Вы находитесь на странице: 1из 137

BAB 3

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
3.1 Unit Laboratorium Kimia Kesehatan
3.1.1 Pemeriksaan Su!i"a #S
$%
&
Meto"e : Biru metilen
Pen'ertian Su!i"a
Sulfida adalah suatu bentuk ion dari sulfur dimana satu ion sulfur tersebut
membutuhkan 2 elektron lagi pada kulit terluarnya untuk mencapai kestabilannya.
Karena membutuhkan 2 ion lagi maka dilambangkan S
2-
. Contoh senyawa sulfida
yaitu H
2
S asam sulfida!. Sulfida merupakan salah satu toksikan yang dapat
dihasilkan dari industri penyamakan kulit" pengilangan minyak" industri gula dan
beberapa industri lainnya.
H
2
S merupakan salah satu gas yang sangat berbahaya" menempati
kedudukan kedua setelah Hydrogen Sianida dan dengan tingkat racun yang sangat
tinggi lima sampai enam kali beracundari karbon monoksida. #apat larut dalam
air maupun hydrogen cair.
Prinsi(
$etode pemeriksaan ini didasarkan atas sulfida yang bereaksi dengan
ferri klorida dan dimetil-p-fenilendiamina membentuk senyawa berwarna biru
metilen" setelah warna terbentuk kemudian menambahkan ammonium fosfat
untuk menghilangkan warna ferri klorida. %arna diukur pada pan&ang gelombang
''( nm menggunakan spektrofotometer )*-*is.
2+
22
Peraatan
+. Spektrofotometer dengan pan&ang gelombang mendekati ',, nm.
2. -ipet ukur
.. /abung reaksi
Rea'en
+. 0mmonium sulfat
2. 0sam sulfat
.. 1eCl
2
(. 2H
(
!
2
H-3
(

Pemeriksaan
+. $emipet sampel air 4"5 m6 ke tabung reaksi.
2. $enambahkan ,"5 m6 0mmonium sulfat.
.. $enambahkan . tetes 1eCl
2
.
(. $enambahkan ammonium fosfat " kemudian homogenkan dan inkubai
selama +5 menit.
5. $embaca pada spektrofotometer dengan ',, nm.
'. Blanko a7uades yang direaksikan dengan asam sulfat" selan&utnya
ditambahkan ammonium sulfat dan 1eCl
2
.
)aktor *an' harus "i(erhatikan
+. 8at pereduksi kuat akan mencegah pembentukan warna biru.
2. /hiosulfat pada konsentrasi di atas +, mg96 dapat memperlambat
pembentukan warna atau mencegahnya sama sekali.
23
.. Kadar sulfida yang terlalu tinggi yaitu beberapa ratus mg96 akan
mencegah &alanya reaksi.
(. Kadar minimum yang dapat di ukur yang dapat diukur sampai 2, mg96.
3.1.$ Pemeriksaan Su!at #SO
+
$%&
Meto"e , /urbidimetri
-asar teori
Sulfat merupakan se&enis anion poliatom dengan rumus S3
(
2-
yang
memiliki massa molekul :'",' satuan massa atom. ;on sulfat bermuatan negatif
dua dan merupakan basa kon&ugat dari ion hidrogen sulfat bisulfat!" HS3
(
-
yang
merupakan basa kon&ugat dari asam sulfat H
2
S3
(
!. Sulfat secara luas terdistribusi
di alam dan dalam air alam" terutama dalam air limbah industri. Salah satunya
adalah air buangan limbah industri kertas dan pertambangan yang memiliki kadar
sulfat yang tinggi karena oksidasi dari pirit. Konsentrasi sulfat di dalam air alam
umumnya terdapat dalam &umlah yang tinggi. -eningkatan kadar sulfat dapat
ditentukan dengan timbulnya bau" rasa tidak enak dari air serta masalah korosi
pada perpipaan.
Prinsi(
;on sulfat bereaksi dengan barium klorida dalam suasana asam akan
membentuk suspense barium sulfat dengan membentuk kristal barium sulfat yang
sama besarnya diukur dengan spektrofotometer dengan pan&ang gelombang (2,
nm.
Rea'en
+. air suling bebas sulfat<
24
2. kertas saring bebas sulfat<
.. Barium klorida" BaCl
2
.2H
2
3
(. larutan buffer 0
Peraatan
+. spektrofotometer yang dapat digunakan pada pan&ang gelombang (2,
nm<
2. labu ukur 5, m6" 2,, m6 dan +,,, m6<
.. pipet ukur 5 m6" +, m6" 2, m6" 25 m6 dan 5, m6<
(. erlenmeyer +,, m6 dan 25, m6
Pemeriksaan
+. $emipet 25 m6 sampel ke erlenmeyer.
2. /ambahkan 5 m6 larutan buffer dan homogenkan dengan cara diaduk.
.. $enambahkan ,"2 g sampai dengan ,". g barium klorida" BaCl
2
.
(. 6akukan pengukuran dengan spektrofotometer pada pan&ang gelombang
(2, nm.
5. Setelah 5 = ,"5! menit penambahan barium klorida.
)aktor *an' *an' (eru "i(erhatikan
+. %arna atau >at warna tersuspensi dalam &umlah yang besar akan
menganggu dengan metode ini. Beberapa >at tersuspensi dapat dibuang
dengan cara penyaringan. ?ika keduanya sangat sedikit sangat kecil dalam
perbandinganya dengan konsentrasi ion sulfat" dikoreksi dengan cara tidak
menambahakan BaCl pada blanko.
25
2. Silika dengan konsentrasi lebih dari 5,, mg96 akan menganggu dan dalam
air yang mengandung se&umlah besar bahan organik" akan mempengaruhi
pengendapan barium sulfat.
.. Kadar minimum yang dapat di ukur mendekati + mg96 sulfat.
3.1.3 Pemeriksaan Siani"a #.N
/
&
Meto"e , Kolorimetri
-asar teori
Sianida merupakan senyawa kimia yang mengandung C@2! dengan atom
karbon terikat tiga ke atom nitrogen. Senyawa yang dapat melepas ion sianida
C2
A
ini sangat beracun. Sianida dapat terbentuk secara alami maupun dengan
buatan manusia" seperti HC2 Hidrogen Sianida! dan KC2 Kalium Sianida!.
#alam air minum atau air bersih kadar maksimum sianida yang diperbolehkan ,"+
mg96.
Prinsi(
Sianida diubah men&adi sianogen klorida C2Cl" karena beraksi dengan
kloramin-/ pada pH kurang dari B. /idak terdapatnya kompleks-kompleks nikel"
tembaga" perak" dan emas dari sianida atau SC2
-
menyebabkan meningkatnya
C2Cl pada suhu kamar. Sesudah reaksi sempurna" C2Cl membentuk >at warna
ini dapat ditetapkan dengan spektrofotoometer pada pan&ang gelombang 54B nm.
Peraatan
+. Spektrometer dengan pan&ang gelombang 54, C 5B, nm
2. -ipet ukur
.. 6abu erlenmeyer
(. -ipet ukur
26
Rea'en
+. Klormin C/
2. Buffer asetat
.. 0sam barbiturat -piridin
Pemeriksaan
+. $emipet 2, m6 contoh air yang telah diatur pH-nya kurang dari B"
memasukan ke dalam labu ukur 5, m6.
2. $enambahakan 2 m6 larutan kloramin C/" kemudian di homogenkan.
.. $enambahakan 5 m6 asam barbiturat Cpiridin dan kocok perlahan.
(. $enepatkan sampai tanda batas 5, m6.
5. $embacanya pada spektrofotometer pada pan&ang gelombang 54B nm.
)aktor *an' (eru "i (erhatikan
+. 8at C >at pengoksidasi" sulfida" asam-asam lemak dapat dihilangkan
melalui ekstraki dengan menggunakan klorofom!. Karbonat pada
konsentrasi tinggi bila ada penambahan asam dapt menyebabkan kelebihan
pengeluaran gas.
2. ;on SC2
-
berekasi dengan kloramin C/ dapat memberikan kesalahan yang
e7iuDalen.
.. -engganggu lain termasuk senyawa yang menimbulkan warna atau
kekeruhan" pada kebnayakan kasus bisa dihilangkan dengan destilasi atau
dengan cara ekstraksi klorofom.
(. Kadar minimum yang dapat diukur : ,",+ C ,"., mg96 dalam 2, m6
contoh.
27
3.1.+ Pemeriksaan Nitrit #NO$
%
&
Meto"e : Kolorimetri
-asar teori
2itrit 23
2
-
! merupakan salah satu bentuk senyawa 2itrogen" dalam hal
ini nitrit adalah deriDat senyawa nitrogen. 2itrit dalam bentuk senyawa ionik di
simbolkan dengan 23
2
-
yang merupakan hasil oksidasi senyawa ammonia
2H
.
dan 2H
(
=
!. -roses oksidasi ini berlangsung dengan bantuan bakteri
nitrifikasi yaitu bakteri nitrosomonas. ?ika oksidasinya berlan&ut maka akan
menghasilkan nitrat. -roses reduksi nitrit 23
2
! akan menghasilkan nitrogen
bebas 2
2
! di udara.
0danya nitrit 23
2
! dalam air minum 9 air bersih dapat di deteksi dan di
analisa. #alam hal ini nitrit di tentukan secara koorimetris dengan alat
spektrofotometer.
Prinsi(
Contoh air yang mengandung ion nitrit dalam suasana asam pada pH 2 C
2"5 bereaksi dengan asam sulfanilat yang dia>otasikan dengan 2C+-naftil!
etilendiamina dihidroklorida membentuk warna ungu kemerahan . %arna tersebut
diukur dengan spektrofotometri pada pan&ang gelombang 5(. nm.
Peraatan
+. Spektrofotometer dengan pan&ang gelombag 5(, nm
28
2. -ipet ukur
.. Eelas erlenmeyer
Rea'en
+. 07uades
2. Feagen warna untuk nitrit
Pemeriksaan
+. $emipet sampel denga pipet ukur 25 m6 ke erlenmeyer.
2. $enambahkan reagen warna + m6.
.. $elakukan inkubasi selama B menit C + &am.
(. $embaca pada spektrofotometer dengan pan&ang gelombang 5(. nm.
)aktor *an' (eru "i(erhatikan
+. Klor bebas dan nitrogen triklorida menganggu pada penentuan nitrit.
2itrogen triklorida akan memberikan kesalahan dengan timbulnya warna
merah pada penambahan reagen warna.
2. ;on kupri dapat menyebabkanhasil yang rendah pada proses katalisa
penguraian garam dia>onium.
.. ;onCion yang memberikan warna sebaiknya dihilangakan : Sb
.=
" Bi
.=
" 1e
.=
"
-b
2=
. Hg
2=
" 0g
=
" 0u
.=
" klor platinat -tCl
'
2-
" dan meta Danadat *3
.
2-
!.
(. Contoh air harus segera di periksa untuk mencegah pengaruh bakteri yang
dapat mengubah nitrit men&adi nitrat.
3.1.0 Pemeriksaan Nitrat # NO3
%
&
29
Meto"e : Brusin
-asar teori
2itrat 23
.
-
! adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah
senyawa yang stabil. 2itrat merupakan salah satu unsur penting untuk sintesa
protein tumbuh-tumbuhan dan hewan" namun nitrat pada konsentrasi yang tinggi
dapat menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tak terbatas bila beberapa
syarat lain seperti konsentrasi fosfat dipenuhi !" sehingga air kekurangan oksigen
terlarut yang menyebabkan kematian ikan. 23
.
-
dapat berasal dari buangan
industri bahan peledak" piro teknik" pupuk cat dan sebagainya. -arrot" 2,,2!
2itrat 23
.
-
! adalah ion anorganik alami" yang merupakan bagian dari siklus
nitrogen. 0ktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang
mengandung nitrogen organik pertama-pertama men&adi ammonia" kemudian
dioksidasikan men&adi nitrat. Klasifikasi yang dibuat adalah berdasarkan besar
tidaknya kemungkinan paparan >at nitrat dan nitrit pada manusia.
+. -aparan yang tidak disenga&a: Kontak secara tidak senga&a dengan
komponen nitrat" baik secara inhalasi maupun tertelan.
2. -aparan yang terus-menerus. -eker&a yang sering berhubungan dengan
nitrat" misalnya petugas yang selalu berada di dalam laboratorium. -eker&a
yang beker&a ditempat pembuatan pupuk dan bahan peledak sangat
mungkin terpapar nitrat secara inhalasi karena terhisap debu yang
mengandung garam nitrat. #ebu nitrat ini dapat dengan mudah bercampur
dengan gula dan kulit. Hal ini &uga ter&adi pada para petani yang sering
menggunakan pupuk yang mengandung nitrat.
30
.. -aparan medis" diakibatkan penggunaan sodium nitrat intraDena secara
berlebihan sebagai antidotum keracunan sianida.$ancl" +::B!
2itrat sangat mudah bercampur dengan air dan sangat susah untuk
dipisahkan.
Prinsi(
Contoh air yang mengandung nitrat direaksikan dengan brusin dalam
larutan asam sulfat membentuk warna kuning yang dapat diukur dengan
menggunakan spektrofotometri pada pan&ang gelombang (+, nm. Kecepatan
reaksi ion nitrat dengan brusin ditentukan oleh &umlah panas yang dihasilkan
selama tes berlangsung. -anas diatur dengan interDal waktu yang tepat pada suhu
yang diketahui.
Peraatan
+. Spektofotometer )*-*is double beam" Shimad>u )*-+4,,
2. -ipet )kur 2 m6
.. 6abu )kur +,, ml
(. -ipet *olume +, m6" 5, m6
5. Grlenmeyer 5, m6" +,, m6
'. Kompor 6istrik
4. -enangas air
B. Eelas -iala +,, m6
:. KuDet
+,. Bola Hisap
++. Corong Eelas
+2. -ipet $ikro +,, H6
31
Rea'en
+. 5 sampel air bersih
2. 6arutan induk 23
.
-
+,,, mg96
.. 6arutan campuran Brucin-asam sulfanilat
(. H
2
S3
(
pekat
5. 2aCl .,I
'. 07uadest
Pemeriksaan
0nalisis kadar nitrat pada sampel air bersih dengan tahapan sebagai berikut:
+. Sebanyak +, m6 sampel air dengan salah satu sampel dibuat secara duplo
dipipet dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 5, m6.
2. Sebanyak 2 m6 larutan 2aCl ., I dan +, m6 larutan asam sulfat
ditambahkan" diaduk perlahan-lahan dan dibiarkan sampai dingin.
.. Sebanyak ,"5 m6 larutan campuran brusin-asam sulfanilat ditambahkan"
diaduk perlahan-lahan dan kemudian didinginkan.
(. 6arutan sampel dimasukkan ke dalam kuDet pada alat spektrofotometer dan
dibaca absorbansinya pada pan&ang gelombang (+, nm.
5. 0pabila perbedaan hasil pengukuran secara duplo lebih besar dari 2 I" periksa
keadaan alat dan diulangi tahapan + sampai dengan (" apabila perbedaanya
lebih kecil atau sama dengan 2 I" rata-ratakan hasilnya S2;-,'-2(B,-+::+!.
.ATATAN , Pa"a an'kah (emeriksaan no. + teah men'aami mo"i!ikasi
"ari (ihak BLK 1o'*akarta (a"a S2;-,'-2(B,-+::+! di berlakukan
pemananasan" tetapi telah dimodifikasi dengan pendinginan. $odifikasi tersebut
telah terakreditasi dan terstandarisasi.
32
3.1.2 Pemeriksaan Man'an #Mn
$3
&
Meto"e : -ersulfat
-asar teori
#alam tabel periodik unsur kimia" mangan memiliki lambang $n dengan
nomor atom 25. $angan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan
sering dicampur dengan besi" seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur
bebas. #alam konsentrasi tinggi mangan merupakan senyawa beracun tapi tidak
lebih beracun dari besi" nikel dan tembaga. #ebu dan uap mangan tidak boleh
melebihi batas 5mg9m
.
untuk dihirup dalam waktu yang singkat. Keracunan
mangan dapat mengakibatkan gangguan motorik dan gangguan kognitif.
Prinsi(
Contoh air yang mengandung senyawa mangan yang larut" dioksidasi oleh
persulfat dengan adanya perak nitrat membentuk permanganat. 0pabila persulfat
berlebihan dan tidak ada >at organik" maka warna yang dihasilkan akan stabil
dalam waktu sekurang C kurangnya 2( &am.warna yang terbentuk diukur dengan
spektrofotometer pada pan&ang gelombang 525 nm.
Reaksi
2 $n
2=
3 5 S
2
3
B
2-
3 B H
2
3 2 $n3
(
-
3 +, S3
(
2-
3 +' H
=
Peraatan
33
+. Spektrofotometer 525 nm.
2. -ipet Dolume 25 m6
.. Eelas ukur
(. Heater
5. 6abu takar
Rea'en
+. Feagen khusus HgS3
(
" 0g23
.
" H23
.
" dan H
2
-3
(
!
2. Bubuk ammonium peroksidisulfat
.. 07uades bebas >at organik
(. 07uades
5.
Pemeriksaan
+. $emipet sampel 25 m6 mengunakan pipet Dolume ke erlenmeyer.
2. $enambahkan 2, m6 a7uades.
.. $enambahkan + tetes H
2
3
2
.
(. $enambahkan 2"5 m6 reagen khusus pemeriksaan mangan.
5. $enambahkan ,"5 gram bubuk ammonium peroksodisulfat.
'. $emanaskan diatas heater.
4. Setelah mendidih" kemudian didinginkan dan homogenkan.
B. $enuang larutan tersebut ke labu ukur 5, ml.
:. Kemuidan di-add sampai tanda tera dengan menambahkan a7uades bebas
>at organik.
+,. Baca pada spektrofotometer dengan pan&ang gelombang 525 nm.
)aktor *an' harus "i(erhatikan
34
+. ;on Cl yang kadarnya ,"+ g dalam 5, m6 contoh air dapat dicegah dengan
penambahan raksa sulfat.
2. $etode persulfat dapat dipakai untuk air minum yang mengandung >at
oraganiik yang sedikit.
.. Contoh air yang telah berhubungan dengan udara akan memberikan hasil
yang rendah karena adanya pengendapan dari mangan dioksida.
-enambahan satu tetes hidrogen peroksida .,I kepada 5, m6. Contoh air
setelah penambahan reagen khusus akan melarutkan kembali endapan
mangan.
3.1.4 Pemeriksaan Kromium #.r
23
& 5aensi 2
Meto"e : Kolorimetri
-asar teori
Krom adalah logam berbentuk kristal dan berwarna putih bening yang
dilambangkan dengan JCrK" mempunyai nomor atom 2( dan mempunyai berat
atom 5+"::'" massa &enis '5, gr9cm
.
" titik lebur +:,.LC pada tekanan + atm" titik
didih 2'(2LC pada tekanan + atm #arwono +::5!. 2ilai serapan optimum untuk
Cr;;;! yaitu pada pan&ang gelombang (+, nm sedangkan pada Cr*;! pada
pan&ang gelombang 5', nm -uri et al +:4B!. Kromium merupakan logam
industri yang penting karena rerupakan polutan utama" yang bersifat karsinogen"
mutagenik" dan sangat beracun. Kromium memiliki dua bentuk oksidatif dalam
lingkungan perairan. -ertama adalah Cr*;! yang diketahui sebagai bentuk Cr
yang sangat beracun" dan yang lain adalah Cr;;;! yang sedikit pergerakannya"
35
tidak beracun" dan bahkan merupakan unsur yang esensial bagi manusia dan
hewan 6iu et al 2,,'!.
Kegiatan industri yang dapat menyebabkan adanya krom di dalam
lingkungan antara lain industri cat" ba&a" tekstil" kulit" semen" keramik" dan kertas.
Kontaminasi logam krom dapat ter&adi melalui makanan dan minuman yang
tertumpuk di gin&al akan mengakibatkan keracunan akut yang akan ditandai
dengan kecenderungan ter&adinya pembengkakan pada hati dan dalam waktu yang
cukup pan&ang akan mengendap dan menimbulkan kanker paru-paru.
Prinsi(
Contoh air yang mengandung Cr Dalensi ' bereaksi dengan difenil
karbasid dalam laruitan asam" akan membentuk senyawa yang berwarna merah
Diolet. %arna yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada pan&anh
gelombang 5(, nm.
Peraatan
+. Spektrofotometer atau fotometer dengan filter kuning kehi&auan yang
mempunyai transmitan maksimum mendekati 5(, nm.
2. -ipet ukur
.. -ipet Dolume
(. 6abu ukur
Rea'en
+. 07uades
2. H
2
S3
(
.. Feagen difenil karba>id
Pemeriksaan
36
+. $emipet 25 m6 sampel ke labu ukur +,, m6 dengan menggunakan pipet
Dolume.
2. $enambahkan +m6 H
2
S3
(
kemudian di add-kan sampai tanda tera dengan
a7uades.
.. $enambahkan + m6 reagen difenil karba>id.
(. $enginkubasi selama M +, C +5 menit.
5. $embaca pada spetrofotometer 5(, nm.
)aktor *an' (eru "i (erhatikan
+. -ergunakan asam sulfat 2 2 dan pH meter untuk mengatur pH contoh air
+", M ,"..
2. Earam molibdat dan raksa akan bereaksi dengan reagen dan membentuk
warna" tetapi intensitas warnanya &auh lebih kecil" &ika dibandingkan
dengan kromium pada pH tertentu
.. Kadar molibdat dan raksa sampai 2,, mg96 dapat diabaikan.
(. *anadium merupakan penganggu kuat" tetapi dengan kadar +, kali
kromium tidak mengakibatkan kesulitan.
5. Eangguan permanganat dihilangkan dulu dengan reaksi a>ida.
'. Besi dengan kadar lebih dari + mg96 membntuk warna kuning" tetapi
warna ion 1e
.=
tidak ada kesulitan bila serapan diukur pada pan&ang
gelombang 5(, nm.
3.1.6 Pemeriksaan Kori"a #.
%
&
Meto"e : 0rgentometri $ohr
Prinsi(
37
-ada metoda $ohr titik akhir titrasi ditandai dengan pembentukan warna
merah bata dari 0g
2
Cr3
(
. -enentuan konsentrasi 0g23
.
dalam suatu larutan
terkadang terdapat komponen lain yang bukan merupakan bagian dari larutan
tersebut. Karena itu untuk menentukan konsentrasinya dalam hal ini 0g23
.
!
Dolume 0g23
.
hasil titrasi pembakuan harus dikurangi dengan Dolume
0g23
.
hasil dari titrasi blanko untuk mendapatkan Dolume perak nitrat
sesungguhnya.
Baik pada titrasi pembakuan maupun pada titrasi blanko masing masing
digunakan indikator K
2
Cr3
(
. /u&uan ditambahkannya indikator tersebut adalah
supaya ketika mencapai titik akhir titrasi keadaan analit dapat diamati secara
Disual" karena dengan penambahan K
2
Cr3
(
akan terbentuk endapan berwarna
merah bata yang men&adi tanda ter&adinya titik akhir titrasi. Gndapan merah bata
terebut tak lain adalah 0g
2
Cr3
(
.
0g
=
a7!
= Cl
-
a7!
N 0gCl endapan putih!
0g
=
a7!
= Cr3
(
2-
a7!
N 0g
2
Cr3
(s!
cokelat kemerahan!
