Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W


DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : CHRONIK RENAL FAILURE
DI RUANG RPDA RSUD JEND. AHMAD YANI METRO


Tanggal pengkajian : 19 mei 2014
Waktu : pukul 13.00 WIB
Tanggal masuk : 19 mei 2014, pukul 00.10 WIB
Ruang/kelas : RPDA/ NAKULA II
No. Registrasi : 237766
Diagnosa medis : CRF

1. IDENTITAS PASIEN

Nama klien : Ny. W
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 45 tahun
Status perkawinan : menikah
Agama : islam
Suku bangsa : jawa
Pendidikan : SD
Alamat :
Sumber biaya : BPJS
Sumber informasi : Ny.W

2. RESUME

Klien datang ke RSUD Jend. A Yani Metro pada tanggal 19 mei 2014, pukul 00.10 WIB. Dengan
keluhan sesak napas 3 hari yang lalu, badan terasa lemas, batuk (+), tidak nafsu makan, muntah
mengeluarkan darah sedikit. Klien diberikan terapi IVFD RL 6 tpm, furosemid 1 x 1 ampul, ranitidin
2 x 1 ampul, asam folat 1 x 1 tab, bicnat 3 x 1 tablet, aminodipin 1 x 10 mg.

3. RIWAYAT KEPERAWATAN

a. Riwayat kesehatan sekarang
1. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan klien adalah sesak napas.



2. Kronologis keluhan
Klien mengatakan sesak napas ketika banyak bergerak. Klien mengatakan sesak napas
muncul / timbul pada pagi hari dan siang hari saat klien banyak beraktifitas.klien
mengatakan selain sesak, klien juga mual dan tidak nafsu makan, badan terasa lemas.


b. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit gagal ginjal sejak 1 tahun yang lalu, klien
mengatakan sering memeriksakan dirinya ke dokter. Klien mengatakan ini merupakan pertama
kalinya dirawat di RS. Klien mengatakan memiliki alergi pada obat, klien tidak memiliki riwayat
kecelakaan, ketika sakit, klien mengkonsumsi obat-obatan dari dokter.

c. Riwayat kesehatan keluarga






Keterangan :

: laki-laki

:perempuan

: klien
:perkawinan

: keturunan

:tinggal serumah

Klien mengatakan dalam keluarga nya, adik klien memiliki penyakit yang sama seperti yang
klien alami, yaitu gagal ginjal.

d. Riwayat psikosial dan spiritual
Klien mengatakan orang paling dekat dengan diri nya adalah suami klien. Interaksi dalam
keluarga baik, pola komunikasi dengan keluarga juga baik, pembuat keputusan adalah suami
klien, kliatan kemasyarakatan yang diikuti klien adalah pengajian. Dampak penyakit klien
terhadap kluarga adlah kluarga menjadi khawatir dengan kondisi klien, masalah yang
mempengaruhi klien saat ini adalah aktifitas klie menjadi terbatas, klien tidak dapat mengerjakan
pekerjaan rumah. Mekanisme koping yang dilakukan saat sakit klien memeriksakan langsung
kondisi kesehatan nya kepelayanan kesehatan terdekat. Klien mengatakan ingin cepat sembuh
dari penyakitnya agar cepat pulang. Klien mengatakan tidak ada nilai-nilai keyakinan yang
bertentangan dengan kesehatan klien, saat ini aktifitas keagamaan yang dilakukan adalah berdoa.
Kondisi lingkungan rumah baik dan tidak mempengaruhi kesehatan.


e. Pola kesehatan sehari-hari

1. Pola nutrisi
Sebelum sakit :
klien tidak ada masalah dengan pola makan, frekuensi makan 3x/hari, nafsu makan klien
baik, klien dapat menghabiskan porsi makan yang disediakan, tidak ada makanan yang
tidak disukai dan klien tidak memiliki alergi pada makanan, diit makanan dirumah yaitu
makanan biasa, tidak ada penggunaan obat-obatan dan tid ak ada penggunaan alat bantu
makan (NGT).

Saat sakit :
klien mengatakan nafsu makan menurunn, mual (+), klien hanya menghabiskan 3 sendok
makan dari porsi yang disediakan, ddit makan diberikan dari rumah sakit yaitu makan
bubur, tidak ada penggunaan obat-obatan sebelum makan, klien tidak menggunakan alat
bantu makan (NGT), ddit makanan lunak rendah protein dan rendah garam.

2. Pola eliminasi
Sebelum sakit :
Klien hanya BAK 2-3 kali/hari, berwarna kuning jernih, urine 1000 cc. Klien BAB
1kali/hari dengan waktu tidak menentu, warna kuning kecoklatan, konsistensi padat, klien
tidak menggunakan obat-obatan laksatif.

