Вы находитесь на странице: 1из 20

1

1
PERAN KELUARGA DALAM
PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK
PADA PASIEN STROKE

Oleh Pipit Festy
Bagian Komunitas Prodi DIII Keperawatan


39
ABSTRAK
Stroke adalah kerusakan
jaringan otak yang disebabkan oleh
karena terhentinya suplai darah secara
tiba-tiba. Sehingga pasien akan
mengalami kelumpuhan dalam jangka
waktu lama. Untuk mengurangi
dampak kecacatan, maka dibutuhkan
program Rehabilitasi Medik.
Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari peran keluarga dalam
pelaksanaan Rehabilitasi Medik di
Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya
tahun 2009.Desain penelitian adalah
deskriptif dengan jumlah sampel 23
responden dari 23 orang populasi.
Analisa data dengan menggunakan
tabel Distribusi Frekwensi. Hasil
penelitian didapatkan bahwa peran
keluarga sebagai motivator adalah
baik (78%), peran keluarga sebagai
Educator masih sangat kurang (39%),
dan peran keluarga sebagai perawat
keluarga sudah cukup
(65%).Kesimpulan , semakin baik
peran yang dimainkan oleh keluarga
dalam pelaksanaan program
Rehabilitasi Medik pada pasien stroke,
maka semakin baik pula hasil yang
akan dicapai.
1. Latar Belakang
Stroke adalah kerusakan
jaringan otak yang disebabkan
oleh karena berkurangnya atau
terhentinya suplai darah secara
tiba-tiba (Depkes RI, 1996).
Jaringan otak yang mengalami hal
ini akan mati dan tidak dapat
berfungsi lagi sehingga berakibat
fatal atau bahkan dapat membatasi
pasien selama bertahun-tahun
sebagai orang cacat.
(www.google.co.id.2009). Dan
oleh karena kecacatan merupakan
masalah yang luas dan komplek,
maka dalam penatalaksanannya
memerlukan pelayanan secara
khusus yaitu program Rehabilitasi
Medik. Disinilah peran dan fungsi
keluarga sangatlah penting disaat
salah satu anggota keluarganya
mengalami masalah kesehatan
(stroke). Adapun peran itu sendiri
merupakan serangkaian perilaku
yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan
(Marilyn. M. Friedman, 1998;


2
2
286). Untuk berfungsinya peran
secara adequat merupakan hal
yang sangat penting bukan hanya
untuk berfungsinya individu
secara sukses melainkan juga
untuk keberhasilan fungsi
keluarga. Fungsi-fungsi keluarga
dicapai lewat penampilan peran-
peran keluarga (Marilyn. M.
Friedman, 1998; 286).
Menurut Dovali dan Logan
(1986) keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan
budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental,
emosional serta sosial dari setiap
anggota keluarga. Dimana
keluarga memiliki fungsi yang
sa;ah satunya adalah tugas
kesehatan keluarga yang menurut
Friedman (1988) yaitu keluarga
mampu memberi perawatan pada
anggota keluarga yang sakit,
keluarga mampu
mempertahankan/ menciptkan
suasana rumah yang sehat dan
keluarga mampu membuat
keputusan tindakan kesehatan
yang tepat.
Berdasarkan study
pendahuluan yang dilakukan
selama 2 bulan pada 20 orang
yang memiliki keluarga pasien
stroke di Rumah Sakit Al.Irsyad
Surabaya, hanya 5 orang (75%)
mengatakan bahwa mereka ikut
serta dalam pelaksanaan program
Rehabilitasi Medik pasien stroke.
Menurut catatan medis di Rumah
Sakit Al.Irsyad Surabaya di
sepanjang tahun 2006 sebanyak
40 orang yang menderita penyakit
stroke.
Dan sesuai dengan penyebabnya,
pasien stroke yang dirawat di
Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya,
telah dilaksanakan program
Rehabilitasi Medik.
Menurut WHO, semua
tindakan yang ditujukan guna
mengurangi dampak keadaan
cacat dan meningkatkan
kemampuan penyandang cacat
sampai interaksi sosial disebut
dengan Rehabilitasi Medik.


