Вы находитесь на странице: 1из 151

i

KARYA TULIS ILMIAH


EFEKTIFITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY DENGAN LAGU
DOLANAN JAWA TERHADAP SKOR INSOMNIA LANSIA
PASCA BENCANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Derajat Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh
MONIKA TATYANA YUSUF
!"!!#"!!$%
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNI&ERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
!"'
ii
HALAMAN PENGESAHAN KTI
EFEKTIFITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY DENGAN LAGU DOLANAN
JAWA TERHADAP SKOR INSOMNIA LANSIA PASCA BENCANA
Disusun oleh:
MONIKA TATYANA YUSUF
!"!!#"!!$%
Telah disetujui pada tanggal ! "anuari #!$%
Dosen pembimbing Dosen penguji
dr&'arih (ndan )uspitosari*M&S+* Sp&K" dr& ,& Kusbaryanto* M&Kes&
-IK& $. !%# -IK& $. !##
Mengetahui
Kaprodi )endidikan Dokter FKIK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
dr& (l/aina 'ahyuni*M&Kes& Sp&01
-IK& $.!#.
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan diba2ah ini :
-ama : Monika Tatyana Yusu/
-IM : #!$!!$!!3.
)rogram Studi : )endidikan Dokter
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Menyatakan dengan sebenarnya bah2a Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar 4
benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi mana pun& Sumber in/ormasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan di+antumkan dalam Da/tar )ustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah
ini&
(pabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil
jiplakan* maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut&

Yogyakarta* "anuari #!$%
Yang membuat pernyataan*
Monika Tatyana Yusu/
iv
KATA PENGANTAR
(ssalamu5alaikum 'arahmatullahi 'abarakatuh
(lhamdulillahirabil5alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat (llah
S'T yang telah melimpahkan rahmat -ya sehingga penulis mampu menyusun dan
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul (E)e*+i)i+,s Dance/Movement
Therapy -en.,n L,.u Dolanan J,/, Te0h,-,1 S*o0 Inso2ni, L,nsi, P,s3,
Ben3,n,4& )enulis pada kesempatan ini ingin mengu+apkan terimakasih kepada:
$& (llah ('T* atas segala kemudahan* kelan+aran dalam dapat menyelesaikan
karya tulis ini&
#& dr& ,& (rdi )ramono Sp&(n selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta&
& Dr& (l/aina 'ahyuni*Sp&01&*M&Kes selaku Kaprodi )endidikan Dokter FKIK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta&
%& dr&'arih (ndan )uspitosari*M&S+*SpKj yang telah mengajarkan ilmu yang
berman/aat dengan penuh dedikasi dan keikhlasannya&
3& dr& ,& Kusbaryanto* M&Kes&* selaku dosen penguji seminar KTI& Terimakasih atas
saran dan masukan yang berman/aat bagi KTI penulis&
6& Kedua orangtua serta keluarga yang senantiasa mendukung dan mendoakan&
.& 7apak8Ibu 2arga Dukuh )etung dan "ambu yang telah menjadi responden
penelitian serta kader lansia Dukuh )etung dan "ambu yang memberikan i9in dan
membantu terselenggaranya intervensi&
v
:& Sahabat dan rekan penelitian seperjuangan terbaik -itami 0ktavia Indiarti yang
senantiasa selalu menyemangati dan membantu saat mengerjakan penelitian ini&
;& (dik angkatan #!$$ Dika <i9ki (rdiana yang senantiasa membantu penelitian
dalam pembuatan modul =D dan pelaksaan intervensi penelitian&
$!& Sahabat>sahabat tersayang: <ina 'ulandari* Sonia )ramesti* )atria ?mantika*
Tantari <ahma2ati* Marita )uspitasari* Fanny Susanti yang senantiasa
memberikan dukungan dan doa sehingga KTI ini dapat selesai dengan baik&
$$& Kakak angkatan #!!; mas ,erlingga dan mas ,abibi yang bersedia membantu
memberikan re/erensi dalam pembuatan KTI ini&
$#& <ekan penelitian* @usi* (ri/* Dea* Mira* Aul/a dan (nggita atas kerjasamanya
yang baik dan kompak&
)enulis sadar bah2a karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna* kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan dari pemba+a& )enulis berharap karya
tulis ilmiah ini dapat berman/aat bagi pemba+a dan menambah ilmu pengetahuan
dalam bidang ilmu kesehatan ji2a&
'assalamu5alaikum 'arahmatullahi 'abarokatuh&
Yogyakarta* "anuari #!$%
)enulis
vi

