Вы находитесь на странице: 1из 9

ANALISIS JURNAL

EFFECT OF PHYSICAL TRAINING ON URINARY INCONTINENCE:


A RANDOMIZED PARALLEL GROUP TRIAL IN NURSING HOMES
(Efek Latihan Fisik Pada Penderita Inkontinensia)
Disusun sebagai Salah Satu Tugas dalam
Program Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Gerontik




OLEH :

1. Vinda Yulia Dewi J230135049
2. Edi Sumarwan J230135060
3. Aji Galih Nur Pratomo J230135061
4. Glaudya Aurora J230135070
5. Sri Handayani J230135071


PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Intenkontinensia urine adalah keluarnya urine yang tidak kembali pada
waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya,
yang mengakibatkan masalah social dan higienis penderitanya (Setiati, 2006)
Inkontinensia urine bisa disebabkan oleh karena komplikasi dari
penyakit infeksi saluran kemih, kehilangan kontrol spinkter atau terjadinya
perubahan tekanan abdomen secara tiba-tiba. Inkontinensia bisa bersifat
permanen misalnya pada spinal cord trauma atau bersifat temporer pada
wanita hamil dengan struktur dasar panggul yang lemah dapat berakibat
terjadinya inkontinensia urine. Meskipun inkontinensia urine dapat terjadi
pada pasien dari berbagai usia, kehilangan kontrol urinari merupakan masalah
bagi lanjut usia (Pranarka, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan di Panti Wredha Dharma Bhakti
Surakarta dari tanggal 10 sampai tanggal 12 Juni 2014 ditemukan kasus
Inkontinensia urine sebanyak 38 dari 80 pasien. Selama observasi selama 3
hari untuk mengatasi inkontenensia urine pasien belum mendapatkan
intervensi apapun.
Program pelatihan fisik dalam jurnal ini mencakup aktivitas fisik dan
pelatihan ADL bertujuan untuk mengurangi intensitas urine.
Oleh karena itu kami tertarik mengambil tema tentang Effect of
physical training on urinary incontinence: a randomized parallel group trial in
nursing homes

( paragraf ide pokok dan lebih satu kalimat)

B. TUJUAN
2
Memberikan informasi kepada perawat di Panti Wredha Dharma
Bhakti Surakarta dirancang untuk meningkatkan aktivitas hidup sehari-hari
dan mengurangi intensitas urine.

Tujuan analisa jurnal mu apa
1. Megidemtifikasi ;;;;
2. Menggambarkan..
3.

C. MANFAAT
Memberikan gambaran dan masukan artikel atau jurnal tindakan
keperawatan dengan program pelatihan yang mencakup aktifitas fisik dan
pelatihan ADL dalam mengurangi inkontinensia urine pada orang tua di panti
jompo.
Manfaat apa?
1..
3...
.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini terdiri dari 3 BAB yang sistematis disusun sesuai berikut ;
1. BAB 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, sistematika penulisan.
2. BAB 2 Tinjauan Pustaka, terdiri dari analisis jurnal dan pembahasan.
3. BAB 3 Penutup, terdiri dari implikasi, kesimpulan dan saran.






3














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. ANALISA JURNAL (PICO)
Pembahasan dalam jurnal ini menggunakan Population, Intervention,
Comparation, dan Outcome (PICO).
1. Population (P)
Populasi penelitian dipanti jompo sebanyak 115 orang, yang tidak
memenuhi syarat sebanyak 17 orang diantaranya adalah 4 orang menolak
dan data tidak komplit 13. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 98 pasien
yang dibagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu kelompok intervensi
awal sebanyak 48 pasien dan kelompok kontrol awal sebanyak 50 pasien.
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien orang tua yang tinggal dipanti
jompo yang memiliki gangguan aktivitas fisik dan gangguan
inkontinensia. Dalam penelitian ini dilakukan di Norwegia .
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
a. Berusia 65 tahun,
b. Orang tua yang tinggal di panti jompo selama lebih dari 3 bulan
4
c. Kebutuhan ADL hanya 1 bantuan.
d. Warga panti jompo dengan harapan hidup.

