REKAYASA BAHAN

GALIAN INDUSTRI
KULIAH KE 3
 KLASIFIKASI BAHAN GALIAN
INDUSTRI
 BGI BERKAITAN DENGAN BATUGAMPING
 BGI BERKAITAN DENGAN BATUAN SEDIMEN
 BGI BERKAITAN DENGAN BATUAN GUNUNG API
 BGI BERKAITAN DENGAN INTRUSI PLUTONIK BATUAN
ASAM DAN ULTRA BASA
 BGI BERKAITAN DENGAN ENDAPAN RESIDU DAN
ENDAPAN LETAKAN
 BGI BERKAITAN PROSES UBAHAN HIDROTHERMAL
 BGI BERKAITAN DENGAN
BATUGAMPING
 BATUGAMPING MERUPAKAN BATUAN
SEDIMEN YANG TERJADI AKIBAT
PROSES SEDIMENTASI DARI BAHAN-
BAHAN YANG MENGANDUNG
KARBONAT DAN TERJADI SECARA
KIMIA, ORGANIK, MAUPUN KIMIA-
ORGANIK.
 MACAMNYA ADALAH :DOLOMIT,
KALSIT, FOSFAT, ONIKS, GYPSUM
 DOLOMIT
 TERJADI KARENA PROSES PELINDIAN/
PERESAPAN UNSUR MAGNESIUM DARI AIR
LAUT KEDALAM BATUGAMPING. PROSES
DISEBUT DOLOMITSASI, YAITU PERUBAHAN
DARI KALSIT MENJADI DOLOMIT, DOLOMIT
JUGA DIENDAPKAN SEBAGAI EVAPORIT
 KEGUNAAN DOLOMIT : REFRAKTORY, PUPUK,
PENGATUR Ph, BAHAN PENGEMBANG,
PENGISI DALAM INDUSTRI CAT, KERTAS,
KARET, PLASTIK, DAN BAHAN PEMBUAT
SEMEN SOREL, SEA WATER MAGNESIA
 KALSIT
 TERJADI KARENA PROSES PENGHABLURAN
KEMBALI LARUTAN GAMPING AKIBAT
PENGARUH AIR TANAH BANYAK DIJUMPAI DI
CELAH-CELAH, KEKAR, REKAHAN, SEHINGGA
JUMLAHNYA RELATIF SEDIKIT. DAPAT JUGA
TERJADI KARENA PROSES METAMORFOSA
SENTUH ATAU REGIONAL PADA
BATUGAMPING YANG MENEROBOS BATUAN
BEKU
 KEGUNAAN KALSIT : PEMUTIH, PENGISI CAT,
GELAS, PLASTIK, KARET, PENETRAL ASAM
PELAPIS KERTAS
 FOSFAT
 FOSFAT GUANO DIBAGI 3 MACAM :
ENDAPAN PERMUKAAN, GUA, BAWAH
PERMUKAAN. TERJADI TUMPUKAN
KOTORAN BURUNG, KELELAWAR,
TERLARUT DAN BEREAKSI DENGAN
BATUGAMPING KARENA PENGARUH AIR
HUJAN, AIR TANAH
 DIGUNAKAN UNTUK PUPUK ALAM,
INDUSTRI DETERGEN, ASAM FOSFAT DAN
INDUSTRI KIMIA
 ONIKS
 TERJADI DARI LARUTAN CaCO3 , TER-
ENDAPKAN DI RONGGA-RONGGA,
TERDIRI DARI MINERAL KALSIT,
BERLAPIS-LAPIS, BERWARNA PUTIH,
KE KUNING-KUNINGAN, BENING,
TEMBUS PANDANG. BILA ONIKS
MENGALAMI METAMORFOSA
TERBENTUKLAH ONIKS MARMER.
 DIGUNAKAN UNTUK ASBAK, LAMPU
HIAS
 GIPSUM
 GIPSUM CaSO4 2 H2O TERJADI KARENA
AIR TANAH MENGANDUNG ION SULFAT
YANG BERASAL DARI OKSIDA SULFIDA.
