Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Amplifier
Design, Power
Amplifier
Design, and
Amplifier
Biasing
Presented by :
Yuni Intanmia Suryanto
(21060111120005)
Muh Salman Lubis
(21060111120017
Small-Signal Amplifier
diperlukan untuk meningkatkan tingkat
sinyal lemah yang ditemukan pada
masukan dari penerima ke tingkat yang
dapat digunakan untuk detektor, atau
ke tingkat yang tepat diperlukan untuk
penguat daya akhir pemancar
Small-Signal Amplifier Design with S-
Parameters
Dengan menggunakan perangkat S-
parameter kita dapat dengan cepat
merancang Sirkuit pencocokan RF transistor,
tetapi akurat hanya ketika jaringan dalam
keadaan normal serta mempunyai resistensi
nilai-nilai yang tinggi dalam jaringan bias.
S-parameter yang mudah mampu
mengungkapkan apakah perangkat aktif tertentu
akan tetap stabil ketika disajikan dengan
impedansi pada yang port input dan output, atau
apakah transistor mungkin mulai berosilasi pada
beberapa kombinasi impedansi tertentu.
perhitungan stabilitas ini, menggunakan S-
parameter, disebut sebagai stabilitas Rollet faktor,
atau K.
Linear Amplifier Design
pertama-tama kita harus menemukan apakah
perangkat aktif yang kita pilih akan tetap stabil pada
frekuensi dan bias yang kita ingin. Dengan
menggunakan rumus stabilitas K:
Dimana
Contoh:
Hitung K:
Karena nilai K lebih dari 1, berarti memiliki
transistor stabil. Sehingga kita dapat menghitung
MAGnya atau keuntungan penguatan.
Hitung MAG
Hitung L
sudut L sama dengan C2 tapi dengan tanda yang berlawanan menjadi L
=0.748 +33.5
sudut L sama dengan C2 tapi dengan tanda yang berlawanan menjadi L
=0.748 +33.5
Hitung S
Hitung impedansi input dari transistor
Hitung impedansi keluaran transistor
Untuk menghitung gain transducer
Small-Signal Amplifier Stability
Sebuah penguat dapat berosilasi saat frekuensi
rendah. Ketika transistor tidak stabil dan mulai
berosilasi , dapat menggeser titik bias, serta dapat
memakan lebih banyak arus dan meningkatkan
disipasi perangkat internal dan mungkin
menyebabkan kehancuran. Oleh karena itu
diperlukan adanya penstabil sirkuit Penstabil ini dapat
berupa resistor, maupun transistor.
Small-Signal Design Approximations
Untuk mendapatkan nilai-nilai desain,
kita tidak harus menghitungnya secara
formal. Dengan metode S-parameter
kita bisa mendapatkan nilai-nilai desain
tersebut yang disebut scalar
approximations.
Untuk semua formula berikut hanya besar S-
parameter yang digunakan, dan bukan sudut
fase:
1. G
tu
(transducer unilateral gain)
2. Mismatch losses
3. MAG (maximum avaible gain)
4. MAG tidak direkomendasikan pada
amplifier karena berpotensi tidak stabil pada
nilai gain yang tinggi. Kita dapat menghitung
MSG (maximum stable gain)
Contoh:
Diketahui
Maka,
Dengan MSG <MAG, kita bisa melihat bahwa
transistor ini akan stabil.
Small-Signal Matching Network Design
3 matching network yang populer
a. Jenis L
b. Jenis T
c. Sirkuit PI
3 matching network yang populer
a. Jenis L
b. Jenis T
c. Sirkuit PI
Pada rangkaian ini impedansi amplifier harus sama
dengan impedansi dari rangkaian, sehingga kita
dapat memperoleh transfer daya maksimum.
Lumped L Matching
L matching memiliki kelemahan pada Q dari
rangkaian yang tidak dapat dipilih pada awal
perhitungan. Dalam banyak aplikasi Q yang rendah
diinginkan untuk meningkatkan bandwidth dari linear
amplifier. Namun, nilai Q biasanya rendah dalam
jaringan L.
Merancang sebuah jaringan resistif-matching dengan
dasar jaringan L, untuk mencocokan dua nilai resitansi
berbeda dari R
S
dan R
P
1. Temukan Q alami rangkaian dengan rumus
2. Cari reaktansi elemen X
P
dari jaringan L
3. Cari reaktansi elemen X
S
dari jaringan L
4. Ubah reaktansi XS ke nilai induktor
5. Ubah reaktansi XP ke nilai kapasitor
Ketika dalam situasi pencocokan impedansi
tinggi ke rendah, hanya mengubah R
P
ke R
S
,
dan R
S
ke R
P
, dan kemudian menggunakan
perhtungan yang sama seperti di atas.
PI and T Network Matching
Three-element impedance-matching (PI or
) network populer di banyak narrowband
aplikasi. Ini dikarenakan Q yang dipunya
lebih tinggi dari jaringan L.
