA
R
A
Y
U
L
IA

M
A
R
I
T
IT
I R
A
H
M
A
N
IA
HASIL EVALUASI SIKLUS II
Jumlah Siswa
yang Hadir
Jumlah Skor Rata
-rata
Kategori
Pert I Pert
II
Pert I Pert
II
3,37
Cukup
Aktif
34 35 23,25 24
Berdasarkan tabel yang tertera, terlihat
bahwa dari 35 orang siswa yang mengikuti
test evaluasi, terdapat 27 orarang siswa yang
telah tuntas, dengan nilai rata-rarta 72,74 dan
persentase ketuntasan 77,14%. Hasil ini
menunjukan bahwa ketuntasan belajar siswa
masih belum memenuhi kreteria ketuntasan
belajar, sehingga perlu adanya perbaikan
pada siklus selanjutnya. Adapun data
lengkap hasil belajar siswa terlihat pada
lampiran 24.
2) Data hasil Observasi
a) Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar
Siswa
Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa
pada siklus I diperoleh data sebagai berikut:
Gambar 2 : Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus I
Keterangan:
Garis horizontal = Skor
Garis vertikal = Item yang diobservasi
= Skor yang diperoleh per
item (pertemuan I)
= Skor yang diperoleh per
item(pertemuan II)
Berdasarkan hasil obsevasi aktivitas siswa
dalam pelaksanaan belajar mengajar siklus I
dari dua kali pertemuan, diperoleh data
seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 2 Data Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan kreteria penggolongan aktivitas
siswa, pada pembelajaran siklus I rata-rata
aktivitas belajar siswa sebesar (3,37), ini
berarti bahwa kategori aktivitas belajar siswa
cukup aktif.
b. Data Hasil Belajar dan Hasil Observasi
Siklus II
1) Data Hasil Belajar Siswa
Setelah pembelajaran pada siklus II selesai,
guru melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan
dengan memberikan tes dalam bentuk essay
sebanyak 5 soal. data hasil evaluasi siklus II
dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:
Gambar 4 Hasil evaluasi belajar siswa siklus
II
Keterangan:
Garis horizontal = Skor prolehan nilai
Garis vertikal = Nama siswa
= Nilai evaluasi yang
diperoleh siswa
T
IT
I R
A
H
M
A
N
IA
T
IT
IN

M
U
R
N
IA
T
I
W
A
H
Y
U
N
IN
G
S
IH
W
IR
A
N
A
T
A
Y
A
L
D
I A
L
H
A
R
ID
Y
A
U
M
U
Y
U
L

M
A
R
H
A
M
A
H
Y
O
L
A
A
S
T
A
R
I
Y
O
L
A
K
A
M
A
L
IA
N
A
Y
U
N
I
S
E
P
T
IN
A
Y
U
S
IA
T
I
Y
U
S
R
IL
H
A
D
IN
A
T
A
Y
U
S
R
O
N
T
A
K
W
IN
Y
U
S
U
P
R
A
N
D
I
Z
O
H
A
R
IA
H
Z
O
H
R
IA
T
U
N
Z
U
R
IA
T

