86%(7)86% нашли этот документ полезным (7 голосов)
3K просмотров17 страниц
dalam artikel ini akan membahas analisis gen dan homologi protein dimana kita akan mencari protein dari organisme lain yang sehomolog dengan protein manusia
dalam artikel ini akan membahas analisis gen dan homologi protein dimana kita akan mencari protein dari organisme lain yang sehomolog dengan protein manusia
dalam artikel ini akan membahas analisis gen dan homologi protein dimana kita akan mencari protein dari organisme lain yang sehomolog dengan protein manusia
PERCOBAAN 2 ANALISIS GEN DAN HOMOLOGI PROTEIN I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mampu melakukan analisis terhadap ekspresi gen dan dapat mendeteksi hasil ekspresi gen 2. Dapat mencarai homologi gen penghasil protein tertentu dari manusia dengan gen beberapa organisme lain. II. DASAR TEORI A. PENDAHULUAN Salah satu fungsi dasar yang harus dijalankan oleh DNA sebagai materi genetic adalah fungsi fenotipik. Artinya, DNA harus mampu mengatur pertumbuhan dandi ferensiasi indiidu organisme sehingga dihasilkan suatu fenotipe tertentu. !enotipe organisme sangat ditentukan oleh hasil interaksi protein" protein di dalam sel. Setiap protein tersusun dari sejumlah asam amino dengan urutan tertentu, dan setiap asam amino pembentukannya disandi #dikode$ oleh urutan basa nitrogen di dalam molekul DNA. %angkaian proses ini, mulai dari DNA hingga terbentuknya asam amino, dikenal sebagai dogma senta! "#o!og# mo!e$%!e. &ambar 1. Diagram dogma sentral biologi molekuler 'erubahan urutan basa di dalam molekul DNA menjadi urutan basa molekul %NA dinamakan transkripsi, sedangkan penerjemahan urutan basa %NA menjadi urutan asam amino suatu protein dinamakan translasi. (adi, proses tanskripsi dan translasi dapat dilihat sebagai tahap"tahap ekspresi urutan basa DNA. Namun, tidak semua urutan basa DNA akan diekspresikan menjadi urutan asam amino. )rutan basa DNA yang pada akhirnya menyandi urutan asam amino disebut sebagai gen. Dengan demikian, secara kimia gen adalah urutan basa nitrogen tertentu pada molekul DNA yang dapat dieskpresikan melalui tahap"tahap transkripsi dan translasi menjadi urutan asam amino tertentu. B. TAHAP&TAHAP TRANSKRIPSI *ranskripsi berlangsung dalam empat tahap, yaitu pengenalan promoter, inisiasi, elongasi, dan teminasi. Masing"masing akan dijelaskan sebagai berikut. a. +n,im %NA polimerase mengikat untai DNA cetakan pada suatu daerah yang mempunyai urutan basa tertentu sepanjang 2- hingga 2-- basa. Daerah ini dinamakan promoter. .aik pada prokariot maupun eukariot, promoter selalu memba/a suatu urutan basa yang tetap atau hampir tetap sehingga urutan ini dikatakan sebagai urutan konsensus. 'ada prokariot urutan konsensusnya adalah *A*AA* dan disebut kotak 'ribno/, sedangkan pada eukariot urutan konsensusnya adalah *A*AAA* dan disebut kotak *A*A. )rutan konsensus akan menunjukkan kepada %NA polimerase tempat dimulainya sintesis. 0ekuatan pengikatan %NA polimerase oleh promoter yang berbeda sangat berariasi. 1al ini mengakibatkan perbedaan kekuatan ekspresi gen. b. Setelah mengalami pengikatan oleh promoter, %NA polimerase akan terikat pada suatu tempat di dekat daerah promoter, yang dinamakan tempat a/al polimerisasi. Nukleosida trifosfat pertama akan diletakkan di tempat ini dan sintesis %NA pun segera dimulai. c. Selama sintesis %NA berlangsung %NA polimerase bergerak di sepanjang molekul DNA cetakan sambil menambahkan nukleotida demi nukleotida kepada untai %NA yang sedang diperpanjang. d. Molekul %NA yang baru saja selesai disintesis, dan juga en,im %NA polimerase, segera terlepas dari untai DNA cetakan begitu en,im tersebut mencapai urutan basa pengakhir #terminasi$. *erminasi dapat terjadi oleh dua macam sebab, yaitu terminasi yang hanya bergantung kepada urutan basa cetakan #disebut terminasi diri$ dan terminasi yang memerlukan kehadiran suatu protein khusus #protein rho$. Di antara keduanya terminasi diri lebih umum dijumpai. *erminasi diri terjadi pada urutan basa palindrom yang diikuti oleh beberapa adenin #A$. )rutan palindrom adalah urutan yang sama jika dibaca dari dua arah yang berla/anan. 2leh karena urutan palindom ini biasanya diselingi oleh beberapa basa tertentu, maka molekul %NA yang dihasilkan akan mempunyai ujung terminasi berbentuk batang dan kala #loop$. 