Вы находитесь на странице: 1из 36

Kelompok VII

ERMA YUNI PUTRI (1001037)


MERVIANA (1001057)
HEXSHA RIZKI AMELIA (1001040)
DEVI PURNAMA SARI (1001027)
ARMALIZA PERMATA S. (1001020)
AGUS BUDI RULIA S (1001007)
LIZATUL AINI (1001047)
MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai
minyak eteris (aetheric oil), minyak atsiri,
minyak terbang, serta minyak aromatik,
adalah kelompok besar minyak nabati yang
berwujud cairan kental pada suhu ruang
namun mudah menguap sehingga
memberikan aroma yang khas. Minyak
atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O),
kadang-kadang juga terdiri dari nitrogen (N)
dan belerang (S). .
Minyak atsiri golongan eter
Minyak atsiri golongan eter ini
termasuk kepada golongan
hidrokarbon teroksigenasi. Karena
golongan ini mengandung unsur H,
O, dan C.
Pada golongan ini, bau yang
dihasilkan minyak atsri lebih wangi
dibandingkan dengan golongan
hidrokarbon .
Eter
dimana atom oksigen dari suatu eter
terikat pada dua atom karbon.
Eter memiliki rumus umum R-O-R atau R-
O-R dimana R adalah gugus alkil yang
berbeda dari gugus R.
Contoh:
CH
3
CH
2
OCH
2
CH
3



A. JINTEN PUTIH (cuminum cyminum)

KLASIFIKASI :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Magnoliophyta
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Bangsa : Apiales
Suku : Apiaceae /
Umbelliferae
Marga : Cuminum
Jenis : Cuminum Cyminum L.

Morfologi Tanaman

tinggi 1,5-5 meter. Batang bergaris-garis dan tidak berbulu.
Berbentuk pita, panjang 3-10 cm.
Bunga berbentuk payung, panjang mahkota bunga 1 mm,
warna putih atau merah Daunnya bersusun melingkar dan
bertumpuk. Daun jintan putih mempunyai pelepah daun
seperti ranting-ranting kecil. Bentuk daun jintan putih tidak
berwujud lembaran, tetapi lebih mirip benang-benang kaku
dan pendek. Warna dominan tumbuhan ini hijau dan bunganya
berukuran kecil berwarna kuning tua ditopang oleh tangkai
yang agak panjang

Kandungan kimia

Tanaman ini mengandung minyak atsiri, luteolin,
apigenin, minyak lemak, hans, dan zat samak.
Biji jintan putih mengandung unsur minyak
menguap (terbang) sebanyak kurang dari 8 %.
Komponen utama dalam minyak menguap
adalah cuminal dan safranal (sejumlah 32% dan
24%) . Komponen lain yang berisi lebih dari 1 %
adalah monoterpen, sesquiterpen, aldehid
aromatik dan oksida aromatik. Komponen lain
yang jumlahnya kecil adalah terpen, terpenol,
terpenal, terpenon, ester terpen, dan
komponen aromatic serta eter (apiol).



A

apiol




luteolin
Apigenin
Kegunaan Jinten Putih

Berdasarkan hasil-hasil pengujian secara
praklinis dapat disimpulkan bahwa jintan putih
memiliki sifat sebagai anti bakteri,
antikarsogenik, antihiperglikemia, antioksidan,
antispasme, karminativ. Sementara itu, minyak
jintan putih dapat digunakan sebagai stimulan
dan aprodiasiaka. Selain itu, minyak ini juga
digunakan sebagai emenagogue memiliki sifat
anestesi yang cukup kuat serta bersifat sebagai
laksative.

KENANGA (Cananga odorata )
Kandungan kimia minyak atsiri bunga kenanga
adalah golongan aldehid, keton aseton, furfural,
benzaldehid, komponen bersifat basa (metil
antranilat), golongan terpen (d-terpen),golongan
fenol dan fenol eter (eugenol, isoeugenol, metil
salisilat, benzilsalisilat), alkohol, ester (metil
benzoat, terpienol, benzil alkohol, geraniol,
farnesol), dan sesquiterpen.

