Вы находитесь на странице: 1из 36

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akne Vulgaris (AV) adalah penyakit swasirna berupa peradangan
menahun pada unit folikel pilosebasea yang banyak terjadi pada remaja.
Gambaran klinis AV sering pleimorfik, yaitu berupa papul, pustul, nodul, dan
jaringan parut (Wasitaatmadja, !!"). Akne Vulgaris dapat terjadi di #ajah,
leher, dan lengan atas. Akne Vulgaris biasanya timbul pada masa pubertas dan
merupakan tanda a#al peningkatan produksi hormon seks (An#ar, !$%).
Insidensi AV terbanyak pada #anita biasanya pada usia $&'$" tahun,
sedangkan pada laki'laki pada usia $('$) tahun (*arahap, !!!). +i dunia ini
diperkirakan hampir setiap orang pernah menderita AV, maka AV sering
dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul se,ara fisiologis (Wasitaatmadja,
!!"). -ebuah studi menunjukkan bah#a (). dari /!! #anita de#asa yang
berusia $"'&! tahun mempunya derajat keparahan AV mulai dari ringan sampai
sedang. 0ada sebuah penelitian dengan subjek $$ orang laki'laki berjera#at,
diketahui bah#a /. penderita berusia di atas / tahun dan ). berusia di atas %!
tahun (-itohang, !$%). Akne 1ulgaris mempengaruhi &!'/! juta orang dari segala
usia di Amerika -erikat, 2/. diantaranya berusia $ 3 & tahun (Weinsto,k dan
Boyle, !!%). +i Inggris AV mempengaruhi hingga 2/. populasi remaja,
sedangkan di 4alaysia pre1alensi AV men,apai ("./. dengan perbandingan laki'
laki "$,$. dan perempuan (&,&. (*anisah, 5hairani, dan -yamsul, !!)).
Berdasarkan sur1ey di beberapa negara di ka#asan Asia 6enggara, terdapat &!'
2!. kasus AV. 7atatan kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia
menunjukkan terdapat (!. penderita pada tahun !!(, dan pada tahun !!"
terdapat 2!. penderita (Anonim, !!2).
Akne Vulgaris disebabkan oleh berbagai ma,am faktor, salah satunya
adalah produksi sebum yang meningkat (Wasitaatmadja, !!"). 0eningkatan
produksi sebum ini salah satunya dipengaruhi oleh hormon androgen, dimana
2
androgen dapat menstimulasi kelenjar sebasea untuk memproduksi sebum
(+iamanti'5andarakis dan Bergiele, !!$).
8besitas sering disertai dengan hiperandrogenisme perifer yang
berhubungan dengan produksi sebum yang meningkat dan perkembangan AV.
(6sai, Wen,hieh, 9u'Wen, 7heng'9u, Guan'9u, dan 6:ung';en, !!().
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abulnaja pada tahun !!) di -audi
Arabia, I46 dari perempuan obesitas dengan atau tanpa AV se,ara signifikan
lebih tinggi daripada non'obesitas dengan atau tanpa AV. ;umlah lesi jera#at
pada laki'laki usia $2'/ tahun menunjukkan hubungan yang ,ukup erat dengan
I46 (-mith, <eil, Anna, *enna dan George, !!"). Anak dengan I46 =$2,/
,enderung tidak berjera#at sedangkan I46 > )/. sangat beresiko terjadi jera#at.
I46 dengan kategori obesitas merupakan faktor resiko yang signifikan terhadap
kejadian AV pada anak usia sekolah (6sai et al, !!().
8besitas se,ara sederhana didefinisikan sebagai suatu keadaan akumulasi
lemak yang berlebihan di dalam tubuh. (?ippe, 4,Innis, dan 4elanson, !!$).
5lasifikasi internasional untuk derajat overweight dan obesitas didasarkan pada
Indeks 4assa 6ubuh (I46). @kuran ini dihitung dengan membagi berat badan
(dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter) yang dikuadratkan (Gibney,
Barrie, ;ohn, dan Aenore, !!2). 5e,enderungan kelebihan berat badan pada
remaja di seluruh dunia men,apai $,/ milliar orang. Aebih dari !! juta laki'laki
dan %!! juta perempuan mengalami obesitas. -etidaknya ,2 juta orang di dunia
meninggal setiap tahun sebagai akibat dari kelebihan berat badan. +i #ilayah Asia
6enggara, kematian akibat obesitas men,apai %!!.!!! orang per tahun (World
Health Organization, !$$). 0re1alensi obesitas pada remaja di Indonesia
men,apai $.. (+epartemen 5esehatan Indonesia, !$%). Beban glikemik dengan
mempertimbangkan I46 dan gender memiliki hubungan yang signifikan dengan
terjadinya AV (Ismail, Bahara, dan <oor C !$).
0re1alensi AV yang tinggi dan ke,enderungan peningkatan overweight
maupun obesitas baik di Indonesia maupun di dunia, maka perlu penelitian lebih
lanjut mengenai hubungan Indeks 4assa tubuh (I46) dengan kejadian akne
1ulgaris (AV) yang nampaknya belum banyak dilakukan. 0enulis memilih -4A
3
<egeri % 5laten sebagai lokasi karena berdasarkan sur1ey pendahuluan,
pre1alensi AV di lokasi tersebut ,ukup tinggi. Aokasi tersebut juga jauh dari
perkotaan dimana pada sis#a'sis#i perkotaan lebih ,enderung melakukan
pera#atan dokter kulit sehingga kriteria eksklusi dapat diminimalisir. Berdasarkan
uraian di atas, penulis terdorong untuk meneliti hubungan antara Indeks 4asa
tubuh (I46) dengan kejadian akne 1ulgaris di -4A <egeri % 5laten.
B. Rumusan Masalah
DApakah terdapat hubungan antara I46 dengan kejadian AV pada sis#a'sis#i
-4A <egeri % 5latenE
C. Tujuan Penelitian
D@ntuk mengetahui hubungan antara I46 dengan kejadian AV pada sis#a'sis#i
-4A <egeri % 5latenE
D. Manfaat Penelitian
$. 4anfaat 6eoritis
*asil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan
ilmu kedokteran dan menjadi masukan bagi peneliti'peneliti selanjutnya.
. 4anfaat 0raktis
+iharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para
klinisi tentang pengelolaan dan pen,egahan AV.
4
BAB II
LANDASAN TER!
A. Tinjauan Pustaka
". Akne #ulgaris
a. +efinisi Akne Vulgaris
Akne Vulgaris merupakan reaksi peradangan dalam folikel sebasea
yang pada umumnya dan biasanya disertai dengan pembentukan papul,
pustul, nodul, dan kista. (Wasitaatmadja, !!"). 6empat presileksi AV
biasanya pada #ajah, leher, dan punggung tergantung dari distribusi
kelenjar sebasea masing'masing indi1idu (Ashton dan Barbara, !!/).
-ebuah studi menyebutkan penyebab jera#at pada orang de#asa %".
karena hiperandrogenisme, 2. karena gagal pada pemakaian antibiotik,
dan %. kambuh setelah pengobatan dengan isometrin (-itohang, !$%).
b. Ftiologi Akne Vulgaris
Ftiologi pasti dari AV memang belum diketahui, namun terdapat
beberapa faktor yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya penyakit
ini, diantaranya adalah sebagai berikut G
$) -ebum.
