Y : pasien yang dicurigai dengan infeksi Tbc atau kuman tuberculosis, kuman mycrobakterium Tuberkulosis X : misalkan ada pasien TB paru, cara menjaring dan menemukannya bagaimana? Y : dengan anamnesa,dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium X : dan juga gejala TB paru yang ibu ketahui apa? Y : gejala y, gejalanya sama pertanyaan kayak kemarin,...oy dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium X : yang ibu cerita tentang batuk lama, Y : pasien yang batuk lama, berkeringat berat badan turun X : Jika ibu ketemu suspek TB paru apa yang ibu lakukan ? Y : kita sarankan untuk pemeriksaan dahak, agar diketahui diagnosa yang pasti X : biasanya pemeriksaan dahak dilakukan dimana? Y : di PKM induk X : apa saja yag perlu disarankan oleh masyarakat berkenaan dengan TB paru? Y : jadi begini, satu mbertihatukan tentang TB, kedua gejala, yang ketiga hmmm...pengobatan, penularan,jika pasien merasakan gejala tersebut dia harus dirujuk kemana, gitukan...penyuluhan pengobatannya dan yang terakhir deh pengobatan, .... pemeriksaan dan yang terakhir pengobatan ada awal 3 bulan dan 6 bulan, biasa pengobatannya dari puskesmas induk X : Apakah di puskesmas, bidan ada mengikuti pelatihan? Y Selama ini belum ada pelatihan
INFORMAN C X : Pertanyaan pertama apa yang ibu ketahui tentang suspek TB paru ? Y : maksudnya X : apa pengertiannya? Apa gejalanya Y : yang dimaksud suspek TB paru, orang dicurigai terkena TB paru, terutama kita lihat dari fisiknya, badannya kurus kemudian kita lihat dari keluhannya dia ada batuk seperti batuknya lama tidak sembuh-sembuh, kita tanyakan berapa lama batuknya 3 minggu ada, 1 bulan ada, iya, malam keringat dingin, ada sesak, g ada katanya tapi batuknya lama g sembuh-sembuh kemudian tanya ada riwayat alergi, kita tanyakan seperti itu kemudian batuk lama yang sudah 3 minggu atau 1 bulan itu yang kami hadapi dimasyarakat kemudian badannya kurus tidak naik-naik, nafsu makan berkurang, malas, suka menjauhkan diri, kalo batuknya lama kita arahkan dia misalnya berdahak, periksa dahak ke puskesmas induk kan untuk melihat BTAnya nanti, bagaimana untuk mengetahui sputum itu saja sih kalo batuk lama kita arahkan saja, atau g kita tanyakan keluarganya ada yang batuk lama yang ke arah TB, kita tanyakan pertama keluarga ada yang batuk lama atau pernafasan yang dikatakan TB pengobatan misalnya 6 bulan atau setahun yang saya ketahui seperti itu X : kalau misalkan ada pasien datang dengan keluhan kira-kira apa yang ibu sampaikan kepada masyarakat mengenai penyakit ini? Y : kalau kita penyuluhan ke masyarakat dengan orang banyak belum pernah, yang biasa kami hadapi perindividu X : ya bu jika berhadapan dengan individu apa yang ibu sampaikan tentang TB paru Y : kami beritahukan tentang gejala TB, batuk lama 3 minggu yang tidak sembuh- sembuh walaupun dia berobat, apalagi disertai batuk berdarah, kan batuk berdarah ada juga yang bukan disebabkan TB, aku juga pernah konsul ke dokter TB kan bisa disebabkan dari tenggorokan terus kata beliau nanti dilihat aja apa berat badannya bisa naik kalo dia bagus aja g masalah itu yang kita beritahu ke pasien, kemudian kita bisa arahkan ke pusekesmas induk sebenarnya kita ini hanya memberikan, mendengarkan apa yang dia katakan yang anamnese itu tadi serta pemeriksaan fisik kemudian pemeriksaan sputum kita arahkan ke induk lewat laboratorium sana tergantung dari dokternya, apa pemeriksaan thorak perlu, pemeriksaan sputum 3 kali biasanya kan, terus yang dikatakan TB berapa yang dikatakan positif, 3 positif ya, X : Dari pusban sendiri ada pelatihan atau edukasi berkaitan dengan TB paru Y : Rasanya kalo kita di induk g pernah kita pelatihan TB, saya bidan dan saya juga mencangkup pengobatan disisni, dan rasanya di daerah sini tidak ada pasien TB X : Apakah ibu pernah bertemu dengan pasien TB paru yang sedang berobat dan ada bagaimana perujukannya? Y : Dia sedang berobat di rumah sakit, bapa ada pengobatan berapa hari di Rumah sakit, ada 6 bulan dan saya pikir TB, bapa ada minum obat teru smenerus,tidak ada dan masih batuk sampai saat ini berarti tidak berhasil dan dia datang juga percuma, tahun kemarin aku ada merujuk pasiendan aku curiga TB dan saat ini sudah sembuh, dan disertai DM, aku pikir dia kurus karena gula yang tinggi , lalu aku tanya batuk ada keluar dahak kuning dan lama kemudian saya rujuk , sebelum bapa ke rumah sakit bapa puasa jangan minum kemudian dahak bapa tampung dan bawa ke induk nanti diarahkan dari induk tapi bawa aja dahaknya bapa aku bilang gitu dan rupanya dia langsung ke rumah sakit dan pengobatan 6 bulan. Ada juga pasien ku batuk berdahak aku kasih obat pengeluar dahak ,bu jika obat saya habis saya bisa minta lagi sebaiknya bapa ke induk bawa dahak bapa pagi-pagi tidak makan dulu ternyata langsung ke bawa ke rumah sakit dan dirawat di paru tapi sepengetahuan saya bapa di paru itu da infeksi saluran dan kuman TB yang menyerang paru, dikasih obat 5 hari berarti bapa hanya infeksi dan bapa tidak kontrol lagi, g bu, tapi g sembuh juga 2 kali saya ke dokter g sembuh saya datang kesini untuk erobat da saya bilang , ini saya kasih obat B komp, vit C dan pengeluar dahak, sebaiknya bapa langsung ke spesialis paru biar bapa cepat sembuh dan tahu sakitnya, kalo pengarahan rujukan TB langsung dari pengarahan langsung kalo kita da seperti itu kita tahu dari buku, dan jika ad TB paru kami arahkan,menggilir ke induk kita sendiri g pernah menangani TB karena ada yang sudah mempunyai program di induk, supaya mereka tidak lepas takutnya kalo keluar- keluar bahaya. Jadi jikad ada pasien TB saya sampaikan konsul ke induk lalu pemeriksaan lain lari ke rumah sakit, pengobatan 6 bulan lalu kontrol ke aku, dan dia juga punya DM dan berat badan tidak seperti dulu lalu saya bilang dengan bapa ini parunya sudah bersih makannya dijaga mengenai DM dan dietnya sesuai dianjurkan ukuran speri apa dari dokter itu aja, kalo TB sih g ada langsung ke induk atau TB.