Вы находитесь на странице: 1из 26

BAB 2

T1NJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pola Asuh
2.1.1 Pengertian Pola Asuh
Pola asuh orang tua adalah perilaku yang diterapkan oleh orang tua
kepada anak dan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini
dapat dirasakan oleh anak, dari segi positif dan negatif. Orang tua memiliki
cara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Pola asuh
orang tua merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan
anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan
pengasuhan. Orang tua memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah
dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikap, perilaku,
dan kebiasaan orang tua akan dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anak.
2.1.2 Macam macam Pola Asuh Orang Tua
Menurut Baumrind (1!"# yang dikutip oleh $annah, secara garis besar
terdapat % macam pola asuh orang tua terhadap anaknya antara lain&
1. Pola asuh 'emokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak, namun orang tua tidak ragu(ragu mengendalikan
mereka. Orang tua tipe demokratis lebih bersikap realistis terhadap
kemampuan anak, tidak berharap yang belebihan atau melampaui
kemampuan anak dan memberikan kebebasan kepada anak untuk
7
8
memilih dan melakukan suatu tindakan. Pengaruh pola asuh demokratis
yaitu akan menghasilkan karakteristik anak(anak yang mandiri, dapat
mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman(temannya.
). Pola asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang cenderung menetapkan
standar yang harus dituruti. Orang tua tipe ini cenderung memaksa,
memerintah, menghukum. Orang tua berpendapat bahwa anak harus
mengikuti aturan yang ditetapkannya. *arena , segala peraturan yang
ditetapkan orang tua semata(mata demi kebaikan anak. Pola asuh otoriter
biasanya berdampak buruk pada anak, pola asuh otoriter cenderung akan
menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, gemar
menentang, suka melanggar norma(norma, berkepribadian lemah.
+. Pola asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah pola asuh yang mendidik dengan cara
memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan
pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup
darinya. Orang tua cenderung membiarkan atau tidak memperingatkan
anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan
yang diberikan oleh mereka. ,amun orang tua tipe permisif biasanya
bersifat hangat, sehingga anak lebih suka. Pola asuh permisif akan
menghasilkan karakteristik anak(anak yang tidak patuh, man-a, kurang
mandiri, egois, dan kurang percaya diri.
9
%. Pola asuh Penelantar
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang sangat minim pada anak(anaknya. .aktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan diri sendiri, seperti beker-a, terkadang -uga dihemat
untuk anak mereka. Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik
anak(anak yang agresif, kurang bertanggung -awab, tidak mau mengalah,
sering bolos, dan bermasalah dengan teman.
2.1. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terha!ap Pem"entu#an Kepri"a!ian
Ana#
1. Pengaruh Pola /suh Orang 0ua yang Beker-a dan yang 0idak Beker-a
terhadap Pembentukan *epribadian /nak
*enyataan yang ter-adi saat ini adalah berkurangnya perhatian orang
tua kepada anak karena kedua orang tua beker-a. 1al tersebut
mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anak. Sehingga
anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. *urangnya
perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian
dari luar, baik di lingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun
dengan orang tua pada saat mereka dirumah. Sedangkan orang tua yang
tidak beker-a akan lebih fokus pada pengasuhan anak. /kan tetapi tidak
menutup kemungkinan anak men-adi kurang mandiri, karena terbiasa
dengan orang tua.
10
). Pengaruh Pola /suh Orang 0ua yang Berpendidikan 0inggi dan
Berpendidikan 2endah terhadap Pembentukan *epribadian /nak
Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi
akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan
yang ter-adi pada anaknya. 3mumnya orang tua mengetahui bagaimana
tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang
baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan
kepribadian yang baik bagi anak, seperti menga-arkan sopan santun, baik
dalam berbicara ataupun dalam hal lain. Sedangkan orang tua yang
mempunyai latar belakang pendidikan rendah. 'alam pengasuhan anak
umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak.
1al ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui
tingkat perkembangan anak. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan
cara mereka sendiri. /pa yang menurut mereka baik untuk anaknya.
Pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian
yang kurang baik.
+. Pengaruh Pola /suh Orang 0ua dengan 0ingkat 4konomi Menengah
*eatas dan Menengah *ebawah
Orang tua dengan ekonomi menengah keatas cenderung
meman-akan anaknya. Segala yang diinginkan oleh anak akan dipenuhi.
Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki
orang tua. Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi.
Perhatian dan kasih sayang orang tua diwu-udkan dalam materi atau
11
pemenuhan kebutuhan anak. /nak yang terbiasa dengan pola asuh yang
demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang man-a, serta
menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutup kemungkinan anak
akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta kurang
menghormati orang yang lebih rendah darinya. Sedangkan pada orang
tua yang perekonomiannya menengah kebawah dalam cara
pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang
bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang
benar(benar penting bagi anak. /nak yang hidup dalam perekonomian
menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang
dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang
mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres
dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai
usaha orang lain.
2.2 Konsep Tum"uh Kem"ang Ana# Usia Se#olah
2.2.1 Pengertian
Menurut Putri ()515# anak sekolah dasar merupakan indi6idu yang
sedang berkembang. Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam
perubahan fisik maupun mental ke arah yang lebih baik. Peningkatan
tingkah laku dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial.
/nak usia sekolah adalah anak yang berada pada usia(usia sekolah.
Masa usia sekolah sebagai masa kanak(kanak akhir yang berlangsung dari
usia ! (enam# hingga kira(kira usia 1) (duabelas# tahun. *arakteristik utama
12
usia sekolah adalah mereka menampilkan perbedaan(perbedaan indi6idual
dalam berbagai segi dan bidang, diantaranya perbedaan dalam intelegensi,
kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan
perkembangan fisik ('7ira, )51)#.
2.2.2 Si$at %asar Ana# Usia Se#olah
Pada usia ini proses bela-ar anak tidak hanya ter-adi di lingkungan sekolah,
karena mereka sudah diperkenalkan dalam kehidupan yang nyata di dalam
lingkungan masyarakat. ,asution (1)# yang dikutip oleh '7ira,
mengatakan bahwa anak usia sekolah mempunyai beberapa sifat khas
sebagai berikut&
1. adanya minat terhadap kehidupan sehari(hari yang nyata
). sangat realistik, ingin tahu dan ingin bela-ar
+. men-elang akhir masa ini, ada minat terhadap hal(hal khusus (mulai
menon-olkan kemampuannya#
%. pada umumnya anak menger-akan tugas(tugas dengan bebas dan
berusaha menyelesaikan sendiri
8. pada masa ini anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat
mengenai prestasi (misalnya nilai rapor#
!. anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya untuk
bermain.
2.2. Kara#teristi# Ana# Usia Se#olah
Seperti dikatakan 'armod-o (1)# yang dikutip oleh d7ira, anak usia
sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami perrtumbuhan baik
13
pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan fisik, dimana
kecepatan pertumbuhan anak pada masing(masing aspek tersebut tidak
sama, sehingga ter-adi berbagai 6ariasi tingkat pertumbuhan. 1al ini
merupakan suatu faktor yang menimbulkan adanya perbedaan indi6idual
pada anak(anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama.
Selain itu, anak hendaknya diberi kesempatan untuk aktif agar mendapatkan
pengalaman langsung baik secara indi6idual maupun dalam kelompok.
*arakteristik anak usia sekolah antara lain&
1. Senang bermain
'alam usia yang masih dini anak cenderung untuk ingin bermain dan
menghabiskan waktunya hanya untuk bermain.
). Senang bergerak
'alam masa pertumbuhan fisik dan mentalnya anak men-adi hiperaktif,
bahkan seperti merasa tidak capek. Mereka tidak mau diam dan duduk
sa-a.
+. Senang beker-a dalam kelompok
Sebagai seorang manusia, anak(anak -uga mempunyai insting sebagai
makhluk sosial yang bersosialisasi dengan orang lain terutama teman
sebayanya, terkadang mereka membentuk suatu kelompok tertentu untuk
bermain. 'alam kelompok tersebut anak dapat bela-ar memenuhi aturan
aturan kelompok, bela-ar setia kawan, bela-ar tidak tergantung pada
diterimanya dilingkungan, bela-ar menerimanya tanggung -awab, bela-ar
14
bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif#, mempela-arai olah raga,
bela-ar keadilan dan demokrasi.
%. Senang merasakan9 melakukan sesuatu secara langsung.
