Вы находитесь на странице: 1из 16

Bahan Beracun di Bengkel Cat Mobil

(Study di bengkel sekaran)




Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi Rombel 3
Dosen pengampu : Eram Tunggul Pawenang, S.Km, M.Kes.

Oleh :
1. Taufiq Priyo Utomo 6450407006
2. Nely Zulfa 6450407029
3. Sofyandi 6450407115
4. Mufarichin 6450407117


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2009
A. Tinjauan Umum
1. Cat mobil
Dalam hal keindahan mobil, cat merupakan salah satu penentu
penampilan mobil. Warna cat adalah yang secara tidak langsung akan
memberikan kepribadian pengguna dan faktor kualitas akan memberikan
kemewahan bagi mobil.
Untuk cat mobil, ada dua jenis bahan dasar cat yang biasanya
dipergunakan untuk pemolesan body mobil. Pertama NC (Nitro Cellulose),
kedua PU (Poly Urethane).
Sesuai dengan sifat dasarnya, NC biasanya digunakan untuk mobil-mobil
sederhana, seperti pickup, truck angkutan umum, sementara PU untuk mobil
mewah seperti kendaraan pribadi yang membutuhkan ke-elegant-an
tersendiri. Cat NC ini misalnya Kuda Terbang, Penta Super Gloss sedangkan
jenis PU adalah Spies Hecker, tidak hanya ini masih banyak merek-merek
lain yang bisa Anda temukan di pasaran dengan kualitas masing-masing, tapi
menurut survey kedua merek cat yang disebutkan diatas yang merajai
pangsa pasar.
a. Cat Jenis NC.
Harga jenis ini cukup murah dan pastinya harga tidak berbohong,
dengan harga yang murah akan menawarkan kualitas yang tidak
memuaskan. Cat nitrocellulose merupakan salah satu cat yang banyak
dipakai dalam finishing mebel. Aplikasinya yang relatif mudah
menjadikannya pilihan pertama. Lapisan filmnya diperoleh dari
penguapan pelarut tanpa ada reaksi kimia. Pengeringannya dapat
berlangsung cepat, mudah dan tidak menghasilkan emisi gas racun.
Jenis ini relatif tidak sensitif terhadap debu atau kondisi lingkungan.
Lapisan film yang dihasilkan dengan mudah dilarutkan dengan
pelarutnya. Sealer atau lacquer-nya dengan mudah dilapisi bahan
yang sama diatasnya. Lapisan catnya dapat dilarutkan dan dicuci
dengan mudah jika terjadi kesalahan proses produksi, atau proses
finishingnya mengharuskan pengulangan.
Penampilan sangat bagus, apalagi jika proses finishingnya
dilakukan dengan tepat. Lapisan filmnya akan nampak jernih, tipis dan
alami. Warna yang dihasilkan seperti warna kayu sesungguhnya. Cat
ini tidak mengeluarkan emisi gas beracun saat pengeringannya.
Finishing ini disukai buyers asal Amerika atau Eropa. Pasar di sana
untuk high end product menuntut finishing yang menonjolkan
keindahan alami kayu. Itu cocok dengan cat jenis ini.
Kelemahannya adalah kekuatannya yang relatif rendah. Lapisan
filmnya tidak tahan terhadap pelarut atau thinner, panas dan goresan.
NC tidak cocok untuk produk yang menghendaki lapisan finishing
berdaya tahan tinggi.
Cat ini sulit menghasilkan finishing dengan lapisan film yang tebal.
Meski aplikasinya berulang kali, lapisan film yang dihasilkan akan
turun dan menjadi tipis saat kering. Jika yang diinginkan adalah
finishing dengan pori-pori tertutup (closed pores finished) pada kayu
yang berpori-pori terbuka, pemakaian filler merupakan keharusan.
Cat ini dibuat dengan bahan utama resin nitrocellulose. Resin ini
dibuat dari cellulose (serat tanaman) yang dimasak dan diproses
(diasamkan) dengan asam nitrat dan asam sulfat. Dalam keadaan
kering Nitrocellulose sangat berbahaya karena mudah meledak.
Sehingga penyimpanannya dalam larutan atau berbentuk cair.
Nitrocellulose kering bersifat keras dan mudah retak (brittle).
Untuk membentuk nitrocellulose lacquer ditambahkan plasticizer
agar lebih plastis dan fleksibel. Plasticizer adalah bahan kimia yang
susah kering seperti super retarder. Untuk kering dibutuhkan waktu
tahunan. Plasticizer ada 2 jenis, yaitu solvent plasticizer dan non
solvent plasticizer. Ada banyak bahan plasticizer yang cocok untuk
nitrocellulose, seperti minyak tumbuhan atau monomer dan polimer
ester.
Untuk menentukan karakter lapisan film yang dihasilkan ke dalam
nitrocellulose lacquer ditambahkan hard resin. Yang dapat
dicampurkan pada nitrocellulose seperti castor oil, coconut resin,
damar, acrylic resin, dan vynil resin.
Campuran resin ditambahkan aditif, termasuk surfactant, buble
