oleh Nama : Angga Prassetia NPM : 07310022 Pembimbing dr. Calvitinus Meliala, S.S DEPARTEMEN NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE KABANJAHE 2014 KATA PENGANTAR Pu!i s"u#ur senantiasa enulis an!at#an #ehadirat Allah S$% "ang telah melimah#an #arunia, rahmat, dan hida"ah&N"a sehingga enulis daat men"elesai#an ma#alah dengan !udul 'iagnosis %ois Stro#e. Ma#alah ini disusun sebagai salah satu tugas u!ian (eanitraan (lini# Senior )((S* di bagian SM+ Neurologi ,S- (aban!ahe. Mudah . mudahan dengan memela!ari materi . materi "ang ada dalam ma#alah ini daat berman/aat dan menambah 0a0asan emba1a. Saran, endaat, #ore#si, dan tanggaan dari semua iha# sangat dihara#an. (aban!ahe, 17 Mei 2012 Penulis BAB I PENDAHULUAN Stro#e adalah suatu en"a#it de/isit neurologis a#ut "ang disebab#an oleh gangguan embuluh darah ota# "ang ter!adi se1ara mendada# dan menimbul#an ge!ala dan tanda "ang sesuai dengan daerah ota# "ang terganggu. Stro#e merua#an salah satu masalah #esehatan "ang serius #arena di tandai dengan tinggin"a morbiditas dan mortalitasn"a. Selain itu, tama# adan"a #e1enderungan ening#atan insidenn"a. 3atasan "ang di#emu#a#an oleh $45 %as# +or1e in Stro#e and 5ther Cerebrovas1ular 'isease tahun 1676, stro#e se1ara #linis adalah dis/ungsi neurologis a#ut "ang disebab#an oleh gangguan embuluh darah dan timbul se1ara mendada# )dalam beberaa deti#* atau 1eat )dalam beberaa !am* dengan ge!ala . ge!ala dan tanda . tanda "ang sesuai dengan daerah /o#al ota# "ang terganggu. Pada umumn"a dis/ungsi itu berua hemiaralisis atau hemiaresis "ang disertai dengan de/isit sensori# dengan atau tana gangguan /ungsi luhur. 'i dalam ra#ti#, stro#e )bahasa inggris* umum diguna#an sebagai sinonim Cerebro 8as1ular 'isease )C8'* dan(uri#ulum 9nti Pendidi#an 'o#ter di 9ndonesia )(9P'*, mengistilah#an stro#e sebagai en"a#it a#ibat gangguan eredaran darah ota# ):P'5*. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penger!"n Sr#$e Stro#e adalah suatu en"a#it de/isit neurologis a#ut "ang disebab#an oleh gangguan embuluh darah ota# "ang ter!adi se1ara mendada# dan menimbul#an ge!ala dan tanda "ang sesuai dengan daerah ota# "ang terganggu. Stro#e merua#an salah satu masalah #esehatan "ang serius #arena ditandai dengan tinggin"a morbiditas dan mortalitasn"a. Selain itu, tama# adan"a #e1enderungan ening#atan insidenn"a. 3atasan "ang di#emu#a#an oleh $45 %as# +or1e in Stro#e and 5ther Cerebrovas1ular 'isease tahun 1676, stro#e se1ara #linis adalah dis/ungsi neurologis a#ut "ang disebab#an oleh gangguan embuluh darah dan timbul se1ara mendada# )dalam beberaa deti#* atau 1eat )dalam beberaa !am* dengan ge!ala&ge!ala dan tanda&tanda "ang sesuai dengan daerah /o#al ota# "ang terganggu. Pada umumn"a dis/ungsi itu berua hemiaralisis atau hemiaresis "ang disertai dengan de/isit sensori# dengan atau tana gangguan /ungsi luhur. 'i dalam ra#ti#, stro#e )bahasa 9nggris* umum diguna#an sebagai sinonim Cerebro 8as1ular 'isease )C8'* dan (uri#ulum 9nti Pendidi#an 'o#ter di 9ndonesia )(9P'*, mengistilah#an stro#e sebagai en"a#it a#ibat gangguan eredaran darah ota# ):P'5*. Mengenai #las/i#asi stro#e, telah ban"a# institusi "ang mengemu#a#an berbagai #lasi/i#asi stro#e. Seerti "ang dibuat oleh Stro#e 'ata 3an#, $orld 4ealth 5rgani;ation )$45, 1676* dan National 9nstitute o/ Neurologi1al 'isease and Stro#e )N9N'S, 1660*. Pada dasarn"a #lasi/i#asi tersebut di#elomo##an atas dasar mani/estasi #lini#, roses atologi "ang ter!adi di ota# dan temat lesin"a. 4al ini ber#aitan dengan ende#atan diagnosis neurologis "ang mela#u#an diagnosis #linis, diagnosis #ausal, dan diagnosis tois. :angguan embuluh darah ota# ):P'5* masih en"ebab #ematian #etiga, sesudah en"a#it !antung dan #an#er. 'i negara ma!u, mes#iun ang#a #ematian dari :'5P a#hir&a#hir ini 1enderung menurun oleh #arena en1egahan terhada en"a#it ini telah dila#u#an sebai# mung#in. 'i negara ber#embang #ema!uan e#onomi serta ilmu engetahuan dan te#nologi telah memeran!ang usia. Di samping itu, perbaikan metoda penanganan penderita GPDO yang akut, telah menekan angka kematian penderita, akibat dari semua ini dapat diramalkan bahwa jumlah penderita yang mempunyai gejala sisa akibat GPDO akan meningkat. Pada kondisi Gangguan Pembuluh Darah Otak atau Stroke, problem yang sering timbul oleh pasien biasanya : 1. Adanya kelemahan otot pada bagian anggota gerak tubuh yang terkena . Adanya gangguan keseimbangan !. Adanya gangguan postur ". Adanya gangguan perna#asan $. Adanya atropi %. Adanya gangguan kemampuan #ungsional 2.2 K%"&!'!$"&! Sr#$e Mengenai #las/i#asi stro#e, telah ban"a# institusi "ang mengemu#a#an berbagai #lasi/i#asi stro#e. Seerti "ang dibuat oleh Stro#e 'ata 3an#, $orld 4ealth 5rgani;ation )$45, 1676* dan National 9nstitute o/ Neurologi1al 'isease and Stro#e )N9N'S, 1660*. Pada dasarn"a #lasi/i#asi tersebut di#elomo##an atas dasar mani/estasi #lini#, roses atologi "ang ter!adi di ota# dan temat lesin"a. 4al ini ber#aitan dengan ende#atan diagnosis neurologis "ang mela#u#an diagnosis #linis, diagnosis #ausal, dan diagnosis tois. (lasi/i#asi "ang dia#ai saat ini adalah sebagai beri#ut: 1. 3erdasar#an mani/estasi #lini# a. %ransient 9s1hemi1 Atta1# )%9A*, serangan #urang dari 22 !am b. Stro#e in <volution )S9<*, hilang dalam 2 minggu 1. ,eversible 9s1hemi1 Neurologi1al 'e/i1it ),9N'* d. Comleted Stro#e 2. 3erdasar#an roses atologi# )#ausal* a. 9n/ar# b. Perdarahan 9ntra Serebral 1. Perdarahan Subara1hnoidal 3. 3erdasar#an temat lesi a. Sistem #arotis b. Sistem vertebrobasiler 2.( Ge)"%" Pen*"$! Sr#$e :e!ala Pen"a#it Stro#e "ang terlihat adalah ertama, serangan stro#e datang ditandai dengan serangan neurologis berua #elumuhan total atau han"a lengan tangan sa!a. (edua, otot&otot enderita mulai melemah atau sering disebut hemilegia untu# istilah #edo#terann"a. (etiga, enderita mulai mengalami enurunan #emamuan melihat serta membau. :angguan englihatan tersebut bisa se1ara arsial mauun total. (eemat, #arena adan"a gangguan s"ara/ motori#n"a, ma#a enderit mengalami gangguan bi1ara. (elima, enderita mengalami #esulitan menelan ma#anan dan #eadaan tubuh un tida# ter#oordinasi dengan bai#. (eenam, saat berbi1ara un, enderita 1enderung tida# !elas atau biasa disebut elo. Selain berbagai tanda&tanda dan ge!ala stro#e tersebut, orang se#itar bisa tahu tentang en"a#it ini dengan mela#u#an tiga tes dan men"uruh enderita tentang tiga hal, "aitu minta tersen"um, menengadah#an #edua tangan, mengata#an sesuatu "ang dia#hiri huru/ a seerti =hari ini indah> hari ini 1erah> dan lain sebagain"a?. 3erdasar#an lo#asin"a di tubuh, ge!ala&ge!ala stro#e terbagi men!adi beri#ut: 1. 3agian sistem sara/ usat : (elemahan otot )hemilegia*, #a#u, menurunn"a /ungsi sensori# 2. 3atang ota#, dimana terdaat 12 sara/ #ranial: menurun #emamuan membau, menge1a, mendengar, dan melihat arsial atau #eseluruhan, re/le#s menurun, e#sresi 0a!ah terganggu, erna/asan dan deta# !antung terganggu, lidah lemah. 