Вы находитесь на странице: 1из 22

PENENTUAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

BERDASARKAN PENGUJIAN ORGANOLEPTIK






Oleh :

Nama : Pika Apriyance
NRP : 113020094
No. Meja : 4 (Empat)
Kelompok : E
Tanggal Praktikum : 12 Maret 2014
Asisten : Nur Laila Shaumi
















JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan,
(3) Prinsip Percobaan, dan (4) Aplikasi dalam Bidang Pangan.
1.1. Latar Belakang
Banyak makanan yang mudah busuk tetapi ada pula yang tidak. Makanan
ada yang tahan lama tetapi ada juga yang tidak tahan lama tergantung dari
komposisi bahan tersebut dan apakah bahan pangan tersebut diolah lebih lanjut
atau diberikan pengawet. Tahan lama tidaknya dari suatu bahan pangan dapat
mempengaruhi mutu bahan pangan tersebut. Mutu suatu bahan pangan akan dapat
diterima dan dihargai oleh konsumen baik sifat inderawi maupun sifat yang
tersembunyi. Penyimpanan atau pemasaran produk mengalami penurunan mutu.
Cara mengetahui apakah mutunya masih sama dengan produk baku, maka
pengujian perlu dilakukan (Soekarto, 1985).
Pengujian daya tahan simpan ini sekaligus juga untuk menetapkan masa
simpan atau pemasaran yang tepat sebelum mutunya menurun. Pengujian terhadap
produk dilakukan dengan selang waktu yang sama selama penyimpanan atau
pemasaran. Sebagai produk pembanding digunakan produk segar, artinya yang
baru diproses atau produk yang sama tetapi yang disimpan dalam kondisi yang
dapat mempertahankan mutu, misalnya yang disimpan dalam ruang pendingin
(Soekarto, 1985).
Selama penyimpanan atau pemasaran, produk mengalami penurunan mutu.
Cara mengetahui apakah mutunya masih sama dengan produk baku, maka
pengujian perlu dilakukan. Pengujian daya tahan simpan ini sekaligus juga untuk
menetapkan masa simpan atau pemasaran yang tepat sebelum mutunya menurun.
Pengujian terhadap produk dilakukan dengan selang waktu yang sama selama
penyimpanan atau pemasaran . Sebagai produk pembanding digunakan produk
segar, artinya yang baru diproses atau produk yang sama tetapi yang disimpan
dalam kondisi yang dapat mempertahankan mutu, misalnya yang disimpan dalam
ruang pendingin (Soekarto, 1985).
Salah satu masalah yang sangat penting bagi industri ialah masalah
mempertahankan mutu dan keseragaman mutu. Masalah ini menjadi perhatian
utama selama pengadaan bahan mentah, selama pengolahan dan selama
pemasaran. Bahkan selama produksi bahan masalah itu juga menjadi perhatian
penting. Dalam hal ini diharapkan produk akhir akan sama atau tidak
menyimpang dari produk baku yang sudah ditetapkan. Selama penyimpanan atau
pemasaran, produk mengalami penurunan mutu. Cara mengetahui apakah
mutunya masih sama dengan produk baku, maka pengujian perlu dilakukan
(Soekarto, 1985).
1.2.Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan penentuan umur simpan produk pangan
berdasarkan pengujian organoleptik adalah untuk melatih kemampuan seseorang
untuk mengetahui perubahan yang akan terjadi pada bahan atau produk pangan
dan untuk menentukan masa kadaluarsa bahan atau produk pangan.


1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan penentuan umur simpan produk pangan berdasarkan
pengujian organoleptik adalah berdasarkan pengamatan terhadap perubahan
karakteristik bahan pangan setelah dilakukan penyimpanan yang diuji secara
organoleptik.
1.4. Aplikasi dalam Bidang Pangan
Selama penyimpanan atau pemasaran, produk mengalami penurunan mutu.
Untuk mengetahui apakah mutunya masih sama dengan produk baku, pengujian
perlu dilakukan. Pengujian ini juga sekaligus dapat menetapkan masa simpan atau
pemasaran yang tepat sebelum mutunya menurun (Soekarto, 1985).












II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan-bahan yang Digunakan,
(2) Alat-alat yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.
2.1. Bahan-bahan yang Digunakan
Bahan - bahan yang digunakan dalam penentuan umur simpan produk
pangan berdasarkan pengujian organoleptik adalah bcabe hijau dan bolu kukus.
2.2. Alat-alat yang Digunakan
Alat-alat percobaan yang digunakan dalam penentuan penentuan umur
simpan produk pangan berdasarkan pengujian organoleptik adalah nampan dan
plastik.
2.3. Metode Percobaan
Metode percobaan dari penentuan umur simpan makanan adalah sampel
diamati dan ditentukan atribut mutu yang akan dinilai. Untuk anggur dan tahu
atribut penilaian mencakup warna, aroma, kecerahan, dan tekstur handfeel
(mekanis). Kemudian disimpan di dalam plastik diletakkan di tempat biasa. Setiap
sampel diperiksa kembali setiap hari selama kurun waktu penyimpanan sepuluh
hari untuk mengetahui apakah ada perubahan dari atribut mutu yang dinilai dan
sampel mana yang masih baik atau tidak.