vii
viii
DAFTAR TABEL
Tabel $& Distribusi Frekuensi Karakteristik <esponden Dusun )etung dan Dusun
"ambu* Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.!
Tabel #& Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post-test pada
<esponden @ansia Kelompok )erlakuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.
Tabel & Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post-test pada
<esponden @ansia Kelompok Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.%
Tabel %& ,asil (nalisa Independent Sample T Test Skor Pre-test Insomnia
<esponden Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.3
Tabel 3& ,asil (nalisa Mann Whitney Test Skor Post-test Insomnia <esponden
@ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.6
Tabel 6& ,asil (nalisa )erbedaan <erata Skor Pre-test dan Post-test Insomnia
<esponden @ansia Kelompok )erlakuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&..
Tabel .& ,asil Uji 7eda Independent Sample T-Test Selisih Skor Insomnia Pre-test
dan Post-test pada <esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok
Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.:
ix
DAFTAR LAMPIRAN
@amp& $& )ernyataan Kesediaan Menjadi <esponden BInformed ConsentC&&&&&&&&&&&&&$!6
@amp& #& Formulir Identitas Diri <esponden )enelitian&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$!.
@amp& & Kuesioner Skor Insomnia&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$!:
@amp& %& Modul8)anduan )elaksanaan Dance/Movement Therapy&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$$!
@amp& 3& ,asil (nalisa Data S)SS&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$$.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A5 L,+,0 Bel,*,n. M,s,l,h
Keberhasilan pemerintah dalam hal pembangunan di segala bidang* telah
me2ujudkan hasil yang positi/* yaitu adanya kemajuan ekonomi* perbaikan
lingkungan hidup* kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi* terutama di
bidang kesehatan& )eningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini
berpengaruh terhadap meningkatnya kualitas kesehatan penduduk serta usia
harapan hidup manusia& Usia harapan hidup yang meningkat ini pun akan
diikuti meningkatnya jumlah populasi penduduk yang berusia lanjut&
Menurut 7adan Kesehatan Dunia B',0* #!$#C di dunia jumlah lanjut usia
BlansiaC diperkirakan berjumlah 3!! juta dengan usia rata>rata 6! tahun dan
diperkirakan pada tahun #!#3 akan men+apai $*# milyar& Di Indonesia
proporsi penduduk lansia tahun #!$! meningkat sekitar ;*.. persen*
sedangkan tahun #!#! diperkirakan proporsi lanjut usia dari total penduduk
Indonesa dapat men+apai $$*% persen dari total keseluruhan penduduk
BKomnas @ansia* #!$!C& 7erdasarkan data dari Kementrian Kesejahteraan
<akyat BKesra*#!!:C di Indonesia diperkirakan Usia ,arapan ,idup BU,,C
pada tahun #!#! akan men+apai usia sekitar .$*$ tahun&
Daerah Istime2a Yogyakarta ter+atat memiliki Usia ,arapan ,idup BU,,C
tertinggi di Indonesia yaitu .% tahun dengan angka tertinggi ada di Kabupaten
2
Sleman yaitu .3*6 tahun melebihi usia harapan hidup nasional yaitu .$ tahun
BKesra*#!$#C&Menurut data 7adan )usat Statistik <I > SUS?-(S #!!; jumlah
penduduk lansia di Daerah Istime2a Yogyakarta BDIYC adalah yang tertinggi
dengan persentase $%*!#D diikuti "a2a Tengah $!*;;D* "a2a Timur $!*;#D*
dan 7ali $!*.;D&
Menurut Undang>Undang tentang Kesejahteraan @ansia -omor $ Tahun
$;;: pasal $* lanjut usia BlansiaC adalah seorang yang telah men+apai usia 6!
tahun ke atas& )roses menua merupakan suatu proses /isiologi yang akan
terjadi pada setiap manusia& Menurut Setiati* dkk&* B#!$!C proses menua
adalah proses yang mengubah seseorang de2asa sehat menjadi seseorang
yang frail Blemah* rentanC dengan berkurangnya sebagian besar +adangan
sistem /isiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit
dan kematian se+ara eksposensial&
7eberapa perubahan baik /isik dan psikologis terjadi pada lansia diantaranya
terjadi perubahan se+ara /isiologis pada sistem kardiovaskular*
gastrointestinal* hormonal* dan lain>lain yang memengaruhi terjadinya
penurunan kondisi /ungsi organ* akti/itas /isik* dan hubungan sosial& Faktor>
/aktor tersebut dapat memba2a lansia rentan terhadap beberapa masalah
penuaan (aging problem terutama gangguan ji2a yaitu penurunan /ungsi
kogniti/* depresi* ke+emasan dan insomnia BDeary* et al!" #!!;C&
Salah satu yang banyak ditemukan pada lansia adalah insomnia& 'alaupun
insomnia dapat dialami oleh kategori semua umur* namun beberapa penelitian
3
menunjukkan bah2a masalah tersebut sangat ra2an terjadi pada lansia& ,al
ini dibuktikan bah2a pada lansia terjadi peningkatan prevalensi terhadap
insomnia* khususnya insomnia primer B<oepke* et al!" #!$!C&
Insomnia adalah keluhan tidur yang sering dialami oleh kebanyakan lansia
di+irikan dengan kesulitan untuk memulai dan mempertahankan tidur diikuti
dengan berkurangnya /ungsi seseorang itu dalam melakukan kegiatan sehari>
hari& Insomnia memiliki beberapa subtipe diantaranya sulit untuk memulai
tidur* mempertahankan tidur sepanjang malam* terbangun tiba>tiba pada dini
hari lalu sulit untuk kembali tidur* dan sulit tidur karena kondisi maladapti/
dari seseorang terhadap lingkungannya BIsrael* et al!" #!!;C&
7erdasarkan sebuah studi pada tahun #!$! dengan partisipan sebanyak lebih
dari ;!!! lansia yang berumur lebih dari 63 tahun* %#D diantaranya
mengalami kesulitan untuk memulai dan mempertahankan tidur& Setelah
dilakukan penilaian lebih lanjut tahun kemudian* sebanyak $3D lansia yang
sebelumnya tidak mengeluhkan adanya gangguan tidur menjadi mengalami
gangguan tidur& Sehingga dapat disimpulkan bah2a terjadi peningkatan
kejadian gangguan tidur pada lansia sekitar 3D per tahunnya& ,al ini tentunya
akan mengurangi kualitas hidup lansia B<oepke* et al!" #!$!C& Menurut (mir
B#!$$C setiap tahun diperkirakan sekitar #!>3!D orang de2asa melaporkan
adanya gangguan tidur dan sekitar $.D mengalami gangguan tidur yang
serius* prevalensi gangguan tidur pada lansia +ukup tinggi yaitu sekitar 6.D&
4
Terkadang insomnia ini berkaitan dengan penyakit penyerta BorganikC dan
gangguan mental& 7anyak lansia dengan penyakit organik seperti arthritis*
kanker* nokturia* gagal jantung kongesti/* obstruksi paru>paru kronik
mengeluhkan adanya sulit tidur BFoley* et al!" #!!%C& Seseorang dengan
gangguan mental seperti depresi sangat berkaitan juga dengan insomnia&
Insomnia yang tidak disembuhkan dapat menjadikan depresi dan begitu
sebaliknya insomnia juga dapat menjadi salah satu gejala dari depresi dengan
karakteristik insomnia yang persisten atau berkepanjangan B=ole* et al!"
#!!C&
Menurut World #ealth $rgani%ation B#!!#C ben+ana adalah peristi2a yang
dapat terjadi di suatu daerah yang dapat mengakibatkan kerusakan ekologi*
kerugian kehidupan manusia* serta memburuknya kesehatan dan pelayanan
kesehatan& Menurut 7adan -asional )enanggulangan 7en+ana B#!$#C
ben+ana dapat mengubah pola kehidupan dari kondisi kehidupan masyarakat
yang normal menjadi rusak* menghilangkan harta benda dan ji2a manusia*
merusak struktur dalam sosial masyarakat dan menimbulkan lonjakan
kebutuhan dasar setiap individu& Seperti /irman (llah S'T dalam surat (l
7aEarah : $33>$3. berikut
5
(rti :
Dan sungguh akan Kami berikan +obaan kepadamu* dengan sedikit ketakutan*
kelaparan* kekurangan harta* ji2a* dan buah>buahan& Dan berikanlah berita
gembira kepada orang>orang yang sabar* ByaituC orang>orang yang apabila
ditimpa musibah* mereka mengu+apkan*FInna lillahi 2a inna ilaihi raji5un&F
Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
<abbnya* dan mereka itulah orang>orang yang mendapat petunjuk BGS& (l
7aEarah B#C : $33>$3.C&
Kejadian ben+ana erupsi 1unung Merapi di Yogyakarta pada tahun #!$!
banyak menyisakan dampak>dampak yang +ukup serius di Yogyakarta& Salah
satu daerah yang terkena dampak dari erupsi tersebut adalah Dusun )etung
dan Dusun "ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta&
7erkaitan dengan hal tersebut* lansia pas+a ben+ana pastilah memiliki
kerentanan lebih besar daripada lansia yang tidak mengalami ben+ana untuk
mengalami masalah seperti gangguan /isik* terutama gangguan ji2a seperti
trauma* ke+emasan* gejala depresi dan tanpa terke+uali insomnia karena
banyaknya stressor yang dihadapi saat pas+a ben+ana&
F,*+o0 1si*ososi,l 6u., s,n.,+ 7e01e0,n -,l,2 2e2en.,0uhi *u,li+,s
hi-u1 l,nsi,8 2is,ln9, *ehil,n.,n 1,s,n.,n hi-u18 *ehil,n.,n sis+e2
6
1en-u*un. -,0i *elu,0.,8 +e2,n -,n +e+,n..,8 1e0u7,h,n s+,+us -,n
1e0,nn9, -,l,2 *elo21o* sosi,l :Willi,2s8 et al., !!;<5 Sama halnya
dengan lansia pas+a ben+ana erupsi Merapi di DIY* mereka mengalami
trauma pas+a ben+ana* kehilangan tempat tinggal* harta benda* keluarga* dan
pekerjaan& Sementara sekarang lansia tersebut harus tinggal di tempat yang
berbeda dari tempat tinggal terdahulu&
Mereka sulit untuk melakukan pekerjaan mereka sebelum erupsi Merapi
seperti beternak* men+ari rumput* bertani* karena tempat* situasi* dan kondisi
yang tidak memungkinkan sehingga menyebabkan lansia>lansia tersebut tidak
memiliki kegiatan& ,al ini membuat kualitas hidup lansia pas+a ben+ana
menjadi tidak baik dengan berbagai ma+am masalah yang dialami&
Untuk meningkatkan kualitas hidup lansia pas+a ben+ana* maka dapat
dilakukan upaya preventi/ yang dapat men+egah gangguan ji2a pada lansia&
Menurut <oepke* et al!" B#!$!C salah satu gangguan ji2a pada lansia yang
banyak prevalensinya adalah insomnia& "ika pada uraian di atas disebutkan
bah2a lansia yang tidak mengalami ben+ana saja mempunyai persentase
sekitar %#D >3!D untuk mengalami insomnia maka lansia pas+a ben+ana
dapat mempunyai kerentanan yang lebih besar untuk mengalami insomnia&
7eberapa penelitian telah dilakukan mengenai terapi yang e/ekti/ untuk
insomnia baik se+ara /armakologik dan non>/armakologik& Se+ara
/armakologik* dapat dilakukan terapi dengan ben9odia9epine BFlura9epam*
7
Gua9epam* Mida9olam* Tria9olam dllC atau ben%odia%epine receptor agonist
seperti BAaleplon* Aopi+lone* dan AolpidemC BMontgomery* et al!" #!!6C&
Sedangkan non>/armakologik telah dilakukan penelitian mengenai intervensi
aktivitas /isik mulai dari yang berintensitas sedang BmoderateC hingga aerobik*
edukasi higiene tidur* terapi relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur
lansia& Dalam beberapa penelitian tersebut menunjukkan hasil bah2a terapi
non /armakologik mempunyai e/ikasi yang sama dengan terapi /armakologik
dan lebih memberikan man/aat bagi kesehatan sehingga banyak
direkomendasikan bagi pasien insomnia& Terlebih lagi terapi /armakologik
banyak mempunyai e/ek samping yang merugikan apalagi bagi lansia bila
digunakan dalam jangka 2aktu yang lama atau adanya diskontinuitas se+ara
tiba>tiba dari obat tersebut B<amakhrisnan* et al!" #!!.C&
Terapi non /armakologik bagi pasien insomnia yang paling sering digunakan
adalah edukasi hygiene tidur dan akti/itas /isik sedang B<amakhrisnan* et al!"
#!!.C& Salah satu akti/itas /isik sedang yang dapat dilakukan sebagai alternati/
adalah menari atau yang dikenal dengan Dance/Movement Therapy&
Menurut &merican Dance Therapy &ssociation* Dance/Movement Therapy
adalah suatu psikoterapeutik yang menggunakan gerakan sebagai integrasi
/isik dan emosional dan merupakan salah satu akti/itas /isik sedang yang
bersi/at holistik& Dance/Movement Therapy dipilih karena selain memberikan
kontribusi terhadap kesehatan se+ara /isik* juga dapat menggabungkan dengan
aspek kombinasi emosi* stimulasi sensori* koordinasi motorik dan musik* juga
8
men+iptakan keakraban dalam hubungan sosial sesama individu B,arris* et al!*
#!!.H7remer Aoe* #!!.H'illiams et al!" #!!:C&
Dance/Movement Therapy dihipotesiskan dapat meningkatkan kualitas tidur
lansia dengan berdasarkan kepada teori bah2a aktivitas /isik sedang seperti
berjalan* bersepeda dapat memberikan e/ek termogenik* meningkatkan
serotonin dan imunitas* serta mengurangi ke+emasan dan depresi B1iselle* et
al!" #!$#C& (kti/itas /isik dengan intensitas sedang yang dilakukan seperti
berjalan* bersepeda dapat dianalogikan pada kegiatan menari Bdancing!
Kattenstroth* et al!" B#!$!C menyebutkan bah2a menari termasuk salah satu
akti/itas /isik Be'erciseC yang mengkombinasikan emosi* koordinasi antara
motorik dan musik* stimulasi sensorik* dan dapat memperkaya interaksi sosial
dan interaksi seorang individu dengan lingkungan sekitarnya!
Untuk mendapatkan hasil yang optimal* kegiatan menari bagi lansia ini
dilakukan se+ara teratur dengan jad2al yang telah ditentukan& Sedangkan
untuk memudahkan lansia beradaptasi dengan tarian yang baru dipelajarinya*
maka digunakan iringan musik lagu daerah setempat dengan maksud
menyesuaikan latar belakang budaya lansia pas+a ben+ana tersebut&
Dalam penelitian ini penulis menggunakan lagu dolanan ja2a seperti
1undul>1undul )a+ul* Su2e 0ra "amu* Menthok>Menthok* )adhang 7ulan*
Tul "aenak* dll& Sedangkan gerakan yang ditarikan adalah gerakan>gerakan
sederhana meliputi pemanasan B(arming )pC* latihan kaki dan tangan Bhand
and foot e'erciseC* gerakan untuk koordinasi tangan dan kaki* menari
9
berkelompok Bgro)p danceC yang mudah diikuti oleh lansia serta tidak
membahayakan B,eiberger* et al!" #!$$C&
)enelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui e/ekti/itas
Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a terhadap penurunan
skor insomnia yang dialami oleh lansia pas+a ben+ana sebagai salah satu
alternati/ intervensi preventi/ maupun terapi non /armakologik insomnia bagi
lansia pas+a ben+ana&
B5 Pe0u2us,n M,s,l,h
7erdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
(pakah Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a e/ekti/ terhadap
penurunan skor insomnia lansia pas+a ben+ana di Dukuh )etung dan Dukuh
"ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman* YogyakartaI
10
C5 Tu6u,n Peneli+i,n
$& Tujuan Umum
Menganalisis e/ekti/itas Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan
ja2a terhadap penurunan skor insomnia pada lansia di Dukuh )etung dan
Dukuh "ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman Yogyakarta&
#& Tujuan Khusus
a& Menganalisis skor insomnia lansia pas+a ben+ana sebelum dan sesudah
dilakukan kegiatan Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan
ja2a pada responden kelompok perlakuan&
b& Menganalisis skor insomnia a2al dan akhir lansia pas+a ben+ana pada
responden kelompok kontrol&
+& Menganalisis perbedaan skor insomnia a2al dan akhir lansia pas+a
ben+ana yang diberikan kegiatan Dance/Movement Therapy dengan
lagu dolanan ja2a pada responden kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol di Dukuh )etung dan Dukuh "ambu* Desa Kepuharjo*
=angkringan Sleman Yogyakarta&
11
D5 M,n),,+ Peneli+i,n
Man/aat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
$& Teoritis
a& 7agi Ilmu Kedokteran "i2a
)enelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan a+uan dokter
dalam melaksanakan intervensi di masyarakat khususnya dalam hal
penanganan kepada lansia dengan insomnia baik yang mengalami
pas+a ben+ana atau tidak&
b& 7agi Institusi Kesehatan
)enelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam hal
terapi non>/armakologi bagi lansia yang mengalami insomnia&
#& )raktis
a& 7agi )eneliti
Menambah pengetahuan dan 2a2asan sehingga dapat memberikan
pelayanan dan pera2atan kepada lansia pas+a ben+ana&
b& 7agi )eneliti Selanjutnya
)enelitian ini dapat digunakan sebagai bahan a+uan untuk melakukan
penelitian>penelitian selanjutnya terkait insomnia&
+& 7agi @anjut Usia )as+a 7en+ana
12
)enelitian ini diharapkan dapat dilakukan se+ara mandiri oleh lansia
pas+a ben+ana atau oleh care givers lansia* sehingga diharapkan
memberikan hiburan kepada lansia* meningkatkan hubungan
interpersonal antar lansia* menurunkan skor insomnia yang dialami
dan memiliki kualitas hidup di masa tua yang lebih baik&
d& 7agi Masyarakat
7agi masyarakat penelitian ini diharapkan menjadi in/ormasi serta
masukan yang dapat membantu lansia mengatasi insomnia sehingga
diharapkan kualitas hidup lansia menjadi lebih baik&
e& 7agi Tenaga Kesehatan dan Kader @ansia
Dapat memberikan in/ormasi dalam memberikan terapi pada lansia
yang mengalami insomnia dengan menyediakan modul
Dance/Movement Therapy baik se+ara tertulis maupun audiovisual
sebagai terapi non /armakologi yang lain untuk mengatasi masalah
insomnia pada lansia&
E5 Ke,sli,n Peneli+i,n
7erikut telah dilakukan beberapa penelitian mengenai terapi non /armakologi
bagi insomnia dan mengenai Dance/Movement Therapy :
$& 1iselle S& )assos et al!" B#!$!C dengan judul *ffect of &c)te Physical
*'ercise on Patient (ith Chronic Primary Insomnia& Tujuan dari
13
penelitian ini adalah menilai e/ek dari latihan /isik akut dari intensitas
sedang hingga intensitas yang tinggi terhadap insomnia kronik primer dan
ke+emasan sebelum tidur& Subyek dalam penelitian ini adalah %: pasien
insomnia berusia antara 6>%: tahun& Skor insomnia dinilai dari
polysomnograph* sedangkan skor ke+emasan sebelum tidur dinilai dengan
ST(I Guestionnaire>State S+ale BState Trait &n'iety InventoryC&
Didapatkan hasil dari polysomnogram bah2a dengan latihan /isik akut
pada intensitas sedang dapat menurunkan Sleep $nset +atency 3!D dan
total 2aktu terbangun BTotal Wa,e Time sebesar !D* meningkatkan total
2aktu tidur (Total Sleep Time $:D* e/isiensi tidur (Sleep *ficiency$D*
dan dari hasil ST(I didapatkan latihan /isik dengan intensitas sedang
dapat menurunkan ke+emasan (&n'iety -./&
)ersamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu
sama>sama terapi non /armakologi bagi insomnia& Sedangkan
perbedaannya adalah pada intervensi* instrumen* dan subyek
penelitiannya& )ada penelitian yang akan dilaksanakan* intervensi yang
dilakukan adalah Dance/Movement Therapy dimana akti/itas /isik dengan
intensitas sedang seperti berjalan* bersepeda statis dan treadmill yang juga
termasuk dalam aerobic e'ercise" penulis analogkan dengan
Dance/Movement Therapy karena mempunyai mekanisme yang sama
untuk menurunkan skor insomnia& Sedangkan instrumen yang digunakan
pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah Insomnia 0ating Scale dari
14
Kelompok Studi )sikologi 7iologi "akarta dan untuk subyek penelitian
adalah lansia pas+a ben+ana berusia J63 tahun&
#& <eid "& Kathryn et al!" B#!$!C dengan judul &erobic *'ercise Improves
Self-0eported Sleep and 1)ality of +ife in $lder &d)lts (ith Insomnia&
)ada penelitian ini bertujuan untuk menilai e/ikasi latihan /isik aerobi+
dan edukasi hygiene tidur untuk menurunkan skor insomnia* depresi dan
meningkatkan kualitas hidup pada penderita insomnia& Subjek penelitian
adalah pasien de2asa lanjut berusia K 33 tahun& Skor insomnia pada
penelitian ini menggunakan )SGI BPittsb)rgh Sleep 1)ality Inde'" ?SS
B*p(orh Sleepiness Scale" sedangkan kualitas hidup dinilai dengan SF>6
BShort 2orm-34 dan untuk depresi dinilai dengan =?S>D (Centre for
*pidemiological St)dies Depression Scale! Didapatkan hasil bah2a
latihan /isik aerobik ditambah terapi edukasi sleep hygiene dapat
meningkatkan kualitas tidur* perasaan senang (mood* dan kualitas hidup
pasien insomnia pada kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok
kontrol tidak didapatkan adanya peningkatan kualitas tidur&
)erbedaannya adalah pada intervensi yang dilakukan pada penelitian yang
akan dilaksanakan adalah Dance/Movement Therapy& Instrumen penelitian
yang akan digunakan adalah Insomnia 0ating Scale dari Kelompok Studi
)sikologi 7iologi "akarta&
& Kattenstroth* "&=&* et al!" B#!$!C dengan judul S)perior Sensory" Motor
and Cognitive Performances in *lderly Individ)als (ith M)lti 5ear
15
Dancing &ctivities& )enelitian ini bertujuan untuk membandingkan /ungsi
kogniti/* sensorik dan motorik antara lansia berumur 63>:% tahun yang
pada masa mudanya memiliki ri2ayat aktivitas menari dan berolahraga
kira>kira selama $6*3 tahun terakhir dibandingkan dengan lansia yang
pada masa mudanya tidak memiliki ri2ayat tersebut& Subyek penelitian
adalah lansia yang berusia 63>:% tahun& Fungsi kogniti/ diukur dengan
menggunakan <S)M B0aven Standard Progressive MatricesC* 6eriatric
Concentration Test* sedangkan pada /ungsi keseimbangan diukur dengan
0oomberg Test* /ungsi motorik diukur dengan +ara Tapping dan #and-
&rm Steadiness" /ungsi sensorik diukur dengan To)ch Treshold!
Didapatkan hasil bah2a pada lansia yang mempunyai ri2ayat menari dan
berolahraga pada masa mudanya memiliki nilai yang lebih tinggi dalam
test di segala aspek yaitu /ungsi kogniti/* sensorik* dan motorik&
)ersamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilaksanakan
adalah sama>sama bertujuan untuk menilai e/ekti/itas dance therapy bagi
lansia& Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel tergantung
mengenai e/ek yang diukur pada lansia yaitu /ungsi kogniti/* sensorik* dan
motorik sedangkan pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah skor
insomnia&
%& "eong* Y" et al!" B#!!3C dengan judul Dance/Movement Therapy Improves
*motional 0esponses and Mod)lates 7e)rohormones in &dolescent (ith
16
Mild Depression! )enelitian ini bertujuan untuk menilai pro/il kesehatan
psikologikal dan perubahan neurohormon pada remaja dengan depresi
ringan& Subyek penelitian ini adalah remaja berusia rata>rata $6 tahun dan
dipilih se+ara a+ak dan sukarela BvolunteerC dari remaja>remaja tersebut
dengan jumlah masing>masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
adalah #! orang& Dance/Movement Therapy dilakukan selama $# minggu&
Instrumen yang digunakan adalah Scores for Psychological Distress BS=@
;!><C yang terdiri dari Dimension of Somati%ation BS0MC* $bsessive-
Comp)lsive B0>=C* Interpersonal Sensitivity BI>SC* Depression BD?)C*
&n'iety B(-LC* #ostility B,0SC* Phobic &n'iety B),07C" Paranoid
Ideation B)(<C" Pshycoticism B)SYC& ,asil yang didapatkan adalah
adanya penurunan pada Scores for Psychological Distress BS=@ ;!><C dan
terdapat kenaikan dari serotonin dan dopamine serta stabilisasi dari sistem
sara/ simpatis& )ersamaan yang terdapat pada penelitian ini adalah sama>
sama menggunakan intervensi Dance/Movement Therapy& Sedangkan
perbedaannya terletak pada subjek penelitian tersebut adalah remaja
sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan adalah lansia pas+a ben+ana
dan perbedaan variabel dependent BtergantungC pada penelitian tersebut
adalah depresi sedangkan pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah
insomnia& )enulis memiliki asumsi bah2a antara depresi dan insomnia
dapat saling berhubungan karena insomnia termasuk dalam salah satu
gejala dari depresi&
17
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A5 L,n-,s,n Teo0i
"5 L,n6u+ Usi,
,5 Pen.e0+i,n L,nsi,
Menurut UU Kesehatan -o&# Tahun $;;#* manusia lanjut usia
adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis* /isik* keji2aan* dan sosial& Kejadian ini pasti akan dialami
oleh setiap manusia yang berusia panjang dan tidak dapat dihindari&
Sedangkan menurut 7(7 I pasal $ ayat B#C Undang>Undang -o&$
Tahun $;;: tentang Kesejahteraaan @anjut Usia* bah2a lansia adalah
seseorang yang telah berusia 6! tahun ke atas atau lebih BMaryam*
#!!:C&
75 B,+,s,n L,n6u+ Usi,
Menurut 7adan Kesehatan Dunia B',0C meliputi :
aC Usia pertengahan Bmiddle ageC* ialah kelompok usia %3 4 3; tahun&
bC @anjut usia BelderlyC yaitu seseorang yang berusia antara 6!>.%
tahun&
+C @anjut usia tua BoldC yaitu seseorang yang berusia antara .3>;!
tahun&
19
dC Usia sangat tua Bvery oldC yaitu seseorang yang berusia di atas ;!
tahun atau lebih&
5 P0oses Menu,
,5 De)inisi P0oses Menu,
Menurut Darmojo B#!$!C proses menua adalah proses sepanjang
hidup* alamiah terjadi terus>menerus dan telah melalui tiga /ase dalam
kehidupan yakni anak* de2asa* dan tua& Menua adalah suatu proses
menghilangnya se+ara perlahan>lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri 8 mengganti diri dan mempertahankan struktur dan
/ungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
Btermasuk in/eksiC dan memperbaiki kerusakan yang diderita&
Terdapat beberapa istilah yang digunakan oleh
gerontologis ketika membi+arakan proses menua :
aC &ging Bbertambahnya umurC yaitu menunjukkan e/ek 2aktuHsuatu
proses perubahanH biasanya bertahap dan spontanH
bC Senescence Bmenjadi tuaC yaitu hilangnya kemampuan sel untuk
membelah dan berkembang Bdan seiring 2aktu akan menyebabkan
kematianCH
+C #omeostenosis yaitu penyempitan 8 berkurangnya +adangan
homeostatis yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ&
BSetiati* dkk&* #!$!C
20
Saat terjadi proses menua* manusia se+ara progresi/ akan kehilangan
daya tahan terhadap in/eksi dan akan menumpuk makin banyak
distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai penyakit
degenerati/ Bseperti hipertensi* aterosklerosis* diabetes mellitus* dan
kankerC yang akan menyebabkan lansia menghadapi akhir hidup
dengan episode terminal yang dramatik seperti stroke* in/ark miokard*
koma asidotik* metastasis kanker* dsb& BDarmojo* #!$!C&
75 Teo0i Penu,,n
Menurut Setiati B#!$!C* setelah dilakukan penelitian eksperimental di
bidang gerontologi dasar* dihasilkan beberapa teori tentang proses
menua yang dapat diterima saat ini* antara lain :
B$C Teori <adikal 7ebas B2ree 0adical Theory of &gingC
Teori ini diperkenalkan oleh Denham ,arman pada tahun $;36
yang menyatakan bah2a proses menua normal merupakan akibat
kerusakan jaringan akibat radikal bebas& <adikal bebas adalah
senya2a kimia yang berisi elektron tidak berpasangan yang
terbentuk sebagai hasil sampingan berbagai proses selular atau
metabolisme normal yang melibatkan oksigen& =ontohnya adalah
reactive nitrogen species dan reactive o'ygen species! Karena
elektronnya tidak berpasangan* maka se+ara kimia2i* radikal
bebas akan men+ari pasangan elektron lain dengan bereaksi
dengan substansi lain misalnya protein dan lemak tidak jenuh&
21
Membran sel dengan mengandung sejumlah lemak dapat bereaksi
dengan radikal bebas dan mengalami perubahan struktur& (kibat
perubahan struktur tersebut* membran sel menjadi lebih permeabel
terhadap berbagai substansi& Tidak hanya membran sel namun
stuktur di dalam sel seperti lisosom dan mitokondria juga
diselimuti membran yang mengandung lemak dan mudah
diganggu oleh radikal bebas&
Kejadian ini semakin lama akan merusak membran dan /ungsi sel&
Teori ini mengatakan bah2a sejalan dengan 2aktu telah terdapat
akumulasi radikal bebas se+ara bertahap dan jika telah mele2ati
ambang batasnya maka akan timbul suatu perubahan>perubahan
yang disebut penuaan& Sebenarnya setiap individu telah diberi
kemampuan untuk menghasilkan antioksidan sebagai penangkal*
tetapi pada tingkat tertentu antioksidan tidak dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas yang berlebihan&
B#C Teori 1likosilasi
Seiring bertambahnya usia terdapat proses glikosilasi
nonen9imatik yang menghasilkan pertautan antara glukosa dan
protein yang disebut advanced glycation end prod)cts B(1?sC&
)ada saat manusia menua* (1?s berakumulasi bersama kolagen
di berbagai jaringan&
22
Muatan kolagen yang tinggi menyebabkan jaringan ikat menjadi
kurang elastis dan lebih kaku& Kondisi ini juga dapat memengaruhi
elastisitas dinding pembuluh darah& (1?s juga diduga berinteraksi
dengan D-( sehingga mungkin dapat menganggu kemampuan sel
untuk memperbaiki perubahan pada D-(&
BC Teori D7& 0epair
Teori D7& 0epair atau mitochondrial D7& repair ini terkait erat
dengan teori radikal bebas karena sebagian besar radikal bebas
Bterutama <0SC dihasilkan melalui /os/orilasi oksidati/ yang
terjadi di mitokondria& Mutasi D-( mitokondria BmtD-(C dan
pembentukan <0S di mitokondria saling memengaruhi satu sama
lain membentuk vicio)s cycle yang dapat memperbanyak
kerusakan oksidati/ dan dis/ungsi selular* yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel&
Mutasi mtD-( pada manusia terjadi setelah pertengahan usia !
an dan terakumulasi seiring dengan pertambahan usia* namun
jarang melebihi $D& <endahnya jumlah akumulasi mutasi mtD-(
ini karena sebenarnya mutasi mtD-( ini dapat di+egah oleh
proses repair yang terjadi di tingkat mitokondria* namun apabila
terdapat gangguan repair pada kerusakan oksidati/ ini maka dapat
menyebabkan per+epatan proses penuaan Baccelerated agingC&
Selain itu* mutasi mtD-( akibat gangguan repair ini juga
23
dikaitkan dengan mun+ulnya keganasan* diabetes mellitus dan
penyakit neurodegenerati/&
35 Pe0u7,h,n Fisiolo.i 1,-, L,nsi,
)roses menua diiringi oleh beberapa perubahan /isiologis pada lansia
yang men+akup beberapa sistem dalam tubuh manusia& Menurut
-ugroho B#!!:C* perubahan akibat proses menua terdiri dari H
"< Pe0u7,h,n Fisi* ,+,u Fisiolo.i
aC Sel
"umlah sel menurun* ukuran sel besar* +airan tubuh berkurang*
perbaikan sel terganggu* berat otak berkurang&
bC Sistem )ersara/an
Sel sara/ otak lambat dalam bereaksi* hubungan persara/an*
memori dan ketahanan terhadap suhu menurun&
+C Sistem )endengaran
)enurunan pendengaran* membran timpani atro/i* terjadi
penggumpalan serumen* tinnitus serta mengalami vertigo&
dC Sistem )englihatan
Spin+hter pupil timbul sklerosis* respon sinar menghilang dan
kornea berbentuk s/eris& @ensa mata buram* penurunan daya
akomodasi* lapang pandang dan membedakan 2arna&
eC Sistem Kardiovaskular
24
Katup jantung tebal dan kaku* elastisitas dinding aorta
menurun& )enurunan +urah jantung* e/ekti/itas pembuluh darah
peri/er dan elastisitas pembuluh darah hilang&
/C Sistem Suhu
Temperatur tubuh menurun* keterbatasan re/lek menggigil dan
penurunan akti/itas otot&
gC Sistem )erna/asan
(tro/i otot perna/asan* akti/itas silia menurun* penurunan
elastisitas paru* alveoli melebar* re/lek batuk berkurang*
penurunan sensiti/itas terhadap hiperkarbia dan hipoksia&
hC Sistem )en+ernaan
Kehilangan gigi* penurunan penge+apan* rangsang lapar*
peristaltik* absorpsi* hepar menge+il* aliran darah berkurang&
iC Sistem <eproduksi
)ada lansia 2anita terjadi atro/i pada vagina* ovarium* uterus*
payudara* selaput lender vagina berkurang* berubah 2arna* dan
si/at& Sedangkan pada lansia pria /ungsi seksual dan reproduksi
spermato9oa tetap&
jC Sistem 1enitourinaria
(tro/i ginjal* penurunan aliran darah* keseimbangan elektrolit
dan asam terganggu* otot vesika urinaria lemah* kapasitas
menurun& )ada lansia pria* vesika urinaria sulit dikosongkan
25
sehingga terjadi retensi urin dan juga meningkatnya resiko
pembesaran prostat&
kC Sistem ?ndokrin
)enurunan hormone estrogen* progesterone* testoteron*
kelenjar pan+reas* kelenjar adrenal* (=T,* TS,* FS,* @,*
aktivitas tiroid* aldosteron* dan sekresi hormon kelamin&
lC Sistem Integumen
Kulit berkerut* kusam* respon trauma menurun* rambut tipis
dan putih& )ertumbuhan kuku lambat dan keringat berkurang&
mC Sistem Muskuloskeletal
Densitas tulang dan kartilago turun* demineralisasi* gerakan
terbatas* gangguan gaya berjalan* jaringan penghubung
melemah* persendian membesar* kaku otot dan tendon atro/i&
< Pe0u7,h,n Psi*ososi,l
)erubahan peran dalam keluarga* kehilangan jabatan* penghasilan
dan menjadi pensiun membuat lansia merasa sepi dan tidak
dihargai dalam hidupnya karena mempunyai kesempatan lebih
sedikit daripada saat berusia muda&
26
#< Pe0u7,h,n Psi*olo.i 1,-, L,nsi,
Komponen yang berperan di sini adalah kapasitas penyesuaian diri
yang terdiri atas pembelajaran* memori Bdaya ingatC* perasaan*
ke+erdasan* dan motivasi&
)roses penuaan pada usia lanjut terjadi se+ara alamiah seiring dengan
penambahan usia& (danya penurunan intelektualitas yang meliputi
persepsi* kemampuan kogniti/* memori dan belajar pada usia lanjut
menyebabkan mereka sulit untuk dipahami dan berinteraksi
B<osida2ati* et al&* #!!:C& )erubahan psikologis yang terjadi bisa
karena dampak perubahan /isik dan psikososial& )erubahan tersebut
meliputi short term memory* /rustasi* kesepian* ketakutan kehilangan
kebebasan* takut menghadapi kematian* perubahan keinginan* depresi*
dan ke+emasan BMaryam* #!!:C&
#5 Ben3,n, -,n P,s3, Ben3,n,
,5 Pen.e0+i,n Ben3,n,
Menurut ',0 BWorld #ealth $rgani%ation B#!!#C ben+ana
BdisasterC adalah setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan*
gangguan ekologis* hilangnya nya2a manusia* atau memburuknya skor
kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu memerlukan
respons dari luar masyarakat atau 2ilayah yang terkena&
27
Menurut Undang>Undang -omor #% tahun #!!.* ben+ana
adalah peristi2a atau rangkaian peristi2a yang mengan+am dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan*
baik oleh /aktor alam dan8atau non>alam maupun /aktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban ji2a manusia* kerusakan
lingkungan* kerugian harta benda* dan dampak psikologis B7-)7*
#!$#C&
75 D,21,* Psi*olo.is P,s3, Ben3,n,
Terdapat berbagai ma+am masalah yang timbul setelah
terjadinya ben+ana* diantaranya adalah masalah kesehatan* sosial* dan
psikologis& Salah satunya yang berdampak panjang adalah masalah
psikologis& <espon psikologis dan perilaku pas+a ben+ana dibagi
menjadi empat /ase:
$C Fase pertama terjadi beberapa jam setelah ben+ana sampai beberapa
hari: emosi yang kuat* tidak per+aya dengan apa yang terjadi*
perasaan tumpul* takut dan kebingungan& <espon tersebut merupakan
respon normal setelah mengalami kejadian yang luar biasa&
1angguan yang dapat terjadi adalah gangguan stres akut&
#C Fase kedua ini biasanya berdatangan bantuan dari luar daerah
tersebut& 1ejala > gejala intrusi/ Bflashbac, atau mimpi burukC*
ketegangan berlebihan* keluhan /isik Bkelemahan* terasa melayang*
sakit kepala dan mualC* mudah marah* iritabilitas dan menarik diri
28
dari pergaulan& 1angguan ji2a yang dapat terjadi adalah gangguan
stres pas+a trauma* gangguan depresi* gangguan +emas* gangguan
penyesuaian* gangguan penyalahgunaan 9at&
C Fase ketiga terjadi beberapa bulan sampai satu tahun pas+a ben+ana&
Fase ini ditandai dengan rasa tidak puas dan kemarahan ketika
harapan untuk mendapatkan pertolongan dan pemulihan se+ara
emosional maupun lingkungan tidak terpenuhi& <asa kebersamaan
menurun dan masing>masing anggota masyarakat /okus pada
kebutuhan sendiri& 1angguan ji2a yang dapat dialami adalah
gangguan stres pas+a trauma kompleks* gangguan depresi* gangguan
+emas* gangguan penyesuaian* gangguan penyalahgunaan 9at&
%C Fase keempat BrekontruksiC terjadi lebih dari satu tahun atau lebih&
S)rvivor mulai men+oba membangun kembali kehidupannya dengan
kembali ke pekerjaan semula atau men+ari pekerjaan baru*
membangun kembali rumahnya dan membuat jaringan sosial serta
dukungan sosial baru& )ada /ase ini sebagian besar s)rvivor mampu
pulih pada /ungsi psikososial yang optimal* sebagian ke+il Bkurang
dari $ DC berkembang menjadi gangguan mental yang kompleks dan
menetap& 1angguan ji2a yang dapat dialami adalah gangguan stres
pas+a trauma kompleks* gangguan kepribadian pas+a peristi2a
katastropik B7enedek et al!" #!!3 cit Suyanto* #!$$ C&
29
35 Kelo21o* Ren+,n
Kerentanan adalah keadaan atau si/at perilaku manusia atau
masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan menghadapi bahaya
atau an+aman potensi ben+ana untuk men+egah* menjinakkan* men+apai
kesiapan*dan menanggulangi dampak bahaya tertentu B?/endi* #!!;C&
Menurut Undang>Undang )enanggulangan 7en+ana )asal 33
dan penjelasan )asal #6 (yat $ disebutkan bah2a masyarakat rentan
ben+ana adalah anggota masyarakat yang membutuhkan bantuan karena
keadaan yang disandangnya diantaranya bayi* balita* anak>anak* ibu
hamil* ibu menyusui* penyandang +a+at* dan lanjut usia B?/endi* #!!;C&
'5 Ti-u0
,5 Pen.e0+i,n Ti-u0
Menurut Kaplan B#!$!C tidur merupakan suatu keadaan berulang*
teratur* mudah reversible yang ditandai dengan keadaan relati/ tidak
bergerak dan tingginya peningkatan ambang respons terhadap stimulus
eksternal dibandingkan dengan keadaan terjaga& Tidur yang sebenarnya
bermakna sebagai keadaan dimana otak dan pikiran serta tubuh diberi
kesempatan untuk dapat beristirahat&
Tidur dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana individu tersebut
berada di dalam keadaan ba2ah sadar dan seseorang tersebut dapat
dibangunkan dengan pemberian rangsangan sensorik B1uyton* #!!:C&
30
75 P0oses Ti-u0
Untuk mendapatkan proses tidur tidak ada satu pusat pengendali tidur
sederhana* melainkan terdapat sejumlah ke+il sistem atau pusat yang
terletak di batang otak dan saling mengakti/kan serta menghambat satu
sama lain BKaplan* #!$!C& )erangsangan pada beberapa daerah spesi/ik
otak dapat menimbulkan keadaan tidur dengan si/at>si/at keadaan tidur
alami& Kemungkinan perangsangan tersebut dilakukan oleh
neurotransmitter serotonin B1uyton* #!!:C&
Daerah perangsangan yang paling men+olok dapat menimbulkan
keadaan tidur alami adalah nu+lei ra/e yang terletak di separuh bagian
ba2ah pons dan di medulla& Serabut sara/ dari nuklei ini menyebar
setempat di /ormatio reti+ularis batang otak dan juga ke atas menuju
thalamus* hipothalamus* sebagian besar daerah sistem limbik* dan
neokorteks serebri& Selain itu serabut>serabut ini juga menyebar ke
ba2ah menuju medulla spinalis dan berakhir di radiks posterior& Telah
diketahui bah2a banyak ujung serabut nu+lei ra/e ini menyekresikan
serotonin B1uyton* #!!:C&
Selain itu* daerah perangsangan yang lain adalah beberapa area di
n)cle)s tra,t)s solitari)s yang merupakan daerah terminal di medulla
dan pons serta beberapa regio pada diense/alon meliputi bagian rostral
hipotalamus terutama area supra+hiasma B1uyton* #!!:C&
35 Si*lus Ti-u0
31
Terdapat # status primer pada siklus tidur yaitu rapie eye movement
B<?MC dan non> rapid eye movement Bnon <?MC! Status non <?M
:NREM< dibagi menjadi % stadium antara lain :
S+,-iu2 " : Saat transisi antara bangun penuh dan tidur* durasinya
sekitar ! detik sampai dengan . menit dan mudah sekali untuk
dibangunkan& Dengan karakteristik gelombang otak lo(-voltage*
terdapat +ampuran gelombang al/a* beta* dan kadang teta pada
pemeriksaan electroencephalografi B??1C* tidak terdapat gelombang
sleep spindles * kompleks K dan gelombang delta& Tonus otot lebih
menurun daripada saat terjaga& Tidak terdapat gerakan mata yang +epat&
S+,-iu2 : Semakin dalam tidur dibandingkan stadium $* pada stadium
ini sudah mulai sulit untuk dibangunkan 2alaupun dengan panggilan
berulang>ulang& Ditandai dengan gelombang otak lo( voltage pada
??1& Terdapat +ampuran gelombang al/a* beta* dan teta& )erbedaan
dengan stadium $ adalah adanya gelombang high voltage yang disebut
8sleep spindles9 dan 8: comple'es9& )ada tonus otot terkadang
terdapat peningkatan se+ara tiba>tiba menandakan otot belum rileks
se+ara sepenuhnya&
S+,-iu2 # : Kira>kira $! menit setelah stadium #* seseorang akan
memasuki stadium & 7ersama stadium %* sering disebut tidur yang
dalam atau 8delta sleep9! ??1 menunjukkan gelombang yang lambat
dengan amplitudo tinggi& Terdapat gelombang delta #!>3!D dan sleep
32
spindles& )ada stadium ini dikeluarkan gro2th hormone untuk
pertumbuhan dan perbaikan untuk mempertahankan keutuhan dan
kemudaan jaringan tubuh& Tidak terdapat gerakan bola mata yang +epat
S+,-iu2 ' : )ada stadium ini sama seperti stadium yaitu tidur dalam&
Dengan gelombang delta lebih dari 3!D dan terdapat gelombang sleep
spindles! Tonus otot menurun daripada stadium sebelumnya& Tidak
terdapat gerakan bola mata yang +epat&
REM : Ditandai oleh periode autonom yang bervariasi* seperti
perubahan detak jantung* tekanan darah* laju perna/asan* dan
berkeringat& Terdapat +ampuran gelombang al/a*beta* dan teta pada
pemeriksaan ??1& )ada stadium inilah mimpi saat tidur terjadi
B)rayitno* #!!# H <ahayu* #!!;C&
Dua puluh lima persen 2aktu tidur dihabiskan pada status
<?M dan tujuh puluh lima persen pada status non <?M& )ada orang
muda sehat 2aktu yang dibutuhkan dari stadium $ sampai adalah %3
menit& Sedangkan stadium % berlangsung sekitar .!>$#! menit dan
berulang sebanyak 6 kali& 'aktu tidur pada orang de2asa normal adalah
: jam& ?mpat jam pertama tidur terjadi pengulangan status non <?M
terutama pada stadium dan %* sedangkan empat jam kedua lebih
banyak terjadi pengulangan pada stadium $ dan # serta status <?M
B<ahayu* #!!;C&
-5 Pol, Ti-u0
33
)ada tidur orang normal terdapat pola tidur yang dinamakan pola siklus
tidur dan bangun Birama sirkadianC& )ola siklus tidur dan bangun Birama
sirkadianC adalah bangun sepanjang hari saat +ahaya terang dan tidur
sepanjang malam saat gelap& Irama sirkadian ini dipengaruhi oleh
stimulus +ahaya& Stimulasi +ahaya terang masuk melalui mata dan
menstimulasi n)cle)s s)pra-chi asmatic B-S=C di hipotalamus& -S=
akan mengeluarkan suatu neurotransmitter yang memengaruhi
pengeluaran berbagai hormone pengatur suhu tubuh* kortisol* gro(th
hormone B1,C dan lain lain yang meregulasi siklus untuk bangun dan
tidur B<ahayu* #!!;C&
"ika pagi hari +ahaya terang masuk* -S= segera mengeluarkan hormon
yang menstimulasi peningkatan temperature badan* kortisol* dan 1,
sehingga orang terbangun& "ika malam tiba* -S= merangsang
pengeluaran hormone melatonin sehingga orang mengantuk dan tidur&
Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh glandula pineal Bbagian
ke+il di otak tengahC& Saat hari mulai gelap* melatonin dikeluarkan dalam
darah dan akan memengaruhi terjadinya relaksasi serta penurunan
temperature badan dan kortisol& Kadar melatonin dalam darah mulai
meningkat pada jam ; malam dan terus meningkat sepanjang malam lalu
menghilang pada jam ; pagi B<ahayu* #!!;C&
e5 Pe0u7,h,n Pol, Ti-u0 1,-, L,nsi,
34
Seiring dengan bertambahnya usia terdapat berbagai keluhan mengenai
sulit untuk memulai tidur dan mempertahankan tidur& Terdapat berbagai
/aktor yang menyebabkan lansia mengalami perubahan tidur diantaranya
adalah karena proses menua se+ara /isiologik* perubahan irama
sirkadian* kondisi medis dengan penyakit tertentu* peningkatan
konsumsi suatu obat>obatan* gangguan psikiatri seperti depresi*
insomnia* ke+emasan* serta perubahan lingkungan dan gaya hidup
B<oepke et al!"#!$!C&
Se+ara /isiologik memang terdapat perubahan jam kebutuhan tidur pada
usia lanjut dibandingkan dengan usia muda& )ada usia $# tahun
kebutuhan tidur adalah sembilan jam* usia #! tahun kebutuhan tidur
berkurang menjadi delapan jam* usia %! tahun menjadi tujuh jam* dan
bertambahnya usia menjadi 6! dan :! tahun masing>masing kebutuhan
tidur menjadi enam setengah jam B)rayitno* #!!#C&
Terdapat perubahan durasi dan pola tidur pada lansia* pada lansia terjadi
peningkatan durasi pada stadium $ yaitu stadium transisi antara keadaan
terjaga menuju keadaan tidur* normalnya 2aktu yang dibutuhkan adalah
>3 menit pada stadium $ namun pada lansia dapat memanjang dari
2aktu normal& Dengan adanya disrupsi pada stadium $ ini* maka akan
berakibat pada disrupsi stadium>stadium tidur yang lainnya* seperti
terjadinya penurunan pada stadium dan %* dimana stadium ini
merupakan stadium tidur yang dalam B<oepke et al!" #!$!C&
35
Selain itu /ase <?M dapat terjadi lebih a2al dan juga terjadi
peningkatan durasi& Fase <?M adalah /ase dimana seseorang mengalami
mimpi& Sehingga pada lansia yang mengalami peningkatan durasi <?M
biasanya akan sering bermimpi di setiap tidurnya dan terkadang
bermimpi buruk B)rayitno* #!!# H <oepke et al #!$!C&
7erikut adalah tabel perubahan pola tidur pada lanjut usia yang diambil
dari laporan subjekti/ lansia yang tinggal di rumah atau panti 2reda& $3>
.3 D dari mereka mengeluhkan ketidakpuasan dari segi kualitas dan
lamanya 2aktu tidur&
)erubahan )ola Tidur @ansia B)rayitno* #!!#C
Pol, Ti-u0 L,1o0,n Su76e*+i)
@amanya di tempat tidur Meningkat
Total 2aktu tidur Menurun
(n+ang>an+ang tidur Bsleep
latency
Meningkat
Terjaga setelah dimulai 2aktu tidur Meningkat
Tidur singkat pada siang hari Meningkat
?/isiensi Tidur Menurun
)erubahan Dalam Struktur Tidur )ada @ansia B)rayitno* #!!#C
F,se Ti-u0 H,sil Poliso2no.0,)i*
NREM
Stadium $ Meningkat
Stadium # 7ervariasi Bumumnya menurunC
Stadium Menurun
Stadium % Menurun
REM
Kualitas Menurun
36