BERINTERAKSI DENGAN KALSIUM DARI
BATUGAMPING ATAU KARBONAT LAIN-NYA
DENGAN KOMPOSISI 32,6 % CaO, 46,5 %
SO3 DAN 20,9 % H2O
 KEGUNAAN GIPSUM UNTUK CAMPURAN
SEMEN PORTLAND, INDUSTRI KIMIA,
BAHAN PENGISI, BAHAN PENETRAL TANAH
PERTANIAN, KEDOKTERAN
 BGI BERKAITAN DENGAN
BATUAN SEDIMEN
 KELOMPOK BAHAN GALIAN INI ERAT
KAITANNYA DENGAN BATUAN
SEDIMEN TERSIER DAN PIROKLASTIK,
BERBUTIR HALUS YANG BIASANYA
TERDAPAT DILINGKUNGAN AIR
LAKUSTRIN SAMPAI NERITIK
 CONTOH BATUAN ADALAH BENTONIT,
BALL CLAY DAN BOND CLAY, FIRE
CLAY, ZEOLIT, FELDSPAR, YODIUM,
MANGAAN
 BENTONIT
 JENIS LEMPUNG MENGANDUNG 80 %
MONTMORILONIT, TERJADI KARENA PROSES
DIAGENESA (PELAPUKAN DAN TRANSPORTASI)
BATUAN GUNUNG API YANG BERSIFAT ASAM,
BERKOMPOSISI RIOLITIK. DIPERDAGANGAN
ADA DUA MACAM : Ca,Mg BENTONIT (NON
SWELLING) DAN Na BENTONIT ( SWELLING).
 KEGUNAAN Na BENTONIT : LUMPUR
PEMBORAN, BANGUNAN SIPIL BASAH,
CAMPURAN CAT, LATEK, TINTA CETAK. Ca
BENTONIT SEBAGAI BAHAN PENYERAP, PELET
MAKANAN TERNAK
 BALL CLAY DAN BOND CLAY
 JENIS LEMPUNG : 40-60 % KAOLINIT, 18-33 %
ILLIT, 7-22 % KUARSA, 1-4 % MINERAL LAIN YANG
MENGANDUNG CARBON BALL CLAY DIBAWAH
STANDAR DISEBUT BOND CLAY. UMUMNYA
BERSIFAT PLASTIS (TERDIRI DARI PARTIKEL
HALUS), DAYA IKAT, DAYA ALIR BAIK, TERJADI
KARENA PROSES SIDEMENTASI DALAM
CEKUNGAN DELTA, BERASSOSIASI DENGAN
PASIR, LANAU DAN LIGNIT/ BATUBARA.
 KEGUNAAN UNTUK : KERAMIK, REFRACTORY,
PELLET MAKANAN TERNAK, PEMBAWA, PENGISI
PADA INDUSTRI KARET
 FIRE CLAY
 FOSIL TANAH TERDIRI DARI KAOLINIT
DENGAN BENTUK KRISTAL TIDAK SEMPURNA
ILLIT, KUARSA. LEMPUNG MEMPUNYAI NILAI
PCE > 19 SEHINGGA TAHAN TERHADAP SUHU
> 1500OC TANPA MEMBENTUK MASA GELAS.
BERBEDA DENGAN BALL CLAY/ BOND CLAY ,
FIRE CLAY TERBENTUK KARENA TANAH YANG
TERTIMBUN OLEH SEDIMEN LAIN DIDARATAN
LAKUSTRIN DELTA YANG UMUMNYA
MENGANDUNG BATUBARA
 KEGUNAANNYA UNTUK BATA TAHAN API
 ZEOLIT
 MERUPAKAN SENYAWA ALUMINO SILIKAT HIDRAT
DENGAN LOGAM ALKALI, TERDAPAT DALAM
BATUAN SEDIMEN PIRO KLASTIK, BERBUTIR
HALUS, KOMPOSISI REOLISTIK, TERJADI KARENA
PROSES DIAGENESA DALAM LINGKUNGAN
PENGENDAPAN LAKUSTRIN NERITIK, SERING
BERLAPIS-APIS DENGAN BENTONIT, FELDSPAR.
