Вы находитесь на странице: 1из 34

MAKALAH

DIAGNOSIS TOPIS STROKE


oleh
Nama : Angga Prassetia
NPM : 07310022
Pembimbing
dr. Calvitinus Meliala, S.S
DEPARTEMEN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE
KABANJAHE
2014
KATA PENGANTAR
Pu!i s"u#ur senantiasa enulis an!at#an #ehadirat Allah S$% "ang telah
melimah#an #arunia, rahmat, dan hida"ah&N"a sehingga enulis daat men"elesai#an
ma#alah dengan !udul 'iagnosis %ois Stro#e.
Ma#alah ini disusun sebagai salah satu tugas u!ian (eanitraan (lini# Senior )((S*
di bagian SM+ Neurologi ,S- (aban!ahe.
Mudah . mudahan dengan memela!ari materi . materi "ang ada dalam ma#alah ini
daat berman/aat dan menambah 0a0asan emba1a. Saran, endaat, #ore#si, dan tanggaan
dari semua iha# sangat dihara#an.
(aban!ahe, 17 Mei 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Stro#e adalah suatu en"a#it de/isit neurologis a#ut "ang disebab#an oleh
gangguan embuluh darah ota# "ang ter!adi se1ara mendada# dan menimbul#an
ge!ala dan tanda "ang sesuai dengan daerah ota# "ang terganggu. Stro#e merua#an
salah satu masalah #esehatan "ang serius #arena di tandai dengan tinggin"a
morbiditas dan mortalitasn"a. Selain itu, tama# adan"a #e1enderungan ening#atan
insidenn"a.
3atasan "ang di#emu#a#an oleh $45 %as# +or1e in Stro#e and 5ther
Cerebrovas1ular 'isease tahun 1676, stro#e se1ara #linis adalah dis/ungsi neurologis
a#ut "ang disebab#an oleh gangguan embuluh darah dan timbul se1ara mendada#
)dalam beberaa deti#* atau 1eat )dalam beberaa !am* dengan ge!ala . ge!ala dan
tanda . tanda "ang sesuai dengan daerah /o#al ota# "ang terganggu.
Pada umumn"a dis/ungsi itu berua hemiaralisis atau hemiaresis "ang
disertai dengan de/isit sensori# dengan atau tana gangguan /ungsi luhur. 'i dalam
ra#ti#, stro#e )bahasa inggris* umum diguna#an sebagai sinonim Cerebro 8as1ular
'isease )C8'* dan(uri#ulum 9nti Pendidi#an 'o#ter di 9ndonesia )(9P'*,
mengistilah#an stro#e sebagai en"a#it a#ibat gangguan eredaran darah ota#
):P'5*.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penger!"n Sr#$e
Stro#e adalah suatu en"a#it de/isit neurologis a#ut "ang disebab#an oleh
gangguan embuluh darah ota# "ang ter!adi se1ara mendada# dan menimbul#an
ge!ala dan tanda "ang sesuai dengan daerah ota# "ang terganggu. Stro#e merua#an
salah satu masalah #esehatan "ang serius #arena ditandai dengan tinggin"a
morbiditas dan mortalitasn"a. Selain itu, tama# adan"a #e1enderungan ening#atan
insidenn"a.
3atasan "ang di#emu#a#an oleh $45 %as# +or1e in Stro#e and 5ther
Cerebrovas1ular 'isease tahun 1676, stro#e se1ara #linis adalah dis/ungsi neurologis
a#ut "ang disebab#an oleh gangguan embuluh darah dan timbul se1ara mendada#
)dalam beberaa deti#* atau 1eat )dalam beberaa !am* dengan ge!ala&ge!ala dan
tanda&tanda "ang sesuai dengan daerah /o#al ota# "ang terganggu.
Pada umumn"a dis/ungsi itu berua hemiaralisis atau hemiaresis "ang
disertai dengan de/isit sensori# dengan atau tana gangguan /ungsi luhur. 'i dalam
ra#ti#, stro#e )bahasa 9nggris* umum diguna#an sebagai sinonim Cerebro 8as1ular
'isease )C8'* dan (uri#ulum 9nti Pendidi#an 'o#ter di 9ndonesia )(9P'*,
mengistilah#an stro#e sebagai en"a#it a#ibat gangguan eredaran darah ota#
):P'5*.
Mengenai #las/i#asi stro#e, telah ban"a# institusi "ang mengemu#a#an
berbagai #lasi/i#asi stro#e. Seerti "ang dibuat oleh Stro#e 'ata 3an#, $orld
4ealth 5rgani;ation )$45, 1676* dan National 9nstitute o/ Neurologi1al 'isease
and Stro#e )N9N'S, 1660*. Pada dasarn"a #lasi/i#asi tersebut di#elomo##an atas
dasar mani/estasi #lini#, roses atologi "ang ter!adi di ota# dan temat lesin"a. 4al
ini ber#aitan dengan ende#atan diagnosis neurologis "ang mela#u#an diagnosis
#linis, diagnosis #ausal, dan diagnosis tois.
:angguan embuluh darah ota# ):P'5* masih en"ebab #ematian #etiga,
sesudah en"a#it !antung dan #an#er. 'i negara ma!u, mes#iun ang#a #ematian
dari :'5P a#hir&a#hir ini 1enderung menurun oleh #arena en1egahan terhada
en"a#it ini telah dila#u#an sebai# mung#in. 'i negara ber#embang #ema!uan
e#onomi serta ilmu engetahuan dan te#nologi telah memeran!ang usia.
Di samping itu, perbaikan metoda penanganan penderita GPDO
yang akut, telah menekan angka kematian penderita, akibat dari semua ini
dapat diramalkan bahwa jumlah penderita yang mempunyai gejala sisa
akibat GPDO akan meningkat.
Pada kondisi Gangguan Pembuluh Darah Otak atau Stroke, problem
yang sering timbul oleh pasien biasanya :
1. Adanya kelemahan otot pada bagian anggota gerak tubuh yang terkena
. Adanya gangguan keseimbangan
!. Adanya gangguan postur
". Adanya gangguan perna#asan
$. Adanya atropi
%. Adanya gangguan kemampuan #ungsional
2.2 K%"&!'!$"&! Sr#$e
Mengenai #las/i#asi stro#e, telah ban"a# institusi "ang mengemu#a#an
berbagai #lasi/i#asi stro#e. Seerti "ang dibuat oleh Stro#e 'ata 3an#, $orld
4ealth 5rgani;ation )$45, 1676* dan National 9nstitute o/ Neurologi1al 'isease
and Stro#e )N9N'S, 1660*. Pada dasarn"a #lasi/i#asi tersebut di#elomo##an atas
dasar mani/estasi #lini#, roses atologi "ang ter!adi di ota# dan temat lesin"a. 4al
ini ber#aitan dengan ende#atan diagnosis neurologis "ang mela#u#an diagnosis
#linis, diagnosis #ausal, dan diagnosis tois.
(lasi/i#asi "ang dia#ai saat ini adalah sebagai beri#ut:
1. 3erdasar#an mani/estasi #lini#
a. %ransient 9s1hemi1 Atta1# )%9A*, serangan #urang dari 22 !am
b. Stro#e in <volution )S9<*, hilang dalam 2 minggu
1. ,eversible 9s1hemi1 Neurologi1al 'e/i1it ),9N'*
d. Comleted Stro#e
2. 3erdasar#an roses atologi# )#ausal*
a. 9n/ar#
b. Perdarahan 9ntra Serebral
1. Perdarahan Subara1hnoidal
3. 3erdasar#an temat lesi
a. Sistem #arotis
b. Sistem vertebrobasiler
2.( Ge)"%" Pen*"$! Sr#$e
:e!ala Pen"a#it Stro#e "ang terlihat adalah ertama, serangan stro#e datang
ditandai dengan serangan neurologis berua #elumuhan total atau han"a lengan
tangan sa!a. (edua, otot&otot enderita mulai melemah atau sering disebut
hemilegia untu# istilah #edo#terann"a. (etiga, enderita mulai mengalami
enurunan #emamuan melihat serta membau. :angguan englihatan tersebut bisa
se1ara arsial mauun total. (eemat, #arena adan"a gangguan s"ara/ motori#n"a,
ma#a enderit mengalami gangguan bi1ara. (elima, enderita mengalami #esulitan
menelan ma#anan dan #eadaan tubuh un tida# ter#oordinasi dengan bai#. (eenam,
saat berbi1ara un, enderita 1enderung tida# !elas atau biasa disebut elo. Selain
berbagai tanda&tanda dan ge!ala stro#e tersebut, orang se#itar bisa tahu tentang
en"a#it ini dengan mela#u#an tiga tes dan men"uruh enderita tentang tiga hal,
"aitu minta tersen"um, menengadah#an #edua tangan, mengata#an sesuatu "ang
dia#hiri huru/ a seerti =hari ini indah> hari ini 1erah> dan lain sebagain"a?.
3erdasar#an lo#asin"a di tubuh, ge!ala&ge!ala stro#e terbagi men!adi
beri#ut:
1. 3agian sistem sara/ usat : (elemahan otot )hemilegia*, #a#u, menurunn"a
/ungsi sensori#
2. 3atang ota#, dimana terdaat 12 sara/ #ranial: menurun #emamuan membau,
menge1a, mendengar, dan melihat arsial atau #eseluruhan, re/le#s menurun,
e#sresi 0a!ah terganggu, erna/asan dan deta# !antung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral 1orte@: ahasia, ara@ia, da"a ingat menurun, heminegle1t,
#ebingungan.
Ai#a tanda&tanda dan ge!ala tersebut hilang dalam 0a#tu 22 !am, din"ata#an
sebagai %ransient 9s1hemi1 Atta1# )%9A*, dimana merua#an serangan #e1il atau
serangan a0al stro#e.
Selain 3 :e!ala diatas masih ada lagi ge!ala stro#e lain"a diantaran"a:
(elelahan se1ara tiba&tiba atau tangan, #a#i, bah#an 0a!ah mulai mati rasa
terutama han"a sebelah bagian tubuh sa!a.
Mata se1ara tiba&tiba bermasalah bai# han"a satu atau #edua mata.
Sa#it #eala "ang datang se1ara tiba&tiba, #ehilangan #eseimbangan, atau
#esulitan #eti#a a#an ber!alan.
Merasa #ebingungan dan #esulitan berbi1ara
,asa sa#it #eala "ang amat sangat men"i#sa tana ada en"ebab "ang !elas
:e!ala dan tanda seseorang ter#ena stro#e sangat beragam dan berbeda&
beda antara satu individu dengan individu lainn"a. Perbedaan ini di#arena#an ota#
manusia sangat #omle#s. Setia daerah di ota# memun"ai /ungsi berbeda&beda.
Ada "ang mengatur gera#an, an1aindera, erasaan, #ogniti/ dan lain&lain. :e!ala
dan tanda dari stro#e tergantung ada daerah mana "ang mengalmi #erusa#an di
ota#, dan !uga tergantung dari aa#ah itu #arena stro#e endarahan atau #arena
stro#e is#emi#.
Namun se1ara umum, tanda dan ge!ala stro#e diantaran"a :
& Mun1uln"a #elemahan mendada# dari satu bagian tubuh, 0a!ah, lengan,
tung#ai, terutama di satu sisi badan.