3nisiasi transkripsi tidak harus menunggu selesainya transkripsi sebelumnya. 1al ini karena begitu %NA polimerase telah melakukan pemanjangan 4- hingga 5- nukleotida, promoter dapat mengikat %NA polimerase yang lain. 'ada gen"gen yang ditranskripsi dengan cepat reinisiasi transkripsi dapat terjadi berulang"ulang sehingga gen tersebut akan terselubungi oleh sejumlah molekul %NA dengan tingkat penyelesaian yang berbeda"beda. Secara umum mekanisme transkripsi pada prokariot dan eukariot hampir sama. 1anya saja, pada prokariot produk langsung transkripsi atau transkrip primernya adalah m%NA #akan dijelaskan di ba/ah$, sedangkan pada eukariot transkrip primernya harus mengalami prosesing %NA terlebih dahulu sebelum menjadi m%NA. 'rosesing %NA ini mencakup dua peristi/a, yaitu modifikasi kedua ujung transkrip primer dan pembuangan urutan basa pada transkrip primer yang tidak akan ditranslasi #disebut intron$. )jung 46 dimodifikasi dengan penambahan guanosin dalam ikatan 46"46 yang tidak umum hingga terbentuk suatu gugus terminal yang dinamakan cap, sedangkan ujung 76 dimodifikasi dengan urutan poliadenosin #poli A$ sepanjang lebih kurang 2-- basa. Sementara itu, panjang intron yang harus dibuang dapat mencapai 4-8 hingga 9-8 dari panjang transkrip primer, tetapi segmen yang mengandung ujung 46 #gugus cap$ tidak pernah dibuang. Setelah intron dibuang, segmen"segmen sisanya #disebut ekson$ segera digabungkan menjadi m%NA. 'embuangan intron dan penggabungan ekson menjadi molekul m%NA dinamakan penyatuan %NA atau %NA splicing. C. MACAM&MACAM RNA *ranskripsi DNA menghasilkan molekul %NA yang kemudian akan mengalami diferensiasi struktur sesuai dengan fungsinya masing"masing. 0ita mengenal tiga macam %NA, yaitu : a. RNA d%ta atau messenge RNA 'mRNA() yang mempunyai struktur linier kecuali bagian ujung terminasinya yang berbentuk batang dan kala #&ambar 1-.2$. Molekul m%NA memba/a urutan basa yang sebagian di antaranya akan ditranslasi menjadi urutan asam amino. )rutan basa yang dinamakan urutan penyandi #coding se;uences$ ini dibaca tiga demi tiga. Artinya, tiap tiga basa akan menyandi pembentukan satu asam amino sehingga tiap tiga basa ini dinamakan triplet kodon. Daftar triplet kodon beserta asam amino yang disandinya dapat dilihat pada *abel 1. 'ada prokariot bagian m%NA yang tidak ditranslasi terletak di depan urutan penyandi #disebut pengarah atau leader$ dan di antara dua urutan penyandi #disebut spacer se;uences atau noncoding se;uences$. Sementara itu, pada eukariot di samping kedua bagian tadi ada juga bagian di dalam urutan penyandi yang tidak ditranslasi. .agian inilah yang dinamakan intron seperti telah dijelaskan di atas. Molekul m%NA pada prokariot sering kali memba/a sejumlah urutan penyandi bagi beberapa polipeptida yang berbeda. Molekul m%NA seperti ini dinamakan m%NA polisistronik. Dengan adanya m%NA polisistronik, sintesis beberapa protein yang masih terkait satu sama lain dapat diatur dengan lebih efisien karena hanya dibutuhkan satu sinyal. 'ada eukariot hampir tidak pernah dijumpai m%NA polisistronik. b. RNA *em#nda+ atau transfer RNA 'tRNA(, yang strukturnya mengalami modifikasi hingga berbentuk seperti daun semanggi. Seperti halnya struktur ujung terminasi m%NA, struktur seperti daun semanggi ini terjadi karena adanya urutan palindrom yang diselingi oleh beberapa basa #&ambar 7$. 