 DIGUNAKAN BAHAN BANGUNAN ORNAMEN,
AGREGAT RINGAN, PENGEMBANG, PENGISI TAPAL
GIGI, PENJERNIH LIMBAH KOLAM IKAN, MAKANAN
TERNAK, PEMURNI GAS METAN, GAS ALAM DAN
GAS BUMI, PENYERAP LOGAM BERACUN
 FELDSPAR
 TERJADI KARENA PROSES DIAGENESA
DARI SEDIMEN PIROKLASTIK, HALUS
BERSIFAT ASAM (REOLISTIK),
TERENDAPKAN DALAM LINGKUNGAN
AIR LAKUSTRIN
 BERGUNA SEBAGAI FLUX DALAM
INDUSTRI KERAMIK, GELAS, KACA
 YODIUM
 YODIUM (IODIN) ADALAH UNSUR HALOGEN
YANG TERBERAT DAN AKTIF, TERDAPAT
PADA TUMBUH-TUMBUHAN LAUT, SUMBER
AIR GARAM, BERASSOSIASI DENGAN
CEKUNGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI,
BROMIUM
 KEGUNAAN : INDUSTRI KIMIA, OBAT-
OBATAN, EMULSI FOTOGRAFI, FILM,
KERTAS, BAHAN YODISASI GARAM DAPUR
 MANGAAN
 TERBENTUK MELALUI BEBERAPA PROSES :
HIDROTHERMAL, METAMORFIK,
SEDIMENTASI DAN RESIDU. MANGAAN
SEDIMENTERSEBAGAI MnO2
BERASSOSIASI DENGAN KEGIATAN
VULKANIK DAN BATUAN BERSIFAT BASA
 KEGUNAAN : KIMIA, BATERAI KERING,
KOREK API, GELAS, CAT, BAHAN CELUP,
PUPUK
 BGI BERKAITAN DENGAN
BATUAN GUNUNG API
 KEGIATAN GUNUNG API MENGHASILKAN
MATERIAL LEPAS, BERSIFAT ASAM SAMPAI
BASA, ADA YANG BERUKURAN DEBU
SAMPAI BONGKAH, YANG KESEMUANYA
BERASAL DARI MAGMA. BAHAN INI MELALUI
BERBAGAI PROSES GEOLOGI DALAM
KURUN WAKTU TERTENTU AKAN BERUBAH
MENJADI BERBAGAI JENIS BAHAN GALIAN
INDUSTRI
 SEPERTI PERLIT, OBSIDIAN, BATUAPUNG,
BELERANG, BATUAN TRAKIT, KAYU
TERKERSIKKAN, OPAL, KALSEDON, PASIR
GUNUNG API, TRAS, ANDESIT, DAN BASALT
 PERLIT
 TERBENTUK KARENA PEMBEKUAN
TIBA-TIBA DARI MAGMA ASAM YANG
MENGANDUNG MASA GELAS,
BERUMUR KUARTER- TERTIER
 KEGUNAA : BAHAN PENGGOSOK,
FILLER, ISOLATOR TEMPERATUR
TINGGI- RENDAH, AKUSTIK,
CAMPURAN LUMPUR PEMBORAN,
FILTER, CARRIER (LARUTAN
PEMBAWA)
 OBSIDIAN
 PEMBENTUKAN SAMA DENGAN
PERLIT, NAMUN TANPA DIPENGARUHI
DENGAN FAKTOR TEKANAN DAN
SUASANA BASAH.