& Mun1ul rasa baal )hilang sensasi* mendada# disatu sisi badan
& :angguan menelan )dis/agia*, 1ontohn"a bila minum !adi terseda#
& 4ilangn"a englihatan sebagian atau men"eluruh se1ara tiba&tiba
& %iba&tiba sulit bi1ara atau men!adi tida# !elas berbi1ara atau elo, atau tida#
memahami embi1araan orang lain
& %imbul n"eri #eala "ang amat sangat, "ang mun1ul se1ara mendada#
& :angguan #esadaran, ingsan, #oma, atau #e!ang.
& 4ilang #eseimbangan, ter!atuh tiba&tiba, dan tida# mamu mengatur gera#an
tubuh
& Mun1ul gangguan #ogniti/ lain seerti tiba&tiba i#un, tida# daat berhitung,
memba1a, atauun menulis se1ara tiba&tiba.
2.4 M"+", - ,"+", G"ngg."n Sr#$e
5ta# memerlu#an o#sigen "ang dieroleh dari darah. Pen"a#it
stro#e ter!adi !i#a ada gangguan aliran darah #e bagian ota#. :angguan ini
dibagi men!adi dua bagian:
1. Stro#e 9s#emi#: :angguan /ungsi ota# se1ara tiba . tiba "ang disebab#an oleh
enurunan aliran o#sigen dan gula darah #e daerah ota# tertentu "ang daat
memati#an sel&sel s"ara/.
2. Stro#e 4emoragi#: ter!adi endarahan di ota# "ang menurun#an aliran o#sigen dan
gula darah #e daerah tertentu sehingga sel&sel s"ara/ a#an mati, area "ang
ter#ena a#an terganggu /ungsin"a. Pada enderita "ang berusia diatas 2B
tahun, stro#e aling ban"a# disebab#an oleh mengerasn"a embuluh darah.
Sedang#an ada enderita "ang berusia muda, stro#e sering disebab#an oleh 1a1at
embuluh darah ba0aan.
2./ F"$#r Re&!$# Pen*"$! Sr#$e
+a#tor ,esi#o ada en"a#it Stro#e. Cang dima#sud dengan /a#tor resi#o
ada en"a#it stro#e adalah #ondisi "ang daat membuat seseorang lebih rentan
ter#ena en"a#it stro#e. Ai#a telah mengenali beberaa /a#tor resi#o ini, ma#a
dihara#an daat memer#e1il #emung#inan ter!adin"a en"a#it "ang daat
men"ebab#an enderitan"a 1a1at bah#an meninggal dunia ini. Selain /a#tor "ang
tida# daat di#endali#an "aitu /a#tor usia dan #eturunan, beberaa /a#tor resi#o
tersebut adalah sebagai beri#ut:
1. %e#anan darah tinggi
. Pen"a#it #en1ing manis
!. Pen"a#it !antung
". (adar #olesterol "ang tinggi
$. :angguan ada embuluh darah
%. (urang olah raga
&. (egemu#an
'. Al#ohol
(. Mero#o#
1). Stress
2.0 Ne.r#1e2"3!#r 4"5" Sr#$e
M"n!'e&"&! G"ngg."n Ne.r#1e2"3!#r
Mani/estasi gangguan neurobehavior ada stro#e se1ara rimer bergantung
lo#asi lesi di ota#. Area ota# "ang rusa# bergantung !uga variasi vas#ularisasi se1ara
individu dan !uga tie dari stro#e "ang ter!adi. Stro#e is#emi# men"ebab#an ola
lesi "ang lebih stabil sesuai teritori 1abang embuluh darah ota#. 'istribusi
erdarahan sontan "ang ter!adi ada stru#tur ota# terdalam )ganglia basalis,
talamus* atau erdarahan ada lobus di hemis/er #iri D #anan. 'aat !uga ter!adi
robe#n"a aneurismaembuluh darah daerah basal ota# "ang menghasil#an sindrom
sesi/i# dan erluasan lesi "ang ter!adi a#ibat rea#si vaso#ontri#si embuluh darah
"ang men"ebab#an is#emi# !aringan ota# se#itarn"a.
9n/ar# serebral #ira . #ira ter!adi 70E dari ang#a #e!adian stro#e,
erdarahan intraserebral rimer 10E, erdarahan subara1hnoid )SA4 F
Subara1hnoid 4aemorrhage* BE dan dari stro#e en"ebab lainn"a se#itar BE.
Se#itar 20E dari in/ar# serebral mengalami trans/ormasi hemoragi# dalam 2 minggu
setelah in/ar#. Sebagian besar ter!adi #eti#a in/ar# meluas atau #arena enggunaan
anti #oagulan atau obat tromboliti#.
T"1e%. S!n5r#, Ne.r#1e2"3!#r "$!1" !n'"r$ '#$"% #"$ 5! 2e,!&'er 5"n 1""ng #"$.
A%!r"n S!r$.%"&! &!&e, K"r#!&
Pe,1.%.2 5"r"2 Sr.$.r O"$ S!n5r#,
Arteri serebri anterior Corus 1allosum ant, A/asia %rans#orti#al,
%ambahan, 1orte@ 1ingulata Ara@ia 1allosal hand,
anterior %a1tile anomia, %ransient
a#ineti1 mutism.
Arteri serebri medial)G*, 9n/erolateral /rontal #orte@ A/asia 3ro1a
divisi suerior
Arteri serebri medial)G*, Gateral serebral hemishere A/asia :lobal
divisi in/erior dan suerior )anterior dan osterior*
Arteri serebri media)G*, +asi#ulus ar#uatus A/asia (ondu#si
1abang osterior
Arteri serebri media)G*, :"rus angularis A/asia trans#orti#al
1abang osterior sensori#, ale@ia dengan
agra/ia, sindr.g"rus angularis
anomia
Arteri serebri media)G*, Gobus temoral osterior & A/asia $erni1#Hs
divisi in/erior suerior
Arteri serebri ost)G*,ro@ 4io1amus Amnesia 8erbal
Arteri serebri ost. (orte@ o#siital 4emianosia
Arteri serebri ost. (orte@ #al#arina 4emianosia,
A#romatosia
Arteri serebri anterior),* (orus #alosum,area motori# Ara@ia (alosal
tamabahan, regio 1ingulata
anterior
Arteri serebri media),* Gobus /rontal in/erolateral Arosodia e#se#uti/
divisi suerior
Arteri serebri media),* Gobus temoral ost su Arosodia reseti/
divisi in/erior
Arteri serebri media),* Parietal osterior Negle1t unilateral
1abang osterior Anosognosia
Arteri serebri ost),* 4io1amus Amnesia Nonverbal
Pro#simal
Arteri serebri ost),* +asi#ulus longitudinal in/, Prosoagnosia,
Agnosia environment.
Arteri serebri ost),* (orte@ #al#arina, slenium, Ale@ia tana agra/ia,
(orus #alosum Anomia 0arna
Arteri serebri ost),* (orte@ o#siital 4emianoosia, halusinasi
Arteri serebri ant )bilat* (orte@ singulata ant)bilat* Mutism a#ineti#
Arteri serebri media)bilat* lob.temoral bilateral Agnosia auditori#
Arteri serebri media)bilat* ,egio arietal bilateral Sindrom 3alintHs
Arteri serebri ost)bilat* Corte@ o#siital Agnosia visual,
Prosoagnosia, agnosia
environtment
Arteri serebri ost)bilat* 4io1amus Amnesia
Arteri serebri ost Pedun#ulus serebri 4alusinosis edun#ular
Aliran Sir#ulasi Sistem 8ertebrobasiler
Pembuluh darah Stru#tur ota# Sindrom
Arteri basilar Midbrain %o o/ basilar s"ndrome,
4alusinasi visual, oneroid
state
Arteri basilar)1ab.Penetrasi* 3asal Pons Go1#ed in s"ndrome
%halami# ant abn. Memori, erseverasi,
'e/isit e#se#uti/, aath",
:angguan memori #roni#
Nu1leus dorsomed Aath", amnesia, de/isit
<#se#uti/
:eni1ulatum lateral %halami1 da;;le
Nu#l. dorsal lateral 'e!erine . ,ouss" s"ndrome
Nu#l. #audatus dorsal 'is/ungsi e#se#uti/
Nu#l. #audatus ventral 'isinhibisi
Nu#leus A#umbens Aath"
:lobus allidus 'is/ungsi e#se#uti/, aatis
Nu#l. subtalami#us Mania
A'"&!"
A/asia merua#an suatu gangguan bahasa "ang dia#ibat#an oleh dis/ungsi
ota#. A/asia merua#an sindrom "ang didaat dan terban"a# a#ibat stro#e. A/asia
harus dibeda#an dari mutisme, gangguan volume dan arti#ulasi bi1ara )disartria*,
gangguan irama dan in/le#si bi1ara )disrosodi*, dan gangguan i#iran dengan
#eluaran verbal "ang tida# normal. 3eberaa ola a/asia "ang berbeda telah di#enal
dan berhubungan dengan lesi&lesi ada daerah anatomi "ang sesi/i#. A/asia se1ara
individual memili#i #omli#asi, rognosis, terai "ang berbeda.
Pada enderita #inan, a/asia memun"ai #orelasi 66E dengan lesi di
hemis/er #iri. 'ier#ira#an I0E orang #idal memili#i ola dominasi "ang serua
dengan orang "ang #inan dengan dominasi /ungsi bahasa ada hemis/er #iri.
A'"&!" Br#+"
A/asia 3ro1a adalah suatu sindrom a/asia tida# lan1ar "ang ditandai oleh
#eluaran verbal "ang terganggu dari "ang sama se#ali tida# mamu mengeluar#an
#ata samai #esulitan menemu#an #ata dan memerlu#an ua"a untu# daat
mengu1a#an #ata, ter!adi ara/asia semanti#, ara/asia literal )/onemi#*, dan
agramati#al. +ungsi engertian bahasa "ang sudah di#uasai normal. ,eetisi,
enamaan, memba1a dengan suara #eras, dan menulis !uga terganggu.
Gesi "ang berhubungan dengan sindrom a/asia 3ro1a adalah men1a#u
girus /rontal in/erior dan daerah di de#at oer#ulum serta insula ada daerah "ang
mendaat sir#ulasi dari arteri serebri media. Guasn"a lesi menentu#an
ringanDberatn"a gambaran sindrom a/asia. (erusa#an ada oer#ulum /rontal
menghasil#an #esulitan untu# menga0ali er1a#aan> 1edera ada #orte@ motori#
menga#ibat#an disartria> #erusa#an "ang men"ebar lebih #e osterior sehingga
meliuti #one#si temoroarietal men"ebab#an ara/asia semanti# serua dengan
ge!ala ada sindrom a/asia #ondu#si. A/asia 3ro1a #lasi# "ang meng#ombinasi#an
semua gambaran tersebut dengan engu1aan "ang agramati#al, terlihat !i#a daerah
diatas ventri#el serta substansia alba "ang berde#atan )!aras eriventri#uler limbi#&
/rontal* ter1a#u dalam lesi. Ai#a lesi /rontal meliuti area remotor dan oer#ulum
/rontal ma#a ter!adi hemiaresis #anan "ang mengenai 0a!ah, dan tung#ai atas "ang
lebih lemah dariada tung#ai ba0ah "ang men"ertai a/asia, serta adan"a ara#sia
simateti# ter!adi bila lesi samai mengenai #orus #alosum "ang mengganggu
/ungsi ra#sis bu#olingual dan tung#ai sebelah #iri.