4erupakan faktor utama dalam pembentukan AV. Akne 1ulgaris yang
keras selalu disertai dengan pengeluaran seboroe yang banyak.
) Bakteri
+ikatakan bah#a C.acnes, S.epidermidis, dan P.ovale terlibat dalam
pembentukan AV.
%) Genetik
4erupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap besar dan akti1itas
kelenjar sebasea. Apabila kedua orang tua mempunyai bekas AV,
kemungkinan anaknya juga akan menderita AV.
&) *ormon
4empunyai peran yang sangat kompleks dalam timbulnya AV.
*ormon androgen bereaksi sangat sensitif terhadap kelenjar sebasea.
5
*ormon ini membuat kelenjar sebasea bertambah besar dan
memproduksi sebum lebih banyak. *ormon estrogen pada keadaan
fisiologis tidak berpengaruh terhadap produksi sebum. *ormon ini
dapat menurunkan kadar hormon gonadotropin yang dapat berakibat
meningkatnya produksi sebum. *ormon progesteron dalam jumlah
normal tidak berpengaruh terhadap akti1itas kelenjar lemak, tetapi
kadang progesteron dapat menyebabkan akne premenstrual. 0ada
kegagalan kelenjar hipofisis sekresi sebum akan menjadi lebih rendah,
hal ini diduga disebabkan oleh adanya suatu hormon sebotropik yang
berasal dari lobus intermediate kelenjar hipofisis.
/) +iet.
+ari beberapa penelitian yang telah dilakukan didapatkan bah#a diet
mempunyai pengaruh yang sedikit terhadap timbulnya AV. 0ada orang
dengan diet tinggi karbohidrat dan lemak tidak dapat dipastikan akan
mengalami peningkatan produksi sebum.
() Iklim.
+i daerah yang mempunya empat musim biasanya jera#at akan
bertambah hebat pada musim dingin dan ,enderung berkurang saat
musim panas. *al ini dikarenakanm sinar ultra1ilolet (u1) mempunyai
efek membunuh bakteri pada permukaan kulit, dapat menembus
epidermis bagian ba#ah dan bagian atas dermis sehingga berpengaruh
terhadap bakteri yang berada di kelenjar sebasea. -inar u1 juga dapat
membantu menghilangkan sumbatan pilosebasea dengan ,ara
mengadakan pengelupasan kulit.
") -tres psikis.
0ada beberapa penderita, stress psikis dapat mempengaruhi eksaserbasi
AV. 4ekanisme yang pasti mengenai hal ini belum begitu jelas.
2) 5osmetika
5osmetika yang sering menyebabkan AV antara lain foundation,
pelembab, sunscreen, dan krim malam yang mengandung bahan'bahan
seperti lanolin, petrolatum, minyak tumbuh'tumbuhan dan bahan kimia
6
murni. ;enis kosmetika yang dapat menimbulkan terjadinya AV
biasanya yang bersifat komedigenik. 0enggunaan dalam jangka #aktu
yang lama dapat menyebabkan suatu bentuk akne ringan.
)) Bat kimia
Beberapa :at kimia dapat menyebabkan erupsi yang hampir sama
dengan AV, ,ontohnya yaitu kortikosteroid, yodida, I<*, obat
antikon1ulsan, tetrasiklin dan 1itamin B. (Wasitaatmadja, !!").
,. 0atogenesis Akne Vulgaris
Beberapa hal penting yang berhubungan dengan terjadinya AV
antara lain pertumbuhan kelenjar sebasea dan peningkatan produksi
sebum ada diba#ah pengaruh androgen. (*arahap, !!!). 0eningkatan
produksi sebum akan mengakibatkan peningkatan unsur komedogenik
dan inflamatogenik yang akan mengakibatkan terjadinya lesi AV.
(Wasitaatmadja, !!").
0eningkatan hormon testosteron akan mengakibatkan pengikatan
terhadap reseptor androgen yang akhirnya akan menyebabkan proliferasi
sel penghasil sebum. 4eningkatnya sebum pada penderita akne
mengakibatkan penurunan konsentrasi asam linoleik yang akan berakhir
dengan defisiensi asam linoleik pada epitel folikel. *al tersebut dapat
menyebabkan hiperkeratinisasi folikuler dan penurunan barier dari epitel.
(*arahap, !!!)
5adar oksigen dalam folikel yang berkurang akan menyebabkan
kolonisasi dari C.acnes. Bakteri ini memproduksi porfirin yang bila
dilepaskan dalam folikel akan menjadi katalisator untuk terjadinya
oksidasi skualen yang akan menyebabkan oksidasi dalam folikel semakin
berkurang lagi. 0enurunan kadar oksigen dan dan peningkatan kolonisasi
bakteri akan menyebabkan peradangan pada folikel. Haktor pen,etus
kemotaksis pada akne adalah dinding sel dan produk yang dihasilkan
oleh C.acnes, seperti lipase, hialuronidase, protease, lesitinase, dan
neuramidase. Haktor kemotaktik yang berberat molekul rendah bila
keluar dari folikel dapat menarik lekosit polimorfonuklear (04<) dan
7
limfosit. Bila masuk ke dalam folikel, 04< dapat men,erna C.acnes dan
mengeluarkan en:im hidrolitik yang dapat menyebabkan kerusakan
folikel sebasea. (*arahap, !!!).
d. 4anifestasi 5linis Akne Vulgaris
Bentuk lesi pada AV adalah polimorfik. 6empat predileksinya
terutama timbul di daerah yang mempunya kelenjar sebasea. 5omedo
merupakan lesi yang khas pada akne 1ularis (*arahap, !!!). Ada dua
tipe yaitu komedo tertutup dan terbuka. 5omedo tertutup berupa papul
yang sangat ke,il dengan penonjolan di bagian tengah, sedangkan
komedo terbuka berupa folikel rambut yang tertutup dan melebar dan
adanya ber,ak hitam yang tidak jelas penyebabnya (Bro#n dan 6oni,
!!().
0apula dan pustul merupakan perluasan lebih lanjut dari komedo
yang mengakibatkan proliferasi P.acnes kemudian berlanjut menjadi
radang <odul dan kista terjadi karena adanya ruptur dari dinding
folikular (Baenglein, Fmmy, +iane dan ;ohn, !$!). -eiring dengan
bertambahnya suatu peradangan pada AV maka lesi yang terbentuk akan
semakin besar dan berakibat pada terbentuknya nodul dan kista yang
sangat dalam. Scar atau jaringan parut adalah proses perjalanan terakhir
dari akne 1ulgaris. 6anda yang khas adalah terbentuknya jaringan parut
yang ke,il, berbentuk seperti butiran es (Ice pick lilac athropic scar dan
dalam. 0ada tahap lanjut bisa menyebabkan atrofi dan pembentukan
keloid (Bro#n I 6oni, !!().
e. 5lasifikasi Akne Vulgaris
6abel $. 5lasifikasi AV menurut Aehmann !!% G
?ingan -edang Berat
5omedo = ! ! 3 $!! J$!!
0ustul = $/ $/ 3 ! J/!
