80%(5)80% нашли этот документ полезным (5 голосов)
3K просмотров27 страниц
Dokumen tersebut membahas perkembangan sains pada zaman Mesir Kuno, Babilonia, dan Asyria. Pada zaman Mesir ditemukan kalender tahunan yang terdiri dari 360 hari, sedangkan di Babilonia ditemukan pemikiran awal mengenai astronomi dan matematika. Perkembangan ilmu pengetahuan pada ketiga peradaban ini mempengaruhi munculnya filsafat di Yunani Kuno.
Dokumen tersebut membahas perkembangan sains pada zaman Mesir Kuno, Babilonia, dan Asyria. Pada zaman Mesir ditemukan kalender tahunan yang terdiri dari 360 hari, sedangkan di Babilonia ditemukan pemikiran awal mengenai astronomi dan matematika. Perkembangan ilmu pengetahuan pada ketiga peradaban ini mempengaruhi munculnya filsafat di Yunani Kuno.
Dokumen tersebut membahas perkembangan sains pada zaman Mesir Kuno, Babilonia, dan Asyria. Pada zaman Mesir ditemukan kalender tahunan yang terdiri dari 360 hari, sedangkan di Babilonia ditemukan pemikiran awal mengenai astronomi dan matematika. Perkembangan ilmu pengetahuan pada ketiga peradaban ini mempengaruhi munculnya filsafat di Yunani Kuno.
Makalah Disusun untuk tugas mata kuliah Sejarah Fisika
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I 1. Helni Sanindra (06111411018) 2. Hilmalia Ulfah (06121411007)
DOSEN PENGASUH: Drs. ABIDIN PASARIBU, M.M.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Filsafat Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab , yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang pencinta kebijaksanaan atau ilmu. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf". Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "filsafat" adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen- eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Filsafat, terutama Filsafat Barat muncul di Yunani kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas. Sumber: Prof. I. R. Poedjawijatna, Pembimbing, ke Arah Alam Filsafat, Jakarta, Rineka Cipta 2002, Cet kesebelas, hal;22
3
Perkembangan pesat pemikiran yang terjadi pada masa Yunani dengan tokoh- tokoh filusuf terkenalnya seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles menginsfirasi perkembangan filsafat pada masa-masa sesudahnya. Hal tersebut juga sangat berdampak signifikan dalam perkembangan kebudayaan dan pengetahuan di zaman sekarang ini, karena perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini di dunia barat merupakan hadir dari pemikiran filusuf-filusuf zaman Yunani. Namun, kemahsyuran karya para filsuf Yunani tidaklah menjadi ukuran bahwa perkembangan filsafat tidak terjadi di daerah-daerah lainnya. Karena sebelum perkembangan filsafat bangsa Yunani begitu dominan ada beberapa bukti yang menunjukan perkembangan pemikiran mereka dipengaruhi oleh pemikiran bangsa- bangsa sebelumnya seperti Mesir kuno dan Babilonia. Sehingga dirasakan sangat perlu untuk mempelajari perkembangan pemikiran Bangsa Babilonia dan pengaruhnya terhadap pemikiran yang dihasilkan oleh bangsa Yunani. Sumber: Satrio Aris Munandar, sebagai tugas mata kuliah Filsafat Yunani, yang diajar oleh Vincensius J. Jolasa, Ph. D, di program S-3 Ilu Filsafat, FIB-UI. Menurut pendapat kelompok kami, perkembangan sains pada zaman Mesir, Babilonia dan Asyria ini sangat berpengaruh terhadap kemunculan filsuf-filsuf dari Yunani, meskipun filsuf-filsuf pada zaman Yunani lebih banyak dan perpengaruh terhadap perkembangan sains di masa berikutnya dibandingkan dengan filsuf pada zaman Mesir, Babilonia dan Assyria. Karena di zaman Mesir contohnya, dapa masa itu dapat menemukan kalender Mesir yang dalam 1 tahun terdiri dari 360 hari.
1.2 Tujuan 1. Menjelaskan perkembangan sejarah Mesir. 2. Menjelaskan peradaban Mesir 3. Menerangkan tentang Hieliogrif Mesir. 4. Menerangkan kehidupan bangsa Mesir. 5. Menunjukkan bahwa Mesir sudah mengenal pengetahuan mekanika praktis dalam pembangunan Piramida.
4
6. Menerangkan ilmu astronomi pada zaman Mesir. 7. Menerangkan pembagian hari dan tahun bangsa Mesir. 8. Menjelaskan peradaban Babilonia. 9. Menjelaskan perkembangan dinasti pertama Babilonia. 10. Menjelaskan dongeng tentang penciptaan bangsa Babilonia. 11. Penjelasan singkat tentang kebudayaan Babilonia lama. 12. Penjelasan singkat tentang kebudayaan Babilonia baru. 13. Mengetahui Pemikiran-pemikiran bangsa Babilonia. 14. Mengetahui Kepercayaan bangsa Babilonia. 15. Menjelaskan perkembangan sejarah bangsa Assyria. 16. Kepercayaan bangsa Assyria. 17. Mengetahui runtuh dan jaya bangsa Assyria. 18. Penjelasan singkat tentang kemakmuran bangsa Assyria. 19. Penjelasan singkat tentang kehidupan bangsa Assyria. 20. Penjelasan singkat tentang kejatuhan bangsa Assyria. 21. Mengenal tokoh-tokoh pembaharu atau pengubah pola pikir pada zaman Mesir, Babylonia dan Assyria
5
BAB II SAINS ZAMAN MESIR
2.a Perkembangan Sejarah Mesir Perkembangan sejarah ini dimulai dengana adanya sejarah Mesir dengan di temukannya Alkitab catatan penangkaran kaum Ibrani dan juga ditemukannya peninggalan Yosefus yang berisi tentang sejarah- sejarah Mesir yang juga dilakukan oleh Ramses II.Sekitar abad ke-15 SM Herodotus seorang sejarawan Yunani bersama Diodorus mengumpulkan cerita- cerita tersebut dan menyelesaikan kejanggalan dari sejarah Mesir tersebut. Ditemukan pula adanya daftar nama- nama raja yang dikumpulkan oleh Alexandria, Manetho yang ditulis tidak teratur sehingga tidak dapat mengerti daftar- daftar nama dan tanggal untuk sejarah tersebut, sehingga sampai sekarang para sarjana tidak mengakui bukti sejarah tersebut. Akhirnya sumber- sumber sejarah tersebut agak dipertimbangkan karena dianggap penting dalam sarana perkembangan sejarah mesir sekitar tiga atau empat ribu tahun lalu.
