Вы находитесь на странице: 1из 87

Theresia Veronika

405100017
Pemicu 3A Urogenital
LO 1
Organ Genitalia Eksterna
Penis
Urethra
Scrotum
Mons pubis
Labia majora et minora
Vesibulum vaginae
Clitoris
Bulbus vestibuli
Glandula vestibularis major
Glandula mammae
Pria Wanita
Organ Genitalia Interna
Testis
Epididimis
Funiculus spermaticus
Ductus deferens
Vesica seminalis
Ductus ejaculatorius
Prostat
Glandula bulbourethralis
Ovarium
Tuba uterina
Uterus
Vagina
Pria Wanita
ANATOMI ALAT REPRODUKSI PRIA
ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA
HISTOLOGI
SISTEM REPRODUKSI PRIA
1. Testis
2. Saluran Kelamin:
Saluran Kelamin Intratestis (Tubulus rectus, Rete Testis, Ductulus
Eferentes)
Saluran Keluar Kelamin (Ductus Epididymis, Ductus Deferen, Ductus
Ejakulatorius, Uretra)
3. Kelenjar tambahan
4. Penis

Tunica vasculosa
Fungsi:
1. Exokrin : sel benih / sel kelamin
2. Endokrin : testosteron
Rete testis
Epitel selapis kubis / gepeng

Testis with epididymis

Epididymis with basal cells and
smooth muscle

Ductulus Eferentes
Epitel: sel torak bersilia &sel kuboid mikrovilli lumen bergelombang
Ductus Epididymis & Deferens
Epitel bertingkat torak bersilia: sel basal
dan sel torak tinggi dgn stereocilia yg non
motil

Epitel bertingkat torak + stereocilia

Epididymis with sperm in the lumen
Lacu
nae
Septum
Pectinifor
mis
Tunica albuginea
Trabecula
Corpora Cavernosa penis
Urethra
pars
Cavernosa
T.Albugine
a
LO 2
IMS
Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui
hubungan seksual baik secara genito-genital, oro-
genital, atau ano-genital kelainan yang timbul
tidak terbatas hanya pada daerah genital saja
Ciri-ciri IMS
Penularan infeksi tidak selalu melalui hub seks
Infeksi dapat terjadi pada orang-orang yang belum
pernah berhub seks
Sebagian penderita akibat korban keadaan di luar
kemampuan
No Organisme Penyebab Penyakit/Sindrom
1. Bakteri :
-Neisseria gonorrhoeae
-Treponema pallidum
-Donovania granulomatis
-Haemophilus ducreyi
-Gardnerella vaginalis
-Chlamydia trachomalis
-Chlamydia A
-Mycoplasma hominis
-Ureaplasma urealyticum

-Gonore
-Sifilis
-Granuloma inguinal
-Chancroid
-Vaginosis
-Infeksi genitalia noin-spesifik
-Limfogranuloma venereum (LGV)
-Uretritis non- spesifik
-Uretritis non - spesifik
2. Virus :
-Herpes simplex
-Human papiloma
-Molluscum contagiosum
-Hepatitis B
-HIV

-Herpes genital
-Kondiloma akuminata (kutil genital)
-Moluskum kontagiosum
-Hepatitis
-AIDS
3. Jamur :
- Candida albicans

- kandidosis, balanitis
4. Protozoa :
-Trichomonas vaginalis
-Giardia lamblia

-Trichomonas vaginitis, uretritis, balanopostitis
-giadiasis
5. Ektoparasit :
-Sarcoptes scabiei
-Phthirus pubis

-Skabies genital
-Pedikulosis pubis
Faktor Risiko IMS
1. Perubahan demografik secara luar biasa :
Peledakan jumlah penduduk
Pergerakan masyarakat (pekerjaan, liburan, pariwisata,
seminar)
Kemajuan sosial-ekonomi
2. Perubahan sikap dan tindakan terutama dalam
bidang moral dan agama
3. Kelalaian negara dalam memberi pendidikan
kesehatan dan pendidikan seks (utama)
Faktor Risiko IMS
4. Perasaan aman penderita karena pemakaian AB dan
kontrasepsi
5. Resistensi kuman terhadap AB akibat
penyalahgunaan AB
6. Fasilitas kesehatan kurang memadai (LAB, klinik,dll)
7. Banyak kasus asimtomatik tapi menular
Trikomoniasis
Disebabkan oleh parasit berflagel Trichomonas
vaginalis
Kriteria diagnosis
Klinis
Wanita
10-50% asimptomatik
Duh tubuh vagina berbau, kuning kehijauan, berbusa,
gatal pada vulva
Kadang terasa tidak enak pada perut bagian bawah
Vulvitis dan vaginitis
Strawberry appearance pada serviks
Pria
15-50 % asimptomatik. Biasanya sebagai pasangan
seksual wanita yang terinfeksi
Duh tubuh uretra sedikit/sedang. Dan/atau disuria.
Dapat juga iritasi uretra dan sering miksi
Jarang: duh tubuh uretra purulen