'itin-au dari teori perkembangan kognitif, anak S' memasuki tahap
operasional nyata dari apa yang dipela-ari anak di sekolah, ia bela-ar
menghubungkan konsep(konsep baru dengan konsep(konsep lama. $adi
dalam pemahaman anak S' semua materi atau pengetahuan yang
diperoleh harus dibuktikan dan dilaksanakan sendiri agar mereka bisa
paham dengan konsep awal yang diberikan. Berdasarkan pengalaman ini,
siswa membentuk konsep(konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi(
fungsi badan, pera -enis kelamin, moral, dan sebagainya.
8. /nak cengeng
Pada umur anak S', anak masih cengeng dan man-a. Mereka selalu ingin
diperhatikan dan dituruti semua keinginannya mereka masih belum
mandiri dan harus selalu dibimbing.
!. /nak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
Pada usia ini anak cenderung lebih memilih untuk langsung ke poin(poin
penting yang mudah dipahami, karena -ika diberikan kata(kata dengan
metode ceramah, anak akan cenderung bingung dan tidak memperhatikan.
". Senang diperhatikan
'i dalam suatu interaksi sosial anak biasanya mencari perhatian teman
atau gurunya mereka senang apabila orang lain memperhatikannya,
dengan berbagai cara dilakukan agar orang memperhatikannya.
15
:. Senang meniru
'alam kehidupan sehari hari anak mencari suatu figur yang sering dilihat
dan ditemui. Mereka kemudian menirukan apa yang dilakukan dan
dikenakan orang yang ingin dia tiru tersebut. 'alam kehidupan nyata
banyak anak yang terpengaruh acara tele6isi dan menirukan adegan yang
dimainkan, misalnya acara smack down.
2.2.& 'a#tor('a#tor )ang Mempengaruhi Tum"uh Kem"ang Ana#
1. 'a#tor geneti#
1. ;aktor keturunan ( masa konsepsi
). Bersifat tetap atau tidak berubah sepan-ang kehidupan
+. Menentukan beberapa karakteristik seperti -enis kelamin, ras, rambut,
warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen
%. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2. 'a#tor e#sternal * ling#ungan
1. *eluarga
). 0eman sebaya
+. Pengalaman hidup
%. *esehatan
8. <ingkungan tempat tinggal
16
2. Konsep +u#uman
2..1 Pengertian
1ukuman merupakan rangsangan tidak menyenangkan untuk
mengontrol perilaku anak yang tidak diharapkan. Sehingga hukuman dapat
diartikan sebagai suatu bentuk sanksi yang diberikan pada anak baik fisik
maupun psikis pada anak yang melakukan kesalahan baik yang disenga-a
dilakukan terhadap aturan(aturan yang telah ditetapkan. 'apat disimpulkan
-uga bahwa hukuman adalah perbuatan yang diberikan secara sadar karena
perbuatan yang melanggar suatu aturan dan mengakibatkan suatu
penderitaan, baik penderitaan yang bersifat fisik maupun psikis. =anuar
()51)# memaknai hukuman sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan
dari orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap pelanggaran dan
ke-ahatan yang yang dilakukan seseorang dengan maksud untuk
memperbaiki kesalahan seseorang tersebut.
2..2 Jenis(Jenis +u#uman
Menurut =anuar ()51)#, berdasarkan metodenya, para ahli pendidikan
membagi hukuman kedalam empat -enis, yaitu&
1. +u#uman %engan ,s-arat
1ukuman yang di-atuhkan kepada anak dengan cara memberi
isyarat melalui ekspresi wa-ah, misalnya dengan mata atau raut muka.
hukuman isyarat ini biasanya digunakan untuk pelanggaran(
pelanggaran ringan yang sifatnya mencegah terhadap perbuatan atau
tingkah laku anak yang tidak berkenan atau tidak dikehendaki orang
17
lain. 1ukuman ini menimbulkan anak merasa bahwa orang yang
memberikan ekspresi seperti raut wa-ah menyatakan bahwa orang tua
tidak suka terhadap dirinya sehingga anak batal melakukan tindakan
atau hal yang akan dilakukannya.