'ada salah satu kalanya, t%NA memba/a tiga buah basa yang komplemeter dengan triplet kodon pada m%NA. 0etiga basa ini dinamakan antikodon. Sementara itu, pada ujung 76"nya terdapat tempat pengikatan asam amino tertentu. 'engikatan yang membentuk molekul aminoasil"t%NA ini terjadi dengan bantuan en,im aminoasil"t%NA sintetase. Dalam hal ini gugus hidroksil #21$ pada ujung 76 t%NA terikat sangat kuat dengan gugus karboksil #<221$ asam amino. Macam asam amino yang diba/a ditentukan oleh urutan basa pada antikodon. (adi, ada beberapa macam aminoasil"t%NA sesuai dengan antikodon dan macam asam amino yang diba/anya. c. RNA #"osoma! atau ribosomal RNA 'RNA(, yang strukturnya merupakan bagian struktur ribosom. =ebih kurang separuh struktur kimia ribosom berupa r%NA dan separuh lainnya berupa protein. Molekul r%NA, dan juga t%NA, dapat dikatakan sebagai %NA struktural dan tidak ditranslasi menjadi asam amino>protein. Akan tetapi, mereka adalah bagian mesin sel yang menyintesis protein #lihat uraian tentang translasi di ba/ah ini$. D. TRANSLASI .ila dibandingkan dengan transkripsi, translasi merupakan proses yang lebih rumit karena melibatkan fungsi berbagai makromolekul. 2leh karena kebanyakan di antara makromolekul ini terdapat dalam jumlah besar di dalam sel, maka sistem translasi menjadi bagian utama mesin metabolisme pada tiap sel. Makromolekul yang harus berperan dalam proses translasi tersebut meliputi : a. =ebih dari 4- polipeptida serta 7 hingga 4 molekul %NA di dalam tiap ribosom b. Sekurang"kurangnya 2- macam en,im aminoasil"t%NA sintetase yang akan mengaktifkan asam amino c. +mpat puluh hingga 5- molekul t%NA yang berbeda d. Sedikitnya 9 protein terlarut yang terlibat dalam inisiasi, elongasi, dan terminasi polipeptida. *ranslasi, atau pada hakekatnya sintesis protein, berlangsung di dalam ribosom, suatu struktur organel yang banyak terdapat di dalam sitoplasma. %ibosom terdiri atas dua subunit, besar dan kecil, yang akan menyatu selama inisiasi translasi dan terpisah ketika translasi telah selesai. )kuran ribosom sering dinyatakan atas dasar laju pengendapannya selama sentrifugasi sebagai satuan yang disebut satuan Sedberg #S$. 'ada kebanyakan prokariot ribosom mempunyai ukuran ?-S, sedangkan pada eukariot biasanya sekitar @-S. *iap ribosom mempunyai dua tempat pengikatan t%NA, yang masing" masing dinamakan tapak aminoasil #tapak A$ dan tapak peptidil #tapak '$. Molekul aminoasil"t%NA yang baru memasuki ribosom akan terikat di tapak A, sedangkan molekul t%NA yang memba/a rantai polipeptida yang sedang diperpanjang terikat di tapak '. &ambaran penting sintesis protein adalah bah/a proses ini berlangsung dengan arah tertentu sebagai berikut : a. Molekul m%NA ditranslasi dengan arah 46A 76, tetapi tidak dari ujung 46 hingga ujung 76. b. 'olipeptida disintesis dari ujung amino ke ujung karboksil dengan menambahkan asam"asam amino satu demi satu ke ujung karboksil. Sebagai contoh, sintesis protein yang mempunyai urutan N12"Met"'ro" . . . "&ly"Ser" <221 pasti dimulai dengan metionin dan diakhiri dengan serin. Sebuah molekul m%NA akan terikat pada permukaan ribosom yang kedua subunitnya telah bergabung. 'engikatan ini terjadi karena pada m%NA prokariot terdapat urutan basa tertentu yang disebut sebagai tempat pengikatan ribosom #ribosom binding site$ atau urutan Shine"Dalgarno. Sementara itu, pada eukariot pengikatan ribosom dilakukan oleh ujung 46 m%NA. Selanjutnya, berbagai aminoasil"t%NA akan berdatangan satu demi satu ke kompleks ribosom"m%NA ini dengan urutan sesuai dengan antikodon dan asam amino yang diba/anya. )rutan ini ditentukan oleh urutan triplet kodon pada m%NA. 3katan peptida terbentuk di antara asam"asam amino yang terangkai menjadi rantai polipeptida di tapak ' ribosom. 