2.b Peradaban Mesir Peradaban baru dimulai dari Neolitik Mesir atau zaman batu akhir, yang digulingkan oleh adanya ras- ras yang memiliki peradaban yang lebih tinggi yang berasal dari Timur.Pada periode ini terjadi kegiatan intelektual prasejarah manusia yaitu alat batu api, potongan tembikar, fragmen tulang yang dibuat dalam bentuk karya seni dan dianggap sebagai arkeologi bukan sejarah.Pada abad ke- 20 para ilmuwan mengatakan bahwa Mesir sudah mulai mengenal pengetahuan mekanika praktis, yang berhasil membangun piramida dengan balok- balok besar.Dalam pembuatan piramida tersebut, memanfaatkan prinsip bidang miring yang bisa bergerak dan mengangkat serta menempatkan dalam posisi blok terbesar yang masuk ke dalam piramida.Ilmu ilmiah murni Mesir didasarkan pada pengamatan modern piramida mereka yang secara jelas berorientai dengan prinsip astronomi.Awal periode hasil perhitungan kalender Mesir yang membuat 1 tahun terdiri dari 360 hari. Karena belum ditemukan kejelasan mengenai tanggal kalender, maka Alexandria
6
menambahkan satu hari untuk setiap tahun ke empat dan juga mengadopsi kalender Julian yang dianggap memberikan lompatan tahun. Namun, orang Mesir kuno gagal mempelajari kalender tersebut dan kembali berpedoman pada hari yang bertepatan pada banjirnya sungai Nil. Sumber: http://semuacintafisika.blogspot.com/2012/09/sains-zaman-mesir-babilonia-dan- assiria.html
2.cHieliogrif Mesir Periode sejarah membawa pengaruh dari awal abad ke 19 hampir diluar abad ke 15 SM. Tapi sekarang telah membawa kejelasan sejarah sekitar pertengahan kelima millennium SM, dan membawa perubahan besar pada studi tentang hieoglif Mesir. Hieliogrif Mesir adalah sebuah sistem tulisan yang di praktikkan selama beberapa ribu tahun, tetapi tidak digunakan pada zaman Romawi yang sangat sulit untuk di pahami oleh manusia.Selama dua ribu tahun belum ada yang mampu untuk membaca tulisan tersebut secara jelas mengenai makna tulisan, para ilmuwan melihat bahwa tulisan ini bukanlah merupakan sistem nyata tetapi hanyalah sebuah sistem simbol untuk keagamaan. Kepalsuan dari pandangan para ilmuwan mengenai misteri Hieroglif akhirnya terbongkar pada awal abad ke 19 pada saat Dr Thomas Young memimpin melalui studi dari 3 bahasa yang dikenal dengan Prasasti Batu Rosetta. Kemudia para ilmuwan muda selanjutnya menemukan simbol- simbol Mesir yang mempunyai nilai- nilai fonetik yang di perpanjang oleh Champollion dariPerancis. Rosellini mahasiswa Italia, Lepsius dariJerman, dan Wilkinson dari Ingggris mulai melihat adanya peninggalan sejarah yang telah di budidayakan oleh De Rouge di Perancis dan Birch di Inggris, Chabas, Mariette, Maspero, Amelineau, dan De Morgan antara Prancis; Profesor Petrie dan Dr. Budge di Inggris, dan Brugsch Pasha dan Profesor Erman di Jerman, serta Coterie yang beberapa dari mereka ahli dibidang eksplorasi praktis, dan beberapa ahli Bahasa Mesir menulis dan menjelaskan pengetahuan mengenai sejarah Mesir dengan lebih jelas.
7
2.d Kehidupan Mesir Mesir pada zaman pemerintahan raja pertama, Mena, yang hidup di pertengahan abad ke-5 SM menunjukkan hal- hal yang telah mereka lakukan pada masa itu dan juga interpretasi modern dari sastra lama mengenai kehidupan masyarakat khususnya tetntang budaya mereka yang sangat tinggi mengenai cara berfikir, dan pencapaian ilmiah yang juga menjadi pencarian di masa lalu. Baru- baru ini seorang arkeolog yaitu Amelineau, De Morgan dan Petrie yang masuk pada periode predynastic dimana penduduk Sungai Nil dapat mengimplementasikan pecahan batu, membuat tembikar dengan menggunakan roda tembikar, dan mengenal mumiifikasi.Kebudayaan asli Mesiryang hidup pada periode sejarah yang tidak dapat di teliti secara akurat.Tetapi mereka memberikan sekilas langkah awal periode dinasti Mesir untuk sebuah kemajuan sejarah. Sejak ilmu teoritis mulai dikaitkan dengan seni mekanik, muncullah pemahaman- pemahaman secara jelas mengenai sejarah yang kita jelajahi, yaitu artikulasi penjelasan bahasa, penggunaan api dalam kehidupan manusia pembuatan tempat tinggal, pembuatan peralatan rumah tangga berupa tembikar yang terbuat dari tanah liat, menenun yang menjadi seni rupa, senjata dari perunggu, termasuk kapak , tombak, pisau, kepala anak panah, yang merupakan sebuah kemajuan dari zaman prasejarah. Hewan- hewan yang menjadi peliharaan, yaitu anjing, kucing dan sapi jantan yang diperkenalkan dari timur dan juga perkanalan seni pertanian yang sekarang bergantung dengan sungai Nil.
2.e Pembangunan Piramida Pada abad ke- 20 para ilmuwan mengatakan bahwa Mesir sudah mulai mengenal pengetahuan mekanika praktis, yang berhasil membangun piramida dengan balok- balok besar. Diodoran dan Sisilia menjelaskan didalam Sejarah Dunia yang terkenal menjelaskan bahwa pembangunan piramida dimulai dengan sejumlah isi besar bumi ditumpuk dengan struktur bertingkat untuk membentuk suatu bidang miring sampai mana blok- blok itu diseret dengan menetapkan angka- angka tertentu dalam pembuatannya. Dan mempekerjakan 120.000 orang dalam pembangunan
8
piramida terbesar dengan kurun waktu 20 tahun. Diodorus memberikan metode dalam penentuan garis pertama secara akurat yaitu dengan sejumlah pria yang meletakkan berat badan tambah dan kekuatan untuk tugas itu dengan bantuan tali, puli, roller san tuas yang memanfaatkan prinsip bidang miring yang bisa bergerak dan mengangkat serta menempatkan dalam posisi blok terbesar yang masuk ke dalam piramida. Sumber: http://semuacintafisika.blogspot.com/2012/09/sains-zaman-mesir-babilonia-dan- assiria.html
2.fIlmu Astronomi Ilmu ilmiah murni Mesir didasarkan pada pengamatan modern piramida mereka yang secara jelas berorientai dengan prinsip astronomi. Pada awal abad ke 19 Biot seorang dari Perancis membuat studi menarik tentang ini dan 100 tahun kemudian Sir Joseph Norman Lockyer menindaklanjuti karya pengamat dari berbagai perantara yang telah memberikan banyak perhatian, sehingga tercipta karyanya di The Dawn dari Astronomi. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa kuil- kuil Mesir berorintasi yang mengacu pada titik dimana matahari naik pada titik balik matahari pada musim panas. Dan jika titik balik tersebut dianggap aneh oleh orang Mesir, itu menandakan bahwa banjir sungai Nil akan muncul dengan keteraturan gelombang yang sangat besar yang dapat mencapai wilayah Heliopolis dan emphis. Dengan adanya perubahan waktu secara terus menerus ternyata di simpulkan bahwa ini merupakan awal peradaban dinasti yang berpusat di Memphis.Dan titik balik ini ditetapkan sebagai awal dari tahun baru yang menjadi kalender alam.
