Вы находитесь на странице: 1из 12

Fonem adalah bunyi, dan bunyi, menurut bisa terpisah-tidaknya, terbagi menjadi dua:

segmental dan suprasegmental. Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika
kita mengucapkan Bahasa, maka nomina yang dibunyikan tersebut !baca: fonem", bisa dibagi
menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. #tau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-
s-a. Sedangkan suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai fonem tersebut yang itu bisa
berupa tekanan suara !intonation", panjang-pendek !pitch", dan getaran suara yang
menunjukkan emosi tertentu. $ah, kesemua yang tercakup ke dalam istilah suprasegmenal itu
tidak bisa dipisahkan dari suatu fonem. %leh karena itu, bisa disimpulkan bah&a sesuatu yang
terdapat dalam fonem itu bisa dipisahkan sedangkan yang mengiringinya tidak bisa dipisahkan.
'tulah yang dimaksud dengan segmental dan suprasegmental. (eskipun dari sini sudah jelas
letak perbedaan keduanya, tetapi ada perbedaan yang patut pula kita ketahui sebagai
penambah &a&asan, yaitu perbedaan menurut jenis makna yang dihasilkannya. )ntuk
memahami pembagian menurut titik tolak ini, bisa dilihat pada ilustrasiu berikut: ketika
seseorang mengucapkan nomina, 'bu, secara datar tanpa diiringi oleh intonasi dan getaran-
getaran tertentu, maka fonem yang mengandung nomina 'bu tersebut hanya dapat dipahami
maknanya sebagai 'bu saja, tidak lebih. *etapi kalau ia diucapkan dengan intonasi yang kasar
misalkan dan dengan getaran-getaran yang tidak biasa, maka kita bisa tahu bah&a orang yang
mengucapkannya itu adalah orang yang kasar terhadap ibunya dan dari situ lantas kita bisa
menyimpulkan bah&a orang tersebut adalah anak yang durhaka, yang tak berbakti kepada
orangtua. +ari ilustrasi di atas, kita bisa menyimpulkan bah&a perbedaan antara segmenta
dengan suprasegmental adalah kalau yang pertama dia hanya menghasilkan makna tekstual
!sesuai makna nomina yang diucapkan", sedangkan yang kedua mampu menghasilkan makna
yang kontekstual !karena makna tekstualnya sudah bercampur dengan keadaan dan kondisi si
pengucap yang itu diketahui le&at intonasi dan getaraan-getaran yang mengiringi fonem
tersebut".
A. Wujud Morfem
Apabila kita membicaraka morfem, yang terbayang dalam benak kita yaitu untaian
fonem atau huruf sebagai lambang fonem. Kita lupa, disamping fonem ada tanda-tanda yang
lainnya. Untuk mengetahui itu, Samsuri (19!"1!# yang $uga dikutip oleh %ra&irasumantri
(19'"1(# memapakan hasil penelitian para pakar terhadap bahasa-bahasa di dunia. %ada
dasarnya, &u$ud morfem bahasa itu ada lima macam. Kelima macam tersebut berikut ini akan
dipaparkan satu persatu.
1) Morfem berwujud fonem atau urutan fonem segmental.
)erdasarkan hal itu, morfem dapat ber&u$ud sebuah fonem missal" -i atau lebih dari satu
fonem misalnya" ber-, makan, $uang. *ontoh diatas, merupakan morfem-morfem bahasa
+ndonesia.
2) Morfem terdiri atas gabungan fonem segmental dengan suprasegmental
(prosodi).
Sebagai contoh urutan fonem ,bottar, dalam bahasa )atak -oba belum mengandung
pengertian yang penuh atau maknanya masih meragukan. Urutan fonem tersebut akan $elas
apabila ditambah oleh tekanan pada suku pertama atau kedua, ,b.ttar, atau ,bott/r,. 0ang
pertama maknanya 1darah2 sedangkan yang kedua bermakna 1anggur2.
3) Morfem berwujud fonem-fonem prosodi (suprasegmental).
