EFEKTIFITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY DENGAN LAGU DOLANAN JAWA TERHADAP SKOR INSOMNIA LANSIA PASCA BENCANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh MONIKA TATYANA YUSUF !"!!#"!!$% PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNI&ERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA !"' ii HALAMAN PENGESAHAN KTI EFEKTIFITAS DANCE/MOVEMENT THERAPY DENGAN LAGU DOLANAN JAWA TERHADAP SKOR INSOMNIA LANSIA PASCA BENCANA Disusun oleh: MONIKA TATYANA YUSUF !"!!#"!!$% Telah disetujui pada tanggal ! "anuari #!$% Dosen pembimbing Dosen penguji dr&'arih (ndan )uspitosari*M&S+* Sp&K" dr& ,& Kusbaryanto* M&Kes& -IK& $. !%# -IK& $. !## Mengetahui Kaprodi )endidikan Dokter FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dr& (l/aina 'ahyuni*M&Kes& Sp&01 -IK& $.!#. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan diba2ah ini : -ama : Monika Tatyana Yusu/ -IM : #!$!!$!!3. )rogram Studi : )endidikan Dokter Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Menyatakan dengan sebenarnya bah2a Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar 4 benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun& Sumber in/ormasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan di+antumkan dalam Da/tar )ustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini& (pabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil jiplakan* maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut&
Yogyakarta* "anuari #!$% Yang membuat pernyataan* Monika Tatyana Yusu/ iv KATA PENGANTAR (ssalamu5alaikum 'arahmatullahi 'abarakatuh (lhamdulillahirabil5alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat (llah S'T yang telah melimpahkan rahmat -ya sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul (E)e*+i)i+,s Dance/Movement Therapy -en.,n L,.u Dolanan J,/, Te0h,-,1 S*o0 Inso2ni, L,nsi, P,s3, Ben3,n,4& )enulis pada kesempatan ini ingin mengu+apkan terimakasih kepada: $& (llah ('T* atas segala kemudahan* kelan+aran dalam dapat menyelesaikan karya tulis ini& #& dr& ,& (rdi )ramono Sp&(n selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta& & Dr& (l/aina 'ahyuni*Sp&01&*M&Kes selaku Kaprodi )endidikan Dokter FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta& %& dr&'arih (ndan )uspitosari*M&S+*SpKj yang telah mengajarkan ilmu yang berman/aat dengan penuh dedikasi dan keikhlasannya& 3& dr& ,& Kusbaryanto* M&Kes&* selaku dosen penguji seminar KTI& Terimakasih atas saran dan masukan yang berman/aat bagi KTI penulis& 6& Kedua orangtua serta keluarga yang senantiasa mendukung dan mendoakan& .& 7apak8Ibu 2arga Dukuh )etung dan "ambu yang telah menjadi responden penelitian serta kader lansia Dukuh )etung dan "ambu yang memberikan i9in dan membantu terselenggaranya intervensi& v :& Sahabat dan rekan penelitian seperjuangan terbaik -itami 0ktavia Indiarti yang senantiasa selalu menyemangati dan membantu saat mengerjakan penelitian ini& ;& (dik angkatan #!$$ Dika <i9ki (rdiana yang senantiasa membantu penelitian dalam pembuatan modul =D dan pelaksaan intervensi penelitian& $!& Sahabat>sahabat tersayang: <ina 'ulandari* Sonia )ramesti* )atria ?mantika* Tantari <ahma2ati* Marita )uspitasari* Fanny Susanti yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga KTI ini dapat selesai dengan baik& $$& Kakak angkatan #!!; mas ,erlingga dan mas ,abibi yang bersedia membantu memberikan re/erensi dalam pembuatan KTI ini& $#& <ekan penelitian* @usi* (ri/* Dea* Mira* Aul/a dan (nggita atas kerjasamanya yang baik dan kompak& )enulis sadar bah2a karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna* kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari pemba+a& )enulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat berman/aat bagi pemba+a dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu kesehatan ji2a& 'assalamu5alaikum 'arahmatullahi 'abarokatuh& Yogyakarta* "anuari #!$% )enulis vi
vii viii DAFTAR TABEL Tabel $& Distribusi Frekuensi Karakteristik <esponden Dusun )etung dan Dusun "ambu* Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.! Tabel #& Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post-test pada <esponden @ansia Kelompok )erlakuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&. Tabel & Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post-test pada <esponden @ansia Kelompok Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.% Tabel %& ,asil (nalisa Independent Sample T Test Skor Pre-test Insomnia <esponden Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.3 Tabel 3& ,asil (nalisa Mann Whitney Test Skor Post-test Insomnia <esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.6 Tabel 6& ,asil (nalisa )erbedaan <erata Skor Pre-test dan Post-test Insomnia <esponden @ansia Kelompok )erlakuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.. Tabel .& ,asil Uji 7eda Independent Sample T-Test Selisih Skor Insomnia Pre-test dan Post-test pada <esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.: ix DAFTAR LAMPIRAN @amp& $& )ernyataan Kesediaan Menjadi <esponden BInformed ConsentC&&&&&&&&&&&&&$!6 @amp& #& Formulir Identitas Diri <esponden )enelitian&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$!. @amp& & Kuesioner Skor Insomnia&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$!: @amp& %& Modul8)anduan )elaksanaan Dance/Movement Therapy&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$$! @amp& 3& ,asil (nalisa Data S)SS&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&$$. 1 BAB I PENDAHULUAN A5 L,+,0 Bel,*,n. M,s,l,h Keberhasilan pemerintah dalam hal pembangunan di segala bidang* telah me2ujudkan hasil yang positi/* yaitu adanya kemajuan ekonomi* perbaikan lingkungan hidup* kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi* terutama di bidang kesehatan& )eningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berpengaruh terhadap meningkatnya kualitas kesehatan penduduk serta usia harapan hidup manusia& Usia harapan hidup yang meningkat ini pun akan diikuti meningkatnya jumlah populasi penduduk yang berusia lanjut& Menurut 7adan Kesehatan Dunia B',0* #!$#C di dunia jumlah lanjut usia BlansiaC diperkirakan berjumlah 3!! juta dengan usia rata>rata 6! tahun dan diperkirakan pada tahun #!#3 akan men+apai $*# milyar& Di Indonesia proporsi penduduk lansia tahun #!$! meningkat sekitar ;*.. persen* sedangkan tahun #!#! diperkirakan proporsi lanjut usia dari total penduduk Indonesa dapat men+apai $$*% persen dari total keseluruhan penduduk BKomnas @ansia* #!$!C& 7erdasarkan data dari Kementrian Kesejahteraan <akyat BKesra*#!!:C di Indonesia diperkirakan Usia ,arapan ,idup BU,,C pada tahun #!#! akan men+apai usia sekitar .$*$ tahun& Daerah Istime2a Yogyakarta ter+atat memiliki Usia ,arapan ,idup BU,,C tertinggi di Indonesia yaitu .% tahun dengan angka tertinggi ada di Kabupaten 2 Sleman yaitu .3*6 tahun melebihi usia harapan hidup nasional yaitu .$ tahun BKesra*#!$#C&Menurut data 7adan )usat Statistik <I > SUS?-(S #!!; jumlah penduduk lansia di Daerah Istime2a Yogyakarta BDIYC adalah yang tertinggi dengan persentase $%*!#D diikuti "a2a Tengah $!*;;D* "a2a Timur $!*;#D* dan 7ali $!*.;D& Menurut Undang>Undang tentang Kesejahteraan @ansia -omor $ Tahun $;;: pasal $* lanjut usia BlansiaC adalah seorang yang telah men+apai usia 6! tahun ke atas& )roses menua merupakan suatu proses /isiologi yang akan terjadi pada setiap manusia& Menurut Setiati* dkk&* B#!$!C proses menua adalah proses yang mengubah seseorang de2asa sehat menjadi seseorang yang frail Blemah* rentanC dengan berkurangnya sebagian besar +adangan sistem /isiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian se+ara eksposensial& 7eberapa perubahan baik /isik dan psikologis terjadi pada lansia diantaranya terjadi perubahan se+ara /isiologis pada sistem kardiovaskular* gastrointestinal* hormonal* dan lain>lain yang memengaruhi terjadinya penurunan kondisi /ungsi organ* akti/itas /isik* dan hubungan sosial& Faktor> /aktor tersebut dapat memba2a lansia rentan terhadap beberapa masalah penuaan (aging problem terutama gangguan ji2a yaitu penurunan /ungsi kogniti/* depresi* ke+emasan dan insomnia BDeary* et al!" #!!;C& Salah satu yang banyak ditemukan pada lansia adalah insomnia& 'alaupun insomnia dapat dialami oleh kategori semua umur* namun beberapa penelitian 3 menunjukkan bah2a masalah tersebut sangat ra2an terjadi pada lansia& ,al ini dibuktikan bah2a pada lansia terjadi peningkatan prevalensi terhadap insomnia* khususnya insomnia primer B<oepke* et al!" #!$!C& Insomnia adalah keluhan tidur yang sering dialami oleh kebanyakan lansia di+irikan dengan kesulitan untuk memulai dan mempertahankan tidur diikuti dengan berkurangnya /ungsi seseorang itu dalam melakukan kegiatan sehari> hari& Insomnia memiliki beberapa subtipe diantaranya sulit untuk memulai tidur* mempertahankan tidur sepanjang malam* terbangun tiba>tiba pada dini hari lalu sulit untuk kembali tidur* dan sulit tidur karena kondisi maladapti/ dari seseorang terhadap lingkungannya BIsrael* et al!" #!!;C& 7erdasarkan sebuah studi pada tahun #!$! dengan partisipan sebanyak lebih dari ;!!! lansia yang berumur lebih dari 63 tahun* %#D diantaranya mengalami kesulitan untuk memulai dan mempertahankan tidur& Setelah dilakukan penilaian lebih lanjut tahun kemudian* sebanyak $3D lansia yang sebelumnya tidak mengeluhkan adanya gangguan tidur menjadi mengalami gangguan tidur& Sehingga dapat disimpulkan bah2a terjadi peningkatan kejadian gangguan tidur pada lansia sekitar 3D per tahunnya& ,al ini tentunya akan mengurangi kualitas hidup lansia B<oepke* et al!" #!$!C& Menurut (mir B#!$$C setiap tahun diperkirakan sekitar #!>3!D orang de2asa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar $.D mengalami gangguan tidur yang serius* prevalensi gangguan tidur pada lansia +ukup tinggi yaitu sekitar 6.D& 4 Terkadang insomnia ini berkaitan dengan penyakit penyerta BorganikC dan gangguan mental& 7anyak lansia dengan penyakit organik seperti arthritis* kanker* nokturia* gagal jantung kongesti/* obstruksi paru>paru kronik mengeluhkan adanya sulit tidur BFoley* et al!" #!!%C& Seseorang dengan gangguan mental seperti depresi sangat berkaitan juga dengan insomnia& Insomnia yang tidak disembuhkan dapat menjadikan depresi dan begitu sebaliknya insomnia juga dapat menjadi salah satu gejala dari depresi dengan karakteristik insomnia yang persisten atau berkepanjangan B=ole* et al!" #!!C& Menurut World #ealth $rgani%ation B#!!#C ben+ana adalah peristi2a yang dapat terjadi di suatu daerah yang dapat mengakibatkan kerusakan ekologi* kerugian kehidupan manusia* serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan& Menurut 7adan -asional )enanggulangan 7en+ana B#!$#C ben+ana dapat mengubah pola kehidupan dari kondisi kehidupan masyarakat yang normal menjadi rusak* menghilangkan harta benda dan ji2a manusia* merusak struktur dalam sosial masyarakat dan menimbulkan lonjakan kebutuhan dasar setiap individu& Seperti /irman (llah S'T dalam surat (l 7aEarah : $33>$3. berikut 5 (rti : Dan sungguh akan Kami berikan +obaan kepadamu* dengan sedikit ketakutan* kelaparan* kekurangan harta* ji2a* dan buah>buahan& Dan berikanlah berita gembira kepada orang>orang yang sabar* ByaituC orang>orang yang apabila ditimpa musibah* mereka mengu+apkan*FInna lillahi 2a inna ilaihi raji5un&F Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari <abbnya* dan mereka itulah orang>orang yang mendapat petunjuk BGS& (l 7aEarah B#C : $33>$3.C& Kejadian ben+ana erupsi 1unung Merapi di Yogyakarta pada tahun #!$! banyak menyisakan dampak>dampak yang +ukup serius di Yogyakarta& Salah satu daerah yang terkena dampak dari erupsi tersebut adalah Dusun )etung dan Dusun "ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta& 7erkaitan dengan hal tersebut* lansia pas+a ben+ana pastilah memiliki kerentanan lebih besar daripada lansia yang tidak mengalami ben+ana untuk mengalami masalah seperti gangguan /isik* terutama gangguan ji2a seperti trauma* ke+emasan* gejala depresi dan tanpa terke+uali insomnia karena banyaknya stressor yang dihadapi saat pas+a ben+ana& F,*+o0 1si*ososi,l 6u., s,n.,+ 7e01e0,n -,l,2 2e2en.,0uhi *u,li+,s hi-u1 l,nsi,8 2is,ln9, *ehil,n.,n 1,s,n.,n hi-u18 *ehil,n.,n sis+e2 6 1en-u*un. -,0i *elu,0.,8 +e2,n -,n +e+,n..,8 1e0u7,h,n s+,+us -,n 1e0,nn9, -,l,2 *elo21o* sosi,l :Willi,2s8 et al., !!;<5 Sama halnya dengan lansia pas+a ben+ana erupsi Merapi di DIY* mereka mengalami trauma pas+a ben+ana* kehilangan tempat tinggal* harta benda* keluarga* dan pekerjaan& Sementara sekarang lansia tersebut harus tinggal di tempat yang berbeda dari tempat tinggal terdahulu& Mereka sulit untuk melakukan pekerjaan mereka sebelum erupsi Merapi seperti beternak* men+ari rumput* bertani* karena tempat* situasi* dan kondisi yang tidak memungkinkan sehingga menyebabkan lansia>lansia tersebut tidak memiliki kegiatan& ,al ini membuat kualitas hidup lansia pas+a ben+ana menjadi tidak baik dengan berbagai ma+am masalah yang dialami& Untuk meningkatkan kualitas hidup lansia pas+a ben+ana* maka dapat dilakukan upaya preventi/ yang dapat men+egah gangguan ji2a pada lansia& Menurut <oepke* et al!" B#!$!C salah satu gangguan ji2a pada lansia yang banyak prevalensinya adalah insomnia& "ika pada uraian di atas disebutkan bah2a lansia yang tidak mengalami ben+ana saja mempunyai persentase sekitar %#D >3!D untuk mengalami insomnia maka lansia pas+a ben+ana dapat mempunyai kerentanan yang lebih besar untuk mengalami insomnia& 7eberapa penelitian telah dilakukan mengenai terapi yang e/ekti/ untuk insomnia baik se+ara /armakologik dan non>/armakologik& Se+ara /armakologik* dapat dilakukan terapi dengan ben9odia9epine BFlura9epam* 7 Gua9epam* Mida9olam* Tria9olam dllC atau ben%odia%epine receptor agonist seperti BAaleplon* Aopi+lone* dan AolpidemC BMontgomery* et al!" #!!6C& Sedangkan non>/armakologik telah dilakukan penelitian mengenai intervensi aktivitas /isik mulai dari yang berintensitas sedang BmoderateC hingga aerobik* edukasi higiene tidur* terapi relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur lansia& Dalam beberapa penelitian tersebut menunjukkan hasil bah2a terapi non /armakologik mempunyai e/ikasi yang sama dengan terapi /armakologik dan lebih memberikan man/aat bagi kesehatan sehingga banyak direkomendasikan bagi pasien insomnia& Terlebih lagi terapi /armakologik banyak mempunyai e/ek samping yang merugikan apalagi bagi lansia bila digunakan dalam jangka 2aktu yang lama atau adanya diskontinuitas se+ara tiba>tiba dari obat tersebut B<amakhrisnan* et al!" #!!.C& Terapi non /armakologik bagi pasien insomnia yang paling sering digunakan adalah edukasi hygiene tidur dan akti/itas /isik sedang B<amakhrisnan* et al!" #!!.C& Salah satu akti/itas /isik sedang yang dapat dilakukan sebagai alternati/ adalah menari atau yang dikenal dengan Dance/Movement Therapy& Menurut &merican Dance Therapy &ssociation* Dance/Movement Therapy adalah suatu psikoterapeutik yang menggunakan gerakan sebagai integrasi /isik dan emosional dan merupakan salah satu akti/itas /isik sedang yang bersi/at holistik& Dance/Movement Therapy dipilih karena selain memberikan kontribusi terhadap kesehatan se+ara /isik* juga dapat menggabungkan dengan aspek kombinasi emosi* stimulasi sensori* koordinasi motorik dan musik* juga 8 men+iptakan keakraban dalam hubungan sosial sesama individu B,arris* et al!* #!!.H7remer Aoe* #!!.H'illiams et al!" #!!:C& Dance/Movement Therapy dihipotesiskan dapat meningkatkan kualitas tidur lansia dengan berdasarkan kepada teori bah2a aktivitas /isik sedang seperti berjalan* bersepeda dapat memberikan e/ek termogenik* meningkatkan serotonin dan imunitas* serta mengurangi ke+emasan dan depresi B1iselle* et al!" #!$#C& (kti/itas /isik dengan intensitas sedang yang dilakukan seperti berjalan* bersepeda dapat dianalogikan pada kegiatan menari Bdancing! Kattenstroth* et al!" B#!$!C menyebutkan bah2a menari termasuk salah satu akti/itas /isik Be'erciseC yang mengkombinasikan emosi* koordinasi antara motorik dan musik* stimulasi sensorik* dan dapat memperkaya interaksi sosial dan interaksi seorang individu dengan lingkungan sekitarnya! Untuk mendapatkan hasil yang optimal* kegiatan menari bagi lansia ini dilakukan se+ara teratur dengan jad2al yang telah ditentukan& Sedangkan untuk memudahkan lansia beradaptasi dengan tarian yang baru dipelajarinya* maka digunakan iringan musik lagu daerah setempat dengan maksud menyesuaikan latar belakang budaya lansia pas+a ben+ana tersebut& Dalam penelitian ini penulis menggunakan lagu dolanan ja2a seperti 1undul>1undul )a+ul* Su2e 0ra "amu* Menthok>Menthok* )adhang 7ulan* Tul "aenak* dll& Sedangkan gerakan yang ditarikan adalah gerakan>gerakan sederhana meliputi pemanasan B(arming )pC* latihan kaki dan tangan Bhand and foot e'erciseC* gerakan untuk koordinasi tangan dan kaki* menari 9 berkelompok Bgro)p danceC yang mudah diikuti oleh lansia serta tidak membahayakan B,eiberger* et al!" #!$$C& )enelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui e/ekti/itas Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a terhadap penurunan skor insomnia yang dialami oleh lansia pas+a ben+ana sebagai salah satu alternati/ intervensi preventi/ maupun terapi non /armakologik insomnia bagi lansia pas+a ben+ana& B5 Pe0u2us,n M,s,l,h 7erdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (pakah Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a e/ekti/ terhadap penurunan skor insomnia lansia pas+a ben+ana di Dukuh )etung dan Dukuh "ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman* YogyakartaI 10 C5 Tu6u,n Peneli+i,n $& Tujuan Umum Menganalisis e/ekti/itas Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a terhadap penurunan skor insomnia pada lansia di Dukuh )etung dan Dukuh "ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman Yogyakarta& #& Tujuan Khusus a& Menganalisis skor insomnia lansia pas+a ben+ana sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a pada responden kelompok perlakuan& b& Menganalisis skor insomnia a2al dan akhir lansia pas+a ben+ana pada responden kelompok kontrol& +& Menganalisis perbedaan skor insomnia a2al dan akhir lansia pas+a ben+ana yang diberikan kegiatan Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a pada responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Dukuh )etung dan Dukuh "ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan Sleman Yogyakarta& 11 D5 M,n),,+ Peneli+i,n Man/aat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : $& Teoritis a& 7agi Ilmu Kedokteran "i2a )enelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan a+uan dokter dalam melaksanakan intervensi di masyarakat khususnya dalam hal penanganan kepada lansia dengan insomnia baik yang mengalami pas+a ben+ana atau tidak& b& 7agi Institusi Kesehatan )enelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam hal terapi non>/armakologi bagi lansia yang mengalami insomnia& #& )raktis a& 7agi )eneliti Menambah pengetahuan dan 2a2asan sehingga dapat memberikan pelayanan dan pera2atan kepada lansia pas+a ben+ana& b& 7agi )eneliti Selanjutnya )enelitian ini dapat digunakan sebagai bahan a+uan untuk melakukan penelitian>penelitian selanjutnya terkait insomnia& +& 7agi @anjut Usia )as+a 7en+ana 12 )enelitian ini diharapkan dapat dilakukan se+ara mandiri oleh lansia pas+a ben+ana atau oleh care givers lansia* sehingga diharapkan memberikan hiburan kepada lansia* meningkatkan hubungan interpersonal antar lansia* menurunkan skor insomnia yang dialami dan memiliki kualitas hidup di masa tua yang lebih baik& d& 7agi Masyarakat 7agi masyarakat penelitian ini diharapkan menjadi in/ormasi serta masukan yang dapat membantu lansia mengatasi insomnia sehingga diharapkan kualitas hidup lansia menjadi lebih baik& e& 7agi Tenaga Kesehatan dan Kader @ansia Dapat memberikan in/ormasi dalam memberikan terapi pada lansia yang mengalami insomnia dengan menyediakan modul Dance/Movement Therapy baik se+ara tertulis maupun audiovisual sebagai terapi non /armakologi yang lain untuk mengatasi masalah insomnia pada lansia& E5 Ke,sli,n Peneli+i,n 7erikut telah dilakukan beberapa penelitian mengenai terapi non /armakologi bagi insomnia dan mengenai Dance/Movement Therapy : $& 1iselle S& )assos et al!" B#!