Вы находитесь на странице: 1из 51

DANDY FI RMANSYAH ( 1006811324)

PARAMI TA NUR KURNI ATI ( 1006814093)


VI NI ASTRI ANI ( 1006815291)
JOSE SI BARANI ( 1006812970)
HANA AYU BJ
Hukum Perusahaan
Definisi Perusahaan
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus
menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan/atau laba. (Pasal 1 huruf b Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan)

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan
kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang
diselenggarakan oleh orang-perorangan maupun badan
usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan
hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia. (Pasal 1 ayat (1)n Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan)
Unsur Perusahaan
Bentuk usaha
Jenis usaha (melakukan kegiatan usaha)
Mencari keuntungan dan/atau laba
Unsur Kegiatan Usaha
Dalam memorie van toelichting yang dibacakan oleh
Pemerintah Belanda dalam rancangan penghapusan
Pasal 2-5 KUHD (S.1938-276), terdapat kriteria
mengenai apa yang dimaksud dengan menjalankan
kegiatan usaha, yakni suatu perbuatan yang dilakukan:
Secara terus menerus (continuity);
Dengan terang-terangan (legal);
Dalam kedudukan tertentu (status); dan
Tujuan mencari laba (profit oriented)

Penggunaan istilah menjalankan kegiatan usaha dipergunakan untuk
menggantikan istilah perdagangan dan perniagaan yang dirumuskan
dalam Pasal 2-5 KUHD Lama yang telah dihapus

NB: Bandingkan dengan pengertian dan unsur perusahaan
Bentuk Usaha
Bentuk Usaha
BUMN
Perjan
Perum
Persero
BUMS
Perorangan
Perkumpulan
Perkumpulan
Orang
Persekutuan
Perdata
(Maatschap)
[Ps. 1618 BW]
Persekutuan
Perdata dengan
Firma
(Venotschap
onder Firma)
[Ps. 16 KUHD]
Persekutuan
Komanditer
(Commanditer
Venotschap)
[Ps. 18 KUHD]
Perkumpulan
Modal
Perseroan
Terbatas [UU
40/2007]
Koperasi [UU
28/2004]
Yayasan [UU
35/1992]
Persekutuan Perdata (Maatschap)
Pengertian
Pasal 1618 KUH Perdata menyebutkan bahwa maatschap
adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau
lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang diperoleh karenanya.

Perjanjian ini dinamakan perjanjian konsensual, sebab
perjanjian tersebut tidak memerlukan suatu cara yang
tertentu (akta, bentuk tertentu), melainkan cukup
dengan pemufakatan secara lisan saja.
Persekutuan Perdata (Maatschap)
Persekutuan Perdata bukanlah badan hukum,
karena dalam pendirian tidak diharuskan melalui
pengesahan akta pendirian oleh Menteri Hukum dan
HAM dan tidak ada keharusan pemisahan harta
antara persekutuan dengan sekutunya.
Persekutuan Perdata (Maatschap)
Unsur-Unsur

1. Persekutuan perdata adalah suatu perjanjian (kontrak).
2. Prestasi masing-masing pihak adalah memasukkan sesuatu
atau memberikan kontribusi ke dalam persekutuan.
3. Tujuannya adalah membagi keuntungan atau manfaat.
4. Memasukkan sesuatu, dan mendapatkan keuntungan.
Sesuatu itu bisa berupa:
1. Pemasukan dengan barang (inbreng van zaken);
2. Pemasukan dengan uang (inbreng van Geld);
3. Kerajinan (nijverheid), Tenaga Kerja dan Kerajinan (Arheid en
Vlijt).

Persekutuan Perdata (Maatschap)
Hubungan Hukum Internal (Antarsekutu)
1. Pasal 1630 KUHPerdata
Tiap peserta wajib memberikan ganti rugi atas kerugian yang
diderita oleh perseroan karena kesalahannya,sedang kerugian itu
tidak boleh ia perhitungkan dengan keuntungan yang sudah ia
masukkan ke dalam perseroan tersebut berkat usaha dan
kegiatannya.