A'"&!" M##r Tr"n&$#r!$"%
A/asia motor trans#orti#al ditandai oleh adan"a #eluaran verbal tida#
lan1ar, engertian auditori# "ang normal, teta memili#i #emamuan reetisi
disaming u1aan sontan "ang tida# lan1ar, #emamuan memba1a "ang bervariasi,
dan #emamuan enamaan dan menulis "ang buru#. <#olalia daat ter!adi dan
mung#in terdaat ara/asia /onemi# dalam er1a#aan enderita. Mutisme sering
ditemu#an ada /ase a0al gangguan ini. Sindrom ini men"eruai a/asia 3ro1a
#e1uali dalam hal reetisi dimana reetisi diertahan#an dan #emamuan memba1a
dengan suara #eras sedi#it terganggu.
Gesi "ang biasan"a men"ertai a/asia motor trans#orti#al meliuti in/ar#
ada area motor tambahan dan girus singuli "ang berde#atan ada distribusi arteri
serebri media di lobus /rontalis #iri tetai ernah dilaor#an )#asus "ang !arang
ter!adi* "aitu lesi ada #onve#sitas /rontal diluar daerah 3ro1a, ada utamen #iri
atau talamus. Gesi #ritis daat berua emutusan tra#tus ada substansia alba
antara daerah oer#ular /rontal "ang berhubungan dengan bahasa dan area motor
tambahan "ang ber/ungsi ada enga0alan u1aan. Pada #eban"a#an #asus
mengalami hemiaresis #anan dimana lebih memengaruhi tung#ai ba0ah dariada
tung#ai atas dan 0a!ah.
A'"&!" G%#1"%
Penderita a/asia global mengalami gangguan se1ara !elas ada seluruh
ase# /ungsi bahasa men1a#u #eluaran verbal sontan, engertian, reetisi,
enamaan, memba1a dengan suara #eras, engertian dalam memba1a, dan menulis.
Sering#ali verbalisasi sontan han"a berua rodu#si "ang tida# berma#na dan
stereoti seerti ="a,"a,"a,? mes#iun beberaa asien daat mengu1a#an
engulangan #e1il dari /rase "ang telah diela!ari )=rumah,? =tida#?, dll* "ang daat
digumam#an dengan /asih, dan ban"a# enderita a/asia global "ang daat mengutu#
dengan mudah saat marah. -1aan otomatis )menghitung, men"ebut#an nama hari
dalam minggu atau bulan dalam tahun*, dan menggumam#an nada&nada lagu "ang
telah diela!ari )=9ndonesia ,a"a,? =3intang #e1il?* daat ter!adi mes#iun terdaat
de/e# "ang berat dalam bahasa e#sresi/ roorsional. Pengertian bahasa "ang buru#
membeda#an a/asi global dari a/asia 3ro1a, dan reetisi "ang buru#
membeda#ann"a dengan a/asia trans#orti#al 1amuran )a/asia isolasi*. 3an"a#
enderita a/asia global a#an mengi#uti #eseluruhan erintah utuh )=bangun?,
=dudu#?*, daat membeda#an bahasa asing dan er1a#aan omong&#osong, daat
menilai in/le#si se1ara memadai untu# membeda#an ertan"aan dan erintah, daat
mengenali nama orang dan eristi0a enting "ang relevan se1ara ersonal, bai#
"ang disebut mauun "ang ditulis, dan a#an menola# bahasa tertulis "ang
ditamil#an terbali#, mes#iun engertiann"a sangat arah terganggu.
Se1ara atologi#, lesi "ang umumn"a men"ebab#an a/asia global adalah
in/ar# beru#uran besar "ang terleta# di sebelah #iri "ang meliuti #eseluruhan
daerah arteri serebri media )%erdaat hemiaresis, de/isit hemisensoris, dan
homonimus hemianosia*. Multiel emboli ada daerah "ang memediasi bahasa di
anterior dan osterior !arang men"ebab#an a/asia global tana de/isit motori#
ma"or.
A'"&!" Tr"n&$#r!$"% 6",4.r"n 7I&#%"&!8
A/asia trans#orti#al 1amuran atau a/asia isolasi merua#an sindrom a/asia
"ang !arang, dimana ditemu#an #ombinasi antara a/asi motor trans#orti#al dan
a/asia sensoris trans#orti#al, han"a meninggal#an #emamuan arado#s untu#
mengulangi. Pada beberaa #asus, engulangan aa sa!a "ang emeri#sa #ata#an
merua#an #eluaran verbal "nag terlihat sementara ada #asus "ang lain verbalisasi
tida# lan1ar dan bah#an #emamuan enamaan normal. %erdaat tiga tie lesi "ang
telah dihubung#an dengan a/asia trans#orti#al 1amuran. Pada beberaa enderita
terdaat #erusa#an ada daerah "ang berbentu# bulan sabit "ang meliuti ase#
lateral hemis/er tetai men"isa#an #orte@ eris"lvian. %ie lesi #edua dengan in/ar#
di daerah arteri serebri anterior, mengenai daerah #orti#al "ang luas dan men"isa#an
#orte@ eris"livian. %ie lesi #etiga se1ara simultan memengaruhi daerah linguisti#
osterior dan lobus /rontalis atau sir#uit /rontal&sub#orti#al. (eter#aitan lobus
/rontalis daat menghasil#an #etergantungan ling#ungan dan lon1atan stimulus "ang
bereran terhada redu#si arado#s dari #emamuan ber1a#a sontan dari
enderita )dihasil#an se1ara internal* disertai dengan diertahan#ann"a reetisi dan
e#olalia )dia0ali se1ara e#sternal*.
A'"&!" 9ern!+$e
A/asia $erni1#e, #eluaran verbal ara/asi#, lan1ar dan dengan engertian,
reetisi, serta enamaan "ang buru#. (eberagaman enderita, sering#ali logore dan
berbi1ara membual, sering#ali di#ombinasi#an dengan #etida#sadaran atau
en"ang#alan terhada adan"a de/isit, men"ebab#an sindrom ini "ang aling
mena#!ub#an ada neurologi #linis. Pasien memerlihat#an ene#anan ada u1aan
disertai #eluaran "ang dia#selerasi dan sering#ali ga"a er1a#aan sangat mendesa#,
intrusi/ bah#an memertahan#an #ebenaran. Per1a#aan sontan berisi ara/asia
semanti# rimer dan neologisme, ara/asia literal a#an mendominasi !a0aban ada
tes enamaan. %erdaat gangguan memba1a dan menulis.
Produ#si er1a#aan "ang logorei# ara/asi# dengan subsitusi multiel dan
berturut turut disebut !argon a/asia, "a#ni suatu gangguan #eluaran verbal "ang
daat ter!adi !uga ada "'"&!" $#n5.$&! dan "'"&!" &en&#r!& r"n&$#r!$"%.
Pengertian se1ara relati/ teta bai# ada a/asia #ondu#si dan reetisi "ang normal
ada a/asia sensori# trans#orti#al membeda#an #edua gangguan ini dengan a/asia
$erni1#e.
Mes#iun gambaran utama a/asia $erni1#e )"a#ni 1urah verbal normal,
engertian "ang buru#, reetisi "ang buru#* menggambar#an sebuah sindrom dasar
namun terdaat ban"a# variasi dalam resentasi #lini#. Pengertian mung#in
terganggu ringan dengan #emamuan untu# menginterretasi#an #alimat "ang
1u#u #omle#s terganggu, atau engertian terganggu berat sehingga men"isa#an
han"a erintah sederhana )=tutu matamu,? =bu#a mulutmu,? =berdiri,? =dudu#?*.
Pengertian terhada bahan "ang ditamil#an oral se1ara relati/ disisa#an mes#iun
in/ormasi "ang tertulis se1ara arah terganggu, atau sebali#n"a daat ter!adi.
Pengertian auditori# "ang terengaruh lebih besar berhubungan dengan ter#aitn"a
stru#tur lobus temoralis se1ara e#stensi/, men1a#u #orte@ auditori# rimer, dan
bila lebih besar ter!adi gangguan engertian memba1a mere/le#si#an erluasan lesi
#earah suerior #e daerah in/erior lobus arietal dan girus angularis.
'alam #eadaan atologi#, lesi "ang berhubungan dengan a/asia $erni1#e
meliuti bagian seertiga osterior dari girus temoralis suerior #iri tetai !arang
terbatas ada daerah ini dan sering#ali mengenai area arietal in/erior dan temoral
"ang berde#atan. Penderita a/asia $erni1#e mengalami in/ar# serebral a#ibat o#lusi
vas#uler dan "ang terban"a# dia#ibat#an oleh emboli "ang berasal dari !antung.
(uadrantanosia suerior dan hilangn"a sensoris #orti#al ada 0a!ah dan
tung#ai atas merua#an gangguan "ang umum didaat#an ada enderita a/asia
$erni1#e dan !i#a lesi men"ebar #earah limbus osterior dari #asula interna a#an
ter!adi hemiaresis.
A'"&!" Sen&#r!$ Tr"n&$#r!$"%
A/asia sensori# trans#orti#al serua dengan a/asia $erni1#e tetai
dibeda#an dengan diertahan#ann"a #emamuan untu# mengulangiDreetisi.
(emamuan enderita mengulangi #alimat dan /rase "ang an!ang tetai tida# daat
memahamin"a untu# di1atat. Per1a#aan sontan tida# berisi, berutar&utar,
ara/asi#, dan terdaat #e1enderungan ringan untu# mengulangi se1ara sontan
)e1ho* aaun "ang diu1a#an emeri#sa. Penderita mamu memba1a dengan suara
#eras namun memba1a dengan engertian auditori# terganggu.
A/asia sensori# trans#orti#al dia#ibat#an oleh lesi&lesi /o#al "ang mengenai
girus angularis dominan, girus temoralis midosterior, dan !aras substansia alba
eriventri#uler dari istmus temoralis "ang mendasari area #orti#al ini. Ai#a a/asia
ter!adi a#ibat #eter#aitan girus angularis ma#a sering#ali disertai sindrom
:erstmann, gangguan #onstru#sional, dan ge!ala lain dari sindrom girus angularis.
A'"&!" K#n5.$&!
A/asia #ondu#si merua#an sindrom a/asia /asih "ang uni# dimana
engertian se1ara relati/ masih normal dan reetisi se1ara disroorsional terganggu.
Per1a#aan sontan ditandai oleh istirahat en1arian #ata dan dominant ter!adi
ara/asia /onemi#Dliteral dari ada ara/asia semanti#. Sering#ali enderita
men"adari telah membuat #esalahan dan membuat er#iraan "ang mende#ati #ata
"ang dima#sud. Memba1a dengan suara #eras terganggu tetai engertian dalam
memba1a masih normal. Penamaan dan menulis #eduan"a tida# normal dan
mengandung subsitusi ara/asia /onemi#. Mes#iun engertian se1ara relati/
diertahan#an ada a/asia #ondu#si namun beberaa asien mengalami gangguan
sinta#ti# "ang serua dengan "ang digambar#an ada a/asia 3ro1a.