$!C dengan judul *ffect of &c)te Physical *'ercise on Patient (ith Chronic Primary Insomnia& Tujuan dari 13 penelitian ini adalah menilai e/ek dari latihan /isik akut dari intensitas sedang hingga intensitas yang tinggi terhadap insomnia kronik primer dan ke+emasan sebelum tidur& Subyek dalam penelitian ini adalah %: pasien insomnia berusia antara 6>%: tahun& Skor insomnia dinilai dari polysomnograph* sedangkan skor ke+emasan sebelum tidur dinilai dengan ST(I Guestionnaire>State S+ale BState Trait &n'iety InventoryC& Didapatkan hasil dari polysomnogram bah2a dengan latihan /isik akut pada intensitas sedang dapat menurunkan Sleep $nset +atency 3!D dan total 2aktu terbangun BTotal Wa,e Time sebesar !D* meningkatkan total 2aktu tidur (Total Sleep Time $:D* e/isiensi tidur (Sleep *ficiency$D* dan dari hasil ST(I didapatkan latihan /isik dengan intensitas sedang dapat menurunkan ke+emasan (&n'iety -./& )ersamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu sama>sama terapi non /armakologi bagi insomnia& Sedangkan perbedaannya adalah pada intervensi* instrumen* dan subyek penelitiannya& )ada penelitian yang akan dilaksanakan* intervensi yang dilakukan adalah Dance/Movement Therapy dimana akti/itas /isik dengan intensitas sedang seperti berjalan* bersepeda statis dan treadmill yang juga termasuk dalam aerobic e'ercise" penulis analogkan dengan Dance/Movement Therapy karena mempunyai mekanisme yang sama untuk menurunkan skor insomnia& Sedangkan instrumen yang digunakan pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah Insomnia 0ating Scale dari 14 Kelompok Studi )sikologi 7iologi "akarta dan untuk subyek penelitian adalah lansia pas+a ben+ana berusia J63 tahun& #& <eid "& Kathryn et al!" B#!$!C dengan judul &erobic *'ercise Improves Self-0eported Sleep and 1)ality of +ife in $lder &d)lts (ith Insomnia& )ada penelitian ini bertujuan untuk menilai e/ikasi latihan /isik aerobi+ dan edukasi hygiene tidur untuk menurunkan skor insomnia* depresi dan meningkatkan kualitas hidup pada penderita insomnia& Subjek penelitian adalah pasien de2asa lanjut berusia K 33 tahun& Skor insomnia pada penelitian ini menggunakan )SGI BPittsb)rgh Sleep 1)ality Inde'" ?SS B*p(orh Sleepiness Scale" sedangkan kualitas hidup dinilai dengan SF>6 BShort 2orm-34 dan untuk depresi dinilai dengan =?S>D (Centre for *pidemiological St)dies Depression Scale! Didapatkan hasil bah2a latihan /isik aerobik ditambah terapi edukasi sleep hygiene dapat meningkatkan kualitas tidur* perasaan senang (mood* dan kualitas hidup pasien insomnia pada kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol tidak didapatkan adanya peningkatan kualitas tidur& )erbedaannya adalah pada intervensi yang dilakukan pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah Dance/Movement Therapy& Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah Insomnia 0ating Scale dari Kelompok Studi )sikologi 7iologi "akarta& & Kattenstroth* "&=&* et al!" B#!$!C dengan judul S)perior Sensory" Motor and Cognitive Performances in *lderly Individ)als (ith M)lti 5ear 15 Dancing &ctivities& )enelitian ini bertujuan untuk membandingkan /ungsi kogniti/* sensorik dan motorik antara lansia berumur 63>:% tahun yang pada masa mudanya memiliki ri2ayat aktivitas menari dan berolahraga kira>kira selama $6*3 tahun terakhir dibandingkan dengan lansia yang pada masa mudanya tidak memiliki ri2ayat tersebut& Subyek penelitian adalah lansia yang berusia 63>:% tahun& Fungsi kogniti/ diukur dengan menggunakan <S)M B0aven Standard Progressive MatricesC* 6eriatric Concentration Test* sedangkan pada /ungsi keseimbangan diukur dengan 0oomberg Test* /ungsi motorik diukur dengan +ara Tapping dan #and- &rm Steadiness" /ungsi sensorik diukur dengan To)ch Treshold! Didapatkan hasil bah2a pada lansia yang mempunyai ri2ayat menari dan berolahraga pada masa mudanya memiliki nilai yang lebih tinggi dalam test di segala aspek yaitu /ungsi kogniti/* sensorik* dan motorik& )ersamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sama>sama bertujuan untuk menilai e/ekti/itas dance therapy bagi lansia& Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel tergantung mengenai e/ek yang diukur pada lansia yaitu /ungsi kogniti/* sensorik* dan motorik sedangkan pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah skor insomnia& %& "eong* Y" et al!" B#!!3C dengan judul Dance/Movement Therapy Improves *motional 0esponses and Mod)lates 7e)rohormones in &dolescent (ith 16 Mild Depression! )enelitian ini bertujuan untuk menilai pro/il kesehatan psikologikal dan perubahan neurohormon pada remaja dengan depresi ringan& Subyek penelitian ini adalah remaja berusia rata>rata $6 tahun dan dipilih se+ara a+ak dan sukarela BvolunteerC dari remaja>remaja tersebut dengan jumlah masing>masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol adalah #! orang& Dance/Movement Therapy dilakukan selama $# minggu& Instrumen yang digunakan adalah Scores for Psychological Distress BS=@ ;!><C yang terdiri dari Dimension of Somati%ation BS0MC* $bsessive- Comp)lsive B0>=C* Interpersonal Sensitivity BI>SC* Depression BD?)C* &n'iety B(-LC* #ostility B,0SC* Phobic &n'iety B),07C" Paranoid Ideation B)(<C" Pshycoticism B)SYC& ,asil yang didapatkan adalah adanya penurunan pada Scores for Psychological Distress BS=@ ;!><C dan terdapat kenaikan dari serotonin dan dopamine serta stabilisasi dari sistem sara/ simpatis& )ersamaan yang terdapat pada penelitian ini adalah sama> sama menggunakan intervensi Dance/Movement Therapy& Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian tersebut adalah remaja sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan adalah lansia pas+a ben+ana dan perbedaan variabel dependent BtergantungC pada penelitian tersebut adalah depresi sedangkan pada penelitian yang akan dilaksanakan adalah insomnia& )enulis memiliki asumsi bah2a antara depresi dan insomnia dapat saling berhubungan karena insomnia termasuk dalam salah satu gejala dari depresi& 17 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A5 L,n-,s,n Teo0i "5 L,n6u+ Usi, ,5 Pen.e0+i,n L,nsi, Menurut UU Kesehatan -o&# Tahun $;;#* manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis* /isik* keji2aan* dan sosial& Kejadian ini pasti akan dialami oleh setiap manusia yang berusia panjang dan tidak dapat dihindari& Sedangkan menurut 7(7 I pasal $ ayat B#C Undang>Undang -o&$ Tahun $;;: tentang Kesejahteraaan @anjut Usia* bah2a lansia adalah seseorang yang telah berusia 6! tahun ke atas atau lebih BMaryam* #!!:C& 75 B,+,s,n L,n6u+ Usi, Menurut 7adan Kesehatan Dunia B',0C meliputi : aC Usia pertengahan Bmiddle ageC* ialah kelompok usia %3 4 3; tahun& bC @anjut usia BelderlyC yaitu seseorang yang berusia antara 6!>.% tahun& +C @anjut usia tua BoldC yaitu seseorang yang berusia antara .3>;! tahun& 19 dC Usia sangat tua Bvery oldC yaitu seseorang yang berusia di atas ;! tahun atau lebih& 5 P0oses Menu, ,5 De)inisi P0oses Menu, Menurut Darmojo B#!$!C proses menua adalah proses sepanjang hidup* alamiah terjadi terus>menerus dan telah melalui tiga /ase dalam kehidupan yakni anak* de2asa* dan tua& Menua adalah suatu proses menghilangnya se+ara perlahan>lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri 8 mengganti diri dan mempertahankan struktur dan /ungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas Btermasuk in/eksiC dan memperbaiki kerusakan yang diderita& Terdapat beberapa istilah yang digunakan oleh gerontologis ketika membi+arakan proses menua : aC &ging Bbertambahnya umurC yaitu menunjukkan e/ek 2aktuHsuatu proses perubahanH biasanya bertahap dan spontanH bC Senescence Bmenjadi tuaC yaitu hilangnya kemampuan sel untuk membelah dan berkembang Bdan seiring 2aktu akan menyebabkan kematianCH +C #omeostenosis yaitu penyempitan 8 berkurangnya +adangan homeostatis yang terjadi selama penuaan pada setiap sistem organ& BSetiati* dkk&* #!$!C 20 Saat terjadi proses menua* manusia se+ara progresi/ akan kehilangan daya tahan terhadap in/eksi dan akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai penyakit degenerati/ Bseperti hipertensi* aterosklerosis* diabetes mellitus* dan kankerC yang akan menyebabkan lansia menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatik seperti stroke* in/ark miokard* koma asidotik* metastasis kanker* dsb& BDarmojo* #!$!C& 75 Teo0i Penu,,n Menurut Setiati B#!$!C* setelah dilakukan penelitian eksperimental di bidang gerontologi dasar* dihasilkan beberapa teori tentang proses menua yang dapat diterima saat ini* antara lain : B$C Teori <adikal 7ebas B2ree 0adical Theory of &gingC Teori ini diperkenalkan oleh Denham ,arman pada tahun $;36 yang menyatakan bah2a proses menua normal merupakan akibat kerusakan jaringan akibat radikal bebas& <adikal bebas adalah senya2a kimia yang berisi elektron tidak berpasangan yang terbentuk sebagai hasil sampingan berbagai proses selular atau metabolisme normal yang melibatkan oksigen& =ontohnya adalah reactive nitrogen species dan reactive o'ygen species! Karena elektronnya tidak berpasangan* maka se+ara kimia2i* radikal bebas akan men+ari pasangan elektron lain dengan bereaksi dengan substansi lain misalnya protein dan lemak tidak jenuh& 21 Membran sel dengan mengandung sejumlah lemak dapat bereaksi dengan radikal bebas dan mengalami perubahan struktur& (kibat perubahan struktur tersebut* membran sel menjadi lebih permeabel terhadap berbagai substansi& Tidak hanya membran sel namun stuktur di dalam sel seperti lisosom dan mitokondria juga diselimuti membran yang mengandung lemak dan mudah diganggu oleh radikal bebas& Kejadian ini semakin lama akan merusak membran dan /ungsi sel& Teori ini mengatakan bah2a sejalan dengan 2aktu telah terdapat akumulasi radikal bebas se+ara bertahap dan jika telah mele2ati ambang batasnya maka akan timbul suatu perubahan>perubahan yang disebut penuaan& Sebenarnya setiap individu telah diberi kemampuan untuk menghasilkan antioksidan sebagai penangkal* tetapi pada tingkat tertentu antioksidan tidak dapat melindungi tubuh dari radikal bebas yang berlebihan& B#C Teori 1likosilasi Seiring bertambahnya usia terdapat proses glikosilasi nonen9imatik yang menghasilkan pertautan antara glukosa dan protein yang disebut advanced glycation end prod)cts B(1?sC& )ada saat manusia menua* (1?s berakumulasi bersama kolagen di berbagai jaringan& 22 Muatan kolagen yang tinggi menyebabkan jaringan ikat menjadi kurang elastis dan lebih kaku& Kondisi ini juga dapat memengaruhi elastisitas dinding pembuluh darah& (1?s juga diduga berinteraksi dengan D-( sehingga mungkin dapat menganggu kemampuan sel untuk memperbaiki perubahan pada D-(& BC Teori D7& 0epair Teori D7& 0epair atau mitochondrial D7& repair ini terkait erat dengan teori radikal bebas karena sebagian besar radikal bebas Bterutama <0SC dihasilkan melalui /os/orilasi oksidati/ yang terjadi di mitokondria& Mutasi D-( mitokondria BmtD-(C dan pembentukan <0S di mitokondria saling memengaruhi satu sama lain membentuk vicio)s cycle yang dapat memperbanyak kerusakan oksidati/ dan dis/ungsi selular* yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel& Mutasi mtD-( pada manusia terjadi setelah pertengahan usia ! an dan terakumulasi seiring dengan pertambahan usia* namun jarang melebihi $D& <endahnya jumlah akumulasi mutasi mtD-( ini karena sebenarnya mutasi mtD-( ini dapat di+egah oleh proses repair yang terjadi di tingkat mitokondria* namun apabila terdapat gangguan repair pada kerusakan oksidati/ ini maka dapat menyebabkan per+epatan proses penuaan Baccelerated agingC& Selain itu* mutasi mtD-( akibat gangguan repair ini juga 23 dikaitkan dengan mun+ulnya keganasan* diabetes mellitus dan penyakit neurodegenerati/& 35 Pe0u7,h,n Fisiolo.i 1,-, L,nsi, )roses menua diiringi oleh beberapa perubahan /isiologis pada lansia yang men+akup beberapa sistem dalam tubuh manusia& Menurut -ugroho B#!!:C* perubahan akibat proses menua terdiri dari H "< Pe0u7,h,n Fisi* ,+,u Fisiolo.i aC Sel "umlah sel menurun* ukuran sel besar* +airan tubuh berkurang* perbaikan sel terganggu* berat otak berkurang& bC Sistem )ersara/an Sel sara/ otak lambat dalam bereaksi* hubungan persara/an* memori dan ketahanan terhadap suhu menurun& +C Sistem )endengaran )enurunan pendengaran* membran timpani atro/i* terjadi penggumpalan serumen* tinnitus serta mengalami vertigo& dC Sistem )englihatan Spin+hter pupil timbul sklerosis* respon sinar menghilang dan kornea berbentuk s/eris& @ensa mata buram* penurunan daya akomodasi* lapang pandang dan membedakan 2arna& eC Sistem Kardiovaskular 24 Katup jantung tebal dan kaku* elastisitas dinding aorta menurun& )enurunan +urah jantung* e/ekti/itas pembuluh darah peri/er dan elastisitas pembuluh darah hilang& /C Sistem Suhu Temperatur tubuh menurun* keterbatasan re/lek menggigil dan penurunan akti/itas otot& gC Sistem )erna/asan (tro/i otot perna/asan* akti/itas silia menurun* penurunan elastisitas paru* alveoli melebar* re/lek batuk berkurang* penurunan sensiti/itas terhadap hiperkarbia dan hipoksia& hC Sistem )en+ernaan Kehilangan gigi* penurunan penge+apan* rangsang lapar* peristaltik* absorpsi* hepar menge+il* aliran darah berkurang& iC Sistem <eproduksi )ada lansia 2anita terjadi atro/i pada vagina* ovarium* uterus* payudara* selaput lender vagina berkurang* berubah 2arna* dan si/at& Sedangkan pada lansia pria /ungsi seksual dan reproduksi spermato9oa tetap& jC Sistem 1enitourinaria (tro/i ginjal* penurunan aliran darah* keseimbangan elektrolit dan asam terganggu* otot vesika urinaria lemah* kapasitas menurun& )ada lansia pria* vesika urinaria sulit dikosongkan 25 sehingga terjadi retensi urin dan juga meningkatnya resiko pembesaran prostat& kC Sistem ?ndokrin )enurunan hormone estrogen* progesterone* testoteron* kelenjar pan+reas* kelenjar adrenal* (=T,* TS,* FS,* @,* aktivitas tiroid* aldosteron* dan sekresi hormon kelamin& lC Sistem Integumen Kulit berkerut* kusam* respon trauma menurun* rambut tipis dan putih& )ertumbuhan kuku lambat dan keringat berkurang& mC Sistem Muskuloskeletal Densitas tulang dan kartilago turun* demineralisasi* gerakan terbatas* gangguan gaya berjalan* jaringan penghubung melemah* persendian membesar* kaku otot dan tendon atro/i& < Pe0u7,h,n Psi*ososi,l )erubahan peran dalam keluarga* kehilangan jabatan* penghasilan dan menjadi pensiun membuat lansia merasa sepi dan tidak dihargai dalam hidupnya karena mempunyai kesempatan lebih sedikit daripada saat berusia muda& 26 #< Pe0u7,h,n Psi*olo.i 1,-, L,nsi, Komponen yang berperan di sini adalah kapasitas penyesuaian diri yang terdiri atas pembelajaran* memori Bdaya ingatC* perasaan* ke+erdasan* dan motivasi& )roses penuaan pada usia lanjut terjadi se+ara alamiah seiring dengan penambahan usia& (danya penurunan intelektualitas yang meliputi persepsi* kemampuan kogniti/* memori dan belajar pada usia lanjut menyebabkan mereka sulit untuk dipahami dan berinteraksi B<osida2ati* et al&* #!!:C& )erubahan psikologis yang terjadi bisa karena dampak perubahan /isik dan psikososial& )erubahan tersebut meliputi short term memory* /rustasi* kesepian* ketakutan kehilangan kebebasan* takut menghadapi kematian* perubahan keinginan* depresi* dan ke+emasan BMaryam* #!!:C& #5 Ben3,n, -,n P,s3, Ben3,n, ,5 Pen.e0+i,n Ben3,n, Menurut ',0 BWorld #ealth $rgani%ation B#!!#C ben+ana BdisasterC adalah setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan* gangguan ekologis* hilangnya nya2a manusia* atau memburuknya skor kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu memerlukan respons dari luar masyarakat atau 2ilayah yang terkena& 27 Menurut Undang>Undang -omor #% tahun #!!.* ben+ana adalah peristi2a atau rangkaian peristi2a yang mengan+am dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan* baik oleh /aktor alam dan8atau non>alam maupun /aktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban ji2a manusia* kerusakan lingkungan* kerugian harta benda* dan dampak psikologis B7-)7* #!$#C& 75 D,21,* Psi*olo.is P,s3, Ben3,n, Terdapat berbagai ma+am masalah yang timbul setelah terjadinya ben+ana* diantaranya adalah masalah kesehatan* sosial* dan psikologis& Salah satunya yang berdampak panjang adalah masalah psikologis& <espon psikologis dan perilaku pas+a ben+ana dibagi menjadi empat /ase: $C Fase pertama terjadi beberapa jam setelah ben+ana sampai beberapa hari: emosi yang kuat* tidak per+aya dengan apa yang terjadi* perasaan tumpul* takut dan kebingungan& <espon tersebut merupakan respon normal setelah mengalami kejadian yang luar biasa& 1angguan yang dapat terjadi adalah gangguan stres akut& #C Fase kedua ini biasanya berdatangan bantuan dari luar daerah tersebut& 1ejala > gejala intrusi/ Bflashbac, atau mimpi burukC* ketegangan berlebihan* keluhan /isik Bkelemahan* terasa melayang* sakit kepala dan mualC* mudah marah* iritabilitas dan menarik diri 28 dari pergaulan& 1angguan ji2a yang dapat terjadi adalah gangguan stres pas+a trauma* gangguan depresi* gangguan +emas* gangguan penyesuaian* gangguan penyalahgunaan 9at& C Fase ketiga terjadi beberapa bulan sampai satu tahun pas+a ben+ana& Fase ini ditandai dengan rasa tidak puas dan kemarahan ketika harapan untuk mendapatkan pertolongan dan pemulihan se+ara emosional maupun lingkungan tidak terpenuhi& <asa kebersamaan menurun dan masing>masing anggota masyarakat /okus pada kebutuhan sendiri& 1angguan ji2a yang dapat dialami adalah gangguan stres pas+a trauma kompleks* gangguan depresi* gangguan +emas* gangguan penyesuaian* gangguan penyalahgunaan 9at& %C Fase keempat BrekontruksiC terjadi lebih dari satu tahun atau lebih& S)rvivor mulai men+oba membangun kembali kehidupannya dengan kembali ke pekerjaan semula atau men+ari pekerjaan baru* membangun kembali rumahnya dan membuat jaringan sosial serta dukungan sosial baru& )ada /ase ini sebagian besar s)rvivor mampu pulih pada /ungsi psikososial yang optimal* sebagian ke+il Bkurang dari $ DC berkembang menjadi gangguan mental yang kompleks dan menetap& 1angguan ji2a yang dapat dialami adalah gangguan stres pas+a trauma kompleks* gangguan kepribadian pas+a peristi2a katastropik B7enedek et al!" #!!3 cit Suyanto* #!$$ C& 29 35 Kelo21o* Ren+,n Kerentanan adalah keadaan atau si/at perilaku manusia atau masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan menghadapi bahaya atau an+aman potensi ben+ana untuk men+egah* menjinakkan* men+apai kesiapan*dan menanggulangi dampak bahaya tertentu B?/endi* #!!;C& Menurut Undang>Undang )enanggulangan 7en+ana )asal 33 dan penjelasan )asal #6 (yat $ disebutkan bah2a masyarakat rentan ben+ana adalah anggota masyarakat yang membutuhkan bantuan karena keadaan yang disandangnya diantaranya bayi* balita* anak>anak* ibu hamil* ibu menyusui* penyandang +a+at* dan lanjut usia B?/endi* #!!;C& '5 Ti-u0 ,5 Pen.e0+i,n Ti-u0 Menurut Kaplan B#!$!C tidur merupakan suatu keadaan berulang* teratur* mudah reversible yang ditandai dengan keadaan relati/ tidak bergerak dan tingginya peningkatan ambang respons terhadap stimulus eksternal dibandingkan dengan keadaan terjaga& Tidur yang sebenarnya bermakna sebagai keadaan dimana otak dan pikiran serta tubuh diberi kesempatan untuk dapat beristirahat& Tidur dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana individu tersebut berada di dalam keadaan ba2ah sadar dan seseorang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsangan sensorik B1uyton* #!!:C& 30 75 P0oses Ti-u0 Untuk mendapatkan proses tidur tidak ada satu pusat pengendali tidur sederhana* melainkan terdapat sejumlah ke+il sistem atau pusat yang terletak di batang otak dan saling mengakti/kan serta menghambat satu sama lain BKaplan* #!