2. Pasal 1633 KUHPerdata
Jika dalam perjanjian perseroan tidak ditetapkan bagian masing-
masing peserta dari keuntungan dan kerugian perseroan, maka
bagian tiap peserta itu dihitung menurut perbandingan besarnya
sumbangan modal yang dimasukkan oleh masing-masing. Bagi
peserta yang kegiatannya saja yang dimasukkan ke dalam perseroan,
bagiannya dalam laba dan rugi harus dihitung sama banyak dengan
bagian peserta yang memasukkan uang atau barang paling sedikit.


Persekutuan Perdata (Maatschap)
3. Pasal 1639 KUHPerdata
Semua anggota boleh menyelenggarakan pemeliharaan
persekutuan, kecuali telah dimufakati bahwa hanya seorang dari
mereka yang diserahi kewajiban tersebut. Apabila semua sekutu
menyelenggarakan pemeliharaan tersebut, maka tindakan
sekutu juga mengikat sekutu-sekutu lainnya. Jika telah
ditentukan salah seorang sekutu dan menyelenggarakan
pemeliharaan tersebut, maka sekutu tersebut bertanggung jawab
kepada sekutu lainnya.

Persekutuan Perdata (Maatschap)
Hubungan Hukum Eksternal (Pihak Ketiga)
1. Pasal 1642 KUHPerdata
Masing-masing peserta tidak terikat untuk seluruh utang perseroan dan
tidak boleh mengikatkan para peserta lain jika mereka ini tidak memberi
kuasa untuk itu kepadanya.

2. Pasal 1643 KUHPerdata
Para peserta boleh ditagih oleh kreditur, yang berhubungan dagang
dengan mereka, masing-masing untuk jumlah dan bagian yang sama,
walaupun andil seorang peserta dalam perseroan itu lebih kecil daripada
andil peserta lain, kecuali jika pada waktu membuat utang itu
ditentukan dengan tegas bahwa para peserta wajib memikul utang itu
bersama-sama menurut perbandingan saham masing-masing dalam
perseroan itu.

3. Apabila salah satu sekutu melakukan hubungan hukum dengan pihak
ketiga dengan mengatasnamakan persekutuan, maka tindakan tersebut
hanyalah mengikat sekutu tersebut dan tidak mengikat sekutu lainnya
sehingga persekutuan dapat menuntut pelaksanaan perikatan tersebut,
kecuali apabila tindakan sekutu tersebut menguntungkan persekutuan.

Persekutuan Perdata (Maatschap)
Akibat Hukum Pertanggungjawaban
Setiap akibat hukum yang ditimbulkan oleh tiap-tiap
sekutu, menjadi tanggung jawab pribadi tiap-tiap
sekutu yang melakukan perikatan tersebut.
Persekutuan Perdata (Maatschap)
Pendirian
Menurut Pasal 1624 KUHPerdata, persekutuan
perdata mulai berlaku sejak saat tercapai
kesepakatan mendirikan persekutuan perdata, jika
dalam persetujuan ini tidak ditetapkan sesuatu saat
yang lain. Dengan berdirinya persekutuan perdata,
maka perikatan yang timbul sebelum berdirinya
persekutuan perdata hanya mengikat sekutu yang
membuat perikatan tersebut.
Persekutuan Perdata (Maatschap)
Pembagian Laba Rugi
Menurut 1633 KUHPerdata :
Jika dalam perjanjian perseroan tidak ditetapkan bagian
masing-masing peserta dari keuntungan dan kerugian
perseroan, maka bagian tiap peserta itu dihitung
menurut perbandingan besarnya sumbangan modal yang
dimasukkan oleh masing-masing.

Bagi peserta yang kegiatannya saja yang dimasukkan ke
dalam perseroan, bagiannya dalam laba dan rugi harus
dihitung sama banyak dengan bagian peserta yang
memasukkan uang atau barang paling sedikit.