Peraatan
+. Buret 5, m6
2. pH meter
.. gelas ukur +, dan +,, m6
(. labu ukur erlenmeyer 25, m6
Pemeriksaan
+. $emeriksa pH sampel" sampel dititrasi pada pH antara 4 dan +,. Bila
tidak sesuai dengan pH tersebut" pH diatur dengan penambahan H
2
S3
(
atau 2a3H.
38
2. +,, m6 sampel di pindahkan ke labu erlenmeyer 25, m6
.. $enambahkan dengan indikator K
2
Cr3
(
(. $elakuakan titrasi dengan 0g23
.
sampai ter&adi endapan merah bata.
)aktor *an' (eru "i(erhatikan
+. Bila contoh air keruh dan berwarna akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan. Contoh air yang keruh harus disaring terlebih dahulu dengan
menggunakan saringan membran berpori ,"(5 Hm.
2. Contoh air yang mengandung sulfida" sulfit atau tiosulfat akan menganggu
pada pemeriksaan klorida" tetapi dapat dihilangkan dengan penambahan +
m6 H
2
3
2
.,I aduk selama + menit
.. )ntuk contoah air yang berwarna tambah . m6 suspensi 0l3H!
.
" aduk
adan biarkan mengendap kemudian saring.
Perhitun'an
Kadar klorida di dalam contoh air dihitung sebagai :
M'7L . 8 #A%B& 9 N 9 30:+07mL ;ontoh air
0 @ m6 larutan 0g23. yang digunakan dalam contoh air
B @ m6 0g23. yang digunakan blanko
2 @ 2ormalitas larutan 0g23.
3.1.< Pemeriksaan Kesa"ahan .a.O
3
Meto"e : /itrimetri
-asar teori
39
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat di dalam
air umumnya mengandung ion Ca
2=
dan $g
2=
. Selain ion kalsium dan magnesium"
penyebab kesadahan &uga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat.
0ir sadah digolongkan men&adi dua &enis" berdasarkan &enis anion yang diikat
oleh kation Ca
2=
atau $g
2=
!" yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
0ir Sadah Sementara" yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat
CaHC3
.
!
2
dan $gHC3
.
!
2
!. Senyawa Kalsium Karbonat dan $agnesium
Karbonat dari batu kapur dan dolomite dapat larut men&adi senyawa Bikarbonat
karena adanya gas karbondioksida di udara.
CaC3
.
S! = 2 H
2
3l! = C3
2
g! N CaHC3
.
!
2
Prinsi(
Bila asam ethylen diamin tetra asetat dan garam natriumnya ditambahkan
ke dalam suatu larutan dari kation logam tertentu akan membentuk kompleks
khelat yang mudah larut. ?ika sedikit pewarna seperti Gryochrom black /
ditambahkan ke dalam larutan air yang mnegandung ion-ion kalsium dan
magnesium pada pH +," maka larutan tersebut akan berwarna merah anggur. ?ika
G#/0 ditambahkan sebagai titran" maka kalsium dan magnesium akan
membentuk kompleks.
Setelah G#/0 ditambahkan pada komplek kalsium dan magnesium" maka
larutan merah anggur berubah men&adi biru" yang merupakan titik akhir titrasi. ;on
$g harus ada suoaya diperoleh titik akhir titrasi yang sempurna. )ntuk itu
kedalam larutan dapar ditambahkan sedikit garam $g dan &uga meniadakan
koreksi dengan blanko.
40
Batas waktu penundaan titrasi untuk memperkecil kemungkinan
pengendapan CaC3
.
adalah 5 menit.
Peraatan
+. 6abu ukur erlenmeyer 5,,m6
2. Eelas ukur + 6
.. Buret
(. 0lat gelas yang lain
Rea'en
+. 6arutan dapar
2. -enghambat
.. ;ndikator GB/
(. /itran G#/0 ,",+ $
5. 6arutan baku kalsium
Pemeriksaan
+. 5, m6 sampel air dimasukkan kedalam labu erlenmeyer
2. /ambah +-2 m6 larutan dapar
.. /ambahkan sepucuk sendok kecil indikator
(. /itrasi dengan larutan standar G#/0 sampai warna birui tua.
Perhitun'an
Kesadahan sebagai
m'7L .a.O
3
, 1=== 9 A 9 B9 . 7 mL ;ontoh air
dengan :
41
0 @ $olaritas G#/0
B @ m6 titran G#/0
C @ mg CaC3. yang setara dengan +",, m6 titran G#/0
)aktor *an' (eru "i(erhatikan
+. 0lumunium" barium" kadmium" kobalt" tembaga" besi"timbal" mangan" nikel"
strontoium" seng" polifosfat" menyebabkan titik akhir titrasi men&adi tidak
nyata.
2. Eangguan ini dapat dikurangi dengan menambahkan penghambat tertentu
kedalam contoh air" sebelum titrasi dengan G#/0.
.. Bahan organik dalam contoh air baik yang tersuspensi maupun yang koloidal
dapat pulamengganggu titik akhir titrasi" dapat diatasi dengan menguapkan
contoh air sampai kering diatas penangas air kemudian dipanaskan dalam
pembakar berpenyekat pada suhu 55,
o
C sampai bahan organik teroksidasi
sempurna.
3.1.1= Pemeriksaan Phos(hat #PO
+
3%
&
Meto"e , SnCl
2
-hospat atau fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari
satu atom fosforus dan empat oksigen. #alam bentuk ionik" fosfat membawa
sebuah -. muatan formal" dan dinotasikan -3
(
.-
. 1osfat merupakan satu -satunya
bahan galian diluar air! yang mempunyai siklus" unsur fosfor di alam diserap
oleh mahluk hidup" senyawa fosfat pada &aringan mahluk hidup yang telah mati
42
terurai" kemudian terakumulasi dan terendapkan di lautan. -roses terbentuknya
endapan fosfat ada tiga:
+. 1osfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan
nefelin" syenit dan takhit" mengandung mineral fosfat apatit" terutama fluor
apatit OCa
5
-3
(
!
.
1P dalam keadaan murni mengandung (2 I -
2
3
5
dan ."B I
1
2
.
2. 1osfat sedimenter marin!" merupakan endapan fosfat sedimen yang
terendapkan di laut dalam" pada lingkungan alkali dan suasana tenang"
mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit.
.. 1osfat guano" merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan
kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air
hu&an dan air tanah. Berdasarkan tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari
endapan permukaan" bawah permukaan dan gua. phospat adalah 1osfor!
sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan" mempercepat
pembungaan" pemasakan bi&i dan buah
Prinsi(
-enambahan dengan amonimu molibdat" fungsi dari penambahan senyawa
ini adalah sebagai >at pengikat pada fosfor karena fosfor mudah mengalami
oksidasi setelah itu ditambahkan dengan timah klorida yang berfungsi untuk
mereduksi lalu sampel tersebut siap diukur absorbansinya. Kemudian dilakukan
pengukuran absorbansi pengukuran deret standar pada pan&ang gelombang
maksimum '5, nm.
Bahan *an' "i'unakan
43
+. 07uadest
2. #iammonium hydrogen phospat
.. 0mmonium molybdat
(. H2so( pekat
5. Sncl2.2h2,
'. gliserol
Aat "i'unakan
+. Spektrofotometer
+. Beaker glass
.. 6abu ukur
(. Spatula
5. -ipet tetes
'. Eelas ukur
4. KuDet
B. Eelas mineral
:. -emanas elektrik
+,. /imbangan
Pro"user Per;obaan ,
Taha( Kaibrasi S(ektro!otometer
+. $embuat larutan blangko a7uadest!.
2. $asukkan larutan blangko ke dalam kuDet yang bersih &angan sampai
tersentuh oleh tangan!.
.. $emasang pada alat kemudian atur sehingga harga absorbasi @ , dan
transmitan @ +,, pada pan&ang gelombang 5:, nm.
44
Taha( Anaisa Phos(at #PO
+
3%
&
$embuat larutan standar phosphat
+. $enimbang 2H
(
!
2
H-3
(
2. $emasukan 2H
(
!
2
H-3
(
kedalam labu ukur 25, ml
.. $elarutkannya dengan a7uades hingga ambang batas
$embuat larutan reagen 0mmonium $olybdat
+. 2H
(
!
'
$3
4
3
2(
.(H
2
3 @ ,"+4.B gram dalam 25, cc a7uadest
2. +( cc H
2
S3
(
pekat = 2, cc a7uadest didinginkan!
.. Kedua larutan dicampur dan diencerkan sampai 5, cc
-embuatan SnCl
2
.2H
2
3
+. +"25 gram dalam 5, cc gliserol" dipanaskan sebentar
Prose"ur anaisa (hos(at
+. $engambil +, m6 sampel " kemudian di asam sulfat bila sampel tersebut
basa.
2. $engambil 5, cc sampel = 2 cc 0mmonium molybdat = 5 tetes
SnCl
2
.2H
2
3
.. $emasukkan larutan tersebut ke dalam kuDet.
(. $emasang kuDet pada alat spektrofotometer dan mencatat hasilnya.
5. 6akukan prosedur yang sama untuk larutan blangko.
3.1.11 Pemeriksaan )uori"a #)
%
&
Meto"e : 0lira>in $erah
-asar teori
45
Senyawa fluorida adalah garam yang terbentuk ketika unsur fluorida 1
-
!"
berikatan dengan mineral dalam tanah atau batuan. Beberapa
senyawa fluorida seperti sodium fluoride dan fluorosilicates mudah larut ke air
tanah ketika bergerak melalui celah-celah dan ruang pori antara bebatuan.
Kebanyakan pasokan air mengandung beberapa fluoride alami. 1luorida &uga
dapat memasuki air minum akibat terlepas dari pupuk atau pabrik aluminium.
Selain itu banyak masyarakat menambahkan fluorida pada air minum mereka
untuk meningkatkan kesehatan gigi.
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan nomor (:29$enkes9-er9;*92,+,
tentang persyaratan kualitas air minum" fluorida termasuk parameter yang
berhubungan langsung dengan kesehatan. Kadar maksimun fluorida yang
diperbolehkan adalah +"5 mg9l.
Prinsi(
Contoh air yang mengandung ion >irkonium dengan alira>in membentuk
senyawa >irkonium alira>in yang berwarna kemerah-merahan. #engan adanya ion
flourida" maka intensitas warna sebanding dengan kadar ion floruda dan dapat
diukur secara Disual atau secara spektrofotometri pada pan&ang gelombang 525
nm.
Peraatan
+. Spektrofotometer 55,-5B, nm
2. Grlenmeyer
.. -ipet ukur
Rea'en
+. Feagen S-02#S
46
2. 6arutan induk florida +",, m6 @ +,, Hg 1
Pemeriksaan
+. $emipet +,, m6 sampel ke erlenmeyer.
2. /ambahkan 5 m6 reagen S-02#S.
.. Homogenkan dan biarkan selama + &am .
)aktor *an' (eru "i(erhatikan
+. 1lourid dalam air dapat dipisahkan dari unsur lainnya dengan menyuling
asam fluosalisalisik dari satu larutan contoh air dalam asam pada suhu
didh yang lebih tinggi.
2. Kadar minimum yang dapat di ukur : ,",5 C +"( mg96
3.1.1$ Pemeriksaan Besi #)e
$3
&
Meto"e : 1enatrolin
-asar teori , Besi adalah elemen kimiawi yang dapat ditemukan hampir disetiap
tempat dibumi pada semua lapisan-lapisan geologis dan badan air. Besi dalam air
tanah dapat berbentuk 1e;;! dan 1e;;;! terlarut. 1e ;;! terlarut dapat tergabung
dengan >at organic membentuk suatu senyawa kompleks. -ada kadar +-2 ppm
besi dapat menyebabkan air berwarna kuning" terasa pahit" meninggalkan noda
pada pakaian dan porselin. Keracunan besi menyebabkan permeabilitas dinding
pembuluh darah kapiler meningkat sehingga plasma darah merembes keluar.
0kibatnya Dolume darah menurun dan hipoksia &aringan menyebabkan asidosis
darah.
Prinsi(
47
Contoh air yang mengandung besi yang dipanaskan dalam suausana asam
dan adanya hidroksil amin hidroklorida direduksi men&adi ion ferro. 1erro dengan
+"+, Cfenatrolin pada pH ."2 C .". membentuk senyawa khelat ferro fenatrolin
yang berwarna merah &ingga. %arna yang terbentuk dibandingkan dengan warna
larutan baku yang telah diketahui kadarnya secara spektrofotometri pada pan&ang
gelombang 5+, nm.
Peraatan
+. /abung reaksi
2. -ipet ukur +, m6" dan 2 m6
Rea'en
+. Buffer 0mmonium 0setat
2. Standart 1eCl
.
.. 2atrium asetat 2a asetat! ,"2 $
(. 1enantrolin ,"25 I
5. Hidroksilamin +, I
'. 0kuades
Pemeriksaan
+. $emipet sampel +, m6 ke dalam tabung reaksi
2. $enambahkan ,"5 m6 larutan buffer 0mmonium 0setat
.. $enambahkan ,"+ larutan hidroksilamin
(. $enambahkan ,"+ m6 larutan fenatrolin
5. $enghomogenkan kemudian di inkubasi selama +5 menit
'. $embaca pada spektrofotometer pada pan&ang gelombang 5+, nm.
)aktor *an' (eru "i(erhatikan
48
+. 8at pengoksidasi kuat sianida" nitrit" fosfat" kromium" seng dalm kadar
lebih dari +, kali kadar besi" kobalt dan tembaga dalam &umlah lebih
dari 5mg96" nikel dalam &umlah lebih dari 2 mg96.
2. Bismut" kadmium" raksa" molibdat dan perak mengendapkan fenatrolin.
.. -endidihan dengan asam merubah polifosfat men&adi ortofosfat dan
menghilangkan sianida serta nitrit yang mengganggu. -enambahan
hidroksilamin berlebihan akan menghilangkan kesalahan yang
disebabkan oleh kadar reagen pengoksidasi kuat yang berlebih.
(. Kadar minimum besi atau besi terlarut adalah +, Hg96" dapat diukur
dengan spektrofotometer dengan menggunakan kuDet dengan lintasan
cahaya 5 cm atau lebih.
3.1.13 Pemeriksaan Ammonia #N>
3
&
Meto"e : 1enat
-asar teori , 0monia adalah senyawa kimia dengan rumus 2H
.
. Biasanya
senyawa ini didapati berupa gas dengan bau ta&am yang khas disebut bau
amonia!. Keberadaannya dalam air dapat mempengaruhi perubahan sifat fisik air
dan kesehatan manusia yang mengkonsumsi air tersebut.
0monia bebas" merupakan hasil proses dekomposisi benda-benda organik.
Keberadaan amonia bebas dalam sumber air menun&ukkan adanya pencemaran
oleh kotoran binatang atau manusia. $enurut Baku mutu nasional berdasarkan
Keputusan $enteri Kesehatan F; nomor :,49$G2KGS9SK9*;;92,,2 batas kadar
ammonia yang terkandung dalam air yang akan dikonsumsi yaitu ,"+5 mg96.
Prinsi(
49
0mmonia dan hypochlorite dengan katalis sodium nitroprusside akan
menghasilkan intensitas senyawa biru dari indofenol yang diukur dengan alat
spektrofotometer pada pan&ang gelombang '(, nm.
Rea'en
+. 6arutan 1enol C
'
H
5
3H!
2. 2atrium 2itroprusida C
5
1e2
'
2a
2
3! ,"5 I
.. 6arutan 0lkalin Sitrat C
'
H
5
2a
.
3
4
!
(. 2atrium Hipoklorit 2a3Cl! 5I
5. 6arutan -engoksidasi
'. 6arutan induk 0mmonia +,,, mg96
4. 6arutan baku 0mmonia +,, mg96
B. 6arutan baku 0mmonia +, mg96
:. 0ir suling
Peraatan
+. )*-*;S Spektrofotmeter
2. 2eraca analitik
.. Grlenmeyer 5, m6
(. 6abu ukur +,, m6< 5,, m6< dan +,,, m6
5. Eelas ukur 25 ml
'. -ipet Dolumetrik +", m6< 2", m6< .", m6< (", m6< dan 5", m6
4. Eelas piala
B. -ipet tetes
Pembuatan arutan
1. Larutan )eno #.
2
>
0
O>&
50
#icampurkan ++.+ m6 1enol yang dicairkan kadar 1enol Q B: I! dengan
etil alcohol :5 I didalam labu ukur +,, m6. #iencerkan dengan a7uades
hingga batas tanda tera dan dihomogenkan
Catatan : 6arutan ini tahan selama + minggu.
$. Larutan Nitro(rusi"a #.
0
)eN
2
Na
$
O& =.0 ?
#ilarutkan ,.5 gram 2atrium 2itroprusida dalam +,, m6 air suling lalu
dihomogenkan.
Catatan : 6arutan disimpan dalam botol gelap dan tahan sampai + bulan.
3. Larutan hi(okorit #NaO.& 0 ?
Catatan : larutan yang tersedia di pasaran berkonsentrasi 5 I" larutan ini
akan terdekomposisi setelah segel dilepas" oleh karena itu ganti larutan
setelah 2 bulan.
+. Larutan (en'oksi"asi
#icampurkan +,, m6 larutan alkalin sitrat dengan 25 m6 larutan 2a3Cl 5
I. 6arutan ini harus disiapkan setiap kali sebelum pengu&ian.
Pemeriksaan sam(e
+. #ipipet 25 m6 sampel dan dimasukkan masing-masing kedalam
erlenmeyer 25 m6.
2. #itambahkan + m6 larutan 1enol" dihomogenkan.
.. #itambahkan + m6 larutan 2atrium 2itroprusida" dihomogenkan.
(. #itambahkan 2.5 m6 larutan pengoksidasi" dihomogenkan.
51
5. #ibiarkan selama + &am untuk pembentukan warna. #iukur absorbansi
pada spektrofotometer dengan pan&ang gelombang '(, nm.
3.1.1+ Pemeriksaan TSS #Total Suspended Solid&
-asar Teori ,
8at padat tersuspensi /SS @ /otal Suspended Solid! merupakan residu
yang tidak lolos saring" yaitu yang tertahan oleh saringan" sedangkan >at terlaru
Sifat C sifat kimia dan fisika dari material dalam suspensi" besarnya ukuran pori
saringan" luas dan ketebalan saringan" dan &umlah serta keadaan fisik dari material
yang terendap paadanya merupakan faktor penting yang mempengaruhi
pemisahan >at padat tersuspensi dan >at padat terlarut
Aat "an Bahan,
+. Eelas kimia 9 Grlenmeyer
2. Kertas saring
.. /imbangan
(. 3Den
5. -inset
'. Eelas)kur
4. Corong
B. #esikator
52
.ara Ker@a ,
+. $enyediakan Eelas kimia dan kertas saring yang dioDen pada suhu +,5
o
C
selama + &am. Kemudian didesikator selama +5 menit " selan&utnya ditimbang
dengan neraca analitik 0 gram!.
2. $engambil air sampel sebanyak +,, ml" disaring dengan kertas saring pada
tahap pertama.
.. $embilas kertas saring dengan a7uadest sebanyak 5 ml" dioDen dengan suhu
+,5
o
C selama + &am" selan&utnya didesikator selama kurang lebih +5 menit"
lalu ditimbang dan dicari berat konstannya B gram !.
>asi Pen'amatan ,
/SS @
3.1.10 Pemeriksaan T-S #Total Dissolve Solid&
-asar Teori ,
/#S Total Dissolve Solid! yaitu ukuran >at terlarut baik itu >at organic
maupun anorganic" misalnya : garam" dll! yang terdapat pada sebuah larutan. /#S
meter menggambarkan &umlah >at terlarut dalam Part Per Million --$! atau
sama dengan milligram per 6iter mg96!. )mumnya berdasarkan definisi diatas
seharusnya >at yang terlarut dalam air larutan! harus dapat melewati saringan
yang berdiameter 2 micrometer 2R+,
-'
meter!. 0plikasi yang umum digunakan
adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan" pemeliharaan
a7uarium" kolam renang" proses kimia" pembuatan air mineral" dll. Setidaknya"
kita dapat mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh" ataupun air
53
murni untuk keperluan kimia misalnya pembuatan kosmetika" obat-obatan"
makanan" dll!. Sampai saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk
mengukur kualitas suatu larutan.
Aat "an Bahan,
+. Eelas kimia 9 Grlenmeyer
2. Kertas saring
.. /imbangan
(. 3Den
5. -inset
'. Eelas)kur
4. Corong
B. #esikator
:. /#S meter" merk Hach Sension
.ara Ker@a ,
+. $enyiapkan gelas Kimia +,, m6 berisi air sampel.
2. $enyiapkan alat Hach Sension sampai alat dalam keadaan stand by.
.. $emasukkan detektor alat ke dalam gelas kimia berisi air sampel.
(. $encatat hasil dan suhu air sampel yang tertera pada layar alat.
3.1.12 Pemeriksaan )eno
Prinsi(
Semua fenol dalam air akan bereaksi dengan (-aminoantipirin pada pH 4":
M ,"+ dalam suasana larutan kalium ferri sianida akan membentuk warna merah
54
kecoklatan dari antipirin. %arna yang terbentuk diukur absorbansinya pada
pan&ang gelombang (', nm atau 5,, nm.
Bahan
+. 2atrium sulfat anhidrat 2a
2
S3
(
!.
2. 0ir suling yang mempunyai daya hantar listrik #H6! ,"5 Smhos9cm - 2
Smhos9cm<
.. Kristal kalium ;odida" K;<
(. 0sam klorida" HCl pekat +2 2<
5. 2atrium klorida" 2aCl<
'. Kristal fenol" C
'
H
5
3H murni ::"::I<
4. Kloroform" CHCl
.
<
B. Kalium dikromat" K
2
Cr
2
3
4
,",25 2<
:. Serbuk di-kalium hidrogen fosfat" K
2
H-3
(
<
+,. Serbuk kalium dihidrogen fosfat" KH
2
-3
(
<
++. 6arutan kalium ferisianida" K
(
1eC2!
'
<
+2. 6arutan bromat-bromida ,"+ 2:
timbang 2"4B( g KBr3
.
anhidrat" tambahkan +, g kristal kalium
bromida" KBr kemudian larutkan dengan air suling sampai +,, m6<
+.. ;ndikator metil &ingga 5I:
larutkan 5 g kristal metil &ingga dengan air suling sampai +,, m6<
+(. 0sam fosfat" H
.
-3
(
+: ::
pipet +, m6 H
.
-3
(
B5I" kemudian tambahkan :, m6 air suling dalam
labu ukur +,, m6<
+5. 2atrium thiosulfat" 2a
2
S
2
3
.
,",25 2:
55
larutkan '"2,5 g 2a
2
S
2
3
4
dan ,"25 g 2a3H dengan air suling sampai
Dolume +,,, m6 dalam labu ukur<
+'. 6arutan indikator kan&i ,",5I:
larutkan 5, mg kristal kan&i dalam +,, m6 air suling<
+4. 6arutan natrium hidroksida" 2a3H 2"5 2:
larutkan +, g 2a3H kristal dalam +,, m6 air suling<
+B. 6arutan ammonium hidroksida" 2H
(
3H ,"5 2:
encerkan .5 m6 2H
(
3H pekat dengan air suling sampai +,,, m6<
+:. 6arutan asam sulfat" H
2
S3
(
+ 2:
encerkan 2"444 m6 asam sulfat pekat dengan air suling sampai +,, m6<
2,. 6arutan asam sulfat" H
2
S3
(
( 2:
encerkan ++"+++ m6 asam sulfat pekat dengan air suling sampai +,, m6<
2+. 6arutan penyangga fosfat:
larutkan +,("5 g K
2
H-3
(
dan 42". g KH
2
-3
(
dalam +,,, m6 air suling"
pH harus '"B<
22. 6arutan ( - aminoantipirin:
larutkan 2", g kristal ( aminoantipirin dalam +,, m6 air suling" siapkan
setiap akan melakukan analisis<
2.. 6arutan kalium ferisianida" K
(
1eC2!