'enggabungan asam"asam amino terjadi karena gugus amino pada asam amino yang baru masuk berikatan dengan gugus karboksil pada asam amino yang terdapat pada rantai polipeptida yang sedang diperpanjang. 'enjelasan tentang mekanisme sintesis protein yang lebih rinci disertai contoh, khususnya pada prokariot, akan diberikan di ba/ah ini. 3nisiasi sintesis protein dilakukan oleh aminoasil"t%NA khusus, yaitu t%NA yang memba/a metionin #dilambangkan sebagai metionil"t%NA i
Met $. 1al ini berarti bah/a sintesis semua polipeptida selalu dimulai dengan metionin. 0husus pada prokariot akan terjadi formilasi gugus amino pada metionil"t%NA i Met #dilambangkan sebagai metionil"t%NA f
Met $ yang mencegah terbentuknya ikatan peptida antara gugus amin tersebut dengan gugus karboksil asam amino pada ujung polipetida yang sedang diperpanjang sehingga asam amino a/al pada polipeptida prokariot selalu berupa f"metionin. 'ada eukariot metionil"t%NA i
Met tidak mengalami formilasi gugus amin, tetapi molekul ini akan bereaksi dengan protein"protein tertentu yang berfungsi sebagai faktor inisiasi #3!"1, 3!"2, dan 3!" 7$. Selain itu, baik pada prokariot maupun eukariot, terdapat pula metionil"t%NA yang metioninnya bukan merupakan asam amino a/al #dilambangkan sebagai metionil"t%NA Met $. 0ompleks inisiasi pada prokariot terbentuk antara m%NA, metionil"t%NA f Met , dan subunit kecil ribosom #7-S$ dengan bantuan protein 3!"1, 3!"2, dan 3!"7, serta sebuah molekul &*'. 'embentukan kompleks inisiasi ini diduga difasilitasi oleh perpasangan basa antara suatu urutan di dekat ujung 76 r%NA berukuran 15S dan sebagian urutan pengarah #leader se;uence$ pada m%NA. Selanjutnya, kompleks inisiasi bergabung dengan subunit besar ribosom #4-S$, dan metionil" t%NA f
Met terikat pada tapak '. .erpasangannya triplet kodon inisiasi pada m%NA dengan antikodon pada metionil"t%NA f
Met di tapak ' menentukan urutan triplet kodon dan aminoasil"t%NA f
Met berikutnya yang akan masuk ke tapak A. 'engikatan aminoasi"t%NA f
Met berikutnya, misalnya alanil"t%NA ala , ke tapak A memerlukan protein"protein elongasi +!"*s dan +!"*u. 'embentukan ikatan peptida antara gugus karboksil pada metionil"t%NA f Met di tapak ' dan gugus amino pada alanil"t%NA ala di tapak A dikatalisis oleh en,im peptidil transferase, suatu en,im yang terikat pada subunit ribosom 4-S. %eaksi ini menghasilkan dipeptida yang terdiri atas f"metionin dan alanin yang terikat pada t%NA ala di tapak A. =angkah berikutnya adalah translokasi, yang melibatkan #1$ perpindahan f"met"alat%NAala dari tapak A ke tapak ' dan #2$ pergeseran posisi m%NA pada ribosom sepanjang tiga basa sehingga triplet kodon yang semula berada di tapak A masuk ke tapak '. Dalam contoh ini triplet kodon yang bergeser dari tapak A ke ' tersebut adalah triplet kodon untuk alanin. *riplet kodon berikutnya, misalnya penyandi serin, akan masuk ke tapak A dan proses seperti di atas hingga translokasi akan terulang kembali. *ranslokasi memerlukan aktiitas faktor elongasi berupa en,im yang biasa dilambangkan dengan +!"&. 'emanjangan atau elongasi rantai polipeptida akan terus berlangsung hingga suatu tripet kodon yang menyandi terminasi memasuki tapak A. Sebelum suatu rantai polipeptida selesai disintesis terlebih dahulu terjadi deformilisasi pada f"metionin menjadi metionin. *erminasi ditandai oleh terlepasnya m%NA, t%NA di tapak ', dan rantai polipeptida dari ribosom. Selain itu, kedua subunit ribosom pun memisah. 'ada terminasi diperlukan aktiitas dua protein yang berperan sebagai faktor pelepas atau releasing factors, yaitu %!"1 dan %!"2. Sesungguhnya setiap m%NA tidak hanya ditranslasi oleh sebuah ribosom. 