Saat sakit :
Klien BAK 2-3 kali/hari dengan warna kuning jernih, eliminasi urine 100 cc, klien
BAB 1 kali/hari denagn warna yang tidak menentu, berwarna kuning, konsistensi lunak,
klien tidak menggunakan obat-obatan laksatif.

3. Pola personal hygine
Sebelum sakit
Klien mandi 2 kali/hari pada waktu pagi dan sore hari menggunakan sabu, klien
menggosok gigi 2 kali/hari menggunakan pasta gigi pada waktu pagi dan sore hari, klien
mencuci rambut 2 hari sekali dengan menggunakan shampoo.



Saat sakit
Klien mandi hanya 1 kali sehari dengan washlap air hangat, dilakukan pada sore hari
dengan keluarga, saat sakit klien hanya menggosok gigi 1 kali/hari dan mencuci rambut
sebelum dapat dilakukan.

4. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit
Klien tidur siang 2 jam/hari, tidur malam 8 jam/hari, klien tidak memiliki kebiasaan
sebelum tidur.

Saat sakit
Klien tidak dapat tidur siang dan pada malah hari klien pun sering terbangun ketika tidur
karena sesak napas.

5. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit
Klien dapat bekerja ringan dirumah nya, seperti memasak, membereskan rumah, klien
tidak pernah berolah raga, klien sering merasa sesak jika klien beraktifitas.

Saat sakit
Aktifitas yang dilakukan klien hanya tidur saja, keluhan yang dirasakan klien adalah
sesak napas apabila banyak bekerja.

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum sakit
Klien tidak ada kebiasaan merokok, dan tidak mengkonsumsi minuman keras (alkohol)
dan NAPZA.

Saat sakit
Klien juga tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman keras dan NAPZA.

4. PENGKAJIAN FISIK

a. Pemeriksaan umum
Berat badan : 50 kg, sebelum sakit = 53 kg
Tinggi badan :
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Suhu : 36,8
Nadi : 96 kali/menit
Pernapsan : 26 kali/menit

b. Sistem penglihatan
Sisi mata tampak simetris antara kiri dan kanan, kelopak mata normal, pergerakan bola mata
normal, konjungtiva anemis, kornea tampak keruh, sklera aniterik, pupil isokor diameter 2 mm,
otot-otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik klien tidak kabur dalam melihat, tidak
terdapat tanda-tanda radang, klien tidak menggunakan kaca mata dan lensa kontak, reaksi
terhadap cahaya baik (+/+) (2/2).

c. Sistem pendengaran
Daun telinga normal, keadaan telinga cukup bersih, tidak ada serumen, kondisi telinga tengah
normal, tidak terlihat cairang yang keluar sari lubang telinga, klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.

d. Sistem wicara
Klien tidak mengalami gangguan pada sistem wicara, klien dapat mengucapkan kata-kata dengan
jelas.

e. Sistem pernapasan
Jalan napas bersih, klien tampak sesak, frekuensi napas 26 kali/menit, irama napas teratur, jenis
pernapasan spontan, suara napas vasikuler, terdapat nyeri pada saat bernapas, klien menggunakan
nassa kanul 2 LPM, tidak ad nyeri tekan pada dada.

f. Sistem kardoivaskular
Nadi 82 kali/menit, irama teratur dan denyut kuat, tekanan darah 180/100 mmHg, tidak ad
distensi vena jugularis, kulit teraba hangat, warna kulit pucat, CRT <2 detik, tidak terdapat
edema, suara jantung s1 dan s2 reguler, tidak terdengar bunyi jantung tambahan.

g. Sistem hematologi
Klien tampak pucat, klien tampak lemas, klien mendapat tranfusi 1 kolf ( 150 cc).

h. Sistem pencernaan
Klien tidak menggunakan gigi palsu, tidak terdapat carries, tidak tampak stomatis, mukosa bibir
kering dan pucat, keadaan lidah kotor, klien mengatakan mual, klien tidak ad nyeri perut, bising
usus 10 kali/menit.

i. Sistem urogenital
Intake : infus : 600 cc
Mkan dan minum : 400 cc

Out put : urine dan bab : 300 cc

IWL : 50 x 15 : 125 cc/6jam
6
Balance cairan : input output
: 1000 - 125
: 575 cc
j. Sistem integumen
Turgor kulit buruk, kurang elastis, tidak terdapat lesi, keadaan rambut cukup kotor, rambut tidak
mudah kotor.

