a. Riwayat RSI Al-Ihsan sebelum menjadi RSUD 12 November 1995 s.d Maret 2005 dibawah naungan Yayasan RSI Al-Ihsan Peletakan Batu Pertama oleh Bapak Wagub Jawa Barat ( HMA Sampurna) pada tanggal 17 Ramadhan 1413 H; 1993 M. Rumah Sakit Swasta Bernuansa Islami Tata letak bangunan : Kampung Matuh Banjar Pamidangan ( Village System ) Luas lahan : 45000 M Luas bangunan : 29.617,75 M Dana pembangunan Rp.45.324.798.032,-
b. Pendiri RSUD Al-Ihsan 1. Drs. HM. Ukman Sutaryan ( Mantan Wagub Jabar ) 2. H.M Sampurna ( Alm ) ( Mantan Wagub Jabar ) 3. KH. Totoh Abdul Fatah ( Alm ) (Mantan Ketua MUI Jabar) 4. KH. Ahmad Syahid ( Pimpinan Ponpes AL Falah Cicalengka ) 5. Drs. H.M.Soleh ( Mantan Kabag. Keagamaan Prov.Jabar ) c. Visi RSUD Al-Ihsan Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah terdepan pilihan utama di Jawa Barat Tahun 2020 d. Misi RSUD Al-Ihsan 1. Memberikan pelayanan kesehatan spesialistik luas bernuansa islami dengan unggulan pelayanan kesehatan industri, kesehatan ibu dan anak, dan kesehatan lansia; 2. Membangun sumber daya manusia yang amanah dan professional dengan dilandasi iman dan takwa; 3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan modern; 4. Membangun kemitraaan yang saling menguntungkan dengan semua share holder dalam upaya meningkatkan cakupan pelayanan; 5. Tempat pendidikan dan pelatiha kedokteran dan keperawatan, yang menghasilkan SDM yang amanah, yang dilandasi iman dan taqwa. 6. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan kesehatan dalam menunjang program Indonesia sehat 2010. e. Motto Ikhlas : Melindungi dari segala hal yang diharamkan Allah SWT. f. Filosofi Ihsan Beribadah kepada Allah SWT seakan-akan kamu melihat Allah , dan bilamana kamu tidak bisa melihat Allah pasti melihat kamu
B. PATIENT SAFETY Patient safety ini di atur oleh peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 1691/menkes/per/viii/2011 tentang keselamatan pasien rs. Batasannya antara lain : Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius Adapun sasaran keselamatan pasien : Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Tujuan sasaran ini dua hal: o mengidentifikasi dengan benar o mencocokkan layanan dengan individu tersebut Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif Maksud dan tujuan : o Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien o Komunikasi efektif tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dipahami oleh pihak-pihak terkait Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high- alert) Maksud dan tujuan : o Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan KTD atau kejadian sentinel o Kesalahan bisa terjadi: Secara tidak sengaja Bila perawat tidak mendapatkan orientasi dengan sebelum ditugaskan Pada keadaan gawat darurat. Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Maksud dan tujuan : o PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ): tantangan terbesar dalam yan kes, peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang terkait yan kesehatan. o keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan. Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh Maksud dan tujuan : o Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera pasien rawat inap. o RS perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. o Evaluasi : riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol gaya jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien. o Program tersebut harus diterapkan di RS.