Persekutuan Perdata (Maatschap)
Pembubaran

a. Lewatnya waktu yang ditentukan dalam perjanjian maatschap;
b. Karena hapusnya benda atau telah diselesaikannya tindakan yang
menjadi objek dari Persekutuan Perdata tersebut.
c. Atas kehendak semata-mata dari beberapa atau seorang sekutu,
tetapi kemauan itu didasarkan atas itikad baik;
d. jika salah seorang sekutu meninggal atau ditempatkan di bawah
pengampuan , atau dinyatakan pailit.
e. Penghentian oleh Pengadilan atas tuntutan yang diajukan oleh
salah satu atau beberapa sekutu, biasanya alasan yang digunakan
adalah salah sekutu dalam Persekutuan Perdata melakukan
wanprestasi.
Persekutuan Perdata (Maatschap)
Setiap sekutu hanya dapat bertindak mewakili
dirinya sendiri, artinya seorang sekutu tidak
mempunyai hak untuk melakukan tindakan hukum
atas nama persekutuan.
Persekutuan Komanditer (Commanditaire
Vennotschaap)
Adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh satu
atau beberapa orang secara tanggung
menanggung, bertanggung jawab secara
seluruhnya atau secara solider. Satu pihak dalam
CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan
harta pribadi dan pihak lainnya hanya
menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan
harta pribadi ketika krisis finansial.
Macam-macam Sekutu
Berdasarkan pasal 19 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang, terdapat karakteristik yang khas
dari CV, yaitu :

terdapatnya 2 macam sekutu
Satu orang atau lebih secara tanggung
menanggung bertanggung jawab untuk
keseluruhannya atau sering disebut dengan sekutu
komplementer atau sekutu aktif.
Artinya sekutu aktif / komplementer bertugas
untuk:
1. Mengurus CV
2. Berhubungan hukum dengan pihak ketiga.
3. Bertanggung jawab secara pribadi untuk
keseluruhan.

Macam-macam Sekutu (Cont..)
Satu orang atau lebih sebagai pelepas uang atau
yang sering disebut dengan sekutu komanditer
atau sekutu diam
Artinya sekutu pasif / komanditer:
1. Wajib menyerahkan uang, benda ataupun tenaga
kepada persekutuan sebagaimana yang telah
disanggupkan.
2. Berhak menerima keuntungan.
3. Tanggung jawab terbatas pada jumlah
pemasukan yang telah disanggupkan.
4. Tidak boleh campur tangan dalam tugas sekutu
komplementer (Pasal 20 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang)
Jenis CV
Persekutuan komanditer murni
Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer,
sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer
Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma
membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu
komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan
menjadi sekutu komanditer.
Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang
tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun
sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan
dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya
modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah
untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
Prosedur Pendirian
Dalam KUH Dagang tidak ada aturan tentang pendirian,
pendaftaran, maupun pengumumannya, sehingga
persekutuan komanditer dapat diadakan berdasarkan
perjanjian dengan lisan atau sepakat para pihak saja (Pasal
22 KUH Dagang)
Dalam praktik di Indonesia untuk mendirikan persekutuan
komanditer dengan dibuatkan akta pendirian/berdasarkan
akta notaris, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri yang berwenang dan diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara RI. Dengan kata lain prosedur pendiriannya
sama dengan prosedur mendirikan persekutuan firma.
FIRMA
Pengertin Firma
Secara Harfiah:
perserikatan dagang antara beberapa perusahaan

sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan
usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai
nama bersama
Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang
bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan
menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang
tercantum dalam akta pendirian perusahaan
Pendirian Firma
Didirikan dengan akta otentik
Didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma
tersebut berkedudukan
akta pendirian tersebut harus diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia
Selama akta pendirian belum didaftarkan dan diumumkan,
maka pihak ketiga menganggap firma sebagai persekutuan
umum yang menjalankan segala macam usaha, didirikan
untuk jangka waktu yang tidak terbatas serta semua sekutu
berwenang menandatangani berbagai surat untuk firma
Akta Pendirian Firma
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu
firma.
2. Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu
umum ataukah terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan
tertentu dan dalam hal terakhir dengan menunjukan cabang
khusus itu.
3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda
tangan atas nama firma.
4. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya.
5. Dan selanjutnya, pada umumnya bagian-bagian dari
perjanjiannya yang harus dipakai untuk menentukan hak-hak
pihak ketiga terhadap para sekutu.
Pembubaran Firma
5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu :
Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam
akta pendirian;
Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian
sekutunya;
Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan
persekutuan firma;
Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;
Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah
pengampuan atau dinyatakan pailit.

(KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD)
Perusahaan Perorangan
Definisi :
Perusahaan Peorangan adalah perusahaan yang
didirikan oleh satu orang pengusaha, Dimana
modalnya dikuasai oleh satu orang, yakni pengusaha
itu sendiri. (Purwosutjipto, pengertian pokok hukum
dagang)

Perbedaan perusahaan perorangan dengan
bentuk persekutuan lain
Perbedaannya terletak pada jumlah pengusaha
Perseorangan pengusaha 1 orang, modal tunggal
dari pengusaha
Persekutuan didirikan oleh 2 orang atau lebih
Perseroan Terbatas jumlah pengusaha sama =
jumlah pemegang saham

Pengaturan Perusahaan Perorangan
Pada dasarnya tidak ada pengaturan secara resmi
untuk perusahaan perorangan (Purwosutjipto,
pengertian pokok hukum dagang)
Akan tetapi, bentuk perusahaan perorangan
tersebut telah diterima secara luas oleh masyarakat.
Bentuk perusahaan perorangan yang telah diterima
oleh masyarakat secara luas diantaranya bentuk
perusahaan dagang (P.D) dalam pengaturan harta
kekayaan dapat diberlakukan pasal 18 KUHD dan
pasal 1131-1132 KUHPerd

Pembentukan
Pengusaha/ kuasanya datang ke notaris untuk membuat
akta pendirian perusahaan dagang
Akta pendirian tidak perlu didaftarkan di kepaniteraan
Pengadilan Negeri dan tidak perlu diumumkan
Pengusaha mengusahakan suatu izin Usaha yang dapat
diminta ke kantor wilayah perdagangan setempat
Minta Izin Tempat Usaha ke Pemerintah Daerah
Surat-surat izin lain yang dianggap perlu

Setelah lengkap pengusaha dapat menjalankan
perusahaannya

Fungsi Perusahaan Perseorangan
Fungsi Komersial
Fungsi Sosial

Tanggung Jawab Pemilik Perusahaan
Hubungan hukum Pengusaha dengan Pihak Ketiga
Terhadap perikatan-perikatan yang timbul dari
perbuatan hukum, pengusaha terikat, artinya
pengusaha harus melaksanakan perikatan-
perikatan itu. Begitu juga kalau perbuatan hukum
itu dilakukan oleh pembantu atas namanya.
Terhadap perikatan-perikatan yang timbul dari
perbuatan melawan hukum, baik yang dilakukan
oleh si pengusaha sendiri, maupun oleh
pembantunya, menjadi tanggung jawab
pengusaha.



Tanggung Jawab Pemilik Perusahaan
Jika perbuatan melawan hukum dilakukan oleh si
pengusaha sendiri, maka pihak ketiga dapat
melakukan tuntutan pertanggung jawaban
berdasarkan pasal 1365 BW.
Apabila perbuatan melawan hukum dilakukan oleh
pembantu si pengusaha, maka pihak ketiga dapat
melakukan tuntutan pertanggung jawaban
berdasarkan pasal 1367 BW.

Pembubaran Perusahaan Perorangan

Pada hakikatnya, mekanisme pembubaran
perusahaan perorangan tidak terdapat
pengaturannya.