3. Cerebral 1orte@: ahasia, ara@ia, da"a ingat menurun, heminegle1t, #ebingungan. Ai#a tanda&tanda dan ge!ala tersebut hilang dalam 0a#tu 22 !am, din"ata#an sebagai %ransient 9s1hemi1 Atta1# )%9A*, dimana merua#an serangan #e1il atau serangan a0al stro#e. Selain 3 :e!ala diatas masih ada lagi ge!ala stro#e lain"a diantaran"a: (elelahan se1ara tiba&tiba atau tangan, #a#i, bah#an 0a!ah mulai mati rasa terutama han"a sebelah bagian tubuh sa!a. Mata se1ara tiba&tiba bermasalah bai# han"a satu atau #edua mata. Sa#it #eala "ang datang se1ara tiba&tiba, #ehilangan #eseimbangan, atau #esulitan #eti#a a#an ber!alan. Merasa #ebingungan dan #esulitan berbi1ara ,asa sa#it #eala "ang amat sangat men"i#sa tana ada en"ebab "ang !elas :e!ala dan tanda seseorang ter#ena stro#e sangat beragam dan berbeda& beda antara satu individu dengan individu lainn"a. Perbedaan ini di#arena#an ota# manusia sangat #omle#s. Setia daerah di ota# memun"ai /ungsi berbeda&beda. Ada "ang mengatur gera#an, an1aindera, erasaan, #ogniti/ dan lain&lain. :e!ala dan tanda dari stro#e tergantung ada daerah mana "ang mengalmi #erusa#an di ota#, dan !uga tergantung dari aa#ah itu #arena stro#e endarahan atau #arena stro#e is#emi#. Namun se1ara umum, tanda dan ge!ala stro#e diantaran"a : & Mun1uln"a #elemahan mendada# dari satu bagian tubuh, 0a!ah, lengan, tung#ai, terutama di satu sisi badan. & Mun1ul rasa baal )hilang sensasi* mendada# disatu sisi badan & :angguan menelan )dis/agia*, 1ontohn"a bila minum !adi terseda# & 4ilangn"a englihatan sebagian atau men"eluruh se1ara tiba&tiba & %iba&tiba sulit bi1ara atau men!adi tida# !elas berbi1ara atau elo, atau tida# memahami embi1araan orang lain & %imbul n"eri #eala "ang amat sangat, "ang mun1ul se1ara mendada# & :angguan #esadaran, ingsan, #oma, atau #e!ang. & 4ilang #eseimbangan, ter!atuh tiba&tiba, dan tida# mamu mengatur gera#an tubuh & Mun1ul gangguan #ogniti/ lain seerti tiba&tiba i#un, tida# daat berhitung, memba1a, atauun menulis se1ara tiba&tiba. 2.4 M"+", - ,"+", G"ngg."n Sr#$e 5ta# memerlu#an o#sigen "ang dieroleh dari darah. Pen"a#it stro#e ter!adi !i#a ada gangguan aliran darah #e bagian ota#. :angguan ini dibagi men!adi dua bagian: 1. Stro#e 9s#emi#: :angguan /ungsi ota# se1ara tiba . tiba "ang disebab#an oleh enurunan aliran o#sigen dan gula darah #e daerah ota# tertentu "ang daat memati#an sel&sel s"ara/. 2. Stro#e 4emoragi#: ter!adi endarahan di ota# "ang menurun#an aliran o#sigen dan gula darah #e daerah tertentu sehingga sel&sel s"ara/ a#an mati, area "ang ter#ena a#an terganggu /ungsin"a. Pada enderita "ang berusia diatas 2B tahun, stro#e aling ban"a# disebab#an oleh mengerasn"a embuluh darah. Sedang#an ada enderita "ang berusia muda, stro#e sering disebab#an oleh 1a1at embuluh darah ba0aan. 2./ F"$#r Re&!$# Pen*"$! Sr#$e +a#tor ,esi#o ada en"a#it Stro#e. Cang dima#sud dengan /a#tor resi#o ada en"a#it stro#e adalah #ondisi "ang daat membuat seseorang lebih rentan ter#ena en"a#it stro#e. Ai#a telah mengenali beberaa /a#tor resi#o ini, ma#a dihara#an daat memer#e1il #emung#inan ter!adin"a en"a#it "ang daat men"ebab#an enderitan"a 1a1at bah#an meninggal dunia ini. Selain /a#tor "ang tida# daat di#endali#an "aitu /a#tor usia dan #eturunan, beberaa /a#tor resi#o tersebut adalah sebagai beri#ut: 1. %e#anan darah tinggi . Pen"a#it #en1ing manis !. Pen"a#it !antung ". (adar #olesterol "ang tinggi $. :angguan ada embuluh darah %. (urang olah raga &. (egemu#an '. Al#ohol (. Mero#o# 1). Stress 2.0 Ne.r#1e2"3!#r 4"5" Sr#$e M"n!'e&"&! G"ngg."n Ne.r#1e2"3!#r Mani/estasi gangguan neurobehavior ada stro#e se1ara rimer bergantung lo#asi lesi di ota#. Area ota# "ang rusa# bergantung !uga variasi vas#ularisasi se1ara individu dan !uga tie dari stro#e "ang ter!adi. Stro#e is#emi# men"ebab#an ola lesi "ang lebih stabil sesuai teritori 1abang embuluh darah ota#. 'istribusi erdarahan sontan "ang ter!adi ada stru#tur ota# terdalam )ganglia basalis, talamus* atau erdarahan ada lobus di hemis/er #iri D #anan. 'aat !uga ter!adi robe#n"a aneurismaembuluh darah daerah basal ota# "ang menghasil#an sindrom sesi/i# dan erluasan lesi "ang ter!adi a#ibat rea#si vaso#ontri#si embuluh darah "ang men"ebab#an is#emi# !aringan ota# se#itarn"a. 9n/ar# serebral #ira . #ira ter!adi 70E dari ang#a #e!adian stro#e, erdarahan intraserebral rimer 10E, erdarahan subara1hnoid )SA4 F Subara1hnoid 4aemorrhage* BE dan dari stro#e en"ebab lainn"a se#itar BE. Se#itar 20E dari in/ar# serebral mengalami trans/ormasi hemoragi# dalam 2 minggu setelah in/ar#. Sebagian besar ter!adi #eti#a in/ar# meluas atau #arena enggunaan anti #oagulan atau obat tromboliti#. T"1e%. S!n5r#, Ne.r#1e2"3!#r "$!1" !n'"r$ '#$"% #"$ 5! 2e,!&'er 5"n 1""ng #"$. A%!r"n S!r$.%"&! &!&e, K"r#!& Pe,1.%.2 5"r"2 Sr.$.r O"$ S!n5r#, Arteri serebri anterior Corus 1allosum ant, A/asia %rans#orti#al, %ambahan, 1orte@ 1ingulata Ara@ia 1allosal hand, anterior %a1tile anomia, %ransient a#ineti1 mutism. Arteri serebri medial)G*, 9n/erolateral /rontal #orte@ A/asia 3ro1a divisi suerior Arteri serebri medial)G*, Gateral serebral hemishere A/asia :lobal divisi in/erior dan suerior )anterior dan osterior* Arteri serebri media)G*, +asi#ulus ar#uatus A/asia (ondu#si 1abang osterior Arteri serebri media)G*, :"rus angularis A/asia trans#orti#al 1abang osterior sensori#, ale@ia dengan agra/ia, sindr.g"rus angularis anomia Arteri serebri media)G*, Gobus temoral osterior & A/asia $erni1#Hs divisi in/erior suerior Arteri serebri ost)G*,ro@ 4io1amus Amnesia 8erbal Arteri serebri ost. (orte@ o#siital 4emianosia Arteri serebri ost. (orte@ #al#arina 4emianosia, A#romatosia Arteri serebri anterior),* (orus #alosum,area motori# Ara@ia (alosal tamabahan, regio 1ingulata anterior Arteri serebri media),* Gobus /rontal in/erolateral Arosodia e#se#uti/ divisi suerior Arteri serebri media),* Gobus temoral ost su Arosodia reseti/ divisi in/erior Arteri serebri media),* Parietal osterior Negle1t unilateral 1abang osterior Anosognosia Arteri serebri ost),* 4io1amus Amnesia Nonverbal Pro#simal Arteri serebri ost),* +asi#ulus longitudinal in/, Prosoagnosia, Agnosia environment. Arteri serebri ost),* (orte@ #al#arina, slenium, Ale@ia tana agra/ia, (orus #alosum Anomia 0arna Arteri serebri ost),* (orte@ o#siital 4emianoosia, halusinasi Arteri serebri ant )bilat* (orte@ singulata ant)bilat* Mutism a#ineti# Arteri serebri media)bilat* lob.temoral bilateral Agnosia auditori# Arteri serebri media)bilat* ,egio arietal bilateral Sindrom 3alintHs Arteri serebri ost)bilat* Corte@ o#siital Agnosia visual, Prosoagnosia, agnosia environtment Arteri serebri ost)bilat* 4io1amus Amnesia Arteri serebri ost Pedun#ulus serebri 4alusinosis edun#ular Aliran Sir#ulasi Sistem 8ertebrobasiler Pembuluh darah Stru#tur ota# Sindrom Arteri basilar Midbrain %o o/ basilar s"ndrome, 4alusinasi visual, oneroid state Arteri basilar)1ab.Penetrasi* 3asal Pons Go1#ed in s"ndrome %halami# ant abn. Memori, erseverasi, 'e/isit e#se#uti/, aath", :angguan memori #roni# Nu1leus dorsomed Aath", amnesia, de/isit <#se#uti/ :eni1ulatum lateral %halami1 da;;le Nu#l. dorsal lateral 'e!erine . ,ouss" s"ndrome Nu#l. #audatus dorsal 'is/ungsi e#se#uti/ Nu#l. #audatus ventral 'isinhibisi Nu#leus A#umbens Aath" :lobus allidus 'is/ungsi e#se#uti/, aatis Nu#l. subtalami#us Mania A'"&!" A/asia merua#an suatu gangguan bahasa "ang dia#ibat#an oleh dis/ungsi ota#. A/asia merua#an sindrom "ang didaat dan terban"a# a#ibat stro#e. A/asia harus dibeda#an dari mutisme, gangguan volume dan arti#ulasi bi1ara )disartria*, gangguan irama dan in/le#si bi1ara )disrosodi*, dan gangguan i#iran dengan #eluaran verbal "ang tida# normal. 3eberaa ola a/asia "ang berbeda telah di#enal dan berhubungan dengan lesi&lesi ada daerah anatomi "ang sesi/i#. A/asia se1ara individual memili#i #omli#asi, rognosis, terai "ang berbeda. Pada enderita #inan, a/asia memun"ai #orelasi 66E dengan lesi di hemis/er #iri. 