 KEGUNAAN SAMA DENGAN PERLIT
 BATUAPUNG
 TERJADI APABILA MAGMA ASAM MUNCUL
DIPERMUKAAN DAN BERSENTUHAN DENGAN
UDARA LUAR. GAS ALAM YANG TERKANDUNG
KELUAR DISAAT MAGMA MEMBEKU SECARA
TIBA-TIBA, TERDAPAT SEBAGAI LELEHAN/
ALIRAN PERMUKAAN FRAGMEN/ BAHAN
LEPAS DALAM GUNUNG API DARI KUARTER-
TERSIER MUDA.
 KEGUNAAN : BAHAN PENGGOSOK,
BANGUNAN KONSTRUKSI RINGAN, PENGISI,
ISOLATOR, CARRIER, PENYERAP, FILTER
 BELERANG
 DITEMUKAN DALAM DUA BENTUK : BELERANG ALAM,
TERDAPAT DALAM BENTUK KRISTAL, BERCAMPUR
LUMPUR, TERBENTUK DARI KEGIATAN SULFATARA,
FUMAROL, AKIBAT GAS, DAN LARUTAN YANG
MENGANDUNG BELERANG KELUAR DARI PERUT BUMI.
BELERANG SELALU BERKAITRAN DENGAN GUNUNG API
YANG MASIH AKTIF. BELERANG ALAM TERDAPAT DALAM
DUA JENIS : YAITU TIPE SUBLIMASI DAN TIPE LUMPUR
YANG TERDAPAT DI KAWAH DATAU DANAU. JENIS KEDUA
ADALAH BELERANG SEBAGAI PERSENYAWAAN SULFIDA
LOGAM .
 KEGUNAAN : INDUSTRI KIMIA, ASAM SULFAT, CAT,
KARET, BAHAN PELEDAK, PUPUK, GULA, OBAT-OBATAN
 BATUAN TRACHIT
 BATUAN BEKU YANG KEKURANGAN
UNSUR SILIKA, KAYA AKAN KALIUM
(K2O), BERSTRUKTUR AFANITIK,
TERBENTUK SEBAGAI ALIRAN
PERMUKAAN DEBU, BONGKAH, DAN
BREKSI GUNUNG API.
 KEGUNAAN : BAHAN PUPUK, KIMIA,
KERAMIK, KACA, OBAT-OBATAN
 KAYU TERKERSIKKAN
 KAYU TERKERSIKKAN BERKAITAN DENGAN
DEBU GUNUNG API KUARTER- TERTIER.
DIGUNAKAN UTK BATU HIAS
OPAL
 LARUTAN SILIKA KOLOID (AGAR-AGAR
SILIKA) BERASAL DARI BATUAN PIROKLASTIK-
BASALTIK YANG TERENDAPKAN DALAM PORI-
PORI, RONGGA REKAHAN, YANG BERSIFAT
KEDAP AIR
 DIGUNAKAN BATU PERMATA
 BGI BERKAITAN DENGAN INTRUSI
PLUTONIK BATUAN ASAM DAN ULTRA
BASA
 BGI YANG TERBENTUK BERKAITAN

DENGAN INTRUSI ASAM ADALAH :

GRANIT, GRANODIORIT, BAUKSIT,
FELDSPAR, MIKA
 BATUAN GABRO, PERIDOTIT DAN

ASBES INI BERKAITAN DENGAN

BATUAN ULTRA BASA
 GRANIT DAN GRANODIORIT
 TERJADI KARENA PEMBEKUAN
MAGMA ASAM, BERBENTUK SILL,
KOROK, BATOLITH, WARNA MERAH
HATI, MERAH BATA, MERAH MUDA,
ABU-ABU HINGGA PUTIH
 KEGUNAAN : BATU HIAS BAHAN
BANGUNAN, LANTAI
 ALKALI FELDSPAR
 TERBENTUK KARENA PROSES
KRISTALISASI PADA PEMBEKUAN
MAGMA YANG BERSIFAT ASAM, KADAR
SILIKA TINGGI, JUGA UNSUR AKLAINYA
( K ,Na), MEMPUNYAI KOMPOSISI
KAl2SiO8- NaAl2SiO8 BERASSOSIASI
DENGAN GRANIT PEGMATIT
 KEGUNAAN : GELAS, KERAMIK, KARET,
CAT (SEBAGAI PENGISI)
 BAUKSIT
 TERSUSUN DARI KELOMPOK MINERAL
ALUMINIUM HIDROKSIDA SEPERTI
GIBSIT, BOCHMIT, DIASPOR DENGAN
MINERAL IKUTAN SILIKA, OKSIDA BESI,
OKSIDA TITAN, BAUKSIT TERJADI
KARENA PROSES PELAPUKAN/
LATERISASI BATUAN INDUK YANG
MENGANDUNG Al SEPERTI GRANIT.