Gesi "ang bertanggung !a0ab untu# a/asia #ondu#si se1ara tii#al mengenai
/asi#ulus ar#uatus ada oer#ulum arietal #iri.
A'"&!" An#,!$
Anomia merua#an suatu indi#ator nonsesi/i# ada dis/ungsi ota# dan
tida# memili#i ma#na lo#alisasi. %iga tie rimer anomia ter!adi ada sindrom
a/asi# "a#ni anomia rodu#si #ata, anomia sele#si #ata, dan anomia semanti#.
Anomia rodu#si #ata ditandai dengan #etida#mamuan untu# menge#sresi#an
#ata "ang dima#sud#an. Problem rimern"a adalah gangguan dalam menga0ali #ata
dan asien sia berea#si terhada etun!u#2 /onemi# )su#u #ata ertama atau bun"i
ertama dari sebuah #ata*. Produ#si #ata ada enderita Anomia merua#an
#ara#teristi# dari a/asia tida# lan1ar seerti a/asia 3ro1a dan a/asia motor
trans#orti#al. Produ#si #ata ada Anomia !uga merua#an tie utama de/isit
enamaan ada enderita dengan demensia sub#orti#al.
Penderita dengan anomia semanti# mengalami gangguan ada #emamuan
terhada nama, tida# berea#si terhada etun!u#, dan tida# mengenali #ata !i#a #ata
itu disebut#an oleh emeri#sa. 3un"i dari #ata #ehilangan ma#na. Anomia semanti#
ter!adi ada a/asia $erni1#e dan a/asia sensoris trans#orti#al.
Anomia sele#si #ata menggambar#an anomia, "aitu #egagalan untu#
berea#si terhada etun!u#&etun!u# /onemi# tetai memili#i #emamuan utuh
untu# mengenali #ata !i#a diberi#an. Anomia sele#si #ata merua#an gambaran
utama dari a/asia anomi#.
-1aan sontan tida# memili#i isi dan berutar&utar dengan istirahat untu#
en1arian #ata "ang sering ter!adi, mengguna#an ban"a# #ata dengan bentu#
re/erensi inde/init, dan sedi#it ara/asia. Pengertian relati/ diertahan#an, dan
reetisi, memba1a dengan suara #eras serta engertian memba1a normal. Anomia
a#an tama# ada tes enamaan #on/rontasi dan ada menulis sontan. Pasien
biasan"a daat mengenali #ata "ang benar !i#a ditamil#an oleh emeri#sa. A/asia
anomi# biasan"a mengindi#asi#an sebuah lesi ada girus angularis #iri atau area
"ang berde#atan dengan girus temoralis osterior. 3eberaa enderita dengan
a/asia anomi# memili#i lesi ada daerah temoral anterior #iri atau daerah olar
temoral. A/asia anomi# sering#ali merua#an de/isit residual setelah en"embuhan
dari sindrom a/asia "ang lebih luas )a/asia $erni1#e, a/asia #ondu#si*.
A'"&!" 5eng"n Le&! 4"5" T"%",.& 5"n G"ng%!" B"&"%!&
A/asia diangga se1ara tradisional sebagai sebuah tanda dari dis/ungsi
#orti#al. Namun demi#ian dengan adan"a alat C% s1an dan M,9 sema#in ban"a#
laoran #asus dan studi "ang melaor#an bah0a lesi sub#orti#al ada hemis/er #iri
!uga berhubungan dengan sindrom a/asia. Sindrom a/asia "ang bersamaan dengan
erdarahan ada talamus dominan merua#an a/asia sub#orti#al "ang telah ban"a#
dilaor#an dan terdiri dari #eluaran verbal lan1ar, ara/asi#, gangguan engertian
"ang bervariasi )#eban"a#an ringan*, reetisi "ang bai#, #emamuan enamaan
"ang buru#, gangguan memba1a dengan suara #eras dan menulis, dan engertian
memba1a "ang diertahan#an se1ara relati/. Mung#in terdaat /lu#tuasi 1eat dalam
dera!at a/asia dan #elelahan "ang !elas ada #eluaran verbal. Sindrom ini hamir
men"eruai a/asia sensori# trans#orti#al tetai sering terdaat eriode membisu
ada a0al saat ter!adin"a dan de/isit arti#ulasi serta mung#in meneta sean!ang
er!alanan en"a#it. A/asia sering#ali sementara dan biasan"a bersamaan dengan
de/isit erhatian, engabaian sisi #anan, hilangn"a erhatian "ang memadai,
erseverasi, dan hemiaresis #anan.
Sindrom "ang serua telah diamati ada in/ar# talamus dominan mes#iun
ada ban"a# #asus tida# terdaat gangguan bahasa "ang men"ertai. A/asia setelah
adan"a lesi dari talamus biasan"a bersi/at sementara dan enelitian terhada aliran
darah ota# atau metabolisme glu#osa #orti#al menun!u##an bah0a ter!adi enurunan
er/usi #orti#al atau metabolisme #orti#al !i#a sebuah lesi sub#orti#al ter!adi
bersamaan dengan suatu sindrom a/asia. Pengamatan ini men!elas#an bah0a talamus
memili#i eran enting dalam rodu#si #ata dan a#tivasi #orti#al tetai dis/ungsi
talamus tida# 1u#u untu# menghasil#an suatu a/asia "ang sesi/i# #e1uali bila
terdaat dis/ungsi #orti#al "ang men"ertai.
9n/ar# ada stru#tur ganglia basalis "ang terleta# di sebelah #iri !uga daat
menghasil#an suatu sindrom ber#urangn"a bahasa "ang dihasil#an dengan disartria
dan hio/onia "ang menon!ol. Sindrom&sindrom "ang berhubungan dengan
erdarahan daat ter!adi lebih berat. Gesi&lesi nonhemoragi# daat men"ebab#an
sindrom a/asia dengan menganggu !aras&!aras ada substansia alba sub#orti#al atau
melalui erluasan meliuti daerah #orti#al "ang berde#atan. (ara#teristi# utama dari
sindrom bahasa "ang berhubungan dengan dis/ungsi ganglia basalis #iri adalah
de/isit en1arian #ata )anomia sele#si, le#si#al*, #adang&#adang substitusi semanti#,
serta engertian "ang terganggu ada materi sinta#ti# #omle#s. :angguan /ungsi
bahasa "ang ter!adi adalah rodu#si da/tar #ata "ang ber#urang, mening#atn"a
latensi dan erseverasi, rodu#si #alimat "ang buru#, dan e#olalia. Penemuan&
enemuan ini tida# sesi/i# dan sesuai dengan hilangn"a #emamuan mem/asilitasi
atau menga#ti/#an engaruh&engaruh dari stru#tur sub#orti#al #e a#tivitas #orti#al.
Prognosis emulihan bahasa bervariasi, a/asia vas#uler membai# dalam 3 .
I bulan ertama namun dera!at en"embuhan a#an berlan!ut selama B tahun atau
lebih. A/asia global memili#i rognosis aling buru# untu# erbai#an #etramilan
bahasa> a/asia 3ro1a dan a/asia $erni1#e memili#i #eseluruhan rognosis untu#
en"embuhan dengan u#uran "ang bervariasi dari satu enderita #e enderita
lainn"a> a/asia anomi#, a/asia #ondu#si, dan a/asia trans#orti#al memili#i rognosis
"ang relati/ bai#, dengan beberaa enderita sembuh semurna. Penelitian
en1itraan ota# memberi#an in/ormasi rognosti# "ang berguna. Gesi&lesi "ang
se1ara langsung meliuti daerah temoral sueroosterior ada hemis/er #iri
memberi#an en"embuhan "ang terbatas ada engertian auditori#, dan lesi&lesi
"ang luas mengenai daerah rolandi# berhubungan dengan emulihan "ang buru#
dari verbalisasi. Pada #asus&#asus "ang dilaor#an, enderita dengan de/isit
linguisti# "ang lebih luas biasan"a ber#embang #e dalam taha a/asia anomi#
residual. Penderita a/asia usia lebih muda 1enderung untu# mengalami erbai#an
#etramilan bahasa "ang lebih bai# dariada enderita "ang lebih tua, dan enderita
"ang #idal memili#i rognosis "ang lebih bai# dariada enderita "ang #inan.
Se1ara umum engertian bahasa lebih membai# dariada #e/asihan #eluaran
e#sresi/.
%erai a/asia daat mem/asilitasi en"embuhan #emamuan berbahasa dan
harus diberi#an ada semua enderita "ang berminat. Selain tehni# re&edu#asi
tradisional, usaha&usaha terbaru telah di#embang#an "aitu tehni# individual untu#
tie sesi/i# a/asia, seerti eman/aatan terai intonasi melodi# ada enderita
a/asia 3ro1a, ema#aian simbol #omuni#asi visual ada enderita sindrom a/asia
global, atau terai untu# ase# #husus dari sindrom a/asia seerti erseverasi.
S!n5r#, *"ng 1er2.1.ng"n 5eng"n A'"&!"
A%e$&!"
Ale#sia meru!u# #eada #etida#mamuan untu# memba1a "ang didaat
"ang disebab#an oleh #erusa#an ota# dan harus dibeda#an dari disle#sia "aitu suatu
abnormalitas er#embangan dimana seseorang tida# mamu untu# bela!ar memba1a,
dan adan"a butahuru/ "ang men1ermin#an latar bela#ang endidi#an "ang buru#.
(eban"a#an enderita a/asia !uga mengalami ale#sia, tetai ale#sia daat ter!adi
tana adan"a a/asia dan ter#adang tama# sebagai satu&satun"a #etida#mamuan
a#ibat lesi ota# "ang #husus. (emamuan untu# memba1a dengan suara lantang dan
engertian memba1a mung#in mengalami disosiasi oleh beberaa lesi dan harus
dinilai se1ara bebas.
A%e$&!" "n4" Agr"'!"
Ale#sia tana agra/ia merua#an sindrom dis#one#si #lasi# dimana
gangguan "ang disebab#an oleh lesi in/ar# meliuti #orte@ o#siital #iri dan ase#
osterior dari #orus #alosum. Gesi o#siital men"ebab#an hemianosia homonim
#anan, sehingga terganggu englihatan daerah laangan andang sebelah #anan.
Gesi #alosal membuatn"a tida# mamu untu# mentrans/er in/ormasi visual dari
laangan andang #iri )ditang#a oleh daerah o#siital #anan "ang utuh* mele0ati
#orus #alosum #e daerah hemis/er osterior #iri dimana ter!adi JdecodingH gra/i#.
Ale#sia tana agra/ia ada #asus "ang !arang, dilaor#an adan"a lesi&lesi
#e1il ada substansia alba diba0ah girus angularis atau ada lesi&lesi di geni#ulatum
lateral #iri dan slenium dari #orus #alosum. Pada #edua #asus tersebut, ter!adi
dis#one#si "ang serua dengan "ang ter!adi ada lesi #lasi#. Pada sindrom ale#sia
tana agra/ia memba1a huru/ lebih bai# dariada memba1a #ata. Penderita
memertahan#an #emamuan untu# menge!a dan untu# mengenal #ata&#ata "ang
diu1a#an dengan lantang, terdaat #esulitan besar dalam meniru#an #ata&#ata
dariada saat menulis dengan sontan, dan sering#ali tama# suatu anomia 0arna.
