Вы находитесь на странице: 1из 37

HIPERTENSI GRADE II PADA LANSIA DENGAN PENDEKATAN

KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN


JOHAR BARU, PERIODE 10 JUNI 13 JULI 2013

Disusun Oleh
Dewi Kurnnia Lestari 1102008068

Pembimbing
Dr. Dini Widiyanti, MKK.


KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2012



Identitas

Nama : Tn. Samsudin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 58 Tahun
Alamat : Jl. Kramat Pulo Gundul rt
02/ rw 010 Jakarta Pusat
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah menikah
Tgl. Periksa : 13 Juni 2013

Ananmnesis

Keluhan Utama :
Pusing.

Keluhan Tambahan:
sulit tidur, kepala terasa berat

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien laki-laki Tn.S datang ke Puskesmas Kecamatan
Johar Baru dengan keluhan sering pusing. Sakit dirasakan
terutama pada bagian belakang kepala yang menjalar
hingga ke tengkuk. Keluhan juga disertai kepala yang
terasa berat yang hilang timbul sejak seminggu yang lalu,
keluhan ini juga menyebabkan pasien sulit tidur sehingga
pola tidur pasien menjadi terganggu. Pasien mengaku
bahwa pusing yang dirasaka sudah cukup lama sekitar 1
tahun yang lalu. Mual muntah disangkal oleh pasien.
Pasien rutin mengontrol penyakitnya ke puskesmas
setiap sebulan sekali atau ketika obatnya habis. Pasien
juga rajin meminum obat anti hipertensinya, tapi pasien
merasa penyakitnya tidak kunjung sembuh.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien menderita hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu. Riwayat batuk-batuk lama disangkal.
Riwayat kencing manis disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Pasien mengaku keluarga pasien ada yang
menderita penyakit serupa yaitu ibu pasien
yang sudah meninggal.

Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien adalah seorang karyawan swasta yang
memiliki istri yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga, memiliki 1 orang anak laki-laki yang
masih duduk di bangku SMA, dan 2 orang anak
perempuan yang masing-masing duduk di bangku
SMP dan SD. Dengan pendapatan rata-rata
keluarga setiap bulannya sekitar Rp. 2.500.000
Riwayat Kebiasaan :

Tn.S memiliki kebiasaan pola makan yang tidak
teratur dikarenakan waktu aktifitas setiap anggota
keluarga yang berbeda. Masakan yang biasa tersaji di
rumah seperti nasi dengan lauk ayam atau ikan asin,
tahu,tempe, dan jarang sayur-mayur. Tn.S lebih banyak
makan di luar rumah, seperti masakan padang atau
warung tegal dengan menu makanan yang banyak
santan.
Tn. S merupakan seorang perokok aktif, merokok
kurang lebih 1 bungkus per hari serta minum kopi
kurang lebih 3 kali per hari. Tn.S jarang berolahraga
karena sibuk bekerja. Tn. S biasa bangun tidur pukul 4
subuh dan tidur pukul 12 malam
Pemeriksaan Fisik

KeadaanUmum : Pasien tampak sakit ringan,
kesadaran : compos mentis

Vital Sign :
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 96x / menit
Pernapasan : 18x /menit,
Suhu : 36,6
o
C
Berat Badan : 67 kg (pada tanggal 13
Juni 2013)

StatusGeneralis :

Kepala
Bentuk : Normal, simetris
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis
sklera tidak iktrerik
edema palpebra (-)
pupil isokor kanan = kiri,
Refleksi cahaya (+).
Telinga : Bentuk normal, simetris,
membran timpani intak
Hidung : Bentuk normal, septum di
tengah, tidak deviasi
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak
kotor, tidak hiperemis, tidak
ada nyeri menelan.


Leher : Bentuk normal, deviasi trakhea (-),
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
dan KGB , JVP tidak meningkat.

