Вы находитесь на странице: 1из 21

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA
-----
DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA
1
Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H.
2
A. Demokrasi, HAM, dan Negara
HAM dan demokrasi merupakan konsepsi kemanusiaan dan relasi sosial
yang dilahirkan dari searah perada!an manusia di seluruh penuru dunia. HAM
dan demokrasi uga dapa" dimaknai se!agai hasil peruangan manusia un"uk
memper"ahankan dan men#apai harka" kemanusiaannya, se!a! hingga saa" ini
hanya konsepsi HAM dan demokrasilah yang "er!uk"i paling mengakui dan
menamin harka" kemanusiaan.
$onsepsi HAM dan demokrasi dapa" dila#ak se#ara "eologis !erupa
rela"i%i"as manusia dan kemu"lakan &uhan. $onsekuensinya, "idak ada manusia
yang dianggap menempa"i posisi le!ih "inggi, karena hanya sa"u yang mu"lak dan
merupakan prima facie, yai"u &uhan 'ang Maha (sa. Semua manusia memiliki
po"ensi un"uk men#apai ke!enaran, "e"api "idak mungkin ke!enaran mu"lak
dimiliki oleh manusia, karena yang !enar se#ara mu"lak hanya &uhan. Maka semua
pemikiran manusia uga harus dinilai ke!enarannya se#ara rela"if. Pemikiran yang
1
Ma"eri yang disampaikan dalam studium general pada a#ara &he )
s"
*a"ional +on%eren#e +orpora"e ,orum
for +ommuni"y De%elopmen", Jakar"a, )- Desem!er 2../.
2
$e"ua Mahkamah $ons"i"usi 0epu!lik 1ndonesia dan 2uru 3esar Hukum &a"a *egara ,akul"as Hukum
4ni%ersi"as 1ndonesia.
)
mengklaim se!agai !enar se#ara mu"lak, dan yang lain !erar"i salah se#ara mu"lak,
adalah pemikiran yang !er"en"angan dengan kemanusiaan dan ke"uhanan.
Manusia di#ip"akan oleh &uhan 'ang Maha (sa dengan seperangka" hak
yang menamin deraa"nya se!agai manusia. Hak5hak inilah yang kemudian dise!u"
dengan hak asasi manusia, yai"u hak yang diperoleh seak kelahirannya se!agai
manusia yang merupakan karunia Sang Pen#ip"a.
6
$arena se"iap manusia
di#ip"akan kedudukannya sederaa" dengan hak5hak yang sama, maka prinsip
persamaan dan kesederaa"an merupakan hal u"ama dalam in"eraksi sosial. *amun
kenya"aan menunukan !ah7a manusia selalu hidup dalam komuni"as sosial un"uk
dapa" menaga deraa" kemanusiaan dan men#apai "uuannya. Hal ini "idak
mungkin dapa" dilakukan se#ara indi%idual. Aki!a"nya, mun#ul s"ruk"ur sosial.
Di!u"uhkan kekuasaan un"uk menalankan organisasi sosial "erse!u".
$ekuasaan dalam sua"u organisasi dapa" diperoleh !erdasarkan legi"imasi
religius, legi"imasi ideologis eli"er a"au pun legi"imasi pragma"is.
8
*amun
kekuasaan !erdasarkan legi"imasi5legi"imasi "erse!u" dengan sendirinya
mengingkari kesamaan dan kesederaa"an manusia, karena mengklaim kedudukan
le!ih "inggi sekelompok manusia dari manusia lainnya. Selain i"u, kekuasaan yang
!erdasarkan ke"iga legi"imasi dia"as akan menadi kekuasaan yang a!solu", karena
asumsi dasarnya menempa"kan kelompok yang memerin"ah se!agai pihak yang
!er7enang se#ara is"ime7a dan le!ih "ahu dalam menalankan urusan kekuasaan
negara. $ekuasaan yang didirikan !erdasarkan ke"iga legi"imasi "erse!u" !isa
dipas"ikan akan menadi kekuasaan yang o"ori"er.
$onsepsi demokrasilah yang mem!erikan landasan dan mekanisme
kekuasaan !erdasarkan prinsip persamaan dan kesederaa"an manusia. Demokrasi
menempa"kan manusia se!agai pemilik kedaula"an yang kemudian dikenal dengan
prinsip kedaula"an rakya". 3erdasarkan pada "eori kon"rak sosial,
/
un"uk memenuhi
hak5hak "iap manusia "idak mungkin di#apai oleh masing5masing orang se#ara
indi%idual, "e"api harus !ersama5sama. Maka di!ua"lah peranian sosial yang !erisi
"en"ang apa yang menadi "uuan !ersama, !a"as5!a"as hak indi%idual, dan siapa
3
Pasal ) !u"ir ) 4ndang54ndang *omor 6- &ahun )--- "en"ang Hak Asasi Manusia mendefinisikan 9Hak
Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara hukum pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia:. ;em!aran *egara 01 &ahun )--- *o. )</, &am!ahan ;em!aran *egara 01 *o. 6==<.
4
,ran> Magnis5Suseno, Etika !olitik" !rinsip-prinsip Moral #asar $enegaraan Modern, ?Jakar"a@ P&
2ramedia Pus"aka 4"ama, )---A, hal. 6. B <<.
5
Harus diinga" !ah7a paling "idak "erdapa" "iga ma#am "eori kon"rak sosial masing5masing dikemukakan
oleh John ;o#ke, &homas Ho!!es, dan J.J. 0ousseu yang masing5masing melahirkan konsep negara yang !er!eda5
!eda. ;iha" 2eorge H. Sa!ine, A History of !olitical Theory, &hird (di"ion, ?*e7 'ork5+hi#ago5San ,ransis#o5
&oron"o5;ondon@ Hol", 0inehar" and Cins"on, )-<)A, hal. /)D B /-<.
2
yang !er"anggunga7a! un"uk pen#apaian "uuan "erse!u" dan menalankan
peranian yang "elah di!ua" dengan !a"as5!a"asnya. Peranian "erse!u"
di7uudkan dalam !en"uk kons"i"usi se!agai hukum "er"inggi di sua"u negara ?the
supreme law of the landA, yang kemudian diela!orasi se#ara konsis"en dalam
hukum dan ke!iakan negara. Proses demokrasi uga "er7uud melalui prosedur
pemilihan umum un"uk memilih 7akil rakya" dan pea!a" pu!lik lainnya.
$onsepsi HAM dan demokrasi dalam perkem!angannya sanga" "erkai"
dengan konsepsi negara hukum. Dalam se!uah negara hukum, sesungguhnya yang
memerin"ah adalah hukum, !ukan manusia. Hukum dimaknai se!agai kesa"uan
hirarkis "a"anan norma hukum yang !erpun#ak pada kons"i"usi. Hal ini !erar"i
!ah7a dalam se!uah negara hukum menghendaki adanya supremasi kons"i"usi.
Supremasi kons"i"usi disamping merupakan konsekuensi dari konsep negara
hukum, sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi karena kons"i"usi adalah
7uud peranian sosial "er"inggi.
<

Selain i"u, prinsip demokrasi a"au kedaula"an rakya" dapa" menamin peran
ser"a masyaraka" dalam proses pengam!ilan kepu"usan, sehingga se"iap pera"uran
perundang5undangan yang di"erapkan dan di"egakkan !enar5!enar men#erminkan
perasaan keadilan masyaraka". Hukum dan pera"uran perundang5undangan yang
!erlaku "idak !oleh di"e"apkan dan di"erapkan se#ara sepihak oleh dan a"au hanya
un"uk kepen"ingan penguasa. Hal ini !er"en"angan dengan prinsip demokrasi.
Hukum "idak dimaksudkan un"uk hanya menamin kepen"ingan !e!erapa orang
yang !erkuasa, melainkan menamin kepen"ingan keadilan !agi semua orang.
Dengan demikian negara hukum yang dikem!angkan !ukan absolute rechtsstaat,
melainkan democratische rechtsstaat.
D
Se!agaimana "elah !erhasil dirumuskan dalam naskah Peru!ahan $edua
44D )-8/, ke"en"uan mengenai hak5hak asasi manusia "elah mendapa"kan aminan
kons"i"usional yang sanga" kua" dalam 4ndang54ndang Dasar. Se!agian !esar
ma"eri 4ndang54ndang Dasar ini se!enarnya !erasal dari rumusan 4ndang5
4ndang yang "elah disahkan se!elumnya, yai"u 44 "en"ang Hak Asasi Manusia.