Pembubaran Perusahaan Perorangan
Pembubaran perusahaan perorangan tergantung pada:
A. Pendiri
- atas kehendak sendiri
- pendiri dinyatakan tidak cakap/ditaruh di bawah
pengampuan
- pendiri meninggal dunia
B. Dengan musnahnya barang/kekayaan perusahaan
C. Selesainya usaha yang menjadi pokok perusahaan


Kelebihan Perusahaan Perorangan
Mudah dibentuk dan dibubarkan
Bekerja dengan sederhana
Pengelolaannya sederhana
Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba
Biaya organisasi rendah.
Seluruh keuntungan yang diperoleh menjadi hak
pemilik.


Kekurangan Perusahaan Perorangan
Tanggung jawab tidak terbatas
Kemampuan menejemen terbatas
Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri
Status hukum Perusahaan Perorangan/ Perusahaan
Dagang adalah bukan badan hukum.


Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum
yang didirikan berdasarkan perjanjian yang modal
dasarnya terbagi dalam saham dan bertujuan
mencari keuntungan.
Adanya kekayaan yang terpisah dari kekayaan
pribadi masing-masing pemegang saham.
Tanggung jawab si pemegang saham terbatas pada
saham yang dimilikinya
Memiliki organ-organ yang terdiri dari RUPS,
Direksi, dan Komisaris.

Ciri-Ciri dan Karakteristik
Ciri-Ciri:
Memiliki status hukum tersendiri (badan hukum)
Memiliki harta kekayaan tersendiri
Tidak membebankan tanggung jawab kepada pendiri atau pemegang saham
Kepemilikannya tidak digantungkan pada pendiri atau pemegang saham
Keberadaannya tidak dibatasi jangka waktunya dan tidak dihubungkan dengan
eksistensi pemegang sahamnya
Pertanggungjawaban yang mutlak terbatas.

Karakteristik:
Badan Hukum (Legal Entity)
Saham PT mudah dialihkan (Shareholders ownership of interests are freely
transferable)
Tanggung jawab terbatas (Limited Liability)

Prosedur Pendirian
Perjanjian pendirian PT dituangkan ke dalam Akta Notaris
berbahasa Indonesia
Pendiri wajib mengambil bagian saham
Akta Pendirian memuat AD
Permohonan pengesahan dalam jangka waktu 60 hr setelah
tanggal akta (online system) diikuti dengan kelengkapan
dokumen fisik dalam jangka waktu 30 hari)

Cont..
Pengesahan Menteri memperoleh status Badan
Hukum [7:4]
Data Perseroan Daftar Perseroan [29:3]
Pengumuman oleh Menteri [30:1]

Modal & Saham
Modal Dasar minimal 50 juta rp [32:1]
Ditempatkan & disetor 25% [33:1]
Penyetoran non uang? dinilai oleh appraisal independen
[34:2]
Penambahan modal dasar persetujuan Menteri,
sedangkan utk modal ditempatkan cukup
pemberitahuan [42:2]
Pengurangan modal Direksi wajib memberitahu para
kreditur melalui pengumuman di koran [44:2]
Pengurangan modal persetujuan Menteri [46:1]
Pengurangan modal ditempatkan penarikan/pembelian
kembali atau pengurangan nilai nominal [47:1]

Cont..
Saham dikeluarkan atas nama pemiliknya [48:1]
Nilai saham dalam mata uang rupiah [49:1]
Saham tanpa nilai nominal tidak dapat
dikeluarkan [49:2], kecuali dalam konteks Pasar
Modal dimungkinkan [49:3]
Persyaratan kepemilikan diatur di dalam AD
Direksi mencatat saham dalam Daftar Pemegang
Saham [50:1]
Saham Direksi & Komisaris serta keluarganya
dicatat dalam daftar khusus [50:2]

Cont..
AD memuat cara pemindahan hak atas saham [55]
Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan Akta
pemindahan hak [56:1]
Pemindahan hak atas saham dicatat di dalam Daftar
Pemegang Saham [56:3]
Preemptive right ada pada pemegang saham lain
[57:1]

