Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
6 0 0 2 2 0 0 0 4 2 A
1g
+ E
g
+ T
1u
C2
C4
C2
S4
h
irreducible
representations
Representasi ligan total
(
6L
) bisa didekomposisi
seperti pada materi
kimia anorg 1
Logam memiliki representasi: = A1g + T1u + Eg + T2g
Untuk O
h
:
Ligan memiliki representasi: = A1g + T1u + Eg
Diagram MO untuk Oktahedral -ML
6
e
g
e
g
*
a
1g
a
1g
*
t
1u
t
1u
*
t
2g
A1g
Eg T1u
(n+1)s
(n+1)p
nd
z
2
x
2
y
2
Eg
x y z
T1u
s
A1g
xy xz yz
T2g
anti-ikatan
ML *
Ikatan
ML
M non-ikatan
o
Gambar dari orbital molekul (MO)
Akan sangat membantu untuk memvisualisasikan MO sehingga
distribusi elektron dalam komplek koordinasi bisa dipahami
e
g
e
g
*
a
1g
a
1g
*
t
1u
t
1u
*
t
2g
ML *
ML
M nb
ML
ML
ML *
ML *
O
frontier orbitals
Penambahan elektron logam
e
g
e
g
*
a
1g
a
1g
*
t
1u
t
1u
*
t
2g
Ion logam pada umumnya mempunyai electron
valensi yang bisa diakomodasi dalam orbital logam d
d
0
ions Ti
4+
, Zr
4+
, V
5+
, Ta
5+
, Cr
6+
, Mo
6+
, etc.
d
1
ions Ti
3+
, V
4+
, Ta
4+
, Cr
5+
, Mo
5+
, etc.
d
2
ions V
3+
, Ta
3+
, Cr
4+
, Mo
4+
, etc.
d
3
ions V
2+
, Ta
2+
, Cr
3+
, Mo
3+
, Mn
4+
, etc.
d
4
-d
7
hold on
d
8
ions Co
1+
, Ni
2+
, Cu
3+
, etc.
d
9
ions Ni
1+
, Cu
2+
, etc.
d
10
ions Cu
1+
, Zn
2+
, etc.
High Spin dan Low Spin
Situasi tambah rumit untuk logam
d
4
-d
7
d
4
ions Cr
2+
, Mo
2+
, Mn
3+
, Fe
4+
, Ru
4+
, etc.
d
5
ions Mn
2+
, Re
2+
, Fe
3+
, Ru
3+
, etc.
d
6
ions Fe
2+
, Ru
2+
, Co
3+
, Rh
3+
, Pt
4+
, etc.
d
7
ions Fe
1+
, Ru
1+
, Co
2+
, Rh
2+
, Ni
3+
, etc.
For d
4
-d
7
electron counts:
when
o
>
total
low spin
when
o
<
total
high spin
H
I
G
H
S
P
I
N
L
O
W
S
P
I
N
e
g
e
g
*
a
1g
a
1g
*
t
1u
t
1u
*
t
2g
e
g
e
g
*
a
1g
a
1g
*
t
1u
t
1u
*
t
2g
High Spin dan Low Spin
Konfigurasi electron untuk komplek oktahedral , e.g. [M(H
2
O)
6
]
+n
.
Hanya untuk kasus d
4
sampai d
7
yang bisa high-spin atau low spin.
<
>
Ligan medan lemah (weak field):
- kecil, kompleks high spin
Ligan medan kuat (Strong-field) :
- besar, kompleks low spin
Energi Pasangan Elektron
Energi pasangan elektron total,
total
, mempunyai dua komponen
yaitu,
c
dan
e
c
adalah energy destabilisasi untuk tolakan kolumbik yang berhubungan dengan
penempatan dua elektron dalam satu orbital yang sama
e
adalah energy stabilisasi untuk pertukaran elektron yang berhubungan dengan
dua electron yang mempunyai spin pararel
total
3
e
0
c
eg
*
t2g
d
4
HS
eg
*
t2g
d
8
eg
*
t2g
d
6
LS
total
7
e
3
c
total
6
e
3
c
LFSE 3 0.4
O
1 0.6
O
0.6
O
LFSE 6 0.4
O
2 0.6
O
1.2
O
LFSE 6 0.4
O
0 0.6
O
2.4
O
e only counts for
electrons at the
same energy!
