BAB 1

TINJAUAN PUSTAKA
I. Pendahuluan
Sindrom Stevens-Johnson (SJS) (ektodermosis erosiva pluriorifisialis,
sindrom mukokutaneaokular, eritema multiformis tipe Hebra, eritema multiforme
mayor, eritema bulosa maligna) adalah sindrom kelainan kulit berupa eritema,
vesikel/bula, dapat disertai purpura yang mengenai kulit, selaput lendir orifisium,
dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari baik sampai buruk.
(Hamzah,!!).
( )
"enyakit ini banyak terdapat di daerah tropis atau subtropis yang hangat
dan lembab, misalnya di #frika, #merika Selatan dan $arat, di %ndonesiapun
banyak di&umpai.
()
II. Definisi
'ermatitis seboroik adalah penyakit inflamatoir kulit yang biasanya
dimulai pada kulit kepala, dan kemudian men&alar ke muka, kuduk, leher dan
badan.( %stilah dermatitis seboroik ('.S.) dipakai untuk segolongan kelainan kulit
yang didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat
seboroik. "enyakit ini sering kali dihubungkan dengan peningkatan produksi
sebum (seborrhea) dari kulit kepala dan daerah muka serta batang tubuh yang
kaya akan folikel seba)eous. 'ermatitis seboroik sering ditemukan dan biasanya
mudah dikenali. *ulit yang terkena biasanya ber+arna merah muda (eritema),
membengkak, ditutupi dengan sisik ber+arna kuning ke)oklatan dan berkerak.,,-
"enyakit ini dapat mengenai semua golongan umur, tetapi lebih dominan pada
orang de+asa. "ada orang de+asa penyakit ini )enderung berulang, tetapi
biasanya dengan mudah dikendalikan. *elainan ini pada kulit kepala umumnya
dikenal sebagai ketombe pada orang de+asa dan .keluar saraf/ ()radle )ap) pada
bayi.0
III. Sinonim
1utaneous larva migrans disebut &uga 2
Creeping Eruption,
Creeping Verminious Dermatitis,
Sandworm Eruption,
Plumbers Itch,
Duckhentes Itch,
Dermatosis linearis migrans.
(,0)
%stilah tersebut merupakan gambaran klinik yang disebabkan beberapa
parasit yang berbeda.
(,)
IV. Epidemiologi
Sering ter&adi pada anak-anak, biasanya &uga ter&adi pada de+asa,
misalnya pada petani, tukang kebun, tukang kayu, penambang dan orang-orang
yang sering berenang di laut, terutama yang sering ber&alan tanpa alas kaki atau
yang sering berhubungan dengan tanah atau pasir.
(,)
V. Etiologi
1utaneous larva migrans disebabkan oleh larva yang berasal dari )a)ing
tambang (nematoda) dari binatang an&ing, ku)ing dan mamalia lain. "enyebab
terbanyak adalah Anclostoma bra!iliense. 3arva nematoda lainnya yang
membentuk 1utaneous larva migrans antara lain Anclostoma caninum,
"ncinaria stenocephala ()a)ing tambang an&ing eropa) dan #unastomum
phlebotonum ()a)ing tambang dari lembu). "ada 1utaneous larva migrans
biasanya menga)u pada lesi yang dibentuk oleh nonhuman hookworms, tetapi
parasit lain seperti $nasthostoma spinigerum, Strongloides procionis,
Diro%ilaria repens, &asciola hepatica dan beberapa bentuk 4yasis dapat
bermigrasi dan menyebabkan lesi pada kulit.