2. +u#uman %engan Per#ataan
1ukuman yang di-atuhkan kepada anak dengan menggukanan
kata(kata, aplikasi dalam hukuman perkataan terbagi men-adi tiga
bagian yaitu& (1#nasihat dan kata(kata yang bersifat kontruktif>
()#teguran dan peringatan> (+#ancaman> contohnya, ?Sudah berkali(kali
mama bilang .@.....A Meskipun hukuman ini terdengar seperti
pernyataan dan tidak bernada keras namun -enis hukuman ini dapat
memberikan kesan perasaan sangat bersalah kepada anak dan seolah(
olah anak memang ditakdirkan untuk sering mengecewakan orang tua
dengan segala tindakan yang ia lakukan. Begitu -uga dengan berkata
buruk, selain kata(kata tersebut tidak pantas, hukuman tersebut -uga
akan melukai perasaan anak, bahkan bisa menghilangkan rasa percaya
diri mereka, bahkan anak(anak -uga akan mencontoh serta
menggunakan kata(kata tersebut kepada orang lain.
. +u#uman %engan Per"uatan
1ukuman yang diterapkan kepada anak yang melakukan
pelanggaran dengan memberikan tugas(tugas, misalnya membersihkan
rumah dan sebagainya. $enis hukuman ini sifatnya adalah memaksa
anak untuk mau menuruti perintah orang tua, hukuman ini tidak akan
18
efektif -ika terlalu sering diberikan, karena dapat menghambat
kreati6itas anak dengan perintah(perintah yang diberikan kepadanya.
&. +u#uman %engan 'isi#.
1ukuman yang di-atuhkan dengan cara menyakiti badan anak,
baik dengan alat maupun tanpa alat, misalnya memukul, mencubit dan
lain sebagainya. $enis hukuman ini akan menimbulkan efek trauma
kepada anak, baik fisik maupun psikis. selain itu -enis hukuman ini
dapat men-adikan anak lebih terampil untuk melindungi diri dari
hukuman yang sering didapatkannya dengan cara berbohong kepada
orang tua mereka. (=anuar, )51)#.
2.. 'a#tor('a#tor Pem"entu# +u#uman
Menurut =anuar ()51)#, ada " (tu-uh# faktor pembentuk hukuman, yaitu&
1. 3sia
;aktor usia sangat berpengaruh dalam pemberian hukuman, karena
tidak pada semua usia dapat diberlakukan sama terhadap pemberian
hukuman.
). $enis *elamin
Pada umumnya orang tua akan memberlakukan hukuman berbeda
kepada anak laki(laki dan perempuan, hal ini dikarenakan tingkat
kesalahan secara umum lebih banyak ditemukan pada anak laki(laki.
+. $enis *esalahan
*elompok kesalahan dalam konteks ini adalah mulai dari
kesalahan ringan, keslahan sedang, kesalahan berat. Motif berbuat
19
kesalahan tersebut beraneka ragam, mulai dari kesalahan yang disenga-a,
tidak disenga-a, ikut(ikutan teman, usil atau iseng, atau bahkan anak
melakukan keslahan yang tidak disenga-a.
%. .aktu 'an 0empat
.aktu dan tempat baru biasanya memiliki pengaruh terhadap
kesalahan anak, karena mereka mengalami proses beradaptasi dengan
lingkungan baru mereka.
8. *arakter Orang 0ua
*arakter orang tua -uga memberikan pengaruh kepada -enis
hukuman, misalnya orang tua yang bersifat keras akan cenderung
memberikan disiplin tinggi kepada anaknya, sebaliknya orang tua yang
berkarakter lembut akan memberikan hukuman yang lembut pula untuk
anaknya.
!. *arakter /nak
*arakter anak -uga merupakan salah satu faktor penentu pemberian
hukuman, karena -uka tidak tepat dalam pemberian hukuman, maka akan
berdampak kepada kesalahan(kesalahan di masa depan.
". $enis 1ukuman
$enis hukuman yang diberikan biasanya terlalu berat atau terlalu
ringan. $ika orang tua memberikan hukuman terlalu berat adalah anak
mungkin mengalami trauma dan tertekan. Sedangkan -ika anak diberikan
hukuman terlalu ringan akan disepelekan oleh anak, sehingga anak tidak
akan mendapat efek -era terhadap hukuman tersebut.