 KEGUNAAN : REFRAKTORI, KIMIA
 MIKA
 KELOMPOK MIKA ( MUSKOVIT, FLOGOPIT),
TERBENTUK PADA TAHAP AKHIR PROSES
PEMBEKUAN MAGMA, KEKENTALAN
RENDAH, BERSIFAT ASAM. GRANIT
PEGMATIT SUMBER MIKA. MUTU MIKA
TERGANTUNG PADA LEBAR DAN TEBAL
LEMBARAN KRISTALNYA, WARNA, SIFAT
TERHADAP KELISTRIKAN
 DIGUNAKAN MEMBANTU INDUSTRI MESIN
DAN LISTRIK
 GABRO DAN PERIDOTIT
 TERBENTUK DARI PEMBEKUAN
MAGMA YANG BERSIFAT ULTRA
BASA, BERWARNA GELAP, HIJAU
KEHITAMAN
 KEGUNAAN : BATU HIAS,
ORNAMENTAL STONE
 ASBES
 TERMASUK KELOMPOK MINERAL
BERSERABUT, TERDIRI DARI MINERAL
CRYSOTIL, CROCODOLIT, AMOSIT,
ANTOFILLIT, TREMOLIT DAN AKTINOLIT.
TERJADI KARENA PROSES METAMORFOSA
(SERPENTINISASI) BATUAN BERKOMPOSISI
BASA HINGGA ULTRA BASA, SEPERTI
GABRO, PERIDOTIT, DUNIT
 KEGUNAAN : KAIN TAHAN API, ATAP,
KERAMIK, KERTAS, PLASTIK, KIMIA
 BGI BERKAITAN DENGAN ENDAPAN
RESIDU DAN ENDAPAN LETAKAN
 FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA ENDAPAN RESIDU DAN
LETAKAN :
 TERDAPATNYA BATUAN SUMBER
 IKLIM TROPIKA LEMBAB, SEHINGGA PELAPUKAN KIMIAWI
BERJALAN LEBIH INTENSIF/ DOMINAN
 BERELIEF RENDAHSEHINGGA RESIDU YANG TERTINGGAL
TIDAK TERKIKIS LAGI
 MEDIA TRANSPORTASI TIDAK PERLU TERLALU CEPAT,
SEHINGGA DIBUTUHKAN DAERAH LANDAI
 WILAYAH DIMANA AKUMULASI TERJADI STABIL, SEHINGGA
PROSESAKUMULASI TIDAK TERGANGGU
 BGI BERUPA : LEMPUNG RESIDU, KAOLIN, ZIRCON, PASIR
KUARSA, KORUNDUM, INTAN DAN KUARSA KRISTAL
 LEMPUNG/ TANAH LIAT
 LEMPUNG RESIDU TERBENTUK
KARENA PROPES PELAPUKAN
(ALTERASI) BATUAN BEKU DAN
DITEMUKAN DISEKITAR BATUAN
INDUKNYA, SEHINGGA MUTUNYA
LEBIH BAIK DARI LEMPUNG LETAKAN,
DIDOMINASI MINERAL ILLIT
 KEGUNAAN : BATA, KERAMIK,
GERABAH
 KAOLIN
 KAOLIN JENIS INI MERUPAKAN HASIL