3
3
Dan program ini sangat
diperlukan guna meringankan
kecacatan pada cacat primer dan
pencegahan terhadap keadaan
cacat berat (Tamrinzam Hamid,
1992). Dan pada kenyataannya
pasien stroke yang tidak
dilakukan program Rehabilitasi
Medik dan adaptasi secara dini,
dalam waktu beberapa minggu
saja maka akan mulai timbul
komplikasi-komplikasi seperti
atrofi otot, kontraktur sendi,
osteoporosis, batu kandung
kencing, Hipotensi artostatik,
phlebotrombosis, hipostatik
pneumoni, dicubitus, deteriorasi
psikologis (Tamrinzam Hamid,
1992; 5-7). Sakit yang serius atau
cacat jangka panjang seorang
anggota keluarga sangat
mempengaruhi perkembangan
keluarga dan perkembangan
anggota keluarga secara
individual khususnya anggota
keluarga yang sakit/cacat
(Marilyn. M.Friedman, 1998;
142).
Disini peran keluarga
diharapkan sekali sehingga dapat
lebih meningkatkan perawatan
bagi pasien stroke guna
meminimalkan terjadinya
kecacatan fisik dan
ketergantungan pasien stroke
dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Pemberian
penyuluhan kesehatan terhadap
keluarga pasien stroke merupakan
salah satu solusi untuk
meningkatkan pengetahuan
keluarga tentang pentingnya
program Rehabilitasi Medik bagi
pasien stroke sehingga keluarga
lebih mengoptimalkan perawatan
pada program Rehabilitasi Medik
pada pasien stroke.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana peran keluarga
dalam pelaksanaan Rehabilitasi
Medik pada pasien stroke di
Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya.

3. Tujuan Penelitian
Tujuan


4
4
Untuk mempelajari peran
keluarga dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik pada pasien
stroke di Rumah Sakit Al.Irsyad
Surabaya.

TINJAUAN PUSTAKA
1 Keluarga
Pengertian
Menurut Duvali dan Logan
(1986) keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari
tiap anggota keluarga.
(Marilyn. M. Friedman,
1998; 286)
Fungsi Keluarga
1. Fungsi reproduksi yaitu
keluarga berfungsi untuk
kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya
manusia.
2. Fungsi ekonomi yaitu
merupakan fungsi keluarga untuk
memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga.
3. Fungsi osialisasi yaitu keluarga
merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi dimana
sosialisasi ini merupakan suatu
proses yang berlangsung seumur
hidup bagi individu yang secara
kontinu dapat mengubah perilaku
sebagai respon terhadap situasi
yang terpola secara sosial yang
mereka alami.
4. Fungsi perawatan kesehatan
yaitu keluarga mempunyai fungsi
melaksanakan praktek asuhan
keperawatan untuk mencegah
terajdinya gangguan kesehatan
dan atau merawat anggota
keluarga yang sakit.
5. Fungsi afektif merupakan
sumber energi yang menentukan
kebahagiaan keluarga, keretakan
keluarga, kenakalan anak atau
masalah keluarga timbul karena
fungsi afektif tidak terpenuhi.

2. Peran





5
5
Pengertian
Peran adalah
serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan.
(Marilyn. M. Friedman,
1998; 286)
Kategori
1). Peran Formal
Adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan dan bersifat
homogen atau eksplisit atau bisa
dikatakan peran yang nampak
jelas misalnya peran yang ada
dalam keluarga yaitu peran
sebagai suami Ayah, istri Ibu,
dan anak sanak saudara.
2). Peran Informal
Adalah peran yang
bersifat implisit yang biasanya tidak
tampak jelas ke permukaan dan
dimainkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan emosional,
individual dan atau untuk menjaga
keseimbangan dalam keluarga.
Diantaranya adalah :
(1). Peran sebagai Motivator
Adalah peran sebagai pendukung
bagi anggota keluarga yang lain.
Dimana Caplan (1976) membaginya
menjadi :
a). Dukungan informasional
b).Dukungan penilaian
c). Dukungan instrument
d). Dukungan emosional
(Marilyn. M. Friedman, 1998; 197)
(2). Peran sebagai Educator
Adalah peran sebagai pendidik bagi
anggota keluarga yang lain dalam
melaksanakan program asuhan
kesehatan secara mandiri.
(Marilyn. M. Friedman, 1998; 6)
(3). Peran sebagai Perawat
Keluarga
Adalah peran sebagai perawat di
dalam sebuah keluarga untuk
merawat anggota keluarga yang
sedang mengalami masalah
kesehatan.
(Marilyn. M. Friedman, 1998; 486)