breaker, dan flattening powder. Surfactant untuk mengurangi tegangan
permukaan lacquer sehingga pengeringannya merata dan lebih halus.
Buble breaker untuk membuat permukaan lebih lama basah agar
udara yang terperangkap dalam lapisan film dapat hilang. Flatenning
powder berfungsi mengurangi dan mengatur gloss dari lapisan film
yang dihasilkan.
Ke dalam campuran resin nitrocellulose, hard resin, plasticizer, dan
aditif ditambahkan campuran thinner untuk menghasilkan nitrocellulose
lacquer yang siap digunakan.
Untuk membuat nitrocellulose sealer, ditambahkan bahan untuk
membantu pengamplasan (sanding agent). Sanding agent yang biasa
dipakai adalah zinc searate atau alumunium stearate. Bahan yang
sama dipakai pada amplas untuk mengurangi timbulnya panas saat
pengamplasan, sehingga mengurangi pelekatan bahan pada amplas.
Yang tidak disukai dari nitrocellulose adalah yellowing. Lapisan film
yang dihasilkan terlihat kuning setelah jangka waktu tertentu, terutama
jika terkena sinar ultra violet. Finishing dengan warna coklat atau tua,
proses ini tidaklah mengganggu. Pada warna muda atau putih, ini
mengganggu karena nampak jelas dan mengubah warna. Untuk
mengatasinya dikembangkan sealer dan lacquer sejenis nitrocellulose
yang tidak menguning (non yellowing). Ini terbuat dari resin cellulose
acetate butyrate.
Resin ini merupakan cellulose yang diproses menggunakan asam
butirat. Bahan yang dihasilkan lebih tahan terhadap sinar ultra violet
dan tidak menguning. Untuk meningkatkan kemampuan, resin ini
dicampur dengan acrylic sebagai hard resin. Karenanya ada yang
menamakannya acrylic lacquer. Lapisan film yang dihasilkan
merupakan hasil penguapan pelarutnya, dan dapat dilarutkan kembali
dengan mudah. Harganya lebih mahal dari nitrocellulose, dan
pemakaiannya lebih sulit sehingga hanya dipakai untuk cat yang non
yellowing.
Pemakaian nitrocellulose atau cellulose acetate butyrate sering
dikombinasikan dengan vynil. Vynil resin adalah sejenis plastik yang
dipakai membuat pipa pastik (pvc) dan kain. Vynil sealer berdaya rekat
(adhesi) lebih baik dibanding nitrocellulose atau cellulose acetate
butyrate. Warna Vynil sealer tidak akan menguning dan cocok untuk
cat jenis PU atau melamine. Kelemahannya adalah viskositas tinggi
pada kandungan solid yang relatif rendah, sehingga sulit menghasilkan
finishing dengan lapisan film tebal. Cat jenis ini butuh waktu
pengeringan lebih lama dibanding nitrocellulose. Vynil sealer lebih sulit
diamplas karena sifatnya yang lebih melekat, dan karena tidak bisa
ditambahkan sanding agent ke dalamnya. Penambahan sedikit
sanding agent menaikkan viskositasnya sehingga menyulitkan
aplikasinya. Namun lapisan film yang terbentuk dari hasil penguapan
pelarutnya mudah dilarutkan kembali dengan pelarutnya.
b. Cat Jenis PU.
Harganya yang cukup mahal, menandakan jenis ini tampil dengan
kualitas yang barkualitas. Cat PU biasanya disebut dengan cat oven
karena proses pengeringannya memakai oven. Tanpa teknik oven
proses pengeringan memakan waktu lama dan sering membuat
kendala tersendiri. Tetapi dengan menggunakan teknik oven, proses
pengeringan hanya butuh 60 menit saja. Beberapa kelebihan cat PU
dibandingkan cat NC antara lain memiliki daya kilat yang tinggi, daya
tutup bagus dan keras, lebih tahan terhadap goresan, dan tahan lama.
Biasanya mobil baru dari pabrik menggunakan bahan dasar PU dan
dapat bertahan hingga bertahun-tahun.
2. Thinner/Solvent
Thinner atau solvent berwarna bening dan berbau khas menyengat
hidung. Zat cair ini mengencerkan campuran zat pewarna dan zat perekat
hingga menjadi agak encer dan dapat dikerjakan selama pembuatan cat.
Thinner juga menurunkan kekentalan cat agar mendapatkan viscositas yang
tepat untuk pengecatan.
3. Hardener
Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam
resin sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan
hardener agar memperoleh viscositas yang baik . Hardener ditambahkan
pada komponen utama dari cat dua komponen yaitu acrylic atau polyester
resin.
4. Clear/Gloss
Clear/gloss digunakan sebagai cat pernis akhir pada pengecatan sistem dua
lapis untuk memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna
dasar metalik.
5. Proses Pengecatan
Penyemprotan dengan Spraygun