III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai : Hasil Pengamatan dan Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Tabel 1. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Penentuan Umur Simpan Produk
Pangan Berdasarkan Pengujian Organoleptik Terhadap Sampel Bolu Kukus
Atribut
Penilaian
Hari Ke
0 2
Warna Hijau pink cerah Hijau pink cerah
Aroma Khas bolu kukus Bau khas lumut
Bentuk Lonjong tidak beraturan Lonjong tidak berturan
Tekstur Halus Agak keras
Kenampakan Tidak ada jamur Terdapat jamur
(Sumber : Pika Apriyance, Meja 4, Kelompok E, 2014)

Gamabr 1. Bolu Kukus
Berdasarkan hasil pengamatan umur simpan dari bolu kukus tidak terlalu
lama karena pada hari ke-1kondisi bolu kukus masih terlihat baik, setelah 2 hari
disimpan bolu kukus mulai terjadi perubahan warna, aroma, kecerahan, bentuk,
dan tekstur dan adanya jamur yang mulai tumbuh pada bolu kukus dan bau lumut
yang khas mulai tercium.

Umur simpan adalah kurun waktu ketika suatu produk makanan akan tetap
aman, mempertahankan sifat sensori, kimia, fisik,dan mikrobiologi tertentu, serta
sesuai dengan keterangan pelabelan data nutrisi, ketika disimpan pada kondisi
tertentu. Ada tiga macam komponen penting yang berhubungan dengan umur
simpan, yaitu perubahan mikrobiologis (terutama untuk produk dengan umur
simpan yang pendek), serta perubahan kimia dan sensori (terutama produk dengan
waktu simpan menengah hingga lama) (Anonim, 2011).
Mutu suatu bahan merupakan kumpulan sifat-sifat khas yang dapat
membedakan masing-masing satuan dari bahan tersebut, dan mempunyai
pengaruh nyata didalam menentukan derajat penerimaan konsumen terhadap
bahan-bahan tersebut. Dalam industri bahan pangan istilah mutu dikaitkan dengan
tingkat kesempurnaan dan penyimpangan terhadap standar bahan tersebut
(Buckle, et.al 1987).
Mutu suatu bahan akan dapat diterima dan dihargai oleh konsumen dengan
mempertimbangkan nilai-nilai faktor-faktor mutu baik sifat inderawi maupun
sifat-sifat yang tersembunyi (Kartika, 1988).
Cara yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan adalah
pengeringan dapat mencegah pembusukan pangan karena untuk tumbuh untuk
berkembang biak mikroorganisme membutuhkan air. Pendinginan akan
mengahambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tetapi tidak akan
membunuhnya. Pemanasan bertujuan untuk mengurangi populasi-populasi
mikroorganisme atau membunuh mikrooganisme yang ada dalam bahan pangan.
Penggunaan bahan pengawet dan menggunakan irradiasi.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan mutu produk
pangan. Terdapat enam faktor utama yang mengakibatkan terjadinya penurunan
mutu atau kerusakan pada produk pangan, yaitu massa oksigen, uap air, cahaya,
mikroorganisme, kompresi atau bantingan, dan bahan kimia toksik atau off flavor.
Faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan mutu lebih
lanjut, seperti oksidasi lipida, kerusakan vitamin, kerusakan protein, perubahan
bau, reaksi pencoklatan, perubahan unsur organoleptik, dan kemungkinan
terbentuknya racun. Adapula pengelompokkan faktor yang mempengaruhi
perubahan mutu produk pangan menjadi tiga golongan, yaitu energi aktivasi
rendah (215 kkal/mol), energi aktivasi sedang (1530 kkal/mol), dan energi
aktivasi tinggi (50100 kkal/ mol). Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan pada produk pangan menjadi dasar dalam menentukan titik kritis umur
simpan. Titik kritis ditentukan berdasarkan faktor utama yang sangat sensitive
serta dapat menimbulkan terjadinya perubahan mutu produk selama distribusi,
penyimpanan hingga siap dikonsumsi (Nadhs, 2011).
Bolu atau kue bolu (bahasa Inggris: cake) adalah kue berbahan dasar
tepung (umumnya tepung terigu), gula, dan telur. Kue bolu dan cake umumnya
dimatangkan dengan cara dipanggang di dalam oven, walaupun ada juga bolu
yang dikukus, misalnya: bolu kukus atau brownies kukus. Cake yang dihias
dengan lapisan (icing) dari krim mentega (buttercream), fondant,
atau marzipan disebut kue tart (kue tarcis).
3.2 Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Penentuan Umur Simpan
Produk Pangan Berdasarkan Pengujian Organoleptik Terhadap Sampel Cabe hijau
Atribut
Penilaian
Hari Ke
0 2 4
Warna Hijau tua mengkilap Hijau tua
mengkilap
Hijau
Kekuningan
Bercak Hijau
Aroma Khas cabe
menyengat
Khas cabe
menyengat
Bau lumut
menyengat
Bentuk Lonjong Lonjong Lonjong
Ukuran Sedang Sedang Sedang
Hand feel Keras bergelombang
kasar
Bergelombang agak
kasar
Bergelombang
agak keras,
ujungnya
lembek
(Sumber : Pika Apriyance, Meja 4, Kelompok E, 2014)