'
:
larutkan B", g kristal kalium ferisianida dalam +,, m6 air suling" larutan
ini mempunyai waktu simpan selama + minggu.
Peraatan
+. Spektrofotometer uD9Dis<
56
2. #estilator yang dilengkapi dengan labu didih +,,, m6<
.. -enangas air yang dilengkapi dengan pengatur suhu<
(. Buret 5, m6<
5. Corong pemisah 5,, m6<
'. 6abu ukur +,, m6 dan +,,, m6<
4. Eelas ukur +,, m6<
B. -ipet ukur 5 m6 dan +, m6<
:. -ipet Dolumetrik + m6< 2 m6< 5 m6 dan +, m6<
+,. Eelas piala 5,, m6 dan +,,, m6< dan
++. Grlenmeyer 5,, m6.
Pen'aAetan sam(e u@i
0pabila sampel u&i tidak dapat segera dianalisis" sampel u&i dapat
diawetkan dengan cara penambahan asam sulfat" H
2
S3
(
sampai pH lebih kecil
sama dengan 2 dan simpan pada temperatur (
o
C. %aktu simpan maksimum 2B
hari.
Persia(an sam(e u@i
+. )kur 5,, m6 sampel u&i secara duplo dan masukkan ke dalam labu didih"
tambahkan batu didih dan beberapa indikator metil &ingga sampai ter&adi
warna kuning.
2. /ambahkan 2 sampai dengan . tetes larutan asam fosfat +:: sampai warna
merah &ingga.
.. pH M (",! dan bila timbul gas H2S atau S3( kocok pelan-pelan labu didih
hingga bau gas hilang.
57
(. /ambahkan lagi asam fosfat bila warna larutan sampel u&i men&adi kuning
kembali.
5. 3perasikan destilator dan tampung destilat pada gelas ukur sampai Dolume
men&adi (5, m6.
'. $atikan alat pemanas dan tambahkan air suling sebanyak 5, m6 ke dalam
labu didih" teruskan penyulingan hingga Dolume destilat men&adi 5,, m6.
4. Bila destilat &ernih" lan&utkan pada tahap cara u&i.
B. Bila destilat yang dihasilkan keruh" tambahkan asam fosfat sampai warna
merah &ingga dan ulang; destilasi.
:. Bila destilat ulang masih keruh" ekstraksi terhadap sampel u&i dengan
tahapan sebagai berikut:
a. )kur 5,, m6 sampel u&i secara duplo dan masukkan ke dalam corong
pisah.
b. /ambahkan masing-masing ( tetes indikator metil &ingga dan H
2
S3
(
+2
sampai warna merah &ingga" kemudian tambahkan +5, g 2aCl.
c. Gkstraksi dengan (, m6 kloroform" kemudian kocok dan biarkan
sampai lapisan kloroform terpisah.
d. -indahkan lapisan kloroform ke dalam corong pemisah lainnya dan
ulangi ekstraksi diatas sebanyak ( kali masing-masing dengan
penambahan 25 m6 kloroform.
e. /ambahkan (", m6 larutan 2a3H 2"5 2 ke dalam lapisan kloroform
yang telah dipisahkan"
f. Kemudian kocok dan pindahkan ekstrak alkalis ke dalam gelas piala.
58
g. /ambahkan . m6 larutan 2a3H 2"5 2 ke dalam larutan kloroform"
kocok kembali dan satukan hasil ektrak alkalis.
h. -anaskan hasil-hasil ekstraksi diatas penangas air pada suhu 55 M 2!
untuk menguapkan kloroform" dinginkan kemudian tambahkan air
suling sampai Dolume men&adi 5,, m6.
i. )lang kembali penyulingan mulai langkah 5! sampai 4!.
&. 0ir suling yang &ernih merupakan sampel u&i.
k. Sampel u&i siap diu&i.
Persia(an (en'u@ian
1. Larutan in"uk !eno #.
2
>
0
O>&
6arutkan +",, g fenol C
'
H
5
3H! bebas air dengan +,, m6 air suling di
dalam labu ukur +,,, m6 dan tepatkan sampai tanda tera.
-enetapan kadar 1enol dalam larutan induk dengan tahapan :
a! -ipet 5, m6 larutan induk dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer
5,, m6 dan tambahkan +,, m6.
b! /ambahkan +, m6 bromat-bromida ,"+ 2 dan 5 m6 HCl pekat"
kemudian dikocok. Bila
warna coklat dari Br
2
tidak nampak" tambahkan secara bertahap +,
m6 larutan bromatbromida ,"+ 2 sampai ter&adi warna coklat dan
biarkan selama +, menit.
c! Kemudian tambahkan + g K;.
d! 6akukan penetapan blangko seperti butir a! sampai dengan c!.
59
e! /itrasi blanko dan larutan induk fenol dengan larutan natrium
tiosulfat ,",25 2 dan gunakan larutan kan&i sebagai indikator.
f! Catat pemakaian larutan natrium tiosulfat yang digunakan.
g! Hitung kadar fenol dalam larutan induk dengan menggunakan
rumus:
Konsentrasi !eno #m'7L& 8
Keterangan :
0 : banyaknya larutan natrium tiosulfat yang digunakan untuk titrasi blanko m6!<
B : adalah banyaknya bromat C bromida ,"+ 2 yang ditambahkan pada larutan
baku fenol dibagi +,<
C: adalah banyaknya larutan natrium tiosulfat yang dipergunakan untuk titrasi
larutan induk fenol m6!.
Pembuatan arutan baku !eno #.
2
>
0
O>& 1== m'7L
-ipet +,", m6 larutan induk fenol +,,, mg96 kedalam labu ukur +,, m6
dan tambahkan air suling sampai tepat tanda tera.
Pembuatan arutan baku !eno #.
2
>
0
O>& 1 m'7L
-ipet +", m6 larutan baku fenol +,, mg96 kedalam labu ukur +,, m6 dan
tambahkan air suling sampai tepat tanda tera.
Pembuatan arutan ker@a !eno #.
2
>
0
O>&
a!. -embuatan larutan ker&a fenol antara ,",,5 mg96 sampai dengan ,"+,, mg96
dengan tahapan sebagai berikut:
+! -ipet 5", m6 larutan induk fenol dan masukkan ke dalam labu ukur 5,, m6
dan tambahkan air suling sampai tepat tanda tera.
60
2! -ipet ,", m6< .", m6< 5", m6< +,", m6< 2,", m6 dan 5,", m6 larutan ke&a
fenol +mg96" masukkan masing-masing ke dalam labu ukur 5,, m6.
.! /ambahkan air suling sampai tepat pada tera hingga diperoleh ,",,, mg96<
,",,'mg96< ,",+, mg96< ,",2, mg96< ,",(, mg96 dan ,"+,, mg96 fenol.
b! -embuatan larutan ker&a fenol antara ,"2,, mg96 sampai dengan 5",,, mg96
dengan tahapan sebagai berikut:
+! -ipet ,", m6< +", m6< (", m6< B", m6< +5", m6 <2,", m6 dan 25", m6
larutan baku fenol +,, mg96" masukkan masing-masing ke dalam labu ukur
5,, m6.
2! /ambahkan air suling sampai tepat pada tera hingga diperoleh ,",,, mg96<
,"2,, mg96< ,"B,, mg96< +"',, mg96< .",,, mg96< (",,, mg96 dan 5",,,
mg96 fenol.
Pembuatan kur5a kaibrasi
Buat kurDa kalibrasi dengan tahapan sebagai berikut:
a! 0pabila kadar fenol antara ,",,5 mg96 sampai dengan ,"+ mg96 buat kurDa
kalibrasi dengan tahapan sebagai berikut:
+! 3ptimalkan alat spektrofotometer sesuai dengan petun&uk penggunaan alat
untuk pengu&ian fenol kadar rendah.
2! )kur 5,, m6 larutan baku secara duplo dan masukkan ke dalam gelas piala
+,,, m6.
.! /ambahkan +2 m6 larutan 2H
(
3H ,"5 2 dan atur pH men&adi 4": M ,"+
dengan penambahan larutan penyangga fosfat.
(! -indahkan larutan ke dalam corong pemisah tambahkan .", m6 larutan
aminoantipirin sambil diaduk.
61
5! /ambahkan .", m6 larutan kalium ferisianida sambil diaduk" diamkan
selama . menit sampai timbul warna kuning &ernih.
'! Gkstraksi dengan 25 m6 kloroform dan kocok corong pemisah paling sedikit
+, kali" diamkan sampai lapisan kloroform terpisah.
4! Keluarkan lapisan kloroform melalui kertas saring yang telah dilapisi
dengan 5 g natrium sulfat bebas air.
B! $asukkan ke dalam cuDet pada alat spektrofotometer" baca dan catat
serapan pada pan&ang gelombang (', nm.
:! 0pabila perbedaan hasil pengukuran secara duplo lebih besar dari 2I"
periksa keadaan alat dan ulangi peker&aan mulai tahap +!" apabila lebih kecil
atau sama dengan 2I rata-ratakan hasilnya.
+,! Buat kurDa kalibrasinya.
b! 0pabila kadar fenol antara ,"2,, mg96 sampai dengan 5",,, mg96 buat kurDa
kalibrasi dengan tahapan sebagai berikut:
+! 3ptimalkan alat spektrofotometer sesuai dengan petun&uk penggunaan alat
untuk pengu&ian fenol kadar tinggi.
2! )kur +,, m6 larutan baku secara duplo dan masukkan ke dalam gelas piala
25, m6.
.! /ambahkan 2"5 m6 larutan 2H(3H ,"5 2 dan atur pH men&adi 4": M ,"+
dengan penambahan larutan penyangga fosfat.
(! -indahkan larutan ke dalam corong pemisah tambahkan +", m6 larutan
aminoantipirin sambil diaduk.
5! /ambahkan +", m6 larutan kalium ferisianida sambil diaduk" diamkan
selama +5 menit.
62
'! $asukkan ke dalam cuDet pada alat spektrofotometer" baca dan catat
absorbansinya pada pan&ang gelombang 5,, nm.
4! 0pabila perbedaan hasil pengukuran secara duplo lebih besar dari 2I"
periksa keadaan alat dan ulangi peker&aan mulai tahap +!" apabila lebih kecil
atau sama dengan 2I rata-ratakan hasilnya.
B! $embuat kurDa kalibrasinya.
Prose"ur
6akukan cara u&i fenol dengan tahapan sebagai berikut:
a! -engu&ian kadar fenol dalam air dan air limbah antara ,",,5 mg96 sampai
dengan ,"+ mg96 dengan tahapan sebagai berikut:
+! )kur 5,, m6 sampel u&i secara duplo dan masukkan ke dalam gelas piala
+,,, m6.
2! /ambahkan +2 m6 larutan 2H(3H ,"5 2 dan atur pH men&adi 4": M ,"+
dengan penambahan larutan penyangga fosfat.
.! -indahkan larutan ke dalam corong pemisah tambahkan . m6 larutan
aminoantipirin sambil diaduk.
(! /ambahkan . m6 larutan kalium ferisianida sambil diaduk" diamkan selama
. menit sampai timbul warna kuning &ernih.
5! Gkstraksi dengan 25", m6 kloroform dan kocok corong pemisah paling
sedikit +, kali" diamkan sampai lapisan kloroform terpisah.
'! Keluarkan lapisan kloroform melalui kertas saring yang telah dilapisi
dengan 5 g natrium sulfat anhidrat.
63
4! $asukkan ke dalam cuDet pada alat spektrofotometer" baca dan catat
absorbansinya pada pan&ang gelombang (', nm.
b! -engu&ian kadar fenol dalam air dan air limbah antara ,"2,, mg96 sampai
dengan 5",,, mg96 dengan tahapan sebagai berikut :
+! )kur +,, m6 sampel u&i secara duplo dan masukkan ke dalam gelas piala
25, m6.
2! /ambahkan 2"5 m6 larutan 2H(3H ,"5 2 dan atur pH men&adi 4": M ,"+
dengan penambahan larutan penyangga fosfat.
.! /ambahkan + m6 larutan aminoantipirin sambil diaduk.
(! /ambahkan + m6 larutan kalium ferisianida sambil diaduk" diamkan selama
+5 menit.
5! $asukkan ke dalam cuDet pada alat spektrofotometer" baca dan catat
absorbansi pada pan&ang gelombang 5,, nm.
Perhitun'an
Ka"ar !eno
$engitung kadar fenol dalam sampel u&i dengan menggunakan kurDa
kalibrasi atau persamaan garis regresinya dan perhatikan hal-hal berikut:
a! Selisih kadar maksimum yang diperbolehkan antara dua pengukuran duplo
adalah +2I.
b! 0pabila hasil perhitungan kadar fenol lebih besar atau sama dengan ,"+ mg96
dan lebih kecil atau sama dengan ,"2 mg96. )langi pengu&ian dengan
pengenceran sampel u&i.
Perhitun'an Relative Percent Different (RPD)
? RPD 8
64
dengan pengertian:
T+ adalah hasil analisis pada penentuan pertama<
T2 adalah hasil analisis target yang diharapkan.
Persen Temu Baik # % Recovery: ? R&
-ersen temu balik dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut:
I F @
dengan pengertian:
0 adalah Kadar sampel u&i pada pembacaan spektro pertama mg96!<
B adalah Kadar sampel u&i pada pembacaaan spektro kedua 9 duplo mg96!<
C adalah rata C rata pembacaan pertama dan duplo mg96!<
3.1.14 Pemeriksaan .O- #Chemical Oxygen Demand&
Prinsi(
Senyawa organik dan anorganik" terutama organik dalam sampel u&i
dioksidasi oleh Cr
2
3
4
2-
dalam refluks tertutup menghasilkan Cr
.=
. ?umlah oksidan
yang dibutuhkan dinyatakan dalam ekuiDalen oksigen 32 mg96! diukur secara
spektrofotometri sinar tampak. Cr
2
3
4
2-
kuat mengabsorpsi pada pan&ang
gelombang (2, nm dan Cr.= kuat mengabsorpsi pada pan&ang gelombang ',,
nm.
)ntuk nilai C3# +,, mg96 sampai dengan :,, mg96 kenaikan Cr.=
ditentukan pada pan&ang gelombang ',, nm. -ada sampel u&i dengan nilai C3#
yang lebih tinggi" dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum pengu&ian.
65
)ntuk nilai C3# lebih kecil atau sama dengan :, mg96 penurunan konsentrasi
Cr
2
3
4
2-
ditentukan pada pan&ang gelombang (2, nm.
Bahan
+. air bebas organik<
2. digestion solution pada kisaran konsentrasi tinggi.
.. /ambahkan +,"2+' g K
2
Cr
2
3
4
yang telah dikeringkan pada suhu +5, LC
selama 2 &am ke dalam 5,, m6 air suling. /ambahkan +'4 m6 H2S3(
pekat dan ..". g HgS3
(
. 6arutkan dan dinginkan pada suhu ruang dan
encerkan sampai +,,, m6.
(. digestion solution pada kisaran konsentrasi rendah.
5. /ambahkan +",22 g K
2
Cr
2
3
4
yang telah dikeringkan pada suhu +5, LC
selama 2 &am kedalam 5,, m6 air suling. /ambahkan +'4 m6 H
2
S3
(
pekat dan ..". g HgS3
(
. 6arutkan" dan dinginkan pada suhu ruang dan
encerkan sampai +,,, m6.
'. larutan pereaksi asam sulfat
6arutkan +,"+2 g serbuk atau kristal 0g
2
S3
(
ke dalam +,,, m6 H
2
S3
(
pekat. 0duk hingga larut.
.ATATAN -roses pelarutan 0g
2
S3
(
dalam asam sulfat dibutuhkan waktu
pengadukan selama 2 dua! hari" sehingga digunakan magnetic stirer untuk
mempercepat melarutnya pereaksi.
4. asam sulfamat 2H
2
S3
.
H!.
#igunakan &ika ada gangguan nitrit. /ambahkan +, mg asam sulfamat
untuk setiap mg 232-2 yang ada dalam sampel u&i.
66
B. larutan baku Kalium Hidrogen 1talat H33CC
'
H
(
C33K" KH-! U C3#
5,, mg 3296 "Eerus perlahan KH-" lalu keringkan sampai berat konstan
pada suhu ++, LC. 6arutkan (25 mg KH- ke dalam air bebas organik dan
tepatkan sampai +,,, m6. 6arutan ini stabil bila disimpan dalam kondisi
dingin pada temperatur ( LC M 2 LC dan dapat digunakan sampai + minggu
selama tidak ada pertumbuhan mikroba. Sebaiknya larutan ini
dipersiapkan setiap + minggu.
.ATATAN 1 6arutan baku Kalium Hidrogen 1talat digunakan sebagai
pengendalian mutu kiner&a pengukuran.
.ATATAN $ Bila nilai C3# sampel u&i lebih besar dari 5,, mg96" maka dibuat
larutan baku KH- yang mempunyai nilai C3# +,,, mg 3296.
.ATATAN 3 6arutan baku KH- dapat menggunakan larutan siap pakai.
Peraatan
+. spektrofotometer sinar tampak (,, nm sampai dengan 4,, nm!<
2. kuDet<
.. digestion vessel" lebih baik gunakan kultur tabung borosilikat dengan
ukuran +'mm V+,, mm< 2, mm V +5, mm atau 25 mm V +5, mm
bertutup ulir. 0tau alternatif lain"
(. gunakan ampul borosilikat dengan kapasitas +, m6 diameter +: mm
sampai dengan 2, mm!<
:. pemanas dengan lubang-lubang penyangga tabung (heating block)<
.ATATAN ?angan menggunakan oDen.
+,. buret<
++. labu ukur 5,", m6< +,,", m6< 25,", m6< 5,,", m6 dan +,,,", m6<
67
+2. pipet Dolumetrik 5", m6< +,", m6< +5", m6< 2,", m6 dan 25", m6<
+.. gelas piala<
+(. magnetic stirrer< dan
+5. timbangan analitik dengan ketelitian ,"+ mg.
Persia(an "an (en'aAetan sam(e u@i
Persia(an sam(e u@i
+. homogenkan sampel u&i
.ATATAN Sampel u&i dihaluskan dengan blender bila mengandung
padatan tersuspensi.
2. cuci digestion vessel dan tutupnya dengan H
2
S3
(
2, I sebelum
digunakan<
Pen'aAetan sam(e u@i
+. Bila sampel u&i tidak dapat segera diu&i" maka sampel u&i diawetkan
dengan menambahkan H2S3( pekat sampai pH lebih kecil dari 2 dan
disimpan dalam pendingin pada temperatuF ( LC M 2 LC dengan waktu
simpan maksimum yang direkomendasikan 4 hari.
Pembuatan arutan ker@a
+. Buat deret larutan ker&a dari larutan induk KH- dengan + satu! blanko dan
minimal . kadar yang berbeda secara proporsional yang berada pada
rentang pengukuran.
Prose"ur
Proses digestion
68
+. pipet Dolume sampel u&i atau larutan ker&a" tambahkan digestion solution dan
tambahkan larutan pereaksi asam sulfat yang memadai ke dalam tabung atau
ampul.
2. tutup tabung dan kocok perlahan sampai homogen<
letakkan tabung pada pemanas yang telah dipanaskan pada suhu +5, LC"
lakukan
.. refluks selama 2 &am.
.ATATAN Selalu gunakan pelindung wa&ah dan sarung tangan untuk
melindungi dari panas dan kemungkinan menyebabkan ledakan tinggi pada
suhu +5, LC.
Pembuatan kur5a kaibrasi
KurDa kalibrasi dibuat dengan tahapan sebagai berikut:
+. hidupkan alat dan optimalkan alat u&i spektrofotometer sesuai petun&uk
penggunaan alat untuk pengu&ian C3#. 0tur pan&ang gelombangnya pada
',, nm atau (2, nm" ukur serapan masing-masing larutan ker&a kemudian
catat dan plotkan terhadap kadar C3#<
2. buat kurDa kalibrasi dari data pada butir ..4.+.b! di atas dan tentukan
persamaan garis lurusnya.
.. &ika koefisien korelasi regreasi linier r! W ,"::5" periksa kondisi alat dan
ulangi langkah pada butir ..4.+ a! sampai dengan c! hingga diperoleh nilai
koefisien r Q ,"::5.
69
Pen'ukuran sam(e u@i
Untuk sam(e u@i .O- 1== m'7L sam(ai "en'an <== m'7L
+. dinginkan perlahan-lahan sampel yang sudah direfluks sampai suhu ruang
untuk mencegah terbentuknya endapan. ?ika perlu" saat pendinginan
sesekali tutup sampel dibuka untuk mencegah adanya tekanan gas
2. biarkan suspensi mengendap dan pastikan bagian yang akan diukur benar-
benar
.. ukur serapan sampel u&i pada pan&ang gelombang yang telah ditentukan
',, nm!
(. hitung kadar C3# berdasarkan persamaan linier kurDa kalibrasi
5. lakukan analisa duplo.
Untuk sam(e u@i .O- ebih ke;i "ari atau sama "en'an <= m'7L
+. dinginkan perlahan-lahan sampel yang sudah direfluks sampai suhu ruang
untuk mencegah terbentuknya endapan. ?ika perlu" saat pendinginan
sesekali tutup sampel dibuka untuk mencegah adanya tekanan gas<
2. biarkan suspensi mengendap dan pastikan bagian yang akan diukur benar-
benar &ernih<
.. gunakan pereaksi air sebagai larutan referensi<
(. ukur serapannya sampel u&i pada pan&ang gelombang yang telah
ditentukan (2, nm!<
5. hitung kadar C3# berdasarkan persamaan linier kurDa kalibrasi<
'. lakukan analisa duplo.
70
.ATATAN 0pabila kadar sampel u&i berada di atas kisaran pengukuran"
lakukan pengenceran.
Perhitun'an
2ilai C3# sebagai mg 3
2
96:
Kadar C3# mg 3
2
96! @ C V f +!
Keteran'an,
C adalah nilai C3# sampel u&i" dinyatakan dalam miligram per liter mg96!<
f adalah faktor pengenceran.
a! $asukkan hasil pembacaan serapan sampel u&i ke dalam regresi linier
yang diperoleh dari kurDa kalibrasi.
b! 2ilai C3# adalah hasil pembacaan kadar sampel u&i dari kurDa kalibrasi.

3.1.16 Pemeriksaan BO- #iochemical Oxygen Demand)
Prinsi(
Se&umlah sampel u&i ditambahkan ke dalam larutan pengencer &enuh
oksigen yang telah ditambah larutan nutrisi dan bibit mikroba" kemudian
diinkubasi dalam ruang gelap pada suhu 2, LC M + LC selama 5 hari. 2ilai B3#
dihitung berdasarkan selisih konsentrasi oksigen terlarut , nol! hari dan 5 lima!
hari. Bahan kontrol standar dalam u&i B3# ini" digunakan larutan glukosa-asam
glutamat.