Jika dirumuskan kem!ali, maka ma"eri yang sudah diadopsikan ke dalam rumusan
4ndang54ndang Dasar )-8/ men#akup 2D ma"eri !eriku":
). Se"iap orang !erhak un"uk hidup ser"a !erhak memper"ahankan hidup dan
kehidupannya
=
.
6
;iha" Jimly Asshiddiqie, $onstitusi % $onstitusionalisme &ndonesia, (disi 0e%isi, ?Jakar"a: $ons"i"usi Press,
2../A, hal. )/25)<2.
7
&bid.
8
Dari Pasal 2=A Peru!ahan $edua 44D )-8/.
6
2. Se"iap orang !erhak mem!en"uk keluarga dan melanu"kan ke"urunan melalui
perka7inan yang sah
-
.
6. Se"iap anak !erhak a"as kelangsungan hidup, "um!uh dan !erkem!ang ser"a !erhak
a"as perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
).
.
8. Se"iap orang !erhak !e!as dari perlakuan yang !ersifa" diskrimina"if a"as dasar
apapun dan !erhak mendapa"kan perlindungan "erhadap perlakuan yang !ersifa"
diskrimina"if i"u
))
.
/. Se"iap orang !e!as memeluk agama dan !eri!ada" menuru" agamanya, memilih
pendidikan dan pengaaran, memilih pekeraan, memilih ke7arganegaraan, memilih
"empa" "inggal di 7ilayah negara dan meninggalkannya, ser"a !erhak kem!ali
)2
.
<. Se"iap orang !erhak a"as ke!e!asan meyakini keper#ayaan, menya"akan pikiran dan
sikap, sesuai dengan ha"i nuraninya
)6
.
D. Se"iap orang !erhak a"as ke!e!asan !erserika", !erkumpul, dan mengeluarkan
pendapa"
)8
.
=. Se"iap orang !erhak un"uk !erkomunikasi dan memperoleh informasi un"uk
mengem!angkan pri!adi dan lingkungan sosialnya ser"a !erhak un"uk men#ari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala enis saluran yang "ersedia
)/
.
-. Se"iap orang !erhak a"as perlindungan diri pri!adi, keluarga, kehorma"an, mar"a!a",
dan har"a !enda yang di !a7ah kekuasaannya, ser"a !erhak a"as rasa aman dan per5
lindungan dari an#aman ke"aku"an un"uk !er!ua" a"au "idak !er!ua" sesua"u yang
merupakan hak asasi
)<
.
).. Se"iap orang !erhak un"uk !e!as dari penyiksaan a"au perlakuan yang merendahkan
deraa" mar"a!a" manusia dan !erhak memperoleh suaka poli"ik dari negara lain
)D
.
)). Se"iap orang !erhak hidup seah"era lahir dan !a"in, !er"empa" "inggal, dan
mendapa"kan lingkungan hidup yang !aik dan seha" ser"a !erhak memperoleh
pelayanan keseha"an
)=
.
)2. Se"iap orang !erhak mendapa" kemudahan dan perlakuan khusus un"uk
memperoleh kesempa"an dan manfaa" yang sama guna men#apai persamaan dan
9
Aya" ?2A ini !erasal dari Pasal 2=3 aya" ?)A Peru!ahan $edua.
10
3erasal dari aya" 2=3 aya" ?2A Peru!ahan $edua.
11
Dari Pasal 2=1 aya" ?2A Peru!ahan $edua.
12
Dari Pasal 2=( aya" ?)A Peru!ahan $edua.
13
Pasal 2=( aya" ?2A Peru!ahan $edua.
14
Pasal 2=( aya" ?6A Peru!ahan $edua.
15
Dari Pasal 2=, Peru!ahan $edua.
16
Aya" ?/A ini !erasal dari Pasal 2=2 aya" ?)A Peru!ahan $edua.
17
Dari Pasal 2=2 aya" ?2A Peru!ahan $edua.
18
Aya" ?)A ini !erasal dari Pasal 2=H aya" ?)A Peru!ahan $edua.
8
keadilan
)-
.
)6. Se"iap orang !erhak a"as aminan sosial yang memungkinkan pengem!angan
dirinya se#ara u"uh se!agai manusia yang !ermar"a!a"
2.
.
)8. Se"iap orang !erhak mempunyai hak milik pri!adi dan hak milik "erse!u" "idak
!oleh diam!il alih se#ara se7enang57enang oleh siapapun
2)
.
)/. Se"iap orang !erhak mengem!angkan diri melalui pemenuhan ke!u"uhan dasarnya,
!erhak mendapa" pendidikan dan memperoleh manfaa" dari ilmu penge"ahuan dan
"eknologi, seni dan !udaya, demi meningka"kan kuali"as hidupnya dan demi kese5
ah"eraan uma" manusia
22
.
)<. Se"iap orang !erhak un"uk memaukan dirinya dalam memperuangkan haknya
se#ara kolek"if un"uk mem!angun masyaraka", !angsa dan negaranya
26
.
)D. Se"iap orang !erhak a"as pengakuan, aminan, perlindungan, dan kepas"ian hukum
yang adil ser"a perlakuan yang sama di hadapan hukum
28
.
)=. Se"iap orang !erhak un"uk !ekera ser"a mendapa" im!alan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hu!ungan kera
2/
.
)-. Se"iap orang !erhak a"as s"a"us ke7arganegaraan
2<
.
2.. *egara, dalam keadaan apapun, "idak dapa" mengurangi hak se"iap orang un"uk
hidup, hak un"uk "idak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan ha"i nurani, hak
!eragama, hak un"uk "idak diper!udak, hak un"uk diakui se!agai pri!adi di hadapan
hukum, dan hak un"uk "idak di"un"u" a"as dasar hukum yang !erlaku suru"
2D
.
2). *egara menamin penghorma"an a"as iden"i"as !udaya dan hak masyaraka"
"radisional selaras dengan perkem!angan >aman dan "ingka" perada!an !angsa
2=
.
22. *egara menunung "inggi nilai5nilai e"ika dan moral kemanusiaan yang diaarkan
oleh se"iap agama, dan menamin kemerdekaan "iap5"iap penduduk un"uk memeluk
dan menalankan aaran agamanya
2-
.
19
Pasal 2=H aya" ?2A Peru!ahan $edua.
20
Pasal 2=H aya" ?6A Peru!ahan $edua.
21
Pasal 2=H aya" ?8A Peru!ahan $edua.
22
Aya" ?/A ini !erasal dari Pasal 2=+ aya" ?)A Peru!ahan $edua.
23
Dari Pasal 2=+ aya" ?2A Peru!ahan $edua.
24
Aya" ?DA ini !erasal dari Pasal 2=D aya" ?)A Peru!ahan $edua.
25
Aya" ?=A ini !erasal dari Pasal 2=D aya" ?2A Peru!ahan $edua.
26
Aya" ini !erasal dari Pasal 2=( aya" ?8A Peru!ahan $edua.
27
3erasal dari rumusan Pasal 2=1 aya" ?)A Peru!ahan $edua yang perumusannya mengundang kon"ro%ersi di
kalangan !anyak pihak. Disini perumusannya di!alik dengan su!ek negara.
28
3erasal dari Pasal 2=1 aya" ?6A yang disesuaikan dengan sis"ema"ika perumusan keseluruhan pasal ini dengan
su!ek negara dalam hu!ungannya dengan 7arga negara.
29
1ni adalah aya" "am!ahan yang diam!il dari usulan !erkenaan dengan penyempurnaan Pasal 2- aya" ?2A 44D
)-8/ se!agaimana "er#an"um dalam lampiran &AP *o.1EFMP0F2..., yai"u al"erna"if 8 dengan mengga!ungkan
perumusan al"erna"if ) !u"ir G#H dan GaH. Akan "e"api, khusus mengenai anak kalima" "erakhir aya" ini, yai"u: '(((serta
melindungi penduduk dari penyebaran paham yang bertentangan dengan ajaran agama:, se!aiknya
dihapuskan saa, karena dapa" mengurangi ke!e!asan orang un"uk menganu" paham yang meskipun mungkin
sesa" di ma"a se!agian orang, "e"api !isa uga "idak sesa" menuru" se!agian orang lain. *egara a"au Pemerin"ah
/
26. Perlindungan, pemauan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
"anggung a7a! negara, "eru"ama pemerin"ah
6.
.
28. 4n"uk memaukan, menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokra"is, maka pelaksanaan hak asasi manusia dia5
min, dia"ur dan di"uangkan dalam pera"uran perundang5undangan
6)
.