5ista ! = / J/
6otal = %! %! 3 $/ J$/
f. 6erapi Akne Vulgaris
8
6erdapat tiga jenis terapi untuk AV, yaitu terapi lokal,
terapi topikal, dan terapi sistemik.
$. 6erapi lokal
6erapi lokal bisa dilakukan menggunakan pembersih #ajah
!cleanser. 0embersih #ajah yang ideal harus memiliki sifat non'
komedogenik, non'aknegenik, tidak mengiritasi dan tidak membuat
alergi. -abun yang diran,ang khusus untuk #ajah banyak dijadikan
pilihan karena p* yang sesuai dengan kulit tubuh dan memiliki
daya pembersih yang ringan. (+e,ker dan Graber, !$).
. 6erapi 6opikal
6erapi topikal dapat digunakan beberapa agen, antara lain
ben:oil peroksida adalah agen antimikroba kuat dengan
menurunkan populasi bakteri dan penurunan hidrolisis trigliserida.
Ben:oil peroksida banyak digunakan karena bakteri tidak
menimbulkan resisten terhadap jenis ini sehingga merupakan agen
yang ideal untuk terapi kombinasi. Fritromisin dan 5lindamisin
paling umum digunakan dalam penataklaksanaan jera#at.
Biasanya kedua agen ini dikombinasikan dengan ben:oil
peroksida. (An#ar, !$%). -ulfur banyak digunakan sebagai
antibakteri dan mengeringkan jera#at. -odium sulfa,etamid
kadang dikombinasikan dengan sulfur sebagai anti inflamasi.
-odium sulfa,etamid jika digunakan sebagai obat tunggal dapat
mengobati jera#at pada kulit kering (Aayton, !$!). Asam salisilat
bersifat komedolitik, selain itu biasanya juga menyebabkan
pengelupasan stratum korneum sehingga dapat menyebabkan iritasi
ringan. (An#ar, !$%). Asam a:elai, bersifat antimikroba dan
komedolitik dan merupakan inhibitor kompetitif tirosinase yang
dapat mengurangi hiperpigmentasi inflamasi. @mumnya dapat
ditoleransi dengan baik dan aman digunakan pada kehamilan. (5eri
dan -himan, !!)). ?etinoid terdiri dari tretionin , adapalen, dan
taraKoten. 6retionin merupakan komedolitik dan anti inflamasi
9
yang kuat. -e,ara umum retinoid memiliki potensi iritasi yang
besar, namun beberapa formulasi baru menggunakan microsphere
dela"ed#deliver" technolog" atau dimasukkan dalam
poliprepolimer untuk mengurangi iritasi. (Baenglein et alC !$!).
Adapalen adalah retinoid sintetik yang banyak dipasarkan karena
toleransi yang besar, fotostabil dan dapat digunakan bersamaan
dengan ben:oil peroksida tanpa degradasi. 6ara:oten merupakan
komedolitik dan terlihat lebih efektif daripada tretionin !,!/. gel
dan tretionin !,$. gel. 6ara:oten mempunyai sifat iritan, tetapi
dapat di,egah dengan pemakaian jangka pendek. Aima memenit
sebelum memakai tara:oten seharusnya muka dibersihkan terlebih
dahulu dengan ,leanser. (Baenglein et alC !$!).
%. 6erapi -istemik
6etrasiklin merupakan antibiotik spektrum luas yang paling
umum digunakan pada akne. 4eskipun tetrasiklin oral tidak
mengurangi produksi sebum, tetapi dapat mengurangi konsentrasi
asam lemak bebas. +osis tetrasiklin biasanya diberikan dengan
dosis a#al /!!mgLhari sampai $!!! mgLhari (Baenglein et alC
!$!). Fritromisin biasa digunakan pada pasien yang tidak dapat
mengkonsumsi tetrasiklin saat perut kosong. <amun,
penggunaannya sangat terbatas pada ibu hamil dan anak'anak
(An#ar, !$). 5ombinasi 6rimetropim'-ulfametoksasol sangat
efektif pada akne. 5arena potensial efek sampingnya lebih besar
dari penggunaannya maka penggunaan hanya untuk akne berat dan
tidak berespon pada obat'obatan lain. +apson mempunyai efek
yang menguntungkan bagi akne berat dan kasus akne yang resisten.
+osis /!'$!! mg setiap % bulan. Istotretionin merupakan 1itamin A
deri1at yang digunakan pada terapi akne nodular berat. 8bat ini
menghambat aktifitas kelenjar sebasea dalam memproduksi sebum.
+osis yang direkomendasikan adalah !,/ 3 $,! mgLkgL hari
(Baenglein et alC !$!).
10
%. 6erapi adju1an
6erapi adju1an adalah tambahan pera#atan yang diberikan
bersama dengan pengobatan untuk memper,epat penyembuhan
dan memperbaiki kondisi kulit. 6erapi adju1an yang dianjurkan
yaitu, skin care yaitu suatu terapi yang bertujuan untuk
menghilangkan sebum dengan tetap menjaga integritas dari statum
,orneum serta tetap menjaga kelembaban kulit (Aegia#ati, !$%).
6erapi yang kedua yaitu dengan skin peeling yang dapat digunakan
pada AV gradasi ringan dan sedang dengan lesi komedopapular
sampai purstular. ;ika pada terapi ini belum berhasil, dapat
digunakan terapi laser atau light . (0F?+8-5I, !$).
$. !n%eks Massa Tu&uh '!MT(
a. Definisi
Indeks 4assa 6ubuh merupakan rumus matematis yang berkaitan
dengan lemak tubuh orang de#asa, yang dinyatakan sebagai berat badan
(dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter).
?umus ini hanya ,o,ok diterapkan pada usia $)'"! tahun, berstruktur
tulang belakang normal, bukan atlet atau binaraga#an, dan bukan juga
#anita menyusui. (Arisman, !!").
?umus perhitungan I46 adalah sebagai berikut G
I46 M Berat Badan (kg)
6inggi badan (m)N
I46 yang normal antara $2'/. -eseorang dikatakan kurus apabila
I46 =$2 dan dikatakan gemuk bila I46 J /. Bila I46 J %! berarti orang
tersebut menderita obesitas dan perlu di#aspadai karena biasanya pada
orang obesitas akan dijumpai beberapa penyakit degeneratif seperti
+iabetes 4elitus, hipertensi, hiperkolesterol dan kelainan metabolik
lainnya. (A:#ar, !!&).
6abel . 5lasifikasi I46 menurut W*8 tahun !!! G
)ateg*ri !MT 'kg+m,( Resik*
)*m*r&i%itas
11
@nder#eight =$2,/ ?endah, tetapi resiko
terhadap masalah
klinis lain meningkat)
<ormal $2,/ 3 &,) ?ata'rata
81er#eight / 3 ),) 4eningkat
8bese $ %! 3 %&,/ -edang
8bese %/ 3 %),) Berbahaya
8bese % > &! -angat berbahaya
&. Definisi kele&ihan &erat &a%an atau &esitas
5elebihan berat badan dan obesitas adalah suatu akumulasi lemak
berlebihan yang dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan. Biasanya
disebabkan karena ketidakseimbangan produksi dan pengeluaran energi
dikarenakan diet tinggi kalori sedangkan aktifitas fisik sangat minimal.