+alam tuturan, fonem-fonem suprasegmental iniselalu bersama-sama dengan fonem
segmental. #pabila ada fonem-fonem segmental bersama-sama dengan fonem supra
segmental maka pengertiannya menjadi rangkap, yakni fonem-fonem suprasegmental
menyatakan konsep atau pengertian yang lainnya. (orfem-morfem seperti itu banyak terdapat
pada bahasa 'ndian #merika dan bahasa-bahasa #frika, yakni morfem yang ber&ujud
suprasegmental atau prosodi nada. Sebagai missal, bahasa (ongbadi dari ,ongo mempunyai
morfem prosodi nada tinggi untuk menyatakan tunggal dengan tanda -, sedangkan subjek
jamak dengan tanda -. perhatikanlah contoh berikut .
Sub$ek tunggal Sub$ek $amak
3pergi4
3berenang4
g&5
6gb7
8&9
6gb.
4) Morfem berwujud gabungan fonem suprasegmental
(prosodi)dengankesuprasegmentalan (keprosodian) akni intonasi atau kalimat.
0ang la:im digunakan pada morfem ini ialah gabungan nada dengan persendian.
%erhatikanlah contoh berikut ;
a. ! (
< amat
( 1
=akan <
!
b. ! (
< amat
( 1 "
=akan <
>yatalah bah&a intonasi < ! ! ( (1# < menyatakan makna berita, sedangkan
< ! ! ( ! < menyatakan makna -anya.
#) Morfem bisa berwujud kekosongan ($anwujud).
0ang dimaksud dengankekosongan di sini yaitu bah&a morfem tersebut bermanifestasikan
dengan kekosongan yang biasa disebut dengan morfen :ero atau morfem tan&u$ud yang bisa
disimbolkan ?. *ontoh dalam bahasa Sunda.
(1# )umina oge tebih
bumi
-na
oge
tebih
@
@
@
@
@
Aumahnya pun $auh.
rumah
-nya
pun, $uga
$auh
(!# Aorompok oge tebih
rorompok
?
oge
@
@
@
@
Aumah saya pun $auh.
rumah
saya
pun, $uga
tebih @ $auh
Bibelakang rorompok pada kalimat nomor !, tidak terlihat bentuk apa pun yang berarti 3saya4.
=orfem yang menun$ukkan orang pertama yang berparalel dengan Cna yang berarti 3Cnya4
seperti terlihat pada kalimat pertama, tidak hadir. =orfem yang tidak hadir itulah yang disebut
dengan morfen :ero.
*ontoh lain, lihatlah daftar berikut yang diambil dari bahasa Sieerra A:tec ;
(1# nitayi 3aku minum4
(!# titayi 3engkau minum4
((# tayi 3dia minum4
(D# nantayi 3kamu minum4
*ontoh nomor ( beitu $elas bah&a morfem 3dia4 ialah tan&u$ud.
%rakata
Selamat malam sobat blogger; Semoga malam yang akan kita le&ati ini penuh dengan rahmat-
>ya, amin. +ni merupakan tulisan perdana saya yang berkaitan dengan materi mapel bahasa
+ndonesia di S=K. %erlu diketahui, adakalanya alokasi &aktu menga$ar yang disediakan tidak
cukup untuk men$elaskan materi secara detail. Apalagi $ika di potong dengan hari tidak efektif,
seperti hari libur atau lainnya. Ban yang lebih parah lagi $ika penga$arnya menderita penyakit E=E
(he... he...# maka saya berinisiatif menuliskan kekurangan pen$elasan yang telah disampaikan di
kelas.