k. Sistem muskuluskeletal
Tidak ada kesulitan dalam bergerak, tidak ad sakit pada tulang dan sendi, tidak ada kelainan pada
bentuk tulang dan sendi, tidak ada kelainan pada truktur ttulang belakang, keadaan tonus oto baik


5. DATA PENUNJANG

a. Pemeriksaan kimia darah

Tanggal : 19 mei 2014
Pukul : 11 : 37 WIB

JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI

Jumlah leukosit
Jumlah eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit

MCH-MCV-MCHC

MCH
MCV
MCHC
Jumlah trombosit
RDW
MPV


7,8 ribu/ul
1, 72 juta / ul
4,7 g/ul
13,5 %



78,7 fl
27,3 pg
34,8 g/dl
246 ribu/ul
13,8 %
10 fl


5-10 ribu/ul
3,08-5,05 juta / ul
12-16,5 g / ul




80-92 fl
27-31 pg
32-36 g/dl
150-450 ribu/ul
12,4-14,4 %
7,3-9 fl


b. Pemeriksaan foto thorak

Oedem pulmonal alveolar
Kardiomegali
c. Pemeriksaan urine

Tanggal : 19 mei 2014

JENIS PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
URINE

Warna
PH
Berat jenis
Darah samar
Bilirubin
Urobilinogen
Keton
Protein
Nihrit
Glukosa
Leukosit

SEDIMEN
Eritrosit
Leukosit
Silinder
Epitel
kristal


Kuning jernih
6,5
1025
(+1)
Negatif
1
Negatif
(+2)
Negatif
Negatif
Negatif


7
2
Negatif
Positif
negatif



5-8
1005-1030
Negatif
Negatif
0,1-1
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif


<5
<5
Negatif
Positif
Negatif


d. Pemeriksaan fungsi ginjal

Tanggal : 20 mei 2014

PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
FUNGSI GINJAL
Ureum
Kreatinin

267 mg/dl
32,31 mg/dl

15-40 mg/dl
0,6-1,7 mg/dl






6. PENATALAKSANAAN

Tanggal : 20 mei 2014
Furosemid 1 x 1 amp/iv
Ranitidin 2 x 1 amp/iv
Asam folat 2 x 1 tablet
Bicnat 3 x 1 tablet
Amliodipin 1 x 500
Osteocal 2 x 1 tablet

7. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGY
1.) D5 : - Klien mengatakan sesak
nafas.
- Klien mengatakan sesak
jika banyak bergerak
D0: - Klien tampak sesak
- Klien tampak pucat
- TD = 150/100 mmHg
- N = 96 x 1 menit
- S = 36, 8
o
C
- RR m= 26 x 1 menit
- Klien terpasang nasal kanul 2
LPM.
- Rothorax : oedempulmo
Pola nafas tidak efektif Penurunan ekspansi
paru
2.) D5 : - Klien mengatakan nafsu
makan menurun.
- Klien mengatakan mual
- Klien mengatakan hanya makan 3
sendok makan
D0: - Klien tampak pucat
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Targor kulit tidak elastis dan
keringBB menurun 3 Kg
- Hb = 4,791 dl
Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Intake tidak adekuat
3.) D5 : - Klien mengatakan lemas
- Klien mengatakan tidak dapat
beraktivitas banyak
D0: - konjungtiva anemis
- Klien tampak pucat
- Klien mendapat tranfusi darah 1
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
penurunan eritropoetin
kolf pukul 11.00
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Hb : 4,791 dl
- Ureum : 267 mgld

9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1) Diagnosa : Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam, pola nafas menjadi efektif
K.H : - Tidak ada dyspnea
- Irama nafas dan frekuansi nafas normal (16-20 x 1 menit)
- Tidak ada suara nafas tamb ahan
- Dapat bernafas dengan mudah
- TTV dalam rentang normal

INTERVENSI RASIONAL
1.) Monitor TTV dan keadaan umum
pasien.
2.) Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara nafas tambahan.
3.) Monitor frekuensi pernapasan
4.) Berikan posisi semiFowler.

5.) Kolaborasi pemberian O
2

Untuk mengetahui keadaan pasien

Untuk mengetahui adanya suara nafas
tambahan.
Untuk mengetahui ada / tidaknya dyspnea.
Untuk memungkinkan ekspansi paru dan
memudahkan pernafasan.
Untuk mencukupi kebutuhan O
2.



