ADEK SUDTRI YUNANDA FADILAH ISLAMI SINTA MARWINA SUCI AULIA RAHMI.E
Zat padat adalah sebuah objek yang cenderung mempertahankan bentuknya ketika gaya luar mempengaruhinya Pengertian Kimia Zat Padat Kimia benda padat adalah studi materi padat, yang dapat berupa molekul. Bidang ini mempelajari sintesis kimia, struktur, serta sifat fisik padatan Sifat sifat zat padat bergantung pada: Jenis atom penyusunnya Struktur materialnya
Berdasarkan struktur atom dalam zat padat dikenal dua macam zat padat, yaitu kristal dan amorf. ZAT PADAT Susunan molekul-molekul pembentuk zat padat
Kristal : molekulnya tersusun secara berulang dan teratur dalam rantai yang panjang. Amorf molekulnya tersusun dengan keteraturan yang pendek. Contoh : Gelas, plastik dll. Perbedaan susunan atom antara kristal dan amorf Kristal dan Jenis Ikatannya
Gambar struktur kristal intan. Susunan limas merupakan akibat dari kemampuan masing-masing atom karbon untuk membentuk ikatan kovalen dengan empat atom lain. INTAN
Gelas adalah zat padat amorf yang terbentuk saat transformasi dari cair menjadi kristal. Gelas dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya dan komposisi kimianya. Komponen utama gelas dan kaca adalah silikon oksida , natrium oksida atau alumunium oksida. AMORF Rekoil adalah Gerak partikel yang disebabkan oleh interaksi dengan radiasi atau karena transformasi nuklir. Penandaan Seawa secara Rekoil Digunakan untuk membentuk senyawa bertanda. Banyak senyawa sudah dapat ditandai dengan C-14 dan H-3 secara iradiasi dalam reaktor. Seperti halnya pada reaktor kemonuklir, kesulitan pada pembentukan senyawa bertanda dengan cara ini ialah pemisahannya dari senyawa lain yang juga terbentuk. Senyawa bertanda adalah senyawa yang salah satu atau ebih atom penyusunnya merupakan radioisotop dari unsur tersebut atau radioisotop lain yang dimasukkan pada senyawa tersebut.contoh senyawa bertanda yang mengandung radioisotop Cr-51, P-32, I- 131, atau Tc-99m. Syarat-syarat secara umum dalam penggunaan senyawa bertanda adalah sebagai berikut: Mempunyai konsentrasi radioaktif yang sangat tinggi, sehingga pemakaiannya dalam jumlah kecil. Radioisotop yang dipakai harus mempunyai energi yang cukuo tinggi sehingga dapat diukur dengan mudah oleh detektor. Mempunyai waktu paro yang cukup panjang sehingga tidak perlu dilakukan koreksi terhadap waktu paro, dan cukup waktu untuk melakukan pengukuran. Dapat bercampur dengan media atau sistem yang akan diukur/diperiksa. Harus murah dan mudah diperoleh.