2/. 4n"uk menamin pelaksanaan Pasal 8 aya" ?/A "erse!u" di a"as, di!en"uk $omisi
*asional Hak Asasi Manusia yang !ersifa" independen menuru" ke"en"uan yang
dia"ur dengan undang5undang
62
.
2<. Se"iap orang 7ai! menghorma"i hak asasi manusia orang lain dalam "er"i!
kehidupan !ermasyaraka", !er!angsa, dan !ernegara.
2D. Dalam menalankan hak dan ke!e!asannya, se"iap orang 7ai! "unduk kepada
pem!a"asan yang di"e"apkan dengan undang5undang dengan maksud sema"a5ma"a
un"uk menamin pengakuan ser"a penghorma"an a"as hak dan ke!e!asan orang lain
dan un"uk memenuhi "un"u"an yang adil sesuai dengan per"im!angan moral, nilai5
nilai agama, keamanan, dan ke"er"i!an umum dalam sua"u masyaraka"
demokra"is
66
.
Jika ke52D ke"en"uan yang sudah diadopsikan ke dalam 4ndang54ndang
Dasar diperluas dengan memasukkan elemen !aru yang !ersifa" menyempurnakan
rumusan yang ada, lalu dikelompokkan kem!ali sehingga men#akup ke"en"uan5
ke"en"uan !aru yang !elum dimua" di dalamnya, maka rumusan hak asasi manusia
dalam 4ndang54ndang Dasar dapa" men#akup lima kelompok ma"eri se!agai
!eriku":
). $elompok Hak5Hak Sipil yang dapa" dirumuskan menadi:
a. Se"iap orang !erhak un"uk hidup, memper"ahankan hidup dan kehidupannya.
!. Se"iap orang !erhak un"uk !e!as dari penyiksaan, perlakuan a"au penghukuman
lain yang keam, "idak manusia7i dan merendahkan mar"a!a" kemanusiaan.
#. Se"iap orang !erhak un"uk !e!as dari segala !en"uk per!udakan.
d. Se"iap orang !e!as memeluk agama dan !eri!ada" menuru" agamanya.
dianggap "idak selayaknya iku" #ampur menga"ur dalam urusan per!edaan pendapa" dalam paham5paham in"ernal
sua"u agama. 3iarlah urusan in"ernal agama menadi domain masyaraka" sendiri ?public domainA. Se!a!,
perlindungan yang di!erikan oleh negara kepada sa"u kelompok paham keagamaan dapa" !erar"i pem!erangusan
hak asasi kelompok paham yang lain dari ke!e!asan yang seharusnya diamin oleh 44D.
30
Aya" ?<A ini !erasal dari Pasal 2=1 aya" ?8A Peru!ahan $edua.
31
Dari aya" ?/A Pasal 2=1 Peru!ahan $edua dengan menam!ahkan perka"aan 9...memaukan..:, sehingga menadi
94n"uk memaukan, menegakkan, dan melindungi....:
32
$omnas HAM memang "elah dikukuhkan ke!eradaannya dengan undang5undang. Akan "e"api, agar le!ih kua",
maka hal i"u perlu di#an"umkan "egas dalam 44D.
33
3erasal dari Pasal 2=J Peru!ahan $edua.
<
e. Se"iap orang !erhak un"uk !e!as memiliki keyakinan, pikiran dan ha"i nurani.
f. Se"iap orang !erhak un"uk diakui se!agai pri!adi di hadapan hukum.
g. Se"iap orang !erhak a"as perlakuan yang sama di hadapan hukum dan
pemerin"ahan.
h. Se"iap orang !erhak un"uk "idak di"un"u" a"as dasar hukum yang !erlaku suru".
i. Se"iap orang !erhak un"uk mem!en"uk keluarga dan melanu"kan ke"urunan
melalui perka7inan yang sah.
. Se"iap orang !erhak akan s"a"us ke7arganegaraan.
k. Se"iap orang !erhak un"uk !e!as !er"empa" "inggal di 7ilayah negaranya,
meninggalkan dan kem!ali ke negaranya.
l. Se"iap orang !erhak memperoleh suaka poli"ik.
m. Se"iap orang !erhak !e!as dari segala !en"uk perlakuan diskrimina"if dan
!erhak mendapa"kan perlindungan hukum dari perlakuan yang !ersifa"
diskrimina"if "erse!u".
&erhadap hak5hak sipil "erse!u", dalam keadaan apapun a"au !agaimanapun,
negara "idak dapa" mengurangi ar"i hak5hak yang di"en"ukan dalam $elompok ) 9a:
sampai dengan 9h:. *amun, ke"en"uan "erse!u" "en"u "idak dimaksud dan "idak dapa"
diar"ikan a"au digunakan se!agai dasar un"uk mem!e!askan seseorang dari penun"u"an
a"as pelanggaran hak asasi manusia yang !era" yang diakui menuru" ke"en"uan hukum
1n"ernasional. Pem!a"asan dan penegasan ini pen"ing un"uk memas"ikan !ah7a
ke"en"uan "erse!u" "idak dimanfaa"kan se#ara semena5mena oleh pihak5pihak yang
!erusaha mem!e!askan diri dari an#aman "un"u"an. Jus"ru di sinilah le"ak kon"ro%ersi
yang "im!ul se"elah ke"en"uan Pasal 2=1 Peru!ahan $edua 44D )-8/ disahkan
!e!erapa 7ak"u yang lalu.
2. $elompok Hak5Hak Poli"ik, (konomi, Sosial dan 3udaya
a. Se"iap 7arga negara !erhak un"uk !erserika", !erkumpul dan menya"akan
pendapa"nya se#ara damai.
!. Se"iap 7arga negara !erhak un"uk memilih dan dipilih dalam rangka lem!aga
per7akilan rakya".
#. Se"iap 7arga negara dapa" diangka" un"uk menduduki a!a"an5a!a"an pu!lik.
d. Se"iap orang !erhak un"uk memperoleh dan memilih pekeraan yang sah dan
layak !agi kemanusiaan.
e. Se"iap orang !erhak un"uk !ekera, mendapa" im!alan, dan mendapa" perlakuan
yang layak dalam hu!ungan kera yang !erkeadilan.
D
f. Se"iap orang !erhak mempunyai hak milik pri!adi.
g. Se"iap 7arga negara !erhak a"as aminan sosial yang di!u"uhkan un"uk hidup
layak dan memungkinkan pengem!angan dirinya se!agai manusia yang !er5
mar"a!a".
h. Se"iap orang !erhak un"uk !erkomunikasi dan memperoleh informasi.
i. Se"iap orang !erhak un"uk memperoleh dan memilih pendidikan dan
pengaaran.
. Se"iap orang !erhak mengem!angkan dan memperoleh manfaa" dari ilmu
penge"ahuan dan "eknologi, seni dan !udaya un"uk peningka"an kuali"as hidup
dan keseah"eraan uma" manusia.
k. *egara menamin penghorma"an a"as iden"i"as !udaya dan hak5hak masyaraka"
lokal selaras dengan perkem!angan >aman dan "ingka" perada!an !angsa
68
.
l. *egara mengakui se"iap !udaya se!agai !agian dari ke!udayaan nasional.
m. *egara menunung "inggi nilai5nilai e"ika dan moral kemanusiaan yang
diaarkan oleh se"iap agama, dan menamin kemerdekaan "iap5"iap penduduk
un"uk memeluk dan menalankan aaran agamanya
6/
.
6. $elompok Hak5Hak $husus dan Hak A"as Pem!angunan
a. Se"iap 7arga negara yang menyandang masalah sosial, "ermasuk kelompok
masyaraka" yang "erasing dan yang hidup di lingkungan "erpen#il, !erhak men5
dapa" kemudahan dan perlakuan khusus un"uk memperoleh kesempa"an yang
sama.
!. Hak perempuan diamin dan dilindungi un"uk men#apai kese"araan gender
dalam kehidupan nasional.
#. Hak khusus yang meleka" pada diri perempuan yang dikarenakan oleh fungsi
reproduksinya diamin dan dilindungi oleh hukum.
d. Se"iap anak !erhak a"as kasih sayang, perha"ian dan perlindungan orang"ua,
keluarga, masyaraka" dan negara !agi per"um!uhan fisik dan men"al ser"a per5
kem!angan pri!adinya.
34
3erasal dari Pasal 2=1 aya" ?6A 44D )-8/ yang disesuaikan dengan sis"ema"ika perumusan keseluruhan pasal ini
dengan su!ek negara dalam hu!ungannya dengan 7arga negara.