Selain hal di atas, seiring perkembangan teknologi informasi, media internet sangat efektif
sebagai media pembela$aran dan sis&a akan mendapatkan nilai lebih $ika ia mau mengakses ilmu
yang tersedia di dunia maya. >ilai lebih itu ialah (1#sis&a mau menggunakan teknologi untuk
tu$uan positif, (!#bisa meningkatkan keinginan untuk membaca, ((#menambah pengayaan materi,
dan (D#menerima arus modernisasi dengan bi$ak. Karena hal ini pulalah saya menya$ikan tulisan
yang ber$udul Unsur Suprasegmental untuk sis&a-sis&i S=K tingkat semen$ana. Selamat
membaca;
$erjadina &uni
Setiap hari tentu kita melakukan komunikasi, entah komunikasi lisan atau tertulis. Komunikasi
lisan di&u$udkan dalam bentuk dialog, baik yang dilakukan dua orang atau lebih, seperti
bermusya&arah, berdiskusi, bertelepon, atau rapat. Sedangkan komunikasi tertulis di&u$udkan
dengan tulisan, seperti surat kabar, ma$alah, atau telegram. +nformasi yang kita simak
disampaikan melalui se$umlah bunyi bahsa dan unsur-unsur lain yang menyertainya.
Sumber energi utama dalam hal ter$adinya bunyi bahasa ialah adanya udara dari paru-paru.
Udara dih isap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama &aktu sedang
bernafas. Udara yang dihembuskan (atau dihisap untuk sebagian kecil bunyi bahasa# itu
kemudian mendapatkan hambatan di berbagai tempat alat bicara dengan berbagai cara, sehingga
ter$adilah bunyi-bunyi bahasa. -empat atau alat bicara yang dile&ati diantaranya" batang
tenggorok, pangkal tenggorok, kerongkongan, rongga mulutF rongga hidungF atau baik rongga
hidung bersama dengan alat yang lain. %ada &aktu udara mengalir keluar pita suara dalam
keadaan terbka. Gika udara tidak mengalami hambatan pada alat bicara maka bunyi bahasa tidak
akan ter$adi, seperti dalam bernafas (=arsono 1999"D#. =enurut Hadefoged dalam =arsono
(1999"D#, bah&a syarat proses ter$adinya bunyi bahasa secara garis besar dapat dibagi men$adi
empat, yaitu" proses mengalirnya udara, proses fonasi, proses artikulai, dan proses oro-nasal.
'nsur (uprasegmental
Balam arus u$aran itu, ada bunyi yang dapat disegmentasikan, sehingga disebut bunyi segmentalF
tetapi yang berkenaan dengan keras lembut, pan$ang pendek, dan $eda bunyi tidak dapat
disegmentasikan. )agian dari bunyi tersebut disebut bunyi suprasegmental atau prosodi (Abdul
*haer !II("1!I#. )agian bunyi tersebut memiliki unsur-unsur bunyi bahasa yang menyertai
pengucapan. Unsur-unsur bunyi bahasa itu antara lain"
1. lafal,
!. tekanan,
(. intonasi, dan
D. $eda.
%en$elasan hal di atas sebagai berikut"
1. )afal
Hafal ialah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan
bunyi bahasa (Kridalaksana 199("1!D#. Balam bahasa tulis, lafal tidak terlihat dengan $elas.
Hafal lebih tercermin dalam bahasa lisan. =isalnya kata tepat berbeda dengan cepat, guna
berbeda dengan tuna, kerak berbeda dengan gerak.
-idak ada pedoman khusus untuk mengatur lafal atau ucapan. )erbeda dengan sistem tata tulis
yang di atur dalam %edoman J$aan yang Bisempurnakan (J0B# yang harus dipatuhi setiap
pemakai bahasa tulis bahasa +ndonesia sebagai ukuran bakunya. Karena lafal sering dipengaruhi
oleh bahasa daerah mengingat pemakai bahasa +ndonesia merupakan masyarakat d&ilingual
yang dimana mereka masih sulit untuk meninggalkan bahasa ibu sehingga hal ini me&arnai
penggunaan lafal bahasa +ndonesia. *ontoh" kata kenapa diucapkan oleh orang )eta&i men$adi
kenape. %ada masyarakat Ga&a, khususnya daerah Ga&a -engah pengucapan huruf d sering
diiringi dengan bunyi ,n,, huruf b sering diiringi dengan bunyi ,m,, misalnya Bemak men$adi
KndemakL, )lora men$adi KmbloraL dan sebagainya.