$!C& )erangsangan pada beberapa daerah spesi/ik otak dapat menimbulkan keadaan tidur dengan si/at>si/at keadaan tidur alami& Kemungkinan perangsangan tersebut dilakukan oleh neurotransmitter serotonin B1uyton* #!!:C& Daerah perangsangan yang paling men+olok dapat menimbulkan keadaan tidur alami adalah nu+lei ra/e yang terletak di separuh bagian ba2ah pons dan di medulla& Serabut sara/ dari nuklei ini menyebar setempat di /ormatio reti+ularis batang otak dan juga ke atas menuju thalamus* hipothalamus* sebagian besar daerah sistem limbik* dan neokorteks serebri& Selain itu serabut>serabut ini juga menyebar ke ba2ah menuju medulla spinalis dan berakhir di radiks posterior& Telah diketahui bah2a banyak ujung serabut nu+lei ra/e ini menyekresikan serotonin B1uyton* #!!:C& Selain itu* daerah perangsangan yang lain adalah beberapa area di n)cle)s tra,t)s solitari)s yang merupakan daerah terminal di medulla dan pons serta beberapa regio pada diense/alon meliputi bagian rostral hipotalamus terutama area supra+hiasma B1uyton* #!!:C& 35 Si*lus Ti-u0 31 Terdapat # status primer pada siklus tidur yaitu rapie eye movement B<?MC dan non> rapid eye movement Bnon <?MC! Status non <?M :NREM< dibagi menjadi % stadium antara lain : S+,-iu2 " : Saat transisi antara bangun penuh dan tidur* durasinya sekitar ! detik sampai dengan . menit dan mudah sekali untuk dibangunkan& Dengan karakteristik gelombang otak lo(-voltage* terdapat +ampuran gelombang al/a* beta* dan kadang teta pada pemeriksaan electroencephalografi B??1C* tidak terdapat gelombang sleep spindles * kompleks K dan gelombang delta& Tonus otot lebih menurun daripada saat terjaga& Tidak terdapat gerakan mata yang +epat& S+,-iu2 : Semakin dalam tidur dibandingkan stadium $* pada stadium ini sudah mulai sulit untuk dibangunkan 2alaupun dengan panggilan berulang>ulang& Ditandai dengan gelombang otak lo( voltage pada ??1& Terdapat +ampuran gelombang al/a* beta* dan teta& )erbedaan dengan stadium $ adalah adanya gelombang high voltage yang disebut 8sleep spindles9 dan 8: comple'es9& )ada tonus otot terkadang terdapat peningkatan se+ara tiba>tiba menandakan otot belum rileks se+ara sepenuhnya& S+,-iu2 # : Kira>kira $! menit setelah stadium #* seseorang akan memasuki stadium & 7ersama stadium %* sering disebut tidur yang dalam atau 8delta sleep9! ??1 menunjukkan gelombang yang lambat dengan amplitudo tinggi& Terdapat gelombang delta #!>3!D dan sleep 32 spindles& )ada stadium ini dikeluarkan gro2th hormone untuk pertumbuhan dan perbaikan untuk mempertahankan keutuhan dan kemudaan jaringan tubuh& Tidak terdapat gerakan bola mata yang +epat S+,-iu2 ' : )ada stadium ini sama seperti stadium yaitu tidur dalam& Dengan gelombang delta lebih dari 3!D dan terdapat gelombang sleep spindles! Tonus otot menurun daripada stadium sebelumnya& Tidak terdapat gerakan bola mata yang +epat& REM : Ditandai oleh periode autonom yang bervariasi* seperti perubahan detak jantung* tekanan darah* laju perna/asan* dan berkeringat& Terdapat +ampuran gelombang al/a*beta* dan teta pada pemeriksaan ??1& )ada stadium inilah mimpi saat tidur terjadi B)rayitno* #!!# H <ahayu* #!!;C& Dua puluh lima persen 2aktu tidur dihabiskan pada status <?M dan tujuh puluh lima persen pada status non <?M& )ada orang muda sehat 2aktu yang dibutuhkan dari stadium $ sampai adalah %3 menit& Sedangkan stadium % berlangsung sekitar .!>$#! menit dan berulang sebanyak 6 kali& 'aktu tidur pada orang de2asa normal adalah : jam& ?mpat jam pertama tidur terjadi pengulangan status non <?M terutama pada stadium dan %* sedangkan empat jam kedua lebih banyak terjadi pengulangan pada stadium $ dan # serta status <?M B<ahayu* #!!;C& -5 Pol, Ti-u0 33 )ada tidur orang normal terdapat pola tidur yang dinamakan pola siklus tidur dan bangun Birama sirkadianC& )ola siklus tidur dan bangun Birama sirkadianC adalah bangun sepanjang hari saat +ahaya terang dan tidur sepanjang malam saat gelap& Irama sirkadian ini dipengaruhi oleh stimulus +ahaya& Stimulasi +ahaya terang masuk melalui mata dan menstimulasi n)cle)s s)pra-chi asmatic B-S=C di hipotalamus& -S= akan mengeluarkan suatu neurotransmitter yang memengaruhi pengeluaran berbagai hormone pengatur suhu tubuh* kortisol* gro(th hormone B1,C dan lain lain yang meregulasi siklus untuk bangun dan tidur B<ahayu* #!!;C& "ika pagi hari +ahaya terang masuk* -S= segera mengeluarkan hormon yang menstimulasi peningkatan temperature badan* kortisol* dan 1, sehingga orang terbangun& "ika malam tiba* -S= merangsang pengeluaran hormone melatonin sehingga orang mengantuk dan tidur& Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh glandula pineal Bbagian ke+il di otak tengahC& Saat hari mulai gelap* melatonin dikeluarkan dalam darah dan akan memengaruhi terjadinya relaksasi serta penurunan temperature badan dan kortisol& Kadar melatonin dalam darah mulai meningkat pada jam ; malam dan terus meningkat sepanjang malam lalu menghilang pada jam ; pagi B<ahayu* #!!;C& e5 Pe0u7,h,n Pol, Ti-u0 1,-, L,nsi, 34 Seiring dengan bertambahnya usia terdapat berbagai keluhan mengenai sulit untuk memulai tidur dan mempertahankan tidur& Terdapat berbagai /aktor yang menyebabkan lansia mengalami perubahan tidur diantaranya adalah karena proses menua se+ara /isiologik* perubahan irama sirkadian* kondisi medis dengan penyakit tertentu* peningkatan konsumsi suatu obat>obatan* gangguan psikiatri seperti depresi* insomnia* ke+emasan* serta perubahan lingkungan dan gaya hidup B<oepke et al!"#!$!C& Se+ara /isiologik memang terdapat perubahan jam kebutuhan tidur pada usia lanjut dibandingkan dengan usia muda& )ada usia $# tahun kebutuhan tidur adalah sembilan jam* usia #! tahun kebutuhan tidur berkurang menjadi delapan jam* usia %! tahun menjadi tujuh jam* dan bertambahnya usia menjadi 6! dan :! tahun masing>masing kebutuhan tidur menjadi enam setengah jam B)rayitno* #!!#C& Terdapat perubahan durasi dan pola tidur pada lansia* pada lansia terjadi peningkatan durasi pada stadium $ yaitu stadium transisi antara keadaan terjaga menuju keadaan tidur* normalnya 2aktu yang dibutuhkan adalah >3 menit pada stadium $ namun pada lansia dapat memanjang dari 2aktu normal& Dengan adanya disrupsi pada stadium $ ini* maka akan berakibat pada disrupsi stadium>stadium tidur yang lainnya* seperti terjadinya penurunan pada stadium dan %* dimana stadium ini merupakan stadium tidur yang dalam B<oepke et al!" #!$!C& 35 Selain itu /ase <?M dapat terjadi lebih a2al dan juga terjadi peningkatan durasi& Fase <?M adalah /ase dimana seseorang mengalami mimpi& Sehingga pada lansia yang mengalami peningkatan durasi <?M biasanya akan sering bermimpi di setiap tidurnya dan terkadang bermimpi buruk B)rayitno* #!!# H <oepke et al #!$!C& 7erikut adalah tabel perubahan pola tidur pada lanjut usia yang diambil dari laporan subjekti/ lansia yang tinggal di rumah atau panti 2reda& $3> .3 D dari mereka mengeluhkan ketidakpuasan dari segi kualitas dan lamanya 2aktu tidur& )erubahan )ola Tidur @ansia B)rayitno* #!!#C Pol, Ti-u0 L,1o0,n Su76e*+i) @amanya di tempat tidur Meningkat Total 2aktu tidur Menurun (n+ang>an+ang tidur Bsleep latency Meningkat Terjaga setelah dimulai 2aktu tidur Meningkat Tidur singkat pada siang hari Meningkat ?/isiensi Tidur Menurun )erubahan Dalam Struktur Tidur )ada @ansia B)rayitno* #!!#C F,se Ti-u0 H,sil Poliso2no.0,)i* NREM Stadium $ Meningkat Stadium # 7ervariasi Bumumnya menurunC Stadium Menurun Stadium % Menurun REM Kualitas Menurun 36
$5 Inso2ni, P,-, L,nsi, ,5 Pen.e0+i,n Inso2ni, Insomnia adalah kesulitan memulai atau mempertahankan tidur& Insomnia adalah keluhan tidur yang paling sering ditemui dan dapat bersi/at sementara atau menetap& 7iasanya insomnia dengan periode singkat disebabkan oleh ke+emasan* kesedihan yang mendalam& )asien dengan insomnia biasanya memiliki satu atau lebih dari beberapa gejala yaitu sulit untuk memulai tidur* sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk kembali tidur* sering terbangun pada pagi>pagi buta* dan mengeluh lesu atau merasa tidak segar pada saat bangun tidur BKaplan* #!$!H<oy* #!$#C& 75 Jenis = Jenis Inso2ni, Menurut Stanley M 7eare B#!!6C insomnia berdasarkan 2aktunya dibagi menjadi : $& "angka )endek Insomnia ini terjadi selama beberapa minggu BN mingguC& Keadaan ini +enderung tidak berat& 7iasanya disebabkan karena stressor* seperti kehilangan orang yang di+intai* pekerjaan* dll& Insomnia ini akan menghilang ketika orang tersebut telah berhasil untuk 37 beradaptasi dengan stressornya sehingga biasanya tidak memerlukan intervensi medis& #& Sementara 1angguan tidur yang bersi/at sementara ini biasanya disebabkan karena perubahan lingkungan seperti kebisingan* berbedanya tempat tidur dari tempat yang biasanya* dan pengalaman yang menimbulkan ansietas& & "angka panjang BkronisC atau menetap 1angguan tidur ini berlangsung selama lebih dari minggu bahkan seumur hidup& 7iasanya disebabkan karena kebiasaan tidur yang buruk* konsumsi alkohol* masalah psikologis yang berat* dan penggunaaan obat tidur yang berlebihan& %!D dari orang dengan insomnia kronis ini memiliki keluhan gangguan tidur lain seperti gangguan tidur karena kaki gelisah* nyeri kronis* apnea tidur* dan memiliki )nderlying disease seperti arthritis* diabetes mellitus* dan kanker! Sedangkan menurut ,idayat B#!!:C insomnia juga dapat dibagi menjadi * yaitu : $& Insomnia initial Insomnia yang terjadi dengan gejala kesulitan untuk jatuh tertidur atau menga2ali tidur& #& Insomnia intermiten 38 Insomnia yang terjadi dengan gejala atau keluhan sulit untuk mempertahankan tidur sehingga sering terbangun beberapa kali pada malam hari& & Insomnia terminal Insomnia yang terjadi dengan keluhan sering terbangun pada malam hari setelah itu kesulitan untuk memulai tidur kembali& 35 F,*+o0 Pen9e7,7 Inso2ni, 1,-, L,nsi, Terdapat beberapa /aktor penyebab insomnia yang banyak dialami oleh lansia diantaranya H $& Faktor Fisiologik 8 )roses Menua Sebuah studi mengatakan bah2a seiring bertambahnya usia maka semakin turun hormone melatonin yang diproduksi dan berakibat terhadap menurunnya e/isiensi tidur dan meningkatnya kejadian gangguan tidur irama sirkadian B<oepke* et al!* #!$!C& ,al ini didasari dari semakin bertambahnya usia juga diikuti dengan menurunnya /ungsi nu+leus supra+hiasmati+ yang mengatur pengeluaran hormon siklus bangun>tidur& Sehingga menyebabkan berkurangnya sinkronisasi antara siklus bangun dan tidur serta seringnya terbangun pada malam hari B<oepke* et al!* #!$!C& #& Faktor ,ormonal 7iasanya yang mengalami gangguan tidur dengan /aktor hormonal adalah 2anita lanjut usia karena /aktor menopause yang 39 dialami& #3>3!D 2anita menopause mengeluh sulit untuk memulai dan mempertahankan tidur& )ada menopause terjadi perubahan hormone berupa penurunan hormon estrogen& Sebuah studi mengatakan bah2a estrogen mempunyai peran dalam siklus tidur dengan menaikkan 2aktu tidur* menurunkan sleep latency atau 2aktu untuk memulai tidur dan /rekuensi bangun di malam hari B<oepke* et al!* #!$!C & Faktor )enyakit )enyakit yang diderita oleh individu dapat menimbulkan nyeri atau distress /isik yang dapat mengganggu siklus tidur& -yeri yang ditimbulkan ini dapat meningkatkan /rekuensi terbangun di malam hari atau rasa tidak nyaman sehingga sulit untuk memulai tidur& )enyakit yang biasanya menyebabkan gangguan tidur dan banyak dialami oleh lansia diantaranya penyakit kardiovaskular seperti in/ark miokard*gagal jantung kongesti/* kemudian diabetes mellitus* penyakit gangguan perna/asan* nyeri kronis seperti arthritis* kanker juga memberikan dampak gangguan tidur BFoley* et al!* #!!%C& %& Faktor )sikologis Faktor psikologis seperti depresi* ke+emasan* kesedihan dapat memberikan kontribusi terhadap insomnia pada lansia& Faktor psikologis ini biasa dialami oleh lansia di atas 63 tahun B'olkove* et al!* #!!.C& 40 Sebuah studi mengatakan bah2a depresi dan insomnia saling berkaitan* insomnia yang tidak tertangani dengan baik atau individu yang mengalami insomnia persisten* terutama 2anita dapat menaikkan /aktor resiko untuk berkembang menuju depresi* sedangkan depresi juga dapat menyebabkan insomnia& )ada individu dengan depresi terjadi penurunan serotonin yang berakibat terhadap gangguan tidur B=ole* et al!* #!!HIsrael* et al!* #!!;C& Menurut studi yang dilakukan oleh 0hayon dan <oth* 63D orang dengan depresi* 6$D orang dengan gangguan panik* dan %%D orang dengan gangguan ansietas umum mengalami insomnia BIsrael* et al!* #!!;C& 41 3& Faktor Medikasi )enggunaan obat pada lansia semakin meningkat seiring bertambahnya usia karena bertambahnya sakit yang diderita& Terkadang ketidak2aspadaan seorang dokter dalam memberikan obat kepada lansia juga memberikan kontribusi gangguan tidur atau insomnia terhadap lansia B'olkove* et al!* #!!.C& 0bat>obatan seperti penyakit kronis dan gangguan ji2a sering memberikan dampak insomnia diantaranya adalah stimulant sistem sara/ pusat Bmoda/inil* methylphenidateC* antihipertensi BO>blo+kers* P>blo+kersC* obat gangguan perna/asan seperti bron+hodilator Btheophyline* albuterol* dekongestan BpseudoephedrinesC* diuretik* hormone B+orti+osteroids* hormone tyroidC* obat psikotropik BSS<Is* M(0 inhibitorsC* sehingga perlu disarankan untuk penggunaan obat yang bersi/at stimulan atau diuretik sebaiknya digunakan saat siang hari* sedangkan obat yang bersi/at sedative dikonsumsi sebelum 2aktu tidur B'olkove* et al!* #!!.HIsrael* et al!* #!!;C& -5 D,21,* Inso2ni, Terdapat berbagai dampak yang tidak baik bagi individu yang menderita insomnia& Individu yang sering terbangun pada malam hari atau sulit untuk memulai tidur dapat mengalami ?DS Be'cessive day sleepC pada saat melakukan aktivitas sehari>hari B-eikurg* et al!* #!!;C& 42 Individu dengan ?DS dapat se+ara tiba>tiba tertidur pada saat sedang menonton televisi* saat berbi+ara* menyetir* bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah atau kantor mereka sehingga semakin lama ke2aspadaan individu tersebut terhadap lingkungan sosial dan pekerjaan pun menurun B-eikurg* et al!* #!!;H<oepke* et al!* #!$!C& Tidur yang kurang atau inadekuat dapat menyebabkan naiknya morbiditas dan mortalitas pada lanjut usia& Serta menurunkan kualitas hidup lansia tersebut& Dalam sebuah studi individu dengan tidur yang kurang atau tidak adekuat mempunyai 2aktu reaksi yang lebih rendah serta mengalami dis/ungsi kogniti/ seperti gangguan memori B-eikurg* et al!* #!!;C& e5 Pen,+,l,*s,n,,n Inso2ni, Tujuan yang diharapkan dari terapi untuk insomnia adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur* ke2aspadaan dan konsentrasi individu dalam kegiatan sehari>hari* serta meminimalkan e/ek buruk dari obat B<amakhrisnan* et al!* #!!.C& )ada dasarnya terdapat # ma+am penatalaksanaan untuk insomnia* yaitu terapi /armakologik dan non /armakologik& 7eberapa studi terbaru mengatakan bah2a terapi non /armakologi sebaiknya dipakai sebagai lini pertama dari penatalaksanaan insomnia karena memiliki e/ekti/itas yang sama seperti terapi /armakologi* misalnya ben9odia9epines B-eikrug* et al!* #!!;C 43 7erikut adalah terapi non /armakologi bagi insomnia B<amakhrisnan* et al!* #!!.C H $&=ognitive 7ehavior Therapy Terapi ini berusaha untuk mengubah anggapan yang salah dari tidur itu sendiri misalnya seperti tidur harus : jam atau lebih& Selain itu Selama terapi ini pasien diberikan tips mengenai hygiene tidur yaitu menghindari terlalu banyak membuang 2aktu berada di tempat tidur* mempertahankan konsistensi 2aktu tidur dan 2aktu terjaga* berolahraga se+ara teratur* minum susu dan konsumsi roti sebelum tidur* menghindari menonton televisi dan memba+a sebelum tidur* jangan terlalu banyak minum sebelum tidur* dan tidur dengan +ahaya yang redup& #&0lahraga 7erolahraga yang dimaksud adalah olahraga dengan intensitas sedang seperti bersepeda* berenang* berjalan& Dan sebaiknya berolahraga ini dilakukan se+ara teratur& (kan tetapi jangan melakukan olahraga sesaat sebelum tidur& &Terapi <elaksasi Terapi relaksasi dilakukan dengan +ara menegangkan kemudian merilekskan otot tubuh& 7iasanya terapi ini dilakukan terutama bagi gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah Brestless legs syndromeC& 44 %&Terapi Kontrol Stimulus Terapi dengan +ara menghindari hal>hal yang dapat menstimulus individu untuk terjaga seperti +ahaya baik dari lampu atau televisi* temperatur ruangan yang ekstrim* kebisingan* alkohol* +a/ein* konsumsi makan dalam jumlah besar sesaat sebelum tidur* merokok* minimalkan minum terlalu banyak sebelum tidur& "ika gagal untuk tidur setelah #! menit di tempat tidur* sebaiknya segera melakukan hal yang lain dan kembali tidur jika benar>benar sudah merasa mengantuk& 3&Temporal =ontrol Measures Terapi dengan men+oba mempertahankan 2aktu terjaga dan terbangun se+ara konsisten dan meminimalkan tidur pada siang hari& Terapi /armakologik dapat digunakan berbagai ma+am obat diantaranya adalah ben9odia9epines Btria9olam* esta9olam* tema9epam* /lura9epam* mida9olamC* non ben9odia9epines B9olpidem* 9aleplone* es9opi+loneC* melatonin re+eptor agonist BramelteonC* antihistamines Bdiphenhydramine* doQylamineC B<amakhrisnan* et al!* #!!.HMontgomery* et al!* #!!6C& 7en9odia9epines bekerja dengan mengikat reseptor 1(7( dan 1(7( ( * meningkatkan 2aktu tidur dan kualitas tidur dengan mengurangi latensi tidur dan /rekuensi bangun di 45 malam hari& 7en9odia9epine dengan kerja +epat dan 2aktu paruh yang pendek lebih dipilih* seperti esta9olam* tria9olam* tema9epam& )ada penggunaan jangka panjang atau J % minggu ben9odia9epine sering menimbulkan toleransi* ketergantungan* /enomena (ithdra(al sehingga obat ini lebih berman/aat pada terapi jangka pendek insomnia& Fenomena (ithdra(al menyebabkan ke+emasan* depresi* nausea* insomnia berulang* sering bermimpi* mimpi buruk* dan gangguan ingatan& 1ejala (ithdra(al dapat terjadi beberapa jam setelah putus obat ben9odia9epine short acting atau lebih dari minggu putus obat ben9odia9epine long acting B<amakhrisnan* et al!* #!!.C! ?/ek samping ben9odia9epine adalah penurunan /ungsi kogniti/* psikomotor* gangguan memori* meningkatkan resiko untuk jatuh dan kehilangan ke2aspadaan BMontgomery* et al!* #!!6C& Saat ini beberapa studi membuktikan bah2a terapi dengan menggunakan generasi obat hipnotik baru non ben9odia9epine B9aleplon* 9olpidem* es9opi+loneC mempunyai e/ekti/itas yang tidak berbeda se+ara signi/ikan dengan ben9odia9epine* namun lebih aman daripada ben9odia9epine untuk terapi insomnia terutama untuk lansia B-eikrug* et al!* #!!;C& Aaleplon dapat menurunkan latensi tidur tetapi tidak terlalu e/ekti/ untuk mengatasi /rekuensi terbangun di malam hari& Aolpidem dapat menurunkan latensi tidur* meningkatkan durasi dan 46 kualitas tidur* serta menurunkan /rekuensi terbangun di malam hari BMontgomery* et al!* #!!6C& ?s9opi+lone sama seperti 9olpidem yaitu menurunkan l*atensi tidur dan menurunkan /rekuensi terbangun di malam hari& ?s9opi+lone adalah satu>satunya obat non ben9odia9epines yang diijinkan oleh FD( dapat digunakan selama lebih dari 3 hari& 0bat>obat ini mempunyai e/ek samping yang lebih ringan daripada ben9odia9epines yaitu tidak menimbulkan insomnia berulang* tetapi obat ini juga mempunyai e/ek samping berupa gangguan memori dan psikomotor B<amakhrisnan* et al!* #!!.C& )5 Pen.u*u0,n S*o0 Inso2ni, )engukuran skor insomnia dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner KS)7" BKelompok Studi )sikiatri 7iologik "akartaC Insomnia 0ating Scale yang memiliki : jenis pertanyaan dengan uraian yang spesi/ik dan berkaitan dengan gejala insomnia& )enilaian hasil kuesioner dilakukan dengan menggunakan skor yang telah ditentukan* skor yang dimiliki adalah untuk gejala berat* skor # untuk gejala sedang* skor $ untuk gejala ringan* serta skor ! untuk tanpa gejala& ,asil skor dijumlahkan sehingga akan didapatkan skor untuk melihat derajat insomnia& (pabila skor !>: berarti normal* jumlah skor 47 ;>$# dikatakan insomnia ringan* jumlah skor $#>$: berarti insomnia sedang* jumlah skor J$: berarti insomnia berat&