'ier#ira#an I0E orang #idal memili#i ola dominasi "ang serua dengan orang "ang #inan dengan dominasi /ungsi bahasa ada hemis/er #iri. A'"&!" Br#+" A/asia 3ro1a adalah suatu sindrom a/asia tida# lan1ar "ang ditandai oleh #eluaran verbal "ang terganggu dari "ang sama se#ali tida# mamu mengeluar#an #ata samai #esulitan menemu#an #ata dan memerlu#an ua"a untu# daat mengu1a#an #ata, ter!adi ara/asia semanti#, ara/asia literal )/onemi#*, dan agramati#al. +ungsi engertian bahasa "ang sudah di#uasai normal. ,eetisi, enamaan, memba1a dengan suara #eras, dan menulis !uga terganggu. Gesi "ang berhubungan dengan sindrom a/asia 3ro1a adalah men1a#u girus /rontal in/erior dan daerah di de#at oer#ulum serta insula ada daerah "ang mendaat sir#ulasi dari arteri serebri media. Guasn"a lesi menentu#an ringanDberatn"a gambaran sindrom a/asia. (erusa#an ada oer#ulum /rontal menghasil#an #esulitan untu# menga0ali er1a#aan> 1edera ada #orte@ motori# menga#ibat#an disartria> #erusa#an "ang men"ebar lebih #e osterior sehingga meliuti #one#si temoroarietal men"ebab#an ara/asia semanti# serua dengan ge!ala ada sindrom a/asia #ondu#si. A/asia 3ro1a #lasi# "ang meng#ombinasi#an semua gambaran tersebut dengan engu1aan "ang agramati#al, terlihat !i#a daerah diatas ventri#el serta substansia alba "ang berde#atan )!aras eriventri#uler limbi#& /rontal* ter1a#u dalam lesi. Ai#a lesi /rontal meliuti area remotor dan oer#ulum /rontal ma#a ter!adi hemiaresis #anan "ang mengenai 0a!ah, dan tung#ai atas "ang lebih lemah dariada tung#ai ba0ah "ang men"ertai a/asia, serta adan"a ara#sia simateti# ter!adi bila lesi samai mengenai #orus #alosum "ang mengganggu /ungsi ra#sis bu#olingual dan tung#ai sebelah #iri. A'"&!" M##r Tr"n&$#r!$"% A/asia motor trans#orti#al ditandai oleh adan"a #eluaran verbal tida# lan1ar, engertian auditori# "ang normal, teta memili#i #emamuan reetisi disaming u1aan sontan "ang tida# lan1ar, #emamuan memba1a "ang bervariasi, dan #emamuan enamaan dan menulis "ang buru#. <#olalia daat ter!adi dan mung#in terdaat ara/asia /onemi# dalam er1a#aan enderita. Mutisme sering ditemu#an ada /ase a0al gangguan ini. Sindrom ini men"eruai a/asia 3ro1a #e1uali dalam hal reetisi dimana reetisi diertahan#an dan #emamuan memba1a dengan suara #eras sedi#it terganggu. Gesi "ang biasan"a men"ertai a/asia motor trans#orti#al meliuti in/ar# ada area motor tambahan dan girus singuli "ang berde#atan ada distribusi arteri serebri media di lobus /rontalis #iri tetai ernah dilaor#an )#asus "ang !arang ter!adi* "aitu lesi ada #onve#sitas /rontal diluar daerah 3ro1a, ada utamen #iri atau talamus. Gesi #ritis daat berua emutusan tra#tus ada substansia alba antara daerah oer#ular /rontal "ang berhubungan dengan bahasa dan area motor tambahan "ang ber/ungsi ada enga0alan u1aan. Pada #eban"a#an #asus mengalami hemiaresis #anan dimana lebih memengaruhi tung#ai ba0ah dariada tung#ai atas dan 0a!ah. A'"&!" G%#1"% Penderita a/asia global mengalami gangguan se1ara !elas ada seluruh ase# /ungsi bahasa men1a#u #eluaran verbal sontan, engertian, reetisi, enamaan, memba1a dengan suara #eras, engertian dalam memba1a, dan menulis. Sering#ali verbalisasi sontan han"a berua rodu#si "ang tida# berma#na dan stereoti seerti ="a,"a,"a,? mes#iun beberaa asien daat mengu1a#an engulangan #e1il dari /rase "ang telah diela!ari )=rumah,? =tida#?, dll* "ang daat digumam#an dengan /asih, dan ban"a# enderita a/asia global "ang daat mengutu# dengan mudah saat marah. -1aan otomatis )menghitung, men"ebut#an nama hari dalam minggu atau bulan dalam tahun*, dan menggumam#an nada&nada lagu "ang telah diela!ari )=9ndonesia ,a"a,? =3intang #e1il?* daat ter!adi mes#iun terdaat de/e# "ang berat dalam bahasa e#sresi/ roorsional. Pengertian bahasa "ang buru# membeda#an a/asi global dari a/asia 3ro1a, dan reetisi "ang buru# membeda#ann"a dengan a/asia trans#orti#al 1amuran )a/asia isolasi*. 3an"a# enderita a/asia global a#an mengi#uti #eseluruhan erintah utuh )=bangun?, =dudu#?*, daat membeda#an bahasa asing dan er1a#aan omong&#osong, daat menilai in/le#si se1ara memadai untu# membeda#an ertan"aan dan erintah, daat mengenali nama orang dan eristi0a enting "ang relevan se1ara ersonal, bai# "ang disebut mauun "ang ditulis, dan a#an menola# bahasa tertulis "ang ditamil#an terbali#, mes#iun engertiann"a sangat arah terganggu. Se1ara atologi#, lesi "ang umumn"a men"ebab#an a/asia global adalah in/ar# beru#uran besar "ang terleta# di sebelah #iri "ang meliuti #eseluruhan daerah arteri serebri media )%erdaat hemiaresis, de/isit hemisensoris, dan homonimus hemianosia*. Multiel emboli ada daerah "ang memediasi bahasa di anterior dan osterior !arang men"ebab#an a/asia global tana de/isit motori# ma"or. A'"&!" Tr"n&$#r!$"% 6",4.r"n 7I&#%"&!8 A/asia trans#orti#al 1amuran atau a/asia isolasi merua#an sindrom a/asia "ang !arang, dimana ditemu#an #ombinasi antara a/asi motor trans#orti#al dan a/asia sensoris trans#orti#al, han"a meninggal#an #emamuan arado#s untu# mengulangi. Pada beberaa #asus, engulangan aa sa!a "ang emeri#sa #ata#an merua#an #eluaran verbal "nag terlihat sementara ada #asus "ang lain verbalisasi tida# lan1ar dan bah#an #emamuan enamaan normal. %erdaat tiga tie lesi "ang telah dihubung#an dengan a/asia trans#orti#al 1amuran. Pada beberaa enderita terdaat #erusa#an ada daerah "ang berbentu# bulan sabit "ang meliuti ase# lateral hemis/er tetai men"isa#an #orte@ eris"lvian. %ie lesi #edua dengan in/ar# di daerah arteri serebri anterior, mengenai daerah #orti#al "ang luas dan men"isa#an #orte@ eris"livian. %ie lesi #etiga se1ara simultan memengaruhi daerah linguisti# osterior dan lobus /rontalis atau sir#uit /rontal&sub#orti#al. (eter#aitan lobus /rontalis daat menghasil#an #etergantungan ling#ungan dan lon1atan stimulus "ang bereran terhada redu#si arado#s dari #emamuan ber1a#a sontan dari enderita )dihasil#an se1ara internal* disertai dengan diertahan#ann"a reetisi dan e#olalia )dia0ali se1ara e#sternal*. A'"&!" 9ern!+$e A/asia $erni1#e, #eluaran verbal ara/asi#, lan1ar dan dengan engertian, reetisi, serta enamaan "ang buru#. (eberagaman enderita, sering#ali logore dan berbi1ara membual, sering#ali di#ombinasi#an dengan #etida#sadaran atau en"ang#alan terhada adan"a de/isit, men"ebab#an sindrom ini "ang aling mena#!ub#an ada neurologi #linis. Pasien memerlihat#an ene#anan ada u1aan disertai #eluaran "ang dia#selerasi dan sering#ali ga"a er1a#aan sangat mendesa#, intrusi/ bah#an memertahan#an #ebenaran. Per1a#aan sontan berisi ara/asia semanti# rimer dan neologisme, ara/asia literal a#an mendominasi !a0aban ada tes enamaan. %erdaat gangguan memba1a dan menulis. Produ#si er1a#aan "ang logorei# ara/asi# dengan subsitusi multiel dan berturut turut disebut !argon a/asia, "a#ni suatu gangguan #eluaran verbal "ang daat ter!adi !uga ada "'"&!" $#n5.$&! dan "'"&!" &en&#r!& r"n&$#r!$"%. Pengertian se1ara relati/ teta bai# ada a/asia #ondu#si dan reetisi "ang normal ada a/asia sensori# trans#orti#al membeda#an #edua gangguan ini dengan a/asia $erni1#e. Mes#iun gambaran utama a/asia $erni1#e )"a#ni 1urah verbal normal, engertian "ang buru#, reetisi "ang buru#* menggambar#an sebuah sindrom dasar namun terdaat ban"a# variasi dalam resentasi #lini#. Pengertian mung#in terganggu ringan dengan #emamuan untu# menginterretasi#an #alimat "ang 1u#u #omle#s terganggu, atau engertian terganggu berat sehingga men"isa#an han"a erintah sederhana )=tutu matamu,? =bu#a mulutmu,? =berdiri,? =dudu#?