Вы находитесь на странице: 1из 15

A.

PROFIL RSUD AL IHSAN


a. Riwayat RSI Al-Ihsan sebelum menjadi RSUD
12 November 1995 s.d Maret 2005 dibawah naungan Yayasan RSI Al-Ihsan
Peletakan Batu Pertama oleh Bapak Wagub Jawa Barat ( HMA Sampurna) pada
tanggal 17 Ramadhan 1413 H; 1993 M.
Rumah Sakit Swasta Bernuansa Islami
Tata letak bangunan : Kampung Matuh Banjar Pamidangan ( Village System )
Luas lahan : 45000 M
Luas bangunan : 29.617,75 M
Dana pembangunan Rp.45.324.798.032,-

b. Pendiri RSUD Al-Ihsan
1. Drs. HM. Ukman Sutaryan
( Mantan Wagub Jabar )
2. H.M Sampurna ( Alm )
( Mantan Wagub Jabar )
3. KH. Totoh Abdul Fatah ( Alm )
(Mantan Ketua MUI Jabar)
4. KH. Ahmad Syahid
( Pimpinan Ponpes AL Falah Cicalengka )
5. Drs. H.M.Soleh
( Mantan Kabag. Keagamaan Prov.Jabar )
c. Visi RSUD Al-Ihsan
Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah terdepan pilihan utama di Jawa Barat Tahun
2020
d. Misi RSUD Al-Ihsan
1. Memberikan pelayanan kesehatan spesialistik luas bernuansa islami dengan
unggulan pelayanan kesehatan industri, kesehatan ibu dan anak, dan kesehatan
lansia;
2. Membangun sumber daya manusia yang amanah dan professional dengan
dilandasi iman dan takwa;
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan modern;
4. Membangun kemitraaan yang saling menguntungkan dengan semua share
holder dalam upaya meningkatkan cakupan pelayanan;
5. Tempat pendidikan dan pelatiha kedokteran dan keperawatan, yang menghasilkan
SDM yang amanah, yang dilandasi iman dan taqwa.
6. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan
kesehatan dalam menunjang program Indonesia sehat 2010.
e. Motto
Ikhlas : Melindungi dari segala hal yang diharamkan Allah SWT.
f. Filosofi
Ihsan
Beribadah kepada Allah SWT seakan-akan kamu melihat Allah , dan bilamana
kamu tidak bisa melihat Allah pasti melihat kamu

B. PATIENT SAFETY
Patient safety ini di atur oleh peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
1691/menkes/per/viii/2011 tentang keselamatan pasien rs.
Batasannya antara lain :
Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden
yang belum sampai terpapar ke pasien.
Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang
sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius
Adapun sasaran keselamatan pasien :
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Tujuan sasaran ini dua hal:
o mengidentifikasi dengan benar
o mencocokkan layanan dengan individu tersebut
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Maksud dan tujuan :
o Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan
peningkatan Keselamatan Pasien
o Komunikasi efektif
tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dipahami oleh pihak-pihak terkait
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-
alert)
Maksud dan tujuan :
o Obat yg Perlu diwaspadai :
obat yang sering menyebabkan KTD atau kejadian sentinel
o Kesalahan bisa terjadi:
Secara tidak sengaja Bila perawat tidak mendapatkan orientasi dengan
sebelum ditugaskan Pada keadaan gawat darurat.
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Maksud dan tujuan :
o PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ): tantangan terbesar dalam
yan kes, peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang terkait yan
kesehatan.
o keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional pelayanan
kesehatan.
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
Maksud dan tujuan :
o Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera pasien
rawat inap.
o RS perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan
untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh.
o Evaluasi : riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
gaya jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan
oleh pasien.
o Program tersebut harus diterapkan di RS.