EUGENOL
ISOEUGENOL
Daun Sembung

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping
dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Blumea
Spesies: Blumea balsamifera [L.] DC.


Perdu, tumbuh tegak, tinggi mencapai 4 m, percabangan
pada ujungnya, berambut halus, bagian-bagian dari tumbuhan
ini bila diremas berbau kamfer.
Daun tunggal, di bagian bawah bertangkai, bagian atas
merupakan daun duduk, letak berseling, terdapat 2 - 3 daun
tambahan pada tangkai daunnya. Helaian daun bundar telur
sampai lonjong, pangkal dan ujung runcing, tepi bergerigi atau
bergigi, permukaan atas berambut agak kasar, permukaan
bawah berambut rapat dan halus seperti beludu, pertulangan
menyirip, panjang 8 - 40 cm, lebar 2 - 20 cm.
Perbungaan majemuk bentuk malai, keluar di ujung tangkai,
warnanya kuning. Buah kotak bentuk silindris, beriga 8 - 10,
panjang 1 mm, berambut.

Daun pada tanaman ini mengandung minyak atsiri
antara lain cineole, borneol, kapur barus/ kamper
dammar, zat samak (tanin), limonene, dimethyl ether
phloroacetophenon, asam palmitin, myristin, alkohol
sesquiterpen, dimetil eter khlorasetofenon,
pirokatechin, glikosida
Cineole
dimethyl ether phloroacetophenon
Kegunaan Sembung

Daun berkhasiat mengatasi
rematik sendi, nyeri haid dan
datang haid tidak teratur,
inflenza, demam dan sesak
nafas, perut kembung, diare,
perut mulas, sariawan dan
kencing manis. Akar muda
berkhasiat mengatasi haid
berlebihan, kurang nafsu
makan, sakit perut, diare,
cacingan dan rematik sendi.

MENGKUDU
Klasifikasi Mengkudu

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Morinda
Spesies: Morinda citrifolia L.

MORFOLOGI MENGKUDU
Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m.
batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki
akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabu-
abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak
berbulu,anak cabangnya bersegai empat. Berdaun tebal
mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran
daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset.
Bunga tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan
daun yang tumbuh normal. Permukaan buah seperti terbagi
dalam sel-sel poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan
berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak
menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih
transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-buah batu
berbentuk piramida, berwarna cokelat merah. Setelah lunak,
daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya
seperti keju busuk.
Bau itu timbul karena
pencampuran antara
asam kaprik dan asam
kaproat (senyawa lipid
atau lemak yang gugusan
molekulnya mudah
menguap, menjadi
bersifat seperti minyak
atsiri) yang berbau tengik
dan asam kaprilat yang
rasanya tidak enak.
Diduga kedua senyawa
ini bersifat aktif sebagai
antibiotik












Kandungan Kimia


Akar tanaman mengkudu mengandung
zat damnacanthal, sterol, resin,
asperulosida, morindadiol, morindon,
soranjidol, glikosida.


DAMNACANTHAL
Kulit akar tanaman mengkudu mengandung
zat kimia yang terdiri atas morindin,
khlororubin, rubiadin, morindon,
morindanigrin, aligarind-methyl-ether,
soranjidol, antraquinon, monometil eter, dan
lain-lain.

MORINDIN
Rubiadin
Monometil eter
Lanjutan
Daun tanaman mengkudu mengandung zat kapur,
protein, zat besi, arginin, asam glutamat, tirosin,
asam askorbat, asam ursolat, thiamin, dan
antraquinon.
Bunga tanaman mengkudu mengandung glikosida,
antraquinon, dan dan acasetin-7-0-beta-b(+)-
glukopiransoida.
Buah mengkudu mengandung alkaloid triterpenoid ,
skopoletin, acubin, alizarin, antraquinon, asam
benzoat, asam oleat, asam palmitat, glukosa,
eugenol, dan hexanal.