$5 Inso2ni, P,-, L,nsi,
,5 Pen.e0+i,n Inso2ni,
Insomnia adalah kesulitan memulai atau mempertahankan
tidur& Insomnia adalah keluhan tidur yang paling sering ditemui dan
dapat bersi/at sementara atau menetap& 7iasanya insomnia dengan
periode singkat disebabkan oleh ke+emasan* kesedihan yang mendalam&
)asien dengan insomnia biasanya memiliki satu atau lebih dari beberapa
gejala yaitu sulit untuk memulai tidur* sering terbangun pada malam hari
dan sulit untuk kembali tidur* sering terbangun pada pagi>pagi buta* dan
mengeluh lesu atau merasa tidak segar pada saat bangun tidur BKaplan*
#!$!H<oy* #!$#C&
75 Jenis = Jenis Inso2ni,
Menurut Stanley M 7eare B#!!6C insomnia berdasarkan
2aktunya dibagi menjadi :
$& "angka )endek
Insomnia ini terjadi selama beberapa minggu BN mingguC& Keadaan
ini +enderung tidak berat& 7iasanya disebabkan karena stressor*
seperti kehilangan orang yang di+intai* pekerjaan* dll& Insomnia ini
akan menghilang ketika orang tersebut telah berhasil untuk
37
beradaptasi dengan stressornya sehingga biasanya tidak memerlukan
intervensi medis&
#& Sementara
1angguan tidur yang bersi/at sementara ini biasanya disebabkan
karena perubahan lingkungan seperti kebisingan* berbedanya tempat
tidur dari tempat yang biasanya* dan pengalaman yang menimbulkan
ansietas&
& "angka panjang BkronisC atau menetap
1angguan tidur ini berlangsung selama lebih dari minggu bahkan
seumur hidup& 7iasanya disebabkan karena kebiasaan tidur yang
buruk* konsumsi alkohol* masalah psikologis yang berat* dan
penggunaaan obat tidur yang berlebihan& %!D dari orang dengan
insomnia kronis ini memiliki keluhan gangguan tidur lain seperti
gangguan tidur karena kaki gelisah* nyeri kronis* apnea tidur* dan
memiliki )nderlying disease seperti arthritis* diabetes mellitus* dan
kanker!
Sedangkan menurut ,idayat B#!!:C insomnia juga
dapat dibagi menjadi * yaitu :
$& Insomnia initial
Insomnia yang terjadi dengan gejala kesulitan untuk jatuh tertidur
atau menga2ali tidur&
#& Insomnia intermiten
38
Insomnia yang terjadi dengan gejala atau keluhan sulit untuk
mempertahankan tidur sehingga sering terbangun beberapa kali pada
malam hari&
& Insomnia terminal
Insomnia yang terjadi dengan keluhan sering terbangun pada malam
hari setelah itu kesulitan untuk memulai tidur kembali&
35 F,*+o0 Pen9e7,7 Inso2ni, 1,-, L,nsi,
Terdapat beberapa /aktor penyebab insomnia yang banyak
dialami oleh lansia diantaranya H
$& Faktor Fisiologik 8 )roses Menua
Sebuah studi mengatakan bah2a seiring bertambahnya usia
maka semakin turun hormone melatonin yang diproduksi dan
berakibat terhadap menurunnya e/isiensi tidur dan meningkatnya
kejadian gangguan tidur irama sirkadian B<oepke* et al!* #!$!C&
,al ini didasari dari semakin bertambahnya usia juga diikuti
dengan menurunnya /ungsi nu+leus supra+hiasmati+ yang mengatur
pengeluaran hormon siklus bangun>tidur& Sehingga menyebabkan
berkurangnya sinkronisasi antara siklus bangun dan tidur serta
seringnya terbangun pada malam hari B<oepke* et al!* #!$!C&
#& Faktor ,ormonal
7iasanya yang mengalami gangguan tidur dengan /aktor
hormonal adalah 2anita lanjut usia karena /aktor menopause yang
39
dialami& #3>3!D 2anita menopause mengeluh sulit untuk memulai
dan mempertahankan tidur& )ada menopause terjadi perubahan
hormone berupa penurunan hormon estrogen& Sebuah studi
mengatakan bah2a estrogen mempunyai peran dalam siklus tidur
dengan menaikkan 2aktu tidur* menurunkan sleep latency atau
2aktu untuk memulai tidur dan /rekuensi bangun di malam hari
B<oepke* et al!* #!$!C
& Faktor )enyakit
)enyakit yang diderita oleh individu dapat menimbulkan nyeri
atau distress /isik yang dapat mengganggu siklus tidur& -yeri yang
ditimbulkan ini dapat meningkatkan /rekuensi terbangun di malam
hari atau rasa tidak nyaman sehingga sulit untuk memulai tidur&
)enyakit yang biasanya menyebabkan gangguan tidur dan banyak
dialami oleh lansia diantaranya penyakit kardiovaskular seperti
in/ark miokard*gagal jantung kongesti/* kemudian diabetes mellitus*
penyakit gangguan perna/asan* nyeri kronis seperti arthritis* kanker
juga memberikan dampak gangguan tidur BFoley* et al!* #!!%C&
%& Faktor )sikologis
Faktor psikologis seperti depresi* ke+emasan* kesedihan dapat
memberikan kontribusi terhadap insomnia pada lansia& Faktor
psikologis ini biasa dialami oleh lansia di atas 63 tahun B'olkove* et
al!* #!!.C&
40
Sebuah studi mengatakan bah2a depresi dan insomnia saling
berkaitan* insomnia yang tidak tertangani dengan baik atau individu
yang mengalami insomnia persisten* terutama 2anita dapat
menaikkan /aktor resiko untuk berkembang menuju depresi*
sedangkan depresi juga dapat menyebabkan insomnia& )ada individu
dengan depresi terjadi penurunan serotonin yang berakibat terhadap
gangguan tidur B=ole* et al!* #!!HIsrael* et al!* #!!;C&
Menurut studi yang dilakukan oleh 0hayon dan <oth* 63D
orang dengan depresi* 6$D orang dengan gangguan panik* dan %%D
orang dengan gangguan ansietas umum mengalami insomnia BIsrael*
et al!* #!!;C&
41
3& Faktor Medikasi
)enggunaan obat pada lansia semakin meningkat seiring
bertambahnya usia karena bertambahnya sakit yang diderita&
Terkadang ketidak2aspadaan seorang dokter dalam memberikan
obat kepada lansia juga memberikan kontribusi gangguan tidur atau
insomnia terhadap lansia B'olkove* et al!* #!!.C&
0bat>obatan seperti penyakit kronis dan gangguan ji2a sering
memberikan dampak insomnia diantaranya adalah stimulant sistem
sara/ pusat Bmoda/inil* methylphenidateC* antihipertensi BO>blo+kers*
P>blo+kersC* obat gangguan perna/asan seperti bron+hodilator
Btheophyline* albuterol* dekongestan BpseudoephedrinesC* diuretik*
hormone B+orti+osteroids* hormone tyroidC* obat psikotropik BSS<Is*
M(0 inhibitorsC* sehingga perlu disarankan untuk penggunaan obat
yang bersi/at stimulan atau diuretik sebaiknya digunakan saat siang
hari* sedangkan obat yang bersi/at sedative dikonsumsi sebelum
2aktu tidur B'olkove* et al!* #!!.HIsrael* et al!* #!!;C&
-5 D,21,* Inso2ni,
Terdapat berbagai dampak yang tidak baik bagi individu yang
menderita insomnia& Individu yang sering terbangun pada malam hari
atau sulit untuk memulai tidur dapat mengalami ?DS Be'cessive day
sleepC pada saat melakukan aktivitas sehari>hari B-eikurg* et al!* #!!;C&
42
Individu dengan ?DS dapat se+ara tiba>tiba tertidur pada saat sedang
menonton televisi* saat berbi+ara* menyetir* bahkan saat mengerjakan
pekerjaan rumah atau kantor mereka sehingga semakin lama
ke2aspadaan individu tersebut terhadap lingkungan sosial dan pekerjaan
pun menurun B-eikurg* et al!* #!!;H<oepke* et al!* #!$!C&
Tidur yang kurang atau inadekuat dapat menyebabkan naiknya
morbiditas dan mortalitas pada lanjut usia& Serta menurunkan kualitas
hidup lansia tersebut& Dalam sebuah studi individu dengan tidur yang
kurang atau tidak adekuat mempunyai 2aktu reaksi yang lebih rendah
serta mengalami dis/ungsi kogniti/ seperti gangguan memori B-eikurg*
et al!* #!!;C&
e5 Pen,+,l,*s,n,,n Inso2ni,
Tujuan yang diharapkan dari terapi untuk insomnia adalah
meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur* ke2aspadaan dan konsentrasi
individu dalam kegiatan sehari>hari* serta meminimalkan e/ek buruk
dari obat B<amakhrisnan* et al!* #!!.C& )ada dasarnya terdapat # ma+am
penatalaksanaan untuk insomnia* yaitu terapi /armakologik dan non
/armakologik& 7eberapa studi terbaru mengatakan bah2a terapi non
/armakologi sebaiknya dipakai sebagai lini pertama dari
penatalaksanaan insomnia karena memiliki e/ekti/itas yang sama seperti
terapi /armakologi* misalnya ben9odia9epines B-eikrug* et al!* #!!;C
43
7erikut adalah terapi non /armakologi bagi insomnia B<amakhrisnan* et
al!* #!!.C H
$&=ognitive 7ehavior Therapy
Terapi ini berusaha untuk mengubah anggapan yang salah dari
tidur itu sendiri misalnya seperti tidur harus : jam atau lebih& Selain
itu Selama terapi ini pasien diberikan tips mengenai hygiene tidur
yaitu menghindari terlalu banyak membuang 2aktu berada di tempat
tidur* mempertahankan konsistensi 2aktu tidur dan 2aktu terjaga*
berolahraga se+ara teratur* minum susu dan konsumsi roti sebelum
tidur* menghindari menonton televisi dan memba+a sebelum tidur*
jangan terlalu banyak minum sebelum tidur* dan tidur dengan
+ahaya yang redup&
#&0lahraga
7erolahraga yang dimaksud adalah olahraga dengan intensitas
sedang seperti bersepeda* berenang* berjalan& Dan sebaiknya
berolahraga ini dilakukan se+ara teratur& (kan tetapi jangan
melakukan olahraga sesaat sebelum tidur&
&Terapi <elaksasi
Terapi relaksasi dilakukan dengan +ara menegangkan
kemudian merilekskan otot tubuh& 7iasanya terapi ini dilakukan
terutama bagi gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah Brestless
legs syndromeC&
44
%&Terapi Kontrol Stimulus
Terapi dengan +ara menghindari hal>hal yang dapat
menstimulus individu untuk terjaga seperti +ahaya baik dari lampu
atau televisi* temperatur ruangan yang ekstrim* kebisingan* alkohol*
+a/ein* konsumsi makan dalam jumlah besar sesaat sebelum tidur*
merokok* minimalkan minum terlalu banyak sebelum tidur& "ika
gagal untuk tidur setelah #! menit di tempat tidur* sebaiknya segera
melakukan hal yang lain dan kembali tidur jika benar>benar sudah
merasa mengantuk&
3&Temporal =ontrol Measures
Terapi dengan men+oba mempertahankan 2aktu terjaga dan
terbangun se+ara konsisten dan meminimalkan tidur pada siang hari&
Terapi /armakologik dapat digunakan berbagai ma+am
obat diantaranya adalah ben9odia9epines Btria9olam* esta9olam*
tema9epam* /lura9epam* mida9olamC* non ben9odia9epines B9olpidem*
9aleplone* es9opi+loneC* melatonin re+eptor agonist BramelteonC*
antihistamines Bdiphenhydramine* doQylamineC B<amakhrisnan* et al!*
#!!.HMontgomery* et al!* #!!6C& 7en9odia9epines bekerja dengan
mengikat reseptor 1(7( dan 1(7(
(
* meningkatkan 2aktu tidur dan
kualitas tidur dengan mengurangi latensi tidur dan /rekuensi bangun di
45
malam hari& 7en9odia9epine dengan kerja +epat dan 2aktu paruh yang
pendek lebih dipilih* seperti esta9olam* tria9olam* tema9epam&
)ada penggunaan jangka panjang atau J % minggu
ben9odia9epine sering menimbulkan toleransi* ketergantungan*
/enomena (ithdra(al sehingga obat ini lebih berman/aat pada terapi
jangka pendek insomnia& Fenomena (ithdra(al menyebabkan
ke+emasan* depresi* nausea* insomnia berulang* sering bermimpi* mimpi
buruk* dan gangguan ingatan& 1ejala (ithdra(al dapat terjadi beberapa
jam setelah putus obat ben9odia9epine short acting atau lebih dari
minggu putus obat ben9odia9epine long acting B<amakhrisnan* et al!*
#!!.C! ?/ek samping ben9odia9epine adalah penurunan /ungsi kogniti/*
psikomotor* gangguan memori* meningkatkan resiko untuk jatuh dan
kehilangan ke2aspadaan BMontgomery* et al!* #!!6C&
Saat ini beberapa studi membuktikan bah2a terapi dengan
menggunakan generasi obat hipnotik baru non ben9odia9epine
B9aleplon* 9olpidem* es9opi+loneC mempunyai e/ekti/itas yang tidak
berbeda se+ara signi/ikan dengan ben9odia9epine* namun lebih aman
daripada ben9odia9epine untuk terapi insomnia terutama untuk lansia
B-eikrug* et al!* #!!;C& Aaleplon dapat menurunkan latensi tidur tetapi
tidak terlalu e/ekti/ untuk mengatasi /rekuensi terbangun di malam hari&
Aolpidem dapat menurunkan latensi tidur* meningkatkan durasi dan
46
kualitas tidur* serta menurunkan /rekuensi terbangun di malam hari
BMontgomery* et al!* #!!6C&
?s9opi+lone sama seperti 9olpidem yaitu menurunkan l*atensi
tidur dan menurunkan /rekuensi terbangun di malam hari& ?s9opi+lone
adalah satu>satunya obat non ben9odia9epines yang diijinkan oleh FD(
dapat digunakan selama lebih dari 3 hari& 0bat>obat ini mempunyai
e/ek samping yang lebih ringan daripada ben9odia9epines yaitu tidak
menimbulkan insomnia berulang* tetapi obat ini juga mempunyai e/ek
samping berupa gangguan memori dan psikomotor B<amakhrisnan* et
al!* #!!.C&
)5 Pen.u*u0,n S*o0 Inso2ni,
)engukuran skor insomnia dapat dilakukan dengan
menggunakan kuesioner KS)7" BKelompok Studi )sikiatri 7iologik
"akartaC Insomnia 0ating Scale yang memiliki : jenis pertanyaan
dengan uraian yang spesi/ik dan berkaitan dengan gejala insomnia&
)enilaian hasil kuesioner dilakukan dengan menggunakan skor yang
telah ditentukan* skor yang dimiliki adalah untuk gejala berat* skor #
untuk gejala sedang* skor $ untuk gejala ringan* serta skor ! untuk tanpa
gejala&
,asil skor dijumlahkan sehingga akan didapatkan skor untuk
melihat derajat insomnia& (pabila skor !>: berarti normal* jumlah skor
47
;>$# dikatakan insomnia ringan* jumlah skor $#>$: berarti insomnia
sedang* jumlah skor J$: berarti insomnia berat&

. Dance/Movement Therapy
,5 Pen.e0+i,n Dance/Movement Therapy
Menurut &merican Dance Therapy &ssociation B(DT(C*
Dance/Movement Therapy adalah suatu psikoterapeutik yang
menggunakan gerakan sebagai proses integrasi /isik dan emosional
seorang individu& )sikoterapeutik yang dimaksud adalah suatu terapi yang
lebih mengedepankan sisi psikologikal daripada sisi intervensi medikasi
untuk menyembuhkan suatu kelainan psikis seperti depresi* ansietas yang
mana seperti telah diuraikan pada sub bab sebelumnya bah2a depresi*
panik* dan ansietas bila tidak ditangani dengan baik maka dapat
menyebabkan insomnia B)eri+leous* #!$$HIsrael* et al!* #!!;C&
Dance/Movement Therapy adalah suatu akti/itas /isik yang
menyeluruh karena memasukkan musik* e'ercise BolahragaC* stimulus
sensori ke dalam satu kesatuan yang sangat e/ekti/ untuk mengurangi
gangguan psikologikal& Menari berbeda dengan olahraga pada umumnya
karena saat menari seseorang dapat mengekspresikan perasaannya melalui
gerakan dan membuat individu tersebut menjadi lebih mengerti akan
perasaan yang sebenarnya dirasakan B)inniger* et al!" #!$#C&
48
75 Unsu0 Dance/Movement Therapy
Terdapat unsur yang menjadi dasar dalam Dance/Movement
Therapy* yaitu H
"5 1erakan
Menurut teori <udol/ @aban tentang interaksi gerakan dan
pikiran* gerakan merupakan sarana untuk menyampaikan segala apa
yang ada dalam pikiran manusia& 1esture tubuh seorang individu dapat
memperlihatkan ekspresi* emosi* dan semangat yang ada dalam
dirinya& Melalui gerakan saat menari seseorang dapat menemukan
sesuatu yang baru dalam kehidupannya dan stimulus untuk
menyalurkan kreativitasnya B)eri+leous* #!$$C&
5 Musik dan <itme
Musik dan ritme adalah dua unsur yang saling berhubungan
karena musik akan menghasilkan ritme atau irama& Melalui musik
seseorang akan se+ara spontan dan termotivasi menggerakan tubuhnya
mengikuti ritme yang ada mengangguk>anggukan kepala* menepuk>
nepuk tangan dan telapak kaki& Sehingga dapat disimpulkan bah2a
musik dan ritme se+ara bersamaan dapat memberikan stimulus
seseorang untuk melakukan gerakan yang ritmis B)eri+leous* #!$$C&
49