Menggunakan LFSE dan
Fe
2+
, d
6
Apakah komplek ini merupakan high spin atau low spin?
eg
*
t2g
Low Spin
eg
*
t2g
High Spin
LFSE 6 0.4
O
0 0.6
O
2.4 9350cm
1
22, 440cm
1
LFSE 4 0.4
O
2 0.6
O
0.4 9350cm
1
3740cm
1
= 19,600
1
= 2,000
1
= 9,350
1
= 3
+ 6
+
= 3 19600 + 6 2000 + 22400
= 24,360
1
= 1
+4
+
= 19600 + 4 2000 + 3740
= 7,860
1
<
Aqua is a weak
field ligand;
hexaaqua
complexes almost
always high spin
Beberapa nilai o
1 cm
-1
= 11.96 x 10
-3
kJ/mol
Ligan medan
lemah
Ligan medan
kuat
Ligan medan kuat:
Interaksi antara ligan dengan ion logam pusat sangat
kuat, sehingga pemisahan energi orbital d besar (o
besar)
Elektron cenderung berpasangan
Menghasilkan kompleks Spin rendah
Untuk d
0
d
3
dan d
8
d
10
, hanya tersedia satu
konfigurasi elektron
Ligan medan lemah (sebaliknya)
trends:
o meningkat dengan meningkatnya bilangan oksidasi
logam
Menunjukkan ukuran yang kecil pada logam
bermuatan tinggi dan jarak yang dekat antara logam
dengan ligan
o meningkat dalam satu golongan dari atas ke bawah
Menunjukkan efisiensi ikatan logam-ligan
(pertumpangtindihan lebih baik) untuk logam dengan
orbital 4d and 5d yang besar dibandingkan orbitals 3d
yang kecil.
Mn
2+
< Ni
2+
< Co
2+
< Fe
2+
< V
2+
< Fe
3+
< Co
3+
< Mn
4+
< Mo
3+
< Rh
3+
< Ru
3+
< Pd
4+
< Ir
3+
< Pt
4+
Contoh: [Ti(H
2
O)
6
]
3+
Kerentanan Magnet, (Magnetic Susceptibility)
sifat molekul dalam kemagnetan
disebut kerentanan magnet ()
Menunjukkan keberadaan elektron
yang tidak berpasangan (pada
orbital atom atau molekul)
Elektron tak berpasangan bersifat
paramagnet dan tertarik pada
medan magnet.
Diukur menggunakan metode Gouy
(perlu neraca analitik dan medan
magnet)
m = kerentanan per massa
g = kerentanan magnetic per mol
Mm = bobot molekul
Moment magnet ()
Dalam atom dan ion bebas, angular momen orbital dan spin
menghasilkan momen magnetik () yang berkaitan dengan
kerentanan magnet
Momen magnet, memiliki unit cm
3
/mol, diukur menggunakan
rumus:
T = suhu Kelvin, m = kerentanan magnet per mol
B = momen magnet dasar (dengan unit Bohr Magneton,
1 B = 9.27 x 10
-24
JT
-1
(joule/tesla))
Moment magnet spin-only (so)
Ketika atom dan ion tersebut terdapat dalam kompleks angular
momen tereliminasi sebagai hasil interaksi elektron dengan
lingkungan yang tidak lagi sperikal , khususnya pada logam
periode 3d
Sehingga kita bisa menyederhanakan definisi momen
magnetik dari spin-only
S + L
= g[S(S + 1)] + [1/4L(L + 1)]
Dimana: = momen magnet
g = nisbah gyromagnetik (nilai
konversi ke momen magnet)
S = bilangan kuantum spin
L = bilangan kuantum orbital
S (bilangan kuantum spin) merupakan total spin elektron.
Oksigen dengan 1s
2
2s
2
2p
4
memiliki nilai total spin +1/2 +1/2
+1/2 -1/2 = 1.
Momentum angular orbital, L, merupakan jumlah total dari m
l
.
Untuk oksigen adalah: +1 +0 -1 +1 = 1
Moment magnet spin-only (so)
Pada logam transisi deret pertama, pengaruh L sangat kecil,
sehingga momen magnet hanya tergantung pada nilai Spin
Only:
s = gS(S+1)
Nilai nisbah giromagnetic, g = 2.00023 (dibulatkan menjadi
2), sehingga momen magnet Spin Only menjadi :
S
= n(n + 2)
n = jumlah elektron tidak berpasangan
Latihan soal
Latihan:
1. Hitunglah momen magnet Spin Only untuk [Co(H
2
O)
6
]
2+
dan [Cr(H
2
O)
6
]
3+
-MOs untuk komplek oktahedral
representasi terreduksi untuk orbital ligan dalam O
h
adalah:
E 8C3 6C2 6C4 3C2 i 6S4 8S6 3h 6d
12 0 0 0 -4 0 0 0 0 0 T
1g
+ T
2g
+ T
1u
+ T
2u
irreducible
representations
aksis x dan y di
setiap ligan
Orbital non ikatan t
2g
untuk komplek oktahedral berorientasi secara
sempurna untuk menghasilkan ikatan dengan ligan
Ligan pendonor vs Ligan pengakseptor
Karakteristik interaksi antara logam ligan tergantung dari tipe
ligan.
