Вы находитесь на странице: 1из 15

ANALISA STRATEGI SITUASI DAN

KONDISI PELAYANAN JAMINAN


KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA
BANDUNG DILIHAT DARI WAWASAN
DASAR NEGARA PANCASILA DAN HAM


Oleh:
Andara Amidea Nursani
1102007027
LATAR BELAKANG
Akses pelayanan kesehatan merupakan milik
semua orang. Namun, biaya kesehatan cukup
mahal, terutama bagi golongan keluarga miskin
(gakin).
Di Indonesia, jumlah gakin saja mencapai angka
yang cukup besar yaitu 76,4 juta jiwa, Oleh karena
itu, pemerintah membuat program kesehatan gratis
untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi
golongan ini, yaitu program Jamkesmas yang
dahulu dikenal sebagai Askeskin.

Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)
Pengertian Jamkesmas Adalah jaminan kesehatan masyarakat dan merupakan
program bantuan sosial kepada masyarakat miskin dan kurang mampu di bidang
pelayanan kesehatan. Adapun yang menjadi tujuan dan sasaran dari Jamkesmas
sebagai berikut :

a. Tujuan Umum
Yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu kesehatan terhadap seluruh masyarakat
miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
secara efesien dan efektif.

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapat
pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan Rumah Sakit.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
4. Sasaran : Sasaran program jamkesmas adalah masyarakat miskin dan tidak
mampu di seluruh Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah
mempunyai jaminan kesehatan lainnya
(Depkes, 2008 : :3)

Landasan Hukum Pelaksanaan program Jamkesmas berdasarkan pada :
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 H ayat 1 bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh kesehatan. Pasal 34
mengamanatkan ayat (1) bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh Negara sedangkan ayat (3) bahwa Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum yang layak.
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaga Negara
tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomr 3495)
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 No. 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4431)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1996 No.49, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan (Depkes, 2008 : :4)
(http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/18131)

Sedangkan sasaran kuota kota Bandung adalah 346.230 jiwa (berdasarkan SK
Walikota Bandung, http://www.tedyrusmawan.com)

Alasan Pemerintah untuk menciptakan dan melaksanakan program
Jamkesmas juga tidak terlepas dari amanat Pancasila dan
Undang-Undang mengenai HAM

UUD HAM (no. 39 tahun 1999)
Par.93 Hak untuk hidup
Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan
meningkatkan taraf kehidupannya.
Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia,
sejahtera lahir dan batin.
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.


UUD 45 BAB XA HAM Pasal 28H
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(Modul Pancasila dan KWN, hal 273)

Kota Bandung merupakan sebuah kota dan sekaligus menjadi ibu kota
dari provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta,
dan Surabaya.
Di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan tinggi teknik
pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool, sekarang ITB)
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, dan dahulunya
disebut juga dengan Parijs van Java. Selain itu kota Bandung juga
dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang
banyak tersebar di kota ini.
Memiliki sarana pelayanan kesehatan yang paling lengkap di provinsi
ini. Sampai tahun 2007, kota Bandung telah memiliki 30 unit rumah
sakit dan 70 unit puskesmas yang tersebar di kota ini, dimana dari 17
unit rumah sakit.
Dari jumlah tenaga medis yang tercatat di kota Bandung
dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 adalah 86
orang tenaga medis untuk melayani 100.000 penduduk.
Rumah Sakit Hasan Sadikin termasuk salah satu rumah sakit dimana
bisa mendapatkan layanan jamkesmas.

2. Rumusan Masalah
Apakah program jamkesmas dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat akan adanya pelayanan
kesehatan yang memadai sehingga masyarakat
akan semakin sehat?

3. Tujuan analisa strategi
Kepentingan universitas: Mengembangkan peran serta civitas
akademik dalam meningkatkan mutu universitas melalui
penelitian mengenai Jamkesmas dan kaitan strategisnya
dengan Pancasila dan UUD 45.
Kepentingan mahasiswa: Agar dapat mempelajari kebutuhan
masyarakat akan adanya jaminan kesehatan bagi mereka
sehingga kita bisa lebih memahami betapa pentingnya
jamkesmas tersebut.
Kepentingan bangsa dan negara: Dengan adanya jamkesmas
bisa dikatakan bahwa pemerintah telah memanusiakan
rakyatnya sbg perwujudan dari sila kedua, masyarakat dgn
berpengahasilan rendah akan mampu berobat .
Kepentingan pemerintah: Agar tercipta persamaan hak untuk
menerima pelayanan kesehatan sebagai wujud pengamalan
Pancasila dan UUD 45.

