TEMPAT/TGL LAHIR : BANDA ACEH/ 01-01-1961 ISTRI : dr. ADITIAWATI SpA ANAK : 3 PENDIDIKAN ; SD SMP V : MALANG JATIM SMA 3 : YOGJA FK UNAIR : SURABAYA, LULUS 1988 SPESIALIS MATA FK UNAIR : LULUS 1997 JABATAN ; KA - PUSKESMAS KOLONO SULTRA : 1989 _ 1992 KA - PUSKESMAS LAINEA SULTRA : 1990 1992 KODIK S1 FK UNSRI / STAF MATA RSMH : 1998 2003 KPS I.P.MATA FK UNSRI / STAF MATA RSMH : 2003 2007 WAKIL KETUA KOMITE MEDIK RSMH : 2004 2006 KETUA KOMITE MEDIK RSMH : 2006 SAMPAI SEKARANG KOORDINATOR PELAYANAN MEDIK DEP. MATA : 2007 SAMPAI SEKARANG
ORGANISASI :
PERDAMI CABANG SUMBAGSEL : KETUA BIDANG PENINGKATAN PENDIDIKAN 2004 2007 IDI CABANG PALEMBANG : ANGGOTA SEKSI OLAH RAGA 2000 2004 IDI CABANG PALEMBANG : WAKIL SEKRETARIS 2004 2007 IDI WILAYAH SUMSEL : ANGOTA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT 2004 - SAMPAI SEKARANG
Kedaruratan Mata Anang Tribowo Pagar Alam, 17 Februari 2008
DEPARTEMEN MATA/ ILMU KESEHATAN MATA RS MOH. HOESIN FK UNSRI PALEMBANG Out Lines 1. Definisi dan klasifikasi 2. Trauma kimia 3. Glaukoma 4. Ablasio retina 5. Trauma mekanik 6. Kesimpulan GAWAT DARURAT MATA Mekanis atau non mekanis Kedaruratan atau non kedaruratan
Kedaruratan mata adalah setiap keadaan yang mengancam tajam penglihatan seseorang , berupa Penurunan tajam penglihatan sampai terjadi kebutaan
KLASIFIKASI DIAGNOSIS 1. Sight treatening condition (detik) Trauma kimia basa > asam Non mekanis ablasio retina
2. Major condition Cedera mekanis tumpul dengan hifema Subluksasi lensa Uveitis trauma Glaukoma sekunder Cedera bola mata terbuka
3. Minor condition Keluhan subyektif major condition
Trauma Kimia
DEFINISI : Trauma kimia adalah trauma pada kornea dan konjungtiva akibat kontak dengan bahan kimia
JENIS / MACAM : 1. Trauma kimia asam 2. Trauma kimia basa KELAINAN YANG DITIMBULKAN :
Kerusakan permukaan epitel bola mata, kornea, & segmen anterior gangguan visus yang permanen, unilateral maupun bilateral
TRAUMA KIMIA ASAM : * kecelakaan industri/ kriminal * paling sering : asam sulfat * terjadi pengendapan/ penggumpalan protein permukaan
* biasanya kerusakan hanya pada bagian superfisial
Bahan kimia asam terdapat ion H +
presipitasi protein dan membentuk barrier
* konsentrasi tinggi bereaksi seperti basa
TRAUMA KIMIA BASA :
* banyak pada bahan pembersih rumah/ bahan bangunan * penetrasi lebih dalam sehingga kerusakan lebih berat
Meningkatkan ph jaringan dan menimbulkan reaksi saponifikasi asam lemak (ion OH) di membran sel disrupsi sel dan kematian sel
Kation bereaksi dengan gugus karboksil (COOH) Destruksi pada proteoglikan dan serat serat kolagen
BAHAN KIMIA BASA Ammonia (NH 3 ) Natrium Hidroksida (NaOH) Potassium Hidroksida (KOH) Magnesium Hidroksida (MgOH) Kalsium Hidroksida (CaOH 2 ) PENANGANAN sbg kedaruratan mata
* Di lokasi cedera : irigasi dengan air keran/ air bersih sebanyak mungkin sebelum dirujuk
*Di ruang gawat darurat : - anamnesis & pem. singkat - berikan anestesi tetes mata - irigasi permukaan kornea, termasuk forniks konjungtiva dengan cairan yang banyak
* Periksa pH permukaan mata dengan meletakkan kertas indikator di forniks * Ulangi irigasi bila pH tidak terletak di antara 7,3 7,7 Trauma kimia asam kuat berkonsentrasi tinggi (cuka para) ODS
Grading of severity of chemical injuries Clear cornea Grade I (excellent prognosis) Limbal ischaemia - nil Cornea hazy but visible iris details Grade II (good prognosis) Limbal ischaemia < 1/3 No iris details Grade III (guarded prognosis) Limbal ischaemia - 1/3 to 1/2 Opaque cornea Grade IV (very poor prognosis) Limbal ischaemia > 1/2 Surgical treatment of severe chemical injuries Division of conjunctival bands Correction of eyelid deformities Treatment of corneal opacity by keratoplasty or keratoprosthesis Glaukoma Definisi Glaukoma adalah suatu keadaan/sindroma gangguan integritas struktur dan fungsi bola mata, yaitu al; defek lapangan pandang dan atrofi papil nervus optikus yang terjadi akibat tekanan intraokular yang tinggi
Tekanan intraokular (TIO) normal adalah 10 mmHg 22 mmHg