'ada umumnya sebuah m%NA akan ditranslasi secara serempak oleh beberapa ribosom yang satu sama lain berjarak sekitar 9- basa di sepanjang molekul m%NA. 0ompleks translasi yang terdiri atas sebuah m%NA dan beberapa ribosom ini dinamakan poliribosom atau polisom. .esarnya polisom sangat berariasi dan berkorelasi dengan ukuran polipeptida yang akan disintesis. Sebagai contoh, rantai hemoglobin yang tersusun dari sekitar 14- asam amino disintesis oleh polisom yang terdiri atas lima buah ribosom #pentaribosom$. 'ada prokariot translasi seringkali dimulai sebelum transkripsi berakhir. 1al ini dimungkinkan terjadi karena tidak adanya dinding nukleus yang memisahkan antara transkripsi dan translasi. Dengan berlangsungnya kedua proses tersebut secara bersamaan, ekspresi gen menjadi sangat cepat dan mekanisme nyala"padam #turn on turn off$ ekspresi gen, seperti yang akan dijelaskan nanti, juga menjadi sangat efisien. Namun, tidak demikian halnya pada eukariot. *ranskripsi terjadi di dalam nukleus, sedangkan translasi terjadi di sitoplasma #ribosom$. 'ertanyaan yang muncul adalah bagaimana m%NA hasil transkripsi dipindahkan dari nukleus ke sitoplasma, faktor"faktor apa yang menentukan saat dan tempat translasiB Sayangnya, hingga kini kita belum dapat menja/ab pertanyaan"pertanyaan tersebut dengan memuaskan. 0ita baru mengetahui bah/a transkripsi dan translasi pada eukariot jauh lebih rumit daripada proses yang ada pada prokariot. Salah satu di antaranya seperti telah kita bicarakan di atas, yaitu bah/a m%NA hasil transkripsi #transkrip primer$ pada eukariot memerlukan prosesing terlebih dahulu sebelum dapat ditranslasi. ,. KODE GENETIK 'enetapan triplet kodon pada m%NA sebagai pemba/a informasi genetik atau kode genetik yang akan menyandi pembentukan suatu asam amino tertentu bera/al dari pemikiran bah/a macam basa nitrogen jauh lebih sedikit daripada macam asam amino. .asa nitrogen pada m%NA hanya ada empat macam, sedangkan asam amino ada 2- macam. 2leh karena itu, jelas tidak mungkin tiap asam amino disandi oleh satu basa. .egitu juga, kombinasi dua basa hanya akan menghasilkan C2 atau 15 macam duplet, masih lebih sedikit daripada macam amino yang ada. 0ombinasi tiga basa akan menghasilkan C7 atau 5C triplet, melebihi jumlah macam asam amino. Dalam hal ini, satu macam asam amino dapat disandi oleh lebih dari satu macam triplet kodon. S#-at&s#-at $ode genet#$ 0ode genetik mempunyai sifat"sifat yang akan dijelaskan sebagai berikut : a. 0ode genetik bersifat uniersal. Artinya, kode genetik berlaku sama hampir di setiap spesies organisme. b. 0ode genetik bersifat degenerate atau redundant, yaitu bah/a satu macam asam amino dapat disandi oleh lebih dari satu triplet kodon. Sebagai contoh, treonin dapat disandi oleh A<), A<<, A<A, dan A<&. Sifat ini erat kaitannya dengan sifat /obble basa ketiga, yang artinya bah/a basa ketiga dapat berubah"ubah tanpa selalu disertai perubahan macam asam amino yang disandinya. Diketahuinya sifat /obble bermula dari penemuan basa inosin #3$ sebagai basa pertama pada antikodon t%NAala ragi, yang ternyata dapat berpasangan dengan basa A, ), atau pun <. Dengan demikian, satu antikodon pada t%NA dapat mengenali lebih dari satu macam kodon pada m%NA. c. 2leh karena tiap kodon terdiri atas tiga buah basa, maka tiap urutan basa m%NA, atau berarti juga DNA, mempunyai tiga rangka baca yang berbeda #open reading frame$. Di samping itu, di dalam suatu segmen tertentu pada DNA dapat terjadi transkripsi dan translasi urutan basa dengan panjang yang berbeda. Dengan perkataan lain, suatu segmen DNA dapat terdiri atas lebih dari sebuah gen yang saling tumpang tindih #oerlapping$. Sebagai contoh, bakteriofag DE1?C mempunyai sebuah untai tunggal DNA yang panjangnya lebih kurang hanya 4--- basa. Seandainya dari urutan basa ini hanya .asa 3 #46$ .asa 33 .asa 333 #76$ ) < A & ) ) 'he Ser *yr <ys < 'he Ser *yr <ys A =eu Ser Sto* Sto* & =eu Ser Sto* *rp ) < =eu 'ro 1is Arg < =eu 'ro 1is Arg A =eu 'ro &ln Arg & =eu 'ro &ln Arg ) A 3=e *hr Asn Ser < 3=e *hr Asn Ser A 3=e *hr =ys Arg & Met *hr =ys Arg ) & Fal Ala Asp &ly < Fal Ala Asp &ly A Fal Ala &lu &ly & Fal Ala &lu &ly ) digunakan sebuah rangka baca, maka akan terdapat sekitar 1?