2.g Perhitungan Hari dan Tahun Mesir Ada beberapa alasan untuk percaya bahwa pada awal periode hasil perhitungan Mesir yang membuat hanya 360 hari. Fakta bahwa tahun dibagi menjadi 12 bulan dan 30 hari dan terdapat keslaahn melalui interpolasi bulan kecil lima hari akhir dari kedua belas bulan dan tahun baru. Dimana 12 bulan 30 hari bertepatan persisi dengan tahun matahari dan sebagai komplektivitas kalender. 1 tahun
9
sebenarnya dari 360 hari dan tidak dapat dibagi secara merata ke bulan yang nantinya akan menjadi benar- benar tidak selaras dengan musim dalam kasus Mesir, lalu diperkenalkanlah 5 hari yang dikenal orang Mesir sebagai 5 hari atas dan 5 hari tahun ini yang biasa disebut hari opagomenal yang diperkenalkan pada periode awal. Karena belum ditemukan kejelasan mengenai tanggal kalender, maka Alexandria dengan ilmu pengetahuannya dan kebijaksanaanya menambahkan satu hari untuk setiap tahun ke empat dan juga mengadopsi kalender Julian yang dianggap memberikan lompatan tahun.Namun, orang Mesir kuno gagal mempelajari kalender tersebut dan kembali berpedoman pada hari yang bertepatan pada banjirnya sungai Nil. Karena orang- orang Mesir tidak mampu memahami kalender tersebut, maka mereka harus menjelaskan 3 hal, yaitu musim banjir, musim waktu benih, dan musim panen.Awalnya musim genangan dimulai dan bertepatan dengan waktu yang sebenarnya dari genangan.Penetapan tahun baru ditetapkan dengan melihat saat matahari naik menjadi bintang anjing, Sirius.Disini terlihat bahwa dari sekitar wilayah Heliopolis, matahari pada saat titik balik matahari musim panas menempati posisis langit dekat dengan bintang anjing.Dengan adanya fenomena alam yang sangat alami, maka orang- orang Mesir menjadikan matahari sebagai dewa. Seorang imam astronom Mesir bertengger dia kuil- kuil untuk untuk memindai timur cakrawala dengan mengacu pada beberapa bintang yang telah diamati untuk mendahului terbitnya matahari. Karena adanya goyangan aksial dimana bumi akan mengubah jelas posisi bintang tetap mengacu pada matahri, dan pengamatan para astronom menjadi pendeteksi pergeseran. Menurut Lockyer, pengamatan astronomi dari belakang tanggal Mesir untuk periode ketika Shotis, bintang anjing tidak berada pada hubungan erat dengan matahari pada pagi hari titik balik musim panas, namun, menurut perhitungan biotmatahari terbit di Shotis solstice tercatat pada awal tahun 3285 SM, dan dapat dipastikan bahwa bintang ini terus berlanjut sepanjang abad berikutnya. Oleh karena itu Shotis datang dihubungkan dengan Isis yaitu dewa Mesir yang paling penting, dan jika Shotis mulai terlihat pertama kali di langit pagi adalah tanda awal untuk tahun baru, yang bertepatan dengan titik balik matahari, musim panas, dan awal Nil
10
mengalir. tapi sekarang perhitungan kalender hanya diperhitungkan dari 365 hai saja, pada akhir empat tahun diperoleh dari satu hari penuh pada tahun matahari yang sebenarnya untuk melihat matahari terbit Sothis dan bintang anjing setahun kemudian. Dengan setiap periode berikutnya, dari 4 tahun kebangkitan matahari, yang menandakan tahun baru, tetapi orang mesir masih menghitungnya dengan bertepatan dengan genangan yang akan jatuh lain hari di bilik kalender.dala, perjalanan 120 tahu satu bulan akan hilang, dan dalam 480 tahun begitu besara akan menjadi pergeseran musim yang salah, waktu yang ditetapkan berdasarkan genangan pada kalender yang terdaftar sebagai benih waktu yang juga sebagai penunjuk waktu panen. Akhirnya para pengamat menjelaskan bahwa pergeseran bumi akan mempengaruhi sirkuit lengkap kalender, sehingga setelah (4 x 365) =1460 tahun hari pertama tahun kalender akan bertepatan dengan matahari Shotis yang terbit dan juga datangnya banjir pada sungai Nil. Dengan kata lain kalender tahun Mesir dihitung dari 365 1/4 hari, masing- masing. Periode ini dihitung dengan melihat terbitnya matahari Sothis, yang juga disebut sebagai siklus Sothic.Orang orang mesir belum mampu membuat perhitungan kalender secara modern karena dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, berbeda dengan orang Yunani yang mempunyai banyak imam astronom yang dapat menggambarkan bentuk bulan dan planet- planet yang terlihat dalam penjelajahan mereka terhadap langit dan mampu membagi bintang menjadi rasi bintang dan membuatnya dengan membuat gambar rasi bintang sebagai zodiak. Sumber: http://semuacintafisika.blogspot.com/2012/09/sains-zaman-mesir-babilonia-dan- assiria.html
11
BAB III SAINS ZAMAN BABILONIA
