Вы находитесь на странице: 1из 5

Aspek Biokimia Penginderaan

Bismillahirrahmanirrahim,
1. Sumber energi jaringan mata
Mata mendapat energi melalui metabolisme glikolisis anaerob sehingga ATP yang didapat
tidak banyak. Mata tetap melakuakan glikolisis aerobik di mitokondria, tapi hanya sedikit saja.
Kenapa begitu? karena untuk bekerja, mata sebenarnya tidak memerlukan banyak energi, jadi
energi yang didapat dari glikolisis anaerob saja sudah cukup. Energi yang didapat ini terutama akan
digunakan oleh lensa untuk menyalurkan atau memfokuskan cahaya. Walau dalam keadaan gelap
sekalipun energi yang sedikit ini akan digunakan mata untuk memfokuskan dan menyalurkan
cahaya.
Lensa mampu menyerap glukosa, dan karena melakukan glikolisis anaerob, maka laktat yang
dihasilkan akan dilepaskan ke korpus vitreosa dan aqueous humor, dan akan dirubah menjadi
bentuk lain agar dapat dimanfaatkan.
Salah satu yang mempengaruhi fungsi penglihatan adalah vitamin A. Provitamin berasal dari
-karotin dan karotinoid yang sumbernya berasal dari semua sayuran dan buah-buahan berwarna
terutama warna hijau, dan seng berguna untuk mempertahankan kadar vitamin A. Provitamin ini
dirubah ke dalam bentuk ester retinol, menjadi retinol dan asam retinoat di hati.
Asam retinoat vitamin A yang yang juga didapat dari lemak hewan/ikan, dalam bentuk
prohormon steroid akan mendorong pertumbuhan dan diferensiasi normal jaringan epitel. Sebagai
contoh kalo dari wortel yang diambil adalah -karotennya. -karoten ini akan didegradasi menjadi
bentuk retinaldehid atau retinol atau bentuk lainnya dan akan berfungsi salah satunya untuk
rodopsin (penglihatan).
Peranan-peranannya antara lain :
Integritas jaringan epitel
Retinal dan retinol : mekanisme penglihatan
Retinoid/karotinoid : antioksidan
Retinoat : pertumbuhan dan diferensiasi (sintesis glukoprotein)

Reaksi pembentukan

Ketika mata kita menangkap cahaya, maka akan terjadi perubahan dari all-trans-Retinal-opsin
menjadi all-sis-Retinal. Terjadi pengikatan dan pelepasan energi pada fase ini. Kemudian setelah tidak ada
cahaya lagi akan terjadi perubahan dari sis ke trans lagi.







Secara biokimia, proses kita menerima cahaya dan melihat suatu hal adalah sebagai berikut:


2. Metabolisme Fruktosa
Berbeda dengan metabolisme yang lain, di mata cenderung lebih menggunakan metabolisme
fruktosa meskipun dilakukan juga metabolisme pada glukosa. Pada metabolisme lain, glukosa dapat
dirubah menjadi glikogen, lipid atau protein dsb, tapi di mata glukosa cenderung dirubah menjadi
fruktosa.
Fruktosa yang terbentuk akan dirubah menjadi bentuk lain dan dilakukan oleh 2 enzim, yaitu
fruktokinase dan heksokinase. Fruktokinase tidak dipengaruhi oleh insulin, beda halnya dengan
glukokinase.
Cahaya masuk Mengenai rodopsin
Diterima oleh 11 cis-
retinal yang terdapat
dalam rodopsin
Sehingga 11-cis retinal
berubah menjadi trans
retinal
Trans retinal berpisah
dengan opsin
Fase bleaching
membuat opsin mjd
colorless product
Butuh waktu untuk
retinal isomerase
nerubah trans retinal
menjadi cis retinal
kembali
Fotopigmen teraktivasi
Pengaktivan transdusin
Pengaktifan
fosfodiesterase
Merubah siklik GMP
GMP
Terjadi penutupan kanal
Na
Terjadi hiperpolarisasi
membran
Menutup saluran Ca di
ujung sinaps
Penurunan transmitter
inhibitor
Sel bipolar tereksitasi
Potensial aksi di sel
ganglion
Perambatan potensial
aksi ke korteks
penglihatan di lobus
oksipitalis untuk
dipersepsikan

Jika dilihat dari gambar di atas, maka glukosa sebelum dirubah menjadi fruktosa berubah dulu
menjadi sorbitol (melalui polyol pathway). Nah jika kadar glukosa tinggi maka fruktosa pun akan tinggi,
namun pada orang-orang DM, terjadi peningkatan kadar glukosa dan fruktosa tetapi enzim-enzim yang
merubah fruktosa menjadi bentuk lain itu sedikit. Hal inilah yang membuat terjadinya penumpukan
sorbitol pada orang-orang DM.
Sorbitol ini tidak mudah berdifusi melalui membran sehingga tidak bisa keluar dan tetap
menumpuk di sel, meningkatkan osmolaritas dalam sel dan terjadi perubahan fisiologi sel. Selain itu
sorbitol bersifat menarik air pula, makanya penglihatan menjadi keruh. Hal inilah yang dikatakan
retinopati diabetik.
Pemasukan fruktosa yang banyak seperti kalo minum sirup bisa beresiko bikin sukrosa numpuk,
dan pemberian inhibitor aldosa reduktase dapat menurunkan kadar sorbitol.
3. ROS dan Mata
Mata adalah struktur yang sensitif dan sangat mudah teroksidasi. Maka dari hal itu banyak sekali
hal-hal yang dapat menimbulkan stress oksidatif pada mata seperti debu, senyawa-senyawa kimia,
sorbitol dll.
Maka dari itu kita membutuhkan antioksidan. Dikenal 2 macam antioksidan :
1) Antioksidan eksogen : antioksidan yang kita peroleh dari luar, seperti vitamin E, retinoid
atau karotinoid dari sayuran dan buah-buahan dll
2) Antioksidan endogen : antioksidan yang dihasilkan dalam tubuh, seperti katalase, glutation,
peroksidase. Termasuk hemoglobin yang bersifat seperti peroksidase berfungsi sebagai
antioksidan endogen.

Stress oksidatif akan terjadi bila Reactive Oxygen Species (ROS) melebihi kemampuan mekanisme
selular oleh enzin atau vitamin yang bersifat antioksidan. Pada pasien DM stress oksidatif terjadi karena
gangguan keseimbangan redoks akibat perubahan metabolisme karbohidrat dan lipid, yang
meningkatkan ROS dan penurunan kapasitas antioksidan.
Mekanisme terjadinya komplikasi pada DM dapat diterangkan melalui :
Peningkatan aktivitas aldosa reduktase
Glikolisasi non enzimatik gugus aldehidnya mengalami glikosilase, pada kolagen sekitar
mata elastisitas berkurang
Pembentukan senyawa dikarbonil
Stress oksidatif
Masih banyak kurangnya, mohon maaf ya teman-teman. Semoga cukup membantu.
Semangaaaaaaat PSPD 2010 :D

Вам также может понравиться