Вы находитесь на странице: 1из 44

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta




1. Mahasiswa harus mengikuti kuliah sebanyak 75 % dari
jadwal kuliah sesuai dengan peraturan jurusan. Penentuan
sangsi boleh ikut ujian atau tidak boleh ikut ujian
dilakukan oleh bidang kemahasiswaan KPLT
2. Dalam satu periode perkuliahan sekitar maksimal 14 tatap
muka, mahasiswa dioerkenankan untuk mengajukan tambahan
perkuliahan atas kesepakatan antara pihak dosen dan
mahasiswa .
3. Satu kali periode perkuliahan dilakukan 1 kali ujian sisipan
dan satu kali ujian akhir yang jadwal ujian sisipan
disepakati besama antara dosen dan mahasiswa.
4. Nilai akhir hasil ujian merupakan nilai gabungan ujian
sisipan dan ujian akhir dibagi 2.
5. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian sisipan tetap
diperbolehkan ikult ujian akhir. Nilai akhir ujian hanya
diperhitungka satu kali ujian.
6. Kesepakatan bersama dosen dianggap tidak masuk kalau
sudah melewati 1/ 2 jam dari jadwal perkuliahan . Apabila
mahasiswa merasa perkuliahan masih kurang dapat diganti
atas kesepakatan bersama antara dosen dan mahasiswa



Mahasiswa mampu untuk menganalisa, menghitung
nilai uang yang akan datang, tingkat suku bunga dan
menentukan waktu pengembalian uang pada periode
tertentu dengan menggunakan rumus matematis dan
membaca tabel
Mahasiswa mampu untuk menganalisa, menghitung
nilai uang pinjaman, waktu pinjaman, bunga pinjaman,
menghitung harga pembelian, harga jual dan
mennetukan tingkat keuntungan yang akan dicapai
dengan menggunakan rumus matematis dan dengan
membaca tabel
Mahasiswa mampu untuk menganalisa, menghitung
beban bunga proyek pada periode
tertentu,menghitung depresiasi dan O & P
(Operasional dan Perawatan). Menghitung manfaat
suatu proyek, menghitung rate of return
Pengertian Dasar Analisis
Ekonomi teknik

Pertama , bahwa bila seseorang meminjamkan
uangnnya pada orang lain, maka ia berhak
mendapatkan suatu bentuk hadiah, disebut sebagai
istilah bunga (interest)
Kedua, bahwa sejumlah uang tertentu pada masa
sekarang dengan mendapat bunga dari waktu ke
waktu akan berkembang menjadi sejumlah uang
yang lebih besar pada waktu yang akan datang,
tergantung tingkat suku bungan dan periode waktu.
(kuliper,1971)
Pemberi pinjaman disebut lender,dan peminjam
disebut borrower
Bunga (interest). sejumlah uang yang dibayarkan
sebagai suatu keuntungan karena penggunaan uang
tersebut sebagai pinjaman untuk investasi atau
modal kerja

Suku Bunga (interest Rate), didefinisikan
sebagai perbandingan antara bunga yang
dibayarkan pada suatu periode waktu
(bulan/tahun) dengan jumlah pinjaman uang
(hutang)

Bunga ada 2 macam : (1) Bunga biasa
(simple interest), (2) Bunga berlipat
(compound interest)

Laju tingkat bunga ada 2 macam :
(1) Laju /tingkat nominal (nominal interest
rate),
(2) Laju/tingkat bunga efektif (effektive
interest rates).






RUMUS BUNGA DENGAN TABEL
i = Tingkat bunga per-periode bunga ( %)
n = Jumlah waktu periode bunga (bulan
/tahun)
P = Jumlah uang sekarang
F = Jumlah uang yang akan datang pada
akhir n periode dari saat sekarang yang
ekivalen dengan P dengan bunga i
A = Pembayaran pada akhir periode atau
penerimaan dalam seri yang uniform
(seragam) yang berlanjut untuk n periode
mendatang, seri seluruhnya, ekivalen
dengan P pada tingkat bunga i




Buku Pegangan :
Robert.J.Kodoatie, 1997, Analisis Ekonomi Teknik,
Andi Ofset, Yogyakarta
F.X.Marsudi, 1992, Ekonomi Teknik (Engineering Economics),
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta


RUMUS :
1. Diketahui P, untuk mencari F ?
F = P ( F/P, i %, n)
2. Diketahui F, untuk mencari P ?
P = F (P/F, i % , n )
3. Diketahui F , untuk mencari A ?
A = F (A/F , i % , n )
4. Diketahui A, untuk mencari F ?
F = A (F/A , i %, n)
5. Diketahui P , untuk mencari A ?
A = P ( A/P, i%, n)
6. Diketahui A , untuk mencari P ?
P = A ( P/A, i%, n)



CONTOH PENGGUNAAN TABEL



T
A
H
U
N
UNIT
TAHUNAN T
A
H
U
N
FV
PV SFF CRF FV PV
F/P P/F A/F A/P F/A P/A
1 2 3 4 5 6
1
1.010 0.9901 1.00000 1.01000 1.000 0.990
1
2
1.020 0.9803 0.49751 0.50751 2010 1.970
2
1 %

Uang sebesar Rp 1.000,- sekarang. Berapa besarnya 2 tahun
kemudian bila bunga 1 %



2 tahun yang akan datang = 1.000 ( F/P,1%,2) =
1.000 (1.020) = Rp 1.020,-

Soal:
1. i = 6 %, n = 10 th, P = $1,000, F = ?

2. i = 6 % , n = 10 tahun , A = $ 114.1 , F = ?

3. i = 6 %, n = 6 tahun, F = $ 1,791, P= ?

4. i = 6 %, n = 10 tahun, P = $ 840 , A = ?



1. i = 6 %, n = 10 th, P = $1.000, F = ?
Gambar cash flow :
P = $ 1.000
1 2 3 10 F

F = ( F/P, 6 %, 10 ) = $ 1.000 (1.7908) = $ 1,791
2. i = 6 % , n = 10 tahun , A = $ 114.1 , F = ?
F = A (F/A, 6 %, 10 )= $ 114.1 (13.181) =$ 150,4
3. i = 6 %, n = 6 tahun, F = $ 1,791, P= ?
P = F (P/F, 6 %, 6) = $ 1,791 (0,7050) =$ 1,263
4. i = 6 %, n = 10 tahun, P = $ 840 , A = ?
A = P (A/P, 6 %, 10) = $840(0, 13587) = $ 114,1


Jawaban Soal:
5. Dalam beberapa tahun sebuah investasi sekarang sebesar $
1.000 akan menjadi $ 2.000, dengan bunga
3 % Berapa waktu investasinya ?
6. Sebuah sertifikat tabungan sebesar $ 80 sekarang, akan
menjadi $ 100 dalam waktu 5 tahun, berapa besar tingkat
sukubunganya ?

Jawaban :

5. P = $ 1.000, F = $ 2.000, i = 3 %. n = ?
(F/P, 3%,n) = F/P = $ 2.000/$1.000 = 2,000
Interpolasi harga yang tinggi dan rendah pada tabel
bunga 3 %
n = 23 , (F/P,3%,23) = 1,9736
n = 24, (F/P,3%,24) = 2,0328
n =mendekati 23,5 tahun



7. Berapa uang yang harus di investasikan tiap akhir
tahun selama 30 tahun, untuk memperoleh uang
sebesar $ 200.000, pada akhir tahun ke 30 dengan
bunga = 4 %.
8. Investasi sekarang sebesar $ 50.000, diharapkan untuk
menghasilkan penerimaan sebesar $ 7.000 setahun,
selama 15 tahun. Berapa besar Rate of Retrun dari
investasi tersebut ?

Jawaban :
Rate of Return = bunga
I = 4 % , n = 30 th, F= $ 200.000
A = $ 200.000 ( A/ F.4%. 30) = $ 3. 566
P = $ 50.000
A= $ 7.000, n= 15.
A/P = $ 7.000/ $50.000 = 0,14,
I = 11 %= A/P = 0,13907
i = 12 % = A/P = 0, 14682 Jadi i = 11, 1 %





i

Menentukan harga jual suatu barang atau jasa,
bilamana biaya modal diketahui, dengan prinsip :
Besarnya harga sekarang (PV) untuk semua biaya
adalah sama dengan dengan besarnya biaya
sekarang (PV) untuk semua pemasukan pada
tingkat suku bunga tertentu

Contoh soal :

1. Seorang petani membeli 30 ha tanah dengan
harg Rp 100.000.000,- Sepuluh tahun kemudian
dia menjual tanahnya dengan bunga 10 %.
Berapa harga per Ha ?
2. Seperti soal diatas, tetapi selama 10 tahun
petani menjual tiap 3 ha dengan harga yang
sama. Berapa besar harga tiap ha-nya?
6. P = $ 80, F = $ 100, n = 5 tahun, i = ?
(F/P,i%, 5) = F/P = $ 100/$ 80 = 1,2500

Interpolasi pada nilai tertinggi dan terendah pada
tabel untuk n = 5 tahun

i = 0,045, (F/P, 4,5%,5) = 1,2462
i = 0,050, (F/P, 5% , 5) = 1,2763
i = 0,045 + 0,050 ( 1,250-1,2462/1,2763-1,2462) =

0,0456 = 4,56 %


Beli 30 ha
Rp 100 juta i = 10%


1 2 10 dijual tiap ha ?