R.U.P.S.
RUPS memiliki kewenangan yg tidak diserahkan kepada
Direksi & Komisaris
Dimungkinkan RUPS via teleconference asalkan semua
peserta dapat saling mendengar, melihat secara langsung
dan berpartisipasi dalam rapat
RUPS = RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
RUPS Tahunan wajib diselenggarakan dalam kurun waktu
6 bulan pasca tutup tahun buku.
RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan setiap saat
berdasarkan adanya kebutuhan untuk kepentingan PT
Penyelenggara RUPS adalah Direksi, kecuali dalam hal-hal
yg ditentukan oleh UU

Cont..
Setiap saham memiliki satu hak suara, kecuali ditentukan
lain dalam AD (84:1)
Saham-saham tertentu tidak memiliki hak suara (84:2)
RUPS sah jika memenuhi quorum yang ditentukan oleh AD
dan UUPT
Putusan RUPS diambil berdasarkan prinsip musyawarah
utk mufakat
Jika musyawarah tidak mencapai mufakat, putusan RUPS
diambil berdasarkan voting
RUPS dituangkan dalam Risalah Rapat
Pemegang saham dapat mengambil keputusan diluar rapat
dengan syarat semua pemegang saham menyetujui secara
tertulis usulan yang diajukan untuk diputuskan

Direksi
1. Anggota Direksi dianggkat oleh RUPS (94:1)
2. Jangka waktu tertentu, tapi dapat diangkat kembali (94:3)
3. Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian diatur di dalam AD
(94:4)
4. Dalam hal RUPS tidak menentukan saat pengangkatan, penggantian
atau pemberhentian, maka penutupan RUPS merupakan saat
tersebut (94:6)
5. Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian wajib diberitahukan
kepada Menteri dalam jangka waktu 30 hari sejak saat pengangkatan,
penggantian, atau pemberhentian untuk dicatat dalam Daftar
Perseroan
6. Pengangkatan Direksi yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 93
adalah batal demi hukum sejak saat diketahui adanya persyaratan
yang tidak terpenuhi (95:1)
Cont..
1. Direksi dapat memberikan kuasa Direksi kepada pihak lain
(103)
2. Direksi harus mendapatkan persetujuan PT bila hendak
mengajukan permohonan pailit atas PT ybs (104)
3. Direksi dapat diberhentikan sementara oleh Dewan
Komisaris (106:1)
4. Dalam jangka waktu 30 hari harus ada RUPS untuk
menguatkan atau mencabut pemberhentian oleh Komisaris
tsb (106:4,5,6)
5. Dalam AD diatur mengenai pengurus sementara jika seluruh
anggota Direksi berhalangan atau diberhentikan sementara
(107)


1. Komisaris adalah organ PT yang bertugas mengawasi
Direksi (1.6)
2. Komisaris adalah suatu badan kolegial, anggotanya tidak
dapat bertindak sendiri-sendiri (108:4)
3. Dewan Komisaris wajib ada dengan minimal 2 anggota
untuk PT yang memenuhi kualifikasi tertentu (108:5)
4. Syarat menjadi Komisaris? (110:1)
5. Komisaris diangkat oleh RUPS (111:1)
6. Kewenangan supervisory dengan landasan iktikad baik
(good faith) dan kehati-hatian (duty of care, prudent)
(114:2)

1. Setiap anggota Dewan Komisaris dapat dipertanggungjawabkan
secara pribadi apabila ia salah atau lalai dalam menjalankan tugasnya
(114:3), kecuali jika anggota Komisaris tsb dapat membuktikan bahwa
dirinya tidak salah / lalai (114:5)
2. Pertanggungjawaban tersebut dilakukan secara tanggung
menanggung bila anggota Dewan Komisaris lebih dari 1 orang (114:4)
3. Dalam AD dapat ditetapkan kewenangan Komisaris utk memberikan
persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu (117:1)
4. Pemegang saham minimal 10% dapat melakukan derivative action
untuk menggugat Komisaris yang dianggap salah atau lalai (114:6).
Tuntutan yang sama juga dapat dilakukan terhadap Direksi (97:6)

Вам также может понравиться