Rea'en
Larutan bu!!er !os!atB
a! Cara +
71
6arutkan B"5 g kalium dihidrogen fosfat KH
2
-3
(
!< 2+"45 g dikalium
hidrogen fosfat K
2
H-3
(
!< .."( g dinatrium hidrogen fosfat heptahidrat
2a
2
H-3
(
.4H
2
3! dan +"4 g amonium klorida 2H(Cl! dalam air bebas
mineral" kemudian encerkan hingga + 6. 6arutan ini menghasilkan pH 4"2.
b! Cara 2
6arutkan (2"5 g kalium dihidrogen fosfat KH
2
-3
(
!< +"4 g amonium klorida
2H
(
Cl! dalam 4,, m6 air bebas mineral" atur pH larutan sampai 4"2
dengan penambahan larutan 2a3H ., I" kemudian encerkan hingga + 6.
Larutan ma'nesium su!atB
6arutkan 22"5 g $gS3
(
.4H
2
3 dengan air bebas mineral" kemudian encerkan
hingga + 6.
Larutan kasium kori"aB
6arutkan 24"5 g CaCl
2
anhidrat dengan air bebas mineral" kemudian encerkan
hingga + 6.
Larutan !eri kori"aB
6arutkan ,"25 g 1eCl
.
.'H
2
3 dengan air bebas mineral" kemudian encerkan hingga
+ 6.
Larutan sus(ensi bibit mikrobaB
Sumber bibit mikroba dapat diperoleh dari limbah domestik" efluen dari
pengolahan limbah secara biologis yang belum mengalami klorinasi dan
penambahan desinfektan atau air sungai yang menerima buangan limbah organik.
72
Sebaiknya bibit mikroba diperoleh dari pengolahan limbah secara biologis.
-embuatan suspensi bibit mikroba dapat dilakukan dengan . cara sebagai berikut:
.ara 1
a! ambil supernatan dari sumber bibit mikroba limbah domestik atau efluen
pengolahan limbah!
b! lakukan aerasi dengan segera terhadap supernatan tersebut" sampai akan
digunakan.
.ara $
Cara ini dilakukan berdasarkan standar !"D guideline for testing of chemicals#
$%& -&''( ready biodegradability" dengan uraian sebagai berikut :
a! ambil air dari bak aerasi pada sistem pengolahan lumpur aktif<
b! pisahkan partikel-partikel kasar dari air lumpur aktif dengan cara
penyaringan<
c! suspensi lumpur aktif yang telah dipisahkan dari partikel kasar"
diendapkan selama ., menit atau disentrifugasi pada putaran +,, V g
selama +, menit<
d! endapan dipisahkan" kemudian endapan ditambahkan ke dalam medium
mineral sampai kandungan padatan tersuspensi . g sampai dengan 5 g
$6SS96 atau &umlah mikroba +,4sel96 sampai dengan +,B sel96<
e! homogenkan padatan tersuspensi dengan alat blender pada kecepatan
sedang selama 2 menit" kemudian dienapkan selama M ., menit<
f! supernatan dipisahkan dan digunakan sebagai bibit mikroba<
73
g! sebelum digunakan" supernatan tersebut dikocok dengan menggunakan
shaker selama 5 sampai dengan 4 hari pada suhu yang sama dengan suhu
pengu&ian 2, LC M . LC!.
.ATATAN 1 0nalisis perhitungan mikroba dilakukan menurut Standard
Methods for the !)amination of *ater and *aste+ater (&st
!dition# (%%,- Pour Plate method ('(&, .)/
.ATATAN $ 0nalisis $6SS dilakukan menurut Standard Methods for the
!)amination of *ater and *aste+ater (&st !dition# (%%,- 0i)ed
and 1olatile Solids 2gnited at ,,%LC ((,3% !)/
.ara 3
a! Siapkan air bebas mineral yang &enuh oksigen atau minimal 4"5 mg96"
dalam botol gelas yang bersih" kemudian atur suhunya pada kisaran 2, LC
M . LC<
b! tambahkan ke dalam setiap + 6 air bebas mineral &enuh oksigen tersebut"
masing-masing
c! + m6 larutan nutrisi (.2.2! yang terdiri dari larutan bufer fosfat" $gS3
(
"
CaCl
2
dan 1eCl
.
<
d! /ambahkan &uga bibit mikroba ke dalam setiap + 6 air bebas mineral.
Larutan air (en'en;er
% Cara + : + m6 sampai dengan . m6 bibit mikroba pada langkah +! dan
aduk
% sampai homogen< atau
% Cara 2 : + m6 sampai dengan +, m6 bibit mikroba pada langkah 2! dan
aduk
74
% sampai homogen< atau
% Cara . : Bibit mikroba pada langkah ." sesuai petun&uk penggunaan.
.ATATAN 1 -en&enuhan oksigen dapat dilakukan dengan cara mengalirkan
udara ke dalam air dengan menggunakan aerator yang dilengkapi
filter bebas organik. 0pabila digunakan udara tekan" udara tersebut
tidak boleh mengandung >at->at lain" seperti minyak" air dan gas.
.ATATAN $ 6arutan air pengencer" harus dibuat langsung saat akan digunakan.
.ATATAN 3 *olume bibit mikroba yang ditambahkan" dapat berdasarkan hasil
u&i glukosa-asam glutamat yang menghasilkan nilai B3# +:B mg96
M .,"5 mg96.
Larutan 'ukosa%asam 'utamat
Keringkan glukosa p.a! dan asam glutamat p.a! pada +,. LC selama + &am.
/imbang +5, mg glukosa dan +5, mg asam glutamat" kemudian larutkan dengan
air bebas mineral hingga + 6.
Larutan asam "an basa 1 N
Larutan asam su!at
/ambahkan 2B m6 H
2
S3
(
pekat sedikit demi sedikit ke dalam M B,, m6 air bebas
mineral sambil diaduk. Gncerkan dengan air bebas mineral hingga + 6.
Larutan natrium hi"roksi"a
6arutkan (, g 2a3H dalam air bebas mineral hingga + 6.
Larutan natrium su!itB
6arutkan +"545 g 2a
2
S3
.
dalam + 6 air bebas mineral. 6arutan ini disiapkan
segera saat akan digunakan.
75
Inhibitor nitri!ikasi A*thiourea #ATU&B
6arutkan 2", g 0/) C
(
H
B
2
2
S! dalam 5,, m6 air bebas mineral" kemudian
tambahkan air bebas mineral hingga + 6. Simpan pada suhu (LC. 6arutan ini
stabil maksimum 2 minggu.
Asam asetatB
Gncerkan 25, m6 asam asetat CH
.
C33H! glasial massa &enis +",(:! dengan
25, m6 air bebas mineral.
Larutan kaium io"i"a 1=?B
6arutkan +, g kalium iodida K;! dengan air bebas mineral hingga +,, m6.
Larutan in"ikator amium #kan@i&.
$asukkan 2 g kan&i dan M ,"2 g asam salisilat ke dalam +,, m6 air bebas mineral
panas kemudian aduk sambil dipanaskan hingga larut.
Peraatan
+. botol #3<
2. lemari inkubasi atau +ater cooler" suhu 2,LC M +LC" gelap<
.. botol dari gelas 5 6 C +, 6<
(. pipet Dolumetrik +", m6 dan +,", m6<
5. labu ukur +,,", m6< 2,,", m6 dan +,,,", m6<
'. pH meter<
4. #3 meter yang terkalibrasi<
B. shaker<
:. blender<
+,. oDen< dan
++. timbangan analitik.
76
.ATATAN 0pabila tidak tersedia lemari inkubasi atau +ater cooler" dapat
digunakan ruang dengan kondisi suhu 2,LC M +LC" gelap.
Prose"ur
Persia(an (en'ambian sam(e u@i
Sampel u&i di ambil berdasarkan S2; ,'-':B:.54-2,,B untuk metode
pengambilan sampel air permukaan dan S2; ,'-':B:.5:-2,,B untuk metoda
pengambilan sampel air limbah.
Pen'u@ian
+. siapkan 2 buah botol #3" tandai masing-masing botol dengan notasi 0+< 02<
masukkan larutan sampel u&i (.(.2.(! ke dalam masing-masing botol #3 0+
dan 02< sampai meluap" kemudian tutup masing masing botol secara hati-hati
untuk menghindari terbentuknya gelembung udara<
2. lakukan pengocokan beberapa kali" kemudian tambahkan air bebas mineral
pada sekitar mulut botol #3 yang telah ditutup<
.. simpan botol 02 dalam lemari inkubator 2,LC M +LC selama 5 hari<
(. lakukan pengukuran oksigen terlarut terhadap larutan dalam botol 0+ dengan
alat #3 meter yang terkalibrasi sesuai dengan Standard Methods for the
!)amination of *ater and *aste+ater (&st !dition# (%%,- Membrane
electrode method (3,%%- 4) atau dengan metoda titrasi secara iodometri
modifikasi 0>ida! sesuai dengan S2; ,'-':B:.+(-2,,(. Hasil pengukuran"
merupakan nilai oksigen terlarut nol hari 0+!. -engukuran oksigen terlarut
pada nol hari harus dilakukan paling lama ., menit setelah pengenceran<
77
5. ulangi penger&aan butir e! untuk botol 02 yang telah diinkubasi 5 hari M '
&am. Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut 5 hari
02!<
'. lakukan penger&aan butir a! sampai f! untuk penetapan blanko dengan
menggunakan larutan pengencer tanpa sampel u&i. Hasil pengukuran yang
diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut nol hari B+! dan nilai oksigen
terlarut 5 hari B2!<
4. lakukan penger&aan butir a! sampai f! untuk penetapan kontrol standar dengan
menggunakan larutan glukosa-asam glutamat . Hasil pengukuran yang
diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut nol hari C+! dan nilai oksigen
terlarut 5 hari C2!<
B. lakukan kembali penger&aan butir a! sampai butir f! terhadap beberapa macam
pengenceran sampel u&i.
.ATATAN 1 )ntuk mencegah ter&adinya proses nitrifikasi dapat ditambahkan
larutan inhibitor nitrifikasi + m6 per + 6 larutan pengencer.
.ATATAN $ 3ksigen terlarut dalam air pengencer yang dikonsumsi mikroba
selama 5 hari berkisar antara ,"' mg96 C +", mg96.
.ATATAN 3 1rekuensi penger&aan untuk penetapan blanko butir g! dan kontrol
standar dengan glukosa-asam glutamat butir h! dilakukan 5I -
+,I per batch satu seri pengukuran! atau minimal + kali untuk
&umlah sampel u&i kurang dari 2,.
3.1.1< U@i Ka"ar Air Meto"e O5en
1. Prinsi(
78
Kehilangan bobot pada pemanasan +,5
o
C dianggap sebagai kadar air yang
terdapat bahan u&i.
$. Peraatan
% Botol timbang bertutup<
% Gksikator<
% 3Den dan neraca analitik.
3. Prose"ur ker@a
% /imbang bahan dengan teliti 2 gr pada sebuah botol timbang bertutup yang
sudah diketahui bobotnya.
% Keringkan pada oDen suhu +,5
o
C selama . &am.
% #inginkan dalam eksikator
% /imbang dan ulangi u&i ini sampai diperoleh bobot konstan.
-erhitungan :
Kadar air @
Keterangan :
% : adalah bobot sampel sebelum dikeringkan dalam satuan gram.
%+: adalah kehilangan bobot setelah dikeringkan dalam satuan gram.
3.1.$= Pemeriksaan Ka"ar Abu
Prinsi(
-ada proses pengabuan >at C >at organik diuraikan men&adi air dan C3
2
"
tetapi bahan organik tidak.
Peraatan
% Cawan porselin<
79
% /anur listrik<
% 2eraca analitik.
Prose"ur ker@a
% /imbang dengan teliti .gr sampel ke dalam sebuah cawan porselen yang
telah diketahui bobotnya.
% 0rangkan diatas nyala pembakar" lalu abukan dalam tanur listrik pada suhu
maksimum 55,
o
C sampai pengabuan sempurna.
% #inginkan dalam eksikator" kemudian ditimbang sampai bobot konstan.
Perhitun'an ,
Kadar abu: @
Keterangan :
% : adalah bobot sebelum diabukan dalam satuan gram.
%+: adalah bobot sampel = cawan sesudah diabukan dalam satuan gram.
%2: adalah bobot cawan kosong dalam satuan gram.
3.1.$1 Pemeriksaan Ka"ar Pati
Prinsi(
Hidrolisis karbohidrat men&adi monosakarida yang dapat mereduksikan
Cu
2=
men&adi Cu
=
" kelebihan Cu
2=
dapat dititar secara ;odometri.
Peraatan
80
1. 2eraca analitik<
$. Grlenmeyer 5,, ml<
3. -endingin tegak<
+. 6abu ukur 5,, ml<
0. Corong<
2. -ipet Dolume +, ml dan 25 ml<
4. -emanas listrik<
6. Stop %atch<
<. Eelas )kur<
1=. Buret 5, ml<
11. -ipet tetes.
Rea'en
+. 0sam klorida .I<
2. 2a3H .,I<
.. Kertas lakmus
(. ;ndikator 1enolftalein<
5. 6arutan 6uff Schoorl
'. -embuatan pereaksi 6uff Schoorl
4. 6arutkan +(."B gr 2a
2
C3
.
anhidrat dalam .,, ml air suling. #iaduk"
kemudian ditambahkan 5, gr asam sitrat yang telah dilarutkan dengan 5,
ml air suling. /ambahkan 25 gr CuS3
(
.5H
2
3 yang telah dilarutkan dengan
+,, ml air suling. -indahkan larutan tersebut ke dalam labu + liter
"tepatkan sampai tanda garis dengan air suling dan dikocok. #iamkan
81
semalaman dan saring bila ada endapan" larutan ini memiliki kepekatan
Cu
2=
,"+2.
B. 6arutan K; 2,I<
:. 6arutan H
2
S3
(
25I<
+,. 6arutan 2a
2
S
2
3
4
,"+ 2<
++. ;ndikator amilum ,"5I.
Pen'u@ian ke(ekatan arutan Lu!!%S;hoor
+. -ipet 25ml larutan 6uff Schoorl tambahkan . gr K; dan 25 ml larutan
H
2
S3
(
' 2. /itar dengan larutan 2a
2
S
2
3
4
,"+2 dengan indikator amilum
,"5I.
2. -ipet +, ml larutan luff Schoorl" masukkan ke dalam labu ukur +,, ml"
encerkan dengan air suling dan kocok.
.. -ipet +, ml larutan hasil pengenceran tersebut dan masukkan ke dalam
erlenmeyer berisi 25 ml HCl ,"+2.
(. $asukkan erlenmeyer tersebut dalam penangas air mendidih dan biarkan
selama + &am" kemudian angkat dan dinginkan.
5. Gncerkan dengan air suling dan titar dengan larutan 2a3H ,"+ 2 dengan
indikator fenolftalein.
'. -ipet +, ml larutan hasil pengenceran " masukkan ke dalam erlenmeyer
dan titar dengan HCl ,"+2 dengan indikator fenolftalein.
4. 6arutan luff Schoorl harus mempunyai pH :". C :"(.
Prose"ur Ker@a
1. /imbang secara teliti 5 gr sampel kedalam erlenmeyer 5,, ml<
82
$. /ambahkan 2,, ml larutan HCl .I" didihkan selama . &am dengan
pendingin tegak.
3. #inginkan dan netralkan dengan larutan 2a3H .,I dan ditambahkan
sedikit CH
.
C33H .I agar suasananya sedikit asam.
+. -indahkan isinya kedalam labu ukur 5,, ml dan diaddkan sampai tanda
batas" kemudian disaring.
0. -ipet +, ml saringan ke dalam erlenmeyer 5,, ml" tambahkan 25 ml
larutan 6uff Schoorl = batudidih dan +5 ml air suling.
2. -anaskan campuran tersebut" dan diusahakan mendidih dalam waktu .
menit" kemudian didihkan terus sampai +, menit dihitung dari saat mulai
mendidih" kemudian dinginkan dengan bak berisi air es.
4. Setelah dingin tambahkan +5 ml larutan K; 2,I dan 25 ml H
2
S3
(
25I
perlahan lahan<
6. /itar secepatnya dengan larutan 2a
2
S
2
3
4
,"+2 dengan indikator amilum
,"5I.
<. Blanko &uga diker&akan.
Perhitun'an ,
Blanko C penitar ! R 2 tiosulfat R +," setara dengan terusi yang tereduksi"
kemudian lihat tabel luff schoorl untuk &umlah mg gula yang terkandung dalam
setiap ml tiosulfat yang dipergunakan.
Kadar glukosa @
83
Kadar karbohidrat @ ,":, R kadar glukosa.
Keterangan :
% : adalah bobot sampel dalam satuan mg.
1p : adalah glukosa yang terkandung untuk ml tio yang dipergunakan dalam
satuan mg dari daftar.
% : adalah faktor pengenceran.
3.1.$$ Pemeriksaan Lemak
Meto"e Ekstraksi an'sun' "en'an aat So9et
Prinsi( ,
Gkstraksi lemak bebas dengan pelarut non polar.
Peraatan
+. Kertas saring
2. 6abu 6emak
.. 0lat soVlet
(. -emanas 6istrik
5. 3Den
'. 2eraca analitik
4. Kantung kertas timbel!
Pereaksi ,
Heksana atau pelarut lemak lainnya
.ara Ker@a
84
+. /imbang + gram C 2 gram sampel" masukkan ke dalam kantung kertas
timbel!.
2. Keadaan kantung kertas timbel! harus bebas lemak" caranya yaitu dicuci
menggunakan eter.
.. Gkstrak dengan pelarut Heksana atau pelarut lemak lainnya selama kurang
lebih ' &am.
(. Suling heksana dan keringkan ekstrak lemak dalam oDen pengering pada
suhu +,5oC" kemudian dinginkan dalam desikator.
5. #inginkan dan timbang sampai mendapatkan bobot konstan.
Perhitun'an ,
Keterangan :
% adalah bobot sampel" dalam g<
%+ adalah bobot lemak sebelum ekstraksi" dalam gram
%2 adalah bobot labu lemak sesudah ekstraksi" dalam gram
Meto"e Cottieb Rose untuk (emeriksaan emak (a"a susu
Prinsi( ,
#alam suasana basa protein dan >at pengganggu lainnya diendapkan"
lemak dilarutkan dalam pelarut organik. Kemudian diuapkan dan sitimbang selisih
berat adalah menun&ukkan lemaknya.
Bahan Penun@an' u@i
+. 6arutan 2H
(
3H '2
2. Gtanol 0bsolut :'I
85
.. #ietil eter
(. -etroleum eter
Peraatan
+. /abung Eotlieb Fose dan penutupnya " statif dan pen&epit
2. -ipet ukur " pipet Dolume" gelas ukur.
.. 2eraca" desikator" 3Den.
(. Cawan kaca.
Pemeriksaan
+. #itimbang + C +, gram susu bubuk atau +, m6 susu cair.
?ika susu bubukmaka dicairkan terlebih dahulu dengan air hangat
secukupnya.
2. #imasukkan ke dalam Eottlieb Fose
.. #itambah 2 m6 2H(3H '2 dicampur
(. #itambah etanol absolut +, m6 dicampur + menit
5. #itambah #ietil eter 25 m6 dicampur + menit
'. #itambah -etroleum eter 25 m6 dicampur + menit
4. #idiamkan selama + &am
B. 6apisan organiknya diambil" kemudian letakkan di dalam cawan kaca dan
hitung Dolumenya" uapkan dalam almari asam keringkan di oDen suhu +,.
C +,5
o
C
:. #inginkan dalam desikator" kemudian ditimbang "Selisih berat adalah
kadar lemaknya.
Perhitun'an #?&
86
V+,,9gr bahan
3.1.$3 Pemeriksaan Dat Earna
Prinsi( ,
8at warna dilarutklan dalam lingkungan pelarut amonia dalam alkohol.
Fesidu warna dilarutkan kembali dalam asam asetat dan memberi warna p-ada
benang wool. %arna dalam benang dilarutkan kembali dalam suasana basa lagi.
Fesidu dilarutkan dalam metanol ditentukan secara K6/.
Peraatan "an Bahan Penun@an' U@i
Peraatan
+. Beker glass 9 cawan kaca
(
2. %aterbath
.. /abung Feaksi
(. -ipet ukur.
5. -inset
'. 6abu erlenmeyer
4. -ipa kapiler
B. Satu set alat K6-
:. 6ampu )*
+, 0lat aplikator
Bahan (enun@an' u@i
+. KHS3 9 0sam asetat +,I
87
2. 2H
(
3H +,I "9 2H(3H +I
.. $etanol 9 n-Butanol" Gtanol
(. 2H
(
3H 2I dalam alkohol.
5. Benang wool
'. Standart warna
4. Stearat.urea
B. #ietil eter
:. 0myl alkohol
+, HCl + 2
Prose"ur ,
Pemisahan
+. 6arutan sampel sebanyak ., m6 yang sudah diasamkan dimasukkan benang
wool dan didihkan. -ewarna akan mewarnai benang wool.
2. Benang wool dicuci dengan a7uades" benang dimasukkan ke dalam amonia
+,I dan didihkan. %arna akan masuk kedalam larutan basa"
.. Benang wool dibuang" larutan diuapkan di waterbath sampai kering.
(. Fesidu dilarutkan dalam metanol secukupnya dan dilakukan K6/.
.ara menotokan sam(e "aam a*er
+. 6apisan tipis diberi tanda 2"5 cm dari tepi bawah tanpa digaris ini disebut garis
mulia!.
2. #ibagian atas garis dengan &arak +, cm dari garis mula disebut garis akhir!.
?arak ini dapat +2 cm atau +( cm tergantung >at yang diperiksa.
88
.. -ada garis mula ditotolkan sampel yang sudah diekstraksi dan dilarutkan dalam
metanol dengan bantuan pipa kapiler 9 pipet mikro. #iameter noda tidak boleh
lebih dari ,.5 cm.
(. Kemudian dengan &arak 2 cm ditotolkan pula sampellain dan standart warna.
5. Setelah noda tadi mengering" lapisan kaca dimasukkan kedalam be&ana
kromatografi Chamber! yang berisi eluen yang cocok. Gluen dibiarkan migrasi
keatas sampai garis akhir . 6ayer dibiarkan mengering pada suhu kamar.
'. Kemudian dilihat dibawah sinar lampun )*. bila bahan mengandung >at
warna rhodamin maka spot akan berpendar merah.
.ara membuat benan' Aoo
Benang tenun wool murni putih" sebelumnya dididihkan dalam 203H
encer 9 amonia encer kemudian dididihkan dalam air. #apat pula dari bulu domba
yang direbus dengan air untuk menghilangkan kotoran" setelah dikeringkan dicuci
dengan eter untuk menghilangkan lemaknya. Selan&utnya dipanaskan dengan
2a3H encer 9 amonia encer kemudian dibilas dengan air dan dikeringkan.
Ma;am % ma;am euen (a"a i"enti!ikasi Aarna.
+. n-Butanol : Gtanol : 0ir perbandingan 2,:+2:5!
2. n-Butanol : air : 0sam asetat glasial perbandingan 2,:+2:5!
.. 2aCl : etanol 5,I perbandingan 2gram : +,,m6!