PENGENDAPAN KAOLIN RESIDU,
BERSELANG SELING DENGAN ENDAPAN
PASIR KUARSA, BERASSOSIASI DENGAN
ALLUVIAL. MUTU DITENTUKAN KEMURNIAN
KIMIA, DERAJAD KEJERNIHAN, BENTUK DAN
UKURAN KRISTAL
 KEGUNAAN : KERAMIK, KERTAS, CAT,
KOSMETIKA, FARMASI, KARET, PESTISIDA
 PASIR KUARSA
 PASIR KUARSA LETAKAN : LEPAS,
BERASSOSIASI ENDAPAN ALLUVIAL,
TERJADI KARENA ROMBAKAN
BATUAN GRANIT, GRANODIORIT,
DASIT
 KEGUNAAN : PLASTIK, OPTIK,
KERAMIK, ABRASIF
 ZIRKON
 SEBAGAI MINERAL IMBUHAN PADA
BATUAN BEKUDALAM YANG KAYA
AKAN SODIUM SEPERTI : GRANIT,
SYENIT, . ZIRKON LETAKAN
DIENDAPKAN BERSAMA PASIR
KUARSA PANTAI/ SUNGAI DAPAT JUGA
BERASSOSIASI DENGAN ENDAPAN
TIMAH
 KEGUNAAN : REFRAKTORI MEMPUNYAI
TITIK LEBUR 2430OC
 GRUP KALSEDON
 TERJADI OLEH LARUTAN MEGISI REKAHAN
MEMBENTUK URAT-URAT TERDIRI DARI
KALSEDON, OPAL, JASPER, AGATE. GRUP
KALSEDON YANG BERADA DISUMBERNYA
PENGALAMI PEROMBAKAN, DIBAWA AIR
DIENDAPKAN SEBAGAI ENDAPAN LETAKAN.
WARNA BERGANTUNG UNSUR YANG
DIKANDUNGNYA. MISAL BESI MERAH,
UNGU.
 KEGUNAAN : UNTUK PERHIASAN
 INTAN
 TERBENTUK BERSAMA PEMBENTUKAN
ULTRA BASA ( PERIDOTIT, KIMBERLIT)
KRISTALISASI INTAN PADA KIMBERLIT
PIPE PADA KEDALAMAN 60 MIL (95
KM) DAN TEMPERATUR 1500-2000OC .
DI INDONESIA INTAN TERDAPAT
BERSAMA PASIR KUARSA, AMETIS.
 KEGUNAAN : BATU PERMATA, MATA
BOR, GERGAJI
 KUARSA KRISTAL
 FASA AKHIR PEMBEKUAN SISA LARUTAN MAGMA ,
BERSAMA DENGAN ENDAPAN BIJIH LOGAM, DAPAT
TERBENTUK BERSAMA/ PADA AKHIR PENGENDAPAN.
KALSEDON BERUPA KRISTAL SISIK, UKURAN
MILIMETER, WARNA : BENING, COKLAT, KUNING ,
MERAHMUDA, HIJAU, ABU-ABU KEHITAMAN. KUARSA
KRISTAL LETAKAN TERBENTUK DARI KRISTAL INSITU
TERANGKUT AIR, TERENDAPKAN BERSAMA KRISTAL
YANG LAIN.