Ligan pendonor - merupaqkan ligan dimana satu atau lebih pasangan electron
bebas dari orbital p di atom donor yang dapat disumbangkan ke orbital logam yang
kosong.
Diutamakan dengan logam yang mempunyai bilangan oksidasi tinggi dan bilangan elektron d yang rendah
(d
0
-d
3
)
Ligan akseptor - (ligan asam ) merupakan ligan yang mempunyai orbital * yang
kosong di atom donor yang bisa menerima electron dari logam
Diutamakan dengan logam yg mempunyai biloks rendah dan bilangan elektron d tinggi (d
6
or higher)
Donasi densitas electron dari logam ke orbital * menghasilkan pelemahan dari ikatan ligan
Examples:
Cl
, Br
, I
, OR
, SR
,
NR2
, O
2
, NR
2
, N
3
Examples:
CO, NO, CN
-
, pyridine
back bonding
Efek ligan di dalam komplek oktahedral
t2g
o
Hanya Donor
t2g
Akseptor
t2g
*
o
eg
*
t2g
t2g
*
eg
a1g
a1g
*
t1u
t1u
*
o
t2g
*
t2g
M nb
ML *
ML
ML
ML *
Bertambah
O
adding d electrons
populates the ML *
orbital
adding d electrons
populates the ML
orbital
eg
*
eg
*
Efek ligan di dalam komplek oktahedral
strong field,
low spin
weak field,
high spin
Seri Spektrokemikal
Tren kenaikan
O
dari ligan donor lalu ligan , dan ligan akseptor
merupakan dasar dari Spectrochemical Series. Untuk kompleks
[ML
6
]
n+
bertambah:
I
< Br
< Cl
< OH
< RCO2
< F
CO
donor ligands only ligands acceptor ligands
weak-field ligands
high-spin complexes for 3d
metals*
strong-field ligands
low-spin complexes for 3d
metals*
* Karena efek #2, komplek oktahedral 3d bisa low spin atau high
spin, sedangkan komplek 4d dan 5d selalu low spin.
increasing
O
Nilai
o
juga tergantung sistematis pada jenis logam
1.
o
bertambah dengan bertambahnya bilangan oksidasi
2.
o
bertambah dengan turun ke bawah dalam satgu
golongan
kedua tren tersebut karena semakin kuatnya ikatan metal-ligand
Pembelahan medan kristal tetrahedral
barycenter
(medan sperik )
Titik orbitals t
2
lebih berhadapan
langsung dgn ligan sehinga
destabilisasi
Titik orbital e kurang terarah secara
langsung menghadap ligan,
terstabilisasi
x
y
z
M
L
Berlawanan dengan
pembelahan medan
oktahedral
L
L
L
t
<
o
karena hanya ada 4 ligan dan orbital d yang berada diantara
ligan
-MOs untuk kompleks Tetrahedral
Komplek empat koordinasi tetrahedral merupakan hal umum yang
dijumpai untuk logam transisi
(n+1)s (n+1)p nd
z
2
x
2
y
2
E
xy xz yz
T2
x y z
T2
s
A1
the irr. reps. of the metal
valence orbitals are
obtained directly from the
character table
Untuk orbital ligan harus dianggap bahwa pasangan basa lewis ini
diubah ke T
d
point group. Hasilnya adalah :
= A
1
+ T
2
A1
T2
T
d
MO Diagram -ML
4
Tetrahedral
e
1a1
2a1
3t2
1t2
2t2
A1 T2
(n+1)s
(n+1)p
nd
z
2
x
2
y
2
E
x y z
T2
s
A1
xy xz yz
T2
Ikatan
ML
very weakly ML *
M non-ikatan
M orbital d
t
t
4
9
o
Orbital logam d terbelah menjadi non ikatan set E dan anti ikatan yang sangat lemah
set T2
Geometri tetrahedral bisa mengkomodasi semua electron d electron dari d
0
ke d
10
t
lebih kecil dibadingkan
o
:
Semua kompleks tetrahedral untuk logam transisi 3d adalah HIGH SPIN!
Kompleks tetrahedral untuk logam yang lebih berat adalah low spin.
Komplek Tetrahedral
o
strongly ML *
M non-bonding t2g
eg
*
e
t2
*
t
very weakly ML *
M non-bonding
t
4
9
o