C. CUSTOMER SERVISE customer servise di pelajari semata-mata untuk meningkatkan mutu, dalam bahasan ini yaitu meningkatkan mutu rumah sakit. Adapun dimensi mutu antara lain : Tampilan Fisik / Tangible Empaty / Emphaty Kehandalan / Reliability Kecepatan / Responsive Keamanan / Assurance Customer servise merupakan strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, jadi sebagai customer servise harus memiliki : Mentalitas prima. Pengetahuan perusahaan yang baik. Penampilan yang terjaga. Sikap meyakinkan. Cepat tepat . Mengerti,memahami dan melaksanakan tugas dengan baik berdasarkan protap. Dan sebagai customer servise di tuntut harus memiliki kemampuan komunikasi, dan harus memperhatikan : Sikap Suara Ekspresi Penampilan Kalimat bagaimana memberikan pelayanan kepada pelanggan? pelanggan adalah Orang paling penting dalam organisasi kita Orang yang tidak tergantung kita, bahkan sebaliknya kita tergantung pada mereka Bukan orang yang mengganggu kita, bahkan mereka adalah tujuan keberadaan Kita, Orang yang berjasa bagi kita Bukan orang yang harus didebat dan dilawan Orang harus dilayani sesuai kewajiban kita sebagai pelayan. Sebagai customer servise harus mengembangkan PELAYANAN dengan 5SCTT : SALAM,SENYUM,SAPA DENGAN SOPAN & SANTUN,SABAR DAN IKHLAS,SENTUH HATI DAN SENTUHAN RUHANI,CEPAT ,TEPAT ,TERIMA KASIH. Customer servise ini adalah awal dari menciptakan pelayanan prima. Pelayanan Prima (Excellent Service) menurut pengertian Pelayanan, yang berarti usaha melayani kebutuhan orang lain atau dari pengertian melayani yang berarti membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Dengan Prima atau excellent yang berarti bermutu tinggi dan memuaskan. Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan RS untuk memenuhi/bahkan melampaui harapan pengguna jasa rumah sakit. Dimana harapan ini ditentukan oleh pengalaman masa lalu terhadap jasa atau produk yang pernah digunakan, Informasi layanan yang diterima dari berbagai sumber atau janji-janji dan faktor internal dari pengguna jasa yaitu dari pengguna jasa rumah sakit sendiri. 1. Perilaku pelayanan prima Dalam memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan memuaskan pelanggan, faktor peilaku manusia adalah dapat menentukan, selain bentuk isi (content) mutu barang atau jasa yang diberikan. Perilaku yang baik pertama dalam memberikan pelayanan menurut De Vriye, et al. adalah :
Self Esteem : Penghargaan terhadap diri sendiri, dengan pandai menghargai dirinya sendiri, seorang karyawan akan berpikiran dan bertindak positif terhadap orang lain, sehingga pandai menghargai pelanggan dengan baik. Dengan demikian pelayanan bukan menundukkan diri.
Exceed Expectations (melampaui harapan) : Memberikan pelayanan dengan melebihi apa yang diharapkan pelanggan (mematuhi dan melebihi standar) secara konsisten.
Ricovery (pembenahan) : Adanya keluhan pelanggan jangan dianggap sebagai suatu beban masalah namun suatu peluang untuk memperbaiki atau meningkatkan diri. Apa masalahnya, dengrkan pelanggan, kumpulkan data, bagaimana pemenuhan standarnya.
Vision (visi) : Pelayanan yang prime berkaitan erat dengan visi organisasi. Dengan budaya kerja atau budaya organisasi (Corporate Culture) atau Budaya mutu (Quality Culture) dalam pelayanan prima, visi, impian akan dapat diwujudkan sepenuhnya seperti yang diharapkan.
Improve (Perbaikan atau peningkatan) : Peningkatan mutu pelayanan secara terus menerus (Continous Improvement) dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan agar tidak ditinggalkan. Karena para pesaing ingin berusaha meningkatkan diri untuk menarik hati pelanggan. Meningkatkan diri dapat dengan pendidikan dan latihan sebagai modal, membuat standar pelayanan lebih tinggi, menyesuaikan tuntutan lingkungan dan pelnggan, dan merencanakan pelayanan yang baik bersama karyawan sejak awal.
Care (perhatian) : Perhatian atau perlakuan terhadap pelanggan dengan baik dan tulus. Memenuhi kebutuhannya, memperlakukannya dengan baik, menjaga dan memenuhi standar mutu sesuai dengan standar ukuran yang diharapkan.
Empower (Pemberdayaan) : Memberdayakan agar karyawan mampu bertanggung jawab dan tanggap terhadap persoalan dan tugasnya dalam upaya peningkatan pelayanan yang bermutu.