. Dance/Movement Therapy ,5 Pen.e0+i,n Dance/Movement Therapy Menurut &merican Dance Therapy &ssociation B(DT(C* Dance/Movement Therapy adalah suatu psikoterapeutik yang menggunakan gerakan sebagai proses integrasi /isik dan emosional seorang individu& )sikoterapeutik yang dimaksud adalah suatu terapi yang lebih mengedepankan sisi psikologikal daripada sisi intervensi medikasi untuk menyembuhkan suatu kelainan psikis seperti depresi* ansietas yang mana seperti telah diuraikan pada sub bab sebelumnya bah2a depresi* panik* dan ansietas bila tidak ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan insomnia B)eri+leous* #!$$HIsrael* et al!* #!!;C& Dance/Movement Therapy adalah suatu akti/itas /isik yang menyeluruh karena memasukkan musik* e'ercise BolahragaC* stimulus sensori ke dalam satu kesatuan yang sangat e/ekti/ untuk mengurangi gangguan psikologikal& Menari berbeda dengan olahraga pada umumnya karena saat menari seseorang dapat mengekspresikan perasaannya melalui gerakan dan membuat individu tersebut menjadi lebih mengerti akan perasaan yang sebenarnya dirasakan B)inniger* et al!" #!$#C& 48 75 Unsu0 Dance/Movement Therapy Terdapat unsur yang menjadi dasar dalam Dance/Movement Therapy* yaitu H "5 1erakan Menurut teori <udol/ @aban tentang interaksi gerakan dan pikiran* gerakan merupakan sarana untuk menyampaikan segala apa yang ada dalam pikiran manusia& 1esture tubuh seorang individu dapat memperlihatkan ekspresi* emosi* dan semangat yang ada dalam dirinya& Melalui gerakan saat menari seseorang dapat menemukan sesuatu yang baru dalam kehidupannya dan stimulus untuk menyalurkan kreativitasnya B)eri+leous* #!$$C& 5 Musik dan <itme Musik dan ritme adalah dua unsur yang saling berhubungan karena musik akan menghasilkan ritme atau irama& Melalui musik seseorang akan se+ara spontan dan termotivasi menggerakan tubuhnya mengikuti ritme yang ada mengangguk>anggukan kepala* menepuk> nepuk tangan dan telapak kaki& Sehingga dapat disimpulkan bah2a musik dan ritme se+ara bersamaan dapat memberikan stimulus seseorang untuk melakukan gerakan yang ritmis B)eri+leous* #!$$C& 49
35 M,n),,+ Dance/Movement Therapy $& Sebagai Sarana 7erekspresi Dancing BmenariC adalah suatu akti/itas /isik yang ekspresi/ dimana semua pesertanya mendapatkan kebebasan untuk berekspresi melalui gerakan tari baik dengan meniru atau dari gerakan yang di+iptakan sendiri berdasarkan kreati/itas masing>masing dengan mengikuti irama musik B,arris et al!" #!!.C& Dengan adanya irama Brhytm akan membuat seorang individu untuk menggerakkan tubuhnya dan membuat suatu kesatuan gerakan B)eri+leous* #!$$C& )ada saat menari* seorang individu diharapkan dapat mengekspresikan perasaan yang sedang dirasakan baik senang* sedih* marah se+ara spontan* meningkatkan kemampuan kreati/itas melalui men+iptakan gerakan* serta dapat mengurangi ketegangan yang sedang dirasakan B)eri+leous* #!$$C& #& Sebagai Sarana Membangun ,ubungan Interpersonal dan <ekreasi Menari juga dapat menguatkan solidaritas dan meningkatkan hubungan interpersonal B,arris* #!!.C& )ada jaman dahulu untuk membangun semangat sebelum berperang atau berburu dan untuk merayakan suatu keberhasilan dilakukan dengan menari bersama B)eri+leous* #!$$C& Menari dalam Dance/Movement Therapy sebaiknya dilakukan se+ara berkelompok Bgro)p danceC sehingga individu 50 tersebut dapat merasakan kebersamaan* seperti terta2a bersama sebagai bagian dari rekreasi* melestarikan sosial budaya dan menambah hubungan pertemanan B,arris* et al!" #!!.H)eri+leous* #!$$C& Tidak jarang terapis Dance/Movement Therapy banyak mendapatkan ri2ayat terjadinya penyakit baik /isik maupun mental dari individu tersebut karena hubungan interpersonal yang terjalin diantara mereka B)eri+leous* #!$$C& & Sebagai 7entuk (lternati/ 0lahraga Dancing BmenariC dapat menjadi bentuk alternati/ olahraga& 7ahkan sebuah studi oleh ?arhart B#!!;C menyebutkan bah2a dance therapy dapat menjadi bentuk alternati/ bagi seseorang dengan )arkinson& Dance therapy dapat menjadi salah satu bentuk olahraga aerobik seperti berjalan di atas treadmill* bersepeda* dll& Dengan irama yang bersemangat* seseorang dapat menggerakkan dan mengangkat kaki dan tangan se+ara ritmis dan bergantian* melatih keseimbangan* kekuatan kaki dan tangan* serta /leksibilitas* selain itu menari juga dapat memberikan e/ek yang baik bagi /ungsi kardiovaskular B?arhart* #!!;C& %& Sebagai Sarana Meningkatkan Fungsi Kogniti/ Sebuah studi oleh Kattenstroth* et al!" B#!$!C pernah dilakukan terhadap lansia berusia 63>:% tahun* bah2a lansia yang pada masa 51 mudanya memiliki ri2ayat berolahraga dan rutin menari memiliki skor /ungsi kogniti/ yang lebih tinggi dibandingkan yang jarang berolahraga dan menari pada masa mudanya& Menari dapat menjadi sarana untuk meningkatkan /ungsi kogniti/ karena menari menjadi suatu akti/itas /isik yang holistik& )ada saat menari seorang individu melakukan akti/itas /isik* koordinasi antara motorik dan sensorik* keseimbangan* melatih memori gerakan bersama dengan musik* ekspresi* emosi dll& yang dapat melatih seseorang untuk melakukan koordinasi hal>hal tersebut dalam otaknya* sehingga dapat meningkatkan /ungsi kogniti/ BKattenstroth* et al!" #!$!C& -5 Dance/Movement Therapy B,.i Inso2ni, Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bah2a Dance/Movement Therapy dapat menjadi bentuk alternati/ olahraga bahkan sebagai olahraga aerobik karena melatih gerakan kaki dan tangan se+ara ritmis B?arhart* #!!;C& ,al inilah yang diman/aatkan dari Dance/Movement Therapy sebagai bentuk akti/itas /isik atau olahraga bagi penderita insomnia& Dalam sebuah studi tentang terapi non /armakologi bagi insomnia* disebutkan bah2a akti/itas /isik seperti latihan aerobik dengan intensitas sedang dapat menjadi intervensi yang e/ekti/ bagi penderita insomnia B1iselle* et al!" #!$#C& Menurut 1iselle et al!" B#!$#C* latihan 52 akut akan memberikan e/ek termogenik* penurunan ansietas* dan peningkatan kadar serotonin& Sedangkan pada latihan yang lama akan memberikan e/ek antidepressant* penurunan ansietas* dan peningkatan imunitas& $& ?/ek Termogenik Salah satu penyebab insomnia pada seseorang adalah kegagalan tubuh untuk menurunkan suhu tubuh sesaat sebelum tidur& Untuk dapat memasuki tidur dan mempertahankan tidur se+ara normal* sesaat sebelum tidur hormon melatonin diproduksi untuk menurunkan suhu tubuh se+ara sedikit demi sedikit dengan +ara menaikkan aliran darah menuju kulit atau peri/er kemudian panas dihantarkan menuju lingkungkan sekitarB1uyton* #!!:H<ahayu* #!!;H1iselle* et al!" #!$#C& <egulasi suhu tubuh ini diatur oleh nu+leus supra+hiasmati+ yang mengatur stimulasi dan inhibisi hormon pengatur suhu tubuh seperti kortisol* gro2th hormon* dan hormon melatonin& Sedangkan pada lansia telah didapatkan menurunnya produksi hormon melatonin sehingga sering terjadi insomnia B1uyton* #!!:H<ahayu* #!!;H1iselle* et al!" #!$#C& Untuk mengatasi kegagalan tubuh meregulasi suhu tubuh sesaat sebelum tidur* latihan aerobik dengan intensitas sedang seperti 53 dancing therapy dapat menjadi alternati/ terapi& @atihan aerobik akan meningkatkan suhu tubuh pusat sehingga akan merangsang hipotalamus untuk melakukan pendinginan sebagai bentuk homeostasis tubuh dengan menaikkan aliran darah menuju kulit atau peri/er seperti tangan* kaki* 2ajah dan menghantarkan panas tersebut ke lingkungan sekitar B1iselle* et al!" #!$#C& #& )enurunan (nsietas Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh 1iselle pada #!$! dikatakan bah2a latihan /isik akut selain dapat meningkatkan kualitas tidur pada orang dengan insomnia kronik juga dapat menurunkan ke+emasan sebelum tidur Ban'iety pre-sleepC& (kan tetapi mekanisme bagaimana latihan /isik ini dapat menurunkan ansietas belum diketahui se+ara jelas sehingga memerlukan penelitian yang lebih jauh lagi B1iselle* et al!" #!$!C& & )eningkatan Kadar Serotonin Serotonin adalah salah satu neurotransmitter yang diproduksi oleh ujung serabut nu+lei ra/e untuk merangsang daerah otak tertentu untuk menimbulkan keadaan tidur B1uyton* #!!:C& Insomnia terjadi karena adanya de/isit produksi serotonin& Menurut =haulo// B$;;. cit 1iselle et al!" #!$#C dengan studinya berjudul *ffect of &c)te Physical 54 *'ercise in Serotonergic System latihan /isik akut dapat meningkatkan konsentrasi serotonin otak melalui dua +ara* yang pertama adalah lipolisis& )ada saat lipolisis* terjadi pelepasan asam lemak bebas Bfree fatty acidC di dalam darah yang akan menggantikan ikatan antara asam amino esensial tripto/an dengan albumin& Sehingga terjadilah peningkatan konsentrasi tripto/an bebas dalam darah& Yang kedua* tripto/an bebas ini memasuki sa2ar darah otak dengan +ara berkompetisi dengan asam amino esensial yang lain& Dan selanjutnya tripto/an ini akan mengalami proses biosintesis dan menjadi serotonin B3,TC& %& Memberikan ?/ek (ntidepresan 0bat antidepresan selain bekerja pada sistem sara/ pusat juga bekerja sebagai m)scle rela'ant sehingga memberi e/ek penurunan pada /ase <?M& Dan latihan akut juga telah dibuktikan dapat mengurangi /ase <?M sehingga dapat memberikan e/ek antidepresan& B1iselle* et al!" #!$#C& -amun mekanisme latihan akut menyebabkan e/ek antidepresan masih membutuhkan penelitian yang lebih jauh* kesimpulan yang mungkin dapat diambil* latihan /isik seperti dance therapy* bersepeda* berjalan adalah sebuah bentuk olahraga sehingga 55 meningkatkan e/ek relaksasi otot& ?/ek antidepresan semakin meningkat baik apabila dilakukan latihan /isik jangka panjang& e5 Du0,si -,n In+ensi+,s Dance/Movement Therapy 7eberapa studi menyebutkan berma+am>ma+am untuk durasi Dance/Movement Therapy& -amun banyak studi menyebutkan kegiatan ini dapat dilakukan dengan kisaran !>6! menit atau 6!>;! menit di setiap kegiatannya B?arhart* #!!;H)inniger* et al!" #!$#C 56
)5 Ge0,*,n Dance/Movement Therapy Terdapat beberapa analisa dalam pembuatan gerakan Dance/Movement Therapy menurut @aban* yang disebut +aban Movement &nalysis! Setiap gerakan dianalisa berdasarkan kategorik yang terdiri dari elemen : berat 4 ringan* langsung 4 tidak langsung* mendadak 4 tidak mendadak& $C 1erakan mengapung terdiri dari elemen ringan* tidak langsung* bertahap* +ontoh : gerakan mengapung seperti bulu& #C 1erakan mendorong terdiri dari elemen berat* langsung* mendadak* +ontoh : gerakan mendorong seperti permainan sepak bola& C 1erakan meremas terdiri dari elemen berat* tidak langsung* bertahap* +ontoh : gerakan seperti menggiling adonan& %C 1erakan menekan terdiri atas elemen berat* langsung* bertahap* +ontoh : gerakan menekan tombol BSiahaan* #!$$C& Selain itu gerakan dan musik juga bisa disesuaikan dengan sosial budaya setempat agar peserta lebih mudah beradaptasi dengan gerakan dalam pelaksanaannya B,arris* et al!" #!!.C& %5 L,.u Dolanan J,/, ,5 Pen.e0+i,n L,.u Dolanan J,/, 57 @agu dolanan ja2a adalah bentuk seni sastra tradisional atau nyanyian rakyat dengan suatu irama tertentu yang dinyanyikan oleh sekelompok anak>anak& @agu dolanan ini biasa dinyanyikan dengan bermain>main atau pada suatu permainan daerah tertentu& Setiap lagu dolanan memiliki maksud tertentu atau memiliki lirik>lirik atau syair indah yang memiliki makna BFuadhiyah* #!$$C& Menurut <ahardjo* lagu dolanan adalah lagu yang biasanya dinyanyikan oleh anak>anak "a2a baik dengan gerak maupun tidak& Sering diiringi musik atau gerakan sehingga akan lebih menyenangkan B(rdiyanti* #!!C& 75 M,3,2 L,.u Dolanan J,/, Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai ma+am lagu dolanan* +ontohnya di "a2a Tengah yang memiliki hampir seratus lebih judul lagu dolanan ja2a& Ma+am lagu dolanan "a2a diantaranya adalah C)bla,-C)bla, S)(eng" 6)ndh)l-6)ndh)l Pac)l" Mentho,-Mentho," Sl),)-Sl),) ;atho," <am)ran" Padhang ;)lan" <aranan dll& BFuadhiyah* #!$$C& 58 B5 Ke0,n.*, Konse1 Ke+e0,n.,n > : Rariabel yang diteliti : Rariabel antara : Rariabel pengganggu : (rah hubungan C5 Hi1o+esis Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a e/ekti/ dalam menurunkan skor insomnia pada lansia pas+a ben+ana& S*o0 inso2ni, l,nsi, 1,s3, 7en3,n, ?/ek termogenik Menurunkan ansietas Menaikkan serotonin ?/ek antidepressan Dance/Movement Therapy -en.,n L,.u Dol,n,n J,/, Du*un.,n Kelu,0., 59 BAB III METODE PENELITIAN A5 Des,in Peneli+i,n )enelitian ini menggunakan desain penelitian 1)asy *'periment dengan ran+angan pretest-posttest (ith control gro)p design" yaitu ran+angan untuk men+ari hubungan sebab akibat dengan melibatkan # kelompok* yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol B-ursalam* #!!:C& Keterangan : < $ S kelompok perlakuan& < # S kelompok kontrol& L S diberikan perlakuan& > S tidak diberikan perlakuan& 0 $ S skor insomnia lansia kelompok perlakuan sebelum dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a& Kelompo k Pre-test Intervens i Post-test < $ 0 $ L 0 # < # 0
> 0 % 60 0 # S skor insomnia lansia kelompok perlakuan setelah dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a& 0
S skor insomnia lansia kelompok kontrol&
0 % S skor insomnia lansia kelompok kontrol tanpa diberikan perlakuan& D5 Po1ul,si -,n S,21el "5 Po1ul,si )opulasi yang diambil dalam penelitian ini adalah lansia pas+a ben+ana erupsi merapi yang tinggal di huntap Bhunian tetapC Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta sebanyak %!: lansia& 5 S,21el Sampel dalam penelitian ini adalah lansia pas+a ben+ana di Dusun )etung sebagai kelompok perlakuan dan lansia pas+a ben+ana di Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol& )erkiraan besar sampel merujuk pada uji hipotesis beda rata>rata berpasangan Brumus analitis numerik berpasanganC menurut Dahlan B#!$!C& N = Keterangan : AP S deviat baku al/a& 61 AO S deviat baku beta& S S simpang baku dari selisih nilai antar kelompok& L $ >L # S selisih minimal rerata yang dianggap bermakn Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 3D* hipotesis satu arah* sehingga AP S $*6%& Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar $!D* maka AO S $*#:& )ada penelitian sebelumnya diketahui bah2a H L $ >L # S *!! S BSimpangan bakuC S *#6 - S - S - S S - S $!*!6 orang S $! orang Menurut Dempsey B#!!#C sampel sebesar ! atau lebih sudah dianggap me2akili keakuratan populasi atau dengan kata lain representati/ untuk dianalisis& 7esar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 6. orang lansia* 62 yaitu 6 orang lansia sebagai kelompok perlakuan dari Dusun )etung dan $ orang lansia sebagai kelompok kontrol dari Dusun "ambu& Teknik sampling yang peneliti gunakan adalah teknik p)rposive sampling& Dimana suatu penetapan sampel dipilih dengan +ara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau memenuhi kriteria inklusi* sehingga sampel tersebut dapat me2akili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya B-ursalam* #!!:C& Dalam penelitian ini* peneliti membatasi subjek penlitian dalam kriteria> kriteria berikut : Kriteria inklusi : $C @ansia pria dan 2anita Busia K 6! tahunC& #C 7ersedia menjadi responden dalam penelitian& C Komunikasi verbal baik supaya mempermudah peneliti untuk bertanya atau berkomunikasi %C @ansia yang menetap di Dusun )etung dan Dusun "ambu* Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta& Kriteria eksklusi : $C 1angguan ji2a berat& #C )enyakit /isik berat atau terminal& C Menggunakan obat penenang atau obat tidur& Kriteria drop out : Tidak mengikuti kegiatan 8 intervensi lebih dari sekali& 63 E5 Lo*,si -,n W,*+u Peneli+i,n )enelitian ini dilakukan di hunian tetap Dusun )etung dan Dusun "ambu* Desa Kepuharjo* Ke+amatan =angkringan* Kabupaten Sleman* Yogyakarta& )enelitian ini dilakukan pada bulan (pril 4 (gustus #!$& F5 &,0i,7el -,n De)inisi O1e0,sion,l "5 &,0i,7el Peneli+i,n aC Rariabel 7ebas : Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a& bC Rariabel (ntara : ?/ek termogenik* menurunkan ansietas* meningkatnya level serotonin* e/ek antidepresan& +C Rariabel Terikat : Skor insomnia lansia pas+a ben+ana& dC Rariabel )engganggu : Dukungan keluarga& 5 De)inisi O1e0,sion,l a @ansia menurut UU -o&$ Tahun $;;: adalah seseorang yang berusia 6! tahun atau lebih& Dalam hal ini lansia yang dimaksud adalah lansia pas+a ben+ana berusia 6! tahun atau lebih yang tinggal di Desa Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta& Skala yang digunakan adalah skala nominal Blansia dengan diberi intervensi dan lansia tanpa diberi intervensiC& b Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a adalah suatu kegiatan menari dengan diiringi lagu dolanan ja2a& 1erakan menari untuk kegiatan ini dibuat oleh peneliti berdasarkan re/erensi dan jurnal ilmiah& Terapi ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk olahraga atau akti/itas /isik yang 64 menyeluruh Btidak hanya mengambil unsur akti/itas /isik namun juga sebagai sarana rekreasi dan membangun hubungan interpersonalC& Terapi ini dilakukan dengan durasi selama 6! menit dilakukan sekali dalam seminggu dengan % sesi pertemuan& Dance/Movement Therapy ini menggunakan iringan lagu dolanan ja2a dengan maksud disesuaikan dengan latar belakang budaya lansia setempat sehingga mudah beradaptasi dan lebih menyatu dengan lagu iringan tersebut saat menari& @agu dolanan ja2a yang digunakan iringan adalah C)bla,-C)bla, S)(eng" Dondong $po Sala," 6)ndh)l-6)nd)l Pac)l" :odo, 7gore," Sl),)-Sl),) ;atho," dll& c Insomnia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan memulai atau mempertahankan tidur atau ketidakmampuan untuk mendapatkan tidur yang adekuat baik se+ara kuantitas maupun kualitas BKaplan* #!$!C& )engukuran skor insomnia diukur dengan menggunakan kuesioner KS)7" BKelompok Studi )sikologi 7iologi "akartaC Insomnia 0ating Scale dengan interpretasi skor untuk gejala berat* skor # untuk gejala sedang* skor $ untuk gejala ringan dan skor nol untuk tanpa gejala! )engukuran dilakukan dua kali yaitu saat pre-test dan post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol& Skala yang digunakan adalah skala numerik Bskor insomniaC& G5 Ins+0u2en Peneli+i,n "5 Kuesione0 D,+, Di0i Res1on-en 65 Kuesioner data diri responden sebagai data dasar atau data primer mengenai keadaan responden meliputi H nama* alamat* jenis kelamin* usia* agama* pendidikan* pekerjaan Bsebelum dan sesudah ben+anaC* aktivitas saat ini* kehilangan apa saja saat ben+ana Bharta* keluarga*ternakC* ri2ayat penyakit dahulu* penyakit yang diderita saat ini* obat yang diminum saat ini& 5 Al,+ Pen.u*u0,n S*o0 Inso2ni, )engukuran skor insomnia diukur dengan menggunakan KS)7" BKelompok Studi )sikologi 7iologi "akartaC Insomnia 0ating Scale& Kuesioner ini terdiri dari delapan pertanyaan* dimana masing>masing kelompok pertanyaan dirin+i kembali menjadi pilihan untuk gejala>gejala yang lebih spesi/ik yang dapat digunakan sebagai skoring setiap gejala insomnia& Masing>masing pertanyaan diberi penilaian angka atau skor !> yaitu skor ! untuk tanpa gejala* skor $ untuk gejala ringan* skor # untuk gejala sedang* dan skor untuk gejala berat& "ika semua skor dari delapan pertanyaan tersebut dijumlahkan maka akan menjadi total skor sebuah interpretasi derajat insomnia yaitu sebagai berikut : !>: S -ormal ;>$# S insomnia ringan $>$: S insomnia sedang J$: S insomnia berat #5 Me-i, 66 aC Modul tertulis dan video Dance/Movement Therapy yang dibuat oleh peneliti sebagai panduan bagi kader lansia& bC Sound system dan laptop untuk memutar lagu dolanan ja2a& 67