3.a Peradaban Bangsa Babilonia Tanah Mesopotamia terletak di antara lembah sungai Tigris dan Efrat.Penduduknya dikenal dengan Babilonia dan Assyria. Masyarakat ini adalah saham semit sekutu, karena itu orang Ibrani kuno dan Fenesia dari suku yang sama dengan Aram dan Arab. Ibu kota Babilonia adalah Babilonia itu sendiri sedangkan Assyria adalah Niniveh. Raja-raja Assyria mendominasi peradaban Asia Barat selama masa kejayaan ibrani, lalu di tahun 606 SM ditaklukkan oleh Madai dan Babilonia.Kemudian Babilonia ditaklukkan oleh Cyrus dan tunduk pada Darius raja Persia untuk beberapa abad.Peristiwa besar terakhir saat kematian Alexander Agung dan pada tahun 322 SM masa Herodotus kekuasaan Babilonia sedang pada puncaknya.Di Babilonia ditemukan dalam bagian-bagian dari tulisan sejarahwan babilonia Berosus, yang lahir di Babilonia sekitar 330 SM yang memberikan gambaran sekilas tentang sejarah Babilonia.Terdapat peninggalan dokumen tertulis, ditulis di tablet, prisma dan tabung dari tanah liat. Karena dalam bahan-bahan ini muncul ilmu Assyriologi.Hal ini membuktikan ide-ide Yunani tentang peradaban Mesopotamia.Semua bukti tampaknya menunjukkan juga bahwa peradaban Babilonia bahkan lebih kuno dibandingkan Mesir. Pada mulanya Babilonia belum menjadi ibu kota dan Niniveh juga belum ada. Nippur dan Shirpurla menjadi kota penting. Sebuah bukti menunjukkan bahwa penduduk awal Mesopotamia bukan Semit, tetapi keturunan orang asing yang sekarang disebut Sumeria.Kemudian ditundukkan oleh penjajah Semit untuk menguasai wilayah Tigris dan Eufrat.Rahaj Khammurabi yang hidup sekitar 2200 SM adalah pemberi hukum besar, bentuk dasar kuno Justinianus, dan zaman raja-raja Assyria seperti Sargon II, Asshurnazirpal, Sanherib dan Asshurbanapal menonjol dengan banyak keunikan. Sumber: Williams, Henry Smith. 1999. A History of Science Vol 1-3. Ebook.
12
Pada dinasti pertama dari Babylon yang didirikan oleh Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyrian. Babylon menjadi salah satu kota terpenting pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi (1792-1750 SM) menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia.Literatur Bangsa Babylonia dibangun dengan sangat bagus dan rekaman cuneiform yang berhasil ditemukan menunjukkan agama, sejarah dan ilmu pengetahuan sangat berkembang pada masa itu. Obat-obatan, kimia, alchemy, botany, matematika dan astronomi juga dipraktekkan. Agama dan tulisan kuno yang berbentuk cuneiform ini berasal dari kebudayaan Sumer yang lebih tua. Mereka juga mengembangkan bentuk abstrak dari tulisan berdasarkan symbol cuneiform (berbentuk baji). Tulisan ini ditulis di tanah lempung yang basah dan dibakar dibawah terik matahari. "Dongeng tentang penciptaan" bangsa Babylonia ditulis dalam tujuh lembaran tanah liat dan ditampilkan serta dibacakan pada festival tahun baru di Babylon. Lembaran-lembaran tersebut mengisahkan tentang kesuksesan Tuhan Kota Babylon, Marduk dan bagaimana Marduk bisa menjadi tuhan tertinggi, raja semua tuhan yang ada di surga dan bumi. Babilonia adalah wilayah yang berdekatan dengan mesir, wilayah Babilonia yang sekarang kita kenal dengan Irak merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban tinggi. Perkembangan peradaban Bangsa Babilonia terbagi menjadi tahap, yaitu: 1. Babilonia Lama Bangsa Babilonia Lama (3000 SM) Raja Babilonia I adalah Hamurabi (+1900 SM) Hasil Kebudayaan bangsa Babilonia I adalah : a. Codex Hamurabi Codex Hammurabi adalah hukum atau undang-undang yang di buat oleh raja Hammurabi. Hukum ini dibuat pada prasasti batu yang tingginya 8 kaki atau sekitar 2,5 m dan diletakan ditengah-tengah kota Babilonia. yang berisi : larangan main hakim sendiri, sehingga keamanan dan keadilan masyrakat dijunjung tinggi dan juga Hukum perdata dan Pidana. b. Konsep Kepercayaan Bangsa Babilonia Lama
13
Sudah mengenal dewa-dewa. Dewa Marduk adalah Dewa Utama. Namun Kerajaan Babilonia Lama hancur setelah mendapat serangan dari bangsa Assyria. 2. Babilonia Baru Nebopalasar sebagai pendiri kerajaan Babilonia baru. Babilonia mencapai kejayaan pada masa Nebukadnezar (612-536 SM) Hasil kebudayaan Babilonia baru adalah: a. Taman Gantung Dan Istana Bertingkat Taman gantung babilonia (The Hanging Garden)adalah taman yang didirikan oleh peradaban Babilonia diatas bukit-bukit buatan.Taman-taman tadi dikatakan taman gantung, karena jika dilihat-lihat seolah-olah taman itu menggantung. Namun, dalam literature Babylonia, tidak ditemukan adanya rekaman sejarah tentang taman bergantung, dan laporan yang sangat deskriptif berasal dari ahli sejarah bangsa Yunani. Dalam lembaran tanah liat yang berasal dari periode Nebukadnezar, deskripsi tentang istananya, kota Babylon dan dindingnya ditemukan, tetapi tidak ada satupun referensi yang ditemukan tentang taman bergantung. Sebagian ahli sejarah percaya bahwa legenda taman bergantung hanyalah cerita campuran tentang taman dan pohon palm di Mesopotamia, istana Nebukadnezar, the tower of Babel, dan ziggurats yang diceritakan oleh tentara Alexander ketika mereka kembali ke kampung halamannya. b. Menara Babilonia Menara Babilonia ini tidak pernah selesai karena pekerjanya berselisih faham karena tidak mengerti bahasa masing- masing.Babilonia baru melanjutkan kebudayaan Babilonia lama dan Sumeria mereka telah mengenal ilmu perbintangan gerhana Matahari dan gerhana Bulan. Kerajaan Babilonia berakhir (+ 536 SM). Sumber: Tholabul Ilmi with Eko. Blogger.
