Вы находитесь на странице: 1из 4

PANDUAN PASIEN TERMINAL

A. PENGERTIAN
Sakaratul maut (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian,
yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian (death)
merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons
terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi
jantung dan paru secara menetap. Selain itu, dr.H. Ahmadi H, Sp.K! juga mendefinisikan
kematian (death) sebagai hilangnya fase sirkulasi dan respirasi yang irreversible hilangnya
fase keseluruhan otak, termasuk batang otak.
"ying and death merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan
suatu fenomena tersendiri. "ying lebih kearah suatu proses, sedangkan death merupakan
akhir dari hidup. (#ny $atna Ambar%ati, &'(&)
(. )* tahun keatas.
+akut kesakitan yang lama. Kematian mengandung beberapa makna , terbebasnya
dari rasa sakit dan reuni dengan anggota keluarga yang telah meninggal
B. TUJUAN
(. +ujuan umum
-eningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di $S .ndera /rovinsi 0ali
&. +ujuan khusus
a. Sebagai acuan pera%atan pada pasien yang sedang menjelang ajal
b. /asien lebih tenang dalam menghadapi saat1saat menjelang kematian
c. Keluarga dapat lebih memahami tentang proses dan tahap1tahap kematian
C. RUANG LINGKUP
(. 23"
&. $a%at .nap
4. $uang +erapi .ntensif
D. MORAL DAN ETIKA DALAM MENDAMPINGI PASIEN
SAKARATUL MAUT
/erlu diketahui oleh petugas kesehatan yang bekerja di $S .ndera /rovinsi 0ali
tentang moral dan etika dalam pendampingan pasien sakaratul maut. -oral dan etika inilah
yang dapat membantu pasien, sehingga pasien akan lebih sabar dalam menghadapi sakit yang
dideritanya. /erilaku petugas kesehatan dalam mengekspresikan dukungan meliputi ,
(. -enghimbau pasien agar mensyukuri kebesaran +uhan.
&. -enghimbau pasien agar tidak boleh putus asa untuk memohon kepada +uhan.
4. Kembangkan empati kepada pasien.
5. 0ila diperlukan konsultasi dengan spesialis lain.
1
*. Komunikasikan dengan kelurga pasien.
). +umbuhkan harapan, tetapi jangan memberikan harapan palsu.
6. 0antu bila ia butuh pertolongan.
7. -engusahakan lingkungan tenang, berbicara dengan suara lembut dan penuh perhatian,
serta tidak terta%a1ta%a atau bergurau disekitar pasien.
8. !ika memiliki tanggungan hak yang harus pasien penuhi, misal hak manusia (hutang,
hibah, dll). Hendaklah dipenuhi atau %asiat kepada orang yang dapat memenuhi bagi
dirinya. 9asiat %ajib atas orang yang mempunyai tanggungan atau hak kepada orang
lain.
E. HUBUNGAN PERAWAT-PASIEN
Hubungan interpersonal merupakan alat yang ampuh untuk membangun hubungan
pera%at1pasien. -utu hubungan ini dimulai sejak pasien pertama kali bertemu dengan
pera%at, kemudian direfleksikan pada tingkat pencapaian tujuan asuhan kepera%atan. :leh
karena itu pera%at harus mampu menggunakan pengetahuan tentang teori1teori komunikasi
dan pengembangan diri sehingga dapat membangun hubungan saling membantu (helping
relationship).
$ogers dalam Stuar ; Sundeen ((88'), mendefinisikan hubungan saling membantu,
yaitu suatu situasi yang salah satu pihak mempunyai niat untuk meningkatkan pertumbuhan,
pengembangan maturitas, peningkatan fungsi dan peningkatan kemampuan koping kehidupan
pihak lain.
Hubungan pera%at1klien menjadi inti dalam pemberian asuhan kepera%atan, karena
keberhasilan penyembuhan dan peningkatan kesehatan pasien sangat dipengaruhi oleh
hubungan pera%at1pasien. +erdapat beberapa konsep dasar tentang hubungan pera%at1pasien
yang sangat relevan dalam praktik kepera%atan profesional, yaitu konsep tentang hubungan
empati dan caring. (Ko<ier et al, (886)
(. Konsep empati
Kemampuan seorang pera%at untuk berempati kepada pasien mempunyai pengaruh