H5 C,0, Pen.,27il,n D,+, In/ormed +onsent dan )enilaian skor insomnia sebelum intervensi dengan KS)7" 4 I<S B Pre-Test Dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy sekali dalam seminggu selama $ bulan pada kelompok perlakuan Tidak dilakukan intervensi pada kelompok kontrol )enilaian skor insomnia setelah intervensi dengan KS)7" 4I<S B Post-Test )enilaian skor insomnia dengan KS)7" 4I<S B Post-Test (nalisis data skor insomnia pre dan post test B,(SI@C @ansia Dusun )etung sesuai kriteria inklusi 6 orang Kelompok )erlakuan @ansia Dusun "ambu sesuai kriteria inklusi $ orang Kelompok Kontrol @ansia Desa Kepuharjo sebanyak %!: lansia 68 G5 U6i &,li-i+,s -,n Re,7ili+,s Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dari KS)7" BKelompok Studi )sikologi "akartaC Insomnia 0ating Scale yang telah baku& Kuesioner ini telah diuji validitas dan reabilitas dengan hasil yang tinggi* baik antar psikiater dengan psikiater Br S !*;3C maupun antar psikiater dengn dokter non psikiater Br S !*;%C sehingga kuesioner ini dapat menilai insomnia se+ara subyekti/ dengan hasil penilaian yang objekti/ BSuryo* #!! cit -oviani* #!!;C& Uji validitas modul tertulis dan video =D Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a telah divalidasi oleh pakar& Modul tertulis dan video =D berisi langkah>langkah gerakan yang terdiri dari tiga tahap gerakan yaitu Step I* II* dan III Bmodul terlampirC& H& Me+o-e An,lis, D,+, Data yang diperoleh dari penilaian skor insomnia dengan menggunakan KS)7" 4 Insomnia 0ating Scale dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy diuji dengan analisis univarat dan bivariat aC (nalisis Univarat Uji distribusi normalitas data dengan menggunakan uji Saphiro> 'ilk untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak& Dipilih uji 69 Shapiro>'ilk karena sampel berjumlah T 3!& Data terdistribusi normal apabila pJ!*!3& (nalisis data karakteristik responden dinyatakan dengan /rekuensi dan persentase karakteristik demogra/i subjek* sehingga gambaran karakteristik responden dinyatakan dalam mean* modus* dan median& bC (nalisis 7ivarat (nalisis ini digunakan untuk menganalisis data pre-test dan post-test skor insomnia pada kelompok kontrol dan perlakuan& (pabila data terdistribusi normal maka perbedaan skor insomnia pada masing>masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol akan diuji dengan Paired Sample T-test* apabila data terdistribusi tidak normal maka akan dilakukan uji statistik non parametrik Wilco'on test& Kemudian untuk membandingkan skor insomnia pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol akan diuji dengan Independent Sample T-test bila data terdistribusi normal dan diuji dengan Mann-Whitney Test bila data tidak terdistribusi normal& )ada hasil akhir akan didapatkan nilai signi/ikansi& 7ila sig = >">. maka ,o ditolak dan ,$ diterima* bila sig ? >">. maka ,o diterima dan ,$ ditolak& I5 E+i*, Peneli+i,n )eneliti dalam penelitian ini menggunakan beberapa prinsip pertimbangan etik menurut -ursalam B#!!:C yaitu : 70 $& )enelitian ini melindungi hak responden dengan +ara merahasiakan identitas responden agar tidak diketahui oleh orang lain dan hanya diketahui peneliti saja Bconfidentially& #& <esponden mengisi lembar persetujuan Bin/ormed +onsentC untuk membuktikan kepada responden bah2a peneliti akan melindungi hak>hak responden dan tidak akan menimbulkan hal atau e/ek negati/ terhadap responden Brespect h)man dignity& & )ada penelitian ini* peneliti tidak hanya memberikan terapi kepada kelompok perlakuan saja* tetapi kelompok kontrol juga diberikan terapi yang sama dengan +ara yang sama setelah penelitian selesai dilakukan agar mendapatkan man/aat yang sama bagi penanganan insomnianya& 71 BAB I& HASIL DAN PEMBAHASAN A5 H,sil Peneli+i,n "5 G,27,0,n Lo*,si Peneli+i,n )enelitian ini dilaksanakan di hunian tetap Dusun )etung dan Dusun "ambu* Kelurahan Kepuharjo* Ke+amatan =angkringan* Kabupaten Sleman* Yogyakarta& ,unian tetap merupakan bangunan tetap bantuan dari pemerintah bagi 2arga di lereng 1unung Merapi yang tempat tinggalnya terkena ben+ana erupsi& ,unian tetap ini telah dihuni oleh 2arga sejak (gustus #!$#& Kelurahan atau Desa Kepuharjo terdiri dari : dusun yaitu Dusun Kaliadem* "ambu* )etung* Kopeng* 7atur* )agerjurang* Kepuh* dan Manggong& Keseluruhan jumlah penduduk Kelurahan Kepuharjo adalah #:$. ji2a dengan ;!# kepala keluarga* $:% pria* $% 2anita dan %!: diantaranya adalah lansia& Dari : dusun tersebut* yang menjadi tempat penelitian kami adalah Dusun )etung dan Dusun "ambu& Dusun )etung berjumlah $!# kepala keluarga dengan 6 lansia& Dusun "ambu berjumlah $!# kepala keluarga dengan $ lansia& Desa Kepuharjo dilalui Sungai 1endol di sebelah timur& Setiap musim penghujan pasir dan batu dari pun+ak Merapi terba2a oleh banjir menuju ke sungai ini& Dengan kondisi demikian pemerintah Desa Kepuharjo bekerja sama dengan rela2an sekitar untuk memberikan peringatan dini ketika datang banjir 72 terutama kepada penambang dan 2arga yang berakti/itas di sekitar Sungai 1endol& ,unian tetap Dusun )etung dan "ambu* Desa Kepuharjo berlokasi U $$ km dari 1unung Merapi& Dilihat dari lokasi dusun tersebut yang +ukup dekat dengan 1unung Merapi* maka daerah ini merupakan daerah ra2an ben+ana terutama erupsi 1unung Merapi& Selain daerah ra2an ben+ana* daerah tersebut juga merupakan salah satu daerah yang +ukup parah pas+a ben+ana erupsi 1unung Merapi #6 -ovember #!$!& 7eberapa permasalahan timbul pada daerah ra2an ben+ana maupun pas+a ben+ana erupsi 1unung Merapi tersebut diantaranya adalah masalah ekonomi berupa kerugian materiil seperti kehilangan harta benda* ternak* pekerjaan& Selain itu* masalah kesehatan seperti penyakit /isik yang berkaitan dengan erupsi yaitu IS)( BIn/eksi Saluran )erna/asan (kutC dan psikologis diantaranya meningkatnya ke+emasan* depresi* insomnia* menurunnya /ungsi kogniti/* keper+ayaan diri* dan harga diri juga memberikan dampak yang buruk bagi 2arga di daerah tersebut& 5 G,27,0,n K,0,*+e0is+i* Res1on-en <esponden dalam penelitian ini berjumlah 3# lansia yang berasal dari dua dusun yaitu #. lansia sebagai kelompok perlakuan dari Dusun )etung dan #3 lansia sebagai kelompok kontrol dari Dusun "ambu* Kelurahan Kepuharjo* Ke+amatan =angkringan* Yogyakarta& @ansia di Dusun )etung sebagai kelompok perlakuan yang memenuhi kriteria adalah 6 lansia& @ansia yang 73 mengalami drop out sebanyak ; lansia sehingga menjadi #. lansia karena ketidakhadiran pada saat intervensi lebih dari satu kali pertemuan dan posttest yang diadakan& Sedangkan jumlah lansia di Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol yang memenuhi kriteria adalah $ lansia& @ansia yang mengalami drop out sebanyak 6 lansia sehingga menjadi #3 lansia karena ketidakhadiran pada saat posttest diadakan& ,asil karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden penelitian berdasarkan usia* jenis kelamin* tingkat pendidikan* pekerjaan* status pernikahan* status tinggal bersama keluarga atau sendiri* dan status ri2ayat adanya penyakit /isik yang menyertai atau tidak& (dapun karakteristik responden dari kedua kelompok sebagai berikut H T,7el "5 Distribusi Frekuensi Karakteristik <esponden Dusun )etung BnS#.C dan Dusun "ambu BnS#3C* Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta BMaret* #!$C Karakteristik Kelompok )erlakuan Kelompok Kontrol ) value - D - D "5 Usi, 6!>.% tahun .3>;! tahun $. $! 6*! .*! $; 6 .6*! #%*! !*!; 5 Jenis *el,2in @aki>laki )erempuan ! #. ! $!!*! 3 #! #!*! :!*! !*!3 74 #5 Pen-i-i*,n Tidak Sekolah SD SM) SM?( $. ; ! $ 6*! * ! . $. : ! ! 6:*! #*! ! ! !*6$# '5 Pe*e06,,n Tidak bekerja )etani )edagang $$ $3 $ %!*. 33*6 *. $ ## # %*! ::*! :*! !*!!. $5 S+,+us Pe0ni*,h,n Menikah =erai meninggal $! $. .*! 6*! $! $3 %!*! 6!*! !*:#6 ?5 Tin..,l Be0s,2, Keluarga Sendiri #! . .%*$ #3*; $6 ; 6%*! 6*! !*%# %5 S+,+us Pen9,*i+ Sehat )unya Sakit $: ; 66*. * $3 $! 6! %! !*6$:
Sumber : Data )rimer yang diolah 7erdasarkan tabel diatas dapat diketahui bah2a responden pada kelompok perlakuan dan kontrol sebagian besar berusia 6!>.% tahun yaitu $. orang B6DC pada kelompok intervensi dan $; orang B.6DC pada kelompok kontrol& Karakteristik jenis kelamin didominasi oleh lansia perempuan* pada kelompok perlakuan adalah #. orang B$!!DC dan #! orang B:!DC pada kelompok kontrol& Sedangkan untuk karakteristik pendidikan* kedua kelompok 75 responden mayoritas tidak bersekolah dengan persentase rata>rata kedua kelompok adalah 63*3D& Untuk karakteristik pekerjaan* responden kedua kelompok sebagian besar bekerja sebagai petani dengan persentase rata>rata kedua kelompok adalah .$*:D dan yang kedua adalah tidak bekerja dengan persentase rata>rata kedua kelompok ##*3D& Status pernikahan kedua kelompok responden sebagian besar adalah +erai meninggal dengan rata>rata persentase kedua kelompok 6$*3D& Mengenai status tinggal bersama* kedua kelompok responden sebagian besar tinggal bersama keluarga dengan rata>rata persentase kedua kelompok sebesar 6;*!3D& 7erdasarkan status sakit kedua kelompok responden sebagian besar memiliki status sehat dengan persentase rata>rata kedua kelompok adalah 6*3D& Sedangkan untuk status sakit persentase rata>rata kedua kelompok adalah 6*63D& Uji homogenitas pada tabel diatas menunjukan bah2a karakteristik responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai pJ!*!3& ,asil tersebut menunjukkan bah2a karakteristik responden pada kedua kelompok tidak ada perbedaan yang bermakna atau homogen pada semua poin karakteristik responden ke+uali pada karakteristik pekerjaan didapatkan nilai pS!*!!. yang berarti terdapat perbedaan atau tidak homogen& 76 #5 G,27,0,n De0,6,+ Inso2ni, P,-, L,nsi, 7erikut adalah gambaran derajat insomnia pada lansia berdasarkan hasil dari pengisian kuesioner KS)7" BKelompok Studi )sikologi 7iologi "akartaC Insomnia 0ating Scale dari 3# responden yang berisi delapan pertanyaan terkait dengan gejala dan derajat insomnia baik sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok perlakuan dan hasil pengisian kuesioner pada kelompok kontrol dengan tidak diberikan perlakuan& T,7el 5 Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post-test pada <esponden @ansia Kelompok )erlakuan BnS#.* Maret>Mei* #!$C De0,6,+ Inso2ni, Pre ! te"t Po"t#te"t - D - D -ormal $ %:*$ #. $!!*! <ingan . #3*; > > Sedang . #3*; > > 7erat > > > > To+,l #. $!!*! #. $!!*! Sumber : Data )rimer Tabel # menunjukkan bah2a responden kelompok perlakuan saat dilakukan pengukuran a2al sebelum intervensi didapatkan jumlah terbanyak pada derajat insomnia normal yaitu $ lansia B%:DC* kemudian ringan dan sedang masing>masing B#3*;DC& Setelah dilakukan intervensi Dance Movement 77 Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan dan dilakukan pengukuran kembali didapatkan peningkatan jumlah responden pada derajat insomnia normal menjadi #. lansia B$!!DC* dengan demikian derajat insomnia ringan dan sedang yang dialami lansia menunjukkan penurunan menjadi !D& T,7el #5 Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Pre-test dan Post- test pada <esponden @ansia Kelompok Kontrol BnS#3* Maret>Mei* #!$C De0,6,+ Inso2ni, Pre ! te"t Po"t#te"t - D - D -ormal ; 6*! 6 #%*! <ingan $! %!*! $% 36*! Sedang 6 #%*! 3 #!*! 7erat > > > > To+,l #3 $!!*! #3 $!!*! Sumber : Data )rimer Tabel menunjukkan bah2a responden kelompok kontrol saat dilakukan pengukuran a2al Bpre-testC menunjukkan jumlah dan persentase tertinggi pada derajat insomnia ringan yaitu berjumlah $! lansia B%!DC& )ada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi kemudian dilakukan pengukuran kembali $ bulan berikutnya didapatkan hasil yaitu jumlah dan persentase tertinggi juga pada derajat insomnia ringan yaitu berjumlah $% lansia B36DC& ,al ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah dan persentase derajat insomnia ringan yang dialami lansia& "umlah dan persentase responden normal 78 mengalami penurunan karena yang tadinya memiliki derajat insomnia normal menjadi meningkat menuju derajat insomnia ringan& '5 Pen.,0uh Pe27e0i,n Dance Movement Therapy Te0h,-,1 S*o0 Inso2ni, P,-, L,nsi, Dusun Pe+un. -,n Dusun J,27u8 Kelu0,h,n Ke1uh,06o8 C,n.*0in.,n8 Sle2,n8 Yo.9,*,0+,5 ,asil penelitian ini menggambarkan perbandingan antara terapi insomnia pre- test dan post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang ditunjukkan dalam tabel berikutH T,7el '5 ,asil (nalisa Independent Sample T Test Skor Pre-test Insomnia <esponden Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol B nS3#* Maret>Mei* #!$C SK0< Pre-test Mean Pre- test 2 Sig T P @al)e )erlakuan Kontrol :*:3 ;*;# $*#% !*#33 >!*:;6 !*.3 Sumber : Data primer diolah Uji beda skor insomnia pre-test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan untuk melihat perbedaan dari skor insomnia pre- test antara kelompok perlakuan yang sebelum diberikan intervensi Dance Movement Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan dengan skor insomnia kelompok kontrol& Dari hasil uji beda Independent Sample T-Test didapatkan mean skor pre-test insomnia tertinggi adalah pada kelompok kontrol& -ilai signi/ikansi yaitu !*.3 BpJ!*!3C menunjukkan tidak ada 79 perbedaan bermakna antara skor pre-test insomnia kelompok perlakuan sebelum diintervensi dengan kelompok kontrol& T,7el $5,asil (nalisa Mann Whitney Test Skor Post-test Insomnia <esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol B nS3#* Maret>Mei* #!$C SK0< Post-test Mean Posttest Sig! (A-tailed )erlakuan Kontrol *:3 ;*6! !*!!! Sumber : Data primer diolah Uji beda skor post-test insomnia antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan untuk melihat perbedaan dari skor post-test insomnia antara kelompok perlakuan yang setelah diberikan intervensi Dance Movement Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan dengan skor insomnia kelompok kontrol& Dari hasil uji beda Mann Whitney Test didapatkan mean skor post-test insomnia tertinggi adalah pada kelompok kontrol sedangkan pada kelompok perlakuan mengalami penurunan& -ilai signi/ikansi yaitu !*!!! BpN!*!3C& menunjukkan perbedaan bermakna antara skor post-test insomnia kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi Dance/Movement Therapy dengan kelompok kontrol& 80 T,7el ?5 ,asil (nalisa )erbedaan <erata Skor Pre-test dan Post- test Insomnia <esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol Kelompok ,asil (nalisis Wilco'on Signed 0an, Test Keterangan - MeanBSD Sig! (A- tailed )erlakuan Pre test Post test #. #. :*:3U%*: *:3U$*% !*!!! Kontrol Pre test Post test #3 #3 ;*;#U*: ;*6!U*$ !*63. Sumber : Data primer diolah Uji beda skor insomnia pre-test dan post-test pada kelompok perlakuan dilakukan untuk melihat perubahan skor insomnia sebagai e/ek dari pemberian perlakuan Dance/Movement Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan berturut>turut& Dari hasil uji beda Wilco'on Signed 0an, Test didapatkan nilai signi/ikansi !*!!! BpN!*!3C& -ilai tersebut menunjukkan perbedaan yang bermakna pada skor insomnia sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok perlakuan& Sehingga dapat disimpulkan terjadi penurunan skor insomnia sebelum dan sesudah dilakukan Dance/Movement Therapy pada kelompok perlakuan& 81 Sedangkan pada kelompok kontrol* dari hasil uji beda Wilco'on Signed 0an, Test didapatkan nilai signi/ikansi !*63. BpJ!*!3C& -ilai tersebut menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada skor insomnia a2al dan akhir pada kelompok kontrol& Sehingga dapat disimpulkan bah2a tidak terjadi penurunan skor insomnia pada responden kelompok kontrol& T,7el %5 ,asil Uji 7eda Independent Sample T-Test Selisih Skor Insomnia Pre-test dan Post-test pada <esponden @ansia Kelompok )erlakuan dan Kelompok Kontrol B nS3#* Maret>Mei* #!$C Selisih Skor Pretest M Posttest Mean Selisih skor 2 Sig T P @al)e )erlakuan Kontrol %*;# !*:! !*!!$ !*;.! *:6 !*!!$ Sumber : Data primer diolah Uji beda selisih skor insomnia pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan dari selisih skor insomnia antara kelompok perlakuan yang setelah diberikan intervensi Dance Movement Therapy selama $ bulan dengan % kali pertemuan dengan skor insomnia kelompok kontrol& Tabel . menunjukkan bah2a dari uji beda menggunakan Independent Sample T-Test didapatkan mean selisih skor pre-test dan post-test insomnia tertinggi adalah pada kelompok perlakuan yang menunjukkan bah2a terdapat penurunan sekitar 3 skor insomnia pada kelompok perlakuan& -ilai signi/ikansi yaitu !*!!$ BpN!*!3C& Maka dapat disimpulkan bah2a terdapat perbedaan bermakna pada 82 selisih skor pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi Dance/Movement Therapy dengan kelompok kontrol& B5 Pe27,h,s,n H,sil Peneli+i,n "5 K,0,*+e0is+i* Res1on-en Dalam penelitian ini terdapat beberapa karakteristik responden yang kami ambil datanya diantaranya adalah usia* jenis kelamin* tingkat pendidikan* pekerjaan* status pernikahan* status tinggal bersama keluarga atau sendiri* dan status sehat atau sedang menderita sakit& Karakteristik>karakteristik tersebut dapat memengaruhi ada atau tidaknya /aktor resiko bagi setiap individu lansia terhadap gangguan psikologis seperti depresi* insomnia* ke+emasan* dan penurunan /ungsi kogniti/& @ansia mengalami perubahan pola tidur dibandingkan dengan orang yang lebih muda karena proses menua se+ara /isiologik* perubahan irama sirkadian* kondisi medis dengan penyakit tertentu* peningkatan konsumsi suatu obat>obatan* gangguan psikiatri seperti depresi* ke+emasan* serta perubahan lingkungan dan gaya hidup B<oepke et al!"#!$!C& 7erdasarkan penelitian ini dari 3# responden yang dibagi menjadi # kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol* hasil penelitian pada tabel $ menunjukkan bah2a sebagian besar responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berusia 6!>.% tahun dengan rata>rata persentase 6;*3D>.!D responden& 7erdasarkan studi pada tahun #!$! menunjukkan bah2a lansia yang berusia lebih dari 63 tahun mengalami gangguan tidur sebesar %#D bahkan 83 setelah tiga tahun kemudian diamati* lansia>lansia yang sebelumnya tidak mengalami gangguan tidur menjadi mengalami gangguan tidur B<oepke* et al!* #!$!C& ,asil yang sama juga terdapat pada studi prevalensi insomnia di Yunani pada tahun #!$!* dimana lansia yang berusia lebih dari 63 tahun mempunyai persentase mengalami insomnia sebesar 33D B)aparrigopoulos* et al&* #!$!C& Faktor usia menua yang memasuki proses degenerati/ memengaruhi /aktor hormonal berkurangnya produksi hormon melatonin yang dihasilkan oleh glandula pineal dan berkurangnya produksi estrogen terutama pada 2anita menopause& ,al ini dapat menurunkan e/isiensi tidur dan kejadian gangguan tidur irama sirkadian B<oepke* et al!* #!$!C& Sementara untuk jenis kelamin* berdasarkan penelitian ini dari kelompok perlakuan dan kontrol mayoritas yang mengalami insomnia baik ringan* sedang* dan berat adalah 2anita dengan rata>rata persentase ;!D& ,al ini serupa dengan studi prevalensi insomnia di Yunani yaitu insomnia lebih banyak terjadi pada 2anita daripada pria dengan persentase !*;D vs $;*3D B)aparrigopoulos* et al&* #!$!C& Menurut Tjepkema B#!!3C insomnia lebih banyak dialami oleh 2anita karena adanya perubahan hormonal yang berhubungan dengan saat menstruasi* kehamilan* saat menopause* dan se+ara umum gangguan ji2a atau psikiatrik lebih banyak dialami oleh 2anita& Karakteristik mengenai tingkat pendidikan mayoritas responden adalah tidak sekolah dengan rata>rata persentase 63*3D& Menurut Tao Liang B#!!:C pada studi mengenai /aktor sosiodemogra/i terkait dengan 84 insomnia di =hina* seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah seperti tidak pernah bersekolah atau hanya setara sekolah dasar mempunyai /aktor resiko untuk mengalami gangguan tidur terutama DIS BDiffic)lty Initiating Sleep! ,al ini dapat dikaitkan dengan keterampilan seseorang dalam menghadapi masalahnya& Menurut Tamher dan -oorkasiani B#!!;C semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah dalam menghadapi masalah yang terjadi& Sehingga dapat dipahami* apabila seseorang dengan pendidikan yang rendah maka kemungkinan akan merasa sulit untuk menghadapi masalahnya sehingga masalah tersebut dapat menjadikan sumber stress yang bisa menimbulkan insomnia& Selain mengenai kemampuan dalam menyelesaikan masalah*korelasi tingkat pendidikan dengan penghasilan juga memengaruhi terjadinya sumber masalah& Seseorang dengan tingkat pendidikan yang rendah biasanya mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang lebih sedikit dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi* sehingga permasalahan /inansial tersebut yang biasanya sering menjadikan sumber masalah atau stress yang akhirnya berdampak pada insomnia BTjepkema*#!!3C& Karakteristik responden selanjutnya adalah pekerjaan& Dalam penelitian ini mayoritas responden mempunyai pekerjaan sebagai petani dengan rata>rata persentase .$*:D 2alaupun tidak sedikit juga yang tidak bekerja dengan rata> 85 rata persentase ##*%D& Menurut Tao Liang B#!!:C selain pendidikan yang rendah* orang yang tidak mempunyai pekerjaan juga mempunyai /aktor resiko mengalami DIS BDiffic)lty Iniating SleepC& 7erdasarkan studi mengenai /aktor sosiodemogra/i dan stress terkait insomnia di Kanada didapatkan bah2a kondisi tidak memiliki pekerjaan mempunyai persentase sebesar $%*6D untuk menjadi sumber masalah dalam hidup dan menyebabkan insomnia& Keadaan ini dapat dipahami berkaitan dengan keadaan keuangan individu yang harus dipenuhi setiap 2aktu serta eksistensi diri dalam hubungan sosial BTjepkema* #!!3C& 7ahkan menurut 'illiams B#!!:C tidak mempunyai pekerjaan atau aktivitas akan menyebabkan penurunan /ungsi kogniti/* menurunnya keper+ayaan diri* dan kualitas hidup& Karakteristik status pernikahan responden pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol memiliki persentase tertinggi pada status janda dengan rata> rata persentase 6$*3D& Status pernikahan dan sosioekonomi menjadi salah satu /aktor sosiodemogra/i yang penting untuk terjadinya insomnia& Status janda karena meninggal dan karena per+eraian mempunyai persentase insomnia lebih tinggi daripada seseorang yang masih mempunyai pasangan hidup B)aparrigopoulos* et al&* #!