B. Batas Paparan
Batas paparan adalah selama 40 jam kerja satu minggu, yang merupakan
daya tampung saluran nafas dari lubang hidung sampai alveoli 14000 liter udara
di tempat kerja selama 40 jam kerja satu minggu (Ikhsan, 2001:72)
.
C. Paparan di tempat kerja
Paparan pada bengkel cat mobil gang cempaka, sekaran adalah 9 jam perhari
dalam 6 hari kerja dalam satu minggu atau 54 jam dalam 1 minggu

1. Absorbsi
Zat-zat beracun masuk kedalam tubuh dapat melalui :
a. Pernapasan:
Gas yang terhisap dapat diabsorbsi dan juga dapat dengan mudah
dikeluarkan oleh paru-paru, bila tidak terikat pada jaringan. Gas yang
lebih sulit diatasi jika berupa kabut (suspensi) atau debu (suspensi
partikel di udara).
Cat mobil mudah masuk melalui pernafasan karena proses
pengecatan dengan cara penyemprotam melalui spraygun.
b. Kulit
Permukaan kulit dilapisi oleh lemak Bahan beracun yang hidrofit,
akan sukar menembus masuk dalam kulit. Bahan beracun yang lipofil
akan mudah menembus masuk dalam kulit, karena lipofil mudah
menembus lapisan lemak yang ada di permukaan kulit.
c. Mulut
Daya racun suatu bahan tergantung pada beberapa faktor:
Banyaknya bahan
Suatu bahan dikatakan beracun jika kurang dari 10 gram
Dapat menimbulkan kelainan pada manusia
Laju kecepatan sejauh mana bahan-bahan kimia terabsorbsi dan
masuk kedalam aliran darah
Kecepatan sejauh mana bahan-bahan kimia secara transpormasi
biologi dalam tubuh menjadi produk-produk lain.
Laju kecepatan sejauh mana bahan-bahan kimia atau hasil
transpormasi biologis diekresi ke tampat-tempat pembuangan
(faces, urine-keringat)

Pada bengkel cat mobil gang sekaran gunung pati, proses absorbsi
bahan beracun bisa masuk melalui pernafasan, kulit dan mulut. Akan
tetapi jalan masuk utama bahan toksik adalah melalui pernafasan






2. Distribusi bahan
NitroCellulose merupakan salah satu jenis bahan peledak komersial yang
distribusi dan penjualannya di atur dalam PERATURAN KEPALA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008
TENTANG PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAMANAN BAHAN
PELEDAK KOMERSIAL.
Namun untuk catnya dijual bebas dipasaran dengan berbagai merk
termasuk thinner, herdener dan glossnya.






