Вы находитесь на странице: 1из 28

Kel ompok 4

Di ah Puspi t a Sari
Mel i nda Damayant i
Vi ct or Al bert o Val ent i no

KOAGULASI DAN
FLOKULASI
LATAR BELAKANG
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok
bagi manusia
Ketersediaan air baik secara kuantitas, kualitas,
mauupun kontinuitas sangat diperlukan bagi
kelangsungan hidup manusia
Saat ini, di perkotaan, kualitas dan kuantutas air
menurun akibat pencemaran dan padatnya penduduk
Koagulasi dan flokulasi merupakan salah satu cara
pengolahan air untuk menghilangkan zat-zat yang
berbahaya dalam air untuk menghasilkan air bersih
yang bisa digunakan manusia
.
PENGERTIAN KOAGULASI
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid karena
penambahan bahan kimia sehingga partikel-partikel tersebut bersifat
netral dan membentuk endapan.
PENGERTIAN KOAGULASI
Pengertian koloid
PENGERTIAN KOLOID
Koloid merupakan sistem yang partikel-partikelnya terdispersi secara
merata dalam suatu medium.

Sifat Khas Koloid
tidak dapat disaring
fasa terdispersi tersebar secara merata dalam medium pendispersi
serta dapat memberikan suatu hamburan cahaya yang bergerak tidak
teratur jika terkena seberkas cahaya yang dinamakan efek Tyndall.



TAMBAHAN MENGENAI KOAGULASI
penambahan zat kimia (koagulan) ke dalam air baku dengan
maksud mengurangi gaya tolak-menolak antar partikel
koloid
Koagulasi terpenuhi dengan penambahan ion-ion yang
mempunyai muatan berlawanan dengan partikel koloid
Partikel koloid umumnya bermuatan negatif, sehingga ion-
ion yang ditambahkan harus kation atau bermuatan positif

KOAGULASI
KOAGULASI
Al
2
(SO
4
)
3
.18H
2
O
Penambahan
koagulan
Aluminium
sulfat
Pengadukan
cepat
Pengadukan
pelan
Pengadukan
campuran
koagulan-
air umpan
Koagulasi-flokulasi terdiri dari dua tahap besar
PROSES KOAGULASI
KOAGULASI
PROSES KOAGULASI
Pada proses koagulasi, juga dibagi dalam tahap secara fisika dan kimia
Fisika
Pemanasan
Pengadukan
Pendinginan
Kimia
Elektroforesis
Penambahan koloid
Penambahan elektrolit
KOAGULASI
Dalam proses koagulasi, stabilitas koloid sangat
berpengaruh
Beberapa gaya yang menyebabkan stabilitas partikel, yaitu:
Gaya elektrostatik yaitu gaya tolak menolak tejadi jika
partikel-partikel mempunyai muatan yang sejenis.
Bergabung dengan molekul air (reaksi hidrasi).
Stabilisasi yang disebabkan oleh molekul besar yang
diadsorpsi pada permukaan.

Proses Koagulasi
Suhu air
Derajat Keasaman (pH)
Jenis Koagulan
Kadar ion terlarut
Tingkat kekeruhan
Dosis koagulan
Kecepatan pengadukan
Alkalinitas





FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KOAGULASI
Efektifitas koagulasi berdasarkan TDS
Efektifitas koagulasi berdasarkan TDS
menyatakan persen penyisihan padatan terlarut
(dissolved solid) akibat proses koagulasi.
Efektifitas koagulasi berdasarkan penurunan
COD menyatakan persen penyisihan senyawa-
senyawa organik akibat proses koagulasi.