35 M,n),,+ Dance/Movement Therapy
$& Sebagai Sarana 7erekspresi
Dancing BmenariC adalah suatu akti/itas /isik yang ekspresi/
dimana semua pesertanya mendapatkan kebebasan untuk berekspresi
melalui gerakan tari baik dengan meniru atau dari gerakan yang
di+iptakan sendiri berdasarkan kreati/itas masing>masing dengan
mengikuti irama musik B,arris et al!" #!!.C& Dengan adanya irama
Brhytm akan membuat seorang individu untuk menggerakkan
tubuhnya dan membuat suatu kesatuan gerakan B)eri+leous* #!$$C&
)ada saat menari* seorang individu diharapkan dapat
mengekspresikan perasaan yang sedang dirasakan baik senang* sedih*
marah se+ara spontan* meningkatkan kemampuan kreati/itas melalui
men+iptakan gerakan* serta dapat mengurangi ketegangan yang
sedang dirasakan B)eri+leous* #!$$C&
#& Sebagai Sarana Membangun ,ubungan Interpersonal dan <ekreasi
Menari juga dapat menguatkan solidaritas dan meningkatkan
hubungan interpersonal B,arris* #!!.C& )ada jaman dahulu untuk
membangun semangat sebelum berperang atau berburu dan untuk
merayakan suatu keberhasilan dilakukan dengan menari bersama
B)eri+leous* #!$$C& Menari dalam Dance/Movement Therapy sebaiknya
dilakukan se+ara berkelompok Bgro)p danceC sehingga individu
50
tersebut dapat merasakan kebersamaan* seperti terta2a bersama
sebagai bagian dari rekreasi* melestarikan sosial budaya dan
menambah hubungan pertemanan B,arris* et al!" #!!.H)eri+leous*
#!$$C& Tidak jarang terapis Dance/Movement Therapy banyak
mendapatkan ri2ayat terjadinya penyakit baik /isik maupun mental
dari individu tersebut karena hubungan interpersonal yang terjalin
diantara mereka B)eri+leous* #!$$C&
& Sebagai 7entuk (lternati/ 0lahraga
Dancing BmenariC dapat menjadi bentuk alternati/ olahraga&
7ahkan sebuah studi oleh ?arhart B#!!;C menyebutkan bah2a dance
therapy dapat menjadi bentuk alternati/ bagi seseorang dengan
)arkinson& Dance therapy dapat menjadi salah satu bentuk olahraga
aerobik seperti berjalan di atas treadmill* bersepeda* dll& Dengan irama
yang bersemangat* seseorang dapat menggerakkan dan mengangkat
kaki dan tangan se+ara ritmis dan bergantian* melatih keseimbangan*
kekuatan kaki dan tangan* serta /leksibilitas* selain itu menari juga
dapat memberikan e/ek yang baik bagi /ungsi kardiovaskular B?arhart*
#!!;C&
%& Sebagai Sarana Meningkatkan Fungsi
Kogniti/
Sebuah studi oleh Kattenstroth* et al!" B#!$!C pernah dilakukan
terhadap lansia berusia 63>:% tahun* bah2a lansia yang pada masa
51
mudanya memiliki ri2ayat berolahraga dan rutin menari memiliki skor
/ungsi kogniti/ yang lebih tinggi dibandingkan yang jarang berolahraga
dan menari pada masa mudanya& Menari dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan /ungsi kogniti/ karena menari menjadi suatu akti/itas
/isik yang holistik& )ada saat menari seorang individu melakukan
akti/itas /isik* koordinasi antara motorik dan sensorik* keseimbangan*
melatih memori gerakan bersama dengan musik* ekspresi* emosi dll&
yang dapat melatih seseorang untuk melakukan koordinasi hal>hal
tersebut dalam otaknya* sehingga dapat meningkatkan /ungsi kogniti/
BKattenstroth* et al!" #!$!C&
-5 Dance/Movement Therapy B,.i Inso2ni,
Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bah2a
Dance/Movement Therapy dapat menjadi bentuk alternati/ olahraga
bahkan sebagai olahraga aerobik karena melatih gerakan kaki dan tangan
se+ara ritmis B?arhart* #!!;C& ,al inilah yang diman/aatkan dari
Dance/Movement Therapy sebagai bentuk akti/itas /isik atau olahraga
bagi penderita insomnia&
Dalam sebuah studi tentang terapi non /armakologi bagi
insomnia* disebutkan bah2a akti/itas /isik seperti latihan aerobik dengan
intensitas sedang dapat menjadi intervensi yang e/ekti/ bagi penderita
insomnia B1iselle* et al!" #!$#C& Menurut 1iselle et al!" B#!$#C* latihan
52
akut akan memberikan e/ek termogenik* penurunan ansietas* dan
peningkatan kadar serotonin& Sedangkan pada latihan yang lama akan
memberikan e/ek antidepressant* penurunan ansietas* dan peningkatan
imunitas&
$& ?/ek Termogenik
Salah satu penyebab insomnia pada seseorang adalah
kegagalan tubuh untuk menurunkan suhu tubuh sesaat sebelum tidur&
Untuk dapat memasuki tidur dan mempertahankan tidur se+ara normal*
sesaat sebelum tidur hormon melatonin diproduksi untuk menurunkan
suhu tubuh se+ara sedikit demi sedikit dengan +ara menaikkan aliran
darah menuju kulit atau peri/er kemudian panas dihantarkan menuju
lingkungkan sekitarB1uyton* #!!:H<ahayu* #!!;H1iselle* et al!" #!$#C&
<egulasi suhu tubuh ini diatur oleh nu+leus supra+hiasmati+
yang mengatur stimulasi dan inhibisi hormon pengatur suhu tubuh
seperti kortisol* gro2th hormon* dan hormon melatonin& Sedangkan
pada lansia telah didapatkan menurunnya produksi hormon melatonin
sehingga sering terjadi insomnia B1uyton* #!!:H<ahayu* #!!;H1iselle*
et al!" #!$#C&
Untuk mengatasi kegagalan tubuh meregulasi suhu tubuh
sesaat sebelum tidur* latihan aerobik dengan intensitas sedang seperti
53
dancing therapy dapat menjadi alternati/ terapi& @atihan aerobik akan
meningkatkan suhu tubuh pusat sehingga akan merangsang
hipotalamus untuk melakukan pendinginan sebagai bentuk
homeostasis tubuh dengan menaikkan aliran darah menuju kulit atau
peri/er seperti tangan* kaki* 2ajah dan menghantarkan panas tersebut
ke lingkungan sekitar B1iselle* et al!" #!$#C&
#& )enurunan (nsietas
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh 1iselle pada #!$!
dikatakan bah2a latihan /isik akut selain dapat meningkatkan kualitas
tidur pada orang dengan insomnia kronik juga dapat menurunkan
ke+emasan sebelum tidur Ban'iety pre-sleepC& (kan tetapi mekanisme
bagaimana latihan /isik ini dapat menurunkan ansietas belum diketahui
se+ara jelas sehingga memerlukan penelitian yang lebih jauh lagi
B1iselle* et al!" #!$!C&
& )eningkatan Kadar Serotonin
Serotonin adalah salah satu neurotransmitter yang diproduksi
oleh ujung serabut nu+lei ra/e untuk merangsang daerah otak tertentu
untuk menimbulkan keadaan tidur B1uyton* #!!:C& Insomnia terjadi
karena adanya de/isit produksi serotonin& Menurut =haulo// B$;;. cit
1iselle et al!" #!$#C dengan studinya berjudul *ffect of &c)te Physical
54
*'ercise in Serotonergic System latihan /isik akut dapat meningkatkan
konsentrasi serotonin otak melalui dua +ara* yang pertama adalah
lipolisis&
)ada saat lipolisis* terjadi pelepasan asam lemak bebas Bfree
fatty acidC di dalam darah yang akan menggantikan ikatan antara asam
amino esensial tripto/an dengan albumin& Sehingga terjadilah
peningkatan konsentrasi tripto/an bebas dalam darah& Yang kedua*
tripto/an bebas ini memasuki sa2ar darah otak dengan +ara
berkompetisi dengan asam amino esensial yang lain& Dan selanjutnya
tripto/an ini akan mengalami proses biosintesis dan menjadi serotonin
B3,TC&
%& Memberikan ?/ek (ntidepresan
0bat antidepresan selain bekerja pada sistem sara/ pusat juga
bekerja sebagai m)scle rela'ant sehingga memberi e/ek penurunan
pada /ase <?M& Dan latihan akut juga telah dibuktikan dapat
mengurangi /ase <?M sehingga dapat memberikan e/ek antidepresan&
B1iselle* et al!" #!$#C& -amun mekanisme latihan akut menyebabkan
e/ek antidepresan masih membutuhkan penelitian yang lebih jauh*
kesimpulan yang mungkin dapat diambil* latihan /isik seperti dance
therapy* bersepeda* berjalan adalah sebuah bentuk olahraga sehingga
55
meningkatkan e/ek relaksasi otot& ?/ek antidepresan semakin
meningkat baik apabila dilakukan latihan /isik jangka panjang&
e5 Du0,si -,n In+ensi+,s Dance/Movement Therapy
7eberapa studi menyebutkan berma+am>ma+am untuk durasi
Dance/Movement Therapy& -amun banyak studi menyebutkan kegiatan
ini dapat dilakukan dengan kisaran !>6! menit atau 6!>;! menit di setiap
kegiatannya B?arhart* #!!;H)inniger* et al!" #!$#C
56

)5 Ge0,*,n Dance/Movement Therapy
Terdapat beberapa analisa dalam pembuatan gerakan
Dance/Movement Therapy menurut @aban* yang disebut +aban
Movement &nalysis! Setiap gerakan dianalisa berdasarkan kategorik yang
terdiri dari elemen : berat 4 ringan* langsung 4 tidak langsung*
mendadak 4 tidak mendadak&
$C 1erakan mengapung terdiri dari elemen ringan* tidak langsung*
bertahap* +ontoh : gerakan mengapung seperti bulu&
#C 1erakan mendorong terdiri dari elemen berat* langsung* mendadak*
+ontoh : gerakan mendorong seperti permainan sepak bola&
C 1erakan meremas terdiri dari elemen berat* tidak langsung*
bertahap* +ontoh : gerakan seperti menggiling adonan&
%C 1erakan menekan terdiri atas elemen berat* langsung* bertahap*
+ontoh : gerakan menekan tombol BSiahaan* #!$$C&
Selain itu gerakan dan musik juga bisa disesuaikan dengan sosial budaya
setempat agar peserta lebih mudah beradaptasi dengan gerakan dalam
pelaksanaannya B,arris* et al!" #!!.C&
%5 L,.u Dolanan J,/,
,5 Pen.e0+i,n L,.u Dolanan J,/,
57
@agu dolanan ja2a adalah bentuk seni sastra tradisional atau
nyanyian rakyat dengan suatu irama tertentu yang dinyanyikan oleh
sekelompok anak>anak& @agu dolanan ini biasa dinyanyikan dengan
bermain>main atau pada suatu permainan daerah tertentu& Setiap lagu
dolanan memiliki maksud tertentu atau memiliki lirik>lirik atau syair
indah yang memiliki makna BFuadhiyah* #!$$C&
Menurut <ahardjo* lagu dolanan adalah lagu yang biasanya
dinyanyikan oleh anak>anak "a2a baik dengan gerak maupun tidak&
Sering diiringi musik atau gerakan sehingga akan lebih menyenangkan
B(rdiyanti* #!!C&
75 M,3,2 L,.u Dolanan J,/,
Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai ma+am lagu
dolanan* +ontohnya di "a2a Tengah yang memiliki hampir seratus lebih
judul lagu dolanan ja2a& Ma+am lagu dolanan "a2a diantaranya adalah
C)bla,-C)bla, S)(eng" 6)ndh)l-6)ndh)l Pac)l" Mentho,-Mentho,"
Sl),)-Sl),) ;atho," <am)ran" Padhang ;)lan" <aranan dll& BFuadhiyah*
#!$$C&
58
B5 Ke0,n.*, Konse1
Ke+e0,n.,n >
: Rariabel yang diteliti
: Rariabel antara
: Rariabel pengganggu
: (rah hubungan
C5 Hi1o+esis
Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a e/ekti/ dalam
menurunkan skor insomnia pada lansia pas+a ben+ana&
S*o0 inso2ni,
l,nsi, 1,s3, 7en3,n,
?/ek termogenik
Menurunkan ansietas
Menaikkan serotonin
?/ek antidepressan
Dance/Movement
Therapy -en.,n L,.u
Dol,n,n J,/,
Du*un.,n Kelu,0.,
59
BAB III
METODE PENELITIAN
A5 Des,in Peneli+i,n
)enelitian ini menggunakan desain penelitian 1)asy *'periment dengan
ran+angan pretest-posttest (ith control gro)p design" yaitu ran+angan untuk
men+ari hubungan sebab akibat dengan melibatkan # kelompok* yaitu
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol B-ursalam* #!!:C&
Keterangan :
<
$
S kelompok perlakuan&
<
#
S kelompok kontrol&
L S diberikan perlakuan&
> S tidak diberikan perlakuan&
0
$
S skor insomnia lansia kelompok perlakuan sebelum
dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy dengan lagu
dolanan ja2a&
Kelompo
k
Pre-test Intervens
i
Post-test
<
$
0
$
L 0
#
<
#
0

> 0
%
60
0
#
S skor insomnia lansia kelompok perlakuan setelah
dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy dengan lagu
dolanan ja2a&
0

S skor insomnia lansia kelompok kontrol&


0
%
S skor insomnia lansia kelompok kontrol tanpa diberikan
perlakuan&
D5 Po1ul,si -,n S,21el
"5 Po1ul,si
)opulasi yang diambil dalam penelitian ini adalah lansia pas+a ben+ana erupsi
merapi yang tinggal di huntap Bhunian tetapC Desa Kepuharjo* =angkringan*
Sleman* Yogyakarta sebanyak %!: lansia&
5 S,21el
Sampel dalam penelitian ini adalah lansia pas+a ben+ana di Dusun )etung
sebagai kelompok perlakuan dan lansia pas+a ben+ana di Dusun "ambu
sebagai kelompok kontrol& )erkiraan besar sampel merujuk pada uji hipotesis
beda rata>rata berpasangan Brumus analitis numerik berpasanganC menurut
Dahlan B#!$!C&
N =
Keterangan :
AP S deviat baku al/a&
61
AO S deviat baku beta&
S S simpang baku dari selisih nilai antar kelompok&
L
$
>L
#
S selisih minimal rerata yang dianggap bermakn
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 3D* hipotesis satu arah* sehingga AP S
$*6%& Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar $!D* maka AO S $*#:&
)ada penelitian sebelumnya diketahui bah2a H
L
$
>L
# S
*!!
S BSimpangan bakuC S *#6
- S
- S
- S S
- S $!*!6 orang S $! orang
Menurut Dempsey B#!!#C sampel sebesar ! atau lebih sudah dianggap
me2akili keakuratan populasi atau dengan kata lain representati/ untuk
dianalisis& 7esar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 6. orang lansia*
62
yaitu 6 orang lansia sebagai kelompok perlakuan dari Dusun )etung dan $
orang lansia sebagai kelompok kontrol dari Dusun "ambu&
Teknik sampling yang peneliti gunakan adalah teknik p)rposive sampling&
Dimana suatu penetapan sampel dipilih dengan +ara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau memenuhi kriteria
inklusi* sehingga sampel tersebut dapat me2akili karakteristik populasi yang
telah dikenal sebelumnya B-ursalam* #!!:C&
Dalam penelitian ini* peneliti membatasi subjek penlitian dalam kriteria>
kriteria berikut :
Kriteria inklusi :
$C @ansia pria dan 2anita Busia K 6! tahunC&
#C 7ersedia menjadi responden dalam penelitian&
C Komunikasi verbal baik supaya mempermudah peneliti untuk bertanya
atau berkomunikasi
%C @ansia yang menetap di Dusun )etung dan Dusun "ambu* Desa
Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta&
Kriteria eksklusi :
$C 1angguan ji2a berat&
#C )enyakit /isik berat atau terminal&
C Menggunakan obat penenang atau obat tidur&
Kriteria drop out :
Tidak mengikuti kegiatan 8 intervensi lebih dari sekali&
63
E5 Lo*,si -,n W,*+u Peneli+i,n
)enelitian ini dilakukan di hunian tetap Dusun )etung dan Dusun "ambu* Desa
Kepuharjo* Ke+amatan =angkringan* Kabupaten Sleman* Yogyakarta& )enelitian
ini dilakukan pada bulan (pril 4 (gustus #!$&
F5 &,0i,7el -,n De)inisi O1e0,sion,l
"5 &,0i,7el Peneli+i,n
aC Rariabel 7ebas : Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a&
bC Rariabel (ntara : ?/ek termogenik*
menurunkan ansietas* meningkatnya level
serotonin* e/ek antidepresan&
+C Rariabel Terikat : Skor insomnia lansia pas+a ben+ana&
dC Rariabel )engganggu : Dukungan keluarga&
5 De)inisi O1e0,sion,l
a @ansia menurut UU -o&$ Tahun $;;: adalah seseorang yang berusia 6!
tahun atau lebih& Dalam hal ini lansia yang dimaksud adalah lansia pas+a
ben+ana berusia 6! tahun atau lebih yang tinggal di Desa Kepuharjo*
=angkringan* Sleman* Yogyakarta& Skala yang digunakan adalah skala
nominal Blansia dengan diberi intervensi dan lansia tanpa diberi intervensiC&
b Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a adalah suatu kegiatan
menari dengan diiringi lagu dolanan ja2a& 1erakan menari untuk kegiatan
ini dibuat oleh peneliti berdasarkan re/erensi dan jurnal ilmiah& Terapi ini
dimaksudkan sebagai salah satu bentuk olahraga atau akti/itas /isik yang
64
menyeluruh Btidak hanya mengambil unsur akti/itas /isik namun juga sebagai
sarana rekreasi dan membangun hubungan interpersonalC& Terapi ini
dilakukan dengan durasi selama 6! menit dilakukan sekali dalam seminggu
dengan % sesi pertemuan& Dance/Movement Therapy ini menggunakan
iringan lagu dolanan ja2a dengan maksud disesuaikan dengan latar belakang
budaya lansia setempat sehingga mudah beradaptasi dan lebih menyatu
dengan lagu iringan tersebut saat menari& @agu dolanan ja2a yang
digunakan iringan adalah C)bla,-C)bla, S)(eng" Dondong $po Sala,"
6)ndh)l-6)nd)l Pac)l" :odo, 7gore," Sl),)-Sl),) ;atho," dll&
c Insomnia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan
memulai atau mempertahankan tidur atau ketidakmampuan untuk
mendapatkan tidur yang adekuat baik se+ara kuantitas maupun kualitas
BKaplan* #!$!C& )engukuran skor insomnia diukur dengan menggunakan
kuesioner KS)7" BKelompok Studi )sikologi 7iologi "akartaC Insomnia
0ating Scale dengan interpretasi skor untuk gejala berat* skor # untuk
gejala sedang* skor $ untuk gejala ringan dan skor nol untuk tanpa gejala!
)engukuran dilakukan dua kali yaitu saat pre-test dan post-test pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol& Skala yang digunakan adalah
skala numerik Bskor insomniaC&
G5 Ins+0u2en Peneli+i,n
"5 Kuesione0 D,+, Di0i Res1on-en
65
Kuesioner data diri responden sebagai data dasar atau data primer
mengenai keadaan responden meliputi H nama* alamat* jenis kelamin* usia*
agama* pendidikan* pekerjaan Bsebelum dan sesudah ben+anaC* aktivitas saat
ini* kehilangan apa saja saat ben+ana Bharta* keluarga*ternakC* ri2ayat
penyakit dahulu* penyakit yang diderita saat ini* obat yang diminum saat ini&
5 Al,+ Pen.u*u0,n S*o0 Inso2ni,
)engukuran skor insomnia diukur dengan menggunakan KS)7"
BKelompok Studi )sikologi 7iologi "akartaC Insomnia 0ating Scale&
Kuesioner ini terdiri dari delapan pertanyaan* dimana masing>masing
kelompok pertanyaan dirin+i kembali menjadi pilihan untuk gejala>gejala
yang lebih spesi/ik yang dapat digunakan sebagai skoring setiap gejala
insomnia&
Masing>masing pertanyaan diberi penilaian angka atau skor !> yaitu
skor ! untuk tanpa gejala* skor $ untuk gejala ringan* skor # untuk gejala
sedang* dan skor untuk gejala berat& "ika semua skor dari delapan
pertanyaan tersebut dijumlahkan maka akan menjadi total skor sebuah
interpretasi derajat insomnia yaitu sebagai berikut :
!>: S -ormal
;>$# S insomnia ringan
$>$: S insomnia sedang
J$: S insomnia berat
#5 Me-i,
66
aC Modul tertulis dan video Dance/Movement Therapy yang dibuat oleh
peneliti sebagai panduan bagi kader lansia&
bC Sound system dan laptop untuk memutar lagu dolanan ja2a&
67