35

)26
1ni adalah aya" "am!ahan yang diam!il dari usulan !erkenaan dengan penyempurnaan Pasal 2- aya" ?2A
44D )-8/ se!agaimana "er#an"um dalam lampiran &AP *o.1EFMP0F2..., yai"u al"erna"if 8 dengan
mengga!ungkan perumusan al"erna"if ) !u"ir G#H dan GaH. Akan "e"api, khusus mengenai anak kalima" "erakhir aya"
ini, yai"u: '((( serta melindungi penduduk dari penyebaran paham yang bertentangan dengan ajaran agama:,
se!aiknya dihapuskan saa, karena dapa" mengurangi ke!e!asan orang un"uk menganu" paham yang meskipun
mungkin sesa" di ma"a se!agian orang, "e"api !isa uga "idak sesa" menuru" se!agian orang lain. *egara a"au
Pemerin"ah dianggap "idak selayaknya iku" #ampur menga"ur dalam urusan per!edaan pendapa" dalam paham5
paham in"ernal sua"u agama. 3iarlah urusan in"ernal agama menadi domain masyaraka" sendiri ?public domainA.
Se!a!, perlindungan yang di!erikan oleh negara kepada sa"u kelompok paham keagamaan dapa" !erar"i
pem!erangusan hak asasi kelompok paham yang lain dari ke!e!asan yang seharusnya diamin oleh 44D.
=
e. Se"iap 7arga negara !erhak un"uk !erperan ser"a dalam pengelolaan dan "uru"
menikma"i manfaa" yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan alam.
f. Se"iap orang !erhak a"as lingkungan hidup yang !ersih dan seha".
g. $e!iakan, perlakuan a"au "indakan khusus yang !ersifa" semen"ara dan
di"uangkan dalam pera"uran perundangan5undangan yang sah yang
dimaksudkan un"uk menye"arakan "ingka" perkem!angan kelompok "er"en"u
yang pernah mengalami perlakuan diskriminasi dengan kelompok5kelompok
lain dalam masyaraka", dan perlakuan khusus se!agaimana di"en"ukan dalam
aya" ?)A pasal ini, "idak "ermasuk dalam penger"ian diskriminasi se!agaimana
di"en"ukan dalam Pasal ) aya" ?)6A.
8. &anggunga7a! *egara dan $e7ai!an Asasi Manusia
a. Se"iap orang 7ai! menghorma"i hak asasi manusia orang lain dalam "er"i!
kehidupan !ermasyaraka", !er!angsa, dan !ernegara.
!. Dalam menalankan hak dan ke!e!asannya, se"iap orang 7ai! "unduk pada
pem!a"asan yang di"e"apkan oleh undang5undang dengan maksud sema"a5ma"a
un"uk menamin pengakuan dan penghorma"an a"as hak dan ke!e!asan orang
lain ser"a un"uk memenuhi "un"u"an keadilan sesuai dengan nilai5nilai agama,
morali"as dan kesusilaan, keamanan dan ke"er"i!an umum dalam masyaraka"
yang demokra"is.
#. *egara !er"anggunga7a! a"as perlindungan, pemauan, penegakan, dan
pemenuhan hak5hak asasi manusia.
d. 4n"uk menamin pelaksanaan hak asasi manusia, di!en"uk $omisi *asional Hak
Asasi Manusia yang !ersifa" independen dan "idak memihak yang pem!en"ukan,
susunan dan kedudukannya dia"ur dengan undang5undang.
$e"en"uan5ke"en"uan yang mem!erikan aminan kons"i"usional "erhadap
hak5hak asasi manusia i"u sanga" pen"ing dan !ahkan dianggap merupakan salah
sa"u #iri pokok dianu"nya prinsip negara hukum di sua"u negara. *amun di
samping hak5hak asasi manusia, harus pula dipahami !ah7a se"iap orang memiliki
ke7ai!an dan "anggunga7a! yang uga !ersifa" asasi. Se"iap orang, selama hidup5
nya seak se!elum kelahiran, memiliki hak dan ke7ai!an yang hakiki se!agai
manusia. Pem!en"ukan negara dan pemerin"ahan, un"uk alasan apapun, "idak
!oleh menghilangkan prinsip hak dan ke7ai!an yang disandang oleh se"iap manu5
sia. $arena i"u, aminan hak dan ke7ai!an i"u "idak di"en"ukan oleh kedudukan
orang se!agai 7arga sua"u negara. Se"iap orang di manapun ia !erada harus dia5
-
min hak5hak dasarnya. Pada saa" yang !ersamaan, se"iap orang di manapun ia
!erada, uga 7ai! menunung "inggi hak5hak asasi orang lain se!agaimana
mes"inya. $eseim!angan kesadaran akan adanya hak dan ke7ai!an asasi ini
merupakan #iri pen"ing pandangan dasar !angsa 1ndonesia mengenai manusia dan
kemanusiaan yang adil dan !erada!.
3angsa 1ndonesia memahami !ah7a The )ni*ersal #eclaration of Human
+ights yang di#e"uskan pada "ahun )-8= merupakan pernya"aan uma" manusia
yang mengandung nilai5nilai uni%ersal yang 7ai! dihorma"i. 3ersamaan dengan
i"u, !angsa 1ndonesia uga memandang !ah7a The )ni*ersal #eclaration of
Human +esponsibility yang di#e"uskan oleh 1n"er5A#"ion +oun#il pada "ahun )--D
uga mengandung nilai uni%ersal yang 7ai! diunung "inggi un"uk melengkapi The
)ni*ersal #eclaration of Human +ights "erse!u". $esadaran umum mengenai hak5
hak dan ke7ai!an asasi manusia i"u meni7ai keseluruhan sis"em hukum dan
kons"i"usi 1ndonesia, dan karena i"u, perlu diadopsikan ke dalam rumusan 4ndang5
4ndang Dasar a"as dasar penger"ian5penger"ian dasar yang dikem!angkan sendiri
oleh !angsa 1ndonesia. $arena i"u, perumusannya dalam 4ndang54ndang Dasar ini
men#akup 7arisan57arisan pemikiran mengenai hak asasi manusia di masa lalu
dan men#akup pula pemikiran5pemikiran yang masih "erus akan !erkem!ang di
masa5masa yang akan da"ang.
B. Perkembangan Demokrasi dan HAM
Seak a7al a!ad ke52., gelom!ang aspirasi ke arah ke!e!asan dan
kemerdekaan uma" manusia dari penindasan penaahan meningka" "aam dan
"er!uka dengan menggunakan pisau demokrasi dan hak asasi manusia se!agai
ins"rumen peruangan yang efek"if dan mem!e!askan. Pun#ak peruangan
kemanusiaan i"u "elah menghasilkan peru!ahan yang sanga" luas dan mendasar
pada per"engahan a!ad ke52. dengan mun#ulnya gelom!ang dekolonisasi di
seluruh dunia dan menghasilkan !erdiri dan "er!en"uknya negara5negara !aru yang
merdeka dan !erdaula" di !er!agai !elahan dunia. Perkem!angan demokra"isasi
kem!ali "eradi dan mengua" pas#a perang dingin yang di"andai run"uhnya
kekuasaan komunis 4ni So%ie" dan 'ugosla%ia. Hal ini kemudian diiku"i proses
demokra"isasi di negara5negara dunia ke"iga pada "ahun )--.5an.
6<
Semua peris"i7a yang mendorong mun#ulnya gerakan ke!e!asan dan
kemerdekaan selalu mempunyai #iri5#iri hu!ungan kekuasaan yang menindas dan
36
;iha" Samuel P. Hun"ing"on, The Third ,a*e" #emocrati-ation in the .ate Twentieth /entury, ?*orman@
4ni%ersi"y of Oklahoma Press, )--)A.
).
"idak adil, !aik dalam s"ruk"ur hu!ungan an"ara sa"u !angsa dengan !angsa yang
lain maupun dalam hu!ungan an"ara sa"u pemerin"ahan dengan rakya"nya. Dalam
7a#ana peruangan un"uk kemerdekaan dan hak asasi manusia pada a7al sampai
per"engahan a!ad ke52. yang menonol adalah peruangan mondial !angsa5!angsa
"eraah menghadapi !angsa5!angsa penaah. $arena i"u, rakya" di semua negara
yang "eraah se#ara mudah "er!angki"kan semanga"nya un"uk se#ara !ersama5
sama menya"u dalam gerakan solidari"as peruangan an"i penaahan.
