Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan
masalah, langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut
harus dilakukan secara objektif dan rasional.
3.1 POPULASI PENGUMPULAN DATA
Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial,
perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Populasi
adalah keseluruhan objek pengumpulan data (Arikunto, 2002). Dalam hal ini
yang menjadi populasi adalah 7 keluarga binaan di RT 006/ RW 007, Kampung
Telaga Sukamana, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
3.2 SAMPEL PENGUMPULAN DATA
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2002). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah anggota dari keluarga binaan
yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi > 20 tahun, sehat mental dan
tidak cacat fisik. Responden adalah sebagian sampel yang mau berpartisipasi
pada penelitian ini diambil dari peneliti langsung melakukan observasi ke
rumah keluarga binaan dan pengumpulan data dengan kuesioner.
3.3 JENIS DAN SUMBER DATA
3.3.1 Jenis data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata - kata, bukan
dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai
macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis,
observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).
Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui
pemotretan atau rekaman video.

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah
atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika.
Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data
kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai
berikut:
1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang
diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit
misalnya: jumlah perempuan dan laki-laki, jumlah orang yang
menyelesaikan pendidikan terakhir. Karena diperoleh dengan
cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat
(bukan bilangan pecahan).
2. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka atau bilangan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum
dapat berbentuk bilangan pecahan. Contoh data kontinum
misalnya : umur.

Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian, dan kejelasan data, pencatatan
data harus dilengkapi dengan:
1. Nama pengumpul data
2. Nama peserta yang datanya diambil
3. Tanggal dan waktu pengumpulan data.
4. Lokasi pengumpulan data
5. Keterangan-keterangan tambahan data.

Metode observasi dan wawancara merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data merupakan
teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk
suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui check list,
kuesioner, dokumentasi, dan sebagainya.
Berdasarkan uraianuraian tersebut, maka dipilih instrumen
pengumpulan data dengan menggunakan checklist dan kuesioner terpimpin.
Dipilihnya kuesioner ini dikarenakan kuesioner bersifat objektif dan jujur
karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung, diharapkan
dapat lebih mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dari responden
secara langsung sehingga tercipta hubungan yang baik antara pewawancara
dan responden, selain itu dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam
lingkup yang luas, serta cukup efisien dalam penggunaan waktu untuk
mengumpulkan data. Cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung
(observasi) untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi dan keadaan
rumah disetiap keluarga.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para responden yaitu
tujuh keluarga binaan RT 006/ RW 007, Kampung Telaga Sukamana, Desa
Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten.
a. Data primer
Data yang langsung didapatkan dari hasil pengamatan langsung ke
rumah keluarga binaan RT 006/ RW 007, Kampung Telaga
Sukamana, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
b. Data sekunder
Data yang didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas Tegal
Angus.

c. Data tersier
Data yang didapat dari buku dan internet.
3.3.3 Penentuan Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan mudah.
Instrumen sebagai alat bantu dalam metode pengumpulan data
merupakan sarana yang dapat diwujudkan berupa benda atau alat, seperti check
list, kuesioner, kamera foto dan sebagainya.
Instrumen pengumpulan data merupakan suatu yang amat penting dan
strategis kedudukannya di dalam keseluruhan kegiatan pengumpulan data atau
suatu penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan
penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan dan untuk membuktikan hipotesis.
3.3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu langkah-
langkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka
digunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan data.
3.3.4.1 Metode Observasi Menggunakan Check List
Check list adalah salah satu cara yang paling sederhana yang
lazim digunakan untuk mengurangi kesalahan atau bahkan kegagalan
yang dapat ditimbulkan oleh keterbatasan memori dan perhatian
manusia. Cara ini membantu untuk memastikan konsistensi dan
kesempurnaan dalam melaksanakan suatu tugas atau kegiatan.
Contoh yang paling sederhana adalah to do the list sedangkan
contoh yang lebih kompleks dapat berupa jadwal, yang menjabarkan
tugas-tugas berdasarkan waktu dan faktor berpengaruh lainnya.
Checklist sering dipresentasikan dalam bentuk daftar tugas
dengan checkboxes di sebelah kiri daftar tugas tersebut, kemudian
tanda centang diberikan dalam checkboxes tersebut setelah tiap-tiap
daftar tugas tersebut selesai dilaksanakan.