H5 C,0, Pen.,27il,n D,+,
In/ormed +onsent dan )enilaian skor insomnia sebelum
intervensi dengan KS)7" 4 I<S
B Pre-Test
Dilakukan intervensi
Dance/Movement Therapy sekali
dalam seminggu selama $ bulan
pada kelompok perlakuan
Tidak dilakukan
intervensi pada kelompok
kontrol
)enilaian skor insomnia setelah
intervensi dengan KS)7" 4I<S
B Post-Test
)enilaian skor insomnia
dengan KS)7" 4I<S
B Post-Test
(nalisis data skor insomnia pre dan post test
B,(SI@C
@ansia Dusun )etung sesuai
kriteria inklusi 6 orang
Kelompok )erlakuan
@ansia Dusun "ambu sesuai
kriteria inklusi $ orang
Kelompok Kontrol
@ansia Desa Kepuharjo
sebanyak %!: lansia
68
G5 U6i &,li-i+,s -,n Re,7ili+,s
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dari KS)7" BKelompok
Studi )sikologi "akartaC Insomnia 0ating Scale yang telah baku& Kuesioner ini
telah diuji validitas dan reabilitas dengan hasil yang tinggi* baik antar psikiater
dengan psikiater Br S !*;3C maupun antar psikiater dengn dokter non psikiater Br S
!*;%C sehingga kuesioner ini dapat menilai insomnia se+ara subyekti/ dengan hasil
penilaian yang objekti/ BSuryo* #!! cit -oviani* #!!;C&
Uji validitas modul tertulis dan video =D Dance/Movement Therapy
dengan lagu dolanan ja2a telah divalidasi oleh pakar& Modul tertulis dan video =D
berisi langkah>langkah gerakan yang terdiri dari tiga tahap gerakan yaitu Step I* II*
dan III Bmodul terlampirC&
H& Me+o-e An,lis, D,+,
Data yang diperoleh dari penilaian skor insomnia dengan menggunakan
KS)7" 4 Insomnia 0ating Scale dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy diuji dengan
analisis univarat dan bivariat
aC (nalisis Univarat
Uji distribusi normalitas data dengan menggunakan uji Saphiro>
'ilk untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak& Dipilih uji
69
Shapiro>'ilk karena sampel berjumlah T 3!& Data terdistribusi normal apabila
pJ!*!3& (nalisis data karakteristik responden dinyatakan dengan /rekuensi
dan persentase karakteristik demogra/i subjek* sehingga gambaran
karakteristik responden dinyatakan dalam mean* modus* dan median&
bC (nalisis 7ivarat
(nalisis ini digunakan untuk menganalisis data pre-test dan post-test
skor insomnia pada kelompok kontrol dan perlakuan& (pabila data
terdistribusi normal maka perbedaan skor insomnia pada masing>masing
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol akan diuji dengan Paired Sample
T-test* apabila data terdistribusi tidak normal maka akan dilakukan uji statistik
non parametrik Wilco'on test& Kemudian untuk membandingkan skor
insomnia pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol akan diuji dengan Independent Sample T-test bila data terdistribusi
normal dan diuji dengan Mann-Whitney Test bila data tidak terdistribusi
normal& )ada hasil akhir akan didapatkan nilai signi/ikansi& 7ila sig = >">.
maka ,o ditolak dan ,$ diterima* bila sig ? >">. maka ,o diterima dan ,$
ditolak&
I5 E+i*, Peneli+i,n
)eneliti dalam penelitian ini menggunakan beberapa prinsip pertimbangan
etik menurut -ursalam B#!!:C yaitu :
70
$& )enelitian ini melindungi hak responden dengan +ara merahasiakan identitas
responden agar tidak diketahui oleh orang lain dan hanya diketahui peneliti
saja Bconfidentially&
#& <esponden mengisi lembar persetujuan Bin/ormed +onsentC untuk
membuktikan kepada responden bah2a peneliti akan melindungi hak>hak
responden dan tidak akan menimbulkan hal atau e/ek negati/ terhadap
responden Brespect h)man dignity&
& )ada penelitian ini* peneliti tidak hanya memberikan terapi kepada kelompok
perlakuan saja* tetapi kelompok kontrol juga diberikan terapi yang sama
dengan +ara yang sama setelah penelitian selesai dilakukan agar mendapatkan
man/aat yang sama bagi penanganan insomnianya&
71
BAB I&
HASIL DAN PEMBAHASAN
A5 H,sil Peneli+i,n
"5 G,27,0,n Lo*,si Peneli+i,n
)enelitian ini dilaksanakan di hunian tetap Dusun )etung dan Dusun "ambu*
Kelurahan Kepuharjo* Ke+amatan =angkringan* Kabupaten Sleman*
Yogyakarta& ,unian tetap merupakan bangunan tetap bantuan dari pemerintah
bagi 2arga di lereng 1unung Merapi yang tempat tinggalnya terkena ben+ana
erupsi& ,unian tetap ini telah dihuni oleh 2arga sejak (gustus #!$#&
Kelurahan atau Desa Kepuharjo terdiri dari : dusun yaitu Dusun Kaliadem*
"ambu* )etung* Kopeng* 7atur* )agerjurang* Kepuh* dan Manggong&
Keseluruhan jumlah penduduk Kelurahan Kepuharjo adalah #:$. ji2a dengan
;!# kepala keluarga* $:% pria* $% 2anita dan %!: diantaranya adalah lansia&
Dari : dusun tersebut* yang menjadi tempat penelitian kami adalah Dusun
)etung dan Dusun "ambu& Dusun )etung berjumlah $!# kepala keluarga
dengan 6 lansia& Dusun "ambu berjumlah $!# kepala keluarga dengan $
lansia&
Desa Kepuharjo dilalui Sungai 1endol di sebelah timur& Setiap musim
penghujan pasir dan batu dari pun+ak Merapi terba2a oleh banjir menuju ke
sungai ini& Dengan kondisi demikian pemerintah Desa Kepuharjo bekerja sama
dengan rela2an sekitar untuk memberikan peringatan dini ketika datang banjir
72
terutama kepada penambang dan 2arga yang berakti/itas di sekitar Sungai
1endol&
,unian tetap Dusun )etung dan "ambu* Desa Kepuharjo berlokasi U $$ km
dari 1unung Merapi& Dilihat dari lokasi dusun tersebut yang +ukup dekat
dengan 1unung Merapi* maka daerah ini merupakan daerah ra2an ben+ana
terutama erupsi 1unung Merapi& Selain daerah ra2an ben+ana* daerah tersebut
juga merupakan salah satu daerah yang +ukup parah pas+a ben+ana erupsi
1unung Merapi #6 -ovember #!$!&
7eberapa permasalahan timbul pada daerah ra2an ben+ana maupun pas+a
ben+ana erupsi 1unung Merapi tersebut diantaranya adalah masalah ekonomi
berupa kerugian materiil seperti kehilangan harta benda* ternak* pekerjaan&
Selain itu* masalah kesehatan seperti penyakit /isik yang berkaitan dengan
erupsi yaitu IS)( BIn/eksi Saluran )erna/asan (kutC dan psikologis
diantaranya meningkatnya ke+emasan* depresi* insomnia* menurunnya /ungsi
kogniti/* keper+ayaan diri* dan harga diri juga memberikan dampak yang buruk
bagi 2arga di daerah tersebut&
5 G,27,0,n K,0,*+e0is+i* Res1on-en
<esponden dalam penelitian ini berjumlah 3# lansia yang berasal dari dua
dusun yaitu #. lansia sebagai kelompok perlakuan dari Dusun )etung dan #3
lansia sebagai kelompok kontrol dari Dusun "ambu* Kelurahan Kepuharjo*
Ke+amatan =angkringan* Yogyakarta& @ansia di Dusun )etung sebagai
kelompok perlakuan yang memenuhi kriteria adalah 6 lansia& @ansia yang
73
mengalami drop out sebanyak ; lansia sehingga menjadi #. lansia karena
ketidakhadiran pada saat intervensi lebih dari satu kali pertemuan dan posttest
yang diadakan&
Sedangkan jumlah lansia di Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol yang
memenuhi kriteria adalah $ lansia& @ansia yang mengalami drop out sebanyak
6 lansia sehingga menjadi #3 lansia karena ketidakhadiran pada saat posttest
diadakan&
,asil karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
gambaran karakteristik responden penelitian berdasarkan usia* jenis kelamin*
tingkat pendidikan* pekerjaan* status pernikahan* status tinggal bersama
keluarga atau sendiri* dan status ri2ayat adanya penyakit /isik yang menyertai
atau tidak& (dapun karakteristik responden dari kedua kelompok sebagai
berikut H
T,7el "5 Distribusi Frekuensi Karakteristik <esponden Dusun )etung
BnS#.C dan Dusun "ambu BnS#3C* Kepuharjo* =angkringan* Sleman*
Yogyakarta BMaret* #!$C
Karakteristik
Kelompok )erlakuan Kelompok Kontrol ) value
- D - D
"5 Usi,
6!>.% tahun
.3>;! tahun
$.
$!
6*!
.*!
$;
6
.6*!
#%*!
!*!;
5 Jenis *el,2in
@aki>laki
)erempuan
!
#.
!
$!!*!
3
#!
#!*!
:!*!
!*!3
74
#5 Pen-i-i*,n
Tidak Sekolah
SD
SM)
SM?(
$.
;
!
$
6*!
*
!
.
$.
:
!
!
6:*!
#*!
!
!
!*6$#
'5 Pe*e06,,n
Tidak bekerja
)etani
)edagang
$$
$3
$
%!*.
33*6
*.
$
##
#
%*!
::*!
:*!
!*!!.
$5 S+,+us
Pe0ni*,h,n
Menikah
=erai meninggal
$!
$.
.*!
6*!
$!
$3
%!*!
6!*!
!*:#6
?5 Tin..,l
Be0s,2,
Keluarga
Sendiri
#!
.
.%*$
#3*;
$6
;
6%*!
6*!
!*%#
%5 S+,+us Pen9,*i+
Sehat
)unya Sakit
$:
;
66*.
*
$3
$!
6!
%!
!*6$:

Sumber : Data )rimer yang diolah
7erdasarkan tabel diatas dapat diketahui bah2a responden pada
kelompok perlakuan dan kontrol sebagian besar berusia 6!>.% tahun yaitu $.
orang B6DC pada kelompok intervensi dan $; orang B.6DC pada kelompok
kontrol& Karakteristik jenis kelamin didominasi oleh lansia perempuan* pada
kelompok perlakuan adalah #. orang B$!!DC dan #! orang B:!DC pada
kelompok kontrol& Sedangkan untuk karakteristik pendidikan* kedua kelompok
75
responden mayoritas tidak bersekolah dengan persentase rata>rata kedua
kelompok adalah 63*3D&
Untuk karakteristik pekerjaan* responden kedua kelompok sebagian
besar bekerja sebagai petani dengan persentase rata>rata kedua kelompok
adalah .$*:D dan yang kedua adalah tidak bekerja dengan persentase rata>rata
kedua kelompok ##*3D& Status pernikahan kedua kelompok responden
sebagian besar adalah +erai meninggal dengan rata>rata persentase kedua
kelompok 6$*3D&
Mengenai status tinggal bersama* kedua kelompok responden sebagian
besar tinggal bersama keluarga dengan rata>rata persentase kedua kelompok
sebesar 6;*!3D& 7erdasarkan status sakit kedua kelompok responden sebagian
besar memiliki status sehat dengan persentase rata>rata kedua kelompok adalah
6*3D& Sedangkan untuk status sakit persentase rata>rata kedua kelompok
adalah 6*63D&
Uji homogenitas pada tabel diatas menunjukan bah2a karakteristik
responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai pJ!*!3&
,asil tersebut menunjukkan bah2a karakteristik responden pada kedua
kelompok tidak ada perbedaan yang bermakna atau homogen pada semua poin
karakteristik responden ke+uali pada karakteristik pekerjaan didapatkan nilai
pS!*!!. yang berarti terdapat perbedaan atau tidak homogen&
76
#5 G,27,0,n De0,6,+ Inso2ni, P,-, L,nsi,
7erikut adalah gambaran derajat insomnia pada lansia berdasarkan hasil dari
pengisian kuesioner KS)7" BKelompok Studi )sikologi 7iologi "akartaC
Insomnia 0ating Scale dari 3# responden yang berisi delapan pertanyaan terkait
dengan gejala dan derajat insomnia baik sebelum dan setelah dilakukan
intervensi pada kelompok perlakuan dan hasil pengisian kuesioner pada
kelompok kontrol dengan tidak diberikan perlakuan&
T,7el 5 Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post-test
pada <esponden @ansia Kelompok )erlakuan BnS#.* Maret>Mei*
#!$C
De0,6,+ Inso2ni, Pre ! te"t Po"t#te"t
- D - D
-ormal $ %:*$ #. $!!*!
<ingan . #3*; > >
Sedang . #3*; > >
7erat > > > >
To+,l #. $!!*! #. $!!*!
Sumber : Data )rimer
Tabel # menunjukkan bah2a responden kelompok perlakuan saat dilakukan
pengukuran a2al sebelum intervensi didapatkan jumlah terbanyak pada
derajat insomnia normal yaitu $ lansia B%:DC* kemudian ringan dan sedang
masing>masing B#3*;DC& Setelah dilakukan intervensi Dance Movement
77
Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan dan dilakukan pengukuran
kembali didapatkan peningkatan jumlah responden pada derajat insomnia
normal menjadi #. lansia B$!!DC* dengan demikian derajat insomnia ringan
dan sedang yang dialami lansia menunjukkan penurunan menjadi !D&
T,7el #5 Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post-
test pada <esponden @ansia Kelompok Kontrol BnS#3* Maret>Mei*
#!$C
De0,6,+ Inso2ni, Pre ! te"t Po"t#te"t
- D - D
-ormal ; 6*! 6 #%*!
<ingan $! %!*! $% 36*!
Sedang 6 #%*! 3 #!*!
7erat > > > >
To+,l #3 $!!*! #3 $!!*!
Sumber : Data )rimer
Tabel menunjukkan bah2a responden kelompok kontrol saat dilakukan
pengukuran a2al Bpre-testC menunjukkan jumlah dan persentase tertinggi pada
derajat insomnia ringan yaitu berjumlah $! lansia B%!DC& )ada kelompok
kontrol tidak dilakukan intervensi kemudian dilakukan pengukuran kembali $
bulan berikutnya didapatkan hasil yaitu jumlah dan persentase tertinggi juga
pada derajat insomnia ringan yaitu berjumlah $% lansia B36DC& ,al ini
menunjukkan adanya peningkatan jumlah dan persentase derajat insomnia
ringan yang dialami lansia& "umlah dan persentase responden normal
78
mengalami penurunan karena yang tadinya memiliki derajat insomnia normal
menjadi meningkat menuju derajat insomnia ringan&
'5 Pen.,0uh Pe27e0i,n Dance Movement Therapy Te0h,-,1 S*o0
Inso2ni, P,-, L,nsi, Dusun Pe+un. -,n Dusun J,27u8 Kelu0,h,n
Ke1uh,06o8 C,n.*0in.,n8 Sle2,n8 Yo.9,*,0+,5
,asil penelitian ini menggambarkan perbandingan antara terapi insomnia pre-
test dan post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang
ditunjukkan dalam tabel berikutH
T,7el '5 ,asil (nalisa Independent Sample T Test Skor Pre-test
Insomnia <esponden Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol
B nS3#* Maret>Mei* #!$C
SK0<
Pre-test
Mean
Pre-
test
2 Sig T P @al)e
)erlakuan
Kontrol
:*:3
;*;#
$*#% !*#33 >!*:;6 !*.3
Sumber : Data primer diolah
Uji beda skor insomnia pre-test antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol dilakukan untuk melihat perbedaan dari skor insomnia pre-
test antara kelompok perlakuan yang sebelum diberikan intervensi Dance
Movement Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan dengan skor
insomnia kelompok kontrol& Dari hasil uji beda Independent Sample T-Test
didapatkan mean skor pre-test insomnia tertinggi adalah pada kelompok
kontrol& -ilai signi/ikansi yaitu !*.3 BpJ!*!3C menunjukkan tidak ada
79
perbedaan bermakna antara skor pre-test insomnia kelompok perlakuan
sebelum diintervensi dengan kelompok kontrol&
T,7el $5,asil (nalisa Mann Whitney Test Skor Post-test Insomnia
<esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol
B nS3#* Maret>Mei* #!$C
SK0<
Post-test
Mean
Posttest
Sig!
(A-tailed
)erlakuan
Kontrol
*:3
;*6!
!*!!!
Sumber : Data primer diolah
Uji beda skor post-test insomnia antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol dilakukan untuk melihat perbedaan dari skor post-test
insomnia antara kelompok perlakuan yang setelah diberikan intervensi Dance
Movement Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan dengan skor
insomnia kelompok kontrol& Dari hasil uji beda Mann Whitney Test
didapatkan mean skor post-test insomnia tertinggi adalah pada kelompok
kontrol sedangkan pada kelompok perlakuan mengalami penurunan& -ilai
signi/ikansi yaitu !*!!! BpN!*!3C& menunjukkan perbedaan bermakna antara
skor post-test insomnia kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi
Dance/Movement Therapy dengan kelompok kontrol&
80
T,7el ?5 ,asil (nalisa )erbedaan <erata Skor Pre-test dan Post-
test Insomnia <esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan
Kelompok Kontrol
Kelompok
,asil (nalisis Wilco'on Signed 0an, Test
Keterangan - MeanBSD
Sig!
(A-
tailed
)erlakuan
Pre test
Post test
#.
#.
:*:3U%*:
*:3U$*%
!*!!!
Kontrol
Pre test
Post test
#3
#3
;*;#U*:
;*6!U*$
!*63.
Sumber : Data primer diolah
Uji beda skor insomnia pre-test dan post-test pada kelompok
perlakuan dilakukan untuk melihat perubahan skor insomnia sebagai e/ek dari
pemberian perlakuan Dance/Movement Therapy selama $ bulan dengan % kali
pertemuan berturut>turut& Dari hasil uji beda Wilco'on Signed 0an, Test
didapatkan nilai signi/ikansi !*!!! BpN!*!3C& -ilai tersebut menunjukkan
perbedaan yang bermakna pada skor insomnia sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi pada kelompok perlakuan& Sehingga dapat disimpulkan terjadi
penurunan skor insomnia sebelum dan sesudah dilakukan Dance/Movement
Therapy pada kelompok perlakuan&
81
Sedangkan pada kelompok kontrol* dari hasil uji beda Wilco'on Signed 0an,
Test didapatkan nilai signi/ikansi !*63. BpJ!*!3C& -ilai tersebut menunjukkan
tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada skor insomnia a2al dan akhir
pada kelompok kontrol& Sehingga dapat disimpulkan bah2a tidak terjadi
penurunan skor insomnia pada responden kelompok kontrol&
T,7el %5 ,asil Uji 7eda Independent Sample T-Test Selisih Skor
Insomnia Pre-test dan Post-test pada <esponden @ansia Kelompok
)erlakuan dan Kelompok Kontrol B nS3#* Maret>Mei* #!$C
Selisih Skor
Pretest M
Posttest
Mean
Selisih
skor
2 Sig T P @al)e
)erlakuan
Kontrol
%*;#
!*:!
!*!!$ !*;.! *:6 !*!!$
Sumber : Data primer diolah
Uji beda selisih skor insomnia pre-test dan post-test antara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan untuk melihat apakah
terdapat perbedaan dari selisih skor insomnia antara kelompok perlakuan yang
setelah diberikan intervensi Dance Movement Therapy selama $ bulan dengan %
kali pertemuan dengan skor insomnia kelompok kontrol&
Tabel . menunjukkan bah2a dari uji beda menggunakan Independent Sample
T-Test didapatkan mean selisih skor pre-test dan post-test insomnia tertinggi
adalah pada kelompok perlakuan yang menunjukkan bah2a terdapat penurunan
sekitar 3 skor insomnia pada kelompok perlakuan& -ilai signi/ikansi yaitu !*!!$
BpN!*!3C& Maka dapat disimpulkan bah2a terdapat perbedaan bermakna pada
82
selisih skor pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan setelah diberikan
intervensi Dance/Movement Therapy dengan kelompok kontrol&
B5 Pe27,h,s,n H,sil Peneli+i,n
"5 K,0,*+e0is+i* Res1on-en
Dalam penelitian ini terdapat beberapa karakteristik responden yang
kami ambil datanya diantaranya adalah usia* jenis kelamin* tingkat pendidikan*
pekerjaan* status pernikahan* status tinggal bersama keluarga atau sendiri* dan
status sehat atau sedang menderita sakit& Karakteristik>karakteristik tersebut
dapat memengaruhi ada atau tidaknya /aktor resiko bagi setiap individu lansia
terhadap gangguan psikologis seperti depresi* insomnia* ke+emasan* dan
penurunan /ungsi kogniti/&
@ansia mengalami perubahan pola tidur dibandingkan dengan orang
yang lebih muda karena proses menua se+ara /isiologik* perubahan irama
sirkadian* kondisi medis dengan penyakit tertentu* peningkatan konsumsi suatu
obat>obatan* gangguan psikiatri seperti depresi* ke+emasan* serta perubahan
lingkungan dan gaya hidup B<oepke et al!"#!$!C& 7erdasarkan penelitian ini
dari 3# responden yang dibagi menjadi # kelompok yaitu kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol* hasil penelitian pada tabel $ menunjukkan bah2a
sebagian besar responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berusia
6!>.% tahun dengan rata>rata persentase 6;*3D>.!D responden&
7erdasarkan studi pada tahun #!$! menunjukkan bah2a lansia yang
berusia lebih dari 63 tahun mengalami gangguan tidur sebesar %#D bahkan
83
setelah tiga tahun kemudian diamati* lansia>lansia yang sebelumnya tidak
mengalami gangguan tidur menjadi mengalami gangguan tidur B<oepke* et al!*
#!$!C& ,asil yang sama juga terdapat pada studi prevalensi insomnia di Yunani
pada tahun #!$!* dimana lansia yang berusia lebih dari 63 tahun mempunyai
persentase mengalami insomnia sebesar 33D B)aparrigopoulos* et al&* #!$!C&
Faktor usia menua yang memasuki proses degenerati/ memengaruhi
/aktor hormonal berkurangnya produksi hormon melatonin yang dihasilkan
oleh glandula pineal dan berkurangnya produksi estrogen terutama pada 2anita
menopause& ,al ini dapat menurunkan e/isiensi tidur dan kejadian gangguan
tidur irama sirkadian B<oepke* et al!* #!$!C&
Sementara untuk jenis kelamin* berdasarkan penelitian ini dari
kelompok perlakuan dan kontrol mayoritas yang mengalami insomnia baik
ringan* sedang* dan berat adalah 2anita dengan rata>rata persentase ;!D& ,al
ini serupa dengan studi prevalensi insomnia di Yunani yaitu insomnia lebih
banyak terjadi pada 2anita daripada pria dengan persentase !*;D vs $;*3D
B)aparrigopoulos* et al&* #!$!C& Menurut Tjepkema B#!!3C insomnia lebih
banyak dialami oleh 2anita karena adanya perubahan hormonal yang
berhubungan dengan saat menstruasi* kehamilan* saat menopause* dan se+ara
umum gangguan ji2a atau psikiatrik lebih banyak dialami oleh 2anita&
Karakteristik mengenai tingkat pendidikan mayoritas
responden adalah tidak sekolah dengan rata>rata persentase 63*3D& Menurut
Tao Liang B#!!:C pada studi mengenai /aktor sosiodemogra/i terkait dengan
84
insomnia di =hina* seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang
rendah seperti tidak pernah bersekolah atau hanya setara sekolah dasar
mempunyai /aktor resiko untuk mengalami gangguan tidur terutama DIS
BDiffic)lty Initiating Sleep! ,al ini dapat dikaitkan dengan keterampilan
seseorang dalam menghadapi masalahnya&
Menurut Tamher dan -oorkasiani B#!!;C semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semakin mudah dalam menghadapi masalah yang terjadi&
Sehingga dapat dipahami* apabila seseorang dengan pendidikan yang rendah
maka kemungkinan akan merasa sulit untuk menghadapi masalahnya
sehingga masalah tersebut dapat menjadikan sumber stress yang bisa
menimbulkan insomnia&
Selain mengenai kemampuan dalam menyelesaikan masalah*korelasi tingkat
pendidikan dengan penghasilan juga memengaruhi terjadinya sumber
masalah& Seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah biasanya
mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang lebih sedikit dibandingkan
dengan seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi* sehingga
permasalahan /inansial tersebut yang biasanya sering menjadikan sumber
masalah atau stress yang akhirnya berdampak pada insomnia
BTjepkema*#!!3C&
Karakteristik responden selanjutnya adalah pekerjaan& Dalam penelitian ini
mayoritas responden mempunyai pekerjaan sebagai petani dengan rata>rata
persentase .$*:D 2alaupun tidak sedikit juga yang tidak bekerja dengan rata>
85
rata persentase ##*%D& Menurut Tao Liang B#!!:C selain pendidikan yang
rendah* orang yang tidak mempunyai pekerjaan juga mempunyai /aktor resiko
mengalami DIS BDiffic)lty Iniating SleepC&
7erdasarkan studi mengenai /aktor sosiodemogra/i dan stress terkait insomnia
di Kanada didapatkan bah2a kondisi tidak memiliki pekerjaan mempunyai
persentase sebesar $%*6D untuk menjadi sumber masalah dalam hidup dan
menyebabkan insomnia& Keadaan ini dapat dipahami berkaitan dengan
keadaan keuangan individu yang harus dipenuhi setiap 2aktu serta eksistensi
diri dalam hubungan sosial BTjepkema* #!!3C& 7ahkan menurut 'illiams
B#!!:C tidak mempunyai pekerjaan atau aktivitas akan menyebabkan
penurunan /ungsi kogniti/* menurunnya keper+ayaan diri* dan kualitas hidup&
Karakteristik status pernikahan responden pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol memiliki persentase tertinggi pada status janda dengan rata>
rata persentase 6$*3D& Status pernikahan dan sosioekonomi menjadi salah
satu /aktor sosiodemogra/i yang penting untuk terjadinya insomnia& Status
janda karena meninggal dan karena per+eraian mempunyai persentase
insomnia lebih tinggi daripada seseorang yang masih mempunyai pasangan
hidup B)aparrigopoulos* et al&* #!$!C& Menurut Tjepkema B#!!3C dalam
sebuah survey di Kanada ##D janda dan $;D orang yang mengalami
per+eraian memiliki masalah pada tidurnya dibandingkan pada orang yang
masih memiliki pasangan hidup yaitu $D&
86
Sedangkan pada orang yang tidak atau belum menikah prevalensi insomnia
adalah $$D& Status pernikahan ini juga dapat dikaitkan dengan kehilangan
orang yang di+intai baik dengan kematian atau perpisahan dan hal ini tidak
hanya terjadi pada status pernikahan* kehilangan sanak saudara* anak* orang
tua juga dapat menjadi sumber stress yang menyebabkan insomnia&
Kehilangan orang yang di+intai mempunyai persentase prevalensi sebesar
#%*6D mengalami insomnia BTjepkema* #!!3C&
Karakteristik responden mengenai status tinggal bersama keluarga atau
sendiri* mayoritas responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
tinggal bersama keluarga dengan rata>rata persentase 6;D sedangkan yang
tinggal sendiri adalah $D& Dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia
se+ara umum dan terutama lansia pas+a ben+ana untuk membantu menghadapi
masalah yang dihadapi dari segi kesehatan* kebutuhan keuangan* keamanan
diri* hubungan sosial dll&
Menurut -ugroho B#!!:C /aktor sosial seperti kurangnya dukungan sosial dari
masyarakat sekitar dan keluarga dapat menyebabkan menurunnya kualitas
hidup dan gangguan tidur& "ika dilihat dari gambaran karakteristik responden
yang mayoritas tinggal bersama dengan keluarga maka menunjukkan bah2a
dukungan dari keluarga amat baik& Mayoritas lansia di kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol tinggal bersama dengan anak* +u+u* atau pasangannya&
-amun* tinggal bersama keluarga juga belum menjadi jaminan penuh seorang
lansia mendapat dukungan dari keluarga& Keluarga lansia tersebut harus
87
mampu menjalankan perannya sebagai seorang yang memotivasi dan menjadi
seorang teman bagi lansia tersebut& Selain keluarga* dukungan dari
masyarakat sekitar juga memengaruhi& Di Dusun )etung sebagai kelompok
perlakuan dan Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol dukungan masyarakat
+ukup baik karena mereka saling membantu dan saling mengunjungi satu
sama lain&
Karakteristik responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mengenai
status kesehatan adalah mayoritas responden memiliki status sehat dengan
rata>rata persentase 6D* 2alaupun ada yang mempunyai status sakit yaitu
sebanyak 6*.D& Mayoritas penyakit yang diderita oleh lansia di kelompok
perlakuan dan kontrol ini adalah hipertensi* osteoarthritis* dan rheumatoid
arthritis yang merupakan penyakit degenerati/ atau penyakit karena proses
menua se+ara /isiologis&
)enyakit yang diderita seperti in/ark miokard*gagal jantung kongesti/*
diabetes mellitus* penyakit gangguan perna/asan* nyeri kronis seperti arthritis*
kanker seringkali dapat menimbulkan nyeri atau distress /isik yang dapat
mengganggu siklus tidur& -yeri yang ditimbulkan ini dapat meningkatkan
/rekuensi terbangun di malam hari atau rasa tidak nyaman sehingga sulit
untuk memulai tidur BFoley* et al!* #!!%C& Menurut Tjepkema B#!!3C
permasalahan kesehatan atau menderita sakit memiliki persentase prevalensi
insomnia sebesar $*#D&
88
Insomnia tidak hanya terjadi pada seseorang yang mempunyai penyakit
tertentu* akan tetapi dapat dialami oleh care givers karena adanya rasa
kekha2atiran dan ke2aspadaan setiap 2aktu untuk mera2at anggota
keluarganya yang sakit& ,al ini memberikan kontribusi persentase prevalensi
insomnia sebesar $%*%D BTjepkema*#!!3C&
5 Pe07e-,,n De0,6,+ Inso2ni, Prete"t -,n Po"tte"t P,-, L,nsi, Dusun
Pe+un. -,n Dusun J,27u8 Kelu0,h,n Ke1uh,06o8 C,n.*0in.,n8 Sle2,n8
Yo.9,*,0+,5
,asil penelitian dari responden Dusun )etung sebagai kelompok
perlakuan dan responden Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol untuk
mengetahui derajat insomnia saat pre-test atau sebelum diberikan terapi DMT
BDance Movement Therapy diperoleh hasil bah2a pada kelompok perlakuan
derajat insomnia yang paling banyak adalah normal& Sedangkan pada
kelompok kontrol derajat insomnia yang paling banyak adalah derajat
insomnia normal dan ringan&
Mayoritas derajat insomnia normal dan ringan dari kedua kelompok
responden dapat dipengaruhi berbagai /aktor diantaranya sebagian lansia yang
sehat di Dusun )etung dan Dusun "ambu sudah mulai berakti/itas dan bertani
2alaupun dengan tempat yang lebih jauh dari sebelumnya& Dari segi tempat
tinggal* mulai 7ulan (gustus #!$# 2arga di dusun>dusun tersebut sudah
dapat menempati hunian tetap dan hidup bersama dengan keluarga disertai
89
desain tempat tinggal yang lebih nyaman dan saling berdampingan dengan
para tetangga sehingga membuat dukungan sosial dari masyarakat dan
keluarga yang merasa senasib sepenanggungan membuat keadaan menjadi
lebih baik dari sebelumnya&
Selain itu di Kelurahan Kepuharjo tersebut telah rutin diadakan
puskesmas keliling yang meliputi posyandu lansia dan balita terdiri dari
pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah* berat badan* dan
pemeriksaan dokter jika diperlukan& Selain pemeriksaan kesehatan /isik*
pembinaan psikologis juga dilakukan sejak pas+a ben+ana oleh rela2an dan
kader>kader lansia yang terdiri dari 2arga dusun tersebut* sehingga kesehatan
se+ara /isik dan psikologis lansia dapat meningkat dan menjadi lebih baik&
'alaupun mayoritas responden kelompok perlakuan dan kontrol
memiliki derajat insomnia normal dan ringan* namun ada juga sebagian lansia
dari kedua kelompok ini yang memiliki derajat insomnia sedang dengan skor
$ dan $%& Insomnia yang diderita oleh lansia ini dapat terjadi karena
beberapa /aktor diantaranya adalah /aktor usia atau degenerati/* seperti terlihat
dalam gambaran karakteristik bah2a seluruh responden berusia J63 tahun
dan berkorelasi dengan penurunan produksi hormone melatonin* estrogen
sehingga menyebabkan gangguan irama sirkadian tidur B<oepke* et al!* #!$!C&
Kemudian karena usia yang sudah lanjut maka ra2an untuk memiliki
berbagai penyakit seperti pada tabel karakteristik responden yaitu hipertensi*
osteoarthritis* rheumatoid arthritis& )enyakit yang diderita seperti penyakit
90
kardiovaskular* penyakit>penyakit yang menimbulkan nyeri kronis
mengakibatkan ketidaknyamanan* sulit untuk memulai dan mempertahankan
tidur BFoley* et al!* #!!%C&
Faktor sosiodemogra/i lain dari responden kedua kelompok yang dapat
menyebabkan insomnia diantaranya adalah jenis kelamin yang mayoritas
adalah 2anita* janda* pendidikan yang rendah* dan sebagian ada yang tinggal
sendiri& Faktor lain yaitu sumber stress seperti anggota keluarga yang sakit*
dan kebutuhan /inansial yang tidak baik seperti yang telah dibahas
sebelumnya pada pembahasan karakteristik responden juga dapat
menimbulkan insomnia BTjepkema* #!!3C&
Karena derajat insomnia saat pre-test pada kedua kelompok responden
mayoritas adalah derajat insomnia normal dan ringan maka dapat disimpulkan
bah2a derajat insomnia lansia tersebut sudah +ukup baik& Maka dari itu yang
peneliti ingin lakukan pada responden kelompok perlakuan adalah
memberikan terapi DMT dengan hipotesis dapat menurunkan skor insomnia
sehingga didapatkan derajat insomnia yang paling baik&
,asil penelitian post-test dari responden Dusun )etung sebagai
kelompok perlakuan dan Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol untuk
mengetahui derajat insomnia setelah diberikan terapi DMT BDance Movement
Therapy selama $ bulan berturut>turut dengan %Q pertemuan diperoleh hasil
bah2a pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan pada derajat insomnia
91
normal& Sedangkan pada kelompok kontrol derajat insomnia yang paling
banyak adalah derajat insomnia ringan&
'alaupun skor post-test pada responden kelompok perlakuan mayoritas
adalah normal sama seperti saat pre-test akan tetapi terdapat penurunan skor
insomnia dari responden tersebut men+apai !D untuk derajat insomnia ringan
dan sedang* sehingga setelah dilakukan intervensi DMT Bpost-testC persentase
untuk derajat insomnia normal pada kelompok perlakuan men+apai $!!D
dengan kisaran skor BN:C* dibandingkan dengan saat pre-test yaitu %:*$D&
Sedangkan untuk responden kelompok kontrol didapatkan hasil
peningkatan skor insomnia pada derajat insomnia normal menuju ringan dan
didapatkan penurunan skor insomnia pada derajat insomnia sedang menuju
ringan& Sehingga didapatkan mayoritas persentase derajat insomnia yang
diderita adalah derajat insomnia ringan B36DC&
)erbedaan hasil akhir post-test pada kedua kelompok responden dapat
disebabkan oleh beberapa /aktor& Faktor>/aktor tersebut diantaranya adalah
terapi DMT yang diberikan pada kelompok perlakuan dapat memberikan e/ek
termogenik* meningkatkan serotonin* menurunkan ke+emasan* dan
menimbulkan kegembiraan seperti yang diharapkan peneliti untuk
menurunkan gejala insomnia B1iselle* et al!" #!$#C&
Faktor yang lain adalah ketaatan lansia kelompok perlakuan untuk
mengikuti terapi* dukungan keluarga* kader lansia* dan sesama lansia yang
baik di dusun tersebut dapat meningkatkan e/ek terapi& Sedangkan pada
92
kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun sehingga peningkatan dan
sedikit penurunan skor insomnia yang dialami oleh responden tersebut
kemungkinan karena tidak adanya terapi atau intervensi yang mengontrol
gejala insomnia responden tersebut&
#5 Pe27,h,s,n Pen.,0uh Pe27e0i,n Dance Movement Therapy Te0h,-,1
S*o0 Inso2ni, P,-, L,nsi, Dusun Pe+un. -,n Dusun J,27u8 Kelu0,h,n
Ke1uh,06o8 C,n.*0in.,n8 Sle2,n8 Yo.9,*,0+,5
,asil uji beda Wilco'on Signed 0an, Test tabel 6 menunjukkan selisih mean
skor pre-test dan post-test kelompok perlakuan adalah 3*!! dengan nilai
signi/ikansi !*!!!& Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bah2a terdapat
perbedaan yang signi/ikan atau bermakna antara skor pre-test dan post-test
kelompok perlakuan setelah dilakukan intervensi DMT&
Seperti yang telah disinggung pada sub bab sebelumnya bah2a penurunan
skor insomnia pre-test dan post-test kelompok perlakuan menunjukkan bah2a
intervensi DMT yang telah diberikan memberikan e/ek sesuai yang
diharapkan oleh peneliti pada hipotesis& DMT BDance Movement TherapyC
adalah suatu akti/itas /isik yang menyeluruh karena memasukkan musik*
e'ercise BolahragaC* stimulus sensori ke dalam satu kesatuan yang sangat
e/ekti/ untuk mengurangi gangguan psikologikal B)inniger* et al!" #!$#C&
DMT dapat menjadi bentuk alternati/ olahraga bahkan sebagai olahraga
aerobik karena melatih gerakan kaki dan tangan se+ara ritmis B?arhart* #!!;C&
93