D. FASILITAS DAN PELAYANAN RSUD AL IHSAN 1. Pelayanan instalansi kegawat daruratan 24 jam. Sarana : Tempat parkir Luas, Ruang Tindakan, Ruang Resusitasi, Ruang Kegawat Daruratan Kebidanan (PONEK),Ruang Kegawat Daruratan Anak, Ruang Observasi, Apotek 24 Jam, Ambulance 24 Jam. Sdm : Dokter Spesialis On Call, Dokter Jaga 24 Jam, Perawat Terlatih, Pemeriksaan Penunjang Laboratorium dan Radiologi satu atap. 2. Pelayanan instalansi rawat jalan. klinik umum, klinik gigi & mulut, klinik spesialis, klinik sub spesialis, klinik fisioterafi, klinik gizi, konsultasi psikologi, klinik sore. 3. Pelayanan instalansi rawat inap kelas vip( r. zam zam ii ), kelas i, ii,iii bedah ( r. zaitun ii ) kelas ii. b medikal ( r. zaitun i ) kelas iii( r. asal ) kelas iii gakin ( r. zumar ), paviliun anak ( r. lukmanul hakim) kebidanan & peri ( r. zaitun iii) 4. Pelayanan medik a. ods (one day surgery)/ pelayanan bedah tanpa rawat inap b. bedah umum c. bedah digestif d. bedah orthopedi e. bedah laparoskopi f. bedah mulut g. bedah saraf h. bedah urology i. bedah oncology j. bedah anak 5. Pelayanan penunjang a. Radiologi : X Ray PanoramicUSG 4 D CT Scan 16 Slice Mamografi Angiografi b. Laboratorium Pemeriksaan Rutin Kimia Klinik Patologi Klinik Patologi Anatomi Elektrolite Mikrobiologi 6. Pelayanan penunjang lainnya a. gizi b. apotik 24 jam c. loundry d. kamar jenazah. e. ambulance f. kereta jenazah 24 jam
7. pelayanan rehabilitasi medik dilengkapi dengan berbagai peralatan antara lain: a. microwave diatermi b. ultrason c. parapinbed d. traksi e. elektricstimulation f. infrared g. nebulizer
E. KOMITE ETIK DAN HUKUM Etika adalah Yunani : Baik/ Layak Norma-norma/Nilai2/Pola Tingkah Laku Manusia/Profesi Tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Etika RS: Adalah Etika Institusi, jadi kewajiban dan tangungjawab itu adalah Institusional bukan Individual Etika RS dua Komponen: a. Etika Administrasi b. Etika Biomedis
Hukum adalah Undang-Undang yang bersifat umum dibuat oleh pemerintah, hukum kesehatan adalah Semua Ketentuan Hukum Yang Berhubungan Langsung Dengan YanKes. Tujuan Etik Dan Hukum Sama Yaitu: Menciptakan kehidupan yang tertib.
Beberapa komite yang ada di RSUD AL IHSAN a. Komite Medis b. Komite Etik Dan Hukum c. Komite Penaggulangan Penyakit Infeksi d. Komite Keperawatan e. Komite Admisitrasi Secara Umum masalah Etik di RS yang perlu diatur adalah: a. Rekam medis b. Keperawatan c. Pelayanan Lab d. Pelayanan Pasien dewasa e. Pelayanan kesehatan anak f. Pelayanan klinik medic g. Pelayanan intensif, anestesi dan Euthanasia h. Pelayanan radiologi i. Pelayanan kamar operasi j. Pelayanan rehabilitasi medik k. pelayanan Gawat Darurat l. Pelayanan Medikolegal , DLL Tugas dan fungsi komite etik dan hukum rumah sakit : a. Konsultasi b. Pendidikan c. Anjuran-anjuran/nasehat d. Identifikasi masalah pelanggaran etik e. Membantu SDM di RS dalam menangani masalah-masalah etik RS. Bertanggung jawab secara perdata atas segala sesuatu yang dilakukan oleh tenaga kesehtan di RS (PS.1367(3)KUHAP RS. Juga bertanggung jawab atas Wanprestasi dan perbuatan melawan hukum, sesuai pasal PS.1243,1370,1371 dan 1365 KUHP F. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RSUD AL IHSAN a. Direksi Direktur : dr. H. Komar Hanifi, M.KM Wadir Umum & Keuangan : dr. H. Agus Muharam, MM Wadir Medik & Keperawatan : dr. H. Pandith A. Arismunandar, MM b. Satuan pengawas intern Ketua : dr. Hj. Yayu Sri Rahayu, MM Sekretaris: Yani Maryani, S.Kep., Ners Koordinator Pemeriksa Keuangan : Kokom Komariah, SE Koordinator Pemeriksa Pelayanan : Cucu Cahyani, SE Koordinator Pemeriksa Administrasi Kepegawaian : Dadan Ginanjar, SKM c. Bidang pelayanan medik Kepala Bidang : dr. Yusuf Heryadi, Sp.B., Onk Kasie. Pelayanan Medik : Dr. Nani Linaningsih Kasie. Penunjang dan Rekam Medik : Dr. H. Tedi Rasmadi d. Bidang keperawatan. Kepala Bidang : Hj. Iim Susanti, S.Kep., Ners Kasie. Etika, Askep dan Kerohanian : Oom Umriah, S.Kep., Ners Kasie. Logistik Keperawatan : Titik Herawati, S.Kep., Ners Kasubsie. Inventaris : Tuti Haryati, AMK Kasubsie Kerohanian : Ahmad Husaini, S.Ag Kasubsie. Loundry : Iswantini, AMK e. Bidang penunjang medik Kepala Bidang : dr. Asep Saefulloh, Sp.S Kasie. Penunjang Radiologi & Laboratorium : dr. Hj. Yulianti Kasie. Penunjang Farmasi & Gizi : Atang Rusmana, SE f. Bagian SDM Kepala Bagian : Dra. Hj. Maria Zaina, MM Ka. Sub Bagian Adm. Kepegawaian : Cecep Setiawan, SH Ka. Sub Bagian Diklat : Irlan Hendriana, SE Kaur. Kesejahteraan Pegawai : Dewi Hasanah, SE Kaur. Pembinaan Karier Pegawai : A. Azka Abdul Aziz, SE Kaur. TU dan Jaminan Kesehatan : Dadan Setiawan, SE Kaur. Pendidikan Formal : Diane Sagari, SKM Kaur. Pelatihan & Penataran : Moch. Jaenal Arifin, SE g. Bagian keuangan dan akuntansi Kepala Bagian : Iman Sugestiana, S.Sos., M.Si Ka. SubBag. Keuangan : Nanan Komaruzzaman, SE Ka. Sub Bagian Akuntansi : Dedi Suwardi, BA Kaur. Verifikasi : Hendrik Gunawan, AMD Kaur. Penata Rekening : Bangbang Purwanto, SE Kaur. Mobilisasi Dana : Rima Susanti, AMD Kaur. Pencatatan & Pelaporan : Ella Nursoleha, SE h. Bagian umum dan hukum Kepala Bagian : H. Ahmad Dahlan, SE., MM Ka. Sub Bagian Perlengkapan & Kerumahtanggaan : Dede Setia Rosana, S.Sos Ka. Sub Bagian Hukmas & Pemasaran : Rudi, SE Kaur. Perlengkapan : Nurlaela Herawati, AMD Kaur. EDP : Zakky Suhendar Humaedi, AMD Kaur. Humas : Tatang Sukmara Kaur Hukum : Sukisna, SH Kaur. PPL : Ai Sri Asmara i. Instalansi Ka. IGD: dr. Ihsan Soemanto, Sp.B Ka. IRJ : dr. Tito Gunantara, Sp.A., M.Kes Ka. IRI : dr. Apen Apgani, Sp.PD., M.Kes Ka. IBS : dr. Krishna Pradananta, Sp.B., FInaCS Ka. Instalasi ICU-HCU: dr. Indrianto, Sp.An Ka. IRM : dr. Ami Rachmi, Sp.RM Ka. Instalasi Laboratorium : dr. Dewi Rinakanti, Sp.PK Ka. Instalasi Radiologi : dr. H.E. Suherlan Toha, Sp.Rad Ka. Instalasi Farmasi : Hj. Mitty Mauliana, S.Si., Apt Ka. Instalasi Gizi : Yulia Teti Gantini, AMG Ka. IPSRS : Suhanda, ST j. Komite-komite Ka. Komite Medik : dr. Krishna Prdananta, Sp.B., FInaCS Ka. Komite Keperawatan : Nining Komalasari, S.Kep., Ners Ka. Komite Admin & Penunjang : Moch. Jaenal Arifin, SE Ka. Komite PPIRS : dr. Hj. Ummie Wasitoh, Sp.PD Ka. Komite Etik & Hukum : dr. H. Gunawan D, Sp.THT., MARS Ka. Komite Patient Safety : drg. Hj. Hanny Martiana, Sp.Ort k. Supervisor keperawatan Karliban, AMK Kanda, AMK Deden Onda Wijaya, AMK Asep Fadillah Ramdhani, AMK l. Kepala ruangan dan K.tu Ka. TU Radiologi : Ardiana, AMD. Rad Ka. TU Laboratorium : Moch Nurkamid, AMD Karu. IGD : Dadang Ahmad Nur, AMK Karu. IRJ : Lennyb Darniati, AMK Karu. IBS : Lelly Herlina, AMK Karu. ICU-HCU : Yayah Komariah, AMK Karu. Zaitun I : Sri Haryati, AMK Karu. Zaitun II Bedah : Iip Arif Rahman Hakim, AMK Karu. Zaitun II Medikal : Juarsih, AMK Karu. Zaitun III Kebidanan : Dede Rohaeti, AM.Keb Karu. Zaitun III Perinatologi : Nurjamilah, AMK Karu. Lukman Hakim : Lia Yuliati, AMK Karu. Asal : Sri Endah Apriyani, AMK Karu. Zumar : Imas Tarsiah, AMK