Banyak hazard dapat diidentifikasi dengan menggunakan
checklist. Proswdur umum untuk membau checklist adalah sebagai
berikut:
1. Tentukan sasaran dari checklist. Apa tujuannya, di mana akan
digunakan, dan hasil akhir apa yang diharapkan? Yang paling
penting adalah hal-hal apa saja yang tidak dapat dicapai
dengan hanya menggunakan metode ini, dan metode apa lagi
yang diperlukan? Kenali keterbatasan tersebut sebelum
memulai.
2. Identifikasi cakupan wilayah keahlian yang diperlukan dalam
checklist, dan pilih orang-orang yang berkompetensi dalam
masing-masing bidang.
3. Mulailah kembangkan checklist. Kemudian bagilah project
tersebut ke dalam beberapa subsistem untuk memudahkan
analisis
4. Ambillah penilaian independen dari manajer atau project
engineer berpengalaman. Langkah ini sangat krusial untuk
mengidentifikasi kemungkinan kelebihan prediksi atau bahkan
kelalaian menentukan prediksi.
5. Perbaharui checklist jika diperlukan, ketika informasi-
informasi tamabahan tentang project terebut diproleh.

Namun check list juga memiliki kekurangan:
Karena tidak memiliki standard khusus, item dalam checklist
sangat tergantung pada pengetahuan dan pengalaman para
penyusun checklist. Oleh karena itu, pemilihan personel
penuyusun checklist sangat menentukan keberhasilan project,
Check list hanya merupakan yes or no question yang tidak
dapat menggambarkan secara detil efisiensi dari suatu subsistem
dalam project yang dilaksanakan,
Check list tidak dapat mengurutkan skala prioritas (rangking)
suatu hazard,
Apabila check list disusun oleh orang yang kurang
berpengalaman, kemungkinan terlewatnya suatu hazard menjadi
lebih besar.

3.3.4.2 Metode Wawancara Menggunakan Kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah
pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon
sesuai dengan persepsinya
Kuesioner merupakan instrumen metode penelitian yang harus dijawab
responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan.
Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah
dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas.
Penggunaan kuesioner sebagai instrumen metode pengumpulan data terdapat
beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada
responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada
waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu
sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara
lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
a. Macam Macam Kuesioner
1) Kuesioner tertutup. Setiap pertanyaan telah disertai
sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya
memilih jawaban yang paling sesuai.
2) Kuesioner terbuka. Dimana tidak terdapat pilihan
jawaban sehingga responden harus
memformulasikan jawabannya sendiri.
3) Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup. Dimana
pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan
pertanyaan terbuka.
4) Kuesioner semi terbuka. Pertanyaan yang
jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada
kemungkinan tambahan jawaban.

b. Keuntungan Metode Wawancara Menggunakan
Kuesioner
1) Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.
2) Pengisiannya dapat dilakukan di tempat, tanpa
dipengaruhi oleh orang lain.
3) Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode
pengumpulan data yang paling mudah adalah
dengan angket.
4) Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah
merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau
responden dalam jumlah banyak.
5) Dengan angket akan memberi kesempatan mudah
pada responden untuk mendiskusikan dengan
temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar
dijawab.
6) Dengan angket responden dapat lebih leluasa
menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa
terkesan terpaksa.
c. Kelemahan Metode Wawancara Menggunakan
Kuesioner
1) Tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut
karena jawaban terbatas pada hal-hal yang
ditanyakan.
2) Dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya jika dia menghendaki demikian.
3) Jawaban hanya mengungkap keadaan pada saat
angket diisi.
4) Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang
sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang
tepat.
5) Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya
terpancang pada pertanyaan yang ada.
6) Jawaban yang diberikan oleh responden akan
terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan.
Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di
atas secara spontan dapat berubah setelah melihat
pertanyaan di lain nomor.
7) Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari
apakah sudah responden sudah terjawab atau belum.
8) Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari
responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan
pertanyaan atau karena keragu-raguan responden
menjawab. Hal-hal yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dalam teknik kuesioner.