DMT dihipotesiskan dapat menjadi salah satu terapi insomnia karena berbagai
e/ek dan man/aat yang dihasilkan dari DMT& Diantaranya adalah karena DMT
dapat menjadi alternati/ latihan aerobik maka dapat memberikan e/ek
termogenik& @atihan aerobi+ maupun latihan /isik sedang akan meningkatkan
suhu tubuh pusat B1iselle* et al!" #!$#C&
)eningkatan suhu tubuh pusat ini akan merangsang hipotalamus untuk
melakukan pendinginan sebagai bentuk homeostasis tubuh dengan menaikkan
aliran darah menuju kulit atau peri/er seperti tangan* kaki* 2ajah dan
menghantarkan panas tersebut ke lingkungan sekitar B1iselle* et al!" #!$#C&
Mekanisme tersebut dapat mengatasi kegagalan regulasi suhu tubuh saat akan
menjelang tidur dikarenakan berkurangnya hormon melatonin pada saat usia
lanjut B1iselle* et al!" #!$#C&
Insomnia dapat juga disebabkan karena de/isit serotonin& Selain e/ek
termogenik* DMT juga dapat meningkatkan kadar serotonin melalui lipolisis
sehingga meningkatkan konsentrasi tripto/an bebas dalam darah kemudian
tripto/an bebas akan memasuki sa2ar darah otak dan terjadi biosintesis
serotonin B1iselle* et al!" #!$#C&
DMT berbeda dengan senam aerobik pada umumnya karena lansia dapat
berkreasi dalam gerakan B)eri+leous* #!$$C& 'alaupun dalam pelaksanaan
intervensi ini* peneliti selaku instruktur memberikan +ontoh gerakan kepada
lansia dalam upaya untuk mengajak lansia menari dan menghilangkan rasa
sungkan antara lansia dan peneliti&
94
Dalam pelaksanaannya* gerakan DMT tidak hanya berupa gerakan se+ara
individual tetapi juga disertai gerakan pair BberpasanganC dan gro)p
BberkelompokC sehingga ter+ipta suasana yang akrab dan menyenangkan
antara sesama lansia dan instruktur B)eri+leous* #!$$C& Diharapkan dengan
adanya suasana yang menyenangkan tersebut* lansia dapat merasa nyaman*
gembira* terbangun hubungan interpersonal antar sesama lansia sehingga
dapat berbagi +erita dan melepaskan masalah yang mungkin ada dalam hidup
mereka sehingga dapat menurunkan gejala insomnia B,arris* et al!"
#!!.H)eri+leous* #!$$C&
Untuk mendapatkan hasil yang optimal* diperlukan kepatuhan dari responden
kelompok perlakuan untuk mengikuti terapi DMT ini& Terapi DMT yang
peneliti lakukan menggunakan gerakan yang relati/ mudah diikuti oleh lansia
dan musik yang digunakan adalah iringan lagu dolanan ja2a& ,arapan peneliti
dengan gerakan yang relati/ mudah diikuti dan iringan lagu dolanan ja2a
dapat memberikan unsur humor sembari mengingat masa lampau saat para
lansia masih kanak>kanak& Upaya tersebut selain memberikan hubungan
interpersonal yang akrab antar sesama lansia dan instruktur* juga
meningkatkan kepatuhan lansia untuk mengikuti terapi DMT yang diberikan&
)enurunan skor insomnia lansia yang signi/ikan pada kelompok perlakuan ini
tidak hanya semata>mata dihasilkan dari terapi DMT yang diberikan&
)osyandu lansia yang rutin diadakan* dukungan sosial dari 2arga sekitar*
kader lansia* dan keluarga yang baik di Dusun )etung ini seperti yang telah
95
dibahas pada pembahasan karakteristik responden juga memberikan
kontribusi terhadap penurunan skor insomnia lansia&
Selanjutnya hasil uji beda Wilco'on Signed 0an, Test pada tabel 6
menunjukkan selisih mean skor pre-test dan post-test kelompok kontrol
adalah !*# dengan nilai signi/ikansi !*63.& Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bah2a tidak terdapat perbedaan yang signi/ikan atau tidak
bermakna antara skor pre-test dan post-test kelompok kontrol&
)enurunan skor insomnia yang tidak bermakna dari pre-test menuju post-test
pada kelompok kontrol karena memang pada kelompok kontrol ini tidak
diberikan intervensi apapun& ,asil skor insomnia dari para lansia responden
kelompok kontrol ini murni bergantung dari adanya perubahan dan baik atau
tidaknya /aktor>/aktor yang dapat menimbulkan dan menurunkan gejala
insomnia&
Faktor>/aktor yang dimaksud seperti yang telah dibahas pada pembahasan
karakteristik responden adalah /aktor sosiodemogra/i diantaranya jenis
kelamin* usia* status pernikahan* status pendidikan* pekerjaan& Sedangkan
/aktor yang lain adalah sumber masalah yang berkaitan dengan status
kesehatan yang dimiliki lansia tersebut dan keluarganya* keadaan keuangan
keluarga* dukungan sosial dari masyarakat dan keluarga BTjepkema*
#!!3H)aparrigopoulos* et al&* #!$!C&
"ika dalam suatu keadaan /aktor>/aktor tersebut baik dan tidak ada suatu
masalah apapun maka skor insomnia lansia mungkin akan menurun atau tidak
96
mengalami gejala insomnia* namun jika /aktor>/aktor tersebut tidak baik atau
mengalami perubahan menuju yang lebih buruk dari sebelumnya lalu
didukung lansia tersebut tidak memiliki adaptasi diri yang baik terhadap suatu
masalah maka lansia yang mungkin sebelumnya tidak memiliki gejala
insomnia maka dapat mengalami gejala insomnia atau lansia yang sebelumnya
memiliki gejala insomnia yang ringan dapat meningkat menjadi sedang atau
berat BTjepkema* #!!3C&
Mengenai hubungannya dengan intervensi adalah dimaksudkan bah2a dengan
adanya suatu intervensi yang diberikan pada lansia yang memiliki gejala
insomnia maka intervensi tersebut diharapkan dapat menjadi suatu hal yang
dapat menyeimbangkan atau mengontrol /aktor>/aktor yang menimbulkan
insomnia tersebut& -amun jika tidak ada intervensi yang dilakukan maka
peningkatan dan penurunan skor insomnia pada lansia kelompok kontrol
bergantung pada sistem adaptasi diri lansia dalam menghadapi masalah yang
terjadi dan /aktor>/aktor yang dapat menimbulkan atau menurunkan insomnia&
,asil uji beda Independent Sample T-Test pada tabel % menunjukkan
hubungan skor pre-test insomnia antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol dengan nilai t hitung adalah >!*:;6 dan P val)e !*.3 yang berarti
nilai ini lebih besar dari !*!3& Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bah2a
tidak terdapat perbedaan yang signi/ikan atau tidak bermakna pada skor pre-
test insomnia kelompok perlakuan dan kontrol&
97
)ada hasil uji beda ini menunjukkan bah2a terdapat keadaan skor insomnia
yang hampir sama antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol karena
tidak diberikan intervensi yang terkait dengan penurunan gangguan tidur
lansia& Seperti yang dibahas sebelumnya bah2a hasil skor insomnia dari
kedua kelompok yang belum diberikan intervensi ini masih bergantung
terhadap /aktor>/aktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan skor
insomnia dan kemampuan adaptasi diri lansia terhadap masalahnya yang
dapat menyebabkan gejala insomnia seperti yang telah disebutkan pada
pembahasan sebelumnya BTjepkema* #!!3C&
,asil uji beda Mann Whitney Test pada tabel 3 menunjukkan hubungan skor
post-test insomnia antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan
nilai signi/ikansi !*!!!& Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bah2a terdapat
perbedaan yang signi/ikan atau bermakna pada skor post-test insomnia
kelompok perlakuan dan kontrol&
)ada hasil uji beda ini menunjukkan bah2a terdapat keadaan skor insomnia
yang berbeda dengan skor insomnia pada kelompok perlakuan jauh lebih
rendah daripada skor insomnia pada kelompok kontrol& ,asil tersebut juga
didukung oleh hasil dari uji beda Independent Sample T-Test pada tabel .
untuk melihat perbedaan selisih skor insomnia pre-test dan post-test antara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol&
,asil tersebut menunjukkan bah2a mean selisih skor pre-test dan post-test
insomnia tertinggi adalah pada kelompok perlakuan dengan nilai signi/ikansi
98
yaitu !*!!$& Maka dapat disimpulkan bah2a terdapat perbedaan bermakna
atau signi/ikan pada selisih skor pre-test dan post-test antara kelompok
perlakuan setelah diberikan intervensi Dance Movement Therapy dengan
kelompok kontrol&
Selisih yang tinggi antara skor pre-test dan post-test skor insomnia ini
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna& Keadaan ini didapatkan dari
hasil post-test dimana kelompok perlakuan telah mendapatkan intervensi
mengenai gangguan tidur yaitu Dance Movement Therapy selama $ bulan
dengan %Q pertemuan berturut>turut& ,asil tersebut menunjukkan bah2a terapi
yang diberikan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan hipotesis bah2a
Dance Movement Therapy dapat menurunkan skor insomnia pada lansia yang
mengalami gangguan tidur&
Mekanisme mengenai Dance Movement Therapy dapat menurunkan insomnia
telah dibahas pada paragra/>paragra/ sebelumnya diantaranya
Dance/Movement Therapy dapat menjadi bentuk akti/itas /isik atau olahraga
bagi penderita insomnia& Dalam sebuah studi tentang terapi non /armakologi
bagi insomnia* disebutkan bah2a akti/itas /isik seperti latihan aerobik dengan
intensitas sedang dapat menjadi intervensi yang e/ekti/ bagi penderita
insomnia B1iselle* et al!" #!$#C&
Dance/Movement Therapy memberikan e/ek termogenik* peningkatan kadar
serotonin* menurunkan ansietas& Selain itu juga meningkatkan hubungan
interpersonal sesama lansia dan instruktur* memberikan rekreasi pada lansia
99
sehingga dapat menurunkan skor insomnia B)eri+leous* #!$$H1iselle* et al!"
#!$#C&
Kepatuhan responden lansia pun juga menjadi /aktor pendukung bagi
keberhasilan terapi tersebut& ,ampir semua responden lansia kelompok
perlakuan memiliki kepatuhan yang baik untuk melaksanakan terapi ini sesuai
dengan jad2al yang diberikan oleh peneliti&
Selain itu dukungan dari kader lansia* keluarga* dan 2arga juga meningkatkan
kepatuhan responden kelompok perlakuan untuk mengikuti terapi& <esponden
juga sangat antusias untuk mengikuti setiap gerakan>gerakan yang diberikan
oleh peneliti selaku instruktur sehingga kerjasama yang baik antar lansia dan
instruktur dapat terjalin&
C5 Ke*u,+,n -,n Kele2,h,n Peneli+i,n
$& Ke*u,+,n Peneli+i,n
aC Sejauh pengetahuan peneliti belum ada penelitian yang sama tentang
Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a terhadap derajat
insomnia lansia pas+a ben+ana&
bC )enelitian ini menggunakan desain C)asy e'perimental dengan
menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di tempat yang
berlainan dan sebagian besar memiliki karakteristik yang sama&
100
+C )eneliti mengambil sampel menggunakan sistem drop o)t sehingga peneliti
memilih responden yang akti/ atau mengikuti penuh terapi Dance/Movement
Therapy dengan lagu dolanan ja2a ini&
dC )eneliti memberikan terapi yang sama terhadap kelompok kontrol setelah
mendapatkan data post-test&
#& Kele2,h,n Peneli+i,n
aC Dalam penelitian ini para responden tidak mempunyai kemampuan
memba+a dan menulis sehingga dalam pengisian kuesioner harus
menggunakan sistem 2a2an+ara dan ada kemungkinan para responden
masih ragu>ragu dalam menyampaikan kepada peneliti mengenai gejala>
gejala yang terjadi pada gangguan tidurnya&
101
BAB &
KESIMPULAN DAN SARAN
A5 Kesi21ul,n
7erdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bah2aH
$& Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a e/ekti/ terhadap penurunan
skor insomnia lansia pas+a ben+ana&
#& Terjadi penurunan skor insomnia pada kelompok perlakuan setelah dilakukan
intervensi Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a&
& Terdapat penurunan atau perbedaan yang bermakna antara skor insomnia
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy dengan
lagu dolanan ja2a pada responden kelompok perlakuan" dengan selisih mean
skor insomnia pre-test dan post-test kelompok perlakuan sebesar 3*!! dengan
nilai signi/ikansi !*!!! Bp=>">.C&
%& Tidak ada penurunan atau perbedaan skor insomnia yang signi/ikan pada
responden kelompok kontrol sebelum dan sesudah pengukuran dengan KS)7"
I<S&
3&Melakukan Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a dengan
pertemuan sekali dalam seminggu selama $ bulan berturut>turut dengan durasi
6! menit dapat menurunkan skor insomnia lansia di Dusun )etung*
Desa8Kelurahan Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta&
102
B5 S,0,n
$& 7agi Ilmu Kedokteran "i2a
)enelitian ini dapat dijadikan bahan a+uan sebagai salah satu alternati/ terapi
non /armakologi yang mudah dan aman bagi pasien yang mengalami gangguan
tidur terutama pada lansia&
#& 7agi @ansia
Memberikan masukan dalam pemberian terapi non /armakologi yang mudah
dan murah dalam menangani masalah gangguan tidurnya&
& 7agi )uskesmas 'ilayah Kepuharjo
Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a ini dapat dijadikan a+uan
untuk penanganan lansia yang mengalami gangguan tidur di 2ilayah kerja
puskesmas tersebut dengan menggerakkan para kader lansia yang telah ada&
%& 7agi Kader @ansia Desa Kepuharjo
Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a ini selain dapat menjadi
terapi non /armakologi terhadap gangguan tidur juga dapat dijadikan program
kegiatan rutin yang menyehatkan untuk para lansia&
3& 7agi )eneliti Selanjutnya
)erlu dilakukan penelitian perbandingan e/ekti/itas antara Dance/Movement
Therapy dengan terapi non /armakologi bagi insomnia yang lain seperti terapi
relaksasi otot progresi/* pemberian terapi musik* senam lansia* cognitive-
behavio)r therapy terhadap skor insomnia atau derajat insomnia dengan
dilakukan dalam 2aktu yang lebih lama dari penelitian ini&
103
DAFTAR PUSTAKA
&merican Dance Therapy &ssociation & Dance / Movement Therapy& Diakses % (pril
#!$* dari http:88222&adta&org
(mir* -& B#!$$C& 6angg)an Tid)r pada +anD)t Esia Diagnosis dan Penatala,sanaan&
http:88222&kalbe&+o&id8/iles8+dk8/iles8$3.V!;1angguanTidurpd@ansia&pd/8$3.
V!;1angguan8 tidurpd@ansia&html diakses pada $# "anuari #!$&
(rdiyanti* D& B#!!C& Ma,na Te,s +ag) Dolanan <a(a& Skripsi& Semarang: "urusan
7ahasa dan Sastra Indonesia F7S U--?S&
7adan -asional )enanggulangan 7en+ana B7-)7C& B#!$#* ; 0ktoberC& Definisi dan
<enis ;encana http:88222&bnpb&go&id8page8read838de/inisi>dan>jenis>ben+ana
diakses pada $$ (pril #!$&
7remer* Aoe& B#!!.C& Dance as a form of *'ercise& 7r " 1en )ra+t #!!.H3. B33C :$66
=ole M1* Dendukuri -& B#!!C& <isk /a+tors /or depression among elderly
+ommunity subje+ts: a systemati+ revie2 and meta>analysis& &m < Psychiatry
#!!H $6!: $$%.4$$36&
Dahlan* S&M& B#!$!C& ;esar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian
,edo,teran dan ,esehatan *disi 3! Surabaya : Salemba Medika&
Darmojo* 7oedhi& B#!$!C& ;),) &Dar 6eriatri Ilm) :esehatan Esia +anD)t& "akarta :
7alai )enerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia&
Deary Ian* "&* =orley* "&* 1o2 (lan* "&* ,arris Sarah* ?&* ,oulihan @orna* M&* Marioni
<i++ardo* ?&* )enke* @&* <a/nsson* Starr "ohn* M& B#!!;C& (ge (sso+iated
=ognitive De+line& ;ritish Medical ;)letin #!!;H;#: $3>$3#&
Dempsey (&D* )atri+ia (&D& B#!!#C& ;),) &Dar F +atihan 0iset :epera(atan *disi
G& ?1= : "akarta&
?/endi* F&* M Makh/udli& B#!!;C& :epera(atan :esehatan :om)nitas& "akarta:
Salemba Medika&
?arhart 1&M&B#!!;C&Dan+e as Therapy /or Individuals 2ith )arkinson Disease&
*)ropean <o)rnal $f Physical and 0ehabilitation Medicine Rol&%3 -o&#&
104
Fis+her* "udith&B#!$C& Dance/Movement Therapy (DMT for &d)lts& dari
http:88moveand+hange&+om8dan+e>movement>psy+hotherapy8dan+emovement>
therapy>/or>adults>arti+le8 diakses pada $$ (pril #!$&
Foley D* (n+oli>Israel S* 7rit9 )* 'alsh "& B#!!%C& Sleep disturban+es and +hroni+
disease in older adults: 7ationalSleep 2o)ndation Sleep in &merica S)rvey! <
Psychosom 0es #!!%H 36: %;.43!#&
Fuadhiyah* U+ik& B#!$$C& Simbol dan Ma,na :ebangsaan Dalam +iri,-+iri, +ag)
Dolanan di <a(a Tengah dan Implementasinya Dalam D)nia Pendidi,an!
@ingua "urnal 7ahasa dan Sastra Rolume RII8$ "anuari #!$$&
1iselle S& )assos* M&S+&* Dalva )oyares* M&D&* )h&D&* Mar+os 1& Santana* M&S+&*
SilvWrio (& 1arbuio&* Sergio Tu/ik* M&D&* )h&D&* Mar+o TXlio Mello* )h&D&
B#!$!C& ?//e+t o/ (+ute )hysi+al ?Qer+ise on )atient 2ith =hroni+ )rimary
Insomnia& <o)rnal of Clinical Sleep Medicine!
1iselle S& )assos&* Dalva @&<& )oyares&* Mar+os 1& Santana&*Sergio T&*Mar+o TuY lio
de MelloI& B#!$#C& Is ?Qer+ise an (lternative Treatment /or =hroni+ Insomnia&
C+I7ICS #!$# H6.B6C:63>63;&
1uyton =& M ,all& B#!!:C& ;),) &Dar 2isiologi :edo,teran *disi --! ?1= : "akarta&
,arris D& (lan* M(* @=(T* (DT<&B#!!.C& Dan+e8Movement Therapy (pproa+hes
to Fostering <esilien+e and <e+overy (mong (/ri+an (doles+ent Torture
Survivors& Torture Rol&$. -o&#&
,eiberger @&* =hristoph Maurer* Florian (mtage* Igna+io Mende9>7albuena*
"ZrgenS+hulte>M[nting* Marie>=laude,epp><eymond M <umyana K&B#!$$C&
Impa+t o/ a 'eekly Dan+e =lass on The Fun+tional Mobility (nd on The
Guality o/ @i/e o/ Individuals 'ith )arkinson5s Disease& 2rontiers in &ging
7e)roscience $ctober A>-- @ol)me 3 &rticle -G!
,idayat* (&(&(& B#!!:C& :eb)t)han Dasar Man)sia"&pli,asi :onsep dan Proses
:epera(atan! "akarta : Salemba Medika&
"eong* Young>"a* Sung>=han =ong* Myeong Soo>@ee* Min>=heol )ark* Yong>Kyu
Kim* =hae>Moon Suh! B#!!3C& Dan+e Movement Therapy Improves
?motional <esponses and Modulates -eurohormones in (doles+ent 2ith
Mild Depression& Korea : Int < 7e)rosci & #!!3 De+H$$3B$#C:$.$$>#!&
105
Kaplan* ,& I&* Sado+k* 7& "& B#!$!C& ;),) &Dar Psi,iatri :linis *disi A& "akarta: ?1=
)enerbit 7uku Kedokteran&
Kattenstroth "an* =&* Kolanko2ska* I&* Kalis+h* T&* Dinse ,ubert* <& B#!$!C& Superior
Sensory* Motor* (nd =ognitive )er/orman+e In ?lderly Individuals 'ith
Multi>Year Dan+ing (+tivities& $riginal 0esearch &rticle! Diakses tanggal $%
"anuari #!$* dari
222&n+bi&nlm&nih&gov8pm+8arti+les8)M=#;$.#%!8pd/8/nagi>!#>!!!$&pd/&
Kementrian Koordinator 7idang Kesejahteraan <akyat&B#!$#* $3 (prilC&Esia
#arapan #id)p di Sleman Tertinggi di Indonesia! dari
http:88222&menkokesra&go&id8+ontent8usia>harapan>hidup>di>sleman>
tertinggi>di>indonesia diakses pada $ (pril #!$&
Kementrian <epublik Indonesia& B$;;:C& Endang H Endang 0ep)bli, Indonesia 7o
-3 Tah)n -IIJ Tentang :eseDahteraan +anD)t& "akarta&
Komnas @ansia& B#!$!C& Profil Pend)d), +anD)t Esia A>>I& "akarta dari
http:88222&komnaslansia&or&id diakses #$ (pril #!$&
Martono* ,& B#!!;C& ;),) &Dar ;oedhi-DarmoDo" 6eriatri (Ilm) :esehatan Esia
+anD)t& "akarta: 7alai )enerbit FKUI&
Maryam* S& B#!!:C& Mengenal Esia +anD)t dan Pera(atannya& "akarta: )enerbit
Salemba Medika&
Montgomery* )aul&* M "ane* @& B#!!6C& =lini+al ?viden+e Insomnia in the ?lderly&
Clinical *vidence ;M< #!!.H$!:#!#&
-eikrug* (riel 7&* Sonia (n+oli I& B#!!;C& Sleep Disorder in The 0lder (dult> ( Mini
<evie2& ;ehavioral Science Section! 6erontology #!$!H36:$:$4$:;&
-oviani* '&B#!!;C&Pengar)h Terapi M)si, +anggam <a(a Terhadap S,or Insomnia
Pada +ansia di Panti Sosial Tresna Werdha &biyoso Pa,em 5ogya,arta!
Karya Tulis Ilmiah* strata satu* Universitas Muhammadiyah Yogyakarta&
-ugrahani* Farida& B#!$#C& 0ea,t)alisasi Tembang Dolanan <a(a Dalam 0ang,a
Pembent),an :ara,ter ;angsa! Kajian @inguistik dan Sastra Rol& #%* -o& I*
"uni #!$# : 36>6:&
-ugroho* '& B#!!:C& :epera(atan 6eronti, dan 6eriatri, *disi 3& "akarta : ?1=&
106
-urhidayati* M&,um& B#!$$C& Pelestarian ;)daya <a(a Melal)i +ag) Dolanan& F7S
U-Y&darihttp:88sta//&uny&a+&id8sites8de/ault8/iles8penelitian8-urhidayati*S&)d&M&
,um&8)?@?ST(<I(-7UD(Y("('(M?@(@UI@(1U D$+&7&7 &pd/
diakses pada $$ (pril #!$&
-ursalam& B#!!:C& :onsep dan penerapan metode penelitian ilm) ,epera(atanK
Pedoman S,ripsi" Tesis" dan Instr)men Penelitian :epera(atan! Surabaya :
Salemba Medika&
)aparrigopoulos* Thomas& B#!$!C& Insomnia and its =orelates in a <epresentative
Sample o/ The 1reek )opulation: <esear+h (rti+le& 7M= )ubli+ ,ealth
$!:3$&
)eri+leous* Isabella& B#!$$C& Dance Movement Therapy for MaDor Depression diakses
pada (pril #!$&
)inniger* <osa&*<honda F&7ro2n&*?inar 7&*Thorsteinsson&*)atri+ia M+Kinley& B#!$#C&
(rgentine Tango Dan+e =ompared to Mind/ulness Meditation and a 'aiting>
@ist =ontrol:( <andomised Trial /or Treating Depression& Complementary
Therapies in Medicine B#!$#C #!* ..>:%&
)rayitno* (&B#!!#C&6angg)an Pola Tid)r Pada :elompo, Esia +anD)t dan
Penatala,sanaannya! "urnal Kedokteran Trisakti "anuari>(pril #!!# Rol #$
-o&$ dari http:88222&univmed&org82p>+ontent8uploads8#!$$8!#8)rayitno&pd/
diakses pada . april #!$&
<amakhrisnan* Kalyanakhrisnan MD& M De2ey =& S+heid* MD* M),& B#!!.C&
Treatment 0ptions /or Insomnia& &merican &cademy of 2amily Physician!
http:88222&aa/p&org8a/p diakses pada #! "anuari #!$&
<ahayu* <ejeki (& B#!!;C& 6angg)an Tid)r Pada Esia +anD)t! dalam 7uku (jar Ilmu
)enyakit Dalam "ilid I ?disi R& "akarta : Interna )ublishing&
<eid "& Kathryn* )hD* Kelly 1la9er 7aron* )hD&* 7randon @u* MD&* ?rik -aylor*
)hD&* @isa 'ol/e* MD&*)hyllis =& Aee&* MD* )hD! B#!$!C& (erobi+ ?Qer+ise
Improves Sel/><eported Sleep and Guality o/ @i/e in 0lder (dults 2ith
Insomnia& 7ational Instit)te of #ealth (7I# Sleep Med! A>-> $ctober H $$B;C:
;%4;%!& doi:$!&$!$68j&sleep&#!$!&!%&!$%& diakses pada $% "anuari #!$&
<oepke Susan K* Sonia Israel (& #!$!& Sleeping Disorder in The ?lderly& Indian <
Med 0es -3-" 2ebr)ary A>->" pp !#>$!&
107
<osida2ati* "ubaedi* (&* Maryam* <&S&* ?kasari* M&F&* 7atubara* I& B#!!:C& Mengenal
Esia +anD)t dan Pera(atannya& "akarta :Salemba Medika&
<oy , @ubit* MD* )hD& B#!$#* $% MeiC& Sleep Disorder& diakses pada . (pril #!$
dari http:88emedi+ine&meds+ape&+om8arti+le8#:.$!%>overvie2&
Setiati* Siti&* ,arimurti* Kuntjoro&* 1ovinda* (rya& B#!$!C& Proses Men)a dan
Impli,asi :lini,nya! dalam 7uku (jar Ilmu )enyakit Dalam "ilid I ?disi R&
"akarta : Interna )ublishing&
Siahaan* ?&M&<& B#!$$C& Terapi 6era,an Ent), Mening,at,an :emamp)an :onta,
Mata Pada &na, &)tis! Tesis )rogram )as+a Sarjana Magister )ro/esi
)sikologi* Universitas Katolik Soegijapranata* Semarang&
Stanley* M& M 7eare* )&1& B#!!6C ;),) &Dar :epera(atan 6eronti, (A
nd
ed& "akarta:
?1=&
Suyanto* D2i ,arjo& B#!$$C& :orelasi D),)ngan Sosial dengan Depresi pada
S)rvivor yang Tinggal di 0)mah #)nian Sementara Desa Emb)lharDo
:ecamatan Cang,ringan Pasca ;encana +et)san 6)n)ng Merapi Tah)n A>->&
Tesis ))DS * 7agian Ilmu Kedokteran "i2a Fakultas Kedokteran U1M*
Yogyakarta&
Tamher dan -oorkasiani& B#!!;C& :esehatan Esia +anD)t dengan Pende,atan &s)han
:epera(atan& "akarta: Salemba Medika&
Tao Liang>Yu* MD* )hD&* Lin Ma* )hD&B#!!:C&The )revalen+e o/ Insomnia* Its
Sosiodemographi+ and =lini+al =orrelates* and Treatment in Urban and <ural
<egions o/ 7eijing* =hina: ( 1eneral )opulation 7ased Survey& ;eiDing
&ndang #ospital" Licheng District" ;eiDing" China&
Tjepkema* Mi+hael&B#!!3C&Insomnia& (nalyti+al Studies and <eports& #ealth 0eports
@ol)me -M 7)mber -!
Wolrd #ealth $rgani%ation! B#!$#C& Definition of an older or elderly person&
'illiams* K& M Susan K&B#!!:C& ?Qploring Interventions to <edu+e =ognitive
De+line in (ging& < Psychosoc 7)rs Ment #ealth Serv!7ational Instit)te of
#ealty A>-> May N GJ(.K GAH.-!
108
'olkove -&*0sama ?&* Mar+ 7&* Mark )&B#!!.C& Sleep Disorders =ommonly Found
in 0lder )eople : <evie2& Canadian Medical &ssociation or Its +icensors
(-M4I!
109
L,21i0,n "5 INFORMED CONSENT
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
E)e*+i)i+,s Dance / Movement Therapy -en.,n L,.u Dolanan J,/, Te0h,-,1
S*o0 Inso2ni, L,nsi, P,s3, Ben3,n,
Yang bertandatangan diba2ah ini:
-ama :
Tempat 8 Tanggal @ahir :
Usia :
"enis Kelamin :
Setelah mendapat penjelasan dan mengerti sepenuhnya mengenai hal>hal
yang berkaitan dengan penelitian (E)e*+i)i+,s Dance / Movement Therapy -en.,n
L,.u Dolanan J,/, Te0h,-,1 S*o0 Inso2ni, L,nsi, P,s3, Ben3,n,4* Dengan
ini saya menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi responden pada
penelitian yang akan dilakukan oleh Monika Tatyana Yusu/* mahasis2a dari )rogram
Studi )endidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta& Saya tidak
keberatan apabila hasil penelitian ini dipublikasikan untuk kepentingan I)T?KD0K&
Demikian pernyataan ini saya buat sejujur>jujurnya tanpa paksaan dari pihak
manapun&
Yogyakarta* (pril #!$
<esponden
B\\&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&C
110
L,21i0,n 5 IDENTITAS DIRI RESPONDEN
IDENTITAS DIRI RESPONDEN PENELITIAN
DUSUN : ..
KELOMPOK :..
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Pekeraan : Sebelum Bencana :
Sesudah Bencana :
Status : Belum menikah !enikah Be"ce"ai #e"ai ma$i
%&
Jumla! anak :
Tin""al den"an sia#a : Sendi"i 'en(an anak ))))**
Akti$itas saat ini :
Ke!ilan"an : +a"$a :
,elua"(a :
-e"nak :
Pen%akit &isik :
O'at %" rutin diminum:
Ri(a%at Pen%akit :
N. /0S1.N'0N
:
111
L,21i0,n #5 KUESIONER KSPBJ=IRS
KUESIONER SKOR INSOMNIA
KS)7" B :elompo, St)di Psi,iatri ;iologi <a,artaC Insomnia 0ating Scale
N,2, >
U2u0 >
Jenis Kel,2in > L @ P
Kelo21o* Res1on-en >
Pe+un6u* 1en.isi,n
7erilah tanda B ] C pada kotak atau nilai Bs+oreC yang anda pilih
Pe0+,n9,,n
$& 7erapa jam jumlah tidur yang anda perlukan dalam sehari I
! : lebih dari 6 jam ! menit B J 6*3 jam C
$ : antara 3 jam ! menit 4 6 jam #; menit B 3*3 jam 4 6*3 jam C
# : antara % jam ! menit 4 3 jam #; menit B %*3 jam 4 3*3 jam C
: kurang dari % jam ! menit B N %*3 jam C
#& (pakah anda bermimpi pada saat tidur I
! : tidak bermimpi
$ : kadang>kadang
# : sering
: mimpi buruk
& 7agaimana kualitas tidur atau perasaan anda setelah bangun tidur I
! : lelap* sulit untuk terbangun
$ : tidur nyenyak tetapi sulit terbangun