(. 0monia : air perbandingan + : :!
5. ;sobutanol : Gtanol : 0ir perbandingan +, : 2, : +,!
'. 2aCl 2"5 I dalam air.
4. Gtil $etil Keton : aseton : air perbandingan (: : 2+ : 2+!
Membuat a(isan ti(is
89
6apisan dibuat dengan cara meratakan bubur adsorben yang spesifik diatas
kaaca. Sebelumnya kaca harus disusi dengan air sabun panas dan dibilas sampai
bersih. Kemudian dibersihkan dengan alkohol dan yang terakhir dengan aseton
untuk menghilangkan lemaknya.
.ara membuat A"sorben
$enimbang ., gram silika gel dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer
kemudian ditambah 5, m6 air dan diaduk pelan selama ., C (5 detik. Bila terlalu
keras mengaduknya akan ter&adi gelembung udara. Campuran ini harus segera
dimasukkan ke aplikator dalam waktu 2 menit.
.ara memasukkan a"sorben ke a(ikator
Kaca diatur pada papan aplikator" adsorben dimasukkan dan atur ketebalan
adsorbennya antara 2,, C 25, mikron. Eeserlah aplikator secara lancar dan teratur
sampai u&ung papan. Biarkan mengering sekita +5 menit " kemudian lapisan tipis
tadi diaktifkan dengan memanaskan dalam oDen suhu ++,oC selama ., menit.
6apisan tipis siap dipakai" &ika tidak dipakai harus disimpan dalam desikator.
Pea(oran >asi
Catat &arak tempuh eluen dan &arak tempuh sampel pada K6/" kemudian dihitung
Ff sampel dan kontrolnya..
Ff @
Semakin besar nilai Ff dari sampel maka semakin besar pula &arak
bergeraknya senyawa tersebut pada plat kromatografi lapis tipis. Saat
membandingkan dua sampel yang berbeda di bawah kondisi kromatografi yang
90
sama" nilai Ff akan besar bila senyawa tersebut kurang polar dan berinteraksi
dengan adsorbent polar dari plat kromatografi lapis tipis.
2ilai Ff dapat di&adikan bukti dalam mengidentifikasikan senyawa. Bila
identifikasi nilai Ff memiliki nilai yang sama maka senyawa tersebut dapat
dikatakan memiliki karakteristik yang sama atau mirip. Sedangkan" bila nilai
Ffnya berbeda" senyawa tersebut dapat dikatakan merupakan senyawa yang
berbeda.
3.1.$+ Pemeriksaan Protein
Prinsi(
Senyawa nitrogen diubah men&adi amonium sulfat oleh H2S3( pekat.
0monium sulfat yang terbentuk diuraikan dengan 2a3H. 0moniak yang
dibebaskan diikat dengan asam borat dan dititrasi dengan larutan baku asam.
Peraatan
+. 6abu K&ehdal +,, m6
2. 0lat penyulingan khusus protein dan kelengkapannya
.. -emanas listrik 9 pembakar
(. 2eraca analitik
Pereaksi
+. Campuran selen
Campuran 2"5gram serbuk Se32" +,,gram K
2
S3
(
dan ., gram
CuS3
(
.5H
2
3
2. lndikator campuran
91
Siapkan larutan bromocresol green ,.+ I dan larutan merah metal ,"+ I
dalam alkohol :5 I secara terpisah. Campur +, ml bromocresol green
derrgan 2 ml merah metil.
.. 6arutan asam borat" H
.
B3
.
2 I
larutkan +, g HaB3s dalam 5,, ml air suling. Setelah dingin pinddhkan
ke dalam botol bertutup gelas. Campur 5,, ml asam borat dengan 5 ml
indikator.
(. 6arutan asam klorida" HC; ,",+ 2<
5. 6arutan natrium hidroksida 2a3H .,I
6arutkan +5, g natrium hidroksida ke dalam .5, ml air" simpan dalam
botol bertutup karet.
Pemeriksaaan
+. /imbang seksama ,"5+ g sampel" masukkan ke dalam labu k&eldahl +,, ml.
2. /ambahkan 2 g campuran selen dan 25 ml H2S3( pekat<
.. -anaskan di atas pemanas listrik atau api pembakar sampai mendidih dan
larutan men&adi &ernih kehi&au-hi&auan sekitar 2 iam!X"
(. Biarkan dingin" kemudian encerkan dan masukkan ke dalam labu ukur +,, ml"
tepatkan sampai tanda garis<
5. -ipet 5 ml larutan dan masukkan ke dalam alat penyuling tambahkan 5 ml
2a3H ., I dan beberapa tetes indikator --<
'. Sulingkan selama lebih kurang +, menit" sebagai penampung gunakan +, ml
larutan asam borat 2 I yang telah dicampur indikator.
4. Bilasi u&ung pendingin dengan air suling<
B. /itar dengan larutan HC; ,.,+ 2<
92
:. $enger&akan penetapan blanko.
Perhitun'an
Kadar -rotein 8
Keterangan
% @ Bobot sampel
*+ @ Dolume HCl ,.,+ 2 yang digunakan penilaian sampel
*2 @ Dolume HCl yang digunakan untuk titrasi blangko
2 @ normalitas HCl
f.k @ protein dari makanan secara umum '.25< susu dan hasil olahannya '..B <
f.p @faktor pengenceran
3.$ UNIT LABORATORIUM PATOLOCI
3.$.1 Pemeriksaan Abumin
Umum ,
0lbumin adalah sebuah protein pengikat dan transport yang penting untuk
berbagai >at dalam plasma dan kontributor penting untuk tekana osmotik plasma.
-emeriksaan albumin dalam serum digunakan untuk diagnosis dan monitoring
dari penyakit hati" contohnya sirosis hati. Selain itu" kadar albumin
mengindikasikan kesehatan dan status nutrisi dari seorang indiDidu" oleh karena
itu digunakan untuk mendeteksi malnutrisi dan untuk u&i prognosis bagi pasien
rumah sakit lan&ut usia.
93
Meto"e ,
)&i fotometrik menggunakan bromocresol green
Prinsi( ,
0lbumin dalam serum dengan adanya bromocresol green pada keadaan pH
asam akan menghasilkan perubahan warna pada indikator dari kuning kehi&auan
men&adi hi&au kebiruan.
Sam(e ,
Serum" plasma heparin atau plasma G#/0 .
Stabilitas serum" + bulan pada suhu 2-B
o
C
+ minggu pada suhu +5-25
o
C
bahkan" . bulan pada suhu -2,
o
C
Prose"ur ,
Bank Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - +, H6
07uadest +, S6 -
Feagent +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi sekitar +, menit dan baca absorbansi terhadap reagen
blank dalam waktu ', menit.
Perhitun'an ,
)aktor Kon5ersi ,
0lbumin Yg9d6Z V +((.: @ 0lbumin Y Smol96Z
94
Niai Norma ,
#ewasa : ..5 C 5.2 g9d6
Rentan' Pen'ukuran ,
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi albumin
pada kisaran ,.2 C ' g9d6. Ketika konsentrasi melebihin kisaran tersebut" sampel
harus diencerkan + = + dengan larutan 2aCl : g9d6! dan hasilnya dikalikan dua.
3.$.$ Pemeriksaan ALAT #CPT&
Umum ,
0lanine aminotransferase 060/906/!" atau yang sebelumnya disebut
Elutamic -yruDic /ransaminase E-/! dan 0spartate aminotransferase
0S0/90S/!" atau yang sebelumnya disebut Elutamic 3Valacetic /ransaminase
E3/! merupakan anggota paling penting dari kelompok en>im" aminotransferase
atau transaminase" yang mengkatalis perubahan dari asam [-keto men&adi asam
amino melalui transfer gugus amino.
Sebagai sebuah en>im spesifik hati" 060/ hanya akan tinggi signifikan
pada penyakit hepatobiliar. -eningkatan kadar 0S0/ pada dasarnya dapat ter&adi
terkait dengan kerusakan hati atau otot rangka serta dari parenkim hati.
-emeriksaan 060/ dan 0S0/ secara bersamaan pada dasarnya untuk
membedakan kerusakan dari hati atau otot rangka. -erbandingan 0S0/9060/
digunakan untuk diagnosis banding pada penyakit hati. Ketika perbedaan W+
mengindikasikan kerusakan hati ringan" perbedaan \+ dikaitkan dengan kerusakan
hati berat" seringkali penyakit hati kronis.
95
Meto"e ,
)&i-)* optimal sesuai dengan ;1CC ;nternational 1ederation of Clinical
Chemistry and 6aboratory $edicine!.
Prinsi( ,
6-0lanine = 2-3Voglutarate 6-Elutamate = -yruDate
-yruDate = 20#H = H
=
#-6actate = 20#
=
-enambahan pyridoVal-5-phospate --5--! menstabilkan transaminase dan
menghindarkan nilai rendah palsu pada sampel yang mengandung endogen --5--"
contohnya dari pasien dengan infark miokardial" penyakit hati dan pasien ;C).
Sam(e ,
Serum" plasme heparin atau plasma G#/0.
Stabilitas" . hari pada 2,-25
,
C
4 hari pada (-B
,
C
4 hari pada -2,
,
C
Prose"ur ,
Substrat awal
Sam(e +,, S6
Rea'en 1 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama 5 menit" kemudian tambahkan :
Rea'en $ 25, S6
Homogenkan" baca absorbansi setelah + menit dan mulai stopwatch.
Baca absorbansi lagi pada +" 2 dan . menit setelahnya.
Sampel 0wal
Sam(e +,, S6
Monorea'en +,,, S6
Homogenkan" baca absorbansi setelah + menit" dan &alankan stopwatch.
Baca absorbansi kembali pada +" 2 dan . menit setelahnya.
96
Perhitun'an ,
#ari pembacaan absorbansi" hitung ]09min dan kalikan dengan faktor yang
sesuia dari tabel berikut :
FA7min 9 !aktor 8 akti5itas ALAT #U7L&
Substrat 0wal Sampel 0wal
.(, nm 2+(. +4(5
..( nm 2+B( +4B,
.'5 nm .:4+ .2.5
Niai Norma ,
#engan aktiDasi pyridoVal-5-phosphate
%anita W .( )96
-ria W (5 )96
0nak-anak" +-., hari W 25 )96
2-+2 bulan W .5 )96
+-. tahun W ., )96
(-' tahun W 25 )96
4-: tahun W 25 )96
+,-+B tahun W ., )96
/anpa aktiDasi pyridoVal-5-phosphate
%anita W .+ )96
-ria W (+ )96
Rentan' Pen'ukuran ,
#alam sistem otomatis" pemeriksaan ini cocok untuk mengatahui aktiDitas 060/
sampai batas ',, )96.
97
#alam prosedur manual" pemeriksaan ini cocok untuk aktiDitas 060/ yang nilai
maksimun ]09min dari ,.+' pada .(, dan ..( nm atau ,.,B pada .'5 nm.
?ika pada nilai tinggi" sampel harus dilarutkan + = : dengan larutan 2aCl : g9d6!
dan hasil dikalikan +,.
3.$.3 Pemeriksaan ASAT #COT&
Umum ,
0lanine aminotransferase 060/906/!" atau yang sebelumnya disebut
Elutamic -yruDic /ransaminase E-/! dan 0spartate aminotransferase
0S0/90S/!" atau yang sebelumnya disebut Elutamic oValacetic transaminase
E3/! merupakan anggota paling penting dari kelompok en>im" aminotransferase
atau transaminase" yang mengkatalis perubahan dari asam [-keto men&adi asam
amino melalui transfer gugus amino.
Sebagai sebuah en>im spesifik hati" 060/ hanya akan tinggi signifikan
pada penyakit hepatobiliar. -eningkatan kadar 0S0/ pada dasarnya dapat ter&adi
terkait dengan kerusakan hati atau otot rangka serta dari parenkim hati.
-emeriksaan 060/ dan 0S0/ secara bersamaan pada dasarnya untuk
membedakan kerusakan dari hati atau otot rangka. -erbandingan 0S0/9060/
digunakan untuk diagnosis banding pada penyakit hati. Ketika perbedaan W+
mengindikasikan kerusakan hati ringan" perbedaan \+ dikaitkan dengan kerusakan
hati berat" seringkali penyakit hati kronis.
Meto"e ,
)&i-)* optimal sesuai dengan ;1CC ;nternational 1ederation of Clinical
Chemistry and 6aboratory $edicine!.
98
Prinsi( :
6-0spartate = 2-3Voglutarate 6-Elutamate = 3Valacetate
3Valacetate = 20#H = H
=
#-$alate = 20#
=
-enambahan pyridoVal-5-phospate --5--! menstabilkan transaminase dan
menghindarkan nilai rendah palsu pada sampel yang mengandung endogen --5--"
contohnya dari pasien dengan infark miokardial" penyakit hati dan pasien ;C).
Sam(e ,
Serum" plasma heparin atau plasma G#/0
Stabilitas" ( hari pada 2,-25
,
C
4 hari pada (-B
,
C
. bulan pada -2,
,
C
Prose"ur ,
Substrat awal
Sam(e +,, S6
Rea'en 1 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama 5 menit" kemudian tambahkan :
Rea'en $ 25, S6
Homogenkan" baca absorbansi setelah + menit dan mulai stopwatch.
Baca absorbansi lagi pada +" 2 dan . menit setelahnya.
Sampel 0wal
Sam(e +,, S6
Monorea'en +,,, S6
Homogenkan" baca absorbansi setelah + menit" dan &alankan stopwatch.
Baca absorbansi kembali pada +" 2 dan . menit setelahnya.
Perhitun'an ,
99
#ari pembacaan absorbansi" hitung ]09min dan kalikan dengan faktor yang
sesuia dari tabel berikut :
FA7min 9 !aktor 8 akti5itas ASAT #U7L&
Substrat 0wal Sampel 0wal
.(, nm 2+(. +4(5
..( nm 2+B( +4B,
.'5 nm .:4+ .2.5
Niai Norma ,
#engan aktiDasi pyridoVal-5-phosphate
%anita W .+ )96
-ria W .5 )96
0nak-anak" +-. tahun W 5, )96
(-' tahun W (5 )96
4-: tahun W (, )96
+,-+2 tahun W (, )96
+.-+5 tahun W .5 )96
+'-+B tahun W .5 )96
/anpa aktiDasi pyridoVal-5-phosphate
%anita W .+ )96
-ria W .5 )96
Rentan' Pen'ukuran ,
100
#alam sistem otomatis" pemeriksaan ini cocok untuk mengatahui aktiDitas 0S0/
sampai batas 4,, )96.
#alam prosedur manual" pemeriksaan ini cocok untuk aktiDitas 0S0/ yang nilai
maksimun ]09min dari ,.+' pada .(, dan ..( nm atau ,.,B pada .'5 nm.
?ika pada nilai tinggi" sampel harus dilarutkan + = : dengan larutan 2aCl : g9d6!
dan hasil dikalikan +,.
3.$.+ Pemeriksaan Biirubin -ire;t
Umum ,
Bilirubin merupakan hasil pemecahan dari hemoglobin. Bilirubin bebas"
atau bilirubin tak terkon&ugasi bersifat sangat apolar dan hampir tidak larut air"
sehingga membentuk sebuah kompleks dengan albumin untuk diedarkan di
pembuluh darah dari limpa menu&u ke hati. #i dalam hati" bilirubin berkon&ugasi
dengan asam glukoronik yang di ekskresi melalui saluran empedu.
Hiperbilirubinemia dapat disebabkan dari bertambahnya produksi bilirubin
yang disebabkan karena hemolisis penyakit kuning pre-hepatik!" kerusakan
parenkim dari hati penyakit kuning intra-hepatik! atau karena adanya sumbatan
pada saluran empedu penyakit kuning post-hepatik!. Hiperbilirubinemia kronis
bawaan didominasi bilirubin tak terkon&ugasi! disebut sebagai sindrom Eilbert
yang cukup sering ter&adi pada populasi. Kadar tinggi dari total bilirubin diamati
di ',-4,I dari bayi baru lahir karena seringnya kerusakan akibat gagalnya
pembentukan sel darah merah dan &uga karena fungsi en>im yang tertunda untuk
degradasi bilirubin. $etode pemeriksaan bilirubin pada umumnya mendeteksi
baik bilirubin total maupun bilirubin direct. -enetuan kadar bilirubin direct
101
kebanyakan terkon&ugasi" bilirubin larut air. Bilirubin tak terkon&ugasi dapat
dihitung sebagai selisih dari bilirubin total dan bilirubin direct.
Meto"e ,
-emeriksaan secara fotometrik menggunakan 2"(-dichloroaniline #C0!
Prinsi( ,
Bilirubin direct dengan kehadiran 2"(-dichloroaniline membentuk senyawa a>o
berwarna merah dalam suasana asam.
Sam(e ,
Serum atau plasma heparin
Sangat penting untuk menyimpan sampel pada tempat yang terlindung dari sinar
matahari.
Stabilitas" 2 hari pada +5-25
,
C
4 hari pada 2-B
,
C
. bulan pada -2,
,
C" &ika langsung dibekukan< bekukan
hanya sekali.
Prose"ur ,
Banko Sam(e atau Kaibrator
Sampel atau standard - +,, S6
07uades +,, S6 -
Feagen + +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama .-5 menit pada 2,-25
,
C9.4
,
C
Baca absorbansi 0+" kemudian tambahkan <
Feagen 2 25, S6 25, S6
Homogenkan" inkubasi selama tepat 5 menit pada .4
,
C atau +, menit pada 2,-
25
,
C" kemudian baca absorbansi 02.
]0 @ Y02-0+! sampel atau kalibratorZ C Y02-0+! blankoZ
Perhitun'an ,
#engan kalibrator.
102
1aktor konDersi :
Bilirubin Y mg9d6Z V +4.+ @ Bilirubin YSmol96Z
Niai Norma ,
#ewasa dan anak-anak ^ ,.2 mg9d6 ^ ..( Smol96!
Rentan' Pen'ukuran ,
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi bilirubin
dalam rentang pengukuran dari ,.+ C +, mg9d6. ?ika nilai tinggi" sampel harus
dilarutkan +=+ dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya dikalikan 2.
3.$.0 Pemeriksaan Biirubin Tota
Umum ,
Bilirubin merupakan hasil pemecahan dari hemoglobin. Bilirubin bebas"
atau bilirubin tak terkon&ugasi bersifat sangat apolar dan hampir tidak larut air"
sehingga membentuk sebuah kompleks dengan albumin untuk diedarkan di
pembuluh darah dari limpa menu&u ke hati. #i dalam hati" bilirubin berkon&ugasi
dengan asam glukoronik yang di ekskresi melalui saluran empedu.
Hiperbilirubinemia dapat disebabkan dari bertambahnya produksi bilirubin
yang disebabkan karena hemolisis penyakit kuning pre-hepatik!" kerusakan
parenkim dari hati penyakit kuning intra-hepatik! atau karena adanya sumbatan
pada saluran empedu penyakit kuning post-hepatik!. Hiperbilirubinemia kronis
bawaan didominasi bilirubin tak terkon&ugasi! disebut sebagai sindrom Eilbert
yang cukup sering ter&adi pada populasi. Kadar tinggi dari total bilirubin diamati
di ',-4,I dari bayi baru lahir karena seringnya kerusakan akibat gagalnya
103
pembentukan sel darah merah dan &uga karena fungsi en>im yang tertunda untuk
degradasi bilirubin. $etode pemeriksaan bilirubin pada umumnya mendeteksi
baik bilirubin total maupun bilirubin direct. -enetuan kadar bilirubin direct
kebanyakan terkon&ugasi" bilirubin larut air. Bilirubin tak terkon&ugasi dapat
dihitung sebagai selisih dari bilirubin total dan bilirubin direct.
Meto"e ,
-emeriksaan secara fotometrik menggunakan 2"(-dichloroaniline #C0!.
Prinsi( ,
#alam larutan asam" bilirubin direct membentuk senyawa a>o berwarna merah
dengan 2"(-dichloroaniline. Campuran tertentu dari detergen memungkinkan
penentuan yang benar dari total bilirubin.
Sam(e ,
Serum atau plasma heparin
Sangat penting untuk menyimpan sampel pada tempat yang terlindung dari sinar
matahari.
Stabilitas" + hari pada 2,-25
,
C
4 hari pada (-B
,
C
' bulan pada -2,
,
C" &ika langsung dibekukan< bekukan
hanya sekali.
Prose"ur ,
Banko Sam(e atau Kaibrator
Sampel atau Kalibrator - 25 S6
07uades 25 S6 -
Feagen + +,,, S6 +,,, S6
104
Homogenkan" inkubasi selama 5 menit pada .4
,
C atau +, menit pada 2,-25
,
C"
baca absorbansi 0+" kemudian tambahkan <
Feagen 2 25, S6 25, S6
Homogenkan" inkubasi selama 5 menit pada .4
,
C atau +, menit pada 2,-25
,
C"
kemudian baca absorbansi 02.
] 0 @ 02-0+! sampel atau kalibrator
Perhitun'an ,
#engan kalibrator
1aktor konDersi :
Bilirubin Y mg9d6Z V +4.+ @ Bilirubin YSmol96Z
Niai Norma ,
Ymg9d6Z YSmol96Z
2eonatus 2( &am W B.B W+5,
2 hari +.. - ++.. 22 - +:.
. hari ,.4 - +2.4 +2 - 2+4
(-' hari ,.+ - +2.' +.4 - 2+'
0nak-anak \ + bulan ,.2 C +., ..( - +4
#ewasa ,.+ C +.2 +.4 C 2+
Rentan' Pen'ukuran ,
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi bilirubin dengan
nilai dari ,.+ C ., mg9d6. ?ika kadar terlalu tinggi" sampel harus dilarutkan +=+
dengan larutan 2aCl : gr96! dan hasilnya dikalikan 2.
105
3.$.2 Pemeriksaan Koestero
Umum ,
Kolesterol merupakan komponen dari membran sel dan sebuah prekursor
untuk hormon steroid dan sintesa asam empedu dari sel tubuh dan penyerapan
makanan. Kolesterol beredar di plasma melalui lipoprotein" yang merupakan
kompleks dari lipid dengan apolipoprotein. /erdapat empat tingkatan lipoprotein :
High #ensity 6ipoproteins H#6!" low density lipoproteins 6#6!" *ery 6ow
#ensity 6ipoproteins *6#6! dan kilomikron. Saat 6#6 ada pada transport
kolesterol ke sel perifer" H#6 bertanggung&awab terhadap kolesterol untuk
menyerap dari sel. Keempat macam lipoprotein menu&ukkan hubungan yang
berdeda terhadap arterosklerosis koroner. 6#6-kolesterol ikur serta dalam
pembentukan plak arterosklerosis didalam tunika intima pembeluh darah dan
sangat berhubungan dengan penyakit &antung koroner dan kematian yang terkait.
%alaupun kadar kolesterol total menun&ukkan nilai normal" peningkatan kadar
6#6 mengindikasikan resiko yang tinggi. H#6 mempunyai efek menghambat
pembentukan plak dan menun&ukkan hubungan yang terbalik dengan penyakit
&antung koroner. -ada kenyataannya" rendahnya nilai H#6 mengakibatkan faktor
resiko independen. -enentuan tingkat kolesterol total pada masing-masing
indiDidu digunakan untuk proses skrinning untuk keadaan lebih baik" penaksiran
faktor resiko sangat penting untuk mengukur selain H#6 &uga 6#6.