Penunjang
Wanita
Bahan duh dari forniks posterior sediaan basah
dengan NaCl fisiologis terdapat parasit Trichomonas
dengan flagel
Pria
Bahn sediaan dari urin sewaktu terdapat parasit
Trichomonas
DD
IGNS
GO
Kandidosis vulvo vaginalis
Vaginosis bakterial
Tatalaksana
Nonmedikamentosa
Abstinensia sampai dinyatakan sembuh
Konseling
Kunjungan ulang pada hari ke 8
Periksa danobati pasangannya
Medikamentosa
Metronidazol 2 g PO
Metronidazol 2 x 500 mg/ hari PO 7 hari
Vaginosis bakterial
Sindrom klinis yang disebabkan oleh
pergantian Lactobaccillus sp penghasil H2O2
yang normal di dalam vagina dengan
sekelompok bakteri anaerob ( Prevotella sp,
Mobiluncus sp, Gardnerella vaginalis, dan
Mycoplasma horminis)
Kriteria diagnostik
Klinis
Duh tubuh berwarna putih homogen, melekat
pada dinding vagina dan vestibulum
Tercium bau amis pada duh tubuh yang ditetesi
KOH 10 %
pH >4.5
50% asimptomatik
Penunjang
Sediaan apus dengan gram clue cells
Sediaan basanh dengan NaCl clue cells
Tatalaksana
Nonmedikamentosa
Menghindari vaginal douching/antiseptik
Edukasi
Medikaentosa
Metronidazol 2 x 500 mg/hari PO 7 hari
Metronidazol 2 g PO dosis tunggal

Klindamisin 2 x 300 mg/hari PO 7 hari
DD
IGNS
Trikomoniasis
Kandidosis vulvo vaginalis
GO
Kandidosis Vulvo Vaginal
Infeksi vulva dan vagina karena Candida
albicans atau kadang Candida sp, Torulopsis
sp, atau ragi lainnya
Kriteria diagnostik
Klinis
Gatal pada vulva
Vulva lecet, dapat timbul fissure
Eritema, edema
Duh tubuh vagina putih seperti susu, dapar
bergumpal, tidak berbau
Kadang didapatkan lesi satelit
Dapat terjadi dispareunia
Penunjang
Sediaan gram
Ditemukan blastospora dan pseudohifa
Sediaan basah KOH10 %
Ditemukan blastospora dan pseudohifa

Tatalaksana
Nonmedikamentosa
Hindari iritan lokal seperti produk berpafrum
Hindari pakaian ketat atau berbahan sintetis
Hilangkan faktor predisposisi: hormonal,
pemakaian kortikosteroid, antibiotik terlalu lama,
kegemukan, dll
Medikamentosa
Kotrimoksazol kapsul vagina 500 mg dosis tunggal
Kotrimoksazol kapsul vagina 200 mg slm 3 hari
Kotrimoksazol kapsul vagina 100 mg slm 6 hari
Flukonazol kapsul 150 mg PO dosis tunggal
Itrakonazol kapsul 2 x 200 mg PO 1 hari
Itrakonazol kapsul 1 x 200 mg PO 3 hari
Ketokonazol 2 x 200 mg/hari PO 7 hari
Wanita hamil sebaiknya tidak diberikan obat sistemik
DD
IGNS
Trikomoniasis
Kandidosis vulvo vaginalis
GO
Infeksi Genital Non-spesifik
Definisi
Merupakan infeksi traktus genital yang disebabkan
oleh penyebab yang non spesifik.
Meliputi berbagai keadaan yaitu uretritis nonspesifik,
prokitis nonspesifik ( pria homoseksual)
Infeksi nonspesifik pada wanita

Etiologi
Chlamydia trachomatis
Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma
hominis
Gardnerella vaginalis
Alergi
Bakteri

