Вы находитесь на странице: 1из 43

Riset Operasi

Program Linier
Powerpoint Templates
Page 1
Powerpoint Templates
Program Linier
by Susi Setiawani
Pengertian Riset Operasi
Operations dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan
yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesa.
Research adalah suatu proses yang terorganisasi dalam
mencari kebenaran akan masalah atau hipotesa tadi
riset operasi berkenaan dengan pengambilan keputusan
Powerpoint Templates
Page 2
riset operasi berkenaan dengan pengambilan keputusan
yang optimal dalam, dan penyusunan model dari sistem-
sistem baik yang diterministik maupun probabilistik yang
berasal dari kehidupan nyata. Atau dunia pengelolaan atau
dunia usaha yang memakai pendekatan ilmiah atau
pendekatan sistematis disebut riset operasi (Operations
Resech).
Mathematic (Simbolic) Model
Dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
Deterministik
Dibentuk dalam situasi kepastian (certainty). Model ini
memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari
realitas karena kepastian jarang terjadi. Keuntungan model
ini adalah dapat dimanipulasi & diselesaikan lebih mudah.
Powerpoint Templates
Page 3
ini adalah dapat dimanipulasi & diselesaikan lebih mudah.
Probabilistik
Meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidakpastian
(uncertainty). Meskipun penggabungan ketidakpastian
dalam model dapat menghasilkan suatu penyajian sistem
nyata yang lebih realistis, model ini umumnya lebih sulit
untuk dianalisa.
Cara Pembuatan Model
Kadang-kadang, model yang pertama kali dibuat masih terlalu
rumit. Ada beberapa cara untuk membuat model menjadi
lebih sederhana, misalnya :
Melinierkan hubungan yang tidak linier
Mengurangi banyaknya variabel atau kendala
Mengubah sifat variabel, misalnya dari diskrit menjadi
Powerpoint Templates
Page 4
Mengubah sifat variabel, misalnya dari diskrit menjadi
kontinyu
Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal
Mengeluarkan unsur dinamik (membuat model menjadi
statik)
Mengasumsikan variabel random menjadi suatu nilai
tunggal (deterministik)
Tahap-Tahap Dalam Riset Operasi
Definisi Masalah (Identifikasi Model)
Pembentukan Model (Penyusunan Model)
Mencari Penyelesaian Masalah (Analisa Model)
Validasi Model (Pengesahan Model)
Powerpoint Templates
Page 5
Validasi Model (Pengesahan Model)
Penerapan Hasil Akhir (Implementasi Hasil)
DEFINISI PROGRAM LINIER (1)
Program tidak ada hubungannya dengan program
komputer.
Program berarti memilih serangkaian tindakan/
perencanaan untuk memecahkan masalah dalam
membantu manajer mengambil keputusan.
Contoh: masalah produksi, biaya, pemasaran, distribusi,
Powerpoint Templates
Page 6
Contoh: masalah produksi, biaya, pemasaran, distribusi,
dan periklanan.
Pimpinan perusahaan harus mampu memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk menetapkan jenis dan
jumlah barang yang harus diproduksi sehingga diperoleh
keuntungan maksimal atau digunakan biaya minimal.
DEFINISI PROGRAM LINIER (2)
Program linear dan variasinya merupakan kelompok
teknik analisis kuantitatif yang memakai model
matematika (model simbolik). Artinya setiap
penyelesaian masalah harus didahului dengan
perumusan masalah ke dalam simbol-simbol
matematika.
Powerpoint Templates
Page 7
matematika.
Dalam program linier, pada umumnya masalah berasal
dari dunia nyata kemudian dibentuk menjadi model
simbolik yang merupakan dunia abstrak yang dibuat
mendekati kenyataan. Dikatakan linear karena peubah-
peubah pembentuk model dianggap linear.
LANGKAH-LANGKAH (1)
1. Menentukan jenis permasalahan program linier
Jika permasalahan membicarakan keuntungan
(profit), maka jenis permasalahan PL adalah
maksimalisasi.
Jika permasalahan membicarakan biaya (cost),
maka jenis permasalahan PL adalah minimalisasi.
Powerpoint Templates
Page 8
maka jenis permasalahan PL adalah minimalisasi.
Jika ada informasi tentang selisih antara hasil
penjualan (sales) dan biaya dengan pokok
pembicaraan profit, maka jenis permasalahannya
adalah maksimalisasi.