Pada beberaa #asus disertai dengan hemiaresis #anan, hemihiestesi #anan, dan
gangguan enamaan ringan.
A%e$&!" *"ng 5!&er"! Agr"'!"
Ale#sia "ang disertai agra/ia daat ter!adi tana disertai a/asia "ang
berma#na, bai# a/asia lan1ar mauun a/asia tida# lan1ar. Ale#sia "ang disertai
agra/ia tana adan"a a/asia ter!adi ada lesi di daerah girus angularis dan sering#ali
bersama&sama dengan elemen dari sindrom :erstmann. %er!adi gangguan memba1a
huru/ mauun memba1a #ata, dan enderita tida# daat menge!a dengan suara
lantang atau mengenali #ata&#ata "ang die!a#an. Sindrom ini sama dengan suatu
butahuru/ "ang didaat. Meniru #ata lebih bai# dariada menulis sontan. Sindrom
ini biasan"a dia#ibat#an adan"a o#lusi 1abang anguler dari arteri serebri media
namun daat ter!adi sebagai bagian dari sindrom ;ona erbatasan "ang mengi#uti
o#lusi #arotis.
Ale#sia "ang disertai agra/ia dan a/asia lan1ar ter!adi ada a/asia $erni1#e
atau a/asia sensori# trans#orti#al> ada a/asia ini memba1a dengan suara #eras dan
engertian bahasa terganggu. Ale#sia "ang disertai agra/ia dan a/asia tida# lan1ar
ditemu#an ada beberaa asien a/asia 3ro1a. %ida# semua a/asia 3ro1a mengalami
ale#sia tetai !i#a mun1ul ale#sia ma#a gangguan memba1a memili#i #ara#teristi#
"ang berbeda. Memba1a #ata lebih bai# dariada memba1a huru/, dan #ata&#ata
"ang di#enali hamir seluruhn"a #ata benda dan #ata #er!a dasar. (etida#mamuan
memba1a daat dibanding#an dengan ase# lain dari a/asia 3ro1a : rodu#si sontan
dari #ata&#ata dengan /ungsi gramati#al terganggu dan engertian substanti/
diertahan#an. Menulis sontan dan meniru materi verbal !uga tida# normal.
A$"%$.%!"
Ada tiga tie utama dari a#al#ulia : )1* a#al#ulia "ang bersamaan dengan
gangguan bahasa, meliuti ara/asia ang#a, agra/ia ang#a, atau ale#sia ang#a> )2*
a#al#ulia se#under a#ibat dis/ungsi visuosasial dengan #etida# urutan ang#a dan
#olom> dan )3* suatu anaritmetria rimer "ang mengganggu roses #omutasi. %ie
#eemat dari a#al#ulia "a#ni agnosia s"mbol dimana enderita #ehilangan
#emamuan untu# memahami simbol2 oerasional "ang menentu#an roses
matematis "ang a#an dila#u#an ):; <; =; >*, ada beberaa #esematan telah diamati
tetai belum diela!ari dengan bai# dan !arang ditemu#an.
:angguan #al#ulasi "ang berhubungan dengan a/asia men1a#u #esalahan&
#esalahan ara/asi# dimana enderita membuat suatu #esalahan ara/asi# verbal,
mengganti satu ang#a untu# "ang lain. Ale#sia ang#a dan agra/ia ang#a !uga daat
ter!adi dan ada beberaa #asus se1ara tida# roorsional lebih besar dariada
gangguan memba1a huru/ dan menulis. A#al#ulia ter!adi ada hamir seluruh a/asia
tetai a#al#ulia lebih berat ada enderita dengan lesi ada ase# osterior dari
hemis/er #iri "ang mengenai #orte#s arietal.
A#al#ulia visuosasial daat ter!adi ada lesi hemis/er manaun namun
aling umum ada dis/ungsi arietal #anan. Aeda ang#a multidigit, Jla1eholding
valuesH, dan urutan #olom terganggu.
Anaritmetria rimer ter!adi utaman"a dalam #onte#s sindrom :erstmann
dengan lesi ada daerah girus angularis dominant, tetai #elaianan itu ter#adang
ditemu#an sebagai suatu abnormalitas tersendiri dengan gangguan ada daerah "ang
sama. Pada #asus ini tida# terdaat a/asia "ang berma#na atau gangguan
visuosasial, tetai ter!adi #esalahan2 dalam roses #omutasi.
S!n5r#, Ger&,"nn 5"n S!n5r#, G!r.& Ang.%"r!&
Pada tahun 1622 Aose/ :erstmann menggambar#an sebuah sindrom "ang
ter!adi ada lesi girus angularis #iri "ang dis#ret dan terdiri atas emat gambaran
#linis meliuti disgra/ia, agnosia !ari, #etida#mamuan membeda#an #iri dan #anan,
dan a#al#ulia. Pada tahun 1620 :erstmann #emudian mengulasi #eusta#aan "ang
telah ada sehubungan dengan sindrom tersebut dan men"imul#an bah0a enemuan
itu memili#i validitas #linis dan nilai lo#alisasi. (omonen mana "ang menon!ol
bervariasi ada masing&masing #asus, dan engu!ian #husus harus dila#u#an untu#
menimbul#an de/isit "ang halus. Ai#a satu atau lebih dari elemen sindrom ini tida#
ditemu#an ma#a imli#asi lo#alisasi dari elemen "ang lain meragu#an si/atn"a.
Pada ban"a# #asus, sebuah lesi ada girus angularis "ang dominan
men"ebab#an de/isit tambahan terhada sindrom :erstmann.
3eberaa dera!at a/asia sering tama#, daat ter!adi ale#sia disertai agra/ia,
dan gangguan #onstru#sional sering men"ertai elemen sindrom :erstmann.
(ombinasi de/i1it ini hamir men"eruai enemuan #linis en"a#it Al;heimer.
A4r"$&!"
Apraksia merua#an gangguan ada gera#an "ang diela!ari "ang tida#
daat dia#ibat#an oleh #elemahan, hilangn"a sensoris, inatensi, atau #egagalan
untu# memahami gera#an "ang diminta. 'ua tie ara#sia "ang utama dan telah
di#enali adalah : )1* ara#sia ideasional, dimana enderita gagal untu# se1ara benar
memeraga#an urutan #egiatan multi#omonen seerti meliat sebuah surat,
men"isi#ann"a #e dalam sebuah amlo, dan mere#at#an amlo itu, dan )2*
ara#sia ideomotor, dimana enderita gagal mela#sana#an gera#an "agn
dierintah#an "ang daat dila#u#an se1ara sontan sererti melambai#an tangan,
memalu, minta tumangan, men!ahit, men"edot dari sebatang sedotan, atau bersiul.
Ara#sia ideasional ter!adi ada demensia dan ada #eadaan #on/usional
a#ut. Ara#sia ideomotor ter!adi ada lesi hemis/er #iri sesi/i#.
'ilaor#an tiga tie utama ara#sia ideomotor dan enemuan #linis "ang
men"ertai. Ara#sia arietal meru!u# ada ter!adin"a gera#an ara#si# ada
enderita dengan lesi "ang mengenai lobulus arietalis in/erior dan /asi#ulus
ar#uatus "ang berde#atan. Gesi talami# )#iri* ter#adang menghasil#an sindrom ini.
Pasien mengalami a/asia lan1ar )biasan"a a/asi #ondu#si*, mung#in mengalami
hemiaresis #anan "ang ringan dan de/e# hemisensori#, dan sering#ali gagal untu#
mengenali bah0a gera#an&gera#an ara#si# dila#u#an dengan salah.
Apraksia Simpatetik adalah ara#sia ada tung#ai #iri dan stru#tur
bu#olingual "ang terlihat ada enderita dengan lesi /rontal #iri. %ung#ai "ang
ara#si# berada ada #eadaan =in s"math"? dengan hemiaresis #anan a#ibat lesi
/rontal. Penderita !uga memerlihat#an a/asia tie 3ro1a tida# lan1ar, memili#i
#eter#aitan "ang lebih menon!ol ada gera#an bu#olingual dariada gera#an
tung#ai.
Apraksia Kallosal ter!adi bila arah verbal "ang dierantarai oleh hemis/er
#iri tida# daat melalui #orus #alosum untu# dila#sana#ann"a erintah ada
tung#ai sebelah #iri "agn dimediasi oleh hemis/er #anan. Ara#sia han"a mengenai
lengan dan #a#i #iri, dan ada ban"a# #asus tida# disertai a/asia atau hemiaresis.
:angguan #omuni#asi interhemis/er dimani/estasi#an dalam berbagai bentu#
gangguan selain ara#si tung#ai #iri, meliuti anomia ta#til tangan #iri, agra/ia
a/asi# tangan #iri, gangguan #onstru#sional tangan #anan, dan beragam gangguan
somestati# seerti #egagalan untu# en"esuaian ta#til intermanual dan en"esuaian
intermanual dari osisi tangan. Cedera #orus #alosum daat ter!adi a#ibat o#lusi
arteri serebri anterior.
Agn#&!" V!&."%
Agnosia visual adalah sindrom ota# "ang didaat "aitu enderita ta#
mamu mengenal ob"e# atau gambar "ang dierlihat#an. (eta!aman englihatan
bai#, sadar dan 0asada serta tida# a/asia.
D." $"eg#r! ,"*#r 5"r! "gn#&!" 3!&."% "5"%"2?
%ie 9 adalah ersesi visual a#tual dari ob"e# berubah sehingga ta#
mamu mengenal benda. Penderita ini ta# daat men"ebut atau men!elas#an
#egunaan benda "ang dilihat tetai segera daat mengenal benda tersebut bila
dileta#an ditangan dan mengetahui enggunaann"a )bantuan engenalan
ta#tilD#inesteti#*.
Contoh: 'ierlihat#an benda HinsilH tida# daat men"ebutn"a atau mengurai#an
/ungsin"a, tetai setelah diegang langsung mamu mengguna#ann"a dan
men!elas#an nama benda tersebut.
'iostulasi#an bah0a de/e# #erusa#an ota# ada #orte@ asosiasi visual
bilateral )area 17 dan 16*.Studi terbaru dengan ositron emission tomograh" )P<%*
ditemu#an lesi di #orte@ temoro&o#siital bilateral. %ie agnosia visual ini disebut
!uga "gn#&!" 3!&."% "4er&e4!' )tie 9*.
%ie 99 adalah "gn#&!" 3!&."% "&#&!"!'. Penderita dengan tie ini
memun"ai #emamuan "ang bai# untu# ersesi visual tetai #orte@ visual tida#
saling berhubungan dengan area bahasa atau area en"imanan memori visual.
Pasien daat mengenal benda dan mendemonstrasi#an enggunaann"a namun tida#
mamu men"ebut naman"a dan mengurai#an se1ara verbal /ungsi alat tersebut.
'iduga lesi se1ara bilateral daerah temoro&o#siital in/erior samai mengenai
substansia alba, atau adan"a lesi di lobus o#siital #iri dan #orus #alosum osterior.