20
2..& %ampa# Pem"erian +u#uman
Selain dampak yang tersebut pada masing(masing -enis hukuman, beberapa
dampak lainnya adalah&
1. 'apat menimbulkan perasan dendam kepada pemberi hukuman
). 'apat memancing balasan kepada pemberi hukuman
+. Men-adikan anak lebih pandai menyembunyikan kesalahan
%. Men-adikan anak kehilangan perasaan bersalah
8. 'apat menimbulkan rasa ketakutan untuk anak
!. /nak akan cenderung membiarkan dirinya dihukum daripada ia harus
melakukan perbuatan yang diinginkan orang tua (=anuar, )51)#.
2.& Konsep %asar Ke#erasan Ana# .Child Abuse/
2.&.1 Pengertian
Bhild abuse adalah seorang anak yang mendapat perlakuan fisik yang
keras, yang dilakukan sedemikian rupa (*umpulan5askep, )511#.
Bhild abuse adalah sebagai suatu kelalaian tindakan 9 perbuatan oleh orang
tua atau yang merawat anak yang dapat mengakibatkan kesehatan fisik
emosional serta perkembangan anak men-adi terganggu. $adi Child Abuse
adalah penganiayaan, penelantaran dan eksploitasi terhadap anak yang
merupakan hasil dari perilaku manusia yang keliru terhadap anak
(kumpulan5askep, )511#.
2.&.2 Klasi$i#asi
Perlakuan salah atau child abuse pada anak, menurut sifatnya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut&
21
1. Penganiayaan fisik
*ekerasan ringan atau berat berupa trauma, atau penganiayaan
yang dapat menimbulkan risiko kematian. =ang termasuk dalam
katagori ini meliputi memar, perdarahan internal, perdarahan subkutan,
fraktur, trauma kepala, luka tikam dan luka bakar, keracunan, serta
penganiayaan fisik bersifat ritual.
). Penganiayaan seksual
Penganiayaan seksual dapat berupa inces (penganiayaan seksual
oleh orang yang masih mempunyai hubungan keluarga#, hubungan
orogenital, pornografi, prostitusi, ekploitas, dan penganiayaan seksual
yang bersifat ritual.
+. Penganiayaan psikologis
=ang termasuk dalam kategori ini meliputi trauma psikologik
yang dapat menganggu kehidupan sehari(hari seperti ketakutan,
ansietas, depresi, isolasi, tidak adanya respons dan agresi yang kuat.
%. Pengetahuan
Pengabaian disenga-a, tetapi dapat -uga karena ketidaktahuan
atupun akibat kesulitan ekonomi. =ang termasuk dalam kategori ini
meliputi&
1. Pengabaian nutrisi atau dengan senga-a kurang memberikan makanan,
paling sering dilakukan pada bayi yang berat badan rendah. Cagal
tumbuh, yaitu suatu kegagalan dalam pemenuhan masukan kalori serta
kebutuhan emosi anak yang cukup.
22
). Pengabaian medis bagi anak penderita suatu penyakit akut atau kronik
sehingga mengakibatkan memburuknya keadaan, bahkan kematian.
+. Pengabaian pendidikan anak setelah mencapai usia sekolah, dengan
tidak menyekolahkannya.
%. Pengabaian emosional, dimana orangtua kurang perhatian terhadap
anaknya.
8. Pengabaian keamanan anak. /nak kurang pengawasan sehingga
menyebabkan anak mengalami risiko tinggi terhadap fisik dan -iwanya
!. Penganiayaan emosional. 'itandai dengan kecaman9kata(kata yang
merendahkan anak, tidak mengakui sebagai anak. Penganiayaan seperti
ini umumnya selalu diikuti bentuk penganiayaan lain
2.&. Pen-e"a" Child Abuse
Perlakuan salah terhadap anak bersifat multidimensional, tetapi ada +
faktor penting yang berperan dalam ter-adinya perlakuan salah pada anak,
yaitu&
1. *arakteristik orang tua dan keluarga
;aktor(faktor yang banyak ter-adi dalam keluarga dengan child abuse
antara lain&
1. Para orang tua -uga penderita perlakuan salah pada masa kanak(
kanak.
). Orang tua yang agresif dan impulsif.
+. *eluarga dengan hanya satu orang tua.
23
%. Orang tua yang dipaksa menikah saat belasan tahun sebelum siap
secara emosional dan ekonomi.