C. CUSTOMER SERVISE
customer servise di pelajari semata-mata untuk meningkatkan mutu, dalam bahasan
ini yaitu meningkatkan mutu rumah sakit.
Adapun dimensi mutu antara lain :
Tampilan Fisik / Tangible
Empaty / Emphaty
Kehandalan / Reliability
Kecepatan / Responsive
Keamanan / Assurance
Customer servise merupakan strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
jadi sebagai customer servise harus memiliki :
Mentalitas prima.
Pengetahuan perusahaan yang baik.
Penampilan yang terjaga.
Sikap meyakinkan.
Cepat tepat .
Mengerti,memahami dan melaksanakan tugas dengan baik berdasarkan protap.
Dan sebagai customer servise di tuntut harus memiliki kemampuan komunikasi, dan harus
memperhatikan :
Sikap
Suara
Ekspresi
Penampilan
Kalimat
bagaimana memberikan pelayanan kepada pelanggan?
pelanggan adalah Orang paling penting dalam organisasi kita Orang yang tidak tergantung
kita, bahkan sebaliknya kita tergantung pada mereka Bukan orang yang mengganggu kita,
bahkan mereka adalah tujuan keberadaan Kita, Orang yang berjasa bagi kita Bukan orang
yang harus didebat dan dilawan Orang harus dilayani sesuai kewajiban kita sebagai pelayan.
Sebagai customer servise harus mengembangkan PELAYANAN dengan 5SCTT :
SALAM,SENYUM,SAPA DENGAN SOPAN & SANTUN,SABAR DAN IKHLAS,SENTUH HATI DAN
SENTUHAN RUHANI,CEPAT ,TEPAT ,TERIMA KASIH.
Customer servise ini adalah awal dari menciptakan pelayanan prima. Pelayanan Prima
(Excellent Service) menurut pengertian Pelayanan, yang berarti usaha melayani
kebutuhan orang lain atau dari pengertian melayani yang berarti membantu
menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Dengan Prima atau
excellent yang berarti bermutu tinggi dan memuaskan. Pelayanan Prima di Rumah
Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan RS untuk
memenuhi/bahkan melampaui harapan pengguna jasa rumah sakit. Dimana harapan
ini ditentukan oleh pengalaman masa lalu terhadap jasa atau produk yang pernah
digunakan, Informasi layanan yang diterima dari berbagai sumber atau janji-janji dan
faktor internal dari pengguna jasa yaitu dari pengguna jasa rumah sakit sendiri.
1. Perilaku pelayanan prima
Dalam memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan memuaskan pelanggan,
faktor peilaku manusia adalah dapat menentukan, selain bentuk isi (content) mutu
barang atau jasa yang diberikan.
Perilaku yang baik pertama dalam memberikan pelayanan menurut De Vriye, et
al. adalah :

Self Esteem : Penghargaan terhadap diri sendiri, dengan pandai menghargai
dirinya sendiri, seorang karyawan akan berpikiran dan bertindak positif
terhadap orang lain, sehingga pandai menghargai pelanggan dengan baik.
Dengan demikian pelayanan bukan menundukkan diri.

Exceed Expectations (melampaui harapan) : Memberikan pelayanan dengan
melebihi apa yang diharapkan pelanggan (mematuhi dan melebihi standar)
secara konsisten.

Ricovery (pembenahan) : Adanya keluhan pelanggan jangan dianggap sebagai
suatu beban masalah namun suatu peluang untuk memperbaiki atau
meningkatkan diri. Apa masalahnya, dengrkan pelanggan, kumpulkan data,
bagaimana pemenuhan standarnya.

Vision (visi) : Pelayanan yang prime berkaitan erat dengan visi organisasi.
Dengan budaya kerja atau budaya organisasi (Corporate Culture) atau Budaya
mutu (Quality Culture) dalam pelayanan prima, visi, impian akan dapat
diwujudkan sepenuhnya seperti yang diharapkan.