-- asam amino yang dapat disintesis. 0emudian, jika sebuah molekul protein rata"rata tersusun dari C-- asam amino, maka dari sekitar 1?-- asam amino tersebut hanya akan terbentuk C hingga 4 buah molekul protein. 'adahal kenyataannya, bakteriofag DE1?C mempunyai 11 protein yang secara keseluruhan terdiri atas 27-- asam amino. Dengan demikian, jelaslah bah/a dari urutan basa DNA yang ada tidak hanya digunakan sebuah rangka baca, dan urutan basa yang diekspresikan #gen$ dapat tumpang tindih satu sama lain. Ta"e! ,. Kode genet#$ 0eterangan : phe G fenilalanin, ser G serin, his G histidin, glu G asam glutamat, leu G leusin, pro G prolin, gln G glutamin, cys G sistein, ile G isoleusin, thr G treonin, asn G asparagin, trp G triptofan, met G metionin, ala G alanin, lys G lisin, arg G arginin, al G alin, tyr G tirosin, asp G asam aspartat, gly G glisin, A)& #kodon metionin$ dapat menjadi kodon a/al #start codon$, stop G kodon stop #stop codon$ E. PENGATURAN EKSPRESI GEN 'roduk"produk gen tertentu seperti protein ribosomal, r%NA, t%NA, %NA polimerase, dan en,im"en,im yang mengatalisis berbagai reaksi metabolisme yang berkaitan dengan fungsi pemeliharaan sel merupakan komponen esensial bagi semua sel. &en"gen yang menyandi pembentukan produk semacam itu perlu diekspresikan terusmenerus sepanjang umur indiidu di hampir semua jenis sel tanpa bergantung kepada kondisi lingkungan di sekitarnya. Sementara itu, banyak pula gen lainnya yang ekspresinya sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan sehingga mereka hanya akan diekspresikan pada /aktu dan di dalam jenis sel tertentu. )ntuk gen"gen semacam ini harus ada mekanisme pengaturan ekspresinya. 'engaturan ekspresi gen dapat terjadi pada berbagai tahap, misalnya transkripsi, prosesing m%NA, atau translasi. Namun, sejumlah data hasil penelitian menunjukkan bah/a pengaturan ekspresi gen, khususnya pada prokariot, paling banyak terjadi pada tahap transkripsi. Mekanisme pengaturan transkripsi, baik pada prokariot maupun pada eukariot, secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu #1$ mekanisme yang melibatkan penyalapadaman #turn on and turn off$ ekspresi gen sebagai respon terhadap perubahan kondisi lingkungan dan #2$ sirkit ekspresi gen yang telah terprogram #preprogramed circuits$. Mekanisme penyalapadaman sangat penting bagi mikroorganisme untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang seringkali terjadi secara tiba"tiba. Sebaliknya, bagi eukariot mekanisme ini nampaknya tidak terlalu penting karena pada organisme ini sel justru cenderung merespon sinyal"sinyal yang datang dari dalam tubuh, dan di sisi lain, sistem sirkulasi akan menjadi penyangga bagi sel terhadap perubahan kondisi lingkungan yang mendadak tersebut. 'ada mekanisme sirkit, produk suatu gen akan menekan transkripsi gen itu sendiri dan sekaligus memacu transkripsi gen kedua, produk gen kedua akan menekan transkripsi gen kedua dan memacu transkripsi gen ketiga, demikian seterusnya. +kspresi gen yang berurutan ini telah terprogram secara genetik sehingga gen"gen tersebut tidak akan dapat diekspresikan di luar urutan. 