besar terhadap hubungan pera%at1pasien. #mpati berarti kemampuan untuk masuk ke
dalam kehidupan orang lain, sehingga dapat mempersepsikan secara akurat perasaan
orang tersebut dan memahami arti perasaan tersebut bagi yang bersangkutan. #mpati
menambah suatu dimensi lain bagi adanya saling pengertian di antara pera%at1pasien.
Sikap empati dapat membantu pasien mengerti dan mengeksplorasi perasaannya
sehingga dapat mengatasi masalahnya (/otter ; /erry, (886).
&. Konsep caring
Caring berarti mengandung 4 hal yang tak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung
ja%ab dan dilakukan dengan ikhlas (Ko<ier ; #rb, (887). .de tentang caring menyatu
dalam hubungan membantu. /erasaan bah%a pasien diperhatikan sebagai individu
membuat pasien merasa aman %alaupun dalam keadaan sakit. Sikap pera%at yang
memperhatikan, mau membantu dan menghargai pasien akan membantu mengurangi
kecemasan pasien. Sikap caring juga akan meningkatkan kepercayaan pasien pada
pera%at.
F. TATA LAKSANA
(. .dentifikasi /asien +erminal
2
/asien yang menghadapi sakaratul maut akan memperlihatkan tingkah laku yang khas,
antara lain ,
a. /enginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur1angsur yang dimulai pada
anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung yang
terasa dingin dan lembab.
b. Kulit nampak kebiru1biruan kelabu atau pucat.
c. adi mulai tak teratur, lemah,dan pucat
d. +erdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene stokes
e. -enurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa nyeri
bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan bervariasi
tiap individu. :tot rahang menjadi mengendur, %ajah pasien yang tadinya kelihatan
cemas nampak lebih pasrah menerima.
&. /endampingan dengan alat1alat medis
a. "isediakan tempat tersendiri
b. Alat1alat pemberian :&
c. Alat resusitasi
d. Alat pemeriksaan vital sign
e. /inset
f. Kassa, air matang, kom=gelas untuk membasahi bibir
g. Alat tulis
4. /elaksanaan petugas dalam mendampingi pasien yang hampir meninggal
a. /ada pasien1pasien yang dira%at paliatif dan menunjukkan tanda1tanda mati, maka
dokter dan pera%at jaga akan menyampaikan kondisi pasien pada keluarga.
b. "okter dan pera%at jaga akan melaksanakan edukasi kepada keluarga pasien dan
berkomunikasi dengan dokter "/!/ mengenai keinginan keluarga pasien.
c. Kegiatan dilakukan di ruang pera%atan pasien.
d. /elaksanaan kegiatan tersebut dilakukan oleh dokter dan pera%at yang jaga saat itu.
e. Kalau keluarga menginginkan rohania%an yang mendampingi saat1saat terakhir,
maka "okter dan pera%at yang jaga saat itu akan menghubungi Humas.
5. /endampingan dengan bimbingan rohani
0imbingan rohani pasien merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan
dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio1/syco1social1spiritual (A/A, (88&) yang
komprehensif, karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar
spiritual (0asic Spiritual needs, "adang Ha%ari, (888). /endampingan spiritual dapat
dilaksanakan pada pasien terminal sesuai dengan agama dan kepercayaannya, akan
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dari pasien dan atau keluarga (/anduan
pendampingan rohani).
PENUTUP
3
/era%atan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying) oleh petugas
kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah
sebelum pasien meninggal. /era%at memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis,
sosiologis, psikologis dan spiritual pasien sakaratul maut dengan memperhatikan moral, etika
serta menumbuhkan sikap empati dan caring kepada pasien. /enanganan pasien perlu
dukungan semua pihak yang terkait, terutama keluarga pasien dan perlu tindakan tepat dari
pera%at.
4

Вам также может понравиться