2. Intervention (I)
Penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
intervensi dan kelompok control. Kelompok Intervensi diberikan program
pelatihan, yang mencakup aktivitas fisik dan Pelatihan ADL. Perlakuan
dikelompok intervensi ini berlangsung selama 3 bulan.
Personal mengobati untuk setiap subject. Program pelatihan
kemampuan pindah dan berjalan, keseimbangan, kekuatan otot, dan daya
tahan diberikan kepada setiap individu dalam kelompok, sementara
pelatihan ADL dilakukan ketika orang tua membutuhkan bantuan saat
makan dengan mandiri. Masing-masing subjek diminta berpartisipasi
dalam kegiatan kreatif atau menghibur. Semua staf anggota di bangsal
diberitahu tentang setiap orang tua. Pengobatan dan pengawasan pribadi
yang ditawarkan tentang bagaimana memberikan hanya kepada yang
tepat' untuk warga.
Dua fisioterapi dan dua terapis okupasi disewa dari luar panti
jompo untuk memberikan layanan intervensi.
Kelompok kontrol mereka menerima perawatan biasa dari staf
panti jompo berdasarkan rencana perawatan individual seperti biasanya.
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 98 pasien yang dibagi
menjadi dua kelompok secara acak yaitu kelompok intervensi sebanyak 48
pasien dan kelompok control sebanyak 50 pasien. Pada saat berjalannya
penelitian terdapat beberapa responden yang mangkir dari penelitian
diantaranya ada 17 responden kontrol yaitu 6 responden meninggal dan 4
responden berpindah.
Sedangkan pada kelompok intervensi terdapat 13 orang yang
mangkir yaitu 4 orang mati dan data tidak komplit 2. Jadi hasil akhir
sampel yang masih ada di kelompok control terdapat 33 orang dan 35
orang pada kelompok intervensi.
5
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan 24 PWT. Software SPSS (versi 17.0; SPSS, Inc, Chicago)
digunakan untuk analisis. Karena penelitian ini menarik bagi peserta dan
sumber daya yang lebih besar penelitian, analisis kekuatan apriori tidak
dilakukan.

3. Comparation (C)
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vinsnes dkk
menemukan bahwa kurangnya pengetahuan staf tentang Urinari
Incontinence secara umum dan lebih khusus lagi tidak memiliki
keterampilan untuk menyelidiki permasalahan Incontinensia Urin. Saat
melakukan penilaian program Incontinensia Urin maka perawat sering
gagal ketika melakukan implementasi.
Oleh karena itu, kurangnya staf atau peneliti dapat menjelaskan
uninterpretable atau tidak lengkapnya data pada awal. Hubungan kandung
kemih dan cairan yang masuk digunakan untuk mengukur fungsi kandung
kemih, namun karena data yang hilang kami memutuskan untuk
menggunakan 24PWT sebagai hasil ukuran utama. Selain itu sepuluh
warga meninggal selama penelitian, meskipun di awal penelitian
penduduk dengan harapan hidup kurang dari 6 bulan dikeluarkan. Ini
menggaris bawahi fakta bahwa subjek orang tua lemah dimana mereka
membutuhkan bantuan untuk melakukan beberapa atau semua ADL.
Peningkatan kerapuhan dari waktu ke waktu adalah sama dan sependapat
dengan penelitian lain.
Sedangkan peneliti saat ini adalah dengan membandingkan
kelompok control dan kelompok intervensi yang diberikan program
pelatihan, yang mencakup aktivitas fisik dan Pelatihan ADL. Perlakuan
dikelompok intervensi ini berlangsung selama 3 bulan.