LANGKAH-LANGKAH (2)
2. Mendefinisikan peubah keputusan (decision variable),
yaitu pernyataan dalam permasalahan yang hendak
dicari penyelesaiannya
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
Banyaknya koefisien peubah keputusan membantu dalam
mengidentifikasikan peubah-peubah keputusan.
Powerpoint Templates
Page 9
mengidentifikasikan peubah-peubah keputusan.
Jika x dimisalkan sebagai peubah keputusan berkaitan
dengan kursi yang diproduksi, maka x kursi, tetapi x =
banyaknya kursi yang diproduksi.
LANGKAH-LANGKAH (3)
3. Merumuskan fungsi tujuan/sasaran
(objective function)
Jenis permasalahan PL dan definisi peubah
keputusan akan merumuskan fungsi tujuan.
Powerpoint Templates
Page 10
keputusan akan merumuskan fungsi tujuan.
Jika peubah keputusan terdefinisi dengan
jelas, maka fungsi tujuan akan mudah
ditetapkan.
LANGKAH-LANGKAH (4a)
4. Merumuskan model kendala/syarat/
batasan (constraint)
Dua pendekatan umum perumusan
model kendala:
Powerpoint Templates
Page 11
model kendala:
Pendekatan ruas kanan
Pendekatan ruas kiri
LANGKAH-LANGKAH (4b)
Pendekatan ruas kanan
Ruas kanan suatu kendala tunggal dan konstan.
Maksimalisasi: ruas kanan sering menyatakan total
sumber daya yang ada. Prosedur pembentukannya:
Identifikasikan nilai total sumber daya dan sesuaikan tanda
Powerpoint Templates
Page 12
Identifikasikan nilai total sumber daya dan sesuaikan tanda
pertidaksamaan dengan masing-masing total sumber daya,
biasanya .
Kelompokkan peubah keputusan yang terkait di sebelah kiri
tanda pertidaksamaan .
Tentukan koefisien setiap peubah keputusan. Model
kendala terbentuk.
LANGKAH-LANGKAH (4b)
Minimalisasi: ruas kanan sering menyatakan
minimal sumber daya yang dibutuhkan.
Prosedur idem, kecuali tanda pertidaksamaan,
biasanya .
Pendekatan ruas kiri
Powerpoint Templates
Page 13
Pendekatan ruas kiri
Semua nilai koefisien dan peubah-peubah
keputusan disusun dalam bentuk matriks.
Setelah matriks ini terbentuk, identifikasikan nilai-
nilai ruas kanan dan tambahkan tanda
pertidaksamaan.
LANGKAH-LANGKAH (5)
5. Menetapkan syarat non negatif
Setiap peubah keputusan dari kedua jenis
permasalahan PL tidak boleh negatif (harus
lebih besar atau sama dengan nol)
Powerpoint Templates
Page 14
lebih besar atau sama dengan nol)
MODEL DASAR PL
Maksimumkan atau minimumkan:
Z = c
1
x
1
+ c
2
x
2
+ .+ c
n
x
n
(1)
Memenuhi kendala-kendala:
a
11
x
1
+ a
12
x
2
+ . + a
1n
x
n
atau b
1
(2)
a
21
x
1
+ a
22
x
2
+ . + a
2n
x
n
atau b
2
Powerpoint Templates
Page 15
a
21
x
1
+ a
22
x
2
+ . + a
2n
x
n
atau b
2
.
.
a
m1
x
1
+ a
m2
x
2
+ . + a
mn
x
n
atau b
m
dan x
j
0 untuk j = 1,2,,n. (3)
PENYELESAIAN (1)
Aplikasi pemrograman linear di dunia nyata cukup
banyak, misalnya di bidang industri, kedokteran,
transportasi, ekonomi, dan pertanian. Masalah
pemrograman linear dapat diselesaikan dengan
berbagai cara/algoritma, seperti metode grafik, metode
simpleks, revised simplex method, dan algoritma
Powerpoint Templates
Page 16
simpleks, revised simplex method, dan algoritma
Karmakar. Algoritma yang akan dibahas di sini adalah
metode grafik dan metode simpleks. Masalah program
linear dua variabel (n=2) diselesaikan dengan metode
grafik, sedangkan untuk n2 diselesaikan dengan
metode simpleks.
METODE GRAFIK
Masalah program linear dengan dua variabel
dapat diselesaikan dengan metode grafik.
Meskipun dalam praktek masalah program
linear jarang yang hanya memuat dua peubah,
Powerpoint Templates
Page 17
linear jarang yang hanya memuat dua peubah,
tetapi metode grafik mempermudah orang
dalam memahami pengertian-pengertian yang
timbul dalam program linear.