2. $ekanan
-ekanan ialah ucapan yang ditekankan pada suku kata atau kata sehingga bagian tersebut tampak
lebih keras atau menon$ol dari suku kata atau kata yang lain. Ketika mengucapkan suatu kalimat
yang didalamnya terdapat kata yang penting biasanya kita akan menekan suku kata atau kata
tersebut agar la&an tutur memahaminya dengan benar. -ekanan biasa $uga di sebut aksen.
%erhatika contoh tekanan kalimat yang ditandai kata bercetak tebal miring di ba&ah ini;
1. -ernyata Rizki berhasil men$adi $uara + lomba K+A kemarin, Bin. (bukan Anton#
!. -ernyata Ai:ki berhasil men$adi juara I lomba K+A kemarin, Bin. (bukan $uara ++#
(. -ernyata Ai:ki berhasil men$adi $uara + lomba KIR kemarin, Bin. (bukan lomba baca puisi#
3. *ntonasi
+ntonasi ialah perubahan nada yang dihasilkan pembicara pada &aktu mengucapkan u$aran atau
bagian-bagiannya (Kridalaksana 199("'#. +ntonasi biasa dikenal dengan lagu kalimat atau
ketetapan penya$ian tinggi rendahnya nada kalimat. Kalimat, $ika diucakan dengan nada datar
dapat mengandung maksud pemberitahuan. Akan tetapi $ika diucapkan dengan nada tinggi dapat
mengandung maksud kekaguman, keheranan, ataupun rasa ketidakpercayaan. hal ini tergantung
pada situasi pembicara. =aka dari itu, dalam bahasa +ndonesia terdapat tiga $enis intonasi di lihat
dari maksudnya, yaitu"
a. *ntonasi berita, digunakan untuk mengungkapkan pembicaraan yag berisi pemberitahuan
tentang sesuatu. Balam penulisan ditandai penggunaan tanda titik (.#.
*ontoh" )udi akan mengikuti olimpiade Misika.
b. *ntonasi pertanaan, digunakan untuk bertanya tentang sesuatu (yang mengungkapkan
maksud pembicara untuk memnita keterangan dari la&an tutur#. Balam penulisan ditandai
penggunaan tanda tanya (N#.
*ontoh" =engapa datang terlambatN
c. *ntonasi perinta+, digunakan untuk mengungkapkan maksud pembicara agar la&an bicara
melakukan suatu perbuatan. Balam penulisan ditandai penggunaan tanda seru (;#.
*ontoh" )ela$arlah dengan tekun;
Sedangkan dilihat dari lagu kalimatnya, yaitu"
a. *ntonasi naik. *ontoh" Apa maksudnyaN
b. *ntonasi datar. *ontoh" Kita harus beker$a keras.
c. *ntonasi menurun. *ontoh" O)esok pagi peker$aan ini seharusnya selesai,Okata ibu.
4. ,eda
Geda ialah hentian dalam u$aran yang sering ter$adi di depan unsur yang memunyai isi informasi
yang tinggi atau kemungkinan yang rendah (Kridalaksana 199("#. )iasa dikenal yang lebih
ringkas yaitu hentian sebentar dalam u$aran. Balam bahasa lisan, $eda ditandai dengan
kesenyapan. %ada bahasa tulis $eda ditandai dengan spasi atau dilambangkan dengan garis miring
(,#, tanda koma (,#, tanda titik koma (F#, tanda titik dua ("#, atautanda hubung (-#. Geda sangat
berpengaruh terhadap perubahan makna. %erhatikan contoh di ba&ah ini;
1. Kata adik, ibu Ani itu guru yang pandai.
!. Kata adik ibu, Ani itu guru yang pandai.
(. Kata adik ibu Ani, itu guru yang pandai.
Ketiga kalimat tersebut memiliki makna yang berbeda. %erbedaan itu dapat kita deskripsikan
sebagai berikut"
-alimat .ang berkata .ang pandai
1 Adik +bu Ani
! Adik ibu ()ibi,%aman# Ani
( Adik ibu Ani (adik dari +bu Ani# Seseorang (guru#
A. Apaka+ Morfen *tu/
Kita sudah tahu, beh&a morfem merupakan satuan yang paling kecil yang dapat
dipela$ari oleh morfologi. >amun, apa yang dimaksud dengan morfem belum di$elaskan. +nilah
pengertiannya.