Faktor yang mempengaruhi
struktur peran
1) Kelas Sosial
Fungsi kehidupan keluarga dalam
hubungannya dengan peran
keluarga dipengaruhi oleh tuntutan


6
6
dan kepentingan yang ada pada
keluarga tersebut.
2) Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga menggambarkan
berbagai adaptasi terhadap
tuntutan keluarga yang terbeban
pada orang dan keluarga. Setiap
keluarga membentuk kekuatannya
sendiri dan mudah dipengaruhi.
3) Model-model Peran
Dengan menganalisa model peran
dari anggota keluarga, maka akan
ditemukan kehidupan awal
keluarga tersebut.
4) Peristiwa Situasional khususnya
masalah kesehatan
Kejadian kehidupan situasional
yang berhadapan dengan
keluarga pasti mempengaruhi
fungsi peran mereka dan situasi
ini merupakan kejadian yang
penuh dengan stress.
5) Tahap siklus kehidupan
keluarga
Dalam siklus kehidupan setiap
keluarga terdapat tahap-tahap
yang dapat diprediksi, dimana
peran individu dalam sebuah
keluarga akan mengalami
perubahan melalui berbagai cara
yang berlangsung dalam siklus
kehidupan keluarga tersebut.
6) Latar belakang keluarga
Latar belakang sangat berkaitan
dalam memahami perilaku sistim
nilai dan peran anggota keluarga
karena dapat mempengaruhi dan
membatasi tindakan individual,
keluarga sosial.
(Marilyn. M. Friedman,
1998; 299)
3. Stroke atau CVA (Cerebro
Vaskuler Accident)
i. Pengertian
Stroke atau Cerebro Vaskuler
Accident adalah kerusakan
jaringan otak yang disebabkan
karena berkurangnya atau
terhentinya suplai darah secara
tiba-tiba (Arief Mansjoer,
2000;17).
)
Gejala
Gejala yang timbul tergantung
berat ringannya gangguan
pembuluh darah dan lokasinya.
Manifestasi klinik stroke akut
dapat berupa :


7
7
1) Kelumpuhan wajah atau
anggota badan (biasanya
hemiporose) yang timbul
mendadak
2) Gangguan sensibilitas pada
satu atau lebih anggota
badan (gangguan
hemisensorik)
3) Perubahan mendadak status
mental (konfusi, delirium,
letangi, stopor atau koma).
4) Afasia (bicara tidak lancar,
kurangnya ucapan, atau
kesulitan memahami
ucapan)
5) Disatria (bicara pelo atau
cedal)
6) Gangguan penglihatan
(hemianopia atau
monokuler)
7) Afaksia (trunkel atau
anggota badan)
8) Vertigo, mual dan muntah
atau nyeri kepala
(Arif Mansjoer,
2000; 17)
Tipe Stroke
1) Thrombitic stroke
Terjadi bila ada bekuan
darah (thrombus) yang
terbentuk di dalam arteri dan
menghambat aliran darah ke
otak.
2) Emboli stroke
Terjadi bila ada sebuah
bekuan darah atau sebagian
dari plaque yang terbentuk
dalam pembuluh darah lain
ditubuh, kemudian pecah dan
mengalir ke pembuluh darah
otak. Pecahan ini yang
akhirnya menyumbat sebuah
arteri ke dalam otak.
3) Lakunar stroke
Terjadi karena adanya blokade
atau sumbatan pada beberapa
pembuluh darah kecil di dalam
otak.
4) Cerebral hemorrhage
Terjadi bila arteri di otak
pecah yang menyebabkan sel
darah keluar dari pembuluh
darah. Stroke jenis ini tidak
ditandai dengan gejala awal
(terjadi secara tiba-tiba),
biasanya terjadi akibat dari
tekanan darah yang tinggi dan