8. Perkawinan yang saling mencederai pasangan dalam perselisihan.
!. 0idak mempunyai peker-aan.
". $umlah anak yang banyak.
:. /danya konflik dengan hukum.
. *etergantungan obat, alkohol, atau sakit -iwa.
15. *ondisi lingkungan yang terlalu padat.
11. *eluarga yang baru pindah ke suatu tempat yang baru dan tidak
mendapat dukungan dari keluarga serta kawan(kawan.
). *arakteristik anak yang mengalami perlakuan salah
Beberapa faktor anak yang berisiko tinggi untuk perlakuan salah adalah&
1. /nak yang tidak diinginkan.
). /nak yang lahir prematur, terutama yang mengalami komplikasi
neonatal, berakibat adanya keterikatan bayi dan orangtua yang
membutuhkan perawatan yang berkepan-angan.
+. /nak dengan retardasi mental, orang tua merasa malu.
%. /nak dengan malformasi, anak mungkin ditolak.
8. /nak dengan kelainan tingkah laku seperti hiperaktif mungkin
terlihat nakal.
!. /nak normal, tetapi diasuh oleh pengasuh karena orang tua beker-a.
24
+. Beban dari lingkungan
<ingkungan hidup dapat meningkatkan beban terhadap perawatan anak.
Penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa penyiksaan anak
dilakukan oleh orang tua dari banyak etnis, letak geografis, agama,
tingkat pendidikan, peker-aan dan social ekonomi. *elompok
masyarakat yang hidup dalam kemiskinan meningkatkan laporan
penyiksaan fisik terhadap anak(anak. 1al ini mungkin disebabkan
karena,
1. Peningkatan krisis di tempat tinggal mereka (contoh& tidak beker-a
atau hidup yang berdesakan#.
). /kses yang terbatas ke pusat ekonomi dan sosial saat masa(masa
krisis.
+. Peningkatan -umlah kekerasan di tempat tinggal mereka.
%. 1ubungan antara kemiskinan dengan faktor resiko seperti rema-a dan
orang tua tunggal (single parent#.
2.0 Konsep %asar Kepri"a!ian
2.0.1 Pengertian Kepri"a!ian
Menurut Browner ()558# dalam S-arkawi menyatakan bahwa
kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri
seseorang yang bersumber dari bentukan(bentukan yang diterima dari
lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan -uga bawaan
seseorang se-ak lahir. *epribadian merupakan suatu struktur yang terdiri
dari tiga sistem, yakni id, ego dan super ego. dalam hal ini, id (das-es#
25
merupakan system kepribadian yang paling dasar, system yang
didalamnya terdapat naluri(naluri bawaan. Id adalah system yang
bertindak sebagai sitem penyedia atau penyalur energi yang dibutuhkan
oleh sitem(sistem tersebut untuk operasi atau kegiatan yang dilakukannya.
Ego adalah system kepribadian yang bertindak sebagai pengaruh indi6idu
kepada dunia ob-ek dari kenyataan dan men-alankan fungsinya
berdasarkan prinsip kenyataan. Super-ego adalah system kepribadian yang
berisi nilai dan aturan yang sifatnya e6aluatif atau menyangkut baik dan
buruk (Su-ianto '**, )55:#. *epribadian adalah corak tingkah laku
sosial, corak ketakutan, dorongan dan keinginan, corak gerak(gerik, opini
dan sikap.
2.0.2 TA+AP(TA+AP P12K1MBAN3AN K1P2,BA%,AN
0ahap(tahap perkembangan kepribadian setiap indi6idu tidak dapat
disamakan satu dengan yang lainnya. 0etapi secara umum dikategorikan
sebagai berikut&
1. ;ase Pertama
;ase pertama dimulai se-ak anak berusia satu sampai dua tahun,
ketika anak mulai mengenal dirinya sendiri.
). ;ase *edua
;ase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan
mengembangkan bakat(bakat yang ada pada diri seorang anak. ;ase ini
berlangsung relatif pan-ang hingga anak men-elang masa kedewasaannya
26
sampai kepribadian tersebut mulai tampak dengan tipe(tipe perilaku yang
khas.