Gambar 2. Cabe Hijau
Nilai Gizi Cabai gendot : vitamin C 18,00mg, vitamin A 71,00RE,
vitamin B10.05mg, energi 31,00 kal, protein 7100 g, lemak 0,30 g, karbohidrat
7,30 g, kalsium 29,00 mg, fosfor 24,00 mg, serat 0,30 g, besi 0,50 mg, niacin 0,20
mg.
Berdasarkan hasil penentuan umur simpan pada sampel cabai gendot, pada
hari ke nol sudah terlihat tidak layak dikonsumsi yang ditandai dengan tekstur
yang sudah lunak dan berair. Hari berikutnya (hari ke-2 dan ke-4) sudah semakin
tidak layak konsumsi yang ditandai oleh perubahan atribut (warna, aroma,
kecerahan, dan tekstur).
Cabe hijau termasuk kedalam buah non klimaterik, sehingga umur
simpannya pun cukup lama, karena tidak adanya kenaikan laju respirasi setelah
dipanen, tetapi bila dipanen sebelum waktunya (buah masih mentah), buah tidak
bisa mengalami laju respirasi lagi dan menjadi rusak. Berbeda dengan buah
klimaterik bila dipanen sebelum waktunya buah akan tetap mengalami proses
respirasi sehingga menjadi matang meskipun sudah tidak berada dalam pohon.
Produk hortikultura dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan laju dan
pola produksi etilen selama pematangan dan pemasakan, yaitu buah klimaterik
dan non klimaterik. Klimaterik menunjukkan peningkatan yang besar dalam laju
produksi karbondioksida (CO2) dan etilen (C2H4) bersamaan dengan terjadinya
pemasakan. Sedangkan non-klimaterik tidak menunjukkan perubahan, umumnya
laju produksi karbondioksida dan etilen selama pemasakan sangat rendah.
Beberapa contoh buah yang tergolong klimaterik adalah apel, apokat, pisang,
pepaya, tomat, dan semangka. Sedangkan buah-buah yang termasuk dalam
golongan non-klimaterik meliputi anggur, cherri, mentimun, terong, jeruk, cabe,
nanas, dan stroberi (Anonim, 2013).
Penyimpanan bahan pangan selama proses pengolahan dan pada tingkat
penjualan merupakan hal yang utama dalam menentukan keamanan dan mutu dari
aspek mirobiologi. Bakteri patogen yang berhubungan dengan bahan pangan tidak
dapat tumbuh di luar kisaran suhu antara 4
o
-60
o
C, sehingga bahan pangan yang
disimpan pada suhu di bawah 4
o
C atau di atas 60
o
C akan aman. Bahan baku yang
harus disimpan sebelum diolah, harus disimpan dalam lemari pendingin
Mutu suatu bahan akan dapat diterima dan dihargai oleh konsumen dengan
mempertimbangkan nilai-nilai faktor-faktor mutu baik sifat inderawi maupun
sifat-sifat yang tersembunyi (Kartika, 1988).
Sifat buah yang mudah rusak (perishable) menyebabkan singkatnya selang
waktu antara saat panen dan konsumsi. Jika tidak ada perlakuan untuk
memperpanjang daya simpan untuk mengatasi permasalahan yang mungkin
timbul bila komoditi tersebut dipasarkan ke tempat yang jauh dalam keadaan
segar. Usaha untuk menurunkan kehilangan pascapanen buah-buahan, harus
memperhatikan faktor biologi dan lingkungan yang berhubungan dengan
kerusakan, menerapkan teknologi pascapanen yang tepat dan dapat menunda
penuaan serta menguap kualitas terbaik buah. Pada prinsipnya ada tiga cara
memperpanjang daya simpan buah-buahan yaitu:
1. Menghambat atau memperkecil penguapan atau respirasi, misalnya dengan
pendinginan atau pelapisan lilin.
2. Mencegah perkembangan mikroorganisme perusak, misalnya dengan
menggunakan fungisida, radiasi, pelapisan lilin dan perlakuan suhu rendah.
3. Menghambat atau memperlambat proses pemasakan dengan metode
pendinginan, modifikasi atmosfer, ruang simpan atau dengan perlakuan kimia.
Laju respirasi merupakan petunjuk yang baik untuk daya simpan bahan
pangan terutama buah sesudah dipanen. Intensitas respirasi respirasi dianggap
sebagai ukuran laju jalannya metabolisme dan oleh sebab itu sering dianggap
sebagai petunjuk mengenai potensi daya simpan. Laju respirasi yang tinggi
biasanya disertai umur simpan yang pendek. Hal ini juga merupakan petunjuk laju
kemunduran mutu dan nilainya sebagai bahan makanan.
Banyak makanan yang mudah busuk dan ada pula yang tidak. Kebusukan
atau kerusakan produk tersebut ditandai dengan perubahan-perubahan seperti
warna, konsistensi atau kekentalan, pertumbuhan khamir, bau busuk, penyusutan,
pelayuan, dan sebagainya.
Selama penyimpanan atau pemasaran produk makanan mengalami
penurunan mutu. Untuk mengetahui apakah muutnya masih sama dengan produk
baku atau tidak. Pengujian perlu dilakukan, pengujian ini sekaligus dapat
menetapkan masa simpan atau pemasaran yang tepat selama mutunya menurun.
Disamping uji pembedaan dapat dilakukan uji scalar, uji hedonic, dan uji
deskripsi (Soekarto, 1985 ).
Pengujian terhadap produk dilakukan dengan selang waktu sama selama
penyimpanan atau pemasaran. Sebagai produk pembanding digunakan produk
segar artinya baru diproses atau produk yang sama tetapi disimpan dalam kondisi
yang dapat mempertahankan mutu, misalnya di dalam ruang pendingin.
Pengawetan bahan pangan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang
umumnya bekerja atas dasar mematikan atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Penanggulangan resiko kerusakan bahan pangan selama
penyimpanan adalah dengan metode pengawetan. Metode pengawetan yang
dikembangkan baik dalam skala rumah tangga, industri kecil, atau industri besar
melibatkan perlakuan fisik (pemanasan, pengeringan, pendinginan dan
pembekuan) perlakuan penambahan bahan kimia (pengawet, pewarna, pengental,
pengikat, cita rasa, pelunak dan sebagainya) atau kombinasi keduanya. Metode ini
digunakan untuk mengurangi kerusakan maupun untuk memperkaya kandungan
zat gizi suatu makanan melalui modifikasi juga untuk merubah sifat bahan pangan
melalui modifikasi juga untuk merubah sifat bahan pangan sehingga sesuai
dengan selera konsumen (Desrosier, 1988).
Penggunaan bahan pengawet ini ternyata memiliki aktivitas bahan