1# =orfem ialah satuan gramatik yang paling kecil yang tidak mempunyai satuan lain
selain unsurnya (Aamlan, 19( " !P#.
!# =orfem ialah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti (Al&asilah, 19( " 1I#.
(# =orfem ialah kesatuan gramatik yang terkecil yang mengandung arti, yang tidak
mempunyai kesamaan baik dalam bentuk maupun dalam arti dengan bentuk-bentuk yang lain
(Sitindoan, 19D " PD#.
D# =orfem yaitu semua bentuk baik bebas maupun terikat yang tidak dapat dibagi ke
dalam bentuk terkecil yang mengandung arti ()loch dan -rager dalam %ra&irasumantri, 19' "
1!Q#.
'# =orfem adalah komposit bentuk pengertian yang terkecil yang sama atau mirip yang
berulang (Samsuri, 19! " 1QI#. 0ang dimaksud berulang disini yaitu kehadirannya berkali-kali
dalam tuturan.
P# )loomfield (19(( " 1P1# mendefinisikan morf&em sebagai 1 a linguistic from &ich
bears no partial phonetic-semantic resemblance to any other form, is a simple form or
morpheme. (=aksud pernyataan itu, 1satu bentuk lingual yang sebagiannya tidak mirip dengan
bentuk lain mana pun secara bunyi maupun arti adalah bentuk tunggal atau morfem#.
Q# =orphemes are the smallest indiRidually meaningfull element is the utterances of a
language (Sockett, 19' " 1!(#. =aksudnya, morfem adalah unsur-unsur yang masing-masing
mempunyai makna dalam tutur sebuah bahasa.
Bari ketu$uh definisi yang telah dikutip di atas, tergambar adanya persamaan konsep.
%ada dasarnya, morfem merupakan satuan gramatik terkecil baik bebas maupun ikat yang
memiliki arti, baik secara leksikal maupun gramatikal.
Sebagai contoh bentuk sakit adalah sebuah morfem karena tidak dapat dibagi men$adi
bentuk-bentuk terkecil lainnya serta mengandung makna atau arti leksis. )entuk meN- $uga
merupakan sebuah morfem, karena merupakan bentuk terkecil bahasa +ndonesia, &alau tidak
mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai makna gramatikal. Gadi $elas, bah&a morfem itu
bisa berbentuk bebas (seperti" ke-, ter-, pe>-, di-, per-an, pe>-an#. Tleh karena itu, morfem
dapat diklasifikasikan men$adi morfem bebas dan morfem ikat.
0. Morfem dengan -ata
%erhatikanlah satuan-satuan gramatik berikut ini ;
1# tanda
!# menandai
(# tanda tangan
D# dari )andung
Satuan tanda merupakan sebuah bentuk bebas karena tidak dapat dibagi men$adi satuan-satuan
bebas lainnya. Satuan menandai tidak dapat dibagi men$adi bentuk bebas. -etapi perhatikan
bentuk atau satuan tanda tangan dapat dibagi men$adi dua satuan yakni tanda dan tangan.
>amun kalau diteliti lebih $auh, sebenarnya satuan tanda tangan memiliki satu kesatuan yang
utuh atau padu. Bengan perkataan lain, tanda tangan memiliki sifat sebuah kata yang
membedakan dirinya dari frase (Aamlan, 19( " !F %ra&irasumantri, 19' " 1!9#. )entuk-
bentuk atau satuan-satuan yang setipe itu tidak mungkin dipisahkan atau dibalikkan men$adi
tangan tanda atau dipisahkan satuan lain tanda itu tangan. )entuk atau satuan sepeti itu dalam
hubungannya keluar selalu merupakan satu kesatuan dari. Satuan itu bukan merupakan bentuk
bebas seperti contoh lainnya di, ke, daripada- tetapi secara gramatis memiliki sifat bebas.