Untuk Q yang diinginkan untuk aplikasi
tertentu dapat dihitung dengan rumus
1. Cari R virtual resistance
2. Cari XP2 dan XS2
3. Cari nilai XP1 dan XS1
4. Gabungkan XS1 dan XS2 (XS1+XS2)
5. Salah satu dari 4 konfigurasi dapat dipilih
6. Ubah nilai perhitungan L dan C
RF Power Amplifier
Pendahuluan
RF Power Amplifier memiliki beberapa bentuk kelas, yaitu kelas A, B, C,
D, E, dan F. Hanya Amplifier tipe kelas A yang sepenuhnya linear dan
memiliki gain terbesar diantara amplifier sinyal-besar tipe kelas lainnya.
Amplifier tipe kelas A juga dapat bekerja dengan efektif pada frekuensi
tinggi dibandingkan tipe kelas lainnya.
Power amplifier tipe kelas A dan amplifier sinyal-kecil dapat didesain
menggunakan S-Parameter. Sedangkan Power Amplifier tipe nonlinear
seperti tipe kelas B dan C tidak dapat menggunakan S-parameter ini
maka untuk tipe ini di desain menggunakan parameter input/output sinyal-
besar.
Mendesain power amplifier kelas C dengan S-Parameter sinyal-kecil akan
menghasilkan rangkaian yang tidak optimal dan tidak berfungsi sebagai
mestinya. Ini dikarenakan impedansi input/output transistor, kapasitansi,
dan gain akan jelas berbeda saat dioperasikan sebagai amplifier sinyal-
besar berbeda halnya dengan amplifier tipe kelas A dengan sinyal-kecil.
Pendahuluan
Impedansi input dan output transistor akan berkurang seiring
bertambahnya frekuensi, hal ini kedepannya akan menyulitkan dalam
mendesain power amplifier matching dengan driver, apalagi jika
impedansi terus turun hinga 0.5 ohm. Kita menginginkan terjadinya
matching antara impedansi output sebenarnya suatu driver dengan
impedansi input sebenarnya dari suatu ampifier, misal output driver
sebesar 50 ohm maka input amplifier juga harus 50 ohm
Dengan menggunakan tegangan kolektor yang tinggi maka kita dapat
menambah impedansi keluaran transistor dengan rumus sebagai berikut :
2
2
Dimana
2
2
Dimana
(3)
= 1.4 hingga 2.0 GHz
Zin = 50 ohm
Zout = 50 ohm
Kerataan passband = 0.3 dB
MMIC = Mini circuits ERA-50SM
Kompensasi Frekuensi untuk
Operasi Hingga 1,6 GHz
Kompensasi Frekuensi untuk
Operasi Hingga 1,6 GHz
Pembiasan Amplifier
Pendahuluan
Transistor pada amplifier harus memiliki rangkaian
pembiasan DC karena pertama, kita akan
membutuhkan dua supply tegangan terpisah untuk
melengkapi kelas bias yang diinginkan untuk tegangan
emiter-collector dan emiter-base, dengan pembiasan
maka tegangan terpisah tersebut bisa didapat hanya
dengan satu supply. Kedua, transistor cenderung
sensitif terhadap temperatur yang disebut thermal
runaway. Thermal runaway ini secara cepat dapat
menghancurkan transistor bipolar. Arus kolektor
dengan cepat dan tidak terkendali menambah level
kerusakan selama peningkatan temperatur, dengan
pembiasan maka temperatur amplifier dapat
distabilkan.
Kelas-Kelas Bias Amplifier
Kelas-kelas bias almplifier yaitu kelas A, AB, B dan C.
Semua kelas-kelas ini menggunakan komponen
rangkaian untuk membias transistor pada operasi DC
yang berbeda-beda yang disebut poin Q.
Mendesain bias amplifier
Ada banyak cara untuk membias amplifier, tergantung pada
tingkat kestabilan temperatur yang dibutuhkan, efisiensi,
biaya, alat, output power, linearity dan sebagainya.
Contoh rangkaian bias yang paling populer yaitu :
Kelas AB dioda atau transistor bias untuk microwave power
amplifier hingga 3 W
Mendesain bias amplifier
Kelas A bias, Amplifier BJT dioda dengan kestabilan
temperatur sangat tinggi untuk HF dan dibawahnya
Mendesain bias amplifier
Kelas A bias, Amplifier BJT dengan kestabilan temperatur
untuk HF, VHF dan UHF
Mendesain bias amplifier
Kelas A atau AB bias, Amplifier dengan kestabilan temperatur
untuk HF
Mendesain bias amplifier
Kelas A atau AB bias, Amplifier umpan balik collector dengan
kestabilan temperatur menengah untuk HF, VHF, UHF dan diatasnya
Mendesain bias amplifier
Kelas A bias, Amplifier Buffer terintegrasi
Mendesain bias amplifier
Kelas A bias aktif, kestabilan tinggi, untuk amplifier microwave
Mendesain bias amplifier
Kelas A JFET Bias tersendiri, Amplifier sumber bersama untuk VHF
dan dibawahnya
Mendesain bias amplifier
Kelas A bias, JFET Amplifier stabil untuk HF
Mendesain bias Amplifier
Kelas C bias, Power Amplifier BJT