2leh karena urutan ekspresinya berupa sirkit, maka mekanisme tersebut dinamakan sirkit ekspresi gen. III. ALAT DAN BAHAN 1. Alat " Satu perangkat komputer " modem " Alat tulis 2. .ahan " Situs N<.3 I.. CARA KERJA 1. Analisis +kspresi &en .uka situs N<.3 3si kotak search nucleotide for dengan nama gen #kode gen : NMH---124$ yang akan dianalisis #diberi keterangan bah/a gen yang ingin diteliti adalah gen pada Homo sapiens$ 'ilih gen yang akan dianalisis <opy sekuens dalam region <DS .uka situs N<.3 lagi kemudian klik 2%! !inder Masukkan sekuens <DS yang telah di"copy ke kolom !AS*A !ormat"F 0lik 2%! !ind, akan muncul 5 frame 0lik frame tersebut satu per satu maka akan muncul sekuens asam amino hasil transkripsi dari <DS yang telah dimasukkan tadi. <arilah frame mana yang merupakan sekuens gen pengkode protein target dengan mencocockkan sekuens asam amino yang didapat dengan sekuens asam amino pada tampilan a/al identitas gen. 2. 1omologi 'rotein .uka situs N<.3 3si kotak search nucleotide for dengan nama gen #kode gen : NMH---124$ yang akan dianalisis #diberi keterangan bah/a gen yang ingin diteliti adalah gen pada Homo sapiens$ tentukan suatu gen yang akan dianalisis homologi proteinnya setelah masuk ke halaman 'age Se;uence Fie/er, copy code protein <opy sekuens asam aminonya 0eluar dari halaman trsebut, atau buka lagi situs yang sama. 0lik menu .=AS* 'ilih protein"protein blast #blastp$, klik. 'aste sekuens asam amino pada kotak I)+%J untuk mencari homolognya *ekan .=AS*. 1asil akan muncul pada ne/ /indo/ =akukan analisis lebih lanjut mengenai homologinya protein terhadap sekuens asam amino yang dimasukkan tadi, yaitu pada organisme selain 1omo sapiens, perhatikan score"nya. 0lik masing"masing organisme yang sehomolog untuk memebandingkan residu asam aminonya dengan ;uery. .. DATA HASIL PERCOBAAN 1. Analisis +kspresi &en a. =atihan 0ode &en : NMH---124 Nama gen : +strogen receptor 1 #+S%1$ Source : 1omo sapiens %egion <DS : 274"2-22 2%! !inder No. !rame Start 0odon Stop 0odon 1. K1 2? atg 2. K2 C tga 7 K2 2 *ga C K7 " *ga 4 K7 1 *aa 5 "1 2 *ga ? "2 7 *ag @ "2 9 *ga 9 "7 1 *ga b. *ugas 0ode &en : NMH-7-?45 Nama gen : 1omo sapiens estrogen receptor %egion <DS : 4-@"229@ 2%! !inder No. !rame Start 0odon Stop 0odon 1. K1 11 *A& 2. K2 C *A& 7. K2 7 *AA C K2 2 *&A 4 K7 1 *&A 5 K7 " *A& ? "1 7 *&A @ "1 7 *AA 9 "2 2 *A& 1- "2 " " 11 "2 7 *&A 12 "7 1 *&A 2. 1omologi 'rotein a. =atihan 0ode &en : NMH---124 0ode 'rotein : N'H---115.2 Nama 'rotein : 1omo sapiens esterogen reseptor "1 <DS : 274L2-22 0esimpulan : ada beberapa protein he/an yang homolog dengan protein estrogen receptor "1 pada 1omo sapiens yaitu antara lain pada organism Pan troglodytes #simpanse$, Pan paniscus #simpanse kerdil$, Pongo abelii #orang utan Sumatra$, Macaca mulata #kera rhesus$. b. *ugas 0ode &en : NMH-7-?45 0ode 'rotein : N'H11-7@7.2 Nama 'rotein : 1omo sapiens estrogen receptor <DS : 4-@L229@ 0esimpulan : Ada beberapa protein he/an yang homolog dengan homo sapiens estrogen receptor pada 1omo sapiens yaitu antara lain pada organisme mus musculus, ochtona princeps, orycterapus afer-afer. .I. PEMBAHASAN 'ada 'raktikum kali ini bertujuan untuk menganalisis ekspresi gen dan mendeteksi hasil ekspresi gen juga mencari homologi gen penghasil protein tertentu dari manusia dengan beberapa organisme lain. Dalam praktikum kali ini, yang digunakan adalah kode protein dari 1omo sapiens esterogen reseptor, dengan kode gen yang digunakan adalah NMH---124. Dengan daerah <DS 274L2-22. Dari daerah itu, gen yang diambil dan dianalisis yaitu 274L2-22 yang digunakan sebagai latihan dan kode protein dari 1omo sapiens estrogen %eceptor dengan kode gen yang digunakan NMH-7-?45. Dengan daerah <DS 4-@...229@ yang digunakan sebagai *ugas. Dalam 'raktikum ini digunakan fasilitas 2%3 !inder # 2pening %eading !rame$ pada situs N<.3. +kspresi gen disebut juga dengan rangkaian atau arian asam amino. 