A
L
B
A
N

P
R
A
Y
O
G
I
HASIL EVALUASI SIKLUS II
Jumlah Siswa
yang Hadir
Jumlah Skor Rata
-rata
Kategori
Pert I Pert
II
Pert I Pert
II
3,37
Cukup
Aktif
34 35 23,25 24
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
dilakukan, diperoleh data seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4 Data Hasil Belajar Siklus II
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah siswa Keseluruhan 35
2 Jumlah siswa yang ikut tes 35
3 Jumlah siswa yang tuntas 31
4 Jumlah siswa yang tidak
tuntas
4
5 Nilai Rata-rata Siswa 82,94
6 Persentase Ketuntasan
Klasikal
88,57 %
Beradasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari
35 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi
terdapat 35 orang siswa yang tuntas belajar,
dengan nilai rata-rata 82,94 dan dengan
persentase ketuntasan 88,57 %. Dari hasil
ini, menunjukan bahwa pada siklus II ini
telah mencapai ketuntasan belajar klasiakal.
Adapun data lengkap tentang hasil belajar
siswa pada siklus II terlihat pada lampiran
25.
2) Data Hasil Obsevasi
a) Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar
Siswa
Dari hasil obsrvasi aktivitas belajar siswa
pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Gambar 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus II
Keterangan :
Garis horizontal = Skor
Garis vertikal = Item yang diobservasi
= Skor yang diperoleh
per item (pertemuan I)
= Skor yang diperoleh
per item(pertemuan II)
Berdasarkan hasil obsevasi aktivitas siswa
dalam pelaksanaan belajar mengajar siklus II
dari dua kali pertemuan, diperoleh data
seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 5 Data Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan Kreteria penggolongan aktivitas
belajar siswa pada siklus II rata-rata aktivitas
siswa diperoleh 3,82 dengan kategori Aktif
PEMBAHASAN
Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase
ketuntasan yang diperoleh pada siklus I
sebesar 77,14 %. Hasil observasi aktivitas
siswa sebesar 3,37 (cukup aktif) sedangkan
hasil observasi kegiatan guru sebesar 3,44
(cukup aktif). Sedangkan pada siklus II
Jumlah Siswa
yang
Hadir
Jumlah Skor Rata-
rata
Katego
ri
Pert
I
Pert II Pert I Pert II
3,82 Aktif
35 35 26,5 27
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
dilakukan, diperoleh data seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4 Data Hasil Belajar Siklus II
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah siswa Keseluruhan 35
2 Jumlah siswa yang ikut tes 35
3 Jumlah siswa yang tuntas 31
4 Jumlah siswa yang tidak
tuntas
4
5 Nilai Rata-rata Siswa 82,94
6 Persentase Ketuntasan
Klasikal
88,57 %
Beradasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari
35 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi
terdapat 35 orang siswa yang tuntas belajar,
dengan nilai rata-rata 82,94 dan dengan
persentase ketuntasan 88,57 %. Dari hasil
ini, menunjukan bahwa pada siklus II ini
telah mencapai ketuntasan belajar klasiakal.
Adapun data lengkap tentang hasil belajar
siswa pada siklus II terlihat pada lampiran
25.
2) Data Hasil Obsevasi
a) Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar
Siswa
Dari hasil obsrvasi aktivitas belajar siswa
pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Gambar 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus II
Keterangan :
Garis horizontal = Skor
Garis vertikal = Item yang diobservasi
= Skor yang diperoleh
per item (pertemuan I)
= Skor yang diperoleh
per item(pertemuan II)
Berdasarkan hasil obsevasi aktivitas siswa
dalam pelaksanaan belajar mengajar siklus II
dari dua kali pertemuan, diperoleh data
seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 5 Data Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan Kreteria penggolongan aktivitas
belajar siswa pada siklus II rata-rata aktivitas
siswa diperoleh 3,82 dengan kategori Aktif
PEMBAHASAN
Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase
ketuntasan yang diperoleh pada siklus I
sebesar 77,14 %. Hasil observasi aktivitas
siswa sebesar 3,37 (cukup aktif) sedangkan
hasil observasi kegiatan guru sebesar 3,44
(cukup aktif). Sedangkan pada siklus II
3.2
3.4
3.6
3.8
4
Kesiapan siswa
dalam
menerima
peajaran
Penerapan
Medel
Pembelajaran
Kooperatit tipe
STAD
Antusias siswa
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
Aktivitas siswa
dalam diskusi
kelompok
Interaksi Siswa
dengan Siswa
Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Jumlah Siswa
yang
Hadir
Jumlah Skor Rata-
rata
Katego
ri
Pert
I
Pert II Pert I Pert II
3,82 Aktif
35 35 26,5 27
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
dilakukan, diperoleh data seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4 Data Hasil Belajar Siklus II
No Keterangan Jumlah
1 Jumlah siswa Keseluruhan 35
2 Jumlah siswa yang ikut tes 35
3 Jumlah siswa yang tuntas 31
4 Jumlah siswa yang tidak
tuntas
4
5 Nilai Rata-rata Siswa 82,94
6 Persentase Ketuntasan
Klasikal
88,57 %
Beradasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari
35 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi
terdapat 35 orang siswa yang tuntas belajar,
dengan nilai rata-rata 82,94 dan dengan
persentase ketuntasan 88,57 %. Dari hasil
ini, menunjukan bahwa pada siklus II ini
telah mencapai ketuntasan belajar klasiakal.
Adapun data lengkap tentang hasil belajar
siswa pada siklus II terlihat pada lampiran
25.
2) Data Hasil Obsevasi
a) Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar
Siswa
Dari hasil obsrvasi aktivitas belajar siswa
pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Gambar 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus II
Keterangan :
Garis horizontal = Skor
Garis vertikal = Item yang diobservasi
= Skor yang diperoleh
per item (pertemuan I)
= Skor yang diperoleh
per item(pertemuan II)
Berdasarkan hasil obsevasi aktivitas siswa
dalam pelaksanaan belajar mengajar siklus II
dari dua kali pertemuan, diperoleh data
seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 5 Data Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan Kreteria penggolongan aktivitas
belajar siswa pada siklus II rata-rata aktivitas
siswa diperoleh 3,82 dengan kategori Aktif
PEMBAHASAN
Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase
ketuntasan yang diperoleh pada siklus I
sebesar 77,14 %. Hasil observasi aktivitas
siswa sebesar 3,37 (cukup aktif) sedangkan
hasil observasi kegiatan guru sebesar 3,44
(cukup aktif). Sedangkan pada siklus II
Interaksi Siswa
dengan Siswa
Interaksi Siswa
dengan Guru
Partisipasi siswa
dalam
menyimpulkan
hasil belajar
Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Jumlah Siswa
yang
Hadir
Jumlah Skor Rata-
rata
Katego
ri
Pert
I
Pert II Pert I Pert II
3,82 Aktif
35 35 26,5 27
persentase ketuntasan sebesar 88,57 %. Hasil
observasi aktivitas belajar siswa sebesar 3,82
(aktif), sedangkan hasil observasi kegiatan
guru sebesar 3,95 (aktif).
KESIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penalitian dan
pembahasan, dapat dikemukakan kesimpulan
sebagai berikut:
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas VII C MTs NW Embung
Raja pada materi pokok himpunan tahun
pelajaran 2013/2014.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti
dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada guru matematika di
MTs NW Embung Raja agar
mempertimbangkan taraf berpikir anak
sebagai acuan dalam memilih metode
dan strategi belajar.
2. Diharapkan kepada guru-guru
matematika untuk mencoba
mengimplementasikan pelajaran dengan
tipe STAD karena akan memungkinkan
siswa untuk aktif dalam kelas.
3. Untuk meyakinkan hasil penelitian ini,
perlu diadakan penelitian sejenis dengan
sampel yang lebih luas dan topik
permasalahan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi
Anak Kesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ameliati, Beti. 2011. Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Materi Pokok Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi
Belajar Siswa Kelas VIIID SMPN 5
Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010.
Mataram: IKIP Mataram.
Anurrahman. 2012. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitia
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
Bahtiar, Dkk.2012. Evaluasi Hasil
Pembelajaran Sain (IPA). Mataram:
Dimensi Raya.
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar
Kompetensi Mata Pelajaran
matematika SMP DAN MTs. Jakarta:
Depdiknas.
Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran
Matematika. Bandung: Perpustakaan
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Hakim, Lukmanul. 2011. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Team Achievement Divisions)
Dalam Meningkatkan Aktivitas dan
Prestasi Belajar siswa kelas VIII MTs
Nurul Yaqin Teniga Pada
MateriPokok aljabar Tahun Pelajaran
2011/2012. Mataram: Perpustakaan
IKIP Mataram.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Isjoni. 2009. Pembelajaran kooperatif.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Jeki, Sunardi. 2012. Penerapan Model
Kooperatif Tipe Dua Tinggal Dua
Tamu (DTDT) Pada Pembelajaran
Materi Pokok Logika Matematika
Untuk Meningkatkan Aktivitasdan
Prestasi Belajar Siswa Kelas XI
Jurusan Pemasaran 1 SMK Negeri 2
Mataram Tahun Pelajaran
2011/2012.Mataram: Perpustakaan
IKIP Mataram.
Kurniawan, Arif. 2010. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Team Achievement Division)
Dalam Meningkatkan aktivitas dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK 7
Mataram Pada Materi Pokok
Logaritma Tahun Pelajaran
2009/2010. Mataram: IKIP Mataram
Lie, Anita. 2008. Cooverative Learning.
Jakarta: Gramedia
Margano. 2010. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Nurhadi, 2004. Pembelajaran Kontekstual
dan Penerapananya dalam KBK.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Nurhani, Dewi. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya. Surabaya: Karya
Utama.
Oktriani, Riza. 2011. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pada Materi Pokok Himpunan Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi
Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 4
Sumbawa Besar Tahun Pelajaran
2010/2011. Mataram: Perpustakaan
IKIP Mataram
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sanjaya, Wina. 2012. Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta: Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative
Learning. Bandung: Nusa Media.
Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sugiono. 2011. Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana. 2003. Landasan
Psikologis Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Suprijono, Agus. 2013. Koopratif Learning.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutarto & Syarifuddin. 2013. Desain
Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Samudra Biru.
Syahrir. 2010. Metodologi Pembelajaran
Matematika. Yogyakarta: Naufan
Pustaka
Taniredja, Tukiran, Dkk. 2011. Model-model
Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: Alfabeta.

Вам также может понравиться