#alam beberapa tahun terakhir beberapa u&i klinis mencoba menggunakan
diet" perubahan gaya hidup dan obat yang berbeda telah menun&ukkan bahwa
menurunnya nilai total kolesterol dan 6#6 memperkecil resiko penyakit &antung
koroner.
106
Meto"e ,
JCH3#--0-K : pemeriksaan fotometrik en>im
Prinsi( ,
-enentuan kolesterol setelah hidrolisis en>im dan oksidasi. $enggunakan
indikator warna 7uinoneimine yang dihasilkan dari (-aminoantipyrine dan fenol
dari hidrogen peroksida dibawah bantuan katalis peroksida /rinder_s reaction!.
Sam(e ,
Serum" plasma heparin atau plasma G#/0
Stabilitas" 4 hari pada 2,-25
,
C
4 hari pada (-B
,
C
. bulan pada -2,
,
C
Prose"ur ,
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - +, S6
07uades +, S6 -
Feagen +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama 2, menit pada suhu 2,-25
,
C atau +, menit pada
suhu .4
,
C. Baca absorbansi dalam ', menit terhadap reagen blanko.
Perhitun'an ,
1aktor konDersi :
Kolesterol Ymg9d6Z V ,.,25B' @ Kolesterol Ymmol96Z
Niai Norma ,
Seharusnya ^ 2,, mg9d6 5.2 mmol96!
Batas Fesiko /inggi 2,,-2(, mg9d6 5.2 C '.2 mmol96!
107
Fesiko /inggi \ 2(, mg9d6 \ '.2 mmol96!
Rentan' Pen'ukuran ,
-emeriksaan ini telah ditu&ukan untuk menentukan konsentrasi kolesterol dengan
nilai dari . C 45, mg9d6 ,.,B C +:.( mmol96!. ?ika nilai melebihi batasan
tersebut" sampel harus diencerkan +=( dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya
dikalikan dengan 5.
3.$.4 Pemeriksaan Kreatinin
Umum ,
Kreatinin merupakan produk ekskresi dari gin&al yang kebanyakan berasal
dari penyaringan di glomerular. Konsentrasi kreatinin dalam plasma seorang yang
sehat pada umumnya selalu konstan" tidak tergantung dari &umlah konsumsi air"
latihan dan &uga tingkat produksi urin. 3leh karena itu" peningkatan nilai kreatinin
dalam plasma selalu mengindikasikan penurunan ekskresi" contohnya gangguan
fungsi gin&al. Kreatinin klirens dapat memberikan perkiraan yang cukup bagus
dari la&u filtrasi glomerolus yang selalu memberikan deteksi yang lebih baik dari
penyakit gin&al dan monitoring dari fungsi gin&al. )ntuk tu&uan ini" pemeriksaan
kreatinin sekaligus baik pada serum maupun urin dikumpulkan dalam beberapa
periode waktu.
Meto"e ,
-emeriksaan secara kinetik tanpa menggunakan deproteinisasi berdasarkan
metode ?affe.
Prinsi( ,
108
Kreatinin membentuk kompleks berwarna orange-kemerahan dalam
larutan asam pikrat. -erbedaan absorbansi pada fi) times selama konDersi
sebanding dengan konsentrasi kreatinin didalam sampel.
Sam(e ,
Serum" plasma heparin" urin
Stabilitas" untuk serum 9 plasma<
4 hari pada ( - 25
,
C
. bulan pada -2,
,
C
untuk urin< 2 hari pada 2, - 25
,
C
' hari pada ( - B
,
C
' bulan pada -2,
,
C
6arutkan dengan + = (: dengan a7uades.
Prose"ur ,
Substrat awal
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - 5, S6
07uades 5, S6 -
Feagen + +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi ,-5 menit" kemudian tambahkan :
Feagen 2 25, S6 25, S6
Homogenkan" dan baca absorbansi 0+ setelah ', detik" baca absorbansi 02
109
setelah +2, detik berikutnya.
] 0 @ 02-0+! sampel atau standard
Sampel awal
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - 5, S6
07uades 5, S6 -
$onoreagen +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan dan baca absorbansi 0+ setelah ', detik" kemudian baca absorbansi
02 setelah +2, detik berikutnya.
Perhitun'an ,
Serum 9 -lasma :
)rin :
Kreatinin Klirens : Ym69menit9+.4. m
2
Z
-erhitungan kreatinin klirens bergantung pada rata-rata luas permukaan tubuh.
Niai Norma ,
Serum 9 plasma <
mg9d6 Smol96
%anita ,.5 C ,.: (( - B,
-ria ,.4 C +.2 '2 - +,'
2eonatus ,.2( C +.,( 2+ - :2
Bayi ,.+4 C ,.(2 +5 - .4
0nak-anak ,.2( C ,.B4 2+ C 44
)rin <
110
%anita ++ C 2, mg9kg92(&am :4 C +44 Smol9kg92(&am
-ria +( C 2' mg9kg92(&am +2( C 2., Smol9kg92(&am
Kreatinin klirens <
%anita :5 C +', m69min9+.4. m
2
-ria :B C +5' m69min9+.4. m
2
Rentan' Pemeriksaan ,
-emeriksaan ini telah dikembangkan untuk menetukan konsentrasi kreatinin dari
,.2 C +5 mg9d6 +B C +.., Smol96!. ?ika konsentrasi melebihi rentang tersebut"
sampel harus diencerkan +=+ dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya dikalikan
dua.
3.$.6 Pemeriksaan Camma%CT
Umum ,
Eamma-glutamyltransaminase gamma E/9EE/!" &uga sering disebut
gamma-glutamyltranspeptidase" merupakan en>im yang ada dalam hati dan
kelen&ar limpa yang merupakan indikator yang sangat sensitif terhadap penyakit
hepatobiliar. Karena tingginya nilai prediksi negatif pada penyakit ini"
pemeriksaan gamma-E/ banyak digunakan untuk mengeluarkan dari hati atau
empedu asalnya. Bersama dengan en>im lain termasuk alanine aminotransaminase
0S0/! dan cholinesterase gamma-E/ merupakan sarana yang berharga untuk
diagnosis banding penyakit hati.
Meto"e ,
-emeriksaan fotometrik secara kinetik berdasarkan S>as>9-ersi&n.
-emeriksaan telah distandarisasi untuk metode yang berdasarkan ;1CC
;nternational 1ederation of Clinical Chemistry!. Hasil berdasarkan ;1CC
111
diperoleh dengan menggunakan faktor khusus atau" dapat &uga menggunakan
kalibrator yang didapatkan dari metode ;1CC.
Prinsi( ,
Eamma-E/ mengkatalis pemindahan asam glutamik ke aseptor seperti gliserin
pada kasus ini. -roses ini menghasilkan 5-amino-2-nitroben>oate" yang dapat
dibaca pada pan&ang gelombang (,5 nm. $eningkatnya absorbansi pada pana&ng
gelombang ini secara langsung berhubungan pada aktifitas gamma-E/.
Sam(e ,
Serum" plasma heparin. Stabilitas" kurang lebih + minggu dengan suhu antara C 2,
,
C C 25
,
C.
Prose"ur ,
Subsrat awal
Banko Sam(e
Sampel - +,, S6
07uades +,, S6 -
Feagen + +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi sekitar + menit" kemudian tambahkan <
Feagen 2 25, S6 25, S6
Homogenkan" baca absorbansi setelah + menit dan nyalakan stopwatch .
Baca kembali absorbansi setelah + "2 dan . menit.
Sample awal
Banko Sam(e
Sampel - +,, S6
07uades +,, S6 -
112
$onoreagen +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" baca absorbansi setelah + menit kemudian nyalakan stopwatch.
Baca kembali setelah +" 2 dan . menit.
]0 9 menit @ Y]09menit SampelZ C Y]09menit BlankoZ
Perhitun'an ,
]09menit V faktor @ aktifitas Eamma-E/ Y)96Z
#engan faktor <
S>as> ;1CC
Substrat awal +(2+ +','
Sampel awal ++5B +.,:
Niai Norma ,
%anita -ria
+ hari C ' bulan +5 C +.2 )96 +2 C +22 )96
' bulan C + tahun + C .: )96 + C .: )96
+ C +2 tahun ( C 22 )96 . C 22 )96
+. C +B tahun ( C 2( )96 2 C (2 )96
#ewasa W .B )96 W 55 )96
Rentan' Pemeriksaan ,
-emeriksaan ini telah dikembangkan untuk menentukan aktiDitas Eamma-E/
yang sesuai dengan nilai maksimal ]09menit dari ,.2,. ?ika nilai terlalu tinggi"
sampel seharusnya diencerkan +=5 dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya
dikalikan '.
3.$.< Pemeriksaan Cukosa CO-
)mum :
113
-emeriksaan konsentrasi glukosa pada serum atau plasma sangat penting
digunakan untuk diagnosis dan monitoring pengobatan pasien diabetes mellitus.
Kegunaannya yang lain adalah untuk mendeteksi hipoglikemia neonatal dan &uga
eDaluasi metabolisme karbohidrat pada beberapa penyakit.
Meto"e ,
JE3#--0-K : pemeriksaan fotometrik en>imatik
Prinsi( ,
-enentuan glukosa setelah oksidasi en>imatik oleh glukosa oksidase. ;ndikator
warna yang digunakan adalah 7uinoneimine" yang dihasilkan dari (-
aminoantipyrine dan fenoldari hidrogen peroksida dibawak katalis peroksida.
Sam(e ,
Serum" plasma heparin atau plasma G#/0
-isahkan kurang lebih satu &am setelah darah diambil.
Prose"ur ,
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau standard - +, S6
07uades +, S6 -
Feagen +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama 2, menit pada 2,-25 ,C atau +, menit pada .4 ,C.
Baca absorbansi terhadap blanko sampai ', menit.
Perhitun'an ,
1actor konDersi :
Elukosa Ymg9d6Z V ,.,555+ @ Elukosa Ymmol96Z
Niai Norma ,
Gm'7"LH Gmmo7LH
114
Baru lahir <
#arah tali pusar '. - +5B ..5 C B.B
+ &am .' - :: 2., C 5.5
2 &am .' C B: 2.2 C (.:
5 C +( &am .( C 44 +.: C (..
+, C 2B &am (' C B+ 2.' C (.5
(( C 52 &am (B - 4: 2.4 C (.(
0nak-anak puasa! <
+ C ' tahun 4( C +24 (.+ C 4.,
4 C +: tahun 4, - +,' ..: C 5.:
#ewasa puasa! <
Serum9plasma 4, - ++5 ..: C '.(
Rentan' Pemeriksaan ,
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan kontrasi glukosa antara dari
+ C (,, mg9d6. ?ika nilai lebih tinggi" sampel harus diencerkan +=( dengan
larutan 2aCl : g96! dan hasilnya dikalikan 5.
3.$.1= Pemeriksaan >-L Pre;i(itant
Prinsi( ,
Kilomikron" *6#6 dan 6#6 mengendap dengan penambahan asam fosfotungstat
dan magnesium pada sampel. Sentrifugasi meninggalkan hanya H#6 di
supernatannya. Kadar kolesterol ditentukan secara en>imatik menggunakan
Kolesterol 1S.
Sam(e ,
Serum" plasma heparin atau plasma G#/0.
Stabilitas < 4 hari pada 2, C 25
,
C
4 hari pada ( C B
,
C
. bulan pada -2,
,
C
115
Prose"ur ,
Sam(e 7 Stan"ar" $== IL
Rea'en Presi(itan 0== IL
Homogenkan" dan inkubasi selama +5 menit pada suhu ruang" kemudian
sentrifuge selama 2, menit pada 25,, rpm. Kurang setelah 2 &am setelah
disentrifuge" pindahkan ,.+ m6 dari supernatan ke larutan pereaksi untuk
menentukan kadar kolesterol.
Setelah disentrifugasi" supernatan seharusnya &ernih. Serum atau plasma
dengan trigliserida \ +,,, mg9d6 cenderung menghasilkan supernatan yang
keruh. -ada kasus ini" encerkan sampel +=+ dengan larutan 2aCl ,.: I! dan
kemudian buatlah endapan. Kalikan hasil yang diperoleh dengan 2.
-emeriksaan<
Stan"ar" Sam(e
Supernatan - +,, S6
Standard +,, S6 -
Feagen Kolesterol +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan dan inkubasi selama +, menit pada suhu ruang atau 5 menit pada .4
,
C. Kemudian ukur absorbansi sampel atau standard terhadap reagen blanko
sampai (5 menit.
Perhitun'an ,
Konsentrasi standard" merupakan konsentrasi dari kolesterol total di larutan
standard kolesterol.
1aktor konDersi :
Kolesterol Ymg9d6Z V ,.,25B' @ Kolesterol Ymmol96Z
Niai Norma ,
H#6-Kolesterol Q .5 mg9d6 ,.: mmol96!
Rentan' Pen'ukuran ,
116
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi H#6-Kolesterol
sampai (,, mg9d6. Bilamana nilai lebih tinggi" sampel harus diencerkan +=(
dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya dikalikan 5.
3.$.11 Pemeriksaan Tota Protein
Umum ,
-emeriksaan total protein merupakan pemeriksaan yang sangat bermanfaat untuk
untuk beberapa macam penyakit. $enurunnya konsentrasi total protein dapat
dideteksi karena kurang baiknya sintesis protein di hati" hilangnya protein karena
terganggunya fungsi gin&al" malabsorbsi usus atau kekurangan gi>i. /ingginya
kadar protein ter&adi pada gangguan inflamasi kronik" sirosis hati dan dehidrasi.
Meto"e ,
-emeriksaan fotometrik berdasarkan metode biuret.
Prinsi( ,
Bersama-sama dengan ion tembaga" protein membentuk kompleks berwarna biru
Diolet dalam suasana basa. 0bsorbansi dari larutan berwarna secara langsung
sebanding dengan konsentrasi.
Sam(e ,
Serum atau plasma
Stabilitas" ' hari pada 2, C 25
,
C
( minggu pada ( C B
,
C
117
Kurang lebih + tahun pada -2,
,
C
Prose"ur ,
Substrat awal
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - 2, S6
07uades 2, S6 -
Feagen + +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" baca absorbansi 0+ setelah +-5 menit pada 2,-25
,
C9 .4
,
C"
kemudian tambahkan <
Feagen 2 25, S6 25, S6
Homogenkan" inkubasi selama 5 menit pada 2,-25 ,C9 .4 ,C dan baca absorbansi
02 sampai ', menit.
]0 @ Y 02-0+! sampel atau standard Z
Sampel 0wal
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - 2, S6
07uades 2, S6 -
$onoreagen +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama 5 menit pada 2,-25 ,C dan baca absorbansi
terhadap reagen blanko sampai ', menit.
Perhitun'an ,
118
Niai Norma , G'7"LH
#ewasa '.' C B.B
0nak-anak -erempuan 6aki-laki
+ C ., hari (.2 C '.2 (.+ C '..
+ C ' bulan (.( C '.' (.4 C '.4
' bulan C + tahun 5.' C 4.: 5.5 C 4.,
+ C +B tahun 5.4 C B., 5.4 C B.,
Rentan' Pen'ukuran ,
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi total protein
antara ,.,5 C +5 g9d6. Saat nilai melebihi batas tersebut" sampel haru diencerkan
+=+ dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya dikalikan 2.
3.$.1$ Pemeriksaan Tri'iseri"a
)mum :
/rigliserida merupakan senyawa ester dari gliserol yang mempunyai tiga gugus
asam dan lemak yang secara alami &umlahnya paling banyak. /rigliserida beredar
di plasma terikat dengan apolipoproteins membentuk *ery 6ow #ensity
6ipoproteins *6#6! dan kilomikron. -emeriksaan trigliserida digunakan untuk
skrinning status lemak guna mendeteksi resiko atheroskerotik dan monitoring
pengobatan penurunan lemak. Studi kasus terakhir menun&ukkan bahwa tingginya
konsentrasi trigliserida bersamaan dengan bertambahnya konsentrasi 6ow #ensity
6ipid 6#6! mengakibatkan tingginya resiko terkena penyakit &antung koroner.
/ingginya nilai trigliserida &uga mengakibatkan beberapa penyakit hati" gin&al dan
pankreas.
Meto"e ,
119
-emeriksaan en>imatik secara kolorimetrik menggunakan glycerol-.-phosphate-
oVidase E-3!.
Prinsi( ,
-enentuan trigliserida setelah pemecahan en>im dengan lipoprotein lipase.
;ndikator yang digunakan adalah 7uinoneimine yang dihasilkan dari (-
aminoantipyridine dan (-chlorophenol dengan hidrogen peroksida di bawah
katalis dari peroksida.
Sam(e ,
Serum" plasma heparin atau plasma G#/0.
Stabilitas" 2 hari pada 2,-25
,
C
4 hari pada (-B
,
C
+ tahun pada -2,
,
C
Prose"ur ,
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau standard - +, S6
07uades +, S6 -
Feagen +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama 2, menit pada suhu 2,-25
,
C atau +, menit pada
suhu .4
,
C. Baca absorbansi terhadap blanko sampai ', menit.
Perhitun'an ,
1aktor konDersi :
/rigliserida Ymg9d6Z V ,.,++2' @ /rigliserida Ymmol96Z
Niai Norma ,
2ormal W 2,, mg9d6 puasa! Y2.. mmol96!
120
Batas tinggi 2,, -(,, mg9d6 Y2.. C (.5 mmol96Z
/inggi \ (,, mg9d6 Y(.5 mmol96Z
Rentan' Pemeriksaan ,
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi trigliserida dari
rentang nilai + C +,,, mg9d6 ,.,+ C ++.. mmol96!. ?ika nilai lebih dari rentang
tersebut" sampel harus diencerkan +=( dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya
dikalikan dengan 5.
3.$.13 Pemeriksaan Urea
)mum :
)rea merupakan senyawa nitrogen produk akhir katabolisme protein.
Keadaan terkait dengan peningkatan kadar urea dalam darah berhubungan dengan
hiperuremia atau a>otemia. -emeriksaan berkelan&utan dari urea dan kreatinin
menun&ukkan perbedaan antara pre-renal dan post-renal a>otemia. -re-renal
a>otemia" disebabkan contohnya karena dehidrasi" meningkatnya katabolisme
protein" pengobatan kortisol atau menurunnya perfusi gin&al dikarenakan
meningkatnya kadar urea saat nilai kreatinin dalam keadaan normal. -ada post-
renal a>otemia" yang disebabkan karena obstruksi saluran kemih" baik
meningkatnya kadar urea atau kreatinin" dengan peningkatan hanya sedikit kadar
kreatinin. -ada penyakit gin&al" konsentrasi urea ada hubungannya dengan tingkat
filtrasi glomerular yang menurun dan saat asupan protein lebih dari 2,,g9hari.
Meto"e ,
)rease-E6#H : pemeriksaan )* en>imatik
121
Prinsi( ,
)rea dengan katalisator urease berikatan dengan H
2
3 membentuk amonium dan
bikarbonat. 2-oVoglutarat dan amonium beserta 20#H dengan katalisator
glutamat dehidrogenase membentuk senyawa 6-glutamat" 20#
=
dan H
2
3.
Sam(e ,
Serum" plasma tanpa heparin!" urine segar. Gncerkan urin +=+,, dengan a7uades
dan kalikan hasilnya dengan +,+.
Prose"ur ,
Substart 0wal
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - +, S6
Feagen + +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama ,-5 menit" kemudian tambahkan :
Feagen 2 25, S6 25, S6
Homogenkan" inkubasi selama sekitar ', detik pada 25-.,
,
C atau .4
,
C selama
.,-(, detik. Kemudian" baca absorbansi 0+. Setelah tepat ', detik" baca
absorbansi 02.
]0 @ 0+ C 02! sampel atau standard
Sam(e aAa
Banko Sam(e atau Stan"ar"
Sampel atau Standard - +, S6
$onoreagen +,,, S6 +,,, S6
Homogenkan" inkubasi selama sekitar ', detik pada 25-.,
,
C atau selama .,-(,
detik selama .4
,
C. Kemudian baca absorbansi 0+. Setelah tepat ', detik" baca
absorbansi 02.
]0 @ 0+ C 02! sampel atau standard
Perhitun'an ,
122
)aktor kon5ersi ,
)rea Ymg9d6Z V ,.+''5 @ )rea Ymmol96Z
)rea Ymg9d6Z V ,.('4 @ Bun Ymg9d6Z
B)2 Ymg9d6Z V 2.+( @ )rea Ymg9d6Z
Niai Norma ,
)rea pada urin : 2. C (. g92( &am ,.(. C ,.42 mol92( &am!
)rea 9 -erbandingan Kreatinin
25 C (, Ymmol96! 9 mmol96!Z
2, C .5 Ymg9d6! 9 mg9d6!Z
-ada serum atau plasma Ymg9d6Z Ymmol96Z
)mum +4-(. 2.B-4.2
%anita W 5, tahun +5-(, 2.'-'.4
%anita \ 5, tahun 2+-(. ..5-4.2
-ria W 5, tahun +:-(( ..2-4..
-ria W 5, tahun +B-55 ..,-:.2
Rentan' Pen'ukuran ,
-emeriksaan telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi urea antara 2-
.,, mg9d6 ,..-5, mmol96! pada serum atau plasma sedangkan untuk urin
berkisar ., g9d6 5 mmol96!. ?ika konsentrasi pada sampel tinggi" harus
diencerkan +=2 dengan larutan 2aCl : g96! dan hasilnya dikalikan ..
3.$.1+ Pemeriksaan Urin Len'ka( #UL&
123
a. Pemeriksaan Kimia Urin
Meto"e :
/est strip Siemens! by reflectance photometri
Prinsi( ,
Feagen strip berisi satu atau lebih bahan kimia yang dilekatkan pada kertas yang
spesifik terhadap >at yang ada di dalam urine pada kertas yang spesifik terhadap
>at C >at yang ada di dalam urine dan dibaca menggunakan Siemens )rine
0naly>er.
Rea'en ,
/est strip tidak memeutuhkan reagen karena pembacaan warna yang
spesifik" disamping itu didalam strip sudah mengandung bahan kimia tertentu
yang merupakan komponen reaktif terhadap >at->at dalam urin.
0lat : +. /abung reaksi
2. Strip Siemens
.. Siemens )rine 0naly>er
(. /issue
Bahan : )rine
Prose"ur ,
+. $enyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. $enyalakan alat" dengan menekan 32 pada bagian belakang
alat
.. 0lat siap beker&a &ika dilayar tampil tanggal" waktu" dan start.
Homogenkan urine" celupkan test strip kedalam sampel urine
(. 0ngkat" tiriskan pada tisu lalu letakkan strip pada tray dengan
124
posisi permukaan diatas sehingga u&ung strip terkunci oleh klip yang
terdapat diu&ung tray
5. /ekan start alat akan mengeluarkan suara yang menandakan
tray akan tertarik masuk kedalam alat
'. Setelah selesai tray akan kembali ke posisi semula dan klip
akan terbuka.
4. 0lat akan mengeluarkan hasil yang diprint di kertas
B. 0mbil hasil untuk digabungkan dengan pemeriksaan
mikroskopik baru kemudian hasil dilaporkan .