3.b Kepercayaan Babilonia Orang Babilonia menganut politeisme atau menyembah banyak dewa.Kepercayaan Babilonia banyak dipengaruhi oleh kepercayaan Sumeria. Orang Babilonia membangun banyak tempat pemujaan buat dewa yang mereka
14
sembah.Terdapat banyak mitos yang mengiringi kepercayaan Babilonia seperti tentang penciptaan atau asal mula kehidupan di bumi.Sebagai contoh, Epos Gilgames, yang mengisahkan tindakan dewa-dewa dalam penciptaan, merupakan salah satu sastra penting Mesopotamia.Menurut kepercayaan Babilonia, semua dewa merupakan keturunan dari Apsu dan Tiamat.Menurut legenda, dewa-dewa Babilonia tidak bisa mengendalikan anak-anak mereka sehingga terjadi pemberontakan yang berakhir ketika Ea membunuh Apsu sementara Tiamat tidak melakukan apapun.Setiap generasi berikutnya dari dewa Babilonia dianggap lebih unggul dari dewa sebelumnya yang berpuncak pada Marduk, dewa kebijaksanaan, yang menjadi penguasa para dewa.Orang Babilonia merayakan kematian dan kelahiran kembali Marduk setiap tahun sebagai bagian dari kepercayaan mereka. Dikisahkan, Marduk akhirnya mengalahkan Tiamat dan setelah itu menciptakan dunia bersama dengan manusia yang hidup di dalamnya.Hubungan kekerabatan dewa-dewa Babilonia cukup kompleks. Namun ada beberapa yang layak disimak.Sin, misalnya, adalah dewa bulan, dan ayah dari Shamash, dewa orang miskin dan wisatawan.Nintu dan Anu keduanya menciptakan dewa, serta kemampuan menciptakan angin.Damkina dipercaya sebagai dewi bumi, dan merupakan istri dari Ea, dewa kebijaksanaan yang juga mengawasi seni.Mummu adalah dewa lain yang terkenal sebagai pengrajin. Enlil merupakan dewa udara yang juga mengendalikan cuaca.Ishtar, dewi cinta dan perang, menjadi terkenal karena merambah ke dunia bawah (underworld) untuk mendapatkan kekasihnya kembali.Menarik untuk dicatat bahwa sementara cinta dan perang tampaknya bertentangan di mata masyarakat modern, Ishtar bukan satu-satunya dewi cinta dan perang di kawasan Laut Tengah.Hal ini menunjukkan bahwa peradaban awal di daerah ini mengakui adanya emosi intens yang menyertai kedua pengalaman cinta dan perang. Sumber: http://bumbata.co/16989/kepercayaan-babilonia-nama-dewa-dewa-bangsa-babilonia/
15
3.cPemikiran-Pemikiran Bangsa Babilonia 1. Aritmatika Dan Ilmu Geometri Aritmatika dan semacam ilmu Geometri yang sudah dikenal di kalangan bangsa orang Mesir dan Babilonia. Pada umumnya penemuan mereka masih sangat bersifat sederhana. Namun, penalaran dedukatif dari premis-premis umum adalah hasil inovasi dari orang Yunani.
2. Astronomi Babilonia Ahli astronomi bangsa Babylonia telah lama dikenal unggul di dunia peradaban kuno. Beberapa ribu tahun sebelum Copernicus, mereka telah menyadari bahwa bumi dan planet-planet lain berbentuk bulat dan bahwa mereka berputar mengelilingi matahari. Dengan pengetahuan ini mereka dapat secara akurat memprediksi gerhana matahari dan bulan. Banyak pelajar modern berasumsi bahwa bangsa Babylonia membangun ilmu astronomi mereka sendiri, untuk memenuhi kebutuhan akan perhitungan yang akurat dari ilmu astrologi mereka yang kompleks. Secara mengejutkan, hasil terjemahan teori bangsa Babylonia baru-baru ini mengindikasikan bahwa posisi dan pergerakan dari bintang dan planet dihitung berdasarkan persamaan yang kompleks dari peradaban Bangsa Sumeria. Bangsa Babylonia nampaknya tidak memiliki pemahaman tentang teori dasar dari formula ini, hanya mengetahui bagaimana menggunakannya saja. Sumber: http://www.pureinsight.org/pi/index.php?news=122 dikirim oleh Admin, Tanggal 2008-06-25 Jam 04:30:08
3. Sains Bangsa Babilonia adalah bangsa kuno yang juga memberikan subangsih besar dalam masalah sains. Hal ini yang kemudian menjadi dasar pemikiran para filsuf Yunani dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Diantara karya besar bangsa Babilonia dalam bidang sains adalah pembagian hari menjadi 24 jam, pembagian lingkaran menjadi 360 derajat, siklus gerhana (yang bisa memastikan tanggal gerhana bulan, dan memperkirarkan tanggal gerhana matahari). Karya pemikiran bangsa
16
Babilonia tersebut kemudian menjadi bahan yang dipelajari oleh filsuf Yunani, Thales. Thales dari Militus (sekitar 625 545 SM) adalah filsuf pertama zaman Yunani kuno. Ia adalah pedagang pertama yang melakukan perjalanan ke Mesir ia kemudian memperoleh pengetahuan geometri dan ke Mesopotamia untuk mempelajari Astronomi. Ia dihormati atas kemampuannya meramalkan terjadinya gerhana matahari. Ia pun mengenal mitos penciptaan alam semesta yang dianut oleh bangsa Mesir dan Babilonia.
4. Agama Bertand Rusel dalam tulisannya mengemukakan, agama bangsa Mesir dan Babilonia, sebagaimana kepercayaan kuno lainnya, pada mulanya berupa kultus kesuburan. Bumi adalah betina, matahari jantan. Lembu jantan lazimnya disebut dengan kesuburan pria sehingga dewa-dewa lembu banyak yang dipuja dan disembah. Di Babilonia, Isthar adalah dewa bumi yang tinggi kedudukannya diantara dewi-dewi lainnya.Ketika kaum koloni Yunani di Asia Kecil menemukan kuil-kuil pemujaan Ishtar, mereka menamainya Artemis dan mengambil alih kultus yang ada. Ini adalah asal-usul Diana dari Ephesia, yang merupakan sebutan Latin untuk Artemis. Penganut Nasrani kemudian mentransformasikannya menjadi Perawan Maria, yang kemudian dilegitimasikan menjadi Mother of God.. Seperti halnya di seluruh Asia Barat, dewa yang agung dipuji dengan pelbagai nama.