G. BAGIAN DIKLAT Jenis pendidikan 1. Pendidikan Formal Kegiatan peningkatan kualitas SDM melalui kegiatan pendidikan pada suatu institusi pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang dibutuhkan dan mendapatkan ijazah. a. Tugas belajar Adalah tugas yang diberikan kepada pegawai RSUD Al Ihsan untuk mengikuti pendidikan formal dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan memenuhi kebutuhan SDM RS terhadap kompetensi / profesi tertentu dengan biaya ditanggung penuh oleh RS dan pegawai yang bersangkutan mendapatkan haknya selama mengikuti pendidikan. Persyaratan umum : Pegawai RSUD Al Ihsan yang telah menempuh masa kerja minimal 7 tahun sebagai pegawai tetap Memiliki Integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap Rumah Sakit Memiliki komitment untuk tidak keluar dari Rumah Sakit Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dokter RSUD Al Ihsan Usia minimal 27 tahun dan maksimal 40 tahun dan atau sesuai dengan ketentuan institusi pendidikan yang terkait Pendidikan yang dimaksud sesuai dengan tugas pokok dan dibutuhkan oleh Rumah Sakit Pendidikan yang dimaksud telah terprogram dalam DPA Rumah sakit Institusi pendidikan yang dimaksud telah terakreditasi / telah mendapatkan pengesahan berdasarkan SK Dirjen DIKTI Sifat pendidikan berdasarkan kepada peningkatan profesi di Rumah Sakit Bersedia menjalankan masa bakti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Tidak pernah mendapat Surat peringatan (SP) dalam 3 tahun terakhir Nilai DP3 minimal baik dalam 3 tahun terakhir Lulus seleksi internal dan Eksternal
b. Ijin Belajar Adalah ijin yang diberikan Direktur RSUD Al Ihsan kepada pegawai untuk mengikuti pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan RS dengan biaya ditanggung pribadi dan atau mendapat bantuan sesuai dengan kemampuan RS Persyaratan umum Masa kerja minimal 5 tahun sebagai pegawai tetap RSUD Al Ihsan Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dokter RSUD Al Ihsan Usia minimal 32 tahun maksimal 40 tahun dan atau sesuai dengan ketentuan institusi pendidikan yang terkait Mampu menyampaikan argumentasi lengkap tentang pendidikan yang dimaksud dalam bentuk proposal Pendidikan yang dimaksud sesuai dengan tugas pokok dan dibutuhkan oleh Rumah Sakit Pendidikan yang dimaksud sesuai dengan DPA Rumah Sakit tahun berjalan Institusi pendidikan yang dimaksud telah terakreditasi/ telah mendapatkan pengesahan berdasarkan SK Dirjen DIKTI Sifat pendidikan berdasarkan kepada : peningkatan profesi di Rumah Sakit Tidak pernah mendapat surat peringatan(SP) dalam 2 tahun terakhir Nilai DP3 minimal baik dalam 3 tahun terakhir Bersedia menjalankan masa bakti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di rumah sakit Bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan RS
2. Pendidikan Non Formal a. Biaya dari rumah sakit Persyaratan : Masa kerja minimal 1 tahun sebagai pegawai tetap RSUD Al Ihsan Mengajukan pengajuan kepada Direktur disertai dg undangan pelatihan Mendapat surat rekomendasi dari atasan langsung dan Kasubag Pengembangan SDM Pendidikan yang akan diikuti sesuai dengan tugas pokok dan program jenjang karier di RSUD Al Ihsan Kegiatan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM melalui kegiatan pelatihan / seminar / refresing / workshop dan yang sejenis yang diselenggarakan oleh lembaga/ institusi lain atau intern di RS sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan RS. b. Biaya di tanggung pribadi Persyaratan : Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Memberikan surat pemberitahuan tertulis kepada direktur Mendapat Rekomendasi dari Atasan langsung dan Komite Medis bagi Dokter Pendidikan yang akan diikuti sesuai dengan tugas pokok dan program jenjang karier di RSUD Al Ihsan