Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, gedung dan benda-benda bersejarah
peninggalan nenek moyang yang sangat berharga sebagai sarana wisata berkonsep
pendidikan. Sehingga sebagai warga Indonesia harus mampu menjaga dan melestarikan
kekayaan yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu contoh tempat menjaga dan
melestarikan sejarah dan budaya adalah museum.
Lampung adalah kota besar yang mempunyai kekayaan alam dan budaya yang beraneka
ragam yang harus dilestarikan. Museum Lampung adalah salah satu tempat wisata di
Lampung yang memiliki konsep pendidikan, karena Museum Lampung memiliki
berbagai macam koleksi sejarah koleksi tersebut berguna sebagai bahan pembuktian
sejarah alam, budaya manusia dan lingkungannya serta dapat menggambarkan identitas
suatu bangsa, sebagai museum yang bersifat umum. Koleksi yang dikumpulkan museum
lampung meliputi benda-benda tinggalan sejarah alam dan budaya manusia khususnya
kebudayaan lampung. Museum lampung memiliki peranan penting sebagai pusat
perkembangan kebudayaan selain itu juga memiliki berbagai macam koleksi benda
bersejarah. Museum lampung juga memiliki perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh
peneliti, mahasiswa, pelajar seta guru untuk memperkaya wawasan tentang koleksi
museum lampung dan kebudayaan lampung.
1.2.
Lokasi Pen
Lokasi pen
Beberapa g
ngamatan
ngamatan st
G
gambar Mu
Sumber: Do
tudi dilakuk
Gambar 1.
useum Lamp
Gam
okumen Internet
kan di Jl. ZA
.1 Tampak A
pung dari be
mbar 1.2 M
t
Annisa N
A. Pagar Ala
Atas Museu
erbagai sudu
Museum Lam
ur Kartika P
am Bandar
um Lampun
ut pengamb
mpung
P. / 1 2 3 3
Lampung, L
ng
bilan gamba
2 0 0 3.... 2
Lampung.
ar
2
Annisa Nur Kartika P. / 1 2 3 3 2 0 0 3.... 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Museum
Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums, adalah
institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan
cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan
memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan
kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis,
dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran
imajinatif di masa depan.
Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, mouseion, yang sebenarnya
merujuk kepada nama kuil pemujaan terhadap Muses, dewa yang berhubungan dengan
kegiatan seni. Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum
adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains,
terutama filosofi dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin
membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan. Museion
merupakan sebuah bangunan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan llmu
Pengetahuan. Salah satu dari sembilan Dewi tersebut ialah: MOUSE, yang lahir dari
maha Dewa Zous dengan isterinya Mnemosyne.Dewa dan Dewi tersebut bersemayam di
Pegunungan Olympus. Museion selain tempat suci, pada waktu itu juga untuk
berkumpul para cendekiawan yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu
pengetahuan, juga sebagai tempat pemujaan Dewa Dewi.
Pengertian Museum dewasa ini adalah:
"Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat
dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat,
menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan
kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya". (Definisi menurut
Annisa Nur Kartika P. / 1 2 3 3 2 0 0 3.... 5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Singkat Museum Lampung
Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" mulai dirintis pada tahun
anggaran 1975/1976 sejak saat itu pembangunan fisik terus dilaksanakan di areal tanah
seluas 17 .010 m2 yang berlokasi di Jalan Hi 2 A Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng,
Bandar Lampung. Bersamaan dengan peringatan Hari Aksara Internasional yang
dipusatkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 September 1988. Museum Negeri
Provinsi Lampung diresmikan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan.
Memasuki era otonomi daerah berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi
Lampung Nomor 03 tahun 2001, status Museum Lampung beralih menjadi Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang berada di bawah Dinas Pendidikan.
Museum Lampung menyajikan koleksi zaman prasejarah dan masa sejarah
sebagai bukti dari masa lalu kuno. Kehidupan manusia dimulai dengan zaman prasejarah
dengan gaya hidup sederhana, berburu dan mengumpulkan. Kemudian, manusia mulai
hidup dengan tinggal di satu tempat, menanam tanaman sampai tingkat mengetahui
bagaimana menggunakan logam.
Seluruh koleksi Museum Lampung berjumlah sekitar 4.588 buah, yang
diklasifikasikan menjadi 10 kelompok, yaitu: geologi, biologis, Etnografi, Arkeologi,
koleksi bersejarah, Numismatik / heraldik, Philological, Ceramological, Seni, dan
Teknologi.