Sedangkan yang le!ih menonol selama paruh kedua a!ad ke52. adalah
peruangan rakya" mela7an pemerin"ahan yang o"ori"er. Ca#ana demokrasi dan
kerakya"an di sua"u negara, "idak mes"i iden"ik dengan gagasan rakya" di negara
lain yang le!ih mau dan menikma"i kehidupan yang auh le!ih demokra"is. $arena
i"u, 7a#ana demokrasi dan hak asasi manusia di >aman sekarang uga digunakan,
!aik oleh kalangan rakya" yang merasa "er"indas maupun oleh pemerin"ahan
negara5negara lain yang merasa !erkepen"ingan un"uk mempromosikan demokrasi
dan hak asasi manusia di negara5negara lain yang dianggap "idak demokra"is.
$arena i"u, pola hu!ungan kekuasaan an"ar negara dan aliansi peruangan
di >aman dulu dan sekarang mengalami peru!ahan s"ruk"ural yang mendasar.
Dulu, hu!ungan in"ernasional diperankan oleh pemerin"ah dan rakya" dalam
hu!ungan yang "er!agi an"ara hu!ungan 0o*ernment to 0o*ernment 10 to 02 dan
hu!ungan !eople to !eople 1! to !2. Sekarang, pola hu!ungan i"u !eru!ah menadi
!er%ariasi, !aik 0 to 0 ! to ! maupun 0 to ! a"au ! to 0. Semua kemungkinan !isa
"eradi, !aik a"as prakarsa ins"i"usi pemerin"ahan a"aupun a"as prakarsa
perseorangan rakya" !iasa. 3ahkan sua"u pemerin"ahan negara lain dapa" !er"indak
un"uk melindungi 7arga5negara dari negara lain a"as nama perlindungan hak asasi
manusia.
6D
Dengan perka"aan lain, masalah per"ama yang ki"a hadapi de7asa ini adalah
!ah7a pemahaman "erhadap konsep hak asasi manusia i"u haruslah diliha" dalam
kon"eks relationalistic perspecti*es of power yang "epa". 3ahkan, konsep hu!ungan
kekuasaan i"u sendiripun uga mengalami peru!ahan !erhu!ung dengan kenya"aan
!ah7a elemen5elemen kekuasaan i"u de7asa ini "idak saa "erkai" dengan
kedudukan poli"ik melainkan uga "erkai" dengan kekuasaan5kekuasaan a"as
sum!er5sum!er ekonomi, dan !ahkan "eknologi dan indus"ri yang us"ru
memperliha"kan peran yang makin pen"ing de7asa ini. Oleh karena i"u, konsep dan
prosedur5prosedur hak asasi manusia de7asa ini selain harus diliha" dalam kon"eks
37
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan !ilar-!ilar #emokrasi, ?Jakar"a@ $ons"i"usi Press, 2../A, hal.
2.-522=.
))
hu!ungan kekuasaan poli"ik, uga harus dikai"kan dengan kon"eks hu!ungan
kekuasaan ekonomi dan indus"ri.
6=
Dalam kai"an dengan i"u, pola hu!ungan kekuasaan dalam ar"i yang !aru i"u
dapa" diliha" se!agai hu!ungan produksi yang menghu!ungkan an"ara kepen"ingan
produsen dan kepen"ingan konsumen. Dalam era indus"rialisasi yang "erus
meningka" dengan !an"uan ilmu penge"ahuan dan "eknologi yang "erus meningka"
de7asa ini, dinamika proses produksi dan konsumsi ini "erus !erkem!ang di semua
sek"or kehidupan kemasyaraka"an dan kenegaraan uma" manusia de7asa ini.
$e!iakan poli"ik, misalnya, selain dapa" diliha" dengan ka#ama"a !iasa, uga dapa"
diliha" dalam kon"eks produksi. *egara, dalam hal ini merupakan produsen,
sedangkan rakya" adalah konsumennya. $arena i"u, hak asasi manusia di >aman
sekarang dap" dipahami se#ara konsep"ual se!agai hak konsumen yang harus
dilindungi dari eksploi"asi demi keun"ungan dan kepen"ingan sepihak kalangan
produsen.
Dalam hu!ungan ini, konsep dan prosedur hak asasi manusia mau "idak
mau harus dikai"kan dengan persoalan5persoalan:
6-
). S"ruk"ur kekuasaan dalam hu!ungan an"ar negara yang de7asa ini dapa"
dika"akan sanga" "impang, "idak adil, dan #enderung hanya mengun"ungkan
negara5negara mau a"aupun negara5negara yang menguasai dan mendominasi
proses5proses pengam!ilan kepu"usan dalam !er!agai forum dan !adan5!adan
in"ernasional, !aik yang menyangku" kepen"ingan5kepen"ingan poli"ik maupun
kepen"ingan5kepen"ingan ekonomi dan ke!udayaan.
2. S"ruk"ur kekuasaan yang "idak demokra"is di lingkungan in"ernal negara5negara
yang menerapkan sis"em o"ori"arianisme yang hanya mengun"ungkan segelin"ir
kelas penduduk yang !erkuasa a"aupun kelas penduduk yang menguasai
sum!er5sum!er ekonomi.
6. S"ruk"ur hu!ungan kekuasaan yang "idak seim!ang an"ara pemodal dengan
pekera dan an"ara pemodal !eser"a manaemen produsen dengan konsumen di
38
Dalam kehidupan sosial "erdapa" "iga 7ilayah kekuasaan, yai"u negara ?stateA, masyaraka" sipil ?ci*il
societyA, dan pasar ?marketA. $e"iga 7ilayah kekuasaan "erse!u" idealnya saling !erhu!ungan se#ara seim!ang
"anpa adanya dominasi dari salah sa"u pihak. ;iha", Asshiddiqie, $onstitusi % $onstitusionalisme &ndonesia, op
cit., hal. =). *amun kondisi sosial menunukkan "arik5menarik an"ara ke"iga 7ilayah kekuasaan "erse!u" "eradi
hingga "eradi dominasi oleh salah sa"u 7ilayah kekuasaan. ;iha", An"hony 2iddens, The /onstitution of 3ociety"
Teori 3trukturasi untuk Analisis 3osial, Judul Asli: The /onstitution of 3ociety" The 4utline of the Theory of
3tructuration, Peneremah: Adi ;oka Suono, ?Pasuruan@ Pener!i" Peda"i, 2..6A. 3andingkan dengan ,ran#is
,ukuyama, Memperkuat Negara" Tata !emerintahan dan Tata #unia Abad 56, Judul Asli: 3tate 7uilding"
0o*ernance and ,orld 4rder in the 56
st
/entury, Peneremah: A. Iaim 0ofiqi, ?Jakar"a: P& 2ramedia Pus"aka
4"ama, 2../A.
39
Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan !ilar-!ilar #emokrasi, op cit hal. 2))52)2.
)2
se"iap lingkungan dunia usaha indus"ri, !aik indus"ri primer, indus"ri
manufak"ur maupun indus"ri asa.
3e!erapa fak"or yang dapa" menye!a!kan "eradinya pola hu!ungan 9a"as5
!a7ah:, !aik pada peringka" lokal, nasional, regional maupun glo!al an"ara lain
adalah fak"or kekayaan dan sum!er5sum!er ekonomi, ke7enangan poli"ik, "ingka"
pendidikan a"au ke#erdasan ra"a5ra"a, penguasaan ilmu penge"ahuan dan
"eknologi, #i"ra a"au nama !aik, dan kekua"an fisik "ermasuk kekua"an mili"er.
Makin !anyak fak"or5fak"or "erse!u" di a"as dikuasai oleh seseorang, a"au sekelom5
pok orang a"aupun oleh sua"u !angsa, makin "inggi pula kedudukannya dalam
s"ra"ifikasi a"au peringka" pergaulan !ersama. Di pihak lain, makin "inggi peringka"
seseorang, kelompok orang a"aupun sua"u !angsa di a"as orang lain a"au kelompok
lain a"au !angsa lain, makin !esar pula kekuasaan yang dimilikinya ser"a makin
!esar pula po"ensinya un"uk memperlakukan orang lain i"u se#ara se7enang5
7enang demi keun"ungannya sendiri. Dalam hu!ungan5hu!ungan yang "impang
an"ara negara mau dengan negara !erkem!ang, an"ara sua"u pemerin"ahan dengan
rakya"nya, dan !ahkan an"ara pemodal a"au pengusaha dengan konsumennya
inilah dapa" "eradi ke"idakadilan yang pada gilirannya mendorongnya mun#ulnya
gerakan peruangan hak asasi manusia dimana5mana. $arena i"u, salah sa"u aspek
pen"ing yang "ak dapa" dipungkiri !erkenaan dengan persoalan hak asasi manusia
adalah !ah7a persoalan ini !erkai"an era" dengan dinamika perjuangan kelas
?meminam is"ilah $arl MarJA yang menun"u" keadilan.