*. Pengertian terhada bahan "ang ditamil#an oral se1ara relati/ disisa#an mes#iun in/ormasi "ang tertulis se1ara arah terganggu, atau sebali#n"a daat ter!adi. Pengertian auditori# "ang terengaruh lebih besar berhubungan dengan ter#aitn"a stru#tur lobus temoralis se1ara e#stensi/, men1a#u #orte@ auditori# rimer, dan bila lebih besar ter!adi gangguan engertian memba1a mere/le#si#an erluasan lesi #earah suerior #e daerah in/erior lobus arietal dan girus angularis. 'alam #eadaan atologi#, lesi "ang berhubungan dengan a/asia $erni1#e meliuti bagian seertiga osterior dari girus temoralis suerior #iri tetai !arang terbatas ada daerah ini dan sering#ali mengenai area arietal in/erior dan temoral "ang berde#atan. Penderita a/asia $erni1#e mengalami in/ar# serebral a#ibat o#lusi vas#uler dan "ang terban"a# dia#ibat#an oleh emboli "ang berasal dari !antung. (uadrantanosia suerior dan hilangn"a sensoris #orti#al ada 0a!ah dan tung#ai atas merua#an gangguan "ang umum didaat#an ada enderita a/asia $erni1#e dan !i#a lesi men"ebar #earah limbus osterior dari #asula interna a#an ter!adi hemiaresis. A'"&!" Sen&#r!$ Tr"n&$#r!$"% A/asia sensori# trans#orti#al serua dengan a/asia $erni1#e tetai dibeda#an dengan diertahan#ann"a #emamuan untu# mengulangiDreetisi. (emamuan enderita mengulangi #alimat dan /rase "ang an!ang tetai tida# daat memahamin"a untu# di1atat. Per1a#aan sontan tida# berisi, berutar&utar, ara/asi#, dan terdaat #e1enderungan ringan untu# mengulangi se1ara sontan )e1ho* aaun "ang diu1a#an emeri#sa. Penderita mamu memba1a dengan suara #eras namun memba1a dengan engertian auditori# terganggu. A/asia sensori# trans#orti#al dia#ibat#an oleh lesi&lesi /o#al "ang mengenai girus angularis dominan, girus temoralis midosterior, dan !aras substansia alba eriventri#uler dari istmus temoralis "ang mendasari area #orti#al ini. Ai#a a/asia ter!adi a#ibat #eter#aitan girus angularis ma#a sering#ali disertai sindrom :erstmann, gangguan #onstru#sional, dan ge!ala lain dari sindrom girus angularis. A'"&!" K#n5.$&! A/asia #ondu#si merua#an sindrom a/asia /asih "ang uni# dimana engertian se1ara relati/ masih normal dan reetisi se1ara disroorsional terganggu. Per1a#aan sontan ditandai oleh istirahat en1arian #ata dan dominant ter!adi ara/asia /onemi#Dliteral dari ada ara/asia semanti#. Sering#ali enderita men"adari telah membuat #esalahan dan membuat er#iraan "ang mende#ati #ata "ang dima#sud. Memba1a dengan suara #eras terganggu tetai engertian dalam memba1a masih normal. Penamaan dan menulis #eduan"a tida# normal dan mengandung subsitusi ara/asia /onemi#. Mes#iun engertian se1ara relati/ diertahan#an ada a/asia #ondu#si namun beberaa asien mengalami gangguan sinta#ti# "ang serua dengan "ang digambar#an ada a/asia 3ro1a. Gesi "ang bertanggung !a0ab untu# a/asia #ondu#si se1ara tii#al mengenai /asi#ulus ar#uatus ada oer#ulum arietal #iri. A'"&!" An#,!$ Anomia merua#an suatu indi#ator nonsesi/i# ada dis/ungsi ota# dan tida# memili#i ma#na lo#alisasi. %iga tie rimer anomia ter!adi ada sindrom a/asi# "a#ni anomia rodu#si #ata, anomia sele#si #ata, dan anomia semanti#. Anomia rodu#si #ata ditandai dengan #etida#mamuan untu# menge#sresi#an #ata "ang dima#sud#an. Problem rimern"a adalah gangguan dalam menga0ali #ata dan asien sia berea#si terhada etun!u#2 /onemi# )su#u #ata ertama atau bun"i ertama dari sebuah #ata*. Produ#si #ata ada enderita Anomia merua#an #ara#teristi# dari a/asia tida# lan1ar seerti a/asia 3ro1a dan a/asia motor trans#orti#al. Produ#si #ata ada Anomia !uga merua#an tie utama de/isit enamaan ada enderita dengan demensia sub#orti#al. Penderita dengan anomia semanti# mengalami gangguan ada #emamuan terhada nama, tida# berea#si terhada etun!u#, dan tida# mengenali #ata !i#a #ata itu disebut#an oleh emeri#sa. 3un"i dari #ata #ehilangan ma#na. Anomia semanti# ter!adi ada a/asia $erni1#e dan a/asia sensoris trans#orti#al. Anomia sele#si #ata menggambar#an anomia, "aitu #egagalan untu# berea#si terhada etun!u#&etun!u# /onemi# tetai memili#i #emamuan utuh untu# mengenali #ata !i#a diberi#an. Anomia sele#si #ata merua#an gambaran utama dari a/asia anomi#. -1aan sontan tida# memili#i isi dan berutar&utar dengan istirahat untu# en1arian #ata "ang sering ter!adi, mengguna#an ban"a# #ata dengan bentu# re/erensi inde/init, dan sedi#it ara/asia. Pengertian relati/ diertahan#an, dan reetisi, memba1a dengan suara #eras serta engertian memba1a normal. Anomia a#an tama# ada tes enamaan #on/rontasi dan ada menulis sontan. Pasien biasan"a daat mengenali #ata "ang benar !i#a ditamil#an oleh emeri#sa. A/asia anomi# biasan"a mengindi#asi#an sebuah lesi ada girus angularis #iri atau area "ang berde#atan dengan girus temoralis osterior. 3eberaa enderita dengan a/asia anomi# memili#i lesi ada daerah temoral anterior #iri atau daerah olar temoral. A/asia anomi# sering#ali merua#an de/isit residual setelah en"embuhan dari sindrom a/asia "ang lebih luas )a/asia $erni1#e, a/asia #ondu#si*. A'"&!" 5eng"n Le&! 4"5" T"%",.& 5"n G"ng%!" B"&"%!& A/asia diangga se1ara tradisional sebagai sebuah tanda dari dis/ungsi #orti#al. Namun demi#ian dengan adan"a alat C% s1an dan M,9 sema#in ban"a# laoran #asus dan studi "ang melaor#an bah0a lesi sub#orti#al ada hemis/er #iri !uga berhubungan dengan sindrom a/asia. Sindrom a/asia "ang bersamaan dengan erdarahan ada talamus dominan merua#an a/asia sub#orti#al "ang telah ban"a# dilaor#an dan terdiri dari #eluaran verbal lan1ar, ara/asi#, gangguan engertian "ang bervariasi )#eban"a#an ringan*, reetisi "ang bai#, #emamuan enamaan "ang buru#, gangguan memba1a dengan suara #eras dan menulis, dan engertian memba1a "ang diertahan#an se1ara relati/. Mung#in terdaat /lu#tuasi 1eat dalam dera!at a/asia dan #elelahan "ang !elas ada #eluaran verbal. Sindrom ini hamir men"eruai a/asia sensori# trans#orti#al tetai sering terdaat eriode membisu ada a0al saat ter!adin"a dan de/isit arti#ulasi serta mung#in meneta sean!ang er!alanan en"a#it. A/asia sering#ali sementara dan biasan"a bersamaan dengan de/isit erhatian, engabaian sisi #anan, hilangn"a erhatian "ang memadai, erseverasi, dan hemiaresis #anan. Sindrom "ang serua telah diamati ada in/ar# talamus dominan mes#iun ada ban"a# #asus tida# terdaat gangguan bahasa "ang men"ertai. A/asia setelah adan"a lesi dari talamus biasan"a bersi/at sementara dan enelitian terhada aliran darah ota# atau metabolisme glu#osa #orti#al menun!u##an bah0a ter!adi enurunan er/usi #orti#al atau metabolisme #orti#al !i#a sebuah lesi sub#orti#al ter!adi bersamaan dengan suatu sindrom a/asia. Pengamatan ini men!elas#an bah0a talamus memili#i eran enting dalam rodu#si #ata dan a#tivasi #orti#al tetai dis/ungsi talamus tida# 1u#u untu# menghasil#an suatu a/asia "ang sesi/i# #e1uali bila terdaat dis/ungsi #orti#al "ang men"ertai. 