 KEGUNAAN : OSKILATOR, KONDUKTOR, DALAM
INDUSTRI ELEKTONIKA, LENSA KACAMATA,
BATUPERMATA AMETIS ( UNGU, SITRIN, KUNING
TEH )
 BGI BERKAITAN DENGAN
UBAHAN HIDROTHERMAL
 MERUPAKAN HASIL UBAHAN HYDROTHERMAL
BATUAN VULKANIK YANG BERKOMPOSISIKAN
ALKALIN, ANDESITIS, DENSITIS, DAN RIODASITIS
YANG BERLANGSUNG DENGAN BERBAGAI FAKTOR
PENDUKUNG SEPERTI : KOMPOSISI BATUAN
HYDROTHERMAL, TEMPERATUR, PERMEABILITAS,
POROSITAS DAN BATUAN SAMPING DAN
SALINITASNYA. KONDISI YANG BERBEDA DAPAT
MENYEBABKAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
MINERAL UBAHAN YANG BERBEDA PULA
 MACAM : TOSEKI, KAOLIN, PIROFILIT, BARIT,
MAGNESIT, TALK
 TOSEKI
 TOSEKI ATAU BATUAN KUARSA-
SERISIT, TERBENTUK DALAM ZONA
UBAHAN FILIK, YAKNI PADA
TEMPERATUR 220OC DAN pH netral.
Komposisi mineral 50-70 % kuarsa,
15-30 % serisit, 7-12 % kaolinit, 1-3 %
feldspar
 KEGUNAAN : CAMPURAN KERAMIK,
REFRAKTORI, ISOLATOR
 KAOLIN
 TERJADI KARENA PROSES HYDROTHERMAL,
MEMPUNYAI OKSIDA DAN SULFUR TINGGI. DI
INDONESIA KAOLIN INI TERMASUK KELOMPOK 4,
TERBENTUK PADA TEMPERATUR RENDAH
( 180OC) . KAOLIN HYDROTHERMAL TERDIRI DARI
KAOLIN , MONTMORILONIT, DENGAN CIRI BENTUK
ENDAPAN MELUAS KEBAWAH DAN KANDUNGAN
MINERAL SEMAKIN BERKURANG.
 KEGUNAAN : KERAMIK, KERTAS, KARET, PLASTIK,
CAT
 PIROFILLIT
 SAMA DENGAN KAOLIN, TERBENTUK
PADA TEMPERATUR 250OC DAN pH
ASAM KOMPOSISI Al2O34SiO2H2O
SERING DISEBUT ROSEKI
 KEGUNAAN : KERAMIK, PLASTIK, CAT,
KERTAS
 BARIT
 TERDAPAT DALAM BATUAN SEDIMEN ,
BEKU, MALIHAN. BARIT YANG TERJADI
KARENA UBAHAN HYDROTHERMAL
TEMPERATUR RENDAH (EPITHERMAL)
BIASANYA MENGISI REKAHAN, PATAHAN,
BERASSOSIASI DENGAN EMAS
EPITHERMAL
 DIGUNAKAN : PENGISI, PEWARNA CAT,
LUMPUR PEMBORAN, INDUSTRI KARET,
KACA, KERTAS DAN PLASTIK
 MAGNESIT
 MAGNESIT KRISTALIN TERBENTUK PROSES
HYDROTHERMAL BATUGAMPING ATAU PROSES
PENGGANTIAN DOLOMIT OLEH LARUTAN
HYDROTHERMAL. BERASSOSIASI DENGAN
AMPIBOL, PIROKSIN, DIABAS, PERIDOTIT, RIOLIT,
BASALT, GRANIT. MAGNETITE SINTETIS (SEA
WATER MAGNESIA) BERASAL DARI DOLOMIT DAN
BATUGAMPING.
 KEGUNAAN : REFRAKTORI, FARMASI, KOSME
TIKA, CAT, PLASTIK, KERAMIK, KARET, KERTAS
ROKOK, PERTANIAN , ISOLATOR
 TALK
 TERBENTUK UBAHAN HYDROTHERMAL
METAMORFOSA BATUAN ULTRABASA,
DOLOMIT PADA TEMPERATUR > 300OC
TALK YANG BERMUTU BAIK BIASANYA
BERASAL DARI DOLOMIT
BERASSOSIASI DENGAN TREMOLIT
 KEGUNAAN : CAT, KERAMIK, FARMASI,
KOSMETIKA, KERTAS, ISOLATOR,
CARRIER INSEKTISIDA
SEKIAN DULU