KERANGKA KONSEP

Undang-undang mengamanatkan bahwa setiap orang berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu,
keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap
kesehatannya, dan negara bertanggung jawab mengatur agar
terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu.
Masyarakat miskin biasanya rentan terhadap penyakit dan mudah
terjadi penularan penyakit karena berbagai kondisi seperti kurangnya
kebersihan lingkungan dan perumahan yang saling berhimpitan,
perilaku hidup bersih masyarakat yang belum membudaya,
pengetahuan terhadap kesehatan dan pendidikan yang umumnya
masih rendah.
Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut
diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan.
Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya
kesehatan memang mahal.
Selain factor ekonomi, factor pendidikan berperan penting pada
tingkat pelayanan kepada masyarakat miskin. Kurangnya inisiatif
masyarakat dan kurangnya akses mereka terhadap informasi
menyebabkan belum maksimalnya pelayanan kesehatan, khususnya
Jamkesmas kepada masyarakat miskin.
Peningkatan biaya kesehatan yang diakibatkan oleh berbagai faktor
seperti perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan
dan kedokteran, pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran
(out of pocket), kondisi geografis yang sulit untuk menjangkau sarana
kesehatan. Derajat kesehatan yang rendah berpengaruh terhadap
rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban
masyarakat dan pemerintah.


METODE ANALISA

Mencari isu-isu mengenai kinerja pelaksanaan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, khususnya Jamkesmas di kota
Bandung.
Mengidentifikasi faktor-faktor subyek dan obyek penentu
kinerja program Jamkesmas
Menggunakan pancasila yaitu dasar-dasar negara RI,
panduan kita dalam kehidupan bernegara, sebagai landasan
analisa yang digunakan.
Analisa menggunakan SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats) yaitu menilai kasus dari segi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Melihat dan menganalisis informasi yang ada di media cetak
maupun di media massa.

LANDASAN PUSTAKA

1. Pancasila. Selain sebagai landasan idiil, Pancasila adalah way of
life bangsa Indonesia. Oleh karena itu analisa yang digunakan akan
mengacu pada sila-sila Pancasila, dan masing-masing
pengertiannya sebagai cara hidup bangsa Indonesia.
2. UUD 1945. Kebijakan yang terkandung dalam UUD 45 menjadi
landasan analisa kinerja Jamkesmas, yang sejatinya juga
diturunkan dari UU dasar tersebut. Beberapa pasal penting yang
sangat terkait akan menjadi acuan analisa.
3. Berita-berita mengenai pelayanan Jamkesmas. Berita menganai
Jamkesmas memberikan masukan untuk memformulasikan isu-isu
keberhasilan dan kekurangan sebagian pelayanan Jamkesmas<
sebagai titik awal untuk melakukan analisa SWOT.
4. Penelitian mengenai Jamkesmas. Hasil penelitian memperkaya
analisa.
5. Laporan/Rencana Program pelayanan kesehatan oleh Pemerintah
(Depkes). Memberi informasi mengenai apa itu program
Jamkesmas.

POLA PIKIR
PANCASILA
MITRAKERJA
JAMKESMAS
ANALISASWOT
STRATEGI
PENINGKATAN
KINERJA JAMKESMAS
UUKESEHATAN
DAN LANDASAN
HUKUM LAINNYA
ISU-ISU MENGENAI
PELAYANAN
KESEHATAN
MASYARAKAT DI KOTA
BANDUNG
UUD45 DAN
HAM
KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan yang bermutu dan memadai sangat dibutuhkan masyarakat.
Pemerintah atas dorongan rakyat melalui perwakilannya menciptakan program pelayanan
kesehatan yang memadai untuk rakyat miskin.
Penciptaan dan pelaksanaan program ini merupakan amanat Pancasila, UUD 45, UU HAM,
UU Kesehatan dan kebijakan terkait kesehatan lainnya.
Sebagai realisasinya, saat ini Pemerintah sudah dan sedang melaksanakan program
Jamkesmas atau Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Ini merupakan sebuah program kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat sangat miskin,
miskin, dan mendekati miskin di Indonesia.
Dibandingkan dengan program kesehatan masyarakat sebelumnya (Askeskin), Jamkesmas
berbeda dalam sistem administrasi dan pengelolaan dananya.
Agar Jamkesmas terlaksana dengan baik dibutuhkan berbagai peran yaitu dokter, kementrian
Kesehatan, dan peran dari masyarakat sendiri.
Karena Jamkesmas merupakan pengejawantahan dari Pancasila, UUD 45, UU HAM, UU
Kesehatan dan peraturan terkait lainnya, maka keberhasilan dari pelaksanaan program ini
dianalisa menggunakan SWOT analysis.
Hasil analisa menunjukkan bahwa masih diperlukan perbaikan dalam pelaksanaan program
tersebut untuk kinerja yang lebih baik.

SARAN
Kualitas pelayanan public dalam pelayanan kesehatan,khususnya
program Jamkesmas perlu ditingkatkan.
Dokter dan Rumah Sakit perlu meningkatkan kapasitas
operasionalnya untuk dapat melayanai gakin (keluarga miskin) lebih
baik lagi.
Pengawasan terhadap pelaksanaan Jamkesmas perlu ditingkatkan.
Pengaduan masyarakat perlu ditampung dan ditindaklanjuti dengan
cepat dan baik
Keterbatasan masyarakat miskin dalam akses kepada informasi
pelayanan kesehatan merupakan factor penting untuk meningkatkan
kinerja program Jamkesmas.
Keterbatasan keuangan masyarakat miskin perlu dipermudah
sedemikian rupa sehingga mereka tetap dapat dilayani secara adil.

Вам также может понравиться