Satuan-satuan seperti contoh di atas dari nomor 1 sampai dengan D di sebut kata.
)erdasarkan pen$elasan di atas, nyatalah bah&a kata dapat terdiri atas satu morfem atau
lebih. Kata-kata seperti" duduk, makan, tidur, meja masing-masing terdiri atas sebuah morfem,
sedangkan penduduk, makanan, meja makan, kaki tangan masing-masing terdiri atas dua buah
morfem. Kata-kata yang terdiri atas satu morfem disebut kata bermorfem tunggal atau kata
monomorfemis (monomorphemic &ord# dan kata-kata yang terdiri atas dua morfem atau lebih
disebut kata bermorfem $amak atau kata polimorfemis (polymorphemic &ord# (Uerhaar, 19D "
'D#.
Bari paparan di atas dapatlah ditarik suatu cirri kata. *irri kata pada dasrnya mencakup
dua hal yaitu" (1# kata merupakan suatu kesatuan penuh dan komplit dalam sebuah u$aran
bahasa, dan (!# kata dapat ditersendirikan yakni bah&a sebuah kata dalam kalimat dapat
dipisahkan dari yang lain dan dapat dipindahkan (%arera, 19I " 1I#.
definisi kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti. >amun kamus
besar bahasa +ndonesia (K))+# memiliki 1cara tersendiri2 dalam mendefisikan 1kata2. %ertama,
pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan per&u$udan
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa. %engertian kata $uga
sebanding dengan pengertian u$ar atau bicara.
Gika ditin$au dari segi bahasa, pengertian kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh
bahasa&an dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diu$arkan sebagai bentuk yang bebas.
Atau dengan definisi lain, sebuah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, ter$adi dari morfem
tunggal (misalnya gelas, handuk, gembira# atau gabungan morfem (misalnya pendatang,
pembuat, mahakuasa#.
Arti morfem sendiri adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara stabil
dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.
Vikipedia sendiri mengatakan bah&a kata, yang $uga terdapat dalam bahasa melayu, diambil
dari bahasa sansekerta 1katha2. Balam bahasa Sansekerta, 1katha2 artinya 1bahasa2,
1konRersasi2, 1cerita2 atau 1dongeng2. Semoga ulasan1rasa atau frase adalah sebuah istilah
linguistik. Hebih tepatnya, frase merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih
kecil dari klausa dan kalimat. Mrase adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya frase tidak
memiliki predikat dalam strukturnya. +tu yang membedakan frase dari klausa dan kalimat. Simak
beberapa contoh frase di ba&ah ini"
ayam hitam saya
ayam hitam
ayam saya
rumah besar itu
rumah besar putih itu
rumah besar di atas puncak gunung itu
Balam konstruksi frase-frase di atas, tidak ada predikat. Hihat perbedaannya dibandingkan
dengan beberapa klausa di ba&ah ini"
ayam saya hitam
rumah itu besar
rumah besar itu putih
rumah putih itu besar
rumah besar itu di atas puncak gunung
Balam konstruksi-konstruksi klausa di atas, +itam, besar, puti+, besar, dan di atas pun2ak
gunung adalah predikat.
3aftar isi
KsembunyikanL
1 Mrasa dan kata ma$emuk
o 1.1 Mrasa ekosentris
o 1.! Mrasa endosentris
o 1.( Mrasa nominal
o 1.D Mrasa Rerbal
! %ranalar luar
4sunting5 1rasa dan kata majemuk
Mrase kerap dibedakan dengan kata ma$emuk. =akna frase tidak berbeda dengan makna kata
yang men$adi kepala,inti frase.
=isalnya"
Meja +itam tetaplah bermakna me$a, tetapi ditambahkan pe&atas sifat hitam. Meja kau $uga
tetap me$a, tetapi ditambahkan makna pe&atas kayu.