+. ;ase *etiga
Pada proses perkembangan kepribadian seseorang, fase ini
merupakan fase terkhir yang ditandai dengan semakin stabilnya perilaku(
perilaku yang khas dari orang tersebut. Pada fase ketiga ter-adi
perkembangan yang relatif tetap, yaitu dengan terbentuknya perilaku(
perilaku yang khas sebagai perwu-udan kepribadian yang bersifat abstrak.
Setelah kepribadian terbentuk secara permanen, maka dapat
diklasifikasikan tiga tipe kepribadian, yaitu kepribadian normatif,
kepribadian otoriter, dan kepribadian perbatasan (2i-ai, )51)#.
2.0. Jenis(Jenis Kepri"a!ian
Menurut S-arkawi ()511# terdapat lima penggolongan kepribadian
yang sering dikenal dalam kehidupan sehari(hari, yaitu&
1. Tipe Sanguinis .Periang/
Seorang yang memiliki sifat sanguinis memiliki ciri(ciri periang,
mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, dapat membawa suasana
lingkungan men-adi menggembirakan dan menyenangkan, akan tetapi
seorang sanguinis bersifat bertindak sesuai keinginannya.
2. Tipe 'legmatis .Tenang/
Seorang yang memiliki sifat flegmatis memiliki ciri(ciri yang
bi-aksana, mudah beradaptasi, tenang, memiliki emosi stabil, dapat
menguasai dirinya dan lebih introspektif, menyukai hal(hal yang mudah.
27
. Tipe Melan#olis .Pen!iam/
Seorang yang memiliki sifat melankolis memiliki ciri(ciri bangga
dengan dirinya sendiri, memiliki perasaan yang sensitif, pendiam.
&. Tipe Koleris .%isiplin/
Seorang yang memiliki sifat koleris memiliki ciri(ciri cenderung
berorientasi pada peker-aan atau tugas, disiplin tinggi, bertanggung -awab,
dan kurang peka terhadap orang lain.
0. Tipe Aserti$ .Ter"u#a/
Seorang yang memiliki sifat asertif memiliki ciri(ciri mampu
menyatakan pendapat atau ide secara tegas dan kritis, berperasaan halus,
ber-uang mempertahankan haknya namun tidak menyinggung orang lain,
terbuka, -u-ur, cepat dan tepat.
2.0.& 'a#tor )ang Memperngaruhi Proses Per#em"angan Kepri"a!ian
Menurut Mulyanti ()511#, menyatakan faktor(faktor yang dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang dapat dikelompokkan dalam dua
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. ;aktor Dnternal
;aktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak itu
sendiri. ;aktor internal merupakan faktor genetis atau bawaan. ;aktor
genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan se-ak lahir dan
merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah
satu dari kedua orang tuanya atau bisa -adi gabungan dari sifat kedua
orang tuanya. =ang termasuk faktor internal diantaranya adalah&
28
1. ;isik.
;aktor yang dipandang mempengaruhi perkembangan kepribadian
adalah postur tubuh (langsing, gemuk, pendek atau tinggi#,
*ecantikan (cantik, atau tidak cantik#, kesehatan (sehat atau sakit(
sakitan#, keutuhan tubuh (utuh atau cacat# dan keberfungsian organ
tubuh.
). Dntelegensi
0ingkat intelegensi indi6idu yang dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian. Dndi6idu yang intelegensinya tinggi atau
normal bisa mampu menyesuaiakan diri dengan lingkungannya secara
wa-ar, sedangkan yang rendah biasanya sering mengalami hambatan
atau kendala dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
). ;aktor eksternal
;aktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut.
;aktor ini merupakan pengaruh yang berasal dari lingkugan seseorang
mulai dari lingkungan terkecilnya. ;aktor eksternal diantaranya adalah&
1 *eluarga
Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian
anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang
harmonis dan agamis, dalam arti, orang tua memberikan curahan kasih
sayang, perhatian serta bimbingan dalam kehidupan dalam keluarga,
maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung positif.
/kan tetapi seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga
29
yang kurang harmonis, seperti keluarga yang broken home, orang tua
bersikap keras terhadap anak, maka perkembangan kepribadianya
cenderung akan Mengalami kelainan dalam penyesuaian dirinya.