Improve (Perbaikan atau peningkatan) : Peningkatan mutu pelayanan secara
terus menerus (Continous Improvement) dalam memberikan kepuasan kepada
pelanggan agar tidak ditinggalkan. Karena para pesaing ingin berusaha
meningkatkan diri untuk menarik hati pelanggan. Meningkatkan diri dapat
dengan pendidikan dan latihan sebagai modal, membuat standar pelayanan
lebih tinggi, menyesuaikan tuntutan lingkungan dan pelnggan, dan
merencanakan pelayanan yang baik bersama karyawan sejak awal.

Care (perhatian) : Perhatian atau perlakuan terhadap pelanggan dengan baik
dan tulus. Memenuhi kebutuhannya, memperlakukannya dengan baik,
menjaga dan memenuhi standar mutu sesuai dengan standar ukuran yang
diharapkan.

Empower (Pemberdayaan) : Memberdayakan agar karyawan mampu
bertanggung jawab dan tanggap terhadap persoalan dan tugasnya dalam upaya
peningkatan pelayanan yang bermutu.


D. FASILITAS DAN PELAYANAN RSUD AL IHSAN
1. Pelayanan instalansi kegawat daruratan 24 jam.
Sarana : Tempat parkir Luas, Ruang Tindakan, Ruang Resusitasi, Ruang Kegawat
Daruratan Kebidanan (PONEK),Ruang Kegawat Daruratan Anak, Ruang Observasi,
Apotek 24 Jam, Ambulance 24 Jam.
Sdm : Dokter Spesialis On Call, Dokter Jaga 24 Jam, Perawat Terlatih, Pemeriksaan
Penunjang Laboratorium dan Radiologi satu atap.
2. Pelayanan instalansi rawat jalan.
klinik umum, klinik gigi & mulut, klinik spesialis, klinik sub spesialis, klinik fisioterafi, klinik
gizi, konsultasi psikologi, klinik sore.
3. Pelayanan instalansi rawat inap
kelas vip( r. zam zam ii ), kelas i, ii,iii bedah ( r. zaitun ii ) kelas ii. b medikal ( r. zaitun i )
kelas iii( r. asal ) kelas iii gakin ( r. zumar ), paviliun anak ( r. lukmanul hakim) kebidanan
& peri ( r. zaitun iii)
4. Pelayanan medik
a. ods (one day surgery)/ pelayanan bedah tanpa rawat inap
b. bedah umum
c. bedah digestif
d. bedah orthopedi
e. bedah laparoskopi
f. bedah mulut
g. bedah saraf
h. bedah urology
i. bedah oncology
j. bedah anak
5. Pelayanan penunjang
a. Radiologi :
X Ray
PanoramicUSG 4 D
CT Scan 16 Slice
Mamografi
Angiografi
b. Laboratorium
Pemeriksaan Rutin
Kimia Klinik
Patologi Klinik
Patologi Anatomi
Elektrolite
Mikrobiologi
6. Pelayanan penunjang lainnya
a. gizi
b. apotik 24 jam
c. loundry
d. kamar jenazah.
e. ambulance
f. kereta jenazah 24 jam

7. pelayanan rehabilitasi medik
dilengkapi dengan berbagai peralatan antara lain:
a. microwave diatermi
b. ultrason
c. parapinbed
d. traksi
e. elektricstimulation
f. infrared
g. nebulizer

E. KOMITE ETIK DAN HUKUM
Etika adalah
Yunani : Baik/ Layak
Norma-norma/Nilai2/Pola Tingkah Laku Manusia/Profesi Tertentu dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Etika RS:
Adalah Etika Institusi, jadi kewajiban dan tangungjawab itu adalah Institusional bukan
Individual
Etika RS dua Komponen:
a. Etika Administrasi
b. Etika Biomedis

Hukum adalah Undang-Undang yang bersifat umum dibuat oleh pemerintah, hukum
kesehatan adalah Semua Ketentuan Hukum Yang Berhubungan Langsung Dengan YanKes.
Tujuan Etik Dan Hukum Sama Yaitu: Menciptakan kehidupan yang tertib.