Berdasarkan onset: Glaukoma akut gawat darurat Glaukoma kronis
Glaukoma Akut
Primer sudut tertutup Sekunder sudut tertutup dan sudut terbuka
Gejala : - Visus turun mendadak - Nyeri hebat pada mata sampai kepala - Dapat disertai mual/ muntah
Tanda : Kongesti pembuluh darah konjungtiva Edema kornea Bilik mata depan dangkal Iridoplegi Pupil middilatasi
Penanganan : -Turunkan segera TIO dengan memberikan asetazolamid 500 mg peroral dan tetes mata timolol 0,5% 2 kali 1 tetes bila tidak ada kontraindikasi - Segera rujuk pasien untuk penatalaksanaan lebih lanjut Phacolytic glaucoma Pathogenesis Signs Deep anterior chamber Control IOP medically Remove cataract Floating white particles Treatment Inflammatory glaucomas Angle-closure with pupil block Caused by seclusio pupillae Anterior chamber is shallow Signs of advanced neovascular glaucoma Severely reduced visual acuity, congestion and pain Severe rubeosis iridis Distortion of pupil and ectropion uveae Synechial angle closure Pseudoexfoliation glaucoma Prognosis less good than in POAG Pseudoexfoliative material Iris sphincter atrophy Gonioscopy Secondary trabecular block open-angle glaucoma Affects elderly, unilateral in 60% Central disc with peripheral band Trabecular hyperpigmentation - may extend anteriorly (Sampaolesi line) On retroillumination Pigmentary glaucoma Krukenberg spindle and very deep anterior chamber Mid-peripheral iris atrophy Bilateral trabecular block open-angle glaucoma Typically affects young myopic males Trabecular hyperpigmentation Increased incidence of lattice degeneration Fine pigment granules on anterior iris surface Papil glaukomatosa Classification of secondary glaucomas a. Pre-trabecular - membrane over trabeculum Open-angle b. Trabecular - clogging up of trabeculum c. With pupil block - seclusio pupillae and iris bomb Angle-closure d. Without pupil block - peripheral anterior synechiae c d a b Tonometers Goldmann Contact applanation Perkins Portable contact applanation Pulsair 2000 (Keeler) Air-puff Schiotz Portable non-contact applanation Non-contact indentation Contact indentation Tono-Pen portable contact applanation Ablasio Retina Definisi Ablasio retina adalah terlepasnya retina dari jaringan koroid yang memberikan metabolisme kepadanya
Ada 3 mekanisme dasar : 1. Robekan 2. Traksi 3. Eksudasi
Gejala dini : Adanya kilatan halilintar kecil (fotopsia) pada lapangan pandang Penglihatan menurun Lapangan pandang seperti tertutup tirai
Penyebab terjadinya ablasio retina : Degenerasi/ adanya jaringan fibrosis di dalam vitreus (miopia tinggi, pascaretinitis, degenerasi retina perifer) Trauma Adanya timbunan eksudat di bawah retina (koroiditis) Pemeriksaan : Retina pucat akibat retina terangkat dengan pembuluh darah yang berkelok2 di atasnya Dapat terlihat robekan yang berwarna merah TIO rendah Penanganan : Bed rest Sikloplegik untuk mencegah akomodasi Segera rujuk untuk ditatalaksana lebih lanjut Ablasio retina Pathogenesis of rhegmatogenous RD Possible sequelae of acute PVD Two components for retinal break formation Acute posterior vitreous detachment (PVD) Predisposing peripheral retinal degeneration Uncomplicated PVD (85%) Retinal tear formation and haemorrhage (10-15%) Avulsion of retinal vessel and haemorrhage (uncommon) Break - full-thickness defect in sensory retina Hole - caused by chronic retinal atrophy Tear - caused by dynamic vitreoretinal traction d. Operculated e. Dialysis Morphology of tears a. Complete U-tear b. Linear c. Incomplete L-shaped Definition and classification Differential diagnosis of RD Degenerative retinoschisis Frequently bilateral Smooth, thin and immobile Occasionally breaks in one or both layers Choroidal detachment Associated with hypotony Unilateral, brown, smooth, solid and immobile Ora serrata may be visible Uveal effusion syndrome Idiopathic Rare, unilateral Combined choroidal and exudative detachments Proliferative vitreoretinopathy Vitreous haze and tobacco dust Grade A (minimal) Rigid retinal folds Vitreous condensations and strands Grade C (severe) Retinal wrinkling and stiffness Rolled edges of tears Grade B (moderate) Pathogenesis of diabetic tractional RD (1) Antero-posterior traction RD Preretinal haemorrhage Pathogenesis of diabetic tractional RD (2) Bridging traction A-P traction Preretinal haemorrhage Fresh rhegmatogenous RD - signs Annual incidence - 1:10,000 of population Eventually bilateral in 10% Convex, deep mobile elevation extending to ora serrata Slightly opaque with dark blood vessels Loss of choroidal pattern Retinal breaks Ablasio retina eksudatif TRAUMA MEKANIK KLASIFIKASI