5. Seni tulis menulis Penggambaran dan pencitraan dewa dewi seperti layaknya manusia sebenarnya merupakan konsekuensi dari kenyataan historis bahwa dewa-dewi yang diyakini adalah ciptaan atau kreasi dari manusia. Seni tulis menulis untuk pertama kalinya ditemukan di Mesir kira-kira pada tahun 4000 SM, dan di Babilonia tidak lama kemudian. Di masing-masing itu tulisan bermula dari gambar-gambar yang objek yang di acu. Gambar-gambar tersebut dengan cepat mengalami konsevsionalisasi, sehingga kata-kata lantas ditampilkan
17
dengan indigrom-indigrom seperti masih terdapat di Cina. Dalam jangka ribuan tahun, system yang bertele-tele ini berkembang menjadi tulisan alfabetis. Bangsa Yunani mengenal dan mempelajari seni tulis menulis dari bangsa Phoenicia. Bangsa Phoenicia dalam hal seni tulis menulis di pengaruhi oleh bangsa Mesir dan Babilonia. Bangsa Yunani, dengan meminjam dari bangsa Phoenicia, merombak abjad-abjad itu agar sesuai dengan bahasa mereka, dan melakukan penyempurnaan penting penambahan huruf-huruf hidup terhadap alphabet yang hanya terdiri dari huruf mati. Ditemukannya metode penulisan yang praktis ini tak layak lagi telah mendorong perkembangan peradaban Yunani. Angka-angka Babilonia dulunya ditulis dalam bentuk cuneiform (bentuk runcing), menggunakan alat tulis dari tanamanreed berujung runcing untuk menulis di atas sepotong tanah liat yang mana akan dijemur di matahari untuk mengeraskannya untuk membuat rekaman permanen. Orang-orang Babilonia menggunakan sistem angkasexagesimal (basis 60) yang diambil dari Sumeria. Karena sudah jelas sistem mereka memiliki sistem desimal dan mereka menggunakan 60 sebagai satuan terkecil kedua, bukannya 100 seperti yang kita gunakan sekarang, makanya lebih tepatlah kalau sistem ini dianggap sebagai sistem campuran dari basis 10 dan basis 6. Sexagesimal masih ada sampai saat ini, dalam bentuk derajat, menit, dan detik di dalam trigonometri dan pengukuran waktu. Sumber: Bertand Russel, Sejarah filsafat Barat: Kaitannya Dengan Kondisi Sosio-Politik Zaman Kuno Hingga Sekarang, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002. Hlm. 5.
Ketenaran astromon Kasdim memang yang terpenting memiliki kekaguman orang Yunani dan melalui hasil pengamatan astronomi yang dikirimkan Babilonia.Pembagian waktu kami berasal dari Babilonia kata Hornmel.Untuk Babilonia kita menerima satu minggu tujuh hari, dengan nama-nama planet unutk hari-hari dalam seminggu, dan pembagian ke jam dalam bulan.Astronom Kasdim melakukan observasi dan dicatat dalam perjalanan waktu kondisi seperti astronomi
18
luas sebagai keteraturan fase bulan, dan hubungan periode bulan untuk osilasi lagi periodik matahari.Perbedaan utama antara kasdim dan astronom Mesir terletak pada berbagai fenomena yang diamati. Perhatian Mesir berpusat pada matahari, sedangkan Babilonia perhatiannya berpusat pada bulan.Babilonia tidak bisa mengabaikan fakta tentang tahun matahari dengan periode satu bulan tiga puluh hari, dan satu tahun terdiri dari 12 bulan atau 360 hari. Periode ini tidak bertepatan dengan tahun sebenarnya, tetapi tidak pentingnya relatif yang dianggap berasal dari tahun matahari ini dibuktikan bahwa ia di alihkan polanya satu bulan tambahan untuk menyesuaikan kalender hanya sekali dalam enam tahun. Memang akan muncul bahwa orang Babilonia dan Assyria tidak mengadopsi metode yang sama untuk menyesuaikan kalender, karena Babilonia memiliki bulan two intercular disebut Elul dan Adar, sedangkan orang Assyria hanya sebulan seperti tunggal disebut Adar kedua. Saat tahun pertama ada yang menyimpang, ditanggal Assyria beberapa penguasa Babilonia ada kasus tahun tambahan yang dianggap sebagai tahun pertama, sehingga memberikan dua perhitungan untuk masa pemerintahan raja antara lain, Salmaneser, Sanherib, Nebukadnezar. Ketidakpastian ini menunjukkan bahwa tahun matahari tidak memiliki kronologi Assyiria yang cukup makna yang sama. Bulan Assyria dimulai pada malam ketika bulan pertama kali diamati, atau dalam kasus bulan tidak terlihat, bulan baru dimulai 30 hari setelah bulan lalu yang sebenarnya adalah 29 dan setengah hari. Mr. R. Campbell Thompson percaya bahwa objek laporan astrologi yang berkaitan dengan munculnya bulan dan matahari adalah untuk membantu menentukan dan meramalkan panjang bulan matahari. Ia juga percaya ada bukti yang menunjukkan bahwa bulan intercular ditambahkan pada periode kurang dari 6 tahun. Menurut Smith bahwa 28 hari pertama setiap bulan dibagi menjadi 4 minggu tujuh hari masing-masingnya, hari ke 7, 14, 21, 28 menjadi hari Sabat dan ada larangan umum dari sistem kerja hari ini.Disimpulakan oleh Astronom Assyria dari pengamatan 7 planet yaitu, Sin (Bulan), Samas (Matahari), Umunpawaddu (Jupiter), Dilbat (Venus), Kaimanu (Saturnus), Gudud (Merkurius), Mustabarrumutanu (Mars). 12 bulan periode menjadikan 12 zodiak pula. Dalam mengenali saat genangan dan vernal equinox, orang Assyria tidak menurunkan dari
19
tahta bulan dari yang biasa diutamakan, untuk tahun ini diperhitungkan sebagai tidak tepat dimulai pada vernal equinox, tetapi pada bulan baru berikutnya sebelum equinox. Sumber: http://akudanfisikaku.blogspot.com/2012/10/sains-zaman-mesirbabilonia-asiria.html