Thoraks

Inspeksi : Bentuk dada kanan = kiri simetris
Pergerakan napas kanan = kiri.
Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Fremitus taktil kanan = kiri
Iktus kordis teraba di sela iga V garis
midclaviculla kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Batas atas : sela iga III garis sternalis kanan
Batas kanan : sela iga IV garis parasternalis kanan
Batas kiri : sela iga IV antara linea mid clavicula dan
linea axilaris anterior kiri.
Batas paru hati : sela iga IV garis midklavikula kanan
Peranjakan hati : sulit dinilai
Auskultasi : Pernapasan vesikuler, rhonki -/- ,
wheezing -/- , Bunyi jantung I-II murni,
reguler

Abdomen

Inspeksi : Perut membesar simetris
vena kolateral (-)
umbilikus tidak menonjol
Palpasi : Undulasi (-)
Hepar dan lien sulit dinilai
Perkusi : Timpani pada seluruh
lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas
Superior : Hangat
Eritema palmaris (-/-)
Sianosis (-/-)
Clubbing finger (-/-)
edema (p-/-)
Inferior : Hangat
Edema (-/-)
Pitting edema pretibial (-)
Sianosis (-/-)

Pemeriksaan Penunjang : (-)




Tabel 1.Anggotakeluarga yang tinggalserumah

No. Nama Status Keluarga Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan
1 Samsudin Kepala keluarga Laki-laki 58 tahun SMK Karyawan swasta
2 Tina Istri Perempuan 54 tahun SMA Ibu rmah tangga
3 Andi Anak Laki-laki 16 tahun SMA Pelajar
4 Dina Anak Perempuan 11 tahun SMP Pelajar
5 Siska Anak Perempuan 7 tahun SD Pelajar


Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal

Status kepemilikan rumah : Pasien tinggal di rumah milik sendiri
Daerah perumahan : Padat bersih
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 7 x 12 m
2
Pasien tinggal di rumah yang
sederhana, di lingkungan padat dan
cukup sehat dengan jumlah penghuni
lima orang yang terdiri dari keluarga
inti
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 5orang
Luas halaman rumah :8 x 10m2
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari Tembok
Jamban keluarga : ada
Tempat bermain : ada
Penerangan listrik : 900watt
Ketersediaan air bersih :ada
Tempat pembuangan sampah :ada
Kepemilikan barang barang berharga

Keluarga ini memiliki :
Dua buah sepeda motor
Satu buah kulkas
Satu buah televisi
Satu buah kompor gas
Tiga buah kipas angin

PenilaianPerilakuKesehatanKeluarga

Jenis tempat berobat : Puskesmas
Balita : KMS (-), Karena keluarga tidak mempunyai
balita
Asuransi / Jaminan Kesehatan : ada (+)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai
pusat pelayanan
kesehatan
Keluarga
menggunakan
Kendaraan pribadi
ke puskesmas
Letak Puskesmas
Kecamatan Johar
Baru. pasien harus
menjangkau
Puskesmas dengan
menggunakan
sepeda motor.
Untuk biaya
pengobatan diakui
murah oleh pasien
dan pelayanan
Puskesmas dapat
memuaskan pasien.
Karenanya pasien
datang kembali ke
Puskesmas jika
sakit.
Tarif pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga
biaya pelayanan
kesehatan cukup
murah
Kualitas
pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga
kualitas pelayanan
kesehatan yang
didapat
memuaskan
Pola Konsumsi Makanan Keluarga

Kebiasan makan :

Keluarga Tn. S makan dengan pola tidak teratur
dikarenakan aktifitas setiap anggota keluarga yang berbeda.
Tn.S dan ketiga anaknya terkadang makan di luar rumah,
seperti masakan padang atau warung tegal dengan menu
makanan yang banyak santan. Biasanya anggota keluarga
makan 2 sampai 3 kali sehari dengan menu makanan sehari-
hari adalah nasi, lauk ayam atau ikan asin, tahu, tempe, dan
jarang sayur-mayur. Anak-anak Tn. S sering jajan makanan
pedagang kaki lima.

Menerapkan pola gizi seimbang :

Keluarga Tn. S tidak menerapkan pola gizi seimbang
dikarenakan tidak mencakup makanan 4 sehat dan 5
sempurna.