(W*8, !$$). 0engukuran obesitas dapat dilakukan menggunakan I46,
namun untuk pengukuran pada obesitas sentral lebih baik menggunakan
lingkar pinggang. (Aryana, !$$)
-. E.i%emi*l*gi
8besitas pada orang de#asa merupakan salah satu faktor resiko
timbulnya 0enyakit ;antung 5oroner, hipertensi, dan +iabetes 4elitus tipe
dua. (Bran,a, !$!). 8rang'orang yang obesitas menghadapi resiko
morbiditas yang meningkat, dan dengan demikian harus men,egah
kenaikan berat badan lebih lanjut. 0enurunan berat badan
direkomendasikan bagi semua orang yang sangat gemuk. (Gibney et alC
!!2).
5e,enderungan obesitas di dunia telah men,apai angka yang
sangat ekstrim, yaitu $,/ milliar orang. (W*8, !$$). -etiap lokasi
geografis di seluruh dunia memiliki data kenaikan insidensi yang telah
teramati, baik pada laki'laki maupun perempuan. 7ina dan ;epang
mempunyai tingkat obesitas yang relatif rendah. -ekitar $!. #anita di
ka#asan -ubsahara Afrika mengalami kelebihan berat badan. (Gibney et
alC !!2).
12
0re1alensi obesitas pada remaja di Indonesia men,apai $..
(+epkes, !$%). 5elebihan berat badan pada pria meningkatkan resiko
kematian $%., sedangkan pada #anita kelebihan !. dari berfat badan
akan meningkatkan resiko kematian /.. (+a1ey, !!/).
%. Eti*l*gi %an /akt*r Resik*
Haktor resiko yang menyebabkan pre1alensi obesitas menjadi
sangat tinggi, yaitu G
$) Haktor genetik
Beberapa penelitian terhadap keluarga dengan pemisahan fenotip
dapat disimpulkan bah#a % faktor genetik utama yang berhubungan
dengan obesitas diturunkan baik se,ara mendelian maupun non
mendelian. (Ailhaud, !!!). Ffek genetik bersifat komplek dan
poligenik dengan kemungkinan diturunkan !'&!.. (+a1ey, !!/).
) Haktor sosial ekonomi
+i negara maju, obesitas banyak terjadi pada tingkat sosial
ekonomi rendah. 0ada negara berkembang, obesitas dijumpai seiring
dengan bertambahnya kesejahteraan (Ailhaud, !!!).
%) Haktor lingkungan
Haktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap tingginya
pre1alensi obesitas. Haktor kesulitan ekonomi dan isolasi geografis
juga menimbulkan hambatan terhadap usaha peningkatan kesehatan.
-arana dan prasarana yang kurang untuk olahraga merupakan salah
satu penyebab mengapa orang tidak suka berolahraga (-toyu, $)))).
8besitas dapat terjadi karena konsumsi makanan yang melebihi
Angka 5e,ukupan Gisi (A5G) perhari. (A:#ar, !!&) 4enjamurnya
makanan dengan kandungan lemak tinggi merupakan salah satu faktor
yang tidak kalah penting. (+a1ey, !!/).
e. Diagn*sis
8besitas se,ara umum dapat didiagnosa hanya dengan
melihat se,ara fisik (A:#ar, !!&) . 0ostur tubuh yan g ideal
biasanya dihitung dengan menggunakan I46 dan menilai pola
13
distribusi lemak tubuh menggunakan rasio pinggangLpanggul dengan
interpretasi J!,) pada #anita dan J$,! pada laki'laki (+a1ey, !!/).
Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium khusus dalam
diagnosis (5ies, !!$).
f. Penatalaksanaan
4enurut 0atri,k +a1ey (!!/) penderita obesitas berat
memerlukan terapi untuk memperbaiki prognosis, bentuk tubuh, dan
meminimalisasi gejala. 0enatalaksanaan nonmedika mentosa dapat
dengan perubahan gaya hidup men,akup mengurangi makan dan
alkohol, olahraga, dan berhenti merokok.
6erapi medikamentosa dapat digunakan deri1at amfetamin
yaitu deKfenfluramin dan fenfluramin untuk menekan nafsu makan.
8rlistat berfungsi menghambat lipase lambung dan pan,reas serta
mengurangi absorbsi lemak. Selective serotonin reuptake inhi$itor
(--?I) seperti fluoksetin dosis tinggi dapat se,ara efektif membantu
dalam penatalaksanaan. -ibutramin dapat memper,epat rasa kenyang
dan mengurangi asupan makanan. <amun kebanyakan obat'obat
tersebut hanya bekerja sementara.
0ada obesitas dapat dilakukan terapi pembedahan seperti
gastroplasti, %aw#wiring, dan gastric $allon, namun hal ini jarang
diindikasikan karena penurunan berat badan yang ekstrim dapat
mengakibatkan berbagai ma,am komplikasi yang dapat
mengakibatkan kematian.
$. Hu&ungan !MT %engan Akne #ulgaris
5egemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi makanan
yang melebihi A5G perhari. Bila kelebihan terjadi dalam #aktu
yang lama dan tidak diimbangi dengan olahraga yang ,ukup, maka
lambat laun energi akan di ubah menjadi lemak dan ditimbun di
dalam sel adiposa di ba#ah kulit. 4asalah gi:i klinis seperti obesitas
ini erat kaitannya dengan berbagai penyakit dan penanganannya
memerlukan tindakan yang komprehensif ( A:#ar, !!&).
14
4ekanisme yang mendasari efek makanan yang dikonsumsi
melibatkan insulin growth factor (IGH'$) dalam proliferasi sel yang
terlibat dalam patogenesis AV (7ordain, Aindenberg, *urtado, *ill,
Faton, dan 4illerC !!). ?emaja dengan siklus yang sangat tidak
teratur biasanya terdapat hiperandrogenisme. *iperandrogenisme
adalah penyebab umum menstruasi yang tidak teratur pada remaja
dan #anita de#asa, dapat menimbulkan berbagai ke,emasan,
pertumbuhan rambut yang berlebihan, jera#at, dan obesitas. ?emaja
perempuan dengan hiperandrogenisme mempunyai ketinggian kadar
serum trigliserida, A+A'7 dan *+A'7 yang signifikan dengan
obesitas. *ormon androgen yang berlebihan akan berikatan dengan
reseptor androgen yaitu testosteron dan dihidrotestosteron. *idrolisis
bakteri mengkon1ersi beberapa trigliserida menjadi asam lemak
bebas di permukaan kulit. Beberapa bukti menunjukkan bah#a
kelenjar sebasea juga dapat mensintesis asam lemak bebas dalam
jumlah yang ,ukup besar. *al ini menunjukkan bah#a peningkatan
kadar androgen menyebabkan stimulasi produksi sebum yang
berakibat proliferasi yang berlebihan dari P.acne dan bakan berakhir
menjadi peradangan. -ejumlah studi menunjukkan bah#a perubahan
komposisi lipid sebum berhubungan dengan usia dan aktifitas
kelenjar sebasea. Ffek androgen terhadap proliferasi dan diferensiasi
sel sebasea tergantung pada asal kelenjar sebasea, sebagai ,ontoh
kelenjar sebasea di #ajah lebih sensitif terhadap androgen.
(Abulnaja, !!)).
