Вы находитесь на странице: 1из 10

7.

ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGY
1.) D5 : - Klien mengatakan sesak
nafas.
- Klien mengatakan sesak
jika banyak bergerak
D0: - Klien tampak sesak
- Klien tampak pucat
- TD = 150/100 mmHg
- N = 96 x 1 menit
- S = 36, 8
o
C
- RR m= 26 x 1 menit
- Klien terpasang nasal kanul 2
LPM.
- Rothorax : oedempulmo
Pola nafas tidak efektif Penurunan ekspansi
paru
2.) D5 : - Klien mengatakan nafsu
makan menurun.
- Klien mengatakan mual
- Klien mengatakan hanya makan 3
sendok makan
D0: - Klien tampak pucat
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Targor kulit tidak elastis dan
keringBB menurun 3 Kg
- Hb = 4,791 dl
Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Intake tidak adekuat
3.) D5 : - Klien mengatakan lemas
- Klien mengatakan tidak dapat
beraktivitas banyak
D0: - konjungtiva anemis
- Klien tampak pucat
- Klien mendapat tranfusi darah 1
kolf pukul 11.00
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Hb : 4,791 dl
- Ureum : 267 mgld

9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1) Diagnosa : Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam, pola nafas menjadi efektif
K.H : - Tidak ada dyspnea
- Irama nafas dan frekuansi nafas normal (16-20 x 1 menit)
- Tidak ada suara nafas tamb ahan
- Dapat bernafas dengan mudah
- TTV dalam rentang normal

INTERVENSI RASIONAL
1.) Monitor TTV dan keadaan umum
pasien.
2.) Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara nafas tambahan.
3.) Monitor frekuensi pernapasan
4.) Berikan posisi semiFowler.

5.) Kolaborasi pemberian O
2

Untuk mengetahui keadaan pasien

Untuk mengetahui adanya suara nafas
tambahan.
Untuk mengetahui ada / tidaknya dyspnea.
Untuk memungkinkan ekspansi paru dan
memudahkan pernafasan.
Untuk mencukupi kebutuhan O
2.



















2) Diagnosa : Gangguan pemenuhan nutrisi kukrang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak
adekuat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam nutrisi dapat terpenuhi
K.H : - Melaporkan bebas dari mual
- Tidak lemas
- Nafsu makan baik
- Nutrisi adekuat
INTERVENSI RASIONAL
1.) Monitor status nutrisi klien.
2.) Monitor membran mukosa, vital sign.
3.) Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi
sering
4.) Pantau gejala mual pada klien.
5.) Kolaborasi dengan tim ahli gizi untuk
program diit rendah protein dan rendah
garam
6.) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
selama waktu makan.
Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien.
Mengetahui status hidrasi klien.
Mencukupi kebutuhan nutrisi klien.

Mencegah mual berualang.
Untuk mencapai keseimbangan nitrogen
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
penyembuhan
Faktor yang tidak menyenangkan berperan
dalam menimbulkan anoreksia.



















3) Diagnosa : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan eritropoetin.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam perfusi jaringan menjadi
efektif.
K.H : - tanda-tanda vital dalam batas normal
- membran mukosa baik
- HB meningkat / normal = 12 16,5 g/dl
INTERVENSI RASIONAL
1.) Monitor tanda vital, pengisian kapiler, warna
kulit/membran mukosa

2.) Tinggikan kepala tempat tidur sesuai
toleransi.
3.) Catat keluhan rasa dingin.

4.) Kolaborasi pemeriksaan laboraturium Hb, Ht

5.) Kolaborasi pemberian darah lengkap/packed,
produk darah sesuai indikasi.
Memberikan informasi tentang derajat
perfusi jaringan dan membantu
menentukan intervensi.
Mamaksimalkan oksigenasi untuk
kebutuhan seluler.
Vosokontriksi menurunkan sirkulasi
perifer.
Mengidentifikasi definisi dan kebutuhan
pengobatan.
Meningkatkan jumlah sel pembawa O
2
.















9. CATATAN P[PERKEMBANGAN

Nama Klien : Ny. W
Ruang / Kelas : RPDA / N.2
Hari / Tanggal : Senin, 19 Mei 2014
Waktu : 08.00 14.00 WIB

No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

1.

Pola nafas tidak
efektif b/d penurunan
ekspansi paru

11.15



11.15




11.30


11.35

1.) Memonitor tanda-
tanda vital dan
keadaan umum klien.

2.) Mengakkultasi
suara nafas, mencatat
adanya suara nafas
tambahan.

3.) Memberikan
posisi semi Fowler.

4.) Kolaborasi
pemberian O
2
dengan
nasal kanul 2 LPM

S: - Klien
mengatakan
masih terasa
sesak.
- Klien
mengatakan
sesak jika
berjalan ke
kamar mandi.

O: - TO = 180 / 100
mmHg
- N = 96 x / menit
- S = 36,8
0
C
- RR = 26 x /
menit
- Keaedaan
umum lemah.
- Suara nafas
vesikuler
- Klien istirahat
dengan posisi
semi Fowler.
- Terpasang O
2
nasal kanul 2
LPM.