9n/ar# ada stru#tur ganglia basalis "ang terleta# di sebelah #iri !uga daat menghasil#an suatu sindrom ber#urangn"a bahasa "ang dihasil#an dengan disartria dan hio/onia "ang menon!ol. Sindrom&sindrom "ang berhubungan dengan erdarahan daat ter!adi lebih berat. Gesi&lesi nonhemoragi# daat men"ebab#an sindrom a/asia dengan menganggu !aras&!aras ada substansia alba sub#orti#al atau melalui erluasan meliuti daerah #orti#al "ang berde#atan. (ara#teristi# utama dari sindrom bahasa "ang berhubungan dengan dis/ungsi ganglia basalis #iri adalah de/isit en1arian #ata )anomia sele#si, le#si#al*, #adang&#adang substitusi semanti#, serta engertian "ang terganggu ada materi sinta#ti# #omle#s. :angguan /ungsi bahasa "ang ter!adi adalah rodu#si da/tar #ata "ang ber#urang, mening#atn"a latensi dan erseverasi, rodu#si #alimat "ang buru#, dan e#olalia. Penemuan& enemuan ini tida# sesi/i# dan sesuai dengan hilangn"a #emamuan mem/asilitasi atau menga#ti/#an engaruh&engaruh dari stru#tur sub#orti#al #e a#tivitas #orti#al. Prognosis emulihan bahasa bervariasi, a/asia vas#uler membai# dalam 3 . I bulan ertama namun dera!at en"embuhan a#an berlan!ut selama B tahun atau lebih. A/asia global memili#i rognosis aling buru# untu# erbai#an #etramilan bahasa> a/asia 3ro1a dan a/asia $erni1#e memili#i #eseluruhan rognosis untu# en"embuhan dengan u#uran "ang bervariasi dari satu enderita #e enderita lainn"a> a/asia anomi#, a/asia #ondu#si, dan a/asia trans#orti#al memili#i rognosis "ang relati/ bai#, dengan beberaa enderita sembuh semurna. Penelitian en1itraan ota# memberi#an in/ormasi rognosti# "ang berguna. Gesi&lesi "ang se1ara langsung meliuti daerah temoral sueroosterior ada hemis/er #iri memberi#an en"embuhan "ang terbatas ada engertian auditori#, dan lesi&lesi "ang luas mengenai daerah rolandi# berhubungan dengan emulihan "ang buru# dari verbalisasi. Pada #asus&#asus "ang dilaor#an, enderita dengan de/isit linguisti# "ang lebih luas biasan"a ber#embang #e dalam taha a/asia anomi# residual. Penderita a/asia usia lebih muda 1enderung untu# mengalami erbai#an #etramilan bahasa "ang lebih bai# dariada enderita "ang lebih tua, dan enderita "ang #idal memili#i rognosis "ang lebih bai# dariada enderita "ang #inan. Se1ara umum engertian bahasa lebih membai# dariada #e/asihan #eluaran e#sresi/. %erai a/asia daat mem/asilitasi en"embuhan #emamuan berbahasa dan harus diberi#an ada semua enderita "ang berminat. Selain tehni# re&edu#asi tradisional, usaha&usaha terbaru telah di#embang#an "aitu tehni# individual untu# tie sesi/i# a/asia, seerti eman/aatan terai intonasi melodi# ada enderita a/asia 3ro1a, ema#aian simbol #omuni#asi visual ada enderita sindrom a/asia global, atau terai untu# ase# #husus dari sindrom a/asia seerti erseverasi. S!n5r#, *"ng 1er2.1.ng"n 5eng"n A'"&!" A%e$&!" Ale#sia meru!u# #eada #etida#mamuan untu# memba1a "ang didaat "ang disebab#an oleh #erusa#an ota# dan harus dibeda#an dari disle#sia "aitu suatu abnormalitas er#embangan dimana seseorang tida# mamu untu# bela!ar memba1a, dan adan"a butahuru/ "ang men1ermin#an latar bela#ang endidi#an "ang buru#. (eban"a#an enderita a/asia !uga mengalami ale#sia, tetai ale#sia daat ter!adi tana adan"a a/asia dan ter#adang tama# sebagai satu&satun"a #etida#mamuan a#ibat lesi ota# "ang #husus. (emamuan untu# memba1a dengan suara lantang dan engertian memba1a mung#in mengalami disosiasi oleh beberaa lesi dan harus dinilai se1ara bebas. A%e$&!" "n4" Agr"'!" Ale#sia tana agra/ia merua#an sindrom dis#one#si #lasi# dimana gangguan "ang disebab#an oleh lesi in/ar# meliuti #orte@ o#siital #iri dan ase# osterior dari #orus #alosum. Gesi o#siital men"ebab#an hemianosia homonim #anan, sehingga terganggu englihatan daerah laangan andang sebelah #anan. Gesi #alosal membuatn"a tida# mamu untu# mentrans/er in/ormasi visual dari laangan andang #iri )ditang#a oleh daerah o#siital #anan "ang utuh* mele0ati #orus #alosum #e daerah hemis/er osterior #iri dimana ter!adi JdecodingH gra/i#. Ale#sia tana agra/ia ada #asus "ang !arang, dilaor#an adan"a lesi&lesi #e1il ada substansia alba diba0ah girus angularis atau ada lesi&lesi di geni#ulatum lateral #iri dan slenium dari #orus #alosum. Pada #edua #asus tersebut, ter!adi dis#one#si "ang serua dengan "ang ter!adi ada lesi #lasi#. Pada sindrom ale#sia tana agra/ia memba1a huru/ lebih bai# dariada memba1a #ata. Penderita memertahan#an #emamuan untu# menge!a dan untu# mengenal #ata&#ata "ang diu1a#an dengan lantang, terdaat #esulitan besar dalam meniru#an #ata&#ata dariada saat menulis dengan sontan, dan sering#ali tama# suatu anomia 0arna. Pada beberaa #asus disertai dengan hemiaresis #anan, hemihiestesi #anan, dan gangguan enamaan ringan. A%e$&!" *"ng 5!&er"! Agr"'!" Ale#sia "ang disertai agra/ia daat ter!adi tana disertai a/asia "ang berma#na, bai# a/asia lan1ar mauun a/asia tida# lan1ar. Ale#sia "ang disertai agra/ia tana adan"a a/asia ter!adi ada lesi di daerah girus angularis dan sering#ali bersama&sama dengan elemen dari sindrom :erstmann. %er!adi gangguan memba1a huru/ mauun memba1a #ata, dan enderita tida# daat menge!a dengan suara lantang atau mengenali #ata&#ata "ang die!a#an. Sindrom ini sama dengan suatu butahuru/ "ang didaat. Meniru #ata lebih bai# dariada menulis sontan. Sindrom ini biasan"a dia#ibat#an adan"a o#lusi 1abang anguler dari arteri serebri media namun daat ter!adi sebagai bagian dari sindrom ;ona erbatasan "ang mengi#uti o#lusi #arotis. Ale#sia "ang disertai agra/ia dan a/asia lan1ar ter!adi ada a/asia $erni1#e atau a/asia sensori# trans#orti#al> ada a/asia ini memba1a dengan suara #eras dan engertian bahasa terganggu. Ale#sia "ang disertai agra/ia dan a/asia tida# lan1ar ditemu#an ada beberaa asien a/asia 3ro1a. %ida# semua a/asia 3ro1a mengalami ale#sia tetai !i#a mun1ul ale#sia ma#a gangguan memba1a memili#i #ara#teristi# "ang berbeda. Memba1a #ata lebih bai# dariada memba1a huru/, dan #ata&#ata "ang di#enali hamir seluruhn"a #ata benda dan #ata #er!a dasar. (etida#mamuan memba1a daat dibanding#an dengan ase# lain dari a/asia 3ro1a : rodu#si sontan dari #ata&#ata dengan /ungsi gramati#al terganggu dan engertian substanti/ diertahan#an. Menulis sontan dan meniru materi verbal !uga tida# normal. A$"%$.%!" Ada tiga tie utama dari a#al#ulia : )1* a#al#ulia "ang bersamaan dengan gangguan bahasa, meliuti ara/asia ang#a, agra/ia ang#a, atau ale#sia ang#a> )2* a#al#ulia se#under a#ibat dis/ungsi visuosasial dengan #etida# urutan ang#a dan #olom> dan )3* suatu anaritmetria rimer "ang mengganggu roses #omutasi. %ie #eemat dari a#al#ulia "a#ni agnosia s"mbol dimana enderita #ehilangan #emamuan untu# memahami simbol2 oerasional "ang menentu#an roses matematis "ang a#an dila#u#an ):; <; =; >*, ada beberaa #esematan telah diamati tetai belum diela!ari dengan bai# dan !arang ditemu#an. :angguan #al#ulasi "ang berhubungan dengan a/asia men1a#u #esalahan& #esalahan ara/asi# dimana enderita membuat suatu #esalahan ara/asi# verbal, mengganti satu ang#a untu# "ang lain. Ale#sia ang#a dan agra/ia ang#a !uga daat ter!adi dan ada beberaa #asus se1ara tida# roorsional lebih besar dariada gangguan memba1a huru/ dan menulis. A#al#ulia ter!adi ada hamir seluruh a/asia tetai a#al#ulia lebih berat ada enderita dengan lesi ada ase# osterior dari hemis/er #iri "ang mengenai #orte#s arietal. A#al#ulia visuosasial daat ter!adi ada lesi hemis/er manaun namun aling umum ada dis/ungsi arietal #anan. Aeda ang#a multidigit, Jla1eholding valuesH, dan urutan #olom terganggu. Anaritmetria rimer ter!adi utaman"a dalam #onte#s sindrom :erstmann dengan lesi ada daerah girus angularis dominant, tetai #elaianan itu ter#adang ditemu#an sebagai suatu abnormalitas tersendiri dengan gangguan ada daerah "ang sama. Pada #asus ini tida# terdaat a/asia "ang berma#na atau gangguan visuosasial, tetai ter!adi #esalahan2 dalam roses #omutasi. S!n5r#, Ger&,"nn 5"n S!n5r#, G!r.& Ang.%"r!