3.dAstrologi Babilonia Babilonia terkenal denga ilmu astrologi berupa ramamlan-ramalan,mereka tidak mendapat pengetahuan seperti halnya orang-orang yunani namun mereka menerpakan ilmu yang mereka pelajari dari nenek moyang mereka. Namun akhirnya mereka mulai tidak percaya dengan apa yang dikatakan leluhur mereka tidak sesuai lagi dengan kenyataan,sehingga mereka mulai meninggalkannya dan mencoba melakukan pebelajaran kembali. Mereka menemukan hal yang mirip dengan yunani tentang danya planet yang dinamai mars,merkurius,venus dan Jupiter. Mereka mengatakan bahwa jupiter adalah dewa tertinggi melihat dari gerakannya yang berbeda dengan planet lain. Mereka juga mulai dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan Aturan mereka tentang Gerhana Matahari hanyalah hipotesis lemah dan rata-rata. Mereka memiliki juga Pendapat tentang Bumi yang aneh pada diri mereka sendiri, mereka menegaskan bahwa bumi menyerupai kapal. Dalam mempertimbangkan subjek kita telah melihat bahwa, sejauh ini ilmu murni yang dikembangkan orang Babel dan Asyur terutama berpusat tentang subyek astrologi dan sihir. Pencapaian ilmiah dari Eropa adalah hampir semata-mata akan digunakan ke Babilonia dan tidak ke Mesir, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Plato, yang terbesar dari para pemikir Yunani, pergi ke Mesir dan tidak Babilonia untuk melanjutkan studinya ketika ia ingin menembus rahasia ilmu Oriental dan filsafat. Jelas, kemudian, klasik Yunani tidak menganggap Babilonia sebagai memiliki monopoli pengetahuan ilmiah.Dalam tata bahasa dan aritmatika, seperti astronomi, mereka sepertinya tidak telah maju pesat, jika sama sekali, atas orang Mesir. Satu bidang di mana mereka menonjol dalam keunggulan mengejutkan adalah bidang astrologi, tetapi ini, dalam estimasi pemikiran modern, adalah negasi sangat ilmu
20
pengetahuan.Babilonia terkesan takhayul jika di dunia Barat, dan ketika kita mempertimbangkan pengaruh amat buruk dari takhayul,maka babilonia belum bisa dikatakan maju. Sumber: http://akudanfisikaku.blogspot.com/2012/10/sains-zaman-mesirbabilonia asiria.html
21
BAB IV SAINS ZAMAN ASSYRIA
4.a Perkembangan Sejarah Assyria Ketika Babilonia menguasai bagian selatan Mesopotamia, bangsa Assyria yang senang berperang menguasai bagian utara kawasan itu. Kerajaan Assyria berpusat di hulu Sungai Tigris. Raja Adadnirari I, sebagai penguasa kuat pertama negeri ini (1770-1750 SM), memperluas wilayah Assyria dan mendapat gelar Raja atas Segalanya. Ia dan para penggantinya adalah diktator yang tidak membiarkan negara lain merdeka. Assyria menjadi kaya berkat kagiatan para keluarga pedagang yang menjual tekstil dan logam ke berbagai negeri.
4.b Kepercayaan Bangsa Assyria Kepercayaannya adalah Kristian Syriak yang etnik dan identiti kebangsaan dalamnya dililit dengan agama, suatu warisan dari sistem Pokok Uthmaniyyah. Gereja Utama Gereja Purba Timur Gereja Assyrian Timur Gereja Chaldea Babylon Gereja Ortodoks Syriak Gereja Katolik Syriak Sumber: http://ms.wikipedia.org/wiki/Orang_Assyria
4.cAssyria Runtuh dan Jaya Kembali Tahun-tahun Penting 2500 SM Bangsa Assyria bermukim di hulu Sungai Tigris 1900 SM Pertumbuhan Assyria Tua
22
Saat wilayah Assyria bertambah luas, semakin banyak pemberontakan rakyat di wilayah jajahan. Akhirnya, Assyria jatuh ke tangan bangsa Hur (kerabat bangsa Hittit). Bangsa Hur menguasai Assyria selama 250 tahun. Walaupun kekuasaannya sempat menurun, Assyria menjadi kuat kembali. Periode kejayaan Assyria berlangsung selama 300 tahun. Assyria mencapai puncak keemasan di bawah Raja Tiglathpileser I. Raja ini memimpin penaklukan atas negara-negara tetangga setiap tahun. Assyria kemudian menguasai seluruh kawasan itu, termasuk menaklukan Babilonia.
4.dKemakmuran Assyria Sekitar tahun 1076 SM, Assyria dan Babilonia ditaklukan oleh suku Aram dari Suriah. Namun, 150 tahun kemudian, Ashurdan II dan para penggantinya menguasai kembali kekaisaran Assyria. Ibukotanya kemudian dipindahkan ke Niniweh, tempat dibangunnya banyak gedung dan proyek irigasi. Para raja Assyria memperluas wilayah untuk menguasai semua jalur perdagangan dan menindas negara tetangga yang membuat masalah. Kekaisaran Assyria mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan Raja Tiglathpileser III (745-727 SM) yang wilayah kekuasaannya meliputi Babilonia, Suriah, Palestina, Siprus, Arabia bagian utara, dan Mesir. Raja Assyria merupakan penguasa absolut yang terlibat aktif dalam semua 1680 SM Assyria jatuh ke tangan bangsa Hur (hingga 1400 SM) 1300-1200 SM Assyria memperluas wilayahnya 1076 SM Assyria jatuh ke tangan bangsa Aram (hingga 934 SM) 730-630 SM Perluasan wilayah Assyria mencapai puncaknya 612 SM Assyria jatuh ke tangan bangsa Babilonia dan Medes
23
masalah kenegaraan. Di istana Assurbanipal yang megah, raja mendengarkan keluhan dari rakyat sambil dikelilingi oleh para penasehat. Istana raja sangat besar, dengan taman yang luas. Sebagai pelindung kesenian, raja menulis banyak catatan sejarah Babilonia dan Sumeria, serta berbagai teks matematika, ilmu kimia, dan astronomi.
4.eKehidupan Bangsa Assyria Bangsa Assyria adalah ilmuwan hebat. Mereka membangun berbagai kota megah dengan banyak kuil dan istana. Kaum pria mengenakan jubah panjang dan berjanggut. Kaum wanita mengenakan gaun berlengan pendek dengan selendang sebahu. Banyak pria menjual istri dan anak sebagai budak untuk membayar utang.