A: Masalah pola
nafas teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4.










No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

2.

Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
intake tidak adekuat

11.00



11.15



11.25



11.40


11.55





12.15

1.) Memonitor status
nutrisi klien.


2.) Memonitor
membran mukosa dan
vital sign.

3.) Menganjurkan
klien untuk makan
sedikit tapi sering.

4.) Memantau gejala
mual pada klien.

5.) Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
program diit rendah
protein dan rendah
garam.

6.) Menciptakan
lingkungan yang
menyenangkan waktu
makan.

S: - Klien
mengatakan
mual
- Klien
mengatakan
tidak nafsu
makan
- Klien
mengatakan
hanya makan 3
sendok makan.

O: - TO = 180 / 100
mmHg
- N = 96 x / menit
- RR = 26 x /
menit
- Membran
mukosa kering
dan pucat.
- Klien tampak
makan sedikit
demi sedikit.
- Klien
mendapatkan
diit rendah
protein dan
rendah garam.
- Lingkkungan
tenang dan
bersih.

A: Masalah nutrisi
belum teratasi.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,5









No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

3.

Ketidak efektifan
perfuri jaringan b/d
penurunan

11.15



11.30


11.40


11.40



11.00

1.) Memonitor tanda
vital CRT, warna kulit
dan membran mukosa.

2.) Meninggikan
kepala tempat tidur.

3.) Mencatat adanya
keluhan rasa dingin.

4.) Kolaborasi
pemeriksaan
laboraturium : Hb, Ht.

5.) Kolaborasi
pemberian darah
lengkap 1 kolf.


S: - Klien
mengatakan
lemas.
- Klien
mengatakan
tidak dapat
beraktivitas
banyak
- Klien
mengatakan
tidak dingin

O: - TO = 180 / 100
mmHg
- N = 96 x / menit
- S = 36,8
0
C
- RR = 26 x /
menit
- CRT < 2 Detik
- Warna kulit
pucat, membran
mukosa kering
dan pucat.
- Klien istirahat
dengan posisi
semi Fowler.
- Hb = 4,7 g/dl,
Ht = 13,5 %
- Klien
mendapatkan
tranfusi darah
RPC 1 Kolf.
-
A: Masalah perfuri
jaringan belum
teratasi.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4,5








Nama Klien : Ny. W
Ruang / Kelas : RPDA / N.2
Hari / Tanggal :Selasa, 20 Mei 2014
Waktu : 08.00 14.00 WIB

No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

1.

Pola nafas tidak
efektif b/d penurunan
ekspansi paru

11.15



11.20




11.25


11.30



1.) Memonitor tanda
vital dan keadaan
umum klien.

2.) Mengauskultasi
suara nafas dan
mencatat adanya
bunyi nafas tambahan.

3.) Memberikan
posisi semi Fowler.

4.) Kolaborasi
pemberian O
2
dengan
nasal kanul 2 LPM.


S: - Klien
mengatakan
sesak berkurang

O: - TO = 170 / 100
mmHg
- N = 92 x / menit
- S = 37,0
0
C
- RR = 22 x /
menit
- Suara nafas
vesikkuler
- Klien tidur
dengan posisi
semi fowler
- Klien terpasang
O
2
2 LPM

A: Masalah pola
nafas teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4












No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

2.

Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
intake tidak adekuat

11.00



11.15



11.20



11.50

1.) Memonitor status
nutrisi klien.


2.) Memonitor
membran mukosa dan
vital sign.

3.) Menganjurkan
klien untuk makan
sedikit tapi sering.

4.) Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
program diit rendah
protein dan rendah
garam.


S: - Klien
mengatakan
masih mual
- Klien
mengatakan
sudah mau
makan sedikit
demi sedikit.

O: - TO = 170 / 100
mmHg
- N = 92 x / menit
- RR = 22 x /
menit
- S = 37,0
0
C
- Membran
mukosa lembab.
- Klien
mendapatkan
diit MLRPRG.


A: Masalah nutrisi
teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4













No. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

3.

Ketidak efektifan
perfuri jaringan b/d
penurunan

11.15



11.25


11.30


11.30



1.) Memonitor tanda
vital CRT, warna kulit
dan membran mukosa.

2.) Meninggikan
kepala tempat tidur.

3.) Mencatat adanya
keluhan rasa dingin.

4.) Kolaborasi
pemeriksaan
laboraturium : Hb, Ht.

5.) Kolaborasi
pemberian darah
RPC, 1 Kolf

S: - Klien
mengatakan
masih lemas,
tidak ada
keluhan dingin.

O: - TO = 170 / 100
mmHg
- N = 92 x / menit
- S = 37,0
0
C
- RR = 22 x /
menit
- Klien tidur
dengan posisi
semi Fowler.
- Hb = 7,2 g/dl,
Ht = 15 %.

A: Masalah perfuri
teratasi
sebagian.

P: Lanjutkan
intervensi :
1,2,3,4,5

Вам также может понравиться