*eluarga merupakan lingkup terkecil dari komunitas awal anak,
dalam mendidik anak, terdapat bermacam(macam cara mengasuh. $adi
bukan tidak mungkin interaksi anak dengan keluarga men-adi lebih
sering. Sehingga anak akan mendapatkan berbagai macam cara
mendidik anak, diantaranya dengan cara memberikan hukuman
kepada anak, seperti anak mendapatkan hukuman isyarat, hukman
perkataan, hukuman perbuatan ataupun hukuman fisik dari orang
tuanya.
) 0eman Sebaya
Setelah masuk sekolah anak akan mulai bergaul dengan teman
sebayanya yang men-adi anggota dari kelompoknya. Pada saat inilah
anak mulai mengalihkan perhatianya untuk mengembangkan sifat(
sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh teman(temanya.
Melalui hubungan interpersonal dengan teman sebaya, anak bela-ar
menilai dirinya sendiri dan kedudukannya dalam kelompok. $ika anak
kurang selektif yang dalam memilih teman maka ia akan mudah
terpengaruh oleh sifat dan perilaku negatif dari lingkungan
pergaulannya.
30
+ *ebudayaan
Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, atau suku bangsa#
memiliki tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas. 0radisi atau
kebudayaan suatu masyarakat memberi pengaruh terhadap
kepribadian setiap anggotanya, baik yang menyangkut cara berfikir
seperti cara memandang sesuatu, bersikap atau cara berperilaku.
Pengaruh kebudayaan antara masyarakat modern yang memiliki
budaya relatif ma-u (khususnya di bidang DP04*# dengan masyarakat
primitif yang memiliki budaya relatif masih sederhana, baik dalam
cara makan, berpakaian,hubungan interpersonal ataupun cara
memandang waktu (S-arkawi, )511#.
2.4 P1N3A2U+ +UKUMAN T12+A%AP P12K1MBAN3AN
K1P2,BA%,AN
'i-elaskan bahwa hukuman dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
faktor usia, -enis kelamin anak, -enis kesalahan, waktu dan tempat,
karakter orang tua, karakter anak, dan -uga -enis hukuman. Sedangkan tipe
kepribadian dipengaruhi oleh ) (dua# faktor. ;aktor tersebut adalah faktor
internal dan faktor eksternal. ;aktor internal adalah faktor yang berasal
dari dalam diri anak itu sendiri. ;aktor internal merupakan faktor genetis
atau bawaan se-ak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu
sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa -adi
gabungan dari sifat kedua orang tuanya seperti faktor fisik dan itelegensi.
Sedangkan faktor dari luar atau faktor eksternal adalah faktor pengaruh
31
yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya.
'i dalam faktor ekternal ada keluarga yang merupakan lingkup terkecil
dari komunitas awal anak, dalam mendidik anak, terdapat bermacam(
macam cara mengasuh, diantaranya dengan memberikan reward dan
memberikan hukuman kepada anak.
Reward biasa diberikan untuk memoti6asi anak agar
mempertahankan prestasi atau kebaikan yang sudah dilakukan seperti
memberikan pu-ian, penghormatan, hadiah, dan tanda penghargaan kepada
anak, sedangkan hukuman biasa diberikan -ika anak melakukan kesalahan.
Bentuk hukuman ada beberapa -enis, yaitu memberikan hukuman dengan
isyarat seperti melotot, memberikan hukuman dengan perkataan seperti
memarahi anak, memberikan hukuman dengan perbuatan seperti
memberikan tugas membersihkan rumah, dan memberikan hukuman
dengan fisik seperti memukul dan mencubit. Bentuk hukuman yang
diberikan orang tua mungkin dapat berpengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak, seperti kebribadian sanguinis atau yang bersifat periang,
kepribadian flegmatis atau yang memiliki sifat tenang, kepribadian
melankolis atau pmemiliki sifat pendiam, kepribadian koleris yang bersifat
tegas, dan kerpibadian asertif yang memiliki sifat terbuka.
*epribadian anak mulai terlihat di usia + sampai % bulan karena
kepribadian adalah sifat bawaan se-ak lahir. akan tetapi kepribadian anak
mulai terlihat -elas saat anak berusia + tahun, dan kepribadian tersebut
tidak selamanya akan melekat pada indi6idu karena adanya pengaruh dari
32
luar seperti lingkungan dan masalah(masalah yang ter-adi pada keluarga
serta masalah(masalah yang pernah dihadapi. (0aufiE,dkk, )515#

Вам также может понравиться