3.3.4.3 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan
sebagainya. Data yang diperoleh dapat berupa data primer, sekunder dan
tersier. Data primer didapatkan dari pengamatan langsung ke keluarga binaan
di Desa Tanjung Pasir, data sekunder diperoleh dari data Kesling Puskesmas
Tegal Angus, sedangkan data tersier diperoleh dari penelusuran tinjauan
pustaka.
Pengumpulan data dilakukan di keluarga binaan RT 006/ RW 007,
Kampung Telaga Sukamana, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Pengumpulan data ini dilakukan selama tujuh hari, mulai dari tanggal
29 Mei 2014 5 Mei 2014 dengan menggunakan metode checklist dan
kuisioner.
Pengamatan langsung dilakukan terhadap tujuh keluarga binaan yang
telah ditentukan oleh kader pengurus Puskesmas Tegal Angus. Dari ketujuh
keluarga binaan ini dilakukan pengamatan langsung pada setiap rumah.
Tabel3.1. Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data
Tanggal Kegiatan
Selasa, 29 Mei 2014

a. Pengumpulan data program wajib
Puskesmas Tegal Angus, laporan penyakit
dan gambaran Desa Tanjung Pasir.
b. Perkenalan dan sambung rasa dengan
keluarga binaan.
c. Pengumpulan data dasar masing-masing
keluarga binaan.
Rabu, 30 Mei 2014

a. Observasi rumah keluarga binaan.
b. Pengumpulan data dari Puskesmas Tegal
Angus yang berhubungan dengan beberapa
masalah yang ditemukan pada keluarga
binaan.
c. Diskusi kelompok menentukan area
permasalahan dengan menjabarkan
permasalahan pada keluarga binaan masing-
masing.
d. Diskusi kelompok menentukan area
permasalahan Perilaku Cuci Tangan
yang Baik dan Benar Pada Keluarga
Binaan di Kampung Telaga Sukamana
RT 006/RW 007, Desa Tanjung Pasir,
KecamatanTeluk Naga,
KabupatenTangerang, Provinsi Banten,
29 April- 5 Mei 2014.
Kamis, 1 Mei 2014

a. Diskusi kelompok :
1. Mengumpulkan referensi literatur yang
berkaitan dengan area masalah.
2. Membuat kerangka teori dan pertanyaan
mengenai seputar faktor-faktor yang
berkaitan dengan area masalah.
3. Menentukan teknik dan instrumen
pengumpulan data, disepakati melalui
observasi dan wawancara dengan
metode checklist
Jumat, 2 Mei 2014

Diskusi kelompok:
1. Membuat kerangka konsep
2. Membuat definisi operasional
3. Membuat checklist
Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas
Sabtu, 3 Mei 2014 1. Mengunjungi keluarga binaan untuk
pengumpulan data.
2. Mengunjungi keluarga binaan untuk
pengamatan langsug menggunakan
metode checklist dan kuesioner
Minggu, 4 Mei 2014 1. Mengolah data yang diperoleh dari
pengamatan langsung
2. Menganalisis data dan menarik kesimpulan
dari hasil checklist dan kuesioner
3. Membuat laporan
Senin, 5 Mei 2014 Diskusi Diagnosis dan Intervensi Komunitas


3.3.5 Pengolahan Data dan Analisa Data
Untuk pengolahan data tentang Perilaku Cuci Tangan yang Baik dan
Benar Pada Keluarga Binaan di Kampung Telaga Sukamana RT
006/RW 007, Desa Tanjung Pasir, KecamatanTeluk Naga,
KabupatenTangerang, Provinsi Banten, 29 April - 10 Mei 2014
digunakan cara manual dan bantuan software pengolahan data menggunakan
Microsoft Word dan Microsoft Excel. Untuk menganalisa data-data yang
sudah didapat adalah dengan menggunakan analisa univariat.
Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan untuk mengenali setiap
variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat berfungsi untuk meringkas
kumpulan data sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah
menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran
statistik, tabel, grafik.
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel yang diukur adalah :
1. Pengetahuan responden mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar.
2. Tingkat pendidikan responden terhadap menciptakan perilaku cuci tangan
yang baik dan benar.
3. Peran tingkat ekonomi responden terhadap menciptakan perilaku cuci
tangan yang baik dan benar.
4. Ketersediaan fasilitas mencuci tangan berupa air bersih yang mengalir
dan sabun cuci tangan terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar.
5. Peran petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan mengenai cuci
tangan terhadap perilaku cuci tangan yang baik dan benar.
6. Tersedianya informasi media massa mengenai cara cuci tangan terhadap
perilaku cuci tangan yang baik dan benar.

Вам также может понравиться