METODE GRAFIK (Contoh 1)
Selesaikan masalah program linear berikut ini
dengan metode grafik:
Maksimumkan Z = 5x
1
+ 4x
2
dengan kendala 6x
1
+ 4x
2
24
Powerpoint Templates
Page 18
dengan kendala 6x
1
+ 4x
2
24
x
1
+ 2x
2
6
-x
1
+ x
2
1
x
2
2
x
1
, x
2
0
METODE GRAFIK (Peny. 1a)
1
3
Powerpoint Templates
Page 19
2
3
METODE GRAFIK (Peny. 1b)
Powerpoint Templates
Page 20
METODE GRAFIK (Contoh 2)
Selesaikan masalah program linear berikut
ini dengan metode grafik:
Minimumkan Z = 20x
1
+ 30x
2
dengan kendala 2x + x 12
Powerpoint Templates
Page 21
dengan kendala 2x
1
+ x
2
12
5x
1
+ 8x
2
74
x
1
+ 6x
2
12
x
1
, x
2
0
METODE GRAFIK (Peny. 2a)
Powerpoint Templates
Page 22
METODE GRAFIK (Peny. 2b)
Powerpoint Templates
Page 23
KEJADIAN KHUSUS PL (1)
Masalah program linear belum tentu
mempunyai satu penyelesaian optimal.
3 kejadian khusus dari masalah PL:
1. Mempunyai beberapa penyelesaian
Contoh :
Powerpoint Templates
Page 24
Contoh :
Maksimumkan Z = 300x
1
+ 200x
2
dengan kendala : 6x
1
+ 4x
2
240
x
1
+ x
2
50
x
1
, x
2
0
KEJADIAN KHUSUS PL (2)
2. Tidak mempunyai penyelesaian optimal
(infeasible solution).
Contoh :
Maksimumkan Z = x + x
Powerpoint Templates
Page 25
Maksimumkan Z = x
1
+ x
2
dengan kendala : x
1
+ x
2
4
x
1
- x
2
5
x
1
, x
2
0
KEJADIAN KHUSUS PL (3)
3. Mempunyai penyelesaian tak terbatas
(unbounded solutions) tidak
mempunyai penyelesaian optimal.
Contoh :
Powerpoint Templates
Page 26
Contoh :
Maksimumkan Z = 2x
1
- x
2
dengan kendala : x
1
- x
2
1
2x
1
+ x
2
6
x
1
, x
2
0
CONTOH KASUS
Suatu perusahaan memproduksi pembersih mobil X dan
polisher Y dan menghasilkan profit $10 untuk setiap X
dan $30 untuk setiap Y. Kedua produk membutuhkan
pemrosesan melalui mesin-mesin yang sama A dan B,
tetapi X membutuhkan 4 jam di A dan 8 jam di B,
sedangkan Y membutuhkan 6 jam di A dan 4 jam di B.
Powerpoint Templates
Page 27
sedangkan Y membutuhkan 6 jam di A dan 4 jam di B.
Dalam minggu-minggu akan datang, mesin A dan B
memiliki kapasitas masing-masing 12 dan 16 jam.
Anggap ada permintaan untuk kedua produk, berapa
banyak produk dari keduanya harus dihasilkan untuk
memaksimalkan profit ?
Soal
Suatu pabrik farmasi menghasilkan dua macam kapsul
obat flu yang diberi nama Fluin dan Fluon. Masing-
masing memuat tiga unsur utama. 1 kapsul Fluin
mengandung 2 gr aspirin, 5 gr bikarbonat, 1 gr kodein. 1
kapsul Fluon mengandung 1 gr aspirin, 8 gr bikarbonat,
6 gr kodein. Seseorang yang sakit flu biasa akan
Powerpoint Templates
Page 28
6 gr kodein. Seseorang yang sakit flu biasa akan
sembuh dalam 3 hari, minimum menelan 12 gr aspirin,
74 gr bikarbonat, 24 gr kodein. Harga Fluin Rp 200 dan
Fluon Rp 300, berapa kapsul yang harus dibeli supaya
sembuh?
PROGRAM LINEAR
METODE SIMPLEX
Powerpoint Templates
Page 29
Bentuk Matematis
Maksimumkan Z = 3X
1
+ 5X
2
Batasan (constrain)
(1) 2X
1
8

Powerpoint Templates
Page 30
(2) 3X
2
15
(3) 6X
1
+ 5X
2
30
LINEAR PROGRAMMING
METODE SIMPLEKS
Langkah-langkah metode simpleks
Langkah 1:
Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan
Fungsi tujuan
Z = 3X + 5X diubah menjadi Z - 3X - 5X = 0.