$!C& Menurut Tjepkema B#!!3C dalam sebuah survey di Kanada ##D janda dan $;D orang yang mengalami per+eraian memiliki masalah pada tidurnya dibandingkan pada orang yang masih memiliki pasangan hidup yaitu $D& 86 Sedangkan pada orang yang tidak atau belum menikah prevalensi insomnia adalah $$D& Status pernikahan ini juga dapat dikaitkan dengan kehilangan orang yang di+intai baik dengan kematian atau perpisahan dan hal ini tidak hanya terjadi pada status pernikahan* kehilangan sanak saudara* anak* orang tua juga dapat menjadi sumber stress yang menyebabkan insomnia& Kehilangan orang yang di+intai mempunyai persentase prevalensi sebesar #%*6D mengalami insomnia BTjepkema* #!!3C& Karakteristik responden mengenai status tinggal bersama keluarga atau sendiri* mayoritas responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tinggal bersama keluarga dengan rata>rata persentase 6;D sedangkan yang tinggal sendiri adalah $D& Dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia se+ara umum dan terutama lansia pas+a ben+ana untuk membantu menghadapi masalah yang dihadapi dari segi kesehatan* kebutuhan keuangan* keamanan diri* hubungan sosial dll& Menurut -ugroho B#!!:C /aktor sosial seperti kurangnya dukungan sosial dari masyarakat sekitar dan keluarga dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup dan gangguan tidur& "ika dilihat dari gambaran karakteristik responden yang mayoritas tinggal bersama dengan keluarga maka menunjukkan bah2a dukungan dari keluarga amat baik& Mayoritas lansia di kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tinggal bersama dengan anak* +u+u* atau pasangannya& -amun* tinggal bersama keluarga juga belum menjadi jaminan penuh seorang lansia mendapat dukungan dari keluarga& Keluarga lansia tersebut harus 87 mampu menjalankan perannya sebagai seorang yang memotivasi dan menjadi seorang teman bagi lansia tersebut& Selain keluarga* dukungan dari masyarakat sekitar juga memengaruhi& Di Dusun )etung sebagai kelompok perlakuan dan Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol dukungan masyarakat +ukup baik karena mereka saling membantu dan saling mengunjungi satu sama lain& Karakteristik responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mengenai status kesehatan adalah mayoritas responden memiliki status sehat dengan rata>rata persentase 6D* 2alaupun ada yang mempunyai status sakit yaitu sebanyak 6*.D& Mayoritas penyakit yang diderita oleh lansia di kelompok perlakuan dan kontrol ini adalah hipertensi* osteoarthritis* dan rheumatoid arthritis yang merupakan penyakit degenerati/ atau penyakit karena proses menua se+ara /isiologis& )enyakit yang diderita seperti in/ark miokard*gagal jantung kongesti/* diabetes mellitus* penyakit gangguan perna/asan* nyeri kronis seperti arthritis* kanker seringkali dapat menimbulkan nyeri atau distress /isik yang dapat mengganggu siklus tidur& -yeri yang ditimbulkan ini dapat meningkatkan /rekuensi terbangun di malam hari atau rasa tidak nyaman sehingga sulit untuk memulai tidur BFoley* et al!* #!!%C& Menurut Tjepkema B#!!3C permasalahan kesehatan atau menderita sakit memiliki persentase prevalensi insomnia sebesar $*#D& 88 Insomnia tidak hanya terjadi pada seseorang yang mempunyai penyakit tertentu* akan tetapi dapat dialami oleh care givers karena adanya rasa kekha2atiran dan ke2aspadaan setiap 2aktu untuk mera2at anggota keluarganya yang sakit& ,al ini memberikan kontribusi persentase prevalensi insomnia sebesar $%*%D BTjepkema*#!!3C& 5 Pe07e-,,n De0,6,+ Inso2ni, Prete"t -,n Po"tte"t P,-, L,nsi, Dusun Pe+un. -,n Dusun J,27u8 Kelu0,h,n Ke1uh,06o8 C,n.*0in.,n8 Sle2,n8 Yo.9,*,0+,5 ,asil penelitian dari responden Dusun )etung sebagai kelompok perlakuan dan responden Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol untuk mengetahui derajat insomnia saat pre-test atau sebelum diberikan terapi DMT BDance Movement Therapy diperoleh hasil bah2a pada kelompok perlakuan derajat insomnia yang paling banyak adalah normal& Sedangkan pada kelompok kontrol derajat insomnia yang paling banyak adalah derajat insomnia normal dan ringan& Mayoritas derajat insomnia normal dan ringan dari kedua kelompok responden dapat dipengaruhi berbagai /aktor diantaranya sebagian lansia yang sehat di Dusun )etung dan Dusun "ambu sudah mulai berakti/itas dan bertani 2alaupun dengan tempat yang lebih jauh dari sebelumnya& Dari segi tempat tinggal* mulai 7ulan (gustus #!$# 2arga di dusun>dusun tersebut sudah dapat menempati hunian tetap dan hidup bersama dengan keluarga disertai 89 desain tempat tinggal yang lebih nyaman dan saling berdampingan dengan para tetangga sehingga membuat dukungan sosial dari masyarakat dan keluarga yang merasa senasib sepenanggungan membuat keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya& Selain itu di Kelurahan Kepuharjo tersebut telah rutin diadakan puskesmas keliling yang meliputi posyandu lansia dan balita terdiri dari pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah* berat badan* dan pemeriksaan dokter jika diperlukan& Selain pemeriksaan kesehatan /isik* pembinaan psikologis juga dilakukan sejak pas+a ben+ana oleh rela2an dan kader>kader lansia yang terdiri dari 2arga dusun tersebut* sehingga kesehatan se+ara /isik dan psikologis lansia dapat meningkat dan menjadi lebih baik& 'alaupun mayoritas responden kelompok perlakuan dan kontrol memiliki derajat insomnia normal dan ringan* namun ada juga sebagian lansia dari kedua kelompok ini yang memiliki derajat insomnia sedang dengan skor $ dan $%& Insomnia yang diderita oleh lansia ini dapat terjadi karena beberapa /aktor diantaranya adalah /aktor usia atau degenerati/* seperti terlihat dalam gambaran karakteristik bah2a seluruh responden berusia J63 tahun dan berkorelasi dengan penurunan produksi hormone melatonin* estrogen sehingga menyebabkan gangguan irama sirkadian tidur B<oepke* et al!* #!$!C& Kemudian karena usia yang sudah lanjut maka ra2an untuk memiliki berbagai penyakit seperti pada tabel karakteristik responden yaitu hipertensi* osteoarthritis* rheumatoid arthritis& )enyakit yang diderita seperti penyakit 90 kardiovaskular* penyakit>penyakit yang menimbulkan nyeri kronis mengakibatkan ketidaknyamanan* sulit untuk memulai dan mempertahankan tidur BFoley* et al!* #!!%C& Faktor sosiodemogra/i lain dari responden kedua kelompok yang dapat menyebabkan insomnia diantaranya adalah jenis kelamin yang mayoritas adalah 2anita* janda* pendidikan yang rendah* dan sebagian ada yang tinggal sendiri& Faktor lain yaitu sumber stress seperti anggota keluarga yang sakit* dan kebutuhan /inansial yang tidak baik seperti yang telah dibahas sebelumnya pada pembahasan karakteristik responden juga dapat menimbulkan insomnia BTjepkema* #!!3C& Karena derajat insomnia saat pre-test pada kedua kelompok responden mayoritas adalah derajat insomnia normal dan ringan maka dapat disimpulkan bah2a derajat insomnia lansia tersebut sudah +ukup baik& Maka dari itu yang peneliti ingin lakukan pada responden kelompok perlakuan adalah memberikan terapi DMT dengan hipotesis dapat menurunkan skor insomnia sehingga didapatkan derajat insomnia yang paling baik& ,asil penelitian post-test dari responden Dusun )etung sebagai kelompok perlakuan dan Dusun "ambu sebagai kelompok kontrol untuk mengetahui derajat insomnia setelah diberikan terapi DMT BDance Movement Therapy selama $ bulan berturut>turut dengan %Q pertemuan diperoleh hasil bah2a pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan pada derajat insomnia 91 normal& Sedangkan pada kelompok kontrol derajat insomnia yang paling banyak adalah derajat insomnia ringan& 'alaupun skor post-test pada responden kelompok perlakuan mayoritas adalah normal sama seperti saat pre-test akan tetapi terdapat penurunan skor insomnia dari responden tersebut men+apai !D untuk derajat insomnia ringan dan sedang* sehingga setelah dilakukan intervensi DMT Bpost-testC persentase untuk derajat insomnia normal pada kelompok perlakuan men+apai $!!D dengan kisaran skor BN:C* dibandingkan dengan saat pre-test yaitu %:*$D& Sedangkan untuk responden kelompok kontrol didapatkan hasil peningkatan skor insomnia pada derajat insomnia normal menuju ringan dan didapatkan penurunan skor insomnia pada derajat insomnia sedang menuju ringan& Sehingga didapatkan mayoritas persentase derajat insomnia yang diderita adalah derajat insomnia ringan B36DC& )erbedaan hasil akhir post-test pada kedua kelompok responden dapat disebabkan oleh beberapa /aktor& Faktor>/aktor tersebut diantaranya adalah terapi DMT yang diberikan pada kelompok perlakuan dapat memberikan e/ek termogenik* meningkatkan serotonin* menurunkan ke+emasan* dan menimbulkan kegembiraan seperti yang diharapkan peneliti untuk menurunkan gejala insomnia B1iselle* et al!" #!$#C& Faktor yang lain adalah ketaatan lansia kelompok perlakuan untuk mengikuti terapi* dukungan keluarga* kader lansia* dan sesama lansia yang baik di dusun tersebut dapat meningkatkan e/ek terapi& Sedangkan pada 92 kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun sehingga peningkatan dan sedikit penurunan skor insomnia yang dialami oleh responden tersebut kemungkinan karena tidak adanya terapi atau intervensi yang mengontrol gejala insomnia responden tersebut& #5 Pe27,h,s,n Pen.,0uh Pe27e0i,n Dance Movement Therapy Te0h,-,1 S*o0 Inso2ni, P,-, L,nsi, Dusun Pe+un. -,n Dusun J,27u8 Kelu0,h,n Ke1uh,06o8 C,n.*0in.,n8 Sle2,n8 Yo.9,*,0+,5 ,asil uji beda Wilco'on Signed 0an, Test tabel 6 menunjukkan selisih mean skor pre-test dan post-test kelompok perlakuan adalah 3*!! dengan nilai signi/ikansi !*!!!& Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bah2a terdapat perbedaan yang signi/ikan atau bermakna antara skor pre-test dan post-test kelompok perlakuan setelah dilakukan intervensi DMT& Seperti yang telah disinggung pada sub bab sebelumnya bah2a penurunan skor insomnia pre-test dan post-test kelompok perlakuan menunjukkan bah2a intervensi DMT yang telah diberikan memberikan e/ek sesuai yang diharapkan oleh peneliti pada hipotesis& DMT BDance Movement TherapyC adalah suatu akti/itas /isik yang menyeluruh karena memasukkan musik* e'ercise BolahragaC* stimulus sensori ke dalam satu kesatuan yang sangat e/ekti/ untuk mengurangi gangguan psikologikal B)inniger* et al!" #!$#C& DMT dapat menjadi bentuk alternati/ olahraga bahkan sebagai olahraga aerobik karena melatih gerakan kaki dan tangan se+ara ritmis B?arhart* #!!;C& 93 DMT dihipotesiskan dapat menjadi salah satu terapi insomnia karena berbagai e/ek dan man/aat yang dihasilkan dari DMT& Diantaranya adalah karena DMT dapat menjadi alternati/ latihan aerobik maka dapat memberikan e/ek termogenik& @atihan aerobi+ maupun latihan /isik sedang akan meningkatkan suhu tubuh pusat B1iselle* et al!" #!$#C& )eningkatan suhu tubuh pusat ini akan merangsang hipotalamus untuk melakukan pendinginan sebagai bentuk homeostasis tubuh dengan menaikkan aliran darah menuju kulit atau peri/er seperti tangan* kaki* 2ajah dan menghantarkan panas tersebut ke lingkungan sekitar B1iselle* et al!" #!$#C& Mekanisme tersebut dapat mengatasi kegagalan regulasi suhu tubuh saat akan menjelang tidur dikarenakan berkurangnya hormon melatonin pada saat usia lanjut B1iselle* et al!" #!$#C& Insomnia dapat juga disebabkan karena de/isit serotonin& Selain e/ek termogenik* DMT juga dapat meningkatkan kadar serotonin melalui lipolisis sehingga meningkatkan konsentrasi tripto/an bebas dalam darah kemudian tripto/an bebas akan memasuki sa2ar darah otak dan terjadi biosintesis serotonin B1iselle* et al!" #!$#C& DMT berbeda dengan senam aerobik pada umumnya karena lansia dapat berkreasi dalam gerakan B)eri+leous* #!$$C& 'alaupun dalam pelaksanaan intervensi ini* peneliti selaku instruktur memberikan +ontoh gerakan kepada lansia dalam upaya untuk mengajak lansia menari dan menghilangkan rasa sungkan antara lansia dan peneliti& 94 Dalam pelaksanaannya* gerakan DMT tidak hanya berupa gerakan se+ara individual tetapi juga disertai gerakan pair BberpasanganC dan gro)p BberkelompokC sehingga ter+ipta suasana yang akrab dan menyenangkan antara sesama lansia dan instruktur B)eri+leous* #!$$C& Diharapkan dengan adanya suasana yang menyenangkan tersebut* lansia dapat merasa nyaman* gembira* terbangun hubungan interpersonal antar sesama lansia sehingga dapat berbagi +erita dan melepaskan masalah yang mungkin ada dalam hidup mereka sehingga dapat menurunkan gejala insomnia B,arris* et al!" #!!.H)eri+leous* #!$$C& Untuk mendapatkan hasil yang optimal* diperlukan kepatuhan dari responden kelompok perlakuan untuk mengikuti terapi DMT ini& Terapi DMT yang peneliti lakukan menggunakan gerakan yang relati/ mudah diikuti oleh lansia dan musik yang digunakan adalah iringan lagu dolanan ja2a& ,arapan peneliti dengan gerakan yang relati/ mudah diikuti dan iringan lagu dolanan ja2a dapat memberikan unsur humor sembari mengingat masa lampau saat para lansia masih kanak>kanak& Upaya tersebut selain memberikan hubungan interpersonal yang akrab antar sesama lansia dan instruktur* juga meningkatkan kepatuhan lansia untuk mengikuti terapi DMT yang diberikan& )enurunan skor insomnia lansia yang signi/ikan pada kelompok perlakuan ini tidak hanya semata>mata dihasilkan dari terapi DMT yang diberikan& )osyandu lansia yang rutin diadakan* dukungan sosial dari 2arga sekitar* kader lansia* dan keluarga yang baik di Dusun )etung ini seperti yang telah 95 dibahas pada pembahasan karakteristik responden juga memberikan kontribusi terhadap penurunan skor insomnia lansia& Selanjutnya hasil uji beda Wilco'on Signed 0an, Test pada tabel 6 menunjukkan selisih mean skor pre-test dan post-test kelompok kontrol adalah !*# dengan nilai signi/ikansi !*63.& Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bah2a tidak terdapat perbedaan yang signi/ikan atau tidak bermakna antara skor pre-test dan post-test kelompok kontrol& )enurunan skor insomnia yang tidak bermakna dari pre-test menuju post-test pada kelompok kontrol karena memang pada kelompok kontrol ini tidak diberikan intervensi apapun& ,asil skor insomnia dari para lansia responden kelompok kontrol ini murni bergantung dari adanya perubahan dan baik atau tidaknya /aktor>/aktor yang dapat menimbulkan dan menurunkan gejala insomnia& Faktor>/aktor yang dimaksud seperti yang telah dibahas pada pembahasan karakteristik responden adalah /aktor sosiodemogra/i diantaranya jenis kelamin* usia* status pernikahan* status pendidikan* pekerjaan& Sedangkan /aktor yang lain adalah sumber masalah yang berkaitan dengan status kesehatan yang dimiliki lansia tersebut dan keluarganya* keadaan keuangan keluarga* dukungan sosial dari masyarakat dan keluarga BTjepkema* #!!3H)aparrigopoulos* et al&* #!$!C& "ika dalam suatu keadaan /aktor>/aktor tersebut baik dan tidak ada suatu masalah apapun maka skor insomnia lansia mungkin akan menurun atau tidak 96 mengalami gejala insomnia* namun jika /aktor>/aktor tersebut tidak baik atau mengalami perubahan menuju yang lebih buruk dari sebelumnya lalu didukung lansia tersebut tidak memiliki adaptasi diri yang baik terhadap suatu masalah maka lansia yang mungkin sebelumnya tidak memiliki gejala insomnia maka dapat mengalami gejala insomnia atau lansia yang sebelumnya memiliki gejala insomnia yang ringan dapat meningkat menjadi sedang atau berat BTjepkema* #!!3C& Mengenai hubungannya dengan intervensi adalah dimaksudkan bah2a dengan adanya suatu intervensi yang diberikan pada lansia yang memiliki gejala insomnia maka intervensi tersebut diharapkan dapat menjadi suatu hal yang dapat menyeimbangkan atau mengontrol /aktor>/aktor yang menimbulkan insomnia tersebut& -amun jika tidak ada intervensi yang dilakukan maka peningkatan dan penurunan skor insomnia pada lansia kelompok kontrol bergantung pada sistem adaptasi diri lansia dalam menghadapi masalah yang terjadi dan /aktor>/aktor yang dapat menimbulkan atau menurunkan insomnia& ,asil uji beda Independent Sample T-Test pada tabel % menunjukkan hubungan skor pre-test insomnia antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai t hitung adalah >!*:;6 dan P val)e !*.3 yang berarti nilai ini lebih besar dari !*!3& Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bah2a tidak terdapat perbedaan yang signi/ikan atau tidak bermakna pada skor pre- test insomnia kelompok perlakuan dan kontrol& 97 )ada hasil uji beda ini menunjukkan bah2a terdapat keadaan skor insomnia yang hampir sama antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol karena tidak diberikan intervensi yang terkait dengan penurunan gangguan tidur lansia& Seperti yang dibahas sebelumnya bah2a hasil skor insomnia dari kedua kelompok yang belum diberikan intervensi ini masih bergantung terhadap /aktor>/aktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan skor insomnia dan kemampuan adaptasi diri lansia terhadap masalahnya yang dapat menyebabkan gejala insomnia seperti yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya BTjepkema* #!!3C& ,asil uji beda Mann Whitney Test pada tabel 3 menunjukkan hubungan skor post-test insomnia antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan nilai signi/ikansi !*!!!& Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bah2a terdapat perbedaan yang signi/ikan atau bermakna pada skor post-test insomnia kelompok perlakuan dan kontrol& )ada hasil uji beda ini menunjukkan bah2a terdapat keadaan skor insomnia yang berbeda dengan skor insomnia pada kelompok perlakuan jauh lebih rendah daripada skor insomnia pada kelompok kontrol& ,asil tersebut juga didukung oleh hasil dari uji beda Independent Sample T-Test pada tabel . untuk melihat perbedaan selisih skor insomnia pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol& ,asil tersebut menunjukkan bah2a mean selisih skor pre-test dan post-test insomnia tertinggi adalah pada kelompok perlakuan dengan nilai signi/ikansi 98 yaitu !*!!$& Maka dapat disimpulkan bah2a terdapat perbedaan bermakna atau signi/ikan pada selisih skor pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi Dance Movement Therapy dengan kelompok kontrol& Selisih yang tinggi antara skor pre-test dan post-test skor insomnia ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna& Keadaan ini didapatkan dari hasil post-test dimana kelompok perlakuan telah mendapatkan intervensi mengenai gangguan tidur yaitu Dance Movement Therapy selama $ bulan dengan %Q pertemuan berturut>turut& ,asil tersebut menunjukkan bah2a terapi yang diberikan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan hipotesis bah2a Dance Movement Therapy dapat menurunkan skor insomnia pada lansia yang mengalami gangguan tidur& Mekanisme mengenai Dance Movement Therapy dapat menurunkan insomnia telah dibahas pada paragra/>paragra/ sebelumnya diantaranya Dance/Movement Therapy dapat menjadi bentuk akti/itas /isik atau olahraga bagi penderita insomnia& Dalam sebuah studi tentang terapi non /armakologi bagi insomnia* disebutkan bah2a akti/itas /isik seperti latihan aerobik dengan intensitas sedang dapat menjadi intervensi yang e/ekti/ bagi penderita insomnia B1iselle* et al!" #!$#C& Dance/Movement Therapy memberikan e/ek termogenik* peningkatan kadar serotonin* menurunkan ansietas& Selain itu juga meningkatkan hubungan interpersonal sesama lansia dan instruktur* memberikan rekreasi pada lansia 99 sehingga dapat menurunkan skor insomnia B)eri+leous* #!$$H1iselle* et al!" #!