Sering dikemukakan !ah7a penger"ian konsep"ual hak asasi manusia i"u
dalam searah ins"rumen hukum in"ernasional se"idak5"idaknya "elah melampaui
"iga generasi perkem!angan. $e"iga generasi perkem!angan konsepsi hak asasi
manusia i"u adalah:
8.
Generasi Perama, pemikiran mengenai konsepsi hak asasi manusia yang
seak lama !erkem!ang dalam 7a#ana para ilmu7an seak era enlightenment di
(ropa, meningka" menadi dokumen5dokumen hukum in"ernasional yang resmi.
Pun#ak perkem!angan generasi per"ama hak asasi manusia ini adalah pada
persi"i7a penanda"anganan naskah )ni*ersal #eclaration of Human +ights
86
Perserika"an 3angsa53angsa pada "ahun )-8= se"elah se!elumnya ide5ide perlin5
dungan hak asasi manusia i"u "er#an"um dalam naskah5naskah !ersearah di
!e!erapa negara, seper"i di 1nggris dengan Magna /harta dan 7ill of +ights, di
40
&bid.
41
Di"e"apkan oleh Maelis 4mum dalam 0esolusi 2)D A ?111A "er"anggal ). Desem!er )-8=.
)6
Amerika Serika" dengan #eclaration of &ndependence, dan di Peran#is dengan
#eclaration of +ights of Man and of the /iti-ens. Dalam konsepsi generasi per"ama
ini elemen dasar konsepsi hak asasi manusia i"u men#akup soal prinsip in"egri"as
manusia, ke!u"uhan dasar manusia, dan prinsip ke!e!asan sipil dan poli"ik.
Pada perkem!angan selanu"nya yang dapa" dise!u" se!agai hak asasi
manusia Generasi Ked!a, di samping adanya &nternational /ou*enant on /i*il
and !olitical +ights
85
konsepsi hak asasi manusia men#akup pula upaya menamin
pemenuhan ke!u"uhan un"uk mengear kemauan ekonomi, sosial dan ke!udayaan,
"ermasuk hak a"as pendidikan, hak un"uk menen"ukan s"a"us poli"ik, hak un"uk
menikma"i ragam penemuan penemuan5penemuan ilmiah, dan lain5lain
se!againya. Pun#ak perkem!angan kedua ini "er#apai dengan di"anda"anganinya
&nternational /ou*enant on Economic 3ocial and /ultural +ights
89
pada "ahun
)-<<.
$emudian pada "ahun )-=<, mun#ul pula konsepsi !aru hak asasi manusia
yai"u men#akup penger"ian mengenai hak un"uk pem!angunan a"au rights to
de*elopment. Hak a"as a"au un"uk pem!angunan ini men#akup persamaan hak
a"au kesempa"an un"uk mau yang !erlaku !agi segala !angsa, dan "ermasuk hak
se"iap orang yang hidup se!agai !agian dari kehidupan !angsa "erse!u". Hak un"uk
a"au a"as pem!angunan ini an"ara lain melipu"i hak un"uk !erpar"isipasi dalam
proses pem!angunan, dan hak un"uk menikma"i hasil5hasil pem!angunan "erse!u",
menikma"i hasil5hasil dari perkem!angan ekonomi, sosial dan ke!udayaan,
pendidikan, keseha"an, dis"ri!usi pendapa"an, kesempa"an kera, dan lain5lain
se!againya. $onsepsi !aru inilah yang oleh para ahli dise!u" se!agai konsepsi hak
asasi manusia Generasi Keiga.
*amun demikian, ke"iga generasi konsepsi hak asasi manusia "erse!u" pada
pokoknya mempunyai karak"eris"ik yang sama, yai"u dipahami dalam kon"eks
hu!ungan kekuasaan yang !ersifa" %er"ikal, an"ara rakya" dan pemerin"ahan dalam
sua"u negara. Se"iap pelanggaran "erhadap hak asasi manusia mulai dari generasi
per"ama sampai ke"iga selalu meli!a"kan peran pemerin"ah yang !iasa
dika"egorikan se!agai crime by go*ernment yang "ermasuk ke dalam penger"ian
political crime ?keaha"an poli"ikA se!agai la7an dari penger"ian crime against
go*ernment ?keaha"an "erhadap kekuasaan resmiA. $arena i"u, yang selalu
diadikan sasaran peruangan hak asasi manusia adalah kekuasaan represif negara
"erhadap rakya"nya. Akan "e"api, dalam perkem!angan >aman sekarang dan di
42
Di"e"apkan melalui 0esolusi Maelis 4mum 22.. A ?111A "er"anggal )< Desem!er )-<<.
43
Di"e"apkan melalui 0esolusi Maelis 4mum 22.. A ?111A "er"anggal )< Desem!er )-<<.
)8
masa5masa menda"ang, se!agaimana diuraikan di a"as dimensi5dimensi hak asasi
manusia i"u akan !eru!ah makin kompleks sifa"nya.
Persoalan hak asasi manusia "idak #ukup hanya dipahami dalam kon"eks
hu!ungan kekuasaan yang !ersifa" %er"ikal, "e"api men#akup pula hu!ungan5
hu!ungan kekuasaan yang !ersifa" hori>on"al, an"ar kelompok masyaraka", an"ara
golongan rakya" a"au masyaraka", dan !ahkan an"ar sa"u kelompok masyaraka" di
sua"u negara dengan kelompok masyaraka" di negara lain.
$onsepsi !aru inilah yang saya se!u" se!agai konsepsi hak asasi manusia
Generasi Keem"a seper"i "elah saya uraikan se!agian pada !agian "erdahulu.
3ahkan se!agai al"erna"if, menuru" pendapa" saya, konsepsi hak asasi manusia
yang "erakhir inilah yang us"ru "epa" dise!u" se!agai $onsepsi HAM 0enerasi
$edua, karena sifa" hu!ungan kekuasaan yang dia"urnya memang !er!eda dari
konsepsi5konsep HAM se!elumnya. Sifa" hu!ungan kekuasaan dalam konsepsi
0enerasi !ertama !ersifa" %er"ikal, sedangkan sifa" hu!ungan kekuasaan dalam
konsepsi 2enerasi $edua !ersifa" hori>on"al. Dengan demikian, penger"ian
konsepsi HAM generasi kedua dan generasi ke"iga se!elumnya #ukup dipahami
se!agai perkem!angan %arian yang sama dalam "ahap per"um!uhan konsepsi
generasi per"ama.
88

Menelang !erakhirnya a!ad ke52., ki"a menyaksikan mun#ulnya !e!erapa
fenomena !aru yang "idak pernah ada a"aupun kurang mendapa" perha"ian di
masa5masa se!elumnya. Perama, ki"a menyaksikan mun#ulnya fenomena
konglomerasi !er!agai perusahaan !erskala !esar dalam sua"u negara yang
kemudian !erkem!ang menadi Multi National /orporations 1MN/:s2 a"au dise!u"
uga Trans-National /orporations 1TN/:s2 dimana5mana di dunia. ,enomena
aringan kekuasaan M*+ a"au &*+ ini meram!ah 7ilayah yang sanga" luas, !ahkan
auh le!ih luas dari angkauan kekuasaan negara, apalagi sua"u negara yang ke#il
yang umlahnya sanga" !anyak di dunia. Dalam kai"annya dengan kekuasaan
perusahaan5perusahaan !esar ini, yang le!ih merupakan persoalan ki"a adalah
implikasi5implikasi yang di"im!ulkan oleh kekuasaan modal yang ada di !alik
perusahaan !esar i"u "erhadap kepen"ingan konsumen produk yang dihasilkannya.
Dengan perka"aan lain, hu!ungan kekuasaan yang dipersoalkan dalam hal ini
adalah hu!ungan kekuasaan an"ara produsen dan konsumen. Masalahnya adalah
!agaimana hak5hak a"au kepen"ingan5kepen"ingan konsumen "erse!u" dapa"
diamin, sehingga proses produksi dapa" "erus dikem!angkan dengan "e"ap
44
Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan !ilar-!ilar #emokrasi, op( cit hal. 22.5222.
)/
menamin hak5hak konsumen yang uga harus dipandang se!agai !agian yang
pen"ing dari penger"ian ki"a "en"ang hak asasi manusia.