Kegunaan
Salah satu zat aktif yang paling utama adalah
antrakuinon dan scolopetin yang aktif sebagai
antimikroba, terutama bakteri dan jamur sehingga
penting dalam mengatasi peradangan dan alergi.
Secara umum kandungan nutrisi dalam Morinda
citrifolia mampu mencukupi kebutuhan vitamin dan zat-
zat penting lainnya yang diperlukan oleh tubuh, seperti
asam askorbat, dan asam kaprilat. Buah mengkudu
diketahui mengandung zat scolopetin yang dapat
mengikat serotonine. Di dalam otak serotonin berfungsi
sebagai neurotransmitter dan sebagai pencetus
hormon-hormon melatinin yang berperan dalam
aktifitas tubuh manusia seperti,merangsang kekebalan
tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel
jaringan tubuh yang rusak.

Lanjutan
Buah mengkudu mengandung senyawa antibakteri (antakuinon,
acubin, asperulosida), dimana zat ini ini memiliki kekuatan dalam
melawan bakteri infeksi seperti Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus aereus, dll. Xeronin dapat mencegah kerusakan
jantung akibat infeksi Staphilococcus. Zat anti bakteri menunjukkan
kemampuan mengontrol perkembangan bakteri yang mematikan,
seperti Salmonella, dan Shigella yaitu bakteri yang dapat
menyebabkan disentri. Adanya senyawa-senyawa bioaktif dalam
buah mengkudu, memiliki khasiat dalam memperlambat dan
melawan perkembangan sel kanker
Zat alkaloid dalam buah mengkudu merupakan zat dasar organik
yang berguna untuk menghasilkan xeronin, yaitu aktivator enzim
dan pengatur sintesis protein. Buah mengkudu juga mengandung
banyak protein nabati, dan proxeronin, yaitu sejenis asam alkaloid
yang tidak mengandung gula, asam amino dan asam nukleat.

SELASIH UNGU
Klasifikasi Tanaman
Selasih Ungu
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Capparidales
Suku : Capparidaceae
Marga :Cleome
Jenis : Cleome rutidospermae
D.C.

Morfologi Tanaman Selasih Ungu

Terna berdiri tegak, tinggi tanaman antara 0,3-0,6 meter.
Batang muda berwarna hijau muda, ungu muda, atau ungu
tua, setelah tua berwarna coklat tua, tidak berkulit, tidak
berbau. Letak daun berhadapan, tangkai daun berwarna
hijau atau keunguan, panjangnya antara 0,5- 2 cm; helaian
daun berwarna hijau dan ada yang agak keputihan,
berbentuk jorong, memanjangdan ujungnya lancip;
permukaan daun datar;
Bunga semu terdiri 1-6 karangan bunga, terkumpul menjadi
tandan, terletak di bagian ujung batang, cabang atau ranting
tanamn; panjang karangan bunga sekitar 15 cm dengan
bunga sekitar 10-20 kelompok
Biji buah selasih kecil; bulat panjang ; saat masih muda
berwarna putih, setalah tua keras berwarna coklat, atau
berwarna hitam
GAAFYGAYASNHHDAHAI
Kandungan kimia
Tanaman selasih mengandung
minyak atsiri, kandungan
minyak atsiri tersebut terdiri
dari ocimen, alpha pinen,
eucalyptole, linalol, geraniol,
dan eugenol metil eter. Biji
selasih mengandung zat kimia
yaitu saponin, flavonoid, dan
polifenol. Kandungan minyak
atsiri pada tanaman selasih
dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu varietas, tempat
tumbuh, keadaan tanah, iklim
dan intensitas matahari.