'roses ekspresi gen dia/ali dengan transkripsi DNA menjadi m%NA yang kemudian ditranslasikan menjadi asam amino. Asam amino inilah yang kemudian menjadi protein. Analisis ekspresi gen dilakukan dengan cara melihat sekuens suatu gen yang diekspresikan melalui sintesis protein dalam proses translasi. 1al pertama yang dilakukan dalam melakukan analisis ini adalah membuka situs N<.3, mengisi kotak search nucleotide for dengan kode gen yang telah ditentukan. 0emudian gen yang diambil dari <DS dicopy dan dibuka kembali situs N<.3 dan buka 2%! !inder # 2pen %eading !rame !inder$ dan diisi kotak 2%! yang kosong dengan gen yang sudah dicopy kemudian dipastekan ke kolom !AS*A !ormat"F. 0emudian diklik dan akan muncul frame yang akan menunjukkan ada tidaknya start kodon dan stop kodon. 0arena dalam tiap frame belum tentu ditemukan adanya start kodon dan stop kodonnya. )ntuk mengetahui adanya start kodon ditunjukkan dengan adanya /arna biru sebagai tanda mulainya proses transkripsi dan /arna merah muda menunjukkan stop kodon sebagai tanda bah/a proses translasi telah berakhir. &en yang diekspresikan untuk sintesis protein ditunjukkan oleh basanya. 1asil 2%! !inder dari *ugas dengan kode gen NMH-7-?45 tesebut terlihat ada 12 bagian frame yang dapat dianalisis. Dari ke12 frame tersebut, frame K7 dan "2 tidak mempunyai start kodon dan frame "2 juga tidak mempunyai stop kodon sehingga tidak mencerminkan ekspresi gen dari 1omo sapiens. Sedangkan frame lainnya memiliki start kodon dan stop kodon sehingga kelima frame lainnya dapat mencerminkan ekspresi gen dari 1omo sapiens. 'ada gen 1omo sapiens dilakukan juga percobaan analisis homologi protein menggunakan fasilitas blastp #protei"protein blast$ yang terdapat dalam situs N<.3. !ungsi dari blastp adalah membandingkan suatu sekuen asam amino yang kita miliki dengan database sekuen protein. 0emiripan protein dapat dilihat dari jumlah Iuery coerage yang ditampilkan dalam blastp. 1asil blastp dari percobaan ini menunjukkan bah/a terdapat banyak sekali protein he/an yang sehomolog dengan protein 1omo sapiens estrogen receptor antara lain protein pada : 1. Mus Mucullus # tikus putih $ 2. 2chothona 'rinceps # America 'ika$ 7. 2rycteropus afer afer .II. KESIMPULAN .erdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bah/a : 1. Sekuens gen 1omo sapiens estrogen receptor isoform 1 memiliki 12 frame yang mencerminkan ekspresi gen karena memiliki start kodon dan stop kodon. 2. .eberapa protein yang sehomolog dengan protein 1omo sapiens astrogen receptor isoform 1 merupakan organisme Mus Mucullus # tikus putih $, 2chothona 'rinceps # America 'ika$ dan 2rycteropus afer afer. DA/TAR PUSTAKA .rock *D, Madigan M*. Biology of Microorganisms. 5th ed. 'rentice 1all. Ne/ (ersey. 19@@ <arcillo (A, 'arise A, %omkes"Sparks M. 199C. Comparisson of the enzyme-linked oligonucleotide sorbent assay to !P-labeled PC"#$outhern blotting techni%ue in %uantitati&e analysis of human and rat m"'(. PC" Methods (ppl. ) !*!- !*+. !uruya 1, et al. 2--4. (n impro&ed method for $outhern ,'( and 'orthern "'( blotting using a Mupid--! Mini-.el electrophoresis unit. / Biochem Biophysi Meth 01) 2*-23. 0ittigul =, Suthachana S, 0ittigul <, 'engruangrojanachai F. 199@. 4mmunoglobulin M-capture biotin-strepa&idin enzyme-linked immunosorbent assay for detection of antibodies to dengue &iruses. (m / 5rop Med Hyg 5*67) 5!-50. Suharsono dan Midyastuti, )tut. 2--5. Pelatihan $ingkat 5ekni ,asar Pengklonan .en. Pusat Penelitian $umberdaya Hayati dan Bioteknologi-8embaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat 4PB dengan ,4954-,49'($. .ogor. Susanto, A.1 #2--2$, Bahan (:ar .enetika ,asar, !akultas .iologi )NS2+D, 'ur/okerto Ju/ono, *., 2--@, Biologi Molekular, +rlangga, (akarta http:>>///.ncbi.nlm.nih.go