Jawaban no . 1 :
Rp 100.000.000 = 30 x (F/P,10,10)
X = Rp 8.646.000,-
Jawaban no. 2 :
Rp 100.000.000 = 3 x (P/ A, 10,10)
6.144
X =Rp 5.425.000,
PEMBELIAN SECARA KREDIT

Harga sepeda motor secara kontan Rp 4 juta.
Dealer menawarkan kredit selama satu tahun
dengan angsuran setiap bulan sebesar Rp 400 ribu
rupiah dan uang muka yang harus dibayar adalah Rp
500 ribu rupiah. Bila bunga komersiel adalah 2 %
setiap bulannya, maka hitung kerugiannya bila
dibandingkan membeli secara kontan.
Jawaban :
Tabel dikonversi dan dibaca dalam bulan
Jadi untuk 1 tahun dibaca n = 12
Logika : Uang muka + angsuran ( ) =.
500 + 400 (P/A ,2.12) = 500+ 400x10,575 = Rp
4.730.000,-
Kerugian pembelian kredit = Rp 4.730.000-
Rp4.000.000 =Rp 730.000
Jawaban :

Tingkat suku bunga komersiel 12 % per-tahun
sehingga bunga setiap bulnnya adalah 1 %
Untuk jangka waktu 5 tahun = 5 x 12 = 60 bulan


1 2 3 4 5
Uang muka Rp 910.000,-
Angsuran tiap bulan Rp 233.250,-
Nilai sekarang uang yang dibayarkan selama 5 tahun
Rp 910.000 + Rp 233.250(P/A, 1, 60) = Rp 11.395.754,-
44,955
Harga jual kontan rumah : Rp 9.100.000,-
Bunga komersiel : 12 % / tahun
Uang muka : Rp 910.000,-
Angsuran tiap bulan
1. Jangka 5 tahun : Rp 233.250,-
2. Jangka 10 tahun : Rp 168.350,-
3. Jangka 15 tahun : Rp 152.040,-

Pembelian mana yang paling menguntungkan ?
PINJAMAN LUNAK (GRANT COMPONENT OF LOAN)
Pengertian :
1. Pengertian pinjaman lunak bisa berarti meminjam
dengan tingkat suku bunga yang lebih kecil
dibandingkan dengan besarnya suku bunga
komersiel yang berlaku
2. Bisa berarti pula suatu pinjaman dengan tenggang
waktu yang tidak dipengaruhi oleh bunga selama masa
tenggang waktu untuk pengembaliannya.
3. Berdasarkan pengertian tersebut, pinjaman lunak
mengandung unsur hadiah, yang disebut GRANT
COMPONENT
PRINSIP PERHITUNGAN
Besar pinjaman dikurangi dengan bunga sekarang (present value /PV) dari
kewajiban pembayaran pada tingkat suku bunga komersiel yang berlaku
Dibawah ini adalah contoh pinjaman Grant Component yang cara
pengembaliannya berbeda