Chlamydia trachomatis
50% penyebab UNS
Mempunyai 2 fase
Fase 1
Non infeksiosa. Laten. Dapat ditemukan pada konjungtiva
atau genitalia. Kuman bersifat intraselular, berada dalam
vakuol yang melekat pada inti sel hospes (badan inklusi)
Fase 2
Fase penularan. Vakuol pecah kuman keluar dengan
bentuk badan elementer yang dapat menginfeksi hospes
lain
Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma
hominis
Ureaplasma urealyticum 25% penyebab UNS,
sering bersamaan dgn chlamydia trachomatis
Ureaplasma urealyticum jg sering bersama dengan
Mycoplasma hominis
Mycoplasma hominis hanya bersifat komensal, yg
dapat menjadi patogen pada kondisi tertentu
Ureaplasma urealyticum gram negatif, sgt
pleomorfik karena tidak mempunyai dinding sel
yang kaku


Alergi
Reaksi alergi terhadap sekret pasangannya
Pemberian AH/kortikosteroid mengurangi gejala

Bakteri
Staphylococcus dan difteroid
Umumnya komensal, pd kondisi tertentu menjadi
patogen
Kriteria diagnostik
Klinis
Pria
Duh tubuh spontan/milking
Disuria
Asimptomatik
Wanita
Duh tubuh vagina, endoserviks mukopurulen
Ektopia serviks disertai edema, serviks rapuh mudah berdarah
Perdarahan antara 2 siklus menstruasi
Perdarahan pasca coitus
Disuria bila mengenai uretra
Umumnya asimptomatik
Penunjang
Sediaan apus gram
Tidak terdapat diplokokus gram intra dan ekstrasel
Tidak ditemukan blastospora, pseudohifa, clue cell
Leukosit PMN: pria >5/LPB, wanita >30/LPB
Sediaan basah
Tidak ditemukan Trichomonas vaginalis
Enzim immunoassay
Untuk menentukan infeksi chlamydia
DD
GO
Trikomoniasis
Kandidosis vulvo vaginalis
Vaginosis bakterial
Tatalaksana
Nonmedikamentosa
Abstinensia sampai sembuh secara
laboratoris/menggunakan kondom
Kunjungan ulang pada hari ke 8
Konseling
Periksa dan obati pasanganya

Medikamentosa
Azitromisin 1 g PO dosis tunggal

Doksisiklin 2 x 100 mg/hari PO 7 hari
Eritromisin 4 x 500 mg/hari PO 7 hari
Prognosis
50 70 % sembuh sendiri dalam waktu kurang
dari 3 bulan
10 % rekurens
Gonore
Penyakit yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoea
Diplokokus, gram negatif terlihat di dalam/luar
leukosit
Secara morfologik dibedakan :
tipe I dan II : mempunyai pili dan bersifat purulen
tipe III dan IV : tidak punya pili dan nonvirulen
Pili akan melekat pada mukosa epitel radang

Kriteria diagnostik
Klinis
Pria
Duh tubuh purulen/mukopurulen dari uretra+disuria,
edema, dan eritema pada orifisium uretra eksternum
Dapat jg asimptomatik
Infeksi rektum pada homoseksualduh tubuh anal,
nyeri/rasa tidak enak pada perianal
Infeksi faring biasanya asimtomatik
Jarang, dapat disertai pembengkakan epididimis
Wanita
Sering asimptomatik dan tidak ditemukan kelainan
Bertambah/berubahnya duh tubuh vagina
Duh endoserviks mudah berdarah, terdapat duh
mukopurulen
Nyeri pelvis/perut bagian bawah
Infeksi uretra disuria
Infeksi faring asimptomatik

Penunjang
Sediaan apus gram
Dari duh tubuh uretra/endoserviks
Ditemukan diplokokus gram negatif di dalam/luar
leukosit PMN
Kultur thayer-martin
Tes resistensi
Bila ada kecurigaan infeksi pada faring dan anal
kultur thayer-martin/PCR terhadap N.
gonorrhoeae dan C trachomatis
FASILITAS LAB LENGKAP
Tatalaksana
NonMedikamentosa
Periksa dan obati pasangan seksual tetap
Abstinensia sampai sembuh secara
laboratoris/memakai kondom
Kunjungan ulang hari ke-3 dan hari ke-8
Konseling
Medikamentosa
Cefixime 400 mg PO