Efektivitas Koagulasi

FLOKULASI
Flokulasi adalah suatu proses penggumpalan Partikel-
partikel terdestabilisasi (tidak stabil) berubah menjadi
flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat
dipisahkan oleh sedimentasi dan filtrasi

Bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan
flok-flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi


Jika nilai gradien terlalu besar maka gaya geser yang timbul
akan mencegah pembentukan flok, sebaliknya jika nilai
gradient terlalu rendah/tidak memadai maka proses
penggabungan antar partikulat tidak akan terjadi dan flok besar
serta mudah mengendap akan sulit dihasilkan. (umumnya 30
hingga 90 detik)
Untuk mendapatkan flok yang besar dan mudah mengendap
maka bak flokulasi dibagi atas tiga kompartemen :
pertama terjadi proses pendewasaan flok,
kedua terjadi proses penggabungan flok, dan
ketiga terjadi pemadatan flok
FLOKULASI
EFEKTIVITAS FLOKULASI

Efisiensi dari proses flokulasi dapat
dilihat dari kualitas air setelah dilakukan
pemisahan flok secara mekanik.
Proses pengolahan air (Koagulasi - Flokulasi)
Proses pengolahan air (Koagulasi -
Flokulasi)
Koagulasi dan flokulasi merupakan proses yang terjadi
secara berurutan untuk mentidakstabilkan partikel
tersuspensi, menyebabkan tumbukan partikel dan tumbuh
menjadi flok
Pertama koagulasi dengan melibatkan netralisasi dari muatan partikel dengan
penambahan elektrolit (koagulan)

Agregat yang terbentuk akan saling menempel dan menyebabkan terbentuknya
partikel yang lebih besar yang dinamakan mikroflok,


Pengadukan cepat untuk mendispersikan koagulan dalam larutan dan
mendorong terjadinya tumbukan partikel sangat diperlukan untuk
memperoleh proses koagulasi yang bagus



Proses pengolahan air (Koagulasi - Flokulasi)
Biasanya proses koagulasi ini membutuhkan waktu
sekitar 1-3 menit
Tahap selanjutnya, Flokulasi, disebabkan oleh adanya
penambahan sejumlah kecil bahan kimia yang disebut
sebagai flokulan (Rath & Singh, 1997)
Mikroflok yang terbentuk pada saat proses koagulasi
sebagai akibat penetralan muatan, akan saling
bertumbukan dengan adanya pengadukan lambat dan
menghasilkan flok yang lebih besar
Proses pengolahan air (Koagulasi - Flokulasi)
Pertumbuhan ukuran flok akan terus berlanjut dengan
penambahan flokulan atau polimer dengan bobot molekul
tinggi
Polimer tersebut menyebabkan terbentuknya jembatan,
mengikat flok, memperkuat ikatannya serta menambah berat
flok sehingga meningkatkan rate pengendapan flok
Waktu yang dibutuhkan untuk proses flokulasi
berkisar antara 15-20 menit hingga 1 jam
Proses koagulasi-flokulasi terjadi pada unit pengaduk cepat
dan pengaduk lambat
Proses pengolahan air (Koagulasi - Flokulasi)
Faktor utama yang mempengaruhi koagulasi dan flokulasi
air adalah kekeruhan, padatan tersuspensi, temperatur, pH,
komposisi dan konsentrasi kation dan anion, durasi dan
tingkat agitasi selama koagulasi dan flokulasi, dosis
koagulan, dan jika diperlukan, koagulan-pembantu
Pemilihan koagulan dan kadarnya membutuhkan studi
laboratorium atau pilot plant (menggunakan jar test
apparatus) untuk mendapatkan kondisi optimum.
Reaksi kimia untuk menghasilkan flok adalah
Tahapan Pada Proses Koagulasi dan Flokulasi
Pengadukan
Faktor penting pada proses koagulasi-flokulasi adalah
pengadukan. Berdasarkan kecepatannya, pengadukan
dibedakan menjadi dua, yaitu pengadukan cepat dan
pengadukan lambat. Kecepatan pengadukan
dinyatakan dengan gradien kecepatan (G), yang
merupakan fungsi dari tenaga yang disuplai (P):
Pengadukan mekanis adalah metoda pengadukan menggunakan
alat pengaduk berupa impeller yang digerakkan dengan motor
bertenaga listrik. Umumnya pengadukan mekanis terdiri dari motor,
poros pengaduk, dan gayung pengaduk (impeller), lihat Gambar 5.4
Pengadukan lambat secara mekanis umumnya memerlukan tiga
kompartemen dengan ketentuan G di kompartemen I lebih besar
daripada G di kompartemen II dan G di kompartemen III adalah yang
paling kecil.

Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang memanfaatkan
gerakan air sebagai tenaga pengadukan. Sistem pengadukan ini
menggunakan energi hidrolik yang dihasilkan dari suatu aliran
hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi gesek, energy potensial
(jatuhan) atau adanya lompatan hidrolik dalam suatu aliran.
Beberapa contoh pengadukan hidrolis adalah terjunan (Gambar 1.7),
loncatan hidrolis, parshall 68 flume, baffle basin (baffle channel,
Gambar 1.8), perforated wall, gravel bed dan sebagainya.

Pengadukan pneumatic adalah pengadukan yang menggunakan
udara (gas) berbentuk gelembung yang dimasukkan ke dalam air
sehingga menimbulkan gerakan pengadukan pada air (Gambar 5.7).
Injeksi udara bertekanan ke dalam suatu badan air akan
menimbulkan turbulensi, akibat lepasnya gelembung udara ke
permukaan air. Makin besar tekanan udara, kecepatan gelembung
udara yang dihasilkan makin besar dan diperoleh turbulensi yang
makin besar pula.

Kelebihan Koagulasi - Flokulasi
Lebih cepat, efektif dan efisien menghilangkan bahan-bahan
limbah dalam bentuk koloid, dengan menambahkan
koagulan. Dengan koagulasi, partikel-partikel koloid akan
saling menarik dan menggumpal membentuk flok
(Suryadiputra, 1995)
Memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat
lembut dan bahan-bahan koloidal di dalam air menjadi
agregat/jonjot (proses sebelum penggumpalan) dan
membentuk flok, sehingga dapat dipisahkan dengan proses
pengendapan
Menghilangkan beberapa jenis organisme dalam air

Koagulasi Flokulasi
Destabilisasi partikel koloid
Pembubuhan bahan kimia: koagulan,
misal koagulan, misal: tawas
Dilakukan pengadukan cepat (rapid
mixing):
Hidrolis: terjunan atau hidrolik jump
Mekanis: menggunakan batang
pengaduk
Lamanya proses: 30 90 detik
Pembentukan dan pembesaran flok
Dilakukan pengadukan lambat (slow
mixing):
Pneumatis
Mekanis
Hidrolis
Waktu operasi: 15 30 menit
Ringkasan Proses Koagulasi-Flokulasi
KANDUNGAN
Uji koagulasi-flokulasi dilaksanakan untuk menentukan dosis
bahan-bahan kimia, dan persyaratan yang digunakan untuk
memperoleh hasil yang optimum
Variabel-variabel utama yang dikaji sesuai dengan yang
disarankan, termasuk :
Bahan kimia pembantu
PH: nilai ekstrim baik tinggi maupun rendah, dapat berpengaruh
terhadap koagulasi/flokulasi, pH optimum bervariasi tergantung jenis
koagulan yang digunakan
Temperatur: suhu rendah berpengaruh terhadap daya koagulasi/flokulasi
dan memerlukan pemakaian bahan kimia berlebih, untuk mempertahan-
kan hasil yang dapat diterima.

KESIMPULAN
Koagulasi-flokulasi merupakan proses
berkelanjutan, dimana koagulasi adalah proses awal
dengan pengadukan cepat untuk menyatukan
koloid-koloid menjadi flok-flok kecil. Kemudian
dilanjutkan dengan proses flokulasi yaitu
pengadukan lambat untuk membentuk flok menjadi
lebih besar sehingga lebih mudah untuk dipisahkan
dengan air.
Proses koagulasi memiliki beberapa kelebihan yaitu
lebih cepat, efektif dan efisien menghilangkan
bahan-bahan limbah dalam bentuk koloid, dengan
menambahkan koagulan.

Вам также может понравиться