4. Outcome (O)
6
Terjadi perbedaan yang signifikan antara kelompok control dan
kelompok intervensi. Dalam waktu 3 bulan sesudah dilakukan intervensi
perbedaan antara kelompok menurut jumlah kebocoran adalah 191 g (P =
0,03). Hasil ini secara statistic signifikan disesuaikan untuk dasar tingkat,
usia, jenis kelamin, dan status fungsional.
Temuan dalam penelitian ini membuat kita untuk
mempertimbangkan pentingnya fungsi fisik secara keseluruhan dalam
pencegahan memburuknya inkontinensia urine pada orang tua. Dimana
orang tua, telah tercatat bahwa gangguan fungsional merupakan pencetus
pada gangguan inkontinensia urine dan inkontinensia urine merupakan
factor resiko untuk mengurangi aktifitas fisik, penurunan fungsional dan
kelemahan.


B. PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dengan responden sejumlah 98
pasien yang dibagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu kelompok
intervensi awal sebanyak 48 pasien dan kelompok control awal sebanyak 50
pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien orang tua yang tinggal
dipanti jompo yang memiliki gangguan aktivitas fisik dan gangguan
inkontenensia.
Dengan cara dilakukan Program pelatihan kemampuan pindah dan
berjalan, keseimbangan, kekuatan otot, dan daya tahan diberikan kepada
kepada setiap individu dalam kelompok, sementara pelatihan ADL dilakukan
ketika orang tua membutuhkan bantuan saat makan dengan mandiri. Penelitian
ini sangat baik untuk mengurangi Inkontinensia Urine. Dimana kedua
kelompok dilakukan intervensi yang berbeda untuk mengetahui hasil yang
diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
latikhan ADL terhadap Inkontinensia Urine.
Hasil penelitian ini sangat valid dimana terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok control dan kelompok intervensi. Dibuktikan
7
dalam waktu 3 bulan sesudah dilakukan intervensi perbedaan antara kelompok
menurut jumlah kebocoran adalah 191 g (P = 0,03).

Bahasa disini mbak dan mas?

Lampirkan prosedurnya











BAB III
PENUTUP

A. IMPLIKASI
1. Perawat
Setelah dibahas dalam penelitian ini, terapi ADL dapat diterapkan
di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta karena terapi ADL sangat mudah
dan praktis dilakukan, selain itu terapi ADL tidak membutuhkan alat dan
biaya. Terapi ADL hanya membutuhkan ketelatenan dan komunikasi yang
baik. Hai ini dapat diterapkan di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta
dengan cara mengadakan kegiatan yang dimana kegiatan tersebut dapat
terdapat dalam terapi ADL dan sosialisai terhadap orang tua yang berada
di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta pentingnya ADL bagi mereka.
2. Pasien
8
Pada seluruh orang tua yang berada di Panti Wreda Dharma Bakti
Surakarta, khususnya pada orang tua yang berada di kelompok 5 atau
ruang Isolasi Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta.

B. KESIMPULAN
ADL dapat mengurangi Inkontinensia Urine pada orang tua yang
berada di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta. Dari hasil penelitian ini
diharapkan dapat diterapkan di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta, terutama
orang tua yang berada di kelompok 5 untuk mengurangi Inkontinensia Urine.

C. SARAN
ADL merupakan terapi yang praktis dan tidak membutuhkan alat dan
biaya, dimana ADL dapat mengurangi Inkontinensia Urine pada orang tua
yang berada di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta. Dimana terapi ADL
dapat memperbaiki lingkungan di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta agar
menjadi lebih terawat, bersih, dan tidak berbau tidak sedap.

DAFTAR PUSTAKA


Pranaka K. 2009. Buku Ajar Geriatri, Edisi 4. Jakarta : Rineka Cipta

Setiati, S., Putu, ID. 2006. Inkontinensia Urin dan Kandung Kemih, Dalam Buku
Ajar Penyakit Dalam, Jilid 3. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam FKUI

Anne G Vinsnes, Jorunn L Helbostad, Signe Nyrnning, Gene E Harkless1, Randi
Granbo, Arnfinn Seim. 2012. Effect of physical training on urinary
incontinence:
a randomized parallel group trial in nursing homes. Diakses tanggal 8 Juni
2014. Pukul 10.00 WIB. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22334767

Вам также может понравиться