Alpa - PINEN
eucaliptol
Eugenol metil eter



Rendemen minyak dan kandungan
bahan aktif serta persentasinya
sangat bervariasi antara satu
spesies dengan spesies lainnya.
Rendemen minyak dalam daun
berkisar 0,18 %, dalam bunga
sekitar 0,7 % dan rantingnya
mengandung minyak sangat rendah
dengan rendemen 0,01 %.

Khasiat :
menambah nafsu makan,
membantu pencernaan,
menyehatkan jantung,
mengobati batuk, menurunkan
panas, menghilangkan sesak
napas, mengobati diare dan
mengobati eksim dan koreng.
Minyak atsiri selasih berbau
harum terkenal dengan nama
Basil Oil, minyak ini digunakan
sebagai bahan pembuatan
parfum, shampo, dan
aromaterapi.

MUNGSI ARAB
Klasifikasi Mungsi Arab
Divisi
:Magnoliophyta
Kelas
:Magnoliopsida
Ordo :Asterales
Famili
:Asteraceae
Genus :Artemisia
Spesies
:ArtemisiavulgarisL.


MORFOLOGI
Batang Setengah berkayu, percabangan
banyak, beralur dan berambut.
Daun Berbentuk bulat-telur dengan tepi
berbagi menjari ujung meruncing, kedua
permukaan daun berambut halus. Warna
daun hijau, di bagian bawah warna lebih
putih, duduk berseling.
Bunga majemuk, kecil-kecil, warna kuning
muda berbentuk bonggol tersusun dalam
rangkaian berbentuk malai yang tumbuh
menunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung
tangkai.

Kandungan Kimia

Minyak menguap (Phellandrene, cadinene, thujvl
alkohol), alfa-amirin, fernenol, dehydromatricaria
ester, cineole, Terpinen-4-ol, beta- karyophyllene, 1-
quebrachitol). Akar dan batang : Inulin (mengandung
artemose), Cabang kecil : Oxytocin, yomogi alcohol,
dan ridentin. Daun mengandung skopoletin dan
isoskopoletin






CINEOLE

KANDUNGAN KIMIA

Sebagai obat untuk mengatasi sakit haid,
keguguran, disentri, keputihan, susah
punya anak, muntah darah, mimisan,
pendarahan usus, mudah persalinan.


TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L)
Terna tegak berumur panjang ini
mempunyai batang pendek dan
kaku, tinggi 30-60 cm dan
berambut kasar.
daun tunggal berkumpul pada
permukaan tanah membentuk
roset akar. Daun bentuknya
jorong, tepi melekuk dan
bergerigi tumpul, ujung tumpul,
permukaan berambut kasar,
tulang menyirip, warnanya hijau
tua, panjang 10-18 cm lebar 3-5
cm.
Tangkai bunga keluar dari
tengah-tengah roset dengan
tinggi 60-75 cm.

KANDUNGAN KIMIA
Tapak Liman mengandung
elephantopin, deoxyelephantopin,
isodeoxyelephantopin, 11, 1
dihydrodeoxyelephantopin,
elephantin, efriedelinol,
stigmasterol, triacontan-1-ol,
dotriacontan-1-ol, lupeol, lupeol
acetate. Stigmasterol turunan
steroid, yang dapat memacu gairah
seksual. Bunga mengandung
flavonoida luteolin-7-glicosoida.
Akar mengandung Epifriedelinol,
lupeol dan stigmasterin.
efriedelinol

Kegunaan

Influenza, demam, peradangan amandel, radang
tenggorok, radang mata.
Dysentery, diare, gigitan ular.
Epidemic encephalitis B., batuk seratus hari (Pertusis).
Sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air
(ascites).
Radang ginjal yang akut dan kronik.
Bisul, eksema.
Kurang darah (anemia), radang rahim, keputihan.
Mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah

TERIMA KASIH
ATAS SEMUA PERHATIANNYA
SEMOGA DAPAT MENAMBAH
ILMU KITA SEMUA

Вам также может понравиться