8
8
dapat juga terjadi karena
adanya kelainan bawaan pada
pembuluh darah.
(www.google.co.id , 2009)
)
Pencegahan
1) Pencegahan primer
(1) Strategi kampanye nasional
yang terintegrasi dengan program
pencegahan penyakit vaskuler
lainnya.
(2) Memasyarakatkan gaya hidup
sehat bebas stroke
a) Menghindari rokok, stress
mental, alkohol, kegemukan,
konsumsi garam berlebihan, obat-
obatan golonganamfetamin, kokain
dan sejenisnya.
b) Mengurangi kolesterol dan
lemak dalam makanan
c) Mengendalikan hipertensi,
diabetus melitus, penyakit jantung,
penyakit vaskuler arterosklerosis
lainnya.
d) Menganjurkan konsumsi gizi
seimbang dan olah raga teratur
2) Pencegahan Sekonder
(1) Memodifikasi gaya hidup
beresiko stroke dan faktor resiko,
misal:
- Hipertensi Diet, obat
antihipertensi yang sesuai
- DM Diet, obat
hipoglicemik oral / insulin dll.
Melibatkan peran serta keluarga
seoptimal mungkin
b. Rehabilitasi Medik
1. Pengertian
Rehabilitasi Medik adalah
pemulihan seseorang yang cacat
akibat cedera atau penyakit kepada
kemampuan fisik, mental, emosi
sosial, vokasional dan ekonomi
yang sebesar-besarnya dan bila
mampu berkarya diberi
kesempatan untuk mendapatkan
pekerjaan yang sesuai.
Menurt WHO, Rehabilitasi
Medik adalah semua tindakan
yang ditujukan guna mengurangi
dampak keadaan cacat dan
bersikap serta meningkatkan
kemampuan penyandang cacat
mencapai integrasi social.
(Tamrizam Hamid, 1992; 2)
2. Tujuan


9
9
1) Meniadakan keadaan cacat bila
mungkin
2) Mengurangi keadaan cacat
sebanyak mungkin
3) Melatih orang dengan sisa
keadaan cacat berat dan untuk
dapat hidup dan bekerja dengan
apa yang tinggal padanya.
(Tamrizam Hamid, 1992; 3)
3. Unsur Dalam Program
Rehabilitasi Medik
1) Pemulihan kondisi fisik
2) Pemulihan kondisi psikologik
3) Latihan prevokasimal dan
pengalaman kerja singkat guna
membantu penderita
mengembalikan kepercayaan diri
4) Resosialisasi
(Tamrizam Hamid, 1992; 3)
4. Tahap-tahap Pencegahan
Kecacatan pada Program
Rehabilitasi Medik
1) Pencegahan tingkat pertama
Tindakan yang dilakukan guna
mengurangi terjadinya hambatan
2) Pencegahan tingkat
Tindakan yang dilakukan setelah
terjadinya hambatan dan
intervensi ditujukan kepada
timbulnya pembatasan
fungsional (cacat ringan)
3) Pencegahan tingkat ketiga
Tindakan yang dilakukan
segera sesudah terjadinya
pembatasan fungsional yang
menetap dan intervensi yang
dilakukan guna mencegah
transisi ke keadaan cacat berat.
(Tamrizam Hamid, 1992; 5)
Program Rehabilitasi Medik Pasien
Stroke
Program Rehabilitasi Medik yang
aktif dapat dimulai segera setelah
keadaan pasien mengizinkan untuk
dimobilisir.
Untuk pasien stroke yang
disebabkan oleh pendarahan, pada
umumnya program Rehabilitasi
Medik dapat dimulai 5 6 hari
setelah permulaan sakit.
Untuk pasien stroke yang disebabkan
oleh Thrombose / Eomboli, program
rehabilitasi medik dapat dimulai 24
jam sampai 48 jam setelah serangan.






10
10
METODE PENELITIAN

Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan
desain diskriptif yaitu suatu
metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama
untuk mengetahui gambaran atau
diskripsi tentang suatu keadaan
secara obyektif (Notoadmojo;
2003; 138).Dalam hal ini peneliti
ingin mengidentifikasi peran
keluarga dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik pada pasien
stroke.
Populasi, Sampel. Sampling
Populasi
Dalam penelitian ini
populasi yang dimaksud adalah
keluarga yang memiliki pasien
stroke yang dirawat di Rumah
Sakit Al.Irsyad Surabaya
sebanyak 23 orang pada bulan
Juni 2009 yang terdiri dari 7
orang pasien stroke yang
disebabkan oleh perdarahan
otak dan 16 orang pasien
stroke yang disebabkan oleh
Thrombose/Emboli.

Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah
keluarga yang memiliki pasien stroke
yang dirawat di Rumah Sakit
Al.Irsyad Surabaya dan memenuhi
kriteria inklusi yaitu :
1. Keluarga pasien stroke yang
bersedia menjadi responden
dan telah menandatangani
informed concent
2. Keluarga pasien stroke yang bisa
membaca dan menulis
3. Keluarga pasien stroke yang
dalam keadaan sehat
4. 4. Keluarga pasien stroke yang
menunggu pasien stroke
tersebut selama dirawat di
Rumah Sakit Al.Irsyad
Surabaya
5. Keluarga pasien stroke yang
disebabkan oleh Thrombose
Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini
adalah total sampling yaitu semua
keluarga yang memiliki pasien
stroke yang dirawat di Rumah Sakit


11
11
Al.Irsyad Surabaya sebanyak 23
orang.

Identifikasi Variabel dan Definisi
Operasional
Identifikasi Variabel
Variabel adalah obyek
penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto,2002;96).
Variabel dalam penelitian ini
adalah peran keluarga dalam
pelaksanaan rehabilitasi medik
pasien stroke.
Pengumpulan Data dan Analisa
Data
Pengumpulan Data dan analisa
Data yang dikumpulkan diperoleh
langsung dari responden dengan
menggunakan kuesioner dan angket
yang sudah disiapkan sebelumnya oleh
peneliti. Data di olah menggunakan
distribusi frekuensi dalam bentuk tabel
(Master Sheet)
Untuk mengetahui faktor pengetahuan
dihitung menggunakan distribusi
frekwensi dengan rumus :
% 100 x
n
X
P
keterangan : P= Prosentase
X= Jumlah skor jawaban yang
benar
n= Jumlah skor jawaban yang
seharusnya
Ssetelah diketahui prosentasenya
kemudian dimasukkan ke dalam tabel
distribusi frekwensi dengan
menggunakan kriteria =
(1) Sangat kurang = < 40%
(2) Kurang = 45
55%
(3) Cukup = 56
75%
(4) Baik = 76
100%
(Arikunto, 1998;246)
Hasil pengolahan data
Hasil pengolahan data nanti disajikan
dalam bentuk distribusi frekwensi


HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan
hasil dan pembahasan dari
pengumpulan dan pengolahan data


12
12
yang dilaksanakan di Rumah Sakit
Al.Irsyad Surabaya pada bulan Juni
tahun 2009 dengan jumlah responden
sebanyak 23 orang. Hasil penelitian ini
meliputi data umum yang meliputi
jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan. Dan untuk data khusus
meliputi peran keluarga sebagai
motivator, educator, perawat keluarga.
Hasil Penelitian
Data Umum
Tabel 1. Distribusi responden
berdasarkan jenis kelamin di
Rumah Sakit Al.Irsyad
Surabaya Tahun 2009.

No
Jenis
Kelamin
Jumlah
Responden
Prosentas
e (%)
1
2
Laki laki
Perempuan
12
11
52%
48%
Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel 4.1.
diatas menunjukkan bahwa
responden laki-laki sebanyak 12
orang (52%) dan responden
perempuan sebanyak 11 orang
(48%)
Tabel 2. Distribusi
responden berdasarkan
pendidikan di Rumah Sakit
Al.Irsyad Surabaya Tahun 2009.

No Pendidikan
Jumlah
Responden
Prosentase (%)
1
2
3
4
5
SD
SLTP
SMU
DIII
SARJANA
5
4
13
1
-
22%
17%
57%
4%
-
Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel 4.2.
diatas menunjukkan bahwa
responden terbanyak adalah
responden yang berpendidikan
SMU yaitu sebanyak 13 orang
(57%) dan responden paling sedikit
adalah responden yang
berpendidikan DIII yaitu sebanyak
hanya 1 orang (4%).


13
13
Tabel 3. Distribusi
responden berdasarkan Pekerjaan
di Rumah Sakit Al.Irsyad
Surabaya Tahun 2009.