$#C& Kepatuhan responden lansia pun juga menjadi /aktor pendukung bagi keberhasilan terapi tersebut& ,ampir semua responden lansia kelompok perlakuan memiliki kepatuhan yang baik untuk melaksanakan terapi ini sesuai dengan jad2al yang diberikan oleh peneliti& Selain itu dukungan dari kader lansia* keluarga* dan 2arga juga meningkatkan kepatuhan responden kelompok perlakuan untuk mengikuti terapi& <esponden juga sangat antusias untuk mengikuti setiap gerakan>gerakan yang diberikan oleh peneliti selaku instruktur sehingga kerjasama yang baik antar lansia dan instruktur dapat terjalin& C5 Ke*u,+,n -,n Kele2,h,n Peneli+i,n $& Ke*u,+,n Peneli+i,n aC Sejauh pengetahuan peneliti belum ada penelitian yang sama tentang Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a terhadap derajat insomnia lansia pas+a ben+ana& bC )enelitian ini menggunakan desain C)asy e'perimental dengan menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di tempat yang berlainan dan sebagian besar memiliki karakteristik yang sama& 100 +C )eneliti mengambil sampel menggunakan sistem drop o)t sehingga peneliti memilih responden yang akti/ atau mengikuti penuh terapi Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a ini& dC )eneliti memberikan terapi yang sama terhadap kelompok kontrol setelah mendapatkan data post-test& #& Kele2,h,n Peneli+i,n aC Dalam penelitian ini para responden tidak mempunyai kemampuan memba+a dan menulis sehingga dalam pengisian kuesioner harus menggunakan sistem 2a2an+ara dan ada kemungkinan para responden masih ragu>ragu dalam menyampaikan kepada peneliti mengenai gejala> gejala yang terjadi pada gangguan tidurnya& 101 BAB & KESIMPULAN DAN SARAN A5 Kesi21ul,n 7erdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bah2aH $& Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a e/ekti/ terhadap penurunan skor insomnia lansia pas+a ben+ana& #& Terjadi penurunan skor insomnia pada kelompok perlakuan setelah dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a& & Terdapat penurunan atau perbedaan yang bermakna antara skor insomnia sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a pada responden kelompok perlakuan" dengan selisih mean skor insomnia pre-test dan post-test kelompok perlakuan sebesar 3*!! dengan nilai signi/ikansi !*!!! Bp=>">.C& %& Tidak ada penurunan atau perbedaan skor insomnia yang signi/ikan pada responden kelompok kontrol sebelum dan sesudah pengukuran dengan KS)7" I<S& 3&Melakukan Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a dengan pertemuan sekali dalam seminggu selama $ bulan berturut>turut dengan durasi 6! menit dapat menurunkan skor insomnia lansia di Dusun )etung* Desa8Kelurahan Kepuharjo* =angkringan* Sleman* Yogyakarta& 102 B5 S,0,n $& 7agi Ilmu Kedokteran "i2a )enelitian ini dapat dijadikan bahan a+uan sebagai salah satu alternati/ terapi non /armakologi yang mudah dan aman bagi pasien yang mengalami gangguan tidur terutama pada lansia& #& 7agi @ansia Memberikan masukan dalam pemberian terapi non /armakologi yang mudah dan murah dalam menangani masalah gangguan tidurnya& & 7agi )uskesmas 'ilayah Kepuharjo Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a ini dapat dijadikan a+uan untuk penanganan lansia yang mengalami gangguan tidur di 2ilayah kerja puskesmas tersebut dengan menggerakkan para kader lansia yang telah ada& %& 7agi Kader @ansia Desa Kepuharjo Dance/Movement Therapy dengan lagu dolanan ja2a ini selain dapat menjadi terapi non /armakologi terhadap gangguan tidur juga dapat dijadikan program kegiatan rutin yang menyehatkan untuk para lansia& 3& 7agi )eneliti Selanjutnya )erlu dilakukan penelitian perbandingan e/ekti/itas antara Dance/Movement Therapy dengan terapi non /armakologi bagi insomnia yang lain seperti terapi relaksasi otot progresi/* pemberian terapi musik* senam lansia* cognitive- behavio)r therapy terhadap skor insomnia atau derajat insomnia dengan dilakukan dalam 2aktu yang lebih lama dari penelitian ini& 103 DAFTAR PUSTAKA &merican Dance Therapy &ssociation & Dance / Movement Therapy& Diakses % (pril #!$* dari http:88222&adta&org (mir* -& B#!$$C& 6angg)an Tid)r pada +anD)t Esia Diagnosis dan Penatala,sanaan& http:88222&kalbe&+o&id8/iles8+dk8/iles8$3.V!;1angguanTidurpd@ansia&pd/8$3. V!;1angguan8 tidurpd@ansia&html diakses pada $# "anuari #!$& (rdiyanti* D& B#!!C& Ma,na Te,s +ag) Dolanan <a(a& Skripsi& Semarang: "urusan 7ahasa dan Sastra Indonesia F7S U--?S& 7adan -asional )enanggulangan 7en+ana B7-)7C& B#!$#* ; 0ktoberC& Definisi dan <enis ;encana http:88222&bnpb&go&id8page8read838de/inisi>dan>jenis>ben+ana diakses pada $$ (pril #!$& 7remer* Aoe& B#!!.C& Dance as a form of *'ercise& 7r " 1en )ra+t #!!.H3. B33C :$66 =ole M1* Dendukuri -& B#!!C& <isk /a+tors /or depression among elderly +ommunity subje+ts: a systemati+ revie2 and meta>analysis& &m < Psychiatry #!!H $6!: $$%.4$$36& Dahlan* S&M& B#!$!C& ;esar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian ,edo,teran dan ,esehatan *disi 3! Surabaya : Salemba Medika& Darmojo* 7oedhi& B#!$!C& ;),) &Dar 6eriatri Ilm) :esehatan Esia +anD)t& "akarta : 7alai )enerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia& Deary Ian* "&* =orley* "&* 1o2 (lan* "&* ,arris Sarah* ?&* ,oulihan @orna* M&* Marioni <i++ardo* ?&* )enke* @&* <a/nsson* Starr "ohn* M& B#!!;C& (ge (sso+iated =ognitive De+line& ;ritish Medical ;)letin #!!;H;#: $3>$3#& Dempsey (&D* )atri+ia (&D& B#!!#C& ;),) &Dar F +atihan 0iset :epera(atan *disi G& ?1= : "akarta& ?/endi* F&* M Makh/udli& B#!!;C& :epera(atan :esehatan :om)nitas& "akarta: Salemba Medika& ?arhart 1&M&B#!!;C&Dan+e as Therapy /or Individuals 2ith )arkinson Disease& *)ropean <o)rnal $f Physical and 0ehabilitation Medicine Rol&%3 -o&#& 104 Fis+her* "udith&B#!$C& Dance/Movement Therapy (DMT for &d)lts& dari http:88moveand+hange&+om8dan+e>movement>psy+hotherapy8dan+emovement> therapy>/or>adults>arti+le8 diakses pada $$ (pril #!$& Foley D* (n+oli>Israel S* 7rit9 )* 'alsh "& B#!!%C& Sleep disturban+es and +hroni+ disease in older adults: 7ationalSleep 2o)ndation Sleep in &merica S)rvey! < Psychosom 0es #!!%H 36: %;.43!#& Fuadhiyah* U+ik& B#!$$C& Simbol dan Ma,na :ebangsaan Dalam +iri,-+iri, +ag) Dolanan di <a(a Tengah dan Implementasinya Dalam D)nia Pendidi,an! @ingua "urnal 7ahasa dan Sastra Rolume RII8$ "anuari #!$$& 1iselle S& )assos* M&S+&* Dalva )oyares* M&D&* )h&D&* Mar+os 1& Santana* M&S+&* SilvWrio (& 1arbuio&* Sergio Tu/ik* M&D&* )h&D&* Mar+o TXlio Mello* )h&D& B#!$!C& ?//e+t o/ (+ute )hysi+al ?Qer+ise on )atient 2ith =hroni+ )rimary Insomnia& <o)rnal of Clinical Sleep Medicine! 1iselle S& )assos&* Dalva @&<& )oyares&* Mar+os 1& Santana&*Sergio T&*Mar+o TuY lio de MelloI& B#!$#C& Is ?Qer+ise an (lternative Treatment /or =hroni+ Insomnia& C+I7ICS #!$# H6.B6C:63>63;& 1uyton =& M ,all& B#!!:C& ;),) &Dar 2isiologi :edo,teran *disi --! ?1= : "akarta& ,arris D& (lan* M(* @=(T* (DT<&B#!!.C& Dan+e8Movement Therapy (pproa+hes to Fostering <esilien+e and <e+overy (mong (/ri+an (doles+ent Torture Survivors& Torture Rol&$. -o&#& ,eiberger @&* =hristoph Maurer* Florian (mtage* Igna+io Mende9>7albuena* "ZrgenS+hulte>M[nting* Marie>=laude,epp><eymond M <umyana K&B#!$$C& Impa+t o/ a 'eekly Dan+e =lass on The Fun+tional Mobility (nd on The Guality o/ @i/e o/ Individuals 'ith )arkinson5s Disease& 2rontiers in &ging 7e)roscience $ctober A>-- @ol)me 3 &rticle -G! ,idayat* (&(&(& B#!!:C& :eb)t)han Dasar Man)sia"&pli,asi :onsep dan Proses :epera(atan! "akarta : Salemba Medika& "eong* Young>"a* Sung>=han =ong* Myeong Soo>@ee* Min>=heol )ark* Yong>Kyu Kim* =hae>Moon Suh! B#!!3C& Dan+e Movement Therapy Improves ?motional <esponses and Modulates -eurohormones in (doles+ent 2ith Mild Depression& Korea : Int < 7e)rosci & #!!3 De+H$$3B$#C:$.$$>#!& 105 Kaplan* ,& I&* Sado+k* 7& "& B#!$!C& ;),) &Dar Psi,iatri :linis *disi A& "akarta: ?1= )enerbit 7uku Kedokteran& Kattenstroth "an* =&* Kolanko2ska* I&* Kalis+h* T&* Dinse ,ubert* <& B#!$!C& Superior Sensory* Motor* (nd =ognitive )er/orman+e In ?lderly Individuals 'ith Multi>Year Dan+ing (+tivities& $riginal 0esearch &rticle! Diakses tanggal $% "anuari #!$* dari 222&n+bi&nlm&nih&gov8pm+8arti+les8)M=#;$.#%!8pd/8/nagi>!#>!!!$&pd/& Kementrian Koordinator 7idang Kesejahteraan <akyat&B#!$#* $3 (prilC&Esia #arapan #id)p di Sleman Tertinggi di Indonesia! dari http:88222&menkokesra&go&id8+ontent8usia>harapan>hidup>di>sleman> tertinggi>di>indonesia diakses pada $ (pril #!$& Kementrian <epublik Indonesia& B$;;:C& Endang H Endang 0ep)bli, Indonesia 7o -3 Tah)n -IIJ Tentang :eseDahteraan +anD)t& "akarta& Komnas @ansia& B#!$!C& Profil Pend)d), +anD)t Esia A>>I& "akarta dari http:88222&komnaslansia&or&id diakses #$ (pril #!$& Martono* ,& B#!!;C& ;),) &Dar ;oedhi-DarmoDo" 6eriatri (Ilm) :esehatan Esia +anD)t& "akarta: 7alai )enerbit FKUI& Maryam* S& B#!!:C& Mengenal Esia +anD)t dan Pera(atannya& "akarta: )enerbit Salemba Medika& Montgomery* )aul&* M "ane* @& B#!!6C& =lini+al ?viden+e Insomnia in the ?lderly& Clinical *vidence ;M< #!!.H$!:#!#& -eikrug* (riel 7&* Sonia (n+oli I& B#!!;C& Sleep Disorder in The 0lder (dult> ( Mini <evie2& ;ehavioral Science Section! 6erontology #!$!H36:$:$4$:;& -oviani* '&B#!!;C&Pengar)h Terapi M)si, +anggam <a(a Terhadap S,or Insomnia Pada +ansia di Panti Sosial Tresna Werdha &biyoso Pa,em 5ogya,arta! Karya Tulis Ilmiah* strata satu* Universitas Muhammadiyah Yogyakarta& -ugrahani* Farida& B#!$#C& 0ea,t)alisasi Tembang Dolanan <a(a Dalam 0ang,a Pembent),an :ara,ter ;angsa! Kajian @inguistik dan Sastra Rol& #%* -o& I* "uni #!$# : 36>6:& -ugroho* '& B#!!:C& :epera(atan 6eronti, dan 6eriatri, *disi 3& "akarta : ?1=& 106 -urhidayati* M&,um& B#!$$C& Pelestarian ;)daya <a(a Melal)i +ag) Dolanan& F7S U-Y&darihttp:88sta//&uny&a+&id8sites8de/ault8/iles8penelitian8-urhidayati*S&)d&M& ,um&8)?@?ST(<I(-7UD(Y("('(M?@(@UI@(1U D$+&7&7 &pd/ diakses pada $$ (pril #!$& -ursalam& B#!!:C& :onsep dan penerapan metode penelitian ilm) ,epera(atanK Pedoman S,ripsi" Tesis" dan Instr)men Penelitian :epera(atan! Surabaya : Salemba Medika& )aparrigopoulos* Thomas& B#!$!C& Insomnia and its =orelates in a <epresentative Sample o/ The 1reek )opulation: <esear+h (rti+le& 7M= )ubli+ ,ealth $!:3$& )eri+leous* Isabella& B#!$$C& Dance Movement Therapy for MaDor Depression diakses pada (pril #!$& )inniger* <osa&*<honda F&7ro2n&*?inar 7&*Thorsteinsson&*)atri+ia M+Kinley& B#!$#C& (rgentine Tango Dan+e =ompared to Mind/ulness Meditation and a 'aiting> @ist =ontrol:( <andomised Trial /or Treating Depression& Complementary Therapies in Medicine B#!$#C #!* ..>:%& )rayitno* (&B#!!#C&6angg)an Pola Tid)r Pada :elompo, Esia +anD)t dan Penatala,sanaannya! "urnal Kedokteran Trisakti "anuari>(pril #!!# Rol #$ -o&$ dari http:88222&univmed&org82p>+ontent8uploads8#!$$8!#8)rayitno&pd/ diakses pada . april #!$& <amakhrisnan* Kalyanakhrisnan MD& M De2ey =& S+heid* MD* M),& B#!!.C& Treatment 0ptions /or Insomnia& &merican &cademy of 2amily Physician! http:88222&aa/p&org8a/p diakses pada #! "anuari #!$& <ahayu* <ejeki (& B#!!;C& 6angg)an Tid)r Pada Esia +anD)t! dalam 7uku (jar Ilmu )enyakit Dalam "ilid I ?disi R& "akarta : Interna )ublishing& <eid "& Kathryn* )hD* Kelly 1la9er 7aron* )hD&* 7randon @u* MD&* ?rik -aylor* )hD&* @isa 'ol/e* MD&*)hyllis =& Aee&* MD* )hD! B#!$!C& (erobi+ ?Qer+ise Improves Sel/><eported Sleep and Guality o/ @i/e in 0lder (dults 2ith Insomnia& 7ational Instit)te of #ealth (7I# Sleep Med! A>-> $ctober H $$B;C: ;%4;%!& doi:$!&$!$68j&sleep&#!$!&!%&!$%& diakses pada $% "anuari #!$& <oepke Susan K* Sonia Israel (& #!$!& Sleeping Disorder in The ?lderly& Indian < Med 0es -3-" 2ebr)ary A>->" pp !#>$!& 107 <osida2ati* "ubaedi* (&* Maryam* <&S&* ?kasari* M&F&* 7atubara* I& B#!!:C& Mengenal Esia +anD)t dan Pera(atannya& "akarta :Salemba Medika& <oy , @ubit* MD* )hD& B#!$#* $% MeiC& Sleep Disorder& diakses pada . (pril #!$ dari http:88emedi+ine&meds+ape&+om8arti+le8#:.$!%>overvie2& Setiati* Siti&* ,arimurti* Kuntjoro&* 1ovinda* (rya& B#!$!C& Proses Men)a dan Impli,asi :lini,nya! dalam 7uku (jar Ilmu )enyakit Dalam "ilid I ?disi R& "akarta : Interna )ublishing& Siahaan* ?&M&<& B#!$$C& Terapi 6era,an Ent), Mening,at,an :emamp)an :onta, Mata Pada &na, &)tis! Tesis )rogram )as+a Sarjana Magister )ro/esi )sikologi* Universitas Katolik Soegijapranata* Semarang& Stanley* M& M 7eare* )&1& B#!!6C ;),) &Dar :epera(atan 6eronti, (A nd ed& "akarta: ?1=& Suyanto* D2i ,arjo& B#!$$C& :orelasi D),)ngan Sosial dengan Depresi pada S)rvivor yang Tinggal di 0)mah #)nian Sementara Desa Emb)lharDo :ecamatan Cang,ringan Pasca ;encana +et)san 6)n)ng Merapi Tah)n A>->& Tesis ))DS * 7agian Ilmu Kedokteran "i2a Fakultas Kedokteran U1M* Yogyakarta& Tamher dan -oorkasiani& B#!!;C& :esehatan Esia +anD)t dengan Pende,atan &s)han :epera(atan& "akarta: Salemba Medika& Tao Liang>Yu* MD* )hD&* Lin Ma* )hD&B#!!:C&The )revalen+e o/ Insomnia* Its Sosiodemographi+ and =lini+al =orrelates* and Treatment in Urban and <ural <egions o/ 7eijing* =hina: ( 1eneral )opulation 7ased Survey& ;eiDing &ndang #ospital" Licheng District" ;eiDing" China& Tjepkema* Mi+hael&B#!!3C&Insomnia& (nalyti+al Studies and <eports& #ealth 0eports @ol)me -M 7)mber -! Wolrd #ealth $rgani%ation! B#!$#C& Definition of an older or elderly person& 'illiams* K& M Susan K&B#!!:C& ?Qploring Interventions to <edu+e =ognitive De+line in (ging& < Psychosoc 7)rs Ment #ealth Serv!7ational Instit)te of #ealty A>-> May N GJ(.K GAH.-! 108 'olkove -&*0sama ?&* Mar+ 7&* Mark )&B#!!.C& Sleep Disorders =ommonly Found in 0lder )eople : <evie2& Canadian Medical &ssociation or Its +icensors (-M4I! 109 L,21i0,n "5 INFORMED CONSENT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN E)e*+i)i+,s Dance / Movement Therapy -en.,n L,.u Dolanan J,/, Te0h,-,1 S*o0 Inso2ni, L,nsi, P,s3, Ben3,n, Yang bertandatangan diba2ah ini: -ama : Tempat 8 Tanggal @ahir : Usia : "enis Kelamin : Setelah mendapat penjelasan dan mengerti sepenuhnya mengenai hal>hal yang berkaitan dengan penelitian (E)e*+i)i+,s Dance / Movement Therapy -en.,n L,.u Dolanan J,/, Te0h,-,1 S*o0 Inso2ni, L,nsi, P,s3, Ben3,n,4* Dengan ini saya menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh Monika Tatyana Yusu/* mahasis2a dari )rogram Studi )endidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta& Saya tidak keberatan apabila hasil penelitian ini dipublikasikan untuk kepentingan I)T?KD0K& Demikian pernyataan ini saya buat sejujur>jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun& Yogyakarta* (pril #!$ <esponden B\\&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&C 110 L,21i0,n 5 IDENTITAS DIRI RESPONDEN IDENTITAS DIRI RESPONDEN PENELITIAN DUSUN : .. KELOMPOK :.. Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat : Pendidikan : Pekeraan : Sebelum Bencana : Sesudah Bencana : Status : Belum menikah !enikah Be"ce"ai #e"ai ma$i %& Jumla! anak : Tin""al den"an sia#a : Sendi"i 'en(an anak ))))** Akti$itas saat ini : Ke!ilan"an : +a"$a : ,elua"(a : -e"nak : Pen%akit &isik : O'at %" rutin diminum: Ri(a%at Pen%akit : N. /0S1.N'0N : 111 L,21i0,n #5 KUESIONER KSPBJ=IRS KUESIONER SKOR INSOMNIA KS)7" B :elompo, St)di Psi,iatri ;iologi <a,artaC Insomnia 0ating Scale N,2, > U2u0 > Jenis Kel,2in > L @ P Kelo21o* Res1on-en > Pe+un6u* 1en.isi,n 7erilah tanda B ] C pada kotak atau nilai Bs+oreC yang anda pilih Pe0+,n9,,n $& 7erapa jam jumlah tidur yang anda perlukan dalam sehari I ! : lebih dari 6 jam ! menit B J 6*3 jam C $ : antara 3 jam ! menit 4 6 jam #; menit B 3*3 jam 4 6*3 jam C # : antara % jam ! menit 4 3 jam #; menit B %*3 jam 4 3*3 jam C : kurang dari % jam ! menit B N %*3 jam C #& (pakah anda bermimpi pada saat tidur I ! : tidak bermimpi $ : kadang>kadang # : sering : mimpi buruk & 7agaimana kualitas tidur atau perasaan anda setelah bangun tidur I ! : lelap* sulit untuk terbangun $ : tidur nyenyak tetapi sulit terbangun 112 # : tidur nyenyak tetapi mudah terbangun : tidur tidak nyenyak dan mudah dibangunkan %& 7erapa lama 2aktu yang diperlukan untuk memulai tidur I ! : kurang dari 3 menit B N 3 menit C $ : antara 6 4 #; menit # : antara ! 4 6! menit : lebih dari 6! menit B J 6! menit C 3& 7erapa kali anda terbangun selama tidur I ! : tidak terbangun sama sekali $ : terbangun $ kali 4 # kali # : terbangun kali 4 % kali : terbangun lebih dari % kali 6& 7erapa lama 2aktu yang anda perlukan untuk kembali tidur* jika anda terbangun pada malam hari I ! : kurang dari 3 menit $ : antara 6 4 $3 menit # : antara $6 4 6! menit : lebih dari 6! menit .& (pakah anda bangun terlalu a2al pada pagi hari I ! : bangun pada 2aktu biasa $ : bangun ! menit lebih +epat dari biasa dan tidak bisa tidur kembali # : bangun $ jam lebih +epat dari biasanya dan tidak bisa tidur kembali : bangun lebih dari $ jam dari biasanya dan tidak bisa tidur kembali 113 :& 7agaimana kualitas kebugaran yang anda rasakan setelah bangun tidur pada pagi hari I ! : segar sekali $ : segar kadang>kadang saja # : kadang>kadang segar dan kadang>kadang tidak : tidak pernah segar sama sekali 114 L,21i0,n '5 MODUL DANCE/MOVEMENT THERAPY PANDUAN PELAKSANAAN DANCE/MOVEMENT THERAPY TDance/Movement Therapy merupakan salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk kesehatan /isik dan mental& Meliputi beberapa aspek yaitu bahasa tubuh* gerakan* ekspresi* konseling* sarana komunikasi verbal dan non verbal& Dalam aplikasinya Dance/Movement Therapy memperhatikan aspek Tbudaya* sosial dan spiritual peserta sehingga gerakan dan pengiringnya disesuaikan dengan kondisi budaya masyarakat setempat& Modul TDance/Movement Therapy disusun sesuai dengan budaya masyarakat "a2a khususnya daerah Yogyakarta dan sekitarnya& 1erakan tarian dipadukan dengan lagu dolanan ja2a yang sudah sangat dikenal dan disukai oleh masyarakat setempat* khususnya para lansia& Dalam modul ini berisi langkah dan +ara menari yang dilakukan oleh lansia& Selain lansia sebenarnya modul ini juga dapat digunakan untuk semua usia baik anak>anak sampai usia lanjut& Kegiatan ini dapat diberikan oleh seorang tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan modul ini& Tidak ada batasan jumlah peserta yang mengikuti TDance/Movement Therapy ini& Kegiatan dilaksanakan se+ara rutin dan teratur sesuai dengan petunjuk dalam modul& 115 TATA CARA PELAKSANAAN DANCE/MOVEMENT THERAPY UNTUK LANSIA Tu6u,n > $& @ansia dapat mengikuti gerakan Dance/Movement Therapy yang diajarkan8di+ontohkan #& @ansia merasakan perasaan senang sebagai e/ek rekreasi dari kegiatan Dance/ Movement Therapy & @ansia mendapatkan e/ek dari kegiatan menari berupa pengurangan skor insomnia dan depresi& Se++in. > $& Instruktur dan peserta berdiri berbaris dengan posisi instruktur di depan peserta Bdengan posisi memanjang dan berbanjarC& #& <uangan lapang* boleh terbuka ataupun tertutup Al,+ > $& So)nd system #& Kaset =D lagu dolanan ja2a & @CD Player Me+o-e > Mempraktekkan DMT BDance/Movement Therapy yang di+ontohkan instruktur& Sebagai tambahan* selain dari buku modul* setiap gerakan dalam Dance/Movement Therapy ini bisa dipelajari dari modul =D Dance/Movement Therapy untuk memahami gerakan se+ara audiovisual& L,n.