-timulan utama dari kelenjar sebasea untuk memproduksi
sebum adalah androgen. *iperandrogenisme menyebabkan produksi
sebum meningkat (0a#in, Beylot, 7hi1ot, Haure, 0oli, ?e1u: dan
+reno& !!&). 0eningkatan produksi sebum inilah yang merangsang
pembentukan AV (Wasitaatmadja, !!").
Beberapa penelitian berkaitan dengan Indeks 4assa 6ubuh telah
dilakukan, menurut penelitian di 6ai#an, anak usia ('$$ tahun
15
dengan I46 =$2,/ ,enderung tidak berjera#at sedangkan anak umur
('$$ tahun dengan I46 > )/. sangat beresiko terjadi jera#at. I46
dengan kategori obesitas merupakan faktor resiko yang signifikan
terhadap kejadian AV pada anak usia sekolah (6sai et al, !!().
0enelitian di Australia menunjukkan bah#a I46 pada laki'laki
berumur $2'/ menunjukkan korelasi yang signifikan, tetapi tidak
berlaku untuk subjek berumus =$2 tahun (-mith et al, !!"). Akan
tetapi berdasarkan penelitian di Italia, AV tidak berkorelasi positif
dengan I46. Haktor lain selain obesitas, seperti stress, gaya hidup,
dan status hormonal yang biasa terjadi pada orang de#asa diduga
juga dapat menimbulkan AV pada orang de#asa dibanding anak.
(Borgia, 7anna1o, dan GuarneriC !!&).
0. )erangka )*nse.
I46
16

&. *ipotesis
DAda hubungan antara I46 dengan kejadian AV pada remaja di
-4A <egeri % 5latenE
8besitas
*iperandrogenisme
6estosteron Androgen
+ihidrotestosteron (+*6)
0roduksi sebum
0orliferasi dan differensiasi
sebosit
Akti1asi Propioni$acterium acnes
Inflamasi
5erusakan Holikel
-ebasea
Akne Vulgaris
Haktor resiko yang dapat
dikendalikanG
$. 5osmetik
. 8bat'obat
kortikosteroid
%. *ormon
Haktor resiko yang tidak
dapat dikendalikanG
$. +iet
. *erediter
%. 5ebersihan
17
BAB !!!
METDE PENEL!T!AN
18
A. 1enis Penelitian
;enis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross
sectional yaitu dinamika faktor risiko dengan efek diperoleh pada saat di mana
semua subjek diobser1asi sekali saja (Arief, !!%).
B. L*kasi %an 2aktu Penelitian
0enelitian ini akan dilakukan di -4A < % 5laten pada bulan Agustus. Aokasi
ini dipilih berdasarkan kesesuaian obser1asi yang dilakukan oleh peneliti. 6empat
ini memiliki populasi yang ,ukup besar dan juga memiliki kriteria'kriteria I46
yang merupakan salah satu faktor dalam kejadian akne 1ulgaris.
C. P*.ulasi Penelitian
0opulasi penelitian adalah sis#a'sis#i -4A< % 5laten dan yang memenuhi
kriteria insklusi untuk diambil sebagai subjek penelitian.
$) 5riteria insklusi G
a. -is#a'sis#i dengan usia $&'! tahun.
b. Bersedia menjadi subjek dalam penelitian
) 5riteria eksklusi G
a. -edang menstruasi atau satu minggu menjelang menstruasi pada saat
pengambilan data.
b. -edang dalam pengobatan kortikosteroid baik per oral maupun topikal
dan obat hormonal.
,. 4emakai kosmetik komedogenik, seperti G lanolin, petrolatum,
beberapa minyak tumbuhan, butil stearat, laurel alkohol dan asam
oleat.
19
d. -edang dalam pengobatan AV.
D. Teknik Pengam&ilan Sam.el
0engambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah fi'ed disease
sampling. (i'ed disease sampling merupakan skema pen,uplikan berdasarkan
status penyakit subjek, yaitu berpenyakit atau tidak berpenyakit yang sedang
diteliti, sedang status paparan subjek ber1ariasi mengikuti status penyakit subjek
(4urti, !!().
Besar sampel dihitung sesuai dengan rumus sebagai berikut (4urti, !$!) G
E. Estimasi Besar Sam.el
+engan asumsi besarnya populasi sasaran tidak terbatas (infinite), rumus
ukuran sampel untuk menaksir proporsi populasi sebagai berikut G
n M ( B O )N p($'p)
dN
n M ($,)()N !,2/ ($'!,2/)
!,!/N
M !,&2)2!&
!,!!/
M $)/,)
keterangan G
n M besar sampel
p M perkiraan proporsi (pre1alensi) penyakit yang diteliti pada
20
populasi (p M !,2/).
P M $'p (P M !,$!)
BO M nilai statistik B pada kur1a normal standar pada tingkat
kemaknaan (misalnya B M $,)( untuk Q M !,!/)
d M delta, presisi absolut atau margin error yang diinginkan di kedua
sisi proporsi (misalnya RL' $!.).
@kuran sampel yang dibutuhkan adalah
n M ($,)()N !,2/ ($'!,2/)
!,!/N
M $)(
;adi penelitian ,ross se,tional ini membutuhkan paling sedikit $)( sampel,
namun penelitian menetapkan jumlah responden sebanyak !! orang (Arief,
!!%).
/. !%entifikasi #aria&el
$. Variabel bebas G Indeks 4assa 6ubuh (I46)
. Variabel terikat G Akne Vulgaris (AV)
%. Variabel peran,u
a. 6erkendali
$) @sia
) 8bat'obatan kortikosteriod dan antibiotik
%) 5osmetik
&) Haktor hormonal
21
b. 6idak terkendali
$) Iklim
) Haktor herediter
%) 5ondisi psikis
&) +iet
/) Bakteri penyebab akne 1ulgaris
3. Definisi .erasi*nal #aria&el
$. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian adalah I46. I46 adalah suatu alat ukur
yang digunakan untuk menentukan status gi:i pada remaja dan de#asa,
dengan rumus sebagai berikut G
I46 M
6inggi Badan (m)N
Alat ukur adalah timbangan berat badan merk D7amry ??7E dengan
ketelitian !,$ kg dan alat pengukur tinggi badan merk D6ensoE dengan
ketelitian !,$ ,m.
*asil perhitungan I46 yang didapat dari rumus tersebut diplot pada kur1a
pertumbuhan dari 7+7 !Centre for Chronic )isease untuk melihat posisi
I46 pada umur.
Indeks 4assa 6ubuh dikelompokkan menjadi % kategori G
22
Overweight * o$esitas G I46 > 2/.
<ormal G I46 > /. sampai = 2/.
+nderweight G I46 = /.
Variabel ini menggunakan skala ordinal.
. Variabel 6erikat
Variabel dalam penelitian adalah akne 1ulgaris. Akne 1ulgaris merupakan
peradangan kronis dari kelenjar pilosebasea yang disebkan oleh beberapa
faktor dengan gambaran klinis yang khas. +iagnosis akne 1ulgaris dilakukan
oleh dokter umum dan ditegakkan dengan mengambil foto ujud kelainan kulit
berupa komedo, papul, pustul, dan nodul di daerah predileksi. -is#a dengan
ujud kelainan kulit tersebut dinyatakan menderita akne 1ulgaris, sedangkan
bila tidak ditemukan ujud kelainan kulit tersebut dinyatakan tanpa akne
1ulgaris. 8bser1asi ini dilakukan sebagai konfirmasi lanjut dari hasil
#a#an,ara yang menyatakan bah#a responden menderita akne 1ulgaris.