Niai norma ,
-arameter 2ilai normal
Elukosa negatif
-rotein negatif
Ketone negatif
#arah negatif
Bilirubin negatif
2itrit negatif
6eukosit negatif
)robilinogen negatif
0sam 0skorbat negatif
Berat ?enis +.,,, C +.,.,
pH 5., C B.5
b. Pemeriksaan Se"imen Urin
$etode : -embacaan #irect
-rinsip : $engetahui >at organik dan anorganik dalam sampel urine dengan cara
di sentrifuge dengan kecepatan dan waktu tertentu sehingga elemen-
elemen tersebut terpisah dari campurannya
125
Feagen : /idak membutuhkan reagen karena pembacaan dilakukan dengan
mikroskop
0lat : +. 3b&ek glass
2. CoDer glass
.. /abung reaksi
(. $ikroskop
Bahan : Sedimen )rine
-rosedur :
+. $enyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. $enuang sampel urine 5 ml kedalam tabung reaksi lalu
disentrifuge selama 5 menit kecepatan +5,,-2,,, rpm.
.. Supernatan dipisahkan dari sedimennya.
(. Sedimen pada tabung disentrifuge lalu diteteskan pada ob&ek
glass lalu ditutup dengan coDer glass.
5. $engamati dibawah mikroskop dengan pembesaran +,V untuk
mencari lapang pandang dan melihatnya dengan pembesaran (,V.
'. $engamati pada +, lapang pandang lalu laporkan hasil
epitel9erytrosit9lekosit9lain-lain.
2ilai normal :
Gpitel : ,-+ plp
Grytrosit : +-2 plp
6ekosit : ,-+ plp
Kristal :
)ric acid : negatif
126
Ca. oValate : negatif
CaC3
.
: negatif
Silinder
Hyalin : negatif
Corel : negatif
%aV : negatif
6ain C lain
Sperma : negatif
Bakteri : negatif
3.$.10 Pemeriksaan Asam Urat
Meto"e
-0--!n5ymatic "olorimetri
Prinsi(
-emeriksaan asam urat berdasarkan reaksi dengan uricase. Bentuk H
2
3
2
dikatalis
oleh en>im peroVidase dengan ."5-dichloro-2-hydroVyben>ensulphonic acid
#CHBS! dan (-aminophenaton yang menghasilkan warna 7uoneimine.
-asar Pen'ukuran , Gnd--oint
Prose"ur
+. $enyiapkan alat" bahan dan reagen yang diperlukan
Banko Stan"ar" Tes
Feagen +,,, S6 +,,, S6 +,,, S6
Standard - 2, S6 -
Sampel - - 2, S6
Campur< inkubasi +, menit dalam suhu 2,-25
,
C.
2. Baca absorbansi pada pan&ang gelombang 5(' nm.
127
3.$.12 Pemeriksaan S(erma
Prinsi(
$enganalisa sperma secara makroskopis Dolume" pH" warna" bau"
Diskositas! maupun secara mikroskopis mitilitas" &umlah" morfologi!.
Rea'en
+. Kertas pH
2. Gosin
.. 6arutan pengencer sperma : natrium bikarbonat 5 I
(. Cat giemsa
5. -8
'. 0lkohol :,I
Aat
+. Botol penampung sperma
2. /abung sentrifuge berskala
.. 3b&ek glass
(. CoDer glass
5. Batang pengaduk
'. Kamar hitung
4. $ikroskop
Prose"ur
+. $enyiapkan alat dan bahan.
2. $emindahkan sperma dari tempat sampel kedalam tabung sentrifuge
berskala.
128
.. $elakukan pemeriksaan makroskopis pada sperma.
a. %arna : cukup dilakukan dengan menggunakan latar belakang putih
dengan penerangan yang cukup. %arna normal sperma seperti lem
kan&i cair.
b. pH : diukur dengan kertas lakmus. pH sperma normal adalah 4"2-4"B.
c. Bau : sperma berbau khas" seperti bunga akasia.
d. *iskositas : dengan meneteskan" tetes sperma pada ob&ek glass
kemudian menempelkan batang pengaduk diatasnya dan melihat
benang yang muncul" sampai terputus.
e. *olume : sperma ditampung seluruhnya dalam botol kaca yang
bermulut lebar untuk sekali e&akulasi" kemudian diukur dengan gelas
ukur yang mempunyai skala ,"+-+, m6.
(. $elakukan pemeriksaan secara mikroskopis
a. $ortilitas : $eneteskan satu tetes sperma pada ob&ek glass
$enutup ob&ek glass dengan coDer glass
$engamati dibawah mikroskop dengan perbesaran (,V
$elaporkan : total sperma" sperma baik" sperma kurang
baik" sperma tidak baik.
b. $elakukan pewarnaan dengan eosin
% $eneteskan + tetes eosin diatas ob&ek glass dan + tetes sperma
% $enghomogenkan" dan membuat preparat.
% -eriksa dibawah mikroskop dengan perbesaran +,,, V
% 0kan terlihat spermato>oa mati yang berwarna merah" dan untuk
spermato>oa hidup akan terlihat tidak berwarna.
129
c. Hitung &umlah sperma
% $enghomogenkan sampel
% $elakukan pengenceran sperma
% $enghitung pada kamar hitung leukosit sebanyak ( kamar.
% $enghitung &umlah sperma 9m6 dan &umlah sperma 9e&akulat.
d. $orfologi
% $enghomogenkan sampel.
% $embuat hapusan dari sampel sperma.
% $emfiksasi dengan alkohol :'I
% $eneteskan cat giemsa siap pakai dan mendiamkannya selama .,
menit.
% $embuang cat giemsa" membilas dengan air dan mendiamkannya.
% $engamati bidawah mikroskop dengan perbesaran (,V.
e. $encatat dan melaporkan hasil pemeriksaan.
3.3 Unit Laboratorium Imunoo'i
No Parameter Pengujian Metode Volume Sampel
1 Dengue titer ! 500 "l #erum
130
2
Dengue !g$ dan !gM
!%& 1 m' #erum atau
dara(
3 epatiti#
a) *#+g
,'!S+
500 "l #erum
,'-+
*) +nti .#
,'!S+
,'-+
/) +nti %V
!%&
,'!S+
d) !gM +V ,'!S+
4 P+N,' &01%
a) !g$ &o2opla#ma
,'-+ 500 "l #erum
*) !gM &o2opla#ma
/) !g$ 1u*ella
d) !gM 1u*ella
e) !g$ %MV
3) !gM %MV
g) !g$ SV41
() !g$ SV42
i) !gM SV41
j) !gM SV42
5 +nti !V 5diagno#i#6
!%&
500 "l #erum ,'!S+
,'-+
6 7idal +glutina#i 1000 "' #erum
7 &e# 8e(amilan +glutina#i 5 m' urine
8 VD1' -lo9ula#i
500 "l #erum
9 &P+ +
10 +S&0 +glutina#i
11 1- +glutina#i
12 %1P +glutina#i
13 'epto#pira !%&
14 ormon tiroid
a) &3 ,'-+
500 "l #erum *) &4 ,'-+
/) &S ,'-+
3.3.1 Pemeriksaan ASTO #Anti Stre(to*sin%O&
6ateks 0sto adalah tes aglutinasi lateks cepat untuk penentuan kualitatif
dan semi- kuantitatif antibodi antistreptolysin - 3 0S/3 ! dalam serum .
Prinsi(
131
;nfeksi yang disebabkan oleh - B hemolitik streptokokus . Streptolysin - 3
adalah salah satu dari dua eVotoVins hemolitik yang dibebaskan dari bakteri yang
merangsang produksi antibodi 0S/3 dalam serum manusia ./erbentuknya
antibodi dan tingkat antibodi ini dalam serum dapat mencerminkan sifat dan
tingkat keparahan infeksi. Ketika reagen lateV dicampur dengan serum yang
mengandung 0S/3" aglutinasi ter&adi. SensitiDitas dari reagen lateV telah
disesuaikan untuk menghasilkan aglutinasi ketika tingkat 0S/3 lebih besar dari
2,, ;) 9 m6.
Prose"ur
0. $etode + kualitatif !
+. Sesuaikan suhu reagen tes dan sampel pada suhu kamar
2. Eunakan pipet sekali pakai untuk meneteskan satu tetes dari setiap sampel
slide yang sudah disediakan.
.. /ambahkan satu tetes kontrol positif dan negatif ke sampel yang akan
diperiksa
(. Homogenkan reagen 0sto lateks dengan menggoyang botol reagen .
/ambahkan satu tetes reagen untuk setiap sampel yang mengandung baik
kontrol atau sampel
5. $enggunakan u&ung pipet plastik yang ratasebagai pengaduk" usahakan
benar-benar mencampur setiap sampel dengan reagen. Buang pipet sekali
pakai
'. -erlahan-lahan letakkan slide pada rotatorselama dua menit dan amati
apakah ter&adi aglutinasi di bawah cahaya intensitas tinggi
4. Catat hasilnya di buku ker&a
132
B. $etode ;; Semi - kuantitatif !
+. Siapkan minimal 5 tabung reaksi dan label +:2" +:(" +:,B " +:+'" +:.2 dll
2. Eunakan -8 untuk melakukan pengencran sampel sesuai perbandingan
yang tertera pada tabung
.. )langi semua langkah seperti pada $etode ; menggunakan sampel yang
telah diencerkan
>asi
Kuantitatif : Sebuah sampel u&i dianggap mengandung antibodi 0S/3
lebih dari 2,, ;) 9 ml saat aglutinasi diamati dibandingkan dengan hasil
dari kontrol negatiDe
Semi-Kuantitatif : -engenceran terbesar dari sampel tes yang
menun&ukkan aglutinasi dianggap titik akhir. -erkalian faktor pengenceran
2,, akan menghasilkan tingkat perkiraan antibodi dalam serum.
SensitiDitas dari reagen 0S/3 6ateks telah distandardisasi terhadap
standar %H3 sehingga reaksi positif akan diperoleh untuk sampel dengan
titer lebih dari 2,, ;) 9 ml
3.3.$ Pemeriksaan R) #Rheumatoid !actor&
F1 lateks dimaksudkan untuk digunakan dalam.skrining kualitatif dan
penentuan semi- kuantitatif 6heumatoid 0actor F1! dalam serum sebagai
bantuan dalam diagnosis 6heumatoid 7rthritis/
-asar Teori
133
6heumatoid 7rthritis adalah penyakit sistemik kronis umumnya ditandai
dengan pembengkakan dan nyeri pada persendian dalam proses inflamasi dan
degeneratif yang melibatkan tulang rawan . $embran sinoDial atau &aringan otot .
/imbulnya penyakit ini pada orang dewasa di usia tiga puluhan dan empat
puluhan . Karakteristik dari rheumatoid arthritis adalah kehadirannya dalam darah
dan dalam cairan sinoDial dari kelompok reaktif protein yang dikenal sebagai
6heumatoid 0actor. F1 adalah antibodi yang ditu&ukan terhadap berubahnya
gamma globulin manusia. F1 ditemukan pada 4,-+,, I kasus rheumatoid
arthritis yang pasti tergantung pada prosedur u&i yang digunakan untuk
mendeteksi mereka . Karena ke&adian ini meluas dari F1" hasil laboatorium
berguna untuk diagnosis kasus dugaan rheumatoid arthritis. #engan
perbandingan ter&adinya F1 pada osteoartritis atau demam rematik kurang dari 2
dan . I masing-masing . -erlu dicatat bahwa ke&adian F1 telah dilaporkan dalam
berbagai penyakit non - rematik seperti tuberkulosis paru " endokarditis bakteri "
sifilis " serta yang lain .
Prinsi(
-rinsip tes ini didasarkan pada reaksi imunologi antara F1 dalam serum
dengan ;gE yang sesuai dengan partikel lateks yang mengakibatkan aglutinasi
ter&adi.
Prose"ur
$etode ; Screening!
+. Keluarkan reagen dan serum dan usahakan agar serum dan reagen sama
dengan suhu kamar.
134
2. Homogenkan F1 lateks reagen dan teteskan satu tetes ke slide kaca .
Eunakan pipet sekali pakai yang telah disediakan" tambahkan satu tetes
serum pasien ke slide kaca " dan campurkeduanya bersama-sama dengan
u&ung rata dari pipet.
.. -utar selama . menit di rotator dan amati untuk aglutinasi makroskopik
yang ter&adi.
(. Kontrol positif dan negatif harus di&alankan prosedur yang sama dengan
pengu&ian serum.
5. Feaksi u&i serum dibandingkan dengan F1 positif dan negatif serum
control.
$etode ;; Semi - kuantitatif !
+. Serum titer adalah serum yang diencerkan +:2 " +:( " dll! pengenceran
menggunakan larutan penyangga glisin--8.
2. /empatkan satu tetes kontrol negatif dan positif pada slide. ?angan
mencoba untuk mencairkan F1 positif serum kontrol untuk tu&uan
komparatif atau lainnya karena tidak ada korelasi antara titer ada
sebenarnya dari kontrol dan titer serum yang tidak diketahui!.
.. )langi langkah + sampai 5 seperti pada $etode ;.
>asi
0danya aglutinasi suspensi partikel lateV merupakan hasil positif
penggumpalan terlihat dalam . menit!.
135
Serum reaktif mingguan menghasilkan granulasi yang sangat halus atau
penggumpalan parsial . Hasilnya harus dibaca dalam waktu . menit karena
reaksi non - spesifik mungkin ter&adi setelah periode waktu tertentu
Serum yang positif dalam tes skrining harus diu&i ulang dalam tes
titranagar memberikan Derifikasi untuk interpretasi batas . -engenceran
terbesar dari sampel tes yang menun&ukkan aglutinasi dianggap titik akhir "
penggandaan pengenceran faktor sebesar 2, ;) 9 ml akan menghasilkan
tingkat perkiraan F1 yang ada . /abel berikut hanya ditampilkan sebagai
contoh untuk penentuan F1 Konsentrasi dalam spesimen . Spesimen yang
sebenarnya akan memiliki konsentrasi F1 tinggi atau lebih rendah dari
tingkat yang ditun&ukkan dalam tabel ini
3.3.3 Pemeriksaan Mi;roisa >SJ%1 I'M
-asar Teori
Herpes Simple) 1irus adalah patogen yang umum dan infeksi primer yang
biasanya asimtomatik . 0da dua &enis imunologis berbeda dari HS*. /ipe + dan
/ipe 2 HS*-+ umumnya berhubungan dengan infeksi oral dan lesi di atas
pinggang. HS*-2 dikaitkan dengan infeksi genital dan lesi di bawah pinggang .
Kasus klinis terutama adalah +! perubahan ec>ematous kulit dengan berbagai lesi"
2! gingiDo-stomatitis" dan .! herpes sepsis" yang hanya ditemukan pada bayi
baru lahir prematur. $icro6;S0- HS*+ ;g$ G6;S0 merupakan metode serologi
yang akurat untuk mendeteksi antibodi spesifik HS*+ ;g$ dalam sampel serum.
Meto"e
136
0mgeniV $icro6;S0-HS*+ ;g$ menggunakan G6;S0 untuk mendeteksi
antibodi ;g$ untuk herpes simpleV Dirus HS*-+
Prinsi(
0ntigen murni HS*-+ dilapiskan pada permukaan microwells . Serum
pasien ditambahkan ke well" dan HS*-+ ;g$ antibodi spesifik &ika ada! akan
mengikat antigen. Semua materi yang terikat akan hanyut saat pencucian. HF--
kon&ugat ditambahkan" yang mengikat ke kompleks antigen-antibodi. Kelebihan
HF--con&ugate dicuci dan larutan /$B reagen ditambahkan. Gn>im kon&ugasi
reaksi katalitik dihentikan pada waktu tertentu. ;ntensitas warna yang dihasilkan
sebanding dengan &umlah HS*-+ ;g$ antibodi spesifik dalam sampel. Hasilnya
dibaca oleh pembaca microwell G6;S0! dan dibandingkan dengan kalibrator dan
kontrol.
Persia(an Rea'en
1) Semua reagen harus sama dengan suhu kamar +B-25 C! sebelum
digunakan.
2) Gncerkan + Dolume mencuci Buffer 2,V! dengan +: Dolume air suling .
$isalnya" encerkan 5, ml buffer wash 2,V! ke dalam air suling untuk
mempersiapkan +,,,ml buffer mencuci +V! . -encuci Buffer stabil selama
+ bulan pada suhu 2-B C. Homogenkan sebelum digunakan.
Prose"ur Pemeriksaan
137
+. Siapkan +-(, pengenceran sampel u&i" kontrol negatif" kontrol positif dan
kalibrator dengan menambahkan 5Sl sampel untuk 2,,Sl sampel pengencer.
Homogenkan.
2. $embuang +,,Sl serum yang telah diencerkan" kalibrator dan kontrol
kedalam well yang sesuai. )ntuk reagen kosong" mengeluarkan +,, ml
contoh pengencer.
3) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
(. -ada akhir masa inkubasi" membuang semua cairan yang ada di dalam well.
Bilas mikrowell 5 kali dengan %ash Buffer +V! yang telah diencerkan.
5. $enambahkan +,, ml Gn>yme Con&ugate masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
6) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
4. Buang Gn>yme Con&ugate dari well dengan cara membilas dan mencuci
sebanyak 5 kali dengan%ash Buffer +V!.
B. $enambahkan +,, ml /$B Feagen ke masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
9) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
+,. /ambahkan +,,Sl dari Stop Solution +2 HCl! untuk menghentikan reaksi
++. Campur perlahan selama ., detik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
semua warna biru berubah men&adi warna kuning sepenuhnya.
Catatan : -astikan tidak ada gelembung udara di setiap well sebelum
membaca.
+2. Baca 3# pada (5, nm dalam waktu +5 menit dengan pembaca microwell
G6;S0!.
138
Perhitun'an >asi
+ . Hitung rata-rata nilai duplikat kalibrator Tc!
2 . Hitung rata-rata kontrol positif Tp! kontrol negatif Tn! dan sampel pasien
Ts!.
. . Hitung indeks HS*-+ $ masing-masing penentuan dengan membagi nilai rata-
rata dari masing-masing sampel V! oleh kalibrator nilai rata-rata Tc!.
Inter(retasi
2egatif : ;ndeks ;g$ HS*-+ kurang dari ,":, adalah negatif untuk ;g$
antibodi terhadap HS*-+.
G7uiDocal : ;ndeks HS*-+ ;g$ antara ,":,-,":: sampel harus diu&i ulang
-ositif : ;ndeks HS*-+ ;g$ +",, atau lebih besar adalah positif untuk ;g$
antibodi terhadap HS*-+.
Ken"ai Mutu
+. 2ilai blanko reagen di pembaca microwell G6;S0! harus kurang dari
,.25,.
2. ?ika nilai dari cut- off kalibrator lebih rendah dari ,.25, " tes ini tidak sah
dan harus diulang
.. /he HS*-+ ;g$ ;ndeV untuk kontrol negatif dan positif harus berada
dalam kisaran yang tertera pada Sertifikat 0nalisis.
3.3.+ Pemeriksaan Mi;roisa >SJ%$ I'M
-asar Teori ,
139
Herpes Simple) 1irus adalah patogen yang umum dan infeksi primer yang
biasanya asimtomatik. 0da dua &enis imunologis berbeda dari HS*. /ipe + dan
/ipe 2 HS*-+ umumnya berhubungan dengan infeksi oral dan lesi di atas
pinggang. HS*-2 dikaitkan dengan infeksi genital dan lesi di bawah pinggang .
Kasus klinis terutama adalah +! perubahan ec>ematous kulit dengan berbagai lesi"
2! gingiDo-stomatitis" dan .! herpes sepsis" yang hanya ditemukan pada bayi
baru lahir prematur. $icro6;S0 HS*+ ;g$ G6;S0 merupakan metode serologi
yang akurat untuk mendeteksi antibodi spesifik HS*2 ;g$ dalam sampel serum.
Meto"e
0mgeniV $icro6;S0 HS*2 ;g$ menggunakan G6;S0 yang ditu&ukan
untuk mendeteksi antibodi ;g$ untuk herpes simpleV Dirus HS*-2.
Prinsi(
0ntigen murni HS*-+ dilapiskan pada permukaan microwells. Serum
pasien ditambahkan ke well" dan HS*-2 ;g$ antibodi spesifik &ika ada! akan
mengikat antigen. Semua materi yang terikat akan hanyut saat pencucian. HF--
kon&ugat ditambahkan" yang mengikat ke kompleks antigen-antibodi. Kelebihan
HF--con&ugate dicuci dan larutan /$B reagen ditambahkan. Gn>im kon&ugasi
reaksi katalitik dihentikan pada waktu tertentu. ;ntensitas warna yang dihasilkan
sebanding dengan &umlah HS*-2 ;g$ antibodi spesifik dalam sampel. Hasilnya
dibaca oleh pembaca microwell G6;S0! dan dibandingkan dengan kalibrator dan
kontrol.
Persia(an Rea'en
1) Semua reagen harus sama dengan suhu kamar +B-25 C! sebelum
digunakan.
140
2) Gncerkan + Dolume mencuci Buffer 2,V! dengan +: Dolume air suling .
$isalnya" encerkan 5, ml buffer wash 2,V! ke dalam air suling untuk
mempersiapkan +,,, m6 buffer mencuci +V! . -encuci Buffer stabil selama
+ bulan pada suhu 2-B C. Homogenkan sebelum digunakan.
Prose"ur Pemeriksaan
+. Siapkan +-(, pengenceran sampel u&i " kontrol negatif " kontrol positif dan
kalibrator dengan menambahkan 5Sl sampel untuk 2,,Sl sampel
pengencer. Homogenkan.
2. $embuang +,,Sl serum yang telah diencerkan " kalibrator dan kontrol
kedalam well yang sesuai . )ntuk reagen kosong " mengeluarkan +,, ml
Contoh -engencer.
3) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
(. -ada akhir masa inkubasi" membuang semua cairan yang ada di dalam
well. Bilas mikrowell 5 kali dengan %ash Buffer +V! yang telah
diencerkan.
5. $enambahkan +,, ml Gn>yme Con&ugate masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
6) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
4. Buang Gn>yme Con&ugate dari well dengan cara membilas dan mencuci
sebanyak 5 kali dengan%ash Buffer +V!
B. $enambahkan +,, ml /$B Feagen ke masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
9) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
141
+,. /ambahkan +,,Sl dari Stop Solution +2 HCl! untuk menghentikan
reaksi.
++. Campur perlahan selama ., detik. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa semua warna biru berubah men&adi warna kuning sepenuhnya
Catatan : -astikan tidak ada gelembung udara di setiap well sebelum
membaca.
+2. Baca 3# pada (5, nm dalam waktu +5 menit dengan pembaca microwell
G6;S0!.
Perhitun'an >asi
.. Hitung rata-rata nilai duplikat kalibrator Tc!.
(. Hitung rata-rata kontrol positif Tp! kontrol negatif Tn! dan sampel
pasien Ts!.
5. Hitung indeks HS*-+ $ masing-masing penentuan dengan membagi nilai
rata-rata dari masing-masing sampel V! oleh kalibrator nilai rata-rata Tc!.
Inter(retasi >asi
2egatif : ;ndeks ;g$ HS*-2 kurang dari ,":, adalah negatif untuk ;g$
antibodi terhadap HS*-2.
G7uiDocal : ;ndeks HS*-2 ;g$ antara ,":,-,":: sampel harus diu&i ulang.
-ositif : ;ndeks HS*-2 ;g$ +",, atau lebih besar adalah positif untuk ;g$
antibodi terhadap HS*-2.