2) Diagnosa : Gangguan pemenuhan nutrisi kukrang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak
adekuat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam nutrisi dapat terpenuhi
K.H : - Melaporkan bebas dari mual
- Tidak lemas
- Nafsu makan baik
- Nutrisi adekuat
INTERVENSI RASIONAL
1.) Monitor status nutrisi klien.
2.) Monitor membran mukosa, vital sign.
3.) Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi
sering
4.) Pantau gejala mual pada klien.
5.) Kolaborasi dengan tim ahli gizi untuk
program diit rendah protein dan rendah
Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien.
Mengetahui status hidrasi klien.
Mencukupi kebutuhan nutrisi klien.

Mencegah mual berualang.
Untuk mencapai keseimbangan nitrogen
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
garam
6.) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
selama waktu makan.
penyembuhan
Faktor yang tidak menyenangkan berperan
dalam menimbulkan anoreksia.


3) Diagnosa : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan eritropoetin.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam perfusi jaringan menjadi
efektif.
K.H : - tanda-tanda vital dalam batas normal
- membran mukosa baik
- HB meningkat / normal = 12 16,5 g/dl
INTERVENSI RASIONAL
1.) Monitor tanda vital, pengisian kapiler, warna
kulit/membran mukosa

2.) Tinggikan kepala tempat tidur sesuai
toleransi.
3.) Catat keluhan rasa dingin.

4.) Kolaborasi pemeriksaan laboraturium Hb, Ht

5.) Kolaborasi pemberian darah lengkap/packed,
produk darah sesuai indikasi.
Memberikan informasi tentang derajat
perfusi jaringan dan membantu
menentukan intervensi.
Mamaksimalkan oksigenasi untuk
kebutuhan seluler.
Vosokontriksi menurunkan sirkulasi
perifer.
Mengidentifikasi definisi dan kebutuhan
pengobatan.
Meningkatkan jumlah sel pembawa O
2
.















9. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Ny. W
Ruang / Kelas : RPDA / N.2
Hari / Tanggal : Senin, 19 Mei 2014
Waktu : 08.00 14.00 WIB

No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

1.

Pola nafas tidak
efektif b/d penurunan
ekspansi paru

11.15



11.15




11.30


11.35

1.) Memonitor tanda-
tanda vital dan
keadaan umum klien.

2.) Mengakkultasi
suara nafas, mencatat
adanya suara nafas
tambahan.

3.) Memberikan
posisi semi Fowler.

4.) Kolaborasi
pemberian O
2
dengan
nasal kanul 2 LPM

S: - Klien
mengatakan
masih terasa
sesak.
- Klien
mengatakan
sesak jika
berjalan ke
kamar mandi.

O: - TO = 180 / 100
mmHg
- N = 96 x / menit
- S = 36,8
0
C
- RR = 26 x /
menit
- Keaedaan
umum lemah.
- Suara nafas
vesikuler
- Klien istirahat
dengan posisi
semi Fowler.
- Terpasang O
2
nasal kanul 2
LPM.

A: Masalah pola
nafas teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4.

















No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

2.

Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
intake tidak adekuat

11.00



11.15



11.25



11.40


11.55





12.15

1.) Memonitor status
nutrisi klien.


2.) Memonitor
membran mukosa dan
vital sign.

3.) Menganjurkan
klien untuk makan
sedikit tapi sering.

4.) Memantau gejala
mual pada klien.

5.) Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
program diit rendah
protein dan rendah
garam.

6.) Menciptakan
lingkungan yang
menyenangkan waktu
makan.

S: - Klien
mengatakan
mual
- Klien
mengatakan
tidak nafsu
makan
- Klien
mengatakan
hanya makan 3
sendok makan.

O: - TO = 180 / 100
mmHg
- N = 96 x / menit
- RR = 26 x /
menit
- Membran
mukosa kering
dan pucat.
- Klien tampak
makan sedikit
demi sedikit.
- Klien
mendapatkan
diit rendah
protein dan
rendah garam.
- Lingkkungan
tenang dan
bersih.

A: Masalah nutrisi
belum teratasi.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,5













No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

3.

Ketidak efektifan
perfuri jaringan b/d
penurunan

11.15



11.30


11.40


11.40



11.00

1.) Memonitor tanda
vital CRT, warna kulit
dan membran mukosa.

2.) Meninggikan
kepala tempat tidur.

3.) Mencatat adanya
keluhan rasa dingin.

4.) Kolaborasi
pemeriksaan
laboraturium : Hb, Ht.

5.) Kolaborasi
pemberian darah
lengkap 1 kolf.


