Untuk meningkatkan sikap keterbukaan dan jaminan keadilan
sebagai warga masyarakat / warga negara, maka perlu
dikembangkan perilaku positif, seperti misalnya: a. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan. b. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. c. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan. d. Suka bekerja keras e. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama Selain perilaku tersebut, dalam rangka jaminan keadilan perlu ditimbulkan: a. Kesadaran akan adanya hak yang sama bagi setiap warga negara Indonesia. b. Kesadaran akan adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Indonesia. c. Kesadaran akan hak dan kewajiban untuk menciptakan dan tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran yang merata. Peran warga negara dalam upaya untuk meningkatkan sikap keterbukaan dan jaminan keadilan dapat dilakukan melalui partisipasi seluruh komponen masyarakat, mulai dari pejabat pemerintah hingga rakyat biasa. Partisipasi seluruh komponen masyarakat dibutuhkan dalam rangka menumbuhkan sikap keterbukaan, penegakan supremasi hukum serta jaminan dan penghormatan hak asasi manusia. Sikap terbuka dan jaminan keadilan merupakan prasyarat bagi terwadahinya komunikasi yang baik guna memperoleh kepercayaan masyarakat menuju terbentuknya clean government (pemerintahan yang bersih). Bentuk partisipasi warga negara dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Pengawasan terhadap aparatur negara Pengawasan terhadap aparatur negara dari berbagai elemen masyarakat dan institusi pemerintah dilakukan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan, pemborosan penyelewengan, hambatan, kesalahan, dan kegagalan dalam pencapaian tujuan. Sasaran pengawasan adalah mewujudkan dan meingkatkan efiesiensi, efektivitas, rasionalitas, dan ketertiban dalam pencapaian tujuan pelaksaan tugas-tugas organisasi.
Secara umum pengawasan terhadap aparatur negara dimaksudkan: Agar pelaksanaan tugas umum pemerintahaan dilakukan secara tertib berdasarkan peraturan perundang-undangan agar tercapai daya guna, hasil guna, dan tepat guna sebaik-baiknya. Agar pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai rencana dan program pemerintah serta peraturan perundang-undangan Agar hasil-hasil pembangunan dapat menjadi umpan balik berupa pendapat, kesimpulan, dan saran terhadap kebijakan, perencanaan, pembinaan, dan pembangunan. Agar sejauh mungkin mencegah terjadinya pemborosan, kebocoran, dan penyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga, uang, dan perlengkapan milik negara. Dengan demikian akan terbina aparatur yang tertib, bersih, berwibawa, berhasil guna, dan berdaya guna. b. Peran masyarakat dalam upaya memberantas korupsi
Untuk meminimalisir terjadinya korupsi dibutuhkan peran aktif masyarakat, antara lain:
1. Berusaha memahami aturan yang diterapkan pemerintah pada instansi-instansi tertentu. 2. Mau mengikuti prosedur dan mekanisme sesuai dengan aturan yang berlaku dalam mengurus suatu kepentingan di instansi berikut. 3. Jika terdapat kejanggalan dalam penerapan aturan, tanyakan dengan baik dan sopan kepada pejabat atau instansi yang berwenang untuk konfirmasi. 4. Bersedia melaporkan pelaku korupsi kepada lembaga yang berwenang., seperti Kejaksaan, Kepolisian, dan KPK yang disertai dengan bukti-bukti. 5. Mau menjadi bagian anggota masyarakat yang memberi contoh dan keteladanan dalam menolak berbagai pemberian yang tidak semestinya. 6. Melakukan kampanye preventif (pencegahan), seperti pelajar BTP (Bersih, Transparan, Profesional), mengadakan lomba poster menolak korupsi dengan segala bentuknya, dan lainnya.