(,)
VI. Silus !idup
"enyebab utama )utaneous larva migrans di indonesia adalah larva )a)ing
tambang ku)ing dan an&ing. Siklus hidup )a)ing tambang ini bera+al dari telur-
telur )a)ing yang menetas di tanah yang lembab, hangat, dan teduh untuk men&adi
larva. *emudian larva %ilari%orm menembus kulit hospes definitive yaitu ku)ing
dan an&ing. 3alu ter&adi siklus hidup yang normal men&adi )a)ing de+asa dan
hidup di usus he+an tersebut. 3arva %ilari%orm dapat menembus kulit manusia
dengan bantuan enzim proteolitik yang dimilikinya namun tidak dapat menembus
hingga ke dermis karena tidak mempunyai enzim kolagenase, akibatnya larva
akan mengembara diantara dermis dan epidermis sehingga tidak dapat
melan&utkan siklus hidupnya se)ara normal dan larva akhirnya mati.
(,)
$erikut ini gambar siklus hidup dari )a)ing tambang 2
(,)
"am#a$ 1.1 Siklus hidup larva
Sumber2 #bdullah $. 1utaneous larva migrans. 'ermatologi-"engetahuan 'asar
dan *asus di 5umah Sakit. !!6. hal (-(
VII. Patofisiologi
7elur )a)ing tambang tersebut dalam lingkungan yang lembab dan hangat
misalnya pantai, telur tersebut akan berubah men&adi larva yang infeksius
sehingga mampu mengadakan penetrasi pada kulit yang kontak langsung dengan
tanah.
(,)
3arva tersebut akan hidup dalam tanah dalam beberapa minggu.
"enularan ter&adi karena individu berkontak dengan tanah lembab yang
terkontaminasi kotoran an&ing dan ku)ing yang telah mengandung larva )a)ing
tersebut. 3arva dapat menembus kulit dengan bantuan enzim proteolitik dan
bergerak dalam epidermis antara stratum germinativum dan stratum korneum,
kebanyakan larva ini tidak bisa men&alani perkembangan yang lebih lan&ut atau
menginvasi &aringan yang lebih dalam dan akan mati setelah beberapa hari sampai
dengan beberapa bulan.
(8)
"enetrasi sering ter&adi pada tangan, kaki, dan bokong
dia+ali dengan timbulnya papul kemudian diikuti lesi mirip tero+ongan ber+arna
merah muda dengan lebar sekitar -- mm dengan bentuk khas berupa pola linier
atau berkelok-kelok serta rasa gatal dan panas.
(,)
VIII. "e%ala Klinis
4asuknya larva ke kulit biasanya disertai rasa gatal dan panas. 4ula-mula
akan timbul papul, kemudian diikuti bentuk yang khas, yakni lesi berbentuk linear
atau berkelok-kelok, menimbul dengan diameter -, mm, dan ber+arna
kemerahan. #danya lesi papul eritematosa ini menun&ukkan bah+a larva tersebut
telah berada di kulit selama beberapa &am atau hari.
()
"erkembangan selan&utnya lalu papul merah ini men&alar seperti benang
berkelok-kelok (serpiginosa), polisiklik, menimbul dan membentuk tero+ongan
'burrow(, men)apai pan&ang beberapa )m. 5asa gatal biasanya lebih hebat pada
malam hari.
()
3arva tersebut mulai bermigrasi - hari setelah inokulasi dan ke)epatannya
)m per hari. 7etapi larva kemungkinan akan tinggal bersembunyi selama
beberapa hari atau bulan sebelum bermigrasi.
(,)
7empat predileksi adalah ditungkai, plantar, tangan, anus, bokong dan
paha, &uga dibagian tubuh di mana sa&a yang sering berkontak dengan tempat
larva berada.
()
"ada bagian lesi yang lama akan menghilang tetapi kadang-kadang ter&adi
erosi, ekskoriasi dan purulen akibat infeksi sekunder. 3arva dari Anclostoma
caninum dapat berpindah ke usus halus dan menyebabkan 9osinophili) 9ntritis.
(,)
I&. Diagnosis
'iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan ge&ala klinis yang khas,
yakni terdapatnya kelainan seperti benang yang lurus atau berkelok-kelok,
menimbul, dan terdapat papul atau vesikel di atasnya.
(,,)
&. Diagnosis Banding
'iagnosis banding 1utaneous larva migrans adalah2
Skabies
'ermatofitosis
3arva 1urrens.