Levofloxacin 500 mg PO
Tiamfenikol 3,5 g PO
Kanamisin 2 g IM
Ceftriaxone 250 mg IM
DD
IGNS
Trikomoniasis
Kandidosis vulvo vaginalis
Vaginosis bakterial
Sifilis
Disebabkan oleh Treponema pallidum
Klasifikasi
Didapat
Kongenital
Terdiri dari 3 stadium
Kriteria diagnostik
Klinis
Stadium I
Ulkus tunggal
Tepi teratur
Dasar bersih
Terdapat indurasi
Tidak nyeri
Terdapat pembesaran KGB regional
Stadium II
Lesi kulit polimorfik
Tidak gatal
Lesi mukosa
Pembesaran KGB generalisata
Stadium III
Gumma (infiltrat sirkumskrip kronis yang cenderung
mengalami perlunakan dan bersifat destruktif)
Dapat mengenai kulit, mukosam dan tulang
Penunjang
Stadium I
Serologis sifilis +/-
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap dan Burry +/-
Stadium II
Tes serologis sifilis RPR ++, VRDL +, TPHA+
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap dan Burry +/-
Stadium II laten
TSS +
Evaluasi TSS (VDRL)
1 bulan sesudah pengobatan selesai, ulangi
TSS:
a) Titer : tidak diberi pengobatan lagi
b) Titer : pengobatan ulang
c) Titer tetap : tunggu 1 bulan lagi
1 bulan sesudah c
Titer : tidak diberi pengobatan
Titer atau tetap: pengobatan ulang
Terapi
Nonmedikamentosa
Penanganan pasangan seksual
Konseling

Medikamentosa
Benzatin Penisilin G
Stadium I,II, laten<2 tahun: 2.4 juta unit IM
Stadium lanjut: laten >2 tahun, III: 7.2 juta unit IM

Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari
Eritromisin 4 x 500 mg/hari
Doksisiklin 2 x 100 mg/hari
selama 30 hari (stadium dini) >30 hari (stadium
lanjut)

Herpes Simpleks Genital
Penyakit yang disebabkan oleh Herpes simplex
virus (HSV) tipe 2 atau kadang tipe 2.
Sering bersifat rekurens dan belum dapat
disembuhkan virus berdiam di jaringan
saraf ( ganglia dorsalis)
Klasifikasi
HG episode pertama lesi primer
HG episode pertama lesi non primer
HG rekuren
HG asimptomatik
Kriteria diagnostik
Klinis
HG episode pertama lesi primer
Vesikel/erosi/ulkus dangkal berkelompok dengan dasar
eritematosa disertai nyeri
Pasien lbh sering datang dengan lesi berupa
ulkus/berkrusta
Disuria, duh tubuh
Keluhan sistemik
Neuropati: retensi urin, konstipasi, parestesia
Pembentukan lesi baru masih berlangsung selama 10
hari, berakhir dalam waktu 12-21 hari
HG episode pertama lesi non primer
Lesi lebih sedikit dan lebih ringan
derajatnya
Lesi yang tidak diobati dapat berlangsung
10-14 hari
Jarang disertai duh tubuh genital/disuria,
keluhan sistemik, dan neuropati
HG rekuren
Lesi lebih sedikit dan lebih ringan derajatnya
Bersifat lokal, unilateral
Lebih singkat,dapat hilang dalam waktu 5 hari
Didahului parestesia 1-2 hari sblm timbul lesi
Umumnya mengenai daerah yang sama di
penis, vulva, anus, atau bokong
Faktor pencetus: stress fisik/psikis, senggama
berlebihan, minuman beeralkohol, menstruasi
HG asimptomatik
Tidak ada gejala klinis tp reaksi serologis +
Penunjang
Pemeriksaan serologis AB:
IgM dan IgG terhadap HSV 1 dan HSV 2

Tatalaksana
Nonmedikamentosa
Abstinensia
Konseling
Pemeriksaan terhadap pasangan seksual tetapnya
HG lesi inisial
Simptomatik
Analgesik dan kompres
Antivirus
Acyclovir 5 x 200 mg/hari (7-10 hari)
Acyclovir 3 x 400 mg/hari (7-10 hari)
Valacyclovir 2 x 500 mg/hari (7-10 hari)
Famcyclovir 3 x 250 mg/hari (7-10 hari)
Kasus berat (rawat inap)
Acyclovir IV 5 mg/KgBB tiap 8 jam (7-10 hari)
HG rekuren
Lesi ringan: terapi simptomatik
Lesi berat
Acyclovir 5 x 200 mg/hari (5hari)
Acyclovir 3 x 400 mg/hari (5 hari)
Valacyclovir 2 x 500 mg/hari (5 hari)
Famcyclovir 3 x 250 mg/hari (5 hari)
Rekurensi 6x/tahun atau lebih: diberi terapi
supresif
Acyclovir 2 x 400 mg/hari
Valacyclovir 1 x 500 mg/hari
Famcyclovir 2 x 250 mg/hari

Вам также может понравиться