pengawet yang berbeda. Misalnya asam cuka, asam sitrat, asam laktat, asam
fodfat dan menurunkan pH dari bahan makanan dan akibatnya pertumbuahan
mikroorganisme pembusuk akan terhambat. Bahan-bahan pengawet lainnya
seperti garam benzoat, sorbat, sulfit dan propionat dapat menghambat
metabolisme mikroorganisme atau bersifat racun untuknya (Buckle, 1987).
Fermentasi digunakan untuk tujuan yaitu: mengawetkan bahan pangan
dengan cara menekan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dengan
sewnyawa-senyawa seperti alcohol, asam cuka, asam laktat, dan lain-lain. Zat-zat
kimia ini dihasilkan oleh mikroorganisme yang dibiakkan dalam proses
fermentasi. Jadi dalam pengawetan pangan dengan cara fermentasi kita
menumbuhkan mikroorganisme yang berguna secara selektif. Hal ini dapat
tercapai dengan misalnya penambahan garam, gula, starter, mengatur kondisi
lingkungan seperti suhu, tersedianya oksigen dan lain-lain; menghasilkan jeni-
jenis makanan misalnya roti (Buckle, 1987).
Pengeringan dapat mencegah pembusukan pangan karena untuk dapat
tumbuh dan berkembang biak mikroorganisme membutuhkan air dalam jumlah
yang cukup. Penurunan kadar air harus dilakukan sehingga mencapai aktivitas air
tertentu. Pertumbuhan mikroorganisme ditentuka terutama oleh aktivitas air bukan
oleh kadar air bahan. Hal ini dapat tercapai dengan pengeringan, pengasapan,
penambahan garam dan gula atau pengental hingga mencapai kadar air padatan
terlarut lebih dari 60% (Buckle, 1987).
Penyimpanan suhu rendah akan menghambat pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroorganisme tapi tidak akan membunuhnya. Selain itu
suhu yang rendah juga akan memperlambat laju reaksi enzimatis dan reaksi-reaksi
kimia lainnya yang menimbulkan kerusakan pangan, contohnya: refrigerasi dan
pembekuan (Buckle, 1987).
Proses termal/pemanasan tujuannnya mengurangi populasi
mikroorganisme atau membunuh mikroorganisme yang ada dalam bahan pangan.
Perlakuan pemanasan biasanya dikombinasikan dengan perlakuan-perlakuan lain
yang mencegah rekontaminasi oleh mikroorganisme, contohnya; pasteurisasi,
sterilisasi, dan blansing (Buckle, 1987).
Secara garis besar umur simpan dapat ditentukan dengan menggunakan
metode konvensional (Extended Storage Studies, ESS) dan metode akselerasi
kondisi penyimpanan (ASS atau ASLT). Umur simpan produk pangan dapat
diduga kemudian ditetapkan waktu kedaluwarsanya dengan menggunakan dua
konsep studi penyimpanan produk pangan, yaitu ESS dan ASS atau ASLT.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menduga masa
kedaluwarsa, yaitu:
1. Nilai pustaka (Literature Value)
Nilai pustaka sering digunakan dalam penentuan awal atau sebagai
pembanding dalam penentuan produk pangan karena keterbatasan fasilitas yang
dimiliki produsen pangan.
2. Distribution Turn Over
Distribution turn over merupakan cara menentukan umur simpan produk
pangan berdasarkan informasi produk sejenis yang terdapat di pasaran.
Pendekatan ini dapat digunakan pada produk pangan yang proses
pengolahannya, komposisi bahan yang digunakan, dan aspek lain sama dengan
produk sejenis di pasaran dan telah ditentukan umur simpannya.
3. Distribution Abuse Test
Distribution abuse test merupakan cara penentuan umur simpan produk
berdasarkan hasil analisis produk selama penyimpanan dan distribusi di
lapangan, atau mempercepat proses penurunan mutu dengan penyimpanan pada
kondisi ekstrim (abuse test).
4. Consumer Complaints
Pada penentuan umur simpan berdasarkan komplain konsumen, produsen
menghitung nilai umur simpan berdasarkan komplain atas produk yang
didistribusikan.
5. ASS (Accelerated Storage Studies) atau Accelerated shelf-life testing (ASLT)
Penentuan umur simpan produk dengan metode ASS atau sering disebut
dengan ASLT dilakukan dengan menggunakan parameter kondisi lingkungan
yang dapat mempercepat proses penurunan mutu (usable quality) produk
pangan. Salah satu keuntungan metode ASS yaitu waktu pengujian relatif
singkat (34 bulan), namun ketepatan dan akurasinya tinggi. Kesempurnaan
model secara teoritis ditentukan oleh kedekatan hasil yang diperoleh (dari
metode ASS) dengan nilai ESS. Untuk produk pangan yang masih dalam tahap
penelitian dan pengembangan, analisis untuk menentukan umur simpan produk
dilakukan sebelum produk dipasarkan. Untuk keperluan tersebut produsen akan
meramu serta memproses produk sampai ditemukan kondisi umur simpan
maksimal yang dikehendaki. Setelah kondisi optimal diperoleh, prototype
produk diuji coba dengan menggunakan accelerated storage studies (ASS) atau
ASLT dan uji distribusi. Berdasarkan hasil pengujian, akan diperoleh nilai
umur simpan produk akhir dan produk siap dipasarkan. Data yang diperlukan
untuk menentukan umur simpan produk yang dianalisis di laboratorium dapat
diperoleh dari analisis atau evaluasi sensori, analisis kimia dan fisik, serta
pengamatan kandungan mikroba.
6. ESS (Extended Storage Studies)
Sering disebut sebagai metode konvensional, merupakan penentuan tanggal
kedaluwarsa dengan cara menyimpan satu seri produk pada kondisi normal
sehari-hari sambil dilakukan pengamatan terhadap penurunan mutunya (usable
quality) hingga mencapai tingkat mutu kedaluwarsa. Metode ini akurat dan
tepat, namun pada awal penemuan dan penggunaan metode ini dianggap
memerlukan waktu yang panjang dan analisis parameter mutu yang relative
banyak serta mahal. Dewasa ini metode ESS sering digunakan untuk produk
yang mempunyai masa kedaluwarsa kurang dari 3 bulan. Metode konvensional
biasanya digunakan untuk mengukur umur simpan produk pangan yang telah
siap edar atau produk yang masih dalam tahap penelitian (Nadhs, 2011).












IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan umur simpan dari bolu kukus tidak terlalu
lama karena pada hari ke-2 sudah mulai terjadi perubahan aroma, tumbuhnya
jamur, timbul bau lumut.
Berdasarkan hasil pengamatan umur simpan dari cabe hijau tidak terlalu
lama karena pada hari ke-4 aromanya bau lumut menyengat dan hand feelnya
agak keras dan ujungnya bergelombang.
4.2. Saran
Praktikan sebaiknya dapat menentukan atribut mutu yang akan dinilai
sesuai dengan jenis produk yang akan diamati karena setiap produk memiliki
atribut mutu yang berbeda-beda untuk dapat menjadi penentu kualitas produk
tersebut.










DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2012), Pengemasan Bahan Pangan, http://www.smallcrab.com,
Akses : 16 Maret 2014
Anonim, (2011), Umur Simpan, http://id.wikipedia.org , Akses: 16 Maret 2014
Anonim, (2013), Kerusakan Bahan Pangan,
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3274082.pdf,
Akses : 16 Maret 2014.
Anonim, (2014), Bolu Kukus, http://id.wikipedia.org/wiki/Bolu . Akses : 16
Maret 2014.
Buckle, K. A., (1987), Ilmu Pangan, Penerbit Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Desroiser N.W., (1988), Teknologi Pengawetan Pangan, Universitas Indonesia
Press, Jakarta.
Nadhs, (2011), Penentuan Umur Simpan Produk Pangan,
http://nadhiroh.blog.unair.ac.id/stats/?stats_author=Trah+Arumingtyas,
Akses : 16 Maret 2014.
Kartika, B ; Hastuti, P dan Supartono, W, (1987), Pedoman Uji Inderawi Bahan
Soekarto T. Soewarno, (1985), Penilaian Organoleptik, Bharata Karya Aksara,
Jakarta.











LAMPIRAN




LAMPIRAN DISKUSI MODUL
1. Apakah perubahan sifat organoleptik tersebut ada kaitannya dengan perubahan
kimia dari bahan atau produk pangan, jelaskan argumentasi saudara!
2. Adakah penentuan masa kadaluarsa yang saudara ketahui dengan metode lain,
jelaskan prinsipnya!
3. Bandingkan dengan metode yang telah saudara coba, dan jelaskan kelebihan
dan kekurangannya!
Jawaban
1. Ada. Misalnya alpukat yang pada saat dipanen belum terlalu matang, setelah
didiamkan beberapa hari pada suhu ruang alpukat tersebut dapat matang. Hal
ini terjadi pembuatan etilen disertai dengan dimulainya proses pematangan
buah, buah menunjukkan peningkatan CO
2
yang mendadak selama pematangan
buah. Sehingga alpukat termasuk buah klimaterik, yaitu buah yang dipanen
sebelum bauh tersebut matang.
2. Metode pendugaan umur simpan dapat dilakukan dengan metode Accelerated
Shelf-life Testing (ASLT), yaitu dengan cara menyimpan produk pangan pada
lingkungan yang menyebabkannya cepat rusak, baik pada kondisi suhu atau
kelembaban ruang penyimpanan yang lebih tinggi. Data perubahan mutu
selama penyimpanan diubah dalam bentuk model matematika, kemudian umur
simpan ditentukan dengan cara ekstrapolasi persamaan pada kondisi
penyimpanan normal. Metode akselerasi dapat dilakukan dalam waktu yang
lebih singkat dengan akurasi yang baik. Metode ASLT yang sering digunakan
adalah dengan model Arrhenius dan model kadar air kritis sebagaimana
dijelaskan berikut ini. Metode ASLT model Arrhenius banyak digunakan untuk
pendugaan umur simpan produk pangan yang mudah rusak oleh akibat reaksi
kimia, seperti oksidasi lemak, reaksi Maillard, denaturasi protein, dan
sebagainya. Dan untuk menduga umur simpan produk pangan yang mudah
rusak karena penyerapan air adalah dengan pendekatan metode kadar air kritis.
Data percobaan yang diperoleh dapat mensimulasi umur simpan produk dengan
permeabilitas kemasan dan kelembaban relatif ruang penyimpanan yang
berbeda.
3. Penentuan umur simpan dengan cara pengujian organoleptik menghasilkan
hasil yang paling tepat dan pelaksanaannya juga mudah, namun memerlukan
waktu yang lama dan terdapatnya variasi produk dan variasi kelompok-
kelompok konsumen yang mungkin tidak bisa terwakili oleh panelis.
Sedangkan pada metode pendugaan umur simpan dapat dilakukan dengan
metode Accelerated Shelf-life Testing (ASLT) tidak memerlukan waktu yang
lama namun hasilnya belum tentu tepat karena metode ini hanya metode
pendugaan saja dan diperlukan ketelitian dan kecermatan untuk mengolah data
sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih akurat.