N0 Pembayaran Grant Component
1. Rp 1.000,- Tidak dibayar,waktu pembayaran tak
terhingga, bunga tidak berpengaruh
Rp 1.ooo,- - Rp 0,- =
Rp 1.000,-
2. Rp 1.000,- Dibayar Rp 1.000,- setelah 20 tahun
dengan bunga komersiel 7 %
(1.000-1.000 (P/F,7,20)=
Rp 742,-
3. Rp 1.000,- Dibayar Rp 1.000,- setelah 10 tahun
dengan bunga komersiel 7 %
(1.000 1.000
(P/F,7,10)=Rp 492,-
4. Rp 1.000,- Dibayar Rp 100,- setiap tahun selama 10
tahun dengan bunga komersiel 7 %
(1.000 1.00 (P/A,7,10) =
Rp 298,-
5. Rp 1.000,- Dibayarkan pada saat itu juga (berarti
tidak berhutang)
Rp 1.000 Rp 1.000 = Rp
0,-
6. Rp 1.000,- Dibayar Rp 1.000,- setelah 20 tahun
dengan bunga komersiel 10 %
(1000 -1000 (P/F,10,20) =
Rp 851,-
7. Rp 1.000,- Dibayar Rp 100,- setiap tahun selama 10
tahun dengan bunga komersiel 10 %
(1000-100 (P/A,10,10) =
Rp 286,-
Pada cara ke 1, pinjaman tidak dibayar.Artinya, pinjaman dibayar pada waktu
tak terduga. Besar bunga tidak ada pengaruhnya. Grant component yang
terbesar, sebesar pinjaman itu sendiri.
Pada cara ke 2, pinjaman dibayarkan 20 tahun kemudian. Besarnya grant
component cukup besar, walaupun lebih kecil dari cara pertama. Pengaruh
bunga sudah ada. Unsurnya adalah P/F
Pada cara ke 3, pinjaman dibayarkan 10 tahun kemudian. Besarnya grant
component lebih kecil dibandingka cara ke 2. Bunganya masih berpengaruh.
Unsurnya adalah P/F
Pada cara ke 4, pinjaman dibayarkan dengan cara mengangsur. Besarnya grant
component lebih kecil dibandingkan dengan cara ke tiga, karena sejak awal
sudah mulai dibayarkan. Unsurnya adalah P/A
Pada cara ke 5, tidak ada pinjaman, atau pinjaman dengan waktu o (nol)
sehingga tidak ada grant component.
Pada cara ke 6,pinjaman dibayarkan dalam waktu 20 tahun seperti cara ke dua
dengan bunga komersiel yang berlaku sebesra 10 %. Dari analisis perhitungan
dengan bunga yang semakin besar maka grant component juga menjadi
semakin besar.
Pada cara ke 7, pinjaman dibayarkan dengan cara mengangsur dengan bunga
10 %. dengan bunga yang semakin besar maka grant component juga menjadi
semakin besar


Contoh :
1. Sebuah BUMN menerima pinjaman Rp 1 milyard dari World
Bank. Pembayaran dimulai pada akhir tahun ke : 10 ( Ada
tenggang waktu selama 10 tahun ) dan seterusnya sampai akhir
tahun ke ; 50 dengan pembayaran tahunan yang sama, yaitu
sebesar Rp 25.000.000,- berapa besar Grant Component bila
suku bunga komersiel sebesar 8 %
Jawaban :
Dalam soal ini Rp 25.000.000,- merupakan angsuran pinjaman
pokok, unsurnya (P/A).
Grant component = Rp 1.000.000.000 25.000.000 (P/A, 8,40)
(P/F,8,10)
Rp 861.908.500,- mendekati Rp 862.000.000,-
2. Indonesia mendapat pinjaman dari ADB sebesar $ 10 milyard
dengan waktu pengembalian 20 tahun dengan bunga 3%
Kondisinya :

Kondisinya :
1. Pada setiap akhir tahun bunga $ 300 .000.000 harus dibayar
selama 20 tahun
2. Pada akhir tahun ke 20 pinjaman $ 10 M harsus dibayar
semuanya
3. Tingkat bunga komersiel dengan bank international adalah 12
%
4. Berapa besar grant commponent dari pinjaman ini ?
Jawaban:
$ 10.000.000.000 300.000.000 (P/A12,20) + 10.000.000.000 (P/F,
12,20)=
$ 6, 722 milyard


DEPRESIASI (PENYUSUTAN)
Setiap peralatan produksi dan mesin, mengalami penyusutan
atau aus dalam pemakaiannya. Dalam proses produksi perlu
diperhitungkan nilai penyusutannya untuk memperhitungkan
biaya tahunan (A) yang dibutuhkan untuk pergantian alat /
mesin dan perawatan serta perbaikannya.
Ada 5 cara pendekatan untuk menghitung nilai penyusutan
1. Penyusutan secara garis lurus. Mis : Harga beli mesin
Rp 1.000.000,- umur pakai 5 th, maka nilai
penyusutan tiap tahun Rp 200.000,-
2. Penyusutan secara prosentase tetap sama seperti cara
pertama yang dinyatakan dalam %
3. Penyusutan secara Digit Sum Of Years . Besar
penyusutan setiap tahun berbeda. Misal mesin umur
pakai 5 th, maka penyusutannya
Tahun I = 5