4.fKejatuhan Assyria Penguasa terakhir dan terbesar di Assyria adalah Raja Assurbanipal. Ia merupakan raja terpelajar. Selama pemerintahannya, sebuah perpustakaan besar di ibukota Niniweh dibangun. Berbagai catatan kuno Sumeria dan Akadia dilestarikan dalam lembaran tanah liat, bersama dengan sejumlah catatan mengenai kesusastraan, sejarah, matematika, dan astronomi dari zaman kuno. Saat Assurbanipal wafat pada tahun 627 SM, kekaisaran Assyria jatuh ke tangan bangsa Babilonia dan Medes. Sumber: http://sejarahperadabandanbudayadunia.blogspot.com/2012/06/bangsa-assyria.html
Tokoh-Tokoh pada zaman Babylonia Tokoh-Tokoh Pembaharu/ Pengubah Pola Pikir Pada Zaman Mesir, Babylonia dan Assyria: a. Anaxsimander (610 - 546 SM) Seorang pemikir yang sezaman dengan thales. Berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat itu berbentuk seperti bola dengan bumi sebagai pusatnya. Langit dengan segala isinya beredar mengelilingi bumi. Pendapat ini bertahan dua
24
abad lamanya. Ia juga mengajarkan membuat jam matahari atau petunjuk waktu dengan sebuah tongkat yang ditegakkan di atas bumi dan juga untuk menentukan titik balik matahari.jam matahari merupakan dasar perhitungan jam sampai dengan saat ini.
b. Anaximenes (560 - 520 SM) Tokoh ini berpendapat, bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua benda ialah air. Namun air, merupakan salah satu bentuk saja. Ia dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat menjadi tanah. Inilah yang merupakan teori pertama tentang trasmutasi unsur-unsur
c. Herakleitos (560 470 SM) Tokoh yang satu ini memberi koreksi terhadap pendapat Anaximenes. Ia berpendapat, bahwa justru apilah yang menjadi penyebab adanya transmutasi itu. Tanpa api benda-benda akan tetap seperti apa adanya.
d. Phytagoras (580 500 SM) Tokoh ini berpendapat bahwa sebenarnya unsur dasar ada empat, bukan satu yang dapat berubah kedalam tiga bentuk unsur seperti yang dikemukakan oleh penemu-penemu sebelunya. Keempat unsur dasar itu ialah tanah, api, udara, dan air. Phytagoras juga terkenal di bidang matematika. Salah satu penemuannya yang terpakai sampai sekarang ialah yang kita kenal sebagai dalil phytagoras tentang segitiga siku-siku.Tentang alam semesta, phytagoras berpendapat bahwa bumi ini bulat dan berputar, karena berputar maka tampaknya seolah-olah alam berputar mengelilingi bumi.
e. Empedokles (480 430) Tokoh ini menyempurnakan ajaran Phytagoras tentang empat unsur dasar yakni tanah, air, udara, dan api, dengan memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga pemisah atau tolak menolak. Kedua tenaga tadilah yang mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur tadi
25
f. Socrates (470- 399 SM) Ia dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani, karena banyak melakukan penyelidikan terhadap pengetahuna yang menyangkut kehidipan manusia. Walaupun Socrates tidak meninggalkan karya-karya tulis, tetapi buah pemikiran dikumpulkan oleh muridnya Plato. Ilmunya yang terkenal ialah Logika yang mengajak manusia untuk berpikir yakni adanya, major Premis, Minor Premis, dan Conclusion.
g. Demokritos (460- 370 SM) dan Leucippus (450 SM ) Mereka dinilai sebagai penemu atom yakni materi terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi (sekarang sudah dapat dilakukan). Bentuknya bermacam- macam dan selalu bergerak kesegala arah sehingga sering terjadi benturan-benturan suatu dengan yang lain dan menimbulkan pusaran. Jumlah atom dan pusarannya akan membentuk beraneka ragam benda. Diluar benda-benda hanya ada kehampaan (void)
h. Plato (423-347 SM) Ia mempunya titik tolak berpikir yang berbeda dengan orang sebelumnya. Ia seorang sastrawan yang menghindari pemikiran yang terlalu matrealistik seperti Demokritos dan Empedokles. Plato berpendapat bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya suatu duplikat saja dari suatu yang kekal dan material.
i. Aristoteles (348-322 SM) Ia merupakan pemikir terbesar pada zamanya. Ia membukukan intisari dari ajaran orang-orang sebelumnya. Aristoteles membuang hal-hal yang tidak masuk di akalnya dan menambahkan pendapatnya sendiri. Bukunya merupakan ensiklopedia pengetahuan pada masa itu. Tentang unsur dasar, ia menyebutkan adnya zat tunggal yang disebut hule. Zat tunggal ini tergantung dari kondisinya, dapat berbetuk tanah, air, udara, api. Adanya transmutasi ini disebabkan oleh keadaan dingin, lembab, panas dan kering. Contoh bila Hule dalam keadaan kondisi lembab dan panas maka ia berbentuk udara, bila dalam
26
keadaan panas dan kering akan berbentuk api dan bila kering dan dingin akan berbentuk tanah. Aristoteles tidak mempercayai adanya ruang hampa. Ia berpendapat bahwa di suatu tempat tidak ada apa-apanya (benda), di situ ada sesuatu yang imaterial, yakni Ether (bukan Eter yang kita kenal dengan senyawa kimia). Ajaran Aristoteles yang penting ialah suatu pola pikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika.
j. Archimedes (287-212 SM) Seorang pakar di zamannya yang sudah menggunakan cara empiris didasarkan pada pengalaman atau percobaan. Ia ahli menemukan hukum-hukum dibidang matematika, fisika, dan mekanika. Salah satu hukumnya yang terkenal ialah benda yang terapung di air akan kehilangan berat sesuai dengan air yang keluar.
k. Ptolomeus (127-151 M) Setelah tokoh besar setelah Aristoteles. Buah pemikirannya yang penting ialah tentang bumi sebagai pusat sistem tata surya (geosentris), yakni bumi berbentuk bulat, diam seimbang tanpa tiang penyangga. Bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengelilingi bumi, sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui orbitnya sendiri, terletak diantara bumi dan bintang. Sumber: http://boejanksenank.blogspot.com/2012/12/tokoh-tokoh-pada-zaman-babylonia.html
27
DAFTAR PUSTAKA
http://semuacintafisika.blogspot.com/2012/09/sains-zaman-mesir-babilonia-dan- assiria.html Williams, Henry Smith. 1999. A History of Science Vol 1-3. Ebook. Tholabul Ilmi with Eko. Blogger. http://bumbata.co/16989/kepercayaan-babilonia-nama-dewa-dewa-bangsa-babilonia/ http://www.pureinsight.org/pi/index.php?news=122 dikirim oleh Admin, Tanggal 2008-06-25 Jam 04:30:08 Bertand Russel, Sejarah filsafat Barat: Kaitannya Dengan Kondisi Sosio-Politik Zaman Kuno Hingga Sekarang, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002. Hlm. 5. http://akudanfisikaku.blogspot.com/2012/10/sains-zaman-mesirbabilonia-asiria.html http://akudanfisikaku.blogspot.com/2012/10/sains-zaman-mesirbabilonia asiria.html http://ms.wikipedia.org/wiki/Orang_Assyria http://sejarahperadabandanbudayadunia.blogspot.com/2012/06/bangsa-assyria.html