Pola Dukungan Keluarga

Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :

Pasien sadar akan penyakit yang diderita sehingga jika
timbul keluhan kepala terasa berat dan sakit, pasien segera
memeriksakan diri ke Puskesmas serta rutin meminum obat,
dan pihak keluarga tidak berkeberatan dengan biaya
pengobatan yang masih terjangkau.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :

Tingkat kebutuhan ketiga anak Tn. S yang meningkat
seiring bertambahnya jenjang pendidikan setiap anaknya,
menjadi beban pikiran Tn. S, hal ini dapat memicu tingginya
tekanan darah Tn. S dan membuat Tn. S sulit tidur. Menu
makanan sehari-hari keluarga ini adalah nasi, ayam atau ikan
asin, tahu, tempe, dan jarang sayur-mayur. Ny. T yang selalu
menyediakan kopi 3 kali dalam sehari dan menu makanan
(ikan asin) dapat memacu peningkatan tekanan darah Tn.S
dan tetap terjaga (sulit tidur).

Genogram

Bentuk keluarga :

Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti yang terdiri dari
Tn. Samsudin sebagai kepala keluarga, Ny.Tina adalah seorang
istri. Tn. Samsudin dan Ny. Tina memiliki satu orang anak laki-
laki bernama Andi yang masih bersekolah di SMA dan dua
orang anak perempuan bernama Dina dan Siska yang masing-
masing masih bersekolah di SLTP dan SD, yang belum
menikah. Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu
rumah.

Tahapan siklus keluarga :

Tn. Samsudin terlahir dari pasangan Ny. Astuti (alm) dan Tn.
Santoso (alm).Tn. Samsudin merupakan anak ke 3 dari 5
bersaudara.Ny. Astuti (alm) pada masa hidupnya juga merupakan
penderita hipertensi. Tn. Samsudin memiliki seorang istri bernama
Ny. Tina dan satu orang anak memiliki satu orang anak laki-laki
bernama Andi yang masih bersekolah di SMA dan dua orang anak
perempuan bernama Dina dan Siska yang masing-masing masih
bersekolah di SLTP dan SD.



Gambar 1. Genogram Keluarga

Ny. Astuti
X
Tn. Santoso
Ny.Tina
Tn.samsudin
andi
dina siska
x
Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

Status ekonomi menengah ke bawah serta beban pikiran
Tn. Samsudin tentang kebutuhan keluarga yang semakin
meningkat yang dapat memicu peningkatan tekanan darah
dan mengakibatkan Tn.Samsudin menjadi sulit tidur. Menu
makanan yang dikonsumsi setiap hari dapat meningkatkan
tekanan darah pada Tn. Samsudin, seperti menu ikan asin
yang setiap hari selalu terhidang di meja makan dan kopi yang
selalu disediakan istri Tn. Samsudin 3 kali sehari dapat
meningkatkan tekanan darah dan tetap membuat Tn.
Samsudin terjaga.

Diagnosis Holistik
Aspek personal :

Pasien datang ke Puskesmas dengan alasan kepala
yang terasa berat dan sakit hingga ke tengkuk serta sulit
tidur. Harapan setelah berobat ke Puskesmas adalah
dapat sembuh.Pasien khawatir jika tekanan darahnya
tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit stroke.

Aspek klinik :

Diagnosis kerja : Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan vital sign
pasien dan klasifikasi menurut JNC 7 :

Klasifikasi
Tekanan Darah
TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal <120 <80
Prahipertensi 120-129 80-89
Hipertensi
grade I
130-159 90-99
Hipertensi
grade II
160 100
Di diagnosis Hipertensi Grade II

Diagnosis banding : -

Aspek risiko internal :