Beberapa komite yang ada di RSUD AL IHSAN
a. Komite Medis
b. Komite Etik Dan Hukum
c. Komite Penaggulangan Penyakit Infeksi
d. Komite Keperawatan
e. Komite Admisitrasi
Secara Umum masalah Etik di RS yang perlu diatur adalah:
a. Rekam medis
b. Keperawatan
c. Pelayanan Lab
d. Pelayanan Pasien dewasa
e. Pelayanan kesehatan anak
f. Pelayanan klinik medic
g. Pelayanan intensif, anestesi dan Euthanasia
h. Pelayanan radiologi
i. Pelayanan kamar operasi
j. Pelayanan rehabilitasi medik
k. pelayanan Gawat Darurat
l. Pelayanan Medikolegal , DLL
Tugas dan fungsi komite etik dan hukum rumah sakit :
a. Konsultasi
b. Pendidikan
c. Anjuran-anjuran/nasehat
d. Identifikasi masalah pelanggaran etik
e. Membantu SDM di RS dalam menangani masalah-masalah etik
RS. Bertanggung jawab secara perdata atas segala sesuatu yang dilakukan oleh tenaga
kesehtan di RS (PS.1367(3)KUHAP
RS. Juga bertanggung jawab atas Wanprestasi dan perbuatan melawan hukum, sesuai pasal
PS.1243,1370,1371 dan 1365 KUHP
F. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RSUD AL IHSAN
a. Direksi
Direktur :
dr. H. Komar Hanifi, M.KM
Wadir Umum & Keuangan :
dr. H. Agus Muharam, MM
Wadir Medik & Keperawatan :
dr. H. Pandith A. Arismunandar, MM
b. Satuan pengawas intern
Ketua :
dr. Hj. Yayu Sri Rahayu, MM
Sekretaris:
Yani Maryani, S.Kep., Ners
Koordinator Pemeriksa Keuangan :
Kokom Komariah, SE
Koordinator Pemeriksa Pelayanan :
Cucu Cahyani, SE
Koordinator Pemeriksa Administrasi Kepegawaian :
Dadan Ginanjar, SKM
c. Bidang pelayanan medik
Kepala Bidang :
dr. Yusuf Heryadi, Sp.B., Onk
Kasie. Pelayanan Medik :
Dr. Nani Linaningsih
Kasie. Penunjang dan Rekam Medik :
Dr. H. Tedi Rasmadi
d. Bidang keperawatan.
Kepala Bidang :
Hj. Iim Susanti, S.Kep., Ners
Kasie. Etika, Askep dan Kerohanian :
Oom Umriah, S.Kep., Ners
Kasie. Logistik Keperawatan :
Titik Herawati, S.Kep., Ners
Kasubsie. Inventaris :
Tuti Haryati, AMK
Kasubsie Kerohanian :
Ahmad Husaini, S.Ag
Kasubsie. Loundry :
Iswantini, AMK
e. Bidang penunjang medik
Kepala Bidang :
dr. Asep Saefulloh, Sp.S
Kasie. Penunjang Radiologi & Laboratorium :
dr. Hj. Yulianti Kasie.
Penunjang Farmasi & Gizi :
Atang Rusmana, SE
f. Bagian SDM
Kepala Bagian : Dra. Hj. Maria Zaina, MM
Ka. Sub Bagian Adm. Kepegawaian : Cecep Setiawan, SH
Ka. Sub Bagian Diklat : Irlan Hendriana, SE
Kaur. Kesejahteraan Pegawai : Dewi Hasanah, SE
Kaur. Pembinaan Karier Pegawai : A. Azka Abdul Aziz, SE
Kaur. TU dan Jaminan Kesehatan : Dadan Setiawan, SE
Kaur. Pendidikan Formal : Diane Sagari, SKM
Kaur. Pelatihan & Penataran : Moch. Jaenal Arifin, SE
g. Bagian keuangan dan akuntansi
Kepala Bagian : Iman Sugestiana, S.Sos., M.Si
Ka. SubBag. Keuangan : Nanan Komaruzzaman, SE
Ka. Sub Bagian Akuntansi : Dedi Suwardi, BA
Kaur. Verifikasi : Hendrik Gunawan, AMD
Kaur. Penata Rekening : Bangbang Purwanto, SE
Kaur. Mobilisasi Dana : Rima Susanti, AMD
Kaur. Pencatatan & Pelaporan : Ella Nursoleha, SE
h. Bagian umum dan hukum
Kepala Bagian : H. Ahmad Dahlan, SE., MM
Ka. Sub Bagian Perlengkapan & Kerumahtanggaan : Dede Setia Rosana, S.Sos
Ka. Sub Bagian Hukmas & Pemasaran : Rudi, SE
Kaur. Perlengkapan : Nurlaela Herawati, AMD
Kaur. EDP : Zakky Suhendar Humaedi, AMD
Kaur. Humas : Tatang Sukmara
Kaur Hukum : Sukisna, SH
Kaur. PPL : Ai Sri Asmara
i. Instalansi
Ka. IGD: dr. Ihsan Soemanto, Sp.B
Ka. IRJ : dr. Tito Gunantara, Sp.A., M.Kes
Ka. IRI : dr. Apen Apgani, Sp.PD., M.Kes
Ka. IBS : dr. Krishna Pradananta, Sp.B., FInaCS
Ka. Instalasi ICU-HCU: dr. Indrianto, Sp.An
Ka. IRM : dr. Ami Rachmi, Sp.RM
Ka. Instalasi Laboratorium : dr. Dewi Rinakanti, Sp.PK
Ka. Instalasi Radiologi : dr. H.E. Suherlan Toha, Sp.Rad
Ka. Instalasi Farmasi : Hj. Mitty Mauliana, S.Si., Apt
Ka. Instalasi Gizi : Yulia Teti Gantini, AMG
Ka. IPSRS : Suhanda, ST
j. Komite-komite
Ka. Komite Medik : dr. Krishna Prdananta, Sp.B., FInaCS
Ka. Komite Keperawatan : Nining Komalasari, S.Kep., Ners
Ka. Komite Admin & Penunjang : Moch. Jaenal Arifin, SE
Ka. Komite PPIRS : dr. Hj. Ummie Wasitoh, Sp.PD
Ka. Komite Etik & Hukum : dr. H. Gunawan D, Sp.THT., MARS
Ka. Komite Patient Safety : drg. Hj. Hanny Martiana, Sp.Ort
k. Supervisor keperawatan
Karliban, AMK
Kanda, AMK
Deden Onda Wijaya, AMK
Asep Fadillah Ramdhani, AMK
l. Kepala ruangan dan K.tu
Ka. TU Radiologi : Ardiana, AMD. Rad
Ka. TU Laboratorium : Moch Nurkamid, AMD
Karu. IGD : Dadang Ahmad Nur, AMK
Karu. IRJ : Lennyb Darniati, AMK
Karu. IBS : Lelly Herlina, AMK
Karu. ICU-HCU : Yayah Komariah, AMK
Karu. Zaitun I : Sri Haryati, AMK
Karu. Zaitun II Bedah : Iip Arif Rahman Hakim, AMK
Karu. Zaitun II Medikal : Juarsih, AMK
Karu. Zaitun III Kebidanan : Dede Rohaeti, AM.Keb
Karu. Zaitun III Perinatologi : Nurjamilah, AMK
Karu. Lukman Hakim : Lia Yuliati, AMK
Karu. Asal : Sri Endah Apriyani, AMK
Karu. Zumar : Imas Tarsiah, AMK