Вам также может понравиться

  • UMUR SIMPAN
    UMUR SIMPAN
    Документ41 страница
    UMUR SIMPAN
    Jonathan Dunlap
    Оценок пока нет
  • Laporean Kornet PDF
    Laporean Kornet PDF
    Документ17 страниц
    Laporean Kornet PDF
    An'an Nuryanti
    Оценок пока нет
  • UI Range Method
    UI Range Method
    Документ7 страниц
    UI Range Method
    Hilda Rani Dwitama
    100% (1)
  • QDA LAPORAN
    QDA LAPORAN
    Документ10 страниц
    QDA LAPORAN
    Nashirotus Sa'adah
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Документ5 страниц
    Tinjauan Pustaka
    Putri Gita
    Оценок пока нет
  • Uji Kepekaan Panelis
    Uji Kepekaan Panelis
    Документ12 страниц
    Uji Kepekaan Panelis
    Rindo Amnesta
    100% (1)
  • Uji Duo Trio-Praktikum Uji Inderawi
    Uji Duo Trio-Praktikum Uji Inderawi
    Документ15 страниц
    Uji Duo Trio-Praktikum Uji Inderawi
    Mala Strife Fair
    Оценок пока нет
  • AMBANG RASA
    AMBANG RASA
    Документ15 страниц
    AMBANG RASA
    Talitha Citra ULyma
    Оценок пока нет
  • UJI PENGAMATAN
    UJI PENGAMATAN
    Документ11 страниц
    UJI PENGAMATAN
    Hilarious Cloth
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Mie
    Laporan Praktikum Mie
    Документ17 страниц
    Laporan Praktikum Mie
    sitiarmilah
    Оценок пока нет
  • Uji Rangking
    Uji Rangking
    Документ22 страницы
    Uji Rangking
    Pika Anceu
    100% (1)
  • Seleksi Panelis
    Seleksi Panelis
    Документ9 страниц
    Seleksi Panelis
    Yefta Harnanianto
    Оценок пока нет
  • Uji Rangsangan Tunggal
    Uji Rangsangan Tunggal
    Документ15 страниц
    Uji Rangsangan Tunggal
    Pika Anceu
    100% (5)
  • Laporan Evsos Uji Skoring
    Laporan Evsos Uji Skoring
    Документ16 страниц
    Laporan Evsos Uji Skoring
    Reza Zamzami
    Оценок пока нет
  • Uji Triangle
    Uji Triangle
    Документ9 страниц
    Uji Triangle
    Habibaturrohmah Cassie
    100% (1)
  • Laporan Uji Mutu Hedonik
    Laporan Uji Mutu Hedonik
    Документ8 страниц
    Laporan Uji Mutu Hedonik
    Meri
    Оценок пока нет
  • Pembanding Jamak
    Pembanding Jamak
    Документ18 страниц
    Pembanding Jamak
    Tanty Sulistiani
    Оценок пока нет
  • Uji Hedonik
    Uji Hedonik
    Документ20 страниц
    Uji Hedonik
    Sri Mulyati
    100% (2)
  • Kesalahan Psikologis
    Kesalahan Psikologis
    Документ1 страница
    Kesalahan Psikologis
    Anonymous WLEMufwK7
    Оценок пока нет
  • Uji Threshold (Rasa Manis Dan Asin)
    Uji Threshold (Rasa Manis Dan Asin)
    Документ11 страниц
    Uji Threshold (Rasa Manis Dan Asin)
    Ovrida
    Оценок пока нет
  • UJI PENILAIAN ORGANOLEPTIK
    UJI PENILAIAN ORGANOLEPTIK
    Документ17 страниц
    UJI PENILAIAN ORGANOLEPTIK
    Reza Zamzami
    Оценок пока нет
  • COLOR READER PENGUKURAN
    COLOR READER PENGUKURAN
    Документ10 страниц
    COLOR READER PENGUKURAN
    amelia ramadhan
    Оценок пока нет
  • Uji Sensorik Roti dan Susu
    Uji Sensorik Roti dan Susu
    Документ24 страницы
    Uji Sensorik Roti dan Susu
    DiAr Setya-sLank
    Оценок пока нет
  • Uji Pembanding Jamak
    Uji Pembanding Jamak
    Документ16 страниц
    Uji Pembanding Jamak
    Pika Anceu
    75% (4)
  • Pembahasan Egg Roll
    Pembahasan Egg Roll
    Документ6 страниц
    Pembahasan Egg Roll
    Shafira Aulia Rahmah
    100% (1)
  • Pencampuran & Homogenisasi
    Pencampuran & Homogenisasi
    Документ2 страницы
    Pencampuran & Homogenisasi
    fida
    Оценок пока нет
  • UJI JAMAK
    UJI JAMAK
    Документ12 страниц
    UJI JAMAK
    Hilarious Cloth
    Оценок пока нет
  • Evaluasi Sensoris-Seleksi Dan Pelatihan Panelis
    Evaluasi Sensoris-Seleksi Dan Pelatihan Panelis
    Документ16 страниц
    Evaluasi Sensoris-Seleksi Dan Pelatihan Panelis
    Daniel
    Оценок пока нет
  • Acara 1 Uji Segitiga Fix
    Acara 1 Uji Segitiga Fix
    Документ13 страниц
    Acara 1 Uji Segitiga Fix
    adrian buaton
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan - Corned Beef
    Laporan Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan - Corned Beef