112
# : tidur nyenyak tetapi mudah terbangun
: tidur tidak nyenyak dan mudah dibangunkan
%& 7erapa lama 2aktu yang diperlukan untuk memulai tidur I
! : kurang dari 3 menit B N 3 menit C
$ : antara 6 4 #; menit
# : antara ! 4 6! menit
: lebih dari 6! menit B J 6! menit C
3& 7erapa kali anda terbangun selama tidur I
! : tidak terbangun sama sekali
$ : terbangun $ kali 4 # kali
# : terbangun kali 4 % kali
: terbangun lebih dari % kali
6& 7erapa lama 2aktu yang anda perlukan untuk kembali tidur* jika anda
terbangun pada malam hari I
! : kurang dari 3 menit
$ : antara 6 4 $3 menit
# : antara $6 4 6! menit
: lebih dari 6! menit
.& (pakah anda bangun terlalu a2al pada pagi hari I
! : bangun pada 2aktu biasa
$ : bangun ! menit lebih +epat dari biasa dan tidak bisa tidur kembali
# : bangun $ jam lebih +epat dari biasanya dan tidak bisa tidur kembali
: bangun lebih dari $ jam dari biasanya dan tidak bisa tidur kembali
113
:& 7agaimana kualitas kebugaran yang anda rasakan setelah bangun tidur pada
pagi hari I
! : segar sekali
$ : segar kadang>kadang saja
# : kadang>kadang segar dan kadang>kadang tidak
: tidak pernah segar sama sekali
114
L,21i0,n '5 MODUL DANCE/MOVEMENT THERAPY
PANDUAN PELAKSANAAN DANCE/MOVEMENT THERAPY
TDance/Movement Therapy merupakan salah satu intervensi yang dapat
digunakan untuk kesehatan /isik dan mental& Meliputi beberapa aspek yaitu bahasa
tubuh* gerakan* ekspresi* konseling* sarana komunikasi verbal dan non verbal& Dalam
aplikasinya Dance/Movement Therapy memperhatikan aspek Tbudaya* sosial dan
spiritual peserta sehingga gerakan dan pengiringnya disesuaikan dengan kondisi
budaya masyarakat setempat&
Modul TDance/Movement Therapy disusun sesuai dengan budaya masyarakat
"a2a khususnya daerah Yogyakarta dan sekitarnya& 1erakan tarian dipadukan dengan
lagu dolanan ja2a yang sudah sangat dikenal dan disukai oleh masyarakat setempat*
khususnya para lansia& Dalam modul ini berisi langkah dan +ara menari yang
dilakukan oleh lansia& Selain lansia sebenarnya modul ini juga dapat digunakan untuk
semua usia baik anak>anak sampai usia lanjut&
Kegiatan ini dapat diberikan oleh seorang tenaga kesehatan atau kader
kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan modul ini& Tidak ada batasan jumlah
peserta yang mengikuti TDance/Movement Therapy ini& Kegiatan dilaksanakan se+ara
rutin dan teratur sesuai dengan petunjuk dalam modul&
115
TATA CARA PELAKSANAAN DANCE/MOVEMENT THERAPY
UNTUK LANSIA
Tu6u,n >
$& @ansia dapat mengikuti gerakan Dance/Movement Therapy yang
diajarkan8di+ontohkan
#& @ansia merasakan perasaan senang sebagai e/ek rekreasi dari kegiatan Dance/
Movement Therapy
& @ansia mendapatkan e/ek dari kegiatan menari berupa pengurangan skor insomnia
dan depresi&
Se++in. >
$& Instruktur dan peserta berdiri berbaris dengan posisi instruktur di depan peserta
Bdengan posisi memanjang dan berbanjarC&
#& <uangan lapang* boleh terbuka ataupun tertutup
Al,+ >
$& So)nd system
#& Kaset =D lagu dolanan ja2a
& @CD Player
Me+o-e >
Mempraktekkan DMT BDance/Movement Therapy yang di+ontohkan instruktur&
Sebagai tambahan* selain dari buku modul* setiap gerakan dalam Dance/Movement
Therapy ini bisa dipelajari dari modul =D Dance/Movement Therapy untuk
memahami gerakan se+ara audiovisual&
L,n.*,h Ke.i,+,n >
Pe0si,1,n>
$& Menyiapkan peserta sesuai kriteria
#& Menyiapkan alat dan tempat
& 7erpakaian yang nyaman B bahan menyerap keringat C
116
O0ien+,si >
,5 S,l,2 Pe0*en,l,n
$& Dibuka dengan salam dan ba+aan 7asmalah
#& Menjelaskan tujuan* tata tertib pelaksanaan kegiatan DMT
& Mengisi da/tar hadir
%& Menilai kondisi terakhir skor insomnia dan depresi dari peserta dengan
menggunakan kuesioner penilaian insomnia dan depresi sebagai pre test!
75 Kon+0,*
$& Menjelaskan tujuan kegiatan* yaitu DMT untuk lansia
#& Menjelaskan jad2al kegiatan di setiap pertemuan sebelum memulai kegiatan
& Menjelaskan tata tertib pelaksanaan kegiatan menari pada pertemuan pertama*
tata tertib berlaku untuk setiap pertemuan yaitu :
aC Setiap pertemuan peserta di2ajibkan untuk mengisi da/tar hadir&
bC @ama tiap sesi adalah 6! menit
+C "ika ada peserta yang akan meninggalkan kegiatan sebelum kegiatan selesai*
dimohon untuk memberi tahu instruktur&
I21le2en+,si >
Durasi kegiatan 6! menit
Terdiri dari tahapan yaitu :
$& Tahap )ertama atau Step I B Mild Intensity C durasi #! menit
Dengan menggunakan iringan lagu :
a& =ublak>+ublak su2eng
b& Dondong opo salak
+& 1undul>gundul pa+ul
d& "amuran
#& Tahap Kedua atau Step II B Moderate Intensity C durasi #! menit
Dengan menggunakan iringan lagu :
a& Kodok -gorek
b& Sluku>sluku batok
+& Tul jaenak
d& Mentok>mentok
& Tahap Ketiga atau Step III B Mild Intensity C durasi #! menit
Dengan menggunakan iringnan lagu :
a& )adang bulan
b& Su2e ora jamu
Dance/Movement Therapy ini dilakukan dengan durasi 6! menit setiap satu
kali seminggu selama % sesi 8 % kali dalam sebulan dan dengan rin+ian gerakan ST?)
$ 4 ST?) setiap pertemuan sebagai berikut :
Ge0,*,n T,0i,n >
A5 STEP I : ! MENIT <
"5 L,.u Cu7l,*= Cu7l,* Su/en.
117
"enis gerakan : 1erakan )embuka 8 (elcoming
Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan
di tempat
@agu :
a& Merapatkan kedua tangan dan ayunkan kedua tangan diikuti gerakan
kepala kekanan dan kekiri kaki berjalan ditempat B : L C
b& Mengayunkan tangan keatas dan keba2ah se+ara bergantian diikuti
gerakan kepala dan mengangkat kaki se+ara beriringan&
5 L,.u Don-on. O1o S,l,*
"enis gerakan : )emanasan 8 (arming )p
Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan
di tempat
@agu :
a& "alan ditempat* mengayunkan pundak ke depan dan belakang&
b& "alan ke samping kanan dan kiri dua langkah kemudian tangan diayunkan
membentuk lingkaran&
+& Tangan berka+ak pinggang* kaki diayunkankan ke kanan dan kiri
#5 L,.u Gun-ul=Gun-ul P,3ul
"enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise
Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan
di tempat
@agu :
a& Melangkahkan kaki ke depan dan belakang se+ara bersilangan sedangkan
tangan berada di kepala&
b& Melangkahkan kaki ke depan kanan dan kiri diikuti gerakan tangan
membuka dan menutup
'5 L,.u J,2u0,n
"enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise
Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan
di tempat
@agu :
a& Menekukkan tangan ke atas dan ba2ah diikuti kaki berjalan ke kanan dan
kiri masing masing dua langkah B tangan bisa dikombinasi dangan
gerakan mengayun8 tangan berputar C&
b& 1oyangkan pinggul kanan kiri diikuti dengan kaki yang digerakan ke
kanan dan kiri&
B5 STEP : ! MENIT <
"5 L,.u Ko-ho* N.o0e*
"enis gerakan : Koordinasi kaki dan tangan 8 foot and hand coordination
Intro : Melenggangkan tangan B kombinasi kedua tangan di atas C dan kaki berjalan
di tempat
118
@agu :
a& Mengayunkan tangan seperti ombak ke depan se+ara bergantian Bdimulai
dengan tangan kanan kemudian tangan kiriC masing>masing #Q se+ara
bergantian* kaki sambil ikut melangkah ke depan se+ara bergantian kanan
dan kiri
b& Memutar badan searah jarum jam sambil menggoyangkan pinggul dan
tangan
+& Kedua tangan melakukan gerakan meninju ke arah serong kanan atas dan
kaki melangkah ke samping kanan dan kiri sebanyak # langkah
d& Kedua tangan diputar>putar keluar Bgerakan roll outC sambil badan
berputar&
e& 1erakan tangan meninju ke depan disertai kaki kanan melangkah ke
depan % langkah kemudian kedua kaki melangkah mundur sebanyak %
langkah&
/& Tangan direntangkan ke atas diputar bersamaan dengan menggoyangkan
pinggul Bgerakan +y+loneC
g& Ulangi gerakan dari a2al hingga lagu selesai&
5 L,.u Slu*u=Slu*u B,+o*
"enis gerakan : Koordinasi kaki dan tangan 8 foot and hand coordination
Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan
di tempat
@agu :
a& Mengayunkan tangan ke samping kanan dan kiri seperti ombak se+ara
bergantian Bdimulai dengan tangan kanan kemudian tangan kiriC masing>
masing #Q* kaki sambil ikut melangkah ke samping kanan dan kiri se+ara
bergantian
b& Memutar badan searah jarum jam sambil tangan gerakan memompa
keluar Bpump outC
+& Mengulangi gerakan seperti BaC dan BbC&
d& <entangkan tangan kanan kemudian tangan kiri lalu keduanya diangkat
ke atas Blakukan se+ara berurutanC dan goyangkan pinggul ke kanan dan
kiri %Q* kemudian&&
e& @angkahkan kaki ke depan dan pinggul goyangkan ke depan masing #Q
se+ara bergantian dimulai kaki kanan kemudian kaki kiri& Tangan
menyesuaikan&
/& Ulangi gerakan a>e hingga lagu selesai&
#5 L,.u Tul J,en,*
"enis gerakan : Menari berpasangan 8 pair dance
Keterangan : =arilah pasangan dengan teman di kanan dan kiri anda
Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan
di tempat
@agu :
119
a* 7erpasangan dengan teman di samping kanan8kiri anda kaki berjalan
ke arah pasangan sambil mengikuti irama diikuti gerakan kedua tangan
mendorong ke atas atau sambil menepuk tangan ke atas kemudian
bergantian anda yang berjalan mundur atau pasangan anda yang berjalan
ke arah anda&
b& Saat lagu Tul "aenah lirik pertama selesai lalu lakukan gerakan ^aF
dengan berganti pasangan dengan teman di samping kiri anda
+& @akukan bergantian hingga lagu selesai
'5 L,.u Men+ho*=Men+ho*
"enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise
Intro : Melenggangkan tangan dan kaki diangkat bergantian langkah bisa
dikombinasi maju dan mundur
@agu :
a* Tangan berka+ak pinggang goyangkan pinggul ke kanan 4 kiri
bergantian dengan mengikuti irama dan lirik lagu ^menthok\menthok
tak kandaniF B:QC
b* <entangkan tangan ke atas putar>putar pergelangan tangan sambil
putar badan berla2anan arah jarum jam kemudian putar lagi badan searah
jarum jam kaki bertumpu pada satu tumit dan nanti bergantian
bertumpu pada satu tumit kaki lainnya&
c* (yunkan tangan Bpergelangan tangan diputar#C ke samping kanan kaki
ikut melangkah ke samping kanan sebanyak # langkah ulangi lagi ke
arah yang berla2anan Barah kiriC B:Q hitunganC
d& Ulangi langkah seperti a2al BaC*BbC* danB+C
e& Melenggangkan tangan Bdimulai dengan kanan lalu kiriC
2* kaki diangkat bergantian Bdimulai dengan kanan lalu kiriC langkah bisa
dikombinasi maju dan mundur B:Q hitunganC
C5 STEP # : ! MENIT <
"5 L,.u P,-h,n. Bul,n
"enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise
Intro : "alan di tempat sambil menggoyangkan tangan
@agu :
a* Mengayunkan tangan Bgerakan ombakC ke kanan sambil pergelangan
tangan diputar>putar diikuti kaki melangkah ke kanan sebanyak #
langkah lanjutkan dengan bergantian kearah kiri sebanyak # langkah
ulangi gerakan tersebut sampai hitungan ke>:
b* Mengayunkan tangan membuat gerakan ombak ke kanan terlebih dahulu
kemudian ke kiri gerakan kaki sama pada gerakan a& Ulangi gerakan
tersebut sampai hitungan ke>:
120
c* 1erakan tangan seperti menebas dimulai dengan tangan kiri menuju kea
rah kanan kemudian bergantian dimulai dengan tangan kanan menuju
kea rah kiri kaki diam di tempat hanya pinggul ikut di putar ke kanan
dan kiri dan tumit diangkat ulangi gerakan tersebut sampai hitungan ke
>:
d* )osisikan kedua tangan di depan dada anda gerak>kan tangan anda naik
turun se+ara bergantian Bseperti bertapaC diikuti gerakan tumit kaki yang
diangkat bergantian ulangi gerakan hingga hitungan ke >:
e* Ulangi gerakan a d hingga lagu selesai&
5 L,.u Su/e O0, J,2u
"enis gerakan : Menari berkelompok 8 gro)p dance
Intro : Semua lansia membuat lingkaran besar dengan bergandeng tangan
@agu :
a& Semua lansia berjalan ke depan menuju ke tengah berteriak ^,(IF sambil
mengangkat tangan kemudian berjalan mundur menyebar dan berteriak
^,(IF sambil mengangkat tangan B lakukan sebanyak %Q C
b* Semua lansia bergandeng tangan kaki saling diayunkan ke kanan depan
dan kiri depan se+ara bergantian B ulangi sebanyak :Q C
c* 1erakan ,a2aiian pergelangan tangan diayunkan ke kanan dan kiri
bergantian kaki dilangkahkan ke kanan dan kiri&
d& Ulangi gerakan a > + hingga lagu selesai
Te02in,si >
$& Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya dengan peserta&
#& Mengu+apkan hamdalah bersama>sama dan salam setiap selesai kegiatan&
& Di akhir rangkaian kegiatan menari untuk lansia selama %Q pertemuan* dilakukan
post test untuk menilai kondisi terakhir dari skor insomnia dan depresi peserta
dengan menggunakan kuesioner penilaian insomnia dan depresi&
121
122
L,21i0,n $5 HASIL ANALISA DATA SPSS
A5 F0e*uensi K,0,*+e0is+i* Res1on-en Kelo21o* In+e0Aensi
Jenis Kel,2in
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid 'anita #. $!!&! $!!&! $!!&!
U2u0
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid 6!>.% $. 6&! 6&! 6&!
.3>;! $! .&! .&! $!!&!
Total #. $!!&! $!!&!
Pe*e06,,n
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid Tidak bekerja $$ %!&. %!&. %!&.
)etani $3 33&6 33&6 ;6&
)edagang $ &. &. $!!&!
Total #. $!!&! $!!&!
Pen-i-i*,n
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid Tidak sekolah $. 6&! 6&! 6&!
SD ; & & ;6&
SM?( $ &. &. $!!&!
Total #. $!!&! $!!&!
123
S+,+us Meni*,h
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid Menikah $! .&! .&! .&!
+erai meninggal $. 6&! 6&! $!!&!
Total #. $!!&! $!!&!
S+,+us Tin..,l Be0s,2,
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid Keluarga #! .%&$ .%&$ .%&$
Sendiri . #3&; #3&; $!!&!
Total #. $!!&! $!!&!
S+,+us Keseh,+,n
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid Sehat $: 66&. 66&. 66&.
)unya sakit ; & & $!!&!
Total #. $!!&! $!!&!
124
B5 F0e*uensi K,0,*+e0is+i* Res1on-en Kelo21o* Kon+0ol
U2u0
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent
Ralid 6!>.% $; .6&! .6&! .6&!
.3>;! 6 #%&! #%&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
Jenis Kel,2in
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid laki>laki 3 #!&! #!&! #!&!
perempuan #! :!&! :!&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
Pen-i-i*,n
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid tidak sekolah $. 6:&! 6:&! 6:&!
SD : #&! #&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
Pe*e06,,n
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid )etani ## ::&! ::&! ::&!
Dagang # :&! :&! ;6&!
Tidak bekerja $ %&! %&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
125
S+,+us Meni*,h
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid menikah $! %!&! %!&! %!&!
+erai meninggal $3 6!&! 6!&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
S+,+us Tin..,l Be0s,2,
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid sendiri ; 6&! 6&! 6&!
keluarga $6 6%&! 6%&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
S+,+us Keseh,+,n
FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid sehat $3 6!&! 6!&! 6!&!
)unya
sakit
$! %!&! %!&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
C5 T,7el Cro""ta$%lat&on Ch&#"'%are K,0,*+e0is+i* Res1on-en
"5 UMUR
126
Usi, B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion
Kelompok
Total )erlakuan kontrol
Usia 6!>.% =ount $. $; 6
D 2ithin Kelompok 6&!D .6&!D 6;&#D
.3>;! =ount $! 6 $6
D 2ithin Kelompok .&!D #%&!D !&:D
Total =ount #. #3 3#
D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D
Chi=SCu,0e Tes+s
Ralue D/
(symp& Sig&
B#>sidedC
?Qa+t Sig& B#>
sidedC
?Qa+t Sig& B$>
sidedC
)earson =hi>SEuare $&!6
a
$ &!;
=ontinuity
=orre+tion
b
&3$% $ &%.
@ikelihood <atio $&!%3 $ &!.
Fisher_s ?Qa+t Test &.6 &#.
@inear>by>@inear
(sso+iation
$&!$6 $ &$%
- o/ Ralid =ases
b
3#
a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is
.*6;&
b& =omputed only /or a #Q#
table
127
5 JENIS KELAMIN
Jenis *el,2in B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion
Kelompok
Total perlakuan kontrol
jenisVkelamin laki>laki =ount ! 3 3
D 2ithin Kelompok &!D #!&!D ;&6D
perempuan =ount #. #! %.
D 2ithin Kelompok $!!&!D :!&!D ;!&%D
Total =ount #. #3 3#
D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D
Chi=SCu,0e Tes+s
Ralue d/
(symp& Sig&
B#>sidedC
?Qa+t Sig& B#>
sidedC
?Qa+t Sig& B$>
sidedC
)earson =hi>SEuare 3&;.%
a
$ &!$3
=ontinuity =orre+tion
b
&:;3 $ &!%:
@ikelihood <atio .&;!$ $ &!!3
Fisher_s ?Qa+t Test &!#! &!#!
@inear>by>@inear
(sso+iation
3&:6! $ &!$3
- o/ Ralid =ases
b
3#
a& # +ells B3!*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is #*%!&
b& =omputed only /or a #Q# table
#5 PENDIDIKAN
128
Pen-i-i*,n B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion
Kelompok
Total perlakuan kontrol
)endidikan Tidak sekolah =ount
$. $. %
D 2ithin
Kelompok
6&!D 6:&!D 63&%D
SD =ount
; : $.
D 2ithin
Kelompok
&D #&!D #&.D
SM?( =ount
$ ! $
D 2ithin
Kelompok
&.D &!D $&;D
Total =ount
#. #3 3#
D 2ithin
Kelompok
$!!&!D $!!&!D $!!&!D
Chi=SCu,0e Tes+s
Ralue d/ (symp& Sig& B#>sidedC
)earson =hi>SEuare
&;:
a
# &6$#
@ikelihood <atio
$&6: # &3!3
@inear>by>@inear
(sso+iation
&36! $ &%3%
- o/ Ralid =ases
3#
a& # +ells B*DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount
is *%:&
129
'5 PEKERJAAN
Pe*e06,,n B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion
Kelompok
Total perlakuan kontrol
)ekerjaan Tidak bekerja =ount $$ $ $#
D 2ithin
Kelompok
%!&.D %&!D #&$D
)etani =ount $3 ## .
D 2ithin
Kelompok
33&6D ::&!D .$&#D
pedagang =ount $ #
D 2ithin
Kelompok
&.D :&!D 3&:D
Total =ount #. #3 3#
D 2ithin
Kelompok
$!!&!D $!!&!D $!!&!D
Chi=SCu,0e Tes+s
Ralue d/
(symp& Sig& B#>
sidedC
)earson =hi>SEuare ;&;#;
a
# &!!.
@ikelihood <atio $$&%. # &!!
@inear>by>@inear (sso+iation
:&#;% $ &!!%
- o/ Ralid =ases 3#
a& # +ells B*DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is
$*%%&
130
$5 STATUS PERNIKAHAN
S+,+usD1e0ni*,h,n B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion
Kelompok
Total perlakuan kontrol
StatusVpernikahan Menikah =ount $! $! #!
D 2ithin
Kelompok
.&!D %!&!D :&3D
=erai
meninggal
=ount $. $3 #
D 2ithin
Kelompok
6&!D 6!&!D 6$&3D
Total =ount #. #3 3#
D 2ithin
Kelompok
$!!&!D $!!&!D $!!&!D
Chi=SCu,0e Tes+s
Ralue d/
(symp& Sig&
B#>sidedC
?Qa+t Sig& B#>
sidedC
?Qa+t Sig& B$>
sidedC
)earson =hi>SEuare &!%:
a
$ &:#6
=ontinuity =orre+tion
b
&!!! $ $&!!!
@ikelihood <atio &!%: $ &:#6
Fisher_s ?Qa+t Test $&!!! &3#6
@inear>by>@inear
(sso+iation
&!%. $ &:#:
- o/ Ralid =ases
b
3#
a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is ;*6#&
b& =omputed only /or a #Q# table
131
?5 STATUS TINGGAL BERSAMA
Tin..,lD7e0s,2, B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion
Kelompok
Total perlakuan kontrol
TinggalVbersama keluarga =ount #! $6 6
D 2ithin Kelompok .%&$D 6%&!D 6;&#D
sendiri =ount . ; $6
D 2ithin Kelompok #3&;D 6&!D !&:D
Total =ount #. #3 3#
D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D
Chi=SCu,0e Tes+s
Ralue d/
(symp& Sig&
B#>sidedC
?Qa+t Sig&
B#>sidedC
?Qa+t Sig& B$>
sidedC
)earson =hi>SEuare &6$:
a
$ &%#
=ontinuity =orre+tion
b
&#6 $ &6#.
@ikelihood <atio &6$; $ &%$
Fisher_s ?Qa+t Test &33$ &$%
@inear>by>@inear
(sso+iation
&6!. $ &%6
- o/ Ralid =ases
b
3#
a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is .*6;&
b& =omputed only /or a #Q# table
132
%5 STATUS KESEHATAN
S+,+usD1en9,*i+ B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion
Kelompok
Total perlakuan kontrol
StatusVpenyakit Sehat =ount $: $3
D 2ithin
Kelompok
66&.D 6!&!D 6&3D
punya sakit =ount ; $! $;
D 2ithin
Kelompok
&D %!&!D 6&3D
Total =ount #. #3 3#
D 2ithin
Kelompok
$!!&!D $!!&!D $!!&!D
Chi=SCu,0e Tes+s
Ralue d/
(symp& Sig&
B#>sidedC
?Qa+t Sig&
B#>sidedC
?Qa+t Sig&
B$>sidedC
)earson =hi>SEuare &6$:
a
$ &%#
=ontinuity =orre+tion
b
&#6 $ &6#.
@ikelihood <atio &6$; $ &%$
Fisher_s ?Qa+t Test &33$ &$%
@inear>by>@inear
(sso+iation
&6!. $ &%6
- o/ Ralid =ases
b
3#
a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is
.*6;&
b& =omputed only /or a #Q# table
133
134
D5 FREKUENSI DERAJAT INSOMNIA KEL5PERLAKUAN
De0,6,+Inso2ni,P0e+es+
FreEuen+y )er+ent
Ralid
)er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid -ormal $ %:&$ %:&$ %:&$
<ingan . #3&; #3&; .%&$
Sedang . #3&; #3&; $!!&!
Total #. $!!&! $!!&!
De0,6,+Inso2ni,Pos++es+
FreEuen+y )er+ent
Ralid
)er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid -ormal #. $!!&! $!!&! $!!&!
E5 FREKUENSI DERAJAT INSOMNIA KEL KONTROL
De0,6,+Inso2ni,P0e+es+
FreEuen+y )er+ent
Ralid
)er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid -ormal ; 6&! 6&! 6&!
<ingan $! %!&! %!&! .6&!
Sedang 6 #%&! #%&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
De0,6,+Inso2ni,Pos++es+
FreEuen+y )er+ent
Ralid
)er+ent
=umulative
)er+ent
Ralid -ormal 6 #%&! #%&! #%&!
<ingan $% 36&! 36&! :!&!
Sedang 3 #!&! #!&! $!!&!
Total #3 $!!&! $!!&!
135
F5 HASIL UJI BEDA SKOR PRETEST INSOMNIA KEL5 PERLAKUAN
DAN KONTROL
Tes+s o) No02,li+9
K0D?
Kolmogorov>Smirnov
a
Shapiro>'ilk
Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig&
)<?T?ST Inter &!;: #. &#!!
`
&;%: #. &$;
-on
Inter
&$.# #3 &!33 &;$% #3 &!:
a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion
`& This is a lo2er bound o/ the true signi/i+an+e&
G0ou1 S+,+is+i3s
K0D? - Mean Std& Deviation Std& ?rror Mean
)<?T?ST )erlakuan #. :&:3$; %&.$#3 &;!6;
Kontrol #3 ;&;#!! &.;6!3 &.3;#$
136
G5 HASIL UJI BEDA SKOR POSTTEST INSOMNIA KEL5 PERLAKUAN
DAN KONTROL
Tes+s o) No02,li+9
K0D?
Kolmogorov>Smirnov
a
Shapiro>'ilk
Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig&
)0STTT?ST I-T?< &##% #. &!!$ &::6 #. &!!6
-0- I-T?< &$:% #3 &!#; &:.% #3 &!!3
a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion
MANN WHITNEY TEST
R,n*s
K0D? - Mean <ank Sum o/ <anks
)0STT?ST I-T?< #. $3&36 %#!&!!
-0- I-T?< #3 :&# ;3:&!!
Total 3#
In-e1en-en+ S,21les Tes+
@evene_s Test
/or ?Euality o/
Rarian+es t>test /or ?Euality o/ Means
F Sig& t d/
Sig&
B#>
tailedC
Mean
Di//eren
+e
Std&
?rror
Di//eren
+e
;3D =on/iden+e
Interval o/ the
Di//eren+e
@o2er Upper
)<?T?ST ?Eual varian+es
assumed
$&#% &#33 >&:;6 3! &.3 >$&!6:$3 $&$;#6: >&%6.# $&#.%#
?Eual varian+es
not assumed
>&;! %;&!;$ &.$ >$&!6:$3 $&$:#.6 >&%%%:: $&!:3:
137
Tes+ S+,+is+i3s
,
I-T?<VRSV-
0-
Mann>'hitney U %#&!!!
'il+oQon ' %#!&!!!
A >3&%3;
(symp& Sig& B#>
tailedC
&!!!
a& 1rouping Rariable: K0D?
138
H5 HASIL UJI BEDA RERATA SKOR PRETEST E POSTTEST
INSOMNIA KEL5 PERLAKUAN
Des30i1+iAes
Kode Statisti+ Std& ?rror
)?<@(KU(- )retest Mean :&:3$; &;!6;
;3D =on/iden+e Interval
/or Mean
@o2er 7ound 6&;:.6
Upper 7ound $!&.$6$
3D Trimmed Mean :&.;%#
Median ;&!!!!
Rarian+e ##&#!:
Std& Deviation %&.$#3
Minimum #&!!
MaQimum $.&!!
<ange $3&!!
InterEuartile <ange :&!!
Ske2ness &$#6 &%%:
Kurtosis >$&$!% &:.#
)ost Mean &:3$; &#3;:.
;3D =on/iden+e Interval
/or Mean
@o2er 7ound &$..
Upper 7ound %&:6!
3D Trimmed Mean &:3%
Median %&!!!!
Rarian+e $&:#
Std& Deviation $&3!#
Minimum #&!!
MaQimum 6&!!
<ange %&!!
InterEuartile <ange #&!!
Ske2ness &;$ &%%:
Kurtosis >&;;. &:.#
139
Tes+s o) No02,li+9
Kolmogorov>Smirnov
a
Shapiro>'ilk
Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig&
)re>)ost
)erlakuan
&#$: 3% &!!! &:3$ 3% &!!!
a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion
WILCOFON SIGNED RANK TEST
R,n*s
- Mean <ank Sum o/ <anks
)0ST > )<? -egative <anks #$
a
$$&.% #%6&3!
)ositive <anks $
b
6&3! 6&3!
Ties 3
+
Total #.
a& )0ST N )<?
b& )0ST J )<?
+& )0ST S )<?
Tes+ S+,+is+i3s
7
)0ST > )<?
A >&;!$
a
(symp& Sig& B#>
tailedC
&!!!
a& 7ased on positive ranks&
b& 'il+oQon Signed <anks Test
140
I5 HASIL UJI BEDA RERATA SKOR PRETEST E POSTTEST
INSOMNIA KEL5 KONTROL
Des30i1+iAes
Kode Statisti+ Std& ?rror
K0-T<0@ )retest Mean ;&;#!! &.3;#$
;3D =on/iden+e Interval
/or Mean
@o2er 7ound :&3$
Upper 7ound $$&%:6;
3D Trimmed Mean ;&;$$$
Median $$&!!!!
Rarian+e $%&%$!
Std& Deviation &.;6!3
Minimum %&!!
MaQimum $6&!!
<ange $#&!!
InterEuartile <ange .&!!
Ske2ness >&#%$ &%6%
Kurtosis >$&$.6 &;!#
)ost Mean ;&6!!! &6#.$6
;3D =on/iden+e Interval
/or Mean
@o2er 7ound :&!36
Upper 7ound $!&:;%%
3D Trimmed Mean ;&6$$$
Median $!&!!!!
Rarian+e ;&:
Std& Deviation &$3:$
Minimum 3&!!
MaQimum $%&!!
<ange ;&!!
InterEuartile <ange %&!!
Ske2ness >&#$ &%6%
Kurtosis >&::! &;!#
141
Tes+s o) No02,li+9
Kolmogorov>Smirnov
a
Shapiro>'ilk
Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig&
K0-T<0@ &$36 3! &!!% &;#% 3! &!!
a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion
WILCOFON SIGNED RANK TEST
R,n*s
- Mean <ank Sum o/ <anks
)0ST > )<? -egative <anks $
a
$$&. $3#&3!
)ositive <anks $!
b
$#&3 $#&3!
Ties #
+
Total #3
a& )0ST N )<?
b& )0ST J )<?
+& )0ST S )<?
Tes+ S+,+is+i3s
7
)0ST > )<?
A >&%%%
a
(symp& Sig& B#>
tailedC
&63.
a& 7ased on positive ranks&
b& 'il+oQon Signed <anks Test
142
J5 HASIL UJI BEDA SELISIH SKOR INSOMNIA PRETEST E
POSTTEST KELOMPOK PERLAKUAN E KONTROL
Tes+s o) No02,li+9
K0D?
Kolmogorov>Smirnov
a
Shapiro>'ilk
Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig&
S?@ISI, I-T?< &!;% #. &#!!
`
&;6; #. &3.%
-0- I-T?< &!;. #3 &#!!
`
&;33 #3 &$:
a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion
`& This is a lo2er bound o/ the true signi/i+an+e&
In-e1en-en+ S,21les Tes+
@evene_s
Test /or
?Euality o/
Rarian+es t>test /or ?Euality o/ Means
F Sig& t d/
Sig&
B#>
tailed
C
Mean
Di//eren
+e
Std&
?rror
Di//ere
n+e
;3D =on/iden+e
Interval o/ the
Di//eren+e
@o2er Upper
S?@ISI,
)<?T?ST
)0STT?ST
)<@KU(-
K0-T<0@
?Eual
varian+es
assumed
&!!$ &;.! &:6 3! &!!$ %&$#3; $&#$:6# $&6.:#3 6&3.6$
?Eual
varian+es
not
assumed
&: %;&%:3 &!!$ %&$#3; $&#$;.3 $&6.33 6&3.63!

Вам также может понравиться