Tahun II = 4

Tahun V = 1


Jadi penyusutan tahun pertama adalah yang
terbesar dan mengecil pada tahun berikutnya
1 + 2 + 3 + 4 + 5
x harga beli harga sisa
1 + 2 + 3 + 4 + 5
x harga beli harga sisa
1 + 2 + 3 + 4 + 5
x harga beli harga sisa
4. Penyusutan diperhitungkan dengan umur ekonomis
mesin, Misal : Sebuah mesin ditaksir umur
ekonominya 5 th. Harga beli mesin Rp 1.000.000,- dan
harga sisanya setelah 5 thRp 200.000,- . Maka nilai
pelayanan mesin selama 5 th adalah Rp 800.000,-
Penyusutan setiap tahun = 1/5 x Rp 800.000 ,- =
Rp 160.000,-
5. Penyusutan secara dana terpendam (sinking fund
method). Pada cara ini nilai pelayanan mesin
merupakan investasi yang hatus dikembalikan secara
cicilan tiap tahun (A) dengan menghitung bunga :
Rp 800.000 x i
n
(1 + i) - 1
CONTOH :
Sebuah pompa air untuk irigasi harga baru Rp 20 juta
dan ditaksir umur pakai 10 th. Suku bunga 12 %/ th .
Berapa biaya tahunan A, bila :
1. Harga sisa pompa pada akhir pemakaian = o
2. Harga sisa pompa pada aknir pemakaian Rp 4 juta
Jawaban :
Unttuk kasus pertama harga sisa = 0, ditulis S = 0
P = Rp 20 jt
1 2 9 10

n = 10 th A = ?
I = 12 %


S = o
A = P (A/P, i. n)
= 20.000.00 x 0,17698
= Rp 3.539.600,00.-
Jadi biaya modal tahunan A = RP 3.539.600,-
b) Nilai sisa S = Rp 4.000.000,-,-
P sisa = 4.000.000(P/F,i,n) =
= 4.000.000 x 0.3220 = Rp 1.288.000,-
Harga pompa sesungguhnya (P1) =
Rp 20.000.000 Rp 1.288.00 = Rp 18.712.000,- (P1)
Biaya tahunan =
A1 = P1 x (A/P, i, n)
= Rp 18.712.000 x 0.17698 = Rp 3. 311.649. 76 = Rp 3.
312.000,-

Contoh :
Seorang petani menghadapi pilihan apakah akan membeli
traktor baru atau memperbaiki traktor lama. Dengan data
sebagai berikut Hitunglah harga A yang paling murah ?
Data Traktor
Teknis A B C
Ongkos
pertama
3.000.000 5.000.000 1.000.000
Umur (Th) 5 10 3
Harga akhir
( S)
500.000 0 0
Biaya
operasi/Th
1.500.000 1.200.000 2.000.000
Bunga 12 % 12 % 12 %
Hitung A A A
Jawaban :
Traktor A
P = 3.ooo.00, n= = 5 th, S = 500.000, Operasional &
Pemeliharaan (O & P) = 1.500.000, i = 12 %
A = ?
A = (A/P,i,n) P ( P/F,i,n) (S)
A = Rp 753.528,783,-
Totalongkos tahunan (A) = Rp 753.528,783 + Rp
1.500.0000= Rp 2.253.528,783,-
Traktor B dan C, tidak ada harga sisa langsung
dihitung A ditambah biaya operasional .
Jawaban :
Traktor B
A = P( A/P,i ,n)
= 5.000.000 x 0,17698 = Rp 884.900,-
Biaya operasional = Rp 1.200.000,- +
Biaya tahunan total = Rp 2.084.900,-
PENGERTIAN BIAYA
1. BIAYA MODAL(CAPITAL COST)
Adalah semua pngeluaran yang dibutuhkan mulai
dari pra studi sampai proyek selesai dibangun
Biaya modal dibagi 2 :
a) Biaya langsung (Direct Cost)
Merupakan biaya yang diperlukan untuk
membangun suatu proyek, yaitu :
1) Biaya pembebasan tanah
2) Biaya konstruksi beton / baja
3) Biaya galian & timbunan, dll
b) Biaya tak langsung ( indirect cost)
1) Biaya tak terduga(Contingencies), biaya ini
merupakan prosentase dari biaya langsung ,
misal : 5 %, 10 %
2) Biaya Teknik( Engineering cost) :
Adalah biaya untuk pembuatan desain, mulai dari
studi awal, studi kelayakan, biaya perencanaan dan
biaya pengawasan selama waktu pelaksanaan
konstruksi. Bentuknya prosentase dari biaya
langsung,misal : 2 %. 5 %. 10 %, dst
3) Bunga (interest)
Bunga tetap diperhitungkan dalam pelaksanaan
proyek