No Pekerjaan
Jumlah
Responden
Prosenta
se (%)
1
2
3
4
Wiraswasta
Swasta
Pegawai
Negeri
Tidak Bekerja
2
14
-
7
9%
61%
-
30%
Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel 4.3.
diatas menunjukkan bahwa
responden terbanyak adalah
responden yang bekerja swasta
yaitu sebanyak 14 orang (61%) dan
responden yang paling sedikit
adalah responden yang bekerja
wiraswasta yaitu hanya 2 orang
(9%)

4.1.1. Data Khusus
Tabel.4. Distribusi peran
keluarga sebagai motivator dalam
pelaksanaan Rehabilitasi Medik pada
pasien stroke di Rumah Sakit
Al.Irsyad Surabaya Tahun 2009.

Peran
Keluarga
Frekwensi
Nilai
Prosentase
(%)
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
18
3
2
-
78%
13%
9%
-
Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel
4.4. diatas menunjukkan bahwa
peran keluarga sebagai
motivator sudah berjalan
dengan baik yaitu sebanyak 18
responden (78%) dari 23
responden.







14
14
Tabel 5. Distribusi peran keluarga sebagai
educator dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik pada pasien
stroke di Rumah Sakit Al.Irsyad
Surabaya Tahun 2009.

Peran
Keluarga
Frekwensi
Nilai
Prosentase
(%)
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
5
5
4
9
22%
22%
17%
39%
Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel
4.5. diatas menunjukkan bahwa
peran keluarga sebagai educator
ternyata masih sangat kurang
yaitu sebanyak 9 responden
(39%) dari 23 responden.






Tabel 6. Distribusi peran
keluarga sebagai perawat keluarga
dalam pelaksanaan Rehabilitasi
Medik pada pasien stroke di
Rumah Sakit Al.Irsyad Surabaya
Tahun 2009.

Peran
Keluarga
Frekwensi
Nilai
Prosentase
(%)
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
7
15
1
-
31%
65%
4%
-
Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel
4.6. diatas menunjukkan bahwa
keluarga sebagai perawat
keluarga sudah cukup yaitu
sebanyak 15 responden (65%)
dari 23 responden.

Pembahasan
1. Peran Keluarga Sebagai
Motivator
Pada tabel 4. berdasarkan
hasil penelitian dapat memberikan


15
15
gambaran bahwa sebagian besar
keluarga pasien stroke telah
menjalankan perannya dengan
baik sebagai motivator di dalam
pelaksanaan Rehabilitasi Medik
yaitu mencapai 78%. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan banyaknya
keluarga pasien stroke yang
memiliki motivasi tinggi dalam
memberikan dukungan pasien
stroke di dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik yang meliputi:
keluarga mengingatkan disaat akan
dilakukan latihan, mendorong
pasien agar tidak putus asa, agar
pasien patuh terhadap program
latihan dan pasien melakukan
latihan secara rutin. Sehingga
dapat menimbulkan semangat pada
diri pasien demi tercapainya
peningkatan status kesehatan
secara optimal. Tingginya motivasi
keluarga dalam memberikan
motivasi secara optimal pada
pasien stroke dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik dipengaruhi
salah satunya oleh kejadian
situasional. Hal ini sesuai dengan
Friedman (1998) bahwa kejadian
situasional disini merupakan
kejadian yang berhadapan dengan
keluarga yang pasti mempengaruhi
fungsi peran setiap anggota
keluarga dan situasi ini sebenarnya
merupakan kejadian yang penuh
dengan stres.
2. Peran Keluarga Sebagai
Educator
Pada tabel 5. berdasarkan
hasil penelitian dapat memberikan
gambaran bahwa peran keluarga
sebagai educator yang telah
diperankan dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik ternyata masih