1. Trauma mekanik tumpul
2. Trauma mekanik tajam TRAUMA MEKANIK PEMERIKSAAN : 1. Penilaian tajam penglihatan serta fungsi penglihatan yang lain 2. Pemeriksaan keadaan organ mata 3. Menetapkan penggolongan trauma dan menentukan dapat tidaknya akibat cedera tadi diatasi sendiri
TAHAPAN PEMERIKSAAN
1. a. Tajam penglihatan (Snellen chart) b. Penglihatan warna (Ishihara) c. Gerakan bola mata
TAHAPAN PEMERIKSAAN 2. Pemeriksaan organ mata : Loupe Lampu senter Anastesi topikal Pemeriksaan penunjang
3. Menentukan kondisi pasien Slit lamp Marker radiologis
Anterior segment complications of blunt trauma Sphincter tear Cataract Angle recession Hyphaema Lens subluxation Iridodialysis Vossius ring Rupture of globe Macular hole Optic neuropathy Equatorial tears Posterior segment complications of blunt trauma Choroidal rupture and haemorrhage Commotio retinae Avulsion of vitreous base and retinal dialysis Complications of penetrating trauma Flat anterior chamber Vitreous haemorrhage Damage to lens and iris Endophthalmitis Tractional retinal detachment Uveal prolapse KORPUS ALIENUM (GRAM) DI KORNEA EKSTRAKSI KORPUS ALIENUM (menggunakan spatula) Erosi kornea
Ruptur Palpebra + Prolaps iris Hematoma periokular dan subconjunctival bleeding
Hematoma periokular yang berat CONTOH KASUS
RIWAYAT 1 mg demam + mata kanan merah, nyeri, pandangan kabur, keluar kotoran mata +, diberi tetes mata (lupa ??), ada Rx DM MRS Puskesmas 3 hari sakit mata kanan berkurang. dirumah : mata kanan mulai bengkak lagi + nyeri. tiba-tiba keluar cairan kental dari bola mata ke RSUD ( rawat 1 hari) Tx cefotaxim inj 2x1g IV, asam mefenamat 3x500mg dan gentamicin ED setiap dirujuk ke RSMH.
Isi bola mata kanan keluar ( prolaps ) J, laki-laki, 23 tahun Kecelakaan lalu-lintas
RIWAYAT 1 jam SMRS,keluhan mata kanan keluar dari tempatnya, nyeri (+), darah(+), pandangan hilang(+) . Penderita mengalami kecelakaan LL
S/ laki-laki /31 thn Kena percikan air aki
RIWAYAT :
2 jam SMRS terpercik air aki yang meledak kedua mata terasa nyeri, berair-air, merah dan silau dan kabur S /laki-laki / 50 tahun Trauma/ kecelakaan
RIWAYAT
8 jam sebelum MRS mata kanan tertimpa kayu berdarah, nyeri, berair ke Puskesmas ke RSD dirujuk ke RSMH S ,laki-laki,48 tahun
RIWAYAT:
1 hari sebelum MRS mata kiri tiba-tiba mengeluarkan darah dan cairan bening. 3 bulan sebelumnya mata kiri terkena kayu berobat ke mantri dan diberi obat tetes. Bbrp hari kemudian timbul bercak putih pada mata makin meluas.
R , laki-laki , 12 th terkena pecahan gelas
RIWAYAT : 4 jam sebelum MRS terjatuh dari kursi mata kiri terkena pecahan gelas yang ada dibawahnya Timbul benjolan hitam, berdarah -, keluar cairan bening -, merah, berair air RSD dirujuk ke RSMH. S, wanita,80 tahun mata berdarah
RIWAYAT :
2 bln sebelumnya mata kiri sakit diberi obat tetes mata kadaluarsa Timbul bercak putih kedokter (menolak MRS) 1 jam SMRS kepala pasien terbentur mata berdarah H , laki-laki, 55 tahun Terkena Padi
RIWAYAT
2 bln yl mata kanan terkena padi merah(+), nyeri (+), berair (+). Satu minggu timbul bercak putih pada mata. Penglihatan kabur (+) Selulitis Orbita Abses Orbita Nekrosis palpebra superior pada selulitis orbita yang disebabkan oleh jamur Penatalaksanaan : Antibiotik intravena (ampisilin 2 x 1 gram) Antibiotik tetes mata Pungsi/ insisi pus
KESIMPULAN DIAGNOSIS TEPAT DAN PENANGANAN SEDINI MUNGKIN SANGAT MEMPENGARUHI PROGNOSIS TAJAM PENGLIHATAN PASIEN KEDARURATAN PADA MATA