& Pada tahun 1622 Aose/ :erstmann menggambar#an sebuah sindrom "ang ter!adi ada lesi girus angularis #iri "ang dis#ret dan terdiri atas emat gambaran #linis meliuti disgra/ia, agnosia !ari, #etida#mamuan membeda#an #iri dan #anan, dan a#al#ulia. Pada tahun 1620 :erstmann #emudian mengulasi #eusta#aan "ang telah ada sehubungan dengan sindrom tersebut dan men"imul#an bah0a enemuan itu memili#i validitas #linis dan nilai lo#alisasi. (omonen mana "ang menon!ol bervariasi ada masing&masing #asus, dan engu!ian #husus harus dila#u#an untu# menimbul#an de/isit "ang halus. Ai#a satu atau lebih dari elemen sindrom ini tida# ditemu#an ma#a imli#asi lo#alisasi dari elemen "ang lain meragu#an si/atn"a. Pada ban"a# #asus, sebuah lesi ada girus angularis "ang dominan men"ebab#an de/isit tambahan terhada sindrom :erstmann. 3eberaa dera!at a/asia sering tama#, daat ter!adi ale#sia disertai agra/ia, dan gangguan #onstru#sional sering men"ertai elemen sindrom :erstmann. (ombinasi de/i1it ini hamir men"eruai enemuan #linis en"a#it Al;heimer. A4r"$&!" Apraksia merua#an gangguan ada gera#an "ang diela!ari "ang tida# daat dia#ibat#an oleh #elemahan, hilangn"a sensoris, inatensi, atau #egagalan untu# memahami gera#an "ang diminta. 'ua tie ara#sia "ang utama dan telah di#enali adalah : )1* ara#sia ideasional, dimana enderita gagal untu# se1ara benar memeraga#an urutan #egiatan multi#omonen seerti meliat sebuah surat, men"isi#ann"a #e dalam sebuah amlo, dan mere#at#an amlo itu, dan )2* ara#sia ideomotor, dimana enderita gagal mela#sana#an gera#an "agn dierintah#an "ang daat dila#u#an se1ara sontan sererti melambai#an tangan, memalu, minta tumangan, men!ahit, men"edot dari sebatang sedotan, atau bersiul. Ara#sia ideasional ter!adi ada demensia dan ada #eadaan #on/usional a#ut. Ara#sia ideomotor ter!adi ada lesi hemis/er #iri sesi/i#. 'ilaor#an tiga tie utama ara#sia ideomotor dan enemuan #linis "ang men"ertai. Ara#sia arietal meru!u# ada ter!adin"a gera#an ara#si# ada enderita dengan lesi "ang mengenai lobulus arietalis in/erior dan /asi#ulus ar#uatus "ang berde#atan. Gesi talami# )#iri* ter#adang menghasil#an sindrom ini. Pasien mengalami a/asia lan1ar )biasan"a a/asi #ondu#si*, mung#in mengalami hemiaresis #anan "ang ringan dan de/e# hemisensori#, dan sering#ali gagal untu# mengenali bah0a gera#an&gera#an ara#si# dila#u#an dengan salah. Apraksia Simpatetik adalah ara#sia ada tung#ai #iri dan stru#tur bu#olingual "ang terlihat ada enderita dengan lesi /rontal #iri. %ung#ai "ang ara#si# berada ada #eadaan =in s"math"? dengan hemiaresis #anan a#ibat lesi /rontal. Penderita !uga memerlihat#an a/asia tie 3ro1a tida# lan1ar, memili#i #eter#aitan "ang lebih menon!ol ada gera#an bu#olingual dariada gera#an tung#ai. Apraksia Kallosal ter!adi bila arah verbal "ang dierantarai oleh hemis/er #iri tida# daat melalui #orus #alosum untu# dila#sana#ann"a erintah ada tung#ai sebelah #iri "agn dimediasi oleh hemis/er #anan. Ara#sia han"a mengenai lengan dan #a#i #iri, dan ada ban"a# #asus tida# disertai a/asia atau hemiaresis. :angguan #omuni#asi interhemis/er dimani/estasi#an dalam berbagai bentu# gangguan selain ara#si tung#ai #iri, meliuti anomia ta#til tangan #iri, agra/ia a/asi# tangan #iri, gangguan #onstru#sional tangan #anan, dan beragam gangguan somestati# seerti #egagalan untu# en"esuaian ta#til intermanual dan en"esuaian intermanual dari osisi tangan. Cedera #orus #alosum daat ter!adi a#ibat o#lusi arteri serebri anterior. Agn#&!" V!&."% Agnosia visual adalah sindrom ota# "ang didaat "aitu enderita ta# mamu mengenal ob"e# atau gambar "ang dierlihat#an. (eta!aman englihatan bai#, sadar dan 0asada serta tida# a/asia. D." $"eg#r! ,"*#r 5"r! "gn#&!" 3!&."% "5"%"2? %ie 9 adalah ersesi visual a#tual dari ob"e# berubah sehingga ta# mamu mengenal benda. Penderita ini ta# daat men"ebut atau men!elas#an #egunaan benda "ang dilihat tetai segera daat mengenal benda tersebut bila dileta#an ditangan dan mengetahui enggunaann"a )bantuan engenalan ta#tilD#inesteti#*. Contoh: 'ierlihat#an benda HinsilH tida# daat men"ebutn"a atau mengurai#an /ungsin"a, tetai setelah diegang langsung mamu mengguna#ann"a dan men!elas#an nama benda tersebut. 'iostulasi#an bah0a de/e# #erusa#an ota# ada #orte@ asosiasi visual bilateral )area 17 dan 16*.Studi terbaru dengan ositron emission tomograh" )P<%* ditemu#an lesi di #orte@ temoro&o#siital bilateral. %ie agnosia visual ini disebut !uga "gn#&!" 3!&."% "4er&e4!' )tie 9*. %ie 99 adalah "gn#&!" 3!&."% "&#&!"!'. Penderita dengan tie ini memun"ai #emamuan "ang bai# untu# ersesi visual tetai #orte@ visual tida# saling berhubungan dengan area bahasa atau area en"imanan memori visual. Pasien daat mengenal benda dan mendemonstrasi#an enggunaann"a namun tida# mamu men"ebut naman"a dan mengurai#an se1ara verbal /ungsi alat tersebut. 'iduga lesi se1ara bilateral daerah temoro&o#siital in/erior samai mengenai substansia alba, atau adan"a lesi di lobus o#siital #iri dan #orus #alosum osterior. Gesi ini sama dengan en"ebab ter!adin"a ale#sia tana agra/ia dan ada /a#tan"a hamir semua enderita dengan agnosia visual asosiati/ !uga menderita ale#sia. %ie lain dari agnosia visual adalah Pr#"gn#&!". Prosoagnosia disebut !uga agnosia /asial "aitu tida# mamu mengenal mu#a orang "ang sudah di#enal sebelumn"a, termasu# mu#a dari enderita sendiri bila melihat di 1ermin atau melihat /oto ribadi. Penderita daat mengenal orang tersebut dari in/ormasi #ara#teristi# mu#a orang, misal ada tanda lahir tertentu, otongan rambutn"a, atau mendengar suara orang tersebut. Menurut 'amasio, agnosia /asial daat membeda#an mu#a manusia dari binatang dan daat mengenal e#sresi mu#a se1ara normal. Studi ostmortem ada agnosia /asial "aitu ditemu#ann"a #erusa#an bilateral diba0ah /isura #al#arina ada daerah hubungan o#siitotemoral. Agn#&!" @"rn" Agnosia 0arna adalah ta# mamu mengenal 0arna se#under #arena lesi #orti#al "ang didaat. Ada dua tie gangguan "aitu ertama gangguan sesi/i# enamaan 0arna #arena dis#one#si masu#an in/ormasi visual #e area bahasa. 3entu# ini tida# ada #erusa#an ada area bahasa se1ara rimer dan tida# ada a/asia. :angguan #edua adalah gangguan "ang aling umum dari engenalan 0arna "aitu lesin"a di temoro&o#siital in/erior bilateral. Area lesi ini sama dengan en"ebab rosoagnosia dan hamir semua enderita dengan tie agnosia 0arna ini !uga dengan gangguan rosoagnosia. Ale@ia adalah gangguan #emamuan memba1a, daat merua#an ge!ala bersama dengan agnosia /asial , terban"a# a#ibat #erusa#an ota# daerah area lingual dan /usi/orm. Agn#&!" 3!&.#&4"!"% Merua#an variasi dari gangguan ersesi satial dengan orientasi. 3entu# "ang aling sering terganggu adalah disorientasi toogra/i "aitu ta# mamu mengenal #embali arah !alan "ang lama sudah di#enal, area #ritis "ang mengalami #erusa#an adalah arietal in/erior atau temoral suerior ada bagian tengah hemis/er #anan. :angguan sesi/i# lainn"a H2e,!neg%e+H "aitu tida# 0asada terhada adan"a stimuli dari sisi #iri atau sisi #ontralesi. :angguan ini daat ter!adi ada lesi hemis/er #iri tai lebih sering dan berat ada lesi hemis/er #anan. S!,.