    Документ13 страниц
    Laporan Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan - Corned Beef
    Nugraheni Wahyu Permatasari
    Оценок пока нет
  • Makalah Uji Rangking
    Makalah Uji Rangking
    Документ16 страниц
    Makalah Uji Rangking
    I'amAtauPutz
    100% (2)
  • 10 Uji Hedonik
    10 Uji Hedonik
    Документ22 страницы
    10 Uji Hedonik
    Pika Anceu
    100% (1)
  • Bab 2 - 09512134014
    Bab 2 - 09512134014
    Документ33 страницы
    Bab 2 - 09512134014
    Satrul Jamil
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Itp Duo Trio Triangle
    Laporan Praktikum Itp Duo Trio Triangle
    Документ7 страниц
    Laporan Praktikum Itp Duo Trio Triangle
    satyadewikomang
    100% (1)
  • Uji Pembedaan
    Uji Pembedaan
    Документ8 страниц
    Uji Pembedaan
    Syifa Nurul
    0% (1)
  • Acara IV Uji Perbandingan Jamak
    Acara IV Uji Perbandingan Jamak
    Документ32 страницы
    Acara IV Uji Perbandingan Jamak
    Monika Gitarani Andriyana
    67% (3)
  • UJI RANKING WARNA ROTI
    UJI RANKING WARNA ROTI
    Документ21 страница
    UJI RANKING WARNA ROTI
    Nurul maghfira
    Оценок пока нет
  • Laporan Uji Threshold
    Laporan Uji Threshold
    Документ16 страниц
    Laporan Uji Threshold
    Meilani Anugrah Gusti
    50% (2)
  • WAFER
    WAFER
    Документ3 страницы
    WAFER
    PebbyPebrianeuR
    Оценок пока нет
  • UjiSegitiga
    UjiSegitiga
    Документ3 страницы
    UjiSegitiga
    RiyuEmil
    Оценок пока нет
  • Cara Menilai Perbedaan Produk Pangan Melalui Uji Organoleptik
    Cara Menilai Perbedaan Produk Pangan Melalui Uji Organoleptik
    Документ2 страницы
    Cara Menilai Perbedaan Produk Pangan Melalui Uji Organoleptik
    Riva ReriVera Aurora
    Оценок пока нет
  • Uji Deskripsi
    Uji Deskripsi
    Документ19 страниц
    Uji Deskripsi
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Laporan Uji Afektif
    Laporan Uji Afektif
    Документ31 страница
    Laporan Uji Afektif
    Ummu At-Ta'anny
    Оценок пока нет
  • RANGKING NUGGET
    RANGKING NUGGET
    Документ4 страницы
    RANGKING NUGGET
    nhlh
    Оценок пока нет
  • Uji Mutu Hedonik
    Uji Mutu Hedonik
    Документ22 страницы
    Uji Mutu Hedonik
    Pika Anceu
    50% (2)
  • Uji Treshold
    Uji Treshold
    Документ8 страниц
    Uji Treshold
    Fery Chandra Irawan
    Оценок пока нет
  • UJI ORGANOLEPTIK YOGHURT
    UJI ORGANOLEPTIK YOGHURT
    Документ42 страницы
    UJI ORGANOLEPTIK YOGHURT
    Nur Mu'awwinatun
    Оценок пока нет
  • Roti Ubi Jalar
    Roti Ubi Jalar
    Документ21 страница
    Roti Ubi Jalar
    Niken Ayu Widyasari
    Оценок пока нет
  • Laporan Uji Segitiga (Bab III, IV, V)
    Laporan Uji Segitiga (Bab III, IV, V)
    Документ9 страниц
    Laporan Uji Segitiga (Bab III, IV, V)
    Aprillia Trinanda Kartika
    Оценок пока нет
  • Uji Organoleptik
    Uji Organoleptik
    Документ3 страницы
    Uji Organoleptik
    Ayhu
    Оценок пока нет
  • PAIRED-COMPARISON
    PAIRED-COMPARISON
    Документ9 страниц
    PAIRED-COMPARISON
    Anditya Candra Satriani
    Оценок пока нет
  • Laporan Uji Rangsangan Tunggal Dan Uji Pasangan Jamak
    Laporan Uji Rangsangan Tunggal Dan Uji Pasangan Jamak
    Документ1 страница
    Laporan Uji Rangsangan Tunggal Dan Uji Pasangan Jamak
    megaerins
    100% (1)
  • Praktikum Uji Hedonik
    Praktikum Uji Hedonik
    Документ24 страницы
    Praktikum Uji Hedonik
    Nadya Wina
    Оценок пока нет
  • SELEKSI PANELIS
    SELEKSI PANELIS
    Документ16 страниц
    SELEKSI PANELIS
    Agata Febiola
    Оценок пока нет
  • Uji Triangle
    Uji Triangle
    Документ3 страницы
    Uji Triangle
    Putri Darmayanti
    Оценок пока нет
  • UMUR SIMPAN
    UMUR SIMPAN
    Документ12 страниц
    UMUR SIMPAN
    Rianty Hedianti
    100% (2)
  • Makalah Penyimpanan Dan Penggudangan
    Makalah Penyimpanan Dan Penggudangan
    Документ17 страниц
    Makalah Penyimpanan Dan Penggudangan
    Ditha Nurdiah
    100% (1)
  • Paper Pendugaan Umur Simpan Produk Pangan
    Paper Pendugaan Umur Simpan Produk Pangan