G. BAGIAN DIKLAT
Jenis pendidikan
1. Pendidikan Formal
Kegiatan peningkatan kualitas SDM melalui kegiatan pendidikan pada suatu institusi
pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang dibutuhkan dan mendapatkan ijazah.
a. Tugas belajar
Adalah tugas yang diberikan kepada pegawai RSUD Al Ihsan untuk mengikuti
pendidikan formal dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan memenuhi
kebutuhan SDM RS terhadap kompetensi / profesi tertentu dengan biaya ditanggung
penuh oleh RS dan pegawai yang bersangkutan mendapatkan haknya selama
mengikuti pendidikan.
Persyaratan umum :
Pegawai RSUD Al Ihsan yang telah menempuh masa kerja minimal 7 tahun
sebagai pegawai tetap
Memiliki Integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap Rumah Sakit
Memiliki komitment untuk tidak keluar dari Rumah Sakit
Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dokter RSUD Al
Ihsan
Usia minimal 27 tahun dan maksimal 40 tahun dan atau sesuai dengan
ketentuan institusi pendidikan yang terkait
Pendidikan yang dimaksud sesuai dengan tugas pokok dan dibutuhkan oleh
Rumah Sakit
Pendidikan yang dimaksud telah terprogram dalam DPA Rumah sakit
Institusi pendidikan yang dimaksud telah terakreditasi / telah mendapatkan
pengesahan berdasarkan SK Dirjen DIKTI
Sifat pendidikan berdasarkan kepada peningkatan profesi di Rumah Sakit
Bersedia menjalankan masa bakti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Rumah Sakit
Bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit
Tidak pernah mendapat Surat peringatan (SP) dalam 3 tahun terakhir
Nilai DP3 minimal baik dalam 3 tahun terakhir
Lulus seleksi internal dan Eksternal