2) BIAYA TAHUNAN (ANNUAL Cost)
Merupakan biaya tahunan (A) yang terdiri dari 3
komponen:
a) Bunga :
Besarnya bunga biasanya berbeda pada saat
proyek mulai dan proyek secara fisik selesai
b)Depresiasi :
Rumus untuk depresiasi(A/F.i, n)
c) Biaya Operasional dan Pemeliharaan (O & P):
Niilainya dapat prosentase atau ditetapkan
tahunan atau bulanan

Contoh:
Modal awal = Rp x
Umur n = 15 Tahun
Bunga = 1 = 7 %
O & P = 1 %
Jawaban :
Depresiasi (A/F, 7, 15) x Rp x = Rp A
Bunga = 7 % x Rp X = Rp B
O & P = 1 % x Rp X = Rp C
Biaya tahunan = RpA +RP B + Rp C

Ada 3 alternatip pengerjaan proyek :
Alternatip 1 :
A) Modal awal $ 1.500.000
B) O & P $ 50.000/tahun
C) Umur proyek 100 tahun
Alternatip 2 :
A) Modal awal $ 1.200.000
B) O & P $ 60.000/tahun
C) Umur proyek 30 tahun
Alternatip 3
A) Modal awal $ 1.800.000
B) O & P $ 40.000/tahun
C) Umur proyek 40 tahun
Bunga = 5 % / tahun
Alternatip mana yang dipilih ?
Jawaban :
Alatr 1 $ 125.570 yang paling murah
Alt 2 $138, 060
Alt.3 $ 144,904
Latihan Soal
Perusahaan meminjam pda bank dengan bentuk
pinjaman sebagai berikut
Besar pinjaman Rp 600.000.000,-
Jangka waktu 20 tahun
Cara pengembalian :
a) Selama 20 tahun harus membayar ke bank setiap
akhir tahun sebesar Rp40.000.000,-
b) Pada akhir tahun ke 20 disamping
Rp40.000.000,- masih ditambah uang Rp
265.000.000,-Pada kondisi ini pada akhir tahun ke
20 pinjaman dinyatakan lunas. Berapa besar
bunga pinjaman ?
Jawaban :
40.000.000 (P/A, i, 20) + 265.000.000 ( P/F,i, 20) =
Rp 600.000.000,-
i dengan coba-coba bunga 5 %
40.000.00 (12, 462) + 265.000.00 ( 0,3769)
=598.358.500 mendekati = 600.000.000

Modal awal pembangunan gedung Rp 10 M,
Resiko biaya emergency terjadinya gempa sebesar 1%
setiap tahun , akan menimbulkan kerusakan sebesar
Rp 6 M. Perencana diminta untuk mendesain ulang
penambahan kekuatan dengan biaya emergency
terjadinya gempa masih sebesar 1 %, tetapi nilai
kerusakan akibat gempa menurun sebesar Rp 2 M.
Bunga komersiel sebesar 7%, Umur bangunan adalah
30 tahun. Total O & P, pajak, asuransi adalah 4% dari
baiaya modal. Berapa tambahan biaya modal
penembahan kekuatan bangunan gedung tersebut ?
Dikerjakan dengan teori BIAYA mencari biaya
tahunan
Jawaban :
Modal awal =Rp 10 M
Besarnya biaya tahunan :
Bunga 7 % x Rp 10.000.000.000 = Rp 0,7 M
Depresiasi = (A/F, 7%, 30 )x 10M= Rp 0.1059 M
O & P = 4% x Rp 10 M = Rp 0,4 M
Gempa = 1 % xRp 6 M = Rp 0,060 M
Total biaya tahunan = Rp 1,2659 M
Logika berfikir berapa penambahan biaya =
Rp 10 M + X , yang dicari X ?
Besarnya biaya tahunan :

Jawaban :
Besarnya biaya tahunan :
Bunga = 7 % x (10 + X) = 0,7 M + 0,07 X
Depresiasi = 0,1059 M+ 0,01059X (Pake rumus)
O & P = 4 % ( 10 M + X ) = Rp 0,4 M + 0,04 X
Gempa = 1 % x 2 M = 0,020 M
Jadi besarnya biaya tambahan

1, 2659 =1, 2259 + 0,12059 X
1,2659 -1,2259 = 0,12059 X
X = 0,04/ 0,12059 =
X= 0,3317M, sebesar Rp 33 1.700.000,-

Вам также может понравиться