Koleksi artefak arkeologi dari zaman prasejarah termasuk alat-alat batu yang
ditemukan di lokasi di Padang Cermin Lampung Selatan, nekara perunggu dan kapal
dari Labuhan Maringgai, manik-manik dari Sumber Jaya dan berbagai jenis fosil.
Museum Lampung juga sudah mendapat koleksi warisan budaya Hindu-Buddha
pengaruh, seperti Patung Bantuan Apsari, Patung Buddha, alat-alat upacara agama dan
prasasti. Sementara itu, pengaruh budaya Islam di Lampung dapat dilihat dari segi
agama dan tatanan sosial masyarakat seperti halnya pada benda-benda budaya yang
digunakan.
Annisa Nur Kartika P. / 1 2 3 3 2 0 0 3.... 7
No Macam macam Koleksi Museum lampung
1
Rumah Adat
Tradisional Kenali
2
Pakaian Adat
Pengantin
3
Pelaminan Adat
Lampung
Tabel 1. Beberapa Contoh Koleksi Museum Lampung
Annisa Nur Kartika P. / 1 2 3 3 2 0 0 3.... 9
BAB IV
PERAN DAN FUNGSI MUSEUM
3.1. Peran Museum dalam Pendidikan
Pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolahan atau di perkuliahan saja namun bisa juga
langsung mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Museum Lampung memiliki peran
penting sebagai pusat perkembangan yang memiliki banyak koleksi benda-benda
bersejarah. Sebagai lembaga yang menyimpan, memelihara serta memamerkan hasil
karya, cipta dan karsa manusia sepanjang zaman, Museum Lampung merupakan tempat
yang tepat sebagai Sumber Pembelajaran bagi kalangan pendidikan, karena melalui
benda yang dipamerkannya pengunjung dapat belajar tentang berbagai hal berkenaan
dengan nilai, perhatian serta peri kehidupan manusia.
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan observasi, pengumpulan data tentang bagaimana
peranan museum Lampung bagi siswa tentang ilmu pengetahuan dan sejarah budaya
Lampung, maka penulis menyimpulkan bahwa Museum Lampung dapat disimpulkan
bahwa:
1. Museum lampung dibangun untuk melestarikan dan memelihara benda cagar alam.
2. Museum lampung sebagai pusat perkembangan kebudayaan
3. Membangkitkan kesadaran bagi pelajar akan pentingnya peristiwa-peristiwa sejarah
dimasa lampau.
4. Dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari sejarah budaya
Karena museum Lampung memilki kelengkapan koleksi berupa benda-benda
peninggalan dari jaman prasejarah hingga jaman sejarah sehingga siswa tidak merasa
jenuh dengasn ilmu pengetahuan social karena dapat mengamati langsung jenis
peninggalan peninggalan tersebut tidak hanya sebatas mengamati di dalam buku.
4.2. Saran
Dalam kegiatan kunjungan ke Museum, pihak pengelola (kurator) museum juga perlu
melakukan berbagai upaya agar pengunjung, terutama kalangan pendidikan dapat
memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan kunjungannya. Upaya dapat dilakukan
oleh pengelola museum dalam menjadikan museumnya sebagai sumber bagi kegiatan
pembelajaran, diantaranya :
a. Menyediakan panel informasi singkat berkenaan dengan pembagian ruang dan jenis
koleksi yang dipamerkannya di pintu masuk museum, sehingga pengunjung dapat
memperoleh gambaran isi museum secara lengkap begitu masuk pintu museum,
sehingga walau pengunjung hanya masuk ke salah satu ruangan, dia tidak akan
kehilangan cerita yang disajikan museum.
b. Menyediakan panel-panel informasi yang disajikan secara lengkap dan menarik
sebagai pelengkap benda koleksi pameran dan diorama.
Annisa Nur Kartika P. / 1 2 3 3 2 0 0 3.... 13
DAFTAR PUSTAKA
http://azzuralhi.wordpress.com/2011/05/23/musiumlampung/
http://kustiati.staf.narotama.ac.id/2012/01/10/memanfaatanmuseumsebagaisumber
pembelajaran/
http://www.museum-indonesia.net
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum
http://travelingl.blogspot.com/2012/04/lampungtempoduludarimuseumlampung.html