3.3.0 Pemeriksaan >SJ >SJ%1 I'C
-asar Teori
142
Herpes Simple) 1irus adalah patogen yang umum dan infeksi primer yang
biasanya asimtomatik . 0da dua &enis imunologis berbeda dari HS*. /ipe + dan
/ipe 2 HS*-+ umumnya berhubungan dengan infeksi oral dan lesi di atas
pinggang.
HS*-2 dikaitkan dengan infeksi genital dan lesi di bawah pinggang. Kasus klinis
terutama adalah +! perubahan ec>ematous kulit dengan berbagai lesi" 2! gingiDo-
stomatitis" dan .! herpes sepsis" hanya ditemukan pada bayi baru lahir prematur.
$icro6;S0-HS*+ ;gE G6;S0 adalah metode serologi yang akurat untuk
mendeteksi antibodi spesifik HS*-+ ;gE dalam sampel serum.
Meto"e
!n5im immunoassay untuk deteksi ;gE antibodi untuk Herpes simple)
virus type 2 HS*-2! dalam serum manusia.
Prinsi(
0ntigen murni HS*-+ dilapiskan pada permukaan microwells. Serum
pasien yang telah diencerkan ditambahkan ke well" dan antibodi spesifik HS*-+
;gE akan mengikat antigen &ika ada!. Semua materi terikat akan hanyut saat
proses pencucian. HF--kon&ugat ditambahkan" yang mengikat ke kompleks
antigen-antibodi. Kelebihan HF--con&ugate dicuci dan larutan /$B reagen
ditambahkan. Gn>im kon&ugasi reaksi katalitik dihentikan pada waktu tertentu.
;ntensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan &umlah HS*-+ ;gE antibodi
spesifik dalam sampel. Hasilnya dibaca oleh pembaca microwell dibandingkan
dengan kalibrator dan kontrol.
Persia(an Rea'en
143
1) Semua reagen harus sama dengan suhu kamar +B-25 C! sebelum
digunakan.
2) Gncerkan + Dolume mencuci Buffer 2,V! dengan +: Dolume air suling .
$isalnya" encerkan 5, ml buffer wash 2,V! ke dalam air suling untuk
mempersiapkan +,,, m6 buffer mencuci +V! . -encuci Buffer stabil selama
+ bulan pada suhu 2-B C. Homogenkan sebelum digunakan.
Prose"ur Pemeriksaan
+. Siapkan +-(, pengenceran sampel u&i " kontrol negatif " kontrol positif dan
kalibrator dengan menambahkan 5Sl sampel untuk 2,,Sl sampel
pengencer. Homogenkan.
2. $embuang +,,Sl serum yang telah diencerkan " kalibrator dan kontrol
kedalam well yang sesuai . )ntuk reagen kosong " mengeluarkan +,, ml
Contoh -engencer.
3) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
(. -ada akhir masa inkubasi" membuang semua cairan yang ada di dalam
well. Bilas mikrowell 5 kali dengan %ash Buffer +V! yang telah
diencerkan.
5. $enambahkan +,, ml Gn>yme Con&ugate masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
6) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
4. Buang Gn>yme Con&ugate dari well dengan cara membilas dan mencuci
sebanyak 5 kali dengan%ash Buffer +V!
B. $enambahkan +,, ml /$B Feagen ke masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
144
9) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
+,. /ambahkan +,,Sl dari Stop Solution +2 HCl! untuk menghentikan
reaksi.
++. Campur perlahan selama ., detik. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa semua warna biru berubah men&adi warna kuning sepenuhnya
Catatan : -astikan tidak ada gelembung udara di setiap well sebelum
membaca.
+2. Baca 3# pada (5, nm dalam waktu +5 menit dengan pembaca microwell
G6;S0!.
Perhitun'an >asi
+ . Hitung rata-rata nilai duplikat kalibrator Tc!.
2 . Hitung rata-rata kontrol positif Tp! kontrol negatif Tn! dan sampel pasien
Ts!.
. . Hitung indeks HS*- + $ masing-masing penentuan dengan membagi nilai
rata-rata dari masing-masing sampel V! oleh kalibrator nilai rata-rata Tc!.
Inter(retasi >asi
2egatif : HS*-+ ;gE indeks kurang dari ,":, adalah seronegatif untuk ;gE
antibodi terhadap HS*-+.
G7uiDocal : HS*-+ ;gE indeks antara ,":+-,":: sampel harus diu&i ulang.
-ositif : HS*-+ ;gE indeks +",, atau lebih besar adalah seropositif untuk
antibodi ;gE HS*-+.
3.3.2 Pemeriksaan Mi;roisa >SJ%$ I'C
-asar Teori
145
Herpes Simple) 1irus adalah patogen yang umum dan infeksi primer yang
biasanya asimtomatik. 0da dua &enis imunologis berbeda dari HS*. /ipe + dan
/ipe 2 HS*-+ umumnya berhubungan dengan infeksi oral dan lesi di atas
pinggang.
HS*-2 dikaitkan dengan infeksi genital dan lesi di bawah pinggang .
Kasus klinis terutama adalah +! perubahan ec>ematous kulit dengan berbagai lesi"
2! gingiDo-stomatitis" dan .! herpes sepsis" hanya ditemukan pada bayi baru
lahir prematur. $icro6;S0-HS*+ ;gE G6;S0 adalah metode serologi yang akurat
untuk mendeteksi antobodi spesifik HS*-+ ;gE dalam sampel serum.
Meto"e
!n5im immunoassay untuk deteksi ;gE antibodi untuk Herpes simple)
virus type 2 HS*-2! dalam serum manusia.
Prinsi(
0ntigen murni HS*-+ dilapiskan pada permukaan microwells. Serum
pasien yang telah diencerkan ditambahkan ke well" dan antibodi spesifik HS*-+
;gE akan mengikat antigen &ika ada!. Semua materi terikat akan hanyut saat
proses pencucian. HF--kon&ugat ditambahkan" yang mengikat ke kompleks
antigen-antibodi. Kelebihan HF--con&ugate dicuci dan larutan /$B reagen
ditambahkan. Gn>im kon&ugasi reaksi katalitik dihentikan pada waktu tertentu.
;ntensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan &umlah HS*-+ ;gE antibodi
spesifik dalam sampel. Hasilnya dibaca oleh pembaca microwell dibandingkan
dengan kalibrator dan kontrol.
Persia(an Rea'en
146
1) Semua reagen harus sama dengan suhu kamar +B-25 C! sebelum
digunakan.
2) Gncerkan + Dolume mencuci Buffer 2,V! dengan +: Dolume air suling .
$isalnya" encerkan 5, ml buffer wash 2,V! ke dalam air suling untuk
mempersiapkan +,,, m6 buffer mencuci +V! . -encuci Buffer stabil
selama + bulan pada suhu 2-B C. Homogenkan sebelum digunakan.
Prose"ur Pemeriksaan
+. Siapkan +-(, pengenceran sampel u&i " kontrol negatif " kontrol positif
dan kalibrator dengan menambahkan 5Sl sampel untuk 2,,Sl sampel
pengencer. Homogenkan.
2. $embuang +,,Sl serum yang telah diencerkan " kalibrator dan kontrol
kedalam well yang sesuai . )ntuk reagen kosong " mengeluarkan +,,
ml Contoh -engencer.
3) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
(. -ada akhir masa inkubasi" membuang semua cairan yang ada di dalam
well. Bilas mikrowell 5 kali dengan %ash Buffer +V! yang telah
diencerkan.
5. $enambahkan +,, ml Gn>yme Con&ugate masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
6) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
4. Buang Gn>yme Con&ugate dari well dengan cara membilas dan mencuci
sebanyak 5 kali dengan%ash Buffer +V!.
B. $enambahkan +,, ml /$B Feagen ke masing-masing dengan baik.
Homogenkan selama +, detik.
147
9) ;nkubasi pada suhu .4 C selama ., menit.
+,. /ambahkan +,,Sl dari Stop Solution +2 HCl! untuk menghentikan
reaksi.
++. Campur perlahan selama ., detik. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa semua warna biru berubah men&adi warna kuning sepenuhnya
Catatan : -astikan tidak ada gelembung udara di setiap well sebelum
membaca.
+2.Baca 3# pada (5, nm dalam waktu +5 menit dengan pembaca
microwell G6;S0!.
Perhitun'an >asi
+ . Hitung rata-rata nilai duplikat kalibrator Tc!.
2 . Hitung rata-rata kontrol positif Tp! kontrol negatif Tn! dan sampel pasien
Ts!.
. . Hitung indeks HS*- + $ masing-masing penentuan dengan membagi nilai
rata-rata dari masing-masing sampel V! oleh kalibrator nilai rata-rata Tc!.
Inter(retasi >asi
2egatif : HS*-+ ;gE indeks kurang dari ,":, adalah seronegatif untuk ;gE
antibodi terhadap HS*-+.
G7uiDocal : HS*-+ ;gE indeks antara ,":+-,":: sampel harus diu&i ulang.
-ositif : HS*-+ ;gE indeks +",, atau lebih besar adalah seropositif untuk
antibodi ;gE HS*-+.
3.3.4 Pemeriksaan Kehamian #h.C&
148
hCE adalah glikoprotein yang disekresi oleh sel-sel luar plasenta segera
setelah implantasi oDum yang dibuahi di dinding rahim. /ingkat kenaikan dalam
urin dapat dideteksi dalam beberapa hari dari periode pertama. ?umlahnya terus
meningkat hingga mencapai puncaknya sebesar +,,.,,,-.,,.,,, m;)9 ml setelah
29. bulan dan kemudian stabil ke tingkat rata-rata dari 5,,, m;)9 ml pada
trimester kedua dan ketiga. #engan demikian hCE merupakan penanda baik
untuk konfirmasi awal kehamilan.
Prinsi(
hCE ada dalam sampel urin dari wanita hamil yang bereaksi dengan
antibodi monoklonal anti-hCE terikat reagent lateks. "ross-bridging yang
berdekatan menghasilkan aglutinasi yang &elas terlihat. #engan tidak adanya hCE
terdeteksi ada cross yang mungkin tidak berikatan dan tidak ada aglutinasi yang
ter&adi.
Prose"ur Ker@a
Sam(e Kontro Ne'ati! Kontro Positi!
Sampel 9 kontrol ', Hl + tetes! ', Hl + tetes! ', Hl + tetes!
Kemudian tambahkan <
Feagent lateV ., Hl + tetes! ., Hl + tetes! ., Hl + tetes!
Campur dan homogenkan. -utar slide selama 2 menit pada rotator dan amati
aglutinasi yang ter&adi
;nterpretasi Hasil
-ositif : ter&adi aglutinasi
2egatif : tidak ada aglutinasi dalam waktu 2 menit
3.3.6 Pemeriksaan .-+
149
-asar Teori
Konsentrasi sel /-helper merupakan indikator kekebalan status pasien dan
penurunan &umlah sel /-helper pada pasien imunodefisiensi. ?umlah angka absolut
sel /-helper merupakan bagian penting dari pementasan awal status kekebalan"
pemantauan penyakit immunodeficiency dari waktu ke waktu dan respon terhadap
pengobatan.
Tu@uan
-ima C#( adalah tes hematologi otomatis berbasis gambar imun yang
dimaksudkan untuk pengukuran in Ditro yang cepat secara kuantitatif sel C#.
=
9
#(
=
/ sel t-helper! di capilitary atau Denouos darah. -ima C#( menentukan
&umlah absolut C#.
=
9C#(
=
sel dan dimaksudkan untuk digunakan sebagai
monioring berkelan&utan &umlah C#( pada pasien dengan diagnosis yang
disebabkan penyakit immunodeficiency. /es -ima C#( ditu&ukan untuk diagnosis
in Ditro.
Prinsi(
/es -ima C#( comparises tes cartridge -ima C#( sekali pakai dan -ima
0nalyser merupakan tes penentuan &umlah absolut sel /-helper dalam darah
keseluruhan. Cara pakai cartridge u&i -ima C#( dilengkapi dengan sarana untuk
mengambil sekitar 25 u6 sampel dan mengandung reagenkering yang dibutuhkan
untuk melakukan tes. /es -ima C#( dilakukan dalam cartridge tes -ima C#( dan
tidak ada bagian dari -ima 0naly>er yang bersentuhan langsung dengan sampel
dalam proses pengu&ian. ;ni meminimalkan risiko kontaminasi 0nalyser dan
sampel terbawa antara pengukuran satu dengan lainnya. Setelah penyisipan tes
cartridge -ima C#( ke 0nalyser" gerakan peristaltik pertama mengangkut sampel
150
ke dalam wadah inkubasi di mana sampel berinteraksi dengan antibodi spesifik
berlabel dengan dua pewarna fluorescent yang berbeda memancarkan cahaya di
dua waDelenghts berbeda pewarna+ dan pewarna 2!.
0ntibodi pertama adalah anti-human C#. antibodi monoklonal
terkon&ugasi untuk pewarna +. 0ntibodi kedua adalah anti-human C#(
monoklonal antibodi terkon&ugasi untuk pewarna 2 . Setelah waktu inkubasi yang
ditetapkan" sampel bernoda ditransfer ke saluran deteksi cartridge. -ima 0nalyser
ini dilengkapi dengan miniatur multi-warna optik pencitraan fluoresensi. Sinyal
fluoresensi terdeteksi oleh kamera on-board dan dianalisis dengan menggunakan
algoritma perangkat lunak berpemilik di papan komputer. Sel / -helper membawa
kedua C#. dan antigen permukaan C#( yang akan memancarkan cahaya pada
pan&ang gelombang khusus untuk kedua kon&ugat pewarna antibodi. Hal ini
memungkinkan diferensiasi spesifik sel /-helper dari &enis sel darah lainnya"
hanya membawa salah satu dari dua antigen permukaan. Hasil yang ditampilkan
oleh -ima 0nalyser sebagai sel9 u6. Hasil &uga disimpan dalam arsip on-board
dan dilan&utkan ke ;# sampel yang telah dimasukkan ke dalam -ima 0nalyser
oleh operator tanggal 9 waktu tes dilakukan!. #ata dapat diambil dan diprint oleh
operator pada setiap saat setelah pengu&ian. Sebuah -ima -rinter eksternal dapat
dilampirkan melalui )SB ke -ima 0nalyser untuk mencetak hasil tes.
Prose"ur
+. $asukkan sampel ke cartridge tes -ima C#(.
2. -ilih ` Fun /est` pada -ima 0nalyser.
151
.. $asukkan cartridge u&i -ima C#( ke -ima 0nalyser dalam arah yang
ditun&ukkan oleh panah pada cartridge . ;kuti instruksi pada layar atau
-anduan -enggunaan -ima 0nalyser.
(. Keluarkan cartridge u&i -ima C#( saat diminta oleh -ima 0nalyser dan
print hasil yang muncul.
>asi
Hasil dihitung secara otomatis oleh -ima 0nalyser. ?umlah sel / -helper
ditampilkan dalam hasil pertama dari empat &endela 0nalyser tersebut. 3perator
memiliki opsi untuk mencetak hasil melalui -ima -rinter eksternal. )ntuk
informasi tambahan" silakan lihat -anduan -enggunaan -ima 0nalyser.
3.3.< Pemeriksaan .am(ak
Meto"e ,
G6;S0
Prose"ur
+. -recoloured :
Feagen warna biru = sample buffer ...................................+:2+!
Feagen warna biru aa.. = aa sample buffer
2. -rediluted :
Sample = pre-Feagen warna biru ....................+:2+!
2, u6 sample 9 reference = (,, u6 pre-Feagen warna biru
.. Hanya tambahkan F1 lot pada sampel ................................................+:2!
2,, u6 sample = 2,, u6 F1
(. Campur dan homogenkan. ;nkubasi selama +5 minutes pada suhu ruang
152
5. /ambahkan sebanyak +5, ul -92" -9-" sample and calibrator!
6) ;nkubasi pada suhu .4 C" selama ', menit tutup dengan aluminium foil!
4. Cuci sebanyak (V
%ashing -3# aaa.. = aaaa #estilat %ater +:2,!
B. /ambahkan con&ugate sebanyak +,, u69well +:5+!
Con&ugate aaa. = aaa buffer con&ugate
9) ;nkubasi pada suhu .4 C " selama ', minute tutup dengan aluminium foil!
+,. Cuci sebanyak (V.
++. /ambahkan /$B sebanyak +,, u69well +:++!
Chromogen /$B aa.. = aaa. Buffer /$B
+2. ;nkubasi selama ., minutes pada suhu ruang.
+.. /ambahkan reagen stopping sebanyak +,, u69well.
+(. Baca pada pan&ang gelombang (5, nm.
3.3.1= Pemeriksaan Rubea
Meto"e , G6;S0
Prose"ur
+. -recoloured : Feagen warna biru = sample buffer +:2+!
Feagen warna biru aa.. = aa sample buffer
2. -rediluted : sample = pre-Feagen warna biru +:2+!
2, u6 sample 9 reference = (,, u6 pre-Feagen warna biru
.. Hanya tambahkan F1 lot pada sampel a. +:2!
2,, u6 sample = 2,, u6 F1
(. Campur dan homogenkan. ;nkubasi selama +5 minutes pada suhu ruang
153
5. /ambahkan sebanyak +5, ul -92 " -9- " sample and calibrator!
6) ;nkubasi pada suhu .4C " selama ', menit tutup dengan aluminium foil!
4. Cuci sebanyak (V
%ashing -3# aaa.. = aaaa #estilat %ater +:2,!
B. /ambahkan con&ugate sebanyak +,, u69well +:5+!
Con&ugate aaa. = aaa buffer con&ugate
9) ;nkubasi pada suhu .4C " selama ', minutes tutup dengan aluminium
foil!
+,. Cuci sebanyak (V
++. /ambahkan /$B sebanyak +,, u69well +:++!
Chromogen /$B aa.. = aaa. Buffer /$B
+2. ;nkubasi selama ., minutes pada suhu ruang
+.. /ambahkan reagen stopping sebanyak +,, u69well
+(. Baca pada pan&ang gelombang (5, nm.
3.3.11 Pemeriksaan Ei"a
Tu@uan
-emeriksaan %idal berguna untuk mendeteksi adanya antibodi yang
spesifik terhadap antigen Salmonella kuman penyebab tifus!. )&i widal positif
artinya ada >at anti antibodi! terhadap kuman Salmonella" menun&ukkan bahwa
seseorang pernah kontak9terinfeksi dengan kuman Salmonella tipe tertentu.
-asar Teori
)&i %idal merupakan suatu metode serologi baku dan rutin digunakan
se&ak tahun +B:'. -rinsip u&i %idal adalah memeriksa reaksi antara antibodi
154
aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-beda
terhadap antigensomatik 3! dan flagela H! yang ditambahkan dalam &umlah
yang sama sehingga ter&adi aglutinasi. -engenceran tertinggi yang masih
menimbulkan aglutinasi menun&ukkan titer antibodi dalam serum. /eknik
aglutinasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan u&i hapusan slide test! atau
u&i tabung tube test!. )&i hapusan dapat dilakukan secara cepat dan digunakan
dalam prosedur penapisan sedangkan u&i tabung membutuhkan teknik yang lebih
rumit tetapi dapat digunakan untuk konfirmasi hasil dari u&i hapusan. /ubuh yang
kemasukan Salmonella typhosa akan terangsang untuk membentuk antibody.
0ntibodi ini bersifat spesifik" artinya hanya bereaksi dengan antigen suspensi
kuman tipus" maka akan ter&adi aglutinasi.
-ada pemeriksaan u&i widal dikenal beberapa antigen yang dipakai sebagai
parameter penilaian hasil u&i %idal. Berikut ini pen&elasan macam antigen
tersebut :
0ntigen 3
0ntigen 3 merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman.
Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. 0ntigen ini tahan terhadap
pemanasan +,, LC selama 2C5 &am" alkohol dan asam yang encer.
0ntigen H
0ntigen H merupakan antigen yang terletak di flagela" fimbriae atau fili S.
typhi dan berstruktur kimia protein. S. typhi mempunyai antigen H phase-+
tunggal yang &uga dimiliki beberapa Salmonella lain. 0ntigen ini tidak
aktif pada pemanasan di atas suhu ', LC dan pada pemberian alkohol atau
155
asam. 0ntibodi terhadap 0ntigen 3 : setelah ' sampai B hari dari awal
penyakit. Sedangkan 0ntigen H : +,-+2 hari dari awal penyakit.
Meto"e
)&i %idal 6empeng Slide 0gglutination /est9S0/!
Prinsi(
Kemampuan antibodi dalam serum pasien dalam mengaglutinasi antigen
Salmonella 3 antigen somatik! dan Salmonella H antigen flagela!. /iter antibodi
ditun&ukkan dengan pengenceran tertinggi yang masih dapat menun&ukkan
aglutinasi.
Aat "an Bahan
+. -ipet serologi
2. Saline fisiologis ,":I!
.. Suspensi antigen somatik dan flagela
- Salmonella typhi 0ntigen 3
- Salmonella typhi 0ntigen H
- Salmonella paratyphi 0 0ntigen 3
- Salmonella paratyphi 0 0ntigen H
- Salmonella paratyphi B 0ntigen 3
- Salmonella paratyphi B 0ntigen H
- Salmonella paratyphi C 0ntigen 3
- Salmonella paratyphi C 0ntigen H
(. Fotator
5. *orteV
156
Prose"ur
0. $etode + kualitatif !
+. Sesuaikan suhu reagen tes dan sampel pada suhu kamar.
2. Eunakan pipet sekali pakai untuk meneteskan satu tetes dari setiap sampel
slide yang sudah disediakan.
.. /ambahkan satu tetes kontrol positif dan negatif ke sampel yang akan
diperiksa.
(. Homogenkan reagen %idal /est dengan menggoyang botol reagen di
DorteV . /ambahkan satu tetes reagen untuk setiap sampel yang
mengandung baik kontrol atau sampel.
5. $enggunakan u&ung pipet plastik yang ratasebagai pengaduk" usahakan
benar-benar mencampur setiap sampel dengan reagen. Buang pipet sekali
pakai.
'. -erlahan-lahan letakkan slide pada rotator selama dua menit dan amati
apakah ter&adi aglutinasi di bawah cahaya intensitas tinggi.
4. Catat hasilnya di buku ker&a
B. $etode ;; Semi - kuantitatif !
+. Siapkan minimal 5 tabung reaksi dan label +:2" +:(" +:,B " +:+'" +:.2 dll.
2. Eunakan -8 untuk melakukan pengencran sampel sesuai perbandingan
yang tertera pada tabung.
.. )langi semua langkah seperti pada $etode ; menggunakan sampel yang
telah diencerkan.
>asi
Kuantitatif :
157
Hasil -ositif : /er&adi aglutinasi pada sampel" dikarenakan adanya antibodi
dalam serum yang berikatan dengan antigen reagen tes!.
Hasil positif dilan&utkan ke metode Semi-Kuantitatif.
Hasil 2egatif : tidak ter&adi aglutinasi penggumpalan! di serum yang
sudah ditetesi antigen reagen tes!. /idak perlu dilan&utkan
ke metode Semi-Kuantitatif.
Semi-Kuantitatif: -engenceran terbesar dari sampel tes
yang menun&ukkan aglutinasi dianggap titik akhir.
-engenceran yang dilakukan yaitu pengenceran +:2 "
+:( " +:B " +:+' " +:.2 dll.

Вам также может понравиться