Gesi ini sama dengan en"ebab ter!adin"a ale#sia tana agra/ia dan ada /a#tan"a
hamir semua enderita dengan agnosia visual asosiati/ !uga menderita ale#sia. %ie
lain dari agnosia visual adalah Pr#&#4"gn#&!". Prosoagnosia disebut !uga agnosia
/asial "aitu tida# mamu mengenal mu#a orang "ang sudah di#enal sebelumn"a,
termasu# mu#a dari enderita sendiri bila melihat di 1ermin atau melihat /oto
ribadi. Penderita daat mengenal orang tersebut dari in/ormasi #ara#teristi# mu#a
orang, misal ada tanda lahir tertentu, otongan rambutn"a, atau mendengar suara
orang tersebut. Menurut 'amasio, agnosia /asial daat membeda#an mu#a manusia
dari binatang dan daat mengenal e#sresi mu#a se1ara normal. Studi ostmortem
ada agnosia /asial "aitu ditemu#ann"a #erusa#an bilateral diba0ah /isura #al#arina
ada daerah hubungan o#siitotemoral.
Agn#&!" @"rn"
Agnosia 0arna adalah ta# mamu mengenal 0arna se#under #arena lesi
#orti#al "ang didaat. Ada dua tie gangguan "aitu ertama gangguan sesi/i#
enamaan 0arna #arena dis#one#si masu#an in/ormasi visual #e area bahasa.
3entu# ini tida# ada #erusa#an ada area bahasa se1ara rimer dan tida# ada a/asia.
:angguan #edua adalah gangguan "ang aling umum dari engenalan 0arna "aitu
lesin"a di temoro&o#siital in/erior bilateral. Area lesi ini sama dengan en"ebab
rosoagnosia dan hamir semua enderita dengan tie agnosia 0arna ini !uga
dengan gangguan rosoagnosia.
Ale@ia adalah gangguan #emamuan memba1a, daat merua#an ge!ala
bersama dengan agnosia /asial , terban"a# a#ibat #erusa#an ota# daerah area lingual
dan /usi/orm.
Agn#&!" 3!&.#&4"!"%
Merua#an variasi dari gangguan ersesi satial dengan orientasi. 3entu#
"ang aling sering terganggu adalah disorientasi toogra/i "aitu ta# mamu
mengenal #embali arah !alan "ang lama sudah di#enal, area #ritis "ang mengalami
#erusa#an adalah arietal in/erior atau temoral suerior ada bagian tengah
hemis/er #anan. :angguan sesi/i# lainn"a H2e,!neg%e+H "aitu tida# 0asada
terhada adan"a stimuli dari sisi #iri atau sisi #ontralesi. :angguan ini daat ter!adi
ada lesi hemis/er #iri tai lebih sering dan berat ada lesi hemis/er #anan.
S!,.%"n "gn#&!"
Adalah gangguan ersesi englihatan terhada benda lebih dari satu atau
benda&benda dalam gambar emandangan se1ara #esatuan "ang saling berhubungan
ada 0a#tu "ang sama, merua#an salah satu ge!ala dari sindrom 3alint disaming
ge!ala lainn"a ata#sia oti# dan ara#sia oti#. (asus ini !arang dan disebab#an lesi
bilateral lobus arietal.
AGNOSIA AUDITORIK DAN AMUSIA
%erminologi agnosia auditori# meru!u# ada gangguan mengenal suara
dengan #emamuan endengaran "ang bai# sesuai standart emeri#saan audiometri.
:angguan engenalan suara er1a#aan dan bu#an er1a#aan )suara binatang*
timbul dalam berbagai ting#atan tergantung lo#alisasi lesi, lateralisasi linguisti# ota#
remorbid, #emamuan nonlinguisti#.
%erminologi umum "ang netral se1ara teori adalah gangguan auditori#
#orti#al. Perlu dibeda#an dengan tuli #orti#al, tuli #ata murni )gangguan sesi/i#
engenalan suara er1a#aan* , agnosia suara auditori# )gangguan engenalan
sesi/i# suara bu#an er1a#aan*, agnosia aralinguisti# )gangguan engenalan
rosodi# bahasa er1a#aan*, !uga dibahas amusia reseti/ )amusia sensori#* "aitu
gangguan #emamuan aresiasi berbagai variasi suara musi#.
T.%! $#r!$"%
Gebih sering ditemu#an ada en"a#it serebrovas#uler bilateral. 'e/isit
a0al adan"a #erusa#an ota# unilateral )biasan"a sering a0aln"a a/asia dan
hemiaresis* #emudian dii#uti #erusa#an ota# #ontralateral dengan ge!ala tiba&tiba
tuli total se1ara sementara. (e!adian bi/asi# ini merua#an tii#al gangguan
auditori# #orti#al.
Pada tuli #orti#al, destru#si bilateral dari radiatio auditori# atau #orte@
auditori# rimer )girus 4es1hlHs* ditemu#an meneta. 'asar gangguan auditori#
#orti#al lebih bervariasi, lesi&lesi daat ter!adi lebih luas samai girus temoral
suerior, !uga #one#sitas e/eren dari girus 4es1hlHs sering terlibat.
T.%! $"" ,.rn! )agnosia auditori# untu# er1a#aan, agnosia verbal auditori#*
Penderita dengan tuli #ata murni tida# sanggu mengerti bahasa er1a#aan
mes#iun ia daat memba1a, menulis dan ber1a#a&1a#a se1ara relati/ normal.
(emamuan menulis dengan didi#te terganggu namun meniru materi
tulisan tida# terganggu. Gesin"a bilateral, lesi #orti#o&sub#orti#al bagian anterior
dari girus temoralis suerior dan tida# mengenai girus 4es1hlHs terutama ada sisi
#iri.
Se1ara umum disetu!ui ro/il lesi ada dis#one#si bilateral dari area
$erni1#eHs dengan JinutH auditori#.
%uli daat diatasi dengan Jtreshold ure toneH auditori# normal , ada
#ondisi ini enderita mengalami halusinasi atau memerlihat#an euhoria atau
aranoid sementara.
Membeda#an tuli #ata dengan a/asia sensori# trans#orti#al adalah
gangguan #emamuan mela#u#an engulangan er1a#aan.
%a# adan"a ge!ala ara/asia, gangguan memba1a dan menulis membeda#an
ge!ala ini dengan a/asia $erni1#eHs. 'aat !uga #edua&duan"a mun1ul )a/asia dan
agnosia* dengan ting#atan lesi lebih luas. Auerba1h d##. men"o#ong bah0a
gangguan ini dalam 2 bentu#:
1. (erusa#an re/oni# temoral auditori#, "ang berasosiasi dengan lesi temoral
bilateral
2. :angguan dis#riminasi /onemi# dileng#ai lesi temoral #iri dan se1ara de#at
dengan a/asia $erni1#eHs.
Agn#&!" P"r"%!ng.!&!$ ) agnosia a/e#ti/ auditori#* K 42#n"gn#&!"
Per1a#aan "ang terdengar merua#an #umulan sin"al "ang tida# han"a
men1a#u eran bahasa, tai !uga termasu# variasi&variasi lainn"a "aitu:
& volume, timbre, tinggi nada suara, ritme )alunan suara* "ang merua#an
#esatuan in/ormasi status emosi embi1ara.
4eilman d##. men!elas#an bah0a enderita dengan hemisatial negle1t
"aitu lesi di temoro&arietal #anan a#an mengalami gangguan engenalan a/e#ti/
nada er1a#aan , namun enderita normal dalam engenalan bahasa er1a#aan.
Penderita dengan lesi temoroarietal #iri dengan /luent a/asia
memerlihat#an engenalan "ang normal untu# ase# rosodi dan a/e#ti/ dari
er1a#aan.
3erdasar#an /a#ta dari C% s1an ota#, men"o#ong bah0a #erusa#an arietal
#anan men"ebab#an gangguan engenalan suara sedang#an #erusa#an lobus
temoral men"ebab#an de/isit dis#riminasi suara.
A,.&!" &en&#r!$ )reseti/*
:angguan ini adalah #etida# mamuan mengaresiasi#an variasi&variasi
#ara#teristi# dari musi# "ang terdengar.
Agn#&!" "$!%
%ie "ang utama untu# engenalan ob!e# se1ara ta#til terenting adalah
engenalan ruang atau ersesi bentu#.
%a#til agnosia adalah gangguan sele#ti/ dari engenalan ob!e# se1ara ta#til
dimana tida# terdaat gangguan /ungsi somatosensori# rimer.
:angguan ini harus dibeda#an dengan gangguan enamaan benda dari
modalitas /ungsi bahasa )anomia*, dan ob!e# "ang belum ernah di#enal oleh
sub!e#.
:angguan ini unilateral )terganggu ada tangan #anan atau #iri* "ang
berasal dari lesi unilateral. Strategi e#slorasi se1ara ta#til normal, eisodi1 memori
normal.
Mish#in menga!u#an teorin"a berdasar#an enelitian ada #era, osterior
insula bereran ada roses bela!ar se1ara ta#til dan re#ognisi ob!e# dan
berhubungan dengan area sensori# se#under dan stru#tur limbi# mesial temoral.
'ari erse#ti/ ini, ta#til agnosia adalah gangguan aliran in/ormasi antara
somatosensori# dengan sistim memori.
Agnosia ta#til merua#an gangguan a#ibat lesi di #orte#s arietal in/erior,
#emung#inan termasu# area 3rodmann 20 dan 36.
Astereognosis adalah gangguan ersesi satial ta#tual disebab#an
#erusa#an ota# ada ban"a# level dari sistim somatosensori# termasu# serabut sara/
eri/er, medulla sinalis, batang ota# dan thalamus )ventral osterior lateral*.
Proses in/ormasi somesteti# terbagi dua :
Aliran ventral dgn gangguan sbb.: re#ognisi ob!e#, bela!ar se1ara ta1tual, dan
memor".
Aliran dorsal : intergrasi sensori motori# dan /ungsi satiotemoral somesteti#a.
S!n5r#, A4r"$&!"A"&ere#gn#&!&
%ie astereognosis "ang tida# umum sebagai hasil dari #erusa#an #orte#s
somatosensori# asosiati/ dorsomedial.
F.ng&! ,e,#r!
:angguan en1arian #embali in/ormasi baru "ang telah diela!ari dan
disiman )de/isit memori JretrievalH* sering ter!adi ada stro#e. :angguan memori
retrieval ter!adi #arena terganggun"a sir#uit #orti#al dan sub#orti#al, sir#uit ini
meliuti #orte@ re/rontal dorsolateral, singulata anterior dengan sub#orti#al
)nu#leus #audatus, globus alidus serta talamus media*, dan gangguan tie ini tida#
mengganggu engenalan #embali in/ormasi "ang baru diela!ari )Jre1ognitionH*.
Gobus /rontal dan sir#uit resiro#al dengan sub#orti#al sangat bereran ada
memori retrieval.
9n/ormasi /onologi# )endengaran* "ang diela!ari melibat#an a#tivitas
ota# hemis/er #iri #hususn"a temoral medial #iri, sedang#an in/ormasi visual dan
satial mengati/#an temoral medial #anan.