(,,-)
7abel (.( 'iagnosis $anding 1utaneous 3arva 4igrans
Pem#eda Sa#ies De$matofitosis 'a$(a )u$$ens
Definisi "enyakit kulit
menular yang
disebabkan oleh
infestasi dan
sensitisasi
terhadap
Sarcoptes scabei
)ar. hominis dan
produknya.
ditandai dengan
keluhan utama
gatal terutama di
malam hari.
"enyakit pada
&aringan
mengandung zat
tanduk misalnya
staratum korneum
pada epidermis,
rambut, dan kuku
yang disebabkan
golongan &amur
dermatofita
#utoinfeksi yang
disebabkan karena
penetrasi kulit perianal
oleh larva infeksius
yang ikut bersama
feses akibat
Strongloides
stercoralis.
Etiologi Sarcoptes scabei 4i)rosporum,
7ri)ophyton,
9pidermophyton
Strongloides
stercoralis
'esi 3esi yang spesifik
berupa
tero+ongan dapat
yang lurus atau
berkelok-kelok,
akibat pergerakan
tungau pada
stratum korneum,
pan&ang : ( )m,
ber+arna keabu-
abuan dengan
vesikel di
"enderita biasanya
merasa gatal dan
kelainan kulitnya
berupa lesi yang
berbatas tegas,
bagian tepi aktif,
dan ada )entral
healing. *lasifikasi
dari dermatofitosis
sendiri disesuaikan
dengan lokasi atau
bagian tubuh yang
(urticarial band)
sebagai lesi primernya
dan lesi sekunder
berupa Creeping
Eruption. 3arva
1urrens biasanya
ber&alan kronis,
disertai ge&ala sistemik
berupa nyeri perut,
diare, konstipasi,
nausea, vomiting,
pneumonia, urtikaria
u&ungnya. 7etapi
tero+ongan ini
sulit sekali untuk
ditemukan karena
biasanya telah
ter&adi ekskoriasi
akibat garukan.
7empat predileksi
di sela-sela &ari
tangan,
pergelangan
tangan bagian
volar, siku bagian
luar, lipatan ketiak
bagian depan,
areola mammae,
lipatan glutea,
umbilikus,
bokong, genetalia
eksterna, dan
perut ba+ah.
terkena. dan eosinofilia perifer,
yang khas adalah lesi
kulit merambat sangat
)epat sekitar (! )m
perhari.
"am#a$
&I. Te$api
4edikamentosa2
7iabendazol (mintezol) dosis 0!mg/kg $$/hari, sehari kali,
diberikan berturut-turut selama hari atau 0 hari, dosis maksimum
, gram sehari.
()
#lbendazole, dosis sehari -!!-(!! mg perhari diminum saat
makan, diberikan , hari berturut-turut.
(,)
*loretil disemprotkan di sepan&ang lesi, pada u&ung lesi sampai
beku dengan harapan larva akan mati.
(-)
;amun )ara tersebut agak
sulit karena kita tidak mengetahui se)ara pasti dimana larva berada
dan bila terlalu lama dapat merusak &aringan sekitarnya. *riteria
terapi dianggap berhasil adalah hilangnya ge&ala klinis dan
berhentinya lesi linier yang eritematous, hal ini biasanya ter&adi
dalam seminggu.
(,)
;on 4edikamentosa2
4en&aga kebersihan lingkungan terhadap reservoir larva.
Selalu memakai alas kaki &ika bepergian dan sarung tangan &ika
akan membersihkan sesuatu.
4en&aga kebersihan he+an peliharaan seperti an&ing dan ku)ing.
4enyarankan untuk selalu men&aga kebersihan badan dan men)u)i
kaki atau tangan setelah melakukan aktivitas baik dalam atau di
luar rumah.
(,)
&II. P$ognosis
"rognosis )utaneous larva migrans adalah baik, penyakit ini merupakan
sel% limiting karena manusia merupakan hospes akhir .dead*end hosts//. 3arva
akan mati dan lesi akan diresobsi dalam --8 minggu.
(8)