Powerpoint Templates
Page 31
Z = 3X
1
+ 5X
2
diubah menjadi Z - 3X
1
- 5X
2
= 0.
Fungsi batasan (diubah menjadi kesamaan & di + slack variabel)
(1) 2X
1
8 menjadi 2X
1
+ X
3
= 8
(2) 3X
2
15 menjadi 3X
2
+ X
4
= 15
(3) 6X
1
+ 5X
2
30 menjadi 6X
1
+ 5X
2
+ X
5
= 30
Slack variabel adalah variabel tambahan yang mewakili tingkat pengangguran
atau kapasitas yang merupakan batasan
LINEAR PROGRAMMING
METODE SIMPLEKS
Fungsi tujuan : Maksimumkan Z - 3X
1
- 5X
2
= 0
Fungsi batasan
(1) 2X
1
+ X
3
= 8
Powerpoint Templates
Page 32
1 3
(2) 3X
2
+ X
4
= 15
(3) 6X
1
+ 5X
2
+ X
5
= 30
Langkah 2:
Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel
Beberapa Istilah dlm Metode Simplek
NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda
sama dengan ( = ). Untuk batasan 1 sebesar 8, batasan 2 sebesar
15, dan batasan 3 sebesar 30.
Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi
Powerpoint Templates
Page 33
Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi
kanan dari persamaan. Pada persamaan 2X
1
+ X
3
= 8, kalau belum
ada kegiatan apa-apa, berarti nilai X
1
= 0, dan semua kapasitas
masih menganggur, maka pengangguran ada 8 satuan, atau nilai X
3
= 8. Pada tabel tersebut nilai variabel dasar (X
3
, X
4
, X
5
) pada fungsi
tujuan pada tabel permulaan ini harus 0, dan nilainya pada batasan-
batasan bertanda positif
1. Tabel simpleks yang pertama
Variabel
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z -- 3X1 3X1 -- 5X2 = 0. 5X2 = 0.
(1) 2X1 (1) 2X1 8 menjadi 8 menjadi 2X1 2X1 + X3 + X3 = 8 = 8
(2) 3X2 (2) 3X2 15 menjadi 15 menjadi 3X2 3X2 + X4 + X4 = 15 = 15
(3) 6X1 + 5X2 (3) 6X1 + 5X2 30 menjadi 30 menjadi 6X1 + 6X1 + 5X2 5X2 + X5 + X5 = 30 = 30
Powerpoint Templates
Page 34
Variabel
Dasar
Z X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X
3
0 2 0 1 0 0 8
X
4
0 0 3 0 1 0 15
X
5
0 6 5 0 0 1 30
Langkah 3: Memilih kolom kunci
Kolom kunci adalah kolom yang
merupakan dasar untuk mengubah tabel
simplek. Pilihlah kolom yang mempunyai
Powerpoint Templates
Page 35
nilai pada garis fungsi tujuan yang
bernilai negatif dengan angka terbesar.
Dalam hal ini kolom X
2
dengan nilai pada
baris persamaan tujuan 5. Berilah tanda
segi empat pada kolom X
2
, seperti tabel
berikut
Variabel
Dasar
Z X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
NK
Keterangan
(Indeks)
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X
3
0 2 0 1 0 0 8
2 Tabel simpleks: pemilihan kolom kunci pada tabel pertama
Powerpoint Templates
Page 36
X
4
0 0 3 0 1 0 15
X
5
0 6 5 0 0 1 30
Jika Jika suatu suatu tabel tabel sudah sudah tidak tidak memiliki memiliki nilai nilai negatif negatif pada pada baris baris fungsi fungsi tujuan, tujuan, berarti berarti
tabel tabel itu itu tidak tidak bisa bisa dioptimalkan dioptimalkan lagi lagi (sudah (sudah optimal) optimal)..
Langkah 4: Memilih baris kunci
Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah
tabel simplek, dengan cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan
membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada
kolom kunci.
Indeks = (Nilai Kolom NK) / (Nilai kolom kunci)
Untuk baris batasan 1 besarnya indeks = 8/0 = , baris batasan 2 =
15/3 = 5, dan baris batasan 3 = 30/5 = 6. Pilih baris yang
mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini
batasan ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi
empat pada baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan
juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci
Powerpoint Templates
Page 37
juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci
Langkah 5: Mengubah nilai Langkah 5: Mengubah nilai--nilai baris kunci nilai baris kunci
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci,
seperti tabel 3. bagian bawah (0/3 = 0; 3/3 = 1; 0/3 = 0; 1/3 = 1/3; 0/3 = 0;
15/3 = 5). Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang
terdapat di bagian atas kolom kunci (X2).