Ked!a, a!ad ke52. uga "elah memun#ulkan fenomena Nations without
3tate, seper"i !angsa $urdi yang "erse!ar di !er!agai negara &urki dan 1rak@ !angsa
+ina *asionalis yang "erse!ar dalam umlah yang sanga" !esar di hampir semua
negara di dunia@ !angsa Persia ?1ranA, 1rak, dan 3osnia yang "erpaksa !erkelana
kemana5mana karena masalah5masalah poli"ik yang mereka hadapi di negeri asal
mereka. Persoalan s"a"us hukum ke7arganegaraan !angsa5!angsa yang "erpaksa
!erada di mana5mana "erse!u", se#ara formal memang dapa" dia"asi menuru"
ke"en"uan hukum yang la>im. Misalnya, !angsa $urdi yang "inggal di 1rak 4"ara
sudah "en"u !erke7ar ganegaraan 1rak, mereka yang hidup dan mene"ap di &urki
"en"u !erke7arganegaraan &urki, dan demikian pula mereka yang hidup di negara5
negara lain dapa" menikma"i s"a"us kea7arganegaraan di negara mana mereka
hidup. Akan "e"api, persoalan ke!angsaan mereka "idak ser"a mer"a "erpe#ahkan
karena penga"uran hukum se#ara formal "erse!u".
Keiga, dalam kai"annya dengan fenomena per"ama dan kedua di a"as,
mulai penghuung a!ad ke52. "elah pula !erkem!ang sua"u lapisan sosial "er"en"u
dalam se"iap masyaraka" di negara5negara yang "erli!a" ak"if dalam pergaulan
in"ernasional, yai"u kelompok orang yang dapa" dise!u" se!agai global citi-ens.
Mereka ini mula5mula !erumlah sediki" dan hanya "erdiri dari kalangan korps
diploma"ik yang mem!angun kelompok pergaulan "ersendiri. Di kalangan mereka
ini !eriku" keluarganya, "eru"ama para diploma" karir yang "um!uh dalam karir
diploma" yang !erpindah5pindah dari sa"u negara ke negara lain, "er!en"uk sua"u
aringan pergaulan "ersendiri yang lama kelamaan menadi sua"u kelas sosial
"ersendiri yang "erpisah dari lingkungan masyaraka" yang le!ih luas. Se!agai
#on"oh, di se"iap negara, "erdapa" apa yang dise!u" dengan diplomatic shop yang
!e!as paak, yang se#ara khusus melayani ke!u"uhan para diploma" un"uk !er!e5
lana. Semua ini memperkua" ke#enderungan mun#ulnya kelas sosial "ersendiri
yang mendorong mun#ulnya kehidupan !aru di kalangan sesama diploma".
3ersamaan dengan i"u, di kalangan para pengusaha asing yang
menanamkan modal se!agai in%es"or usaha di !er!agai negara, uga "er!en"uk pula
sua"u kelas sosial "ersendiri seper"i halnya kalangan korps diploma"ik "erse!u".
3ahkan, !anyak di an"ara para pekera a"aupun pengusaha asing "ugasnya "erus
menerus di luar negeri, !erpindah5pindah dari sa"u negara ke negara lain, yang
angkauan pergaulan mereka le!ih #o#ok un"uk menya"u dengan dunia kalangan
diploma" seper"i "erse!u" di a"as, daripada !ergaul dengan penduduk asli dari
)<
negara5negara "empa" mereka !ekera a"aupun !erusaha. Dari kedua kelompok
!isnis dan diploma"ik inilah mun#ul fenomena !aru di kalangan !anyak 7arga
dunia, meskipun se#ara resmi memiliki s"a"us ke7arganegaraan "er"en"u, "e"api
mo!ili"as mereka sanga" dinamis, seakan5akan menadi sema#am global citi-ens
yang !e!as !ergerak ke mana5mana di seluruh dunia.
Keem"a, dalam !er!agai li"era"ur mengenai corporatisme negara,
"eru"ama di !e!erapa negara yang menerapkan prosedur federal arrangement,
dikenal adanya konsep corporate federalism se!agai sis"em yang menga"ur prinsip
represen"asi poli"ik a"as dasar per"im!angan5per"im!angan ras "er"en"u a"aupun
pengelompokan kul"ural penduduk. Pem!agian kelompok English speaking
community dan ;rench speaking community di $anada, kelompok #utch speaking
community dan 0erman speaking community di 3elgia, dan prinsip represen"asi
poli"ik suku5suku "er"en"u dalam kamar parlemen di Aus"ria, dapa" dise!u" se!agai
corporate federalism dalam ar"i luas. $elompok5kelompok e"nis dan kul"ural
"erse!u" diperlakukan se!agai sua"u en"i"as hukum "ersendiri yang mempunyai hak
poli"ik yang !ersifa" o"onom dan karena i"u !erhak a"as represen"asi yang demo5
kra"is dalam ins"i"usi parlemen. Penga"uran en"i"as yang !ersifa" o"onom ini,
diperlukan seakan5akan se!agai sua"u daerah o"onom a"aupun se!agai sua"u
negara !agian yang !ersifa" "ersendiri, meskipun komuni"as5komuni"as "erse!u"
"idak hidup dalam sua"u "eri"orial "er"en"u. $arena i"u, penga"uran demikian ini
!iasa dise!u" dengan corporate federalism.
$eempa" fenomena yang !ersifa" sosio5kul"ural "erse!u" di a"as dapa"
dika"akan !ersifa" sanga" khusus dan mem!angki"kan kesadaran ki"a mengenai
keragaman kul"ural yang ki"a 7arisi dari masa lalu, "e"api sekaligus menim!ulkan
persoalan mengenai kesadaran ke!angsaan uma" manusia yang selama ini se#ara
resmi di!a"asi oleh !a"as5!a"as "eori"orial sa"u negara. Sekarang, >aman sudah
!eru!ah. $i"a memasuki era glo!alisasi, di mana ika"an !a"as5!a"as negara yang
!ersifa" formal i"u !erkem!ang makin longgar. Di samping ika"an5ika"an hukum
ke7arganegaraan yang !ersifa" formal "erse!u", kesadaran akan iden"i"as yang
dipengaruhi oleh fak"or5fak"or his"oris kul"ural uga harus "uru" diper"im!angkan
dalam memahami fenomena hu!ungan5hu!ungan kemanusiaan di masa
menda"ang. Oleh karena i"u, dimensi5dimensi hak asasi manusia di >aman sekarang
dan apalagi nan"i uga "idak dapa" dilepaskan !egi"u saa dari peru!ahan #orak5
#orak penger"ian dalam pola5pola hu!ungan yang !aru i"u.
Dengan perka"aan lain, hu!ungan5hu!ungan kekuasaan di >aman sekarang
dan nan"i, selain dapa" diliha" dalam kon"eks yang !ersifa" %er"ikal dalam sua"u
)D
negara, yai"u an"ara pemerin"ah dan rakya"nya, uga dapa" diliha" dalam kon"eks
hu!ungan yang !ersifa" hori>on"al se!agaimana "elah diuraikan pada !agian
per"ama "ulisan ini. $on"eks hu!ungan yang !ersifa" hori>on"al i"u dapa" "eradi
an"ar kelompok masyaraka" dalam sa"u negara dan an"ara kelompok masyaraka"
an"ar negara. Di >aman indus"ri sekarang ini, #orak hu!ungan yang !ersifa"
hori>on"al "erse!u" un"uk mudahnya dapa" diliha" se!agai proses produksi dalam
ar"i yang seluas5luasnya, yai"u men#akup pula penger"ian produksi dalam kon"eks
hu!ungan kekuasaan yang !ersifa" %er"ikal, dimana se"iap ke!iakan pemerin"ahan
dapa" dise!u" se!agai produk yang dikeluarkan oleh pemerin"ah yang merupakan
produsen, sedangkan rakya" !anyak merupakan pihak yang mengkonsumsinya a"au
konsumennya. Demikian pula se"iap perusahaan adalah produsen, sedangkan
produk di!eli dan dikonsumsi oleh masyaraka" konsumennya. Dengan perka"aan
lain, hak konsumen dalam ar"i yang luas ini dapa" dise!u" se!agai dimensi !aru
hak asasi manusia yang "um!uh dan harus dilindungi dari kemungkinan
penyalahgunaan a"au "indakan5"indakan se7enang57enang dalam hu!ungan
kekuasaan yang !ersifa" hori>on"al an"ara pihak produsen dengan konsumennya.