Variabel ini menggunakan skala nominal.
%. Variabel Auar 6erkendali
a. @mur
@mur adalah umur kronologis responden dalam tahun yang didapat dari
hasil perhitungan berdasarkan tanggal lahir sesuai yang tertera pada
kuesioner sampai saat tanggal diperiksa. Akne umumnya timbul pada pria
maupun #anita. 5ejadian akne pada tiap umur berbeda'beda. Weinsto,k
dan Boyle (!!%) melaporkan, bah#a pada usia $'& tahun sering
ditemukan penderita AV sebesar 2/., sedangkan -itohang (!$%)
melaporkan bah#a pada usia J/ tahun penderita AV sebanyak /. dan
pada usia J%! tahun penderita AV diperkirakan )..
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan skala pengukuran
menggunakan rasio.
23
b. 8bat'obatan kortikosteroid dan antibiotik
8bat'obatan kortikosteroid adalah obat yang digunakan se,ara klinis untuk
terapi penggantian hormon, untuk menekan sekresi A76* dari hipofisis
anterior, sebagai agen antineoplastik, antialergi, dan antiradang. -erta
untuk menekan respon imun. 8bat'obatan antibiotik adalah obat'obatan
yang mengandung :at kimia#i yang dihasilkan oleh mokroorganisme
untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain
(+orland, !!). Beberapa obat dapat menyebabkan AV. 8bat'obatan
diantaranya kortikosteroid dan antibiotik (Baenglein et al, !!"). -is#a
dinyatakan minum obat!obatab kortikosteroid atau antibiotik jika sis#a
minum obat'obatan kortikosteroid atau antibiotik dalam satu minggu
terakhir. Bila sis#a tidak minum obat'obatan tersebut dalam satu minggu
terakhir maka dinyatakan tidak minum obat'obatan atau steroid.
Alat ukur yang digunakan adalah dengan kuesioner dengan skala
pengukuran nominal dikotomi.
,. 5osmetik
5osmetik komedogenik adalah suatu produk topikal yang dapat
menyebabkan AV diantaranya terdapat pada berbagai krim muka, seperti
bedak dasar !foundation yang menggunakan minyak atau lemak,
pelembab !moisturizer, krim penahan sinar matahari !sun$lock, krim
malam !night krim (Widjaja, !!!). -is#a dinyatakan memakai kosmetik
jika telah memakai kosmetik dalam seminggu terakhir, sedangkan bila
sis#a tidak memakai kosmetik dalam seminggu terakhir maka dinyatakan
tidak memakai kosmetik.
Akat bantu yang digunakan adalah dengan kuesioner dengan skala
pengukuran nominal dikotomi.
d. Gangguan keseimbangan hormonal
24
Gangguan keseimbangan hormonal ditandai dengan menjelang $ minggu
atau adanya menstruasi dan tidak sedang menstruasi. Alat bantu yang
digunakan adalah kuesioner dengan skala pengukuran nominal dikotomi.
e. Hrekuensi ,u,i muka
Hrekuensi ,u,i muka adalah frekuensi sis#a untuk men,u,i muka dalam $
hari. +ikatakan tentu jika frekuensi ,u,i muka adalah K sehari atau lebih
tidak tentu jika kurang dari K sehari. Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner dengan skala pengukuran nominal dikotomi.
&. Variable Auar 6idak 6erkendali
a. +iet
b. *erediter
,. 5ebersihan
H. !nstrumen Penelitian
Alat ukur G
$. 6imbangan injak
4erek ,amry ??7 dengan ketelitian !,$ kg untuk mengukur berat badan.
. 4ikrotoise
4erek tenso ??7 dengan ketelitian !,$ ,m untuk mengukur tinggi badan.
%. 5ur1a pertumbuhan B4I !,od" -ass Inde') menurut umur dari C)C
!Center for Chronic )isease
&. 5uesioner
25
Adalah daftar pertanyaan yang mengungkap 1ariabel penelitian. 5uesioner
diisi oleh responden sendiri.
/. 5a,a pembesar dengan penerangan ,ukup
(. 5amera digital merk Casio ./ -egapi'el
!. Cara )erja
$. 5uesioner dibagikan kepada sis#a yang dijadikan subjek penelitian untuk
memperoleh data tentang identitas diri dan 1ariabel'1ariabel peran,u.
. -is#a yang dijadikan subjek penelitian diukur tinggi dan berat badannya G
7ara 0engukuran G
a. Berat badan
$) -kala a#al timbangan berada pada skala ! (nol)
) -epatuLsandal dilepaskan
%) -ubjek berdiri dengan sikap sempurna
&) Angka pada skala timbangan menunjukkan berat badan subjek.
b. 6inggi badan
$) 0aku mikrotoa ditempelkan pada dinding lurus datar setinggi
meter. Angka ! (nol) pada lantai yang rata.
) -epatuLsandal dilepaskan
%) -ubjek berdiri tegak sikap sempurna, kaki lurus, tumit, pantat,
punggung, dan kepala belakang harus menempel pada dinding dan
muka menghadap lurus dengan pandangan mata ke depan.
26
&) 4ikrotoa diturunkan sampai rapat pada kepala bagian atas, siku'siku
harus lurus menempel pada dinding.
/) Angka pada skala yang tampak pada lubang dalam gulungan
mikrotoa menunjukkan tinggi badan subjek.
%. 0engukuran Indeks 4assa 6ubuh (I46) didapatkan dengan menghitung berat
badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter
(kgLmN). *asilnya di,atat dan diplot pada kur1a pertumbuhan dari 7+7 untuk
melihat posisi I46 pada umur (.).
&. -is#a dilakukan pemeriksaan fisik pada #ajahnya untuk memeriksa ada atau
tidaknya AV. 0emeriksaan dilakukan oleh dokter umum. -etelah dilakukan
pemeriksaan fisik, #ajah sis#a difoto dengan kamera digital.
/. 0engumpulan data penelitian
(. +ata dioleh dengan -0--.
1. Ran-angan Penelitian
-ampel
0opulasi
(i'ed )isease
Sampling
Kriteria inklusi
dan eksklusi
27


). Analisis Data
Analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dia#ali
dengan analisis bi1ariat uji chi s0uare yang selanjutnya dianalisis bersama
dengan analisis regresi logistik ganda guna men,ari Odd1s 2atio (8?),
Confidence Interval )/. dan nilai p.
under#eight <ormal Overweight L obesitas
Akne Vulgaris
+ --
+%i chi s0uare
Odd1s ratio
Analisis ?egresi
Aogistik Ganda
28
0ertama, 1ariable bebas dan peran,u akan dianalisis masing'masing se,ara
bi1ariat terhadap 1ariabel tergantung dengan menggunakan uji chi s0uare
untuk mengetahui apakah hubungan yang teramati antara kedua 1ariabel. +ata
yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan uji chi s0uare
menggunakan bentuk tabel K k dengan derajat kemaknaan /. (p = !,/) atau
dengan tabel inter1al keper,ayaan )/..