Amnesia murni )gangguan memela!ari in/ormasi baru* tana gangguan
rana #ogniti/ lainn"a !arang ter!adi. Amnesia berat "ang meneta ernah dilaor#an
ada lesi bilateral temoral medial meliuti hio#amus dan #orte@ girus
arahio#amus. Gesi unilateral menimbul#an gangguan "ang tida# berat dengan
sesi/i# modalitas )1ontoh : lesi dihemis/er #iri men"ebab#an gangguan mengingat
nama, tetai daat mengenal mu#a*.
Gesi "ang mengenai nu#leus mediodorsal talamus, tra#tus mamilotalami#
dilaor#an ada lesi bilateral men"ebab#an amnesia berat. Amnesia daat ter!adi
bila adan"a lesi ada rang#aian sir#uit Pae; "ang terdiri dari hio#amus, /orni#s,
badan mamilaris dari hiotalamus, tra#tus mamilotalami#us serta nu#leus talamus
medial. Gesi di hemis/er #iri men"ebab#an amnesia verbal )auditori#* dan lesi di
hemis/er #anan men"ebab#an amnesia nonverbal )visual*.
Pada amnesia !uga ter!adi gangguan engenalan #embali in/ormasi "ang
baru diela!ari )Jre1ognitionH*.
Penderita dengan lesi ada orbito/rontal anteriormedial menimbul#an ge!ala
#on/abulasi sontan dan se1ara 1eat mengalami en"embuhan dibanding#an
enderita dengan lesi ada orbito/rontal osterior dan Jbasal /orebrainH, lesi ini
memun"ai ge!ala #on/abulasi sontan, #on/usi terhada realitas "ang berlangsung
samai 3 bulan dan ada "ang samai 1 tahun, #emudian setelah mengalami
erbai#an ge!ala sisan"a amnesia berat.
F.ng&! e$&e$.!'
+ungsi e#se#uti/ adalah /ungsi #orte@ re/rontal #hususn"a area
dorsolateral "ang merua#an #orte@ asosiasi multimodal "ang bereran untu#
#emamuan mengorganisasi#an enamilan #ogniti/ antara lain meliuti #esadaran
a#an #eberadaan suatu masalah, memantau masalah, mengevaluasi, menganalisa
serta meme1ah#anDmen1ari !alan #eluar dari suatu ersoalan, men"usun strategi dan
meren1ana#an tinda#an sesuai #etramilan "ang di#uasai. +ungsi e#se#uti/
di#elomo#an ada emat #atagori "aitu: Drive, programming, response
control, synthesis.
+ungsi e#se#uti/ dimediasi oleh #orte#s re/rontal dorsolateral dan stru#tur
#orti#al sertasub#orti#al "ang berhubungan dengan daerah tersebut. (erusa#an ada
#orte#s re/rontal dorsolateral daat menimbul#an sindroma neurobehavioral
dengan ge!ala&ge!ala seerti ber#urangn"a a#tivitas motori# #omle#s, roses
beri#ir "ang tida# #on#rit, gagal mengenal #onse&#onse, #urang /le#sibilitas,
serta ter!adi erseverasi dan erila#u motori# "ang stereotii#. :e!ala "ang hamir
sama !uga daat ditemui ada lesi di arietal temoral dan area asosiasi o#siital dan
nu#leus #audatus dorsalis. 4al ini daat ter!adi #arena #orte@ re/rontal dorsolateral
memun"ai hubungan resiro#al dengan daerah #orti#al dan sub#orti#al,. (orte@
re/rontal dorsolateral menerima in/ormasi dari #orte@ orbito/rontal, #orte@ asosiasi
arietal, #orte@ asosiasi auditori#, girus singulata, #orte@ retroslenial, girus
arahio#amus dan resubi1ulum melalui /asi#ulus longitudinalis suerior,
/asi#ulus longitudinalis in/erior dan !aras o#siito/rontal in/erior. (orte@
dorso/rontal !uga mengatur a#tivitas dari stru#tur&stru#tur tersebut dan membentu#
hubungan "ang a#an men"alur#an in/ormasi dari beberaa area #orte@ #e dorsalis
#audatus. Setelah masu#an&masu#an in/ormasi ini diroses di dorsalis #audatus,
masu#an tersebut diro"e#si#an #embali #e #orte@ re/rontal dorsolateral, sehingga
terbentu#lah suatu sir#uit re/rontal dorsolateral&sub#orti#al.
(orte@ dorsolateral re/rontal berhubungan erat resiro#al dengan #orte@
/rontal medial dan orbito/rontal.
Selain lesi ada re/rontal dorsolateral daat !uga lesi ter!adi ada /rontal
medial terutama men"ebab#an gangguan motivasi dari sederhana samai berat "aitu
dari #urangn"a minat samai mutisme a#ineti#. Sindrom ini daat ter!adi ada lesi
girus singulata anterior, striatum ventral, thalamus mediodorsal atau ada tra#tus
"ang menghubung#an stru#tur&stru#tur tersebut. Gesi daat ter!adi a#ibat o#lusi
arteri serebri anterior, atau rea#si sasme embuluh darah sesudah ter!adin"a rutura
aneurisma embuluh darah arteri #omuni#an anterior.
Gesi ada orbito/rontal )ase# in/erior lobus /rontal* "ang sangat erat
berhubungan dengan sistim limbi#, daat menimbul#an sindrom dengan ge!ala&
ge!ala erubahan #eribadian. 'isinhibisi dan agresi merua#an ge!ala "ang umum,
suasana hati iritabilitas, a/e# labil, imulsi/ dengan lelu1on #e#ana#&#ana#an,
#urang beremati. Gesi daat disebab#an rutura aneurisma embuluh darah arteri
#omuni#an anterior. (asus ini !arang ter!adi.
F.ng&! n#n $#gn!!' 7e,#&!8
Mani/estasi ge!ala neurobehavior non #ogniti/ as1a stro#e daat ter!adi
"aitu: deresi, ansietas, mania, labilitas, atau si#osis. 'eresi ma"or ter!adi #ira&
#ira l0&2B E dari asien dan deresi minor se#itar l0&20E. Ansietas "g ter!adi
bersama&sama deresi 20E dari asien as1a stro#e "g deresi, dan tana deresi 7&
l0E. Aatis ter!adi ada 20E asien )l0E dengan deresi, l0 E tana deresi*.
Anosognosia dengan denial of illness mun1ul 2BE&2BE dari asien, terutama se#ali
dengan lesi osterior #anan. ,ea#si #atastroi# #ira&#ira 20E dan emosi "g labil
#ira&#ira 20E. Mania dan si#osis bisa dibeda#an dengan bai# ada #ondisi as1a
stro#e tetai hal ini relati/ tida# la;im.
'eresi as#a stro#e ber#aitan denga lo#asi, tatala#sana, u#uran lesi dan
gambaran #linis "ang timbul. Pada eriode ost stro#e HimmediateH )7&10 hari*
terdaat ening#atan /re#0ensi ter!adin"a deresi ada lesi di hemis/er #iri. Pada
gangguan deresi "ang disertai ansietas, leta# lesi terdaat di #orti#al "aitu /rontal
#iri, ada lesi sub#orti#al deresi ter!adi !i#a nu#leus 1audatus #iri terlibat. 3eberaa
enelitian men"ata#an hubungan antara u#uran lesi dan #earahan gangguan
deresin"a. Pada asien deresi dan lesi stro#e ada hemis/er #iri #e!adian gangguan
/ungsi #ogniti/ lebih besar.
'eresi as1a stro#e sering ter!adi ada asien dengan embesaran
ventri#el, diduga adan"a atro/i merua#an redisosisi ter!adin"a erubahan mood
as1a stro#e. $anita lebih sering mengalami deresi as1a stro#e. :ambaran ge!ala
#linis deresi identi# ada deresi as1a stro#e dan deresi late onset idioati#.
Mes#iun retardasi si#omotor lebih ban"a# ter!adi ada gangguan as1a stro#e.
'eresi ber#aitan dengan gangguan a#ti/itas harian se1ara a#ut dan ada
antauan !ang#a an!ang. 'eresi as1a stro#e diengaruhi oleh me#anisme
serotonergi# dengan menurunn"a avibilitas serotonin dan gangguan regulasi #embali
resetor serotonin ada temoral #iri. 'eresi vas#ular ter!adi ada beberaa #asus
deresi Hlate onsetH "ang ber#aitan dengan stro#e sebelumn"a, HsilentH in/ar# ada
is#emi# substansia alba, H5nsetH setelah usia IB tahun atau adan"a erubahan
en"ebab gangguan deresi dini. Se1ara #linis atau imaging adan"a gangguan
vas#ular dan /a#tor resi#o )terutama hiertensi* biasan"a timbul dis/ungsi #ogniti/,
terutama gangguan /ungsi e#se#uti/. -ntu# tatala#sana deresi vas#ular 1u#u
resonsi/ dengan /arma#oterai atau electroconvulsive therapy )<C%*.
Mania adalah gangguan !i0a )suasana hati* "ang digambar#an sebagai
suatu ening#atan atau meluan"a suasana hati )mood*, ening#atan a#tivitas /isi#,
i#iran dan bi1ara "ang 1eat dan erubahan neurovegetati/.
Pen"a#it serebrovas#ular !uga sering men"ebab#an mania se#under. Go#asi
"ang sering men"ebab#an mania se#under adalah daerah eritalami# #anan.
4emibalismus, hemidistonia, tremor ostural atau 1horea sisi #iri sering disertai lesi
talami# dan subtalami#. 9n/ar# ontin dan mal/ormasi arteriovenosus berhubungan
denga mania se#under. 'emensia vas#uler !arang men"ebab#an mania se#under.
De,en&!"
'emensia vas#uler )'8* merua#an sindroma demensia terban"a# )di
negara 3arat setelah demensia Al;heimer* sedang#an Cina dan Aeang )-eda,1662*
demensia vas#uler L B0 E dari semua demensia.
Sindroma demensia ini se1ara #lini# terdiri dari gangguan intele#tual
)enurunan /ungsi #ogniti/ lebih dari dua rana #ogniti/* "ang didaat dan gangguan
/ungsional )a#ti/itas hidu sehari&hari dan e#er!aan*, disebab#an oleh is#emia ada
!aringan ota#, erdarahan atau hio#si# ota#. 'iagnosa demensia ditega#an setelah 3
bulan as1a stro#e dengan gangguan #ogniti/ meneta sesuai #riteria demensia.
'emensia ini daat ber1amur dengan demensia Al;heimer dan disebut demensia
tie 1amuran.
(ara#teristi# demensia vas#uler terdiri dari ge!ala&ge!ala neurologi /o#al,
de/isit neurobehavior )#ogniti/ dan non#ogniti/* dengan batasan "ang luas sebagai
re/le#si heterogenitas dari lesi ota# "ang bereran.
:e!ala neurobehavior untu# #ogniti/ meliuti atensi, #onsentrasi, /ungsi
memori, /ungsi bahasa, /ungsi visuosatial, gnosis, ra#sis, /ungsi e#se#uti/, dan
ge!ala non #ogniti/D/ungsi emosi meliuti deresi, mania, an@ietas, labilitas, agitati/
dan si#osis.