Perkem!angan konsepsi yang "erakhir ini dapa" dise!u" se!agai
perkem!angan konsepsi #ak asasi man!sia generasi ke$ima dengan #iri pokok
yang "erle"ak dalam pemahaman mengenai s"ruk"ur hu!ungan kekuasaan yang
!ersifa" hori>on"al an"ara produsen yang memiliki segala po"ensi dan peluang
un"uk melakukan "indakan5"indakan se7enang57enang "erhadap pihak konsumen
yang mungkin diperlakukan se7enang57enang dan "idak adil. $i"a semua harus
menyadari peru!ahan s"ruk"ur hu!ungan kekuasaan ini, sehingga "idak hanya
"erpaku pada kemungkinan "eradinya pelanggaran hak asasi manusia dalam
penger"ian kon%ensional saa. Hanya dengan menyadari peru!ahan ini ki"a dapa"
mena7arkan peme#ahan dalam peruangan kolek"if un"uk menegakkan dan
memaukan hak asasi manusia di masa yang akan da"ang.
%. Ke&a'iban Per$ind!ngan dan Pema'!an HAM
$onsepsi HAM yang pada a7alnya menekankan pada hu!ungan %er"ikal,
"eru"ama dipengaruhi oleh searah pelanggaran HAM yang "eru"ama dilakukan oleh
negara, !aik "erhadap hak sipil5poli"ik maupun hak ekonomi, sosial, dan !udaya.
Se!agai konsekuensinya, disamping karena sudah merupakan "ugas pemerin"ahan,
ke7ai!an u"ama perlindungan dan pemauan HAM ada pada pemerin"ah. Hal ini
dapa" ki"a liha" dari rumusan5rumusan dalam Deklarasi 4ni%ersal Hak Asasi
Manusia, $on%enan 1n"ernasional "en"ang Hak Sipil dan Poli"ik, ser"a $on%enan
)=
1n"ernasional "en"ang Hak (konomi, Sosial dan 3udaya, yang merupakan
pengakuan negara "erhadap hak asasi manusia se!agaimana menadi su!s"ansi dari
ke"iga ins"rumen "erse!u". $onsekuensinya, negara5lah yang "er!e!ani ke7ai!an
perlindungan dan pemauan HAM. $e7ai!an negara "erse!u" di"egaskan dalam
konsideran 9Menim!ang: !aik dalam $on%enan 1n"ernasional "en"ang Hak Sipil
dan Poli"ik maupun $on%enan 1n"ernasional "en"ang Hak (konomi, Sosial dan
3udaya. Dalam hukum nasional, Pasal 2=1 aya" ?8A 44D )-8/
8/
menya"akan !ah7a
perlindungan, pemauan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah "anggunga7a!
negara, "eru"ama Pemerin"ah.
Dengan !erkem!angnya konsepsi HAM yang uga melipu"i hu!ungan5
hu!ungan horison"al mengaki!a"kan perluasan ka"egori pelanggaran HAM dan
ak"or pelanggarnya. Hak a"as informasi dan hak par"isipasi dalam pem!angunan
misalnya "idak hanya menadi ke7ai!an negara, "e"api uga menadi
"anggunga7a! korporasi5korporasi yang dalam ak"i%i"asnya !ersinggungan dengan
kehidupan masyaraka". $e!eradaan perusahaan5perusahaan mau "idak mau
mem!a7a dampak dalam kehidupan masyaraka" yang sering kali mengaki!a"kan
!erkurangnya hak asasi manusia.
Persinggungan an"ara $orporasi dengan Hak Asasi Manusia paling "idak
"erkai" dengan hak a"as lingkungan yang !ersih dan seha", hak a"as ke"ersediaan
dan aksesi!ili"as "erhadap sum!er daya alam dan hak5hak pekera. Se#ara le!ih luas
s"ruk"ur hu!ungan kekuasaan yang !ersifa" hori>on"al an"ara produsen uga
memiliki po"ensi dan peluang "eradinya "indakan5"indakan se7enang57enang
"erhadap pihak konsumen yang mungkin diperlakukan se7enang57enang dan "idak
adil.
Maka pelanggaran HAM "idak hanya dapa" dilakukan oleh negara. Dalam
pola relasi kekuasaan horison"al peluang "eradinya pelanggaran HAM le!ih luas
dan ak"or pelakunya uga melipu"i ak"or5ak"or non negara, !aik indi%idu maupun
korporasi. $arena i"ulah memang sudah saa"nya ke7ai!an dan "anggunga7a!
perlindungan dan pemauan HAM uga ada pada se"iap indi%idu dan korporasi. Hal
ini uga "elah dinya"akan dalam 9#eclaration on the +ight and +esponsibility of
&ndi*iduals 0roups and 4rgans of 3ociety to !romote and !rotect )ni*ersally
+ecogni-ed Human +ights and ;undamental ;reedom<
8=
pada "ahun )--=.
$e7ai!an dan "anggunga7a! "erse!u" menadi semakin pen"ing menginga"
masalah u"ama yang dihadapi uma" manusia !ukan lagi sekedar keaha"an
45
Hasil Peru!ahan $edua 44D )-8/.
46
Diadopsi oleh Maelis 4mum P33 pada "anggal - Desem!er )--= dengan 0esolusi /6F)88.
)-
kemanusiaan, genosida, a"aupun keaha"an perang. Permasalahan yang dihadapi
uma" manusia saa" ini le!ih !ersifa" mengakar, yai"u kemiskinan dan
ke"er!elakangan, yang mau "idak mau harus diakui se!agai aki!a" eksploi"asi a"au
paling "idak ke"idakpedulian sisi dunia lain yang mengenyam kekayaan dan
kemauan. $e7ai!an dan "anggunga7a! korporasi dalam !en"uk /orporate 3ocial
+esponsibility "eru"ama dalam /ommunity #e*elopment, "idak seharusnya sekedar
dimaknai se!agai upaya mem!angun #i"ra. $e7ai!an dan "anggunga7a! "erse!u"
lahir karena komi"men kemanusiaan. $e7ai!an "erse!u" uga lahir karena
kesadaran !ah7a ak"i%i"as korporasi, se#ara langsung maupun "idak, "elah iku"
men#ip"akan ke"impangan, kemiskinan, dan ke"er!elakangan. &anpa peran ser"a
korporasi, upaya men#ip"akan dunia yang le!ih !aik, dunia yang !e!as dari
kelaparan dan ke"er!elakangan akan suli" dilakukan menginga" kekuasaan
korporasi yang sering kali mele!ihi kemampuan sua"u negara.
2.
DA()AR PUS)AKA
Asshiddiqie, Jimly. $onstitusi % $onstitusionalisme &ndonesia. (disi 0e%isi. Jakar"a:
$ons"i"usi Press, 2../.
KKKKKKKKKK, Hukum Tata Negara dan !ilar-!ilar #emokrasi( Jakar"a: $ons"i"usi Press,
2../.
,ereohn, John, Ja#k *. 0ako%e, and Jona"han 0iley ?edsA. /onstitutional /ulture and
#emocratic +ule. +am!ridge: +am!ridge 4ni%ersi"y Press, 2..).
,ukuyama, ,ran#is. Memperkuat Negara" Tata !emerintahan dan Tata #unia Abad 56(
Judul Asli: 3tate 7uilding" 0o*ernance and ,orld 4rder in the 56
st
/entury(
Peneremah: A. Iaim 0ofiqi, Jakar"a: P& 2ramedia Pus"aka 4"ama, 2../.
2iddens, An"hony. The /onstitution of 3ociety" Teori 3trukturasi untuk Analisis 3osial(
Judul Asli: The /onstitution of 3ociety" The 4utline of the Theory of 3tructuration.
Peneremah: Adi ;oka Suono. Pasuruan@ Pener!i" Peda"i, 2..6.
Hun"ing"on, Samuel P. The Third ,a*e" #emocrati-ation in the .ate Twentieth /entury(
*orman: 4ni%ersi"y of Oklahoma Press, )--).
0epu!lik 1ndonesia, Himpunan $etetapan M!+3 dan M!+ Tahun 6>=? s@d 5??5, Jakar"a:
Sekre"aria" Jenderal MP0501, 2..2.
Sa!ine, 2eorge H. A History of !olitical Theory( &hird (di"ion. *e7 'ork5+hi#ago5San
,ransis#o5&oron"o5;ondon: Hol", 0inehar" and Cins"on, )-<).
Suseno, ,ran> Magnis. Etika !olitik" !rinsip-prinsip Moral #asar $enegaraan Modern(
Jakar"a: P& 2ramedia Pus"aka 4"ama, )---.
2)

Вам также может понравиться