-elanjutnya untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara I46
(Indeks 4assa 6ubuh) dengan akne 1ulgaris (AV) menggunakan ukuran
asosiasi Odds 2atio (8?). Analisis regresi logistik ganda digunakan untuk
menganalisis pengaruh 1ariable peran,u yang tidak di restriksi dalam kriteria
sampel. 6eknik ini digunakan bila 1ariabel tergantungnya berskala kategorik
nominal (-astroasmoro, !!(). Variabel yang akan dimasukkan dalam analisis
regresi logistik adalah 1ariabel yang pada analisis bi1ariat menunjukkan
hubungan yang bermakna dan mempunyai nilai p = !,/ (+ahlan, !!)).
L. 1a%4al )egiatan
5FGIA6A< A0?IA 4FI ;@<I ;@AI AG@-6@- -F06F4BF? 8568BF?
4engajukan
;udul
0embimbingan
@sulan
0roposal
0roposal -iap
@jian 0roposal
0engumpulan
+ata
0enulisan
-kripsi
-kripsi -iap
29
@jian -kripsi

DA/TAR PUSTA)A
Abulnaja, 5.8. Changes in Hormone and 3ipid. Profil of O$ese 4dolescent Saudi
(emales with 4cne 5ulgaris. 5ing Abdul A:i: @ni1ersity. Bra:ilian
;ournal of 4edi,al and Biologi,al ?esear,h. &G /!$'/!/
Ailhaud, G. !!!. S"nthetic and 2ecomendation. Childhold O$esit" 6 Screening
and Preventuon. (rench institude of Health and -edical 2esearch
(inserm) G $'%"
30
An#ar, Anis Ira#an. !$%. 0endekatan 6erbaru dalam 6erapi Akne. +alam G
Pearsl of Cosmetic )ermatolog" S"mposium 7asional dan Pameran
)ermatolog" 8osmetik G ;akarta
Arief, 6.4, !!%. -etodologi Penelitian 8edokteran dan 8esehatan. 5laten G
7-GH, pp G $('"
Arisman. !!". 9izi dalam )aur 8ehidupan. FG7 G ;akarta, pp $)%
Ashton.?, dan Barbara. !!/. )ifferential )iagnosis in dermatolog". British
Aibrary 7ataloguing in 0ubli,ation +ata. @nited 5ingdom
A:#ar, A. !!&. :u$uh Sehat dan Ideal dari Segi 8esehatan. -eminar 5esehatan
8besitas, H54 @I G +epok
Borgia, H, 7anna1o. -, dan Guarneri. H. !!&. Correlation $etween
;ndocrinological Parameters and 4cne Severit" in 4dult Women. A,ta
+erm Venereol. 2& G !$'&
Bran,a, H. !$!. O$esit" and Pu$lic Health. Global *istory -eminars W*8 G
Gene1a
Bro#n, G.?. and Burns, 6. !!/. Akne, Frupsi, Akneiformis, dan ?osasea.
3ecture 7otes 6 )ermatolog". Fd 2. ;akarta G Frlangga, ppG //'(/
7ordain, A, Aindenberg. -, *urtado. 4, *ill. 5, Faton.B, dan 4iller. ;.B. !!.
4cne 5ulgaris. Ar,h +ermatol. $%2G$/2&'$/)!
+a1ey, 0atri,k. !!/. At a 9lace -edicine. Frlangga G ;akarta, pp /&'//
+e,ker, A., dan Graber .F,4. !$. 81er the 7ounter A,ne 6reatments. ;.7lin
Aesthet +ermathol. /(/) G %'&!
+iamanti'5andarakis, F, dan Bergiele. A. !!$. :he influence of O$esit" on
Hiperandrogenisme and Infertilit" in :he (emale. 8bes ?e1. G %$'2
+orland, W.A.<. !!. 8amus 8edokteran )orland ed.<=. ;akarta G FG7, p G $!
I /!/
Gibney, 4.;, Barrie. 4.4, ;ohn.4.5, dan Aenore. A. !!2. 9izi 8esehatan
-as"arakat . FG7 G ;akarta
*anisah, A, 5hairani. 8, -yamsul. A.-. !!). Prevalence of 4cne and It1s Impact
on the >ualit" of 3ife in School#4ged 4dolescent in -ala"sia. ; 0rimary
*ealth 7are, $($) G !'/
31
Ismail. <.*, Bahara. A.4, dan <oor. B.A. !$. High 9l"cemic 3oad )iet, -ilk
and Ice Cream Consumption 4re 2elated to 4cne 5ulgaris in -ala"sian
?oung 4dult 6 a case control stud". B47 +ermatology, $G$%
5eri, ;, dan -himan.4.!!). 4n update on the -anagement of 4cne 5ulgaris.
Clinical, Cosmetics and Investigational )ermatolog" C G $!'$!
Aayton,A.4. !$!. +isorder of -eba,eous Gland. +alam G Burnts, 6,
Breathna,h.-, 7oK.<, dan Griffith.-.7 (eds). 2ook1s :e't$ook of
)ermatolog" @ edition. @5 G Bla,k#ell 0ublishing Atd, p. %!'(2
Aegia#ati, Aili. !$%. 0eran +ermokosmetik pada 6atalaksana Akne. +alam G
Pearls of Cosmetics )ermatolog" S"mposium 7asional dan Pameran
)ermatolog" 8osmetik G ;akarta
0a#in, *, Beylot.7, 7hi1ot.4, Haure.4, 0oli. H, ?e1u:.;, dan +reno. B. !!&.
Ph"siophatolog" of 4cne 5ulgaris 6 recent data, 7ew +nderstanding of
:he :reatments. Fur ; +ermatol. $& G &'$
?ipee. ;, 4,Innis. 5, dan 4elanson. 5. !!$. Ph"sician Involvement in :he
-anagement of O$esit" as 4primar" -edical Condition. 8besity
?esear,h. ) G %!'$$
-itohang, Irma. B.-. !$%. A,ne in Adult. +alam G Pearsl of Cosmetic
)ermatolog" S"mposium 7asional dan Pameran )ermatolog" 8osmetik G
;akarta
-mith. ?.<, <eil. ;.4, Anna. B, *enna.4, dan George.A.V. !!". 4 3ow
9l"cemic 3oud )iet, Improves S"mptoms in 4cne 5ulgaris Patients. An ;
7lin <utr G 2( G $!"'$/
6sai, 4.7, Wen,hieh. 9.W, 7heng'9u, Guan'9u, dan 6:ung';en. !!(, Higher
,od" -ass Inde' is a significant risk factor for 4cne (ormation in
Schoolchildern. Fur ; +ermatol . $((%) G /$ G %
Wasitaatmadja, -.4. !!". Akne, Frupsi Akneiformis, ?osasea, ?inofima. +alam
G +juanda, A. (eds). Ilmu Pen"akit 8ulit dan 8elamin ;disi 8elima.
;akarta C Balai 0enerbit H5 @I, ppG/&'(!
32
Weinsto,k, 4.A, Boyle. 4.4. !!%. -tatisti,s of Interest to +ermatologist.