*,h Ke.i,+,n > Pe0si,1,n> $& Menyiapkan peserta sesuai kriteria #& Menyiapkan alat dan tempat & 7erpakaian yang nyaman B bahan menyerap keringat C 116 O0ien+,si > ,5 S,l,2 Pe0*en,l,n $& Dibuka dengan salam dan ba+aan 7asmalah #& Menjelaskan tujuan* tata tertib pelaksanaan kegiatan DMT & Mengisi da/tar hadir %& Menilai kondisi terakhir skor insomnia dan depresi dari peserta dengan menggunakan kuesioner penilaian insomnia dan depresi sebagai pre test! 75 Kon+0,* $& Menjelaskan tujuan kegiatan* yaitu DMT untuk lansia #& Menjelaskan jad2al kegiatan di setiap pertemuan sebelum memulai kegiatan & Menjelaskan tata tertib pelaksanaan kegiatan menari pada pertemuan pertama* tata tertib berlaku untuk setiap pertemuan yaitu : aC Setiap pertemuan peserta di2ajibkan untuk mengisi da/tar hadir& bC @ama tiap sesi adalah 6! menit +C "ika ada peserta yang akan meninggalkan kegiatan sebelum kegiatan selesai* dimohon untuk memberi tahu instruktur& I21le2en+,si > Durasi kegiatan 6! menit Terdiri dari tahapan yaitu : $& Tahap )ertama atau Step I B Mild Intensity C durasi #! menit Dengan menggunakan iringan lagu : a& =ublak>+ublak su2eng b& Dondong opo salak +& 1undul>gundul pa+ul d& "amuran #& Tahap Kedua atau Step II B Moderate Intensity C durasi #! menit Dengan menggunakan iringan lagu : a& Kodok -gorek b& Sluku>sluku batok +& Tul jaenak d& Mentok>mentok & Tahap Ketiga atau Step III B Mild Intensity C durasi #! menit Dengan menggunakan iringnan lagu : a& )adang bulan b& Su2e ora jamu Dance/Movement Therapy ini dilakukan dengan durasi 6! menit setiap satu kali seminggu selama % sesi 8 % kali dalam sebulan dan dengan rin+ian gerakan ST?) $ 4 ST?) setiap pertemuan sebagai berikut : Ge0,*,n T,0i,n > A5 STEP I : ! MENIT < "5 L,.u Cu7l,*= Cu7l,* Su/en. 117 "enis gerakan : 1erakan )embuka 8 (elcoming Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan di tempat @agu : a& Merapatkan kedua tangan dan ayunkan kedua tangan diikuti gerakan kepala kekanan dan kekiri kaki berjalan ditempat B : L C b& Mengayunkan tangan keatas dan keba2ah se+ara bergantian diikuti gerakan kepala dan mengangkat kaki se+ara beriringan& 5 L,.u Don-on. O1o S,l,* "enis gerakan : )emanasan 8 (arming )p Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan di tempat @agu : a& "alan ditempat* mengayunkan pundak ke depan dan belakang& b& "alan ke samping kanan dan kiri dua langkah kemudian tangan diayunkan membentuk lingkaran& +& Tangan berka+ak pinggang* kaki diayunkankan ke kanan dan kiri #5 L,.u Gun-ul=Gun-ul P,3ul "enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan di tempat @agu : a& Melangkahkan kaki ke depan dan belakang se+ara bersilangan sedangkan tangan berada di kepala& b& Melangkahkan kaki ke depan kanan dan kiri diikuti gerakan tangan membuka dan menutup '5 L,.u J,2u0,n "enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan di tempat @agu : a& Menekukkan tangan ke atas dan ba2ah diikuti kaki berjalan ke kanan dan kiri masing masing dua langkah B tangan bisa dikombinasi dangan gerakan mengayun8 tangan berputar C& b& 1oyangkan pinggul kanan kiri diikuti dengan kaki yang digerakan ke kanan dan kiri& B5 STEP : ! MENIT < "5 L,.u Ko-ho* N.o0e* "enis gerakan : Koordinasi kaki dan tangan 8 foot and hand coordination Intro : Melenggangkan tangan B kombinasi kedua tangan di atas C dan kaki berjalan di tempat 118 @agu : a& Mengayunkan tangan seperti ombak ke depan se+ara bergantian Bdimulai dengan tangan kanan kemudian tangan kiriC masing>masing #Q se+ara bergantian* kaki sambil ikut melangkah ke depan se+ara bergantian kanan dan kiri b& Memutar badan searah jarum jam sambil menggoyangkan pinggul dan tangan +& Kedua tangan melakukan gerakan meninju ke arah serong kanan atas dan kaki melangkah ke samping kanan dan kiri sebanyak # langkah d& Kedua tangan diputar>putar keluar Bgerakan roll outC sambil badan berputar& e& 1erakan tangan meninju ke depan disertai kaki kanan melangkah ke depan % langkah kemudian kedua kaki melangkah mundur sebanyak % langkah& /& Tangan direntangkan ke atas diputar bersamaan dengan menggoyangkan pinggul Bgerakan +y+loneC g& Ulangi gerakan dari a2al hingga lagu selesai& 5 L,.u Slu*u=Slu*u B,+o* "enis gerakan : Koordinasi kaki dan tangan 8 foot and hand coordination Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan di tempat @agu : a& Mengayunkan tangan ke samping kanan dan kiri seperti ombak se+ara bergantian Bdimulai dengan tangan kanan kemudian tangan kiriC masing> masing #Q* kaki sambil ikut melangkah ke samping kanan dan kiri se+ara bergantian b& Memutar badan searah jarum jam sambil tangan gerakan memompa keluar Bpump outC +& Mengulangi gerakan seperti BaC dan BbC& d& <entangkan tangan kanan kemudian tangan kiri lalu keduanya diangkat ke atas Blakukan se+ara berurutanC dan goyangkan pinggul ke kanan dan kiri %Q* kemudian&& e& @angkahkan kaki ke depan dan pinggul goyangkan ke depan masing #Q se+ara bergantian dimulai kaki kanan kemudian kaki kiri& Tangan menyesuaikan& /& Ulangi gerakan a>e hingga lagu selesai& #5 L,.u Tul J,en,* "enis gerakan : Menari berpasangan 8 pair dance Keterangan : =arilah pasangan dengan teman di kanan dan kiri anda Intro : Melenggangkan tangan Bkombinasi kedua tangan di atasC dan kaki berjalan di tempat @agu : 119 a* 7erpasangan dengan teman di samping kanan8kiri anda kaki berjalan ke arah pasangan sambil mengikuti irama diikuti gerakan kedua tangan mendorong ke atas atau sambil menepuk tangan ke atas kemudian bergantian anda yang berjalan mundur atau pasangan anda yang berjalan ke arah anda& b& Saat lagu Tul "aenah lirik pertama selesai lalu lakukan gerakan ^aF dengan berganti pasangan dengan teman di samping kiri anda +& @akukan bergantian hingga lagu selesai '5 L,.u Men+ho*=Men+ho* "enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise Intro : Melenggangkan tangan dan kaki diangkat bergantian langkah bisa dikombinasi maju dan mundur @agu : a* Tangan berka+ak pinggang goyangkan pinggul ke kanan 4 kiri bergantian dengan mengikuti irama dan lirik lagu ^menthok\menthok tak kandaniF B:QC b* <entangkan tangan ke atas putar>putar pergelangan tangan sambil putar badan berla2anan arah jarum jam kemudian putar lagi badan searah jarum jam kaki bertumpu pada satu tumit dan nanti bergantian bertumpu pada satu tumit kaki lainnya& c* (yunkan tangan Bpergelangan tangan diputar#C ke samping kanan kaki ikut melangkah ke samping kanan sebanyak # langkah ulangi lagi ke arah yang berla2anan Barah kiriC B:Q hitunganC d& Ulangi langkah seperti a2al BaC*BbC* danB+C e& Melenggangkan tangan Bdimulai dengan kanan lalu kiriC 2* kaki diangkat bergantian Bdimulai dengan kanan lalu kiriC langkah bisa dikombinasi maju dan mundur B:Q hitunganC C5 STEP # : ! MENIT < "5 L,.u P,-h,n. Bul,n "enis gerakan : @atihan kaki dan tangan 8 foot and hand e'ercise Intro : "alan di tempat sambil menggoyangkan tangan @agu : a* Mengayunkan tangan Bgerakan ombakC ke kanan sambil pergelangan tangan diputar>putar diikuti kaki melangkah ke kanan sebanyak # langkah lanjutkan dengan bergantian kearah kiri sebanyak # langkah ulangi gerakan tersebut sampai hitungan ke>: b* Mengayunkan tangan membuat gerakan ombak ke kanan terlebih dahulu kemudian ke kiri gerakan kaki sama pada gerakan a& Ulangi gerakan tersebut sampai hitungan ke>: 120 c* 1erakan tangan seperti menebas dimulai dengan tangan kiri menuju kea rah kanan kemudian bergantian dimulai dengan tangan kanan menuju kea rah kiri kaki diam di tempat hanya pinggul ikut di putar ke kanan dan kiri dan tumit diangkat ulangi gerakan tersebut sampai hitungan ke >: d* )osisikan kedua tangan di depan dada anda gerak>kan tangan anda naik turun se+ara bergantian Bseperti bertapaC diikuti gerakan tumit kaki yang diangkat bergantian ulangi gerakan hingga hitungan ke >: e* Ulangi gerakan a d hingga lagu selesai& 5 L,.u Su/e O0, J,2u "enis gerakan : Menari berkelompok 8 gro)p dance Intro : Semua lansia membuat lingkaran besar dengan bergandeng tangan @agu : a& Semua lansia berjalan ke depan menuju ke tengah berteriak ^,(IF sambil mengangkat tangan kemudian berjalan mundur menyebar dan berteriak ^,(IF sambil mengangkat tangan B lakukan sebanyak %Q C b* Semua lansia bergandeng tangan kaki saling diayunkan ke kanan depan dan kiri depan se+ara bergantian B ulangi sebanyak :Q C c* 1erakan ,a2aiian pergelangan tangan diayunkan ke kanan dan kiri bergantian kaki dilangkahkan ke kanan dan kiri& d& Ulangi gerakan a > + hingga lagu selesai Te02in,si > $& Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya dengan peserta& #& Mengu+apkan hamdalah bersama>sama dan salam setiap selesai kegiatan& & Di akhir rangkaian kegiatan menari untuk lansia selama %Q pertemuan* dilakukan post test untuk menilai kondisi terakhir dari skor insomnia dan depresi peserta dengan menggunakan kuesioner penilaian insomnia dan depresi& 121 122 L,21i0,n $5 HASIL ANALISA DATA SPSS A5 F0e*uensi K,0,*+e0is+i* Res1on-en Kelo21o* In+e0Aensi Jenis Kel,2in FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid 'anita #. $!!&! $!!&! $!!&! U2u0 FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid 6!>.% $. 6&! 6&! 6&! .3>;! $! .&! .&! $!!&! Total #. $!!&! $!!&! Pe*e06,,n FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid Tidak bekerja $$ %!&. %!&. %!&. )etani $3 33&6 33&6 ;6& )edagang $ &. &. $!!&! Total #. $!!&! $!!&! Pen-i-i*,n FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid Tidak sekolah $. 6&! 6&! 6&! SD ; & & ;6& SM?( $ &. &. $!!&! Total #. $!!&! $!!&! 123 S+,+us Meni*,h FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid Menikah $! .&! .&! .&! +erai meninggal $. 6&! 6&! $!!&! Total #. $!!&! $!!&! S+,+us Tin..,l Be0s,2, FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid Keluarga #! .%&$ .%&$ .%&$ Sendiri . #3&; #3&; $!!&! Total #. $!!&! $!!&! S+,+us Keseh,+,n FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid Sehat $: 66&. 66&. 66&. )unya sakit ; & & $!!&! Total #. $!!&! $!!&! 124 B5 F0e*uensi K,0,*+e0is+i* Res1on-en Kelo21o* Kon+0ol U2u0 FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid 6!>.% $; .6&! .6&! .6&! .3>;! 6 #%&! #%&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! Jenis Kel,2in FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid laki>laki 3 #!&! #!&! #!&! perempuan #! :!&! :!&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! Pen-i-i*,n FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid tidak sekolah $. 6:&! 6:&! 6:&! SD : #&! #&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! Pe*e06,,n FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid )etani ## ::&! ::&! ::&! Dagang # :&! :&! ;6&! Tidak bekerja $ %&! %&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! 125 S+,+us Meni*,h FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid menikah $! %!&! %!&! %!&! +erai meninggal $3 6!&! 6!&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! S+,+us Tin..,l Be0s,2, FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid sendiri ; 6&! 6&! 6&! keluarga $6 6%&! 6%&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! S+,+us Keseh,+,n FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid sehat $3 6!&! 6!&! 6!&! )unya sakit $! %!&! %!&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! C5 T,7el Cro""ta$%lat&on Ch&#"'%are K,0,*+e0is+i* Res1on-en "5 UMUR 126 Usi, B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion Kelompok Total )erlakuan kontrol Usia 6!>.% =ount $. $; 6 D 2ithin Kelompok 6&!D .6&!D 6;&#D .3>;! =ount $! 6 $6 D 2ithin Kelompok .&!D #%&!D !&:D Total =ount #. #3 3# D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D Chi=SCu,0e Tes+s Ralue D/ (symp& Sig& B#>sidedC ?Qa+t Sig& B#> sidedC ?Qa+t Sig& B$> sidedC )earson =hi>SEuare $&!6 a $ &!; =ontinuity =orre+tion b &3$% $ &%. @ikelihood <atio $&!%3 $ &!. Fisher_s ?Qa+t Test &.6 &#. @inear>by>@inear (sso+iation $&!$6 $ &$% - o/ Ralid =ases b 3# a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is .*6;& b& =omputed only /or a #Q# table 127 5 JENIS KELAMIN Jenis *el,2in B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion Kelompok Total perlakuan kontrol jenisVkelamin laki>laki =ount ! 3 3 D 2ithin Kelompok &!D #!&!D ;&6D perempuan =ount #. #! %. D 2ithin Kelompok $!!&!D :!&!D ;!&%D Total =ount #. #3 3# D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D Chi=SCu,0e Tes+s Ralue d/ (symp& Sig& B#>sidedC ?Qa+t Sig& B#> sidedC ?Qa+t Sig& B$> sidedC )earson =hi>SEuare 3&;.% a $ &!$3 =ontinuity =orre+tion b &:;3 $ &!%: @ikelihood <atio .&;!$ $ &!!3 Fisher_s ?Qa+t Test &!#! &!#! @inear>by>@inear (sso+iation 3&:6! $ &!$3 - o/ Ralid =ases b 3# a& # +ells B3!*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is #*%!& b& =omputed only /or a #Q# table #5 PENDIDIKAN 128 Pen-i-i*,n B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion Kelompok Total perlakuan kontrol )endidikan Tidak sekolah =ount $. $. % D 2ithin Kelompok 6&!D 6:&!D 63&%D SD =ount ; : $. D 2ithin Kelompok &D #&!D #&.D SM?( =ount $ ! $ D 2ithin Kelompok &.D &!D $&;D Total =ount #. #3 3# D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D Chi=SCu,0e Tes+s Ralue d/ (symp& Sig& B#>sidedC )earson =hi>SEuare &;: a # &6$# @ikelihood <atio $&6: # &3!3 @inear>by>@inear (sso+iation &36! $ &%3% - o/ Ralid =ases 3# a& # +ells B*DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is *%:& 129 '5 PEKERJAAN Pe*e06,,n B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion Kelompok Total perlakuan kontrol )ekerjaan Tidak bekerja =ount $$ $ $# D 2ithin Kelompok %!&.D %&!D #&$D )etani =ount $3 ## . D 2ithin Kelompok 33&6D ::&!D .$&#D pedagang =ount $ # D 2ithin Kelompok &.D :&!D 3&:D Total =ount #. #3 3# D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D Chi=SCu,0e Tes+s Ralue d/ (symp& Sig& B#> sidedC )earson =hi>SEuare ;&;#; a # &!!. @ikelihood <atio $$&%. # &!! @inear>by>@inear (sso+iation :&#;% $ &!!% - o/ Ralid =ases 3# a& # +ells B*DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is $*%%& 130 $5 STATUS PERNIKAHAN S+,+usD1e0ni*,h,n B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion Kelompok Total perlakuan kontrol StatusVpernikahan Menikah =ount $! $! #! D 2ithin Kelompok .&!D %!&!D :&3D =erai meninggal =ount $. $3 # D 2ithin Kelompok 6&!D 6!&!D 6$&3D Total =ount #. #3 3# D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D Chi=SCu,0e Tes+s Ralue d/ (symp& Sig& B#>sidedC ?Qa+t Sig& B#> sidedC ?Qa+t Sig& B$> sidedC )earson =hi>SEuare &!%: a $ &:#6 =ontinuity =orre+tion b &!!! $ $&!!! @ikelihood <atio &!%: $ &:#6 Fisher_s ?Qa+t Test $&!!! &3#6 @inear>by>@inear (sso+iation &!%. $ &:#: - o/ Ralid =ases b 3# a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is ;*6#& b& =omputed only /or a #Q# table 131 ?5 STATUS TINGGAL BERSAMA Tin..,lD7e0s,2, B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion Kelompok Total perlakuan kontrol TinggalVbersama keluarga =ount #! $6 6 D 2ithin Kelompok .%&$D 6%&!D 6;&#D sendiri =ount . ; $6 D 2ithin Kelompok #3&;D 6&!D !&:D Total =ount #. #3 3# D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D Chi=SCu,0e Tes+s Ralue d/ (symp& Sig& B#>sidedC ?Qa+t Sig& B#>sidedC ?Qa+t Sig& B$> sidedC )earson =hi>SEuare &6$: a $ &%# =ontinuity =orre+tion b  $ &6#. @ikelihood <atio &6$; $ &%$ Fisher_s ?Qa+t Test &33$ &$% @inear>by>@inear (sso+iation &6!. $ &%6 - o/ Ralid =ases b 3# a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is .*6;& b& =omputed only /or a #Q# table 132 %5 STATUS KESEHATAN S+,+usD1en9,*i+ B Kelo21o* C0oss+,7ul,+ion Kelompok Total perlakuan kontrol StatusVpenyakit Sehat =ount $: $3 D 2ithin Kelompok 66&.D 6!&!D 6&3D punya sakit =ount ; $! $; D 2ithin Kelompok &D %!&!D 6&3D Total =ount #. #3 3# D 2ithin Kelompok $!!&!D $!!&!D $!!&!D Chi=SCu,0e Tes+s Ralue d/ (symp& Sig& B#>sidedC ?Qa+t Sig& B#>sidedC ?Qa+t Sig& B$>sidedC )earson =hi>SEuare &6$: a $ &%# =ontinuity =orre+tion b  $ &6#. @ikelihood <atio &6$; $ &%$ Fisher_s ?Qa+t Test &33$ &$% @inear>by>@inear (sso+iation &6!. $ &%6 - o/ Ralid =ases b 3# a& ! +ells B*!DC have eQpe+ted +ount less than 3& The minimum eQpe+ted +ount is .*6;& b& =omputed only /or a #Q# table 133 134 D5 FREKUENSI DERAJAT INSOMNIA KEL5PERLAKUAN De0,6,+Inso2ni,P0e+es+ FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid -ormal $ %:&$ %:&$ %:&$ <ingan . #3&; #3&; .%&$ Sedang . #3&; #3&; $!!&! Total #. $!!&! $!!&! De0,6,+Inso2ni,Pos++es+ FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid -ormal #. $!!&! $!!&! $!!&! E5 FREKUENSI DERAJAT INSOMNIA KEL KONTROL De0,6,+Inso2ni,P0e+es+ FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid -ormal ; 6&! 6&! 6&! <ingan $! %!&! %!&! .6&! Sedang 6 #%&! #%&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! De0,6,+Inso2ni,Pos++es+ FreEuen+y )er+ent Ralid )er+ent =umulative )er+ent Ralid -ormal 6 #%&! #%&! #%&! <ingan $% 36&! 36&! :!&! Sedang 3 #!&! #!&! $!!&! Total #3 $!!&! $!!&! 135 F5 HASIL UJI BEDA SKOR PRETEST INSOMNIA KEL5 PERLAKUAN DAN KONTROL Tes+s o) No02,li+9 K0D? Kolmogorov>Smirnov a Shapiro>'ilk Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig& )<?T?ST Inter &!;: #. &#!! ` &;%: #. &$; -on Inter &$.# #3 &!33 &;$% #3 &!: a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion `& This is a lo2er bound o/ the true signi/i+an+e& G0ou1 S+,+is+i3s K0D? - Mean Std& Deviation Std& ?rror Mean )<?T?ST )erlakuan #. :&:3$; %&.$#3 &;!6; Kontrol #3 ;&;#!! &.;6!3 &.3;#$ 136 G5 HASIL UJI BEDA SKOR POSTTEST INSOMNIA KEL5 PERLAKUAN DAN KONTROL Tes+s o) No02,li+9 K0D? Kolmogorov>Smirnov a Shapiro>'ilk Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig& )0STTT?ST I-T?< &##% #. &!!$ &::6 #. &!!6 -0- I-T?< &$:% #3 &!#; &:.% #3 &!!3 a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion MANN WHITNEY TEST R,n*s K0D? - Mean <ank Sum o/ <anks )0STT?ST I-T?< #. $3&36 %#!&!! -0- I-T?< #3 :&# ;3:&!! Total 3# In-e1en-en+ S,21les Tes+ @evene_s Test /or ?Euality o/ Rarian+es t>test /or ?Euality o/ Means F Sig& t d/ Sig& B#> tailedC Mean Di//eren +e Std& ?rror Di//eren +e ;3D =on/iden+e Interval o/ the Di//eren+e @o2er Upper )<?T?ST ?Eual varian+es assumed $&#% ! >&:;6 3! &.3 >$&!6:$3 $&$;#6: >&%6.# $&#.%# ?Eual varian+es not assumed >&;! %;&!;$ &.$ >$&!6:$3 $&$:#.6 >&%%%:: $&!:3: 137 Tes+ S+,+is+i3s , I-T?<VRSV- 0- Mann>'hitney U %#&!!! 'il+oQon ' %#!&!!! A >3&%3; (symp& Sig& B#> tailedC &!!! a& 1rouping Rariable: K0D? 138 H5 HASIL UJI BEDA RERATA SKOR PRETEST E POSTTEST INSOMNIA KEL5 PERLAKUAN Des30i1+iAes Kode Statisti+ Std& ?rror )?<@(KU(- )retest Mean :&:3$; &;!6; ;3D =on/iden+e Interval /or Mean @o2er 7ound 6&;:.6 Upper 7ound $!&.$6$ 3D Trimmed Mean :&.;%# Median ;&!!!! Rarian+e ##&#!: Std& Deviation %&.$#3 Minimum #&!! MaQimum $.&!! <ange $3&!! InterEuartile <ange :&!! Ske2ness &$#6 &%%: Kurtosis >$&$!% &:.# )ost Mean &:3$; :. ;3D =on/iden+e Interval /or Mean @o2er 7ound &$.. Upper 7ound %&:6! 3D Trimmed Mean &:3% Median %&!!!! Rarian+e $&:# Std& Deviation $&3!# Minimum #&!! MaQimum 6&!! <ange %&!! InterEuartile <ange #&!! Ske2ness &;$ &%%: Kurtosis >&;;. &:.# 139 Tes+s o) No02,li+9 Kolmogorov>Smirnov a Shapiro>'ilk Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig& )re>)ost )erlakuan &#$: 3% &!!! &:3$ 3% &!!! a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion WILCOFON SIGNED RANK TEST R,n*s - Mean <ank Sum o/ <anks )0ST > )<? -egative <anks #$ a $$&.% #%6&3! )ositive <anks $ b 6&3! 6&3! Ties 3 + Total #. a& )0ST N )<? b& )0ST J )<? +& )0ST S )<? Tes+ S+,+is+i3s 7 )0ST > )<? A >&;!$ a (symp& Sig& B#> tailedC &!!! a& 7ased on positive ranks& b& 'il+oQon Signed <anks Test 140 I5 HASIL UJI BEDA RERATA SKOR PRETEST E POSTTEST INSOMNIA KEL5 KONTROL Des30i1+iAes Kode Statisti+ Std& ?rror K0-T<0@ )retest Mean ;&;#!! &.3;#$ ;3D =on/iden+e Interval /or Mean @o2er 7ound :&3$ Upper 7ound $$&%:6; 3D Trimmed Mean ;&;$$$ Median $$&!!!! Rarian+e $%&%$! Std& Deviation &.;6!3 Minimum %&!! MaQimum $6&!! <ange $#&!! InterEuartile <ange .&!! Ske2ness >&#%$ &%6% Kurtosis >$&$.6 &;!# )ost Mean ;&6!!! &6#.$6 ;3D =on/iden+e Interval /or Mean @o2er 7ound :&!36 Upper 7ound $!&:;%% 3D Trimmed Mean ;&6$$$ Median $!&!!!! Rarian+e ;&: Std& Deviation &$3:$ Minimum 3&!! MaQimum $%&!! <ange ;&!! InterEuartile <ange %&!! Ske2ness >&#$ &%6% Kurtosis >&::! &;!# 141 Tes+s o) No02,li+9 Kolmogorov>Smirnov a Shapiro>'ilk Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig& K0-T<0@ &$36 3! &!!% &;#% 3! &!! a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion WILCOFON SIGNED RANK TEST R,n*s - Mean <ank Sum o/ <anks )0ST > )<? -egative <anks $ a $$&. $3#&3! )ositive <anks $! b $#&3 $#&3! Ties # + Total #3 a& )0ST N )<? b& )0ST J )<? +& )0ST S )<? Tes+ S+,+is+i3s 7 )0ST > )<? A >&%%% a (symp& Sig& B#> tailedC &63. a& 7ased on positive ranks& b& 'il+oQon Signed <anks Test 142 J5 HASIL UJI BEDA SELISIH SKOR INSOMNIA PRETEST E POSTTEST KELOMPOK PERLAKUAN E KONTROL Tes+s o) No02,li+9 K0D? Kolmogorov>Smirnov a Shapiro>'ilk Statisti+ d/ Sig& Statisti+ d/ Sig& S?@ISI, I-T?< &!;% #. &#!! ` &;6; #. &3.% -0- I-T?< &!;. #3 &#!! ` &;33 #3 &$: a& @illie/ors Signi/i+an+e =orre+tion `& This is a lo2er bound o/ the true signi/i+an+e& In-e1en-en+ S,21les Tes+ @evene_s Test /or ?Euality o/ Rarian+es t>test /or ?Euality o/ Means F Sig& t d/ Sig& B#> tailed C Mean Di//eren +e Std& ?rror Di//ere n+e ;3D =on/iden+e Interval o/ the Di//eren+e @o2er Upper S?@ISI, )<?T?ST )0STT?ST )<@KU(- K0-T<0@ ?Eual varian+es assumed &!!$ &;.! &:6 3! &!!$ %&$#3; $&#$:6# $&6.:#3 6&3.6$ ?Eual varian+es not assumed &: %;&%:3 &!!$ %&$#3; $&#$;.3 $&6.33 6&3.63!