Usia Tn. Samsudin yang telah mencapai 58 tahun menjadi salah satu
penyebab tingginya tekanan darah (penyakit degeneratif).Tingkat stressor
Tn. Samsudin yang besar sebagai kepala keluarga yang harus membiayai
pendidikan ketiga anaknya dan kebutuhan rumah tangga lainnya, serta
aktifitas Tn. Samsudin sebagai seorang karyawan swasta dengan gaji yang
masih belum bisa mencukupi dengan kondisi yang saat ini harus
meyekolahkan anaknya sehingga menjadi beban pikiran Tn. Samsudin yang
dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat sulit tidur. Kebiasaan
makan tidak teratur, banyak mengkonsumsi makanan bersantan dan asin,
kebiasaan merokok 1 bungkus sehari, minum kopi 3 kali seharidan
jarangnya Tn. Samsudin berolahraga juga meningkatkan resiko tekanan
darah.
Aspek psikososial keluarga :

Tingginya kebutuhan keluarga yang semakin
meningkat tidak sesuai dengan gaji Tn. S sebagai
seorang Karyawan swasta menjadi beban pikiran Tn.
S dan dapat memicu tingginya tekanan darah Tn. S
serta membuat Tn. S sulit tidur.

Aspek fungsional :
Tn. S dapat menjalankan aktifitas sehari-hari dengan
normal dan tidak terganggu dengan Hipertensi yang di
deritanya kecuali jika kepalanya mulai terasa berat dan sakit,
maka Tn.S tidak dapat pergi mengajar dan hanya diam di
rumah, menjadi lebih mudah marah dan semakin membuat
dirinya sulit tertidur.

Tabel 4. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Biaya Ket
Aspek
personal
Menginformasik
an kepada
pasien untuk
tetap meminum
obat
antihipertensi
captopril 25mg
x2 , dan
Hidrochlortiazid
25 mgx1
dengan teratur
dan segera ke
Puskesmas jika
kepalanya mulai
terasa berat dan
sakit.
Tn. S Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan ke
rumah pasien
Tekanan darah pasien
dapat turun dan stabil
dan pasien dapat
kembali ke pola tidur
yang cukup dan
berkualitas.
Aspek
klinik
Menganjurkan
agar pasien
rutin meminum
obat anti
hipertensi
captopril
25mgx2 dan
Hidrochlortiazi
d 25mgx1 dan
rajin kontrol ke
Puskesmas
untuk
memeriksakan
tekanan
darahnya.
Tn. S Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
pasien
Tekanan darah
pasien dapat stabil
dan mencegah
komplikasi
penyakit lainnya.
Rp 2000
Untuk
biaya
berobat
ke
puskesm
as serta
biaya
obat
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Biaya Ket
Aspek
risiko
internal
Menginformasi
kan kepada
pasien untuk
rutin minum
obat anti
hipertensi
Menghindari
makanan yang
terlalu asin,
bersantan,
megurangi
kopi dan
berhenti
merokok. Rajin
berolahraga
serta tidak
terlalu banyak
pikiran.
Tn. S Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
pasien
Untuk menjaga
agar tekanan darah
pasien tetap stabil
dan mengurangi
faktor-faktor yang
memberatkan
keadaan klinis
pasien.
Aspek
psikososial
keluarga
Menganjurkan
agar merubah
pola makan
sehari-hari.
Tidak
menambahkan
garam untuk
bahan makanan
yang akan di
masak.
Menambahkan
makanan yang
banyak
mengandung
mineral , vitamin
seperti sayur
mayur , buah-
buahan. banyak
pikiran lebih
mendekatkan
diri kepada
Allah SWT agar
diberi kesabaran.
Seluruh
Keluarga
Saat
kunjungan ke
rumah pasien
mengurangi faktor-
faktor yang dapat
memperberat
keadaan klinis
pasien.
Menjaga keluarga
tetap sehat.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Biaya Ket
Aspek
fungsio
nal
Menganjurk
an agar
pasien aktif
melakukan
jalan santai
atau olah
raga ringan
yang dapat
dilakukan
Tn. S saat
kunjunga
n ke
rumah
pasien
Agar kondisi
tubuh tetap
prima dan
mencegah
komplikasi
penyakit,

Prognosis
Ad vitam :ad bonam
Ad sanasionam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam

Вам также может понравиться