S: - Klien
mengatakan
lemas.
- Klien
mengatakan
tidak dapat
beraktivitas
banyak
- Klien
mengatakan
tidak dingin

O: - TO = 180 / 100
mmHg
- N = 96 x / menit
- S = 36,8
0
C
- RR = 26 x /
menit
- CRT < 2 Detik
- Warna kulit
pucat, membran
mukosa kering
dan pucat.
- Klien istirahat
dengan posisi
semi Fowler.
- Hb = 4,7 g/dl,
Ht = 13,5 %
- Klien
mendapatkan
tranfusi darah
RPC 1 Kolf.
-
A: Masalah perfuri
jaringan belum
teratasi.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4,5












Nama Klien : Ny. W
Ruang / Kelas : RPDA / N.2
Hari / Tanggal :Selasa, 20 Mei 2014
Waktu : 08.00 14.00 WIB

No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

1.

Pola nafas tidak
efektif b/d penurunan
ekspansi paru

11.15



11.20




11.25


11.30



1.) Memonitor tanda
vital dan keadaan
umum klien.

2.) Mengauskultasi
suara nafas dan
mencatat adanya
bunyi nafas tambahan.

3.) Memberikan
posisi semi Fowler.

4.) Kolaborasi
pemberian O
2
dengan
nasal kanul 2 LPM.


S: - Klien
mengatakan
sesak berkurang

O: - TO = 170 / 100
mmHg
- N = 92 x / menit
- S = 37,0
0
C
- RR = 22 x /
menit
- Suara nafas
vesikkuler
- Klien tidur
dengan posisi
semi fowler
- Klien terpasang
O
2
2 LPM

A: Masalah pola
nafas teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4
















No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

2.

Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
intake tidak adekuat

11.00



11.15



11.20



11.50

1.) Memonitor status
nutrisi klien.


2.) Memonitor
membran mukosa dan
vital sign.

3.) Menganjurkan
klien untuk makan
sedikit tapi sering.

4.) Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
program diit rendah
protein dan rendah
garam.


S: - Klien
mengatakan
masih mual
- Klien
mengatakan
sudah mau
makan sedikit
demi sedikit.

O: - TO = 170 / 100
mmHg
- N = 92 x / menit
- RR = 22 x /
menit
- S = 37,0
0
C
- Membran
mukosa lembab.
- Klien
mendapatkan
diit MLRPRG.


A: Masalah nutrisi
teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4

















No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

3.

Ketidak efektifan
perfuri jaringan b/d
penurunan

11.15



11.25


11.30


11.30



1.) Memonitor tanda
vital CRT, warna kulit
dan membran mukosa.

2.) Meninggikan
kepala tempat tidur.

3.) Mencatat adanya
keluhan rasa dingin.

4.) Kolaborasi
pemeriksaan
laboraturium : Hb, Ht.

5.) Kolaborasi
pemberian darah
RPC, 1 Kolf

S: - Klien
mengatakan
masih lemas,
tidak ada
keluhan dingin.

O: - TO = 170 / 100
mmHg
- N = 92 x / menit
- S = 37,0
0
C
- RR = 22 x /
menit
- Klien tidur
dengan posisi
semi Fowler.
- Hb = 7,2 g/dl,
Ht = 15 %.

A: Masalah perfuri
teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4,5
























BAB IV
PENUTUP


4.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. W didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian terpenting dari Gagal ginjal adalah melakukan anamnese selengkap
mungkin serta pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab gagal ginjal terjadi.
Apabila dari anamnese dan pemeriksaan fisik masih sulit menentukan penyebab gagal
ginjal maka dilakukan pemeriksaan penunjang.

2. Diagnosa / Masalah Keperawatan
Masalah/diagnosa keperawatan yang muncul akibat dari gagal ginjal adalah potensial
terjadinya Ketidakefektifan pola nafas , gangguan pemenuhan nutrisi, gangguan
perfusi jaringan.
3. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam kasus nyata ada beberapa langkah tindakan yang
ditambahkan penulis selain yang terdapat dalam tinjauan pustaka sesuai kebutuhan
klien saat itu.
4. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dalam kasus nyata tidak menemui kesulitan karena sikap
keluarga yang kooperatif dan sarana dan prasarana yang memadai.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan kunci keberhasilan dari proses keperawatan, terdiri atas tinjauan
laporan pasien dan pengkajian kembali keadaan pasien. Dengan evaluasi akan
membantu perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien yang dapat berubah-ubah.
4.2. Penutup
Demikianlah kami menyusun makalah ini dan kami sangat bersyukur kepada ALLAH
SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya jua kami dapat menyelesaikan karya makalah ini, dan
tidak lupa pula kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
terutama kepada bapak/ibu selaku dosen pembimbing. kami sangat menyadari dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah
ini, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi sapa saja yang membacanya
terutama bagi kami sendiri.
Amin.

Вам также может понравиться