+a#tor risi#o otensial untu# ter!adin"a demensia vas#uler adalah:
4iertensi> JCoronar" Arterios1lerosis 'iseasesH, diabetes mellitus, en"a#it
!antung, hierliidemia, mero#o#, /a#tor ./a#tor risi#o ini memerberat
arterios#lerosis "ang sudah terbentu# se!a# usia muda.

Вам также может понравиться

  • Tr. Kortikospinal & Kortikobulbar
    Tr. Kortikospinal & Kortikobulbar
    Документ24 страницы
    Tr. Kortikospinal & Kortikobulbar
    Sara Viana
    Оценок пока нет
  • NEURORADIOLOGY Kuliah Mahasiswa FK Revisi2
    NEURORADIOLOGY Kuliah Mahasiswa FK Revisi2
    Документ74 страницы
    NEURORADIOLOGY Kuliah Mahasiswa FK Revisi2
    LaluMuhammadSabarSetiawan
    Оценок пока нет
  • MORNING REPORT 2 (Saraf )
    MORNING REPORT 2 (Saraf )
    Документ15 страниц
    MORNING REPORT 2 (Saraf )
    Lyke Bem Neni
    Оценок пока нет
  • Referat Ivh
    Referat Ivh
    Документ23 страницы
    Referat Ivh
    febriani pangaribuan
    Оценок пока нет
  • Urachus
    Urachus
    Документ20 страниц
    Urachus
    Nurbaiti Jewelie Andiyani
    Оценок пока нет
  • Trauma Tumpul
    Trauma Tumpul
    Документ24 страницы
    Trauma Tumpul
    Ilham Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Neurologi
    Laporan Kasus Neurologi
    Документ20 страниц
    Laporan Kasus Neurologi
    Lim Michael
    Оценок пока нет
  • Referat - Oklusi Arteri Retina Sentralis (Risti A.n)
    Referat - Oklusi Arteri Retina Sentralis (Risti A.n)
    Документ7 страниц
    Referat - Oklusi Arteri Retina Sentralis (Risti A.n)
    shafiraratu
    Оценок пока нет
  • Referat Cedera Kepala
    Referat Cedera Kepala
    Документ25 страниц
    Referat Cedera Kepala
    Aussie Aulia
    Оценок пока нет
  • Vestibular Paroxysmia
    Vestibular Paroxysmia
    Документ13 страниц
    Vestibular Paroxysmia
    Agus Suryawan
    Оценок пока нет
  • Referat Aneurisma Lynda
    Referat Aneurisma Lynda
    Документ22 страницы
    Referat Aneurisma Lynda
    aristyabudiarso
    Оценок пока нет
  • Teknik Dan Gambaran Usg Ankle Joint
    Teknik Dan Gambaran Usg Ankle Joint
    Документ39 страниц
    Teknik Dan Gambaran Usg Ankle Joint
    Aldo Victoria
    Оценок пока нет
  • Anamnesis GMO
    Anamnesis GMO
    Документ6 страниц
    Anamnesis GMO
    Ragabi Reza
    Оценок пока нет
  • Visum SGD 14
    Visum SGD 14
    Документ42 страницы
    Visum SGD 14
    nenyriri
    Оценок пока нет
  • Crs Demensia
    Crs Demensia
    Документ28 страниц
    Crs Demensia
    dusseldorf27
    Оценок пока нет
  • TIPUS Tetraparese
    TIPUS Tetraparese
    Документ11 страниц
    TIPUS Tetraparese
    Muhammad Abdulhamid
    Оценок пока нет
  • CSS Refferat
    CSS Refferat
    Документ51 страница
    CSS Refferat
    zikra muhammad
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Cidp
    Laporan Kasus Cidp
    Документ26 страниц
    Laporan Kasus Cidp
    Reza Angga Pratama
    Оценок пока нет
  • Infanticide
    Infanticide
    Документ41 страница
    Infanticide
    Kevin Budi Harto
    Оценок пока нет
  • 4 Lembar Bedah Saraf
    4 Lembar Bedah Saraf
    Документ4 страницы
    4 Lembar Bedah Saraf
    Hafiz Hamdan
    Оценок пока нет
  • Case Report Session:: Spinal Cord Injury
    Case Report Session:: Spinal Cord Injury
    Документ43 страницы
    Case Report Session:: Spinal Cord Injury
    Vito Masagus
    Оценок пока нет
  • Referat CTS Fixxx4
    Referat CTS Fixxx4
    Документ24 страницы
    Referat CTS Fixxx4
    Iin Sakina L
    Оценок пока нет
  • Traumatic Subarachnoid Hemorrhage: Presentasi Kasus
    Traumatic Subarachnoid Hemorrhage: Presentasi Kasus
    Документ17 страниц
    Traumatic Subarachnoid Hemorrhage: Presentasi Kasus
    Ahmad Aiman Azizan
    Оценок пока нет
  • Abses Serebri
    Abses Serebri
    Документ34 страницы
    Abses Serebri
    Yhuliana Putrhy Lestari
    Оценок пока нет
  • Tumor SSP
    Tumor SSP
    Документ58 страниц
    Tumor SSP
    Benaya Ph
    Оценок пока нет
  • Referat Sistem Limbik
    Referat Sistem Limbik
    Документ15 страниц
    Referat Sistem Limbik
    Edo Johanes Sihombing
    Оценок пока нет
  • Fistel Perianal
    Fistel Perianal
    Документ25 страниц
    Fistel Perianal
    Rahman Mukti Aji
    Оценок пока нет
  • Perdarahan Intraserebral
    Perdarahan Intraserebral
    Документ9 страниц
    Perdarahan Intraserebral
    Mailia Ulfa
    Оценок пока нет
  • PPT Spondilitis TB
    PPT Spondilitis TB
    Документ53 страницы
    PPT Spondilitis TB
    mael
    100% (1)
  • REFERAT Absans
    REFERAT Absans
    Документ18 страниц
    REFERAT Absans
    kampung baruh
    100% (1)
  • Neuroradiologi
    Neuroradiologi
    Документ136 страниц
    Neuroradiologi
    Nadya Aprilianti
    100% (1)
  • Tes Penala
    Tes Penala
    Документ3 страницы
    Tes Penala
    amiy amirah
    Оценок пока нет
  • Ekstraksi Kuku
    Ekstraksi Kuku
    Документ4 страницы
    Ekstraksi Kuku
    nisa
    Оценок пока нет
  • Winda Iii
    Winda Iii
    Документ6 страниц
    Winda Iii
    Yudha Prihantara
    Оценок пока нет
  • Epilepsi Pasca Stroke
    Epilepsi Pasca Stroke
    Документ5 страниц
    Epilepsi Pasca Stroke
    wulan
    Оценок пока нет
  • Referat Scrotal Mass
    Referat Scrotal Mass
    Документ26 страниц
    Referat Scrotal Mass
    chya
    Оценок пока нет
  • Lapsus Cece Vien
    Lapsus Cece Vien
    Документ66 страниц
    Lapsus Cece Vien
    arcxsesx
    Оценок пока нет
  • Periodik Paralisis
    Periodik Paralisis
    Документ12 страниц
    Periodik Paralisis
    Ryan Ishak
    Оценок пока нет
  • Sindroma Serebral
    Sindroma Serebral
    Документ35 страниц
    Sindroma Serebral
    Rezza Hary
    Оценок пока нет
  • SKDI Syaraf
    SKDI Syaraf
    Документ4 страницы
    SKDI Syaraf
    Tengku Amir Ramadhan
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Klinis Neurologis
    Pemeriksaan Klinis Neurologis
    Документ81 страница
    Pemeriksaan Klinis Neurologis
    Mirza Sullivan
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Fisik Sistem Sensorik
    Pemeriksaan Fisik Sistem Sensorik
    Документ19 страниц
    Pemeriksaan Fisik Sistem Sensorik
    Lalu Reza Aldira
    Оценок пока нет
  • Ivh Score
    Ivh Score
    Документ30 страниц
    Ivh Score
    ppds saraf
    Оценок пока нет
  • Anatomi Arteri Serebral Media
    Anatomi Arteri Serebral Media
    Документ15 страниц
    Anatomi Arteri Serebral Media
    Seruni Estari
    Оценок пока нет
  • Sindrom Foster Kennedy
    Sindrom Foster Kennedy
    Документ10 страниц
    Sindrom Foster Kennedy
    Merlein Uviarty
    Оценок пока нет
  • Stroke Lakunar
    Stroke Lakunar
    Документ20 страниц
    Stroke Lakunar
    puspitakomala
    100% (1)
  • Laporan Pengabdian Mata - Pemeriksaan Strabismus
    Laporan Pengabdian Mata - Pemeriksaan Strabismus
    Документ20 страниц
    Laporan Pengabdian Mata - Pemeriksaan Strabismus
    Regina Sulangi
    Оценок пока нет
  • Laporan PBL 4 Mentah
    Laporan PBL 4 Mentah
    Документ32 страницы
    Laporan PBL 4 Mentah
    Indrasti Banjaransari
    Оценок пока нет
  • Checklist Trombolisis
    Checklist Trombolisis
    Документ1 страница
    Checklist Trombolisis
    Nurvia Andriani
    Оценок пока нет
  • MAKRODAKTILI
    MAKRODAKTILI
    Документ24 страницы
    MAKRODAKTILI
    Mohammad Fandy Rahmatu
    Оценок пока нет
  • Intermittent Rhythmic Delta Activity
    Intermittent Rhythmic Delta Activity
    Документ32 страницы
    Intermittent Rhythmic Delta Activity
    maria
    Оценок пока нет
  • Arteri Cerebri Anterior - Dot
    Arteri Cerebri Anterior - Dot
    Документ25 страниц
    Arteri Cerebri Anterior - Dot
    Aga S Imanda
    Оценок пока нет
  • Tumor Cerebellum (Sol)
    Tumor Cerebellum (Sol)
    Документ42 страницы
    Tumor Cerebellum (Sol)
    Vidi Alfiansyah
    Оценок пока нет
  • Paresis Nervus Abdusens - A Mawuntu
    Paresis Nervus Abdusens - A Mawuntu
    Документ21 страница
    Paresis Nervus Abdusens - A Mawuntu
    arthur.mawuntu
    Оценок пока нет
  • Referat Brain Death
    Referat Brain Death
    Документ16 страниц
    Referat Brain Death
    Erwin
    100% (1)
  • Laporan Portofolio Dokter Internship
    Laporan Portofolio Dokter Internship
    Документ31 страница
    Laporan Portofolio Dokter Internship
    Ayyub Erdiyanto
    Оценок пока нет
  • Sap Demensia
    Sap Demensia
    Документ11 страниц
    Sap Demensia
    ipulsv
    Оценок пока нет
  • Referat SLE Pada Anak, M Diko Prakoso Revisi
    Referat SLE Pada Anak, M Diko Prakoso Revisi
    Документ35 страниц
    Referat SLE Pada Anak, M Diko Prakoso Revisi
    Muhammad Diko Prakoso
    Оценок пока нет
  • Lemah Separuh Badan b6
    Lemah Separuh Badan b6
    Документ8 страниц
    Lemah Separuh Badan b6
    Eko Wahyuddin
    Оценок пока нет
  • Bab II Kejang Demam
    Bab II Kejang Demam
    Документ63 страницы
    Bab II Kejang Demam
    Aldrin Qowi
    Оценок пока нет