%"n "gn#&!" Adalah gangguan ersesi englihatan terhada benda lebih dari satu atau benda&benda dalam gambar emandangan se1ara #esatuan "ang saling berhubungan ada 0a#tu "ang sama, merua#an salah satu ge!ala dari sindrom 3alint disaming ge!ala lainn"a ata#sia oti# dan ara#sia oti#. (asus ini !arang dan disebab#an lesi bilateral lobus arietal. AGNOSIA AUDITORIK DAN AMUSIA %erminologi agnosia auditori# meru!u# ada gangguan mengenal suara dengan #emamuan endengaran "ang bai# sesuai standart emeri#saan audiometri. :angguan engenalan suara er1a#aan dan bu#an er1a#aan )suara binatang* timbul dalam berbagai ting#atan tergantung lo#alisasi lesi, lateralisasi linguisti# ota# remorbid, #emamuan nonlinguisti#. %erminologi umum "ang netral se1ara teori adalah gangguan auditori# #orti#al. Perlu dibeda#an dengan tuli #orti#al, tuli #ata murni )gangguan sesi/i# engenalan suara er1a#aan* , agnosia suara auditori# )gangguan engenalan sesi/i# suara bu#an er1a#aan*, agnosia aralinguisti# )gangguan engenalan rosodi# bahasa er1a#aan*, !uga dibahas amusia reseti/ )amusia sensori#* "aitu gangguan #emamuan aresiasi berbagai variasi suara musi#. T.%! $#r!$"% Gebih sering ditemu#an ada en"a#it serebrovas#uler bilateral. 'e/isit a0al adan"a #erusa#an ota# unilateral )biasan"a sering a0aln"a a/asia dan hemiaresis* #emudian dii#uti #erusa#an ota# #ontralateral dengan ge!ala tiba&tiba tuli total se1ara sementara. (e!adian bi/asi# ini merua#an tii#al gangguan auditori# #orti#al. Pada tuli #orti#al, destru#si bilateral dari radiatio auditori# atau #orte@ auditori# rimer )girus 4es1hlHs* ditemu#an meneta. 'asar gangguan auditori# #orti#al lebih bervariasi, lesi&lesi daat ter!adi lebih luas samai girus temoral suerior, !uga #one#sitas e/eren dari girus 4es1hlHs sering terlibat. T.%! $"" ,.rn! )agnosia auditori# untu# er1a#aan, agnosia verbal auditori#* Penderita dengan tuli #ata murni tida# sanggu mengerti bahasa er1a#aan mes#iun ia daat memba1a, menulis dan ber1a#a&1a#a se1ara relati/ normal. (emamuan menulis dengan didi#te terganggu namun meniru materi tulisan tida# terganggu. Gesin"a bilateral, lesi #orti#o&sub#orti#al bagian anterior dari girus temoralis suerior dan tida# mengenai girus 4es1hlHs terutama ada sisi #iri. Se1ara umum disetu!ui ro/il lesi ada dis#one#si bilateral dari area $erni1#eHs dengan JinutH auditori#. %uli daat diatasi dengan Jtreshold ure toneH auditori# normal , ada #ondisi ini enderita mengalami halusinasi atau memerlihat#an euhoria atau aranoid sementara. Membeda#an tuli #ata dengan a/asia sensori# trans#orti#al adalah gangguan #emamuan mela#u#an engulangan er1a#aan. %a# adan"a ge!ala ara/asia, gangguan memba1a dan menulis membeda#an ge!ala ini dengan a/asia $erni1#eHs. 'aat !uga #edua&duan"a mun1ul )a/asia dan agnosia* dengan ting#atan lesi lebih luas. Auerba1h d##. men"o#ong bah0a gangguan ini dalam 2 bentu#: 1. (erusa#an re/oni# temoral auditori#, "ang berasosiasi dengan lesi temoral bilateral 2. :angguan dis#riminasi /onemi# dileng#ai lesi temoral #iri dan se1ara de#at dengan a/asia $erni1#eHs. Agn#&!" P"r"%!ng.!&!$ ) agnosia a/e#ti/ auditori#* K 42#n"gn#&!" Per1a#aan "ang terdengar merua#an #umulan sin"al "ang tida# han"a men1a#u eran bahasa, tai !uga termasu# variasi&variasi lainn"a "aitu: & volume, timbre, tinggi nada suara, ritme )alunan suara* "ang merua#an #esatuan in/ormasi status emosi embi1ara. 4eilman d##. men!elas#an bah0a enderita dengan hemisatial negle1t "aitu lesi di temoro&arietal #anan a#an mengalami gangguan engenalan a/e#ti/ nada er1a#aan , namun enderita normal dalam engenalan bahasa er1a#aan. Penderita dengan lesi temoroarietal #iri dengan /luent a/asia memerlihat#an engenalan "ang normal untu# ase# rosodi dan a/e#ti/ dari er1a#aan. 3erdasar#an /a#ta dari C% s1an ota#, men"o#ong bah0a #erusa#an arietal #anan men"ebab#an gangguan engenalan suara sedang#an #erusa#an lobus temoral men"ebab#an de/isit dis#riminasi suara. A,.&!" &en&#r!$ )reseti/* :angguan ini adalah #etida# mamuan mengaresiasi#an variasi&variasi #ara#teristi# dari musi# "ang terdengar. Agn#&!" "$!% %ie "ang utama untu# engenalan ob!e# se1ara ta#til terenting adalah engenalan ruang atau ersesi bentu#. %a#til agnosia adalah gangguan sele#ti/ dari engenalan ob!e# se1ara ta#til dimana tida# terdaat gangguan /ungsi somatosensori# rimer. :angguan ini harus dibeda#an dengan gangguan enamaan benda dari modalitas /ungsi bahasa )anomia*, dan ob!e# "ang belum ernah di#enal oleh sub!e#. :angguan ini unilateral )terganggu ada tangan #anan atau #iri* "ang berasal dari lesi unilateral. Strategi e#slorasi se1ara ta#til normal, eisodi1 memori normal. Mish#in menga!u#an teorin"a berdasar#an enelitian ada #era, osterior insula bereran ada roses bela!ar se1ara ta#til dan re#ognisi ob!e# dan berhubungan dengan area sensori# se#under dan stru#tur limbi# mesial temoral. 'ari erse#ti/ ini, ta#til agnosia adalah gangguan aliran in/ormasi antara somatosensori# dengan sistim memori. Agnosia ta#til merua#an gangguan a#ibat lesi di #orte#s arietal in/erior, #emung#inan termasu# area 3rodmann 20 dan 36. Astereognosis adalah gangguan ersesi satial ta#tual disebab#an #erusa#an ota# ada ban"a# level dari sistim somatosensori# termasu# serabut sara/ eri/er, medulla sinalis, batang ota# dan thalamus )ventral osterior lateral*. Proses in/ormasi somesteti# terbagi dua : Aliran ventral dgn gangguan sbb.: re#ognisi ob!e#, bela!ar se1ara ta1tual, dan memor". Aliran dorsal : intergrasi sensori motori# dan /ungsi satiotemoral somesteti#a. S!n5r#, A4r"$&!"A"&ere#gn#&!& %ie astereognosis "ang tida# umum sebagai hasil dari #erusa#an #orte#s somatosensori# asosiati/ dorsomedial. F.ng&! ,e,#r! :angguan en1arian #embali in/ormasi baru "ang telah diela!ari dan disiman )de/isit memori JretrievalH* sering ter!adi ada stro#e. :angguan memori retrieval ter!adi #arena terganggun"a sir#uit #orti#al dan sub#orti#al, sir#uit ini meliuti #orte@ re/rontal dorsolateral, singulata anterior dengan sub#orti#al )nu#leus #audatus, globus alidus serta talamus media*, dan gangguan tie ini tida# mengganggu engenalan #embali in/ormasi "ang baru diela!ari )Jre1ognitionH*. Gobus /rontal dan sir#uit resiro#al dengan sub#orti#al sangat bereran ada memori retrieval. 9n/ormasi /onologi# )endengaran* "ang diela!ari melibat#an a#tivitas ota# hemis/er #iri #hususn"a temoral medial #iri, sedang#an in/ormasi visual dan satial mengati/#an temoral medial #anan. Amnesia murni )gangguan memela!ari in/ormasi baru* tana gangguan rana #ogniti/ lainn"a !arang ter!adi. Amnesia berat "ang meneta ernah dilaor#an ada lesi bilateral temoral medial meliuti hio#amus dan #orte@ girus arahio#amus. Gesi unilateral menimbul#an gangguan "ang tida# berat dengan sesi/i# modalitas )1ontoh : lesi dihemis/er #iri men"ebab#an gangguan mengingat nama, tetai daat mengenal mu#a*. Gesi "ang mengenai nu#leus mediodorsal talamus, tra#tus mamilotalami# dilaor#an ada lesi bilateral men"ebab#an amnesia berat. Amnesia daat ter!adi bila adan"a lesi ada rang#aian sir#uit Pae; "ang terdiri dari hio#amus, /orni#s, badan mamilaris dari hiotalamus, tra#tus mamilotalami#us serta nu#leus talamus medial. Gesi di hemis/er #iri men"ebab#an amnesia verbal )auditori#* dan lesi di hemis/er #anan men"ebab#an amnesia nonverbal )visual*. Pada amnesia !uga ter!adi gangguan engenalan #embali in/ormasi "ang baru diela!ari )Jre1ognitionH*. Penderita dengan lesi ada orbito/rontal anteriormedial menimbul#an ge!ala #on/abulasi sontan dan se1ara 1eat mengalami en"embuhan dibanding#an enderita dengan lesi ada orbito/rontal osterior dan Jbasal /orebrainH, lesi ini memun"ai ge!ala #on/abulasi sontan, #on/usi terhada realitas "ang berlangsung samai 3 bulan dan ada "ang samai 1 tahun, #emudian setelah mengalami erbai#an ge!ala sisan"a amnesia