b. Ijin Belajar
Adalah ijin yang diberikan Direktur RSUD Al Ihsan kepada pegawai untuk mengikuti
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan RS dengan biaya ditanggung pribadi dan
atau mendapat bantuan sesuai dengan kemampuan RS
Persyaratan umum
Masa kerja minimal 5 tahun sebagai pegawai tetap RSUD Al Ihsan
Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dokter RSUD Al
Ihsan
Usia minimal 32 tahun maksimal 40 tahun dan atau sesuai dengan
ketentuan institusi pendidikan yang terkait
Mampu menyampaikan argumentasi lengkap tentang pendidikan yang
dimaksud dalam bentuk proposal
Pendidikan yang dimaksud sesuai dengan tugas pokok dan dibutuhkan oleh
Rumah Sakit
Pendidikan yang dimaksud sesuai dengan DPA Rumah Sakit tahun berjalan
Institusi pendidikan yang dimaksud telah terakreditasi/ telah mendapatkan
pengesahan berdasarkan SK Dirjen DIKTI
Sifat pendidikan berdasarkan kepada : peningkatan profesi di Rumah Sakit
Tidak pernah mendapat surat peringatan(SP) dalam 2 tahun terakhir
Nilai DP3 minimal baik dalam 3 tahun terakhir
Bersedia menjalankan masa bakti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
rumah sakit
Bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan RS


2. Pendidikan Non Formal
a. Biaya dari rumah sakit
Persyaratan :
Masa kerja minimal 1 tahun sebagai pegawai tetap RSUD Al Ihsan
Mengajukan pengajuan kepada Direktur disertai dg undangan pelatihan
Mendapat surat rekomendasi dari atasan langsung dan Kasubag
Pengembangan SDM
Pendidikan yang akan diikuti sesuai dengan tugas pokok dan program
jenjang karier di RSUD Al Ihsan
Kegiatan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM melalui kegiatan
pelatihan / seminar / refresing / workshop dan yang sejenis yang
diselenggarakan oleh lembaga/ institusi lain atau intern di RS sesuai dengan
kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan RS.
b. Biaya di tanggung pribadi
Persyaratan :
Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Memberikan surat pemberitahuan tertulis kepada direktur
Mendapat Rekomendasi dari Atasan langsung dan Komite Medis bagi Dokter
Pendidikan yang akan diikuti sesuai dengan tugas pokok dan program
jenjang karier di RSUD Al Ihsan

Вам также может понравиться