3. Distribusi pada pejanan
Bahan masuk kebih banyak dan lebih besar risikonya melalui saluran
pernafasan. Pembagian organ sistem pernafasan dapat dilihat pada gambar
saluran pernafasan di bawah ini :

Proses pernafasan itu sendiri di bagi dalam 4 (empat) peristiwa, yaitu :
a. Ventilasi pulmonal yaitu masuk keluarnya udara dari atmosfer
kebagian alveoli dari paru-paru.
b. Difusi Oksigen dan karbondioksida di udara masuk ke pembuluh darah
yang ada di sekitar alveoli.
c. Transport oksigen dan karbondioksida di darah ke sel.
d. Pengaturan ventilasi.
Apabila terpapar dengan berbagai komponen pencemar, fungsi
fisiologis paru sebagai organ utama pernafasan akan mengalami
beberapa gangguan sebagai akibat dari pemaparan secara terus menerus
terhadap berbagai jenis partikel pencemar. Pada pekerja dengan kondisi
tersebut, hal ini dapat mengakibatkan gangguan penyakit paru akibat
kerja, dimana penyakit paru akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan
oleh partikel, uap, gas, atau kabut berbahaya yang menyebabkan
kerusakan paru apabila terinhalasi selama bekerja. Saluran nafas dari
lubang hidung sampai alveoli menampung 14000 liter udara di tempat
kerja selama 40 jam kerja satu minggu
4. Ekskresi
Bahan ini akan diekskresi melalui urine, feses, dan keringat

D. Toksisitas Pemeriksaan laboratorium
1. Pengukuran kadar bahan beracun dalam darah sesegera mungkin.
E. Pencegahan dan pengurangan paparan
1. Perilaku Hidup sehat
Cuci tangan setelah bekerja
2. Ventilasi yang baik
3. Pemeliharaan barang produksi
4. Membuat label dan tanda peringatan bahaya
5. Ruang isolasi untuk pekerjaan yang berbahaya, utamanya pengecatan mobil
6. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan atau job training masalah
penanganan bahan kimia beracun
7. Sanitasi dan higiene dalam hal higiene perorangan, kamar mandi, pakaian,
fasilitas kesehatan, desinfektan dan sebagainya


8. Menggunakan peralatan yang sesuai standar
a. Compresor udara yang masih berfungsi normal

b. Air Transformer

c. Selang udara yang tidak bocor

d. Ruang Cat (Spray Booths)
Ruang cat merupakan ruangan berventilasi khusus dan aman yang
disediakan untuk melakukan proses pengecatan, ruangan ini
dilengkapi dengan kipas exhaut yang berfungsi untuk menghisap
debu, uap air dan kotoran di udara dalam ruangan supaya tidak ikut
menempel bersama dengan cat.

e. Ruang Pemanas (Oven)
Oven merupakan ruangan khusus yang mempunyai seperangkat
alat yang bisa menghasilkan panas yang stabil dengan temperatur
sesuai yang dibutuhkan untuk mengeringkan cat dalam waktu yang
relatif singkat.
Pemanas berfungsi untuk membantu mempercepat proses
pengeringan cat. Sumber panas oven berasal dari pembakaran bahan
bakar yang disalurkan lewat saluran-saluran tertentu sehingga panas
di dalam ruang merata atau panas dari beberapa lampu pijar yang
dipasang di dalam ruangan.

f. Sprygun
Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan
udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada
permukaan benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan
untuk mengatomisasi/mengabutkan cat pada suatu permukaan




9. Pergiliran pekerja
Untuk mengurangi paparan
10. Penggunaan APD
a. Masker Pernafasan
Masker sangat diperlukan saat kita melakukan pengecatan karena
zat-zat kimia yang terkandung dalam cat akan mudah terhirup paru-paru,
dan sangat berbahaya bagi kesehatan baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Masker merupakan alat keamanan yang wajib dipakai
saat melakukan proses ampelas, sanding, pengecatan dan sejenisnya
Masker bisa terbuat dari lembaran kain khusus atau dibentuk
khusus dari plastik yang dilengkapi busa penyaring yang dapat
dibersihkan atau diganti



b. Pakaian Pelindung


























Daftar Pustaka

______. 2009. Cara Pintar Memilih Cat Mobil. http://www.solusimobil.com/tips-trik/cara -
pintar-memilih-cat-mobil.html. [28 Oktober 2009]
______. 2009. CNC. http://chordtunes.blogspot.com/2009/05/cnn.html [28 Oktober
2009]
Nur Latif, Vita. 2006. Hubungan Lama Bekerja Dengan Kapasitas Vital Pari Operator
SPBU Sampangan Semarang. Semarang:UNNES
Ediati, Ratna. 2008. Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Gunadi. 2008. Tekhnik Body Otomotif untuk Sekolah Menengah kejuruan. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Вам также может понравиться