Bi sisi lain, kata ma$emuk memiliki makna yang sangat $auh berbeda dengan makna kata-kata
yang men$adi unsur-unsurnya, sehingga kata ma$emuk kerap disebut memiliki makna idiomatis.
(disebut kata kiasan#
Artikel utama untuk bagian ini adalah" Baftar Kata kiasan
=isalnya"
Meja +ijau dalam bahasa +ndonesia lebih bermakna Esidang atau pengadilanE, bukan semata-mata
me$a yang ber&arna hi$au. $angan besi lebih bermakna kepemimpinan yang keras alih-alih
tangan yang terbuat dari besi.
)eberapa $enis frasa"
4sunting5 1rasa ekosentris
Mrasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya.
Mrasa ini tidak mempunyai unsur pusat. Gadi, frasa eksosentris adalah frasa yang tidak
mempunyai U%.
*ontoh" Se$umlah mahasis&a di teras.
4sunting5 1rasa endosentris
Mrasa Jndosentris, kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu, dpat digantikan oleh unsurnya.
Unsur frasa yang dapat menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu yang disebut unsur pusat
(U%#. Bengan kata lain, frasa endosentris adalah frasa yang memiliki unsur pusat.
*ontoh" Se$umlah mahasis&a(S# di teras(%#.
4sunting5 1rasa nominal
>ominal adalah la&an dari Rerbal. $ika Rerbal adalah kalimat yang berpredikat OKata Ker$aO
maka kalimat nominal berpredikat kata benda atau kata sifat. untuk membentuk kalimat nominal,
maka unsur kalimat harus memenuhi Sub$ek, -o )e dan komplemen. misalnya O+ am -iredO,
+@sub$ek, am@-o )e dan -ired@Ad$ectiRe (%assiRe Roice Rerb#. ini adalah contoh kalimat
nominal. arti lain dari nominal adalah rangkaian angka yang menun$ukkan $umlah tertentu,
kemudian adapula arti nominal sebagai kualifikasi (nominasi#.
4sunting5 1rasa 6erbal
Mrasa Uerbal, frasa yang U%-nya berupa kata yang termasuk kategori Rerba. Secara morfologis,
U% frasa Rerba biasanya ditandai adanya afiks Rerba. Secara sintaktis, frasa Rerba terdapat (dapat
diberi# kata 3sedang4 untuk Rerba aktif, dan kata 3sudah4 untuk Rerba keadaan. Mrasa Rerba tidak
dapat diberi kata4 sangat4, dan biasanya menduduki fungsi predikat.
*ontoh"
1. beker$a keras
!. sedang berlari
Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan secara sintaktis dapat diberi kata 3sedang4
yang menun$ukkan Rerba aktif
mengenai pengertian kata diatas d-lausa dalam tata bahasa, adalah sekumpulan kata yang
terdiri dari sub$ek dan predikat &alau dalam beberapa bahasa dan beberapa $enis klausa, sub$ek
dari klausa mungkin tidak tampak secara eksplisit dan hal ini khususnya umum dalam )ahasa
bersubyek nol. Sebuah kalimat paling sederhana terdiri dari satu klausa sedangkan kalimat yang
lebih rumit dapat terdiri dari beberapa klausa dan satu klausa dapat $uga terdiri dari beberapa
klausa.
Klausa sering kali di kontraskan dengan frasa. Sebuah kumpulan kata dikatakan sebagai klausa
apabila ia mempunyai Kata ker$a finit dan subyeknya sementara sebuah frasa berisi kata ker$a
finit namun tanpa subyeknya Mrasa kata ker$a, atau tidak berisi kata ker$a. Sebagai contoh
kalimat OAku tidak tahu kalau kau membuat lukisan ituO, Okau membuat lukisan ituO adalah
klausa dan sebuah kalimat benuh sedangkan Olukisan ituO dan Omembuat lukisan ituO adalah
sebuah frasa. Ahli )ahasa masa kini tidak membuat perbedaan seperti itu, mereka menerima ide
akan klausa non-finit, klausa yang di atur disekitar kata ker$a non-finit.
apat menjadi &acana bagi anda.

Вам также может понравиться