3 Tabel simpleks: Cara mengubah nilai baris kunci
Variabel
Dasar
Z X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
NK
Keteranga
n (Indeks)
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X
3
0 2 0 1 0 0 8
X
4
0 0 3 0 1 0 15
X 0 6 5 0 0 1 30
8/0 =
15/3 = 5
30/5 = 6
Powerpoint Templates
Page 38
X
5
0 6 5 0 0 1 30
Z
X
3
X
2
X
5
0/3 0/3 3/3 0/3 1/3 0/3 15/3
30/5 = 6
0 0 1 0 0 1/3 15/3
Langkah Langkah 6: Mengubah nilai 6: Mengubah nilai--nilai selain pada baris kunci nilai selain pada baris kunci
Rumus : Rumus :
Baris baru = baris lama Baris baru = baris lama (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci
[-3 -5 0 0 0, 0 ]
(-5) [ 0 1 0 1/3 0, 5 ] ( - )
Nilai baru = [-3 0 0 5/3 0, 25]
Baris Baris pertama pertama (Z) (Z)
Powerpoint Templates
Page 39
Nilai baru = [-3 0 0 5/3 0, 25]
Baris ke Baris ke--2 (batasan 1) 2 (batasan 1)
[2 0 1 0 0, 8 ]
(0) [ 0 1 0 1/3 0, 5 ] ( - )
Nilai baru = [2 0 1 0 0, 8]
Baris ke-4 (batasan 3)
[ 6 5 0 0 1, 30 ]
(5) [ 0 1 0 1/3 0, 5 ] ( - )
Nilai baru = [ 6 0 0 -5/3 1, 5 ]
Variabel
Dasar
Z X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
NK
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru
Powerpoint Templates
Page 40
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X
3
0 2 0 1 0 0 8
X
4
0 0 3 0 1 0 15
X
5
0 6 5 0 0 1 30
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X
3
0 2 0 1 0 0 8
X
2
0 0 1 0 1/3 0 5
X
5
0 6 0 0 -5/3 1 5
Variabel
Dasar
Z X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
NK
Keterangan
(Indeks)
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X
3
0 2 0 1 0 0 8
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan
Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-6
untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan
baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai
negatif
= 8/2 = 4
Powerpoint Templates
Page 41
X
3
0 2 0 1 0 0 8
X
4
0 0 1 0 1/3 0 5
X
5
0 6 0 0 -5/3 1 5
Z 1
X
3
0
X
2
0
X
1
0 6/6 0 0 -5/18 1/6 5/6
6/6 0/6 0/6
(-5/3)/6
1/6 5/6
= 8/2 = 4
= 5/6 (minimum)
Nilai baru Nilai baru
Baris Baris ke ke--11
[-3 0 0 5/3 0, 25 ]
(-3) [ 1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] ( - )
Nilai baru = [ 0 0 0 5/6 , 27
1
/
2
]
[ 2 0 1 0 0, 8 ]
Baris ke Baris ke--2 (batasan 1) 2 (batasan 1)
Powerpoint Templates
Page 42
[ 2 0 1 0 0, 8 ]
(2) [ 1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] ( - )
Nilai baru = 0 0 1 5/9 -1/3, 6
1
/
3
]
Baris Baris ke ke--33 tidak tidak berubah berubah karena karena nilai nilai pada pada kolom kolom kunci kunci == 00
[ 0 1 0 1/3 0, 5 ]
(0) [ 1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] ( - )
Nilai baru = 0 1 0 1/3 0, 5]
Tabel simpleks final hasil perubahan Tabel simpleks final hasil perubahan
Variabel
Dasar
Z X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
NK
Z 1 0 0 0 5/6 27
1
/
2
X
3
0 0 0 1 5/9 -1/3 6
1
/
3
X
2
0 0 1 0 1/3 0 5
X
1
0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak
Powerpoint Templates
Page 43
Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel tidak
dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut merupakan hasil optimal dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut merupakan hasil optimal
Dari tabel final didapat Dari tabel final didapat
XX
11
= 5/6 = 5/6
XX
22
= 5 = 5
ZZ
maksimum maksimum
= 27 = 27
11
//
2 2

Вам также может понравиться