berat. F.ng&! e$&e$.!' +ungsi e#se#uti/ adalah /ungsi #orte@ re/rontal #hususn"a area dorsolateral "ang merua#an #orte@ asosiasi multimodal "ang bereran untu# #emamuan mengorganisasi#an enamilan #ogniti/ antara lain meliuti #esadaran a#an #eberadaan suatu masalah, memantau masalah, mengevaluasi, menganalisa serta meme1ah#anDmen1ari !alan #eluar dari suatu ersoalan, men"usun strategi dan meren1ana#an tinda#an sesuai #etramilan "ang di#uasai. +ungsi e#se#uti/ di#elomo#an ada emat #atagori "aitu: Drive, programming, response control, synthesis. +ungsi e#se#uti/ dimediasi oleh #orte#s re/rontal dorsolateral dan stru#tur #orti#al sertasub#orti#al "ang berhubungan dengan daerah tersebut. (erusa#an ada #orte#s re/rontal dorsolateral daat menimbul#an sindroma neurobehavioral dengan ge!ala&ge!ala seerti ber#urangn"a a#tivitas motori# #omle#s, roses beri#ir "ang tida# #on#rit, gagal mengenal #onse&#onse, #urang /le#sibilitas, serta ter!adi erseverasi dan erila#u motori# "ang stereotii#. :e!ala "ang hamir sama !uga daat ditemui ada lesi di arietal temoral dan area asosiasi o#siital dan nu#leus #audatus dorsalis. 4al ini daat ter!adi #arena #orte@ re/rontal dorsolateral memun"ai hubungan resiro#al dengan daerah #orti#al dan sub#orti#al,. (orte@ re/rontal dorsolateral menerima in/ormasi dari #orte@ orbito/rontal, #orte@ asosiasi arietal, #orte@ asosiasi auditori#, girus singulata, #orte@ retroslenial, girus arahio#amus dan resubi1ulum melalui /asi#ulus longitudinalis suerior, /asi#ulus longitudinalis in/erior dan !aras o#siito/rontal in/erior. (orte@ dorso/rontal !uga mengatur a#tivitas dari stru#tur&stru#tur tersebut dan membentu# hubungan "ang a#an men"alur#an in/ormasi dari beberaa area #orte@ #e dorsalis #audatus. Setelah masu#an&masu#an in/ormasi ini diroses di dorsalis #audatus, masu#an tersebut diro"e#si#an #embali #e #orte@ re/rontal dorsolateral, sehingga terbentu#lah suatu sir#uit re/rontal dorsolateral&sub#orti#al. (orte@ dorsolateral re/rontal berhubungan erat resiro#al dengan #orte@ /rontal medial dan orbito/rontal. Selain lesi ada re/rontal dorsolateral daat !uga lesi ter!adi ada /rontal medial terutama men"ebab#an gangguan motivasi dari sederhana samai berat "aitu dari #urangn"a minat samai mutisme a#ineti#. Sindrom ini daat ter!adi ada lesi girus singulata anterior, striatum ventral, thalamus mediodorsal atau ada tra#tus "ang menghubung#an stru#tur&stru#tur tersebut. Gesi daat ter!adi a#ibat o#lusi arteri serebri anterior, atau rea#si sasme embuluh darah sesudah ter!adin"a rutura aneurisma embuluh darah arteri #omuni#an anterior. Gesi ada orbito/rontal )ase# in/erior lobus /rontal* "ang sangat erat berhubungan dengan sistim limbi#, daat menimbul#an sindrom dengan ge!ala& ge!ala erubahan #eribadian. 'isinhibisi dan agresi merua#an ge!ala "ang umum, suasana hati iritabilitas, a/e# labil, imulsi/ dengan lelu1on #e#ana#&#ana#an, #urang beremati. Gesi daat disebab#an rutura aneurisma embuluh darah arteri #omuni#an anterior. (asus ini !arang ter!adi. F.ng&! n#n $#gn!!' 7e,#&!8 Mani/estasi ge!ala neurobehavior non #ogniti/ as1a stro#e daat ter!adi "aitu: deresi, ansietas, mania, labilitas, atau si#osis. 'eresi ma"or ter!adi #ira& #ira l0&2B E dari asien dan deresi minor se#itar l0&20E. Ansietas "g ter!adi bersama&sama deresi 20E dari asien as1a stro#e "g deresi, dan tana deresi 7& l0E. Aatis ter!adi ada 20E asien )l0E dengan deresi, l0 E tana deresi*. Anosognosia dengan denial of illness mun1ul 2BE&2BE dari asien, terutama se#ali dengan lesi osterior #anan. ,ea#si #atastroi# #ira&#ira 20E dan emosi "g labil #ira&#ira 20E. Mania dan si#osis bisa dibeda#an dengan bai# ada #ondisi as1a stro#e tetai hal ini relati/ tida# la;im. 'eresi as#a stro#e ber#aitan denga lo#asi, tatala#sana, u#uran lesi dan gambaran #linis "ang timbul. Pada eriode ost stro#e HimmediateH )7&10 hari* terdaat ening#atan /re#0ensi ter!adin"a deresi ada lesi di hemis/er #iri. Pada gangguan deresi "ang disertai ansietas, leta# lesi terdaat di #orti#al "aitu /rontal #iri, ada lesi sub#orti#al deresi ter!adi !i#a nu#leus 1audatus #iri terlibat. 3eberaa enelitian men"ata#an hubungan antara u#uran lesi dan #earahan gangguan deresin"a. Pada asien deresi dan lesi stro#e ada hemis/er #iri #e!adian gangguan /ungsi #ogniti/ lebih besar. 'eresi as1a stro#e sering ter!adi ada asien dengan embesaran ventri#el, diduga adan"a atro/i merua#an redisosisi ter!adin"a erubahan mood as1a stro#e. $anita lebih sering mengalami deresi as1a stro#e. :ambaran ge!ala #linis deresi identi# ada deresi as1a stro#e dan deresi late onset idioati#. Mes#iun retardasi si#omotor lebih ban"a# ter!adi ada gangguan as1a stro#e. 'eresi ber#aitan dengan gangguan a#ti/itas harian se1ara a#ut dan ada antauan !ang#a an!ang. 'eresi as1a stro#e diengaruhi oleh me#anisme serotonergi# dengan menurunn"a avibilitas serotonin dan gangguan regulasi #embali resetor serotonin ada temoral #iri. 'eresi vas#ular ter!adi ada beberaa #asus deresi Hlate onsetH "ang ber#aitan dengan stro#e sebelumn"a, HsilentH in/ar# ada is#emi# substansia alba, H5nsetH setelah usia IB tahun atau adan"a erubahan en"ebab gangguan deresi dini. Se1ara #linis atau imaging adan"a gangguan vas#ular dan /a#tor resi#o )terutama hiertensi* biasan"a timbul dis/ungsi #ogniti/, terutama gangguan /ungsi e#se#uti/. -ntu# tatala#sana deresi vas#ular 1u#u resonsi/ dengan /arma#oterai atau electroconvulsive therapy )<C%*. Mania adalah gangguan !i0a )suasana hati* "ang digambar#an sebagai suatu ening#atan atau meluan"a suasana hati )mood*, ening#atan a#tivitas /isi#, i#iran dan bi1ara "ang 1eat dan erubahan neurovegetati/. Pen"a#it serebrovas#ular !uga sering men"ebab#an mania se#under. Go#asi "ang sering men"ebab#an mania se#under adalah daerah eritalami# #anan. 4emibalismus, hemidistonia, tremor ostural atau 1horea sisi #iri sering disertai lesi talami# dan subtalami#. 9n/ar# ontin dan mal/ormasi arteriovenosus berhubungan denga mania se#under. 'emensia vas#uler !arang men"ebab#an mania se#under. De,en&!" 'emensia vas#uler )'8* merua#an sindroma demensia terban"a# )di negara 3arat setelah demensia Al;heimer* sedang#an Cina dan Aeang )-eda,1662* demensia vas#uler L B0 E dari semua demensia. Sindroma demensia ini se1ara #lini# terdiri dari gangguan intele#tual )enurunan /ungsi #ogniti/ lebih dari dua rana #ogniti/* "ang didaat dan gangguan /ungsional )a#ti/itas hidu sehari&hari dan e#er!aan*, disebab#an oleh is#emia ada !aringan ota#, erdarahan atau hio#si# ota#. 'iagnosa demensia ditega#an setelah 3 bulan as1a stro#e dengan gangguan #ogniti/ meneta sesuai #riteria demensia. 'emensia ini daat ber1amur dengan demensia Al;heimer dan disebut demensia tie 1amuran. (ara#teristi# demensia vas#uler terdiri dari ge!ala&ge!ala neurologi /o#al, de/isit neurobehavior )#ogniti/ dan non#ogniti/* dengan batasan "ang luas sebagai re/le#si heterogenitas dari lesi ota# "ang bereran. :e!ala neurobehavior untu# #ogniti/ meliuti atensi, #onsentrasi, /ungsi memori, /ungsi bahasa, /ungsi visuosatial, gnosis, ra#sis, /ungsi e#se#uti/, dan ge!ala non #ogniti/D/ungsi emosi meliuti deresi, mania, an@ietas, labilitas, agitati/ dan si#osis. +a#tor risi#o otensial untu# ter!adin"a demensia vas#uler adalah: 4iertensi> JCoronar" Arterios1lerosis 'iseasesH, diabetes mellitus, en"a#it !antung, hierliidemia, mero#o#, /a#tor ./a#tor risi#o ini memerberat arterios#lerosis "ang sudah terbentu# se!a# usia muda.