    Документ11 страниц
    Paper Pendugaan Umur Simpan Produk Pangan
    Yuanita Rahmah Hide Inokuma
    Оценок пока нет
  • Mempelajari Daya Tahan Simpan
    Mempelajari Daya Tahan Simpan
    Документ22 страницы
    Mempelajari Daya Tahan Simpan
    Rosaria Puspasari
    100% (1)
  • Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan
    Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan
    Документ7 страниц
    Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan
    Deddy Purwantoro Depoer
    100% (1)
  • Sosis Fiks
    Sosis Fiks
    Документ21 страница
    Sosis Fiks
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Fix 3 Hard Candy
    Fix 3 Hard Candy
    Документ18 страниц
    Fix 3 Hard Candy
    Pika Anceu
    100% (2)
  • 65 519 1 PB PDF
    65 519 1 PB PDF
    Документ8 страниц
    65 519 1 PB PDF
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • 23 66 1 PB PDF
    23 66 1 PB PDF
    Документ12 страниц
    23 66 1 PB PDF
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • 3 Saus Cabai
    3 Saus Cabai
    Документ15 страниц
    3 Saus Cabai
    Pika Anceu
    100% (1)
  • Fix Mayonaise
    Fix Mayonaise
    Документ22 страницы
    Fix Mayonaise
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Kamaboko Fiks
    Kamaboko Fiks
    Документ21 страница
    Kamaboko Fiks
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Pempek Fiks
    Pempek Fiks
    Документ14 страниц
    Pempek Fiks
    Pika Anceu
    0% (1)
  • Nugetfiks
    Nugetfiks
    Документ21 страница
    Nugetfiks
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Diagram Alir Mentega
    Diagram Alir Mentega
    Документ2 страницы
    Diagram Alir Mentega
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Men Tega
    Men Tega
    Документ20 страниц
    Men Tega
    Pika Anceu
    100% (2)
  • 3 Saurkraut
    3 Saurkraut
    Документ16 страниц
    3 Saurkraut
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Dendeng Fiks
    Dendeng Fiks
    Документ20 страниц
    Dendeng Fiks
    Pika Anceu
    100% (1)
  • KOKRISTALISASI
    KOKRISTALISASI
    Документ16 страниц
    KOKRISTALISASI
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • FIX 3 Vegetable Leather
    FIX 3 Vegetable Leather
    Документ17 страниц
    FIX 3 Vegetable Leather
    Pika Anceu
    100% (1)
  • Fix 3 Sorbet
    Fix 3 Sorbet
    Документ23 страницы
    Fix 3 Sorbet
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Sosis Fiks
    Sosis Fiks
    Документ21 страница
    Sosis Fiks
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Fix 3 Marmalade
    Fix 3 Marmalade
    Документ19 страниц
    Fix 3 Marmalade
    Pika Anceu
    100% (1)
  • Nugetfiks
    Nugetfiks
    Документ21 страница
    Nugetfiks
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Pempek Fiks
    Pempek Fiks
    Документ14 страниц
    Pempek Fiks
    Pika Anceu
    0% (1)
  • 1.1 Metode Penepungan
    1.1 Metode Penepungan
    Документ6 страниц
    1.1 Metode Penepungan
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • 2 Mie Basah Dan Kering
    2 Mie Basah Dan Kering
    Документ24 страницы
    2 Mie Basah Dan Kering
    Pika Anceu
    100% (1)
  • 1 Penepungan
    1 Penepungan
    Документ30 страниц
    1 Penepungan
    Pika Anceu
    100% (2)
  • Kamaboko Fiks
    Kamaboko Fiks
    Документ21 страница
    Kamaboko Fiks
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Men Tega
    Men Tega
    Документ20 страниц
    Men Tega
    Pika Anceu
    100% (2)
  • Dendeng Fiks
    Dendeng Fiks
    Документ20 страниц
    Dendeng Fiks
    Pika Anceu
    100% (1)
  • KOKRISTALISASI
    KOKRISTALISASI
    Документ16 страниц
    KOKRISTALISASI
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Fix Mayonaise
    Fix Mayonaise
    Документ22 страницы
    Fix Mayonaise
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Fix Yoghurt
    Fix Yoghurt
    Документ21 страница
    Fix Yoghurt
    Pika Anceu
    Оценок пока нет
  • Es Krim
    Es Krim
    Документ21 страница
    Es Krim
    Pika Anceu
    Оценок пока нет