+alam G 6heirs, B.*, Aong. 0.G ;r (eds) G ?ear$ook of )ermatolog" and
)ermatologic Surger". 4osbym 0hiladelphia, p )$
Widjaja, F.-. !!!. ?osasea dan Akne Vulgaris. +alam G 4ar#ali *arahap. (ed).
Ilmu Pen"akit 8ulit. ;akarta G *ipokrates, ppG %$'&/
World Health Organization. !$$. Overweight and O$esit" (act Sheet.
+epartement of -ustainable +e1elopment and *ealth Fn1ironment.
Baengliein. A.A, Fmmy. 4.G, +iane.4.6, dan ;ohn.-.-. !$!. A,ne Vulgaris and
A,neiform Fruption. +alam G Wolff.5. Goldsmith.A, 5at:.-, Gil,hrest,
B.A, 0aller.A, dan Aeffell. +.; (eds). (itzpatrick1s )ermatolog" in
9eneral -edicine A edition 5olume :wo. <e# 9ork G 4,Gra# *ill, ppG
()!'%
Aampiran $. 5uesioner 0endahuluan
5@F-I8<F? 0F<+A*@A@A<
I+F<6I6A-
<o. 0enelitian G
<ama G
33
;enis 5elamin G A L 0
6anggal Aahir G @mur G tahun
Alamat ?umah G
0ekerjaan G -is#a -ekolah G
6elepon G
6anggal 0engisian G
PENDAHULUAN G
5uesioner mohon diisi dan dilengkapi se,ara jujur (sesuai
pengetahuan indi1idu) oleh tiap'tiap indi1idu yang ikut berpartisipasi
sebagai subyek penelitian dalam penelitian ini. Informasi yang
diberikan oleh ,alon subjek penelitian dalam formulir ini bersifat
rahasia dan hanya diketahui oleh peneliti.
Petunjuk Pengisian G
Beri tanda 5 atau lingkari salah satu ja#aban beserta keterangan
ja#aban yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini .
$. Apakah pada saat ini Anda menderita jera#at pada kulitS
a. 9a
b. 6idak
;ika 9a, berapa lama G ............. mingguLbulanLtahun
34
. Apakah anda dalam keadaan sehatS
a. 9a
b. 6idak
%. Apakah anda menggunakan kosmetik selama $ minggu
terakhirS
a. 9a
b. 6idak
;ika 9a, sebutkan (pelembab, pembersih, alas bedak, atau
lainnya) ...................
&. Apakah anda menggunakan produk kulit anti jera#at dalam $
bulan terakhirS
a. 9a
b. 6idak
;ika 9a, sebutkan..................
/. Apakah anda sedang dalam pera#atan dokter kulitS
a. 9a
b. 6idak
;ika 9a, sebutkan ...................
(. Apakah anda sedang dalam pera#atan dokter untuk kondisi
tertentuS
a. 9a
b. 6idak
;ika 9a, sebutkan ...................
". Apakah anda sedang mengkonsumsi obat'obatan seperti
steroid dan antibiotik dalam $ minggu terakhirS
a. 9a
35
b. 6idak
;ika 9a, sebutkan ...................
2. Apakah anda rutin men,u,i muka setiap hari dengan sabunS
a. 9a
b. 6idak
Berapa kali anda men,u,i muka dalam sehariS ...... kaliLhari
Pertan6aan N*. ""7"0 khusus untuk su&jek 4anita
). Apakah saat ini anda mengalami menstruasiS
a. 9a
b. 6idak
$!. 5apan hari pertama menstruasi terakhir anda (#aktu
menstruasi anda)S
6anggal ....... bulan .......
$$. +alam satu siklus menstruasi biasanya berapa hariS
36
a. 2
b. )
,. %!
d. .................... (lainnya)

Вам также может понравиться

  • MgSO4 Pada Preeklamsi
    MgSO4 Pada Preeklamsi
    Документ29 страниц
    MgSO4 Pada Preeklamsi
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Clinical Konsep PDF
    Clinical Konsep PDF
    Документ12 страниц
    Clinical Konsep PDF
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Case 1
    Case 1
    Документ43 страницы
    Case 1
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Cover 567
    Cover 567
    Документ1 страница
    Cover 567
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Status Pasien THT
    Status Pasien THT
    Документ13 страниц
    Status Pasien THT
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Disfagia
    Disfagia
    Документ12 страниц
    Disfagia
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Bab Ipendahuluan
    Bab Ipendahuluan
    Документ5 страниц
    Bab Ipendahuluan
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Status Pasien THT
    Status Pasien THT
    Документ13 страниц
    Status Pasien THT
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Cover Case KSD
    Cover Case KSD
    Документ2 страницы
    Cover Case KSD
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • ISU LINTAS BUDAYA
    ISU LINTAS BUDAYA
    Документ13 страниц
    ISU LINTAS BUDAYA
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ2 страницы
    Jurnal
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Makalah Isbd
    Makalah Isbd
    Документ20 страниц
    Makalah Isbd
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Cover 567
    Cover 567
    Документ1 страница
    Cover 567
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Diagram Ikan
    Diagram Ikan
    Документ3 страницы
    Diagram Ikan
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Skizofrenia - Files of Drsmedpdp
    Penatalaksanaan Skizofrenia - Files of Drsmedpdp
    Документ11 страниц
    Penatalaksanaan Skizofrenia - Files of Drsmedpdp
    luthfisnet
    Оценок пока нет
  • Vaksin Polio MUI Fatwa
    Vaksin Polio MUI Fatwa
    Документ3 страницы
    Vaksin Polio MUI Fatwa
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • ISU LINTAS BUDAYA
    ISU LINTAS BUDAYA
    Документ13 страниц
    ISU LINTAS BUDAYA
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • ISBD Kelompok 3
    ISBD Kelompok 3
    Документ7 страниц
    ISBD Kelompok 3
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Hakekat Lingkungan Dan Dampaknya Bagi Kesejahteraan Umat Manusia Isbd
    Hakekat Lingkungan Dan Dampaknya Bagi Kesejahteraan Umat Manusia Isbd
    Документ12 страниц
    Hakekat Lingkungan Dan Dampaknya Bagi Kesejahteraan Umat Manusia Isbd
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • DAFTAR
    DAFTAR
    Документ5 страниц
    DAFTAR
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • DAFTAR
    DAFTAR
    Документ5 страниц
    DAFTAR
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Makalah ISBD
    Makalah ISBD
    Документ12 страниц
    Makalah ISBD
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Документ13 страниц
    Lamp Iran
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Halaman Depan
    Halaman Depan
    Документ16 страниц
    Halaman Depan
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Bab 3 Dapus Rinitis
    Bab 3 Dapus Rinitis
    Документ7 страниц
    Bab 3 Dapus Rinitis
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Chapter 1 Bronkitis Akut
    Chapter 1 Bronkitis Akut
    Документ18 страниц
    Chapter 1 Bronkitis Akut
    stephaniedian
    Оценок пока нет
  • IMT-AV
    IMT-AV
    Документ62 страницы
    IMT-AV
    Phy Try Astoety Petron
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Skizofrenia - Files of Drsmedpdp
    Penatalaksanaan Skizofrenia - Files of Drsmedpdp
    Документ11 страниц
    Penatalaksanaan Skizofrenia - Files of Drsmedpdp
    luthfisnet
    Оценок пока нет