16
16
sangat kurang yaitu hanya
mencapai 39%. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang
program Rehabilitasi Medik pada
pasien stroke sehingga keluarga
kurang mampu memberikan
pendidikan pada pasien tentang
pentingnya program Rehabilitasi
Medik, tentang urutan pelaksanaan
latihan, tentang akibat bila tidak
menjalani latihan, dan tentang
pengalaman pengalaman yang
terjadi di masyarakat pada pasien
yang menjalani latihan dan yang
tidak menjalani latihan. Kurangnya
pengetahuan keluarga dalam
menjalankan peran sebagai
educator disebabkan oleh karena
kurangnya pengalaman keluarga
tentang cara merawat pasien
stroke, kurangnya informasi yang
didapat oleh keluarga tentang
penyakit stroke dan tentang
program Rehabilitasi Mediknya.
Adapun pengetahuan itu sendiri
merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan
penginderaan pada obyek tertentu
(Notoadmodjo, 2003). Peran
keluarga sebagai educator ini
hendaklah dapat lebih ditingkatkan
karena keluarga merupakan sistim
pendukung yang penting dalam
memberikan pendidikan kesehatan
dalam sebuah keluarga.
3. Peran Keluarga Sebagai
Perawat Keluarga
Pada tabel 6.
berdasarkan hasil penelitian
dapat memberikan gambaran
bahwa peran sebagai perawat
keluarga yang telah diperankan
oleh keluarga dalam


17
17
pelaksanaan Rehabilitasi Medik
sudah cukup yaitu mencapai
65%. Ini dapat ditunjukkan
dengan banyaknya keluarga
pasien stroke yang sudah
mampu melaksanakan tindakan
keperawatan secara mandiri.
Yang menurut Notoadmodjo
perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih
langgeng daripada perilaku
yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Dimana hal ini
akan mempengaruhi peran
keluarga sebagai perawat
keluarga terutama pada pasien
stroke yang membutuhkan
program Rehabilitasi Medik
yang meliputi keluarga
memperhatikan waktu (jadwal)
latihan, keluarga memberikan
perawatan sederhana untuk
meringankan dampak
kecacatan, keluarga melakukan
tindakan untuk meningkatkan
status kesehatan, dan keluarga
selalu berkonsultasi dengan
petugas rehabilitasi medik
tentang program latihan dan
tentang kadaaanya, maka
hendaklah lebih ditingkatkan
lagi pelayanan kesehatan bagi
anggota keluarga yang sakit
demi peningkatan derajat
kesehatan keluarga secara
menyeluruh.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian dan
hasil penelitian maka dapat
diambil kesimpulan sebagai
berikut :


18
18
1. Peran keluarga sebagai motivator
yang dilakukan oleh keluarga
pasien stroke dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit
Al.Irsyad Surabaya Tahun 2009
sebagian besar adalah baik 78%.
4. Peran keluarga sebagai pasien
educator yang dilakukan oleh
keluarga pasien stroke dalam
pelaksanaan Rehabilitasi
Medik di rumah sakit Al.Irsyad
Surabaya tahun 2009 adalah
sangat kurang 39%.
5. Peran keluarga sebagai
perawat keluarga yang
dilakukan oleh keluarga pasien
stroke dalam pelaksanaan
Rehabilitasi Medik di Rumah
Sakit Al.Irsyad Surabaya
Tahun 2009 adalah cukup
65%.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Manjoer, Suprohaita, Wahyu Ika
Wardani, Wiwik Setyowulan
(2000), Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi ketiga jilid
kedua, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Media
Aesculapius.

Arikunto, S (2002), Prosedur
penelitian suatu Pendekatan
Praktek edisi Revisi V,
Jakarta, Rineka Cipta.

Aziz Alimul H (2002), Riset
Keperawatan dan Teknik
Penulisan I lmiyah, Salemba
Medika, Jakarta

Depkes RI (1996), Asuhan
Keperawatan pada Klien
dengan gangguan sistim
persyarafan, Jakarta, Depkes
RI.

Marilyn. M. Friedman (2002),
Keperawatan Keluarga Teori
dan Praktek, Edisi 3, Jakarta,
EGC.

Notoadmodjo (2003), Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan,
Jakarta, Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S (2005), Metodologi
Penelitian Kesehatan, edisi
Revisi, Jakarta Rineka Cipta.



19
19
Nursalam, (2003), Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian I lmu
Keperawatan, Jakarta,
Salemba Medika.

Sugiono (2005), Metode Penelitian
Administrasi, Bandung,
Alfabeta

Thamrihsyam Hamid, Dhewi Wahani
Satori (1992), I lmu
Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi, Unit Rehabilitasi
Medik RSUD. Dr. Soetomo,
Surabaya.

Вам также может понравиться